STANtrIAtrI
9 € R U S A H A A N U M U M L I S T R I K N E G A R AS P L N 8 - 3 : 1 9 9 1
Lampiran Keputusan Direksi PLN No, 035.1(0594/D1FV1991, tanggal 25 April 1991TRANSFORMATOR
TENAGA
BAGIAN
3 : TINGKAT
ISOLASI
DAN UJI DIELEKTRIK
D E P A R T E M E N
P E R T A M B A N G A N
D A N E N E R G I
PERUSAHAAN
UMUM LISTRIK NEGARA
TRANSFORMATOR TENAGA
BAGIAN 3 :
TINGKAT ISOLASI DAN UJI DIELEKTRIK
Disusun
Oleh:
1. Kelompok Pembakuan
Bidang Transmisi dengan
Surat
Keputusan
Direksi Perusahaan
Umum Listrik
Negara No. : 077lDIP.l88 tanggal 2L September
1988;
2. Kelompok Kerja Transformator
Tenaga dengan
S u r a t K e p u t u s a n
K e p a l a P u s a t P e n y e l i d i k a n
Masalah Kelistrikan No.: 040/LMIV89 tanggal 1'4
Oktober 1989.
D i t e r b i t k a n O l e h : D t - P { R T E \ I E \ P E R T A ] \ I B A N G A N D A N E N E R G I P t - R T ' S { I I { { \ L ' } I L ' I \ I L I S T R I K N E G A R A J l n . T r u n u j o r o \ o . 1 3 5 - K e b a , r ' o r a n B a r u J { K { R T A 1 2 1 6 0 1 9 9 1-Surunan {nggota Kelompok Kerja Transformator Tenaga Surut Neputusan Kepala Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan
\o.: u.l0ll,MlVtg tanggal 14 Oktober 1989
Ir. Adiwardojo Warsito
ir. Sriwidjojo
Ir. Renville Sapulete ir. Wayan Delim Ir. Nono Subianto ir. Batara Lumban Radja nr. Bowo Setiadji
Ir. Achmad Sudjana ir. Sutjipto Suwono Achmad R.iandhie BE. Ir. Ardianadi Isbat ir. Agus Pranoto Ir. Suharijadi Ir. M. Machsin Ir. Bambrang Susilo Ir. Vickner Sinaga trr. Idham Khalid P. MSc. trr. Suyono
Ir. Agoes Priambodo Ir. Alexander Harahap Ir. I-Ialomoan Sibarani
4 .
5 .
6.
7.
8.
9.
10.
LL.
L2.
13.
14.
15.
16.
L 7 .
18.
19.
20.
2L.
Sebagai Ketua rnerangkap Anggota Sebagai Sekretaris mcrangkap Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Se'oagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai AnggotaSPLN 8,3 : 1991
Susunan
Anggota
Kelompok Pembakuan
Bidang Transmisi
Berdasarkan
Surat Keputusan
Direksi Pemsahaan
Umum Listrik Negara
No.: 077lDInV88
tanggal 2l September
l98t
Kepala Dinas Pembakuan,
Pusat
(ex-officio) (*)
Ir. Rosid
Ir. Bambang
lrawadi
Ir. Hoedojo
Ir. Hasim Soerotaroeno
Ir. Sambodho
Sumani
Ir. Adiwardojo Warsito
Ir. Soewadji
Ir. Gumirang
Ir. Imam Mashud
Iskandar Kasim BEE.
Ir. Soenarjo
Sastrosewojo
Ir. J. Soekarto
Ir. Moch. Basri
H. Iskandar
BE.
Ir. Tjahyo Sasmoyo
Ir. Agus Djumhana
Ir. Wayan Delim
Ir. Marsahala
Samosir
Ir. Pieter Mabikafola
- l v
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
L0.
1L.
t2.
13.
L4.
15.
1"6.
L7.
18.
t9.
20.
(-) Dipl. Ing. Th. H. Lumbantoruan
Penyelidikan
Masalah
Kelistrikan
Sebagai Ketua merangkap
Anggota Tetap
Sebagai
Ketua Harian merangkap
Anggota
Tetap
Sebagai
Sekretaris
merangkap
Anggota Tetap
Sebagai
Wakil Sekretaris
merangkap
Anggota Tetap
Sebagai
Anggota Tetap
Sebagai
Anggota Tetap
Sebagai
Anggota Tetap
Sebagai
Anggota Tetap
Sebagai
Anggota
Tetap
Sebagai
Anggota Tetap
Sebagai
Anggota Tetap
Sebagai
Anggota Tetap
Sebagai
Anggota Tetap
Scbagai
Anggota Tetap
Sebagai
Anggota Tetap
Sebagai
Anggota Tetap
Sebagai
Anggota Tetap
Sebagai
Anggota Tetap
Sebagai
Anggota Tetap
Sebagai
Anggota Tetap
3
3 . 1
3.2
3.3
3.4
7
7.L
7.2
7.3
7.4
7.5
DAFTAR ISI
Pasal Satu : RUAI{G LINGKIiP DAN TUJUAN
R.uang
lingkup
Tujuan
Pasal
Dua: DEF'II{ISI
Definisi
Tegangan
tertinggi yang dapat dipakai pada
belitan transformator,
(J6
Tingkat isolasi
pengenal
Isolasi seragam
dari belitan transformator
Isolasi
tak-seragam
dari belitan
transformator
Pasal
Tiga: UMUM
Umum
Pasal Empat : TEGANGAN TERTINGGI
DAN TINGKAT ISOLASI
Tegangan
tertinggi
dan tingkat
isolasi
Pasal Lima : ATURAN UNTUK BEBERAPA
KELAS KHUSUS
TRANSFORNTATOR
Aturan untuk beberapa
kelas
khusus
transformator
Pasal Enam : PERSYARATAI{
ISOLASI
DAN PENGUJIAN DIELEKTRIK -. ATURAN DASAR
Persyaratan
isolasi
dan pengujian
dielektirk-Aturan
dasar
Umum
Persyaratan
isolasi
dan uji dielektrik untuk belitan dengan
Um < 300 kV, isolasi
seragam
Persyaratan
isolasi
dan pengujian
dielektrik
untuk belitan dengan
Um < 300 kV, isolasi
tak-seragam
Persyaratan
isolasi
dan uji dielektrik
untuk belitan
dengan
Um > 300 kV, isolasi
tak-seragam
Persyaratan
dan uji isolasi
untuk terminal
nctral dari belitan dengan
isolasi
tak seragam
Pasal Tujuh : PENGUJIAI\i
PADA TR{NSFORI\{ATOR
YANG MEM PUI.IYAI BELITAN BERSADAPAN
Pengujian
pada
transformator
yang
mempunyai
beliran
bcrsadapan
Halaman
6
6
6
I9
L 1
1
2
2
2
2
t2
SPLN 8-3 : 1991
Pasal Delapan
: PERSYARATAN
ISOI,ASI DAN KONDISf UJI
I]NTUK TRANSOFM
RATOR JENIS-KE RING
9
Persyaratan
isolasi
dan kondisi
uji untuk transofmrator
jenis kering
13
Pasal Sembilan
: UJI DIELEKTIRK ULAI.IG
10
Pengujian
dielektrik
ulang
i,3
Pasal Sepuluh: ISOLASI DAN PENGAWATAN
BANTU
11 Isolasi dari pengawatan bantu L4
Pasal Sebelas : UJI KETAHANAN TEGANGAN DENGAI{ SUMBER TERPISAH
12 Uji ketahanan tegangan dengan sumber terpisah
t4
Pasal Duabelas: UJI KETAHANAI{ TEGANGAN LEBIH INDUKSI
L3 Uji ketahanan tegangan lebih induksi 15
L3.L Umum 15
L3.2 Uji ketahanan tegangan lebih induksi untuk transformator dengan
isolasi belitan tegangan tinggi seragam 15 13.3 Uji ketahanan tegangan lebih induksi fase-ke-tanah unruk
transformator dengan isolasi beltian tegangan tinggi tak-seragam : Um < 300 kV (Sub-ayat7.3) atau U6 > 300 kV yang dispesifikasikan menurut Metoda L (Sub-ayat7.4.l) 15 L3.4 Uji ketahanan tegangan lebih induksi untuk transformator dengan
isolasi belitan tegangan tinggi tak-seragam, (J6 _ > 300 kV, yang
dispesifikasikan menurut Metoda 2, Sub-ayat7.4.Z. 17
Pasal Tigabelas: UJI IMPULS PETIR
1.4
Uji impuls petir
L4.I
lJmum
14.2
Urutan pengujian
I4.3
Rangkaian
uji
I4.4
Rekaman
uji
1,4.5 Kriteria UJi
Pasal Empatbelas: UJI IMPULS PETIR TERPAI.{CUNG PADA EKOR GELOMBAI.{G
15 Uji impuls petir terpancung pada ekor gelombang L5.1 Umum
L5.2 Sela pancung dan karakteristik pancung 15.3 Urutan uji dan kriteria uji
Pasal Limabelas: UJI IMPULS HUBUNG
1,6 Uji impuls hubung 16.L Umum
1,6.2 Urutan uji dan rekaman 16.3 Rangkaian uji 16.4 Ikiteria uii
T9
19
19
20
2I
2L
22
22
22
22
--)
l3
?1
21
! t-LamPiran A
PEDOMAN PENERAPAN UNTUK PENGUKURAN
PELEPASAN PARSIAL SEI-AMA PENGUJIAN KETAHANAN
TEGANGAN LEBIH INDUKSI PADA TRANSFORMATOR
MENURUT SUB-AYAT I3.4
Pendahuluan
Rangkaian
pengukuran
& sirkit kalibrasi-Prosedur
kalibrasi
Instrumen,
julat frekuensi
Kriteria uji-Prosedur
setelah
kegagalan
pengujian
Lokasi sumber
pelepasan
parsial dengan
memakai
'pengukuran
multi-terminal"
dan "perbandingan
profil"
l-ampiran B
TEG{\G{\.LEBIH
\"{\G DITRANSFER
DARI BELITAN
TEGN G{\.TI \ G G I KE BELITA\{ TEGANGAN.RENDAH
B . 1
U m u m
3 L
8.2
Tegangan
surja
vanq
ditransfsr
3l
B.3
Tegangan-lebih
transfer
fre\ue
sni-kr.'r;3
32
l^ampiran C
I\FORIIASI UNTUK ISOI.ASI TRAi{SFORMATOR
DAN
UJI DIELEKTRJK YA.\G DISUPI-AI
DENGAN
PER\T I \TAAN PE\-A\\'ARAN DAI\ PESANAN
33
25
25
n
27
28
1.
