• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis industri pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2014 masih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Bisnis industri pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2014 masih"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

I. 1 Lingkungan Eksternal Perusahaan

Bisnis industri pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2014 masih prospektif dan semua ini tidak lepas dari potensi serta daya tarik pariwisata daerah ini yang terus berkembang (Ashdiana, 2014). Data dari Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan jumlah wisatawan yang datang dan menginap di DIY meningkat dari 3.206.334 orang pada tahun 2011 menjadi 3.546.331 orang pada tahun 2012 atau naik sebesar 10,60% (Badan Pusat Statistik DIY, 2013). Selain itu image Yogyakarta sebagai kota pendidikan juga turut menambah minat berwisata karena banyak keluarga yang menempuh pendidikan di kota ini. Data dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY pada tahun 2011 menyatakan terdapat 140 perguruan tinggi yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. (Dinas Pariwisata DIY, 2012).

Bencana alam berupa erupsi gunung merapi pada tahun 2010 cukup berpengaruh menurunkan minat wisatawan untuk mengunjungi kota ini, tetapi setelah bencana alam tersebut berlalu minat pengunjung kembali normal atau bahkan lebih tinggi daripada sebelum terjadi bencana alam karena terdapat wisata alam baru yaitu lava tour yang berlokasi di Kaliadem, Sleman (Puspitasari, 2012).

Daya tarik wisata yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta terbagi menjadi lima bagian yaitu di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunung Kidul yang masing-masing mempunyai potensi wisata yang sudah

(2)

terkenal maupun yang masih berkembang. Tempat wisata yang sudah terkenal yaitu Keraton Kasultanan Yogyakarta, Taman Pintar, Gembira Loka, Tamansari, Museum Sonobudoyo, benteng Vredeburg, Makam Raja Mataram Imogiri, Kaliurang, pantai Parangtritis dan lain-lain. Tempat wisata yang sedang berkembang antara lain gunung purba Nglanggeran, goa Pindul, air terjun Sri Gethuk, pantai Pok Tunggal, Pantai Siung dan lain-lain. Hal lain yang menjadikan Yogyakarta mendapat sebutan sebagai Daerah Tujuan Wisata Terkemuka karena disamping banyak dan ragamnya pesona Daya Tarik Wisata juga telah tersedianya sarana dan prasarana sebagai penunjang pariwisata seperti akomodasi, restoran/rumah makan, telekomunikasi, tempat hiburan, toko souvenir, dan sebagainya (Dinas Pariwisata DIY, 2012).

Jumlah usaha perjalanan wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari biro perjalanan wisata, cabang biro perjalanan wisata, dan agen perjalanan wisata pada tahun 2012 menyatakan terdapat sebanyak 427 perusahaan (Dinas Pariwisata DIY, 2012). Data dari APPKY (Asosiasi Pengusaha Persewaan Kendaraan Yogyakarta) pada tahun 2014 menyatakan terdapat 150 pengusaha yang bergerak di bidang persewaan kendaraan bermotor roda empat (Widiyanto, 2014). Usaha rental mobil di Yogyakarta mempunyai pesaing yang sudah banyak dan bersaing dengan pengusaha rental mobil yang memiliki banyak modal dan berpengalaman di bisnis ini.

Banyaknya pilihan berwisata di Yogyakarta membuat banyak perusahaan rental mobil menyediakan berbagai paket wisata untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Yogyes.com sebagai situs penyedia informasi wisata di Yogyakarta

(3)

yang sudah berdiri sejak tahun 2003 menjadi salah satu pertimbangan penulis untuk memberikan contoh paket wisata yang disediakan oleh rental mobil karena terdapat 42 usaha rental mobil yang mempromosikan usahanya melalui situs ini. Salah satu rental mobil yang bekerjasama dengan yogyes.com adalah Berlian Transport yang beralamatkan di Jalan Wonosari km. 6,5, Perum Griya Anggita, Gang Nakula No. 10, Yogyakarta serta rental mobil ini telah menjalankan usahanya selama 10 tahun dan menyediakan paket wisata serta tiga pilihan mobil dengan harga yang berbeda yaitu pilihan A (Toyota All New Avanza, Daihatsu All New Xenia dan Daihatsu Luxio), pilihan B (Toyota Kijang Innova) dan pilihan C (KIA Travello dan KIA Pregio) dengan rincian paket wisata seperti berikut ini (yogyes.com, 2012):

