NMR
1
H NMR
NMR
Informasi
Informasi
dari
dari
spektrum
spektrum
H NMR
H NMR
OCH2CH3 Br multiplisitas geseran kimia konstanta kopling ppm standar TMS 4 2 3 integralNMR
CH2 C O
CH3
•Setiap tipe proton yang berbeda akan muncul pada tempat berbeda
•Anda dapat menentukan ada berapa tipe H dalam molekul
•Tipe proton = proton dengan lingkungan kimianya
Jumlah
NMR
Integrasi = proses yang menunjukkan jumlah relatif H Menghitung luas area dibawah puncak
Integrasi
Integrasi
Puncak
Puncak
integral line
perbandingan sederhana dari tinggi garis integral
55 : 22 : 33 = 5 : 2 : 3
METHOD 1 integral line
NMR
asumsi : CH3 33.929 / 3 = 11.3 33.929 / 11.3 = 3.00 21.215 / 11.3 = 1.90 58.117 / 11.3 = 5.14 METHOD 2 digital integration CH2 O C O CH3Integrasi
Integrasi
Puncak
Puncak
NMR
NMR
Geseran
Geseran
Kimia
Kimia
(
(
δ
δ
,
,
ppm
ppm
)
)
Bagaimana proton dapat muncul di tempat (geseran kimia, δ) yang berbeda?
Lingkungan kimia proton yang berbeda
C l C H2C H2C H2 C l C H3C H2C H2 N O O + -C O C C H3 C H3 C H3 C H3 CH2CH2 O C O CH3 O C O C H2C H2 C O O C H3C H2 C H2C H3
NMR
elektron valensi melindungi
(shielding/
memerisai) inti dari efek bidang magnet yang diaplikasikan B induced (opposes Bo) Bo applied garis medan magnet Medan magnet yang di aplikasikan (Bo) menginduksi sirkulasi elektron valensi
Perlindungan oleh elektron valensi
fields subtract at nucleus
Menghasilkan medan magnet yang melawan medan magnet yang diaplikasikan
Diamagnetic Anisotropy
Diamagnetic Anisotropy
NMR
Jumlah efek perisai dari elektron valensi berbeda
pada setiap tipe proton dalam molekul
Proton muncul pada tempat yang berbeda dalam spektrum (dapat diprediksi) UPFIELD DOWNFIELD Sangat terperisai H muncul disini Kurang terperisai H muncul disini SPECTRUM
Membutuhkan medan magnet yang lebih tinggi utk resonansi
Efek
NMR
TMS shift in Hz 0 Si CH3 CH3 CH3 CH3 Senyawa referensi tetramethylsilane “TMS” nPuncak diukur tidak berdasarkan posisi resonansi, tetapi diukur seberapa jauh bergeser dari TMS.
Memiliki proton yang
sangat terlindungi (muncul pada daerah upfield)
Pada awalnya ahli kimia berfikir tidak ada senyawa yang
akan muncul pada area lebih tinggi dari
TMS downfield
Puncak
NMR
hν = B2γπ o
konstanta frekuensi
Kuat medan Medan magnet yang kuat (Bo) menyebabkan instrumen harus beroperasi pada frekuensi
yang lebih tinggi (ν) NMR Field Strength 1H Operating Frequency 60 Mhz 100 MHz 300 MHz
Kuat Medan Magnet Alat
7.05 T 2.35 T 1.41 T ν = ( K) Bo
NMR
TMS shift in Hz 0 n downfield ••FrekuensiFrekuensi yang yang lebihlebih tinggitinggi memberikanmemberikan geserangeseran yang yang lebih
lebih besarbesar •
•GeseranGeseran proton proton tergantungtergantung padapada frekuensifrekuensi alatalat yang yang digunakan
digunakan ((munculmuncul perbedaanperbedaan geserangeseran untukuntuk proton yang proton yang sama
sama tetapitetapi diukurdiukur padapada alatalat yang yang berbedaberbeda))
Frekuensi lebih besar = geseran lebih besar (Hz).
