• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Terminal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Materi Terminal"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

iiii

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Dal

Dalam am ranrangkgka a mewmewujuujudkadkan n kemkemandandiriirian an dadaeraerah h melmelalualui i proprogragramm U

Urbrbaan n SeSectctoor r DDeeveveloloppmmeennt t ReRefoform Prorm Projeject ct  (U(USDSDRPRP) ) dedengnganan men

mengadgadopsopsi i penpendekadekatantan holisticholistic yayang ng memelilibabatktkan an ttigiga a sstrtratategegii p

pemembbaanngguunnaan n yayang ng bbererffookkuus s kepkepaada da ppegegeennttaassaan n kkeemmisiskkiinnaann,, pe

pengngemembabangngan an ekekononomomi i lolocacal l dadan n pepeniningngkakatatan n pepelalayayananan n pupublblik,ik, te

terdrdapapat at dudua a kokompmpononen en kekegigiatatan an yayang ng memelilipuputi ti pepembmbararuauan n tatatata pem

pemerierintantahan han dadasasar r dadan n penpengemgembabangangan n kapkapasasitaitas s seserta rta invinvestestasasii pe

pembmbanangugunanan n ininfrfrasastrtrukuktutur r ppererkokotataaan. n. USUSDRDRP P memempmpununyayai i tutujjuauann meningkatkan dan memperbaiki pelayanan perkotaan bagi kabupaten dan meningkatkan dan memperbaiki pelayanan perkotaan bagi kabupaten dan kota pesertanya serta berupaya untuk mencapai sasaran jangka panjang kota pesertanya serta berupaya untuk mencapai sasaran jangka panjang Pemer

Pemerintaintah h IndoIndonesianesia, , yaitu untuk yaitu untuk mengemengembanmbangkan gkan kota kota yang yang mandmandiri.iri. U

Untntuuk k iitu tu UUSSDRDRP P mememfmfookkususkakan n didirri i papada da upupayaya a pepembmbararuauan n tatatata pemer

pemerintahintahan an di di daeradaerah, h, pengempengembangabangan n kapaskapasitas itas kelemkelembagaabagaan n dandan pembiayaan investasi prioritas

pembiayaan investasi prioritas pembangunan perkotaan.pembangunan perkotaan.

Salah satu komponen terpenting dari program ini adalah komponen Salah satu komponen terpenting dari program ini adalah komponen pemb

pembiayaiayaan an invesinvestasitasi. . AgaAgar r pempembibiayaayaan an invinvestestasasi i benbenar-ar-benbenar ar dapdapatat mem

memberberikaikan n hashasil il yanyang g makmaksimsimal al dadalam lam rarangkngkaa coscost t recrecoveovery ry  sertaserta manfaat yang optimal bagi masyarakat luas, maka perlu dikelola secara manfaat yang optimal bagi masyarakat luas, maka perlu dikelola secara be

benanar, r, efefisisieien n dadan n efefekektitif f ololeh eh pepememeririntntah ah dadaererahah. . OlOleh eh kakarerena na itituu Dir

Direktektororat at JenJendederaral l CipCipta ta KarKarya ya KemKemententerierian an PekerPekerjaan jaan Umum Umum selaselakuku Pena

Penanggunggungjangjawab wab ProyProyek ek memanmemandang dang perlperlu u adanadanya ya pedopedoman man umumumum mau

maupun pun tekteknis nis untuntuk uk penpengelgelolaolaan an assasset et dardari i pempembiabiayaayaan n invinvestestasasii ters

tersebut diatas. Panduaebut diatas. Panduan n ini merupakan ini merupakan salah satu salah satu referereferensi nsi terpenterpentingting bag

bagi i daerdaerah ah kabkabupaupaten ten / / kotkota a pespeserterta a USDUSDRP RP agaagar r penpengegelololalaan an asassesett terutama yang dibangun dalam rangka USDRP dapat dilakukan dengan terutama yang dibangun dalam rangka USDRP dapat dilakukan dengan sebaikbaiknya.

sebaikbaiknya.

Buku Pedoman pengelolaan asset ini terdiri dari 6 (enam) buku

Buku Pedoman pengelolaan asset ini terdiri dari 6 (enam) buku yaituyaitu ::

1. Pedoman Umum Pengelolaan Pasar, 1. Pedoman Umum Pengelolaan Pasar,

2. Pedoman Teknis Pengelolaan Pasar yang terdiri dari : 2. Pedoman Teknis Pengelolaan Pasar yang terdiri dari :

(2)

iiii Dal

Dalam am ranrangkgka a mewmewujuujudkadkan n kemkemandandiriirian an dadaeraerah h melmelalualui i proprogragramm U

Urbrbaan n SeSectctoor r DDeeveveloloppmmeennt t ReRefoform Prorm Projeject ct  (U(USDSDRPRP) ) dedengnganan men

mengadgadopsopsi i penpendekadekatantan holisticholistic yayang ng memelilibabatktkan an ttigiga a sstrtratategegii p

pemembbaanngguunnaan n yayang ng bbererffookkuus s kepkepaada da ppegegeennttaassaan n kkeemmisiskkiinnaann,, pe

pengngemembabangngan an ekekononomomi i lolocacal l dadan n pepeniningngkakatatan n pepelalayayananan n pupublblik,ik, te

terdrdapapat at dudua a kokompmpononen en kekegigiatatan an yayang ng memelilipuputi ti pepembmbararuauan n tatatata pem

pemerierintantahan han dadasasar r dadan n penpengemgembabangangan n kapkapasasitaitas s seserta rta invinvestestasasii pe

pembmbanangugunanan n ininfrfrasastrtrukuktutur r ppererkokotataaan. n. USUSDRDRP P memempmpununyayai i tutujjuauann meningkatkan dan memperbaiki pelayanan perkotaan bagi kabupaten dan meningkatkan dan memperbaiki pelayanan perkotaan bagi kabupaten dan kota pesertanya serta berupaya untuk mencapai sasaran jangka panjang kota pesertanya serta berupaya untuk mencapai sasaran jangka panjang Pemer

Pemerintaintah h IndoIndonesianesia, , yaitu untuk yaitu untuk mengemengembanmbangkan gkan kota kota yang yang mandmandiri.iri. U

Untntuuk k iitu tu UUSSDRDRP P mememfmfookkususkakan n didirri i papada da upupayaya a pepembmbararuauan n tatatata pemer

pemerintahintahan an di di daeradaerah, h, pengempengembangabangan n kapaskapasitas itas kelemkelembagaabagaan n dandan pembiayaan investasi prioritas

pembiayaan investasi prioritas pembangunan perkotaan.pembangunan perkotaan.

Salah satu komponen terpenting dari program ini adalah komponen Salah satu komponen terpenting dari program ini adalah komponen pemb

pembiayaiayaan an invesinvestasitasi. . AgaAgar r pempembibiayaayaan an invinvestestasasi i benbenar-ar-benbenar ar dapdapatat mem

memberberikaikan n hashasil il yanyang g makmaksimsimal al dadalam lam rarangkngkaa coscost t recrecoveovery ry  sertaserta manfaat yang optimal bagi masyarakat luas, maka perlu dikelola secara manfaat yang optimal bagi masyarakat luas, maka perlu dikelola secara be

benanar, r, efefisisieien n dadan n efefekektitif f ololeh eh pepememeririntntah ah dadaererahah. . OlOleh eh kakarerena na itituu Dir

Direktektororat at JenJendederaral l CipCipta ta KarKarya ya KemKemententerierian an PekerPekerjaan jaan Umum Umum selaselakuku Pena

Penanggunggungjangjawab wab ProyProyek ek memanmemandang dang perlperlu u adanadanya ya pedopedoman man umumumum mau

maupun pun tekteknis nis untuntuk uk penpengelgelolaolaan an assasset et dardari i pempembiabiayaayaan n invinvestestasasii ters

tersebut diatas. Panduaebut diatas. Panduan n ini merupakan ini merupakan salah satu salah satu referereferensi nsi terpenterpentingting bag

bagi i daerdaerah ah kabkabupaupaten ten / / kotkota a pespeserterta a USDUSDRP RP agaagar r penpengegelololalaan an asassesett terutama yang dibangun dalam rangka USDRP dapat dilakukan dengan terutama yang dibangun dalam rangka USDRP dapat dilakukan dengan sebaikbaiknya.

sebaikbaiknya.

Buku Pedoman pengelolaan asset ini terdiri dari 6 (enam) buku

Buku Pedoman pengelolaan asset ini terdiri dari 6 (enam) buku yaituyaitu ::

1. Pedoman Umum Pengelolaan Pasar, 1. Pedoman Umum Pengelolaan Pasar,

2. Pedoman Teknis Pengelolaan Pasar yang terdiri dari : 2. Pedoman Teknis Pengelolaan Pasar yang terdiri dari :

(3)

1)Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Pasar 1)Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Pasar 2)Perusahaan Daerah (Perusda) Pasar

2)Perusahaan Daerah (Perusda) Pasar

3)Pengelolaan Pasar oleh SKPD Secara Langsung. 3)Pengelolaan Pasar oleh SKPD Secara Langsung.

3. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Pasar, dan 3. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Pasar, dan 4. Pedoman Pengelolaan Terminal Bis.

