METODA
METODA PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
PENGERUKAN
PENGERUKAN PELABUHAN
PELABUHAN
UMUM UMUM
Dalam merencanakan pembangunan dan pengembangan Pelabuhan, masalah sedimentasi Dalam merencanakan pembangunan dan pengembangan Pelabuhan, masalah sedimentasi at
atau au pependndanangkgkalalan an haharurus s didimimininimamalilisasasi si teterurutatama ma papada da kokolalam m PePelalabubuhahan n gugunana mengamankan
mengamankan dan dan melancarkan arus pelayaran. Setiap waktu sedimen di dasar laut akanmelancarkan arus pelayaran. Setiap waktu sedimen di dasar laut akan bertambah,
bertambah, sehubungan dsehubungan dengan engan hal tersebut, hal tersebut, untuk meuntuk mengurangi ngurangi pendangkalan pendangkalan yang yang diakibatkandiakibatkan ol
oleh eh sesedidimenmentatasi si adaadalalah h dendengagan n cacara ra melmelakuakukan kan penpengergerukaukan n sesedidimen men padpada a kolkolamam Pelabuhan.
Pelabuhan.
Sedimen
Sedimen didefdidefenisienisikan sebagai kumpulan dari pertikkan sebagai kumpulan dari pertikel-parel-partikel organitikel organik dan k dan anorgananorganik ik yang berbentuk tidak beraturan dan terakumulasi secara luas di daerah pantai. Berdasarkan hasil yang berbentuk tidak beraturan dan terakumulasi secara luas di daerah pantai. Berdasarkan hasil perhitungan
perhitungan uji uji sedimen sedimen yang yang didapat didapat Laju Laju sedimen sedimen rerata rerata .!"#.$"!,%#& .!"#.$"!,%#& m%'(h'm. m%'(h'm. )ni )ni berarti,berarti, dalam jangka waktu ! tahun, luasan sedimen sebesar .!"#.$"!,%#& m. Dan waktu pada saat dalam jangka waktu ! tahun, luasan sedimen sebesar .!"#.$"!,%#& m. Dan waktu pada saat ti
tinggi nggi makmaksimsimum um sedisedimen men yang yang dipdiperberboleolehkan hkan adaladalah ah !$,!$,#* #* tahutahun, n, berberartarti i setsetiap iap !$,!$,#*#* tahun
tahun harus dilakukan pengerukan terhadap sharus dilakukan pengerukan terhadap sedimen di dasar ledimen di dasar laut, khususnya di daerah aut, khususnya di daerah kolamkolam pelabuhan.
pelabuhan.
II.. PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
Secara umum Pelabuhan adalah suatu perairan yang terlindung dari pengaruh Secara umum Pelabuhan adalah suatu perairan yang terlindung dari pengaruh gelombang, badai, arus agar kapal-kapal dapat dengan mudah dan aman untuk berlabuh gelombang, badai, arus agar kapal-kapal dapat dengan mudah dan aman untuk berlabuh d
dan an bbeerrpuputtarar (turning basin)(turning basin), , berbersansandar dar sehisehinggngga a bongbongkar kar muamuat t dan dan pengpengangangkutakutann penumpang
penumpang dapat dapat dilaksanakan dilaksanakan dengan dengan lancar. lancar. Pelabuhan Pelabuhan mengalami mengalami berbagai berbagai hambatanhambatan fisik antara lain
fisik antara lain masalamasalah h pendangkpendangkalan yang alan yang disebadisebabkan oleh bkan oleh sedimesedimentasi yang ntasi yang terjadterjadii pada kolam P
pada kolam Pelabuhan dan alelabuhan dan alur pelayaran. ur pelayaran. +asalah pendangkalan +asalah pendangkalan ini akan ini akan semakin besar semakin besar dan kompleks jika Pelabuhan tersebut terletak di muara sungai
dan kompleks jika Pelabuhan tersebut terletak di muara sungai (estuary).(estuary). +aka dari itu,+aka dari itu, pendangkalan
pendangkalan harus harus diminimalisasi diminimalisasi terutama terutama pada pada kolam kolam pelabuhan pelabuhan gunaguna mengamankan dan melancarkan arus pelayaran. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengamankan dan melancarkan arus pelayaran. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk men
mengurgurangi angi pen- pen- dangdangkalkalan an yang yang diadiakibkibatkaatkan n oleoleh h sedsedimenimentastasi i adaladalah ah dengdengan an caracara melakukan pengerukan sedimen pada kolam Pelabuhan.Dengan demikian pembahasan melakukan pengerukan sedimen pada kolam Pelabuhan.Dengan demikian pembahasan
tentang masalah nalisa(ransportasi Sedimen dan Pengaruhnya (erhadap Pengerukan olam Pelabuhan Batubara di awasan Sukaraja Bandar Lampung/ merupakan hal yang perlu dilakukan agar Pelabuhan dapat berfungsi dengan maksimal.
