• Tidak ada hasil yang ditemukan

Merancang Modul, LKS, Media dan Alat Peraga Pembelajaran IPA SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Merancang Modul, LKS, Media dan Alat Peraga Pembelajaran IPA SD"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Merancang Modul, LKS, Media dan Alat Peraga

Pembelajaran IPA SD

Dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PSD322 Pembelajaran IPA di SD

DISUSUN OLEH:

VIVI MAY KUMALA (201591020)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkatnya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan pembahasan “Merancang Modul, LKS, Media dan Alat Peraga Pembelajaran IPA SD” pada mata kuliah Pembelajaran IPA di SD.

Penulis juga berterimakasih kepada Ibu Harlinda Syofyan, S.Si., M.Pd selaku dosen mata kuliah Pembelajaran IPA di SD yang telah memberikan arahan dan saran untuk pembuatan makalah ini dan kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi kepada Penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai salah satu materi pada silabus semester enam mata kuliah Pembelajaran IPA di SD serta bermanfaat bagi para pembaca dan khalayak sebagaimana mestinya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan demi penyempurnaan makalah ini.

Jakarta, 24 Maret 2018

(3)

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar... i

Daftar Isi ...ii

Bab I. Pendahuluan……….……….…...1

A. Latar Belakang………...1

B. Rumusan Masalah………..1

C. Tujuan dan Manfaat………...2

Bab II. Pembahasan……….……….……….……..………….3

A. Merancang Modul Pembelajaran IPA di SD…..……….………...3

B. Merancang LKS Pembelajaran IPA di SD…...…..……….….………..5

C. Merancang Media Pembelajaran dan Alat Peraga Pembelajaran IPA di SD………..………..………....…….11

Bab III. Penutup……….……...26

A. Kesimpulan B. Saran Daftar Pustaka………..………..……..…..27

(4)

1

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Kelengkapan yang digunakan dan dibutuhkan guru dalam mengajarkan pembelajaran IPA di SD perlu beragam dan sesuai dengan efisiensi dan efektifitas dalam mendukung pembelajaran IPA. Karena pada hakikatnya tujuan pembelajaran IPA ialah membangun siswa untuk berpikir kritis dan bertindak secara ilmiah.

Dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), ada beberapa kelengkapan yang perlu dipersiapkan di antaranya yaitu materi pembelajaran, Lembar Kerja Siswa (LKS), Media Pembelajaran & Alat Peraga. Keempat kelengkapan tersebut harus dipersiapkan dengan memperhatikan efisiensi dan efektifitasnya.

Ketertarikan siswa dalam mengeksplorasi lingkungan/ pembelajaran IPA menjadi titik tolak pentingnya penggunaan Modul, LKS, Media pembelajaran dan Alat peraga. Pemilihan atau perancangan keempatnya tergantung pada konsep yang sedang dipelajari serta kondisi sekolah dan kemampuan serta keterampilan guru dalam memfasilitasi keempat penunjang belajar IPA tersebut.

Dengan mengetahui pedoman dalam pembuatannya, guru terbantu dan dapat menyiapkannya sesuai dengan manfaatnya masing-masing untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA di SD. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan memaparkan mengenai merancang modul, LKS, media pembelajaran maupun alat peraga sebagai persiapan untuk mengajar IPA di SD.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana merancang modul pembelajaran IPA di SD? 2. Bagaimana merancang LKS pembelajaran IPA di SD?

3. Bagaimana merancang media pembelajaran dan alat peraga pembelajaran IPA di SD?

(5)

2 C. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk menyelesaikan salah satu pembahasan pada silabus semester enam mata kuliah Pembelajaran IPA di SD.

Manfaat:

 Memahami rancangan modul, LKS, media pembelajaran dan alat peraga pada pembelajaran IPA SD.

(6)

3 BAB II Pembahasan A. Merancang Modul Pembelajaran IPA di SD

1. Pengertian Modul

Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi pencapaian kompetensi yang dirancang secara sistematis. Sebuah kompetensi dan sub kompetensi dikemas dalam satu modul yang utuh (self contained) untuk memenuhi kebutuhan belajar pada mata pelajaran tertentu dan proses pembelajaran tertentu.

