• Tidak ada hasil yang ditemukan

Referat Toksoplasma Retinitis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Referat Toksoplasma Retinitis"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

To

Toksoplaksoplasmosismosis s merupamerupakan kan penyakipenyakit t zoonosizoonosis s yaitu penyakit yaitu penyakit pada pada hewanhewan yan

yang g dapadapat t ditditulaularkarkan n ke ke manmanusiusia. a. PenyPenyakiakit t ini ini disdisebabebabkan kan oleoleh h sposporozrozoa oa yangyang dikenal dengan nama

dikenal dengan namaToToxoplasma xoplasma gondiigondii, yaitu suatu parasit intraseluler yang banyak , yaitu suatu parasit intraseluler yang banyak  terinfeksi pada manusia dan hewan peliharaan. Penderita toksoplasmosis sering tidak  terinfeksi pada manusia dan hewan peliharaan. Penderita toksoplasmosis sering tidak  memperlihatkan suatu gejala klinis yang jelas sehingga dalam menentukan diagnosis memperlihatkan suatu gejala klinis yang jelas sehingga dalam menentukan diagnosis  penyakit

 penyakit toksoplasmosis sering toksoplasmosis sering terabaikan terabaikan dalam dalam praktek praktek dokter dokter sehari-hari. Apabilasehari-hari. Apabila  penyakit

 penyakit toksoplasmosis toksoplasmosis mengenai mengenai wanita wanita hamil hamil trismester trismester ketiga ketiga dapatdapat mengakibatkan hidrochephalus, khorioretinitis, tuli atau epilepsi.

mengakibatkan hidrochephalus, khorioretinitis, tuli atau epilepsi.1,1,

!etina adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran !etina adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran serab

serabut-serut-serabut saraf optik, abut saraf optik, terleterletak antara tak antara badan kaca badan kaca dan koroid. dan koroid. !eti!etina na menerimenerimama darah dari dua sumber yaitu khoriokapilaria dan cabang-cabang arteri sentralis retina. darah dari dua sumber yaitu khoriokapilaria dan cabang-cabang arteri sentralis retina. "nf

"nfekseksi i pada pada retretina ina mermerupakupakan an penypenyakiakit t yang yang dapdapat at menmengakigakibatbatkan kan kehkehilailangangann  penglihatan yang

 penglihatan yang permanen. Toksoplasma retinitis merupakan salah permanen. Toksoplasma retinitis merupakan salah satu manisfestasisatu manisfestasi oftalmologi tersering yang muncul pada toksoplasmosis kongenital dengan predileksi oftalmologi tersering yang muncul pada toksoplasmosis kongenital dengan predileksi di kutub posterior. #asus ini ditemukan sebanyak $%-&'( dan bilateral pada &%( di kutub posterior. #asus ini ditemukan sebanyak $%-&'( dan bilateral pada &%( kasus.

(2)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi dan +istologi !etina

!etina adalah jaringan saraf berlapis yang tipis dan semitransparan yang melapisi ) bagian dalam posterior dinding bola mata. !etina membentang ke anterior sejauh korpus siliaris dan berakhir pada ora serata dengan tepi yang tidak  rata.)

!etina terdiri dari 1' lapisan yang beruturut-turut dari dalam ke luar sebagai  berikut1,)

ambar .1 /apisan retina

1. 0embran limitans interna, merupakan membran hialin antara retina dan  badan kaca.

. /apisan serat saraf, yang mengandung akso-akson sel ganglion yang  berjalan menuju nerus optikus. 2i dalam lapisan-lapisan ini terletak 

sebagian besar pembuluh darah retina.

). /apisan sel ganglion yang merupakan lapis badan sel neuron kedua.

*. /apisan pleksiformis dalam, merupakan lapis aseluler tempat sinaps sel  bipolar, sel amakrin dengan sel ganglion.

(3)

%. /apis nukleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel horizontal dan sel muller. /apis ini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral.

3. /apisan pleksiform luar, merupakan lapis aseluler dan merupakan tempat sinapsis sel fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal.

