BAB I PENDAHULUAN
1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan
Indonesia saat ini memiliki 4399 perguruan tinggi yang terdiri atas 5 segmen yaitu Akademi berjumlah 1106, Politeknik berjumlah 240, Sekolah Tinggi berjumlah 2398, Institut berjumlah 125, dan Universitas berjumlah 530 (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, 2016). Pangkalan data sebanyak 4399 perguruan tinggi ini adalah hasil pembangunan basis data yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (selanjutnya disebut DIKTI) sejak 2002. DIKTI menerbitkan SK Dirjen DIKTI No. 08 Tahun 2002 yang mewajibkan perguruan tinggi untuk melaporkan proses belajar mengajar setiap semesternya, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan terhitung sejak berakhirnya semester (aktif) kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Kopertis. Ruang lingkup proses belajar mengajar yang wajib dilaporkan meliputi Master Mahasiswa, Master Kurikulum, Perkuliahan, Nilai, Dosen Mengajar, dan Perubahan Status Mahasiswa (Kopertis Wilayah III, 2012).
SK Dirjen DIKTI No. 08 Tahun 2002 ini kemudian direvisi oleh SK Dirjen Dikti no. 034 tahun 2002 yang menetapkan penggunaan perangkat media data penyimpanan elektronik untuk melakukan pelaporan tersebut. Perangkat media data penyimpanan elektronik yang telah dikembangkan oleh DIKTI dan telah didistribusikan ke setiap universitas, institut, sekolah tinggi, akademi dan politeknik, mengalami perubahan yang signifikan sejak awal diberlakukannya
pada 2002. Di awal implementasi, pengisian laporan Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) dilakukan secara offline menggunakan perangkat lunak berbasis DOS dengan format basis data berekstensi dbf. Laporan PDPT ini disampaikan ke DIKTI dan lembaga Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS) maksimal 1 bulan setelah sebuah semester berakhir. Pada kuartal terakhir 2014, mekanisme pelaporan PDPT diubah dengan mengakomodasi keberadaan sistem informasi atau basis data di perguruan tinggi yang telah berjalan dan terimplementasi dengan baik. Skemanya terlihat pada Gambar 1.1 berikut ini:
Gambar 1.1 Mekanisme pelaporan PDPT Sumber: Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, 2016
Sistem Aplikasi Feeder DIKTI ini adalah kelanjutan dari upaya DIKTI untuk memberikan kemudahan pelaporan PDPT setelah sebelumnya merilis perangkat lunak web loader dan web dataentry PDPT. Layanan ini diharapkan
dengan basis data DIKTI. DIKTI berharap layanan ini memacu Perguruan Tinggi agar dapat mengembangkan sistem informasi akademik di lingkungannya masing-masing (Kopertis Wilayah XII, 2015).
Baik secara mandiri maupun menggunakan jasa pengembang perangkat lunak, perguruan tinggi telah merintis pengembangan perangkat lunak pengelolaan administrasi akademiknya hingga mengupayakan kepatuhan dengan format laporan PDPT dan kapabilitas integrasi dengan perangkat lunak PDPT DIKTI. Pengembangan secara mandiri berarti Perguruan Tinggi mendedikasikan sumber daya internal untuk membangun, mengembangkan, dan mengimplementasikan solusi perangkat lunaknya. Ada pula perguruan tinggi yang mempercayakan pengembangan dan implementasi sistem informasi akademik terpadu kepada ISV (Independent Software Vendor) yang fokus pada penyediaaan solusi untuk perguruan tinggi. Salah satu ISV tersebut adalah PT. Gamatechno Indonesia. PT. Gamatechno Indonesia (Gamatechno) adalah salah satu business unit Universitas Gadjah Mada (UGM) yang fokus pada penyediaan solusi sistem informasi akademik terintegrasi perguruan tinggi, yang memiliki komitmen untuk menyediakan integrasi penuh dengan kewajiban laporan PDPT.
Selain aspek kewajiban pelaporan transaksi akademik PDPT DIKTI, aspek kedua yang mengkontribusi pertumbuhan bisnis solusi akademik perguruan tinggi ini adalah beragamnya preferensi setiap perguruan tinggi dalam kegiatan administrasi akademik dan penyelenggaraan belajar mengajar. DIKTI hanya membuat regulasi pelaporan reguler yang harus dipatuhi oleh setiap perguruan
tinggi, dan mempersilakan setiap perguruan tinggi dengan kekhasannya menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.
1.2 Lingkungan Internal Perusahaan
PT Gamatechno Indonesia (Gamatechno) adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia solusi teknologi informasi. Gamatechno resmi berdiri pada tanggal 4 Januari 2005 dan berkantor pusat di Yogyakarta.
