• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

i LAPORAN AKHIR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

KAJIAN ETNOGRAFIS MENGENAI KONSISTENSI MASYARAKAT SAMIN BLORA TERHADAP BUDAYA SEDULUR SIKEP SEBAGAI SOLUSI MENGATASI KRISIS MORAL DI KALANGAN MASYARAKAT

MODERN BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN Diusulkan oleh : Ria Susanty 13060114140011 2014 Irwan Sigit 13060114190003 2014 Dwi Aniek Yuliani 13060114140009 2014 Dwi Wahyuningsih 13060114190010 2014

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

(2)

ii PENGESAHAN PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Analisis Mengenai Konsistensi Masyarakat Samin Blora terhadap Ajaran Samin di Era Modern

2. Bidang Kegiatan : PKM-P 3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Ria Susanty b. NIM : 13060114140011 c. Program Studi : Antropologi Sosial d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

e. Alamat Rumah (HP) : Jalan Bung Tomo 9 No. 7 RT 07 RW 16 Mejasem Barat Kramat, Kabupaten Tegal. (085742919298)

f. Email : riasusanty17496@gmail.com 4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 Orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Rabith Jihan Amaruli, S.S., M.Hum b. NIP : 198307192009121004

c. Alamat Rumah (HP) : Jalan Pakis 1D-71 Klipang, Semarang (081575160835)

6. Biaya Total Kegiatan

a. Dikti : Rp. 7.500.000,00 b. Sumber Lain : -

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan

Semarang, 27 Juli 2016 Menyetujui,

Wakil Dekan Bidang Akademik Dan Kemahasiswaan

(Prof. Dr. Singgih Tri Sulistiyono, M. Hum) NIP. 196406261989031003

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Ria Susanty)

NIM. 13060114140011 Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Universitas Diponegoro

(Budi Setiyono, S.Sos. M.Pol.Admin, Ph.D.) NIP. 197110111997021001

Dosen Pendamping

(Rabith Jihan Amaruli, S.S., M. Hum) NIDN. 0019078305

(3)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……….…………..………... i

HALAMAN PENGESAHAN... …... ii

DAFTAR ISI………...……... iii

RINGKASAN….………... iv

BAB. 1. PENDAHULUAN.………...………. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah...………... …… 1

1.3 Tujuan Penelitian.………....1

BAB. 2. TINJAUAN PUSTAKA... 2

BAB. 3. METODE PENELITIAN...………....…... 4

BAB. 4. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 4

DAFTAR PUSTAKA..………...…... 9

LAMPIRAN – LAMPIRAN... 11

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping... 11

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan…... 19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas 22 Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana…... 23

(4)

iv RINGKASAN

Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P) ini bertujuan untuk mengadopsi konsistensi masyarakat Samin terhadap budaya sedulur sikep pada masyarakat Samin Blora tepatnya di Desa Klopoduwur sebagai solusi alternatif dalam mengatasi krisis moral di Indonesia, salah satu contohnya adalah kasus Salim Kancil. Alasan pentingnya penelitian ini adalah untuk memberi informasi kepada pemerintah dan masyarakat luar (non samin) mengenai solusi mengatasi krisis moral di Indonesia dengan mengadopsi kekonsistensian masyarakat Samin terhadap ajaran sedulur sikep.

Sasaran dari PKM-P ini adalah masyarakat Samin yang mendiami Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Etnografi dimana peneliti melakukan observasi partisipasi, wawancara mendalam, serta analisis kualitatif. Sehingga data didapatkan secara metode ilmu Antropologi.

Target dari PKM-P ini adalah mendapatkan alasan dibalik konsistensi masyarakat Samin Blora tepatnya di Desa Klopoduwur terhadap budaya sedulur sikep yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda sebagai solusi alternatif dalam mengatasi krisis moral di Indonesia.

