• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB04 - Port I/O Mikrokontroler MCS51

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB04 - Port I/O Mikrokontroler MCS51"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51

4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51

Mikrokontroler MCS-51 memiliki 2 jenis port input/output, yaitu

Mikrokontroler MCS-51 memiliki 2 jenis port input/output, yaitu  port  port I/OI/O  parallel

 parallel dandan  port  port I/O I/O serial serial ..  Port  Port I/O I/O parallelparallel sebanyak 4 buah dengansebanyak 4 buah dengan nama P0,P1,P2 dan P3. Masing-masing port ini bersifat

nama P0,P1,P2 dan P3. Masing-masing port ini bersifat bidirectional bidirectional  (dua-  (dua-arah), memiliki

arah), memiliki latchlatch (dengan ini maka data output akan tetap berada pada (dengan ini maka data output akan tetap berada pada statusnya

statusnya hingga hingga ada pengirimada pengiriman data an data baru), baru), memiliki memiliki buffer buffer outputoutput sehingga setiap pin-nya dapat dibebani dengan 4 buah gerbang IC TTL sehingga setiap pin-nya dapat dibebani dengan 4 buah gerbang IC TTL standar (kecuali Port 0

standar (kecuali Port 0 sebanyak 8) dan memiliki buffer input.sebanyak 8) dan memiliki buffer input.

Port serialnya bersifat

Port serialnya bersifat full-duplex full-duplex (dalam satu saat bisa menerima sekaligus(dalam satu saat bisa menerima sekaligus mengirim data), bisa digunakan untuk

mengirim data), bisa digunakan untuk  shift  shift register register , atau, atau UniversalUniversal  Aynchronous

 Aynchronous Receiver Receiver and and TransmitterTransmitter (UART) dengan data terkirim(UART) dengan data terkirim sepanjang 8 atau 9 bit.

sepanjang 8 atau 9 bit.

4.1.

4.1. PoPort Irt I /O Pa/O Paralral lelel l 

4.1.1. Fungsi Port 4.1.1. Fungsi Port

 Port

 Port I/O I/O parallel parallel   P0,P1,P2 dan P3 memiliki fungsi khusus terutama jika  P0,P1,P2 dan P3 memiliki fungsi khusus terutama jika digunakan untuk mengakses peralatan di luar

digunakan untuk mengakses peralatan di luar chipchip mikrokontroler.mikrokontroler. Fungsi khusus tersebut adalah :

Fungsi khusus tersebut adalah : P0 dan P2 :

P0 dan P2 :

Port 0 memiliki

Port 0 memiliki addressaddress 80h sedangkan Port 280h sedangkan Port 2 addressaddressnya 0A0h.nya 0A0h. Port-port ini digunakan untuk mengakses eksternal memori.

Port-port ini digunakan untuk mengakses eksternal memori.  Address Address eksternal memori yang digunakan bisa selebar 8 bit atau 16 bit. Pada eksternal memori yang digunakan bisa selebar 8 bit atau 16 bit. Pada akses

akses addressaddress 8 bit, maka dipergunakan Port 0 sebagai8 bit, maka dipergunakan Port 0 sebagai  bus address  bus address yang dimultipleks-waktu dengan

(2)

 bit

 bit dibutuhkan dibutuhkan dua dua buah buah port port 8 8 bit, bit, yaitu yaitu Port Port 0 0 dan dan Port Port 2. 2. Port Port 00  berfungsi

 berfungsi untuk untuk mengeluarkan mengeluarkan data data byte byte rendahrendah addressaddress eksternaleksternal memori, yang dimultipleks-waktu dengan byte data yang sedang memori, yang dimultipleks-waktu dengan byte data yang sedang dibaca atau ditulis. Port 2 digunakan untuk mengeluarkan data byte dibaca atau ditulis. Port 2 digunakan untuk mengeluarkan data byte tinggi

tinggi addressaddress eksternal eksternal memori. memori. Untuk Untuk eksekusi eksekusi instruksi instruksi yangyang memerlukan

memerlukan addressaddress eksternal memori selebar 8 bit, maka yangeksternal memori selebar 8 bit, maka yang  berfungsi

 berfungsi hanyalah hanyalah Port Port 0, 0, sedangkan sedangkan Port Port 2 2 mengerluarkan mengerluarkan datadata sebagaimana terletak pada register P2 pada

sebagaimana terletak pada register P2 pada  special  special function function register register  (SFR). Proses

(SFR). Proses multiplexing datamultiplexing data  dengan  dengan addressaddress  pada  pada Port Port )) membutuhkan sebuah

membutuhkan sebuah chip latchchip latch eksternal dan sebuaheksternal dan sebuah tri-statetri-state bidirectional buffer 

bidirectional buffer  yang yang diakses mdiakses melalui sinyal elalui sinyal kendali ALkendali ALE dan -E dan -RD serta -WR.

