• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

47 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 2 SDN Gendongan 01 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun 2014. Subyek penelitian dalam penelitian ini terdiri 20 siswa, dengan subyek siswa laki-laki adalah 13 siswa dan subyek perempuan adalah 7 siswa.

4.2. Hasil Penelitian

Berikut ini akan disajikan hasil-hasil temuan di lapangan. Hasil temuan itu antara lain, kondisi hasil belajar subyek sebelum diberikan tindakan, kondisi subyek setelah diberikan tindakan pada siklus I, perbandingan kondisi hasil belajar subyek sebelum dan setelah tindakan pada siklus I, kondisi hasil belajar subyek pada siklus II dan perbandingan hasil belajar subyek pada siklus I dengan siklus II.

4.2.1. Kondisi Sebelum Tindakan

Kondisi sebelum tindakan merupakan kondisi hasil belajar dan ketuntasan belajar subyek sebelum diberikan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture. Kondisi ini merupakan kondisi yang menjadi dasar pertimbangan dilakukan penelitian tindakan ini. Sebelum tindakan ini, diketahui bahwa dari 20 siswa, diketahui bahwa ada 14 siswa (70%) yang belum tuntas berdasarkan KKM yang ditetapkan (65) dan 6 siswa yang dinyatakan tuntas (30%). Hasil belajar siswa sebelum tindakan, disajikan dalam tabel berikut ini:

(2)

48 Tabel 4. 1

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 2 SDN Gendongan 01 01 Sebelum Tindakan No Interval Nilai Kondisi Sebelum Tindakan

Jumlah Siswa Persentase (%)

1 < 50 5 25 2 50 – 54 4 20 3 55 – 59 4 20 4 60 – 64 1 5 5 65 – 69 3 15 6 70– 74 2 10 7 75 – 79 1 5 8 80– 84 9 85 – 89 10 90 – 94 11 95 – 100 Total 20 100

Berdasarkan hasil yang dipaparkan melalui tabel di atas, maka dapat digambarkan sebagai berikut: siswa yang mendapatkan nilai pada interval nilai < 50, sebanyak 5 (25%) siswa yang mendapatkan nilai pada interval nilai 50 – 54 sebanyak 4 (20%) siswa, siswa yang memperoleh nilai pada interval nilai 55 – 59 sebanyak 4 siswa (20%), siswa yang mendapatkan nilai pada interval nilai 60 – 64 adalah 1 (5%) siswa, siswa yang memperoleh nilai pada interval nilai 65 – 69 sebanyak 3 (15%) siswa, sementara siswa yang mendapatkan nilai pada interval nilai 70– 74 adalah 2 (10%) siswa dan siswa yang memperoleh nilai pada interval nilai 75 – 79 adalah 1 siswa (5%). Mengacu pada data di atas, diketahui bahwa tidak ada siswa yang memperoleh nilai pada interval nilai 80 – 100.

(3)

49 Hasil perolehan nilai berdasarkan pada interval nilai pada kondisi sebelum tindakan, disajikan dalam tabel berikut ini:

Gambar 1 Perolehan Nilai Sebelum Tindakan Berdasarkan Interval Nilai

Mengacu pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 65, maka siswa yang tuntas dan belum tuntas hasil belajarnya sebelum tindakan, maka hasilnya disajikan melalui tabel berikut ini:

Tabel 4. 2

Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa Kelas II SDN Gendongan 01 Sebelum Tindakan

No Nilai Sebelum Tindakan Keterangan

Jumlah Siswa Persentase

1 < 65 14 70 Belum tuntas 2 ≥ 65 6 30 Tuntas Jumlah 20 100 Nilai rata-rata 54 Nilai tertinggi 70 Nilai terendah 30 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5 4 4 1 3 2 1

(4)

50 Berdasarkan pada tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa jumlah siswa yang belum tuntas (< 65) adalah 14 siswa (70%) dari total jumlah siswa, dan siswa yang tuntas adalah 6 siswa (30%) dari total jumlah siswa. Jumlah ketuntasan belajar siswa sebelum dilakukan tindakan disajikan dalam diagram batang berikut ini:

Gambar 2 Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa Sebelum Tindakan

Mendasarkan pada kondisi ketuntasan belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan inilah, maka perlu diadakan sebuah perbaikan dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture untuk mengatasi permasalahan ketuntasan belajar IPA siswa kelas 2 SDN Gendongan 01 Salatiga.

4.2.2. Siklus I 1. Perencanaan

Sebelum dilakukan tindakan, maka hal-hal yang direncanakan adalah sebagai berikut:

a. Memilih dan memutuskan model pembelajaran yang perlu untuk digunakan dalam pembelajaran. Setelah dipertimbangkan, maka dipilih Model pembelajaran picture and picture sebagai model pembelajaran.

0 2 4 6 8 10 12 14 Sebelum Tindakan 14 6 Belum Tuntas Tuntas

(5)

51 b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berikut media ataupun alat peraga yang direncanakan, termasuk lembar observasi pembelajaran untuk digunakan dalam pembelajaran IPA.

c. Melakukan konsultasi dengan guru kelas, mengenai model pembelajaran yang dipilih, RPP dan media maupun alat peraga yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran, maupun lembar obervasi pembelajaran, termasuk menyepakati tindakan akan dilakukan dalam 2 siklus, dimana masing-masing siklus akan dilakukan dalam 2 pertemuan.

d. Setelah mendapatkan persetujuan dengan guru kelas, dilakukan revisi dan mengecek kembali kelengkapan-kelengkapan baik RPP, media maupun alat peraga, serta lembar observasi yang akan digunakan dalam tindakan nanti.

2. Pelaksanaan Pertemuan 1 a. Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal ini langkah-langkah yang dilakukan adalah melakukan salam pembuka, berdoa, guru mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran, mengabsensi siswa melakukan apersepsi dengan cara meminta siswa menyebutkan salah satu gambar yang terkait dengan materi yang ditunjukkan oleh guru., selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan materi pembelajaran secara umum.

b. Kegiatan Inti

Setelah memaparkan garis besar materi pelajaran, selanjutnya guru meminta siswa membuka buku paket IPA kelas 2. Setelah siswa menemukan topik bahasan yang diminta guru, guru dan siswa bertanya jawab tentang gambar-gambar yang disajikan pada apersepsi tadi. Sambil bertanya jawab, guru menjelaskan materi tentang perubahan sumber-sumber energi. Sesudah itu, siswa diminta untuk maju ke depan kelas untuk menempelkan salah satu gambar tentang materi sumber-sumber energi di papan tulis. Setelah siswa menempelkan gambar-gambar di papan tulis, guru

(6)

52 membentuk kelompok menjadi 4 (empat) kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa. Setelah selesai membagi kelompok, guru menjelaskan apa saja yang perlu dikerjakan oleh kelompok. Selanjutnya, guru membagikan gambar sumber-sumber energi dan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok. Selanjutnya guru meminta siswa untuk mendiskusikan mengenai gambar-gambar yang diberikan. Selanjutnya, siswa memasangkan gambar-gambar tersebut dalam lembar kerja siswa sesuai dengan urutan-urutan yang benar mengenai materi. Setelah selesai berdiskusi, tiap kelompok diminta untuk maju ke depan kelas menyampaikan hasil diskusinya. Setelah masing-masing kelompok selesai menyampaikan hasil diskusinya, guru bersama-sama dengan siswa membahas hasil diskusi kelompok, bersama menyimpulkan pembelajaran yang dilakukan, guru juga bertanya pada siswa mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa

c. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir ini, guru dan siswa melakukan refleksi bersama-sama, siswa diminta untuk membuat rangkuman secara individu mengenai materi yang baru saja dipelajari, guru mengingatkan dan memotivasi siswa untuk lebih giat lagi belajar, guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam dan memberitahukan untuk melanjutkan materi selanjutnya pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan 2

a. Kegiatan Awal

Seperti pada pertemuan sebelumnya, kegiatan awal diawali dengan salam pembuka, berdoa bersama, guru mengkondisikan kelas agar siap menerima pelajaran yang akan disampaikan, melakukan absensi, melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya. Setelah siswa menjawab apersepsi, guru menjelaskan tujuan pembelajaran serta memaparkan garis besar materi pembelajaran.

(7)

53 b. Kegiatan Inti

Setelah pemaparan garis besar materi, guru meminta siswa membuka buku paket IPA kelas 2. Setelah siswa menemukan halaman yang diminta guru, guru dan siswa bertanya jawab tentang penyebab perubahan fisik oleh sinar matahari, gempa bumi, dan gunung meletus dan pengaruhnya terhadap daratan. Setelah guru dan siswa bertanya jawab, guru menunjuk siswa secara berganti-gantian untuk memasangkan gambar dengan urutan yang sesuai, di papan tulis.

