E-ECOMMERCE FASHION
DOSEN PENGAMPU : Siti Isma Sari Lubis, S.Pd.I.,M.Hum.
DI SUSUN OLEH : 1. ANNISA SUMTIA 22077009 2. HANIFAH DWI FAUZIYAH 22077028 3. RISKA SA’ADAH NASUTION 22077041
PROGRAM STUDY D3 TATA BUSANA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT. Karena atas limpahan rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan. Shalawat serta iringan salam semoga tercurahkan selamanya kepada Nabi Muhammad SAW., Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada ibu Siti Isma Sari Lubis, S.Pd.I.,M.Hum.sebagai dosen pengampu mata kuliah E-Commerce Fashion yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Dan saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasanya oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan orang lain.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI...
BAB I PENDAHULUAN...
1.1 Latar Belakang...
1.2 Rumusan Masalah...
1.3 Tujuan...
BAB II PEMBAHASAN...
2.1 Pengertian e-commerce...
2.2 Jenis-jenis e-commerce...
2.3 Manfaat e-commerce...
2.4 E-commerce Fashion...
BAB III PENUTUP...
3.1 Kesimpulan...
DAFTAR PUSTAKA...
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
E-commerce sudah menjadi kebutuhan di semua sektor bisnis. Fashion adalah salah satu sektor yang paling agresif memanfaatkan ecommerce. Dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah dan besarnya transaksi online di sektor ini. Ecommerce sudah menjadi hal yang esensial dalam bisnis fashion. Namun demikian, arti penting ecommerce bagi peningkatan bisnis tidak dengan sendirinya bisa terjadi. Faktor manusia tetap menjadi penentu utama.
Dalam rentang waktu lima tahun ke belakang, saya sering dihubungi orang–orang yang ingin membangun online shop (e–commerce). Beberapa di antaranya adalah pebisnis fashion. Ada pemilik brand, juga ritel.
Secara umum mereka tahu bahwa pemasaran melalui internet itu penting. Plus terpengaruh pemberitaan tentang cerita sukses para pelaku bisnis online, hampir semua yang menghubungi saya datang dengan semangat menggebu-gebu. Mereka tak ragu mengeluarkan biaya yang cukup besar demi meraih cerita sukses seperti yang banyak didengungkan media. Sangat sedikit yang berusaha memikirkan apa dan bagaimana sebenarnya menjalani bisnis online melalui ecommerce.
Secara umum mereka menganggap bisnis online berbeda dengan offline. Lebih efisien, tidak terbatas ruang dan waktu. Beroperasi 24/7, dapat diakses dari seluruh penjuru dunia, tidak perlu pelayan toko, tidak perlu rak barang dan berbagai kebutuhan seperti untuk pengelolaan bisnis offline. Praktis, sederhana, dan mudah, itu yang ada di pikiran sebagian besar orang yang pernah datang pada saya.
Sebagai pengembang ecommerce, mendapatkan banyak klien tentu menyenangkan.
Namun rasa senang itu berubah kecewa saat menyadari sebagian besar dari mereka hanya memikirkan cerita sukses orang tanpa tahu tantangan kerja keras dan biaya untuk meraihnya. Itu sama dengan menyimpan bom waktu kekecewaan di kemudian hari.
1.2 Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan E-commerce?
Apa saja jenis-jenis e-commerce?
Apa manfaat dari e-commerce?
E-commerce Fashion adalah?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah e-commerce fashion, dan juga agar mahasiswa memahami tentang materi E-commerce Fashion
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian E-commerce
e-commerce adalah semua kegiatan perdagangan yang dilakukan melalui media elektronik.
Untuk televisi dan telepon tersedia, tetapi lebih banyak e-commerce terjadi melalui Internet.
Perkembangan teknologi, khususnya Internet, mempengaruhi banyak bidang kehidupan, termasuk ritel. Perdagangan telah berubah dalam hal proses jual beli dan pemasaran produk.
Proses perdagangan ini umumnya dikenal sebagai electronic commerce atau singkatnya e- commerce.
Pengertian e-commerce menurut Laudon & Laudon adalah proses penjualan dan pembelian barang secara elektronik oleh konsumen, yang merupakan transaksi business-to- business dengan perantara computer, yakni menggunakan jaringan komputer.