TRANSFORMATOR
TENAGA
BAGIAN 3
TINGKAT ISOI-ASI DAN UJI DIELEKTRIK
Pasal Satu
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
Ruang lingkup.
Standar ini berlaku untuk transformator
tenaga (termasuk
oto-transformator)
dengan
pengecualian
beberapa
transformator
kecil tertentu dan transformator
khusus
sebagai
berikut:
- Transformator
fasa tunggal kapasitas
kurang dari 1 kVA dan transformator
fasa banyak
kapasitas
kurang dari 5 kVA.
- Transformator
instrumen
(dicakup oleh publikasi
IEC 1851dan
1862),
A ,
,c
- Transformator
untuk konvertor statik (dicakup oleh Publikasi
IEC 84r, 1194dan
146))
- Transformator
asut.
- Transformator
uji.
- Transformator
traksi yang dipasang
pada batangputar.
- Transformator
las.
Apabila standar
IEC untuk transformator-transformator
yang disebutkan
di atas atau untuk
transfor--uto, khusus
lainnya tidak ada, standar
ini boleh diberlakukan
secara
keseluruhan
atau sebagian.
Tujuan
Standar ini bertujuan untuk memberikan
pedoman
tentang
tingkat isolasi
dan uji dielektrik
transfor-mator tenaga
untuk dipakai sebagai
ketentuan
dasar
desain.
Pasal Dua
DEFINISI
3.
Definisi
gntuk bagian dari standar ini dipakai definisi berikut. Istilah lain yang digunakan,
berasal dari SPLN
8 - 1 - :
1 9 1 , U M U M .
i Current Transforrner. 2 Volt"g" Transformer.
' Recommendation for mercury-arc convefi ors.
] R".orr"ndation for polycrptalline Semiconductor Rectifier Stacks and Equipments. 5 Scmiconductor Convertons.
SPLN 8-3 : 1991
3.1
Tegangan
teftingi yang dapat dipakai pada belitan transformator, Um
Tegangan efektif tertinggi fase-ke-fase
dari belitan transformator,
yang didesain sesuai dengan
isolasinya.
C-atatan : Um adalah nilai maksimum dari tegangan tertinggi sistim dari belitan yang dihubungkan, sesuai dengan isolasinya.
3.2 Tingkat isolasi pengenal
Dua alternatif definisi yngdigunakan :
a) Tegangan ketahanan impuls petir pengenal dan tegangan ketahanan frekuensi-kerja waktu-singkat pengenal.
Catatan : Definisi a) dipakai untuk semua belitan dengan tegangan tertinggi untuk perlengkapan Um lebih rendah dari 300 IIjT;$:k
belitan dengan Um sarna atau lebih besar dari 300 kV yang dispesifikasikan sesuai dengan Metocla 1,
b) Tegangan ketahanan impuls petir pengenal dan tegangan ketahanan impuls-hubung pengenal (fase-ke-tanah)
Catatan : Definisi b) dipakai untuk belitan dengan Um sama atau lebih besar dari 300 kV yang dispesifikasikan sesuai dengan Metoda Z,lihat AyatT
3.3 Isolasi seragam dari belitan transformator
Isolasi belitan transformator yang semua ujungnya dihubungkan dengan terminal yang mempunyai te-gangan ketahanan frekuensi-kerja ke tanah yang sama.
3.4 Isolasi tak-seragam dai bclitan transfonnator
Isolasi belitan transformator yang mempunyai satu ujung dihubungkan langsung atau tidak langsung ke tanah, dan didesain dengan tingkat isolasi yang lebih rendah, ditentukan terhadap tanah tersebut atau ujung belitan netral.
Pasal Tiga
UMUM
4. Umum
Persyaratan isolasi untuk transformator tenaga dan pengujian isolasi yang sesuai diberikan de ngan mengacu kepada belitan spesifik dan terminalnya. Untuk transformator terendam-minyak. persvaratan i n i h a n y a d i t e r a p k a n p a d a isolasi dalam. Setiap persyaratan t a m b a h a n a t a u p e n g u j i a n ta m b a h a n . sehubungan dengan isolasi luar yang dianggap perlu harus ada persetujuan antara pabrikan dan pre mbe li.
Catatan : Jika sesuai pe ngujian-pengujian ini dapat menjadi pengujian jenis pada konfigurasi modei vang cocok.
J i k a p e m a k a i in g i n m e m b u a t h u b u n g a n - h u b u n g a n k e t r a n s f o r m a t o r d e n g a n s u a t u cara yang dapat mengurangi jarak bebas yang disediakan oleh transformator itu scndiri, maka harus ditekankan pada permintaan pcnawaran
Bila transformator
terenr1am-minyak
dispesifikasikan
untuk beroperasi
pada suatu
altitud lebih dari
L000 meter, jarak bebas harus didesain sesuai
dengan
kondisi
tersebut.
Selanjutnya
bila perlu lusinq
y-g Aa"sain"dipilih
unruk tingkar isolasi
yang Flii linggi dari pada yang dispe,sifikasikan
untuk isolasi
dalam belitan rransformator,
(lihat Ayat iz {uripublikiii IF:C r37: "Bushing
for Alternating Voltages
above 1"000
V" ).
Busing harus mengalami
uji jenis dan uji rutin terpisah,
sesyai
dengan
Publikasi
IF,C L37,
untuk
-.rrr"iikra isolasi fise-ke-tanah,
baik isolasi
luar maupun isolasi
dalam.
Sebelumnya
dianggap
bahwa busing dan pengubah-sadapan
yang dispesifikasikan,
didesain
dan diuji
sesuai dengan standar IEC yang relJvan.
nugiitnunapun
pengujian-isolasi
pada keseluruhan
transfor-mator -..ulpuk* suatu
susunan
pemeriksaan
untuk mengecek
pemakaian
dan pemasangan
yang benar
dari komponen-komponen
tersebut.
pengujian
isolasi
umunmya
harus dilakukan
di pabrik dengan
suhu transformator
kira-kira sama dengan
suhu sekitar.
Transformator
harus dirakit secara
lengkap
seperti
pada waktu operasi,
kecuali
untuk transformator
terendam-minyak,
peralatan
pendinginutr
luir din perlengkapan
pengawasan
tidak perlu dipasang.
Jika transformatoriagal
untui. *r-Jnuhi persyaratan
ujinya dan gagal pada busingnya,
maka diijinkan
untuk mengganti
Jeirentara busing tersebut
dengan
busing
lain dan melanjutkan
pengujian
transfor-mator ,""uii lengkap tanpa p.ttuiduun waktu. Hal khusus
akan timbul pada pengukuran
pelepasan
parsial, dimana
j!"ii-jenis tertentu dari busing tegangan
tinggi langumum ai.n-a\ai
menimbulkan
-kesulitan
karena tnr-iunyai tingkat pelepasan
p-riut yang relatif tinggi pada-dielektrik.
Bila busing
tersebut
di spesifikasikan
unruk tiansfbrmitor , maka diijinkan untuk mengganti
busing
tersebut
dengan
busing
jenis^bebas
pelepasan
parsial
selama
melakukan
pengujian-transformator
(lihat Lampiran
A).
pada tiansformator-transfoimator
dengan
instalasi
hubungan
kotak kabel atau instalasi
hubungan
langsung
dengan
selungkup
logam
SFo
harus didesain
sedemikian
rupa sehingga
hubungan
sementara
dapat Oitatutan
untuk pengujian
isolasi,
kalau perlu dengan
menggunakan
busing
sementara.
Bila pabrikan ingin menggunakan
elemen
tak-linier atau arester
surja, yangdipasang
terpadu
di dalam
atau di luar transfotmaior
untuk membatasi
tegangan-lebih
transien
yang ditransfer,
hal ini harus
dijelaskan
agar mendapatkan
perhatian
dari pemakai.
