BAB II BAB II KARAKTE
KARAKTERISTIK RISTIK KONDISI KONDISI BAWBAWAH PERMUKAAN YANGAH PERMUKAAN YANG MEMPENGARUHI TEKANAN FORMASI
MEMPENGARUHI TEKANAN FORMASI
2.
2.1. 1. LiLiththolologogi Di Da a StSt!!"#"#tt"! "! G$G$olologogii 2.
2.1.1.1. 1. LiLiththolologogii
Batuan didefinisikan sebagai massa yang terdiri dari satu atau lebih macam Batuan didefinisikan sebagai massa yang terdiri dari satu atau lebih macam mineral yang mempunyai komposisi kimia atau mineral tertentu, yang membentuk mineral yang mempunyai komposisi kimia atau mineral tertentu, yang membentuk satuan terkecil dari kulit bumi sehingga dengan jelas dapat dipisahkan satu dengan satuan terkecil dari kulit bumi sehingga dengan jelas dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Batuan sebagai mineral yang membentuk kulit bumi, secara genesa yang lainnya. Batuan sebagai mineral yang membentuk kulit bumi, secara genesa dapat dibagi menjadi
dapat dibagi menjadi tiga jenis tiga jenis batuan yaitu batuan yaitu :: 1.
1. Batuan beku Batuan beku (Igneous Rock),(Igneous Rock), Merupakan kumpulan interlocking agregatMerupakan kumpulan interlocking agregat mineral-min
mineral-mineral silikat eral silikat hasil penghabluran magma yang hasil penghabluran magma yang mendinginmendingin.. 2.
2. Batuan Batuan sedimen sedimen (Sedimentary (Sedimentary Rock),Rock), merupakan batuan hasil lithifikasimerupakan batuan hasil lithifikasi bahan
bahan rombakan rombakan batuan batuan hasil hasil denudasi denudasi atau atau hasil hasil reaksi reaksi kimkimia ia maupumaupunn hasil kegiaatan organisme.
hasil kegiaatan organisme. 3.
3. Batuan Metamorf (Methamorphic Rock), Batuan Metamorf (Methamorphic Rock), merupakan batuan yang berasal merupakan batuan yang berasal da
dari ri susuatu atu babatutuan an ininduduk k yyanang g memengngalalamami i peperurubabahahan n tektekstustur r dadann kom
komposposisisi i padpada a fasfasa a padpadat at sebsebagaagai i akiakibabat t perperububahahan an konkondidisi si fifisisikaka tekanan, temperatur atau
tekanan, temperatur atau keduanykeduanya!a!
2
2..11..11..11. . BBaatt""aa BB$$##"" Berda
Berdasarkan sarkan cara cara pempembenbentukantukannynya a batuabatuan n bekbeku u beraberasal sal dari dari pempembekubekuanan magma dari permukaan bumi atau pembekuan magma di permukaan. "ada umumnya magma dari permukaan bumi atau pembekuan magma di permukaan. "ada umumnya sifat atau ciri
sifat atau ciri batuan beku batuan beku antara lain antara lain :: 1.
1. #m#mumumnynya ka kriristastalilinn 2.
2. ButiButirannrannya ya inteinterlocrlockinking g secara secara rapat.rapat. 3
3.. MMaassiif f
Mineral-mineral dari batuan beku yang sering dijumpai pada umumnya terbentuk Mineral-mineral dari batuan beku yang sering dijumpai pada umumnya terbentuk pada
pada saat saat penurunan temperatur penurunan temperatur dari dari magmmagma a yang menerobos yang menerobos keatas, keatas, peristi$a peristi$a iniini dikenal dengan istilah penghabluran.
2.1
2.1.1..1.1.11.1.. Si%Si%at Fat Fi&i&i# Bi# Bat"at"a B$a B$#"#"
%alam pengamatan batuan beku ini hal-hal yang harus diperhatikan antara %alam pengamatan batuan beku ini hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :
lain : -- &&aarrnnaa -- ''ttrruukkttuur r -- ((eekkssttuur r -- BBeennttuuk k
-- ))oommppoossiissi Mi Miinneerraall
A.
A. WWaarna Batuan Bekurna Batuan Beku
&arna batuan beku berkaitan erat dengan komposisi mineral penyusunnya. &arna batuan beku berkaitan erat dengan komposisi mineral penyusunnya. Min
Mineral eral penypenyusuusun n batubatuan an tersebtersebut ut sangsangat at dipdipengengaruharuhi i oleh oleh komkomposiposisi si magmagmama asalnya, sehingga dari $arna dapat diketahui jenis magma pembentuknya, kecuali asalnya, sehingga dari $arna dapat diketahui jenis magma pembentuknya, kecuali untuk batuan yang mempunyai tekstur gelasan.
untuk batuan yang mempunyai tekstur gelasan.
-- BaBatutuan bekan beku u yyanang g beber$r$ararna cerana cerah h umumununyya a adadalalah batah batuauan n bebeku asaku asam m yyanangg tersusun atas mineral-mineral felsik misalnya kuarsa, potas feldspar, musko*it. tersusun atas mineral-mineral felsik misalnya kuarsa, potas feldspar, musko*it. -- Batuan beku yaBatuan beku yang berng ber$ar$arna gelana gelap sampp sampai hiai hitam utam umumumnmnyya adala adalah batah batuan bekuan bekuu
intermediet
intermediet dimana jumlah mindimana jumlah mineral felsik dan mafiknya hampir sama banyak.eral felsik dan mafiknya hampir sama banyak. -- Batuan beku yBatuan beku yang bang ber$arner$arna hitaa hitam kehm kehijaijauan uan umuumumnmnya aya adaladalah batuh batuan beku ban beku basaasa
dengan mineral penyususn dominan adal
dengan mineral penyususn dominan adalah mineral-mineral mafik.ah mineral-mineral mafik.
-- Batuan Batuan bebeku yanku yang g berber$ar$arna na hihijajau kelau kelam dan m dan bibiasaasanynya a momonomnominineraeralilik disek disebubutt batuan beku u
batuan beku ultrabasa dengaltrabasa dengan komposin komposisi hasi hampir mpir seluruhseluruhnya nya minmineral meral mafik.afik.
B.
B. Struktur Batuan BekuStruktur Batuan Beku 'truktu
'truktur r batuabatuan n bekbeku u merumerupakapakan n kenakenampampakan tekstur kan tekstur daladalam m skalskala a besabesar,r, ya
yang ng dapat dapat dildilihihat at jeljelas as di di lapalapanganngan, , dimdimana ana pengpengertian tekstur ertian tekstur sendsendiri adalahiri adalah hubun
hubungan antara unsur-unsur mingan antara unsur-unsur mineral eral dengan massa gelas ydengan massa gelas yang memang membentuk massabentuk massa yang
yang merata dari batuan. Macam-mmerata dari batuan. Macam-macam struktur batuan beku adalah acam struktur batuan beku adalah :: -- MMaassiif f
+aitu struktur dari batuan beku apabila tidak menunjukkan adanya sifat aliran +aitu struktur dari batuan beku apabila tidak menunjukkan adanya sifat aliran atau
atau jejejajak k gasgas, , atau atau tidtidak ak memenununjnjukukkan kan adaadanynya a frafragmgmen en batbatuan uan lalain in yayangng tertanam dalam tubuhnya.
2.1
2.1.1..1.1.11.1.. Si%Si%at Fat Fi&i&i# Bi# Bat"at"a B$a B$#"#"
%alam pengamatan batuan beku ini hal-hal yang harus diperhatikan antara %alam pengamatan batuan beku ini hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :
lain : -- &&aarrnnaa -- ''ttrruukkttuur r -- ((eekkssttuur r -- BBeennttuuk k
-- ))oommppoossiissi Mi Miinneerraall
A.
A. WWaarna Batuan Bekurna Batuan Beku
&arna batuan beku berkaitan erat dengan komposisi mineral penyusunnya. &arna batuan beku berkaitan erat dengan komposisi mineral penyusunnya. Min
Mineral eral penypenyusuusun n batubatuan an tersebtersebut ut sangsangat at dipdipengengaruharuhi i oleh oleh komkomposiposisi si magmagmama asalnya, sehingga dari $arna dapat diketahui jenis magma pembentuknya, kecuali asalnya, sehingga dari $arna dapat diketahui jenis magma pembentuknya, kecuali untuk batuan yang mempunyai tekstur gelasan.
untuk batuan yang mempunyai tekstur gelasan.
-- BaBatutuan bekan beku u yyanang g beber$r$ararna cerana cerah h umumununyya a adadalalah batah batuauan n bebeku asaku asam m yyanangg tersusun atas mineral-mineral felsik misalnya kuarsa, potas feldspar, musko*it. tersusun atas mineral-mineral felsik misalnya kuarsa, potas feldspar, musko*it. -- Batuan beku yaBatuan beku yang berng ber$ar$arna gelana gelap sampp sampai hiai hitam utam umumumnmnyya adala adalah batah batuan bekuan bekuu
intermediet
intermediet dimana jumlah mindimana jumlah mineral felsik dan mafiknya hampir sama banyak.eral felsik dan mafiknya hampir sama banyak. -- Batuan beku yBatuan beku yang bang ber$arner$arna hitaa hitam kehm kehijaijauan uan umuumumnmnya aya adaladalah batuh batuan beku ban beku basaasa
dengan mineral penyususn dominan adal
dengan mineral penyususn dominan adalah mineral-mineral mafik.ah mineral-mineral mafik.
-- Batuan Batuan bebeku yanku yang g berber$ar$arna na hihijajau kelau kelam dan m dan bibiasaasanynya a momonomnominineraeralilik disek disebubutt batuan beku u
batuan beku ultrabasa dengaltrabasa dengan komposin komposisi hasi hampir mpir seluruhseluruhnya nya minmineral meral mafik.afik.
B.
