.1
.1 Latar Latar BelakangBelakang
Etika didefinisikan sebagai penyelidikan terhadap alam dan ranah moralitas dimana istilah Etika didefinisikan sebagai penyelidikan terhadap alam dan ranah moralitas dimana istilah moralitas dimaksudkan untuk merujuk pada ‘penghak
moralitas dimaksudkan untuk merujuk pada ‘penghakiman’ iman’ akan standar dan aturan akan standar dan aturan tata lakutata laku moral. Etika juga bisa disebut sebagai studi filosofi perilaku manusia dengan
moral. Etika juga bisa disebut sebagai studi filosofi perilaku manusia dengan penekanan padapenekanan pada penentuan apa yang dianggap salah dan benar.
penentuan apa yang dianggap salah dan benar. Dari definisi itu kita bisa mengembangkan sebuah k
Dari definisi itu kita bisa mengembangkan sebuah konsep etika bisnis. Teonsep etika bisnis. Tentu sebagian kita akanntu sebagian kita akan setuju bila standar etika yang tinggi membutuhkan
setuju bila standar etika yang tinggi membutuhkan individu yang punya prinsip moral yangindividu yang punya prinsip moral yang kokoh dalam melaksanakannya. Namun, beberapa aspek khusus harus dipertimbangkan saat kokoh dalam melaksanakannya. Namun, beberapa aspek khusus harus dipertimbangkan saat menerapkan prinsip etika ke dalam
menerapkan prinsip etika ke dalam bisnis.bisnis.
Pertama, untuk bisa bertahan, sebuah bisnis harus mendapatkan keuntungan. ika keuntungan Pertama, untuk bisa bertahan, sebuah bisnis harus mendapatkan keuntungan. ika keuntungan di!apai melalui perbuatan yang kurang terpuji, keberlangsungan perusahaan bisa teran!am. di!apai melalui perbuatan yang kurang terpuji, keberlangsungan perusahaan bisa teran!am. "anyak perusahaan terkenal telah men!oreng reputasi mereka sendiri dengan skandal dan "anyak perusahaan terkenal telah men!oreng reputasi mereka sendiri dengan skandal dan kebohongan.
kebohongan. #edua, sebuah bisnis #edua, sebuah bisnis harus dapat men!iptakan keseimharus dapat men!iptakan keseimbangan antara ambisi bangan antara ambisi untukuntuk mendapatkan laba dan kebutuhan serta tuntutan masyarakat sekitarnya. $emelihara
mendapatkan laba dan kebutuhan serta tuntutan masyarakat sekitarnya. $emelihara keseimbangan seperti ini sering membutuhkan kompromi atau bahkan ‘barter’. keseimbangan seperti ini sering membutuhkan kompromi atau bahkan ‘barter’. Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral para
Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis dalam menjalankanpelaku bisnis dalam menjalankan good business dan tidak melakukan
good business dan tidak melakukan ‘monkey business’ ‘monkey business’ atau dirty business. Etika bisnis mengajak atau dirty business. Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis me%ujudkan !itra dan manajemen bisnis yang etis agar bisnis itu pantas
para pelaku bisnis me%ujudkan !itra dan manajemen bisnis yang etis agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang
dimasuki oleh semua orang yang memper!ayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. &al inimemper!ayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. &al ini sekaligus menghalau !itra buruk dunia bisnis sebagai
sekaligus menghalau !itra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor, li!ik, dan tipukegiatan yang kotor, li!ik, dan tipu muslihat. #egiatan bisnis mempunyai implikasi etis dan oleh karenanya me
muslihat. #egiatan bisnis mempunyai implikasi etis dan oleh karenanya me mba%a sertamba%a serta tanggung ja%ab etis bagi pelakunya.
tanggung ja%ab etis bagi pelakunya.
"erbisnis dengan etika adalah menerapkan aturan umum mengenai etika pada perilaku bisnis. "erbisnis dengan etika adalah menerapkan aturan umum mengenai etika pada perilaku bisnis. Etika bisnis menyangkut moral, kontak sosial, hak'hak dan ke%ajiban, prinsip'prinsip dan Etika bisnis menyangkut moral, kontak sosial, hak'hak dan ke%ajiban, prinsip'prinsip dan aturan'aturan. ika aturan se!ara umum mengenai etika mengatakan bah%a berlaku tidak jujur aturan'aturan. ika aturan se!ara umum mengenai etika mengatakan bah%a berlaku tidak jujur adalah tidak bermoral dan beretika, maka
adalah tidak bermoral dan beretika, maka setiap insan bisnis yang tidak berlaku jujur dengansetiap insan bisnis yang tidak berlaku jujur dengan pega%ainya, pelanggan, kreditur, pemegang usaha maupun pesaing dan masyarakat, maka ia pega%ainya, pelanggan, kreditur, pemegang usaha maupun pesaing dan masyarakat, maka ia
dikatakan tidak etis dan tidak bermoral. (ntinya adalah bagaimana kita mengontrol diri kita dikatakan tidak etis dan tidak bermoral. (ntinya adalah bagaimana kita mengontrol diri kita sendiri untuk dapat menjalani bisnis dengan baik dengan !ara peka dan toleransi. Dengan kata sendiri untuk dapat menjalani bisnis dengan baik dengan !ara peka dan toleransi. Dengan kata lain, etika bisnis ada untuk mengontrol bisnis agar
lain, etika bisnis ada untuk mengontrol bisnis agar tidak tamak.tidak tamak. Pelanggaran etika bisa terjadi di mana
Pelanggaran etika bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam dunia bisnis. )ntuk meraihsaja, termasuk dalam dunia bisnis. )ntuk meraih keuntungan, masih banyak perusahaan yang melakukan berbagai pelanggaran moral. Praktik keuntungan, masih banyak perusahaan yang melakukan berbagai pelanggaran moral. Praktik !urang ini bukan hanya merugikan perusahaan lain, melainkan juga masyarakat dan negara. !urang ini bukan hanya merugikan perusahaan lain, melainkan juga masyarakat dan negara. Praktik korupsi, kolusi dan nepotisme *##N+ tumbuh subur di ban
Praktik korupsi, kolusi dan nepotisme *##N+ tumbuh subur di ban yak perusahaan.yak perusahaan.
