• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan Penelitian Pariwisata. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pendekatan Penelitian Pariwisata. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Pendekatan Penelitian

Pariwisata

(2)

Siklus Penelitian,

(3)

 Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan.

 Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.

 Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik.

 Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub-sub masalah yang lebih dapat dikelola.

 Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian yang spesifik.

 Penelitian menerima asumsi kritis tertentu.

 Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian.

 Penelitian adalah, secara alamiahnya, berputar secara siklus, seperti gambar 4.1. di atas.

Proses Penelitian

(4)

Penelitian bukan hanya mengumpulkan

informasi (data)

Penelitian bukan hanya memindahkan

fakta dari suatu tempat ke tempat lain

Penelitian bukan hanya

membongkar-bongkar mencari informasi

Penelitian bukan suatu kata besar untuk

menarik perhatian

konsep-konsep yang “salah” tentang

penelitian

(5)

eksplorasi

(exploration),

deskripsi (description),

prediksi (prediction)

eksplanasi

(explanation) dan

aksi (action).

Macam Tujuan Penelitian

(6)

bila kita ingin menjelajahi (mengeksplorasi)

suatu topik (permasalahan), atau untuk

mulai memahami suatu topik, maka kita

lakukan penelitian eksplorasi.

Penelitian eksplorasi berkaitan dengan

upaya untuk menentukan apakah suatu

fenomena ada atau tidak.

Penelitian yang mempunyai tujuan seperti

ini dipakai untuk menjawab bentuk

pertanyaan “Apakah X ada/terjadi?”.

Eksplorasi

(7)

 Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain. Sebagai misalnya, meneruskan contoh pada bahasan

penelitian eksplorasi di atas, yaitu misalnya: ternyata wanita lebih cenderung duduk di bagian depan kelas daripada laki-laki, maka penelitian lebih lanjut untuk lebih memerinci apa batas atau

pengertian yang lebih tegas tentang bagian depan kelas?

 Apakah duduk di muka tersebut berkaitan dengan macam mata pelajaran? tingkat kemenarikan guru yang mengajar? ukuran kelas? Penelitian deskriptif menangkap ciri khas suatu obyek, seseorang, atau suatu kejadian pada waktu data dikumpulkan, dan ciri khas tersebut mungkin berubah dengan perkembangan waktu. Hal ini bukan berarti hasil penelitian sebelumnya tidak berguna, dari hasil-hasil tersebut kita dapat melihat

perkembangan perubahan suatu fenomena dari masa ke masa.

Deskripsi

(8)

 Penelitian prediksi berupaya mengidentifikasi

hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y).

 Prediksi sering kita pakai sehari-hari, misalnya dalam menerima mahasiswa baru, kita gunakan skor minimal tertentu—yang artinya dengan skor tersebut, mahasiswa mempunyai kemungkinan besar untuk berhasil dalam studinya (prediksi

hubungan antara skor ujian masuk dengan tingkat keberhasilan studi nantinya).

Prediksi

(9)

 Penelitian eksplanasi mengkaji hubungan

sebab-akibat di antara dua fenomena atau lebih. Penelitian seperti ini dipakai untuk menentukan apakah suatu eksplanasi memiliki keterkaitan sebab-akibat valid atau tidak, atau menentukan mana yang lebih valid diantara dua atau lebih eksplanasi yang saling

bersaing.

 Penelitian eksplanasi menerangkan juga dapat bertujuan menjelaskan, misalnya, mengapa suatu kota tipe tertentu mempunyai tingkat kejahatan lebih tinggi dari kota-kota tipe lainnya.

 Catatan dalam penelitian deskriptif hanya dijelaskan bahwa tingkat kejahatan di kota tipe tersebut

berbeda dengan di kota-kota tipe lainnya, tetapi tidak dijelaskan mengapa hubungan sebab-akibat tersebut terjadi.

Eksplanasi

(10)

Penelitian aksi atau tindakan dapat meneruskan salah

satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu. Penelitian ini umumnya dilakukan dengan eksperimen tindakan dan mengamati hasilnya; berdasarkan hasil tersebut disusun persyaratan solusi.

 Misalnya, diketahui fenomena bahwa meskipun suhu udara luar sudah lebih dingin dari suhu ruang, orang tetap memakai pendingin ruangan.

Dalam eksperimen penelitian tindakan dibuat

berbagai alat bantu mengingatkan orang bahwa udara luar sudah lebih dingin dari udara dalam. Ternyata dari beberapa alat bantu, ada satu yang paling dapat diterima. Dari temuan itu disusun persyaratan solusi terhadap fenomena di atas.