B. Struktur Batuan BekuStruktur Batuan Beku 'truktu
'truktur r batuabatuan n bekbeku u merumerupakapakan n kenakenampampakan tekstur kan tekstur daladalam m skalskala a besabesar,r, ya
yang ng dapat dapat dildilihihat at jeljelas as di di lapalapanganngan, , dimdimana ana pengpengertian tekstur ertian tekstur sendsendiri adalahiri adalah hubun
hubungan antara unsur-unsur mingan antara unsur-unsur mineral eral dengan massa gelas ydengan massa gelas yang memang membentuk massabentuk massa yang
yang merata dari batuan. Macam-mmerata dari batuan. Macam-macam struktur batuan beku adalah acam struktur batuan beku adalah :: -- MMaassiif f
+aitu struktur dari batuan beku apabila tidak menunjukkan adanya sifat aliran +aitu struktur dari batuan beku apabila tidak menunjukkan adanya sifat aliran atau
atau jejejajak k gasgas, , atau atau tidtidak ak memenununjnjukukkan kan adaadanynya a frafragmgmen en batbatuan uan lalain in yayangng tertanam dalam tubuhnya.
-- "i"ilolo$ $ a*a*a aa atatau u a*a*a Ba Banantatall +
+aaitu itu memeruprupakaakan n strustruktuktur r khkhas as batbatuan uan uulklkananik ik baba$ah $ah lalaut, ut, memembmbenentuk tuk struktur seperti bantal.
struktur seperti bantal. -- ooiinntt
+aitu struktur yang ditandai dengan adanya kekar-kekar yang tersusun secara +aitu struktur yang ditandai dengan adanya kekar-kekar yang tersusun secara teratur
teratur tegak lurus arah alirantegak lurus arah aliran.. -- eessiikkuulleer r
+
+aaitu itu merumerupakapakan n struktur struktur yanyang g ditaditandandai i adanadanya ya lublubangang-lu-lubanbang g dengdengan an araharah terat
teraturur. . uubanbang g inini i terbterbententuk uk akakibibat at kekelualuarnyrnya a gagas s padpada a saasaat t pepembmbekekuanuan berlang
berlangsung.sung. -- ''kkoorriiaa
+aitu struktur *esikuler tetapi tidak menunjukkan arah yang teratur +aitu struktur *esikuler tetapi tidak menunjukkan arah yang teratur -- //mmiiggddaallooiiddaall
+aitu struktur dimana lubang-lubang keluarnya gas terisi oleh mineral-mineral +aitu struktur dimana lubang-lubang keluarnya gas terisi oleh mineral-mineral sekunder seperti 0eolit, karbonat dan bermacam-macam silika.
sekunder seperti 0eolit, karbonat dan bermacam-macam silika. -- eennoolliitt
+aitu struktur yang memperlihatkan adanya suatu fragmen batuan yang masuk +aitu struktur yang memperlihatkan adanya suatu fragmen batuan yang masuk atau
atau terttertanaanam m ke ke daldalam am batbatuan uan bebeku. ku. 'tru'truktur ktur inini i terbterbententuk uk sebsebagaagai i akiakibatbat pelebura
peleburan n tidak tidak sempurnsempurna a dari dari sutu sutu batuan batuan sampisamping ng didaladidalam m magmmagma a yangyang menerobos.
menerobos.
.
. !e!ekstur kstur Batuan Batuan BekuBeku "engertian tekstur
"engertian tekstur dalam batuan beku mengacu pada dalam batuan beku mengacu pada kenampkenampakan butir-butakan butir-butir ir mineral di dalamnya, yang meliputi tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentuk butir, mineral di dalamnya, yang meliputi tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentuk butir, granularita
granularitas dan s dan hubunhubungan antar butir gan antar butir fabric!. ika $arna batuan berkaitan e fabric!. ika $arna batuan berkaitan e dengandengan kom
komposposisi isi kikimimia a dan dan mimineneraraloglogi i mamaka ka tekstekstur tur berberhuhububungngan an dedengangan n sejsejaraarahh pembe
pembentukan dan ntukan dan keterdapatannya. "engketerdapatannya. "engamatan tekstur meliamatan tekstur meliputi :puti : a.
a. ((iningkgkat kat kriristastalilisasasisi
(ingkat kristalisasi pada batuan beku tergantung pada proses pembekuan itu (ingkat kristalisasi pada batuan beku tergantung pada proses pembekuan itu sendiri. Bila pembekuan magma berlangsung lambat maka akan terdapat cukup sendiri. Bila pembekuan magma berlangsung lambat maka akan terdapat cukup ener
energi pertumgi pertumbuhbuhan an kristkristal pada al pada saat saat melmele$ate$ati i perubperubahaahan n fase cair fase cair ke ke padatpadat sehin
suhu relatif cepat maka kristal yang dihasilkan kecil-kecil dan tidak sempurna. suhu relatif cepat maka kristal yang dihasilkan kecil-kecil dan tidak sempurna. /pab
/pabilila a pempembekubekuan an magmagma ma terlaterlalu lu cepat cepat makmaka a kristkristal al tidak akan tidak akan terbenterbentuk tuk karena tidak ada energi yang cukup untuk pengintian dan pertumbuhan kristal karena tidak ada energi yang cukup untuk pengintian dan pertumbuhan kristal sehingga akan dihasilkan gelas. %apat dibagi menjadi :
sehingga akan dihasilkan gelas. %apat dibagi menjadi : -
- olokrisolokristalin, talin, bila bila seluruh batuan seluruh batuan terstersusun atas kristal-kristal mineral.usun atas kristal-kristal mineral. -
- ypokriypokristalinstalinhipohhipohyalyalinminmerokristalinerokristalin, bila batuan beku ter, bila batuan beku terdiri dari sebagiandiri dari sebagian kristal dan sebagian gelas.
kristal dan sebagian gelas. -
- olohyalin, olohyalin, bila bila seluruh seluruh batuan batuan terstersusun usun atas atas gelas.gelas. b.
b. #kuran kristal#kuran kristal
#kuran kristal merupakan sifat tekstural yang mudah dikenali. #kuran kristal #kuran kristal merupakan sifat tekstural yang mudah dikenali. #kuran kristal ini dapat menunjukkan tingkat kristalisasi pada batuan dan dapat dilihat pada (abel ini dapat menunjukkan tingkat kristalisasi pada batuan dan dapat dilihat pada (abel 44-1.
44-1.
(abel 44-1 (abel 44-15656
)isaran harga ukuran kristal dari beberapa sumber )isaran harga ukuran kristal dari beberapa sumber
'
'oo(() ) PP!!ii**$$) ) HHaa!!tt$$ WW..TT..GG HH$$ii!!ii** aalluuss 77 11mmmm 77 11 mmmm 7711 mmmm ' 'eeddaanngg 1 1 8 8 9 9 mmmm 1 1 8 8 9 9 mmmm 1 1 8 8 115 5 mmmm ) )aassaarr 9 9 mmmm 9 9 8 8 335 5 mmmm 115 5 8 8 335 5 mmmm '
'aannggaat t kkaassaarr 335 5 mmm m 335 5 mmmm
c.
c. ;r;rananuullararititasas
%alam batuan beku, granularitas menyangkut derajat kesamaan ukuran butir %alam batuan beku, granularitas menyangkut derajat kesamaan ukuran butir dari kristal penyusun batuan. ;ranularitas dapat dibagi menjadi :
dari kristal penyusun batuan. ;ranularitas dapat dibagi menjadi : -- <<==uuiiggrraannuullaar r
Mempunyai ukuran kreistal yang seragam. %ibagi menjadi Mempunyai ukuran kreistal yang seragam. %ibagi menjadi 1.
1. >an>anererik ik gragranunularlar, , krikristastal l dapdapat at dibdibededakaakan n dendengagan n mamata ta teltelananjanjang g dandan berukuran seragam
berukuran seragam. ?ontoh : granit, gabro.. ?ontoh : granit, gabro. 2.
2. //fafaninititik, k, krikristastal l sansangat gat hahalulus s dan dan tidtidak ak bibisa sa didibebedakdakan an dendengagan n mamatata telanjan
telanjang. ?ontoh g. ?ontoh : basalt.: basalt. -- 44nnee==uuiiggrraannuullaar r
'uatu batuan beku disebut memiliki tekstur ine=uigranular apabila ukuran kristal pembentuknya tidak seragam. %apat dibagi menjadi :
1. >aneroporfiritik, bila kristal mineral yang besar fenokris! dikelilingi kristal mineral yang lebih kecil masa dasar! dan dapat dikenali dengan mata telanjang. ?ontoh : %iorit, porfir.
2. "orfiroafanitik, bila fenokris dikelilingi oleh massa dasar yang afanitik. ?ontoh : andesit, porfir.
3. ;elasan glassy! Batuan beku dikatakan memiliki tekstur gelasan apabila semuanya tersusun atas gelas.
". Bentuk #rista$
#ntuk kristal-kristal yang mempunyai ukuran besar dapat dilihat kesempurnaan bentuk kristalnya. al ini dapat memberikan gambaran mengenai proses kristalisasi mineral-mineral pembentuk batuan. Bentuk kristal dapat dilihat pada ;ambar 2.1. dan dibedakan menjadi :
- <uhedral, apabila bentuk kristal sempurna dan dibatasi oleh bidang-bidang kristal yang jelas.
- 'ubhedral, apabila bentuk kristal tidak sempurna dan hanya sebagian saja yang dibatasi bidang-bidang kristal.
- /nhedral, apabila bidang batas kristal tidak jelas.
;ambar 2.1 Bentuk-bentuk kristal : a! euhedral, b! subhedral, c! anhedral56
"ada batuan beku, mineral yang sering dijumpai dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :
1. Mineral-mineral felsik @ tersusun atas silika dan alumina, umumnya ber$arna cerah. Mineral itu antara lain kuarsa, plagioklas, ortoklas, musko*it.