II. KEGIATAN PENGERUKAN A. PEKERJAAN PENGERUKAN
!. Pekerjaan pengerukan meliputi dua jenis kegiatan, yaitu pekerjaan pengerukan yang hasil material keruknya tidak dimanfaatkan atau dibuang dan pekerjaan pengerukan yang hasil material keruknya dimanfaatkan.
. Selain itu pengerukan dapat dikategorikan dalam dua pekerjaan yaitu pekerjaan pengerukan awal dan pengerukan untuk pemeliharaan alur pelayaran dan atau
kolam pelabuhan.
%. Pekerjaan pengerukan terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pelaksanaan pengerukan, transportasi material keruk ke lokasi pembuangan dan kegiatan pembuangan material keruk di lokasi pembuangan material keruk 0 Dumping area1.
B. PERENCANAAN PENGERUKAN
!. Perencanaan desain alur dan kolam pelabuhan yang berkaitan dengan pekerjaan pengerukan, pembangunan dan pemeliharaan harus sepengetahuan Direktur
2endral Perhubungan Laut yang meliputi 3
. 4ntuk pekerjaan pengerukan awal, harus didahului dengan penyelidikan tanah, setidak-tidaknya meliputi test Spesific gravity dan Standard Penetration Test 0SP(1 dan kadar garam 0Salinity1. eadaan tanah dasar diperiksa untuk dua keperluan, pertama kemudahannya untuk di keruk 0 Excavability1 dan kedua pengangkutannya 0Transportability1.
%. Penentuan'penetapan posisi alur pelayaran'kolam pelabuhan pada Peta Sounding
&. Profil'potongan melintang, memanjang alur'kolam pelabuhan dengan perhitungan 5olume keruk.
menentukan jenis alat keruk berdasarkan jenis material tanah dasar adalah sebagai berikut 3
#. Pengerukan di daerah sekitarnya.
Klasifikasi Nilai N Jenis Tanah Sloe
(anah lempung 8 & & 9 : : 9 $ $ - &$ Lumpur Lunak Sedang eras ! 3 %-6 ! 3 -% ! 3 !,6- ! 3 !-!,6 Pasir 8 !$ !$ 9 %$ %$ - 6$ Lunak Sedang eras ! 3 -% ! 3 !,6- ! 3 !-!,6 erikil ! 3 !-!,6 Batu ! 3 !
C. LOKASI ! AREA PEKERJAAN PENGERUKAN
!. Pekerjaan pengerukan dapat dilaksanakan di perairan yang meliputi 3 alur laut bebas, alur angkutan perairan, alur pelayaran, alur masuk pelabuhan,anjir atau terusan, kanal dan lokasi-lokasi lain.