$. /apisan inti luar sel fotoreseptor.

&. 0embran limitans eksterna yang merupakan membran ilusi.

4. /apis fotoreseptor, merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel batang yang mempunyai, dan sel kerucut.

1'. 5pithelium pigmen retina.

!etina mempunyai tebal ',1 mm pada ora serrata dan ',) mm pada kutub  posterior. 2i tengah-tengah retina posterior terdapat makula yang merupakan daerah pigmentasi kekuningan yang disebabkan oleh pigmen luteal 67antofil8,  berdiameter 1,%mm. 2i tengah makula, sekitar ),%mm di sebelah lateral diskus optikus terdapat foea yang merupakan suatu cekungan yang memberikan  pantulan khusus bila dilihat menggunakan oftalmoskop. 9oeola adalah bagian tengah foea dimana sel fotoreseptornya adalah sel kerucut yang merupakan  bagian retina yang paling tipis. !etina menerima darah dari dua sumber yaitu khoriokapilaris dan cabang-cabang arteri sentralis retina. #horiokapilaris memperdarahi sepertiga luar retina, termasuk lapisan pleksiform luar dan lapisan inti luar, fotoreseptor, dan lapisan epitel pigmen retina, sedangkan cabang-cabang arteri sentralis retina memperdarahi dua pertiga sebelah dalam retina.),%

Penglihatan bergantung pada stimulasi fotoreseptor retina oleh cahaya. :enda-benda tertentu di lingkungan, misalnya matahari, api, dan bola lampu, memancarkan cahaya. Pigmen-pigmen di berbagai benda secara selektig menyerap panjang gelombang tertentu cahaya yang datang dari sumber-sumber  cahaya, dan panjang gelombang yang tidak diserap dipantulkan dari permukaan  benda. :erkas-berkas cahaya yang dipantulkan inilah yang memungkinkan kita melihat benda. ;uatu benda yang tampak biru menyerap panjang gelombang cahaya merah dan hijau yang lebih panjang dan memantulkan panjang gelombang

(4)

 biru yang lebih pendek, yang dapat diserap oleh fotopigmen di sel-sel kerucut biru mata, sehingga terjadi pengaktifan sel-sel tersebut.1,),%

:. Toksoplasma !etinitis :. 1. 2efinisi

Toksoplasmosis adalah penyakit zoonosis yang secara alami dapat menyerang manusia, ternak, hewan peliharaan yang lain seperti hewan liar, unggas dan lain-lain. Protozoa Toxoplasma gondii 6T.gondii8 merupakan salah satu parasit coccidian, obligate, intracellular, yang berperan terhadap infeksi yang terjadi pada manusia dan mamalia lain. T.gondii  merupakan  penyebab yang umum terhadap terjadinya inflamasi intraokular di dunia. #ucing merupakan host definitif yang terinfeksi akibat memakan ikan mentah, burung liar, atau tikus. Tiga bentuk protozoa yang hanya terjadi  pada tubuh kucing adalah takizoit, bradyzoit, dan sporozoit. 0anusia dan

mamalia hanya terinfeksi oleh takizoit dan bradyzoit.,3,$ :. . #lasifikasi

a. #ongenital toksoplasmosis.

#etika wanita dengan pertahanan tubuh yang lemah terinfeksi saat kehamilan, terjadi tranmisi transplacenta dari T. gondii kepada fetus dan menyebabkan terjadinya kongenital toksoplasmosis.&

 b. Toksoplasmosis didapat.&

- 0emakan kista jaringan yang berasal dari daging sapi, daging kambing, atau daging babi yang mentah atau setengah matang.

- 0emakan ookista yang berasal dari susu, air, atau sayuran. - 0enghirup ookista.

- Transfusi darah yang terkontaminasi, transplantasi organ, dan inokulasi yang tidak disengaja saat berada di laboratorium.

:. ). 5pidemiologi a. 9rekuensi

:erdasarkan studi serologis, diperkirakan seperempat hingga setengah populasi Amerika serikat telah terinfeksi oleh To7oplasma. 2i Amerika serikat,  < 3 dari 1''' ibu hamil menderita toksoplasmosis.