Setelah semua siswa mendapatkan giliran memasangkan gambar, guru meminta kelompok yang telah terbentuk pada pertemuan sebelumnya untuk bergabung lagi dengan kelompoknya. Selanjutnya guru memberikan penjelasan mengenai apa yang akan dikerjakan oleh tiap kelompok, dan selanjutnya guru membagikan gambar sumber-sumber energi kepada setiap kelompok. Setelah gambar-gambar dibagikan, selanjutnya kelompok dipersilahkan untuk berdiskusi mengenai gambar-gambar tersebut. Selanjutnya dari hasil diskusi tersebut, siswa memasangkan gambar-gambar yang diberikan – pada lembar kerja siswa. Selesai berdiskusi, tiap kelompok maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil diskusinya. Setelah semua kelompok mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya, siswa bersama-sama guru membahas hasil diskusi kelompok secara keseluruhan. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan, kemudian guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa terkait materi.

c. Kegiatan Akhir

Setelah menyampaikan dan meluruskan pemahaman siswa, guru dan siswa melakukan refleksi bersama mengenai proses pembelajaran secara keseluruhan, selanjutnya meminta siswa membuat rangkuman materi secara individu, kemudian siswa diberikan soal evaluasi untuk dikerjakan. Setelah siswa selesai mengerjakan evaluasi, guru dan siswa bersama membahas hasil evaluasi siswa.

(8)

54 3. Observasi

Selama proses pembelajaran berlangsung, dilaksanakan observasi atas aktivitas guru menerapkan model pembelajaran picture and picture, maupun aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture. Hal-hal yang diobservasi, disajikan melalui lembar observasi. Untuk mengukur apakah aktivitas guru ataupun siswa selama pembelajaran dengan menggunakan model picture and picture berhasil atau masuk dalam kategori tertentu, digunakan persamaan untuk mengukurnya. Persamaannya adalah sebagai berikut:

Nilai =Σ Skor yang diperoleh

Σ Skor maksimum X100% Dengan kriteria nilai sebagai berikut:

>86% = baik sekali

70 – 85% = baik

55 – 69% = cukup baik

<54% = kurang

a. Aktivitas Guru

Aktivitas guru yang diamati adalah aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture. Aktivitas guru yang diamati adalah aktivitas guru selama pembelajaran yaitu pada kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan awal ada 6 (enam) item yang diamati, pada kegiatan inti ada 7 (tujuh) item yang diamati, dan pada kegiatan akhir ada 3 (tiga) item yang diamati. Total item dari aktivitas guru yang diamati adalah 16 item, dengan skor pada tiap-tiap item adalah 1 (satu) untuk item terendah dan 4 (empat) untuk item tertinggi. Dengan demikian, maka skor aktivitas guru terendah adalah 1 x 16 = 16 dan skor item tertinggi (maksimum) adalah 4 x 16 = 64.

(9)

55 Hasil perolehan aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture, baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4. 3

Hasil Observasi Aktivitas Guru Menerapkan Model Picture and Picture pada Siklus I Pertemuan 1

No Aspek yang diamati Hasil

Skor Perolehan

Skor Maksimum

1 Mempersiapkan siswa 3 4

2 Membuka dengan doa 3 4

3 Memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar

3 4

4 Memberikan apersepsi terkait materi 3 4

5 Menjelaskan tujuan pembelajaran 3 4

6 Menggali pemahaman siswa sesuai materi yang akan dipelajari

2 4

7 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran 3 4

8 Membagi siswa ke dalam kelompok heterogen 2 4

9 Memaparkan materi yang akan dipelajari 3 4

10 Mendemonstrasikan contoh menyusun gambar-gambar berdasarkan materi

4 4

11 Membimbing siswa untuk berdiskusi 3 4

12 Membimbing siswa untuk menyusun gambar-gambar secara benar

4 4

13 Bersama siswa mengambil kesimpulan 2 4

14 Meluruskan pemahaman siswa yang keliru 3 4

15 Memberikan penguatan kepada siswa 3 4

16 Memberikan evaluasi 4 4

Total 48 64

Aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture pada pelajaran IPA materi sumber-sumber energi pada siswa kelas 2 SDN Gendongan 01 pada siklus I pertemuan 1 berupa kegiatan awal pembelajaran yaitu mempersiapkan

(10)

56 hingga kegiatan menjelaskan tujuan pembelajaran, skor aktivitas yang diperoleh masing-masing yaitu 3 (tiga), sementara kegiatan menjelaskan tujuan pembelajaran skor aktivitas yang diperoleh yaitu 2 (dua). Pada kegiatan inti pembelajaran dengan aktivitas guru seperti menggali pemahaman siswa diperoleh skor 2 (dua), menjelaskan langkah-langkah pembelajaran diperoleh skor 3 (tiga), membagi siswa ke dalam kelompok heterogen diperoleh skor 2 (dua) dari skor maksimum 4 (empat), aktivitas memaparkan materi yang akan dipelajari diperoleh skor 3 (tiga), aktivitas guru mendemonstrasikan contoh menyusun gambar-gambar berdasarkan materi diperoleh skor 4 (empat), aktivitas guru dalam membimbing siswa untuk berdiskusi diperoleh skor 3 (tiga), aktivitas guru dalam membimbing siswa untuk menyusun gambar-gambar secara benar diperoleh skor 4 (empat), serta aktivitas guru bersama siswa mengambil kesimpulan diperoleh skor 2 (dua). Pada kegiatan akhir pelajaran yang terdiri dari tiga aktivitas guru yaitu meluruskan pemahaman siswa yang keliru, diperoleh skor 3 (tiga), demikian juga aktivitas gur dalam memberikan penguatan kepada siswa diperoleh skor 3 (tiga), dan aktivitas guru yang terakhir yaitu memberikan evaluasi diperoleh skor 4 (empat). Total perolehan skor aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture pada siklus I pertemuan 1 adalah 48 dari total skor maksimum yaitu 64.

Berdasarkan ketentuan di atas, maka aktivitas guru pada siklus I pertemuan 1 dihitung sebagai berikut:

Nilai =Σ Skor yang diperoleh

Σ Skor maksimum X100% Nilai =48

64X100%

Nilai = 75%

Berdasarkan ketentuan persentase nilai yang ditetapkan di atas, maka aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture pada siklus I pertemuan 1 dengan perolehan persentase nilai yaitu 75%, maka aktivitas guru berada pada baik.

(11)

57 Selain mengamati aktivitas guru pada siklus I pertemuan 1, juga diamati aktivitas guru dalam menerapkan model picture and picture pada siklus I pertemuan 2. Hasilnya disajikan melalui tabel berikut ini:

Tabel 4. 4

Hasil Observasi Aktivitas Guru Menerapkan Model Picture and Picture pada Siklus I Pertemuan 2

No Aspek yang diamati Hasil

Skor Perolehan

Skor Maksimum

1 Mempersiapkan siswa 3 4

2 Membuka dengan doa 3 4

3 Memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar

3 4

4 Memberikan apersepsi terkait materi 3 4

5 Menjelaskan tujuan pembelajaran 3 4

6 Menggali pemahaman siswa sesuai materi yang akan dipelajari

3 4

7 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran 3 4

8 Membagi siswa ke dalam kelompok heterogen 4 4

9 Memaparkan materi yang akan dipelajari 3 4

10 Mendemonstrasikan contoh menyusun gambar-gambar berdasarkan materi

4 4

11 Membimbing siswa untuk berdiskusi 3 4

12 Membimbing siswa untuk menyusun gambar-gambar secara benar

4 4

13 Bersama siswa mengambil kesimpulan 2 4

14 Meluruskan pemahaman siswa yang keliru 3 4

15 Memberikan penguatan kepada siswa 3 4

16 Memberikan evaluasi 4 4

Total 51 64

Aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture pada pelajaran IPA materi sumber-sumber energi pada siswa kelas 2 SDN Gendongan 01 pada siklus I pertemuan 1 berupa kegiatan awal pembelajaran yaitu mempersiapkan

(12)