. Pekerjaan pengerukan dan atau penambangan harus memperhatikan lokasi keruk dan atau tambang dengan memperhatikan ;ona-;ona yang ada antara lain ;ona keselamatan 0 Zafety zone1, ;ona (SS 0Trafficseparation Sceme1, ;ona S(S 0Sip to sip transfer 1 dan ;ona tempat labuh jangkar 0ancorage area1, ;ona kabel laut, ;ona pipa instalasi bawah air, ;ona pengeboran lepas pantai 0!ff sore drilling 1, ;ona pengambilan barang-barang berharga, ;ona keamanan sarana bantu na5igasi 0SB<P1, maupun ;ona-;ona
lainnya yang diatur oleh ketentuan )nternasional maupun instalasi Pemerintah terkait.
%. Bagi pelaksana pekerjaan pengerukan'penambangan di ;ona trafficseparation sheme atau lokasi lainnya yang merupakan alur pelayaran yang ditentukan oleh pemerintah aupun )+= harus mematuhi segala ketentuanantara lain yang telah diatur dalam "onvention on #egulation for Preventing "ollition at Sea $%&' 0colreg !*"1.
D. LOKASI PEMBUANGAN HASIL PENGERUKAN
!. (empat pembuangan material keruk yang lokasinya di perairan, idealnya dibuang pada jarak ! mil dari daratan danatau pada kedalaman lebih dari $ m ataulokasi lainnya setelah mendapat rekomendasi atau i;in dari Direktorat 2enderal perhubungan Laut,melalui DP>L atau <P>L setempat.
. (empat pembuangan material keruk di darat harus mendapat persetujuan dari P>+D setempat yang berkaitan dengan penguasaan lahan yang sesuai ?4(?.
E. KEGIATAN PEMERUMAN DAN PERHITUNGAN "OLUME KERUK
!. egiatan pemeruman yaitu pemeruman yang meliputi tiga tahap yakni pemeruman awal 0 predredge sounding 1 untuk mengetahui kondisi awal perairan yang akan dikeruk dan membuat desain atau perencanaan pekerjaan pengerukan dan untuk memperhitungkan 5olume keruk, pemeruman pelaksanaan pekerjaan pengerukan 0 progress sounding 1 untuk memantau pelaksanaan pekerjaan pengerukan yang pemerumannya dilaksanakan berkala
dan pemeruman akhir 0 final sounding 1 untuk memperhitungkan 5olume keruk yang telah dikerjakan.
. Pelaksana pekerjaan pengerukan wajib mengirimkan hasil pemeruman final pada D)(2>< @4BL untuk diteruskan'disiarkan pada Berita +aritim 0 otice
to arine1
%. Sebagai dasar pembuatan desain alur pelayaran'kolam pelabuhan dan atau pekerjaan pengerukan lainnya, perhitungan 5olume keruk harus menggunakan hasil pemeruman awal yang dilakukan dalam kurun waktu maksimum 0dua1 bulan setelah pelaksanaan pemeruman.
&. Pemeruman 0Sounding 1 menggunakan Eco Sounder dengan frekuensi antara $$ @; sampai !$ @;.
6. Perhitungan 5olume keruk didasarkan pada luas penampang dikalikan panjang pias ditambah 5olume pengendapan selama pekerjaan berlangsung dan atau
5olume toleransi 5ertikal.
#. Besaran pengendapan atau tingkat pengendapan dan toleransi 5ertikal sebagaimana ditentukan oleh Direktorat 2enderal Perhubungan Laut untuk masing-masing alur pelayaran dan atau kolam pelabuhan,
#. KEDALAMAN PERAIRAN KERUK
Pendalaman alur pelayaran atau kolam pelabuhan ditentukan berdasarkan permukaan air,draft rencana angkutan perairan, pergerakan 5ertikal angkutanperairan,ruang bebas lunas kapal, pasang surut dan kemudahan atau kelancaran masuknya angkutan perairan atau lebar alur dalam ! lajur atau lajur.
G. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
Dalam merencanakan biaya pengerukan, hal-hal yang perlu diperhatikan 3 A Pekerjaan persiapan 0material yang harus dibersihkan1
BAB II
METODE PELAKSANAAN
$.%. UMUM
spek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. 4mumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode 9 metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga, target %( yaitu tepat mutu'kualitas, tepat biaya'kuantitas dan tepat waktu sebagaimana ditetapkan, dapat tercapai.
Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, adakalanya juga diperlukan suatu metode terobosan untuk menyelesaikan pekerjaan lapangan. hususnya pada saat menghadapi kendala9kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. 4ntuk itu, penerapan metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan, akan sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi bersangkutan.
onstruksi bangunan pantai memerlukan teknik khusus dalam pembuatannya. =leh sebab itu, maka metode pelaksanaan bangunan sangat diperlukan untuk mengatasi masalah9masalah dalam pembangunan konstruksi bangunan tersebut.
Dalam pekerjaan pengerukan, sebelum dimulai terlebih dahulu harus diadakan suatu penelitian, maksudnya agar pekerjaan pengerukan betul-betul berdaya guna dan diusahakan se-ekonomis mungkin. Penelitian tersebut diantaranya3
!. Sur5ey penampang
Sur5ey ini dilakukan untuk mengetahui keadaan profil sungai pada saat sebelum diadakan pengerukan, juga untuk mengetahui besar 5olume pengerukan yang nanti akan dikerjakan. Sur5ey penampang bias dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan cara >cho Sounding. >cho Sounding yakni suatu cara pengukuran kedalaman dengan menggunakan alat dengan getaran suara.
. Sur5ey keadaan tanah
gar pemakaian jenis kapal keruk yang betul-betul tepat, maka harus dilakukan penyelidikan tentang jenis tanah pada tempat-tempat yang bersangkutan. +etode penyelidikan tanah biasa dilakukan antara lain3 a. Pengeboran
b. 2et Boring
@asil dari methode-methode yang diatas didapatkan data-data tanah yang diantaranya adalah jenis klasifikasi tanah, jenis butiran, kadar kelembaban, tebal lapisan tanah, tebal lapisan lumpur,dll.
%. Penelitian tempat pembuangan
gar diadapatkan suatu daerah pembuangan yang ekonomis dengan memperhatikan beberapa faktor, maka perlu diteliti tempat untuk membuang hasil pengerukan. Luas daerah pembuangan, kondisi topografi dan mengalirnya
kembali air sungai harus benar-benar diperhatikan. &. Penelitian @idrologi @idrometri
7ang dilakukan dalam penelitian hidrologi hidrometri ini adalah untuk menyelediki 3
a. (inggi air normal b. (inggi air maksimum
c. (inggi air terendah d. ecepatan aliran air
e. eadaan angin dan ombak f. Pasang surut.
6. Lain-lain
Selain hal-hal yang telah disebut diatas, masih ada hal-hal yang perlu mendapat perhatian antara lain3
a. ?intangan-rintangan yang ada, jembatan dan lain-lain yang akan menghambat operasi kapal keruk.
b. edalaman air untuk operasi dan pemindahan kapal keruk.
$.$.%
METODE PENGERUKANPekerjaan pengerukan secara garis besar dapat di bagi dalam tiga proses utama, yakni penggalian, pengangkutan dan pembuangan.
apal yang dipakai pada masing-masing proses ini adalah sebagai berikut 3
Pengerukan
Pekerjaan Pengerukan dengan lat 3 A Cutter suction dredger
A @opper barge A rab bucket dredger
A Dipper dredger A ?ock breaker A Lain-lain apal bantu Pengangkutan Pembuangan
Ga&'a( %.% Ko&onen P(oses Pen)e(*kan
(ug boat Pusher boat @opper barger
!. +etode pekerjaan pengerukan dapat dilaksanakan dengan pengerukan sistem hidraulik 0apal eruk @opper dan apal eruk Cutter1, pengerukan dengan cangkram, pengerukan dengan timba dan pengerukan dengan sistem lainnya.