1. Paket 1

Mengunjungi Kraton Yogyakarta, Borobudur, Kaliurang (lava tour), Candi Prambanan dan Malioboro dengan rincian harga:

a. Pilihan A: Rp 400.000 per mobil; b. Pilihan B: Rp 500.000 per mobil; c. Pilihan C: Rp 600.000 per mobil. 2. Paket 2

Mengunjungi Kaliurang (lava tour), Ratu Boko, Kotagede, Kraton Yogyakarta / Taman Sari, Pantai Parangtritis, dan Pantai Depok dengan rincian harga:

a. Pilihan A: Rp 400.000 per mobil; b. Pilihan B: Rp 500.000 per mobil;

(4)

c. Pilihan C: Rp 600.000 per mobil. 3. Paket 3

Mengunjungi Pantai Indrayanti, Pantai Sundak, Pantai Krakal, Pantai Kukup, Pantai Baron dan Pantai Pok Tunggal dengan rincian harga:

a. Pilihan A: Rp 400.000 per mobil; b. Pilihan B: Rp 500.000 per mobil; c. Pilihan C: Rp 600.000 per mobil. 4. Paket 4

Mengunjungi Gunung Nglanggeran, Goa Pindul, Air Terjun Sri Gethuk dan Bukit Bintang dengan rincian harga:

a. Pilihan A: Rp 400.000 per mobil; b. Pilihan B: Rp 500.000 per mobil; c. Pilihan C: Rp 600.000 per mobil. 5. Paket 5

Mengunjungi Goa Pindul, Pantai Indrayanti, Pantai Pok Tunggal, Pantai Drini dan Pantai Sepanjang dengan rincian harga:

a. Pilihan A: Rp 425.000 per mobil; b. Pilihan B: Rp 525.000 per mobil; c. Pilihan C: Rp 650.000 per mobil. 6. Paket 6

Mengunjungi Kraton Solo, Pasar Klewer, Tawangmangu atau Sarangan dengan rincian harga:

(5)

b. Pilihan B: Rp 600.000 per mobil; c. Pilihan C: Rp 700.000 per mobil. 7. Paket 7

Mengunjungi Dieng Plateau yang terdiri dari Telaga Warna, Kawah Sikedang dan Candi Arjuna dengan rincian harga:

a. Pilihan A: Rp 550.000 per mobil; b. Pilihan B: Rp 650.000 per mobil; c. Pilihan C: Rp 750.000 per mobil. 8. Paket 8

Mengunjungi Candi Borobudur, Candi Prambanan, Kaliurang (lava tour) dan Pantai Parangtritis atau Pantai Depok dengan rincian harga:

a. Pilihan A: Rp 450.000 per mobil; b. Pilihan B: Rp 550.000 per mobil; c. Pilihan C: Rp 650.000 per mobil.

Konsumen dari rental mobil saat ini banyak digunakan oleh wisatawan domestik untuk mengunjungi tempat wisata yang berada di Yogyakarta, Magelang, Wonosobo dan Solo (yogyes.com, 2012), sedangkan wisatawan yang berasal dari luar negeri banyak diakomodasi oleh pengusaha hotel. Tren tersebut berlangsung sampai saat ini karena channel dan customer segment yang berbeda dari pengusaha rental mobil dan pengusaha hotel, pengusaha rental mobil lebih fokus pada wisatawan domestik sedangkan pengusaha hotel lebih memilih bekerja sama dengan pengusaha tour dan travel untuk memfasilitasi wisatawan mancanegara. Terdapat satu customer segment lagi yaitu rental mobil mewah yang banyak

(6)

digunakan pejabat, pengusaha maupun wedding organizer ketika menjalankan aktifitasnya di Yogyakarta.

Bisnis persewaan mobil selama libur lebaran melonjak permintaannya di Yogyakarta, menurut M. Sujud Mulya Setiadi selaku Branch Manager PT. Serasi Autoraya Group Astra Trac melalui situs harianjogja.com menyatakan pihaknya memiliki sebanyak 850 unit mobil untuk memenuhi rental kendaraan baik di wilayah Jogja maupun Solo, dan seluruh armadanya telah habis disewa para konsumen. Rata-rata harga sewa mobil paling rendah yang ditawarkan sebesar Rp 450.000 per mobil untuk wilayah Yogyakarta selama libur lebaran, walaupun mengalami kenaikan harga sewa mobil rata-rata 10%, hal itu tidak menyurutkaan pemudik yang menyewa mobil (Atmasari, 2014). Contoh diatas merupakan gambaran mengenai meningkatnya wisatawan yang datang ke Daerah Istimewa Yogyakarta ketika musim tertentu seperti libur lebaran dan membuat mobil yang akan disewakan sering tidak tersedia dan konsumen sulit untuk menemukan mobil yang dibutuhkan serta masih ada peluang untuk membuka rental mobil di Yogyakarta karena permintaan yang tinggi dari konsumen.