58 hingga kegiatan menjelaskan tujuan pembelajaran, skor aktivitas yang diperoleh masing-masing yaitu 3 (tiga), sementara kegiatan menjelaskan tujuan pembelajaran skor aktivitas yang diperoleh yaitu 2 (dua). Pada kegiatan inti pembelajaran dengan aktivitas guru seperti menggali pemahaman siswa diperoleh skor 3 (tiga), menjelaskan langkah-langkah pembelajaran diperoleh skor 3 (tiga), membagi siswa ke dalam kelompok heterogen diperoleh skor 4 (empat) dari skor maksimum 4 (empat), aktivitas memaparkan materi yang akan dipelajari diperoleh skor 3 (tiga), aktivitas guru mendemonstrasikan contoh menyusun gambar-gambar berdasarkan materi diperoleh skor 4 (empat), aktivitas guru dalam membimbing siswa untuk berdiskusi diperoleh skor 3 (tiga), aktivitas guru dalam membimbing siswa untuk menyusun gambar-gambar secara benar diperoleh skor 4 (empat), serta aktivitas guru bersama siswa mengambil kesimpulan diperoleh skor 2 (dua). Pada kegiatan akhir pelajaran yang terdiri dari tiga aktivitas guru yaitu meluruskan pemahaman siswa yang keliru, diperoleh skor 3 (tiga), demikian juga aktivitas gur dalam memberikan penguatan kepada siswa diperoleh skor 3 (tiga), dan aktivitas guru yang terakhir yaitu memberikan evaluasi diperoleh skor 4 (empat). Total perolehan skor aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture pada siklus I pertemuan 1 adalah 51 dari total skor maksimum yaitu 64.

Berdasarkan ketentuan di atas, maka aktivitas guru pada siklus I pertemuan 1 dihitung sebagai berikut:

Nilai =Σ Skor yang diperoleh

Σ Skor maksimum X100% Nilai =51

64X100%

Nilai = 80%

Berdasarkan ketentuan persentase nilai yang ditetapkan di atas, maka aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture pada siklus I pertemuan 2 dengan perolehan persentase nilai yaitu 80%, maka aktivitas guru berada pada kriteria baik.

(13)

59 b. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa yang diamati adalah aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture. Aktivitas yang diamati adalah aktivitas selama pembelajaran yaitu pada kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Keseluruhan item yang diamati adalah 10 item. Skor terendah adalah 1 (satu) untuk masing-masing item, dan skor tertinggi adalah 4 (empat) untuk masing-masing item. Dengan demikian maka total skor terendah adalah 1 x 10 = 10 dan skor tertinggi (maksimum) adalah 4 x 10 = 40.

Aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran adalah aktivitas siswa selama pertemuan 1 dan pertemuan 2. Hasil aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran disajikan dalam tabel berikut ini:

(14)

60 Tabel 4. 5

Aktivitas Siswa Mengikuti Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siklus I Pertemuan 1

No Aspek yang diamati Hasil

Skor Perolehan

Skor Maksimum 1 Siswa tampak senang mengikuti pelajaran

IPA menggunakan model pembelajaran picture and picture

3 4

2 Siswa yang aktif dalam menjawab apersepsi yang diberikan guru

2 4

3 Siswa yang sangat antusias dalam mengikuti pelajaran

2 4

4 Siswa yang aktif dalam diskusi dengan kelompok

3 4

5 Siswa yang sangat bersunguh-sungguh

memperhatikan semua yang disampaikan guru 3 4 6 Siswa yang menyimak penjelasan guru dan

menyimak cara guru memberikan demonstrasi menyusun gambar-gambar

2 4

7 Siswa yang aktif dalam presentasi dan aktif dalam memberikan tanggapan pada presentasi

3 4

8 Siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar

2 4

9 Siswa yang aktif dalam mengerjakan soal tes yang diberikan

4 4

10 Siswa yang aktif mencatat dan membuat rangkuman materi yang telah dipelajari

4 4

(15)

61 Aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran menggunakan model picture and picture pada kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti, maupun kegiatan akhir dapat diamati pada 10 indikator di atas. Aktivitas pertama yang diamati adalah siswa tampak senang mengikuti pelajaran menggunakan model picture and picture. Pada aktivitas ini siswa memperoleh skor 3 (tiga), aktivitas siswa yaitu aktif dalam menjawab pertanyaan apersepsi diperoleh skor 2 (dua), aktivitas siswa berikutnya yaitu sangat antusias dalam mengikuti pelajaran diperoleh skor 2 (dua), aktivitas lain yaitu aktif dalam diskusi dengan kelompok diperoleh skor 3 (tiga), aktivitas siswa yang berikutnya yaitu yang sangat bersunguh-sungguh memperhatikan semua yang disampaikan guru diperoleh skor 3 (tiga), sementara aktivitas siswa dalam menyimak materi yang disampaikan guru diperoleh skor 2 (dua), aktivitas siswa selama pembelajaran yaitu siswa yang aktif dalam presentasi diperoleh skor 3 (tiga), aktivitas lainnya yaitu siswa dapat menjawab pertanyaan guru diperoleh skor 2 (dua), dan dua aktivitas terakhir yaitu siswa mengerjakan soal evaluasi dan siswa aktif dalam membuat rangkuman diperoleh skor masing-masing 4. Total perolehan skor aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 yaitu 28 dari total skor maksimum yaitu 40.

Berdasarkan ketentuan di atas, maka aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 dihitung sebagai berikut:

Nilai =Σ Skor yang diperoleh

Σ Skor maksimum X100% Nilai =28

40X100%

Nilai = 70%

Berdasarkan ketentuan persentase nilai yang ditetapkan di atas, maka aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture pada siklus I pertemuan 1 dengan perolehan persentase nilai yaitu 70%, maka aktivitas siswa berada pada kriteria baik.

Aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran pada siklus I pertemuan 2 juga diamati dan hasil pengamatannya disajikan dalam tabel berikut ini:

(16)

62 Tabel 4. 6

Aktivitas Siswa Mengikuti Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siklus I Pertemuan 2

No Aspek yang diamati Hasil

Skor Perolehan

Skor Maksimum 1 Siswa tampak senang mengikuti pelajaran

IPA menggunakan model pembelajaran picture and picture

3 4

2 Siswa yang aktif dalam menjawab apersepsi yang diberikan guru

2 4

3 Siswa yang sangat antusias dalam mengikuti pelajaran

3 4

4 Siswa yang aktif dalam diskusi dengan kelompok

3 4

5 Siswa yang sangat bersunguh-sungguh

memperhatikan semua yang disampaikan guru 3 4 6 Siswa yang menyimak penjelasan guru dan

menyimak cara guru memberikan demonstrasi menyusun gambar-gambar

3 4

7 Siswa yang aktif dalam presentasi dan aktif dalam memberikan tanggapan pada presentasi

3 4

8 Siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar

2 4

9 Siswa yang aktif dalam mengerjakan soal tes yang diberikan

4 4

10 Siswa yang aktif mencatat dan membuat rangkuman materi yang telah dipelajari

4 4

Total 30 40

Aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran menggunakan model picture and picture pada kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti, maupun kegiatan akhir dapat diamati pada 10 indikator di atas. Aktivitas pertama yang diamati adalah siswa tampak senang mengikuti pelajaran menggunakan model picture and picture.

(17)

63 Pada aktivitas ini siswa memperoleh skor 2 (dua), aktivitas siswa yaitu aktif dalam menjawab pertanyaan apersepsi diperoleh skor 3 (tiga), aktivitas siswa berikutnya yaitu sangat antusias dalam mengikuti pelajaran diperoleh skor 3 (tiga), aktivitas lain yaitu aktif dalam diskusi dengan kelompok diperoleh skor 3 (tiga), aktivitas siswa yang berikutnya yaitu yang sangat bersunguh-sungguh memperhatikan semua yang disampaikan guru diperoleh skor 3 (tiga), sementara aktivitas siswa dalam menyimak materi yang disampaikan guru diperoleh skor 2 (dua), aktivitas siswa selama pembelajaran yaitu siswa yang aktif dalam presentasi diperoleh skor 3 (tiga), aktivitas lainnya yaitu siswa dapat menjawab pertanyaan guru diperoleh skor 2 (dua), dan dua aktivitas terakhir yaitu siswa mengerjakan soal evaluasi dan siswa aktif dalam membuat rangkuman diperoleh skor masing-masing 4. Total perolehan skor aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 2 yaitu 30 dari total skor maksimum yaitu 40.

Berdasarkan ketentuan di atas, maka aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 2 dihitung sebagai berikut:

Nilai =Σ Skor yang diperoleh

Σ Skor maksimum X100% Nilai =30

40X100%

Nilai = 75%

Berdasarkan ketentuan persentase nilai yang ditetapkan di atas, maka aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture pada siklus I pertemuan 2 dengan perolehan persentase nilai yaitu 75%, maka aktivitas siswa berada pada kriteria baik.