Dari mana upaya penegakkan etika bisnis dimulai Etika bisnis paling gampang diterapkan di Dari mana upaya penegakkan etika bisnis dimulai Etika bisnis paling gampang diterapkan di perusahaan sendiri. Pemimpin perusahaan memulai langkah ini karena mereka menjadi panutan perusahaan sendiri. Pemimpin perusahaan memulai langkah ini karena mereka menjadi panutan bagi karya%annya. -elain itu, etika bisnis harus dilaksanakan se!ara transparan. Pemimpin bagi karya%annya. -elain itu, etika bisnis harus dilaksanakan se!ara transparan. Pemimpin perusahaan seyogyanya bisa memisahkan perusahaan dengan milik sendiri. Dalam operasinya, perusahaan seyogyanya bisa memisahkan perusahaan dengan milik sendiri. Dalam operasinya, perusahaan mengikuti aturan berdagang yang diatur oleh tata !ara undang'undang.
perusahaan mengikuti aturan berdagang yang diatur oleh tata !ara undang'undang. Etika bisnis tidak akan dilanggar jika ada
Etika bisnis tidak akan dilanggar jika ada aturan dan sanksi. #alau semua tingkah aturan dan sanksi. #alau semua tingkah laku salahlaku salah dibiarkan, lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. epotnya, norma yang salah ini akan menjadi dibiarkan, lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. epotnya, norma yang salah ini akan menjadi budaya. /leh karena itu bila ada yang melanggar aturan diberikan sanksi untuk memberi
budaya. /leh karena itu bila ada yang melanggar aturan diberikan sanksi untuk memberi pelajaran kepada yang bersangkutan. 0da tiga sasaran dan ruang lingkup pokok etika bisnis. pelajaran kepada yang bersangkutan. 0da tiga sasaran dan ruang lingkup pokok etika bisnis. Pertama, etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi, dan masalah Pertama, etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi, dan masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang
yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata baik dan etis. Dengan kata lain, etika bisnis pertama'lain, etika bisnis pertama' tama bertujuan untuk menghimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis se!ara baik dan tama bertujuan untuk menghimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis se!ara baik dan
etis.
1.2 Rumusan Masalah
0dapun rumusan masalah yang dapat kita temukan dalam latar belakang di atas adalah 1 2. Pengertian dari hakikat bisnis serta bagaimana karakteristik bisnis tersebut
3. Pergeseran paradigma dari pendekatan sto!kholders ke pendekatan stakeholders 4. 0pa saja tanggung ja%ab moral dan so!ial bisnis pada perusahaan
5. -erta kode etik berbagai profesi 1.3 Tujuan
0dapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah 1
2. $ahasis%a dapat mengetahui hakikat dari bisnis serta karakteristik bisnis tersebut
3. $ahasis%a dapat memahami adanya pergeseran paradigma dari pergeseran sto!kholder ke pendekatan stakeholder
4. $ahasis%a dapat memahami tanggung ja%ab moral dan so!ial yang nantinya akan diemban serta kode etik berbagai profesi yang ada.
2.2 Hakikat Bisnis
&akikat "isnis adalah #ebutuhan $anusia yang berupa barang dan jasa yang harus terpenuhi kebutuhannya dengan usaha mendapatkan alat pembayarannya yaitu uang atau tukar'menukar barang *barter+ yang saling menguntungkan antar kedua belah pihak.
&akikat bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia, organisasi ataupun masyarakat luas. "usinessman *seorang pebisnis+ akan selalu melihat adanya kebutuhan masyarakat dan kemudian men!oba untuk melayaninya se!ara baik sehingga masyarakat menjadi puas dan senang. Dari kepuasan masyarakat itulah si pebinisnis akan mendapatkan keuntungan dan pengembangan usahanya.