Materi modul disusun secara menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan serta dapat digunakan untuk belajar mandiri (self instructional), dan penggunaannya tidak tergantung dengan media lain (self alone). Modul memberi kesempatan kepada siswa untuk latihan, merangkum dan mengukur kemampuan dengan melakukan tes sendiri (self test).

Modul mengakomodasi kesulitan belajar siswa dengan memberikan tindak lanjut dan memberi kesempatan mengembangkan diri dengan materi pengayaan. Menurut Depdiknas (2008) sebuah modul dikatakan baik jika memenuhi karakteristik sebagai berikut.

 Self Instructional  Self contained  Stand alone

 Adaptive/ mampu menyesuaikan dengan perkembangan ilmu dan memberikan informasi keterbaruan ilmu

 User friendly/ membantu dan memudahkan siswa dalam belajar

Modul sekurang-kurangnya memiliki sampul atau topik yang jelas, rumusan kompetensi dasar atau kemampuan akhir, uraian dan contoh yang rinci, menyediakan latihan soal atau tes formatif dan menggunakan daftar pustaka yang memadai.

(7)

4

Berikut ini merupakan bagian-bagian dalam modul:

2. Alur Penyusunan Modul

Dalam merancang modul pembelajaran IPA harus sejalan dengan upaya IPA/ Sains yakni upaya sistematis untuk menciptakan, membangun, dan mengorganisasikan pengetahuan tentang gejala alam yang berawal dari sifat dasar manusia yang penuh dengan rasa ingin tahu, selanjutnya dengan cara berpikir IPA yang meliputi percaya diri, imajinasi, penalaran dan koreksi diri.

Bagian modul yang lengkap Bagian syarat minimal modul 1. Sampul

2. Topik / materi belajar 3. Pendahuluan

4. Kompetensi dasar

5. Kemampuan akhir yang diharapkan 6. Kegiatan belajar (1, 2, 3)

a. Uraian dan contoh b. Latihan

c. Rangkuman d. Tes formatif

e. Umpan balik dan tindak lanjut 7. Kunci jawaban

8. Daftar Pustaka

1. Sampul

2. Kompetensi dasar

3. Kemampuan akhir yang diharapkan 4. Kegiatan belajar

a. Uraian dan contoh b. Latihan c. Rangkuman 5. Daftar pustaka Silabus RPP 1. Kompetensi dasar

2. Kemampuan akhir yang diharapkan 3. Kegiatan Belajar

4. Materi pembelajaran 5. Indikator penilaian

Modul Pembelajaran

(8)

5 B. Merancang LKS Pembelajaran IPA di SD

1. Pengertian LKS

LKS atau Lembar Kerja Siswa merupakan suatu bahan ajar berupa lembaran dan dilengkapi dengan petunjuk, langkah untuk menyelesaikan tugas dalam lembar kegiatan. LKS lebih menekankan pada proses untuk menemukan konsep, sehingga LKS merupakan petunjuk bagi siswa untuk mencari pengetahuan atau yang ingin diketahui siswa. Jadi LKS bukan berisi lembar kerja yang berisi pertanyaan-pertanyaan dengan memindahkan isi buku pada LKS. LKS yang baik dapat digunakan oleh siswa yang kemampuan akademisnya kurang dan tinggi. Struktur LKS secara umum memuat: (1) judul, (2) petunjuk belajar (petunjuk siswa), (3) Kompetensi yang akan dicapai, (4) informasi pendukung, (5) tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, (6) peralatan/bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, dan (7) penilaian.

Salah satu media yang memandu siswa untuk menemukan informasi yang ingin diketahuinya ialah LKS atau Lembar Kerja Siswa. LKS berisi tuntunan bagi siswa untuk mandiri dan mengaktifkan kemampuan siswa yang sejalan dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered) dan bukan bergantung sepenuhnya pada guru (Teacher Centered). LKS juga sebagai sarana untuk berkomunikasi antara guru dan siswa dalam pembelajaran, oleh sebab itu LKS dapat dimanfaatkan guru untuk mengevaluasi perkembangan sikap dan keterampilan ilmiah siswa.

