• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Pada bab ini membahas sejumlah analisis berkaitan dengan dengan

data-data keuangan yang diperoleh dari penelitian adapun urutan pembahasan secara

sistematis adalah sebagai berikut: 1. Statistik deskriptif, 2. Pengujian asumsi

klasik, 3. Analisis data yang berupa hasil analisis regresi linier berganda, 4.

Pengujian variabel independen baik secara parsial, simultan dan determinasi , 5.

Pembahasan tentang pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Dariseluruh perusahaan yang go public dan terdaftar di BEI tidak semua

dijadikan sampel penelitian. Karena dalam penelitian ini yang dijadikan sampel

adalah perusahaan manufaktur yang listed di BEI dari tahun 2009-2013 yang

mengeluarkan data-data keuangan perusahaan (Annual Report 2009-2013) dan

yang menghasilkan laba positif selama periode pengamatan (2009-2013). Teknik

pengolahan yang digunakan adalah proporsiv sampling yang terdiri dari 123

perusahaan yang terdaftar hanya 40 perusahaan yang memenuhi semua syarat

penelitian untuk dijadikan sampel. Pada tahap pengolahan data terdapat data yang

terkena outliers, karena terdapat beberapa data ekstrim dan tidak terdistribusi

(2)

B. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2009-2013) maka

dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

ROE, CR, DER, TAT, NPM.

Dari data mentah yang telah diinput dapat dilihat nilai maksimum,

minimum, mean dan standar deviation dari masing-masing variabel penelitian

pada table 4.1 sebagai berikut:

Table 4.1

Perhitungan Nilai Maksimum, Minimum, Mean, dan Standar Deviation Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROE 200 .08 125.91 14.6429 11.50595 TAT 200 .07 15.20 1.5677 2.01218 NPM 200 .01 .91 .1751 .14831 CR 200 .15 11.74 2.4057 1.97154 DER 200 .01 11.23 1.0269 1.37387 Valid N (listwise) 200

Jumlah sampel (N) dalam penelitian ini sebanyak 200 sampel yang terdiri

dari 40 perusahaan Manufaktur yang tercatat di BEI pada periode 2009-2013,

variabel yang diteliti yaitu Current Ratio, Debt to Equity, Total Asset Turnover,

Net Profit Margin Terhadap Return On Equity.

ROE yang memiliki nilai terendah (minimum) yaitu padaPT. Multistrada

Arah Sarana Tbk tahun 2012 sebesar 0,08 kali sedangkan nilai tertinggi

(maximum) yaitu pada PT.Eterindo Wahanatama Tbktahun 2013 sebesar 125.91

kali, nilai mean sebesar 14.5429kali dan standard deviasi sebesar 11.50595 kali.

(3)

yang menunjukkan bahwa data variabel ROE mengindikasikan hasil yang baik,

hal tersebut dikarenakan standart deviation yang mencerminkan penyimpangan

dari data variabel tersebut cukup rendah karena lebih kecil daripada nilai

rata-ratanya. Hal yang sama juga terjadi pada variabel independen CR dan NPM,

dimana rata-rata CR selama periode pengamatan (2009-2013) sebesar 2.4057

dengan standart deviation (SD) sebesar 1.97154 dan rata-rata NPM sebesar 0.1751

dengan standar deviation (SD) sebesar 0.14831. Sedangkan rata-rata TAT, dan

DER selama periode pengamatan (2009-2013), rata-ratanya (mean) sebesar

1.5677 dengan standart deviation (SD) sebesar 2.01218 untuk TAT. Kemudian

rata-rata DER selama periode pengamatan (2009-2013), rata-rata (mean) sebesar

1.0269 dengan standart deviation (SD) sebesar 1.37387.

Terlihat bahwa nilai ROE tahun 2009-2013 dari 40 perusahaan yang

menjadi sampel, besar nilai maksimum dialami PT. Eterindo Wahanatama Tbk

tahun 2013 sebesar 125.91. Nilai ROE terendah dialami PT. Multistrada Arah

Sarana Tbktahun 2012 sebesar 0,08. Pada TAT besar nilai minimum sebesar 0.07

dialami oleh PT. Beton Jaya Manunggal Tbk pada tahun 2013 dan besar nilai

maksimum sebesar 15.20 dialami oleh PT. Eterindo Wahanatama Tbk tahun 2010.

Untuk nilai NPM, nilai minimum sebesar 0.01 dialami PT Tempo Scan Pasific

Tbk tahun 2010 dan nilai maksimum sebesar 0.91 dialami PT. Beton Jaya

Manunggal Tbk pada tahun 2010. Nilai minimum variabel CR sebesar 0.15

dialami PT. Indo Kordsa Tbk pada tahun 2013, nilai maksimum sebesar 11.74

dialami Mandom Indonesia Tbk pada tahun 2011. Sedangkan pada DER nilai

(4)

2012, dan nilai maksimumnya sebesar 11.23 dialami PT. Yana Prima Hasta

Persada Tbk pada tahun 2012.

C. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi berganda. Dari hasil

perhitungan sampel rata-rata rasio keuangan selama lima tahun, maka dalam

penelitian ini perlu dilakuakan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu yang

meliputi: uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji

autokorelasi yang dilakukan sebagai berikut:

1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak,

salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah uji statistic non

parametik Kolmogrov-Smirnov (K-S) dapat dilihat pada table 4.2, sebagai

berikut:

Tabel 4.2 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 200

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 10.60826733

Most Extreme Differences

Absolute .087

Positive .087

Negative -.087

Kolmogorov-Smirnov Z 1.231

(5)

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Secara rinci hasil perhitungan uji normalitas residual dengan uji normal probability plot dan uji Komolgrov-Smirnov berdasarkan data lima variabel (ROE, TAT, NPM, CR, DER) ditunjukkan pada gambar dan table sebagai berikut;

Gambar 4.2 Uji Normalitas (Ln)

Untuk menentukan data dengan uji statistic non – parametrik

Kolmogrov-Smirnov, nilai signifikasi harus diatas 0,05 atau 5% (Imam

Ghozali, 2009). Pengujian terhadap normalitas residual dengan menggunakan

uji Kolmogrov-Smirnov, mempunyai nilai kolmogrov-smirnov sebesar 1.231

(6)

tidak dapat menolak H0 yang mengatakan bahwa residual terdistribusi secara

normal atau dengan kata lain residual berdistribusi normal.

2. Hasil Uji Multikolinearitas

Untuk menditeksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel

independen yang digunakan, dapat diketahui melalui variance inflation faktor

(VIF). Hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besarnya VIF dari

empat variabel independen yang digunakan (ROE, TAT, NPM, CR, DER)

dapat dilihat pada table 4.3 sebagai berikut;

Table 4.3

Uji Variance Inflation Factor (VIF) Coefficientsa

Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 TAT .992 1.008 NPM .991 1.009 CR .901 1.110 DER .913 1.095

a. Dependent Variable: ROE

Hasil dari uji VIF pada table 4.3 menunjukkan bahwa keempat variabel

independen tidak terjadi multikolonieritas karena nilai VIF < 10 dan TOL > 0,1.

Hal ini dapat dilihat besarnya nilai tolerance untuk variabel TAT, NPM, CR,

DER. Nilai tolerance semua variabel diatas 0,1. Sedangkan nilai VIF dari variabel

CR, TAT, NPM, DER, nilai VIF semua variabel dibawah 10. Dengan demikian

keempat variabel independen (NPM, TAT, CR, DER) dapat digunakan untuk

(7)

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Untuk menentukan heteroskedastisitas juga dapat menggunakan grafik

scatterplot, titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak , tersebar

baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil uji

heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik Scatterplot, yang ditunjukkan

pada gambar 4.4 dibawah ini:

Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Output SPSS versi 20; Grafik Scatterplot

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak

serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol (0) pada sumbu Y, tidak

berkumpul disatu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam

artian bahwa varian semua variabel ini menunjukkan variabel independen

(CR, TAT, NPM, DER) dapat digunakan untuk memprediksi ROE pada

(8)

4. Hasil Uji Autokorelasi

Penyimpangan autokorelasi dalam penelitian ini diuji dengan uji

Durbin-Watson (DW-test). Hasil regresi dengan level of signifikan 0,05 (a = 0,05) dengan sejumlah variabel independen 4 dan banyak data (n = 200).

Adapun hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada table 4.5 sebagai berikut;

Tabel 4.4 Uji Autokorelasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .387a .150 .133 10.71652 1.934

a. Predictors: (Constant), DER, TAT, NPM, CR b. Dependent Variable: ROE

Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson sebesar 1.934; sedangkan dalam

table DW untuk “k” = 4 dan N = 200 besar DW-tabel: dl (batas luar) = 1.728 dan du (batas dalam) = 1.809; 4 – du = 2,19 dan 4 – dl = 2.272. Oleh karena

nilai DW 1.934 lebih besar dari batas (du) 1.809 dan DW kurang dari 4

-1.809, maka dapat disimpulkan bahwa DW-test tidak dapat menolak H0 yang

menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif atau dapat

disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

D. Hasil Uji Hipotesis

Analisis pengaruh rasio keuangan (TAT, NPM, CR, DER) terhadap kinerja

(9)

dapat dilihat dari hasil analisis regresi berganda. Pengujian koefisien regresi

bertujuan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel independen (X)

dengan variabel dependen (Y) baik secara bersama-sama (dengan ui F) maupun

secara individual (dengan uji t) serta dengan uji koefisien determinasi. Dalam

penelitian ini uji hipotesis yang digunakan meliputi; uji koefisien determinasi

(R²), uji pengaruh simultan (F-test) dan uji parsial (t-test).

1. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari

model regresi. Berdasarkan hasil output SPSS besarnya nilai adjusted R²

dapat dilihat pada table 4.6 sebagai berikut:

Table 4.5

Uji Koefisien Determinasi (R²) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .387a .150 .133 10.71652

a. Predictors: (Constant), DER, TAT, NPM, CR b. Dependent Variable: ROE

Sumber ; Output SPSS versi 20; Model Summary

Dilihat dari table diatas, nilai koefisien Determinasi (adjusted R²)

sebesar 0.133 atau 13.3% hal ini berarti 13.3% variasi ROE yang bisa

dijelaskan oleh variasi dari kempat variabel independen yaitu TAT, NPM,

CR, DER. Sedangkan sisanya sebesar 86.7% dijelaskan oleh sebab-sebab lain

(10)

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara

bersama-sama empat variabel independen tersebut (TAT, NPM, CR, DER)

terhadap ROE seperti ditunjukkan pada table 4.7 sebagai berikut:

Table 4.6

Hasil Perhitungan Regresi Simultan ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 3950.455 4 987.614 8.600 .000b Residual 22394.532 195 114.844

Total 26344.987 199

a. Dependent Variable: ROE

b. Predictors: (Constant), DER, TAT, NPM, CR

Sumber : Output SPSS versi 20; Regression ANOVA

Dari hasil perhitungan yang diperoleh nilai F sebesar 8.600 dan nilai

signifikan sebesar 0.000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% atau

0,05 maka hipotesis diterima yang artinya TAT, NPM, CR, DER secara

simultan mempengaruhi variabel ROE.

3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara parsial

empat variabel independen tersebut (TAT, NPM, CR, DER) terhadap ROE

seperti ditunjukkan pada table 4.8 sebagai berikut:

(11)

Table 4.7

Uji t (Uji Pengaruh Secara Parsial) Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 8.548 1.838 4.651 .000 TAT -.329 .379 -.058 -.868 .386 NPM 27.906 5.144 .360 5.425 .000 CR .610 .406 .104 1.502 .135 DER .252 .579 .030 .435 .664

a. Dependent Variable: ROE

Sumber ; Output SPSS versi 20; Coefficients

Dari hasil analisis regresi linier berganda dengan program SPSS

seperti terlihat pada table 4.8, persamaan regeresi linier yang terbentuk

adalah:

ROE = 8.548 + -0.329 TAT + 27.906 NPM + 0.610 CR + -0.252 DER

Dari persamaan regresi linier berganda diatas maka dapat dianalisis

sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 8.548 menyatakan bahwa jika variabel

independen dianggap konstan, maka nilai ROE sebesar 8.548.

b. Dari hasil perhitungan uji secara parsial variabel TAT diperoleh

nilai signifikansi sebesar 0,386 lebih besar dari 0.05, dengan kata

lain TAT tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity

(12)

regresi sebesar -0,329. Koefisien bertanda negatif, berarti bahwa

setiap peningkatan rasio TAT sebesar 1% akan mengakibatkan

penurunan ROE perusahaan sebesar 0.329%.

c. Dari hasil perhitungan uji secara parsial NPM diperoleh nilai

signifikan sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05, dengan kata lain

NPM berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity (ROE).

Perubahan variabel NPM mempunyai nilai koefisien regresi

sebesar 27.906. Koefisien bertanda positif, hal ini menyatakan

bahwa setiap penambahan atau kenaikan rasio NPM sebesar 1%

akan mengakibatkan kenaikan Return ON Equity (ROE) sebesar

27.906%.

d. Dari hasil perhitungan uji secara parsial CR diperoleh nilai

signifikan sebesar 0.135 lebih besar dari 0.05, dengan kata lain CR

tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity (ROE).

Perubahan variabel CR mempunyai nilai koefisien regresi sebesar

0,610. Koefisien bertanda positif, hal ini menyatakan bahwa setiap

penambahan atau kenaikkan rasio CR sebesar 1% akan

mengakibatkan kenaikan ROE sebesar 0,610%.

e. Dari hasil perhitungan uji secara parsial DER diperoleh nilai

signifikan sebesar 0,664, lebih besar dari 0.05, dengan kata lain

DER tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity

(ROE). Perubahan variabel DER mempuyai nilai koefisien regresi

(13)

bahwa setiap kenaikan atau penambahan rasio DER sebesar 1%

akan meningkatkan LnROE sebesar 0,252%.

