19 3.1 STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
Proses analisis masalah dari judul Film Dokumenter “Ganja Sebagai Kebutuhan Medis” telah selesai, langkah kerja berikutnya membahas tentang pemecahan masalah perancangan Film Dokumenter “Ganja Sebagai Kebutuhan Medis” tersebut. Fungsi dari pemecahan masalah adalah untuk menentukan konsep visual, konten, dan efek visual apa saja yang akan digunakan dalam perancangan film dokumenter tersebut. Tahap awal dalam pemecahan masalah perancangan Film Dokumenter “Ganja Sebagai Kebutuhan Medis”” dimulai dari keistimewaan itu sendiri yang kemudian berlanjut pada konsep visual serta konsep Film yang dipilih penulis.
3.1.1 Strategi Pendekatan 5W1H
Strategi pendekatan yang digunakan adalah strategi 5W1H, yaitu Who, What, Where, When, Why, dan How. Prinsip dasar strategi 5W1H adalah setiap pertanyaan harus mendapat jawaban faktual sebagai berikut :
1. What
What dalam artian apa yang menjadi pokok permasalahan adalah apa yang sebenarnya yang diketahui masyarakat terhadap tanaman ganja.
2. Where
Where dalam artian dimana saja negara yang sudah melegalkan ganja sebagai kebutuhan medis.
3. Who
Who dalam artian siapa yang dapat menerima tanaman ganja sebagai kebutuhan medis.
Why dalam artian mengapa masyarakat harus mengetahui sisi positif tanaman ganja.
5. When
When dalam artian kapan ganja mulai di kenal di negara Indonesia. 6. How
How dalam artian bagaimana ganja dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
3.1.2 Strategi Komunikasi
Rancangan Film dokumenter “Ganja Sebagai Kebutuhan Medis” harus mampu untuk menyampaikan pesan bagi masyarakat.
3.1.2.1 Strategi Pesan
Tujuan agar mampu untuk dapat membuka makna yang tersembunyi dari tanaman ganja.
1. Tujuan
Tujuan pesan yang dalam perancangan Film dokumenter “Ganja Sebagai Kebutuhan Medis” adalah menampilkan narasumber yang diberi pertanyaan seputar sejarah, kegiatan, kesan maupun pesan.
2. Metode
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pesan yang dibuat dalam perancangan Film dokumenter “Ganja Sebagai Kebutuhan Medis” dimana dalam rancangan Film dokumenter dipaparkan fakta mengenai apa saja yang ada di tanaman tersebut tersebut.
3.1.3 Strategi Pemilihan Media
Media yang dipilih penulis dalam Film dokumenter “Ganja Sebagai Kebutuhan Medis” adalah media digital berupa video, Media ini
memiliki keunggulan sebagai media multimedia pada umumnya yaitu lebih akrab dengan masyarakat, Sehingga publik dapat mengingatnya. 3.1.3.1 Isi video
Isi Film dokumenter “Ganja Sebagai Kebutuhan Medis” yang berdurasi 10 menit 41 detik dengan resolusi 1920 x 1080 pixels, dan di padukan Bersama motion graphic 2D dengan kecepatan 30 frame per second. Format out put berupa MP4.
3.1.3.2 Bumper
Isi bumper yaitu dengan opening kurang lebih 5 detik, dengan teknik editing cut to cut. dengan resolusi 1920 x 1080 pixels, dengan kecepatan 30 frame per second.
3.2 KONSEP AUDIO VISUAL
Konsep desain yang ada dalam Film dokumenter “Ganja Sebagai Kebutuhan Medis” tentunya tak terlepas dari topik yang di angkat,berikut adalah alasan dari setiap konsep yang dipakai :
3.2.1 Konsep Audio
Audio merupakan element dasar yang sangat penting dalam sebuah video, tanpa audio visual yang akan di presentasikan terasa membosankan. Untuk mendapatkan Film dokumenter yang menarik minat audiance diperlukannya audio yang baik, seperti audio instrument, dan backsound yang selaras dengan tema dan konsep, Audio yang dipakai dalam video tersebut adalah :
• Lofi Spirited Away Remix 3.2.2 Konsep Efek Transisi
Konsep transisi yang digunakan pada perpindahan setiap scene pada video iklan ini yaitu:
1. Transisi fade-in fade-out : Efek optis antara pergantian dua scene, dimana scene berikutnya secara perlahan mulai muncul secara scene sebelumnya secara bertahap
menghilang, sehingga menghasikan jeda selama beberapa persekian detik diantara pertukaran dua scene tersebut. 2. Transisi cut to cut : Transisi yang secara langsung dapat
menghubungkan dua situasi secara cepat.
3. Transisi dissolve : Transisi yang dihasilkan dengan cara melakukan fade-out dari scene sebelumnya sembari melakukan fade-in pada scene berikutnya. Dua scene tersebut beberapa saat bertumpuk, scene pertama berangsur hilang dan diganti oleh scane yang berikutnya.