Aksi

(11)

 Pada penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun

material kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis.

Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah

yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan atau tidak mendalam.

 Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas.

Penelitian Kualitatif dan Analisis

Datanya

(12)

 Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali

dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip.

A biographical study is the study of an individual

and his/her experiences as told to the researcher or found in documents and archival records(Creswell, 1998).

Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment yaitu pengalaman menarik yang

sangat mempengaruhi atau mengubah hidup

seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.

Kualititatif: Biografi

(13)

 Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena

pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji.

 A phenomenological study describes that meaning of the lived experiences for several individuals about a concept or a phenomenon (Creswell, 1998). As noted by Polkinghorne (1989), phenomenology explores the structures of consciousness in human experiences.

 Menurut Creswell (1998), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu.

Kualititatif: fenomenologi

(14)

 Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan

pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu .

 The intent of grounded theory is to generate or discover a theory – an abstract analytical schema of a philosophy, that relates to a particular situation. This situation could be one in which individuals interact, take actions, or

engage in a process in response to a phenomenon (Creswell, 1998).

 Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory

adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.

Kualititatif: Grounded theory

(15)

 Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah

penelitian.

 An ethnography is a description and interpretation of a

cultural or social group or system (Creswell, 1998). In such a study, the researcher examines the group’s observable and learned patterns of behavior, customs, and ways of life (Harris, 1968).

 Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam

pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan

anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.

Kualititatif: Etnografi

(16)

 Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi.

 Creswell (1998) defines a case study as an exploration of a “bounded system” or a case (or multiple cases) over time through detailed, in-depth data collection involving multiple sources of information rich in context. Some consider “the case” as an object of study (e.g., Stake, 1995) while others consider it a methodology (e.g., Merriam, 1998). According to Creswell, the bounded system is bounded by time and place, and it is the case being studied – a program, an event, an activity, or individuals.

 Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.

Kualititatif: Studi kasus

(17)

 teknik analisis kuantitatif, yaitu sering berkaitan dan menggunakan statistik

deskriptif dan statistik inferensia, yang terdiri dari statistik non parametrik, statistik

parametrik, ekonometrika persamaan tunggal dan simultan, dan model-model makro

regional, yaitu model Input-Output Leontief regional dan Interregional atau sekarang dikenal dengan istilah Tourism Satellite Account (TSA), model Social Accounting

Matrix regional dan interegional (SAM), dan sebagainya

Penelitian Kuanlitatif dan Analisis

Datanya

(18)

Gambar. 4.3 Perbedaan antara penelitian kualitatif dengan kuantatif. Sumber: Hara (2008)

(19)

Heng dan Low (1990) menjelaskan bahwa pada

tataran praktis, Input-Output Analysis adalah alat

analisis yang sangat baik untuk mengukur

dampak pariwisata. Input-output sebenarnya

menangkap potret perekonomian suatu wilayah

melalui aliran inter-industri pada periode waktu

tertentu, dengan menggunakan prinsip

keseimbangan umum (General Equilibrium)

artinya jika terjadi ketidakseimbangan atau

keseimbangan di satu sektor akan berpengaruh

terhadap ketidakseimbangan atau keseimbangan

sektor lainnya.

Input-Output Analysis

(20)

 West (1993) berpendapat bahwa SAM atau social accounting matrix sangat tepat untuk memecahkan masalah pariwisata yang saling berhubungan dari waktu ke waktu. Dia mengganggap bahwa analisis input-output dianggap belum mampu memecahkan persoalan dampak pariwisata karena hanya mengukur hubungan produser dengan produser dan tidak

menyertakan perdagangan yang dilakukan oleh pemerintah dan sektor publik lainnya. Sepintas

Nampak bahwa SAM hanya sekedar perluasan alat analisis dari I-O namun sebenarnya tidak sesederhana itu.

Social Accounting Matrix Model

(21)

 Tujuan dari TSA adalah untuk menganalisis secara rinci

terhadap semua variabel permintaan barang dan jasa yang berkaitan dengan aktivitas wisatawan pada suatu destinasi. TSA juga untuk mengamati variabel lainnya seperti

penyediaan sarana, barang dan jasa yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi lainnya.

Menurut (Tourism Economics, Inc, 2011) bahwa TSA telah

diratifikasi oleh United Nation sebagai alat analisis yang berstandar global untuk mengukur economic value dari

pariwisata, TSA sampai saat ini telah banyak diterapkan pada dunia penelitian untuk mengukur peranan pariwisata dalam perekonomian.