Pasal Empat
TEGANGAN TERTINGGI DAN TINGKAT ISOLASI
Tegangan tertinggi dan tingkat isolasi
Terhadap setiap belitan transformator diberikan nilai "tegangan tertinggi" Um (Sub-ayat 3.L). Aturan untuk kobrdinaii isolasi transformator dalam hubungannya dengan tegangan-lebih transien dirumuskan secara berbeda, tergantung pada nilai Um. Bila aturan tentang pengujian spesifik untuk belitan yang berbeda pacla suatulransformator terdapat perteritangan, maka harus diterapkan aturan pada belitan dengan nilai Um tertinggi.
Aturan untuk sejumlah kasus khusus, diberikan pada Ayat 6.
Nilai Um lang distarndarkan disusun pada Tabel II sampai Tabcl V. Nilai yang akan dipakai untuk suatu belitan transformator adalah suatu nilai yang sama atau yang terdekat di atas tegangan pengcnal bclitan.
SPLN
E-3
: 199r
Catatan : 1, Transformator fase-tunggal yang dipakai untuk hubung bintang untpk membentuk gugus transformator fase-tiga ditunjukkan oleh tegangan pengenal fase-ke-tanah, misalnya 4mNS [V. Nilai tegangan fase-ke-fase menentukan pemilihan lJm, dalam hal ini Um = 420 kV.
2.Dapat terjadi bahwa tegangan sadapan tertentu yang dipilih sedikit lebih tinggi rJari nilai Um /ang distandarkan, tetapi sistim dimana belitan akan dihulrungkan menrpunyai tegangan tertingg sisrim yang terletak di sekitar nilai
*:l:i',"?i:1"iil'ff"Tltrtrfrlilifjilffi"#1,3i:ffi11H1T':ii.-fi:ff,"ff'rTilil;,'"'#:*va
harus
Tegangan ketahanan pengenal untuk belitan, yang merupakan tingkat isolasinya, dibuktikan dengan sejumlah pengujian-pengujian dielektrik dan sejumlah pengujian yang berbcda tergantung pada nilai U* ( AyatT ).
Nilai Um dan tingkat isolasi yang ditetapkan kepada masing-masing belitan transformator adalah bagian dari informasi yang harus diberikan berkenaan dengan permintaan penawaran dan pesanan. Jika ada belitan dengan isolasi tak-seragam, tingkat isolasi terminal netral juga harus dispesifikasikan oleh pembeli (Sub-ayat 7.5.3). Jika ada belitan dengan isolasi tak-seragam dan Um 2 300 kV, transformator tersebut harus diuji sesuai dengan Metoda 1 atau Metoda 2 (Ayat 7, Tabel I ) dan dalam hal pengujian dengan Metoda 2 keterangan lebih ianjut mengenai pemilihan alternatif prosedur tertentu pada pen-gujian ketahanan tegangan-lebih induksi harus diberikan ( Spb-ayat 13.4 ).
Tegangan ketahanan pengenal untuk semua belitan harus tampak pada pelat pengenal. Prinsip notasi singkatan standar ditunjukin oleh contoh-contoh berikut.
C a t a t a n : S i n g k a t a n v a n g d i g u n a k a n p a d a c o n t o h 1 s a m p a i 3 m e m p u n v a i a r t i s e b a g a i b e n k u t : LI = Tegangan ketahanan impuls;re tir
It =
+::::i::
H:HH:
"l"tt;Y?tt:
Corrtolt I:
Sebuah transformator mempunyai belitan dengan U,1 : 72,5 dan I2k\/', keduanva diisolasi scragam.
I
I TINGKAT ISOLASI
: LI325 AC MA lLl60 AC 28
Data untuk belitan yang berbeda dipisahkan dengarr garis miring, dan tingkat impuls ditulis lebih dahulu.
Corttolt 2:
Sebuah transformator mempunyai :
- belitan tegangan tinggi terhubung bintang dan berisolasi tak-seragam dengan Um : 245 kV dan
netralnya
ditanahkan
tidak langsung
;
- belitan terhubung
bintang
dan berisolasi
seragam
dengan
Um -- 72,5
- belitan tersier,
belitan terhubung
delta dengan
{Jm : 24 kV .
TINGKAT ISOLAST
: LI Esti
AC 360 - LI250 AC 95 |
i
Ll32S AC 140 lLt 125
AC 50 I
K V ;
Untuk belitan y-g Airo J J*"r aitufir Oui, strip pemisah baru ditulis data terminal netral.
Contolt 3:
k e m u d i a n s e s u d a h d i b e r i k a n
Sebuah oto-transformator dengan fjm : 4?n dan 145 kV, dite ntukan scsuai dcngan \lctoda 2 (Sub-ayat 7.4) dan dengan netral untuk ditanahkan langsung. Belitan tertier mcmpun\ai L'm = 24 kV
-TINGKAT ISOLASI : SI 1050
LI 1300
- AC 38 /
L r 5 5 0 - A C 3 E /
LI L25. AC 50
Pada contoh ini spesifikasi dari Metoda 2 menentukan pengujian belitan L45 kV, dan ini berarti bahwa tidak ada pemisahan tegangan ketahanan frekuensi-kerja yang ditentukan untuk terminal fase dari belitan ini. Pengujian ketahanan tegangan-lebih induksi sesuai Sub-ayat 13.4 diterapkan kepada kedua belitan terhubung-oto.
Pasal Lima
ATURAN IJNTUK BEBERAPA KELAS KHUSUS TRANSFORMATOR
6. Aturan untuk beberapa kelas khusus transformator
Pada transformator yang belitan-belitannya diisolasi seragam dan mempunyai nilai Um yang berbeda dihubungkan bersama di dalam transformator (biasanya oto-transformator), tegangan uji ketahanan frekuensi-kerja dengan sumber-terpisah harus ditentukan oleh belitan dengan nilai Um tertinggi.
Untuk transformator
dengan
belitan tegangan
tinggi yang mempunyai
U- > 300 kV, pengujian
impuls
petir merupakan
pengujian
rutin untuk semua
belitan.
Pada transformator
yang mempunyai
satu atau lebih belitan
yang
diisolasi
tak-seragam,
tegangan
uji
untuk pengujian
ketahanan
tegangan-lebih
induksi dan jika digunakan
untuk pengujian
impuls-hubung,
ditentukan oleh belitan dengan nilai Urn tertinggi, dan belitan dengan nilai Um letih rendah tidak boleh
menerimategangan
uji yang sama. Ketidak sesuaian
ini seharusnya
secara
runum diterima. Jika rasio
antara belitan-belitan
bervariasi
dengan
sadapan,
rasio ini seharusnya
digunakan
untuk menghasilkan
tegangan
uji pada belitan dengan
tegangan
Um /ang lebih rendah sedekat
mungkin dengan
nilai yang
sesuai.
Selama
pangujian
impuls-hubung,
tegangan
yangtimbul pada belitan yangberbeda,
hampir sebanding
dengan
rasio lilitan, Jika tegangan
ketahanan
impuls-hubung
pengenal diberikan untuk beberapa belitan,
permasalahan
seharusnya
dipecahkan
seperti
yang
ditunjukan
pada paragraf
terdahulu.
Belitan
yang
disadap,
yang mempunyai
nilai Um lebih rendah tanpa ditentukan
tegangan
ketahanan
impuls- hubung
seharusnya
lebih disukai
untuk dihubungkan
pada sadapan
utamanya
selama
pengujian
impuls- hubung.
Belitan seri pada tiansformator
pengaturan
pcnguat,
transformator
penggeser
fase dsb yang tegangan
pengenal
belitannya
hanya merupakan
bilangan
pecahan
yang kecil dari tegangan
sistim, dkan
mem-punyai
nilai Um sesuai
dengan
tegangan
sistim.
Seringkali
tidak praktis rnenguji
transformator
demikian
untuk memeriksa
kesesuaiannya
secara
formal dengan
spesifikasi
ini, dan harus
ada persetujuan
antara
pabrikan
dan pembeli
apakah
pengujian
ini dihapuskan
atau dimodifikasi.
SPLN 8-3 : 1991
Pasal Enam
PERSYARATAN ISOLASI DAN PENGUJIAN DIELEKTRIK - ATURAN DA*SAR
7. Persyaratan isolasi dan pengujian dielektrik - Aturan dasar
7.1 Umum
Aturan dasar untuk persyaratan isolasi dan uji ketahanari dielektrik adalah sebagai berikut. Aturan ini diringkas pada Tabel I :
trnformasi tentang persyaratan isolasi transformator dan pengujian dielektrik harus diberikan pada permintaan penawaran dan pesanan (lihat Lampiran C).
Catalan : Besamya pengujian impuls pe tir terrnasuk impuls terpancung pada ekor gclombang kadang-kadang dispesifikasikan, khususnya dalam hal transformator tidak diproteksi oleh arester surja. Modifikasi ini diberikan dalam Ayat 15.