4. Refleksi

Hal-hal yang direfleksikan adalah evaluasi selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian tindakan ini, hal-hal yang direfleksikan adalah sebagai berikut:

(18)

64 1. Mengkondisikan siswa untuk siap belajar. Berdasarkan pada hasil observasi, guru melakukannya namun masih berada pada kategori kurang baik. Setelah diskusi dengan guru, diketahui bahwa guru kurang memiliki persiapan dalam memberikan pelajaran dengan model picture and picture.

2. Menyajikan materi. Pada bagian inipun guru masih memperoleh penilaian kurang baik. Dalam diskusi dengan guru kelas, dipaparkan bahwa sumber persoalannya adalah bahwa guru juga baru mengajarkan materi dengan model pembelajaran picture and picture.

3. Demikian juga, ketika guru meminta siswa bergantian untuk memasang gambar, menjadi gambar-gambar berurutan yang logis; juga masih berada pada kategori kurang. Sumber masalahnya, masih sama dengan di atas, yaitu guru baru menerapkan model pembelajaran ini dalam mata pelajaran IPA. 4. Demikian juga ketika terjadi tanya jawab antara guru dengan siswa, soal

alasan siswa mengurutkan gambar-gambar dengan urutan menurut siswa. Perolehan skornya masih berada pada kategori kurang.

5. Ketika meminta siswa memaparkan hasil diskusi dengan kelompok, membahas secara keseluruhan hasil diskusi kelompok juga guru masih melakukannya dalam kategori kurang.

4.2.3. Hasil Belajar Siklus I

Setelah menerapkan model pembelajaran picture and picture, maka dilakukan evaluasi dalam bentuk tes kepada masing-masing siswa. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model pembelajaran picture and picture berhasil dalam meningkatkan hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Hasil belajar siswa disajikan dalam tabel berikut ini:

(19)

65 Tabel 4. 7

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 2 SDN Gendongan 01 pada Siklus I

No Interval Nilai Siklus I

Jumlah Siswa Persentase (%)

1 < 50 - - 2 50 – 54 - - 3 55 – 59 - - 4 60 – 64 2 10 5 65 – 69 1 5 6 70– 74 1 5 7 75 – 79 2 10 8 80– 84 2 10 9 85 – 89 2 10 10 90 – 94 5 25 11 95 – 100 5 25 Total 20 100

Setelah diberikan tindakan pada siklus I, diketahui bahwa tidak ada siswa yang mendapatkan nilai pada interval nilai < 50, 50 – 54 dan 55 – 59. 2 siswa (10%) siswa mendapatkan nilai pada interval nilai 60 – 64, masing-masing 1 siswa (5%) mendapatkan nilai pada interval nilai 65 – 69 dan 70– 74, demikian juga masing-masing 2 siswa (10%) mendapatkan nilai pada interval nilai 75 – 79, 80– 84 dan 85 – 89, serta masing-masing 5 siswa (25%) siswa mendapatkan nilai pada interval nilai antara 90 – 94 dan 95 – 100.

Hasil perolehan nilai berdasarkan interval nilai disajikan dalam diagram batang berikut ini:

(20)

66 Gambar 3 Perolehan Nilai Berdasarkan Interval Nilai pada Siklus I

Mengacu pada ketuntasan belajar siswa yang ditetapkan sekolah (KKM = 65), maka berikut ini akan disajikan ketuntasan belajar siswa pada siklus I setelah mengikuti pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture pada pelajaran IPA berikut ini:

Tabel 4. 8

Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa Kelas II SDN Gendongan 01 pada Siklus I

No Nilai Siklus I Keterangan

Jumlah Siswa Persentase

1 < 65 2 10 Belum tuntas 2 ≥ 65 18 90 Tuntas Jumlah 20 100 Nilai rata-rata 83.25 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 60 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 2 1 1 2 2 2 5 5

(21)

67 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa pada siklus I setelah diberikan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture, adalah sebagai berikut: siswa yang belum tuntas berkurang menjadi 2 siswa (10%) dan siswa yang tuntas meningkat menajdi 18 siswa (90%). Nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 83.25 dengan perolehan nilai tertinggi adalah 100 dan terendah adalah 60.

Jumlah ketuntasan siswa setelah diberikan tindakan pada siklus I, disajikan dalam diagram berikut ini:

Gambar 4 Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I

4.2.4. Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dengan Indikator Kinerja

Berdasarkan kriteria kinerja yang ditetapkan, maka keberhasilan penerapan model pembelajaran picture and picture apabila 100% atau keseluruhan siswa mencapai KKM (≥ 65). Dengan demikian, berikut ini akan diperbandingkan hasil belajar siswa siklus I, dengan indikator kinerja yang ditetapkan yang harus dicapai dalam pembelajaran ini.

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Siklus I 2 18 Belum Tuntas Tuntas

(22)

68 Tabel 4. 9

Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Sebelum Tindakan dengan Siklus I

No kriteria Siklus I Indikator Kinerja

Jumlah Siswa Persentase (%) Jumlah Siswa Persentase (%) 1 Belum tuntas 2 10 - 10 2 Tuntas 18 90 20 90 Total 20 100 20 100

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa sebanyak 18 siswa (90%). Dengan hasil ini dapat dikatakan bahwa hasil pencapaian ketuntasan belajar ini belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan dimana 100% siswa harus dinyatakan tuntas. Dengan kata lain, setelah diberikan tindakan pada siklus I, masih perlu dicapai 10% lagi agar mencapai target indikator kinerja yang diharapkan agar pembelajaran ini dikatakan berhasil dilaksanakan.

4.2.5. Siklus II 1. Perencanaan

Mengacu pada refleksi siklus I, maka hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini adalah aktivitas guru pada siklus I, masuk dalam kategori cukup baik, namun demikian, ada hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut: memperhatikan pengkondisian siswa agar siap menerima pelajaran, memperhatikan penyajian materi agar sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan memperhatikan setiap langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan model picture and picture agar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dimaksud.

(23)

69 2. Pelaksanaan

Siklus II Pertemuan 1 a. Kegiatan Awal

Kegiatan di awali dengan salam pembuka, selanjutnya guru mengajak berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing. Setelah berdoa, untuk mengkondisikan agar siswa siap menerima pelajaran, guru memperhatikan murid satu persatu dan menyampaikan beberapa kata motivasi, terkait dengan kondisi siswa yang ditemui guru mengacu pada hasil refleksi. Setelah itu, guru mengabsensi siswa satu persatu, sambil tetap memperhatikan siswa satu per satu seisi kelas. Selanjutnya, guru melakukan apersepsi dengan bertanya” “anak-anak dari gambar yang dilihat tadi, coba sebutkan pada posisi mana bayangan kita ketika matahari terbit?” Mengacu pada kondisi siswa pada siklus I, kali ini guru mengorganisir dan meminta siswa yang belum berani mengemukakan pendapat yang menjawab pertanyaan apersepsi. Sedangkan siswa yang pandai dan berani mengemukakan pendapat, namun memiliki kerjasama yang rendah dengan yang lain, diminta oleh guru untuk membantu siswa yang ditunjuk oleh guru, mengemukakan jawaban. Setelah siswa yang belum berani berhasil mengemukakan jawaban yang benar tentang manfaat dari menanam pohon, selanjutnya guru menjelaskan garis besar materi. Mengantisipasi kekurangan dalam penyampaian materi pada siklus I, guru memperhatikan dengan detail tiap tahapan-tahapan materi, dan menjelaskan garis-garis besar materi, dengan suara yang gamblang, intonasi yang sedang, dengan kecepatan yang lebih lambat.

b. Kegiatan Inti

Selanjutnya, setelah selesai memapakarkan garis besar materi, untuk mengecek pemahaman siswa tentang materi, guru mengajukan pertanyaan tentang pencegahan banjir dan erosi, dan kembali meminta siswa yang belum memiliki keberanian untuk menjawab; sementara siswa yang pandai dan berani bertanya maupun menanggapi, diberikan kesempatan sebagai pendamping dalam memberikan masukan pada rekan-rekan yang belum berani mengemukakan pendapat. Setelah siswa menjawab pertanyaan guru tentang kenampakan matahari. Kali ini, guru meminta siswa yang

(24)

70 kurang pandai untuk menjawab pertanyaan, sementara siswa yang pandai diminta untuk menanggapi. Setelah “debat” selesai, guru menjelaskan secara keseluruhan tentang kenampakan matahari.

