Pendekatan Penelitian
Pariwisata
Siklus Penelitian,
Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan.
Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.
Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik.
Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub-sub masalah yang lebih dapat dikelola.
Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian yang spesifik.
Penelitian menerima asumsi kritis tertentu.
Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian.
Penelitian adalah, secara alamiahnya, berputar secara siklus, seperti gambar 4.1. di atas.
Proses Penelitian
Penelitian bukan hanya mengumpulkan
informasi (data)
Penelitian bukan hanya memindahkan
fakta dari suatu tempat ke tempat lain
Penelitian bukan hanya
membongkar-bongkar mencari informasi
Penelitian bukan suatu kata besar untuk
menarik perhatian
konsep-konsep yang “salah” tentang
penelitian
eksplorasi
(exploration),
deskripsi (description),
prediksi (prediction)
eksplanasi
(explanation) dan
aksi (action).
Macam Tujuan Penelitian
bila kita ingin menjelajahi (mengeksplorasi)
suatu topik (permasalahan), atau untuk
mulai memahami suatu topik, maka kita
lakukan penelitian eksplorasi.
Penelitian eksplorasi berkaitan dengan
upaya untuk menentukan apakah suatu
fenomena ada atau tidak.
Penelitian yang mempunyai tujuan seperti
ini dipakai untuk menjawab bentuk
pertanyaan “Apakah X ada/terjadi?”.
Eksplorasi
Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain. Sebagai misalnya, meneruskan contoh pada bahasan
penelitian eksplorasi di atas, yaitu misalnya: ternyata wanita lebih cenderung duduk di bagian depan kelas daripada laki-laki, maka penelitian lebih lanjut untuk lebih memerinci apa batas atau
pengertian yang lebih tegas tentang bagian depan kelas?
Apakah duduk di muka tersebut berkaitan dengan macam mata pelajaran? tingkat kemenarikan guru yang mengajar? ukuran kelas? Penelitian deskriptif menangkap ciri khas suatu obyek, seseorang, atau suatu kejadian pada waktu data dikumpulkan, dan ciri khas tersebut mungkin berubah dengan perkembangan waktu. Hal ini bukan berarti hasil penelitian sebelumnya tidak berguna, dari hasil-hasil tersebut kita dapat melihat
perkembangan perubahan suatu fenomena dari masa ke masa.
Deskripsi
Penelitian prediksi berupaya mengidentifikasi
hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y).
Prediksi sering kita pakai sehari-hari, misalnya dalam menerima mahasiswa baru, kita gunakan skor minimal tertentu—yang artinya dengan skor tersebut, mahasiswa mempunyai kemungkinan besar untuk berhasil dalam studinya (prediksi
hubungan antara skor ujian masuk dengan tingkat keberhasilan studi nantinya).
Prediksi
Penelitian eksplanasi mengkaji hubungan
sebab-akibat di antara dua fenomena atau lebih. Penelitian seperti ini dipakai untuk menentukan apakah suatu eksplanasi memiliki keterkaitan sebab-akibat valid atau tidak, atau menentukan mana yang lebih valid diantara dua atau lebih eksplanasi yang saling
bersaing.
Penelitian eksplanasi menerangkan juga dapat bertujuan menjelaskan, misalnya, mengapa suatu kota tipe tertentu mempunyai tingkat kejahatan lebih tinggi dari kota-kota tipe lainnya.
Catatan dalam penelitian deskriptif hanya dijelaskan bahwa tingkat kejahatan di kota tipe tersebut
berbeda dengan di kota-kota tipe lainnya, tetapi tidak dijelaskan mengapa hubungan sebab-akibat tersebut terjadi.
Eksplanasi
Penelitian aksi atau tindakan dapat meneruskan salah
satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu. Penelitian ini umumnya dilakukan dengan eksperimen tindakan dan mengamati hasilnya; berdasarkan hasil tersebut disusun persyaratan solusi.
Misalnya, diketahui fenomena bahwa meskipun suhu udara luar sudah lebih dingin dari suhu ruang, orang tetap memakai pendingin ruangan.
Dalam eksperimen penelitian tindakan dibuat
berbagai alat bantu mengingatkan orang bahwa udara luar sudah lebih dingin dari udara dalam. Ternyata dari beberapa alat bantu, ada satu yang paling dapat diterima. Dari temuan itu disusun persyaratan solusi terhadap fenomena di atas.
Aksi
Pada penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun
material kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis.
Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah
yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan atau tidak mendalam.
Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas.
Penelitian Kualitatif dan Analisis
Datanya
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali
dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip.
A biographical study is the study of an individual
and his/her experiences as told to the researcher or found in documents and archival records(Creswell, 1998).
Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment yaitu pengalaman menarik yang
sangat mempengaruhi atau mengubah hidup
seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.
Kualititatif: Biografi
Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena
pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji.
A phenomenological study describes that meaning of the lived experiences for several individuals about a concept or a phenomenon (Creswell, 1998). As noted by Polkinghorne (1989), phenomenology explores the structures of consciousness in human experiences.
Menurut Creswell (1998), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu.
Kualititatif: fenomenologi
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan
pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu .
The intent of grounded theory is to generate or discover a theory – an abstract analytical schema of a philosophy, that relates to a particular situation. This situation could be one in which individuals interact, take actions, or
engage in a process in response to a phenomenon (Creswell, 1998).
Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory
adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.
Kualititatif: Grounded theory
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah
penelitian.
An ethnography is a description and interpretation of a
cultural or social group or system (Creswell, 1998). In such a study, the researcher examines the group’s observable and learned patterns of behavior, customs, and ways of life (Harris, 1968).
Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam
pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan
anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.
Kualititatif: Etnografi
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi.
Creswell (1998) defines a case study as an exploration of a “bounded system” or a case (or multiple cases) over time through detailed, in-depth data collection involving multiple sources of information rich in context. Some consider “the case” as an object of study (e.g., Stake, 1995) while others consider it a methodology (e.g., Merriam, 1998). According to Creswell, the bounded system is bounded by time and place, and it is the case being studied – a program, an event, an activity, or individuals.
Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.
Kualititatif: Studi kasus
teknik analisis kuantitatif, yaitu sering berkaitan dan menggunakan statistik
deskriptif dan statistik inferensia, yang terdiri dari statistik non parametrik, statistik
parametrik, ekonometrika persamaan tunggal dan simultan, dan model-model makro
regional, yaitu model Input-Output Leontief regional dan Interregional atau sekarang dikenal dengan istilah Tourism Satellite Account (TSA), model Social Accounting
Matrix regional dan interegional (SAM), dan sebagainya
Penelitian Kuanlitatif dan Analisis
Datanya
Gambar. 4.3 Perbedaan antara penelitian kualitatif dengan kuantatif. Sumber: Hara (2008)
Heng dan Low (1990) menjelaskan bahwa pada
tataran praktis, Input-Output Analysis adalah alat
analisis yang sangat baik untuk mengukur
dampak pariwisata. Input-output sebenarnya
menangkap potret perekonomian suatu wilayah
melalui aliran inter-industri pada periode waktu
tertentu, dengan menggunakan prinsip
keseimbangan umum (General Equilibrium)
artinya jika terjadi ketidakseimbangan atau
keseimbangan di satu sektor akan berpengaruh
terhadap ketidakseimbangan atau keseimbangan
sektor lainnya.
Input-Output Analysis
West (1993) berpendapat bahwa SAM atau social accounting matrix sangat tepat untuk memecahkan masalah pariwisata yang saling berhubungan dari waktu ke waktu. Dia mengganggap bahwa analisis input-output dianggap belum mampu memecahkan persoalan dampak pariwisata karena hanya mengukur hubungan produser dengan produser dan tidak
menyertakan perdagangan yang dilakukan oleh pemerintah dan sektor publik lainnya. Sepintas
Nampak bahwa SAM hanya sekedar perluasan alat analisis dari I-O namun sebenarnya tidak sesederhana itu.