2. Mineral-mineral mafik @ tersusun atas unsur-unsur besi, magnesium, kalsium. #mumnya mineral-mineral ini ber$arna gelap, misalnya oli*in, piroksen, hornblende, biotit. Mineral-mineral ini berada pada jalur kiri dari seri Bo$en
Bo$en membuat urut-urutan penghabluran mineral-mineral silikat berdasarkan pada kenaikan temperatur yang mempengaruhi kondisi dari silika,
urut-urutan itu dapat dilihat pada (abel 44-2.
(abel 44-2
Bo$en Aeaction 'eries 5
%iscontinue ?ontinue 1255o
&$i'in a. e$dspar
iro*en Byto+mit Amphibo$e Andesin Biotit &$igok$as a. e$dspar #. e$dspar Musco'it #+arsa 965o .
'ebagaimana telah dijelaskan diatas bah$a jenuh tidaknya suatu magma sangat ditentukan oleh kandungan silika didalam magma tersebut. Berdasarkan asosiasi mineral pembentuk batuan beku yang didasarkan pada seri reaksi bo$en, pengelompokan mineral dan jenis batuannya dapat diketahui seperti tampak pada
(abel 44-3.
(abel 44-3
ubungan /sosiasi Mineral "embentuk Batuan Beku %engan )elompok Batuan Beku +ang %ibentuk 56
Mineral pembentuk
batuan
/sosiasi Mineral Batuan +ang (erbentuk
Cli*in Cli*in 155 D
Cli*in E "iroksen
%unit #ltra Basa! "eridotit #ltra Basa!
"iroksen "iroksen 155D
"iroksenE"lagioklasECli*in
"iroksenit #ltra Basa! ;abro #ltra Basa! "lagioklas "lagioklas 155D
"lagioklasE"iroksenE/mphibolE> eldspar
/nortosit #ltra Basa! /ndesit-diorit 4ntermediet! Biotit BiotitE)->eldsparE"lagioklas asamE)$arsa ;ranodiorit-;ranit asam! 2.1.1.1.2. P$+,agia Bat"a B$#"
a. embagian Secara -enetik (cara teradinya)
%engan dasar ini Aosenbusch 166 8 1FG6!, membagi tiga macam batuan beku yaitu :
1. <kstrusif
+aitu untuk batuan beku yang terbentuk di permukaan 2. 4ntrusif
+aitu untuk batuan beku yang terbentuk di ba$ah permukaan bumi %i samping itu batuan beku juga dapat dibagi menjadi 3 kelompok :
1. ulkanik, yang merupakan hasil *ulkanisme
Batuan ini biasanya mempunyai ukuran kristal yang relatif halus, karena membeku di permukaan atau di dekat permukaan.
2. "lutonik, yang terbentuk jauh di dalam bumi
Mempunyai kristal-kristal yang berukuran kasar, karena membeku jauh dari permukaan bumi.
3. ipabisal, yang merupakan produk intrusi minor
Biasanya mempunyai kristal-kristal yang berukuran sedang atau pencampuran antara kasar dan halus, karena membeku di permukaan bumi.
b. embagian Berdasarkan #omposisi #imia
%asar pembagian ini biasanya adalah kandungan oksida tertentu dalam batuan, seperti 'iC2, /l2C3,salah satu pembagiannya antara lain :
1. Batuan beku asam
+aitu bila batuan beku tersebut mengandung lebih GGD silika, contoh : ;ranit, Aiolit.
2. Batuan beku menengah intermediet!
+aitu bila batuan beku tersebut mengandung 92 8 GG D silika, contoh : %iorit, /ndesit.
3. Batuan beku basa
+aitu bila kandungan silikanya berkisar antara H9 8 92 D silika contoh : ;abro.
H. Batuan Beku #ltra Basa
+aitu jika mengandung kurang dari H9 D silika, contoh : "eridotit, %unit. ?ontoh lainnya adalah pembagian berdasarkan kandungan mineral mafik :
'. 'hand membagi empat menjadi macam batuan, yaitu : 1. eocrocatic Aock
Mengandung kurang 35 D mineral mafik. 2. Mesocratic Aock
Mengandung 35 8 G5 D mineral mafik. 3. Melanocratic Aock
Mengandung G5 8 F5 D unsur mineral mafik. H. ipermelanick Aock
Mengandung lebih F5 D mineral mafik.
c. embagian Berdasarkan Sususnan Minera$nya
Berdasarkan mineral penyusunnya batuan beku dapat dibedakan menjadi empat yaitu :
1. )elompok ;ranit 8 Aiolit@ berasal dari magma yang bersifat asam, terutama tersusun oleh mineral kuarsa, ortoklas, plagioklas Ia, kadang terdapat hornblende biotit, musko*it dalam jumlah kecil.
2. )elompok %iorit 8 /ndesit@ Berasal dari magma yang bersifat intermediet, terutam tersusun atas mineral-mineral plagioklas, hornblende, piroksen dan kuarsa biotit, ortoklas dalam jumlah kecil.
3. )elompok ;abro 8 Basalt@ tersusun dari magma asal yang bersifat basa dan terdiri dari mineral-mineral oli*in, plagioklas ?a, piroksen, dan hornblende.
H. )elompok #ltra basa@ terutama tersusun oleh oli*in, piroksen. Mineral lain yang mungkin adalah plagioklas ?a dalam jumlah yang sangat kecil.
2.1.1.2. Bat"a S$-i+$
Berdasarkan genesanya batuan sedimen berasal dari hasil pengendapan berbagai proses yang berbeda. 'ecara garis besar dibedakan atas dua kelompok yaitu : )elompok batuan sedimen klastik dan sedimen non klastik. 'ecara genetik betuan sedimen dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : batuan sedimen mekanisklastik, sedimen kimia$inon klastik dan sedimen organik.
Batuan sedimen mekanis terbentuk karena prosese pelapukan mekanis dan pengendapan daripada material hasil suatu rombakan batuan asal dan bersifat
fragmental, klastik dan membutir. )eberadaan batuan sedimen klastik ini, hampir mendominasi seluruh batuan sedimen yang ada pada kerak bumi. )edalam kelompok ini termasuk juga batuan proklastik atau epiklastik, yaitu batuan hasil pengendapan material *ulkanik oleh angin dan medium air.
Batuan sedimen kimia$i, dapat tebentuk karena proses pelapukan kimia, membentuk sedimen residu, maupun karena hasil pengendapan larutan garam yang bersifat hablur kristalin, akibat proses penguapan e*aporasi. "roses pembentukan batuan sedimen kima$i ini tanpa melalui taransportasi, mengendap di tempat asal
dan bersifat non klastik.
'edimen organik terbentuk karena akumulasi material organik yang terjebak atau terendapkan pada suatu lingkungan khusus, sehingga tera$etkan dengan baik dan mengalami diagenesa. Batuan sedimen organik ini dapat bersifat klastik atau non klastik, tergantung dari genesa yang mempengaruhi.
2.1.1.2.1. T$#&t"! Bat"a S$-i+$ a. !ekstur on #$astik
#mumnya memperlihatkan kenampakan mo0aik kristal penyusunnya. )ristal penyususn biasanya terdiri dari satu macam mineral monomineralik!, seperti
gypsum, kalsit dan anhydrite.
- Macam-macam tekstur non klastik
a! /morf : berukuran lempungkoloid, non kristalin
b! Colitik : kristal berbentuk bulatelipsoid yang berkumpul ukurannya 5,29 8 2 mm .
c! 'akarodial : butir kristalnya berukuran sangat halus, seperti gula. d! )ristalin : tersusun oleh kristal-kristal.
- Besar butir kristal dibedakan menjadi : 9 mm kasar
1-9 mm sedang
71 mm halus
ika kristalnya sangat halus sehingga tidak dapa dibedakan disebut mikrokristalin.
b. !ekstur #$astik
#nsur dari tekstur adalah fragmen, masa dasar matrik! dan semen. - >ragmen : butiran yang berukuran lebih besar daripada pasir.
- Matrik : butiran yang berukuran lebih kecil daripada f ragmen dan diendapkan bersama-sama dengan fragmen.
- 'emen : material halus yang menjadi pengikat, semen diendapkan setelah fragmen dan matrik. 'emen umumnya berupa silika, kalsit, sulfat atau oksida besi.
(ekstur klastik dibagai atas : - #kuran butir
Menurut skala $ent$orth ukuran butir dibagi pada (abel 44-H di ba$ah ini : (abel 44-H56
#kuran Butir 'kala &ent$orth #kuran Butir
mm!
Iama Butir Iama Batuan
29G GH 8 29G H 8 GH 2 8 H Bongkah Berangkal )erakal )erikil
Breksi : ika fragmennya mempunyai bentuk runcing
)onglomerat : ika fragmennya membulat 1 8 2 12 8 1 1H 8 J 1 8 K 11G 81
"asir sangat kasar "asir kasar "asir sedang "asir halus "asir sangat halus
Batu pasir
11G 8 129G anau Batulanau
Besar butir dipengaruhi oleh : jenis pelapukan, jenis transportasi, $aktu dan jarak transport, resistensi.
- (ingkat kebundaran butir
(ingkat kebundaran butir dipengaruhi oleh komposisi butir, ukuran butir, jenis proses transportasi dan jarak transport. Butiran dari mineral yang
resisten seperti kuarsa dan 0ircon akan berbentuk bundar dibandingkan butiran dari mineral kurang resisten seperti feldspar dan pyroLene. Butiran berukuran besar dari kerakal akan lebih mudah membundar daripada yang berukuran pasir. arak transport akan mempengaruhi tingkat kebundaran butir dari jenis butir yang sama, makin jauh jarak transport butiran akan
semakin bundar.
;ambar 2.2. (ingkat kebundaran butir 56
- 'ortasi pemilahan!
'ortasi baik : bila besar butir merata atau sama besar
'ortasi buruk : bila besar butir tidak merata, terdapat matrik dan fragmen - )emas
)emas terbuka : Bila butiran tidak saling bersentuhan mengambang dalam matrik!