Selanjutnya, guru membagi siswa dalam 4 kelompok. Kali ini, siswa yang pandai dicampur dengan yang kurang pandai, yang kurang berani berpendapat, dicampur dengan yang berani, yang kurang dalam interaksi sosial dengan rekan lainnya, digabungkan dengan siswa yang tingkat sosialitasnya tinggi. Setelah dibagi dalam 4 kelompok yang terdiri dari berbagai variasi di atas, guru menjelaskan apa yang perlu dikerjakan dalam kelompok. Selama penjelasan, guru memperhatikan siswa satu persatu. Untuk meminimalkan siswa yang memiliki kemampuan menyimak yang rendah, sambil memberikan penjelasan, guru membarengi dengan pertanyaan yang diajukan khusus pada siswa yang kurang dalam menyimak. Dengan cara ini, siswa menjadi lebih fokus dan lebih konsentrasi dalam mendengarkan penjelasan guru. Setelah itu, guru membagikan gambar-gambar yaitu gambar kenampakan matahari dan juga LKS kepada setiap kelompok Setelah dibagikan, siswa diminta untuk berdiskusi. Selama diskusi, guru mengorganisir diskusi agar diskusi tidak didominasi oleh siswa yang berani berpendapat saja. Karena itu, guru meminta siswa yang kurang berani untuk mengajukan lebih dahulu pendapatnya. Sedangkan siswa yang berani berpendapat, diminta jadi penyanggah. Setelah kelompok mendapatkan kesepakatan tentang urutan gambar yang harus diurut agar logis, kelompok mengurutkan gambar yang diamati dan diskusikan tersebut pada LKS. Setelah selesai berdiskusi, tiap kelompok maju di depan menyampaikan hasil diskusinya. Kembali siswa yang kurang berani presentasi diminta untuk presentasi, sementara siswa yang berani, ditugaskan menjadi tim penyanggah jika ada sanggahan dari kelompok lain. Setelah semua kelompok menyampaikan hasil diskusinya, siswa dan guru bersama-sama membahas hasil diskusi kelompok secara keseluruhan, kemudian siswa bersama dengan guru menyimpulkan pembelajaran yang dilakukan. Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa.

(25)

71 c. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa melakukan refleksi. Guru bertanya, bagaimana rasanya kalian yang kurang berani dapat terlibat dalam pembelajaran ini? Salah seorang siswa menjawab, “menyenangkan pak”. Guru melanjutkan pertanyaan, bagaimana kalian yang pandai dan berani berpendapat, bagaimana rasanya menghargai dan memberikan kesempatan rekan yang lain, untuk berperan dalam kelompok? “memang agak susah sih pak, tetapi disini kita belajar bahwa kita harus percaya pada rekan kelompok kita”. Setelah itu, guru mengingatkan untuk lebih giat lagi belajar di rumah, guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam sambil memberitahukan untuk melanjutkan materi selanjutnya pada pertemuan selanjutnya. Siklus II Pertemuan 2

a. Kegiatan Awal

Sama dengan pertemuan sebelumnya, kegiatan diawali dengan salam pembuka, mengajak siswa berdoa menurut agama dan keyakinannya masing-masing. Agar siap menerima pelajaran, guru mengkondisikan siswa dengan cara mengingatkan siswa bahwa memberikan kesempatan kepada yang lain, mendengarkan yang lain, dan berbagi dengan yang lain, seperti yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya adalah hal yang positif. Karena itu, hal itu perlu terus untuk dijaga dan dikembangkan. Selanjutnya, guru mengabsensi siswa, dan memberikan aperssepi dengan menanyakan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya. Kali ini, siswa yang aktif dan berani bertanya diminta untuk berpendapat, sementara siswa yang kurang berani diminta untuk menjadi penyanggah. Setelah siswa menjawab dengan benar apersepsi yang diberikan, guru menjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari, serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai melalui pembelajaran tersebut.

b. Kegiatan Inti

Setelah memaparkan garis besar materi, guru bertanya jawab dengan siswa tentang bahaya sinar matahari. Seperti pada apersepsi, kali ini siswa yang berani diminta untuk menjawab, sementara siswa yang kurang berani diminta jadi

(26)

72 penanggap. Siswa yang berani, tidak diberikan kesempatan menanggapi, namun diminta untuk mendengarkan, memberikan saran kepada siswa yang belum berani tentang kemungkinan jawaban yang benar, sementara siswa yang kurang berani yang lain, yang menanggapi tanggapan dari siswa kurang berani yang lain. Setelah siswa menjawab dengan benar, guru melanjutkan bertanya jawab dengan siswa tentang bahaya sinar matahari. Prosedur tanya jawab, masih sama dilakukan seperti pada pertanyaan pertama di atas. Setelah siswa menjawab pertanyaan dengan benar, guru selanjutnya memberikan penjelasan pengertian abrasi dan pencegahan kekeringan pada tanah secara keseluruhan.

Berdasarkan pengamatan pada pertemuan sebelumnya, bahwa kelompok yang terbentuk sudah mulai menampakkan kekompakan dan kerjasama, guru tidak lagi merombak kelompok dan meminta siswa bergabung berdasarkan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Selanjuntya, guru menjelaskan apa yang perlu dikerjakan oleh tiap kelompok. Selama penjelasan, guru memperhatikan siswa yang kurang menyimak, dengan menanyakan ulang apa yang telah dijelaskan guru. Hal ini dilakukan, agar mengecek siswa tersebut benar-benar menyimak penjelasan guru atau tidak. Setelah siswa menjawab dengan benar, selanjutnya, guru membagikan gambar bahaya sinar matahari serta LKS. Setelah gambar dibagikan, siswa selanjutnya berdiskusi dengan kelompoknya. Untuk menghindari dominansi yang berani berbendapat dan menyanggah, guru meminta siswa yang berani berpendapat dan berani menyanggah lebih dahulu mengemukakan pendapatnya, sementara yang kurang berani diminta untuk jadi penyanggah. Tetapi, siswa yang berani, diminta untuk mendengarkan, sementara itu jika ada sanggahan lagi atas jawaban, guru meminta siswa kurang berani yang lain, untuk menyanggah. Siswa yang berani diminta untuk menjadi pendamping, dan memberitahukan kemungkinan jawaban yang benar. Setelah mendapatkan kesepakatan tentang urut-urutan gambar, kelompok kemudian menempelkan gambar yang berurutan di LKS. Setelah itu, kelompok diminta untuk maju di depan kelas menyampaikan hasil diskusinya. Penyampaian hasil diskusi dan tanya jawab, dilakukan dengan prosedur yang sama

(27)

73 seperti ketika diskusi dalam kelompok. Setelah semua kelompok selesai presentasi dan tanyajawab, siswa bersama-sama guru membahas hasil diskusi kelompok secara keseluruhan, siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam menyimpulkan, guru meminta siswa yang perhatian dan kemampuan menyimaknya rendah, untuk memberikan kesimpulan, sementara siswa yang lain, diminta untuk menjadi pendamping dan memberikan kemungkinan kesimpulan yang benar. Setelah siswa benar dalam menyimpulkan, guru melanjutkan dengan bertanya hal apa saja yang belum diketahui siswa.

c. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, sebelum menutup pelajaran, guru bertanya pada siswa yang kurang aktif, bagaimana rasanya menjadi kelompok penyanggah? siswa menjawab menyenangkan, meskipun menegangkan. Guru juga bertanya pada siswa yang kurang dalam menyimak materi, bagaimana rasanya harus mengulang apa yang telah disampaikan? siswa menjawab, kita harus konsentrasi pak, agar tahu apa yang telah disampaikan. Setelah itu, siswa diminta membuat rangkungan secara individu, dan guru mengingatkan agar siswa lebih giat lagi belajar di rumah, dan guru memberikan lembar evaluasi untuk dikerjakan siswa. Setelah siswa mengerjakan lembar evaluasi, guru mengucapkan banyak terimakasih atas perhatian, partisipasi dan kerjasama yang telah dilakukan siswa selama proses pembelajaran dimulai dari siklus I, hingga pembelajaran ini selesai, dan guru menutup pelajaran.