RD serta -WR.

Pada saat akses

Pada saat akses addressaddress 16 bit, isi register P0 berubah menjadi 0FFh, 16 bit, isi register P0 berubah menjadi 0FFh, sedangkan isi register P2 adalah tetap seperti semula.

sedangkan isi register P2 adalah tetap seperti semula. Contoh akses

Contoh akses addressaddress  memori eksternal 16 bit adalah melalui  memori eksternal 16 bit adalah melalui instruksi

instruksi MM OVX OVX A,@A,@DPTR.DPTR. Pada instruksi ini address 16 bit untukPada instruksi ini address 16 bit untuk eksternal memori dipegang oleh register DPTR. Pada instuksi eksternal memori dipegang oleh register DPTR. Pada instuksi tersebut data yang ada pada memori eksternal dengan

tersebut data yang ada pada memori eksternal dengan addressaddress sebagaimana nilai DPTR dipindahkan/disalin ke register sebagaimana nilai DPTR dipindahkan/disalin ke register  Accumulator 

 Accumulator . Akses eksternal memori melalui. Akses eksternal memori melalui addressaddress 8 bit misalnya 8 bit misalnya  pada

 pada instruksiinstruksi MM OVX OVX A,@A,@R0 R0 . Pada instruksi ini address 8 bit untuk. Pada instruksi ini address 8 bit untuk eksternal memori dipegang oleh register R0.. Pada instuksi tersebut eksternal memori dipegang oleh register R0.. Pada instuksi tersebut data yang ada pada memori eksternal dengan address sebagaimana data yang ada pada memori eksternal dengan address sebagaimana nilai R0 dipindahkan/disalin ke register

(3)

P3 : P3 :

Port ini memiliki

Port ini memiliki addressaddress 0B0h dimana tiap pin nya memiliki fungsi 0B0h dimana tiap pin nya memiliki fungsi khusus sebagai berikut:

khusus sebagai berikut:

Tabel 4.1. Fungsi alternatif pin-pin Port 3 Tabel 4.1. Fungsi alternatif pin-pin Port 3

Simbol

Simbol PosisiPosisi Nama dan artiNama dan arti

-RD P3.7

-RD P3.7 external data memory read strobeexternal data memory read strobe

-WR P3.6

-WR P3.6 external data memory write strobeexternal data memory write strobe

T1 P3.5

T1 P3.5 timer/counter 1 external inputtimer/counter 1 external input

T0 P3.4

T0 P3.4 timer/counter 0 external inputtimer/counter 0 external input

-INT1 P3.3

-INT1 P3.3 external interrupt 1external interrupt 1

-INT0 P3.2

-INT0 P3.2 external interrupt 0external interrupt 0

TXD P3.1

TXD P3.1  serial data output port serial data output port

RXD P3.0

RXD P3.0  serial data input port serial data input port

Fungsi-fungsi alternatif di atas hanya bisa berfungsi jika bit-bit yang Fungsi-fungsi alternatif di atas hanya bisa berfungsi jika bit-bit yang  bersangkutan pada register P3 diberi status '

 bersangkutan pada register P3 diberi status '1'.1'.

P1 : P1 :

Port ini memiliki

Port ini memiliki addressaddress 090h, dan biasanya digunakan untuk090h, dan biasanya digunakan untuk  penggunaan

 penggunaan paralel paralel port port secara secara umumumum. . Khusus Khusus pada pada seri seri 8052 8052 adaada  pin yang m

 pin yang memiliki fungsemiliki fungsi khusus i khusus yaitu :yaitu :

Tabel 4.2. Fungsi alternatif pin-pin Port 1 Tabel 4.2. Fungsi alternatif pin-pin Port 1

Simbol

Simbol PosisiPosisi Nama dan artiNama dan arti

T2EX P1.1

T2EX P1.1 Timer/counter 2 capture/reload triggerTimer/counter 2 capture/reload trigger

T2 P1.0

(4)

Pin dengan fungsi khusus ini memiliki karakteristik yang sama d

Pin dengan fungsi khusus ini memiliki karakteristik yang sama d enganengan Port 3.