4. Transisi Zoom Effect : Efek transisi yang digunakan adalah keluar secara : zoom rotate left, zoom rotate right, zoom-in dan zoom-out secara cepat, sehingga memperlihatkan pertukaran gambar yang sangat cepat. Dengan variasi frame pada tampilan visual nya.
5. Transisi 2D Layer : Efek Transisi yang di gunakan adalah keluar secara : slide left,slide right,slide top dan slide bottom secara cepat,sehingga memperlihatkan pertukaran gambar. 3.2.3 Konsep Videografi
Konsep Videografi yang sering digunakan dalam pembuatan Film dokumenter “Ganja Sebagai Kebutuhan Medis” ini menggunakan teknik angle pan left, pan right, tilt up dan tilt down.Teknik pengambilan gambar secara close up digunakan agar dapat terlihat detail. Teknik pengambilan gambar secara middle shoot dan long shoot digunakan agar objek terlihat dan suasana pun ikut terlihat.
3.2.4 Konsep Motion Graphics
Konsep Motion Graphics adalah percabangan dari SEni Desain Graphics yang merupakan penggabungan dari, Ilustrasi, Tipografi, Fotografi dan Videografi dengan menggunakan Teknik Animasi. Motion Grahics terdiri dari dua kata, Motion yang berarti Gerak dan Graphics atau yang sering kita kenal dengan istilah Grafis.
3.2.5 Tipografi
Jenis font yang digunakan : Standars, Humnst777 Blk BT, dan Bahnschrift (BT)
Gambar 3.3 Gambar bentuk huruf Bahnschrift Sumber: Google.com
Gambar 3.3.1 Gambar bentuk huruf Bahnschrift
3.3 TEKNIS PENGERJAAN VISUAL
Konsep desain yang ada dalam perancangan Film dokumenter “Ganja Sebagai Kebutuhan Medis” tentunya tak terlepas dari topik yang diangkat,berikut adalah alasan dari setiap konsep yang dipakai :
3.3.1 Perumusan isi Video
Pesan dalam video ini merupakan hal utama dalam perancangan Film dokumenter “Ganja Sebagai Kebutuhan Medis” karena bentuk/isi video tergantung pada pesan yang ingin disampaikan. isi video dirumuskan dalam beberapa bagian, dimulai dengan bagian bumper in, dilanjutkan dengan animasi 2D dan video wawancara narasumber yang menjawab sebuah pertanyaan dan ditutup dengan cinematic footage..
3.3.2 Pencarian Data
Data yang dikumpulkan dalam perancangan Film dokumenter ini mengacu pada beberapa teknik pengumpulkan data, pengambilan foto, video dan audio.
3.3.2.1 Pengambilan Foto dan Video
Tahap pengambilan foto dan video yang dilakukan dalam pencarian data dilakukan dengan mengabadikan berbagai kegiatan yang dilakukan selama pengerjaan video ini.
3.4 TAHAPAN PRA PRODUKSI
Tahapan pra produksi dalam pembuatan video iklan ini terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain storyline dan storyboard yang akan dijelaskan pada sub bab berikut:
3.4.1 Pra Produksi
Pra Produksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi
(shooting film atau video). Langkah pra produksi dalam sebuah perancangan video iklan terbagi dalam beberapa bagian, dan akan dijelaskan sebagai berikut :
3.4.1.1 Story Line
Akan dijelaskan storyline yang akan dibuat dalam pembuatan Film dokumenter , yaitu sebagai berikut :
Scane Timing/Waktu Video Audio
1 00.00.00 – 00.15.00 Bumper dan Openin Musik,VO
2 00.15.00 – 01.43.00 tanaman ganja di Indonesia dan Motion Graphic 2D mengenai transisi 2D Layer
Musik,VO,Sound Effect
3 01.42.00 – 03.05.00
Motion Graphic & Video Footage mengenai tanaman ganja di Indonesia pada jaman Belanda dan Transisi 2D Layer
Musik,VO,Sound Effect
4 03.05.00 – 06.17.00 Motion Graphic mengenai Ganja Medis dan Transisi Zoom In/Out
Musik,VO,Sound Effect
5 06.17.00 – 10.41.00
Tanya jawab dengan narasumber/masyarakat kota
Bandung mengenai Ganja Medis dan Closing
Musik,VO,Sound Effect
Tabel 3.1. Storyline
3.4.1.2 Story Board
Story Board merupakan suatu gambar/sketsa yang dibuat di setiap scene secara manual untuk menentukan keterangan proses take shot gambar berdasarkan durasi, camera angle, lokasi dan waktu pelaksanaan shoting
Scane 1 00 : 00 : 00 : 19 Keterangan Camera Screenshoot
Sound
Effect
Lofi Spirited Away Remix Dip to black
