• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 Pedoman Upaya Kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3 Pedoman Upaya Kesehatan"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN UPAYA KESEHATAN

MASYARAKAT

UPTD PUSKESMAS ABC

DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN

BANYUMAS

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Upaya Kesehatan Masyarakat UPTD Puskesmas ABC. Buku ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk memberikan acuan dan kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan UKM oleh koordinator maupun pelaksana program UPTD Puskesmas ABC.

Pada kesempatan ini perkenankan saya untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada semua karyawan yang telah terlibat dalam proses penyusunan Pedoman Upaya Kesehatan Masyarakat di UPTD Puskesmas ABC.

Semoga dengan digunakannya buku ini dapat mempermudah karyawan dalam menyiapkan dokumen akreditasi UPTD Puskesmas ABC.

(3)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang B. Tujuan Pedoman C. Sasaran Pedoman

D. Ruang Lingkup Pedoman E. Batasan Operasional

BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifi kasi Sumber Daya Manusia B. Distribusi Ketenagaan

C. Jadwal Kegiatan

BAB III STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang B. Standar Fasilitas

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan B. Metode

C. Langkah Kegiatan

BAB V LOGISTIK

BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM BAB VII KESELAMATAN KERJA

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU BAB IX PENUTUP

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Puskesmas ABC terletak di Jl. ………..

Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang memberikan kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk melaksanakan satuan tugas operasional pembangunan di wilayah kerja. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan bahwasanya puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5 Permenkes RI No 75/2014 meliputi:

1. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat pertama di wilayah kerjanya

2. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat pertama di wilayah kerjanya

Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8 menyebutkan bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan.

Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan; Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Upaya kesehatan

(5)

dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi:

a. Pelayanan promosi kesehatan; b. Pelayanan kesehatan lingkungan;

c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana; d. Pelayanan gizi;

e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten.

B. Tujuan Pedoman

Pedoman Upaya kesehatan bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas ABC, sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung pencapaian standar pelayanan minimal (SPM).

C. Ruang Lingkup Pelayanan

Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan di Puskesmas ABC meliputi 5 kegiatan esensial dan 1 kegiatan pengembangan:

1. Pelayanan promosi kesehatan; 2. Pelayanan kesehatan lingkungan;

3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana; 4. Pelayanan gizi;

5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit. 6. Layanan Komprehensif Berkesinambungan HIV

(6)

1. Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat.

2. Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas untuk menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan terhadap penyakit yang berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan lingkungan yang dapat mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di masyarakat.

3. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan KB adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia pra sekolah dalam proses tumbuh kembang.

Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas.

4. Upaya peningkatan gizi masyarakat adalah kegiatan untuk mengupayakan peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat.

5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu upaya untuk mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan, surveilans dan imunisasi.

6. Layanan Komprehensif Berkesinambungan adalah upaya promotif,preventif,kuratif dan rehabilitative yang mencakup semua

(7)

bentuk layanan HIV (Human Imunodefidiency Virus) dan IMS ( Infeksi Menular Seksual).

E. LandasanHukum

1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65 tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

BAB II

(8)

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan

Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya kesehatan yang ada di Puskesmas ABC:

Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi Pelayanan promosi kesehatan Pendidikan minimal D III

Diampu oleh 1 orang dengan latar belakang pendidikan S-I Kesehatan Masyarakat

Pelayanan kesehatan lingkungan

Pendidikan minimal D III

Diampu oleh 1 orang dengan latar belakang pendidikan S-1 Ekonomi Pelayanan kesehatan

ibu, anak, dan keluarga berencana

Pendidikan minimal D III

Diampu oleh 5 orang dengan latar belakang pendidikan D IV kebidanan (1 orang) dan D III kebidanan (4 orang)

Pelayanan gizi Pendidikan minimal D III

Diampu oleh 1 orang denganlatar belakang pendidikan D III Gizi

Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit Pendidikan minimal D III

Diampu oleh 4 orang dengan latar belakang pendidikan S-1 Kesehatan masyarakat (1 orang) dan D III keperawatan (3 orang) Layanan Komprehensif Berkesinambungan Pendidikan minimal D III

Diampu oleh 2 orang dengan latar belakang pendidikan S-1 Kedokteran 2 orang, D III Keperawatan,1 orang DIII Analis Kesehatan ,1 orang S-1 Farmasi

B. Distribusi Ketenagaan

Penanggung jawab program upaya kesehatan dan latar belakang profesinya adalah sebagai berikut:

Kegiatan Petugas Profesi

(9)

kesehatan

Pelayanan kesehatan lingkungan

Tukiman, SE

-Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana

Eta Eridiani, Amd.Keb Ety hariyanti, SS.IT, Mudiarsih, Amd. Keb

Rahayu Widininsih, Amd.Keb

Rita Amrih Arso, Amd.Keb

Bidan

Pelayanan gizi Dwi Rahmasari, Amd.Gz Nutritionis Pelayanan

pencegahan dan pengendalian penyakit

Eniek Sri Haryanti, AMk Akhmad Ainul, AMk Nurman Syair, AMk Teguh Dirin, SKM Perawat Perawat Perawat Promkes Layanan Komprehensif Berkesinambungan Dr. Yulianingsih Dr. Jaza Ulmislikha Khusnul K,S.Farn Apt Eniek Sri Haryanti, AMk Nurman Syair, AMk

Dokter Dokter Apotrker Perawat Perawat C. Jadual Kegiatan

1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tri bulanan / lintas sektor, dengan persetujuan kepala puskesmas. 2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu

tahun, dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan setiap pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal. 3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya

(10)
(11)

BAB III

STANDAR FASILITAS

Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya kesehatan, Puskesmas ABC memiliki:

1. Tiga (3) unit mobil puskesmas keliling/ambulance 2. Empat (4) unit kendaraan roda dua

3. Seperangkat LCD Proyektor 4. Tiga (3) unit laptop

Adapun fasilitas penunjang untuk masing-masing kegiatan upaya kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Kegiatan Sarana-prasarana

Pelayanan promosi kesehatan  Leaflet

 Alat peraga penyuluhan  Kamera  Jadwal kegiatan  Buku  Pamflet  Form PHBS  LCD dan laptop Pelayanan kesehatan lingkungan Senter

 Block Grill  Kit Sampling air

 Alat pembasmi nyamuk  Swim fog

 Leaflet Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan

keluarga berencana  TensimeterStetoskop

 Stetoskop laennec  Termometer  Doppler  KB set  Partus set  Spuit

(12)

 Pita pengukur

Pelayanan gizi  Leaflet

 Panduan Diet  Food Model

 Timbangan dan Mikrotois Pelayanan pencegahan dan

pengendalian penyakit  Leaflet/Brosur penyuluhanpenyakit  Poster

 Blanko surveilans  Pedoman KLB  Swingfog  Senter

 Alat-alat pelindung diri  Alat kebersihan lingkunagn Layanan Komprehensif Berkesinambungan  Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit  Poster  Blangko Informkonsen  IMS set  Senter

 Alat-alat pelindung diri  VCT set

(13)

BAB IV

TATALAKSANA PELAYANAN

I. Tatalaksana Upaya Promosi kesehatan

1. Penanggung jawab:  Petugas promkes 2. Perangkat Kerja  Leaflet

 Alat peraga penyuluhan  Kamera  Jadwal kegiatan  Buku  Pamflet  Form PHBS 3. Tujuan

Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

4. Kegiatan

Kegiatan promosi kesehatan yaitu: a. pemantauan PHBS

Untuk memetakan perilaku masyarakat, kegiatan berupa pemantauan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat). Pemantauan PHBS dapat berupa:

 pemantauan PHBS tatanan rumah tangga  pemantauan PHBS institusi pendidikan b. Pembinaan posyandu

c. Penyuluhan

Untuk meningkatkan pengetahuan secara langsung, baik penyuluhan kelompok/penyuluhan masa ataupun penyuluhan perorangan. Sasaran kegiatan penyuluhan ini diantaranya adalah:  kader posyandu

(14)

 ibu hamil / ibu menyusui  calon pengantin

 siswa sekolah

d. Pembinaan desa siaga e. Advokasi program

Untuk mendapat dukungan pemangku kepentingan setempat seperti Camat, Kepala Desa, Kepala Padukuhan.

5. Tatalaksana:

a. Perencanaan (P1)

Petugas merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.

b. Penggerakan pelaksanaan (P2)

Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:  Membuat jadwal kegiatan

 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPTK BOK

 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan

 Melaksanakan kegiatan

c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)

 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan  petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa

pertemuan

 petugas mengevaluasi kegiatan

II. Tatalaksana Upaya Kesehatan Lingkungan

1. Penanggung jawab  Sanitarian 2. Perangkat Kerja

 Senter  Block Grill

(15)

 Kit Sampling air

 Alat pembasmi nyamuk  Swingfog

 Leaflet 3. Tujuan Umum

Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan resiko kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik.

Tujuan Khusus

a. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencapai derajat kesehatan yang optimal

b. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikutsertaan sektor lain yang bersangkutan, serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian lingkungan hidup.

c. Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan lingkungan dan permukiman yang berlaku.

d. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan dalam peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman.

e. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan, kelompok masyarakat, tempat pembuatan/penjualan makanan, perusahaan dan tempat-tempat umum.

4. Kegiatan

Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan Puskesmas meliputi:

a. Penyehatan air

b. Penyehatan makanan dan minuman

c. Pengawasan SPAL, Jamban, air, TTU/TPM

d. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah e. Penyehatan pemukiman

(16)

g. Pengamanan pestisida 5. Tata Laksana

a. Perencanaan (P1)

Sanitarian merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.

b. Penggerakan pelaksanaan (P2)

Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:  Membuat jadwal kegiatan

 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPTK BOK

 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan

 Melaksanakan kegiatan

c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)

 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan  petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa

pertemuan

 petugas mengevaluasi kegiatan

III. Tatalaksana Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB

1. Petugas Penanggung jawab a. Bidan 2. Perangkat kerja a. tensimeter b. stetoskop c. stetoskop laennec d. termometer e. doppler f. KB set g. Partus set h. Kulkas vaksin i. Spuit

(17)

3. Tujuan

Tujuan Umum

Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman dalam lingkungan yang kondusif sehat, dengan asuhan antenatal yang adekuat, dengan gizi serta persiapan menyusui yang baik.

Tujuan Khusus

a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil termasuk KB berupa pelayanan antenatal, dan pelayanan nifas serta perawatan bayi baru lahir.

b. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan dan neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II) sesuai kebutuhan

c. Memantau cakupan pelayanan kebidanan dasar dan penaganan kedaruratan kebidanan neonatal

d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta

masyarakat dalam upaya KIA

f. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak pra sekolah yang meliputi pemeriksaan kesehatan rutin pemberian imunisasi dan upaya perbaikan gizi

g. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah yang melipui perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan kognitif serta sosialisasi dan kemandirian anak

h. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak lanjutnya

(18)

A. Pengertian

Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas.

Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antar kehamilan guna menurunkan angka kelahiran nasional

B. Tujuan Tujuan Umum

Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna jasa pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia subur mempunyai kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan jarak antar kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil, bahagia dan sejahtra.

Tujuan Khusus

a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada pasangan usia subur dan keluarganya

b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan kegagalan metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II) sesuai dengan kebutuhan

c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda kontrasepsi

d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan

e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat dalam upaya KB

f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon pasangan usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam

(19)

g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang berkualitas dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan kebutuhan

h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindakan lanjutnya

4. Kegiatan

Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak.Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari:

1. pelayanan kesehatan ibu hamil 2. pelayanan kesehatan ibu bersalin 3. pelayanan kesehatan ibu nifas

4. Pelayanan kesehatan neonatus, bayi, anak balita dan anak pra sekolah

5. Pelayanan keluarga berencana Tatalaksana

a. Perencanaan (P1)

Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan anak pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.

b. Penggerakan pelaksanaan (P2)

Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:  Membuat jadwal kegiatan

 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPTK BOK

 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan

(20)

c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)

 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan  petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa

pertemuan

 petugas mengevaluasi kegiatan

IV. TatalaksanaUpaya Peningkatan Gizi Masyarakat

1. Petugas penanggung jawab Nutrisionos 2. Peralatan kerja a. Leaflet b. Panduan Diet c. PC / Komputer d. Food Model

e. Timbangan badan dan Mikrotois 3. Tujuan

Tujuan Umum

Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat

Tujuan Khusus

a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk mewujudkan perilaku gizi yang baik dan benarsesuai dengan gizi seimbang

b. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari berbagai institusi pemerintahan serta swasta c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi /

petugas Puskesmas lainnya dalam merencanakan, melaksanakan, membina, memantau dan mengevaluasi upaya perbaikan gizi masyarakat

(21)

d. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan gizi

e. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah gizi dan tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.

4. Kegiatan

Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi: a. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)

b. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari: Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

 Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)  Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi

Protein (KEP) Dan Kurang Energi Kronis (KEK)

 Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)

 Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Kekurangan Gizi Mikro Lain

 Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Gizi Lebih

5. Tata laksana

a. Perencanaan (P1)

Nutrisionis merencanakan kegiatan penanggulangan gizi masyarakat pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN. b. Penggerakan pelaksanaan (P2)

Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:  Membuat jadwal kegiatan

(22)

 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPATK BOK

 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan

 Melaksanakan kegiatan

c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)

 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan

 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan

 petugas mengevaluasi kegiatan

V. TatalaksanaUpaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2M)

1. Petugas Penanggung jawab a. Dokter

b. Bidan c. Perawat 2. Perangkat Kerja

a. Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit b. Vaksin

c. Blanko surveilans d. Pedoman KLB e. Swingfog

f. alat pelindung diri (APD) g. Alat kebersihan lingkungan 3. Tujuan

Tujuan umum

Mencegah terjadinya penyakit menular dan melakukan penanggulangan terhadap penyakit yang berkembang

Tujuan khusus

a. Memberikan perlindungan terhadap penyakit khususnya kepada bayi dan ibu hamil melalui program imunisasi

b. Melakukan pengamatan secara terus menerus terhadap penyakit potensial wabah

(23)

1. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular (P2M) Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-upaya:

a. Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita dengan dukungan tenaga dan sarana obat yang memadai termasuk rujukan.

b. Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya, abatisasi pada KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang tercemar pada KLB diare, dsb.

c. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan, pengamatan/pemantauan (surveinlans ketat) dan logistik. 2. Program Pencegahan

Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.

3. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular

Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui pengamatan terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya secara sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan sistem kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan: Pengumpulan Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan (Surveillance For Action).

4. Program Pemberantasan Penyakit Menular a. Program imunisasi

b. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC c. Program malaria dengan angka insiden malaria (AMI)

d. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulangan pneumonia

e. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare f. Program rabies

(24)

h. Pemberantasan P2B2 demam berdarah 5. Tata laksana

a. Perencanaan (P1)

Penanggung jawab P2M merencanakan kegiatan pemberantasan penyakit pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.

b. Penggerakan pelaksanaan (P2)

Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:  Membuat jadwal kegiatan

 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK

 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan

 Melaksanakan kegiatan

c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)

 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan  petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa

pertemuan

 petugas mengevaluasi kegiatan

VI. Layanan komprehensif Berkesinambungan

1. Penanggung jawab:  Dokter

2. Perangkat Kerja

 Leaflet / Brosur Penyuluhan Penyakit  Blanko Informedconset

 IMS Set  Senter

 Alat Pelindung Diri  VCT Set

(25)

3. Tujuan

Tujuan umum

Tercapainya deteksi dini penyakit HIV dan IMS Tujuan khusus

a. Meningkatkan akses pelayanan Penderita HIV dan IMS

b. Meningkatkan pengetahuan dan rasa tanggungjawab penderita HIV dan IMS

4. Kegiatan

KegiatanLKB diantaranya a. Penyuluhan

b. Identifikasi penderita

c. membangun jejaring rujukan d. Pengobatan

5. Tatalaksana:

a. Perencanaan (P1)

Petugas merencanakan kegiatan PHN pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN dan New Founding Model ( NFM )

a. Penggerakan pelaksanaan (P2)

Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:  Membuat jadwal kegiatan

 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPTK BOK

 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan

 Melaksanakan kegiatan

b. pengawasan pengendalian penilaian (P3)

 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan  petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa

(26)

 petugas mengevaluasi kegiatan

BAB V LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan Pedoman upaya Kesehatan masyarakat direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan.

(27)

BAB VI

KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan UKM perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan UKM. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan

(28)

BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan UKM perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan UKM yang akan dilaksanakan

(29)

BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut:

1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual 2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan 3. Ketepatan metoda yang digunakan

4. Tercapainya indikator kinerja UKM

(30)

BAB IX PENUTUP

Salah satu keistimewaan Puskesmas adalah bahwa institusi ini memiliki wilayah kerja. Oleh karena itu selain pelayanan yang dilaksanakan di dalam gedung, dimana pasien datang ke Puskesmas, Puskesmas menyelenggarakan pula kegiatan luar gedung, yakni petugas Puskesmas melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti di lokasi desa, padukuhan, posyandu, sekolah dan lain-lain.

Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), kegiatan UKP (upaya kesehatan perorangan) harus seimbang dengan kegiatan UKM (upaya kesehatan masyarakat). Sementara itu, kegiatan UKM terdiri dari UKM esensial dan UKM pengembangan. UKM esensial meliputi: a. Pelayanan promosi kesehatan; b. Pelayanan kesehatan lingkungan; c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana; d. Pelayanan gizi; e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit. Sedangkan UKM pengembangan terdiri dari:Layanan Komprehensif Berkesinambungan.

Referensi

Dokumen terkait

Proses ini dilakukan dalam ember yang telah diisi air agar tidak ada gelembung udara pa Sebagian dari Hidrilla Sebagian dari Mencatat jumlah gelembung besar dan gelembung kecil

Angina Ludwig merupakan suatu selulitis dari ruang sublingual dan submandibular akibat infeksi dari polimikroba yang berkembang dengan cepat dan dapat menyebabkan

BAB III pada laporan ini membahas tentang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) secara umum, Jenis PLTA, sistem pemipaan yang terdapat pada PLTA, aliran air di

(Desain rekayasa adalah aktivitas total yang diperlukan untuk mengadakan dan mendefinisikan solusi-solusi untuk masalah yang belum dipecahkan sebelumnya, atau solusi baru

meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mewarnai yang merupakan salah satu alternatif kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru di sekolah

Dari hasil yang diperoleh diatas, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan yang dihasilkan individu, maka individu tersebut menjadi lebih

Berapakah konsentrasi ekstrak Alpinia galanga L yang paling efektif dalam menghambat sistem quorum sensing (produksi eksoprotease, jumlah sel bakteri dan produksi

¾ Terdapat hubungan yang cukup harmonis antara Jepang dan Cina pada tingkat bawah seperti berbagai kerjasama ekonomi meskipun pada tingkat atas, elit politik atau high