BAB I BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Pengertian Momentum
Pengertian Momentum
SebSebelum elum kitkita a berberkenkenalan alan dendengan gan mommomententum um sudsudut, ut, terterleblebih ih dahdahulu ulu kitkita a pahpahamiami kembali konsep momentum (momentum = momentum linear). Momentum alias momentum kembali konsep momentum (momentum = momentum linear). Momentum alias momentum linear adalah momentum yang dimiliki oleh benda-benda yang bergerak pada lintasan lurus. linear adalah momentum yang dimiliki oleh benda-benda yang bergerak pada lintasan lurus. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak semua benda selalu bergerak sepanang lintasan lurus. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak semua benda selalu bergerak sepanang lintasan lurus. !intasan lurus itu hanya model yang kita pakai untuk membantu kita menganalisis gerakan !intasan lurus itu hanya model yang kita pakai untuk membantu kita menganalisis gerakan benda. "adi kita menganggap setiap benda seolah-olah selalu bergerak sepanang lintasan atau benda. "adi kita menganggap setiap benda seolah-olah selalu bergerak sepanang lintasan atau alan
alan yang lurus. yang lurus. Momentum sebuah Momentum sebuah benda merupakan benda merupakan hasil hasil kali akali antara masntara massa (sa (m) benda m) benda ituitu dan ke#epatan ($) geraknya.
dan ke#epatan ($) geraknya.
Keterangan : Keterangan : p p =momentum =momentum m = massa m = massa v v = ke#epatan = ke#epatan Mo
Momementntum um memerurupapakakan n bebesarsaran an $e$ektktoror, , adadi i selselaiain n memempmpununyayai i bebesasar r (n(nililai)ai),, momen
momentum uga tum uga mempmempunyai arah. Besar unyai arah. Besar momenmomentumtum p p = = mvmv. %erus arah momentum adalah. %erus arah momentum adalah arah momentum sama dengan arah ke#epatan.
arah momentum sama dengan arah ke#epatan.
dan satuan $ = m&s, maka satuan momentum adalah kg m&s. dan satuan $ = m&s, maka satuan momentum adalah kg m&s. Dari persamaan di atas, tampak bah'a momentum (
Dari persamaan di atas, tampak bah'a momentum (pp) berbanding lurus dengan massa) berbanding lurus dengan massa (m) dan ke#epatan (
(m) dan ke#epatan (vv).). Semakin besar ke#epatan benda, semakin besar momentum bendaSemakin besar ke#epatan benda, semakin besar momentum benda tersebut. Demikian uga, semakin besar massa sebuah benda, momentum benda tersebut uga tersebut. Demikian uga, semakin besar massa sebuah benda, momentum benda tersebut uga semakin besar. erlu diingat bah'a momentum merupakan hasil kali antara massa (m) dan semakin besar. erlu diingat bah'a momentum merupakan hasil kali antara massa (m) dan ke#epatan ($). "adi ika sebuah benda sedang diam (ke#epatannya = ), maka momentum ke#epatan ($). "adi ika sebuah benda sedang diam (ke#epatannya = ), maka momentum benda itu = .
benda itu = .
Dalam mekanika klasik, momentum (gabungan Momentum * SI satuan kg + m & s, Dalam mekanika klasik, momentum (gabungan Momentum * SI satuan kg + m & s, atau, ekui$alen, S) adalah produk dari massa dan ke#epatan suatu benda (p/ = m $/ ). atau, ekui$alen, S) adalah produk dari massa dan ke#epatan suatu benda (p/ = m $/ ). Se
Sepepertrti i keke#ep#epatatanan, , momomementntum um adadalaalah h kukuanantititatas s $e$ektktoror, , mememimilikliki i araarah h serserta ta bebesarsaranan.. Momentum adalah kuantitas kekal (hukum kekekalan momentum linier), yang berarti bah'a Momentum adalah kuantitas kekal (hukum kekekalan momentum linier), yang berarti bah'a ika
ika suatu suatu sistem sistem tertutup tertutup tidak tidak terpengaruh terpengaruh oleh oleh kekuatan-kekuatan kekuatan-kekuatan eksternal, eksternal, momentummomentum total tidak bisa berubah. Momentum kadang-kadang disebut sebagai momentum linier untuk total tidak bisa berubah. Momentum kadang-kadang disebut sebagai momentum linier untuk membedakannya dari subek terkait
membedakannya dari subek terkait momentum sudut.momentum sudut. Materi yang ak
Materi yang akan dibahas yan dibahas yaitu:aitu: 0.
