• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kabupaten Wajo BAB IV ARAHAN STRATEGIS NASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kabupaten Wajo BAB IV ARAHAN STRATEGIS NASIONAL"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

BAB IV

ARAHAN STRATEGIS NASIONAL

4.1 Kawasan Strategis Nasional (KSN)

Penetapan Kawasan Strategis Nasional dilakukan berdasarkan kepentingan :

 Pertahanan dan Keamanan

Kriteria :

1. Diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan negara berdasarkan geostrategi nasional; 2. Diperuntukkan bagi basis milter, daerah latihan militer,

daerah pembuangan amunisi dan peralatan pertahanan lainnya, gudang amunisi, daerah uji coba sistem

persenjataan, dan/atau kawasan industri sistem

pertahanan; atau

3. Merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau kecil terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau laut lepas.

 Pertumbuhan Ekonomi

Kriteria :

1. Memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh;

2. Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional;

3. Memiliki potensi ekspor;

4. Didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;

5. Memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;

6. Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan nasional dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional;

7. Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional; atau

(2)

LAPORAN AKHIR

8. Ditetapkan untuk mempercepa pertumbuhan kawasan tertinggal.

 Sosial dan Budaya Kriteria :

1. Merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya nasional;

2. Merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya serta jati diri bangsa;

3. Merupakan aset nasional atau internasional yang harus diilindungi dan dilestarikan;

4. Merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya nasional;

5. Memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya; atau

6. Memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial skala nasional.

 Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan/atau Teknologi Tinggi; dan/atau

Kriteris :

1. Diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategis nasional, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir;

2. Memiliki sumber daya alam strategis nasional;

3. Berfungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa;

4. Berfungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nukilir;

5. Berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.

Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup

Kriteria :

(3)

LAPORAN AKHIR

2.

Merupakan aset nasional berupa kawasan liindung yang ditetapkan perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan;

3.

Memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air

yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian negara;

4.

Memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim

makro;

5.

Menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup;

6.

Rawan bencana alam nasional; atau

7.

Sangat menenentukan dalam perubahan rona alam dan

mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan

kehidupan.

Untuk Kabupaten Wajo, yang menjadi dasar Kawasan Strategis Nasional adalah dengan adanya RTRW Kabupaten Nomor 12 Tahun 2012 dan Perda Bangunan Gedung Nomor ... Tahun ...

4.2 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)

Pusat kegiatan strategis nasional (PKSN) adalah pusat permukiman yang gterletak di dalam kawasan perbatasan negara.

PKSN ditetapkan dengan kriteria :

a. pusat permukiman yang berpotensi dan telah disepakati sebagai pos pemeriksanaan lintas batas dengan negara tetangga;

b. pusat permukiman yang berfungsi sebagai pintu gerbang

internasional yang menghubungkan dengan negara tetangga;

c. pusat permukiman yang merupakan simpul utama transportasi yang menghubungkan wilayah sekitarnya.

Pola pengelolaan PKSN meliputi :

a. pengembangan fasilitas pelayanan keimigrasian, kepabean, karantina dan keamanan;

(4)

LAPORAN AKHIR

b. mendorong pengembangan wilayah di sekitarnya agar tingkat perkembangannya setara dengan tingkat perkembangan wilayah negara tetangga;

c. mendorong pengembangan wilayah di sekitarnya agar tercipta keserasian antara kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup; d. mendorong kerjasama saling menguntungkan dengan negara

tetangga dengan melibatkan pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha.

4.3 Pusat Kegiatan Nasional (PKN)

Pusat kegiatan nasional (PKN) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional atau beberapa provinsi. Kawasan adalah wilayah dengan fungsi utama lindung atau budi daya.

Kebijakan pengembangan struktur ruang :

a. Peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan berhirarki;

b. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, listrik, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruuh wilayah nasional.

Strategi peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah :

a. Menjaga keterkaitan antar kawasan perkotaan, antara kawasan poerkotaan dengan kawasan perdesaan, dan antara kawasan perkotaan dengan wilayah sekitarnya;

b. Pengembangan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang belum terlayani oleh pusat pertumbuhan;

c. Mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar lebih kompetitif dan lebih efektif dalam pengembangan wilayah di sekitarnya.

