Asuhan Keperawatan pada Anak R dengan
Asuhan Keperawatan pada Anak R dengan Bronchopneumonia
Bronchopneumonia
Di Ruang NEONATUS Instalasi Kesehatan Anak
Di Ruang NEONATUS Instalasi Kesehatan Anak
Rumah Sakit Mohammad Hoesin
Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang
Palembang
Oleh :
Oleh :
Telah disetujui/diterima Pembimbing
Telah disetujui/diterima Pembimbing
Hari/Tanggal :
Hari/Tanggal :
Tanda
Tanda Tangan
Tangan ::
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS
ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA
KELUARGA
PROGRAM PROFESI NERS
PROGRAM PROFESI NERS
VIKE PEBRI GIENA VIKE PEBRI GIENA
04111706031 04111706031
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
T.A. 2012
T.A. 2012
1.
1.
INDENTITAS KLIEN
INDENTITAS KLIEN
Inisial
Inisial klien
klien
:
: Anak.
Anak. R
R
Usia
Usia
:
: 13
13 hari
hari
Jenis
Jenis kelamin
kelamin
:
: Laki-laki
Laki-laki
Diagnosa
Diagnosa medis
medis
:
: Bronhopneumonia
Bronhopneumonia
Tanggal
Tanggal masuk
masuk RS
RS
:
: 25
25 Agustus
Agustus 2012
2012
Tanggal
Tanggal Pengkajian
Pengkajian
:
: 3
3 September
September 2012
2012
Nama
Nama Ayah/Ibu
Ayah/Ibu
:
: Rikawati/
Rikawati/
--Pekerjaan
Pekerjaan Ayah/Ibu
Ayah/Ibu
:
: Wiraswata/
Wiraswata/
--Pendidikan
Pendidikan Ayah/Ibu
Ayah/Ibu
:
: SMA
SMA
Alamat
Alamat
:
: Kertapati,Palembang
Kertapati,Palembang
2.
2.
KELUHAN UTAMA
KELUHAN UTAMA
Sesak Nafas. Pasien tampak bernafas pendek dan cepat dan terlihat menggunakan
Sesak Nafas. Pasien tampak bernafas pendek dan cepat dan terlihat menggunakan
otot pernafasan tambahan.
otot pernafasan tambahan.
P : Peradangan saluran pernapasan (bronkus sampai alveolus) yang menyebabkan
P : Peradangan saluran pernapasan (bronkus sampai alveolus) yang menyebabkan
penyempitan jalan nafas
penyempitan jalan nafas
Q
Q : Tidak
: Tidak dapat
dapat dikaji
dikaji
R
R : Pasien bernafas mengguna
: Pasien bernafas menggunakan otot bantu
kan otot bantu pernafasan dan RR
pernafasan dan RR = 56 x/menit serta
= 56 x/menit serta
menggunakan ventilator.
menggunakan ventilator.
S
S :
: Tidak
Tidak dapat
dapat dikaji
dikaji
T
T :
: Terjadi
Terjadi setiap
setiap saat
saat
3.
3.
RIWAYAT KEHAMILAN
RIWAYAT KEHAMILAN
a.
a. Prenatal
Prenatal
Kehamilan dengan G
Kehamilan dengan G
11P
P
11A
A
00, ibu klien mengatakan selama kehamilan tidak pernah
, ibu klien mengatakan selama kehamilan tidak pernah
memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas ataupun ke
memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas ataupun ke Dokter.
Dokter.
ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA
ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI 2012
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI 2012
b. Intranatal
Kleien lahir spontan ditolong dukun, lahir langsung menangis dengan BB = 2400
gram.
c. Postnatal
Ibu klien mengatakan pasien mengalami biru diseluruh tubuh beberapa jam setelah
lahir, dan kemudian dibawah ke IGD RSMH.
4.
RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
a. Penyakit yang pernah diderita
Ibu klien mengatakan klien menderita biru pada sekujur tubuh setelah beberapa
jam setelah lahir ±6 jam.
b. Riwayat dirawat di RS
Klien tidak pernah dirawat di Rumah Sakit sebelumnya.
c. Obat-obatan yang dipakai
Selama perawatan di ruang neonates RSMH pasien diberikan ampicilin 2x120 mg
dan Gentamisin 2x65 mg.
d. Riwayat Operasi
Klien tidak pernah menjalani operasi sebelumnya.
e. Riwayat Alergi
Ibu klien mengatakan klien tidak mengetahui apakah anaknya menderita alergi
terhadapa makanan atau obat.
f.
Riwayat Imunisasi
Ibu klien mengatakan klien tidak pernah diimunisasi.
5.
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
6.
GENOGRAM
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
7.
RIWAYAT SOSIAL
Klien belum mampu bersosialissasi dengan orang lain.
8.
KEBUTUHAN DASAR
a. Makan
Klien mendapatkan susu SGM II sebanyak 30 cc/3 jam melalui oral.
b. Minum
Klien hanya minum susu yang disediakan rumah sakit
c. Tidur
Klien terlihat hipoaktif dan sering istrirahat.
d. Eliminasi
Klien BAB 4 x sehari dengan kosistensi sedikit cair dan berwarna kehijauan serta
BAK sekitar 600 cc/hari
e. Aktivitas bermain
:
Klien tidak dapat beraktivitas dan istirahat total.
9.
PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
: Compos mentis
b. TB/BB
: 48 cm/ 2300 gram
c. Lingkar Kepala
: 32,5 cm
d. TTV
TD
: 90/60 mmHg
HR
: 158 x/menit
RR
: 56 x/menit
Suhu
: 37,5
0C
e. Mata
: Mata kuyu, sclera ikterik tidak ada, konjungtiva anemis tidak
ada, pupil bulat dan isokor
f. Hidung
: NCH ada dan secret ada.
g. Mulut
: Mukosa bibir basah dan sianosi ada.
h. Telinga
: Sekret tidak ada
i. Dada
: Simetris dan tampak refraksi epigastrium, subcostal dan
intracostal
j.
Jantung
: Auskultasi S1 tunggal, S2 tunggal, A1 normal, P2 normal
k. Paru-paru
: Simetris, tampak retraksi refraksi epigastrium, subcostal dan
intracostal, paru-paru kiri dan kanan bunyi vesikuler
meningkat, ronki basah bunyi nyaring dan wheezing tidak
ada
l. Abdomen
: Datar dan lemas, hepae teraba 3cm dibawah arcus costal, lien
tidak teraba.
m. Punggung
: Dalam batas normal
n. Genitalia
: Tidak ada masalah
o. Ekstermitas
: Akral hangat dan CRT < 2 detik
p. Kulit
: Teraba panas, diaforesis
-10. PEMERIKSAAN STATUS NUTRISI
a. Klinik
: Klien tampak kurus, lemak subkutan ada, serta turgor kulit
baik.