)emas tertutup : Butiran saling bersentuhan satu sama lainnya
2.1.1.2.2. St!"#t"! Bat"a S$-i+$
"ada batuan sedimen dikenal 2 macam struktur yaitu :
1. 'truktur syngenetik : terbentuk bersamaan dengan terjadinya batuan sedimen, disebut juga sebagai struktur primer batuan.
2. 'truktur epigenetik : terbentuk setelah batuan tersebut terbentuk seperti kekar, sesar dan lipatan. %isebut juga sebagai struktur sekunder batuan.
Macam-macam &t!"#t"! !i+$! batuan sedimen adalah sebagai berikut : #arena proses fisik
a. St!"#t"! E#&t$!al
(erlihat pada kenampakan morfologi dan bentuk batuan sedimen secara keseluruhan dilapangan. ?ontoh struktur eksternal adalah : lembaran sheet!, lensa, membaji $edge!, prisma tabular.
,. St!"#t"! it$!al
'truktur ini terlihat pada bagian dalam batuan sedimen, macam struktur internal: - "erlapisan dan laminasi
%isebut dengan perlapisan jika tebalnya lebih dari 1 cm dan disebut laminasi bila kurang dari 1 cm. "erlapisan dan laminasi batuan sedimen terbentuk
karena adanya perubahan fisik, kimia dan biologi. Misalnya terjadi perubahan energi arus sehingga terjadi perubahan ukuran butir yang diendapkan. Macamnya :
a! "erlapisan laminasi sejajar current bedding normal!
"erlapisan batuan tersusun secara horisontal dan saling sejajar. b! "erlapisan laminasi silang siur cross bedding lamination !
"erlapisan batuan yang saling memotong satu dengan lainnya. c! "erlapisan tersusun ;raded Bedding!
(erjadi perubahan ukuran butir secara bergradasi baik secara normal gradasi butirnya makin halus kearah atas! atau gradasi terbalik makin kasar kearah atas!
- Masif
*. K$a+a#a a-a $!+"#aa lai&a
- Aipple mark : Bentuk permukaan yang bergelombang karena adanya arus - >lute cast : Bentuk gerusan pada permukaan lapisan akibat akti*itas arus. - Mud cracks : Bentuk retakan pada lapisan lumpur, berbentuk poligonal - Aain marks : )enampakan permukaan sedimen akibat tetesan air hujan.
-. St!"#t"! /ag t$!0a-i #a!$a -$%o!+a&i
- oad cast: ekukan di permukaan lapisan akibat tekanan beban diatasnya - ?on*olute structure: ekukan pada batuan sedimen akibat proses deformasi - 'andstone dike and sill: )arena deformasi pasir dapat terinjeksi pada lapisan
sedimen diatasnya. #arena proses geo$ogi
%ibagi menjadi atas : a. ejak tracks and trail!
(rack : jejak berupa tapak organisme
(rail : jejak berupa seretan bagian tubuh organisme b. ;alian burro$!
/dalah lubang atau bahan galian hasil akti*itas organisme c. ?etakan cast and mold!
Mold : cetakan bagian tubuh organisme ?ast : cetakan dari mold
Macam-macam &t!"#t"! &$#"-$! batuan sedimen adalah sebagai berikut : roses fisik/
a. 'truktur eksternal.
Batas antara lapisan
•
Batas tegas tiap lapisan•
Batas selaras graduil ipatan dan sesarb. 'truktur internal
?lastic dike: adanya tekanan hidrostatik kuat, material seperti diinjeksikan. roses kimia+i
a. 'ylolites : Bentuk irregular, terdapat pada limestone dan dolomite. b. ?one in cone: "engembangan kolom bentuk cone irregullar.
c. ?oncretion : Bentuk membulatinorganik silika, kalsit, sulfida!. d. 'eptarian : irregular, conceretion komposisi shaly.
e. ;eode : lubang tubuh spherical, khas dengan garis ke dalam menggambarkan k$arsa atau kristal lain terdapat pada limestone dan dolomite. 'truktur batuan sedimen juga dapat digunakan untuk menentukan bagian atas suatu batuan sedimen. "enentuan bagian atas dari batuan sedimen sangat penting artinya
dalam menentukan urutan batuan sedimen tersebut.
2.1.1.2.. P$+,agia Bat"a S$-i+$
)lasifikasi batuan sedimen klastik yang umum digunakan adalah berdasarkan ukuran butirnya menurut ukuran butir dari $ent$orth!, namun akan lebih baik lagi bila ditambahkan mengenai hala-hala lain yang dapat memperjelas keterangan
mengenai batuan sedimen yang dimaksud seperti komposisi dan struktur. Misalnya batupasir silang-siur, batulempung kerikilan, batupasir k$arsa.
)lasifikasi menurut uang adalah seperti tabel diba$ah ini :
(abel 44-9 56
2.1.1.. Bat"a M$ta+o!%
Batuan metamorf adalah hasil ubahan dari batuan asal batuan beku, sedimen dan metamorf! akibat perubahan temperatur, tekanan atau keduanya. "roses ubahan terjadi dalam suasana padat melalui proses isokimia, dimana susunan kimia batuan tidak berubah, yang berubah hanya susunan mineralogi sehingga terbentuk
mineral baru. %engan demikian batuan ini akan mengalami perubahan tekstur, struktur dan komposisi mineral.
2.1.1..1. T$#&t"! Bat"a M$ta+o!%
(ekstur merupakan kenampakan batuan yang berdasarkan pada ukuran, bentuk dan orientasi butir mineral indi*idual penyusun batuan metamorf. "enamaan tekstur batuan metamorf umumnya menggunakan a$alan blasto atau akhiran blastic yang ditambahkan pada istilah dasarnya. "enamaan tekstur tersebut akan dibahas pada bagian berikut.
a. !ekstur berdasarkan ketahanan terhadap metamorfosa
Berdasarkan ketahanannya terhadap proses metamorfosa ini tekstur batuan metamorf dapat dibedakan menjadi :
1. Aelictpalimpsetsisa
(ekstur ini merupakan tekstur batuan metamorf yang masih menunjukkan sisa tekstur batuan asalnya atau tekstur batuan asalnya masih tampak pada batuan metamorf tersebut. /$alan blasto digunakan untuk penamaan
tekstur batuan metamorf ini. ?ontohnya adalah blastofirik yaitu batuan metamorf yang tekstur porfiritik batuan beku asalnya masih bisa dikenali. Batuan yang mempunyai kondisi seperti ini sering disebut batuan metabeku atau meta sedimen.
2. )ristaloblastik
(ekstur kristaloblastik merupakan tekstur batuan metamorf yang terbentuk oleh sebab proses metamorfosa itu sendiri. Batuan dengan tekstur ini sudah mengalami rekristalisasi sehingga tekstur asalnya tidak tampak. "enamaannya menggunakan akhiran blastik.
b. !ekstur berdasarkan ukuran butir
1. fanerit, bila butiran kristal masih dapat dilihat dengan mata. 2. afanit, bila butiran kristal tidak dapat dilihat dengan mata
c. !ekstur berdasarkan bentuk indi'idu krista$
Bentuk indi*idu kristal pada batuan metamorf dapat dibedakan menjadi : a! <uhedral, bila kristal dibatasi ileh bidang permukaan kristal itu
sendiri
b! 'ubhedral, bila kristal dibatasi sebagian oleh bidang permukaannya sendiri dan sebagian oleh bidang permukaan
kristal di sekitarnya.
c! /nhedral, bila kristal dibatasi seluruhnya oleh bidang permukaan kristal lain di sekitarnya.
"engertian bentuk kristal ini sama dengan yang digunakan pada batuan beku. Berdasarkn bentuk kristal tersebut maka tekstur batuan metamorf dapat dibedakan menjadi :
a! 4dioblastik, apabila mineralnya didominasi ileh kristal berbentuk euhedral b! enoblastikhypidioblastik, apabila mineralnya didominasi oleh kristal
berbentuk anhedral.
Berdasarkan bentuk mineralnya tekstur batuan metamorf dapat dibedakan menjadi :
1. epidoblastik, apabila mineral penyusunnya berbentuk tabular. 2. Iematoblastik, apabila mineral penyusunnyaberbentuk prismatik
3. ;ranoblastik, apabila mineral penyususnnya berbentuk granular, e=uidemensional, batas mineralnya bersifat sutured tidak teratur! dan umumnya mineralnya berbentuk anhedral.
H. ;ranuloblastik, apabila mineral penyusunnya berbentuk granular, e=uidimensional, batas mineralnya bersifat unsutured lebih teratur! dan umumnya kristalnya berbentuk anhedral.
2.1.1..2. St!"#t"! ,at"a +$ta+o!%
1. 'truktur >oliasi
>oliasi adalah sifat berlapis atau berdaun. Iamun harus diebdakan dari lapisan sedimen. %isini terjadi penyusunan kristal-kristal daripada mineral secara pertumbuhan dalam arah panjang dari mineral. Batuan ini ditunjukkan oleh adanya penjajaran mineral-mineral penyusun batuan metamorf.
>oliasi ini dapat berjenis-jenis antara lain : a! 'laty cle*eage
'truktur foliasi ini umumnya ditemukan pada batuan metamorf berbutir sangat halus mikrokristalin! yang dicirikan oleh adanya bidang-bidang planar yang sangat rapat, teratur dan sejajar. Batuannya disebut slate
batusabak! b! "hylitic
'truktur ini hampir sama dengan struktur clay cle*eage tetapi terlihat rekristalisasi yang lebih kasar dan mulai terlihat pemisahan mineral pipih dengan mineral granular. Batuannya disebut phyllite filit!.
c! 'chistosic
'truktur schistosic terbentuk oleh adanya susunan pararel mineral-mineral pipih prismatik atau lentikuler umumnya mika atau klorit! yang berukuran butir sedang sampai kasar. Batuannya disebut schist sekis!.
d! ;neissicgneissoe
'truktur gneissic terbentuk oleh adanya perselingan lapisan penjajaran mineral yang mempunyai bentuk berbeda, umumnya antara mineral-mineral granuler misalnya feldspar dan kuarsa! dengan mineral tabular atau prismatik misalnya mineral ferromagnesium!. "enjajaran mineral ini umumnya tidak menerus melainkan terputus-putus. Batuannya disebut gneis.