. 4ntuk material keruk yang keras, semisal karang, pekerjaan pengerukan dapat dilaksanakan dengan cara penggalian material karang dengan metode mekanikal kemudian pemindahan material keruk dengan sistem pengerukan yang normal, penggalian material karang dengan metode peledakan karang kemudian pemindahan material keruk dengan sistem pengerukan yang normal dan sistem lainnya seperti penggalian material karang dengan metode pemecahan karang melalui gelombang pendek atau microwa5e, pemotongan karang dengan menggunakan peralatan tekanan tinggi atau sistem lainnya. Penggalian material keruk'karang dengan metode peledakan ini harus mendapat rekomendasi dari institusi yang berwenang.
%. egiatan pengerukan yang hasil material keruknya tidak dimanfaatkan, adalah kegiatan pekerjaan pengerukan untuk pendalaman alur pelayaran dan kolam pelabuhan atau untuk keperluan lainnya, antara lain adalah 3pembangunan pelabuhan'dermaga, penahan gelombang, saluran air masuk untuk sistem pendinginan 0*ater inta+e1, pendalaman galangan kapal dan lain-lain.
&. egiatan pengerukan yang hasil material keruknya dimanfaatkan adalah kegiatan pekerjaan pengerukan untuk pengurugan atau reklamasi dan pekerjaan pengerukan untuk penambangan.
A. PEMILIHAN JENIS ALAT KERUK
+asing-masing jenis alat keruk memiliki kinerja berbeda untuk berbagai keadaan cuaca dan material tanah dasarnya. da beberapa tipe kapal keruk, yang biasa dioperasikan, bermesin penggerak sendiri maupaun tidak. Biasanya kapasitas kapal keruk antara $$-!$$$ @P.
!. rab Dredger
rab bucket beroperasi memakai crane pristman/, kurang baik untuk tana yang keras tetapi baik dioperasikan pada daerah-daerah yang sempit, dengan kapasitas bucket $,6 9 & m%
. Bucket Dredger
(ipe ini mempunyai bucket berbentuk lingkaran diputarkan oleh dumbler, jenis ini untuk kapasitas yang kecil tidak mempunyai mesin penggerak
sendiri 0unna5igable1, selain itu ada juga yang mempunyai mesin penggerak sendiri. @asil pengerukannya dimasukan ke dalam suatu barge 0tongkang1, efisiensi dredger ini rata-rata "$E, tapi biasanya tergantung pula pada keadaan tanah, dan factor lain.
%. Dipper Dredger
apal keruk ini dilengkapi dengan % buah spud, dengan spud-spud ini kapal keruk bergerak untuk beroperasi, sehingga alat bantu seperti sauh dan kabel baja tidak diperlukan. Dredger ini memepunyai efisiensi 6$ E.
&. ?ock Cutter
4ntuk mengerjakan batuan yang keras, maka dipakai ?ock Cutter, ada dua jenis ?ock Cutter, yaitu3
a. Feight (ipe 3 memecahkan batu dengan tumbukan akibat gaya berat sendiri.
b. Percussion tipe 3 +emecahkan batu dengan rock hammer'pemukul batu.
6. Suction Dredger
Suction dredger, dikatakan suction/ karena dredger ini dilengkapi dengan pompa hisap tekan yang dipasang dalam ruang mesin. Pengerukan dilakukan dengan cara menghisap sedimen yang dikeruk. 2enis-jenisnya ada yang mempunyai penggerak sendiri 0na5igable1 ada pula yang unna5igable.
4ntuk jenis yang 4nna5igable, ada tipe dengan cutter yakni dilengkapi pisau untuk menghancurkan materialnya, juga tipe tanpa cutter, tipe ini
sebagai pengganti pisau dilengkapi oleh jet watter 0semprotan air1 untuk material-material lunak.
6.! lat-alat yang penting3 a. Pompa )nduk
(ype pompa ini pada umumnya centrifugal single acting pump/, dihubungkan pada mesin dengan memakai kopling elastis.
b. Cutter dan 4jung pipa hisap.