Menurut Depdiknas dalam panduan pelaksanaan materi pembelajaran (2008), tujuan pengemasan materi dalam bentuk LKS ialah sebagai berikut.

1) LKS membantu siswa untuk menemukan suatu konsep LKS mengenai suatu fenomena yang bersifat konkret, sederhana, dan berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. LKS memuat apa yang harus dilakukan siswa seperti melakukan, mengamati dan menganalisis.

2) LKS membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan.

(9)

6

3) LKS berfungsi sebagai penuntun belajar, LKS berisi penyataan atau isian yang jawabannya ada dalam buku. Siswa dapat mengerjakan LKS jika membaca buku.

4) LKS berfungsi sebagai penguatan.

5) LKS berfungsi sebagai petunjuk Praktikum.

2. Menyusun LKS Pembelajaran IPA

Salah satu pendekatan untuk membelajarkan siswa SD dalam belajar IPA ialah melalui pendekatan kontekstual dengan komponen utamanya yaitu konstruktivisme

(Nurhadi dalam Asih Widi (2015)) dengan tujuan agar siswa

menemukan/membentuk sendiri pengetahuan atau konsep yang ingin diketahui secara aktif dalam proses eksplorasi pembelajaran. Ketertarikan siswa dalam mengeksplorasi lingkungan menjadi titik tolak pentingnya penggunaan LKS. Gambar-gambar yang dicantumkan pada LKS di kelas tinggi bukan merupakan petunjuk, tetapi digunakan untuk menarik perhatiannya. Gambar yang dipilih dapat disesuaikan dengan judul atau hanya sebagai hiasan dengan gambar tokoh yang sedang digandrungi oleh anak-anak seperti super hero ataupun tokoh kartun lainnya. Selain itu untuk mengantisipasi kebosanan siswa mengerjakan LKS setelah mempelajari materi pelajaran, perlu dipertimbangkan menjawab dalam bentuk uraian atau jawaban deskriptif. Sebaiknya dapat memodifikasinya dalam tabel, siswa memberi tanda centang (√) pada yang benar dan tanda silang (X) pada bagian tabel yang salah. Selain itu LKS dapat berisi perintah untuk menggambar.

Adapun langkah-langkah membuat LKS ialah sebagai berikut. 1) Analisis kurikulum yang sedang berjalan

2) Analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar 3) Buat indikator pembelajaran

4) Tuliskan judul atau sub konsep yang akan diajarkan kepada siswa

5) Tuliskan tujuan aktifitas belajar yang akan dilakukan (cantumkan alat dan bahan yang diperlukan beserta jumlahnya, jika ada)

(10)

7  Contoh I

Berikut ini merupakan contoh cara membuat LKS untuk kelas IV SD, semester 2 pada materi pelajaran Energi dan Perubahannya pada kurikulum KTSP 2006.

Lembar Kerja Siswa Materi : Energi dan Perubahannya

Standar Kompetensi :

7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/ atau bentuk suatu benda. Kompetensi Dasar :

7.1. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda

Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar di atas buatlah indikator pembelajaran yang Anda inginkan dapat dicapai oleh siswa Anda.

Contoh :

Indikator Pembelajaran : Setelah melakukan pengamatan hasil percobaan, siswa dapat menyebutkan 3 faktor yang mempengaruhi kecepatan gerak jatuh benda.

(11)
(12)
(13)

10  Contoh 2

Berikut ini merupakan contoh LKS untuk kelas IV SD semester 2 pada materi pelajaran Saling Ketergantungan antara makhluk hidup pada kurikulum 2013.