Oleh karena itu, dengan adanya penelitian ini, luaran yang diharapkan adalah menerbitkan jurnal dalam lingkup lokal, nasional, maupun internasional. Jurnal tersebut mencakup alasan dibalik konsistensi masyarakat Samin Blora terhadap budaya sedulur sikep sebagai solusi alternatif dalam mengatasi krisis moral di Indonesia dan hal-hal yang memang sekiranya penting dan mendukung selama kegiatan penelitian berlangsung.

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Saat ini, Indonesia sedang dilanda Krisis Moral. Contohnya, kasus pembunuhan Salim Kancil terkait dengan penambangan liar di Kota Lumajang, Jawa Timur. Salim Kancil mengikuti demonstrasi tersebut karena dia dan petani lainnya menolak penambangan pasir ilegal yang merusak ekosistem pantai Watu Pecak Lumajang dan merugikan warga. Pembunuhan Salim Kancil ini dilakukan oleh oknum secara terbuka dan secara tidak manusiawi, bahkan pembunuhan ini terlihat oleh anak-anak PAUD yang sedang melakukan kegiatan belajar di sekitar kejadian.

Dari contoh kasus di atas, dapat kita simpulkan bahwa krisis moral di kalangan masyarakat Indonesia telah mencapai titik puncaknya. Sehingga, dibutuhkan suatu solusi alternatif untuk mengatasinya.

Penelitian ini memberikan solusi alternatif atas krisis moral di Indonesia dengan menggunakan sistem pengetahuan lokal sebagai modelnya. Dalam hal ini, ajaran Sedulur Sikep dirasa paling tepat, khususnya Sedulur Sikep yang berada di Dukuh Karangpace Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Blora. Sedulur Sikep merupakan masyarakat yang memiliki ajaran hidup yaitu saling menyayangi dan menghargai antar sesama makhluk hidup. Atas dasar itu, artikel ini akan membahas tentang sejarah, konsistensi Komunitas Samin di Era Modern, dan Komunitas Samin di Dukuh Karangpace sebagai model dalam mengatasi krisis moral saat ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana model budaya sedulur sikep yang dianut oleh masyarakat samin terutama masyarakat samin di Blora?

2. Bagaimana persepsi masyarakat samin dalam memaknai budaya sedulur sikep yang dianut?

3. Bagaimana konsistensi masyarakat samin dalam menganut budaya sedulur sikep di era modern?

4. Bagaimanakah model sedulur sikep yang tepat untuk dijadikan sebagai solusi dalam mengatasi krisis moral dikalangan masyarakat modern?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Mengetahui budya sedulur sikep yang dianut oleh masyarakat samin terutama masyarakat samin di Blora

2. Mengetahui persepsi masyarakat samin dalam memaknai budaya sedulur sikep yang dianut

(6)

2

3. Mengetahui konsistensi masyarakat samin dalam menganut budaya sedulur sikep di era modern

4. Mengetahui model budaya sedulur sikep yang tepat untuk dijadikan sebagai solusi dalam mengatasi krisis moral dikalangan masyarakat modern

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Masyarakat Samin Blora

Masyarakat Samin merupakan para pengikut budaya Sedulur Sikep yang berasal dari seorang tokoh yang bernama Kiai Samin Surasentika, yang lahir di Ploso, Blora, Jawa Tengah, tahun 1859. Ajaran Saminisme muncul sebagai akibat atau reaksi terhadap pemerintah kolonial Belanda yang sewenang-wenang. Perlawanan dilakukan tidak secara fisik tetapi berwujud penentangan terhadap segala peraturan dan kewajiban yang harus dilakukan rakyat terhadap Belanda, misalnya dengan tidak membayar pajak. Terbawa oleh sikapnya yang menentang tersebut, mereka membuat tatanan, adat istiadat, dan kebiasaan tersendiri (Mumfangati, dkk., 2006:29).