Di ujung pipa hisap juga terdapat pisau yang dibuat dari baja cor, demikian pula bagian ujung dari pipa hisap. (ipe cutter ini ada yang
terbuka juga tipe tertutup. 2enis terbuka terdiri dari pisau-pisau biasa atau berbentuk sisir, sedangkan jenis cutter tertutup mempunyai bentuk seperti spiral sehingga mempunyai daya hisap yang besar. (enaga yang dipakai untuk menggerakan cutter ini kira-kira !'6 hingga !'% dari tenaga pompa.
c. Ladder 0tenaga penopang1
Ladder dipasang bersama-sama pipa hisap, pada kedalaman maksimum pengerukan sudut ladder maksimum'kurang lebih &6$ terhadap muka air.
d. Pipa-pipa
Pipa hisap 0suction pipe1 dihubungkan dengan pipa-pipa lainnya yang ada dalam kapal melalui ladder. Pipa untuk membuang dihubungkan dengan pipa apung dengan memakai pipa elastis 0karet1, pipa apung ini ditopang oleh ponton-ponton.
e. Pompa pasir
Pompa pasir ini juga pompa centrifugal, debitnya dipengaruhi oleh putaran impeller dan panjang pipa.
Secara umum, alat keruk dengan penggerak sendiri memiliki kelaikan laut yang baik dan dapat digunakan di perairan laut terbuka. Sedangkan alat keruk tanpa penngerak sendiri terutama jenis dengan jangkar tiang mudah dipengaruhi oleh
angin dan gelombang.
!. =leh karena itu jenis alat keruk selain memperhatikan keadaan tanah dasarnya ditetapkan setelah memperhatikan keadaan cuaca, sebagi berikut 3
a. elombang, angin, arus, pasang surut dan daerah teduh b. @ari kerja dan jam kerja
c. Golume kerukan dan kedalaman maksimum
d. Luas daerah keruk, tempat tambat dan 5olume lalu-lintas
e. (empat berlindung alat keruk dan kapal serta fasilitas perbaikan. f. Perlengkapan daya, suplai air dan fasilitas penjangkaran.
g. aya penjangkaran
h. komodasi untuk alat keruk dan kapal pendukung.
. Pemilihan alat keruk harus disesuaikan dengan kondisi lapangan dan jenis material dasar yang dikeruk sebagaimana tabel di bawah ini 3
JENIS TANAH JENIS ALAT KERUK lasifikasi eadaan < Pump
Dredger @opper Dredger rab redger Bucket Dredger Dipper Dredger ?ock Breaker (anah Lempung Sangat lunak Lunak Sedang eras Lebih keras Sangat keras 8 &$ & !$ !$ $ $ V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V (anah epasiran Lunak Sedang eras Lebih keras Sangat keras 8 !$ !$ $ $ %$ V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V (anah Lempung Berkerikil Lunak eras 8 %$ H %$ V V V V V V V V V V V V (anah epasiran Berkerikil Lunak eras 8 %$ H %$ V V V V V V V V V V Batu Lebih lunak Lunak Sedang eras Lebih &$ 6$ 6$ #$ #$ V V V V V V V V V V V V V V V V V V
$.$.$. Pe(ala+an Ke(,a
Selain bahan bangunan, untuk pelaksanaan proyek ini juga diperlukan adanya peralatan kerja sebagai sarana untuk membantu dan memudahkan pelaksanaan pekerjaan. Sebagaimana halnya pengadaan barang, maka dalam pengadaan dan pemilihan peralatan kerja harus dilakukan kiat khusus agar pemilihan jenis peralatan kerja tersebut dapat menghasilkan efektifitas dan produktifitas alat yang optimal, antara lain 3
a. +erinci mengenai peralatan yang dibutuhkan.
b. +emperhitungkan banyaknya alat yang akan dipakai sesuai dengan 5olume pekerjaan yang akan dilaksanaan. c. +emperhitungkan kapasitas alat.
d. +emperhitungkan biaya alat 0sewa'beli, pemeliharaan, dll1. e. +emperhitungkan daya tahan alat.