b. BB/U
: 38/58 x 100% = 65,52% (Gizi Kurang)
c. TB/U
: 56/61 x 100% = 91,80% (Gizi Baik)
d. BB/TB
: 38/47 x 100% = 80,85% (Gizi Kurang)
11. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium
Tanggal
Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
25
Agustus
2012
Hb
16,7 gr/dL
14
–
18 gr/dL
Eritrosit
3.500.000
4,5
–
5,5 juta/mm
3Ht
47%
30%
–
48%
Leukosit
22.200/ mm
35.000
–
10.000/ mm
3LED
9 mm/jam
P < 29 mm/jam
Trombosit
279.000/ mm
3200.000
–
500.000/ mm
3Hitung Jenis
-
Basofil
0%
0
–
1%
-
Eosinofil
0%
1
–
3%
-
Batang
1%
2
–
6%
-
Segmen
65%
50
–
70%
-
Limfosit
24%
20
–
40%
-
Monosit
10%
2
–
8%
BSS
215 mg/dL
Urine Acid
8,0 mg/dL
Ureum
57 mg/dL
Creatinin
0,4 mg/dL
Protein Total
5,8 g/dL
Albumin
4,8 g/dL
Globulin
1,0 g/dL
Natrium
142 mmol/L
135
–
155 mmol/L
Kalium
4,7 mmol/L
3,5
–
5,5 mmol/L
Calsium
8,3 mg/dL
8,6
–
10,0 mg/dL
Clorid
96 mmol/L
98 -107 mmol/L
CRP
< 5 detik
< 5 detik
12. RUMUSAN MASALAH
a. Analisa data
No
Data
Analisa Data
Masalah Keperawatan
yang Muncul
1
2
DO:
Bernafas
menggunakan
otot pernafasan
tambahan
Dispnea
Nafas
pendek
dan cepat
RR = 40 x/menit
Hipoaktif
Tangis lemah
DS :
-DO:
Dispnea
Suara nafas ronki
Batuk
Produksi Sputum
Nafas cepat dan
pendek
RR = 40 x/menit
Gelisah
Klien
terlihat
tidak
dapat
mengeluarkan
Masuknya bakteri ke
saluran pernafsan
Inflamasi Alveolus
Perubahan memmbran
kapiler alveoli
Kolaps alveoli
Fibrosis
Penurunan produksi
surfaktan
Dispneu
Pola nafas tidak efektif
Masuknya bakteri ke
saluran pernafasan
Inflamsi bronkus
Pelepasan mediator
kimia o/ sel mast
Edema membrane
mukosa
Batuk produkitif
Penumpukan secret
Pola nafas tidak efektif
Bersihan
jalan
nafas
tidak efektif
sputumnya
DS :
-Bersihan jalan nafas
tidak efektif
b. Masalah Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Pola nafas tidak efektif
13. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan secret pada
jalan nafas
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan
(NANDA) Tujuan (NOC) Intervensi Keperawatan (NIC) Rasionalisasi 1 Bersihan jalan nafas tidak
efektif berhubungan dengan peningkatan secret pada jalan nafas.
DS : -DO:
Dispnea
Suara nafas ronki
Batuk
Produksi Sputum
Nafas cepat dan pendek
RR = 40 x/menit
Gelisah
NOC :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam Pasien menunjukan status pernafasan : pertukaran gas, ditandai dengan indikator gangguan sebagai berikut (dengan ketentuan 1-5 : ekstrem, berat, sedang, ringan atau tidak ada tanggapan) : - Mudah untuk bernafas - Kegelisahan, sianosis,
NIC:
1. Auskultasi bagian dada anterior dan posterior untuk mengetahui adanya penurunan atau tidak adanya ventilasi dan adanya bunyi tambahan
2. Tentukan kebutuhan pengisapan oral dan atau trakeal
1. Penurunan aliran udara terjadi pada area konsolidasi dengan cairan. Bunyi nafas bronkial (normal pada bronkus) dapat juga terjadi pada area konsolidasi.
2. Pembersihan jalan nafas secara mekanik pada pasien yang tak mampu melakukan karena penurunan tingkat
ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI 2012
Klien terlihat tidak dapat mengeluarkan sputumnya
dan dispnea tidak ada - Saturasi O2 dalam batas
normal
- Temuan sinar-X pada dada pada rentang yang diharapkan
3. Pantau status oksigen pasien (tingkat SaO2 dan SvO2) dan status hemodinamik (mean areterial pressure) dan irama jantung segera sebelum dan setelah pengisapan 4. Catat tipe dan jumlah sekresi yang
dikumpulkan
5. Konsultasikan dengan dokter tentang kebutuhan perkusi atau peralatan pendukung
6. Berikan oksigen yang telah dihumidifikasi sesuai dengan kebijakan institusi
kesadaran.