-eorang bisnisman atau %irausaha%an akan melihat kebutuhan masyarakat
lingkungannya.)paya ini merupakan proses mengidentifikasi potensi bisnis, bahkan dalam hal ini biasanya diikuti dengan perkiraan atau antisipasi atas pertumbuhan potensi pasar tersebut di masa datang. Disamping itu juga akan memperhitungkan adanya persaingan yang timbul dari pengusaha lain yang juga bergerak dalam melayani kebutuhan pasar yang sejenis. Disisi lain pengusaha haruslah memikirkan tersedianya sumber daya serta sumber dana besrta dengan !ara
yang sebaik'baiknya guna melayani kebutuhan pasar tersebut dengan memproduksikan dan menyajikan barang dan jasa yang dihasilkan itu kepada masyarakat, kelebihan hasil di ongkosnya itulah yang merupakan laba atau keuntungan.
Pengertian bisnis menurut beberapa ahli adalah 1 2. $ahmud $a!hfoed6
"isnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen
3. "ro%n dan Petrello *2789+
:"usiness is an institution %hi!h produ!es goods and servi!es demande d by people:. 0rtinya bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sambil memperoleh laba. 4. -teinford *2787+
:"usiness is all those a!tivities involved in providing the goods and servi!e needed or desired by people:. Dalam pengertian ini bisnis sebagai aktivitas yang menyediakan barang atau jasa yang
diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memiliki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memiliki badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, %arung yang tidak memiliki -urat (6in Tempat )saha *-(T)+ dan -urat (6in )saha Perdagan gan serta usaha informal lainnya.
5. ;riffin dan Ebert *2779+
:"usiness is an organi6ation that provides goods or servi!es in order to earn provit:. -ejalan dengan definisi tersebut , aktifitas bisnis melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan profit *laba+. -uatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba apabila total
penerimaan pada suatu periode *Total evenues+ lebih besar dari total biaya *Total <osts+ pada periode yang sama. =aba merupakan daya tarik utama untuk melakukan kegiatan bisnis,
sehingga melalui laba pelaku bisnis dapat mengembangkan skala usahanya untuk meningkatkan laba yang lebih besar.
>. &ughes dan #apoor
"usiness is the organi6ed effort of individuals to produ!e and sell for a provit, the goods and servi!es that satisfy so!ieties needs. The general term business refer to all su!h efforts %ithin a so!iety or %ithin an industry :. $aksudnya bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan ada dalam industri. /rang yang mengusahakan uang dan %aktunya dengan menanggung resiko dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut enterpreneur.
2.2 Karakteristik Bisnis
"eberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah1
2. Definitif1 -uatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas. 3. )rutan1 -uatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai %aktu dan ruang. 4. Pelanggan1 -uatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
5. Nilai tambah1 Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.
>. #eterkaitan1 -uatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.
9. ?ungsi silang1 -uatu proses umumnya, %alaupun tidak harus, men!akup beberapa fungsi. -ering kali pemilik proses, yaitu orang yang bertanggung ja%ab terhadap kinerja dan
pengembangan berkesinambungan dari proses, juga dianggap sebagai suatu karakteristik proses bisnis.
-elain karakteristik umum diatas, proses bisnis juga memiliki karakteristik bisnis sebagai berikut1
-emua orang mendambakan bisnis yang memiliki karakteristik sebagai berikut 1
2. $odal rendah. ika terjadi kegagalan dalam bisnis yang sedang digeluti, maka kegagalan tersebut tidak akan mengakibatkan kerugian yang besar.
3. 0danya pengarahan, bimbingan dan dukunagn. Pengarahan, bimbingan dan dukungan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang 1
' <ara memulai bisnis tersebut.
' <ara mengelola dan mengembangkan bisnis tersebut. ' <ara menghadapai hambatan yang ada.
' Pembimbingan yang mampu mengingatkan dan memberikan motivasi seperti pertemuan, training, seminar, dsb.
4. isiko ke!il. ika mungkin, bisnis tersebut tidak berisiko sama sekali.
5. Pendapatan besar. Tingkat pendapatan ini diharapkan dapat terus dikembangkan hingga tidak terbatas.
>. Ekspansi mudah. "isnis ini harus bisa diperluas %ilayahnya hingga seluas'luasnya.
-elama ini, belum pernah ditemukan karakteristik bisnis idaman tersebut. #etika mun!ul sebuah peluang bisnis dengan karakteristik di atas, banyak orang yang justru T(D0# PE<0@0.
0kibatnya, reaksi mereka adalah 1
' $emandang sebelah mata pada bisnis tersebut.
' $en!urigai bisnis tersebut dan menganggap semuanya itu hanya kebohongan dan penipuan. ' $enghindari dan menganggap bisnis tersebut tidak mungkin dilakukan.
2.3 Pergeseran Paradigma dari Pendekatan Stockholders ke Pendekatan Stakeholder
-hareholders atau sto!kholders paradigm merupakan sebuah paradigma dimana <hief EAe!utive /ffi!er *<E/+ berorientasi pada kepentingan pemegang saham. Pihak manajemen sebagai
pemegang mandat *agen!y+ berusaha memperoleh keuntungan sebesar B besarnya untuk menyenangkan dan meningkatkan kemakmuran pemegang saham *prin!ipal+. -eakan B akan pemegang saham merupakan pihak yang paling berpengaruh bagi kelangsungan hidup
perusahaan. /rientasi seperti ini mengakibatkan evalusi yang dilakukan atas pengelolaan bisnis hanya dilihat dari aspek finansial. Prestasi manajemen hanya dilihat dari kemampuannya
menghasilkan laba. &al ini mendorong manajemen menghalalkan berbagai !ara demi mengejar keuntungan. Tindakan demikian mengakibatkan adanya pihak B pihak lain yang dirugikan.