Strategi peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana :

a. Peningkatan kualitas jaringan prasarana dan mewujudkan keterpaduan pelayanan trans;portasi darat, laut dan udara;

(5)

LAPORAN AKHIR

b. Mendorong pengembangan prasarana telekomunikasi di kawasan terisolasi;

c. Peningkatan kualitas pembangkit dan jaringan transmisi tenaga listrik serta mewujudkan keterpaduan sistem kelistrikan;

d. Peningkatan kualitas jaringan prasraana serta mewujudkan keterpaduan sistem jaringan sumber daya air.

Kebijakan dan strategi pengembangan pola pemanfaatan ruang : a. Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan linidung; b. Kebijakan dan strategi pengebangan kawasan budi daya; c. Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan tertentu. Kebijakan pengembangan kawasan lindung :

a. Pemeliharaan dan perwujudkan kelestarian fungsi lingkungan hidup; b. Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat

menimbulkan kerusakan lingkungan hidup.

Strategi pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup :

a. Penetapan kawasan lindung di ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara;

b. Perwujudan kawasan berfungsi lindung dalam satu wilayah pulau dengan luas paling sedikit 30% dari luas pulau tersebut sesuai dengan kondisi ekosistemnya;

c. Pengembalian dan peningkatan fungsi kawasan lindung yang telah menurun akibat pengembangan kegiatan budi daya, dalam rangka mewujudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem wilayah. Kebijakan pengembangan kawasan budi daya :

a. Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budi daya;

b. Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Strategi perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budi daya :

a. Penetapan kawasan budi daya yang memiliki nilai strategis nasional untuk pemanfaatan sumber daya alam di ruang daratan, ruang

(6)

LAPORAN AKHIR

lautan dan ruang udara secara sinergis untuk mewujudkan kesimbangan pemanfaatan ruang wilayah;

b. Pengembangan kegiatan budi daya unggulan di dalam kawasan beserta prasarana penunjangnya baik di ruang daratan maupun dirunag lautan secara sinergis dan berkelanjutan untuk mendorong pengembangan perekonomian kawasan dan wilayah sekitarnya; c. Pengembangan kegiatan budi daya untuk menunjang aspek politik,

pertahanan dan keamanan, sosial budaya, serta ilmu pengetahuan dan teknologi;

d. Pengembangan dan pelestarian kawasan budi daya pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional;

e. Pengembangan kegiatan pengelolaan sumber daya kelautan bernilai ekonomi tinggi di ZEEI dan / atau landas kontinen untuk meningkatkan perekonomian nasional.

Strategi pengendalian perkembangan kegiatan budi daya sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan :

a. Pembatasan perkembangan kegiatan budi daya terbangun di kawan rawan bencana untuk meminimalkan potensi kejadian bencana dan potensi kerugian akibat bencana;

b. Pembatasan perkembangan kawasan terbangun di kawasan perkotaan besar dan metropolitan untuk mempertahankan tingkat pelayanan prasarana dan sarana kawasan perkotaan serta mempertahankan fungsi kawasan perdesaan disekitarnya.

Kebijakan pengembangan kawasan tertentu :

a. Pelestarian dan peningkatan nilai strategis kawasan lindung untuk mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekonsistem, melestarikan keanekaragaman hayati, dan meningkatkan fungsi perlindungan kawasan, melestarikan keunikan bentang alam, dan melestarikan warisan budaya nasional;

b. Pelestarian dan peningkatan fungsi kawasan untuk

mempertahankan dan keamanan negaral;

c. Pelestarian dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan perekonomian yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam perekonomian internasional;

(7)