Katagori belitan Tegangan ketahanan yang merupakan tingkat - isolasi dan sub-ayat dan tabel yang relevzn
Penguj ian dan alat-ayat pengtrjian
Um < 300 kV isolasi seragam um < 300 kv isolasi tak-sefagam Um >300 kv i s o l a s i t a k s e -r a g a m d i t e n t u k a n s e s u a i m e t o d e l , S u b - a y a t 7 . 4 . 1 U, 2 300 kv i s o l a s i t a k s c -r a g a m d i t e n t u k a n s e s u a i m e t o d e 2 . S u b - a r a t 7 . . 1 . 2
- Frekuensi-ker1a,7.2,ll atau III - Impuls petir,7.2,II atau III
Ipilihan untuk transformator jenis-kering ] - Impuls petir untuk netral, jika dispesifikasikan
7.5.3
- Frekuensi-kerja untuk terminal fase 7.3, II atau
m
- Impuls petir untuk terminal fase 7.3,1I atau III - Impuls petir untuk netral, jika dispesifikasikan
7.5.3
- Frekuensi-kerja untuk terminal fase 7.4.1, IV - Impuls petir untuk terminal fase 7.4.1, IV - Frekuensi kerja untuk netral 7.5
- Impuls petir untuk netral jika dispesifikasikan 75.3
- Impuls-hubung untuk terminal fase7.4.2,Y - Impuls-hubung untuk terminal fase7.4.2,Y - Frekuensi kerja untuk netral7.5
- Impulspetir unt uk netral j ikd dispesifikasikan 7.5.8
- Sumber abb terpisah (rutin) 12 - Impuls pe tir Ije nis ] 14 pada terminal
fase [pengujian impuls yang di modifika s i p a d a n e t r a l k h u s u s . 1 4 . 3 . 2 1 - tegangan-lebih i n d u k s i [rutin] 13.2 - Sumber abb terpisah (rutin) 12 sesuai
dengan tingkat isolasi netral - Impuls petir fienis ] 14 pada terminal
fase [pengujian impuls yang dimodifika si pada netral khusus, 1,4.3.21 - tegangan-lebih induksi [rutin] 13.3 - Sumber abb terpisah (rutin) 12 sesuai
dengan tingkat isolasi netral - Impuls petir Ijenis ] 14 pada terminal
fase [pe ngujian impuls yang dimodifika si pada netral khusus, 14.3.21 - tegangan-lebih induksi [rutin] 13.3
- Sumber abb terpisah (rutin) 12 sesuai dengan tingkat isolasi netral - Impuls pe tir Ijenis | 1,4 pada terminal
fase [pengujian impuls yang dimodifika si pada netral khusus, 14.3.21 - Impuls-hubung (rutin) pada terminal
fase 16
- Tegangan-lebih induksi (rutin) 13.4 i dengan pengukuran pelepasan parsial i
I
P e r n . a r a t a t t i s o l a s i d a n u j i d i e l e k t i k u n f u k b e l i t o t t d e n g a n U n t <
T e g a n g a n k c t a h a n a n p e n g c ' n a l d a r i b e l i t a n a d a l a h :
- Tegangan ke tahanan fre kucnsi-kcrja pcngcnal waktu-singkat menurut Tabel II atau III - Tegangan kctahanan impuls pctir pengcnal untuk terminal fase menurut Tabcl II atau III.
Tobel 1 : Petunjuk terhadop persyaratan dan pengujian untuk beliton-belitan dengan kategoi berbeda
- Jika dispesifikasikan,
tegangan ketaharan impuls pengenal
untuk terminal netral, sama dengan nilai
puncak untuk terminal fase.
Uqtuk nilai Un lebih kecil dari 52 kV terdapat dua daftar alternatif tegangan
ketahanan
impuls dalam
Tabel II.
Urtuk harga fJm - 123,!45,170
dan 245kY terdapat alternatif yang berbeda untuk frekuensi-kerja
dan
tegangan
ketahanan
impuls dalam Tabel II dan III.
pilihan antara daftar 1 dan 2 untuk Um < 52 kV dan pilihan antara alternatif tegangan
ketahanan.
pengenal untuk Um 2 IZ3 kV tcrgantung kepada kondisi tegangan-lebih
yangkuat yang akan terjadi
padi sistim dan kepada
kepentingan
instalasi
khusus.
Pedoman
dapat diperoleh
dari Publikasi
IEC 1L-I,
ilnsulation Co-ordination , Pari 1 : Terms, Definitions, Principles and Rules". Nilai yang dipilih
seharusnya
dinyatakan
dengan
jelas dalam permintaan:eqa\ilaran..
, ,
'
Tegangan
ketahanan
pengenal
dibuktikan dengan
pengujian
dielektrik sebagai
berikut :
- Pengujian
ketahanan
tegangan
frekuensi-kerja
dengan
sumber-tetEsa!, A1a!.Lz-luji
rutin).. ..
fcnlujian ini untuk mJmbuktikan kekuatan ketahanan
frekuensi-kerja
dari belitan yang diuji
ter-hadap tanah dan belitan lain.
- Pengujian
ketahanan
tegangan-lebih
induksi, Sub-ayat
13.2
(uji ry!i").
fen[ujian ini untuk -e-buktikan kekuatan
ketahanan
frekuensi-kerja
sepanjang
belitan yang diuji
dan antara fase-fase-nya.
- Pengujian impuls petir gelombang
penuh untuk terminal fase, Ayat 1a (uji
jenis)-fenlujian ini untuk membuktikin kekuatan
ketahanan
impuls setiap terminal fase terhadap
tanah
dan beliran lain dan sepanjang
belitan yang diuji.
- Pengujian
impuls untuk terminal netral, Sub-ayat
14.3.2(uji
khusus),
jika tegangan
ketahanan
impuls
pengenal
untuk terminal netral dispesifikasikan.
i'engujia" ini dimaksudkan
untuk mimbuktikan kekuatan
ke[ahanan
impuls terminal netral terhadap
tanah dan belitan lain.
I
Catatan : Transformator distribusi untuk instalasi luar kote atau pcdesaan di bebcrapa negara sangat mudah lcena tegangarf t : f ' lcbih. Dalarn hal dcmikian tegangal uji lebih tinggi atau pcngujian tambahan, yang tidak disebutkan disini, dapat disctujui antara pabriken dan pemilt
7.3
Perryamtan
isolosi dan pengujian dielektik unruk'belilat'dengail'iJ^t
< 3M kV isobi tuk-seragam.
t
Tegnrgan ketahanan
pengenal
dari belitan adalah :
- Tegangan
ketahanan
frekuensi-kerja
waktu-singkat
pengenal
untuk terminal fase menurut Tabel II
atau III.
- Tegangan ketahanan
impuls petir pengenal
untuk terminal fase menurut Tabel II atau III
- Tegangan
kctahanan
frekuensi-kerja
waktu-singkat
pengenal
untuk terminal netral, (Sub-ayat
7.5)
- Jika dispesifikasikan,
tegangan
ketahanan
impuls pengenal
untuk terminal netral, (Sub-ayat
7.5.3)
Mengenai daftar L dan 2 dalam Tabel II, dan nilai alternatif untuk Um > L23kV dalam Tabel II dan
III, lihat Sub-ayat
7.2.
SPLN 8-3 : 1991
Tabel II : Tegangan ketahanan pengena! untuk belitan transfomtator dengan tegangan tertingi Um < 300 kV Sei I (berdasarkan pada kebiasaan praktis selain dai negara Amenks Seikat dan
beberapa negara lain)
Tegangan tertinggi Tegangan ketahanan frekuensi Tegangan ketahanan impuls -kerja waktu-singkat pengenal (efektif)
(kv)
I i ' l m sl I r egan l 9Um (efekti0
(kv)
pciir penqenal puncak Daftar L /i Daftar 2
(kv) | rrvl
< 1,1
3,6
712L?
17,5
24
%
-J10
2A
28
JcJ50
70
q
60
75
'9S
L25
1.70
?n
40
50
75
95
i45
52
72,5
L?3
L45
170
245
95
140
185
2X
275
250
325
450
550
650
750
850
950
z-
3e5
/ Tidak dipakai dilingkunggn &l-N
Tobel III : Tegangan ketahanan pengenal untuk betitan tronsfomtator dengan tegangan tertingi Un1 < 300 kV Sei II ( berdasarkan pada kebiasaan praktis di Anrcika Seikot dan beberapa negara lain )
j Tegangan
ketahanan
frekuensi
i
kerja waktu-singkat
( k v )
pengenal (efektiQ( k v )
Tegangan
tertinggi
U* (efektif)
r Tegangan
ketahanan
impuls
, impuls
petir pengenal
(puncak)
]Transformator
I Transformator
4,40
13,20
13,97
14,52
?6,4A
$,50
72,50
r23
1-15
770
215
19
50
70
r4a
185
230
275
325
360
395
150
2N
350
450
550
650
750
825
900
Tegangan ketahanan pengenal dibuktikan dengan pengujian dielektrik sebagai berikut :
- pengujian ketahanan tegangan-lebih induksi, Aya! 13 (uji rutin). Pengujian ini untuk membuktikan kekuaian ketahanan telga;gan frekuensi-kerji dari teiminal fase terhadap- tanah dan belitan lain, kekuatan ketahanan u.iu."-f..e dan sepanjang belitan yang diuji. Pengujian dilakukan menurut Sub-ayat L3.3
- Pengujif" ippqls petir.gelombang^penuh untuk terminal fase, Ayat 1a (uji jenis). Maksud dari pe ngujian ini ditunjukk-an dalam Sub-ayat 7.2. Pengujian ini menjadi uji rutin bila belitan yang ai111i115ua merupakan bagian dari transiormator yang paling sedikit satu belitannya mempunyai tegangan tertinggi untuk peralatan Um 2 300 kV.