David Baum (1999) kemudian juga mendefinisikan e-commerce sebagai seperangkat teknologi dinamis dengan bentuk aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan bisnis, konsumen, dan masyarakat melalui e-commerce dalam pertukaran barang, jasa, dan informasi secara elektronik.
Pemahaman tentang e-commerce ini dapat menyebabkan kesalahpahaman tentang bagaimana sistem e-commerce dan pasar. Istilah e-commerce digunakan untuk menggambarkan semua transaksi yang menggunakan media elektronik.
Sedangkan marketplace sendiri merupakan salah satu model e-commerce dan berperan sebagai perantara antara penjual dan pembeli. Penjual yang berdagang di pasar hanya perlu membeli. Semua aktivitas lain, seperti manajemen situs web, telah diambil alih oleh sebuah platform situs seperti Shopee dan Lazada sebagai dua contoh marketplace.
E-commerce ini menawarkan banyak perubahan terkait proses perdagangan. Jika proses jual beli tradisional membutuhkan pertemuan tatap muka antara pembeli dan penjual, e-commerce tidak lagi membutuhkannya. Pembeli dapat berdagang di berbagai kota tanpa pertemuan dan berkomunikasi melalui internet. E-Commerce menguntungkan pembeli dan juga penjual.
Pembeli lebih hemat biaya dan waktu karena tidak perlu jauh-jauh mencari barang yang dibutuhkan.
Selain kelebihan tersebut, ada juga kekurangannya saat memproses transaksi jual beli melalui Internet. Kerugiannya adalah pembeli tidak dapat melihat barang secara langsung dan memegang bahan dari mana barang tersebut dibuat.
Misalnya, jika seorang pembeli ingin membeli pakaian, citra dan persepsi pembeli tentang pembelian tersebut dapat berbeda dengan produk yang dijual karena tidak dapat memegang dan menyentuh bahan yang digunakannya.
Hal ini menyebabkan kekecewaan di antara pembeli. Dalam hal produk elektronik, pembeli mungkin mengalami kesulitan mengelola garansi, dan metode mengelola garansi tidak jelas.
Saat melakukan transaksi online, kepercayaan adalah aset terpenting bagi penjual dan pembeli. Karena mereka tidak pernah bertemu secara langsung. Jika penjual melakukan kesalahan atau kebohongan, pembeli tidak akan percaya.
2.2 Jenis-jenis E-commerce
1. Business-to-business (B2B) adalah Jenis e-commerce di mana satu perusahaan menjual produk atau layanan ke perusahaan lain. Dalam model e-commerce ini, pembeli biasanya memesan barang dalam jumlah banyak. Contohnya adalah perusahaan yang membeli perlengkapan kantor dari produsen.
2. Business-to-Consumer (B2C) Dalam jenis e-commerce ini, perusahaan menjual produk atau layanan kepada konsumen. Secara umum, pelanggan e-commerce B2C hanya terlibat dalam industri ritel. Aktivitas ini termasuk dalam kategori ini jika Grameds sebelumnya telah membeli sesuatu dari toko online.
3. Antar Konsumen (C2C) Apakah Grameds pernah menjual barang bekas kepada orang lain yang membutuhkan melalui Internet? Kegiatan tersebut termasuk dalam jenis e-commerce ini. Dengan kata lain, C2C adalah transaksi online antara dua orang.
4. Consumer to Business (C2B) adah tidak seperti B2C. E-commerce C2B adalah sistem di mana seseorang menjual produk atau layanan ke perusahaan. Misalnya, desainer grafis menawarkan dan menjual logo ke perusahaan makanan.
5. Business-to-Government (B2A) adalah model e-commerce ini mirip dengan B2B, tetapi pelakunya adalah perusahaan dan instansi pemerintah. Contoh B2A adalah layanan pembuatan website untuk sistem manajemen online.
6. Consumer to Government (C2A) adalah jenis e-commerce yang bekerja seperti C2B. Namun, transaksi dilakukan oleh individu dan lembaga pemerintah. E- commerce dengan model C2A jarang ditemukan di Indonesia. Jenis transaksi yang terjadi biasanya berupa jasa.
2.3 Manfaat E-commerce
1. Jangkauan Yang Luas– Sebagai pemilik toko tradisional, Grameds hanya bisa menghubungi pembeli dari wilayah yang sama. Apakah Grameds memiliki situs web e-commerce atau tidak, maka dampaknya akan berbeda. Keuntungan pertama dari e-commerce adalah pembeli di seluruh negeri dapat berdagang di toko Anda.