LAPORAN AKHIR

d. Pemanfaatan dumber daya alam dan/atau teknologi strategis secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat; e. Pelestarian dan peningkatan keunikan dan budaya bangsa;

f. Pengembangan kawasan tertinggal untuk secara terus menerus mengurangi kesenjangan tingkat perkembangan antar kawasan. Strategi pelestarian dan peningkatan nilai strategis kawasan lindung untuk

mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem,

melestarikan keanekaragaman hayati, mempertahankan dan

meningkatkan fungsi perlindungan kawasan, melestarikan keunikan bentang alam dan melestarikan budaya nasional :

a. Penetapan kawasan tertentu berfungsi lindung;

b. Pencegahan pemanfaatan ruang di kawasan tertentu yang berpotensi mengurangi fungsi lindung kawasan;

c. Pembatasan pemanfaatan ruang di kawasan tertentu yang berpotensi mengurangi fungsi lindung kawasan;

d. Pembatasan pengembangan prasarana dan sarana di dalam dan di sekitar kawasan tertentu yang dapat memicu perkembangan kegiatan budi daya;

e. Pengembangan kegiatan budi daya tidak terbangun di sekitar kawasan tertentu yang berfungsi sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan lindung dengan kawasan budi daya terbangun;

f. Rehabilitasi fungsi lindung kawasan yang menurun akibat dampak pemanfaatan ruang yang berkembang di dalam dan di sekitar kawasan tertentu;

Strategi pelestarian dan peningkatan fungsi kawasan dalam

pengembangan perekonomian nasional yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam perekonomian internasional :

a. pengembangan pusat pertumbuhan berbasis potensi sumber daya alam dan kegiatan budi daya unggulan sebagai penggerak utama pengembangan wilayah;

b. penciptaan iklim investasi yang kondusif;

c. pengelolaan pemanfaatan sumber daya alam agar tidak melampuai daya dukung dan daya tampung kawasan;

(8)

LAPORAN AKHIR

d. pengelolaan dampak negatif kegiatan budidaya agar tidak menurunkan kualitas lingkungan hidup dan efisien kawasan;

e. mengintensifan promosi peluang investasi;

f. peningkatan pelayanan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi.

Strategi pemanfaatan sumber daya alam dan/atau teknologi strategis secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat :

a. pengembangan kegiatan penunjang dan/atau kegiatan turunan pemanfaatan sumber daya dan/atau teknologi strategis;

b. peningkatan keterkaitan pemanfaatan sumber daya dan/atau teknologi strategis dengan kegiatan penunjang dan/atau turunan; c. pencegahan dampak negatif pemanfaatan sumber daya alam

dan/atau teknologi strategis terhadap fungsi lingkungan hidup, dan keselamatan masyarakat.

Strategis pelestarian dan peningkatan keunikan dan nilai budaya bangsa :

a. peningkatan kecintaan masyarakat akan nilai budaya

mencerminkan jati diri bangsa yang berbudi luhur;

b. pengembanagn penerapan nilai budaya bangsa dalam kehidupan masyarakat;

c. pelestarian situs budaya bangsa.

Strategis pengembangan kawasan tertinggal untuk secara terus menerus mengurangi kesenjangan tingkat perkembangan antar kawasan :

a. pemanfaatan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan; b. membuka akses dan meningkatkan aksesibiltas antara kawasan

tertinggal dengan pusat pertumbuhan wilayah;

c. pengembangan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi masyarakat;

d. meningkatkan kases masyarakat ke sumber pembiayaan;

e. peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan kegiatan ekonomi.

(9)

LAPORAN AKHIR

PKN ditetapkan dengan kkriteria :

a. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama kegiatan ekspor – impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional;

b. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa provinsi;

c.

kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi.

Pola pengelolaan PKN meliputi (peran Pemerintah diarahkan pada pengelolaan PKSN, aspek ekonomi, sosbud, iptek, hankam, pengelolaan sistem pusat permukiman lintas provinsi; peran Pemprov diarahkan pada pengelolaan sistem pusat permukiman lintas kabupaten; peran Pemkab/Pemkot diarahkan pada pengelolaan wilayah)

a. Pengembangan fasilitas pendukung kegiatan pelayanan sosial ekonomi berskala internasional, nasional dan antar provinsi, perbankan, pusat perbelanjaan, bursa saham, asuransi, ruang perkantoran, convention center, exhibition center, pendidikan, rumah sakit);

b. Penyediaan prasarana dan sarana transportasi yang berstandar internasional maupun nasional yang mampu melayani kegiatan ekspor-impor dan pergerakan antar provinsi; (jaringan jalan, terminal reg tipe A, stasiun KA, pelabuhan int.hub.int dan/atau bandara pusat penyebaran primer dan sekunder, jaringan jalur KA); c. Mengembangkan jaringan telekomunikasi berbasis teknologi tinggi,

jaringan prasarana sumber daya air, dan jaringan transmisi tenaga listrik untuk mendukung fungsi pelayanan kawasan perkotaan yang berskala internasional, nasional, dan antar provinsi;

d. Mengembangkan pusat jasa pemerintahan berskala internasional dan nasional beserta fasilitas pendukungnya.