- pengujian ketahanan tegangan frekuensi-kerja dengan sumber-terpisah untuk terminal netral, Aya! 12 auji rutin). pengujia"n ini untuk membuktikan kekuatan ketahanan tegangan frekuensi-kerja dari terminal netral tertradap tanah.
- pengujian impuls untuk terminal netral, Sub-ayat t4.3.2 (uji khusus), jika tegangan ketahanan impuls pengenal uniuk terminal netral telah dispesifikasikan. Maksud pengujian ini ditunjukan dalam Sub-ayat 7.2.
7.4. Persyaratan isolasi dan uji dielektik untuk belitan dengan Um > 300 kV, isolasi tok-seragam.
Terdapat dua alternatif metoda untuk spesifikasi dan pengujian transformator yang belitannya.termasuk dalam kategori ini. Metoda yang telah dipilih merupakan bagian dari informasi yang diberikan pada permintaan p"nu*uran dan pesanan, dan jika Metoda 2yangtelah dipilih, perlu juga untuk menunjuk-kan pemilihan antara prosedur alternatif (Sub-ayat 13.4.).
Metoda 1-, Sub-ay at 7 .4.1, untuk spesifikasi dan pengujian yang memakai tegangan ketahanAn impuls petir pengenal dan tegangan ketahanan frekuensi-kerja waktu-singkat pengenal. Yang disebut belakang a" juga dimaksudkin utttuk menyatakan kekuatan ketahanan yang cukup terhadap tegangan impuls-hubung.
Metoda 2, Sub-ay at 7 .4.2, yangmemakai tegangan ketahanan impuls-hubung pengenal dan tegangan ketahanan impuls petir pengenal. Pengujian tegangan-lebih frekuensi-kerja induksi dilakukan hanya ultuk memberikan tekanan dalam kondisi kerja normal dan tegangan-lebih sementara. Prosedur pengujian tegangan induksi yang dispesifikasikan berbeda dengan Metoda 1", yaitu waktunya lebih lama, tegangan pengujian fase-ke-tanah lebih rendah dan kriteria pengujian didasarkan pada pengukuran pelepasan-parsial dalam transformator.
7.4.1 Metoda l
Tegangan ketahanan pengenal dari belitan adalah :
- Tegangan ketahanan frekuensi-kerja waktu-singkat pengenal untuk terminal fase menurut Tabel IV. - Tegangan ketahanan impuls petir pengenal untuk terminal-terminal fase, menurut Tabel IV.
- Tegangan ketahanan frekuensi-kerja waktu-singkat pengenal untuk terminal netral, Sub-ayat 7.5. - Jika dispesifikasikan, tegangan ketahanan impuls petir pengenal untuk terminal netral, Sub-ayat 7.5.3 Tegangan ketahanan diperiksa dengan pengujian dielektrik sebagai berikut :
- Pengujian ketahanan tegangan-lebih induksi, Ayat 13 (uji rutin). Pengujian dilakukan menurut Sub-ayat 13.3. Maksud pengujian ini ditunjukkan dalam Sub-ayat 7.3.
- Pengujian impuls petir gelombang penuh untuk terminal terminal fase, Ayat 1a (uji rutin). Maksud pengujian ini ditunjukkan dalam Sub-ayat 7.2.
- Pengujian ketahanan tegangan frekuensi-kerja dengan sumber terpisah untuk terminal nctral. Arat 12 (uji rutin). Maksud pengujian ini ditunjukkan dalam Sub-ayat 7.3.
SPLN 8-3 : 1991
Tabel M: Tegangan pengujian untuk terminal fase dai belitan dengan Un1 > 300 kV yang dispesifikasikan rnenurut Metoda 1, Sub-ayat 7.4.1
Tegangan
tertinggi
Um (efektiO
(kv)
(kv)
Tegangan
ketahanan
frekuensi
-kerja waktu-singkat
(efektif) ( kv )
Tegangan
ketahanan impuls
petir pengenal
(puncak)
( k v )
395
m
A(fr
510
570
630
950
1050
1050
1r75
1300
L425
- Pengujian impuls untuk terminal netral, Sub-ayat 1,4.3.2 (uji khusus), jika tegangan ketahanan impuls pengenal untuk terminal netral telah dispesifikasikan. Pengujian dilakukan pada semua unit yang disyaratkan. Maksud pengujian ini ditunjukkan dalam Sub-ayat 7.2.
7.4.2 Metoda 2
Tegangan ketahanan pengenal dari belitan adalah :
- Tegangan ketahanan impuls-hubung pengenal untuk terminal-terminal fase, menurut Tabel V. - Tegangan ketahanan impuls petir pengenal untuk terminal-terminal fase, menurut Tabel V. - Tegangan ketahanan frekuensi-kerja waktu singkat pengenal untuk terminal netral, Sub-ayat 7.5. - Jika dispesifikasikan, tegangan ketahanan impuls petir pengenal untuk terminal netral, Sub-ayat 7,5.3. Pedoman untuk pemilihan tegangan ketahanan impuls pengenal dapat diperoleh dari Publikasi IEC
7r-1..
Tobel V: Tegangan
uji untuk temtinal fase dari belitan dengan Us > 300 kl yang dispesifikasikan
menurut Metoda 2, Suh-ayat
7.4.2
Tegangan tertinggi j Tegangan ketahanan impuls U6 (efektiQ ihubung pengenal (fase ke netral)
Tegangan ketahanan impuls petir pengenal (kV)
(kv)
850
950
1050
rt75
1300
1425
L550
1"800
1950
300
%2
420
525
765
),----*-(puncak) (kV)
rr75
r425
1550
750
850
950
1050
Catatan : Sciama pengu.Jian ketahanan intpuls-hubung pada transformator fase-tiga. tegangan pengujian fase-ke-fase harus m e n C e k a r i l J k a l i r e g a n g a n f a s c - k e - n e t r a l ( l i h a t S u b - a y a t 1 6 . 3 ) .
-Tegangan
ketahanan
pengenal
dibuktikan dengan pengujian dielektrik sebagai
berikut :
- pengujian impuls-hubung
untuk terminal fase, Ayat 16 (uji.tutp). Pengujian.ini dimaksudkan
untuk
membuktikan
kekuatan
ketahanan
impuls-irubung
terminal fase-ke-tanah
dan antara fase pada
transformator
fase-tiga.
- pengujian ketahanan
tegangan
impuls petirpada gelopbal{penuh untuk terminal-terminal
fase,
Ayat
f+luji rutin). Maksud pengujian ini ditunjukkan dalam Sub-ayat
7.2.
- rengujian kefahana" tegang;freluensl\fla
delgansumber terpisah untuk terminal netral, AyatLZ
(uji rutin). Maksud pettgujian ini ditunju\k- dalam Sub-ayat
7.3.
- ridgujiu" i-pul. untut tEr-inat netral,-Sub--ay?-t
14.3.2.
(uiikhusus), jika tegangan
ketahanan
i-p-uF
pengenal uotok terminal""tiur dispesifik"rikuo, reneuiian dilakukan
pada semua
unit yang telah
aisylattan. Maksud pengujian ini ditunjukkan dalam Sub-ayat
7.2.
Dengan memperhatikan
tekanan
pada kondisi kerja normal dan tegangan-lebih
sementara,
transfor-mator harus mengalami:
- pengujian tegangan-lebih
induksi frekuensi-kerja
dengan pengukuran
pelepasan
parsial menurut
Sub-ayat
13.a (uji rutin).
Ada beberapa alternatif prosedur yang dispesifikasikan
dalam sub-ayat
ini, dan pemilihan alternatif ini
seharusnya
diputuskan pada *uktu p"-ir"nan. Prosedur pengujian
diterapkan
pada semua
belitan
transformator
yang mempunyai
isolasi
tak-seragam.
pengujian
ini dilakukan setelah
pengujian
dielektrik lainnya selesai.
7.5
persyaratan
dan uji isolasi untuk termirnl'netral dai belitan dengan isolasi
tak'seragam.
7.5.1 Umunt
Tingkat
isolasi
yang diperlukan tergantung
kepada apakah
terminal netral dimaksudkan
untuk
ditanah-kan langsurrg
utui tidak. Dalam f,al tiAik ditanahkan langsung,
suatu_alat
pengaman
tegangan-lebih
seharusnyu
Jipurung antara terminal netral dengan
tanahuntuk membatasi
tegangan-lebih
transien,
kalau tidak isolasi
tak-seragam
dari belitan tidak direkomendasi.
Catatan : Rekomendasi dibawah berguna untuk penentuan perlunya tegangan ketahanan minimum untuk terminal netral' pertambahan nilai ini kadang-Ldang mudah diatur din dapat memperbaiki kemampuan-tukar transformator dalam sistem. Mungkin diperlukin juga untuk mendesain belitan dcngan tingkat isolasinctral yang lebih tinggi, karena ada rangkaia-n pengujian yang digunakan untuk pengujian induksi frckuensi-kerja dari transformator
7.5.2 Terminal netral ditanahkan langsung
Terminal netral dihubungkan
permanen
ke tanah
langsung
atau melalui transformator
arus tetapi tanpa
ditambah
impedans.
Dalam hal ini tegangan
ketahanan
frekuensi-kerja
waktu-singkat
harus paling sedikit 38 kV.
pada terminal netral tidak direkomendasi pengujian
impuls. Selama
pengujian
impuls pada terminal
fasa,
terminal netral harus ditanahkan
langsung.