0. eengngertertian Mian Momomenentutum Sudm Sudutut 1.
1. 2uk2ukum um 3ek3ekekalekalan an MomMomententum um SudSudutut 4.
4. MomMomententum um SudSudut ut SysSystem tem arartiktikelel
p = m v
p = m v
BAB II 5MBA2ASA
MOMENTUM SUDUT
ada gerak melingkar atau rotasi terdapat besaran seenis yang dinamakan sebagai Momentum Sudut.
0.
Pengertian Momentum Sudut
*
Misalnya benda bermassa m diikatkan dengan tali yang panangnya r . 6ung tali diikat pada titik 7. "ika benda bergerak melingkar dengan ke#epatan tetap v, besarnya momentum sudut dituliskan sebagai berikut.
L = r × p = r p sin α
3arena sudut yang dibentuk oleh r dan p adalah 9o
o , persamaaan tersebut menadi* L = r m v sin 90 0 = r m v = r m w r = m r 2 w L = I w
Dengan ! = momentum sudut dalam kg. m1&s 8 I = momen inersia dalam kg.m1 dan 9 = ke#epatan sudut dalam rad&s.
"adi, kita dapat mende:enisikan momentum sudut sebagai hasil perkalian momen inersia dengan ke#epatan sudutnya.
m
;ambar <otasi benda yang diikat dengan tali ontoh soal
Sebuah benda bermassa 1 kg bergerak melingkar dengan ari-ari ,> m. "ika periode rotasi ,01> s, ditentukan*
a. 3e#epatan sudut8 b. Momen inersia8 dan
#. Momentum sudutnya? Jawab: Masa partikel m = 1 kg "ari-ari rotasi r = ,> m eriode rotasi T = ,01> s a. 3e#epatan sudut (w)
w= 2π T = 2π 0,125 = 0@ π
"adi, besarnya ke#epatan sudut 0@ π rad&s.
b. Momen Inersia ( I ) I = m r
2
= 1(,>)1 = ,>
"adi, besarnya momen inersia ,> kg m
2
. #. Momentum sudut ( L)
L = I w
= ,> . 0@ π
"adi, besarnya momentum sudut π kg m
2
&s.
2. Hukum Kekekalan Momentum Sudut
Sama halnya sepaerti pada momentum linear,momentum sudut suatu sistem pun bersi:at kekal. Berikut pembuktian bah'a momentum sudut memiliki si:at kekekalan uga. Momentum sudut partikel ( L) se#ara umum dide:inisikan sebagai*
L = m r × v = r × m v L = r × p
r
• p
Berdasarkan hukum II e'ton ,gaya yang menyebabkan bena mengalami perubahan gerak adalah*
F = ma F =
dL dt
"ika kedua ruas persamaan diatas dikalikan se#ara silang dengan r diperoleh* r × F = r ×
dL dt τ = d
(
r × pdt)
•
τ = dLdt
Bila tidak ada gaya dari luar yang bekera pada benda ( = ) dL
dt = ,
maka berlaku hukum kekekalan momentum sudut.
ersamaan terakhir dari Hukum Kekekalan Momentum Sudut menyatakan bah'a* “Jika resultan momen gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol,
tidak ada perubahan momentum sudut atau dikatakan momentum sudut benda tegar yang berotasi bernilai konstan.. 2al ini berarti momentum sudut benda tetap. ernyataan ini disebut dengan Hukum Kekekalan Mmentum Su!ut.
ernyataan tersebut analogi dengan pernytaan bah'a C"ika resultan gaya luar yang bekera pada benda sama dengan nol,umlah momentum linier benda tetap itu sebagai hukum kekekalan momentum linear.