2. Unlimited Hours Atau Tidak Dibatasi Oleh Waktu– Bisnis di dunia nyata dapat dilakukan 24 jam sehari, tetapi biaya untuk mendukungnya sangat besar. Pembeli
dapat mengakses toko dan berbelanja online, bahkan ketika mereka sedang tidur nyenyak. Manfaat e-commerce tentunya sangat bermanfaat disini bagi kita semua.
3. Biaya Rendah– Biaya pengoperasian instalasi online jauh lebih rendah daripada toko fisik. Paling tidak, Grameds tidak perlu memikirkan gaji karyawan, sewa gedung, atau tagihan listrik.
4. Tidak Perlu Stok Barang Sendiri– Grameds bisa menjadi seorang dropshipper.
Metode pemasaran ini memungkinkan Grameds untuk menjual saat kehabisan stok. Ketika pesanan tiba, cukup transfer ke produsen barang yang diinginkan.
5. Memproses transaksi dan pengiriman dengan mudah– Dengan tool online, Grameds tidak perlu khawatir untuk memproses dan mengirimkan barang. Saat ini terdapat berbagai layanan pembayaran elektronik yang diproses di Internet.
Pengiriman juga dapat dilacak secara online.
6. Dapat mempelajari kebiasaan pelanggan– Menjalankan bisnis online tanpa memahami perilaku pelanggan artinya Grameds menyia-nyiakan investasi dalam bisnis. Saat ini sudah banyak alat analisis yang dapat digunakan untuk memeriksa data toko online, seperti: Google Analitik.
7. Bekerja dari Mana Saja– Seperti yang disebutkan sebelumnya, salah satu manfaat e-commerce adalah selalu dapat diakses. Oleh karena itu, Grameds dapat menjalankannya dari mana saja dengan perangkat dan koneksi internet yang tepat.
2.4 E-commerce Fashion
Fashion adalah salah satu sektor bisnis paling agresif memanfaatkan ecommerce. Dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah dan besarnya transaksi online di sektor ini. Emarketer (perusahaan penelitian pasar independen berbasis di New York, Amerika Serikat) melaporkan, penjualan online pakaian dan aksesori mengalami pertumbuhan lebih cepat (20% per tahun) dibanding produk non-fashion (Bloom, ibid). Itu bisa terjadi, karena gencarnya brand dan ritel fashion memanfaatkan internet sebagai media pemasaran. Indikator lainnya adalah munculnya berbagai varian situs social commerce bagi pecinta fashion, seperti Polyvore, Lyst, dan Shopcade.
Itu belum termasuk situs komunitas seperti Thread dan Looklab yang berperan menjembatani pelanggan dan brand fashion dengan melibatkan stylists. Di Looklab misalnya, setiap pengguna dapat berkomunikasione-on-one dengan stylists tentang personal style (Sadikin Gani, Belanja Busana atas Saran Pengarah Gaya, The Actual Style).
Terobosan Looklab dinilai sebagai jawaban atas kekurangan algoritma dan mesin pencari yang tidak memiliki pertimbangan selera dan rasa dalam soal gaya berbusana. Model ini diperkirakan akan memperbesar dampak pemasaran fashion di kanal online. Sifatnya yang personal menjadi kelebihannya.
BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan
E-Commerce secara umum dapat diartikan sebagai transaksi jual beli secara elektronik melalui media internet. Selain itu, E-commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran atau penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik. Dalam melakukan E-Commerce penggunaan internet menjadi pilihan favorit oleh kebanyakan orang karena kemudahan-kemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet tersebut, yaitu:
Internet sebagai jaringan public yang sangat besar, cepat dan kemudahan dalam mengaksesnya.
Internet menggunakan electronic data sebagai media penyampaian pesan/data sehingga dapat dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara mudah dan ringkas, baik dalam bentuk data elektronik analog maupun digital.
Sehingga kehadiran E-Commerce sebagai media transaksi yang baru, cepat dan mudah ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses jual beli dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu.
DAFTAR PUSTAKA
https://satusatu.id/say-hi-to-fashion-ecommerce/
https://www.gramedia.com/literasi/e-commerce/
https://www.exabytes.co.id/blog/website-ecommerce-fashion-terbaik/
https://www.unpas.ac.id/apa-itu-e-commerce/