Paradigma sto!kholders kemudian mengalami pergeseran, karena pada kenyataannya
manajemen dihadapkan pada banyak kepentingan yang pengaruhnya perlu diperhitungkan se!ara seksama. "agaimanapun juga dalam kegiatan bisnis akhirnya mun!ul kesadaran bah%a dalam usaha memperoleh laba, selain sto!kholders, %ajib juga diperhatikan kepentingan pihak B pihak lain yang terkena dampak kegiatan bisnis. Pihak berkepentingan *stakeholders+ adalah individu atau kelompok yang dapat dipengaruhi atau mempengaruhi tindakan, keputusan, kebijakan, praktek, dan tujuan organisasi bisnis. Perusahaan berdiri ditengah B tengah lingkungan.
=ingkungan merupakan satu B satunya alasan mengapa bisnis itu ada.
Pendekatan stakeholders terutama memetakan hubungan B hubungan yang terjalin kedalam kegiatan bisnis pada umumnya. Pendekatan ini berusaha memberikan kesadaran bah%a bisnis harus dijalankan sedemikian rupa agar hak dan kepentingan semua pihak yang terkaityang berkepentingan dengan suatu kegiatan bisnis dijamin, diperhatikan dan dihargai. Pendekatan ini bermuara pada prinsip tidak merugikan hak dan kepentingan manapun dalam kegiatan bisnis.
&al ini menuntut agar bisnis dijalankan se!ara baik dan etis demi hak dan kepentingan semua pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan bisnis. 0dapun lingkungan yang berada di sekitar perusahaan adalah pemegang saham, kelompok pendukung ,media massa, kelompok sosial, pemerintah asing, pemerintah setempat, pesaing, konsumen, pemasok, pekerja, dan kreditur.
Pada umumnya stakeholders dapat dibagi kedalam dua kelompok, yaitu1 2. #elompok primer
pemasok, konsumen, penyalur, pesaing atau rekanan. @ang paling penting diperhatikan dalam suatu kegiatan bisnis tentu saja adalah kelompok primer karena hidup matinya atau berhasil tidaknya bisnis suatu perusahaan sangat ditentukan oleh relasi yang saling menguntungkan yang dijalin dengan kelompok primer tersebut. Demi keberhasilan dan kelangsungan bisnis,
perusahaan tidak boleh merugikan satupun kelompok stakeholders primer diatas. Dengn kata lain, perusahaan harus menjalin relasi bisnis yang baik dan etis dengan kelompok tersebut, seperti jujur dan bertanggung ja%ab dalam pena%aran barang dan jasa, bersikap adil terhadap mereka, dan saling memahami satu sama lain. Disinilah kita menemukan bah%a prinsip etika menemukan tempat penerapannya yang paling konkret dan sangat sejalan dengan kepentingan bisnis untuk men!ari keuntungan.
3. #elompok sekunder
#elompok sekunder terdiri dari pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial, media massa, kelompok pendukung, masyarakat pada umumnya dan masyarakat setempat.
Dalam situasi tertentu kelompok sekunder bisa sangat penting bahkan bisa jauh lebih penting dari kelompok primer, karena itu sangat perlu diperhatikan dan dijaga kepentingan mereka. $isalnya, kelompok sosial sema!am =-$, baik dibidang lingkungan hidup, kehutanan maupun hak masyarakt lokal. Demikian pula pemerintah nasional mupun asing. uga, media massa dan masyarakat setempat.
Dlam kondisi sosial, ekonomi, politik sema!am (ndonesia, masyarakat setempat bisasangat mempengaruhi hidup matinya perusahaan. #etika suatu perusahaan beroperasi tanpa
memberikan kesejahteraan, nilai budaya, saran dan prasarna lokal, lapangan kerja setempat dan lainnya, akan menimbulkan suasana sosial yang tidak kondusif dan tidak stabil bagi
kelangsungan bisnis perusahaan tersebut.
dan memperhatikan kepentingan kedua kelompok stakeholders tersebut se!ara berimbang. Perusahaan dituntut untuk tidak hanya memperhatikan kinerja dari aspek keuangan semata, melainkan juga dari aspek B aspek lin se!ara berimbang. "alan!ed -!ore!ard yang dkemukakan oleh #aplan C #aplan pada tahun 278'an merupakan salah satu pendekatan yang kini banyak digunakan dalam melakukan peren!anaan strategi bisnis dan evaluasi kinerja perusahaan. "alan!ed -!ore!ard menekankan perhatian se!ara berimbang antara kinerja dari aspek internal dan eksternal, serta aspek finansial dan nonfinansial. (mplementasi pendekatan ini menunjukkan %ujud nyata kesadaran bisnis akan pentingnya perhatian terhadap stakeholders.