E. PEMBAHASAN PENELITIAN a. Hipotesis Pertama

H1 = Terdapat pengaruh signifikan negatif Current Ratio terhadap ROE.

Hasil uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 1.502

dengan nilai signifikansinya sebesar 0.135 lebih besar dari 5% atau 0,05.

Berarti tidak berpengaruh yang signifikan positif antara perubahan

variabel CR terhadap perubahan variabel ROE. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian Debora Setiati Santosa (2009) dimana CR

tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan ROE. akan tetapi

penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Yuli Orniati (2009),

bahwa CR berpengaruh signifikan positif.

a. Hipotesis Kedua

H2 = Terdapat pengaruh yang signifikan negatif Debt to Equity Ratio

terhadap ROE.

Hasil uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 0.435

dengan nilai signifikansinya sebesar 0,664 lebih besar dari 5% atau 0,05.

Berarti terdapat pengaruh yang signifikan negatif antara perubahan

variabel DER terhadap perubahan variabel ROE. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian Cyrillius Martono (2002) menunjukkan

(14)

penelitian Ni Putu dan Agung (n.d) DER dengan profitabilitas dimana

perusahaan dengan pertumbuhan laba rendah akan memperkuat hubungan

antara DER yang berpengaruh negatif dengan profitabilitas, sedangkan

penelitian Debora Setiati Santosa (2009) menyatakan bahwa tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara DER terhadap ROE. Akan tetapi

hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Kwan Billy Kwandinata

(2005), bahwa DER menunjukkan pengaruh yang signifikan positif

terhadap ROE.

b. Hipotesis Ketiga

H3 = Terdapat pengaruh signifikan positif Total Asset Turnover terhadap ROE

Hipotesis tersebut tidak dapat diterima, dari perhitungan uji secara

parsial diperoleh nilai t hitung sebesar -.868 dengan nilai signifikansinya

sebesar 0.386 lebih besar dari 5% atau 0,05. Berarti tidak berpengaruh

yang signifikan antara perubahan variabel TAT terhadap perubahan

variabel ROE. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Kwan Billy Kwandinata (2005) dan Debora Setiati Santosa

(2009) yang menunjukkan adanya pengaruh positif terhadap ROE, dimana

perusahaan dalam pengelolaan asset perusahaan mampu menghasilkan

kinerja perusahaan yang tinggi yang tercermin dalam perubahan ROE

melalui perputarannya sehingga berdampak pada peningkatan tingkat

(15)

c. Hipotesis Keempat

H4 = Terdapat pengaruh signifikan positif Net Profit Margin dengan ROE

Hasil uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 5.425

dengan nilai sifnifikasinya sebesar 0.000 lebih besar dari 0.05 maka Ha

diterima dan Ho ditolak, dengan kata lain TAT berpengaruh signifikan

terhadap Return On Equity (ROE). Hasil ini tidak mendukung penelitian

Kwan Billy Kwandinata (2005), dimana penelitian menunjukkan

pengaruh negative antara Net Profit Margin terhadap kinerja perusahaa

(ROE).

d. Hipotesis Kelima

H5 = Current Ratio, Total Asset Turnover, Debt to Equity Ratio, Net

Profit Margin, secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap ROE.

Hasil uji signifikan simultan diperoleh nilai F hitung sebesar 8.600

dengan nilai signifikasinya 0.000. karena nilai signifikansinya lebih kecil

dari 5% atau 0.05 maka hipotesis diterima yang artinya CR, TAT, DER,

Gambar

Gambar 4.2                               Uji Normalitas (Ln)
Tabel 4.4         Uji Autokorelasi

Referensi

Dokumen terkait

Normalitas diuji d _ ngan grafik normalitas histogram, plot normal probability plot ( normal P-P plots ),dan statistik on _ sampl _ kolmogorov.. smirnov pada

Uji Normalitas (2) : Grafik Normalitas PP Plot Sebelumnya Transformasi.. Uji Kolmogrov-Smirnov

Setelah dilakukan analisis data dari hasil tes ini dengan menggunakan beberapa analisis yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis (Uji-t) maka dapata

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen zakat dan variabel independen (ROA dan ROE) keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data berupa uji normalitas dan uji homogenitas, maka diperoleh kesimpulan bahwa kedua kelompok tersebut berdistribusi normal

Selain itu, angka koefisien korelasi perubahan jumlah uang beredar pada CR, ROA, ROE, NPM dan TATO menunjukkan bahwa terdapat hubungan searah antara perubahan jumlah uang

Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov- Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Unstandardized

Lampiran 4 : Hasil Uji Normalitas (One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.. Unstandardized