(5)

Prealensi toksoplasmosis kongenital berkisar 1 tiap 1'.''' kelahiran hidup.4

0anifestasi intraokular toksoplasmosis akibat necrotizing retinochoroiditis telah dilaporkan pada 1 < 1 ( pasien dengan infeksi sistemik yang didapat. Pada studi populasi ',3( penduduk maryland mempunyai scar yang diduga diakibatkan oleh okular toksoplasmosis.4

 b. 0ortalitas  morbiditas

Toksoplasmosis merupakan penyebab yang umum dari imflamasi intraokular dan ueitis posterior pada pasien imunokompeten di seluruh dunia 4

Toksoplasmosis bertanggung jawab terhadap )' < %'( dari semua kasus ueitis posterior di Amerika serikat.4

c. !as  jenis kelamin

Tidak ada predileksi rasial dari toksoplasmosis. :egitu pu la dilihat dari segi jenis kelamin. 4

d. =sia

Prealensi reaksi seropositif bertambah sesuai umur. 2i Amerika serikat, % < )' ( indiidu usia dua puluh tahunan dan 1' < 3$( indiidu  berumur lebih dari lima puluh tahun memiliki antibodi antito7oplasma.4

>kular toksoplasmosis telah dilaporkan paling banyak bermanifestasi  pada indiidu berusia ' < *' tahun.4

:. *. Patofisologi

T. gondii  terdapat dalam ) bentuk yaitu bentuk trofozoit, kista, dan ookista. Trofozoit berbentuk oal dengan ukuran ) < $ um, dapat menginasi semua sel mamalia yang memiliki inti sel. 2apat ditemukan dalam jaringan selama masa akut dari infeksi. :ila infeksi menjadi kronis trofozoit dalam jaringan akan membelah secara lambat dan disebut  bradizoit. :entuk kedua adalah kista yang terdapat dalam jaringan dengan  jumlah ribuan berukuran 1' < 1'' um. #ista penting untuk transmisi dan  paling banyak terdapat dalam otot rangka, otot jantung dan susunan syaraf   pusat. :entuk yang ke tiga adalah bentuk >okista yang berukuran 1'-1 um.

(6)

ookista terbentuk di sel mukosa usus kucing dan dikeluarkan bersamaan dengan feces kucing.

2alam epitel usus kucing berlangsung siklus aseksual atau schizogoni dan siklus atau gametogeni dan sporogoni. ?ang menghasilkan ookista dan dikeluarkan bersama feces kucing. #ucing yang mengandung to7oplasma gondii dalam sekali e7kresi akan mengeluarkan jutaan ookista. :ila ookista ini tertelan oleha hospes perantara seperti manusia, sapi, kambing atau kucing maka pada berbagai jaringan hospes perantara akan dibentuk  kelompok-kelompok trofozoit yang membelah secara aktif. Pada hospes  perantara tidak dibentuk stadium seksual tetapi dibentuk stadium istirahat yaitu kista. :ila kucing makan tikus yang mengandung kista maka terbentuk  kembali stadium seksual di dalam usus halus kucing tersebut.

"nfeksi dapat terjadi bila manusia makan daging mentah atau kurang matang yang mengandung kista. "nfeksi ookista dapat ditularkan dengan ektor lalat, kecoa, tikus, dan melalui tangan yang tidak bersih. Transmisi to7oplasma ke janin terjadi utero melalui placenta ibu hamil yang terinfeksi  penyakit ini. "nfeksi juga terjadi di laboratorium, pada peneliti yang  bekerjad dengan menggunakan hewan percobaan yang terinfeksi dengan toksoplasmosis atau melalui jarum suntik dan alat laboratorium lainnya yang terkontaminasi denganT.gondii.