3. Observasi

Sama seperti pada siklus I, maka hal-hal yang diobservasi adalah aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture dan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture. Adapun aktivtas yang diamati juga sama dengan aktivitas pada siklus I, yaitu pada kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti dan kegiatan akhir pembelajaran. Hasil observasi tiap-tiap pertemuan disajikan dalam tabel di bawah ini:

(28)

74 a. Aktivitas Guru

Adapun aktivitas guru yang diamati adalah aktivitas guru saat menerapkan model pembelajaran picture and picture. Aktivitas tersebut dimulai dari kegiatan awal pembelajaran, dilanjutkan pada kegiatan inti pembelajaran dan diakhiri dengan kegiatan akhir pembelajaran. Hasil observasi aktivitas guru disajikan berikut ini:

Tabel 4. 10

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1

No Aspek yang diamati Hasil

Skor Perolehan

Skor Maksimum

1 Mempersiapkan siswa 3 4

2 Membuka dengan doa 3 4

3 Memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar

4 4

4 Memberikan apersepsi terkait materi 3 4

5 Menjelaskan tujuan pembelajaran 3 4

6 Menggali pemahaman siswa sesuai materi yang akan dipelajari

4 4

7 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran 3 4

8 Membagi siswa ke dalam kelompok heterogen 4 4

9 Memaparkan materi yang akan dipelajari 4 4

10 Mendemonstrasikan contoh menyusun gambar-gambar berdasarkan materi

4 4

11 Membimbing siswa untuk berdiskusi 3 4

12 Membimbing siswa untuk menyusun gambar-gambar secara benar

4 4

13 Bersama siswa mengambil kesimpulan 4 4

14 Meluruskan pemahaman siswa yang keliru 3 4

15 Memberikan penguatan kepada siswa 4 4

16 Memberikan evaluasi 4 4

(29)

75 Aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture pada pelajaran IPA materi kenampakan matahari pada siswa kelas 2 SDN Gendongan 01 pada siklus II pertemuan 1 berupa kegiatan awal pembelajaran yaitu mempersiapkan hingga kegiatan menjelaskan tujuan pembelajaran, skor aktivitas yang diperoleh masing-masing yaitu 3 (tiga), sementara kegiatan menjelaskan tujuan pembelajaran skor aktivitas yang diperoleh yaitu 4 (empat). Pada kegiatan inti pembelajaran dengan aktivitas guru seperti menggali pemahaman siswa diperoleh skor 3 (tiga), menjelaskan langkah-langkah pembelajaran diperoleh skor 3 (tiga), membagi siswa ke dalam kelompok heterogen diperoleh skor 4 (empat) dari skor maksimum 4 (empat), aktivitas memaparkan materi yang akan dipelajari diperoleh skor 3 (tiga), aktivitas guru mendemonstrasikan contoh menyusun gambar-gambar berdasarkan materi diperoleh skor 4 (empat), aktivitas guru dalam membimbing siswa untuk berdiskusi diperoleh skor 3 (tiga), aktivitas guru dalam membimbing siswa untuk menyusun gambar-gambar secara benar diperoleh skor 4 (empat), serta aktivitas guru bersama siswa mengambil kesimpulan diperoleh skor 4 (empat). Pada kegiatan akhir pelajaran yang terdiri dari tiga aktivitas guru yaitu meluruskan pemahaman siswa yang keliru, diperoleh skor 3 (tiga), demikian juga aktivitas gur dalam memberikan penguatan kepada siswa diperoleh skor 3 (tiga), dan aktivitas guru yang terakhir yaitu memberikan evaluasi diperoleh skor 4 (empat). Total perolehan skor aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture pada siklus II pertemuan 1 adalah 55 dari total skor maksimum yaitu 64.

Berdasarkan ketentuan di atas, maka aktivitas guru pada siklus II pertemuan 1 dihitung sebagai berikut:

Nilai =Σ Skor yang diperoleh

Σ Skor maksimum X100% Nilai =55

64X100%

(30)

76 Berdasarkan ketentuan persentase nilai yang ditetapkan di atas, maka aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture pada siklus II pertemuan 1 dengan perolehan persentase nilai yaitu 86%, maka aktivitas guru berada pada kriteria baik sekali.

Sementara itu, hasil observasi aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture pada siklus II pertemuan 2, disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4. 11

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2

No Aspek yang diamati Hasil

Skor Perolehan

Skor Maksimum

1 Mempersiapkan siswa 3 4

2 Membuka dengan doa 4 4

3 Memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar

4 4

4 Memberikan apersepsi terkait materi 4 4

5 Menjelaskan tujuan pembelajaran 4 4

6 Menggali pemahaman siswa sesuai materi yang akan dipelajari

4 4

7 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran 4 4

8 Membagi siswa ke dalam kelompok heterogen 4 4

9 Memaparkan materi yang akan dipelajari 4 4

10 Mendemonstrasikan contoh menyusun gambar-gambar berdasarkan materi

4 4

11 Membimbing siswa untuk berdiskusi 4 4

12 Membimbing siswa untuk menyusun gambar-gambar secara benar

4 4

13 Bersama siswa mengambil kesimpulan 4 4

14 Meluruskan pemahaman siswa yang keliru 3 4

15 Memberikan penguatan kepada siswa 4 4

16 Memberikan evaluasi 4 4

(31)

77 Aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture pada pelajaran IPA materi kenampakan matahari pada siswa kelas 2 SDN Gendongan 01 pada siklus II pertemuan 2 berupa kegiatan awal pembelajaran yaitu mempersiapkan hingga kegiatan menjelaskan tujuan pembelajaran, skor aktivitas yang diperoleh masing-masing yaitu 3 (tiga), sementara kegiatan menjelaskan tujuan pembelajaran skor aktivitas yang diperoleh yaitu 4 (empat). Pada kegiatan inti pembelajaran dengan aktivitas guru seperti menggali pemahaman siswa diperoleh skor 4 (empat), menjelaskan langkah-langkah pembelajaran diperoleh skor 4 (empat), membagi siswa ke dalam kelompok heterogen diperoleh skor 4 (empat) dari skor maksimum 4 (empat), aktivitas memaparkan materi yang akan dipelajari diperoleh skor 4 (empat), aktivitas guru mendemonstrasikan contoh menyusun gambar-gambar berdasarkan materi diperoleh skor 4 (empat), aktivitas guru dalam membimbing siswa untuk berdiskusi diperoleh skor 4 (empat), aktivitas guru dalam membimbing siswa untuk menyusun gambar-gambar secara benar diperoleh skor 4 (empat), serta aktivitas guru bersama siswa mengambil kesimpulan diperoleh skor 4 (empat). Pada kegiatan akhir pelajaran yang terdiri dari tiga aktivitas guru yaitu meluruskan pemahaman siswa yang keliru, diperoleh skor 3 (tiga), demikian juga aktivitas guru dalam memberikan penguatan kepada siswa diperoleh skor 4 (empat), dan aktivitas guru yang terakhir yaitu memberikan evaluasi diperoleh skor 4 (empat). Total perolehan skor aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture pada siklus II pertemuan 2 adalah 58 dari total skor maksimum yaitu 64.

Berdasarkan ketentuan di atas, maka aktivitas guru pada siklus II pertemuan 2 dihitung sebagai berikut:

Nilai =Σ Skor yang diperoleh

Σ Skor maksimum X100% Nilai =58

64X100%

(32)

78 Berdasarkan ketentuan persentase nilai yang ditetapkan di atas, maka aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture pada siklus II pertemuan 1 dengan perolehan persentase nilai yaitu 91%, maka aktivitas guru berada pada kriteria baik sekali.

b. Aktivitas Siswa

Sama dengan aktivitas siswa pada siklus I, maka observasi yang dilakukan pada aktivitas siswa pada siklus II ini adalah aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture. Hasilnya disajikan dalam tabel di bawah ini:

(33)

79 Tabel 4. 12

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Mengikuti Pelajaran IPA Menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siklus II Pertemuan 1

No Aspek yang diamati Hasil

Skor Perolehan

Skor Maksimum 1 Siswa tampak senang mengikuti pelajaran

IPA menggunakan model pembelajaran picture and picture

4 4

2 Siswa yang aktif dalam menjawab apersepsi yang diberikan guru

4 4

3 Siswa yang sangat antusias dalam mengikuti pelajaran

4 4

4 Siswa yang aktif dalam diskusi dengan kelompok

4 4

5 Siswa yang sangat bersunguh-sungguh

memperhatikan semua yang disampaikan guru 3 4 6 Siswa yang menyimak penjelasan guru dan

menyimak cara guru memberikan demonstrasi menyusun gambar-gambar

4 4

7 Siswa yang aktif dalam presentasi dan aktif dalam memberikan tanggapan pada presentasi

3 4

8 Siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar

4 4

9 Siswa yang aktif dalam mengerjakan soal tes yang diberikan

4 4

10 Siswa yang aktif mencatat dan membuat rangkuman materi yang telah dipelajari

4 4

Total 38 40

Aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran menggunakan model picture and picture pada kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti, maupun kegiatan akhir dapat diamati pada 10 indikator di atas. Aktivitas pertama yang diamati adalah siswa tampak senang mengikuti pelajaran menggunakan model picture and picture. Pada