2. Tanggung !a"a# Moral dan Sosial Bisnis
Tanggung ja%ab sosial perusahaan sangat erat kaitannya dengan pertanyaan'pertanyaan berikut1 0pakah memang perusahaan punya tanggung ja%ab moral dan sosial
#alau ada, manakah lingkup tanggung ja%ab itu
0pakah, terkait dengan tanggung ja%ab sosial perusahaan itu, perusahaan perlu terlibat dalam kegiatan sosial yang berguna bagi masyarakat atau tidak
"agaimana tanggung ja%ab sosial perusahaan itu dapat dioperasionalkan dalam suatu perusahaan
Tanggung ja%ab -osial Perusahaan atau <orporate -o!ial esponsibility adalah suatu konsep bah%a organisasi, khususnya *namun bukan hanya+ perusahaan adalah memiliki suatu tanggung ja%ab terhadapkonsumen, karya%an, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala
aspek operasional perusahaan.
<- berhubungan erat dengan Fpembangunan berkelanjutanG, di mana ada argumentasi bah%a suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau devidenmelainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
Pengertian tanggung ja%ab so!ial perusahaan atau <- sangat beragam. (ntinya, <- adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan se!ara finansial, tetapi untuk pembangunan sosial'ekonomi ka%asan se!ara holistik, melembaga, dan berkelanjutan. "eberapa nama lain yang memiliki kemiripan dan bahkan sering diidentikkan
dengan <- adalah !orporate giving, !orporate philanthropy, !orporate !ommunity relations, dan !ommunity development.
Tanggung ja%ab perusahaan * <- + yang baik <- yang baik *good <-+ memadukan empat prinsip good !orporate governan!e, yakni fairness, transparen!y, a!!ountability, dan
responsibility, se!ara harmonis. 0da perbedaan mendasar di antara keempat prinsip tersebut *-upomo, 35+. Tiga prinsip pertama !enderung bersifat shareholders'driven karena lebih memerhatikan kepentingan pemegang saham perusahaan.
-ebagai !ontoh, fairness bisa berupa perlakuan yang adil terhadap pemegang saham minoritasH transparen!y menunjuk pada penyajian laporan keuangan yang akurat dan tepat %aktuH
sedangkan a!!ountability di%ujudkan dalam bentuk fungsi dan ke%enangan )P-, komisaris, dan direksi yang harus dipertanggung ja%abkan.
2. -yarat bagi Tanggung a%ab $oral
Tindakan itu dijalankan oleh pribadi yang rasional
"ebas dari tekanan, an!aman, paksaan atau apapun namanya
/rang yang melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan tindakan itu
menyinggung tanggung ja%ab sebagai salah satu prinsip etika yang penting. Persoalan yang pelik yang harus dija%ab pada tempat pertama adalah manakah kondisi bagi adanya tanggung ja%ab moral. $anakah kondisi yang relevan yang memungkinkan kita menuntut agar seseorang bertanggung ja%ab atas tindakannya.
3. -tatus Perusahaan
Terdapat dua pandangan *i!hard T. De ;eorge, "usiness Ethi!s, hlm.2>4+, yaitu1
=egal'!reator, perusahaan sepenuhnya !iptaan hukum, karena itu ada hanya berdasarkan hukum =egal're!ognition, suatu usaha bebas dan produktif
Tanggung ja%ab sosial perusahaan hanya dinilai dan diukur berdasarkan sejauh mana perusahaan itu berhasil mendatangkan keuntungan sebesar'besarnya *$ilton ?riedman,The -o!ial
esponsibilities of "usiness to (n!rease (ts Profits, Ne% @ork Times $aga6ine,24'7'278+ Perusahaan adalah sebuah badan hukum. 0rtinya perusahaan dibentuk berdasarkan peraturan hukum tertentu dan disahkan dengan hukum atau legal tertentu. #arena itu, keberadaannya dijamin dan sah menurut hukum tertentu. (tu berarti perusahaan adalah bentukan manusia, yang eksistensinya diikat berdasarkan aturan hukum yang sah.
-ebagai badan hukum perusahaan mempunyai hak hak legal tertentu sebagaimana yang dimiliki oleh manusia. $isalnya hak milik pribadi, hak paten, hak atas milik tertentu, dan sebagainya. -ejalan itu, perusahaan juga mempunyai ke%ajiban legal untuk menghormati hak legal
perusahaan lain atau tidak boleh merampas hak perusahaan lain. (ni hanyalah bentuk tanggung ja%ab legal.