4. Pedoman Pengelolaan Terminal Bis.

Sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap USDRP, kami Sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap USDRP, kami memohon agar setiap pemerintah daerah selaku penanggungjawab / memohon agar setiap pemerintah daerah selaku penanggungjawab / pengelola investasi memahami dan melaksanakan

(4)

iii

penyusunan pedoman ini, serta kepada Bank Dunia yang telah memberikan petunjuk, pengarahan dan persetujuannya.

 Jakarta, September 2010 Direktorat Jenderal Cipta

Karya

Kementerian Pekerjaan Umum,

( ... ) NIP . ...

(5)

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAM BAR... vi i BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ... I -1 1.2. Tujuan ...I-2 1.3. Manfaat ...I-3 1.4. Ruang Lingkup ...I-3 BAB II KAJIAN TEORI TENTANG TERMINAL

2.1. Konsep Dasar Terminal ... I I- 1 2.2. Kategori Terminal ...II-1 2.3. Fungsi Terminal ...II-3 2.4. Pendapatan Terminal ...II-8 2.5. Organisasi dan Tatalaksana Terminal ... II-9 2.6. Manajemen dan Organisasi Terminal ... II-12 2.7. Efisiensi dan Optimalisasi Terminal ...II-15 2.8. Permasalahan Seputar Terminal ... I I-20 BAB III ORGANISASI DAN MANAJEMEN TERMINAL

3.1. Organisasi dan Tatakerja ...III-1 1.Ket entua n Umum III-1

2.Kedudukan, Tugas dan Fungsi III-1 3.Organisasi III-3

4.Tatakerja III-7 5.Lain-lain III-8

3.2. Petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan terminal ...III-9 1. Ketentuan Umum ...III-9

(6)

v

4.Terminal Penumpang III-10

5.Penyelenggaraan Terminal III-14 6.Jasa Pelayanan Terminal III-16

7.Pengelolaan Jasa Fasilitas III-17

8.Pembinaan dan Pengawasan III-17

3.3. Retribusi Terminal ...III-19 1.Kete ntua n Umum III-19

2.Obyek dan Subyek Retribusi III-21 3.Golonga n Retribusi III-22

4.Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa III-22 5.Prinsip Dan Sasaran Dalam Penetapan Tarif III-22 6.Struktur dan Besarnya Tarif III-23

7.Wilayah Pemungutan III-23 8.Tataca ra Pemungutan III-23

9.Masa Retribusi dan Saat Retribusi Terhutang III-23

10.Sanksi Administrasi III-24

11.Tatacara Pembayaran III-24 12.Tatacara Penagihan III-24

13.Tata Cara Pengurangan, Keringanan Dan Pembebasan III-26

14.Tata Cara Pembetulan, Pengurangan Ketetapan, Penghapusan Atau

Pengurangan Sanksi Administrasi Dan Pembatalan III-27 15.Tata Cara Pengembalian Kelebihan Pembayaran III-28

16.Kadaluarsa III-28

17.Ketentuan Pidana III-29 18.Penyidikan III-29

(7)
(8)

vi

4.1.1. Struktur Kelembagaan ...IV-1 4.1.2. Keunggulan dan Kelemahan ...IV-2 4.2. Aset Dikelola Langsung Oleh SKPD Menggunakan Pola

Badan

Layanan Umum (BLU) ...IV-3 4.2.1. Struktur Kelembagaan ...IV-3 4.2.2. Keunggulan dan Kelemahan ...IV-6 BAB V VISI DAN MISI

5.1. Menyusun Misi ...V-1 5.2. Visi dan Misi ...V-2 5.3. Strategi Intent ...V-3 5.4. Contoh Visi Misi ...V-4

(9)

vii

DAFTAR TABEL

(10)

viii

Gambar 2.1 : Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengelolaan

 Terminal ... I I - 4 Gambar 2.2 : Faktor-faktor Yang Menentukan Dalam Pengelolaan Logistik ... II-5 Gambar 2.3 : Diagram Manajemen Mutu Terminal ... II - 13 Gambar 2.4 : Kajian Organisasi clan Sistem Pengelolaan Terminal .II-16

Gambar 4.1 : Struktur Kelembagaan Terminal Yang Dikelola Oleh SKPD... IV-1 Gambar 4.2 : Struktur Kelembagaan Terminal Yang Dikelola BLUD IV-3

(11)

I -1

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

 Terminal merupakan unit fasilitas untuk pelayanan umum, dalam hal ini pergerakan manusia dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Sebagai fasilitas umum, terminal harus dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya angkutan massal, Dinas Perhubungan dalam hal ini UPTD Terminal selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik, mulai dari penyediaan ruang tunggu yang nyaman, pengaturan tempat pemberangkatan bis sesuai dengan tujuan sampai dengan penertiban bis yang masuk ke terminal. Hal ini dilakukan semata-mata untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat dan m en era pk an s is tem ma na jemen termin al ya ng b aik , sehin gga nanti nya dapa t dihar apka n memberikan kontribusi yang maksimal terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah) tanpa mengesampingkan pelayanan kepada masyarakat.

Sebagai lokasi unit kegiatan transit, dalam terminal akan terjadi kegiatan transaksi jasa perjalanan dan berbagai jasa lainnya. Sebuah terminal dapat dipastikan memilki kegiatan ekonomi dan transaksi dalam berbagai bidang jasa, yang selanjutnya akan mempunyai manfaat ekonomis atau financial baik secara langsung ma upun tidak langs ung. Yang dimaksud nilai atau hasil financial antara lain adalah : retribusi, penyewaan kios/lahan, jasa reklame, dan lain-lain.  Terminal sebagai fasilitas umum juga harus memberikan layanan fungsi social dalam hal ini pengaturan perjalanan, tempat

(12)

perkembangan wilayah melalui dukungan fasilitas prasarana transportasi darat untuk aktivitas transit penumpang.

(13)

I -2

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

Pertambahan jumlah moda transportasi manusia pada suatu daerah yang sudah tidak tertampung lagi dalam suatu tempat tertentu (terminal) dan dalam mengimbangi pertambahan  jumlah pengguna jasa transportasi (penumpang) yang banyak

menumpuk pada areal terminal yang ikut mengganggu sirkulasi antara kendaraan yang keluar masuk dari terminal yang mengurangi keamanan dan kelancaran sistem sirkulasi. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu daerah serta pertambahan penduduk dengan pergerakan yang tinggi dari

suatu daerah menuju daerah yang lain saling mempengaruhi diantara keduanya. Mobilitas penduduk yang tinggi dalam suatu wilayah membutuhkan suatu sistem transportasi massal yang dapat mengimbanginya.

Agar sebuah terminal benar-benar dapat memberikan manfaat yang optimal baik berupa pelayanan kepada

masyarakat pengguna transportasi umum yang

memanfaatkan terminal maupun maupun masyarakat pengguna sarana/prasarana/fasilitas yang ada di dalam terminal, serta dapat memberikan kontribusi pendapatan kepada daerah, maka perlu dikelola dengan sebaik-baiknya, professional, dan akuntabel. Oleh karena itu, diperlukan suatu pedoman pengelolaan atau manajemen terminal yang memadai.

1.2. Tujuan

 Tujuan dari penyusunan pedoman pengelolaan terminal ini adalah :

1. Memberikan gambaran secara umum mengenai tata cara pengelolaan terminal yang komprehensif.

2. Menjelaskan pembagian tugas, wewenang, dan

(14)
(15)

I -3

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

1.3. Manfaat

Sesuai dengan tujuan penyusunan pedoman ini, maka man faat yan g diharapkan adalah :

1 . A da ny a s eb ua h p ed om an t at a c ar a p en ge lo la an te rm in al ya ng komprehensif, professional, dan akuntabel. Dengan demikian pengelola terminal dapat menentukan bentuk organisasi, pembagian tugas, wewenang serta tanaggungjawab dari seluruh pihak yang berpartisipasi dalam pengelolaan.

2. Adanya kejelasan pembagian tugas , wewenang, dan tanggungjawab, semua pihak yang mempunyai aktivitas didalam wilayah terminal. Dengan adanya kejelasan ini, maka semua pihak dapat melakukan kegiatannya sesuai dengan porsinya masing-masing secara bertanggungjawab.

3. Adanya kejelasan hak dan kewajiban masing-masing pihak yang aktif berkegiatan dalam terminal, sehingga dapat diketahui hak dan kewajiban para stakeholder dalam terminal.

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penyusunan Pedoman Umum Pengelolaan  Terminal ini meliputi :

1.Pendahuluan,

2.Teori tentang terminal,

3.Organisasi dan manajemen terminal, 4.Skema pengelolaan terminal,

(16)

Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 1

BAB II

KAJIAN TEORI TENTANG TERMINAL

2.1. Konsep Dasar Terminal

 Terdapat beberapa terminologi tentang terminal. Berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, terminal merupakan prasarana transportasi  jalan untuk barang serta mengatur kedatangan dan

pemberangkatan kendaraan umum yang merupakan satu wujud simpul jaringan transportasi. senada dengan UU No 14 Tahun 1992, dalam Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1993 Tentang angkutan jalan umum, terminal adalah sarana transportasi untuk keperluan memuat dan menurunkan orang atau barang

serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum yang merupakan satu simpul jaringan transportasi.

3. Berdasarakan kedua terminology diatas, terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan

menurunkan orang dan atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum yang

merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi.  Terminal juga dapat disebut sebagai fasilitas pelayanan untuk

angkutan umum.

2.2. Kategori Terminal

 Terminal adalah bagian dari infrastruktur transportasi yang merupakan titik lokasi perpindahan penumpang ataupun barang. Pada lokasi itu terjadi konektivitas antar lokasi tujuan, antar modal, dan antar berbagai kepentingan dalam system transportasi dan infrastruktur. Pengelolaan pada berbagai hal

(17)

tersebut perlu diperhatikan dan dikembangkan untuk pengembangan manajemen terminal. Kegiatan pengelolaa, regulasi (peraturan) dan norma

(18)

-Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 2 norma yang disepakati akan menentukan perkembangan

terminal secara terarah ( coach terminal ) - (Gromule, 2007).  Terminal dibagi beberapa kategori yang meliputi :

1. Terminal Penumpang adalah Prasarana Transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan menaikan penumpang, perpindahan intra/atau moda transportasi serta mengatur kedatangan pemberangkatan kendaraan angkutan penumpang umum; Terminal penumpang dapat dikelompokan atas dasar tingkat penggunaan terminal kedalam tiga tipe sebagai berikut :

s

 Terminal penumpang tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.

a

 Terminal penumpang tipe B berfungsi melayani

kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan/atau angkutan pedesaan.a  Terminal penumpang tipe C berfungsi melayani

kendaraan umum untuk angkutan pedesaan.

Unsur penting bagi eksistensi sebuah terminal penumpang adalah adanya angkutan umum dan penumpang, tanpa keduanya terminal tidak bermakna apapun hanya sebatas sebuah bangunan. Angkutan umum merupakan salah satu media transportasi yang digunakan masyarakat secara bersama-sama dengan membayar tarif. Angkutan umum yang biasa beroperasi dalam terminal meliputi : angkot, bis, ojek, bajaj, taksi dan metromini. Penumpang adalah masyarakat yang menaiki atau menggunakan jasa angkutan (bus). Jadi ruang transit penumpang adalah bangunan

(19)

peneduh terbuka besar yang berfungsi sebagai tempat istirahat sementara atau duduk-duduk, menunggu bus, menunggu teman, membaca koran serta mengobrol santai yang berada dalam terminal.

(20)

Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 3

2.Terminal Barang adalah Prasarana Transportasi jalan untuk keperluan membongkar dan memuat barang serta perpindahan intra/atau moda transportasi angkutan barang;

3.Terminal Peti Kemas adalah terminal dimana dilakukan pengumpulan peti kemas dari hinterland ataupun pelabuhan lainnya untuk selanjutnya diangkut ke tempat tujuan ataupun terminal peti kemas yang lebih besar lagi.  Terminal peti kemas yang berkembang dengan pesat dalam beberapa tahun belakangan ini adalah Terminal peti kemas  JICT, KOJA di Jakarta, TPS di Surabaya, TPK Semarang, TPK 

Belawan.

2.3.Fungsi Terminal

Pengelolaan terminal yang mampu menyesuaikandengan perkembangan, terkendali dan terarah (coach terminal ) berkaitan dengan : perencanaan, infrastruktur, system management dan informasi, lingkungan dan kerjasama serta pengaturan bebagai kepentingan yang aktif dalam kawasan terminal. Berbagai kepentingan yang ada dalam terminal adalah aktivitas transit, kewenangan, sistem pengendalian serta berbagai kepentingan yang mempengaruhi pengelolaan terminal secara terarah dan terkendali sesuai dengan tuntutan perkembangan di masa depan, dapat diilustrasikan pada Gambar 2-1.

Menurut Budi (2005: 182-183) dalam buku pembangunan kota tinjauan regional dan lokasi terminal, fungsi terminal adalah sebagai berikut :

1.Menyediakan tempat dan kemudahan perpindahan moda transportasi.

(21)
(22)

Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 4 PENGEMBANGAN TERMINAL SEBAGAI TERMINAL YANG TERATUR Kemungkinan solusi manajerial dan teknis. Kewenangan public sesuai dengan perkembangan. Pelayanan terhadap kebutuhan penumpang. Berbagai kegiatan dan bentuk kerjasama yang dapat dikembangkan. Kepentingan usaha pelaku bisnis terkait dengan terminal Gambar 2-1 :

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengelolaan Terminal Yang  Terarah ( Coach Terminal)

Sistem Pengendalian dan Sistem Informasi Management

Untuk Mewujudkan Terminal Yang Terarah dan Terkendali

Sumber : Gromule, 2007.

 Terminal merupakan simpul dalam sistem jaringan transportasi jalan yang berfungsi pokok sebagai pelayanan umum yaitu tempat untuk naik turun penumpang atau bongkar muat barang untuk pengendalian lalu lintas dan angkutan kendaraan umum, serta sebagai tempat pemberhentian intra atau antar moda transportasi. Sesuai dengan fungsi tersebut, maka penyelenggaraan terminal berperan menunjang tersedianya jasa transportasi yang sesuai dengan kebutuhan lalu lintas dan pelayanan

angkutan aman, cepat, tepat, teratur dan biaya yang terjangkau masyarakat.

(23)

Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 5

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

Berbagai fungsi pengelolaan terminal perlu dievaluasi untuk menyusun manajemen (pengelolaan) dan organisasi pengelola terminal di masa yang akan datang. Menurut Gromule (2007) perkembangan fungsi umum terminal harus dilaksanakan, diantisipasi perkembangannya dengan pola sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 2-2.

Gambar 2-2 :

Faktor-faktor Yang Menentukan Dalam Pengelolaan Logistik  Terminal

Lokasi Untuk Transit Penumpang dan Logistik  ( Passenger Logistic Hub / PLH )

Lokasi  Yang Strategis Dukungan Pemerintah Infrastruktu r Pelayanan Logistik Kerjasama dan Peluang dalam Pengembanga n Logistik Kualitas SDM Perkembanga n Sistem Informasi Manajemen  T Pang sa pasa r. r Loka si. Ø Pengat ura n oleh Pemerin tah. Ø Pengatura n pajak dan retribu si.Ø B Sifat teknis infrastru kt ur Hub. H Sifat pemind ah an antar moda transpo rt. oKerjasama dengan “hauler” (menari k). o Kerjasa ma dengan “public authoritie s”. o Pengalaman P Pendidikan dan pelatihan. p Manajemen Organis asi dan SDM. S Penjaminan mutu layanan. . technolog y Ø Informat ion (IT). ØTeknologi administr asi. Sumber : Gromule, 2007

Pemanfaatan lokasi sejalan dengan perkembangan cakupan wilayah (pangsa pasar), factor dukungan pemerintah, infrastruktur yang tersedia serta kerjasama yang terbentuk dalam pengembangan terminal perlu dikelola dengan sumber daya manusia yang ada. Pengelolaan atas faktor tersebut hendaknya  juga dipadukan dengan teknologi yang dimiliki.

(24)

Hub dalam pengertian umum adalah tempat atau node tempat orang berkumpul dan beraktivitas untuk memulai bepergian atau dating dari suatu tempat. Passenger Logistic Hub (PLH) secara harfiah dapat diidentikan dengan terminal tempat orang melakukan transit dengan segala logistic atau

sarana pendukungnya. Dalam lokasi ini infrastruktur social dan fisik dikoordinasikan dan diatur pemanfaatannya demi kepentingan semua pihak yang terlibat. Berdasarkan model diatas, maka sebuah terminal secara organisasi merupakan kesatuan infrastruktur fisik, sosial, aktivitas pemanfaatan dan pengaturan interaksi semua pihak yang berkehendak melakukan transit / bepergian dan dating dari atau menuju suatu tempat.

Keberhasilan management organisasi terminal tergantung pada aspek aspek :

1. Lokasi

2. Dukungan pemerintah sebagai otoritas, eksekutif  yang mengatur semua kepentingan stakeholder dan keperluan pembangunan wilayah.

3. Infrastruktur pelayanan logistic, termasuk dalam hal ini anggaran dana operasional (dalam konteks Negara antara lain APBN/APBD).

4. Kerjasama antara otoritas dengan berbagai pihak, dalam hal ini kerjasama antara pihak terminal dengan perusahaan bis, penyewa lokasi dan reklame serta pihak lain.

5. Kualitas sumber daya manusia (SDM) terminal.

6. Perkembangan system informasi manajemen, mekanisme pelaporan,

perencanaan, dan pertanggungjawaban (akuntabilitas dan disclosure).

(25)

Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 6

Berbagai hal tersebut diatas menjadi faktor yang perlu diperhatikan untuk evaluasi ataupun mengembangkan manajemen organisasi terminal. Penilaian yang dilakukan tentunya harus mengimplementasikan variable-variabel dalam

model tersebut pada elemen-elemen peraturan yang menjadi pedoman operasi terminal. Peraturan yang dimaksud antara lain adalah Undang-Undang,

(26)

Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 7

Peraturan Daerah, Surat Keputusan Kepala Daerah (Gubernur,

Walikota/Bupati).