3. Takikardi dan penurunan saturasi oksigen biasanya ada sebagai respon terhadap hipoksemia
4. Melihat karakteristik sekresi yang dikeluarkan untuk pemeriksaan penunjang 5. Kolaboarasi untuk menyelesaikan masalah kesehatan pasien 6. Memudahkan pengenceran dan pembuangan sekret 2 Pola nafas tidak efektif
berhubungan dengan hiperventilasi
DS :
-NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam Pasien menunjukkan
NIC:
1. Pantau kecepatan, irama, kedalaman dan usaha respirasi
1. Takipnea, pernafasan dangkal dan gerakkan dada tidak simetris sering
Klien terlihat tidak dapat mengeluarkan sputumnya
dan dispnea tidak ada - Saturasi O2 dalam batas
normal
- Temuan sinar-X pada dada pada rentang yang diharapkan
3. Pantau status oksigen pasien (tingkat SaO2 dan SvO2) dan status hemodinamik (mean areterial pressure) dan irama jantung segera sebelum dan setelah pengisapan 4. Catat tipe dan jumlah sekresi yang
dikumpulkan
5. Konsultasikan dengan dokter tentang kebutuhan perkusi atau peralatan pendukung
6. Berikan oksigen yang telah dihumidifikasi sesuai dengan kebijakan institusi
kesadaran.
3. Takikardi dan penurunan saturasi oksigen biasanya ada sebagai respon terhadap hipoksemia
4. Melihat karakteristik sekresi yang dikeluarkan untuk pemeriksaan penunjang 5. Kolaboarasi untuk menyelesaikan masalah kesehatan pasien 6. Memudahkan pengenceran dan pembuangan sekret 2 Pola nafas tidak efektif
berhubungan dengan hiperventilasi
DS :
-NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam Pasien menunjukkan
NIC:
1. Pantau kecepatan, irama, kedalaman dan usaha respirasi
1. Takipnea, pernafasan dangkal dan gerakkan dada tidak simetris sering
DO:
Dispnea
Suara nafas ronki
Batuk
Produksi Sputum
Nafas cepat dan pendek
RR = 40 x/menit
Gelisah
Klien terlihat tidak dapat mengeluarkan sputumnya
status pernafasan : ventilasi tidak terganggu, ditandai dengan indikator gangguan sebagai berikut (dengan ketentuan 1-5 : ekstrem, berat, sedang, ringan atau tidak ada tanggapan) :
- Kedalaman inspirasi dan kemudahan bernafas - Ekspansi dada simetris - Tidak ada penggunaan
otot bantu
- Bunyi nafas tambahan tidak ada
- Nafas pendek tidak ada
2. Perhatikan pergerakkan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot-otot bantu, serta retraksi otot supraklavikular dan intercostal
3. Pantau respirasi yang berbunyi
4. Auskultasi bunyi nafas, perhatikan area penurunan/tidak adanya ventilasi dan adany bunyi nafas tambahan
5. Pentau peningkatan kegelisahan,
terjadi karena ketiaknyamanan gerakkan dinding dada/cairan paru 2. Gerakkan dada tidak
simetris sering terjadi karena ketiaknyamanan gerakkan dinding dada/cairan paru
3. Bunyi nafas bronkial (normal pada bronkus) dapat juga terjadi pada area konsolidasi.
4. Penurunan aliran udara terjadi pada area konsolidasi dengan cairan. Bunyi nafas bronkial (normal pada bronkus) dapat juga terjadi pada area konsolidasi.