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) JUDUL : Mengetahui bentuk saling ketergantungan

TUJUAN : Untuk mengetahui saling ketergantungan antara makhluk hidup. ALAT DAN BAHAN :

1. Alat tulis

2. Kaca pembesar (bila perlu) CARA KERJA

1. Perhatikan dan amatilah ekosistem sawah, kolam ikan, lapangan rumput, atau ekosistem lain di sekitar sekolahmu.

2. Dapatkah kamu menentukan bentuk saling ketergantungan antara komponen – komponen dalam ekosistem?

3. Catat hasil pengamatanmu pada tabel berikut.

No Makhluk Hidup I Makhluk Hidup II Bentuk Saling Ketergantungan Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatanmu…

a) Bentuk saling ketergantungan organisme – organisme yang kamu temukan adalah…

b) Contoh saling ketergantungan adalah…

(14)

11

C. Merancang Media Pembelajaran dan Alat Peraga Pembelajaran IPA di SD

Tidak semua sekolah menyediakan media-media pembelajaran dan alat peraga IPA atau di sisi lain banyak dari media pembelajaran dan alat peraga yang tidak dapat disediakan oleh sekolah, maka hal ini mendorong guru agar kreatif dengan membuatnya sendiri dan memanfaatkan bahan-bahan yang tidak terpakai lagi atau barang-barang bekas yang mudah didapat guna menunjang kegiatan belajar IPA.

Sebelum membahas bagaimana media pembelajaran dan alat peraga yang membantu guru dalam pembelajaran IPA, mari kita ketahui terlebih dahulu pengertian media pembelajaran dan alat peraga, adakah perbedaannya?

1. Pengertian Media & Alat Peraga

Media Pembelajaran merupakan perantara yang berfungsi untuk memudahkan proses pembelajaran, pemahaman materi dan mencapai tujuan pembelajaran. Media dapat berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Menurut jenisnya media dapat dibedakan menjadi berbasis cetakan, berbasis visual, berbasis audio, berbasis audio-visual dan berbasis komputer atau teknologi lainnya. Dengan demikian media pembelajaran lebih luas dari pada alat peraga.

Alat Peraga merupakan media alat bantu pembelajaran dan segala macam benda yang digunakan dan dapat diperagakan, berfungsi hanya untuk memperagakan materi pelajaran yang bersifat abstrak. Dengan demikian alat peraga lebih khusus dari media pembelajaran.

Beberapa jenis media pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran ialah sebagai berikut.

a) Benda-benda konkret (nyata) b) Lingkungan alam

c) Kit IPA

d) Chart, slide film dan film e) Film animasi

(15)

12 g) Torso

h) Globe

i) Infocus dan LCD j) Komputer

k) Mikroskop dan kaca pembesar

2. Merancang dan Membuat Media Pembelajaran dan Alat Peraga IPA Dalam pemilihan media pembelajaran IPA ada kriteria pemilihan di antaranya: - Objektivitas, berdasarkan hasil penelitian atau percobaan.

- Program sesuai kurikulum. - Sasaran program.

- Situasi dan kondisi. - Kualitas teknik.

- Keefektifan dan efisiensi penggunaan.

Selain itu dalam merancang alat peraga, perlu diperhatikan kelayakannya dalam hal ini ada 3 kelayakan untuk memilih alat peraga yang baik yakni sebagai berikut.

1) Kelayakan praktis

- Pengenalan dan pemahaman guru dengan jenis alat peraga - Ketersediaan alat peraga di lingkungan belajar setempat - Ketersediaan waktu mempersiapkannya

- Ketersediaan sarana dan fasilitas pendukungnya

- Keluwesan, mudah dibawa serta mudah digunakan pada waktu kapan dan oleh siapa saja.