7.5.3 Terminal netral yang tidak ditanahkan langsung.
Terminal netral tidak selamanya
dihubungkan
langsung
ke tanah.
Mungkin dapat dihubungkan
juga ke
tanah melalui impedans
(conioh : lilitan pentana[an
peredam
busur api). Terminal
netral belitan
fase
terpisah
boleh dihubungkan
ke transformator
pengaturan.
Tegangan
pengenal
arester surja yangdipasang
sebagai
pengaman
netral harus
dipilih paling sedikit
sama deogan tlgungun frekuenii-kerji maksimum
pada masing-masing
kondisi gangguan
sistem
yang
betul-betul
dipertimbangkan.
Merupakan
tanggung
jawab pemakai
untuk memilih
peralatan
pengaman
tegangan
lebih, untuk menen
-SPLN 8-3 : 1991
tukan tingkat pengaman impuls dan menspesifikasikan tegangan ketahanan impuls yang sesuai untuk terminal netral transformator. Nilai standar yaagsesuai lebih disukai dipilih-dati tub"l II dan III. Tegangan ketahanan frekuensi kerja pengenal yang sesuai dari Tabel teisebut juga harus dipakai. Seharusnya diperiksa apakah tegangan ketahanan frekuensi-kerja lebih besar dariteguogan gangguan sistim tersebut di atas.
Tegangan ketahanan i-pult pengenal dari terminal netral dibuktikan oleh dua pengujian yang diuraikan dalam Sub-ayat L4.3.2. Pengujian impuls gelombang terpancung pada netral tidak direkomendasi.
Pasal Tujuh
PENGUJIAN PADA TRANSFORMATOR YANG MEMPUNYAI BELITAN BERSADAPAN
Pengujian
pada transformator yang mempunyai
belitan bersadapan
Jika julat sadapan
adalah
+ sVoatau kurang,
pengujian
dielektrik harus
dilakukan
pada transformator
vang
terhubung
pada sadapan
utama.
Jika julat sadapan
lebih besar dari + 5%, pilihan sadapan
tidak dapat diatur dan diterapkan
pelak-sanaannya
sebagai
berikut :
Kondisi pengujian
menentukan
pilihan sadapan
yangdibutuhkan
untuk pengujian
induksi
frekuensi-kerja induksi
dan untuk pengujian
impuls-hubung
(ayat O;.
Dalam pengujian
impuls petir tekanan
dielektrik didistribusikan
secara
berbeda
bergantung
pada
hubungan
sadapan
dan desain
dari transformator.
Jika tidak pengujian
impuls
dilakukan
pada sadapan
khusus
! ang telah disetujui, dua sadapan
ekstrim
dan sadaiun itu-u, harus digunakan,
satu sadapan
untuk masins-masing
fase
dari transformator
fase-tiga
atau tiga transformator
fasJtungg alyangdideiain
untuk membe
ntuk gugus
fase-tiga.
8.
1
t
r,
-Pasal Delapan
PERSYARATAN ISOLASI DAN KONDISI UJI I.]NTUK TRANSFORI\{ATOR JENIS.KERING
9. Persyaratan isolasi dan kondisi uji untuk transformator jenis-kering
Selama belum ada keputusan publikasi dari standar baru untuk transformator jenis-kering dipakai ketentuan sebagai berikut :
Transformator jenis-kering kategori tak-seragam berhubungan dengan persyaratan isolasi dan pe-ngujian.
Ayat publikasi ini dapat dipakai jika transformator jenis-kering dimaksudkan untuk distribusi tenaga listrik umum dalam sistim publik atau sistim industri.
Kemudian transformator tersebut didesain sesuai dengan Sub-ayat 7.2 dan Tabel II, daftar L atau 2.
Bagaimanapun untuk aplikasi dalam sistim khusus yangpersyarataan isolasinya lebih rendah dari biasany4 dan hal ini telah dibuktikan oleh pengalaman, transformator jenis-kering tidak didesain untuk pengujian jenis impuls dan bahkan tegangan uji frekuensi-kerja yang lebih rendah dapat diterapkan. Tidak ada angka tertentu yangdirekomendasikan disini.
Pasal Sembilan
UJI DIELEKTRIK ULANG
10.
Pengujian
dielektrik ulang
Jika transformator
telah tahan uji dielektrik lengkap
pada pengujian
serah terima menurut Sub-ayat
7.2,
7.3 atau 7.4 dankemudian
pengujian
serah terima diulang,
tingkat tegangan
uji harus dikurangi menjadi
75Vo
dari nilai asal,
jika tidak ada persetujuan
lain dan sementara
itu isolasi
dalam
tidak dimodifikasi.
catatan,
*:H?il1',.;$:lliffH::il1,Kfl#i;y.1.t
"
SPLN 8-3 : 1991
Pasal Sepuluh
ISOI,ASI DARI PENGAWATAN BANTU
11.
Isolasi dari penganatan
bantu.
Jika tidak dispesifikasikan
lain pengawatan
untuk sirkit tenagabantu
dan kontrol harus tahanpengujian
ketahanan
frekuensi-kerja
sebesar
2 kV (efektif) terhadap
tanah selama
L menit. Motor dan peralatan
lainnya untuk perlengkapan
bantu harus memenuhi
persyaratan
isolasi menurut standar
IEC yang
relevan (umumnya
lebih rendah dari nilai yang dispesifikasikan
untuk pengawatan
sendiri dan
kadang-kadang
perlu dilepas pada waktu pengujian
sirkit).
Catatan : Peralatan bantu untuk transformator beser biasanle dibuka pada waktu pengangkutan. :::fl:l
pcmasangan dilapangan selesai, pengujian tahanan isolasi dengan megaohm meter 1000 V
direkomen-Pasal Sebelas
UJI KETAHANAN TEGANGAN DENGAN SUMBER TERPISAH
12. Lji ketahanan tegangan dengan sumber terpisah
Penzujian tegangan dengan sumber terpisah dilakukan dengan tegangan bolak-balik fase-tunggal se dapat mungkin mendekati bentuk gelombang sinusoidal dan frekuensi yangserasi tidak kurang dari E0% frckuensi pengenal.
\ilai puncak tegangan harus diukur. Nilai puncak dibagi € harus sama dengan nilai tegangan uji. Peruruji-r,n harus dimulai pada tegangan tidak lebih besar dari sepertiga nilai pengujian yangdi spesifikasi kan dan Fce p3tnva agar konsisten dengan pengukuran. Pada akhir pengujian tegangan dikurangi scce patnva sempai kurang dari sepertfua nilai pengujian sebelum diputuskan.
Tcsangan u;i p**nuh harus diterapkan selama 60 detik antara belitan yang diuji dengan scmua terminal bciltan leinnra- iali- rangka dan tangki atau penutup transformator, dihubungkan bersama ke tanah.
Pengu.;i.rn trrrre.ii t'.rii.;i.r ridak tcrjadi kegagalan pada tegangan uji.
Catatan Pah t-:-L: Jc-'p;-' ! s\ -^*€r"gam. pe ngujian dilakukan hanya dengan tegangan uji yang dispesifikasikan untuk l.rT;;-
.c.,1 lg:- -.i ':;< iemudran druji dengan tegangan lebih induksi yangdimodifikasi menurut Sub-ayat
-SPLN 8-3 : 1991
Pasal Duabelas
UJI KETAHANAN TEGANGAN LEBIH INDUKSI
13. Uji ketahanan tegangan lebih induksi o
13.1 Umurn.
pengujian dilakukan dengan 3 alternatif cara, yangdiuraikan dalam Sub-ayat I3.2,1:3-3 dan L3.4 untuk kategori belitan yang berbeda.
Tegangan bolak-batik harus diterapkan terhadap terminal dari salah satu belitan transformator. Bentuk tegangan sedekat mungkin harui sinusoidal dan frekuensinya cukup diatas frekuensi pengenal untuk m-nghindari arus magnetisasi yang berlebihan selama pengujian.
Nilai puncak tegangan uji induksi harus diukur. Nilai puncak dibagi dengan VZ harus sama dengan nilai tegangan uji.
pengujian harus dimulai pada tegangan tidak melebihi dari sepertiga nilai tegangan uji dan tegangan harus dnu*t* sampai mencapai ttitui t.gungan uji secepatnya agar konsisten dengan pengukuran. Pada akhir pengujian , t€gangan hirus dikurangi secepatnya sampai kurang dari sepertiga nilai tegangan uji sebelum pemutusan.
Jika tidak dispesifikasikan lain dalam sub-ayat dibawah, lama pengujian pada tegangan uji penuh harus 60 detik untui setiap frekuensi uji siimpai dan termasuk dua kali frekuensi pengenal. Bila frekuensi uji melampaui dua kali frekuensi pengenal, lama pengujian harus :
I20 x frekuensi pengenal detik frekuensi uji
tetapi tidak kurang dari 15 detik
13.2 Uji ketahanan tegangan lebih irtduksi urttuk transfonnotor dengan isolasi belitan tegangan tingi sersganr
Sebagaimana biasa, tegangan uji belitan transformator yang tidak disadap harus sama dengan dua kali tegangan pengenal, tetapi tegangan uji fase-fase dari tiap belitan fase-tiga tidak melampaui tegangan ketahanan pengenal menurut Tabel II atau III, kolom 2.