Menurut Prasongko (Mumfangati, dkk., 2003:26), orang Samin sebenarnya kurang suka dengan sebutan “Wong Samin” karena sebutan tersebut mengandung arti yang tidak terpuji yaitu orang Samin dianggap sebagai sekelompok orang yang tidak mau membayar pajak, sering membantah dan menyangkal aturan yang telah ditetapkan, sering keluar masuk penjara, sering mencuri kayu jati, dan perkawinannya tidak dilaksanakan menurut hukum Islam. Para pengikut Saminisme lebih suka disebut Wong Sikep, artinya orang yang bertanggung jawab, sebutan untuk orang yang berkonotasi baik dan jujur. Orang Samin atau yang biasa juga disebut Wong Sikep atau sedulur Sikep memiliki prinsip dan sikap hidup yang dipegang dengan sangat kuat. Sikap ini diajarkan dan dijalankan sepanjang masa dari satu generasi ke generasi berikutnya. Masyarakat Samin di Blora ini tersebar di beberapa wilayah meliputi beberapa desa seperti Desa Bapangan, Kecamatan Mendenrejo; Desa Tanduran, Kecamatan Kedungtuban; Desa Kaliareng, Kecamatan Sambong; dan Desa Sumber, Kecamatan Kradenan (Mumfangati, dkk, 2006:5). Dan tak tertinggal juga desa yang akan kita teliti yaitu Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.

2.2 Ajaran Sedulur Sikep

Konsep ajaran sedulur sikep masuk kedalam kategori budaya masyarakat Samin yang berupa keseimbangan, harmoni, kesetaraan, dan keadilan merupakan

(7)

prinsip dan falsafah hidup masyarakat Samin yang tetap diyakini sampai saat ini. Mereka menjaga tradisi tersebut dengan tradisi lisan dari generasi ke generasi hingga akhirnya mereka mendapat pengakuan dari masyarakat.

Pokok ajaran sedulur sikep adalah sebagai beikut:

1. Tidak pernah mengingkari atau membenci agama, yang penting adalah tabiat dalam hidupnya.

2. Jangan mengganggu orang, jangan bertengkar, jangan suka iri hati dan jangan suka mengambil milik orang.

3. Bersikap sabar dan jangan sombong.

4. Manusia hidup harus memahami kehidupannya.

5. Bila berbicara harus bisa menjaga mulut, jujur dan saling menghormati.

Berdagang bagi orang Samin dilarang karena dalam perdagangan ada unsur "ketidakjujuran'' dan juga tidak boleh menerima sumbangan dalam bentuk uang. Sebagaimana paham lain yang dianggap oleh pendukungnya sebagai agama, orang Samin juga memiliki kitab suci yang disebut Jamus Kalimasada. Dengan berpedoman kitab itulah, orang Samin hendak membangun sebuah negara batin yang jauh dari sikap Drengki, Srei, Tukar Padu, Dahpen Kemeren. Sebaliknya, mereka hendak mewujudkan perintah. lakonono sabar trokol, sabare dieling-eling, trokale di lakoni walaupun masa penjajahan Belanda dan Jepang telah berakhir.

Secara umum, perilaku orang Samin sangat jujur dan polos tetapi juga kritis. Bagi mereka menghormati orang lain tidak dari bahasa yang di gunakan tapi sikap dan perubahan yang ditunjukkan. Demikian beberapa ajaran kepercayaan yang diajarkan Samin Surosentiko pada pengikutnya yang sampai sekarang masih dipatuhi.

Dewasa kini, apabila kita menengok kepada masa yang diisi oleh orang yang individualis dan matrealis ini, sakit hati rasanya hidup diantara orang-orang yang bisa dibilang rendah moralnya. Hidup ini memang fana, si miskin begitu tertindas, begitu sulit hidupnya, begitu berat beban yang dipinggulnya. Sedangkan yang kaya, begitu berkuasa dan begitu tega bagaikan jelmaan dewa. Contohnya dalam kasus Salim Kancil.

Miris sekali mengetahui hal yang terjadi di Negara tercinta ini, khususnya pada zaman yang kebenaran dibungkam, tapi keburukan merajalela. Zaman di mana uang lebih berharga dibanding nyawa, zaman dimana Tuhan diabaikan. sedulur sikep muncul sebagai bukti bahwa masih ada dan penulis masih dapat mengubah dasar dan pola kehidupan yang sangat krisis ini. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kebudayaan sedulur sikep. Oleh karena itu ajaran atau budaya sedulur sikep merupakan solusi yang tepat dalam mengatasi krisis moral di kalangan masyarakat modern ini.