2) Kelayakan teknis/kelayakan pedagogis

- Relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

- Merangsang memotivasi terjadinya proses belajar yang optimal. 3) Kelayakan biaya

- Mempertimbangkan ketersediaan (daya dukung) untuk pencapaian tujuan - Keterampilan merancang

- Rancangan (Skets/ Story Board) yang akan dibuat - Jumlah dan Jenis bahan yang akan digunakan - Evaluasi alat yang dibuat

(16)

13 1. Membuat ide/gagasan/pemikiran

2. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa 3. Merumuskan tujuan

4. Menentukan kerangka isi bahan pelajaran 5. Menentukan jenis media

6. Menentukan treatmen dan partisipasi siswa 7. Membuat skets/ story board

8. Menentukan bahan / alat yang digunakan 9. Pelaksanaan pembuatan media

10. Penyuntingan

11. Uji coba (jika mungkin dilakukan)

12. Melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi

3. Penerapan pemakaian Media & Alat Peraga dalam pembelajaran IPA Contoh penerapan pengembangan media untuk pembelajaran IPA kelas IV SD pada materi saling ketergantungan pada makhluk hidup dengan pembahasan jaring-jaring makanan yakni dengan menggunakan program aplikasi adobe flash. Alasan penulis memakai adobe flash untuk materi jaring-jaring makanan yaitu supaya siswa dapat memahami dengan kongkret peristiwa makan memakan dengan rantai makanan yang beragam di dalam jaring-jaring makanan.

Berikut ini tampilan media pembelajaran jaring-jaring makanan berbasis adobe

(17)

14 1) Scene Pendahuluan:

(18)

15 3) Scene pembahasan ke-2:

(19)

16 5) Scene pembahasan ke-4:

(20)

17 7) Scene pembahasan ke-6:

8) Scene pembahasan ke-7:

Motion tween satu persatu dari object jaring-jaring makanan:

- Memperkenalkan komponen biotik yang ada dalam jaring-jaring makanan di Sawah: Terlebih dahulu muncul karakter gambar petani, lalu teks produsen >> padi dan pohon, konsumen 1 >> tikus, belalang dan ulat, konsumen 2 >> ayam dan katak, konsumen 3>> ular,

konsumen puncak >> elang

- Proses makan dimakan: pertama muncul padi dan pohon > tikus, belalang dan ulat memakan padi > ulat dan belalang memakan pohon > garis hubungan antara produsen dan konsumen 1 > ayam memakan ulat dan belalang > katak memakan belalang dan ulat >garis hubungan antara konsumen1dan konsumen 2 > ular memakan katak, ayam dan tikus >garis hubungan antara konsumen 3dan konsumen 3> elang memakan ayam, ular, katak dan tikus >garis hubungan antara konsumen 2, 3 dan konsumen puncak.

(21)

18 9) Scene pembahasan ke-8:

- Jika populasi tikus menurun karena diburu manusia, maka populasi padi meningkat dan ular menurun

(22)
(23)

20

- Jika elang punah, maka populasi ular meningkat, tikus menurun dan padi meningkat

(24)
(25)

22 10) Scene kuis

(26)

23 11) Scene Penutup:

(27)

24

Selain Media Pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran IPA pada sekolah dasar dengan menggunakan alat peraga lebih menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui percobaan, pengembangan keterampilan proses dan

sikap ilmiah. Sejalan dengan perkembangan anak yang disampaikan oleh Piaget

yakni anak usia 7 tahun sampai dengan 11 tahun masuk dalam kategori operasional konkret dengan ciri sistem pemikiran yang berdasarkan pada aturan tertentu yang logis. Hal tersebut dapat diterapkan dalam memecahkan persoalan-persoalan konkret yang dihadapi siswa SD dalam pembelajaran IPA.

Contoh penerapan pengembangan alat peraga untuk pembelajaran IPA kelas V SD pada materi sistem pernafasan manusia yakni dengan menggunakan botol pernafasan. Siswa dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya mengenai materi tersebut saat mereka berulang memperagakan dan memperhatikan gerak alat peraga. Berikut ini gambar alat peraga sistem pernafasan manusia.

(28)

25

(29)

26 BAB III Penutup A. Kesimpulan

Dalam menyusun rencana pembelajaran IPA, kelengkapan yang harus dipersiapkan perlu diimbangi dengan tujuan pembelajarannya, sifatnya menunjang dan membantu siswa maupun guru dalam mempelajari dan menyampaikan materi pembelajaran.