2.4. Fasilitas Terminal

Fasilitas terminal dapat dikelompokkan atas fasilitas utama dan fasilitas pendukung, semakin besar suatu terminal semakin banyak fasilitas yang bisa disediakan.

1.Fasilitas Utama

Ø Jalur pemberangkatan kendaraan umum;

 Jalur pemberangkatan adalah pelataran didalam terminal penumpang yang disediakan untuk angkutan umum untuk menaikkan penumpang.

Ø Jalur kedatangan kendaraan umum;

 Jalur kedatangan adalah pelataran didalam terminal

penumpang yang disediakan untuk angkutan umum untuk menurunkan penumpang.

Ø Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu

keberangkatan, termasuk di alamnya tempat tunggu dan tempat istirahat kendaraan umum;

Ø Bangunan kantor terminal;

Ø Tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar; Ø Menara pengawas;

Ø Loket penjualan karcis;

Ø Rambu-rambu dan papan informasi, yang

sekurang-kurangnya memuat petunjuk jurusan, tarif dan jadwal perjalanan;

Ø Pelataran parkir kendaraan pengantar dan/atau taksi.

2.Fasilitas Penunjang

(27)
(28)

Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 8

Ø Kios/kantin

Ø Ruang pengobatan Ø Ruang informasi dan

pengaduanØ Wartel

Ø Tempat penitipan barang Ø Taman.

2.4. Pendapatan Terminal

Sumber pendapatan terminal terdiri dari beberapa sumber pendapatan diantaranya :

1. Retribusi Terminal

Retribusi Terminal adalah pelayanan atas penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang bis umum dan mobil barang, tempat kegiatan usaha, fasilitas lainnya di lingkungan terminal yang dimiliki dan atau dikelola oleh Pemerintah Daerah, tidak termasuk pelayanan peron. Retribusi terminal

2. Pelayanan Peron

 Tiket peron diambil dari tiap penumpang/pengantar yang masuk ke dalam area terminal. Khusus bagi penumpang yang tiba pada suatu terminal tidak dikenakan pembayaran peron.

0. Sewa Loket penjualan tiket dan sewa kios/toko yang ada di lokasi terminal Pada tiap lokasi terminal terdapat bangunan untuk penjualan tiket (loket), khus usn ya untu k kend araan umum lintas propinsi. Pengusaha yang membuka loket penjualan tiket dikenakan biaya sewa loket oleh terminal. Selain bangunan loket, bangunan lain yang juga terdapat dalam terminal adalah bangunan kios/toko tempat berjualan.  Toko/kios biasanya diisi oleh para pedagang makanan maupun

(29)
(30)

Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 9

4. Retribusi Parkir dan Toilet

Retribusi parkit dan toilet yang ada dalam terminal, bila dikelola dengan baik, dapat menjadi sumber pendapatan yang potensial bagi terminal. Namun Kondisi toilet di terminal kotor dan tidak nyaman. Aroma bau yang sangat menyengat hidung menjadi hal yang biasa. Begitu juga dengan pengelolaan parkir yang tidak memiliki pembukuan pendapatan retribusi parkir menyebabkan banyaknya pendapatan yang bocor.

2.5. Organisasi dan Tatalaksana

Organisasi dan tata-laksana kerja merupakan suatu system dan prosedur arus komando dan pertanggungjawaban pada sebuah organisasi. Sebuah system organisasi setidaknya harus memuat 3 (tiga) hal penting yaitu : (a) Sistem prosedur komando (perintah) dan pelaporan serta tanggungjawab; (b) Jenjang struktur organisasi dan personil; dan (c) Sistem tugas pokok dan fungsi.

2.5.1. Sistem Prosedur Perintah dan Pertanggungjawaban.

Sistem dan prosedur mencerminkan sumber perintah tata laksana kerja termasuk koordinasi dan pelaporan hasil kerja. Dalam system perintah ini tercermin

bagaimana mekanisme perintah dan

pertanggungjawaban diatur. System dan prosedur dalam organisasi merupakan bentuk mekanisme kerja yang baku dan diakui / ditaati dan akan dilakukan oleh semua personel dan jenjang yang membentuk

(31)

organisasi. Mekanisme ini mencakup perencanaan ( planning ), pengorganisasian ( organizing ), pelaksanaan kerja ( actuating ), dan pengendalian ( controlling ) termasuk pembinaan dan pengawasan.

(32)

Bab 2. Xajian Teori Terminal II -10

Organisasi dan Tata laksana kerja yang berkaitan d en ga n ma na je me n da n org an is as i termina l pa da umumnya berawal dari kedudukan Walikota/Bupati sebagao kepala daerah otonom, Dinas Perhubungan atau dinas terkait. Sesuai dengan system dan prosedur dala m sebuah organisasi, biasanya Kepala Dinas (dalam hal sebuah organisasi maka kapasitasnya adalah manajer) memiliki kewajiban melakukan : koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi secara vertical dan horizontal dalam masing-masing organiasa maupun antar unit organisasi sesuai dengan tugasnya.

Didalam teori organisasi, UPTD adalah pelaksana terdepan. Unit ini melaksanakan apa yang direncanakan dan digariskan oleh unit di atasnya. Sebagai contoh unit pelaksana produksi adalah pelaksana produksi sesuai jumlah, prosedur dan komposisi yang ditentukan.

2.5.2. Jenjang Struktur Organisasi dan Personel.

Dinas adalah unsur pelaksana pemerintah daerah pada sua tu bida ng atau urusan tertentu. Dina s Perhubungan, Komunikasi dan Informatika biasanya dipimpin oleh seorang kepala dinas yang bertanggungjawab kepada Walikota/Bupati.

Dalam masing-masing dinas, biasanya seorang kepala dinas memimpin dinas masing-masing yang didalamnya terdapat wakil kepala, bagian tata usaha dan beberapa sub dinas, UPTD dan kelompok jabatan fungsional. Sub-sub dinas dalam Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika adalah : Sub Dinas Perencanaan dan Program, Sub Dinas Perhubungan

(33)

Komunikasi dan Informatika Darat, Sub Dinas Perhubungan K om un ik as i d an I nf or ma ti ka L au t, d an S ub D in as Perhubungan Komunikasi dan Informatika Udara.

(34)

Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 11

2.5.3. Sistem Tugas Pokok dan Fungsi.

Dalam teori transportasi dan sesuai dengan konsep organisasi, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika berada pada fungsi management traffic (lalu-lintas) dan transportation (pemindahan). Management traffic berarti mengatur bagaimana system lalu-lintas pergerakan atau arus moda.dan manusia serta barang antar tempat, antar waktu dan antar moda. Sedangkan transport mengatur pengangkutan atau perpindahan manusia dan barang dengan moda dan dari serta menuju suatu lokasi.

Secara singkat untuk terminal dan transportasi darat diatur oleh bagian perhubungan darat yang memiliki tupoksi mengatur perencanaan sarana dan prasarana transportasi, dan juga system transportasi termasuk traffic light dan terminal.

 Tugas pokok organisasi terminal modern terbagi dalam tiga konteks yaitu

:

1. Administrasi dan system informasi. Dalam konteks ini terminal merancang system distribusi, jadwal dan arus transit moda transportasi sehingga terlayani secara efisien dan efektif. System administrasi ini juga mencakup system perencanaan, penyusunan kegiatan dan anggaran, pelaporan yang akuntabel.

0. Traffic Enggineering , atau pembentukan system lalu-lintas dan angkutan dari dan menuju terminal beserta pengaturannya. Dalam konteks ini management terminal merancang bagaimana

(35)

penggunaan dan pengembangan infrastruktur fisik, dan infrastruktur organisasi untuk dapat memberikan layanan yang optimal. Dalam hal ini organisasi mengatur system perparkiran, antrian, rambu, traffic light, serta fasilitas umum dan penunjang.

(36)

Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 12

3. Traffic Operation, mencakup bagaimana mengatur transit, jadwal perjalanan, distribusi jalur trayek, manajemen lingkungan terminal dan lalu lintas moda dan penumpang.

2.6. Manajemen dan Organisasi Terminal

Menurut Yong Puah Kok (2007), agar proses manajeme n mampu memberikan layanan yang memuaskan, maka bentuk proses manajemen terminal dan organisasinya dapat dideskripsikan dalam Gambar 3-3.

Untuk mengukur / mengevaluasi kemampuan manajemen terminal, mengantisipasi perkembangan dan kebutuhan masa depan digunakanlah indikator-indikator sebagai berikut (TIPS, USAID, 2001).

1. Proses Manajemen Terminal dilihat dari Indikator

Manajemen terminal dilihat dari aspek prosesnya berkaitan dengan kegiatan yang hasilnya tidak Nampak, kegiatan “soft activity” ini diukur dengan indikator :

1) Sistem administrasi dan prosedur pengendalian kegiatan terminal.

2) Sistem pengendalian keuangan : perencanaan anggaran – belanja dan pertanggungjawaban kegiatan operasi dan investasi.

3) Manajemen terminal dan manajemen sumber daya manusia yang meliputi rekrutmen, penugasan, dan wewenang.