DO:
Dispnea
Suara nafas ronki
Batuk
Produksi Sputum
Nafas cepat dan pendek
RR = 40 x/menit
Gelisah
Klien terlihat tidak dapat mengeluarkan sputumnya
status pernafasan : ventilasi tidak terganggu, ditandai dengan indikator gangguan sebagai berikut (dengan ketentuan 1-5 : ekstrem, berat, sedang, ringan atau tidak ada tanggapan) :
- Kedalaman inspirasi dan kemudahan bernafas - Ekspansi dada simetris - Tidak ada penggunaan
otot bantu
- Bunyi nafas tambahan tidak ada
- Nafas pendek tidak ada
2. Perhatikan pergerakkan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot-otot bantu, serta retraksi otot supraklavikular dan intercostal
3. Pantau respirasi yang berbunyi
4. Auskultasi bunyi nafas, perhatikan area penurunan/tidak adanya ventilasi dan adany bunyi nafas tambahan
5. Pentau peningkatan kegelisahan,
terjadi karena ketiaknyamanan gerakkan dinding dada/cairan paru 2. Gerakkan dada tidak
simetris sering terjadi karena ketiaknyamanan gerakkan dinding dada/cairan paru
3. Bunyi nafas bronkial (normal pada bronkus) dapat juga terjadi pada area konsolidasi.
4. Penurunan aliran udara terjadi pada area konsolidasi dengan cairan. Bunyi nafas bronkial (normal pada bronkus) dapat juga terjadi pada area konsolidasi.
5. Takikardi dan peningkatan
ansietas dan tersengal-sengal
6. Catat perubahan pada SaO2, SvO2, CO2 akhir-tidal, nilai gas darah arteri denga tepat
7. Rujuk kepada ahli terapi pernafasan untuk memastikan keadekuatan fungsi ventilator mekanis
8. Berikan tindakan nebulizer ultrasonik dan udara pelembab atau oksigen sesuai dengan program/protokol institusi
9. Pertahankan oksigen aliran rendah dengan kanula nasal, masker, sungkup, dan tenda. Spesifikan kecepatan aliran
kegelisahan biasanya ada sebagai respon terhadap hipoksemia
6. Mengevaluasi kemajuan dan efek proses penyakit dan memudahkan pilihan terapi yang diperlukan 7. Koordinasi terhadap
tenaga medis lain untuk pemulihan kesehatan pasien 8. Diperlukan untuk menurunkan spasme bronkus dengan mobilisasi sekret. 9. Mempertahankan PaO2 diatas 60 mmHg.
ansietas dan tersengal-sengal
6. Catat perubahan pada SaO2, SvO2, CO2 akhir-tidal, nilai gas darah arteri denga tepat
7. Rujuk kepada ahli terapi pernafasan untuk memastikan keadekuatan fungsi ventilator mekanis
8. Berikan tindakan nebulizer ultrasonik dan udara pelembab atau oksigen sesuai dengan program/protokol institusi
9. Pertahankan oksigen aliran rendah dengan kanula nasal, masker, sungkup, dan tenda. Spesifikan kecepatan aliran
kegelisahan biasanya ada sebagai respon terhadap hipoksemia
6. Mengevaluasi kemajuan dan efek proses penyakit dan memudahkan pilihan terapi yang diperlukan 7. Koordinasi terhadap
tenaga medis lain untuk pemulihan kesehatan pasien 8. Diperlukan untuk menurunkan spasme bronkus dengan mobilisasi sekret. 9. Mempertahankan PaO2 diatas 60 mmHg. CATATAN PERKEMBANGAN Hari Tanggal, Jam Diagnosa
Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf
Senin 3 September 2012 07.00
–
07.20 WIB Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan denganpeningkatan secret pada jalan nafas.
1. Mengkaji frekuensi dan pola pernapasan serta perubahan frekuensi jantung 2. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi dengan meletakkan gulungan popok dibawah bahu 3. Memberikan terapi O2
(Rebreathing mask 5 Liter/menit)
4. Auskultasi suara nafas,
Jam 08.00 WIB S : -O: RR : 40 x/menit HR : 160 x/menit Bayi tenang SpO2: 80 %
Suara nafas ronki
Suhu : 36,50C
Tanggis merintih
Hipoaktif A:
- Masalah teratasi sebagian
Vike
ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI 2012
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari Tanggal, Jam
Diagnosa
Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf
Senin 3 September 2012 07.00
–
07.20 WIB Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan denganpeningkatan secret pada jalan nafas.
1. Mengkaji frekuensi dan pola pernapasan serta perubahan frekuensi jantung 2. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi dengan meletakkan gulungan popok dibawah bahu 3. Memberikan terapi O2
(Rebreathing mask 5 Liter/menit)
4. Auskultasi suara nafas,
Jam 08.00 WIB S : -O: RR : 40 x/menit HR : 160 x/menit Bayi tenang SpO2: 80 %
Suara nafas ronki
Suhu : 36,50C
Tanggis merintih
Hipoaktif A:
- Masalah teratasi sebagian
Vike
ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI 2012
catat adanya suara tambahan
5. Menginjeksikan antibiotic sesuai kolaborasi dengan dokter (ampicilin 130mg, gentamisin 65mg)
P:
Intervensi dilanjutkan:
- Monitor secara komprehensif respirasi dan status O2
- Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengencerkan secret
- Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning - Tingkatkan istirahat dan lingkungan yang
tenang
- Monitor vital sign secara adekuat Senin 3 September 2012 12. 30
–
13.00 WIBPola nafas tidak efektif berhubungan dengan defisiensi surfaktan dan ketidakstabilan alveolar
1. Mengkaji frekuensi dan pola pernapasan serta perubahan frekuensi jantung 2. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi dengan meletakkan gulungan popok dibawah bahu 3. Memberikan terapi O2 Jam 13.00 WIB S : -O: RR : 53 x/menit HR : 160 x/menit Bayi tenang SpO2: 80 %
Suara nafas ronki
Suhu : 36,50C
Tanggis merintih
catat adanya suara tambahan
5. Menginjeksikan antibiotic sesuai kolaborasi dengan dokter (ampicilin 130mg, gentamisin 65mg)
P:
Intervensi dilanjutkan:
- Monitor secara komprehensif respirasi dan status O2
- Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengencerkan secret
- Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning - Tingkatkan istirahat dan lingkungan yang
tenang
- Monitor vital sign secara adekuat Senin 3 September 2012 12. 30
–
13.00 WIBPola nafas tidak efektif berhubungan dengan defisiensi surfaktan dan ketidakstabilan alveolar
1. Mengkaji frekuensi dan pola pernapasan serta perubahan frekuensi jantung 2. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi dengan meletakkan gulungan popok dibawah bahu 3. Memberikan terapi O2 Jam 13.00 WIB S : -O: RR : 53 x/menit HR : 160 x/menit Bayi tenang SpO2: 80 %
Suara nafas ronki
Suhu : 36,50C
Tanggis merintih
Vike
(nasal kanul 5 Liter) 4. Membersihkan mulut,
hidung dan secret trakea dengan suction
5. Mengauskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan
6. Mengbservasi adanya tanda tanda hipoventilasi
Hipoaktif A:
Masalah teratasi sebagian P:
Intervensi dilanjutkan:
- Monitor secara komprehensif respirasi dan status O2
- Pastikan kebutuhan oral
- Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi - Monitor vital sign secara adekuat
- Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi Selasa 4 September 2012 12.15
–
12.50 WIB Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan denganpeningkatan secret pada jalan nafas.
1. Memonitor frekuensi dan pola pernapasan serta perubahan frekuensi jantung 2. Mempertahankan posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi dengan meletakkan Jam 14.00 WIB S : -O: RR : 50 x/menit HR : 147 x/menit Bayi tenang SpO2: 86 %
Klien belum mampu mengeluarkan sputum
(nasal kanul 5 Liter) 4. Membersihkan mulut,
hidung dan secret trakea dengan suction
5. Mengauskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan
6. Mengbservasi adanya tanda tanda hipoventilasi
Hipoaktif A:
Masalah teratasi sebagian P:
Intervensi dilanjutkan:
- Monitor secara komprehensif respirasi dan status O2
- Pastikan kebutuhan oral
- Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi - Monitor vital sign secara adekuat
- Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi Selasa 4 September 2012 12.15