"nfeksi akut ditandai oleh takizoit yang menginasi dan berproliferasi  pada hampir semua tipe sel mamalia kecuali eritrosit yang tidak 

mempunyai inti. ;aat organism mencapai mata melalui aliran darah, tergantung pada status imun host, akan dimulai fase klinis atau subklinis yang terjadi di retina. @ika imun host memberi respon maka takizoit akan merubah dirinya menjadi bradizoit dan terbentuklah kista. #ista sangat resisten terhadap pertahanan tubuh host, dan akan terjadi infeksi laten yang menjadikannya kronis.,&

0anusia dapat terinfeksi oleh parasit ini oral 6melalui makanan8 yang mengandung kista parasit, transplasental organ atau melalui tangan yang

(7)

terkontaminasi 6misalnya pada petugas labolaturium, perkebunan,  peternakan dan lain-lain8.&

Toxoplasma gondiibersifat neurotrofik dan telah ditunjukkan pada lokasinya di dalam retina mata manusia. ;truktur yang berdekatan dengan koroid, sklera dan itrues secara sekunder terlibat. ;ebuah daerah granuloma dibentuk di retina, berisi zona sentral dari nekrosis dan leukosit  polimorfonuklear. ;ebuah zona dari sel plasma, limfosit, dan sel raksasa

mengelilingi daerah nekrosis.1'

;usunan retina mengalami kerusakan menyeluruh secara lokal. #eterlibatan respon radang yang hebat menyebabkan jumlah kerusakan  jaringan yang layak. 2ebris seluler dan eksudat radang dilepaskan ke dalam

caum itreus dari retinitis aktif.1'

@ika terjadi infeksi subklinis, tidak ada perubahan yang terjadi pada  pemeriksaan funduskopi. #ista akan menetap pada retina yang nampaknya

normal. ;aat status imun host menurun oleh karena sebab apapun, dinding kista akan hancur, melepaskan organism-organisme tersebut ke retina, dan  proses inflamasi pun dimulai kembali. @ika terjadi lesi klinis aktif, terjadi  proses penyembuhan dan terbentuk chorioretinal scar. #ista seringkali tetap

inaktif diantara atau menempel pada scar.

Parasit to7oplasma jarang teridentifikasi pada sampel aueous humor  dari pasien dengan ocular toksoplasmosis aktif. +al ini menunjukkan bahwa  proliferasi parasit terjadi hanya pada fase awal infeksi dan bahwa retinal

damage mungkin disebabkan oleh respon inflamasi lanjutan.,3

;aat sel epitel berpigmen retina terinfeksi oleh to7oplasma gondii, terdapat peningkatan produksi sitokin < sitokin tertentu termasuk interleukin 1 beta (IL-1β), interleukin 6 (IL-6). Granulocte ! macrop"age colon !   stimulating #actor (G$-%&'), dan molekul ad"esi intercellular (I%$).

Pasien dengan toxoplasmic retinoc"oroiditisdidapat mempunyai leel "/-1 yang lebih tinggi dibanding pasien < pasien asimptomatis.

(8)

"nfeksi T.gondii secara umum ditandai dengan gejala sistemik seperti demam, malaise, nyeri sendi, pembengkakan kelenjar getah bening 6toksoplasmosis limfonodosa acuta8. ejala mirip dengan mononukleosis infeksiosa.

Pada infeksi akut T.gondii di retina ditemukan peradangan fokal dengan edema dan infiltrasi leukosit yang dapat menyebabkan kerusakan total pada proses penyembuhan menjadi parut atau sikatriks dengan atrofi dari retina dan koroid disertai dengan pigmentasi.1,

ambaran klinik toksoplasma retinitis antara lain  ejala subyektif berupa

1. Penurunan tajam penglihatan.

a. /esi retinitis atau retinokoroiditis di daerah sentral retina yang disebut makula atau daerah antara makula dan B. optikus yang disebut papilomuskularbundle.

 b. Terkenanya nerus optikus. c. #ekeruhan itreus yang tebal. d. 5dema retina.