Mobil yang paling banyak diminati oleh konsumen rental mobil adalah Toyota All New Avanza karena sudah mendapatkan predikat mobil paling laris di Indonesia selama pada tahun 2012 sebanyak 157.189 unit dan tahun 2013 sebanyak 213.458 unit (Mahaputra dan Muhardi, 2014). Toyota All New Avanza dianggap mampu memenuhi kebutuhan konsumen yaitu mobil yang mampu mengangkut penumpang dalam jumlah banyak dan irit bahan bakar. Penjualan Toyota All New Avanza yang tinggi di Indonesia membuat rental mobil

(7)

menyiapkan mobil ini untuk memenuhi kebutuhan konsumen, selain Toyota All New Avanza mobil lain yang diminati oleh konsumen rental mobil adalah Daihatsu All New Xenia, Nissan Grand Livina, Suzuki APV, dan Toyota Kijang Innova. Permintaan akan mobil mewah yang digunakan oleh pejabat, pengusaha dan wedding organizer yaitu mobil dengan image mahal, tidak menghitung konsumsi bahan bakar dan nyaman, contohnya: Toyota All New Camry, Toyota Alphard, Toyota Vellfire, Toyota Land Cruiser, Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, Jeep Rubicon, BMW Seri 5, Mercedes Benz S-Class, dan Mercedes Benz E-Class. Berbagai varian akan memberikan banyak pilihan konsumen untuk memilih dan menentukan pilihan akan mobil yang akan disewa.

Berdasarkan wawancara pada bulan Juli 2014 dengan tiga pelaku usaha rental mobil yaitu Poms Car Rental yang berada di Panjatan, Wates; Mazelzone Car Rental yang berlokasi di Seturan, Sleman dan Citra Car Rental yang berada di Temon, Kulonprogo terdapat dua ancaman utama saat menjalankan usaha rental yaitu mobil tergores dan kehilangan kendaraan. Ancaman pertama yaitu mobil yang tergores diantisipasi dengan menggunakan jasa asuransi yang dalam perjanjian sewa mobil konsumen akan menanggung biaya klaim serta perbaikan. Kendaraan yang disewakanpun menurut peneliti juga menggunakan sistem kredit yang dijamin asuransi apabila mobil tergores. Ancaman yang kedua yaitu pencurian mobil karena peneliti menemukan berbagai kasus pencurian yang membuat usaha rental mobil menjadi terhambat atau bahkan sampai menutup usahanya. Menurut Kasat Reskrim Polres Sragen AKP Yohanes Trisnanto menyatakan modus pencurian kendaraan dari rental mobil yaitu tersangka

(8)

membuat KTP palsu yang kemudian digunakan untuk kredit sepeda motor yang akan dijadikan sebagai jaminan kepada pelaku usaha rental mobil dan mobil tersebut dijual (Wardoyo, 2013). Contoh modus pencurian seperti diatas mengakibatkan kerugian yang membuat pengusaha rental mobil tidak dapat memaksimalkan mobilnya untuk disewakan kembali karena proses pengurusan yang lama di pengadilan, kepolisian, dan pihak asuransi, atau bahkan mobil yang sudah dibawa lari hingga luar pulau jawa sehingga membuat pencarian mobil menjadi terhambat. Sampai saat ini antisipasi yang dilakukan oleh pengusaha rental mobil dengan memakai teknologi adalah memasangkan GPS (Global Positioning System) di dalam mobilnya untuk mengetahui kemana mobil dibawa.

I. 2 Lingkungan Internal Perusahaan

Berdasarkan wawancara pada bulan Juli 2014 dengan tiga pelaku usaha rental mobil yang Poms Car Rental, Mazelzone Car Rental dan Citra Car Rental, bisnis rental mobil saat ini masih menggunakan sistem membuka perusahaan yang menyiapkan kendaraan roda empat berjumlah minimal 5-10 mobil dengan varian

kendaraan jenis MPV (Multi Purpose Vehicle) seperti Toyota Avanza,

menggunakan sopir pribadi, membeli mobil dengan sistem kredit atau leasing dan cara pemasarannya melalui website serta iklan di surat kabar. Konsumen memesan kendaraan memalui telepon kemudian melakukan penjanjian sewa mobil di lokasi usaha rental mobil dan mengambil serta mengembalikan mobil yang disewanya di tempat yang sama.