Belitan fase-tiga lebih disukai diuji dengan induksi tegangan fase-tiga simetris dalam tiga belitan fase. Jika belitan mempunyai terminal netral, terminal tersebut boleh ditanahkan selama pengujian.
Pengujian berhasil baik jika tidak terjadi kegagalan pada tegangan uji.
13.3 Uji ketahanon tegangon tebih induksi fase-ke-tanah untuk transformator dengan isolasi belitott teganSon tingt tak-seragant : LIm < 300 kV (Sub-ayal 7. j), atau U- 2 300 kVyang dispesifikosikon ntenurut metoda 1 (Sub-ayat 7.4.1)
Terminal fase harus memenuhi nilai tegangan uji yang dispesifikasikan dalam tabel yatgsesuai.
Pada transformator fase-tunggal, pengujian secara normal dilakukan dengan terminal netral ditanahkan. J i k a r a s i o a n t a r a b e l i t a n b e r v a r i a s i d e n g a n a d a n y a s a d a p a n , s e d a p a t m u n g k i n i n i d i g u n a k a n u n t u k memenuhi kondisi tegangan uji pada belitan yang berbeda secara simultan. Bila ada pengccualian tlihat
SPLN 8-3 : 199r
Ayat 6) tegangan
pada terminal netral dapat dinaikkan dengan
menghubungkan
ke sebuah
transfor-mator penguat bantu. Sebagai
alternatif, belitan lain dari transformator yang diuji dapat dihubungkan
seri dengan belitan tegangan
tinggi.
Urutan pengujian untuk transformator fase-tiga terdiri dari tiga aplikasi tegangan uji fase-tunggal
dengan titik belitan yang berbeda dihubungkan
ke tanah untuk setiap saat. Rangkaian pengujian yang
direkomendasikan
untuk menghindari
tegangan
lebih yangberlebihan
antara terminal fase diperlihatkan
dalam Gambar L. Terdapat pula metoda lain yang memungkinkan.
Belitan terpisah
lain umumnya
harus ditanahkan
pada netral jika hubungannya
bintang,
dan pada salah
satu terminal bila hubungannya
delta.
U R U
U R U
UI3 U
f--r t - t| * r * l l
t E t r t t I I I I ' I t E t r t rI i l f l t
L-I $ LT
t l ' l l l r t l lFU
' .trru
vrTransformator penguat bantu
Ut - Ut
Uz- Ut
= _
Uxr
UNz
c) Ut --Uz Uw - Ut Ulp
UNr - UNz
Rangkaian a) boleh digunakan bila netral didesain untuk tahan terhadap paling sedikit satu per tiga tegangan U. Tiga rangkaian pembangkit yang berbeda terhadap belitan tegangan rendah diperlihatkan. Hanya a1) yang memungkinkan jika transformator mempunyai jalur balik magnetik tanpa belitan (bentuk kerang atau bentuk inti berkaki lima).
Rangkaian b) memungkinkan dan direkomendasi untuk transformator fase-tiga yang mempunyaijalur balik magnetik tanpa bclitan untuk fluks pada kaki yang diuji. Jika hubungan delta, harus dibuka setama pengujian.
Rangkaian c) memperlihatkan transformator penguat bantu yang memberikan tegangan bias Ut pada terminal netral dari oto-transformator 'ang diuji. Tegangan pengenal dari dua belitan hubungan-oto adalah Uxt, UNz dan tegangan uji yang sesuai U : . U : .
Rangkaran ini juga boleh digunakan untuk transformator fase-tiga tanpa jalurbalik magnetik tanpa belitan yang mempunyai dcsarn rsolasr nctral kurang dari sepertiga tegangan U.
Ganbar I : Rcngr;oicn ttttttrk penguiion ketahonan tegangan lebh irtduksi fose-turtggol pado transfonnator dtn?an i,,tlasi tak-seragont (Snb-oyat 13.3).
T e g a n g a n p c r . i l i t " : . - . . : ; u ;"''e n e u j i a n m c n c a p a i nilai yang lrerbeda bergantung kepada rangkaian pengujian.
a1)
a3)
pemilihan rangkaian pengujian yang sesuai ditentukan oleh karakteristik dari transformator dan laboratorium Pengujian.
ca'[a'fan::ilH,,j*ffi
'*?ffLTj#*?;l#t$d:T"'"St{jil*:Pffi:5:"':;lnff
rff
::?::T#"'i;il
Pengujian berhasil baik bila tidak terjadi kegagalan pada tegangan uji'
13.4 {Jji ketahanan tegangan lebih induksi untuk transformator dengan isolasi_belitan tegangan tingi tak-seragam, (J^ .- SOO\V yang dispesifikasikan menurut Metode 2, Sub-ayat 7'4'2'
pengujian diterapkan terhadap semua isolasi belitan transformator tak-seragam' tanpa memperhatikan apakah itu hubungan-oto atau terpisah.
Terminatr netral dari belitan yang diuji harus ditanahkan. untuk belitan terpisah lainnya, jika hubungan-;ilt-il;g, harus ditanahkai puau netral, dan jika hubungannya delta, harus ditanahkan pada salah satu terminal.
5 d t
/-/i
5 m n t i
Gantbar 3 : Unttan wsktu urttuk aplikasi teg,angart uit.
u
- 0 , 5 u
- 0 , 5 u
r l l Il l l
l t tI
r l
Garnbar 2 : (Iji fase demi fase pada transformator
fose-tiga.
Transformator fase-tiga
harus diuji fase demi fase dengan
hubungan
fase-tunggalyang
memberikan
tegangan
pada termin"al
fase menurut Gambar
2. atau d-ngan hubungan
fase-tiga
simetris'
Pemilihan
haius bisetujui oleh pihak bersangkutan
pada tempat dan waktu pemesanan.
Urutan waktu untuk aplikasi
tegangan
uji harus
seperti
yang diperlihatkan
dalam Gambar
3.Tegangan
dimasukkan
pada tingkat tidak L.frUiftisepertiga Uz, dinaikkan mencapai
U2, dip-ertahankan
selama
5
menit, setelah
metti"apai
U1 dipertahankin ,.lu.u 5 detik, sesegera
mungkin-diturunkan
lagi tanpa
pemutusan
sampai
Ui, dipertahankan
selama
30 menit dan dikurangi
ke nilai di bawah
sepertiga
Uz
sebelum
pemutusan.
Lama pengujian
tidak bergantung
dari frekuensi
uji.
Ur
30 mnt
t\
\
\
\
L)2
SPLN 8-3 : 1991
Selama penerapan
keseluruhan
tegangan
uji, pelepasan-parsial
harus {imonitor sesuai
yang diuraikan
dibawah. "Muatan nyatan tidak boleh melarnpaui
nilai yang dispesifikasikan.
Tegangan
uji antara fase dan terminal netral harus dinyatakan dalam istilah Um sebagai berikut :
Ur harus
v3 xltJ^l6
: (Jm
Uz harus salah
satu dari 1,5 Um /\5 dengan
nilai q yang dispesifikasikan
: 500 pC atau 1,3 U6 / rr3 dengan
nilai yang dispesifikasikan
: 300 pC.
Pilihan harus disetujui oleh pabrikan dan pembeli pada waktu pesanan.
Catatan : Nilai q yang dispesifikasikan adalah sementara dan untuk diperiksa berdasarkan pcngalaman.
Pelepasan
parsial harus diamati dan dinilai sebagai
berikut. Informasi selanjutnya
dapat diperoleh dari
Lampiran A, yang kembali mengacu
kepada
Publikasi
IF,C270: "Partial Dischirge Measuiements".
- Pengu\gran harus dilakukan pada terminal fase dari semua belitan yangdiisolasi
tak-seragam,
yang
berarti bahwa terminal fase yang bertegangan
lebih tinggi dan lebih rJndah, dari pasangio Ueiitai
yangterhubung-oto
akan dipakai serentak.
- Saluran pengukurT qti
*tiqp terminalyang
dipakai harus dikalibrasi dengan impuls berulang antara
terminal dan tanah, dan kalibrasi ini digunakanlntuk penilaian dari penibu"uutr
selama
prriguji*.
- "Muatan nyata".Ya.g
diukur p-ada.terminal
spesifik
dari transformator,
menggunakan
latiUrisi yang
tersedia seperti
Yang
baru-
diuraikan, harui mengacu
kepada impuls berulilg kondisi-mantap
tei
lilgg. l-oncatan-loncatan
tinggi yang kadang-kading
muncul diabaikan
- Sebelum
dan setelah
penerapan
tegangan
uji, htar belikang tingkat bising harus direkam pada semua
saluran
pengukuran.
- Latar belakan-g
tingkat bising harus lebih rendah dari setengah
batas yangdispesifikasikan
untuk
"muatan
nyata"
q.
- Selama kenaikan tegangan
sampai
tingkat Uz dan pengurangan
dari U2 hingga
turun kembali,
temungkinan tegangan
permulaan
dan fegangan
hilang hirus di-catat.
- Pembacaan
harus dilakukan dan dicatat selama
periodi pertama pada tegangan
U2.
- Pgngamatan
selama
penerapan
singkat
tegangan
ur, tidak diperlukan.