. :iasa tidak ditemukan rasa sakit, kecuali bila sudah timbul gejala lain yang menyertai yaitu iridosiklitis atau ueitis anterior yang  juga disertai rasa silau. Pada keadaan ini ,mata menjadi merah. ). C9loatersD atau melihat bayangan-bayangan yang bergerak-gerak 

oleh adanya sel-sel dalam korpus itreus.

*. 9otopsia, melihat kilatan-kilatan cahaya yang menunjukkan adanya tarikan-tarikan terhadap retina oleh itreus.

ejala obyektif berupa 

1. 0ata tampak tenang. Pada anak-anak sering ditemukannya strabismus. "ni terjadi bila lesi toksoplasmosis kongenital terletak  di daerah makula yang diperlukan untuk penglihatan tajam dan dalam keadaan normal berkembang sejak lahir sampai usia 3 tahun. Akibat adanya lesi, mata tidak dapat berfiksasi sehingga kedudukan bola mata ini berubah ke arah luar.

(9)

. Pada pemeriksaan oftalmoskop tampak gambaran sebagai berikut  a. !etinitis atau retinikoroiditis yang nekrotik. /esi berupa fokus  putih kekuningan yang soliter atau multipel, yang terletak 

terutama di polus posterior, tetapi dapat juga di bagian perifer  retina.

 b. Papilitis atau edema papil. #elainan itreus atau itritis

Pada itritis yang ringan akan tampak sel-sel. ;ering sekali itritis begitu berat, sehingga isualisasi fundus okuli terganggu.

c. =eitis anterior atau iridosiklitis, dan skleritis

ejala ini dapat mengikuti kelainan pada segmen posterior 

mata yang mengalami serangan berulang yang berat. 1,*,%

ambar . ambaran Toksoplasma !etinitis pada 9unduskopi. 6Eu, '1*8

#orioretinitis merupakan gejala klinis yang paling sering ditemukan dan dapat pula merupakan gejala satu-satunya. 0akula merupakan daerah yang paling sering terkena dan lesi biasanya ditemukan bilateral. /esi aktif   pada mulanya berwarna kekuningan dengan batas tidak jelas tertutup

eksudat.*,3

/esi dapat pula multipel atau unilateral, atau lesi mengenai makula

(10)

kista pada tepi berpigmen dari jaringan parut retina menyebabkan lepasnya organisme kemudian membentuk lesi satelit kecil di sekitar lesi primer. angguan isus dapat berupa skotoma sampai buta total tergantung luasnya lesi. 2apat pula bermanifestasi sebagai miopia atau strabismus. !eaktiasi korioretinitis dapat terjadi setiap waktu*,3.

#eterlibatan okular dalam kasus kongenital adalah selalu bilateral dan tidak mudah dibedakan 6dalam fase aktif8 dengan toksoplasmosis okular  didapat. "nfeksi okular yang ganas sering menimbulkan nistagmus, katarak,

membran pupilar, organisasi itreus, dan mikrofthalmus.*,3

"nfeksi aktif okuler pada toksoplasmosis biasanya bermanisfestasi sebagai retinitis nekrotisasi terlokalisir. /esi khas berupa nekrosis retina dengan fokus putih-keabuan pada tepi lesi korioretinal berpigmen. #oroiditis, retinal askulitis, neuroretinitis, itritis, iritis dan papilitis juga dapat muncul.*,11

!etina merupakan lokasi utama bagi parasit untuk bermultiplikasi, sementara choroid dan sklera merupakan lokasi dimana inflaasi seringkali menyebar. @ika infeksi telah melibatkan nerus optikus, manifestasi khas adalah neuritis optik atau papillitis ditandai dengan edema, yang

(11)

ambar .). Beuritis optik 6Eu, '118.