Scane 2 00 : 00 : 00 : 19 Keterangan Camera Screenshoot
Sound
Effect
Scane 3 00 : 00 : 00 : 19 Keterangan Camera Screenshoot
Sound
Effect
Scane 4 00 : 00 : 00 : 19 Keterangan Camera Screenshoot
Sound
Effect
Lofi Spirited Away Remix / pop up sound effects
Zoom in/out Motion Graphic mengenai ganja di
indonesia No Camera
Lofi Spirited Away Remix / pop up sound effects Zoom in/out
Motion Graphic & Footage Video Source
Youtube No Camera
Lofi Spirited Away Remix / pop up sound effects Zoom in/out
Motion Graphic mengenai ganja dan
Scane 5 00 : 00 : 00 : 19 Keterangan Camera Screenshoot
Sound
Effect
Scane 6 00 : 00 : 00 : 19 Keterangan Camera Screenshoot
Sound
Effect
Scane 6 00 : 00 : 00 : 19 Keterangan Camera Screenshoot
Sound
Effect
Lofi Spirited Away Remix / pop up sound effects
Zoom in/out Motion Graphic mengenai ganja dan
otak No Camera
Lofi Spirited Away Remix
Zoom in/out Footage Video Ganja
Medis Parkinson
Source : Youtube No Camera Lofi Spirited Away Remix / pop up sound effects
Zoom in/out Motion Graphic
Scane 6 00 : 00 : 00 : 19 Keterangan Camera Screenshoot
Sound
Effect
Scane 6 00 : 00 : 00 : 19 Keterangan Camera Screenshoot
Sound
Effect
Tabel 3.2. Story Board 3.4.2 Produksi
Tahapan produksi dalam pembuatan Film dokumenter ini terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain persiapan shooting,pengambilan gambar atau camera angle, catatan waktu dan adegan yang sudah diselesaikan, Tahapan produksi merupakan inti dari penggarapan Film dokumenter yang akan dijelaskan pada sub bab beikut :
3.4.2.1 Pengambilan gambar ( Shooting )
Lofi Spirited Away Remix / pop up sound effects
Zoom in/out Motion Graphic mengenai Status Ganja
di Dunia No Camera
Lofi Spirited Away Remix
Zoom in/out Wawancara Masyarakat Mengenai
Ganja
Penempatan gambar akan terlihat pada view finder di kamera atau dalam hal ini menggunakan kamera Canon 1100D . Alat tersebut akan terlihat shoot yang sedang diambil gambarnya apakah sudah sesuai atau mungkin terjadinya terpotong sebagian objeknya.
3.4.2.2 Catatan Waktu Shooting
Catatan waktu disetiap adegan yang diambil sangat diperlukan untuk memudahkan dalam melakukan pengarahan selama proses shooting
3.4.3 Pasca Produksi ( Post Production )
Pasca produksi merupakan tahap akhir dari pembuatan Film dokumenter ini, yang meliputi capturing, scoring, pemotongan stock movie atau sering sekali disebut editing, final cut dan penambahan effect video,effect audio dan diakhiri dengan output transfer.
3.4.3.1 Capturing
Proses Capturing merupakan proses memindahkan data video yang dicapture dari kamera kedalam komputer untuk dilakukan proses pemilihan stock shoot. Proses ini sangat penting sebab data yang berupa stockshoot ini, nantinya akan di edit , dipotong potong atau diambil take atau gambar yang sesuai. Format ukuran video yang di capture adalah 1920 x 1080 pixel,frame rate 30 fps.
3.4.3.2 Editing
Stock movie hasil dari capturing kemudian dipotong potong berdasarkan scene pada storyboard. Setiap scene di take sebanyak dua hingga empat kali, maka harus dipilih terlebih dahulu mana scene yang paling bagus atau sesuai dan cocok,baik dari segi angle kameranya. Setelah dipotong potong kemudian disusun berdasarkan nomor urut scene pada storyboard.
Software yang digunakan untuk proses editing adalah : 1. Adobe Premiere CC
2. Adobe Audition CC 3. Adobe Media Encoder 3.4.3.3 Rendering
Proses ini merupakan tahapan akhir dalam proses editting, dalam proses rendering semua hasil dari footage atau klip yang telah di edit akan di satukan dalam format output MP4. Proses ini akan memakan waktu yang cukup lama sesuai dengan durasi video yang di inginkan.
3.5 JADWAL PENGERJAAN
Tabel 3.3. Jadwal Perancangan
NO. Uraian
pekerjaan Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan 1. Mencari Materi 2. Menentukan konsep 3. Storyboard 5. Syuting 6. Revisi 7. Syuting 8. Syuting 9. Editing 10. Revisi 11. Editing 12. Finishing