4) Manajemen sumber daya lainnya yang meliputi : pengendalian dan perawatan infrastruktur, peralatan pengaturan lalu-lintas.

(37)

Untuk mengukur / mengevaluasi kemampuan manajemen terminal, mengantisipasi perkembangan dan kebutuhan masa depan digunakanlah indikator-indikator sebagai berikut (TIPS, USAID, 2001).

(38)

Bab 2. Xajian Teori Terminal

Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 13II - 13

Gambar 2-3 : Gambar 2-3 :

Diagram Management Mutu Terminal Diagram Management Mutu Terminal

Organisasi dan Pengelolaan

Organisasi dan Pengelolaan TerminalTerminal

Sistem Management Mutu Pengelolaan Terminal Sistem Management Mutu Pengelolaan Terminal Pemasok (

Pemasok (supplier supplier )) Proses Manajemen Pengelolaan KegiatanProses Manajemen Pengelolaan Kegiatan Proses

Proses Management Management

 Te

 Termrmininalal

Dukungan Dukungan Pemerintah dan Pemerintah dan Pengembangan Pengembangan .. Proses Operasi Proses Operasi  Te

 Termrminainal.l.

Evaluasi dan Pengukuran Kinerja Evaluasi dan Pengukuran Kinerja

Pengendalian Pencapaian Kinerja Pengendalian Pencapaian Kinerja

Sumber : Yong Puah Kok, 2007. Sumber : Yong Puah Kok, 2007.

2. Proses Manajemen Terminal dilihat dari Indikator 2. Proses Manajemen Terminal dilihat dari Indikator

Man

Manajeajemen men tetermrminainal l dildilihaihat t dardari i aspaspek ek proprosessesnya nya berberkaikaitantan dengan kegiatan yang hasilnya tidak Nampak, kegiatan “soft dengan kegiatan yang hasilnya tidak Nampak, kegiatan “soft activity” ini

activity” ini diukur diukur dengan dengan indindikatikator :or :

5)

5) Sistem adSistem adminisministrasi dan prosetrasi dan prosedur pengendur pengendalian kegidalian kegiatanatan terminal.

terminal. 6)

6) Sistem Sistem pengendalpengendalian keuangian keuangan : peran : perencanaan anencanaan anggaran –ggaran – belanja dan pertanggungjawaban kegiatan operasi dan belanja dan pertanggungjawaban kegiatan operasi dan investasi.

investasi.

7)

7) ManajemManajemen termen terminal dan minal dan manajemanajemen sumbeen sumber dayar daya man

manusiusia a yanyang g melimeliputi reputi rekrutmkrutmen, penuen, penugasan, dangasan, dan wewenang.

wewenang.

0)

0) ManajManajemen sumemen sumber dayber daya lainnya lainnya yang melia yang meliputi :puti : pengendalian dan perawatan infrastruktur, peralatan pengendalian dan perawatan infrastruktur, peralatan

(39)

pengaturan lalu-lintas. pengaturan lalu-lintas.

(40)

Bab 2. Xajian Teori Terminal

Bab 2. Xajian Teori Terminal II -14II -14

3 .

3 . F uF un gn gs i s i t et ek nk ni s i s d ad an n p rp ro go grra m a m mma na na ja je me me n e n t et er mr mi ni na la l men

men cercer minmin kaka n n impimplemelementasi darntasi dari fungsi sebui fungsi sebuah termiah terminalnal pa

pada da kekegigiatatan an trtranansisit. t. YaYang ng mmeennccakakuup p : : ppeerreennccananaaaann,, pelaksanaan, pengendalian dan monitoring.

pelaksanaan, pengendalian dan monitoring. 1)

1) Sistem Sistem layanan layanan dan delidan delivery, very, melipumeliputi pelaksti pelaksanaananaan opera

opera si si daladalam m termterminal pada beinal pada berbagai birbagai bidang.dang. 2)

2) SistSistem pemanfem pemanfaatan dan pengemaatan dan pengembangabangan infrastrn infrastrukturuktur fisik terminal, pemanfaatan keahlian dan keterampilan fisik terminal, pemanfaatan keahlian dan keterampilan sumber daya manusia.

sumber daya manusia. 3)

3) Sistem Sistem penyusunan penyusunan anggaran anggaran dan pedan pelaporan.laporan. 4)

4) SistSistem monem monitoitorinring dan evalug dan evaluasi.asi. 4. Struktur dan Budaya Organisasi. 4. Struktur dan Budaya Organisasi.

Mencakup organisasi, landasan operasional tugas pada Mencakup organisasi, landasan operasional tugas pada

pengelolaan terminal, diukur dengan menggunakan pengelolaan terminal, diukur dengan menggunakan indicator-indikator sebagai berikut :

indikator sebagai berikut :

1)Sistem budaya organisasi dan layanan yang dianut. 1)Sistem budaya organisasi dan layanan yang dianut. 2)Visi dan misi

2)Visi dan misi

3)Kemampuan dan gaya kepemimpinan. 3)Kemampuan dan gaya kepemimpinan. 4)Pendekatan tata kelola (

4)Pendekatan tata kelola (governance approachgovernance approach )) 5)Koordinasi dan relasi dengan berbagai instansi. 5)Koordinasi dan relasi dengan berbagai instansi. 5. Sumber Daya Pengelolaan Terminal.

5. Sumber Daya Pengelolaan Terminal.

Pengukuran sumber daya lain dimaksudkan untuk mengukur Pengukuran sumber daya lain dimaksudkan untuk mengukur dam

dampak pak dardari i perperkemkembanbangan gan lilingkngkungungan an terterhadhadap ap tuntuntuttutanan pe

perkrkemembabangngan an mamasa sa dedepapan n dadan n pepellayayananan an yyanang g haharrusus disediakan atau tersedia saat ini.

disediakan atau tersedia saat ini. 1)Sumber daya manusia.

1)Sumber daya manusia. 2)Sumber dana.

2)Sumber dana.

3)Sumber daya lainnya. 3)Sumber daya lainnya.

Un

Untutuk k pepelalaksksananaan aan evevalaluauasi si guguna na memenenentntukukan an bebentntukuk organi

(41)

dengan tantangan yang ada maka akan digunakan indicator menurut peraturan dan fungsi umum pengelolaan terminal. Indikator dalam peraturan dipergunakan sebagai acuan agar sesuai

(42)

Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 15

dengan perundangan, sedangkan fungsi manajemen terminal dipergunakan sebagai acuan normatif pengelolaan.

Untuk melakukan analisis / kajian tentang manajemen terminal, alur kegiatan dapat diilustrasikan pada Gambar 2-4.

Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa proses kajian menggunakan data primer hasil wawancara dan studi banding, dipadukan dengan proyeksi kuantitatif atas data sekunder yaitu data transportasi dan kinerja terminal secara umum. Hasil analisis atas dasar data primer dan sekunder ini

akan menentukan bentuk organisasi yang layak digunakan.

2.7. Efisiensi dan Optimalisasi Terminal 2.7.1. Pengukuran Manfaat Terminal

Kajian efisiensi pelayanan pada terminal dapat digunakan pendekatan demand side , yaitu pendekatan yang menitikberatkan pencapaian layanan terminal pada moda transportasi dan penumpang.

Pengukuran dan proyeksi kinerja terminal dapat digunakan berbagai basis fungsi tujuan pencapaian tujuan, kenyamanan, murah dan layak. Pengukuran kemanfaatan terminal dalam proses perkembangannya, ditinjau dari perkembangan lingkungan, perkembangan transportasi dan ekonomi

masyarakat. Secara rinci berbagai fungsi umum tersebut dapat dideskripsikan pada Tabel 2-1.

(43)

Proyeksi kondisi dan beban kerja masa yg akan dating; analisis data sekunder dan hasil

wawa nca ra

Perda atau SOTK  Dinas Perhubungan

Fakta dan Harapan Masyarakat

Organisasi dan  Tatalaksana kerja

 Terminal

Renstra (RPJM) dan RKPD serta Perda, Provinsi,

Kepmen

Analisis : Potensi SDA, SDM dan Lokasi terminal

secarasintesa.