2. 'truktur Ion >oliasi
'truktur ini terbentuk oleh adanya mineral-mineral e=uidimensional dan umumnya terdiri dari butiran-butiran granular!. 'truktur non foliasi yang umumnya dijumpai antara lain :
a! ornfelsikgranulose
'truktur hornfelsik terbentuk oleh mo0aic mineral-mineral e=uidimensional dan e=uigranular dan umumnya berbentuk poligonal. Batuannya disebut hornfels batutanduk!.
b! ?ataclastic
'truktur ini terbentuk oleh pecahanfragmen betuan atau mineral berukuran kasar dan umumnya membentuk membentuk kenampakan breksiasi. 'truktur cataklastic ini terjadi akibat metamorfosa kataklastik. Batuannya disebut cataclasite kaltaklasit!.
c! Mylonitic
'truktur mylonitic juga dihasilkan oleh adanya penggerusan mekanik pada metamorfosa kataklatik. ?iri struktur ini adalah mineralnya berbutir halus, menunjukkan kenampakan goresan-goresan searah dan belum terjadi rekristalisasi mineral-mineral primer. Batuannya disebut mylonite milonit!. d! "hyllonitic
'truktur phllonitic mempunyai gejala dan kenampakan yang sama dengan struktur mylonitic tetapi umumnya telah terjadi rekristalisasi. ?iri lainnya adalah kenampakan kilap sutera pada batuan yang mempunyai struktur ini. Batuannya disebut phyllonite filonit!
2.1.1... P$+,agia Bat"a M$ta+o!%
)ebanyakan batuan metamorf dikelompokan atau dinamakan berdasarkan tekstur dan strukturnya. 'elain batuan yang penamannya berdasarkan struktur atau tekstur batuan metamorf yang lain antara lain :
a. Amphibo$it, yaitu batuan metamorf dengan besar butir sedang sampai kasar dan mineral utama penyusunnya adalah amfibol umumnya hornblende! dan plagioklas. Batuan ini menunjukkan schistosity bila mineral prismatiknya
terorientasi.
b. %c$ogit, yaitu batuan metamorf dengan besar butir sedang sampai kasar dan mineral penyusunnya utamanya adalah piroksen diopsid kaya sodium dan allumunium! dan garnet kaya pyrope
c. -ranu$it, yaitu batuan metamorf dengan tekstur granoblastik yang tersusun oleh mineral utama kuarsa dan feldspar serta sedikit piroksen dan garnet. )uarsa dan feldspar yang pipih kadang dapat menunjukkan struktur gneisic.
d. Surpentinit, yaitu batuan metamorf dengan komposisi mineralnya hampir semuanya berupa mineral kelompok serpentin. )adang dijumpai mineral tambahan seperti klorit, talk dan karbonat yang umumnya ber$arna hijau.
e. Marmer, yaitu batuan metamorf dengan komposisi mineral karbonat kalsit atau dolomit! dan umumnya bertekstur granoblastik.
f. Skarn, yaitu marmer yang tidak murni karena mengandung mineral calsilikat seperti garnet, epidot. #mumnya terjadi karena perubahan komposisi batuan di sekitar kontak dengan batuan beku.
g. #uarsit, yaitu bahan metamorf yang mengandung lebih dari 5D kuarsa h. Soapstone, yaitu batuan metamorf dengan komposisi utama talk.
i. Rodingit, yaitu batuan metamorf dengan komposisi calc 8 silicat yang terjadi akibat alterasi metasomatik batuan beku basa didekat batuan beku ultrabasa yang mengalami serpentinisasi.
2.1.2. St!"#t"! G$ologi
'truktur batuan adalah bentuk dan kedudukan batuan yang nampak pada singkapan. 'ecara umum bentuk struktur kulit bumi dipengaruhi tekanan dan
temperatur pada saat pembentukannya. (ekanan dan temperatur ini ber*ariasi dari satu tempat ke tempat lain dan tergantung pada kedalaman geothermal gradient, dimana distribusi gayanya sangat mempengaruhi pembentukan kulit bumi. ;aya-gaya yang mempengaruhi bentuk struktur kulit bumi ini adalah compresion, tension, couple dan torsion.
'ebagai akibat gaya-gaya tersebut maka material yang dikenai gaya akan berubah bentuknya. Materi yang dikenai gaya akan mengalami tiga fase :
a. <lastis b. "lastis c. Brittle
"hase elastis akan terpenuhi apabila gaya stress yang bekerja pada materi tidak cukup kuat untuk merubah bentuk dan ukuran materinya. 'edangkan fasa plastis tercapai apabila gaya yang bekerja melebihi batas elastisitas materi dimana sebagian kecil materinya kembali ke bentuk asalnya. %an apabila gaya ini semakin membesar maka akan mengakibatkan materi tersebut retakpatah brittle substances!.
'truktur geologi tidak lain merupakan bentuk dan kedudukan daripada batuan. Berdasarkan cara terjadinya dikenal dua macam struktur batuan yaitu :
1. 'truktur primer
Merupakan struktur yang terbentuk bersamaan dengan pembentukan batuan contoh :
- 'truktur perlapisan, contoh : laminasi dan graded bedding
- 'truktur sedimentasi, contoh : plannar bedding, cross bedding dan ripple mark
- 'trutur aliran la*a 2. 'truktur sekunder
Merupakan struktur yang terbentuk setelah terjadi prosese pengendapan. ?ontoh : kekar, sesar, lipatan.
2.1.1. K$#a!
)ekar atau joint adalah sebutan untuk struktur rekahan dalam batuan dimana sedikit tanpa mengalami pergeseran. %alam batuan sedimen kekar dapat terjadi mulai dari sedimen yang diendapkan hingga sesudah proses pengendapan tersebut
berlangsung, dimana batuan sedang mengeras. 'elain itu juga terbentuk pada akhir deformasi atau terbentuk bersamaan struktur lain, seperti perlipatan dan sesar.
Migrasi minyak melalui kekar ini dapat mengakibatkan larinya minyak ke permukaan sehingga tidak terbentuk jebakan. Meskipun demikian adanya kekar ini mengakibatkan minyak dapat keluar dari batuan induk ke batuan reser*oir serta menyebabkan minyak akan bermigrasi dari reser*oir satu ke reser*oir lainnya. al ini dapat dipakai untuk menerangkan terjadinya akumulasi minyak di dalam basement basalt!.
)ekar dapat diklasifikasikan dan diperikan berdasarkan salah satu atau beberapa sifatnya-sifatnya, yaitu : bentuk, ukuran, kerapatan dan gabungan antara
ukuran dengan kerapatnnya.
a. #$asifikasi kekar berdasarkan bentuknya 1. )ekar sistematik
)ekar sistematik selalu dijumpai dalam bentuk yang perpasangan. %i setiap pasangannya ditandai oleh arahnya yang serba sejajarhampir sejajar apabila
dilihat dari kenampakan atas permukaan. )ekar sistematik ini pada umumnya mempunyai bidang-bidang kekar yang rata atau melengkung lemah dan biasanya hampir tegak lurus dengan batas lithologinya bidang perlapisan!. 2. )ekar non sistematik
)ekar non sistematik dapat saling bertemu, akan tetapi tidak memotong kekar lainnya. "ermukaannya selalu melengkung dan pada umumnya berakhir pada bidang-bidang perlapisan.
b. #$asifikasi kekar berdasarkan ukurannya
1. Master joint, ukuran : "uluhan 8 ratusan feet 2. Major joint, ukuran : 7 master joint
3. Minor joint, ukuran : 7 Major joint H. Mikro joint, ukuran : 7 1 in
c. #$asifikasi kekar berdasarkan cara pembentukannya
1. )ekar yang disebabkan oleh tekanan, disebut NshearO atau Ncompression jointO.
/da tiga sifat shear joint yang perlu diperhatikan yaitu :
a. 'hear joint biasanya mempunyai bidang yang ratalicin dan memotong seluruh lapisan batuan dan sulit dibedakan dengan joint lainnya. ika ada slinkenside gores garis! pada bidangnya, maka ini tidak berarti telah terjadi pergeseran akibat kompresi, tetapi mungkin hal ini disebabkan oleh pergerakan-pergerakan sesudahnya.
b. %i dalam beberapa hal dapat juga dianggap bah$a shear joint akan memotong langsung melalui butir-butir komponen pada konglomerat, jadi tidak mengelilingi butir-butir seperti yang diakibatkan oleh tarikan.
c. /danya joint set pasangan kekar! mencirikan shear joint. %i dalam batuan yang berlapis seringkali bidang perlapisannya berubah menjadi salah satu joint set. 'edangkan yang lainnya akan tegak lurus pada bidang perlapisan, dengan catatan kalau belum terlipat. /pabila sudah terjadi perlipatan maka shear joint akan memotong bidang perlapisan dengan
susut tertentu.
2. )ekar yang disebabkan oleh tarikan, disebut N tension jointO atau Nkekar teganganO.
Berbeda dengan shear joint, tension joint ini sangat tidak teratur dimana bidang-bidangnya tidak rata. %ari tension joint ini yang paling khas adalah bah$a kekarnya akan selalu terbuka. 'edangkan yang paling sederhana
adalah yang diakibatkan oleh adanya gejala pengerutan.
2.1.2. S$&a!
'esar atau sering disebut fault merupakan suatu rekahan dalam batuan yang telah mengalami pergeseran sehingga terjadi perpindahan antara bagian-bagian yang berhadapan, dengan arah yang sejajar bidang patahan.