–
12.50 WIB Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan denganpeningkatan secret pada jalan nafas.
1. Memonitor frekuensi dan pola pernapasan serta perubahan frekuensi jantung 2. Mempertahankan posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi dengan meletakkan Jam 14.00 WIB S : -O: RR : 50 x/menit HR : 147 x/menit Bayi tenang SpO2: 86 %
Klien belum mampu mengeluarkan sputum
Vike
gulungan popok dibawah bahu
3. Mempertahankan terapi O2 (Nasal kanul 5 Liter) 4. Mengauskultasi suara
nafas, catat adanya suara tambahan
5. Menginjeksikan antibiotic sesuai kolaborasi dengan dokter (ampicilin 120mg, gentamisin 65mg) 6. Kolaborasi pemasangan ventilator. Suhu : 36,70C Tanggis merintih Hipoaktif A: Masalah tertasi P: - Lanjutkan ke intervensi 1-7
- Monitor secara komprehensif respirasi dan status O2
- Pastikan IV line terpasang secara adekuat - Pastikaan kebutuhan nutrisi terpenuhi
Selasa 4 September 2012 13.00
–
13.20 WIBPola nafas tidak efektif berhubungan dengan defisiensi surfaktan dan ketidakstabilan alveolar
1. Memonitor frekuensi dan pola pernapasan serta perubahan frekuensi jantung 2. Mempertahankan posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi Jam 14.00 WIB S : -O: RR : 50 x/menit HR : 160 x/menit Bayi tenang SpO2: 84 % Riska
gulungan popok dibawah bahu
3. Mempertahankan terapi O2 (Nasal kanul 5 Liter) 4. Mengauskultasi suara
nafas, catat adanya suara tambahan
5. Menginjeksikan antibiotic sesuai kolaborasi dengan dokter (ampicilin 120mg, gentamisin 65mg) 6. Kolaborasi pemasangan ventilator. Suhu : 36,70C Tanggis merintih Hipoaktif A: Masalah tertasi P: - Lanjutkan ke intervensi 1-7
- Monitor secara komprehensif respirasi dan status O2
- Pastikan IV line terpasang secara adekuat - Pastikaan kebutuhan nutrisi terpenuhi
Selasa 4 September 2012 13.00
–
13.20 WIBPola nafas tidak efektif berhubungan dengan defisiensi surfaktan dan ketidakstabilan alveolar
1. Memonitor frekuensi dan pola pernapasan serta perubahan frekuensi jantung 2. Mempertahankan posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi Jam 14.00 WIB S : -O: RR : 50 x/menit HR : 160 x/menit Bayi tenang SpO2: 84 % Riska dengan meletakkan gulungan popok dibawah bahu
3. Mempertahankan terapi O2 (nasal kanul 5 Liter) 4. Mengauskultasi suara
nafas, catat adanya suara nafas tambahan
5. Mengobservasi adanya tanda tanda hipoventilasi
Suara nafas ronki
Sekret banyak ketika disuction
Suhu : 36,70C
Tanggis merintih
Hipoaktif A:
Masalah teratasi sebagian P:
- Lanjutkan intervensi 1
–
6- Lakukan pemasangan mayo bila perlu - Pastikan nutrisi klien terpenuhi - Monitor vital sign secara adekuat
Rabu 5 September 2012 11.00
–
11.30 WIB Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan denganpeningkatan secret pada jalan nafas.
1. Memonitor frekuensi dan pola pernapasan serta perubahan frekuensi jantung 2. Mempertahankan posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi Jam 11.00 WIB S : -O: RR : 54 x/menit HR : 151 x/menit Bayi tenang SpO2: 84 % vike
dengan meletakkan gulungan popok dibawah bahu
3. Mempertahankan terapi O2 (nasal kanul 5 Liter) 4. Mengauskultasi suara
nafas, catat adanya suara nafas tambahan
5. Mengobservasi adanya tanda tanda hipoventilasi
Suara nafas ronki
Sekret banyak ketika disuction
Suhu : 36,70C
Tanggis merintih
Hipoaktif A:
Masalah teratasi sebagian P:
- Lanjutkan intervensi 1
–
6- Lakukan pemasangan mayo bila perlu - Pastikan nutrisi klien terpenuhi - Monitor vital sign secara adekuat