Konsep dan Teori Strategi Passenger Logistic Hub Berbagai tindakan yang perlu diprioritaskan ke depan Pengembangan Alternatif  Organisasi Proyeksi resiko lingkungan transportasi Pemilihan Alternatif 

Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 16

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

Gambar 2-4 :

Metodologi Kajian Organisasi dan Sistem Pengelolaan Terminal KONSEP DAN DATA PROSES SINTESIS

DAN

OUTPUT ATAU KELUARAN Penentuan Pilihan

(44)

Bab 2. Xajian Teori Terminal II -17

Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 18

Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 19

Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 21

Bab 2. Xajian Teori Terminal II -22

Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 23

Tabel 2-1 :

Fungsi Umum Sebuah Terminal FUNGSI FISIK TERMINAL

DALAM TRANSPORTASI FUNGSI TERMINAL LINGKUNGAN, Kecepatan Layanan dan Langsung Kenyamanan Penumpang, Awak serta Tingkat Kemurahan Kelayakan

1.Fasilitas parker 1. Lebih mudah 1. 1.Kelayakan

dan transit untuk biaya bagicalon 2.Kelayakan

penumpang. perpindahan penumpang. fungsi kedepan

2. Perjalanan / trayek yang 2. dan

atau bebas. berbeda. BBM dan biaya perkembangan

3. Membantu para 2. Kenyamanan bagi awak lingkungan.

penglajo lokasi untuk 3. Efisiensi 3. Kelayakan daya

(commuters ) istirahat diarahkan pada tamping moda

dalam sementara; kenyamanan dan transit

menghemat restorasi; lokasi. penumpang.

waktu transit atau mencapai sanitasi. 3. Parkir dan tarif  retribusi, 4. Kongesti dan moda

kerja. pembersihan dikompensasika 5. Kerjasama

4.Rotasi dan angkutan dan dalam bentuk pemerintah dan

sirkulasi jam istirahat awak kenyamanan pe nyelengga ra;

kendaraan dan angkutan. lokasi. dan perluasan

 jam perjalanan 4. Loop / fungsi.

semakin efisien – pool dan 6. Lingkungan

sehingga sirkulator taxi sekita r.

selogan : angkutan kota. 7. Daya dukung

“kapanpun dan 5. Pelayanan lahan dan

kemanapun” jarak menengah / infrastruktur.

terjangkau dan (wilayah tepi 8. Kelayakan

aman. kota). 6. Layanan terkait dengan moda dan jasa perjalanan. 7. Kenyamanan dukungan untuk transit apakah meminimalkan kesulitan dan tambahan ongkos.

Sumber : Tridib Banerjee dan Deepak Bahl et. Al (2005).

Selain dengan data langsung yang berkaitan dengan terminal, efisiensi atau kemampuan layanan sebuah terminal dapat diukur dari beberapa variable antara lain :

(45)

1)Biaya dan waktu transport (cost and timeliness of  transport)

2)Demand transport. 3)Compliance cost.

4)Energy cost saving, and

5)City cost transport efficiency.

Kelayakan sebuah terminal ditinjau dari aspek manajemen strategic yaitu “key success factors ” antara lain mencakup (Surface Transportation, Anonim, 2004) :

1) Meningkatkan keselamatan dan keamanan system transportasi untuk pengendara kendaraan bermotor ataupun bukan.

2) Meningkatkan aksesabilitas dan pilihan moda dan  jurusan.

3) Meningkatkan dan melindungi lingkungan, meningkatkan

penghematan BBM, dan meningkatkan kualitas hidup. 4) Meningkatkan konektivitas system transportasi, antar

wilayah, antar moda maupun transit manusia dan barang.

5) Mengurangi / memecah kemacetan lalu-lintas dengan memberikan fasilitas lebih baik kepada kendaraan umum.

6) Mendukung kebijakan transportasi, tata guna lahan dan pekembangan wilayah.

7) Mendukung pencapaian / konektivitas ( accessability  and connectivity )

area, maupun jaringan transportasi yang sedang / akan dibangun.

Pembangunan dan perkembangan sebuah terminal ataupun system jaringan transportasi selalu memerlukan monitoring dan pengkajian yang sustainable untuk keperluan

(46)

Penyempurnaan dan penyesuaian ini diperlukan karena adanya perkembangan tuntutan dan perkembangan lingkungan. Menurut Omar Hassan (2001) penyempurnaan sebuah project dimaksudkan agar sesuai / selaras ( match) dengan anggaran,

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

pencapaian criteria dan kondisi lingkungan yang berkembang. Sedangkan kebijakan-kebijakan yang perlu diambil mencakup : penyempurnaan organisasi yang “ramping” dan efisien; peningkatan kemampuan layanan;

pencapaian tujuan secara konsisten di tengah berbagai perubahan.

Berbagai issue strategis yang menjadi bahan pembahasan internasional pada kajian tentang infrastruktur transportasi (Anonim, 2002, Conference Territorial Development Policy : The Role of Infrastructures) :

D

pilihan-pilihan infrastruktur; p

hubungan antara wilayah pedesaan dan perkotaan; h

pengembangan infrastruktur untuk merangsang factor endogen wilayah;w

kendala pembangunan dan pengembangan infrastruktur; k

peran lembaga swasta dalam infrastruktur system transportasi.

2.7.2. Pengukuran Kinerja Terminal

Berdasarkan basis pendekatan manajemen transportasi,  Tridib Banerjee dan Deepak Bahl et. al. (2005) menentukan

faktor penting untuk dikaji berdasarkan “ transit user   perception” adalah sebagai berikut :

(47)

Bab 2. Xajian Teori Terminal II -20

1. Penggunaan dan aktivitas yang tertampung saat ini dan harapan harapannya di masa mendatang. Harapan ini berkaitan dengan peningkatan kegiatan dan kehidupan masyarakat sehubungan dengan penyediaan jasa transportasi.

2. Kenyamanan dan kesan positif. Terminal sebagai unit pusat transportasi diukur menurut persepsi pengguna ( stakeholder ) pada aspek keamanan, kebersihan dan daya tarik.

3. Kemudahan pencapaian dan keterkaitan ( access and  linkage) pusat transportasi mampu mengakomodasi dan menjawab tantangan permasalahan dalam sikap, kaidah dasar transportasi (pedoman),

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

permasalahan aksesabilitas, dan peluang serta ancaman di masa depan.

4. Terminal sebagai pusat pelayanan transportasi harus mampu mengintegrasikan berbagai aktivitas masyarakat dan sosialisasi masyarakat yang ada di dalam dan sekitar terminal.

2.8.Permasalahan Seputar Terminal

Permasalahan yang biasa terjadi di terminal meliputi:

1. Permasalahan Seputar Pengunjung.

a. Minimnya kesadaran penumpang terhadap kebersihan dan ketertiban terminal.

Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya penumpang yang membuang sampah pada sembarang tempat serta menunggu bus diluar lokasi yang telah ditentukan. kondisi ini mengakibatkan kondisi terminal yang kotor dan

(48)

b. Minimnya kesadaran penumpang untuk membayar retribusi (peron) Minimnya kesadaran penumpang untuk membayar retribusi dapat mengurangi

pendapatan terminal. Sedangkan kebutuhan dana untuk perawatan sarana dan prasarana terminal sangat besar. 2. Permasalahan seputar awak angkutan umum

a. Minimnya kesadaran terhadap peraturan dan tata tertib terminal. Banyaknya angkutan umum yang

menaikan dan menurunkan penumpang pada

sembarang tempat diluar tempat pemberhentian yang telah ditetapkan, merupakan cerminan rendahnya

kesadaran awak angkutan umum akan ketertiban

terminal. ditambah lagi dengan banyaknya kendaraan umum yang menunggu penumpang di pintu keluar terminal yang dapat mengakibatkan antrian kendaraan.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

b. Banyaknya kendaraan umum yang tidak membayar retribusi terminal. Untuk menghindari pembayaran retribusi, angkutan umum banyak yang tidak masuk dalam terminal, hanya melintas di depan terminal.

kondisi ini sangat merugikan bagi terminal.

3. Permasalahan seputar pengelolaan terminal a. Lemahnya proses rekrutmen karyawan.

Karyawan terminal adalah pegawai pemerintah yang ditetapkan oleh Dinas Perhubungan Daerah. Penempatan pegawai pemerintah pada organisasi pengelolaan terminal tidak melalui proses rekrutmen

(49)

berdasarkan sebuah kebutuhan kriteria dan kualifikasi orang berdasarkan jabatan. Tidak adanya proses rekrutmen dapat mengakibatkan rendahnya kualitas SDM pengelola terminal

b. Pengelolaan terminal yang tidak profesional pengelolaan terminal yang tidak profesional dapat

mengakibatkan: Ketidakjelasan pembagian tugas dan kewenangan antar bagian. Ketidakjelasan standard operation procedure (SOP). Rendahnya standar pelayanan yang diberikan kepada

penumpang dan awak angkutan umum

Kondisi terminal yang kotor, semrawut dan kumuh.

c. Lemahnya pengawasan terhadap peraturan dan tata tertib terminal Pengawasan terhadap tata tertib terminal

mengakibatkan banyaknya pelanggaran-pelanggaran baik yang dilakukan oleh awak angkutan umum maupun penumpang yang pada akhirnya

mengakibatkan kondisi terminal yang tidak tertib, d. Manajemen keuangan yang tidak akuntabel dan

transparan

Manajemen keuangan termnial yang tidak akuntabel dan transparan

dalam hal laporan keuangannya. Laporan keuangan tidak dapat diiaudit

untuk mengetahui berapa potensi pendapatan yang dapat digali dan

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

dikembangkan. Tidak transparannya

pengelolaan keuangan

mengakibatkan banyaknya kebocoran-kebocoran anggaran dan pendapatan. Pendapatan terminal ditetapkan berdasarkan sebuah target pendapatan

(50)

berdasarkan hasil kajian terlebih dahulu. Selian itu penetapan target PAD dari pendapatan terminal tidak mempertimbangkan aspek kebutuhan terhadap perawatan fisik sarana dan prasarana dan utilitas terminal.

e. Kurang perhatian terhadap pemeliharaan sarana fisik Umur ekonomis bangunan terminal dapat menjadi pendek, apabila tidak dilakukan pemeliharaan yang tepat dan berkala. Banyak bangunan terminal baik sarana dan prasarana maupun fasiltas terminal yang sudah tidak terawat dan layak untuk digunakan.