(34)

80 aktivitas ini siswa memperoleh skor 4 (empat), aktivitas siswa yaitu aktif dalam menjawab pertanyaan apersepsi diperoleh skor 4 (empat), aktivitas siswa berikutnya yaitu sangat antusias dalam mengikuti pelajaran diperoleh skor 4 (empat), aktivitas lain yaitu aktif dalam diskusi dengan kelompok diperoleh skor 4 (empat), aktivitas siswa yang berikutnya yaitu yang sangat bersunguh-sungguh memperhatikan semua yang disampaikan guru diperoleh skor 3 (tiga), sementara aktivitas siswa dalam menyimak materi yang disampaikan guru diperoleh skor 4 (empat), aktivitas siswa selama pembelajaran yaitu siswa yang aktif dalam presentasi diperoleh skor 3 (tiga), aktivitas lainnya yaitu siswa dapat menjawab pertanyaan guru diperoleh skor 4 (empat), dan dua aktivitas terakhir yaitu siswa mengerjakan soal evaluasi dan siswa aktif dalam membuat rangkuman diperoleh skor masing-masing 4. Total perolehan skor aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 yaitu 38 dari total skor maksimum yaitu 40.

Berdasarkan ketentuan di atas, maka aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 dihitung sebagai berikut:

Nilai =Σ Skor yang diperoleh

Σ Skor maksimum X100% Nilai =38

40X100% Nilai =95%

Berdasarkan ketentuan persentase nilai yang ditetapkan di atas, maka aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture pada siklus II pertemuan 1 dengan perolehan persentase nilai yaitu 95%, maka aktivitas siswa berada pada kriteria baik sekali.

Berikut ini akan disajikan hasil aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran IPA pada siklus II pertemuan 2 menggunakan model pembelajaran picture and picture. Hasilnya dipaparkan melalui tabel di bawah ini:

(35)

81 Tabel 4. 13

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Mengikuti Pelajaran IPA Menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siklus II Pertemuan 2

No Aspek yang diamati Hasil

Skor Perolehan

Skor Maksimum 1 Siswa tampak senang mengikuti pelajaran

IPA menggunakan model pembelajaran picture and picture

4 4

2 Siswa yang aktif dalam menjawab apersepsi yang diberikan guru

4 4

3 Siswa yang sangat antusias dalam mengikuti pelajaran

4 4

4 Siswa yang aktif dalam diskusi dengan kelompok

4 4

5 Siswa yang sangat bersunguh-sungguh

memperhatikan semua yang disampaikan guru 3 4 6 Siswa yang menyimak penjelasan guru dan

menyimak cara guru memberikan demonstrasi menyusun gambar-gambar

4 4

7 Siswa yang aktif dalam presentasi dan aktif dalam memberikan tanggapan pada presentasi

4 4

8 Siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar

4 4

9 Siswa yang aktif dalam mengerjakan soal tes yang diberikan

4 4

10 Siswa yang aktif mencatat dan membuat rangkuman materi yang telah dipelajari

4 4

Total 39 40

Aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran menggunakan model picture and picture pada kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti, maupun kegiatan akhir dapat diamati pada 10 indikator di atas. Aktivitas pertama yang diamati adalah siswa tampak senang mengikuti pelajaran menggunakan model picture and picture. Pada

(36)

82 aktivitas ini siswa memperoleh skor 4 (empat), aktivitas siswa yaitu aktif dalam menjawab pertanyaan apersepsi diperoleh skor 4 (empat), aktivitas siswa berikutnya yaitu sangat antusias dalam mengikuti pelajaran diperoleh skor 4 (empat), aktivitas lain yaitu aktif dalam diskusi dengan kelompok diperoleh skor 4 (empat), aktivitas siswa yang berikutnya yaitu yang sangat bersunguh-sungguh memperhatikan semua yang disampaikan guru diperoleh skor 3 (tiga), sementara aktivitas siswa dalam menyimak materi yang disampaikan guru diperoleh skor 4 (empat), aktivitas siswa selama pembelajaran yaitu siswa yang aktif dalam presentasi diperoleh skor 4 (empat), aktivitas lainnya yaitu siswa dapat menjawab pertanyaan guru diperoleh skor 4 (empat), dan dua aktivitas terakhir yaitu siswa mengerjakan soal evaluasi dan siswa aktif dalam membuat rangkuman diperoleh skor masing-masing 4. Total perolehan skor aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 2 yaitu 39 dari total skor maksimum yaitu 40.

Berdasarkan ketentuan di atas, maka aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 dihitung sebagai berikut:

Nilai =Σ Skor yang diperoleh

Σ Skor maksimum X100% Nilai =39

40X100% Nilai =98%

Berdasarkan ketentuan persentase nilai yang ditetapkan di atas, maka aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture pada siklus II pertemuan 1 dengan perolehan persentase nilai yaitu 98%, maka aktivitas siswa berada pada kriteria baik sekali.

(37)

83 4. Refleksi

Refleksi adalah evaluasi yang dilakukan untuk memberikan penilaian dan masukan tentang proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Berdasarkan pada hasil aktivitas guru dan siswa dalam menerapkan maupun mengikuti pelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture, maka pembelajaran dikatakan berhasil dilaksanakan.

4.2.6. Hasil Belajar Siklus II

Hasil belajar merupakan salah satu hasil evaluasi dari menerapkan model pembelajaran picture and picture pada pelajaran IPA. Meningkatnya hasil belajar dan ketuntasan belajar merupakan indikator berhasilnya menerapkan model pembelajaran tersebut. Berikut ini disajikan hasil belajar siswa pada siklus II setelah menerapkan model pembelajaran picture and picture.

Tabel 4. 14

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 2 SDN Gendongan 01 pada Siklus II

No Interval Nilai Siklus II

Jumlah Siswa Persentase (%)

1 < 50 - - 2 50 – 54 - - 3 55 – 59 - - 4 60 – 64 - - 5 65 – 69 1 5 6 70– 74 - - 7 75 – 79 - - 8 80– 84 - - 9 85 – 89 1 5 10 90 – 94 4 20 11 95 – 100 14 70 Total 20 100

(38)

84 Berpatokan pada perolehan nilai berdasarkan interval nilai seperti yang disajikan di atas, maka diketahui bahwa setelah diberikan tindakan pada siklus II, tidak ada siswa yang memperoleh nilai baik pada interval < 50, 50 – 54, 55 – 59, dan 60 – 64. 1 siswa (5%) memperoleh nilai pada interval nilai 65 – 69, tidak ada siswa yang memperoleh nilai pada interval nilai 70– 74, 75 – 79 dan 80– 84. 1 siswa (5%) memperoleha nilai pada interval nilai 85 – 89, 4 siswa (20%) memperoleh nilai pada interval nilai 90 – 94, dan 14 siswa (70%) memperoleh nilai pada interval nilai 95 – 100.

Hasil perolehan belajar siswa berdasarkan pada interval nilai di atas, disajikan dalam diagram batang berikut ini:

Gambar 5 Perolehan Nilai Berdasarkan Interval Nilai pada Siklus II Berikut ini akan disajikan ketuntasan belajar siswa pada siklus II, setelah mengikuti pelajaran IPA menggunakan model pembelajaran picture and picture. Hasilnya adalah sebagai berikut:

0 2 4 6 8 10 12 14 1 1 4 14

Perolehan Nilai Berdasarkan Interval Nilai pada

Siklus II

(39)

85 Tabel 4. 15

Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 2 SDN Gendongan 01 pada Siklus II

No Nilai Siklus II Keterangan

Jumlah Siswa Persentase

1 < 65 - - Belum tuntas 2 ≥ 65 20 100 Tuntas Jumlah 20 100 Nilai rata-rata 94.25 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 65

Berdasarkan hasil yang disajikan pada tabel di atas, diketahui bahwa setelah menerapkan model pembelajaran picture and picture pada siklus II, maka tidak ada lagi siswa yang belum tuntas, dengan kata lain ketuntasan belajar siswa mencapai Dengan Hasil ini maka dapat dikatakan bahwa indikator pencapaian yang ditargetkan berhasil dicapai.