Pengaruh
NMR
chemical shift =δ
= shift in Hz spectrometer frequency in MHz = ppm parts per millionMenyesuaikan geseran pada nilai yang tidak tergantung pada alat geseran kimia
Setiap proton tertentu dalam molekul akan selalu muncul pada geseran kimia yang sama (nilai konstan)
Pengaruh
NMR
0 1 2 3 4 5 6 7 ppm Hz Equivalent of 1 ppm 1H Operating Frequency 60 Mhz 60 Hz 100 MHz 100 Hz 300 MHz 300 HzEach ppm unit represents either a 1 ppm change in
Bo (magnetic field strength, Tesla) or a 1 ppm change in the precessional frequency (MHz).
1 part per million of n MHz is n Hz
n MHz = n Hz 1 106
(
)
NMR
12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 -OH -NH CH2F CH2Cl CH2Br CH2I CH2O CH2NO2 CH2Ar CH2NR2 CH2S C C-H C=C-CH2 CH2 -C-O C-CH-C C C-CH2-C C-CH3 RCOOH RCHO C=C H TMS H CHCl3 , δ (ppm) DOWNFIELD UPFIELD DESHIELDED SHIELDEDNMR Correlation Chart
NMR Correlation Chart
NMR
R-CH3 0.7 - 1.3 R-C=C-C-H 1.6 - 2.6 R-C-C-H 2.1 - 2.4 O O RO-C-C-H 2.1 - 2.5 O HO-C-C-H 2.1 - 2.5 N C-C-H 2.1 - 3.0 R-C C-C-H 2.1 - 3.0 C-H 2.3 - 2.7 R-N-C-H 2.2 - 2.9 R-S-C-H 2.0 - 3.0 I-C-H 2.0 - 4.0 Br-C-H 2.7 - 4.1 Cl-C-H 3.1 - 4.1 RO-C-H 3.2 - 3.8 HO-C-H 3.2 - 3.8 R-C-O-C-H 3.5 - 4.8 O R-C=C-H H 6.5 - 8.0 R-C-H O 9.0 - 10.0 R-C-O-H O 11.0 - 12.0 O2N-C-H 4.1 - 4.3 F-C-H 4.2 - 4.8 R3CH 1.4 - 1.7 R-CH2-R 1.2 - 1.4 4.5 - 6.5 R-N-H 0.5 - 4.0 Ar-N-H 3.0 - 5.0 R-S-H R-O-H 0.5 - 5.0 Ar-O-H 4.0 - 7.0 R-C-N-H O 5.0 - 9.0 1.0 - 4.0 R-C C-H 1.7 - 2.7Prediksi
NMR
aliphatik C-H CH dimana C sebelah ikatan pi bonds C-H dimana C terikat pada atom elektronegatif alkena =C-H benzen CH aldehid CHO asam COOH 2 3 4 6 7 9 10 12 0 X-C-H X=C-C-HTidak perlu menghafal secara detail geseran masing-masing tipe proton
Prediksi
NMR
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
GESERAN KIMIA
NMR
Tiga faktor utama yang menjelaskan kebanyakan posisi resonansi proton (dalam skala ppm) :
1.
Deshielding
oleh unsur elektronegatif2. Bidang anisotropi pada molekul dengan elektron ikatan pi
3.
Deshielding
karena ikatan hidrogenFaktor
NMR
Deshielding oleh unsur elektronegatif
Proton yang terperisai (shielding)akan muncul pada high field
Proton yang tidak
terperisai(deshielding) protons muncul pada
low field
semakin deshielding
C
H
Cl
•Klor menarik kerapatan elektron menjauh dari karbon yang juga mengimbas kerapatan elektron disekitar proton.