0nggapan bah%a perusahaan tidak punya tanggung ja%ab moral sama saja dengan mengatakan bah%a kegiatan perusahaan bukanlah kegiatan yang dijalankan oleh manu sia
Tanggung ja%ab moral perusahaan dijalankan oleh staf manajemen
Tanggung ja%ab legal tidak dapat dipisahkan dari tanggung ja%ab moral -esungguhnya, pada tingkat operasional bukan hanya staf manajemen yang memikul tanggung ja%ab sosial dan moral perusahaan ini, melainkan seluruh karya%an
4. =ingkup Tanggung ja%ab -osial
#eterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan masyarakat luas #euntungan ekonomis
Tanggung ja%ab so!ial menunjukkan tanggung ja%ab perusahaan terhadap kepentingan pihak' pihak lain se!ara lebih luas daripada sekedar terhadap kepentingan perusahaan belaka. Dengan
konsep tanggung ja%ab so!ial perusahaan mau dikatakan bah%a kendati se!ara moral adalah baik bah%a perusahaan mengejar keuntungan, tidak dengan sendirinya perusahaan dibenarkan
untuk men!apai keuntungan itu dengan mengorbankan kepentingan pihak'pihak lain. 0rtinya keuntungan dalam bisnis tidak mesti di!apai dengan mengorbankan kepentingan pihak lain, atau kepentingan masyarakat luas.
Dengan demikian dengan konsep tanggung ja%ab so!ial dan moral perusahaan mau dikatakan bah%a suatu perusahaan harus bertanggung ja%ab atas tindakan dan kegiatan bisnisnya yang
mempunyai pengaruh atas orang'orang tertentu, masyarakat, serta lingkungan dimana perusahaan itu beroperasi.
5. 0rgumen yang $enentang Perlunya #eterlibatan -osial Perusahaan Tujuan utama "isnis adalah $engejar #euntungan -ebesar'besarnya
0rgument keras yang menentang keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan so!ial sebagai %ujud tanggung ja%ab so!ial perusahaan adalah paham dasar bah%a tujuan utama, bahkan satu satunya, dari kegiatan bisnis adalah mengejar keuntungan sebesar besarnya. -elain itu, fungsi
bisnis ini adalah fungsi ekonomis, buka fungsi so!ial. 0rtinya bisnis adalah kegiatan ekonomi bukan kegiatan so!ial
Tujuan yang terbagi'bagi dan &arapan yang membingungk an
@ang mau dikatakan disini adalah bah%a keterlibatan so!ial sebagai %ujud tanggung ja%ab so!ial perusahaan akan menimbulkan minat dan perhatian yang berma!am ragam, yang pada akhirnya akan mengalihkan, bahkan menga!aukan para perhatian pimpinan perusahaan.
0sumsinya keberhasilan perusahaan dalam bisnis modern penuh persaingan yang ketat sangat ditentukan oleh konsentrasi seluruh perusahaan, yang ditentukan oleh konsentrasi pimpinan perusahaan, pada !ore businessnya.
"iaya #eterlibatan -osial #eterlibatan so!ial sebagai %ujud tanggung ja%ab sosial perusahaan malah dianggap memberatkan masyarakat. 0lasannya, biaya yang dgunakan untuk keterlibatan perusahaan itu bukan biaya yang disediakan oleh perusahaan itu, melainkan biaya yang telah
diperhitungkan sebagai salah satu komponen dalam harga barang dan jasa yang dita%arkan dalam pasar.
#urangnya Tenaga Terampil di "idang #egiatan -osial
0rgument ini kembali menegaskan mitos bisnis amoral yang telah kita lihat. Dengan argument ini mau dikatakan bah%a para pemimpin perusahaan tidak professional dalam membuat pilihan dan keputusan moral. $ereka hanya professional dalam bidang bisnis dan ekonomi. #arena itu, perusahaan tidak punya tenaga terampil yang siap untuk melakukan kegiatan'kegiatan so!ial
tertentu.
>. 0rgumen yang $endukung Perlunya #eterlibatan -osial Perusahaan
#ebutuhan dan &arapan $asyarakat yang -emakin "erubah -etiap kegiatan bisnis dimaksudkan untuk mendatangkan keuntungan. (ni tidak bisa disangkal. Namun dalam
masyarakat yang semakin berubah, kebutuhan dan harapan masyarrakat terhadap bisnis pun ikut berubah. #arena itu, untuk dapat bertahan dan berhasil dalam persaingan bisnis modern yang
ketat sekarang ini, para pelaku bisnis semakin menyadari bah%a mereka tidak bisa begitu saja hanya memusatkan perhatian pada upaya mendatangkan keuntungan yang sebesar besarnya. Terbatasnya -umber Daya 0lam 0rgument ini didasarkan pada ken yataan bah%a bumi kita ini mempunyai sumber daya alam yang terbatas. "isnis justru berlangsung dalam kenyataan ini, dengan berupaya memanfaatkan se!ara bertanggungja%ab dan bijaksana sumber daya alam yang terbatas itu demi memenuhi kebutuhan manusia. $aka bisnis diharapkan melakukan kegiatan so!ial tertentu yang terutama bertujuan untuk memelihara sumber d aya alam.
=ingkungan -osial yang =ebih "aik "isnis berlangsung dalam suatu lingkungan so!ial yang mendukung kelangsungan dan keberhasilan bisnis itu dimasa depan. (ni punya implikasi etis bah%a bisnis mempunyai ke%ajiban dan tanggung ja%ab moral dan so!ial untuk memperbaiki
lingkungan sosialnya kea rah yang lebih baik. -emakin baiknya lingkungan sosialnya dengan sendirinya akan memperbaiki iklim bisnis yang ada.
Perimbangan Tanggung a%ab dan #ekuasaan #eterlibatan so!ial khususnya, maupun tanggung ja%ab so!ial perusahaan se!ara keseluruhan, juga dilihat sebagai suatu pengimbang bagi
kekuasaan bisnis modern yang semakin raksasa de%asa ini "isnis $empunyai -umber Daya yang "erguna
#euntungan angka Panjang
9. (mplementasi Tanggung a%ab -osial Perusahaan
Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan, adalah bah%a struktur mengikuti strategi
perusahaan itu
-trategi yang di%ujudkan melalui struktur organisasi demi men!apai tujuan dan misi
perusahaan perlu dievaluasi se!ara periodik, salah satu bentuk evaluasi yang men!akup nilai' nilai dan tanggung ja%ab sosial perusahaan adalah 0udit -osial
-aat ini sudah banyak perusahaan yang menerapkan program program tanggung ja%ab sosial. $ulai dari perusahaan yang terpaksa menjalankan program tanggung ja%ab sosial'nya karena peraturan yang ada, sampai perusahaan yang benar'benar serius dalam menjalankan program
tanggung ja%ab sosial dengan mendirikan yayasan khusus untuk program program tanggung ja%ab sosial mereka. "erdasarkan konsep Triple "ottom =ine *ohn Elkington, 2778+ atau tiga
faktor utama operasi dalam kaitannya dengan lingkungan dan manusia *People, Profit, and Planet+, program tanggung ja%ab sosial penting untuk diterapkan oleh perusahaan karena keuntungan perusahaan tergantung pada masyarakat dan lingkungan.
2.$ Kode %tik Ber#agai Pro&esi
#ode etik profesi merupakan kriteria prinsip profesional yang telah d igariskan, sehingga diketahui dengan pasti ke%ajiban profesional anggota lama, baru, ataupun !alon anggota kelompok profesi. #ode etik profesi telah menentukan standarisasi ke%ajiban profesional anggota kelompok profesi. -ehingga pemerintah atau masyarakat tidak perlu !ampur tangan untuk menentukan bagaimana profesional menjalankan ke%ajibannya.
#ode etik profesi pada dasarnya adalah norma perilaku yang sudah dianggap benar atau yang sudah mapan dan tentunya lebih efektif lagi apabila norma perilaku itu dirumuskan se!ara baik, sehingga memuaskan semua pihak.
?)N;-( #/DE ET(#
#ode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang professional agar tidak merusak etika profesi. 0da tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari
kode etik profesi1
2+ #ode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. $aksudnya bah%a dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
3+ #ode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. $aksudnya bah%a etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada
masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja *kalangan sosial+.
4+ #ode etik profesi men!egah !ampur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. 0rti tersebut dapat dijelaskan bah%a para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh men!ampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
#/DE ET(# D0( #ED/#TE0N
2. #esehatan pasien adalah prioritas dokter. #ode Etik kedokteran (nternational menyebutkan bah%a ‘’Dokter harus memberikan kepada pasiennya loyalitas penuh dan seluruh pengetahuan
yang dimilikinya.
3. $empunyai etika untuk menyimpan kerahasiaan pasiennya, ke!uali jika diperlukan untuk bertanggung ja%ab se!ara hukum, misalnya dalam pengadilan.
4. 0pabila dokter akan melakukan tindakan operasi dan sebagainya, maka dokter diharuskan untuk meminta ijin tertulis kepada pasien.
#/DE ET(# D0( (T
Di dalam perusahaan B perusahaan pasti mempunyai setidaknya 2 (T yang bertanggung ja%ab terhasap sistem di perusahaan tersebut. Pertanggung ja%aban seorang (T yaitu terhadap soft%are dan hard%are.
2. /rang (T sebagai orang yang paling tau akan bisnis proses perusahaan mempunyai kode etik yang mendasar untuk menjaga kerahasiaannya. Perusahaan sendiri mengantisipasi hal ini dengan adanya kontrak kerahasiaan yang %ajib ditandatangani oleh orang (T.
3. #ode etik dari (T yang lainnya adalah mendokumentasikan hasil buatannya ke dalam tulisan, agar bisa dipahami oleh penerusnyaIpenggantinya. #arena setiap (T pasti mempunyai logika dari program yang dibuatnya,sehingga tidak mungkin ada persamaan antara (T satu dengan (T yang
lainnya. &al ini disebut penting sekali untuk masa depan perusahaan,yaitu apabila (T tersebut suatu saat pindah bagian,maka penerus atau penggantinya dapat meneruskan,memperbaiki,dan mengembangkan program yang telah dibuat oleh (T sebelumnya.
4. -elain itu kode etik yang harus dimiliki seorang (T adalah sangat diutamakan bah%a seorang (T harus mempunyai etika yang membangun. $aksud dari membangun disini adalah seorang (T mempunyai keahlian yang luar biasa dalam membuat aplikasi tetapi dengan keahlian mereka tersebut mereka juga bisa membuat sesuatu yang menghan!urkan perusahaan seperti virus,%orm. Penyalahgunaan lain juga bisa seperti menjual data perusahaan untuk mendapatkan uang,
memanipulasi data seperti memperbesar gaji dll. #/DE ET(# )N0=(-T(#
2. urnalis senantiasa mempertahankan prinsip'prinsip kebebasan dan keberimbangan dalam peliputan dan pemberitaan serta kritik dan komentar.