4.4 KPI MP3EI

KPI MP3EI adalah Kawasan Perhatian Investasi Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia, dimana KPI adalah satu

(10)

LAPORAN AKHIR

atau kumpulan beberapa sentra produksi/kegiatan investasi yang beraglomerasi di area yang berdekatan dengan tujuan untuk mempermudah dalam proses integrasi kegiatan investasi.

4.5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Pada dasarnya KEK dibentuk untuk membuat lingkungan kondusif bagi aktivitas investasi, ekspor dan perdagangan guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi serta sebagai katalis reformasi ekonomi. Untuk ide ini diinspirasi dari keberhasilan beberapa negara yang lebih dulu mengadopsinya, seperti Cina dan India. Bahkan data-data empiris melukiskan bahwa KEK di negara tersebut mampu menarik para investor, terutama investor asing untuk berinvestasi dan menciptakan lapangan kerja. Pemberlakuan status KEK bagi daerah tertentu sangat memberikan keuntungan ekonomi secara nasional maupun regional. Tetapi status ini juga berpotensi merugikan, karena adanya pengurangan pendapatan pajak akibat adanya insentif fiskal, dan dapat mengancam kawasan industri yang telah ada untuk pindah ke KEK yang berdampak pengurangan terhadap penerimaan negara.

Sementara itu, perbedaan utama KEK dengan kawasan ekonomi lainnya, selain kemudahan yang diberikan adalah banyaknya peran pemerintah daerah, baik dalam pengelolaannya maupun dalam penyediaan infrastruktur dan lahan. Hal itu menyebabkan perlunya

kerjasama Pemerintah – Swasta dalam pengelolaan KEK, mengingat

dana untuk KEK ini sangat besar. Hasil studi dari beberapa negara menunjukkan, KEK yang sepenuhnya dikelola oleh swasta mempehatikan kemajuan yang lebih besar dibandingkan yang dikelola oleh pemerintah. Persyaratan utama pengusulan KEK ini adalah : sesuai dengan RTRW dan tidak berpotensi mengganggu kawasan lindung, terletak pada posisi

yang dekat dengan jalur perdagangan/pelayaran

internasional,mempunyai batas yang jelas, serta Pemerintah

Provinsi/Kabupaten/Kota mendukung KEK. Sedangkan ketentuan luas

minimum tidak tercantumkan, guna membuka peluang bagi

pengembangan kawasan ekonomi yang berbasis teknologi tinggi atau teknologi informasi, seperti Technopark, IT Center, dsb.

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah pasangan yang diperlukan tergantung pada peluang karakteristik p, jumlah bit subkey yang dihitung serentak,k, jumlah rata-rata per pasangan yang

sebesar paling tinggi 100% (seratus per seratus) dari PBB-P2 yang terutang dalam bal objek pajak terkena bencana alam atau sebab lain yang luar biasa sebagaimana dimaksud dalam

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN PAJAK PARKIR YANG TERUTANG. KESATU :

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA bidang agama adalah terciptanya suasana kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang penuh keimanan dan ketaqwaan,

Analisis Faktor merupakan nama umum yang menunjukkan suatu kelas prosedur, utamanya untuk mereduksi data atau meringkas, dari variabel yang banyak diubah menjadi

Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat daya beli listrik pada sektor rumah tangga di Salatiga dipengaruhi secara signifikan oleh faktor pendapatan rata-rata total keluarga

Kegiatan ini berguna untuk mengidentifikasi mengenai prosedur perancangan yang tepat sehingga dapat tercipta desain sistem optical thermometer dengan teknologi

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridha-Nya jualah sehingga Buku Saku Pendidikan pada Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan yang meliputi Sekolah,