Tourism Satellite Account

(22)

Archer dan Cooper (1994), berpendapat bahwa:

penelusuran tentang manfaat dan dampak

pariwisata terhadap ekonomi harus menyertakan

variabel sosial yang tidak pernah dihitung oleh

fakar lainnya.

Dan social cost-benefit analysis mestinya

digunakan, menurutnya untuk mengukur

manfaat dan dampak pariwisata bukanlah

pekerjaan yang mudah karena tidak sekedar

menghitung dampak ekonomi hanya dengan

mencari multiplier efeknya saja.

Social cost-benefit analysis

(23)

Perbedaan Kua & Kuan

No Kualitatif Kuantitatif

1 Data kualitatif (non

numeric)

Data Kuantitatif (numeric)

2 Penelusuran Latar

alamiah

Latar artifisial (khususnya penelitian eksperimentasi)

3 Fokus pada

Makna-makna

Fokus pada Perilaku

5 Pendekatan Induktif

(hipotesis tidak tertulis) Pendekatan Deduktif (hipotesis dinyatakan)

6 Identifikasi pola kultural Penelusuran hukum saintifik

7 Idealisme Realisme

8 Induksi analitik Induksi enumeratif

9 Ekstrapolasi (replikasi) Generalisasi

(24)

 Metoda dapat digunakan bersamaan, Satu objek tapi tujuan berbeda.

 Kedua metode digunakan secara bergantian, pada awal mengunakan metoda kualitatif sampai

ditemukan hipotesis, dan selanjutnya mengunakan metoda kuantitatif.

 Kedua Metode tidak dapat digabungkan karena paradigmanya berbeda. Tapi pada penelitian

kuantitatif dapat digunakan teknik pengumpulan data (bukan metodenya) seperti penggunaan

triangulasi pada penelitian kualitatif.

 Dapat digunakan bersama tidak ada masalah,

asalkan dalam proses penelitian penggunaan kedua pendekatan itu tidak bertentangan dengan tujuan penelitian.

Bisakah di gabung?

(25)

Jika data metode kuantitatif diperoleh melalui

kuesioner dari responden dan semakin banyak

responden semakin memiliki nilai keterwakilan

tinggi, berbeda dengan metode kualitatif

diperoleh lewat wawancara subjek atau

informan yang tidak menggunakan ukuran

keterwakilan, tetapi kedalaman masalah

sehingga tidak relevan menanyakan berapa

banyak subjek atau informan yang diperlukan

dalam penelitian kualitatif.

Penggabungan Kualitatif dan

Kuantitaif

(26)

Perbedaan Kriteria Penelitian

Kualitatif dan Kuantitatif

Kuantitatif

Kualitatif

Validitas

Kredibelitas

Reliabilitas

Dependabilitas

Objektivitas

Konformabilitas

Generalabilitas

Transferabilitas

(27)

Penelitian Pariwisata dapat menggunakan pendekatan kualitatif ataupun kuantitatif

Penelitian Pariwisata lebih banyak menggunakan alat-alat analisis pada analisis ekonomi

Pada prinsipnya, kedua pendekatan penelitian yakni kualitatif dan kuantitatif tidak dapat

digabung, melainkan dapat digunakan bersama-sama dalam konteks pengumpulan data.

Kedua pendekatan harus dipilih salah satunya

sebagai pendekatan utama, dan yang lainnya sebagai pelengkapnya.

Kesimpulan Bab 4

Referensi

Dokumen terkait

Provinsi Kab./Kota Bidang Unit Organisasi Tahun Pem- belian Nomor Sub Unit Organisasi. U P

Pembelajaran di Taman Kanak-kanak perlu didesain agar menarik dan memenuhi fungsinya sebagai sarana untuk bermain dan belajar bagi anak. Kegiatan pembelajaran di TK perlu

Bentuk dan sistem kinetik dari jenis-jenis teritisan tersebut adalah sebagai berikut: Sistem overhang dengan bentuk bidang external horizontal yang bergantung jepit pada bagian

Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa dalam tanaman akumulasi Pb terutama terdapat di akar.Pada tanaman kangkung yang berumur 6 minggu Pb terdapat dalam

(3) Bagi Pegawai Negeri Sipil yang mutasi dari luar Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, tambahan penghasilan diberikan pada bulan ketiga terhitung mulai Pegawai

 Jasa Penyediaan Makanan dan Minuman (Food and beverage- serving services) termasuk ke dalam industri ini adalah full- restoran dan rumah makan, kedai nasi, catering service,

Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang kerjasama dengan PT.. Prinsip yang juga tidak dapat ditinggalkan dalam belajar adalah

Hasil uji variabel komunikasi interpersonal berpengaruh positif terhadap kesiapan kerja para pemagang, hal ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang