KARAKTERISASI DAN INVENTARISASI
KOLEKSI AKUATIK KEBUN RAYA PURWODADI
Rizal Ahmad Ramadhanny
1), Rony Irawanto
2)1 Agroteknologi, Fakultas Pertanian – UPN "Veteran" Jawa Timur, Surabaya. 2 Kebun Raya Purwodadi – LIPI, Jl. Surabaya-Malang Km 65 Pasuruan.
rizalraners@gmail.com
ABSTRAK
Tumbuhan Akuatik memiliki keanekaragaman jenis, bentuk, warna daun ataupun bunga yang indah. Selain bernilai estetik, tumbuhan akuatik memiliki nilai ekologi dalam pemulihan kualitas lingkungan, terutama pencemaran air. Mengingat potensinya sebagai fitoremediator, maka konservasi keanekaragaman tumbuhan Akuatik sangat penting dalam mempertahankan kelestariannya. Salah satu lembaga konservasi tumbuhan ex-situ adalah Kebun Raya Purwodadi. Kebun Raya Purwodadi saat ini memiliki 11.748 spesimen, 1.925 jenis, 928 marga dan 175 suku, termasuk koleksi tumbuhan Akuatik. Oleh karena itu, penelitian mengenali tumbuhan Akuatik melalui karakterisasi habitat dan inventarisasi keberadaan jumlah koleksi Akuatik yang dimiliki Kebun Raya Purwodadi sangat diperlukan. Penelitian ini merupakan penelitian awal dalam pendeteksi pencemaran. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 22 Januari 2016 berdasarkan studi literatur dan pengamatan lapangan di Kebun Raya Purwodadi. Berdasarkan hasil inventarisasi koleksi Akuatik di Kebun Raya Purwodadi berdasarkan kataloq kebun terdapat 13 jenis dengan karakter habitat tumbuhnya dibedakan menjadi 2 (dua) golongan yaitu muncul (11 jenis), dan mengapung (2 jenis). Koleksi tumbuhan akuatik di lapangan terdapat pada 4 lokasi yaitu Vak I.D (1 kolam), Vak III.B (2 kolam), Vak XII.G (7 kolam) dan Vak XIV.G (1 kolam). 13 jenis tersebut antara lain: Acanthus illicifolius, Acorus calamus, Ceratopteris thalictroides, Cyperus sp.,
Echinodorus radicanus, Ipomea aquatik, Lasia spinosa, Nelumbo nucifera, Nymphaea sp., Oryza minuta,
Sagittaria lancifolia, Thalia geniculata, dan Typha angustifolia. Sedangkan terdapat beberapa jenis yang ditemukan pada 4 lokasi dilapangan yaitu: Ludwigia adscendens, Lemna minor, Monochoria hastata,
Salvinia natans, Myriophyllum brasiliense dan Typhonodorum lidleyanum. Jenis tumbuhan tersebut berpeluang sebagai penambahan koleksi Akuatik di Kebun Raya Purwodadi yag kemungkinan berpotensi dalam fitoteknologi lingkungan.
Kata kunci: Inventarisasi, karakterisasi, koleksi akuatik, Kebun Raya Purwodadi
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara tropis yang memiliki beraneka ragam kekayaan flora, namun sebagian kecil yang diketahui dan termanfaatkan. Sementara jumlah penurunan populasi maupun jenis tumbuhan terus bertambah dari waktu ke waktu. Ancaman terhadap kelestarian jenis-jenis tumbuhan terus berlangsung, seperti kerusakan hutan, alih guna lahan, urbanisasi, bencana alam dan sebab lainnya sehingga banyak jenis tumbuh-tumbuhan terancam punah. Predikat sebagai mega biodiversity country, kini bersandingan dengan predikat hot spot country, suatu istilah yang menunjukan tingginya tingkat kerusakan hutan dan termasuk di dalamnya kehilangan keanekaragaman hayati. Ditambah
lagi dengan upaya pembangunan yang tidak
memperhatikan aspek lingkungan, menimbulkan dampak berupa meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai jenis pencemar, yang secara langsung ataupun tidak langsung akan sangat mempengaruhi lingkungan, bahkan kesehatan tubuh manusia melalui kontak dengan kulit,
organ-organ pernapasan maupun pencernaan, dan mengakibatkan gangguan sistemik yang fatal.