Kelengkapan tersebut di antaranya ialah (1) modul, (2) LKS, (3) media pembelajaran, dan (4) alat peraga. Masing-masing mempunyai fungsinya sendiri, mulai dari modul yang menjadi sarana siswa untuk memenuhi kebutuhan belajar mandiri mulai dari materi sampai tes formatif, LKS membimbing siswa secara aktif untuk menemukan informasi dan membangun pengetahuannya tanpa sepenuhnya menggantungkan pada guru. Media pembelajaran membantu siswa untuk memahami konsep yang dipelajari dan menjadi perantara materi pembelajaran antara guru dan siswa. Alat peraga berfungsi hanya untuk memperagakan materi pelajaran yang bersifat abstrak dan mengkonstruk pengetahuan lewat bentuk konkret.

Dalam penggunaannya, tentu akan berbeda dengan ilmu pembelajaran lainnya. Berawal dari banyak konsep pembelajaran IPA yang dikembangkan oleh anak-anak dan berasal dari kehidupan sehari-hari, maka para ahli yang salah satunya dipelopori oleh Piaget menyimpulkan bahwa anak belajar sains dari konsep yang dikonstruk sendiri. Paham ini disebut konstruktivisme, sejalan dengan perkembangan anak usia 7-11 tahun (tahap operasional konkret). Maka hendaknya perancangan keempat kelengkapan di atas perlu mengacu pada sistem pemikiran yang berdasarkan pada aturan tertentu yang logis diterapkan dalam memecahkan persoalan-persoalan konkret yang dihadapi siswa SD. Selain itu kembali kepada hakikat IPA atau Sains dengan unsur sikap, proses, produk dan aplikasi.

B. Saran

(30)

27

DAFTAR PUSTAKA

Asih Widi Wisudawati, Eka Sulistyowati. (2015). Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara

Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Ujeng, U., Husain, S. N., & Paudi, R. I. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney. Jurnal Kreatif Tadulako Online, 4(6)

Soraya, R., & Syofyan, H. (2017). PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN KELAPA DUA 06 PAGI JAKARTA. Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(1).

Wawasan Edukasi, 16 Maret 2018, Definisi, Fungsi Dan Tujuan Penulisan Modul, http://www.wawasan-edukasi.web.id/2015/09/definisi-fungsi-dan-tujuan-penulisan.html

Aris Suadi, 22 Maret 2018, Lembar Kerja Siswa (LKS), https://www.scribd.com/document/364174451/Lembar-Kerja-Siswa-1

22 Maret 2018, Alat Peraga IPA di SD, https://www.alatperaga.web.id/alat-peraga-ipa-sd/\

Universitas Pendidikan Indonesia, 16 Maret 2018, Media Pembelajaran IPA di SD,

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memudahkan pemahaman guru, berikut penjelasan pengertian alat, bahan, media dan sumber belajar. 1) Alat adalah peralatan atau perangkat keras yang digunakan untuk

Melihat pentingnya pemahaman bentuk aljabar sebagai dasar untuk mempelajari ma- teri-materi matematika pada jenjang berikut- nya, maka perlu diupayakan pembelajaran

Media pembelajaran yang sering digunakan sebagai penyampai pesan atau perantara guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, sebagai perantara dalam menyampaikan pesan

Dalam proses kegiatan pembelajaran dibutuhkan media ataupun alat yang berfungsi untuk membantu atau mempermudah seorang guru dalam menyampaikan materi

Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Sintaks pemanfaatan media pembelajaran dapat

Saran yang dapat diberikan terkait pengembangan media pembelajaran alat peraga filing cabinet lipat pada materi sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip

Permasalahan dari penelitian ini adalah keterbatasan media pembelajaran mengakibatkan rendahnya pemahaman konsep peserta didik yang disebabkan proses pembelajaran yang belum

Dengan menggunakan model pembelajaran time token berbantuan media sway membuat rasa ingin tahu siswa untuk berusaha lebih keras baik dalam pemahaman materi maupun dalam pengaplikasian