4.2.7. Perbandingan Hasil Belajar Siklus II dengan Indikator Kinerja

Setelah diberikan tindakan pada siklus II, diketahui bahwa dari 20 siswa tidak lagi terdapat siswa yang belum tuntas KKM. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil tindakan pada siklus II ini mencapai indikator kinerja yang ditetapkan dimana 100% siswa dinyatakan tuntas belajar.

4.3. Pembahasan

Sebelum diberikan tindakan, diketahui bahwa siswa yang tuntas belajar adalah 6 siswa (30%), situasi ini berubah setelah diberikan tindakan dimana siswa yang tuntas meningkat menjadi 18 siswa (90%) pada siklus I. Pada siklus II, ketuntasan

(40)

86 belajar siswa mencapai 20 siswa (100%). Berdasarkan data ini, maka diketahui bahwa terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan ke siklus I yaitu 12 siswa (60%) dan dari siklus I ke siklus II meningkat lagi 2 siswa (10%).

Selain peningkatan hasil dan ketuntasan belajar, terjadi juga peningakatan aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture. Aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture pada pelajaran IPA materi sumber-sumber energi pada siswa kelas 2 SDN Gendongan 01 pada siklus I pertemuan 1 berada dalam kategori cukup baik. Hal ini diperlihatkan dengan perolehan skor yaitu 50 dengan nilai persentase 65.79%. Sementara itu, aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture pada siklus I pertemuan 2 berada dalam kategori baik. Hal ini diperlihatkan dengan skor perolehan yaitu 58 dengan nilai persentase 76.58%. Pada siklus II terjadi peningkatan aktivitas guru, dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture dimana siklus II pertemuan 1 masuk dalam kategori baik sekali. Hal ini diperlihatkan dengan perolehan total skor yaitu 67 dan berada pada nilai persentase yaitu 88. 16%. Pada siklus II pertemuan 2, aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture masuk dalam kategori baik sekali. Hal ini tampak pada perolehan skor yaitu 69 dengan persentase nilai perolehan yaitu 90.79%.

Hal yang sama juga diperlihatkan dengan aktivitas siswa. Aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 dalam mengikuti pelajaran menggunakan model picture and picture berada dalam kategori cukup baik. Hal ini diperlihatkan dengan skor perolehan yaitu 47 dengan persentase nilai perolehan yaitu 65.28%. Aktivitas ini meningkat ketika siswa mengikuti pelajaran pada siklus I pertemuan 2 menggunakan model picture and picture, yaitu masuk dalam kategori baik. Hal ini diperlihatkan dengan skor perolehan yaitu 53 dengan persentase perolehan 73.61%. Aktivitas siswa ini meningkat lagi dalam mengikuti pelajaran IPA menggunakan model pembelajaran picture and picture pada siklus II pertemuan 1, yaitu masuk dalam kategori baik sekali. Hal ini diperlihatkan dengan skor perolehan yaitu 60, dengan nilai persentase aktivitas yaitu 88.24%. pada siklus II pertemuan 2, hasil aktivitas siswa dalam

(41)

87 mengikuti pelajaran IPA menggunakan model pembelajaran picture and picture pada siklus II pertemuan 2 masuk dalam kategori baik sekali. Hal ini diperlihatkan dengan perolehan skor yaitu 61, dan perolehan nilai persentase yaitu 89.71%.

Picture and picture adalah suatu model belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis (Hamdani, 2010: 89). Jadi dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture siswa menjadi sangat aktip, kreatip, dan inovatif contohnya siswa terlibat aktip dalam bertanya mengenai materi yang telah pelajari, kreatif dan inovatif dalam mempersentasikan hasil kerja diskusi kelompok terlihat dari peresentasi siswa yang beranekaragam.

Menurut Suprijono (Natlina, dkk, 2009: 2) model pembelajaran picture and picture adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan sistematis, seperti menyusun gambar berurutan, menunjukkan gambar, memberi keterangan gambar dan menjelaskan gambar. Dengan diterapkan model pembelajaran picture and picture guru menjelaskan materi dengan menggunakan gambar dalam menjelaskan suatu materi yang akan di sampaikan kepada siswa, setelah menerangkan suatu materi guru juga memberikan sebuah demontrasi untuk melihat sampai mana siswa menyimak penjelasan guru dengan memberikan kesempatan siswa dalam menyelesaikan tugas yang sudah di siapkan guru dipapan tulis dengan cara mengurutkan gambar dan mencocokan gambar, dan guru juga menberikan kerja kelompok untuk mengetahuai pemahaman siswa dalam suatu materi dan melihat kerja sama dalam suatu kelompok. Disamping itu pembelajaran ini mengajarkan untuk keberanian siswa dalam menyampaikan pendapatnya. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan lebih kondusif karena siswa lebih leluasa menemukan sendiri pengetahuan yang dipelajari. Selama dilakukan tindakan menunjukan hasil belajar siswa selalu meningkatkan setiap pertemuan pada setiap siklus. Hal tersebut dikarenakan setiap akhir pembelajaran atau pertemuan dilakuakan evaluasi untuk melihat kemampuan siswa dalam menerima pelajaran tersebut.

(42)

88 Dengan penerapan Model Pembelajaran Picture and picture pada siklus I dan siklus II dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas II SD Negeri Gendongan 01 Kecematan Tingkir Kota salatiga.

Berdasarkan hasil ini maka penelitian ini mendukung hipotesis penelitian yang dirancang yaitu melalaui penerapan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas II SD Negeri Gendongan 01 01 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2013/2014.

Hasil penelitian ini dengan demikian juga mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sulastri yang berjudul: meningkatkan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran picture and picture siswa kelas IV semester I SD N Slungkep 02 Kecamatan Keyen Kabupaten Pati Tahun 2011/2012. Hasil penelitian menunjukan: penerapan model picture and picture dengan KKM 6,5 dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV semester I SD Negeri Slungkep 02 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun 2011/2012. Demikian juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Agung Rimba Kurniawan yang berjudul Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Sains Materi Rantai Makanan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Picture And Picture Siswa Kelas IV SDN No.76/I Sungai Buluh” hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan motivasi belajar siswa dengan nilai rata-rata 56,31 dalam kategori cukup tinggi pada siklus I, dan meningkat pada siklus II dengan skor rata-rata menjadi 71,05. Dari siswa yang tuntas belajar 13 siswa pada siklus I menjadi 18 siswa pada siklus kedua. Hal ini menunjukkan kelengkapan klasik 68,42% pada siklus I dan 94,73% pada siklus kedua.

(43)

89 Penelitian ini dengan demikian juga mendukung pernyataan teoritis tentang model pembelajaran picture and picture yang dikemukakan oleh Ahmadi (2011:58) tentang kelebihan-kelebihan model pembelajaran picture and picture yaitu:

a. Guru dengan metode inovatif ini akan dapat dengan mudah mengetahui kemampuan masing-masing siswa.

b. Melatih berfikir logis dan sistematis siswa

c. Dengan model ini dapat mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran. d. Guru hanya sebagai pendamping dalam proses belajar.

(44)

Gambar

Gambar 1 Perolehan Nilai Sebelum Tindakan Berdasarkan Interval Nilai
Gambar 2 Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa Sebelum Tindakan
Gambar 4 Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I
Gambar 5 Perolehan Nilai Berdasarkan Interval Nilai pada Siklus II  Berikut  ini  akan  disajikan  ketuntasan  belajar  siswa  pada  siklus  II,  setelah  mengikuti  pelajaran  IPA  menggunakan  model  pembelajaran  picture  and  picture

Referensi

Dokumen terkait

gerakan lengan manusia, pengontrolannya pun di buat dengan potensiometer yang diletakkan pada setiap sendi-sendi pada lengan dan jari-jari manusia dengan cara membuat pengendali

The present study aimed at evaluating the effect of replacing fish meal with SBM on growth, feed utilization and carcass composition of cuneate drum reared in net pens.. Material

Model Perkuliahan Konsep Dasar Kimia Bagi Mahasiswa PGSD Konsentrasi IPA.. Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu data. kualitatif dan data

Dalam penelitian ini diambil rumusan permasalahan yaitu mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh di tiap kabupaten/kota penduduk miskin di Propinsi Jawa Timur

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas

Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain memperkenalkan alat dan fungsinya kita

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang atas berkat rahmat dan karuniaNya peneliti mampu menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Kepuasan Pelanggan

Berkaitan dengan hal tersebut kata asu dan gembel-gembel memiliki aspek makna sense melemahkan tim lawan, nilai rasa (feeling) gembira, memiliki nada (tone) tinggi, keras dan