Rabu 5 September 2012 11.00
–
11.30 WIB Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan denganpeningkatan secret pada jalan nafas.
1. Memonitor frekuensi dan pola pernapasan serta perubahan frekuensi jantung 2. Mempertahankan posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi Jam 11.00 WIB S : -O: RR : 54 x/menit HR : 151 x/menit Bayi tenang SpO2: 84 % vike dengan meletakkan gulungan popok dibawah bahu
3. Mempertahankan terapi O2 (Nasal kanul 5 Liter) 4. Membersihkan saluran
nafas dan pastikan airway paten.
5. Mengauskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
6. Memberikan susu 30 cc melalui oral
Klien belum mampu mengeluarkan sputum
Suhu : 37,00C
Tanggis merintih
Hipoaktif
A:
Masalah teratasi sebagian P:
lanjutkan intervensi: - Nomor 1
–
6- Ingatkan ketika operan dinas untuk memantau keadaan klien
- Lakukan pemasangan mayo bila perlu Rabu 5 September 2012 11.00
–
11.30 WIBPola nafas tidak efektif berhubungan dengan defisiensi surfaktan dan ketidakstabilan alveolar
1. Memonitor frekuensi dan pola pernapasan serta perubahan frekuensi jantung 2. Mempertahankan posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi Jam 11.30 WIB S : -O: RR : 53 x/menit HR : 154 x/menit Bayi tenang SpO2: 84 % Riska
dengan meletakkan gulungan popok dibawah bahu
3. Mempertahankan terapi O2 (Nasal kanul 5 Liter) 4. Membersihkan saluran
nafas dan pastikan airway paten.
5. Mengauskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
6. Memberikan susu 30 cc melalui oral
Klien belum mampu mengeluarkan sputum
Suhu : 37,00C
Tanggis merintih
Hipoaktif
A:
Masalah teratasi sebagian P:
lanjutkan intervensi: - Nomor 1
–
6- Ingatkan ketika operan dinas untuk memantau keadaan klien
- Lakukan pemasangan mayo bila perlu Rabu 5 September 2012 11.00
–
11.30 WIBPola nafas tidak efektif berhubungan dengan defisiensi surfaktan dan ketidakstabilan alveolar
1. Memonitor frekuensi dan pola pernapasan serta perubahan frekuensi jantung 2. Mempertahankan posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi Jam 11.30 WIB S : -O: RR : 53 x/menit HR : 154 x/menit Bayi tenang SpO2: 84 % Riska dengan meletakkan gulungan popok dibawah bahu
3. Mempertahankan terapi O2 (Nasal Kanul 5 Liter) 4. Mengauskultasi suara
nafas, catat adanya suara nafas tambahan
5. Mengobservasi adanya tanda tanda hipoventilasi
Suara nafas ronki
Secret banyak ketika disuction
Suhu : 37,00C Tanggis merintih Hipoaktif A: Masalah teratasi P : Lanjutkan intervensi: - Nomor 1
–
6- Ingatkan ketika operan dinas untuk memantau keadaan klien
- Pastikan nutrisi klien terpenuhi - Monitor vital sign secara adekuat
dengan meletakkan gulungan popok dibawah bahu
3. Mempertahankan terapi O2 (Nasal Kanul 5 Liter) 4. Mengauskultasi suara
nafas, catat adanya suara nafas tambahan
5. Mengobservasi adanya tanda tanda hipoventilasi
Suara nafas ronki
Secret banyak ketika disuction
Suhu : 37,00C Tanggis merintih Hipoaktif A: Masalah teratasi P : Lanjutkan intervensi: - Nomor 1
–
6- Ingatkan ketika operan dinas untuk memantau keadaan klien
- Pastikan nutrisi klien terpenuhi - Monitor vital sign secara adekuat