;elubung nerus optikus dapat menjadi saluran yang memfasilitasi  penyebaran langsung dari organisme to7oplasma antara nerus optikus dengan infeksi

serebral.*,1*

;el < sel inflamasi terlihat pada itreous menyertai retinochoroidal atau lesi  papillar. Pada banyak kasus, reaksi inflamasi berlangsung berat, dan detail dari

fundus tidak terlihat. #eadaan ini disebut sebagai C"eadlig"t in t"e #og D. ;eringkai

 pada pasien terbentuk presipitat sel < sel inflamasi pada itreous. Pada keadaan terbentuk untaian atau membran yang tebal di dalam itreous maka diperlukan

itrektomi.3,11

ambar .* ambaran fundus dan fluorescent angiogram dari toksoplasma retinitis. 6A-F8  pada kasus tipikal, lesi aktif terlihat sebagai fokal berwarna putih di retinokoroiditis, biasanya

 berdekatan dengan scar yang atrofi atau berpigmen. 628 lesi retinokoroidal aktif, biasanya mengakibatkan atrofi retinokoroid, sebagai perkembangan dari lesi perifer ke sentral 6Park 

(12)

:. 3. 2iagnosis

2iagnosis ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis yang tampak dilihat dengan funduskopi dan hasil pemeriksaan pada pemeriksaan  penunjang.*,&,1

+asil laboratorium a. ;erology

2iagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis pada  pemeriksaan fundus. Pemeriksaan serology hanya sebagai  pemeriksaan tambahan. ;erum titer antibody antitoksoplasma

dapat ditemukan dengan beberapa tehnik

- 5nzyme-/inked immunosorbent assay 65/";A8

- "ndirect fluorescent antibody test - "ndirect hemagglutination test

- Fomplement fi7ation

- ;abin-feldman dye test

Temuan serology penting untuk menentukan apakah infeksi ini termasuk akut atau kronik. "nfeksi akut didiagnosis dengan seroconersion. Titer "g menunjukkan *-fold dan akan memuncak pada 3-& minggu setelah terjadinya infeksi, dan dapat  bertahan selama lebih dari  tahun selanjutnya. Antito7oplasma "g0 akan muncul pada minggu pertama infeksi. ;elain "g0 yang akan muncul, pada infeksi yang akut juga akan ditemukan  peningkatan "gA dan "gA dapat bertahan hingga 1 tahun.

 b. "maging ;tudies

- 9lourescein angiography 69A8 dari lesi yang aktif akan

menunjukkan hypoflourescent selama infeksi, dan diikuti dengan kebocoran yang progresif.

- =; diiindikasikan untuk memeriksa media penglihatan

(13)

ditemukan adalah intraitreal punctiform echoes, penebalan dari hyaloids posterior, parsial atau total itreous detachment, dan  penebalan fokal retinokoroid.

c. Pemeriksaan +istopatologi

Pemeriksaan ini adalah kriteria standar untuk diagnosis. Pada pemeriksaan ditemukan, tachyzoite tampak oal atau  bulan sabit. Pewarnaan tachyzoite dengan menggunakan  pewarnaan iemsa. Pada pewarnaan akan tampak sitoplasma  berwarna biru dan nucleus berwarna merah dan berbentuk 

sferis.

Pada bentuk kista, pada dindingnya ditemukan eosinofil, argyrophilic dan PA; positif. :entuk kista terdiri dari %'-)'''  bradyzoit.

Peradangan tampak nyata pada retina, itreous dan koroid. #oroid yang berdekatan dengan retina menunjukkan inflamasi granulomatosa. !etina mengalami parsial nekrosis dengan batas yang jelas. ;etelah menyembuh, area retina yang terinfeksi hancur dan terdapat adhesi corioretina.

:. $. 2iagnosis banding

2iagnosis banding lesi yang menyerupai to7oplamosis okular  meliputi cacat kolobomatosa kongenital dan lesi radang lain karena sitomegaloirus,Treponemapallidum, $cobacterium tuberculosis,  irus herpes simpleks dan arisela zooster.&,1'

(14)

ambar .% 2iagnosis banding toksoplasma retinitis berdasarkan funduskopiG 6A8 sitomegaloirus, 6:8 arisela zooster, 6F8 herpes simpleks, 628 toksoplasma

retinitis

:. &. Tatalaksana

Pada toksoplasma retinitis, beberapa regimen terapi telah direkomendasikan*,1,1)

a. Terapi  Triple drug   antara lain pyrimethamine 6dosis inisiasi $%-1''mg pada hari pertama dan diikuti %-%'mg pada hari selanjutnya8, sulfadiazine 6dosis inisial -* g selama * jam dilanjutkan dengan 1 g .i.d8 dan prednison.

 b. Terapi uadruple adalah pyrimethamine, sulfadiazin, klindamycin dan prednison. Pemakaian pyrimethamine seharusnya dikombinasikan dengan asam folad untuk menghindari komplikasi hematologi.