'eringkali rekahan yang telah terjadi pergeseran yang arahnya sejajar dengan bidang rekahannya tercerminkan secara morfologis sebagai Nga$ir sesarO, sedangkan bidangnya dinamakan bidang sesar. "erpotongan bidang sesar dengan permukaan tanah disebut sebagai garis sesar fault line atau fault trace!. )edudukan dari bidang sesar dinamakan jurus sesar yang mana merupakan perpotongan antara bidang sesar
dengan hori0ontal dan kemiringan sesar, yaitu sudut yang dibuat antara bidang sesar dengan hori0ontal.
/tap sesar atau sering disebut Nhanging $allO merupakan bongkah patahan yang berada di bagian atas bidang sesar, sedangkan bongkah patahan yang ada di bagian ba$ah bidang sesar disebut Nfoot$allO.
;erakan daripada pembentukan sesar ada dua macam yaitu : 1. ;erak lurus atau translation
2. ;erak berputar atau rotation
Mengenai pergesaeran sesar dalam arah *ertikal atau Nthro$O dikenal dua pengertian yaitu :
1. Menyatakan ukuran jumlah pergeseran semu dari suatu lapisan atau *ein yang dibuat tegak lurus bidang sesar yang dapat berbeda dari gerak yang sebenarnya.
2. Menyatakan pergeseran semu dari lapisan atau *ein yang dibuat tegak lurus pada bidang sesar yang dapat berbeda dari gerak yang sebenarnya.
;erak relatif ini dikenal sebagai slip. arak pergeseran seluruhnya disebut dengan Nnet slipO atau pergeseran yang sesungguhnya. )omponen hori0ontal pada bidang
sesar disebut Nstrike slipO, sedangkan komponen *ertikalnya disebut NdislipO atau perpindahan miring. enis gerakan pembentukan sesar diperlihatkan pada ;ambar
;ambar 2.3. enis gerakan pembentukan sesar 59
2.1.2.2.1. S$&a! No!+al
'esar normal atau sesar biasa atau sesar turun merupakan gejala pensesaran dimana hanging$all bergeser seakan-akan relatif turun terhadap foot$all. %itinjau dari susunan poros utama tegasan menunjukkan bah$a arah tegasan terbesar adalah *ertikal. ;aya yang mempunyai arah demikian adalah gaya berat. %ugaan bah$a sesar normal disebabkan oleh gaya berat didasarkan pada kenyatannya kemiringan bidang sesar mempunyai sudut H9o atau lebih. 'elain dari itu turunnya hanging$all
diduga sebagai akibat tarikan gaya berat. Cleh karena itu sesar yang mempunyai karakteristik seperti itu disebut sebagai gra*ity fault.
)e arah lateral, sesar normal ini akan menghilang dan berubah bentuk menjadi engsel dan disertai dengan pengurangan thro$.
;ambar 2.H. 'esar normal59
'uatu daerah yang dilalui sejumlah sesar normal disebut sebagai gejala sesar bongkah block faulting!. 'eperangkat gejala sesar turung dengan arah thro$ yang
sama disebut Nstep faultingO sesar tangga!. al ini terjadi biasanya pada sesar yang masih relatif muda.
'esar normal atau sesar turun ;ambar 2.H! diduga berhubungan erat dengan pengembangan kerak bumi atau disebabkan karena adanya pemuaian ke arah luar
dari suatu antiklin. al ini dapat berbentuk graben dan horst. ;raben merupakan bongkah besar yang menurun dengan bentuk sempit dan memanjang serta dibatasi oleh bidang sesar yang arahnya hampir sejajar. 'edangkan horst adalah bagian meninggi atau muncul terhadap daerah sekitarnya yang kedua sisinya dibatasi oleh sesar turun. 'esar yang demikian ini banyak dijumpai pada puncak-puncak kubah dome! di daerah lapangan-lapangan minyak.
'elain dari graben dan horst, dikenal juga Ngro$th faultsO yang merupakan sesar biasa dimana gerakan-gerakannya terus berlangsung selama pengendapan. /dapun ciri-ciri sesar yang demikian ini adalah pada lapisan yang turun jauh lebih tebal, dibandingkan dengan lapisan yang naik. 4ni merupakan bukti bah$a sesar ini masih aktif pada saat pengendapan berlangsung.
2.1.2.2.2. S$&a! Nai#
'esar naik disebut juga dengan Nre*erse faultO atau dapat pula disebut NthrustO. "ada sesar ini hanging$all relatif naik terhadap foot$all. 'usunan daripada tegasan utamanya adalah sama halnya seperti perlipatan.
%ilihat dari cara terjadinya sesar ini dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu: 1. 'esar naik yang terjadi sebelum gejala perlipatan
2. 'esar naik yang terjadi setelah perlipatan
Bentuk sesar naik dapat dilihat pada ;ambar 2.9. "ada sesar naik dengan kemiringan kecil thrust fault! pergeseran lateral akan lebih menonjol. /danya tekanan dengan arah hori0ontal akan dile$atkan melalui lapisan yang kompeten dan di$ujudkan sebagai pelengseran-pelengseran dan ini merupakan sesar naik yang terbentuk tanpa ada hubungan dengan gejala perlipatan
;ambar 2.9. a! 'esar naik sebelum terjadi perlipatan b! 'esar naik setelah terjadi perlipatan.59
2.1.2.2.. S$&a! Data!
'esar datar sering disebut dengan Nstrike slip faultsO. ;erakan dari sesar ini yang dominan adalah hori0ontal. 4ni berarti bah$a dalam jumlah yang terbatas juga mempunyai gerak *ertikal. "ada umumnya sesar ini dijumpai pada daerah yang mengalami perlipatan dan pensesaran naik. /rtinya dapat memotong poros lipatan secara diagonal atau kadang-kadang hampir tegak lurus. 'trike 'lip >ault dapat dilihat pada gambar 2.G.
;ambar 2.G. 'trike slip faults 59
2.1.2.. P$!liata
%apat disebut juga dengan folds. Bentuk lengkung suatu benda pipihlempeng dapat diakibatkan oleh dua macam mekanisme, yaitu : NbucklingO dan NbendingO. "ada gejala bucklingmelipat, gaya penyebabnya adalah gaya tekan yang arahnya sejajar dengan permukaan lempeng. 'edangkan pada bendingpelengkungan , gaya utamanya mempunyai arah tegak lurus terhadap permukaan lempeng.
/pabila suatu lempeng dikenai oleh gaya hori0ontal yang arahnya sejajar dengan bidang lempengnya maka lempeng tersebut akan berubah strukturnya dan terjadi gejala melipat dan apabila dikenai gaya *ertikal yang arahnya tegak lurus dengan lempeng maka akan terjadi gejala pelengkunganbending akibatnya bila kedua gaya yang bekerja bersama-sama pada lempeng tersebut maka akan terbentuk struktur yang terbentuk lipatan.
2.1.2..1. G$0ala P$!liata
"roses terjadinya lipatan disamping diakibatkan oleh adanya gaya dari luar, lipatan juga disebabkan oleh faktor alamiah, misalnya saja pada proses pengendapan batuan sedimen sampai terbentuknya suatu lipatan. 'ebelum batuan sedimen
mengalami gejala perlipatan, batuan tersebut pada saat diendapkan sudah mempunyai timbulan-timbulan yang disebabkan oleh sifat permukaan yang tidak rata dari tempat pengendapan tersebut dasar cekungan! dan juga dapat disebabkan oleh adanya penurunan dasar cekungan dan sedimen akan terendapkan secara horisontal. apisan sedimen lama kelamaan akan mengalami tekanan dan tarikan oleh gaya-gaya endogen. 'epanjang sejarah geologinya akan mengakibatkan terjadinya lipatan-lipatan berukuran besar dan kecil.
'elain daripada itu lipatan juga dapat disebabkan oleh adanya gaya-gaya yang langsung berhubungan dengannya, seperti intrusi magma, kubah garam serta gaya-gaya *ertikal lainnya. 'ebagai hasil gejala non tektonik biasanya lipatan dihasilkan sebagai akibat gerakan yang dipengaruhi oleh beda gra*itasi di sekitar muka bumi, glasiasi dan sebagainya.
#ntuk mengetahui kedudukan lipatan maka perlu diketahui arah dari lapisan tersebut. /rah lapisan ini ditunjukkan oleh adanya jurus strike! dan kemiringan dip!. 'ecara umum strike didefinisikan sebagai arah garis atau tempat kedudukan yang dibentuk dari perpotongan bidang perlapisan dengan bidang horisontal. 'edangkan dip didefinisikan sebagai sudut yang dibentuk oleh bidang perlapisan dengan bidang horisontal.
2.2..2. St!"#t"! Liata
1. /nticlin
Merupakan struktur lipatan dengan bentuk cembung keatas 2. 'yncline
Merupakan struktur lipatan dengan bentuk cembung keba$ah 3. 'truktur diapir dan robohan
%iapir merupakan struktur yang disebabkan oleh adanya tekanan yang arahnya keatas dari ba$ah!, sedangkan struktur robohan terbentuk karena adanya hampa diba$ah permukaan yang disebabkan oleh adanya berbagai hal. )ebanyakan struktur diapir ini membentuk kubah. )ubah merupakan suatu bentuk lipatan yang kira-kira simetris, dimana lapisan-lapisan sedimennya miring
ke segala arah dengan kemiringan kurang lebih sama. )arena bentuknya yang sedemikian rupa maka kubah ini merupakan gejala fleLure yang sangat sulit. /dapun sifat yang paling penting dalam kubah atau antiklin yang menyerupai kubah adalah adanya closure yang mana dapat memberikan arti penting dalam pencarian minyak dan gas bumi.
?losure didefinisikan sebagai jumlah seluruh kemiringan yang memancar radiating! dari puncak ke arah dimana kemiringan mencapai minimum. umlah closure diukur dari jarak *ertikal dari titik kulminasi ke suatu bidang horisontal yang dibuat menyinggung pada lapisan yang sama dimana kemiringannya sudah mulai membaik.