Port 3.

4.2. Pembacaan dan Penulisan Port Paralel 4.2. Pembacaan dan Penulisan Port Paralel

Dengan melihat konstruksi port paralel yang kesemuanya memiliki

Dengan melihat konstruksi port paralel yang kesemuanya memiliki latchlatch,, maka ada dualisme proses pembacaan port, antara pembacaan

maka ada dualisme proses pembacaan port, antara pembacaan latchlatch dengan pembacaan pin. Ada beberapa instruksi yang melakukan dengan pembacaan pin. Ada beberapa instruksi yang melakukan  pembacaan

 pembacaan  latch  latch, dan sebagian lain melakukan pembacaan pin. Instruksi, dan sebagian lain melakukan pembacaan pin. Instruksi yang membaca

yang membaca latchlatch adalah instruksi yang fungsinya membaca suatu nilai, adalah instruksi yang fungsinya membaca suatu nilai, mungkin mengubahnya dan kemudian menuliskannya kembali. Sedangkan mungkin mengubahnya dan kemudian menuliskannya kembali. Sedangkan instruksi yang hanya melakukan pembacaan suatu nilai saja, maka instruksi yang hanya melakukan pembacaan suatu nilai saja, maka  pembacaanya adalah pembacaan pin.

 pembacaanya adalah pembacaan pin.

Contoh instruksi yang membaca

Contoh instruksi yang membaca latchlatch adalah :adalah : ANL (logical AND), ANL (logical AND), ORL (logical OR), ORL (logical OR), XRL (logical XOR), XRL (logical XOR),

JBC (jump if bit = 1 and clear bit), JBC (jump if bit = 1 and clear bit), CPL (compelement bit), CPL (compelement bit), INC (increment), INC (increment), DEC (decrement), DEC (decrement),

DJNZ (decrement and jump if not zero), DJNZ (decrement and jump if not zero), MOV (move),

MOV (move), CLR (clear), CLR (clear), SETB (set bit). SETB (set bit).

(5)

Penulisan ke port paralel dapat dilakukan dengan cara menuliskan ke Penulisan ke port paralel dapat dilakukan dengan cara menuliskan ke register port yang bersangkutan, baik secara bit maupun byte. Yang perlu register port yang bersangkutan, baik secara bit maupun byte. Yang perlu diperhatikan ialah fungsi Port 0 dan Port 2 yang digunakan untuk akses diperhatikan ialah fungsi Port 0 dan Port 2 yang digunakan untuk akses memori eksternal. Data yang ditulis pada Port 0 akan berubah menjadi memori eksternal. Data yang ditulis pada Port 0 akan berubah menjadi 0FFh jika terjadi akses ke memori eksternal. Data pada Port 2 akan 0FFh jika terjadi akses ke memori eksternal. Data pada Port 2 akan  berubah

 berubah menjadi menjadi datadata address byteaddress byte  tertinggi pada saat akses ke memori  tertinggi pada saat akses ke memori eksternal, dan kembali pada isinya yang semula setelah proses akses eksternal, dan kembali pada isinya yang semula setelah proses akses tersebut selesai. Penulisan ke Port 3 menentukan aktif tidaknya pin-pin tersebut selesai. Penulisan ke Port 3 menentukan aktif tidaknya pin-pin dengan fungsi khusus sebagaimana pada tabel 4.1. Penulisan '1' pada suatu dengan fungsi khusus sebagaimana pada tabel 4.1. Penulisan '1' pada suatu  bit mengaktifkan f

 bit mengaktifkan fungsi alternatif pada pin pada bit tersebut.ungsi alternatif pada pin pada bit tersebut.

4.3. Port I/O Serial 4.3. Port I/O Serial

Port I/O serial yang dimiliki oleh MCS-51 memiliki karakteristik Port I/O serial yang dimiliki oleh MCS-51 memiliki karakteristik  full full duplex

duplex (dapat menerima sekaligus mengirimkan data secara simultan), dan (dapat menerima sekaligus mengirimkan data secara simultan), dan receive-buffered 

receive-buffered   (dapat memulai penerimaan data yang kedua sebelum  (dapat memulai penerimaan data yang kedua sebelum data yang pertama dibaca dari register pembacaan).

data yang pertama dibaca dari register pembacaan). Port serial dapat bekerja dalam 4 mode :

Port serial dapat bekerja dalam 4 mode :

Mode 0 : Mode 0 :

Pada mode ini data serial diterima dan dikirim lewat pin RXD, Pada mode ini data serial diterima dan dikirim lewat pin RXD, sedangkan pin TXD berfungsi untuk mengirimkan

sedangkan pin TXD berfungsi untuk mengirimkan  shift  shift clock clock . Data. Data yang diterima dan dikirim adalah selebar 8 bit dengan bit terendah yang diterima dan dikirim adalah selebar 8 bit dengan bit terendah dikirimkan/diterima pertama kali. Kecepatan pengiriman (

dikirimkan/diterima pertama kali. Kecepatan pengiriman (baud ratebaud rate)) adalah tetap

(6)

Mode 1 : Mode 1 :

Pada m

Pada mode ode ini ini data data 8 8 bit bit dikirim/diterima dikirim/diterima dengan dengan 2 2 bit bit tambahan,tambahan, dengan urutan :

dengan urutan :

start bit (logika 0), start bit (logika 0),

8 bit data (dengan bit terendah di depan), 8 bit data (dengan bit terendah di depan), 1 stop bit (logika 1).

1 stop bit (logika 1).

Pada saat penerimaan, stop bit masuk pada bit RB8 pada register Pada saat penerimaan, stop bit masuk pada bit RB8 pada register

SCON (salah satu

SCON (salah satu special function  special function register register ). Baud rate pada mode ini). Baud rate pada mode ini adalah variabel.

adalah variabel.

Mode 2 : Mode 2 :

Pada mode ini data 8 bit dikirim/diterima dengan 3 bit tambahan Pada mode ini data 8 bit dikirim/diterima dengan 3 bit tambahan dengan urutan :

dengan urutan :

start bit (logika 0), start bit (logika 0),

8 bit data (dengan bit terendah di depan), 8 bit data (dengan bit terendah di depan), 1 bit tambahan yang dapat d

1 bit tambahan yang dapat diprogram,iprogram, 1 stop bit (logika 1).

1 stop bit (logika 1).

Pada saat pengiriman, bit yang dapat diprogram adalah bit yang Pada saat pengiriman, bit yang dapat diprogram adalah bit yang terdapat pada bit TB8 pada register SCON. Pada saat penerimaan, terdapat pada bit TB8 pada register SCON. Pada saat penerimaan,  bit

 bit yang yang dapat dapat diprogram diprogram masuk masuk pada pada bit bit RB8 RB8 pada pada register register SCONSCON (salah satu

(salah satu special function  special function register register ). Baud rate pada mode ini adalah). Baud rate pada mode ini adalah 1/32 atau 1/64 frekuensi osilator.

1/32 atau 1/64 frekuensi osilator.

Mode 3 : Mode 3 :

Pada mode ini data 8 bit dikirim/diterima dengan 3 bit tambahan Pada mode ini data 8 bit dikirim/diterima dengan 3 bit tambahan dengan urutan :

dengan urutan :

start bit (logika 0), start bit (logika 0),

(7)

8 bit data (dengan bit terendah di depan), 8 bit data (dengan bit terendah di depan), 1 bit tambahan yang dapat d

1 bit tambahan yang dapat diprogram,iprogram, 1 stop bit (logika 1).

1 stop bit (logika 1). Mode ini persis

Mode ini persis sama densama dengan mgan mode 2 kode 2 kecuali ecuali baud rate-nya baud rate-nya yangyang variabel.

variabel.

4.4. Pembacaan dan Penulisan Port Serial 4.4. Pembacaan dan Penulisan Port Serial

Pengiriman data pada port serial dapat dilakukan dengan cara menuliskan Pengiriman data pada port serial dapat dilakukan dengan cara menuliskan data tersebut ke register SBUF (salah satu

data tersebut ke register SBUF (salah satu special function register -  special function register - SFRSFR).). Penerimaan data serial adalah melalui pembacaan register SBUF.

Penerimaan data serial adalah melalui pembacaan register SBUF.

4.5. Pengaturan Baud Rate 4.5. Pengaturan Baud Rate

 Baud

 Baud raterate  adalah kecepatan transmisi data serial, berupa banyaknya  adalah kecepatan transmisi data serial, berupa banyaknya transisi logika pada saluran data serial tiap detik. Semakin besar nilai

transisi logika pada saluran data serial tiap detik. Semakin besar nilai baudbaud rate

rate, maka semakin cepat proses pengiriman/ penerimaan data serial., maka semakin cepat proses pengiriman/ penerimaan data serial. Pada mode 0,

Pada mode 0, baud ratebaud rate  adalah tetap sebesar 1/12 frekuensi osilator. Bit  adalah tetap sebesar 1/12 frekuensi osilator. Bit SMOD

SMOD pada register pada register PCON PCON menentukanmenentukan baud ratebaud rate pada Mpada Mode ode 2. 2. UntukUntuk SMOD=1

SMOD=1 baud ratebaud rate  adalah 1/32 frekuensi osilator, dan jika SMOD = 0  adalah 1/32 frekuensi osilator, dan jika SMOD = 0 maka

maka baud ratebaud rate  adalah 1/64 frekuensi osilator   adalah 1/64 frekuensi osilator . Baud rate. Baud rate  untuk mode 1  untuk mode 1 dan 3 ditentukan oleh kecepatan

dan 3 ditentukan oleh kecepatan overflowoverflow pada pada Timer Timer  1 atau 1 atau Timer Timer  2 (satu 2 (satu timer untuk pengiriman dan satu

timer untuk pengiriman dan satu lagi untuk penerimaan). Dengan demikianlagi untuk penerimaan). Dengan demikian dimungkinkan penerimaan dan pengiriman data dengan kecepatan yang dimungkinkan penerimaan dan pengiriman data dengan kecepatan yang  berbeda.

 berbeda. Namun perlu Namun perlu diingat bahwa fasilitas diingat bahwa fasilitas ini hanya dipunyai oleh ini hanya dipunyai oleh typetype 8052 karena tipe 8051 tidak memiliki

8052 karena tipe 8051 tidak memiliki Timer Timer  2. 2.  Baud rate

(8)

Baud rate = Baud rate = 32 32 2 2SMODSMOD  x (

 x (Timer 1 overflow rateTimer 1 overflow rate))

Konfigurasi

Konfigurasi timer timer   1 yang diperlukan untuk menjalankan fungsi di atas  1 yang diperlukan untuk menjalankan fungsi di atas adalah :

adalah : timer 

timer   dijalankan pada operasi "timer" atau "counter", dengan mode  dijalankan pada operasi "timer" atau "counter", dengan mode 1,2 atau 3

1,2 atau 3

timer 1 interrupt 

timer 1 interrupt  dibuat tidak bekerja ( dibuat tidak bekerja (disabled disabled ))

Kombinasi

Kombinasi baud ratebaud rate yang mungkin adalah sebagaimana pada tabel berikut yang mungkin adalah sebagaimana pada tabel berikut ::

Tabel 4.3. Kombinasi Pemilihan Baud Rate Tabel 4.3. Kombinasi Pemilihan Baud Rate

Baud

Baud f f OSCOSC SMODSMOD Timer1Timer1 Rate

Rate C/-TC/-T ModeMode ReloadReload

Mode

Mode 0 0 Max Max : : 1 1 Mhz Mhz 12 12 MHz MHz X X X X X X XX Mode

Mode 2 2 Max Max : : 375K 375K 12 12 MHz MHz 1 1 X X X X XX Mode Mode 1,3 1,3 : : 62,5K 62,5K 12 12 MHz MHz 1 1 0 0 2 2 FFhFFh 19,2k 19,2k 11.059 11.059 MHz MHz 1 1 0 0 2 2 FDhFDh 9,6k 9,6k 11.059 11.059 MHz MHz 0 0 0 0 2 2 FDhFDh 4,8k 4,8k 11.059 11.059 MHz MHz 0 0 0 0 2 2 FAhFAh 2,4k 2,4k 11.059 11.059 MHz MHz 0 0 0 0 2 2 F4hF4h 1,2k 1,2k 11.059 11.059 MHz MHz 0 0 0 0 2 2 E8hE8h 137,5k 137,5k 11.968 11.968 MHz MHz 0 0 0 0 2 2 1Dh1Dh 110k 110k 6 6 MHz MHz 0 0 0 0 2 2 72h72h 110k 110k 12 12 MHz MHz 0 0 0 0 1 1 FEEBhFEEBh