•Unsur klor menyebabkan proton tidak terperisai ( “deshields”)
Unsur
elektronegatif
NMR CHART
δ
-
δ+
NMR
Senyawa CH3X Unsur X Keelektronegatifan X Geseran Kimia δ CH3F CH3OH CH3Cl CH3Br CH3I CH4 (CH3)4Si F O Cl Br I H Si 4.0 3.5 3.1 2.8 2.5 2.1 1.8 4.26 3.40 3.05 2.68 2.16 0.23 0Ketergantungan geseran kimia CH3X pada unsur X
deshielding meningkat sejalan dengan peningkatan keelektronegatifan atom X TMS Paling tidak terperisai
NMR
CHCl3 CH2Cl2 CH3Cl 7.27 5.30 3.05 ppm -CH2-Br -CH2-CH2Br -CH2-CH2CH2Br 3.30 1.69 1.25 ppm most deshielded most deshieldedPengaruh “deshielding” bertambah dengan meningkatnya jumlah atom elektronegatif
Pengaruh “deshielding” berkurang dengan bertambahnya jarak proton terhadap atom elektronegatif
NMR
•Bidang anisotropic timbul karena kehadiran ikatan pi
•Kehadiran ikatan pi (ikatan rangkap) atau sistem pi akan mempengaruhi geseran kimia dari proton yang dekat.
•Efek ini dapat terjadi pada alkena, alkuna, dan paling besar pada cincin benzen.
Bidang Anisotropic
aliphatik C-H CH dimana C sebelah ikatan pi bonds C-H dimana C terikat pada atom elektronegatif alkena =C-H benzen CH aldehid CHO asam COOH 2 3 4 6 7 9 10 12 0 X-C-H X=C-C-HNMR
Secondary magnetic field generated by circulating π electrons deshields aromatic protons
Circulating π electrons
Deshielded
H
H
fields add togetherContoh : pada cincin benzen
Bo
NMR
C=C
H
H
H
H
Bo protons are deshielded digeser ke downfield secondary magnetic (anisotropic) field lines Deshielded fields add•Contoh : pada senyawa alkena
NMR
Bo secondary magnetic (anisotropic) fieldH
H
C
C
hydrogens are shielded Shielded fields subtractBidang Anisotropic
NMR
Ikatan Hidrogen
O H R O R H H O RGeseran kimia tergantung pada berapa banyak ikatan hidrogen yang dapat terjadi
Alkohol memiliki geseran kimia yang sangat bervariasi mulai dari 0.5
ppm (free OH) sampai 5.0 ppm (banyak ikatan hidrogen).
Ukuran panjang ikatan hidrogen mereduksi kerapatan elektron
NMR
O C O R H H C O OR Asam karboksilat membentukikatan hidrogen yang kuat –
mereka membentuk dimer
Proton dari –O-H akan muncul pada geseran kimia antara 10 and 12 ppm. O O O H C H3
Dalam metil salisilat, yang memiliki
iakatan hidrogen internal, proton –O-H akan muncul pada daerah sekitar 14 ppm,
NMR
PEMECAHAN
PUNCAK SPEKTRUM
(SPLITTING)
NMR
•Sering kali puncak spektrum sekelompok atom
hidrogen akan muncul sebagai multiplet dibandingkan singlet.
•Pemecahan puncak spektrum (
spin-spin splitting
) atom H terjadi karena interaksi dengan atomhidrogen tetangga (
coupling
).Singlet Quintet Doublet Septet Triplet Octet Quartet Nonet
NMR
C C H Cl Cl H H Cl integral = 2 integral = 1triplet doublet Pemecahan puncak
spektrum dapat diprediksi
Contoh spektrum
NMR PREDIKSI PEMECAHAN SPEKTRUM
C
C
H
H
H
C
C
H
H
H
triplet doubletPuncak hidrogen ini di split oleh dua atom H tetangga
Puncak hidrogen ini di split oleh satu atom H tetangga
NMR ATURAN N+1
C
C
H
H
H
C
C
H
H
H
2 atom H tetangga n+1 = 3 triplet 1 atom tetangga n+1 = 2 doublet singlet doublet triplet quartet quintet sextet septet MULTIPLETSNMR
Proton yang ekivalen karena efek simetris biasanya tidak saling spliting satu sama lain
CH CH
X Y X CH2 CH2 Y
no splitting if x=y no splitting if x=y 1)
2) Proton dalam grup yang sama (terikat pada C yang
sama) biasanya tidak saling splitting satu sama lain
C H H H or C H H
PENGECUALIAN ATURAN N+1
NMR
3) Aturan N+1 diaplikasikan terhadap proton dalam
rantai alifatik (jenuh) atau siklik jenuh.