3. urnalis memberi tempat bagi pihak yang kurang memiliki daya dan kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya.
4. urnalis tidak menyembunyikan informasi penting yang perlu diketahui masyarakat. 5. urnalis menggunakan !ara'!ara yang etis untuk memperoleh berita, foto dan dokumen. >. urnalis segera meralat setiap pemberitaan yang diketahuinya tidak akurat.
9. urnalis menjaga kerahasiaan sumber informasi konfidensial, identitas korban kejahatan seksual, dan pelaku tindak pidana di ba%ah umur.
8. urnalis menghormati privasi, ke!uali hal'hal itu bisa merugikan masyarakat.
3.1 Kesim'ulan
karya%an dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Paradigma etika dan bisnis adalah dunia yang berbeda sudah saatnya dirubah menjadi paradigma etika terkait dengan bisnis atau mensinergikan antara etika dengan laba. ustru di era kompetisi yang ketat ini, reputasi perusahaan yang baik yang dilandasi oleh etika bisnis merupakan sebuah !ompetitive advantage yang sulit ditiru. /leh karena itu, perilaku etik penting diperlukan untuk men!apai sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis. Di dalam bisnis tidak jarang berlaku konsep tujuan menghalalkan segala !ara. "ahkan tindakan yang berbau kriminal pun ditempuh demi
pen!apaian suatu tujuan. #alau sudah demikian, pengusaha yang menjadi pengerak motor perekonomian akan berubah menjadi binatang ekonomi. Terjadinya perbuatan ter!ela dalam
dunia bisnis tampaknya tidak menampakan ke!enderungan tetapi sebaliknya, makin hari semakin meningkat.
Pentingnya etika bisnis tersebut berlaku untuk kedua perspektif, baik lingkup makro maupun mikro. Perspektif makro adalah pertumbuhan suatu negara tergantung pada market system yang berperan lebih efektif dan efisien daripada !ommand system dalam mengalokasikan barang dan jasa. Perspektif mikro adalah dalam (ingkup ini perilaku etik identik dengan keper!ayaan atau
trust. Dalam men!iptakan etika bisnis, Dalimunthe *35+ menganjurkan un tuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut 1
2. Pengendalian Diri
pelaku'pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing'masing untuk tidak
memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun dengan jalan main !urang atau memakan pihak lain dengan menggunakan keuntungan tersebut.
3. Pengembangan Tanggung a%ab -osial *-o!ial esponsibility+
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk FuangG dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.
4. $empertahankan ati Diri
$empertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang'ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi adalah salah satu usaha men!iptakan etika bisnis. 5. $en!iptakan Persaingan yang -ehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatka n efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah dan sebaliknya.
>. $enerapkan #onsep FPembangunan "erkelanjutanG
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa datang.
9. $enghindari -ifat ># *#atabele!e, #ongkalikong, #oneksi, #olusi dan #omisi+
ika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan !urang dalam dunia bisnis
8. $ampu $enyatakan yang "enar itu "enar
#alau pelaku bisnis itu memang tidak %ajar untuk menerima kredit *sebagai !ontoh+ karena persyaratan tidak bisa dipenuhi dan jangan memaksa diri untuk mengadakan FkolusiG serta
memberikan FkomisiG kepada pihak yang terkait.
J. $enumbuhkan -ikap -aling Per!aya antar ;olongan Pengusaha
)ntuk men!iptakan kondisi bisnis yang FkondusifG harus ada sikap saling per!aya *trust+ antara golongan pengusaha.
7. #onsekuen dan #onsisten dengan 0turan main "ersama
tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. 2. $emelihara #esepakatan
$emelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan #esadaran dan rasa $emiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha men!iptakan etika bisnis.
22. $enuangkan ke dalam &ukum Positif
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi Peraturan Perundang')ndangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti FproteksiG terhadap pengusaha lemah.
Etika dalam berbisnis sangatlah penting agar mempererat kerjasama antara satu perusahaan atau lebih, etika tidak hanya untuk antar perusahaan tetapi juga harus terjalin dengan masyarakat sekitar bisnis yang sedang di jalani. $enghindari segala bentuk tindak ke!urangan jaga akan meningkatkan keeratan bisnis.
D0?T0 P)-T0#0
1 http1IIandi'%b.blogspot.!omI323I>Ikode'etik'profesi.html
http1IIjulia.staff.ipb.a!.idI324I2I22Ikode'etik'bidang'information'teknologi'etika'profesiI http1II%arta%arga.gunadarma.a!.idI32I5Ikode'etik'berbagai'ma!am'profesiI
0goes, -ukrisno dan ( <enik 0rdana. 37. Etika "isnis dan Profesi1 Tantangan $embangun $anusia -eutuhnya. akarta 1 -alemba Empat.