(9)

Konfigurasi

Konfigurasi Timer Timer  2 yang berfungsi sebagai 2 yang berfungsi sebagai baud ratebaud rate generator adalah :generator adalah :  bit TCLK

 bit TCLK dan/atau RCLK pada register T2CON diset.dan/atau RCLK pada register T2CON diset.

Jika RCLK=1 maka serial port menggunakan pulsa Timer 2 overflow Jika RCLK=1 maka serial port menggunakan pulsa Timer 2 overflow untuk

untuk baud ratebaud rate  penerimaan  penerimaan data. data. Sebaliknya Sebaliknya jika jika RCLK=0 RCLK=0 makamaka serial port menggunakan pulsa Timer 1

serial port menggunakan pulsa Timer 1 overflow.overflow. Jika TCLK=1 maka

Jika TCLK=1 maka  serial  serial portport menggunakmenggunakan an pulsapulsa Timer 2 overflowTimer 2 overflow untuk

untuk baud ratebaud rate  pengiriman data. Sebaliknya jika TCLK=0 maka  pengiriman data. Sebaliknya jika TCLK=0 maka serial port

serial port menggunmenggunakan pulsaakan pulsa Timer 1 overflow.Timer 1 overflow.

Mode untuk

Mode untuk baud ratebaud rate generator seperti pada mode generator seperti pada mode auto-reload auto-reload , yaitu, yaitu adanya

adanya  overflow  overflow  pada register timer TH2 menyebabkan dimuatnya  pada register timer TH2 menyebabkan dimuatnya kembali data 16-bit yang ada register RCAP2H dan RCAP2L ke TH2 kembali data 16-bit yang ada register RCAP2H dan RCAP2L ke TH2 dan TL2.

dan TL2.  Baud rate Baud rate yang dihasilkan mengikuti persamaan yang dihasilkan mengikuti persamaan  Baud Rate  Baud Rate = = 16 16 1 1 x (

x (Timer 2 overflow rateTimer 2 overflow rate)) Timer 2 interrupt 

Timer 2 interrupt  tidak perlu dinon-aktifkan tidak perlu dinon-aktifkan

4.6. Ko

4.6. Komunikmunikasi dengan banyak prosessorasi dengan banyak prosessor

Serial Port

Serial Port yang dimiliki oleh mikrokontroler MCS-51 memungkinkanyang dimiliki oleh mikrokontroler MCS-51 memungkinkan dijalankannya komunikasi dengan dengan lebih dari dua mikrokontroler dijalankannya komunikasi dengan dengan lebih dari dua mikrokontroler  pada

 pada jalur jalur kabel kabel komunikasi yang komunikasi yang sama sama ((multiprocessor communicationmultiprocessor communication).). Fasilitas yang unik ini dimungkinkan oleh adanya bit ke-9 pada Fasilitas yang unik ini dimungkinkan oleh adanya bit ke-9 pada komunikasi serial port dengan mode 2 dan 3 yang dapat diprogram lewat komunikasi serial port dengan mode 2 dan 3 yang dapat diprogram lewat  bit

(10)

SCON. Mikrokontroler MCS-51 dap

SCON. Mikrokontroler MCS-51 dapat dikonfigurasikan agar mengaktifkanat dikonfigurasikan agar mengaktifkan sinyal interupsi jika bit ke-9 ini (bit RB8) adalah '1'. Hal ini diperoleh sinyal interupsi jika bit ke-9 ini (bit RB8) adalah '1'. Hal ini diperoleh dengan cara memberikan nilai '1' pada bit SM2 di register SCON. Cara dengan cara memberikan nilai '1' pada bit SM2 di register SCON. Cara kerja komunikasi dengan banyak prosesor ini adalah sebagai berikut :

kerja komunikasi dengan banyak prosesor ini adalah sebagai berikut :

Sebuah mikrokontroler pusat dapat mengirimkan data atau Sebuah mikrokontroler pusat dapat mengirimkan data atau address

address ke ke mikrokontroler-mikrokmikrokontroler-mikrokontroler ontroler lainnya lainnya padapada  jalur data serial po

 jalur data serial port. Untuk membedakan antara data denganrt. Untuk membedakan antara data dengan address

address, maka pada bit , maka pada bit ke-9 ditentukan ke-9 ditentukan '0' untu'0' untuk k data dan '1'data dan '1' untuk

untuk addressaddress..