CH2CH2CH2CH2CH3
CH3 H or
Tetapi tidak diaplikasikan pada proton senyawa ikatan rangkap atau benzen.
CH3 H H H CH3 NO NO NONO YES
YES YESYES
NMR
CH2 CH2 X Y CH CH X Y CH2 CH CH3 CH CH3 CH2 CH3 CH CH3 ( x = y ) ( x = y )NMR
CH2CH3 Br
NMR
C CH3 CH3 N H O +O-CONTOH SPLITTING
NMR
offset = 2.0 ppm C CH3 O HCONTOH SPLITTING
NMR
J J
J
J J
Konstanta kopling merupakan jarak antar puncak dalam multiplet (J diukur dalam Hz).
J diukur dari jumlah interaksi antara dua set hidrogen yang menghasilkan multiplet.
C H H C H H H J
KONSTANTA KOPLING
NMR
100 MHz 200 MHz 1 2 3 4 5 6 1 2 3 100 Hz 200 Hz 200 Hz 400 Hz J = 7.5 Hz J = 7.5 Hz 7.5 Hz 7.5 Hz Konstanta kopling bernilaikonstan, tidak berubah karena perbedaan frekuensi alat Geseran tergantung pada kekuatan medan magnet ppm Pemisahan lebih besar
KONSTANTA KOPLING
NMR
1 2 3 1 2 3 100 MHz 200 MHz Why buy a higherfield instrument? Spectra are simplified! Overlapping multiplets are separated. Second-order effects are minimized. 1 2 3 50 MHz J = 7.5 Hz J = 7.5 Hz J = 7.5 Hz
NMR
1. Tipe kopling yang paling banyak ditemukan adalah antara hidrogen pada atom C bersebelahan.
C C H
H Disebut sebagai kopling
vicinal .
Dilambangkan 3J, karena antara dua atom H terpisah oleh 3 ikatan.
2. Tipe lain dapat terjadi pada kasus khusus.
C H
H 2J kopling
geminal
(kebanyakan berharga0)
Kopling geminal tidak terjadi ketika dua atom H ekuivalen karena adanya rotasi ikatan (ikatan sigma).
3J
2J
NMR
3. Terdapat kopling yang lebih jauh dari 2J or 3J, tetapi
hanya terjadi pada kasus khusus.
Kopling yang lebih jauh dari 3J (e.g., 4J, 5J, etc)
biasanya disebut “long-range coupling.”
C
C
C
H H
4J , sebagai contoh, terutama
ketika hidrogen dipaksa untuk mempunyai bentuk konformasi “W”(biasanya dalam senyawa bisiklik)
NMR
C C H H C C H H C C H H C H H 6 to 8 Hz 11 to 18 Hz 6 to 15 Hz 0 to 5 Hz 3 ikatan 3J 2J 3J 3J Hax Hax Heq Heq Ha,Ha = 8 to 14 Ha,He = 0 to 7 He,He = 0 to 5 trans cis geminal vicinal 3 ikatan 3 ikatan 2 ikatan 3 ikatan 3JNMR
C H C H 4 to 10 Hz H C C C H 0 to 3 Hz 4J 3J C C C H H 0 to 3 Hz 4J H Hcis
trans
6 to 12 Hz 4 to 8 Hz 3Jlong-range couplings biasanya kecil (<3 Hz) dan lebih sering
tidak terjadi (0 Hz).
3 ikatan
3 ikatan
4 ikatan 4 ikatan
NMR
NMR
Kehadiran cincin menyebabkan proton yang terikat pada cincin muncul pada geseran kimia 7-8 ppm.