Untuk menjalankan bisnis rental mobil sebenarnya tidak harus mempunyai mobil, bisa juga dijalankan dengan cara meminjam dan bersepakat dengan

(9)

pemilik mobil untuk disewakan kepada orang lain. Sistem yang dijalankan yaitu memakai situs online untuk mempromosikan kepada konsumen. Peluangnya yaitu bisa menyewakan mobil dengan harga yang lebih murah tetapi ancaman utama apabila mobil yang disewakan hilang atau dicuri. Resiko ini tentu saja ditanggung oleh peminjam mobil dan konsumen. Fasilitas yang didapatkan oleh konsumen yaitu antar jemput mobil dengan menggunakan telepon genggam dan bertemu di lokasi yang sudah ditentukan, contohnya mobil diantar dan diambil di hotel ataupun di rumah. Keuntungan yang didapatkan oleh pemilik mobil adalah menerima uang yang didapatkan dari hasil meminjamkan mobilnya kepada peminjam mobil.

Freelance Car Rental merupakan bisnis multi-sided yang bukan merupakan bisnis utama, tetapi dari usaha ini pebisnis pemula dilatih untuk belajar berbisnis, menjaga kepercayaan konsumen, memperbanyak relasi, mendapat penghasilan tambahan dan mengisi waktu luang. Antisipasi pencurian mobil yang dilakukan oleh Freelance Car Rental dengan memakai sopir untuk mengawasi dan menjaga mobil yang akan disewakan.

I. 3 Rumusan Masalah

Berdasarkan lingkungan eksternal dan internal perusahaan diatas, dapat dilihat bahwa usaha rental mobil memiliki peluang yang bagus di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Oleh karena itu, perlu disusun model bisnis

yang mengikuti permintaan konsumen dengan membuat usaha bernama Freelance

(10)

menengah, dan segmen sekunder dari usaha ini adalah pejabat dan perusahaan serta orang yang ingin menyewa kendaraan untuk kepentingan pernikahan.

I. 4 Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menyusun model bisnis dengan pendekatan peta empati usaha rental mobil bernama Freelance Car Rental.

I. 5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini yaitu:

1. Entrepreneur, memberikan gambaran mengenai usaha rental mobil;

2. Akademisi, menerapkan model bisnis yang berkembang di usaha rental mobil.

I. 6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tesis akan terdiri dari lima bab yang dimulai dari Bab I (pendahuluan), Bab II (landasan teori), Bab III (metode penelitian), Bab IV (strategi dan rencana) dan Bab V (rencana aksi).

Bab I menjelaskan tentang kondisi eksternal maupun internal perusahaan serta gambaran umum mengenai usaha rental mobil. Bab II menjelaskan mengenai kajian literatur yang terkait dengan penelitian. Bab III menjelaskan mengenai metode yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian serta bagaimana cara menganalisisnya. Bab IV menjelaskan mengenai strategi dan rencana usaha rental mobil serta kanvas model bisnis dari perkembangan bisnis ini. Bab V menjelaskan mengenai rencana aksi yang mencakup kegiatan, penanggung jawab, waktu, serta ukuran kinerja.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang berjudul “Analisis Perkembangan Usaha HomeIndustry Makanan dan Minuman di Kota Binjai” ini bertujuan guna mengetahui faktor internal yang terdiri dari kekuatan

 Cairan koloid digunakan pada pasien dengan perembesan plasma hebat, dan tidak ada respon pada minimal volume cairan kristaloid yang diberikan.  Volume cairan rumatan

Jembatan Box Culvert Tambang tllang RT.02 dengan (nilai penarcaran/penaTtrtrafl terkoreksi) sebesar Rp 260.230.000 (Dua Ratus Enam Puluh ]uta Dua Rafus Tiga Puluh

Model terbaik adalah hasil pemodelan dari metode RKU yang ditambahkan peubah boneka pada data presipitasi GCM dengan time lag berdasarkan bentuk model yang lebih

PELAKSANAAN TABUNGAN HAJI PADA BANK JATIM CABANG PEMBANTU PUSPA

Objek penelitian ini adalah karakteristik pembeli yang dikelompokkan berdasarkan demografi yaitu usia, jenis kelamin, pendapatan per bulan, pekerjaan,

Ini berarti bahwa perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap return on asset pada