/ama pengobatan tergantung pada respon dari tiap indiidu, tetapi  pada umumnya *-3 minggu. Pemberian trimetoprim 3' mg dan sulfametoksazole 13'mg selama ) hari digunakan sebagai  profilaksis toksoplamosis retinokoroiditis. ;etelah obserasi

(15)

;elama kehamilan, spiramycin dan sulfadiazine dapat dikonsumsi selama trimester pertama. ;edangkan untuk trimester kedua spiramycin, sulfadiazine, pyrimethamine dan asam folat direkomendasikan. ;piramycin, pyrimethamine dan asam folat dapat digunakan hingga trimester ketiga.

c. Penggunaan kostikosteroid adalah sebagai berikut 

- #ortikosteroid topikal digunakan apabila terdapat reaksi pada  bilik mata depan

- Terapi depot steroid dikontaraindikasikan untuk terapi*cular  toksoplasmosis. ;teroid dosis tinggi yang diberikan pada  jaringan mata akan menekan sistem imun dari host, sehingga akan menimbulkan nekrosis jaringan yang tak terkendali dan  potensial menimbulkan kebutaan.

- #ostikosteroid sistemik digunakan sebagai terapi tambahan untuk meminimalkan reaksi peradangan.

d. Pemberian terapi sikloplegik juga dapat diberikan apabila terjadi  peradangan pada bilik mata depan dan mengurangi nyeri serta mencegah terjadinya sinekia posterior. Agen antitoksoplasma adalah sebagai berikut 

- ;ulfadiazine - #lindamycin

Terapi intraiteal klindamycin 6',1 mg',1 ml8 dilaporkan menguntungkan pada indiidu yang tidak berespon pada  pengobatan oral

Pemberian intraiteal klindamycin 61mg8 dan intraiteal de7amethasone 6*''Hg8 dibandingkan dengan terapi triple drug  dari sulfadiazine 6dosis inisial *ghari untuk dua hari diikuti dengan %''mg id8, pyrimethamine 6dosis inisial $%mg untuk  hari dan diikuti % mghari8, asam folat 6%mg d8 dan  prednisolon 61 mgkg dimulai pada saat hari ketiga8 selama 3

minggu pengobatan retinokoroiditis toksoplasma. +asil yang didapatkan pada kedua pengobatan adalah pengecilan ukuran

(16)

lesi, inflamasi pada itreous berkurang dan peningkatan kemampuan penglihatan. ;edangkan intraiteal klindamycin dan de7amethasone lebih menguntungkan pada retinokoroiditis toksoplama dengan efek samping yang lebih aman.

- Pyrimethamine

- Atoauone 6$%' mg id8  obat ini digunakan untuk terapi lini kedua

- Azithromycin 6%' mghari atau %''mg pada hari pertama dengan pyrimethamine 1''mg pada hari pertama diikuti dengan %'mghari pada hari selanjutnya8 dapat juga digunakan sebagai alternatif.

- #ombinasi dari trimethropim 63'mg8 dan sulfametho7sazole 613'mg8 dapat mengurangi ukuran lesi.

e. Terapi bedah

- 2apat dilakukan fotokoagulasi atau cryoterapi.

- #omplikasi yang dapat timbul adalah perdarahan intraretina,  perdarahan badan itreous, dan ablasio retina.

- Pars plana itrectomy dapat diindikasikan pada ablasio retina sekunder dari traksi itreous atau apabila ada kekeruhan pada  badan kaca. 2an dianjurkan dilakukan rawat bersama dengan

spesialis penyakit dalam.