(8)

4

BAB III

METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata lisan maupun tulisan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Etnografi. Etnografi adalah studi penelitian mengenai masyarakat dan kebudayaan. Adapun ciri-ciri khas dari metode penelitian lapangan etnografi ini adalah sifatnya yang holistik -integratif, thick decription. Dan analisis kualitatif dalam rangka mendapatkan native’s point of view. Metode ini sesuai dengan penelitian peneliti, karena penelitian peneliti mendekati penelitian yang berbasis Antropologi, sehingga metode yang paling tepat untuk digunakan adalah metode Etnografi. (Spradley, 1997:xvi). Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari lapangan sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi yang terkait, perpustakaan atau penelitian-penelitaian lain yang dianggap relevan. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini yaitu Observasi-Partisipasi yaitu berisi proses-proses pengamatan dan ingatan. Pada penelitian ini, penulis ingin melihat bagaimana persepsi masyarakat Samin Blora terhadap budaya sedulur sikep, serta konsistensi dari masyarakat Samin terhadap budaya sedulur sikep yang akan dijadikan sebagai solusi alternative dalam mengatasi krisis moral yang terjadi di masyarakat modern. Sedangkan partisipasi didefinisikan sebagai kegiatan yang terlibat langsung ke dalam masyarakat Samin dengan mengikuti kegiatan sehari-hari masyarakat samin secara penuh. Teknik Wawancara mendalam juga peneliti lakukan untuk berdialog dengan informan yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi dari informan secara mendalam, teknik ini dilakukan dalam jangka waktu yang relatif lama.

BAB IV

HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS

4.1 Hasil Yang Dicapai

Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada masyarakat samin dari Dukuh Karangpace Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora. Adapun informan pada penelitian ini adalah Mbah Lasio, Mbah Waini, Sariyono, Mbah Parjo, Mbah Nyari, Mbah Kadar, Mbah Sumo dan Mbah Sumi. Masyarakat Sedulur Sikep Karangpace merupakan pengikut tokoh samin, yaitu Suro Samin Pangkrek Blora atau sering disebut Pangkrek. Keturunan Pangkrek yang menjadi sesepuh Sedulur Sikep Karangpace sampai sekarang adalah Lasio. Tentang sejarah

(9)

berpribadian halus dan memiliki strategi sendiri dalam melawan Belanda. Dalam perlawanan terhadap Belanda, perlawanan yang digunakan dirasa nyeleneh, maka pada saat itu sedulur sikep dianggap samin atau nyeleneh oleh Belanda. Ajaran sedulur sikep Karangpace tertuang pada Panca Wewaler, Panca Sesanti, dan Panca Walika yaitu saling menyayangi dan menghargai antar sesama makhluk hidup karena mereka meyakini dengan melakukan ajaran tersebut maka hidup mereka akan luhur.

Cerminan konsep ajaran Sedulur Sikep Karangpace adalah pada tradisi yang dijalankan, yaitu puasa ngrowot yang dilaksanakan pada bulan Syuro pada setiap malam selasa dan malam jum’at. Syarat puasa ngrowot ini adalah tidak diperbolehkannya memakan garam dan daging, hanya diperbolehkan memakan ubi-ubian dan sayur-sayuran saja. Hal ini dilakukan untuk menebus dosa orang tua perempuan; Dhedher ini adalah ritual dimana seseorang tidak diperbolehkan duduk dari jam 7 malam sampai jam 4 pagi selama 7 selasa dan 7 Jum’at pada pertengahan bulan besar sampai berakhirnya bulan syuro. Hal ini dilakukan untuk menebus dosa orang tua laki-laki. Ketika seseorang sudah melakukan ritual-ritual diatas artinya sudah memiliki kewajiban untuk mengajarkan laku atau memberikan petuah pada keluarga dan saudaranya. Ibaratnya adalah seperti kyai bagi santrinya. Namun perbedaannya ini adalah guru laku bukan guru tulis.

Paguyuban Nunggal Rasa merupakan sebuah komunitas yang terdiri dari laki-laki dewasa yang masih kental dengan ajaran dan tradisi sedulur sikep dimana paguyuban ini menjadi representasi dari masyarakat sedulur sikep Karangpace. Namun anggotanya bukan hanya berasal dari Karangpace justru banyak yang berdatangan dari luar Karangpace.

Sekarang masyarakat sedulur sikep Karangpace sudah mengenal modern. Motor, handphone, televisi sudah tak asing lagi bagi mereka. Dengan substansi

Teppuri Andayani Ombake Alam yang berarti untuk mengikuti arus alam, namun

tanpa menanggalkan ajaran yang dilaksanakan.

Masyarakat Samin Blora termasuk ke dalam masyarakat yang mempunyai kekonsistenan yang tinggi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan melihat beberapa studi kasus sebagai berikut, diantaranya:

4.1.1 Ora pareng sepatan nyepatani

Ajaran di atas berarti tidak boleh saling mengutuk atau menghujat. Ajaran ini masih tetap dipegang teguh oleh sesepuh dan pengikut ajaran sedulur sikep. Dari dulu hingga sekarang, masyarakat Klopoduwur selalu menyebut Mbah Lasio dengan sebutan orang aneh, hal tersebut disebabkan karena beliau jarang berbicara dan berbicara hanya jika ditanya saja atau jika ada kepentingan tersendiri. Namun, menurut penuturan dari anaknya yaitu Sariyono, Mbah Lasio memang jarang berbicara dikarenakan beliau jika berbicara banyak, ditakutkan secara tiba-tiba mengeluarkan kata-kata umpatan dan berbicara yang berlebihan.

(10)

6

4.1.2 Seduluran

Orang Samin Blora sangat menjunjung tinggi nilai persaudaraan. Seperti tidak pernah terjadi kegiatan utang piutang di Dukuh Karangpace dari dulu hingga sekarang. Hal ini dikarenakan warga Dukuh Karangpace selalu berpegang teguh jika ada saudara yang sedang membutuhkan harus segera dibantu tanpa harus meminta imbalan atau balas budi. Nilai persaudaraan juga ditanam pada anak-anak mereka yang sedang sekolah. Samin Blora merupakan Samin yang memperbolehkan anak-anaknya untuk bersekolah. Mereka disekolahkan agar dapat menjalin persaudaraan dengan banyak orang dan tentunya pun agar menjadi anak yang sukses kelak.

“segala sesuatu yang bersifat hidup itu adalah saudara kita. Bukan hanya yang bersifat hidup saja namun seperti batu, gunung, tumbuh-tumbuhan juga merupakan saudara kita. Alangkah baiknya pemahaman tersebut kita terapkan sepanjang hidup dan kita tularkan kepada orang lain. Dan apabila kita akan mengambil sesuatu dari alam, hendaknya kita permisi terlebih dahulu” (Wawancara dengan Sariyono, April 2016).

Dari beberapa studi kasus yang telah dijabarkan, diantaranya ada yang telah berubah karena adanya pengaruh modernisasi. Namun dari perubahan yang diikuti selalu ada batasan yang berpegang teguh pada ajaran sedulur sikep. Batasan tersebut dapat dilihat pada aturan ajaran sedulur sikep yang telah disebutkan pada subab sebelumnya, yaitu panca wewaler, panca sesanti, dan panca walika.

Adapun sebuah solusi alternatif dalam mengatasi krisis moral yang sedang terjadi di era modern ini dengan mengadopsi ajaran sedulur sikep Karangpace, antara lain:

4.1.3 Ajaran yang diterapkan oleh sedulur sikep memiliki makna yang jelas, yaitu untuk saling menghargai sesama makhluk ciptaan Tuhan. Sedulur sikep memiliki pemahaman yang sama mengenai konsep pemikiran untuk menghargai makhluk hidup seperti layaknya saudara, tidak akan ada kasus pembakaran hutan liar, penebangan hutan liar, pembunuhan hewan-hewan hutan dan lainnya yang menyebabkan tumbuhan rusak, tanah tandus, hewan-hewan kelaparan, tidak memiliki tempat tinggal serta jumlah spesies hewan-hewan hutan menjadi lebih sedikit dan mendekati langka. Samin Sedulur Sikep Klopodhuwur menganggap bahwa semua manusia di dunia ini adalah saudara mereka. “Sedulur Sikep” adalah “anda saudara saya, anda saya anggap sebagai saudara saya. Tapi jika anda tidak mau, tidak masalah”. Karena ajaran yang diajarkan oleh Pangkrek maupun Samin Surosentika adalah sama. Contohnya yaitu

(11)

sesama saudara mereka tidak boleh berbohong, tidak boleh memfitnah , hidup sederhana, menerima apa adanya, tidak mengambil barang yang bukan dimiliki, dan sabar. Jika mengamalkan ajaran tersebut maka hidupnya akan luhur. Berbeda dengan kasus salim kancil yang menunjukan adanya krisis rasa persaudaraan antar sesama makhluk Tuhan, karena dengan tidak manusiawinya mereka membunuh sesama warga lumajang demi uang yang diberikan oleh pengusaha tambang. 4.1.4 Teppuri Andayani Ombake Alam maksudnya adalah untuk

mengikuti ombak alam sehingga, mereka tidak ambil pusing terhadap hal tersebut karena bagi mereka globalisasi merupakan suatu perubahan zaman yang tak dapat dihindari, dan fenomena globalisasi ini merupakan salah satu cara yang mereka anggap dapat mempererat tali silaturahim antar sesama manusia, yaitu seperti dengan adanya Handphone maka mendekatkan yang jauh menjadi dekat dengan komunikasi, selain itu merekapun mengatakan bahwa sekolah merupakan hal yang penting karena selain dapat mencerdaskan seorang individu, sekolahpun dapat mempertemukan individu-individu yang terpisah jauh dan menjalin persaudaraan yang lebih luas.

4.2 Potensi Khusus

Krisis moral yang sedang marak terjadi merupakan suatu tantangan baru di era modern. Kebutuhan yang tepat dalam mengatasinya yaitu sebuah solusi alternatif dalam mengatasi krisis moral tersebut. Adapun potensi dari hasil penelitian yang kami lakukan sejauh ini yaitu dapat mengkaji dan menganalisis mengenai ajaran sedulur sikep yang sesuai untuk dijadikan sebagai solusi alternatif dan model dalam mengatasi krisis moral yang sedang terjadi di era modern ini.

BAB V

PENUTUP DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Komunitas Sedulur Sikep di Dukuh Karangpace merupakan pengikut tokoh samin, yaitu Suro Samin Pangkrek atau sering disebut Pangkrek. Adapun hubungan antara Suro Samin pangkrek dengan Samin Surosentika adalah teman yang memiliki guru yang sama. Dalam konteks ini, yang dimaksud adalah guru “laku” bukan guru “tulis”. Saat ini, Sedulur Sikep Karangpace dipimpin oleh Lasio yang biasa dipanggil Mbah Lasio.

(12)

8

Orang Sedulur Sikep adalah orang yang fleksibel, tidak menutup perkembangan zaman, bahkan mereka harus mengikuti perkembangan zaman, “Teppuri Andayani Ombake Alam”. Di sisi lain, orang Sikep tetap memegang teguh ajarannya dalam kehidupan sehari-hari, antara lain harus bersifat jujur dan saling tolong-menolong, berpedoman pada Panca Wewaler yang meliputi Tresno pepadan urip (mencintai sesama ciptaan Tuhan), Ora nerak wewalerane negara” (tidak melanggar aturan yang dibuat negara), Ora nerak sing dudu sak mestine (jangan mengambil hak orang lain), Ora cidro ing janji (tidak melanggar janji), Ora sepatan nyepatani (tidak boleh saling mengutuk/menghujat). Kemudian Panca Sesanti yang meliputi, Seduluran, Ora seneng memusuhan (tidak suka bermusuhan dengan saudaranya sendiri), Ora seneng ngrewang (tidak suka membantu saudaranya dalam hal negatif), Ojo ngrenah liyan (jangan suka memfitnah saudaranya) Eling sing kuasa (ingat pada yang kuasa atau yang memberi hidup). Konsep ajaran lainnya adalah kita (Sedulur Sikep Samin) dilarang untuk berbohong pada, ibu (orang tua perempuan), bapak (orang tua laki-laki), serta saudara-saudaranya.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa, masyarakat Samin Karangpace tetap konsisten terhadap ajaran sedulur sikep yang telah beradaptasi dengan era modern. Ajaran Sedulur Sikep, dapat dijadikan sebagai solusi alternatif dalam mengatasi krisis moral di kalangan masyarakat modern

5.2 Saran

Peneliti dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi mengenai ajaran-ajaran sedulur sikep yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi suatu solusi alternatif dalam menghadapi krisis moral yang sedang terjadi bahkan mencegah terjadinya krisis moral dalam masyarakat modern. Harapannya, kami dapat melakuan penelitian mengenai konflik-konflik politik yang kami temui saat penelitian terkait dengan perkembangan ajaran sedulur sikep dukuh Karangpace, Klopoduwur, Blora. Hal ini dikarenakan penelitian ini nantinya akan melengkapi penelitian kami mengenai masyarakat sedulur sikep serta memperkenalkan pada masyarakat luas mengenai eksistensi masyarakat sedulur sikep Blora secara keseluruhan dalam segala aspek dan dapat dibukukan sebagai suatu pengetahuan yang kami temukan dan dapat dipublikasian untuk informasi masyarakat banyak.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Irianto, Agus Maladi. 2009. Epistemologi Kebudayaan. Semarang: Lengkongcilik Press

Mumfangati, Titi, dkk. 2004. Kearifan Lokal di Lingkungan Masyarakat Samin, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. DIY: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata DIY.

Lexy, Moleong. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Sugiyono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Suyami. Ed. 2007. Kearifan Lokal di Lingkungan Masyarakat Samin Kabupaten Blora Jawa Tengah. Yogyakarta. Kantor Pariwisata Kabupaten Samin Pemkab Jawa Tengah.

Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi, ter. Elizabeth Misbah Zulfa. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

(14)

10

Lampiran 1. Penggunaan Dana

NO JENIS PEMBELANJAAN JUMLAH

1. Belanja Bahan Literatur Rp 115.000

2. Belanja Bahan Buku Catatan Kecil Rp 32.000

3. Belanja Bahan Memory Card Rp 400.000

4. Belanja Bahan Bingkai Foto Rp 91.000

5. Belanja Bahan Mug Rp 220.000

6. Belanja Bahan Penyewaan Kamera DSLR

Rp 200.000

7. Belanja Perjalanan Lainnya

Bensin Mobil untuk Survei

Rp 300.000

8. Belanja Bahan Map Rp 4.000

9. Belanja Bahan Fotocopy Surat-surat Rp 2.000 10. Belanja Perjalanan

Lainnya

Bensin Mobil dan Motor perjalanan berangkat penelitian lapangan

Rp 350.000

11. Belanja Bahan Fotocopy dan Print Rp 5.000 12. Belanja Perjalanan

Lainnya

Bensin Motor Guna Revisi Surat Perizinan Penelitian di Semarang

Rp 150.000

13. Belanja Bahan Konsumsi acara FGD Rp 600.000 14. Belanja Bahan Bingkisan dan Foto

Kenang-kenangan

Rp 110.000

15. Belanja Barang Non Operasional Lainnya

Dana Penginapan dan Konsumsi

Rp 3.500.000

16. Belanja Perjalanan Lainnya

Bensin Mobil dan Motor Perjalanan Pulang Semarang

Rp 350.000

17. Belanja Bahan Fotocopy Rp 15.000

18. Belanja Bahan Print Rp 27.000

19. Belanja Bahan Penjiidan Rp 34.500

20. Belanja Bahan Map Rp 5.000

21. Belanja Bahan Non Operasional Lainnya

Pembuatan Seragam Anggota

Rp 480.000

22. Belanja Bahan Literatur Rp 215.000

23. Belanja Bahan Non Operasional Lainnya Pembuatan Papan “Sejarah Samin Karangpace” Rp 294.500 JUMLAH Rp 7.500.000

(15)