Namun pemeliharaan dan perbaikan terhadap berbagai fasilitas dan prasarana tersebut sangat minim. Ketiadaan anggaran dan biaya menjadi alasan pembenaran kondisi tersebut.

4. Permasalahan seputar pengaruh lingkungan ekternal terminal Persoalan yang timbul akibat berbagai kepentingan dari

lingkungan ekternal terminal adalah sebagai berikut:

a. Premanisme

Premanisme dilingkungan terminal menjadi sesuatu yang melekat. Dimana ada sebuah terminal disitu tumbuh dan berkembangnya premanisme. Maraknya preman yang beroperasi di lingkungan terminal mengancam keamanan dan kenyamanan penumpang. Berbagai tindak kejahatan seperti: penodongan, pencopetan/pencurian dan tawuran antar kelompok menjadi suatu tindak kejahatan yang sering ditemui di lokasi terminal.

(51)

b. Pencaloan tiket.

Masalah pencaloan menjadi persoalan klasik yang tak berujung tuntas sampai saat ini. Lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh pengelola terminal memberikan ruang bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan pencaloan. Kegiatan pencaloan biasanya akan marak pada moment tertentu seperti; saat-saat menjelang hari raya, dimana pada masyarakat Indonesia terdapat budaya pulang kampung. Kegiatan pencalo an hadir seiring dengan berdirinya terminal. Untuk mengantisipasi dan meminimalisasi aktivitas pencaloan, perlu dilakukan sebuah pengawasan yang ketat disertai sebuah sanksi hukum yang keras terhadap aktivitas pencaloan yang dapat merugikan masyarakat.

(52)

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III- 1

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III - 2

BAB III

ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN TERMINAL

3.1. ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PENGELOLA TERMINAL

1. KETENTUAN UMUM

Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan :

a. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota/Kabupaten

. . . .

b. Walikota/Bupati adalah Walikota/Bupati . . . .

c. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan Kota/Kabupaten . . . .

d. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan Kota/Kabupaten ...

e. Unit Pengelola Terminal adalah Unit Pengelola  Terminal Kota/Kabupaten

f. Kepala adalah Kepala Unit Pengelola Terminal Kota/Kabupaten . . . .

g . T e r m i n a l a d a l a h T e r m in a l a ng k u t a n p e n u m p a n g umum di Kota/Kabupaten

h. Kas Daerah adalah Kas daerah Kota/Kabupaten . . . .

i. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjuk kan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hal seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.

2. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

(53)

Operasional Dinas Perhubungan dibidang pengelolaan  Terminal.

2.2. Unit Pengelola Terminal dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

2.3. Unit Pengelola Terminal mempunyai tugas pe ng el ol aa n da n pemeliharaan terminal.

2.4. Untuk melaksanakan tugas pengelolaan dan pemeliharaan terminal, Unit Pengelola Terminal mempunyai fungsi :

1) Penyusunan dan pelaksanaan rencana dan pr og ra m ke rj a pengelolaan terminal, penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, member ika n bim bin gan dan pembinaan terhadap kegiatan pengelolaan terminal;

2) Pengendalian, pengawasan dan pengaturan system sirkulasi lalu lintas kendaraan dan penumpang umum serta kegiatan lain di terminal;

3) Penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan bangunan dan fasilitas terminal;

4) Pelaksanaan pemeliharaan taman, kebersihan dan bangunan fisik terminal;

5) Pelaksanaan pemungutan retribusi Daerah dan pendapatan lainnya yang sah, yang berkaitan dengan pengelolaan bangunan pelayanan umum terminal untuk disetor ke Kas Daerah;

6) Pelaksanaa n ketertiba n dan keamana n kendaraan yang mangkal/parkir dalam terminal dan lingkungan terminal secara keseluruhan;

(54)

8) Pelaksanaan koordinasi yang meliputi segala usaha dan kegiatan guna mewujudkan kesatuan dan keserasian gerak yang berhubungan dengan peningkatan pelayanan masyarakat di terminal;

9) Pengawasan segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan pengamanan teknis atas pelaksanaan tugasnya;

(55)

Bab 3. Organisasi dan Wanajeme n Terminal III - 3

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

10)Pengelolaan urusan ketatausahaanUnit Pengelola Terminal;

11)Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

3. ORGANISASI

3.1. Susunan Organisasi

Struktur organisasi Unit Pengelola Terminal dapat digambarkan sebagai berikut :

1) Susunan Organisasi Unit Pengelola Terminal terdiri dari :

a.Kepala;

b.Petugas Administrasi;

(56)

d.Petugas Pendapatan dan Retribusi; e.Petugas Keamanan dan Ketertiban; f.Kelompok Jabatan Fungsional.

2) Petugas Administrasi, Petugas Pengendalian dan Operasional, Petugas Pendapatan dan Retribusi; Petugas Keamanan dan Ketertiban serta Kelompok  Jabatan Fungsional, berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala.

3) Bagian Organisasi, Nama dan Wilayah Kerja Unit Pengelola Terminal, merupakan bagian yang tidak terpisahkan.

3.2. Kepala

Kepala mempunyai tugas memimpin, membina, dan mengendalikan serta mengkoordinasikan tugas dan fungsi sebagaimana tersebut diatas.

3.3. Petugas Administrasi

Petugas Administrasi mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana dan program kerja Unit Pengelola  Terminal;

b. Melaksanakan pengelolaan urusan surat-menyurat, ekspedisi, kearsipan, penggandaan, pengagendaan, kehumasan, dokumentasi dan pelaporan;

c. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi penyusunan anggaran,

pembukuan dan laporan

pertanggungjawaban keuangan berpedoman pada system informasi manajemen pelaporan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang

(57)

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III - 4 berlaku;

(58)

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III - 5

d. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian yang meliputi pendataan, penyiapan bahan administrasi dan kesejahteraan pegawai;

e. Penyiapan bahan penyusunan naskah dan peraturan pelaksanaan serta menghimpun peraturan perundang-undangan dibidang pengelolaan  Terminal;

f. Melaksanakan inventarisasi dan pemeliharaan barang-barang inventaris;

g. Melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga dan

perlengkapan;

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

3.4. Petugas Pengendalian dan Operasional

Petugas Pengendalian dan Operasional mempunyai tugas :

a. Melaksanakan penataan pelataran terminal menurut rute atau jurusan, fasilitas penumpang dan fasilitas penunjang terminal serta arus lalu lintas di daerah pengawasan terminal;

b. Melaksanakan penyajian daftar rute perjalanan dan tariff angkutan;

c. Melaksanakan penyusunan jadwal perjalanan berdasarkan kartu pengawasan;

d. Melaksanakan pengaturan tempat tunggu dan arus kendaraan umum didalam terminal;

e. Melaksanakan pemeriksaan kartu pengawasan, jadwal perjalanan, kelaikan jalan dan penyidikan pelanggaran; f. Melaksanakan pengaturan kedatangan dan

(59)

telah ditetapkan;

g. Melaksanakan pemberitahuan tentang

pemberangkatan dan kedatangan kendaraan umum pada penumpang;

(60)

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III - 6

h. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian tariff  angkutan;

i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan pelanggaran;

 j. Melaksanakan pencatatan jumlah kendaraan dan penumpang yang datang dan berangkat di terminal; k. Melaksanakan pengawasan pelayanan jasa

pengusaha angkutan dan pemanfaatan fasilitas terminal;

l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

3.5. Petugas Pendapatan dan Retribusi

Petugas Pendapatan dan Retribusi mempunyai tugas : a. Melaksanakan pemungutan retribusi dan pendapatan

lain yang sah di terminal sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

b. Melaksanakan administrasi pungutan retribusi terminal dan pendapatan lainnya serta menyetorkannya kepada Kas Daerah paling lama 24  jam;

c. Melaksanakan administrasi penggunaan kupon/tanda retribusi terminal;

d. Melaksanakan pemeriksaan secara berkala jumlah

kendaraan yang masuk terminal dan jumlah pungutan retribusi;

e. Melaksanakan penyusunan laporan pelaksanaan pungutan retribusi dan pendapatan lain secara periodic;

f. Melaksanakan penagihan piutang retribusi terminal dan piutang pendapatan lainnya;

(61)

g. Membukukan hasil pendapatan retribusi terminal dan pendapatan lainnya;

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

(62)

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III - 7

Petugas Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas : a. Melaksanakan penjagaan, pengawasan dan

pembinaan untuk terjaminnya keamanan dan ketertiban terminal;

b. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pemeliharaan keamanan dan ketertiban terminal;

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

3.7. Kelompok Jabatan Fungsional

a. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas sesuai jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

c.  Jumlah Jabatan Fungsional, ditentukan berdasarkan kebutuhan beban kerja.

d.  Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. TATA KERJA

4.1. Kepala, dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.

4.2. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala, Petugas Administrasi, Petugas Pengendalian dan Operasional, Petugas Pendapatan dan Retribusi, dan Petugas

(63)

Keamanan dan Ketertiban, serta Pejabat Fungsional wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertical maupun horizontal baik ke dalam maupun antar satuan

(64)

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III - 8

organisasi dalam lingkungan DInas Perhubungan serta instansi lain sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing.