Social Accounting Matrix Model
Tujuan dari TSA adalah untuk menganalisis secara rinci
terhadap semua variabel permintaan barang dan jasa yang berkaitan dengan aktivitas wisatawan pada suatu destinasi. TSA juga untuk mengamati variabel lainnya seperti
penyediaan sarana, barang dan jasa yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi lainnya.
Menurut (Tourism Economics, Inc, 2011) bahwa TSA telah
diratifikasi oleh United Nation sebagai alat analisis yang berstandar global untuk mengukur economic value dari
pariwisata, TSA sampai saat ini telah banyak diterapkan pada dunia penelitian untuk mengukur peranan pariwisata dalam perekonomian.
Tourism Satellite Account
Archer dan Cooper (1994), berpendapat bahwa:
penelusuran tentang manfaat dan dampak
pariwisata terhadap ekonomi harus menyertakan
variabel sosial yang tidak pernah dihitung oleh
fakar lainnya.
Dan social cost-benefit analysis mestinya
digunakan, menurutnya untuk mengukur
manfaat dan dampak pariwisata bukanlah
pekerjaan yang mudah karena tidak sekedar
menghitung dampak ekonomi hanya dengan
mencari multiplier efeknya saja.
Social cost-benefit analysis
Perbedaan Kua & Kuan
No Kualitatif Kuantitatif
1 Data kualitatif (non
numeric)
Data Kuantitatif (numeric)
2 Penelusuran Latar
alamiah
Latar artifisial (khususnya penelitian eksperimentasi)
3 Fokus pada
Makna-makna
Fokus pada Perilaku
5 Pendekatan Induktif
(hipotesis tidak tertulis) Pendekatan Deduktif (hipotesis dinyatakan)
6 Identifikasi pola kultural Penelusuran hukum saintifik
7 Idealisme Realisme
8 Induksi analitik Induksi enumeratif
9 Ekstrapolasi (replikasi) Generalisasi
Metoda dapat digunakan bersamaan, Satu objek tapi tujuan berbeda.
Kedua metode digunakan secara bergantian, pada awal mengunakan metoda kualitatif sampai
ditemukan hipotesis, dan selanjutnya mengunakan metoda kuantitatif.
Kedua Metode tidak dapat digabungkan karena paradigmanya berbeda. Tapi pada penelitian
kuantitatif dapat digunakan teknik pengumpulan data (bukan metodenya) seperti penggunaan
triangulasi pada penelitian kualitatif.
Dapat digunakan bersama tidak ada masalah,
asalkan dalam proses penelitian penggunaan kedua pendekatan itu tidak bertentangan dengan tujuan penelitian.
Bisakah di gabung?
Jika data metode kuantitatif diperoleh melalui
kuesioner dari responden dan semakin banyak
responden semakin memiliki nilai keterwakilan
tinggi, berbeda dengan metode kualitatif
diperoleh lewat wawancara subjek atau
informan yang tidak menggunakan ukuran
keterwakilan, tetapi kedalaman masalah
sehingga tidak relevan menanyakan berapa
banyak subjek atau informan yang diperlukan
dalam penelitian kualitatif.
Penggabungan Kualitatif dan
Kuantitaif
Perbedaan Kriteria Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif
Kuantitatif
Kualitatif
Validitas
Kredibelitas
Reliabilitas
Dependabilitas
Objektivitas
Konformabilitas
Generalabilitas
Transferabilitas
Penelitian Pariwisata dapat menggunakan pendekatan kualitatif ataupun kuantitatif
Penelitian Pariwisata lebih banyak menggunakan alat-alat analisis pada analisis ekonomi
Pada prinsipnya, kedua pendekatan penelitian yakni kualitatif dan kuantitatif tidak dapat
digabung, melainkan dapat digunakan bersama-sama dalam konteks pengumpulan data.
Kedua pendekatan harus dipilih salah satunya
sebagai pendekatan utama, dan yang lainnya sebagai pelengkapnya.