Lampiran 2. Dokumentasi Penlitian

Lampiran 3. Daftar Informan Gambar (1) Cucu Mbah Lasio

berangkat sekolah

Gambar (2) Kegiatan mata pencaharian masyarakat

Gambar (3) Kegiatan mata pencaharian masyarakat

Gambar (4) Wawancara dengan informan , mbah Suumi

Gambar (5) Makan bersama dalam rangka syukuran sembilan bulanan

Gambar (6) Wawancara bersama mbah Sumo Semi dan mbah Lasio

(16)

12

Lampiran 3. Data Informan 1. Nama : Lasio

Umur : 69 Tahun

Alamat : Dukuh Karangpace Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora

Pekerjaan : Tani

Status : Sesepuh sedulur sikep Karangpace

2. Nama : Waini Umur : -

Alamat : Dukuh Karangpace Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Status : Istri Lasio

3. Nama : Parjo Umur : 65 tahun

Alamat : Dukuh Karangpace Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora

Pekerjaan : Tani

Status : Anggota Nunggal Rasa

4. Nama : Nyari Umur : -

Alamat : Dukuh Karangpace Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora

Pekerjaan : Ketua RT

Status : Anggota Nunggal Rasa

5. Nama : Sumo Semi Umur : -

Alamat : Desa Klopoduwur Kecamatan BanjarejoKabupaten Blora Pekerjaan : Tani

Status : Anggota Nunggal Rasa

6. Nama : Kadar Umur : -

Alamat : Dukuh Karangpace Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora

(17)

Status : Anggota Nunggal Rasa

7. Nama : Sariyono Umur : 31 tahun

Alamat : Dukuh Karangpace Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora

Pekerjaan : -

Status : Anak Lasio

8. Nama : Sumi Umur : -

Alamat : Dukuh Karangpace Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora

Pekerjaan : Pedagang

Gambar

Gambar  (5) Makan bersama dalam  rangka syukuran sembilan bulanan

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan perusahan menanggung Pajak Penghasilan karyawannya membuat jumlah penghasilan bersih yang diterima karyawan tetap sebesar Rp 102.497.590,-, berdasarkan Pasal 9

Oleh kerana dalam Agama Hindu terdapat ramai dewa dan dewi maka setiap seorang dewa atau dewi berkenaan mempunyai perayaanya yang tersendiri.. Ganesa juga terdapat tidak

Dari hasil rekaman server, user memasukkan data username dan password yang sudah benar, tetapi server juga merekam bahwa mac address dari perangkat 2 tidak sesuai

Bersama Entry Form yang telah terisi lengkap kirimkan desain poster dalam format JPEG, file tidak lebih dari 1280 x 1024 pixels , melalui email

Secara matematis daya rata-rata atau daya nyata merupakan perkalian antara tegangan efektif, arus efektif, dan koefisien faktor dayanya.. θ cos eff eff I V P = Daya Reaktif (

-unculnya inkontinensia berkaitan dengan banyaknya otot sfingter yang terpotong, khususnya pada pasien dengan fistula kompleks seperti letak tinggi dan letak posterior. /rainase

Dari hasil pengujian menggunakan analisis statistik deskriptif pada Tabel 1 , didapatkan nilai terbesar pada parameter rasa yaitu kopi lengkuas dengan penambahan gula

Adopsi pada program STBM di kelompok Cangkeng dan Kul-kul 2 masih dalam tahap intention yaitu ditandai dengan rata-rata rumah tangga memiliki motivasi dan kepedulian untuk