4.3. (1) Pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab memimpin, men gk oordina sik an da n memb erika n bimbingan serta petunjukpetunjuk bagi pelaksanaan tugasnya.

2) Setiap pegawai di lingkungan Unit Pengelola Terminal wajib mengikuti dan

mematuhi petunjuk-petunjuk dan

bertanggungjawab kepada atasan serta menyampaikan laporan terpat pada waktunya.

3)Setiap laporan dari bawahan yang diterima oleh pimpinan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut da n d ija dik an ba ha n u nt uk memb erik an petunjuk kepada bawahan.

5. LAIN-LAIN

Hal-hal lain yang belum diatur dalam pedoman ini, akan diatur kemudian.

(65)

Kabupaten/Kota ;

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ; ati/Walikota ;

penyelenggara / Instansi Pemerintah Daerah atau Dinas yang bertanggung jawab dalam penyelen

Kabupaten/Kota ;

erintah Daerah atau Dinas yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Pengelolaan rsifat sementara ;

g tidak bersifat sementara pada sebagian badan jalan dan fasilitas parkir kendaraan diluar bada i dari kendaraan bermotor atau kendaraan tidak bermotor;

an teknis yang berada pada kendaraan itu;

anpa rumah-rumah, baik dengan atau tanpa kereta samping;

kapi sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk, tidak termasuk tempat duduk penge

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

3.2. PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGELOLAAN

TERMINAL

(66)
(67)

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III - 10

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

12. Mobil Bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8 (delapan) tempat duduk, tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan bagasi;

13. Mobil Barang adalah kendaraan bermotor selain sepeda motor, mobil penumpang, mobil bus dan kendaraan khusus;

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan pelaksanaan penyelenggaraan pengelolaan terminal adalah diutamakan dalam rangka menunjang kelancaran mobilitas orang dan barang serta menjamin keterpaduan intra dan antar moda transportasi, baru kemudian

sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah.

3. JENIS TERMINAL

1) Penyelenggaraan dan pengelolaan terminal dikelompokan kedalam dua jenis yaitu terminal penumpang dan terminal barang.

2)  Terminal penumpang adalah merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan menaikan penumpang, perpindahan antar intra dan/atau antar moda transportasi serta mengatur kedaangan dan keberangkatan kendaraan penumpang umum.

3)  Terminal barang adalah merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan membongkar dan memuat barang serta perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi.

(68)

 Tipe A, Terminal Penumpang Tipe B, dan Terminal Penumpang Tipe C.

(69)

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III- 11 Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

2)  Terminal Penumpang Tipe A, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar Kota antar Propinsi , angkutan antar Kota dalam Propinsi dan angkutan Kota.

3)  Terminal penumpang tipe B, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar Kota dalam Propinsi, angkutan Kota.

4)  Terminal penumpang tipe C, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan Kota.

4.2. Fasilitas Terminal

1) Fasilitas terminal penumpang terdiri dari fasilitas utama dan fasilitas penunjang.

2) Fasilitas utama terdiri dari :

a.  Jalur pemberangkatan kendaraan umum; b.  Jalur kedatangan kendaraan umum;

c.  Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan, termasuk di dalamnya tempat tunggu dan tempat istirahat kendaraan umum;

d. Bangunan kantor terminal;

e.  Tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar; f. Menara pengawas;

g. Loket penjualan karcis;

h. Rambu-rambu dan papan informasi, yang sekurang-kurangnya memuat petunjuk jurusan, tarif dan jadwal perjalanan.

3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf c,f,g, dan h tidak berlaku untuk terminal penumpang Tipe C.

4) Fasilitas penunjang sebagaimana dimaksud tersebut diatas dapat berupa :

(70)
(71)

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III - 12III - 12 Pedoman Umum Pengelolaan Terminal Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

d.Ruang pengobatan; d.Ruang pengobatan;

e.Ruang informasi dan pengaduan; e.Ruang informasi dan pengaduan; f.Telefon umum/wartel;

f.Telefon umum/wartel;

g.Tempat penitipan barang; g.Tempat penitipan barang; h.Taman.

h.Taman.

5) Fasilitas terminal penumpang sebagaimana dimaksud diatas, 5) Fasilitas terminal penumpang sebagaimana dimaksud diatas,

dilengkapi dilengkapi

dengan fasilitas bagi penumpang penderita cacat sesuai dengan dengan fasilitas bagi penumpang penderita cacat sesuai dengan

kebutuhan. kebutuhan.

4.3. Daerah Kewenangan dan Lingkungan 4.3. Daerah Kewenangan dan Lingkungan

1)

1) Daerah kewenangan terminal penumpang terdiri dari :Daerah kewenangan terminal penumpang terdiri dari : a.

a. Daerah lDaerah lingkungan ingkungan kerja kerja termiterminal mernal merupakan daupakan daerah yerah yangang diperu

diperuntukan untuk fasilitas utama dan ntukan untuk fasilitas utama dan fasilitas penunjangfasilitas penunjang terminal.

terminal. b.

b. DaDaererah ah pepengngawawasasan an tetermrmininal al memerurupapakan kan dadaererah ah didi luar daerah lingkungan kerja terminal yang diawasi oleh luar daerah lingkungan kerja terminal yang diawasi oleh pe

petutugas gas tetermrmininal al ununtutuk k kekelalancncararan an ararus us lalalu lu lilintntas as didi sekitar terminal.

sekitar terminal.

2)

2) Daerah lingkungan kerja terminal, harus memiliki batas-batasDaerah lingkungan kerja terminal, harus memiliki batas-batas yang jelasdan diberi hak atas tanah sesuai dengan peraturan yang jelasdan diberi hak atas tanah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

perundang-undangan yang berlaku.

3)

3)Daerah pengawasan terminal sebagaimana disebutkan padaDaerah pengawasan terminal sebagaimana disebutkan pada huruf b Pasal ini, mencakup radius 100 (seratus) meter. huruf b Pasal ini, mencakup radius 100 (seratus) meter.

4.4. Lokasi dan Pembangunan Terminal 4.4. Lokasi dan Pembangunan Terminal

1)

1) PenePenentuan lokantuan lokasi termisi terminal penumnal penumpang dilakupang dilakukan dengankan dengan memperhat

memperhatikan ikan rencarencana kebutuhan lokasi simna kebutuhan lokasi simpul yangpul yang meru

merupakan bagian darpakan bagian dari rencani rencana umum jaringaa umum jaringan n transportransportasitasi  jalan.

(72)

a. Rencana Umum Tata Ruang; a. Rencana Umum Tata Ruang;

(73)

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III - 13 Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

b.Kepadatan lalu lintasdan kapasitasjalan sekitar Terminal; c.Keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda;

d.Kondis topografi lokasi Terminal; e.Kelestarian lingkungan .

3) Penetapan lokasi terminal penumpang tipe A selain harus memperhatikan ketentuan sebagaimana tersebut diatas, harus memenuhi persyaratan :

a. Terletak dalam jaringan trayek antar kota antar propinsi, antar kota dalam propinsi;

b. Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A;

c. Luas lahan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) ha;

d. Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak sekurang-kurangnya 200 (duaratus) M.

4) Penetapan lokasi Terminal Penumpang Tipe B selain harus

memperhatikan ketentuan sebagaimana yang tersebut diatas, harus memenuhi persyaratan :

a. Terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam propinsi; b. Terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan

sekurangkurangnya kelas III B;

c. Luas jalan sekurang-kurangnya 3 (tiga) ha;

d. Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak sekurang-kurangnya 50

(limapuluh) meter.

5) Penetapan lokasi terminal penumpang Tipe C selain harus

memperhatikan ketentuan sebagaimana yang tersebut diatas, harus memenuhi persyaratan :

Gambar

Gambar 2-3 :Gambar 2-3 :

Referensi

Dokumen terkait

SETAKAT 15 OGOS 2021 FASA 1 KEDAH SELANGOR W.P KUALA LUMPUR NEGERI SEMBILAN MELAKA JOHOR W.P PUTRAJAYA FASA 2 PULAU PINANG PERAK KELANTAN TERENGGANU PAHANG SABAH FASA 3 PERLIS

(1) Objek Retribusi Terminal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b adalah pelayanan penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang dan bis umum, tempat kegiatan

Retribusi Terminal yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pembayaran atas pelayanan penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang dan bus umum, tempat kegiatan usaha,

Retribusi Terminal yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pembayaran atas pelayanan penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang dan bis umum, tempat

Perlakuan populasi 8 gulma E.crus-galli yang ditanam bersama padi menekan bobot kering total E.crus-galli sebesar 45.7% dibandingkan terhadap perlakuan 8 E..

Kemiringan lereng di sepanjang Jalan Kapten Muslihat hingga Terminal Laladon cukup bervariasi, yaitu sebagai berikut (Anonim (2003) dalam Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Mikrokontroller Arduino menerima pembacaan umpan balik dari sensor rotary encoder, kemudian motor servo akan bergerak hingga sesuai dengan referensi yang

Namun, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tepung ampas kelapa memiliki kandungan serat yang sangat tinggi sehingga penambahan substitusi tepung ampas kelapa