Penyelesaian permasalahan lingkungan dengan memusatkan peran tumbuhan dalam kerangka teknologi
alami dikenal dengan istilah Fitoteknologi
(Mangkoedihardjo dan Samudro, 2010). Fitoteknologi dapat diterapkan dalam fitoproteksi, fitoremediasi, fitomonitoring dan fitoforensik pencemaran lingkungan. Konsep yang menggabungkan upaya teknologi modern dengan kaidah alami memanfaatkan potensi tumbuhan, dapat memperkaya serta memperkuat solusi penyelesaian
permasalahan lingkungan yang makin kompleks.
Umumnya pengolahan lingkungan perairan mengunakan tumbuhan akuatik dalam bentuk lahan basah buatan (contructed wetland) untuk mengolah cemar air. Mengingat kekayaan keanekaragaman hayati yang tinggi di Indonesia, dengan laju kehilangan yang tinggi pula. Sehingga diperlukan upaya pelestarian terutama jenis yang dapat menghasilkan solusi bagi permasalahan lingkungan.
Institusi yang terkait dengan pelestarian tumbuhan adalah kebun raya. Kebun raya didefinisikan sebagai
kawasan konservasi tumbuhan secara ex-situ yang memiliki koleksi tumbuhan terdokumentasi dan ditata berdasarkan pola klasifikasi taksonomi, bioregion, tematik atau kombinasi dari pola-pola tersebut untuk tujuan kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan (Perpres 93/2011). Dimana karakteristik utama kebun raya adalah tersedianya koleksi tumbuhan yang terdokumentasi, dilengkapi dengan biji dan herbarium sebagai koleksi penunjang (Irawanto, 2013).
Kebun Raya Indonesia sebagai lembaga
konservasi ex-situ tumbuhan di Indonesia, tidak diragukan lagi merupakan pilar penyelamatan jenis-jenis tumbuhan dari kepunahan. Kebun raya tidak semata tempat konservasi tumbuhan, namun juga sebagai objek pendidikan lingkungan. Peranan ini menjadi populer karena pengunjung dapat menikmati langsung keindahan
kebun raya sekaligus menambah wawasan dan
pengetahuan tentang tumbuhan (Sari dkk., 2004).
Kebun Raya Purwodadi (KRP) sebagai salah satu Kebun Raya Indonesia, memiliki tugas melakukan konservasi tumbuhan Indonesia, terutama di daerah dataran rendah kering. Tumbuhan yang sudah ditanam dan menjadi koleksi akan dikelola, didata dan dimanfaatkan untuk tujuan konservasi, penelitian, pendidikan dan pariwisata. Tumbuhan koleksi Kebun Raya Purwodadi saat ini sejumlah 11.748 spesimen, 1.925 jenis, 928 marga dan 175 suku (Lestarini dkk., 2012). Salah satu koleksi Kebun Raya Purwodadi yang menarik adalah koleksi tumbuhan akuatik.
Secara umum tumbuhan akuatik dikelompokan menjadi tiga yaitu: a. Mengapung (floating) dimana
seluruh bagian tumbuhan atau sebagian (daun)
mengapung pada permukaan air, b. Muncul (emerged) dimana tumbuhan muncul di atas permukaan air namun akarnya berada dalam sedimen, dan c. Tengelam (submerged) dimana seluruh tumbuhan berada di dalam air (Tanaka dkk., 2011). Pengelompokan ini biasanya didasarkan atas posisi alami tumbuhan akuatik tersebut berada di perairan (Beardshow, 2003).
Tumbuhan akuatik ini sangat digemari masyarakat sebagai tanaman hias, karena keindahan bentuk dan warna, baik pada daun maupun bunga. Meskipun berasal dari tempat yang berlumpur dan kotor, dari tepian sawah atau rawa, namun bila dikemas dalam media yang cantik dan menawan, dipadukan dengan tatanan taman yang mempesona akan menjadi tanaman ornamental yang elegan dan layak ditempatkan pada tempat mewah atau berbintang (Hidayat dkk., 2004). Keberadaan tumbuhan akuatik dalam sebuah taman memberikan kesan alami dan indah dipandang. Selain itu dapat berfungsi sebagai pengolah air limbah domestik dalam tantanan taman yang estetik (Kusumawardani dan Irawanto, 2013).
Oleh karena itu upaya pemanfaatan
keanekaragaman tumbuhan akuatik, dalam fitoteknologi lingkungan menarik dilakukan dan sejalan dengan tujuan kebun raya dan konservasi ex-situ. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan karakterisasi habitat dan inventarisasi keberadaan jumlah tumbuhan akuatik keleksi yang dimiliki Kebun Raya Purwodadi serta potensinya dalam fitoteknologi lingkungan. Informasi yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi dasar dalam penelitian dan pengembangan konservasi tumbuhan akuatik kedepan serta menambah khasanah ilmu
pengetahuan mengenai potensi keanekaragaman
tumbuhan akuatik. METODE
Penelitian ini bersifat deskriptif, melalui studi pustaka mengenai tumbuhan akuatik dan pengamatan langsung di koleksi kebun yang dilakukan pada tanggal 11 sampai 22 Januari 2016. Material pengamatan didasarkan pada jenis tumbuhan akuatik koleksi
berdasarkan katalog 2012 dan pengamatan
keberadaannya pada seluruh kolam di Kebun Raya Purwodadi selama dua minggu. Pembahasan yang digunakan dengan cara mengumpulkan, mengolah dan menyusun kembali data-data yang diperoleh dari literatur kemudian disajikan dalam bentuk tabel maupun gambar. HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kebun Raya Purwodadi
Kebun Raya Purwodadi didirikan pada tanggal 30 Januari 1941 oleh Dr. L.G.M. Baas Becking sebagai cabang Kebun Raya Bogor. KRP terletak di kaki Gunung Baung, dengan ketinggian 300 m dpl dan titik koordinat 7o47’54,9588” dan 112o44’18,2782”. Secara administratif lokasinya berada di Desa Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Pasuruan, dan berada di tepi jalan utama penghubung Surabaya – Malang pada Km 65. Dikenal dengan Hortus Iklim Kering Purwodadi, karena memiliki spesifikasi tumbuhan dataran rendah kering. Jumlah koleksi tumbuhan saat ini yaitu sejumlah 11.748 spesimen, 1.925 jenis, 928 marga dan 175 suku (Lestarini dkk., 2012).
Kebun Raya Purwodadi memiliki areal seluas 845.148 m2 yang terbagi menjadi 25 vak dan dua wilayah kebun dengan jalan utama sebagai batas pembagi, masing-masing wilayah dibagi menjadi tiga lingkungan (Sugiarto, 2001). Sesuai perkembangan, area KRP yang terbagi dalam dua wilayah dan enam lingkungan, dari 25 vak menjadi 183 vak. Dalam satu vak tanaman bisa terdiri dari beberapa famili / suku, namun satu famili juga bisa menempati beberapa vak. Hal ini tergantung dari jumlah spesimen / individu dalam satu famili tersebut.
Pengaturan penanaman dalam vak didasarkan atas kekerabatan famili (Laksono, 2008).
Koleksi Akuatik Kebun Raya Purwodadi
Berdasarkan hasil inventarisasi koleksi Akuatik saat ini, KRP masih memiliki 13 jenis, seperti dapat
dilihat pada Tabel 1. Tumbuhan akuatik yang diketahui pada tingkat marga, belum teridentifikasi sampai tingkat jenis yaitu: rumput air (Cyperus sp.) dan teratai (Nymphaea sp.).
Tabel 1. Jenis Koleksi Tumbuhan Akuatik KRP
No Jenis Famili Asal Vak. Habitat
1 Acanthus illicifolius L. Acantaceae Java I.D.I. 6 Emerged
2 Acorus calamus L. Araceae Java XIV.G.III. 10 Emerged
3 Ceratopteris thalictroides
(L.) Brongn
Parkeriaceae Tropics III.B. 6 Emerged
4 Cyperus papyrus L. Cyperaceae Trop. Africa III.B. 2 Emerged
5 Echinodorus radicanus
Engelm.
Alismataceae N. America I.D.I. 1 Emerged
6 Ipomea aquatik Forssk Convolvulaceae Java III.B. 5 Emerged
7 Lasia spinosa (L.) Thwaites Araceae Indonesia III.B. 5 Emerged
8 Lasia spinosa (L.) Thwaites Araceae Papua XIV.G.III. 13 Emerged
9 Nelumbo nucifera Gaertn Nelumbonaceae E. Java XIV.G.III. 5 Floating
10 Nymphaea sp. Nymphaeaceae S. E. Sulawesi III.B. 39 Floating
11 Oryza minuta J. Perssl Poaceae Culta XII.G.C. 22 Emerged
12 Sagittaria lancifolia L. Alismataceae Trop. America I.D.I. 4; III.B. 4 Emerged
13 Sagittaria lancifolia sub sp.
lancifolia
Alismataceae Trop. America XII.G.D. 12 Emerged
14 Thalia geniculata L. Marantaceae Trop. America III.B. 19;
XII.G.B. 9
Emerged
15 Typha angustifolia L. Typhace-ae Europe I.D.I. 5; III.B. 38 Emerged
Dari Tabel 1 di atas apabila dihitung jumlah tumbuhan berdasarkan data yang tercantum dalam vak di katalog, terdapat 18 spesimen/ kelompok individu bila berumpun/mengelompok. Sedangkan apabila dilihat keberadaan koleksi akuatik berdasarkan buku katalog KRP yang ada, terdapat perubahan dari 22 nomor jenis yang pernah dimiliki sampai saat ini hanya 15 nomor jenis yang ada. Keberadaan jenis tumbuhan akuatik koleksi KRP dapat dilihat dalam Tabel 2.
Tabel 2. Jenis Keberadaan Koleksi Tumbuhan Akuatik KRP
No. Jenis Famili 19761 19902 19993 20074 20125
1 Acanthus illicifolius L. Acantaceae √
2 Acanthus illicifolius L. var. ebracteatus (Vahl.) R Benoits Acantaceae √ √ √ √
3 Acorus calamus L. Araceae √ √ √
4 Acorus calamus L. Var. vulgaris L. Araceae √ √ √ √
5 Ceratopteris thalictroides (L.) Brongn Parkeriaceae √ √ √ √ √
6 Cryptocoryne ciliata (Roxb). Schott Araceae √ √ √
7 Cyperus flabelliformis Rottb Cyperaceae √
8 Cyperus papyrus L. Cyperaceae √ √ √ √ √
9 Echinodorus narajitoneasis (Anct ?) Alismataceae √ √
10 Echinodorus radicanus Engelm. Alismataceae √ √ √ √ √
11 Echinodorus sp. Alismataceae √ √
12 Equisetum debile Roxb. Equisetaceae √
13 Fimbristylis sp. Cyperaceae √
14 Ipomea aquatik Forssk Convolvulaceae √ √ √
15 Ipomea sp. Convolvulaceae √ √
16 Juncus sp. Juncaceae √ √
17 Lasia spinosa (L.) Thwaites Araceae √ √ √ √ √
18 Limnanthemum indicum Thw. Gentianaceae √
19 Limnocharis flava (L.) Buchenan Limnocharitaceae √ √ √ √
20 Ludwigia adscendens (L.) Hara Onagraceae √ √ √
21 Monochoria hastata (L) Solms Pontederiaceae √ √ √
22 Myriophyllum brasiliense cambess Holatagaceae √
23 Nelumbo nucifera Gaertn Nelumbonaceae √ √ √ √
24 Neptunia plena (L.) Benth Mimosaceae √ √ √ √ √
25 Nymphaea lotus L. Nymphaeaceae √
26 Nymphaea nouchali Burm. F. Nymphaeaceae √
No. Jenis Famili 19761 19902 19993 20074 20125
28 Oryza minuta J. Perssl Poaceae √
29 Oryza sativa L. forma mutica Koern Poaceae √ √ √
30 Oryza sp. Poaceae √
31 Ottelia alismoides (L.) Pers Hydrocharitaceae √
32 Polygonum sp. Polygonaceae √
33 Sagittaria lancifolia L. Alismataceae √ √ √ √ √
34 Sagittaria lancifolia sub sp. lancifolia Alismataceae √ √ √ √
35 Thalia geniculata L. Marantaceae √ √ √ √ √
36 Typha angustifolia L. Typhaceae √ √ √ √ √
Total Jenis 22 21 22 20 15
* Sumber Katalog: (1Sastrapradja dan Bimantoro, 1976; 2Roemantyo dkk., 1990; 3Soewilo dkk., 1999; 4Supprapto dkk., 2007; 5Lestarini dkk., 2012).
Dari Tabel 2 di atas terlihat jenis tumbuhan akuatik mudah beradaptasi dan beregenasi, sehingga masih ada sampai sekarang adalah Ceratopteris thalictroides, Echinodorus radicanus, Sagittaria lancifolia, Thalia geniculata dan Typha angustifolia. Sedangkan apabila dilihat total nomor jenis pada katalog terakhir ada 15 nomor, dimana pada tabel 1 berdasarkan katalog KRP terdapat 13 jenis dengan karakter habitat tumbuhnya, dibedakan menjadi 2 (dua) golongan yaitu: muncul (11 jenis), dan mengapung (2 jenis). 13 jenis tersebut antara lain: Acanthus illicifolius, Acorus calamus, Ceratopteris thalictroides, Cyperus sp., Echinodorus radicanus, Ipomea aquatik, Lasia spinosa, Nelumbo nucifera, Nymphaea sp., Oryza minuta, Sagittaria lancifolia, Thalia geniculata, dan Typha angustifolia.
Deskripsi Jenis Tumbuhan Akuatik Kebun Raya Purwodadi
Deksripsi 13 jenis koleksi akuatik KRP, secara morfologi/habitusnya diuraikan singkat, sebagai berikut: (1.) Acanthus ilicifolius, semak, tahunan, batang berkayu, bulat, bercabang, hijau, daun tunggal, bersilang berhadapan, ujung dan pangkal runcing, tepi berduri, bunga majemuk, bulir, buah bulat telur, biji bentuk ginjal, hitam. (2.) Acorus calamus, herba, tahunan, batang pendek, membentuk rimpang, warna putih, daun tunggal, lanset, ujung runcing, tepi rata, pangkal memeluk batang, bunga majemuk, perbungaan bongkol, tumbuh di ketiak daun. (3.) Ceratopteris thalictroides (Paku rawa), terdapat daun steril dan fertil, steril biasanya lebih pendek daripada yang fertil dengan daun yang lebih lebar dan tidak menggulung pada bagian tepinya. (4.) Cyperus sp, daun sempit, hijau cerah, halus, batang bulat, padat, seperti rumput, bulir bunga mencolok. (5.) Echinodorus radicans, berumpun, daun tunggal, kaku, tangkai bersegi hingga membulat, bentuk daun bulat telur, pangkal berlekuk, tulang daun menjari, menonjol ke arah permukaan bawah, perbungaan ditengah tangkai daun, tersusun untaian, bunga berkelopak hijau, bermahkota putih, putik dan benang sari berwarna kuning. (6.)
Ipomoea aquatica, perakaran tunggang dan cabang
menyebar kesemua arah, batang bulat, berlubang, berbuku-buku, daun meruncing, bunga terompet, putih / merah lembayung. (7.) Lasia spinosa, herba, tahunan, batang berduri, menjalar, tangkai daun panjang, aculeate, perbungaan memanjang, bunga merah muda dan akhirnya cokelat kehijauan. Buah berry kasar. (8.) Nelumbo nucifera, terna, besar, tahunan, rimpang merayap, bersendi, daun memerisai, helaian daun bundar atau bentuk mangkuk dangkal, bunga soliter, di ketiak daun, tegak, harum, kemerah-merahan dengan pangkal putih. (9.) Nymphaea sp. Daun dan bunga tumbuh mengambang di permukaan air, daun bundar / oval, permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin. (10.) Oryza minuta, berumpun, tahunan, tegak, malai terbuka, perbungaan bentuk karangan, tangkai perbungaan tegak, bulir lonjong, kuning kehijaunan menjadi keemasan ketika masak. (11.) Sagittaria lancifolia, tegak, kaku, daun berbentuk tombak, bunga tersusun dalam satu tandan, berwarna putih. (12.) Thalia geniculata, tegak, tahunan, berrumpun, daun lebar, berlilin, dan tersebar dengan akar-akar umbinya. (13.) Typha angustifolia, herba, bersifat koloni, rhizom panjang, ramping, batang tidak berkayu, tegak, tidak bercabang, daun tunggal, tirus, ujung daun meruncing, tulang daun sejajar, tepi rata, berwarna hijau, daging daun bergabus, bunga halus, spike pada ujung batang, berwarna coklat (Don, 2000; Marianto, 2002; Hidayat dkk., 2004). Gambar morfologi 13 jenis tumbuhan akuatik tersebut dapat dilihat ada Gambar 1.
Gambar 1. Morfologi habitus tumbuhan akuatik KRP
(1. Acanthus ilicifolius, 2. Acorus calamus,
3. Ceratopteris thalictroides, 4. Cyperus sp.,
5. Echinodorus radicans, 6. Ipomoea aquatica,
7. Lasia spinosa, 8. Nelumbo nucifera, 9. Nymphaea
sp., 10. Oryza minuta, 11. Sagittaria lancifolia,
12. Thalia geniculata, 13. Typha angustifolia)
Sebaran Koleksi Akuatik di Kolam Kebun Raya Purwodadi
Dari 13 jenis tumbuhan akuatik koleksi KRP apabila dikelompokan berdasarkan lokasi tempat tanam (kolam), maka hanya ada 4 kelompok kolam yang memiliki koleksi, sedangkan kolam-kolam lainnya terisi oleh tumbuhan akuatik non koleksi yang tersebar di sekitar KRP, seperti dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Peta Sebaran Kolam Koleksi Tumbuhan Akuatik KRP
Dari gambar 1 di atas, terdapat 9 kolam penampungan air yang beberapa lokasi berisikan koleksi tumbuhan akuatik, dengan saluran air (drainase) terdapat 5 titik inlet dan 5 titik outlet di KRP. Kolam yang memiliki koleksi tumbuhan akuatik ada 4 lokasi, yaitu: 1 kolam di Vak I.D., 2 kolam di Vak III.B. (palem), 1 kolam di Vak XIV.G. (taman obat) dan 7 kolam di Vak XII.G (koleksi akuatik). Hasil pengamatan tumbuhan akuatik di kebun pada keempat lokasi tersebut ditemukan beberapa tumbuhan akuatik yang ditemukan yaitu:
Ludwigia adscendens, Lemna minor, Monochoria hastata, Salvinia natans, Myriophyllum brasiliense dan
Typhonodorum lidleyanum. Jenis tumbuhan akuatik tersebut berpeluang untuk dijadikan penambahan koleksi taman akuatik, sekaligus diketahui potensinya dalam fitoteknologi lingkungan. Sebab beberapa jenis tumbuhan akuatik telah dikenal umum sebagai fitoremediator dalam pengolahan limbah, baik limbah domestik maupun limbah industri.
SIMPULAN
Hasil inventarisasi koleksi akuatik di Kebun Raya Purwodadi berdasarkan katalog terdapat 13 jenis dengan karakter habitat tumbuhnya dibedakan menjadi 2 (dua) golongan yaitu muncul (11 jenis), dan mengapung (2 jenis). Koleksi tumbuhan akuatik ditemukan terdapat pada 4 lokasi yaitu Vak I.D (1 kolam), Vak III.B (2 kolam), Vak XII.G (7 kolam) dan Vak XIV.G (1 kolam). 13 jenis tersebut antara lain: Acanthus illicifolius, Acorus calamus, Ceratopteris thalictroides, Cyperus sp., Echinodorus radicanus, Ipomea aquatik, Lasia spinosa, Nelumbo nucifera, Nymphaea sp., Oryza minuta, Sagittaria lancifolia, Thalia geniculata, dan Typha angustifolia. Sedangkan terdapat beberapa jenis yang ditemukan pada 4 lokasi dilapangan yaitu: Ludwigia adscendens, Lemna minor, Monochoria hastata, Salvinia natans, Myriophyllum brasiliense dan Typhonodorum lidleyanum. Jenis tumbuhan tersebut berpeluang sebagai penambahan koleksi Akuatik di Kebun Raya Purwodadi yag kemungkinan berpotensi dalam fitoteknologi lingkungan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih atas
kesempatan dan bimbingannya selama KKP di Kebun Raya Purwodadi – LIPI, serta kepada Ngaderi (teknisi taman akuatik) atas bantuannya di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Beardshow, C. 2003. The Natural Gardener. London: Lessons from The Landscape. BBC.
Don, W.S., T. Emir, dan C. Hudibroto. 2000. Tanaman Air. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hidayat, S., Yuzammi, S. Hartini, dan I.P. Astuti. 2004.
Tanaman Air Kebun Raya Bogor Vol. 1 No. 5. Bogor: Kebun Raya Bogor.
Irawanto, R. 2013. Pemetaan Hidrofita dan Potensi Fitoremediator Koleksi Kebun Raya Purwodadi.
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah – ITS. Surabaya: G11-G20. Kusumawardani, Y., dan Irawanto, R. 2013. Study of
Plants Selection in Wastewater Garden for Domestic Wastewater Treatment. Prosiding International Conference of Basic Science - Universitas Brawijaya. Malang.
Laksono, R.A. 2008. Analisis Spasial Kerapatan Koleksi di Kebun Raya Purwodadi. Surabaya: Prosiding Seminar Nasional Biodiversitas II Biologi Universitas Airlangga.
Lestarini, W., D. Narko dan A. Suprapto. 2012. An Alphabetical List of Plant Species Cultivated in Purwodadi Botanic Garden. Pasuruan: Kebun Raya Purwodadi – LIPI.
Mangkoedihardjo, S. dan G. Samudro. 2010.
Fitoteknologi Terapan. Graha Ilmu. Yogyakarta. Marianto, L.A. 2002. Tanaman Air. Jakarta: AgroMedia
Pustaka.
Perpres / Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 93 Tahun 2011 tentang Kebun Raya.
Roemantyo, Suyono, I.P. Astuti, Dadi S., S. Wuryani, E. Munawaroh, R. Subekti, D. Widyatmoko dan H. Imanudin. 1990. An Alphabetical List of Plant Species Cultivated in The Purwodadi Botanic Garden. Republic of Indonesia. Institute of Science. Botanical Garden of Indonesia. Bogor. Sari, R., Sutrisno, Hendrian, Puspitaningtyas, D.M.,
Darwndi, Hidayat, S., Yuzammi, dan Suhendar. 2004. Rencana Strategis 2005-2009, Kebun Raya Bogor – LIPI. Bogor.
Sastrapradja, D.S. dan R. Bimantoro. 1976. An Alphabetical List of Plant Species Cultivated in Hortus Botanicus Purwodadiensis. Republic of Indonesia. Institute of Science. National Biological Institute. Botanical Garden of Indonesia. Bogor.
Soewilo, Kiswoyo, Ratna S., Ruspandi, A. Suprapto, R.N.A. Kosasih, D. Narko dan Solikin. 1999. An Alphabetical List of Plant Species Cultivated in The Purwodadi Botanic Garden. Republic of
Indonesia. Institute of Science. Botanical Garden of Indonesia. Bogor.
Soegiarto, K.A. 2001. Kebun Raya Purwodadi : 30 Januari 1941 - 30 Januari 2001, Pasuruan: Kebun Raya Purwodadi.
Supprapto,A., D. Narko, dan Kiswojo. 2007. An Alphabetical List of Plant Species Cultivated in The Purwodadi Botanical Garden. Pasuruan: Kebun Raya Purwodadi.
Tanaka, N., Ng, W.J., dan K.B.S.N. Jinadasa. 2011. Wetlands For Tropical Applications: Wastewater Treatment by Constructed Wetlands. London: Imperial College Press.