:. 4. #omplikasi

#omplikasi- komplikasi toksoplasmosis retinitis, antara lain4,11 a. %"oroidal neo+ascular membrane

 b. >klusi cabang ena dan arteri retina akibat proses inflamasi.

c. Tractional retinal detac"ment . Proses inflamasi pada toksoplasma retinitis dapat mengakibatkan perubahan pada badan itreous. #etika terjadi inflamasi, itreous dapat berkontraksi dan menarik retina sehingga mengakibatkan terlepasnya lapisan retina.

d. #atarak. e. laukoma

(17)

g. 5dema makular kistoid h. Periaskulitis retina i. Atrofi optik 

Tanpa terapi, korioretinitis sering kambuh. #eterlambatan diagnosis dengan terapi, hipoglikimia perinatal, hipoksia, hipotensi, infeksi  pirau 6shunt8 berulang, dan gangguan penglihatan berat dihubungkan

dengan prognosis yang lebih jelek pada bayi-bayi yang terinfeksi.1'

Pengobatan dengan pirimetamin dan sulfadiazine tidak melenyapkan  parasit dalam bentuk kista. :elum tersedia aksin yang protektif.&,1'

:. 1'. Prognosis

- 2iperkirakan *'( dari pasien memiliki isus '1'' atau mungkin lebih buruk, dan 13( pasien memiliki isus antara '*' dan '&'. - !etinitis to7oplasma seringkali kambuh, dan berulang dengan rata < 

rata mencapai &'( dalam % tahun.

- Pasien dengan penyakit yang rekuren nampaknya lebih beresiko memiliki cacat isual permanen.

BAB III KESIMPULAN

Toksoplasmosis >kuler adalah kondisi medis yang ditandai dengan infeksi  parasit, T.gondii pada seseorang. Toksoplasmosis okuler adalah penyebab  paling sering dari ueitis posterior, yang merupakan peradangan pada bagian  belakang bola mata. ;eringnya, seseorang tidak menyadari bahwa bahwa mereka terkena Toksoplasmosis okuler karena gejalanya tidak spesifik, seperti gejala flu biasa. Pada orang sehat, kondisi ini dapat disembuhkan. Akan tetapi,  pada ibu hamil yang sistem kekebalan tubuhnya melemah, toksoplasmosis okuler dapat menyebabkan komplikasi, yang dapat berakibat cacat lahir  kongenital atau bahkan komplikasi yang mengancam jiwa. +al ini sering terlihat pada pemeriksaan mata rutin sebagai jaringan parut pada retina mata yang terkena. "ndiidu yang terkena direkomendasikan untuk segera mendapatkan penanganan medis.

Referensi

Dokumen terkait

time, without premeditation, and even against my will.&#34; &#34; I may praise it,&#34; he says in another letter, &#34; since I dare not pretend to be any other than

Pertama-tama, orang harus mengeluarkan uang yang banyak, termasuk pajak yang tinggi, untuk membeli mobil, memiliki surat ijin, membayar bensin, oli dan biaya perawatan pun

Guru melakukan refleksi dengan memberikan kesempatan untuk siswa menyampaikan hal yang disukai atau yang tidak disukai dalam pembelajaran. Guru menginformasikan

pada materi tingkat organisasi kehidupan untuk siswa Tuna rungu kelas VII SMPLB Wacana Asih Padang yang valid dan praktis.Rumusan masalah pada penelitian ini

Christiaan de Jonge mengatakan bahwa “dalam gereja ada empat jabatan yang menurut Calvin ditetapkan oleh Kristus sendiri sebagai kepala gereja, yakni gembala (pasteur,

Untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa, dilakukan praktikum di Laboratorium dan Praktek Lapangan yang mencakup: pengenalan peta dan legenda peta tanah

Analisis Strategi Pengembangan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Pengusaha Krupuk dan Camilan Hasil Olahan Laut Pantai Kenjeran Lama. Dari analisa kesejahteraan diatas telah

Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.. Direktorat Jenderal