Andaikan ada 5 buah mikrokontroler dengan

Andaikan ada 5 buah mikrokontroler dengan addressaddress masing-masing 1,2,3,4 dan 5. Mikrokontroler pusatnya masing-masing 1,2,3,4 dan 5. Mikrokontroler pusatnya adalah yang

ber-adalah yang ber-addressaddress  1. Jika mikrokontroler pusat ingin  1. Jika mikrokontroler pusat ingin  berkomunikasi

 berkomunikasi dengan dengan mikrokontroler mikrokontroler lain, lain, dia dia cukupcukup mengawalinya dengan mengirimkan 8 bit address mengawalinya dengan mengirimkan 8 bit address mikrokontroler yang ingin dihubung

mikrokontroler yang ingin dihubungi dan bit kei dan bit ke-9 di-9 di set set '1'.'1'. Dengan adanya bit ke-9 yang berharga '1' dan karena SM2 Dengan adanya bit ke-9 yang berharga '1' dan karena SM2  pada

 pada masing-mmasing-masing register asing register SCON-nya diset '1', maka SCON-nya diset '1', maka padapada semua mikrokontroler bawahan akan terbangkit sinyal semua mikrokontroler bawahan akan terbangkit sinyal interrupt.

interrupt.

Program pelayanan interrupt dibuat sedemikian rupa untuk Program pelayanan interrupt dibuat sedemikian rupa untuk mengecek data

mengecek data addressaddress yang masuk apakah menunjuk padayang masuk apakah menunjuk pada mikrokontroler yang bersangkutan. Jika demikian maka mikrokontroler yang bersangkutan. Jika demikian maka mikrokontroler tersebut diaktifkan oleh mikrokontroler mikrokontroler tersebut diaktifkan oleh mikrokontroler  pusat,

 pusat, selanjutnya selanjutnya menunggmenunggu u pengiriman pengiriman data data selanjutnyaselanjutnya dan menjalankan proses sesuai dengan perintah dari dan menjalankan proses sesuai dengan perintah dari

(11)

mikrokontroler pusat. Jika

mikrokontroler pusat. Jika addressaddressnya bukan menunjuknya bukan menunjuk mikrokontroler yang bersangkutan, maka pengiriman data mikrokontroler yang bersangkutan, maka pengiriman data selanjutnya diabaikan dan program pelayanan

selanjutnya diabaikan dan program pelayanan interruptinterrupt selesai.

Gambar

Tabel 4.1. Fungsi alternatif pin-pin Port 3Tabel 4.1. Fungsi alternatif pin-pin Port 3 Simbol
Tabel 4.3. Kombinasi Pemilihan Baud RateTabel 4.3. Kombinasi Pemilihan Baud Rate Baud

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga diperlukan sebuah sistem pengaduan (tempat untuk menampung semua permasalahan ataupun kendala dalam penggunaan kedua mesin tersebut) dan sistem berupa service solution

Loop-mediated Isothermal Amplification (LAMP) merupakan metoda amplifikasi DNA dan RNA yang sederhana, cepat, spesifik dan murah dan menggunakan taq polymerase yang

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan tentang respon siswa terhadap penerapan metode pembelajaran demonstrasi di kelas VIII SMP Negeri 9 Kota

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ RANCANG

Cara yang dapat dilakukan untuk membuat siswa tertarik dalam pembelajaran dan siswa merasa senang salah satu dengan menggunakan menggunakan model

1. Tuntutan kompetensi lulusan Sekolah Menengah Pertama dilihat dari soal – soal ujian nasional dua tahun terakhir termuat dalam sejumlah 34 kompetensi dasar dari sejumlah 59

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inventarisasi faktor internal yang menjadi kekuatan, kelemahan, dan faktor eksternal yang mejadi peluang dan ancaman yang