- Selama
perioda kedua Plda tegangan U2 seluruhnya,
tingkat pel"parutt parsial harus diamati kontinu
dan pembacaan
pada selang
waktu dicatat atau direkair.
Pengujian
berhasil
baik apabila :
- tidak terjadi kegagalan
dalam pengujian
tegangan;
- tingkat kontinu dari "muatan nyata" selami akhir menit ke29 dari 30 menit penerapan tegangan Uz
berada di bawah batas
la1r8
diipesifikasikan
dalam semua
saluran pengukuran,
dan tidafi'mJmperl
lihatkan
hal yang
berarti,
kenaikan
yangtetap
mengarah
ke batas
ini.
Jika pembacaan
"muatan
nyata"
naik di atas
batas
persyaratan
untuk waktu yang
berarti dan kemudian
kcmbali di bawah tingkat ini lagi, pengujian
boleh diteruskan
tanpa penplanlan sampai
pembacaan
yang
dapat diterima
diperoleh
selama
30 menit.
Loncatan-loncataniinggi
yangladang-iadang
muncul
harus
diabaikan.
Sepanjane
tidak terjacli
tembus,
dan jika tidak ada pelepasan
parsial
sangat
tinggi yangbertahan
untuk
'*aktu lama p'cnrujian
dianggap
tak merusak.
Oleh karena itu idanyu.uulu kegftaiatt intuk memenuhi
kriteria rlcne
rim&1n
pclepasan
sebagai
tidak menjamin
penolakan
langsung,
tetipi-harus dikonsultasikan
antara
p*:mhcli
dan pabrikan
mengenai
penyelidikan
lebih lanjut.
Saran
untuL
pr.-'<sd.:.lr
tcrsebut
diberikan
dalam
Lampiran
A.
Menge
nai kcsulil': n..rlrh husine
sclama
pengujian,
lihat pada
Ayat 4.
Pasal Tigabelas
UJI IMPULS PETIR
14. Uji impuls Petir
14.1 Umum
Definisi umum dari istilah yang berkaitan dengan pengujian impuls, persyaratan untuk sirkit pengujian, uji unjuk kerja clan pemeriksain rutin pada utu't prngulntutt yuttg disetujui dapat dilihat pada Publikasi IEC 60 "High-voltage Test Techniques"'
Informasi selanjutnya akan diberikan dalam Pecloman untuk Pengujian Impuls Transformator (dalam persiapan).
Untuk transformator terendam-minyak, tegangan uji biasanya dari polaritas negatif, sebab hal ini mengurangi resiko loncat denyar luar yang tidak teratur di dalam sirkit pengujian'
celah percik busing dapat dilepas atau jaraknya dinaikkan untuk mencegah percikan selama pengujian'
Apabila elemen tak-linier atau pengelak surja terpasang p.ada atau di luar transformator yang dipasang unruk membatasi tegangurr-t.tinlransien yuniditiri-tu1, prosedur.pengujian impuls.trarus didis-kusikan sebelumnya untuk setiap hal yani kh"usus. Jika elemen demikian muncul ketika menguji, penilaian rekaman uji (Sub-ayat 14.5) kemungkinan menjadi sulit'
Impuls pengujian harus merupakan impuls petir standar penuh, yaitu :
! 2 ! n % 1 5 0 + Z 0 % t t d e t i k
Tetapi terdapat beberapa hal, dimana bentuk impuls standar ini tidak dapat diperoleh, sebab induktans belitan.errdah atau kaiasitans ke tanah nilainya tinggi. Bentuk impuls yang dihasilkan sering berosilasi' Toleransi yang lebih le^bar dalam hal demikiun aiirinlan atas persetujuan antara pembeli dan pabrikan' ,dmplitudo polaritasberlawanan dariimpuls yang berosilasi, tidak boleh melampaui50Vo dari amplitudo pertama.
Masalah bentuk impuls dapat pula diperbaiki dengan alternatif metoda pentanahan selama pengujian, lihat Sub-aYat 14.3.
Sirkit impuls dan rangkaian pengukuran harus tetap, tidak mengalami perubahan selama kalibrasi dan pengujian tegangan Penuh.
14.2 Urutan penguiian
Urutan pengujian harus tercliri dari satu impuls dengan tegangan antara 50 % dan 75 Vo dari tegangan uji penuh, i; tiga impuls berturutan pada tegangin penuh. Jika selama penerapan, ad.a suatu loncat denyar luar dalamiirtit atau pada celah percik t uring harus terjadi, atau.bila rekaman osilografik gagal pada beberapa saluran pengukurun ying dispesifilasikan, penerapan itu harus diabaikan dan dibuat penerapan selanjurnya. t-p"uls tambahan pada arnplitudo tidak lebih tinggi dari 507o dapat dipakai i"tupi tidak perludiperlihatkan di dalam laporan pengujian.
SPLN 8.3 : 1991
14.3 Rangkaian uji
14.3.1 Ranglcaian uji selama menguji pada teminal fasa
Urutan pengujian i-pulr diterapkan kepada setiap terminal fasa dari belitan yang diuji secara berurutan. Unhrk transformator fasa-tig4 terminal fasa lainnya dari belitan harus ditanahkan langsung atau melalui impcdans rendah, seperti shunt pengukuran arus.
Jika belitan mempunyai terminal netral, netral tersebut harus ditanahkan langsung atau melalui im-pedans rendah yang merupakan shunt pengukuran ,uus. Tangki harus ditanahkan.
Dalam hal transformator belitan terpisah, terminal belitan yang tidak diuji, juga ditanahkan langsung atau melalui impedans sehingga pada semua keadaan tegangan yang timbul pada terminal tersebut dibatasi sampai kurang dariT|Vo dari tegangan ketahanan impuls petir pengenalnya.
Dalam hal oto-transformator, ketika menguji terminal fasa dari belitan tegangan tinggi, dapat terjadi bahwa bentuk gelourbang impuls standar tidak dapat diperoleh jika terminal fasa dari belitan bersama ditanahkan langsung atau melalui shunt pengukuran arus . Penerapan yang sama untuk pengujian terminal fasa dari belitan bersama jika terminal fasa dari belitan tegangan tinggi ditanahkan. Setelah itu diijinkan untuk mentanahkan terminal fasa yang tidak diuji melalui resistor yang tidak melebihi 4O0 O. Selanjutnya, tegangan yang timbul pada terminal fasa yang tidak diuji terhadap tanah tidak boleh melampauiT5% dari tegangan ketahanan impuls petir pengenalnya.
Bila belitan yang diuji impuls mempunyai impedans rendah, akan sulit untuk mendapatkan bentuk impuls yangbenar pada terminal yangdiuji. Dalam hal ini toleransi yanglebih luas dapat dipakai dengan persetujuan (lihat Sub-ayat 14.1).Mungkin juga untuk menyerdehanakan masalah yaitu dengan men-tanahkan terminal belitan yang tidak diuji melalui resistans. Nilai resistans tidak boleh lebih tinggi dari 500 fJ dan harus dipilih sedemikian rupa sehingga tegangan yang timbul pada terminal dibatasi sampai tidak lebih dari 75 Vo tegangan ketahanan impuls petir pengenalnya.
Sebagai alternatif, dengan persetujuan pada waktu pemesanan, metoda surja yang ditransfer dapat dipetgutakan Sub-ayat 143.3). Fengecualian dari prosedur pokok ini diberikan didalam Sub-ayat L4.3.2 dan L4.3.3 berikut.
14.3.2 Uji Impuls pada tenninal netral
Bila terminal netral dari belitan mempunyaitegangan ketahanaan impuls pengenal, terminal tersebut dapat dibuktikan dengan pengujian impuls yang diterapkan melalui salah satu dari terminal fasa atau melalui ketiga terminal fasa dari belitan fasa-tiga yang dihubungkan bersama. Terminal netral dihubungkan ketanah melalui suatu impedans, dan amplitudo tegangan timbul pada impedans ini, DIla i-pult petir standar diterapkan kepada terminal fasa, harus sama dengan tegangan ketahanan pengenal terninal netral. Amplitudo impuls yang diterapkan pada terminal fasa tidak ditentukan, tetapi tfiak boleh melampau\7\Vo dari tegangan ketahanan impuls pengenal tcrminal fasa.
Se bagai alternatif, pengujian impuls sesuai dengan tegangan ketahanan pengenal netral langsung diterapkan, pada netral dengan semua terminal fasa ditanahkan. Tetapi dalam hal ini, waktu muka gelombang I'ang lebih lama diizinkan sampai dengan 13 p detik.
11.3.3 ,l{etods surja yang ditransfer
Bila be litan teqangan rendah tidak dapat melayani tegangan-lebih petir dari sistim tegangan rendah, d c n g a n p e r s c t u j u a n antara pabrikan dan pembeli, belitan ini boleh diuji impuls dengan surja yang d i t r a n s f c r d a r i h c i i r a n t e g a n q a n t i n g g i .
\Iet,r.la rm clih'n.rken.yika dc'sainnva scdemikian rupa sehingga suatu impuls yang diterapkan langsung kcpada hclitan l: i.::'ri.rn rcndah dapat mcnghasilkan tekanan yang tidak realitisdari belitan tegangan yang lebi}r trnge khi'i'ni.r hila adr hclitan yang bersadapan lebar yang secara fisik berdekatan d*ngun b e l i t a n tc g r n t . r n rs : j r :