H. 'truktur )ekar "ada Batuan +ang Mengalami "erlipatan
/da tiga macam kekar yang berhubungan erat dengan pembentukan lipatan yaitu : kekar memanjang longitudinal joint!, kekar melintang tran*ersecross joint! dan kekar diagonal.
2.2... Kla&i%i#a&i P$!liata
"engklasifikasikan struktur lipatan biasanya dilakukan setelah pengukuran di lapangan yang kemudian dipetakan dan selanjutnya akan di*arikan cara penggolongannya. Bilkling di dalam bukunya pada bab Nnomenclature of foldsO
mengemukakan H cara yaitu :
Meliputi : lipatan simetri, asimetri, rebah, menggantung, isoklinal, monoklinal, fan fold dan sebagainya.
2. Berdasarkan besar dan kedudukan sudut dari sayapnya 3. Berdasarkan besar tekanan yang membentuk lipatan H. )ombinasi sincline dan anticline.
Macam bentuk perlipatan dapat dilihat pada ;ambar 2.6 dan macam perlipatan isoclonal dapat dilihat pada ;ambar 2..
;ambar 2.6. Macam bentuk perlipatan /! 'imetri B! /simetri ?! Menggantung %! ipatan rebah 59
;ambar 2.. Macam perlipatan 4soclinal /! ertikal isoclinal folds B! 4nclined isoclonal folds ?! Aecumbent 4soclinal folds. 59
Menurut Budgely, lipatan digolongkan menjadi 9 cara :
1. 'ecara deskriptif atau secara geometris, meliputi : lipatan asimetris, simetris. 2. 'ecara morfologis yang berdasarkan kepada :
- bentuk daripada lipatan di dalam
- bentuk dalam penampang denah plan *ie$! - umlah anticline dan sincline
3. Berdasarkan mekanisme terjadinya H. Berdasarkan gerak kinematisnya
9. Berdasarkan kedudukan pola tektonik
ipatan, bentuk dan kedudukan dari tiap-tiap lapisan yang mengalami perlipatan, akan tidak sama. Mereka ditentukan oleh sifat-sifat fisik daripada masing-masing lapisan batuan dan mekanisme daripada proses perlipatan itu sendiri. Mengenai sifat-sifat fisik ini maka dapat kita kenal adanya istilah lapisdan kompeten dan inkompeten.
)ompeten dalam sifat fisik ini diartikan sebagai sifat batuan dimana dalam gejala perlipatan akan melengkung secara kaku. 'edangkan inkompeten adalah sifat dimana lapisan itu akan mengalir dalam bentuk sesuai dengan gaya yang bekerja terhadapnya.
Berdasarkan kepada mekanisme terbentuknya dan kinematik di dalam lipatan dikenal 3 macam mekanisme perlipatan, yaitu :
1. >leLure >olds
(iap-tiapan akan melengkung dan lapisan paling luar akan menggeser lapisan yang lebih dalam ke arah poros. ipatan yang berkembang seperti ini akan mempunyai bentuk yang tetap sejajar.
2. 'hear >olding
Mekanisme dari gerakannya adalah melalui bidang yang berjarak rapat fracture! yang disebut secondary surface yang tidak sejajar dengan bidang perlapisan primary surface!.
3. >lo$ >olding
Merupakan suatu deformasi dimana tidak nampak sama sekali adanya arah tertentu dari bidang-bidang shear terhadap arah rekahan. adi tidak dapat disangsikan lagi bah$a plastic flo$ telah terjadi disini.
/dapun klasifikasi lipatan berdasarkan bentuk dari penampang yang tegak lurus sumbu adalah :
2. ipatan asimetri, menunjam
3. ipatan isoklused, tanpa penunjaman H. lipatan menggantung
9. ipatan rebah G. ipatan monoklin 6. ipatan silindris
2.2.. K$ti-a#&$la!a&a
)etidakaselarasan atau sering disebut NunconformitiesO merupakan struktur yang menggambarkan adanya suatu selang masa tenggang! yang merupakan massa dimana tidak terjadi proses sedimentasi pada suatu urutan perlapisan, yang memisahkan batuan tua dengan batuan muda yang berada diatasnya. Massa tenggang disini terjadi akibat erosi ataupun tektonik.
Berdasarkan cara terjadinya dan hubungan antara batuan diatas dan di ba$ah bidang ketidakselarasan, struktur ketidakselarasan dapat dikelompokkan menjadi H
kelompok yaitu : 1. Ionconformities
Merupakan struktur ketidakselarasan dimana lapisan batuan yang berada diba$ah bidang ketidakselarasan adalah batuan beku
2. /ngular #nconformities
Merupakan struktur ketidakselarasan dimana lapisan batuan diatas dan di ba$ah bidang ketidakselarasan akan membentuk sudut.
3. %isconformities
Merupakan suatu ketidak selarasan dimana batuan diatas dan di ba$ah bidang ketidakselarasan posisinya sejajar akan tetapi bidang ketidakselarasannya tidak sejajar dengan perlapisan batuan.
H. "ara ?onformities
Merupakan suatu ketidakselarasan dimana urutan lapisan batuan diatas dan di ba$ah bidang ketidakselarasannya sejajar.
;ambar 2.F. Macam bentuk ketidakselarasan /! /ngular unconformity B! %isconformity ?! Ionconformity %! Ionconformity dan adanya bidang intrusi.59
)etidakselarasan atau sering disebut dengan unconformity ;ambar 2.F! dapat diamati dengan :
1. Melihat langsung di lapangan 2. /danya basal konglomerat
3. /danya perbedaan intensitas perlipatan
H. /danya perbedaan kompaksi batuan yang berurutan dan sangat menyolok
9. /danya perbedaan tingkat metamorfosa yang sangat menyolok pada batuan yang berdekatan.
Aeser*oir adalah bagian kerak bumi yang mengandung minyakbumi dan gasbumi. ?ara terdapatnya minyakbumi diba$ah permukaan haruslah memenuhi beberapa syarat, yang merupakan unsur-unsur suatu reser*oir minyakbumi.
#nsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut :
1. Batuan reser*oir, sebagai $adah yang diisi dan dijenuhi oleh minyakbumi dan gasbumi. Biasanya batuan reser*oir berupa lapisan batuan yang berongga-rongga atau berpori-pori.
2. apisan penutup cap rock!, yaitu suatu lapisan tidak permeable yang terdapat diatas suatu reser*oir, berfungsi untuk menghalang-halangi minyakbumi dan gasbumi agar tidak keluar dari reser*oir.
3. "erangkap reser*oir reser*oir trap!, merupakan suatu unsur penjebak yang bentuknya sedemikian rupa, sehingga lapisan beserta penutupnya merupakan bentuk
konka* ke ba$ah, menyebabkan gasbumi dan minyakbumi berada dibagian atas reser*oir.
Batuan adalah kumpulan dari mineral-mineral. 'edangkan suatu mineral dibentuk dari beberapa ikatan komposisi kimia. Banyak sedikitnya suatu komposisi kimia akan membentuk suatu jenis mineral tertentu dan akan menentukan macam batuan.
2.2.1. Ko+o&i&i Ki+ia Bat"a R$&$!3oi!
Batuan reser*oir umumnya terdiri dari batuan sedimen, yang berupa batupasir, batuan karbonat, dan shale atau kadang-kadang *ulkanik. Masing-masing batuan tersebut mempunyai komposisi kimia yang berbeda, begitu pula sifat fisiknya. #nsur atau atom-atom penyusun batuan reser*oir perlu diketahui mengingat macam dan jumlah atom-atom tersebut akan menentukan sifat-sifat mineral yang terbentuk, baik sifat-sifat fisik maupun sifat-sifat kimia$inya.
Menurut "ettijohn, batupasir dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: ortho=uart0ite, gray$acke, dan arkose. "embagian tersebut didasarkan pada jumlah kandungan mineralnya.
1. O!tho4"a!t5it$
Crtho=uart0ite merupakan jenis batuan sedimen yang terbentuk dari proses sedimentasi yang menghasilkan unsur silica yang tinggi, dengan tidak mengalami metaformosa perubahan bentuk! dan pemadatan. Crtho=uart0ite terutama terdiri atas mineral k$arsa =uart0! dan mineral lainnya yang stabil. Material pengikatnya semen! terutama terdiri atas carbonate dan silica. Crtho=uart0ite merupakan jenis batuan sedimen yang relatif bersih, yaitu bebas dari kandungan shale dan clay. (abel
44-G menunjukkan komposisi kimia ortho=uart0ite. (abel 44-G.
)omposisi )imia Batupasir Crtho=uart0ite D! 15
2. G!a/6a*#$
;ray$acke merupakan jenis batupasir yang tersusun dari unsur-unsur mineral yang berbutir besar, terutama k$arsa dan feldspar serta fragmen-fragmen batuan. Material pengikatnya adalah clay dan carbonate. 'ecara lengkap
mineral-mineral penyusun gray$acke dapat dilihat pada (abel 44-6. )omposisi gray$acke tersusun dari unsur silica dengan kadar lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata batupasir, dan kebanyakan silica yang ada bercampur dengan silikat. 'ecara
terperinci komposisi kimia gray$acke dapat dilihat pada (abel 44-.
. A!#o&$
/rkose merupakan jenis batupasir dan biasanya tersusun dari =uart0 sebagai mineral yang dominan, meskipun seringkali mineral feldspar jumlahnya lebih banyak dari =uart0. 'edangkan unsur-unsur lainnya, secara berurutan sesuai persentasenya ditunjukkan pada (abel 44-F.
(abel 44-6
)omposisi Mineral ;ray$acke D! 15
(abel 44-.
(abel 44-F.
)omposisi kimia arkose ditunjukkan pada (abel 44-15, dimana terlihat bah$a arkose mengandung lebih sedikit silica jika dibandingkan dengan ortho=uart0ite, tetapi kaya akan alumina, lime, potash dan soda.