HIDROGEN PADA CINCIN BENZEN
Secondary magnetic field generated by circulating π electrons deshields aromatic protons
Circulating π electrons
Deshielded
Bo
NMR CINCIN BENZEN : Monosubtitusi
R
R = alkil (only)
1.Subtituen alkil (-R)
•Seluruh atom H akan muncul pada tempat yang sama pada spektrum NMR
•Arus cincin menyetarakan
kerapatan elektron pada seluruh C dan H dari cincin
NMR
CH3
5
3
NMR
X = OH, OR, O R O R+ O R+ O R+ : .. : - -:.. : : : .. .. .. .. .. .. X.. unshared pair esterSubtituen dgn kehadiran unsur
elektronegatif yg memiliki PEB (gugus pendorong elektron) memerisai H
(shielding) pada posisi –o atau –p karena efek resonansi dan
memisahkan H kedalam dua group.
NH2, NR2, -O(CO)CH3
2. Subtituen dengan keberadaan PEB
.. ..
NMR
O CH3 Anisole (400 MHz) 2 3 shielded CH3The ring protons in toluene come at about 7.2 ppm at the red line.
Compare:
NMR
•Keberadaan gugus karbonil menyebabkan H pada posisi –o atau -p pada cincin benzen tidak terperisai oleh bidang anisotropik dari ikatan pi pada C=O.
•Posisi –o mendapat pengaruh paling besar.
•Efek yang sama terkadang dapat terjadi pada ikatan C=C C R O H H C H H R O
CINCIN BENZEN : Monosubtitusi
NMR
C CH3 O H H Acetophenone (90 MHz) 2 3 3 deshielded CH3The ring protons in toluene come at about 7.2 ppm at the red line.
Compare:
NMR CINCIN BENZEN : Disubtitusi
X X X Y Y Y•Keberadaan dua subtituen akan mempengaruhi jumlah sinyal, geseran kimia, pola spillting, dan konstanta kopling.
NMR
1,4-disubtitusi benzen akan
memperlihatkan sepasang doublet (jika X = Y, X sangat berbeda dengan Y)
CINCIN BENZEN : Disubtitusi para
X
NMR
OCH3 I CHCl3 impurity 2 2 3NMR
OCH2CH3 Br 4 2 3NMR
X Y X X' X X X = Y X ~ X’ X = X seluruh H ekuivalenUntuk kasus dua subtituen yang mendekati sama
Seluruh puncak bergerak mendekat
Puncak lebih luar akan mengecil ………..… dan akhirnya menghilang. Puncak lebih dalam memanjang ………. dan akhirnya bergabung
gugus sama
NMR
OCH2CH3 H2N 4 2 2 3NMR
CH3 CH3
4
6
NMR
•Proton hidroksil dan amino
dapat muncul hampir disemua geseran dalam spektrum (ikatan hidrogen).
•Absorpsinya biasanya melebar
dibandingkan puncak proton yang lain dan sering kali dapat
diedentifikasi karena fakta ini. •Proton dari asam karboksilat
secara umum muncul pada medan rendah sekitar 11-12 ppm.
R O
PROTON HIDROKSIL DAN AMINO
H R N H H R C O O H
NMR
CH
3CH
2OH
2 1
3
NMR
•Dalam alkohol antara hidrogen -O-H hydrogen dan H yang terikat pada C tetangganya biasanya tidak terlihat.
•Hal ini terjadi karena perubahan cepat dari hidrogen –OH antara berbagai molekul alkohol dalam larutan.
•Dalam alkohol yang sangat murni terkadang kopling ini dapat terlihat
R-O-Ha + R’-O-Hb R-O-Hb + R’-O-Ha
Pertukaran terjadi sangat cepat sehingga gugus –C-H “sees” dengan banyak hidrogen –OH selama spektrum diukur (rata-rata spin = 0).
PROTON HIDROKSIL DAN AMINO
Penghilangan
Penghilangan koplingkopling spin spin melaluimelalui pertukaranpertukaran
C O