"adi, ika suatu benda pada a'alnya memiliki momen inersia I 1
dan berputar dengan ke#epatan sudut w1 terus berubah momen inersianya menadi
I 2
dan dengan ke#epatan sudut w2
serta tidak ada gaya luar yang bekera pada benda, menurut hukum kekekalan momentum sudut yang berlaku*
a" untuk #atu ben!a
<umus diatas menyatakan bah'a suatu sistem dengan momen gaya luar nol, dapat diperbesar ke#epatan sudutnya dengan #ara memperke#il momen inersianya. Dengan kata lain, suatu sistem dapat diperke#il#ke#epatan sudutnya ika momen inersianya diperbesar.
I0 = momen inersia keadaan 0, 90 = ke#epatan sudut keadaan 0, !0 = momentum sudut keadaan 0
I1 = momen inersia keadaan 1, 91 = ke#epatan sudut keadaan 1, !1 = momentum sudut keadaan 1
b" untuk !ua ben!a
$%" &% ' $(" &( = ) $% ' $( *& Bila arah gerak searah
$%" &% + $(" &( = ) $% ' $( *& Bila arah gerak berla'anan arah
I0 = momen inersia benda 0 dalam kg.m1 8 90 = ke#epatan sudut benda 0 dalam rad&s I1 = momen inersia benda 1 dalam kg.m1 8 91 = ke#epatan sudut benda 1 dalam rad&s 9 = ke#epatan sudut benda gabungan benda 0 dan benda 1 dalam rad&s
ontoh soal
Sebuah piringan bermassa 1 g berputar dengan ke#epatan 4 rpm. ada piringan tersebut ditambahkan piringan lain yang bermassa sama sehingga kedua piringan tersebut dengan ke#epatan sudut sama. Berapa ke#epatn sudut akhir kedua piringan tersebut, ika ari-ari keduanya 0#mE
D,keta-u, : m1 = 1 g = ,1 kg m2 = ,1 kg r = ,0m w0 = 4 rpm D,tan.akan :
3e#epatan sudut akhir ( wt ) = E Jawab : w0 = 4 rpm = 30
(
2π)
60 rad&s = π rad&s I 0 = 1 2 m1r 2 = 1 2 . (.1) .(
0,1)
2 = 0. 10− 3 kgm2I 0 w0 = I 1 wt wt = I 0 I t . w 0 = I 0 2 I 0 . w0 = 1 2 w0 = ,> π rad&s
"adi, keepatan sudut kedua benda sekarang menadi ,> π rad&s.
Berikut ini penerapan dari hukum kekekalan momentum sudut adalah,/erak Menggel,n!,ng :
- pelon#at indah - penari ballet - kursi putar
enari ballet berputar perlahan saat membentangkan tangannya. 3etika sang penari melipat tangannya di dada ke#epatan putarannya bertambah, dan membentangkan kembali tangannya saat akan berhenti dari putaran. ada keadian ini berlaku hukum kekekalan momentum yaitu momentum sudut saat membentangkan sama dengan momentum sudut saat melipat tangannya.
;erak menggelinding teradi bila sebuah benda melakukan dua ma#am gerakan se#ara bersamaan yaitu gerak translasi dan gerak rotasi.
ontoh gerak menggelinding.
ada sebuah roda bekera gaya sebesar , benda bergerak pada bidang kasar. Dalam hal ini ada dua enis gerakan, yaitu * gerak translasi dan gerak rotasi.
- ;erak rotasi berlaku*
= I : ges . < = I
Keterangan:
a = percepatan dalam m/s2
f ges = gaya gesekan dalam Newton (N) = !ar"#!ar" roda dalam m
I = momen kelem$aman dalam kg%m2 - ;erak translasi berlaku*
F = m.a G : ges = m.a
Keterangan:
F = &aya l'ar dalam newton (N) m = massa $enda dalam kg
ontoh kasus berikut ini.
Sebuah roda ditarik oleh sebuah gaya sebesar @ pada tepi roda (gambar). <oda bergerak mengelinding pada lantai kasar dengan koe::isien gesekan kinetis ,H. "ika
enyelesaian * Diket * = @ < = 0 m m = > kg = ,H Ditanya * a = JJ E "a'ab * = .>.02 = 1,> kg.m2 = I ( K : ges ). < = I
ada gerak menggelinding berlaku hukum kekekalan energi mekanik
!. Momentum Sudut Sistem Partikel
Apabila kita mempunyai suatu sistem benda yang terdiri atas dua benda atau partikel dan tidak ada gaya luar yang bekera, hanya gaya interaksi antara partikel-partikel dalam sistem yang berpengaruh terhadap sistem dua benda tersebut. Dengan demikian, pada sistem benda tersebut berlaku hukum kekekalan momentum linear dan hukum kekekalan momentum sudut. Dengan begitu, kita dapat menentukan suatu titik yang membuat benda seimbang. %ititk tersebut dinamakan pusat massa.
y
m1
r1
r2
L
;ambar system dua partikel ini tidak mendapat gaya luar. usat massa benda G benda dua dimensi dinyatakan dengan*
r pm = x pm , y pm Dengan* x pm = Σ xim Σ mi y pm = Σ yim Σ mi
6ntuk sistem dua partikel separti yang terlihat digambar pusat massanya adalah*
x pm = 2 x1m1+ x 2m¿
¿
m1+¿m2¿
¿
dan y pm = 2 y1m1+ y 2m¿¿
m1+¿m2¿
¿
Selama tidak ada gaya luar yang bekera pada sistem partikel, pusat massa tidak berubah.
Misalkan partikel pertama mempunyai massa m1
yang terletak pada posisi r1
dan bergerak dengan ke#epatan v1
. Adapun partikel kedua mempunyai massa m2
yang terletak pada posisi r2 dengan ke#epatan v2 . Momentum sudut dari kedua
partikel tersebut berturut G turu,yaitu* L1 = m1r1 × v1
L2
= m2r2 × v2
Momentum sudut dari kedua partikel tersebut berturut G turut,yaitu* τ 1 = r1× F 12
τ 2
= r1× F 12
τ
= dL dt ,
dengan = momen gaya dan d!&dt adalah turunan dari momentum sudut terhadap 'aktu. Didapat* τ 1 = d L1 dt dan τ 2 = d L2 dt Dengan demikian, τ 1 K τ 2 = d L1 dt K d L2 dt
Apabila kita anggap*
Σ τ = τ 1 K τ 2 = 2 L1+ L¿ ¿ d¿ ¿
Sedangkan kita mempunyai* L1 K L2 = L
yang merupakan momentum sudut total dari sistem peringkat sehingga berlaku* Σ τ = dLdt
"ika pada sistem tidak ada gaya luar (hanya ada gaya G gaya internal), resultan momen gaya pada sistem adalah*
Σ τ
=
Dengan demikian, dL
dt = .
ersamaan terakhir menunukkan tidak adanya perubahan resultan momentum sudut (momentum sudut total). Dengan demikian, pada sistem benda yang terdiri atas banyak benda atau partikel, hukum kekekalan momentum sudut tetap berlaku.
6ngkapan Σ τ = merupakan syarat keseimbangan rotasi. Artinya benda tidak sedang bergerak rotasi ika umlah momen gaya yang bekera padanya sama dengan nol.
Dari pelaaran gerak lurus kita mempunyai ungkapan yang serupa Σ F = . 6ngkapan tersebut dapat diartikan bah'a benda diam. Apabila kedua syarat itu dipenuhi, benda dikatakan benar G benar diam dan dalam posisi setimbang.
Dua benda yang semula memiliki momentum sudut L1
dan L2 , kemudian
berubah momentum sudutnya menadi L1 dan L2 , selama tidak ada gaya luar
yang bekera pada kedua benda tersebut berlaku* L1 K L2 = L1 K L2
Momentum sudut sistem partikel dide:inisikan sebagai* ! = !0 K !1 K J K !n
BAB III 56%6
K"S#MP$%&'
Momentum Sudut merupakan perkalian $ektor antara ari-ari rotasi yang besarnya adalah*
L = r × p L = r p s"n α
Dengan α merupakan sudut antara ari-ari dan arah ke#epatan.
3arena ke#epatan singgung sebanding dengan ke#epatan sudut dan ari-ari, besarnya momentum sudut menadi*
L = r m v s"n 90 0 = r m w r = m r 2 w = I w
Menurut hokum kekekalan momentum sudut ika resultan momen gaya luar yang bekera pada benda sama dengan nol,besarnya momentum sudut tetap,yaitu*
L1 = L2