(abel 44-15.
)omposisi )imia /rkose D! 15
2.2.1.2. Bat"a Ka!,oat
%alam hal ini yang dimaksud dengan batuan karbonat adalah limestone, dolomite, dan yang bersifat diantara keduanya. imestone adalah istilah yang biasa dipakai untuk kelompok batuan yang mengandung paling sedikit 5 D calcium carbonate atau magnesium.
4stilah limestone juga dipakai untuk batuan yang mempunyai fraksi carbonate melebihi unsur non-carbonate-nya. "ada limestone, fraksi terutama disusun oleh mineral calcite. 'edangkan pada dolomite, mineral penyusun utamanya adalah mineral dolomite. (abel 44-11 menunjukkan komposisi kimia limestone secara lengkap.
(abel 44-11.
)omposisi )imia imestone D! 15
)omposisi dolomit ini pada dasarnya hampir sama dengan komposisi kimia limestone, kecuali kalau unsur MgC-nya merupakan unsur yang paling penting dan jumlahnya cukup besar. 'ecara lengkap komposisi unsur penyusun dolomite ini
ditunjukkan pada tabel 44-12.
(abel 44-12.
2.2.1.. Bat"a Shal$
"ada umumnya unsur penyusun batuan shale terdiri dari kurang lebih 9 D silicon dioLide 'iC2!, 19 D alumunium oLide /l2C3!, G D iron oLide >eC! dan
>e2C3, 2 D magnesium oLide MgC!, 3 D calcium oLide ?aC!, 3 D potasium oLide
) 2C!, 1 D sodium oLide Ia2C!, dan 9 D air 2C!. 'isanya adalah metal oLide
dan anion, seperti terlihat pada (abel 44-13. (abel 44-13.
2.2.2. Si%at Fi&i# Fl"i-a R$&$!3oi!
Beberapa sifat fisik fluida yang perlu diketahui adalah : densitas, *iskositas, faktor *olume formasi, dan kompresibilitas.
2.2.2.1. Si%at Fi&i# Ga&
;as merupakan suatu fluida yang homogen dengan densitas dan *iskositas rendah serta tidak tergantung pada bentuk tempat yang ditempatinya, sehingga dapat mengisi semua ruangan yang ada. Berdasarkan jenisnya, gas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
1. ;as ideal, adalah fluida dimana :
−
Mempunyai molekul yang dapat diabaikan bila dibandingkan dengan *olume fluida keseluruhan.−
(idak mempunyai tenaga tarik-menarik maupun tolak-menolak antar molekul-molekulnya atau antara molekul-molekul dengan dinding $adahnya.−
(umbukan antar molekul-molekulnya bersifat lenting sempurna, sehingga tidak terjadi kehilangan tenaga akibat tumbukan tersebut."ersamaan untuk gas ideal adalah sebagai berikut :
R! M m nR! )0
=
=
... 2-1! dimana : " P t ekanan, psi P *olume, ?uft ( P temperatur, oAn P jumlah mol gas, lb-mol m P berat gas, lb
M P berat molekul gas, lblb-mol
)onstanta gas A! memiliki harga berlainan, tergantung satuan yang digunakan. (abel 44-1H. menunjukkan harga A untuk beberapa unit satuan.
2. ;as nyata, adalah gas yang tidak mengikuti hukum-hukum gas ideal. "ersamaan untuk gas nyata adalah sebagai berikut :
1R! M
m n1R!
)0
=
=
... 2-2! dimana : Q P faktor kompresibilitas gas.arga Q untuk gas ideal adalah satu. 'edangkan untuk gas nyata, harga Q ber*ariasi tergantung dari tekanan dan temperatur yang bekerja. ;ambar 2.G.
menunjukkan bentuk plot antara faktor kompresibilitas gas Q!, sebagai fungsi tekanan pada temperatur konstan.
#ntuk suatu gas tertentu yang belum diketahui harga Q-nya, dapat dicari berdasarkan hukum corresponding state yang berbunyi, pada suatu tekanan dan temperatur tereduksi yang sama, maka semua hidrokarbon mempunyai harga Q yang sama. (ekanan dan temperatur tereduksi untuk gas murni dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
) ) ) r c
=
, dan ! ! ! r c=
... 2-3! dimana :"r P tekanan tereduksi gas murni
(r P temperatur tereduksi gas murni
" P tekanan reser*oir, psi ( P temperatur reser*oir,oA
"c P tekanan kritik gas murni, psi
(c P temperatur kritik gas murni,oA.
(abel 44-1H.
Berbagai arga A #ntuk Beberapa #nit 'atuan 5F
Units R
atm, cc/g-mole, oK. ... 0082.060000 atm, liter/g-mole, oK. ... 0000.08206 BTU/lb-mole, oR. ... 0001.987000
psia, cu t/lb-mole, oR. ... 0010.7!0000 lb/s" t abs, cu t/lb-mole, oR. ... 1#$$.000000 atm, cu t/lb-mole, oR. ... 0000.7!0000 %&'/lb-mole, oK. ... 0000.0010$9 'p-'r/lb-mole, oR. ... 0000.000780 atm, cu t/lb-mole, oK. ... 0001.!1$#00 mm (g, liters/g-mole, oK. ... 0062.!70000 i). (g, cu t/lb-mole, oR. ... 0021.8#0000 cal/g-mole, oK. ... 0001.987000 atm, cu t/lb-mole, oK. ... 0001.!1$000
arga "c dan (c untuk masing-masing gas murni ditentukan dari (abel 44-19.
)emudian dengan menggunakan grafik yang sesuai dengan jenis gasnya, maka akan diperoleh harga Q.
#ntuk suatu gas campuran yang terdapat senya$a impurities I2, ?C2, 2'!,
maka dalam penentuan harga Q terlebih dahulu harus diketahui komposisi campurannya. )emudian harga " dan ( kritik gas campuran ditentukan dengan persamaan berikut :
i c i pc
2
)
)
=
Σ
, dan!
pc=
Σ
2
i!
ci ... 2- H! dimana :" pc P tekanan kritik gas campuran, psi
"ci P tekanan komponen ke-i, psi
( pc P temperatur kritik gas campuran,oA
(ci P temperatur komponen ke-i, oA
+i P fraksi mol komponen ke-i.
'edangkan " dan ( tereduksi untuk gas campuran dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut :
) ) ) pr pc
=
, dan ! ! ! pr pc=
... 2-9!dimana :
" pr P tekanan tereduksi untuk gas campuran
( pr P temperatur tereduksi untuk gas campuran
(abel 44-19.
)onstanta >isik Beberapa enis idrokarbon "embentuk ;as /lam 5H
Compound Chemical Composition Symbol (for Calculation) Molecular Weight Critical Pressure, psi Critical Temperatue,oR *et'a)e +($ +1 016.0$ 067! 0!$$ t'a)e +2(6 +2 0!0.07 0709 0##0 ropa)e +!(8 +! 0$$.09 0618 0666 iso-Buta)e +$(10 i-+$ 0#8.12 0#!0 07!! )-Buta)e +$(10 )-+$ 0#8.12 0##1 0766 iso-e)ta)e +#(12 i-+# 072.1# 0$82 08!0 )-e)ta)e +#(12 )-+# 072.1# 0$8# 08$7 )-(ea)e +6(1$ )-+6 086.17 0$!$ 091# )-(epta)e +7(16 )-+7 100.20 0!97 097! )-cta)e +8(18 )-+8 11$.20 0!61 102$ itroge) 2 2 028.02 0$92 0227 +arbo) ioie +2 +2 0$$.01 1072 0#$8 (roge) 3ulie (23 (23 0!$.08 1!06 067! 2.2.2.1.1 D$&ita& Ga&
%ensitas berat jenis! gas didefinisikan sebagai perbandingan antara rapatan gas tersebut dengan rapatan suatu gas standar. %ensitas gas biasanya dinyatakan dalam specific gra*ity gas
γ
g!, yang merupakan perbandingan densitas gas padakondisi tekanan dan temperatur tertentu terhadap densitas udara kering pada tekanan dan temperatur yang sama, atau secara matematik dituliskan dengan persamaan : udara gas g ρ ρ γ
=
RRRRRRRRRRRRRRR..RRRRR 2-G!%efinisi dari densitas gas
ρ
gP M"(A, sehingga bila gas dan udara dianggap sebagaigas ideal, maka
γ
g dapat dituliskan dengan persamaan :F6 . 2B . . . . Mg ! R ) Mu ! R ) Mg g
=
=
γ RRRRRRRRRRRRRRRRR. 2-6!2.2.2.1.2. 7i&#o&ita& Ga&
iskositas gas
µ
g! didefinisikan sebagai ukuran ketahanan gas terhadap aliran,dengan satuan centipoise cp! atau gr155-cm-sec. iskositas gas tergantung dari tekanan, temperatur dan komposisi gas. erning dan Qipperer 1F3G! menurunkan persamaan *iskositas gas campuran berdasarkan *iskositas masing-masing
komponen penyusunnya, yaitu sebagai berikut :
µ 1 µ 1 2 1 2 g i i i i i
2 M
2 M
=
Σ
Σ
... 2-! dimana :µ
1g P *iskositas gas campuran pada tekanan satu atmosfer, cpµ
i P *iskositas komponen ke-i, cp+i P fraksi mol komponen ke-i
Mi P berat molekul komponen ke-i, lblb-mole
2.2.2.1.. Fa#to! 7ol"+$ Fo!+a&i Ga&
>aktor *olume formasi gas Bg! didefinisikan sebagai *olume dalam barrel
pada kondisi reser*oir yang ditempati oleh satu standard cubic feet '?>! gas. al ini dapat dinyatakan sebagai perbandingan antara *olume yang ditempati oleh gas pada kondisi reser*oir dengan sejumlah gas yang sama pada kondisi standar 1H.6 psi, G5o>!. adi bentuk persamaan matematiknya adalah sebagai berikut :
B 0 0 g r sc