$.$.$. Dia)(a& Analisa P en)e(*kan
Analisa Pelaksanaan Pengerukan
Analisis Evaluasi Pekerjaan Pengerukan
Analisis didasarkan pada jumlah volume material yang dikeruk di setiap spot selama pekerjaan pengerukan
Analisis Resiko
Analisis didasarkan pada pengaruh ketelitian ukuran dalam perhitungan volume
material yang dikeruk
Pelaksanaan Tahap Final Sounding Penyajian peta batimetri alur pelayaran yang sudah mencapai desain kedalaman sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi alur pelayaran di
Ga&'a( %.$ Dia)(a& Analisis Pelaksanaan Pen)e(*kan
$.$.-. Peke(,aan en)e(*kan asa( la*+
Pekerjaan pengerukan dasar laut ini dilakukan untuk membuat alur pelayaran dan sebagai lokasi pembuatan ,etty. Pekerjaan ini menggunakan dragline. Pekerjaan pengerukan yang lain adalah pengerukan untuk kolam pelabuhan, pekerjaan ini dilakukan di darat karena letak layout pelabuhan yang
menjorok ke daratan. Pekerjaan ini menggunakan excavator .
dapun material9material hasil pengerukan yang berupa batu karang dan pasir dibuang ketempat yang telah ditentukan dengan menggunakan dump truk.
Ga&'a( /.$. Pen)e(*kan asa( la*+
$.$.-. Peke(,aan Gali an
Pekerjaan galian dilakukan untuk memperoleh kedalaman tertentu dimana pelindung kaki dan lapis batu pelindung konstruksi sea-all akan ditempatkan. Pelaksanaan pekerjaan galian dilakukan dengan menggunakan
II.$.0.
Ala+ 1an) i)*nakan ala& eke(,aan Pen)e(*kan
PS 0 Digunakan operator untuk melihat lokasi yang akan di keruk,
melihat loaksi pembuangan ' Dumping material hasil kerukan 1
Clamshell ' Cengkram 0 Digunakan operator keruk untuk mengeruk
material sedimen yang kemudian di tamping di tongkang lumpur 0 Split Barge 1. dan untuk diam pada lokasi pengerukan menggunakan Spud 0 digunakan pada kedalaman 8!m1 dan 2angkar 0 digunakan pada kedalaman H!1
Bak lumpur ' Split Barge 0 Digunakan untuk menampung material hasil
(ug Boat 0 apal yang berfungsi untuk menarik Clamshell 4ntuk
berpindah 9 pindah tempat 1
Spud 0 tiang Pancang yang digunakan agar apal tidak bergrak pada saat
pengerukan berlangsung 1. Spud hanya efektif digunakan pada kedalaman 8!m, jika kedalaman H!m maka harus menggunakan 2angkar.
Dumping Proses Pengerukan Proses Cengkram
28 NOVE
MBER 2013
BAB III.
KESIMPULAN DAN SARAN
-.%. Kesi&*lan
a1 Pengerukan adalah pekerjaan mengubah bentuk dasar perairan' laut untuk mencapai kedalam dan lebar yang dikehendaki atau mengambil material dasar laut' perairan yang digunakan untuk keperluan tertentu.
b1 Pada proyek pengerukan alur dan kolam pelabuhan dimasuksudkan untuk mengurangi sedimen pada alur dan kolam pelayaran kapal yang masuk ke pelabuhan agar tidak karam'kandas.
c1 Biaya Pengerukan =perasional sangat besar maka harus dilakukan perhitungan yang sangat matang.
-.$. Sa(an
a1 Penggunaan alat harus lebih di perhatikan, dalam pengerjaan pengerukan harus baik dan berfungsi secara baik dalam pengerjaannya.
b1 Sur5ey sedimen yang masuk ke Pelabuhan harus di perhatikan dan di perhitungkan agar pekerjaan pengerukan tidak berjalan sia 9 sia.