Secara legal Gamatechno dimiliki oleh UGM melalui kepemilikan saham mayoritas atas nama PT Gama Multi Usaha Mandiri, holding company milik UGM yang mengemban tanggung jawab untuk mengelola bisnis secara profesional atas aset pengetahuan yang dimiliki dan dihasilkan oleh UGM.
Guna meningkatkan layanannya, pada tahun 2013 Gamatechno membuka kantor cabang di Jakarta dan pada Desember 2015 membuka representative office
di Bali. Saat ini Gamatechno fokus pada penyediaan solusi teknologi informasi untuk perguruan tinggi, lembaga pemerintah, perusahaan penyedia jasa transportasi dan logistik, serta industri lifestyle. Visi dan misi Gamatechno 2020 adalah :
a. Visi
“To be a market leader in national smart city development”
Indikator:
• Omset Rp. 100 Miliar
• Jumlah pelanggan B2B lebih dari 500 institusi/perusahaan • Jumlah pelanggan perguruan tinggi lebih dari 500 perguruan
• Minimal 10 kota besar di Indonesia adalah pelanggan smart
city Gamatechno
• Pengguna aplikasi B2C mencapai 1 juta pengguna aktif • Memiliki kantor representatif dan pelanggan di area regional
(Asia) b. Misi
1. Mengakomodasi sumber daya, potensi, dan kebutuhan UGM 2. Menciptakan masyarakat cerdas melalui produk-produk TI
yang digunakan sehari-hari
3. Berpartisipasi aktif dalam komunitas global untuk mengembangkan industri kreatif digital
Pemenuhan visi dan misi Gamatechno untuk 2020 ini ditunjang dengan struktur organisasi sebagai berikut:
Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. Gamatechno Indonesia Sumber: Buku Company Profile PT. Gamatechno Indonesia, 2016
Di bawah Board of Directors terdapat layer Grup, yang mengelola divisi-divisi. Grup yang dikategorikan sebagai profit center adalah grup Multimedia dan grup Consulting Services. Grup Multimedia ini memiliki 4 divisi, yaitu Academic, Government, Transportation & Logistic, Lifestyle & Common Industries.
1.2.1. Perkembangan Divisi Academic
Divisi Academic mengampu semua solusi sistem informasi untuk perguruan tinggi yang diwujudkan dalam paket Gamatechno Campus Suite, seperti terlihat dalam diagram bangunan sistem informasi seperti terlampir:
Gambar 1.3 Blok Bangunan Gamatechno Campus Suite Sumber: Profil Produk Gamatechno Campus Suite, 2015
Solusi Gamatechno Campus Suite dikelompokkan dalam dua kategori besar yaitu Academic Management System (AMS) dan non-Academic Management System (meliputi: knowledge management information system,
produk, yaitu varian politeknik dan varian non-politeknik. Varian non-politeknik mengakomodasi proses bisnis yang secara umum ditemukan di sekolah tinggi, institut, akademi, dan universitas, dengan tetap ada konsekuensi kustomisasi.
Tercatat dari Januari 2005 hingga Desember 2015, Divisi Academic mengkontribusi pendapatan sebesar Rp. 57,1 Miliar, atau 53,3% dari total pendapatan korporasi dalam kurun yang sama. Angka tersebut dikontribusi oleh total 363 proyek atau rata-rata 33 project per tahun (lampiran 1). Tabel di bawah ini adalah rekapitulasi pendapatan dari tahun ke tahun divisi Akademik:
Tabel 1.1 Pendapatan Segmen Akademik 2005-2015
TAHUN PENDAPATAN DIVISI ACADEMIC
TOTAL PENDAPATAN GAMATECHNO % KONTRIBUSI PADA PENDAPATAN GAMATECHNO 2005 1,371,233,300 2,361,894,900 58% 2006 3,758,562,060 4,932,398,060 76% 2007 1,207,496,000 5,587,565,000 22% 2008 1,656,168,000 5,251,886,530 32% 2009 4,327,352,883 9,578,592,383 45% 2010 7,045,180,415 8,950,134,782 79% 2011 10,746,717,892 14,389,703,820 75% 2012 8,067,848,350 11,670,952,305 69% 2013 3,758,598,685 7,743,011,791 49% 2014 8,103,510,843 16,200,693,191 50% 2015 7,064,117,470 20,448,591,319 35%
Sumber: Laporan Penjualan PT. Gamatechno Indonesia 2005 – 2015, diolah Dalam kurun 2005-2015, PT. Gamatechno Indonesia memiliki 93 pelanggan perguruan tinggi (detail terlampir pada Lampiran 2), dengan proporsi sebagai berikut:
Tabel 1.2 Rekap cacah pelanggan Perguruan Tinggi per Segmen
Segmen Perguruan Tinggi Cacah Proporsi (dalam %)
Akademi 6 6,38
Institut 5 5,3
Sekolah Tinggi 23 24,7
Universitas 48 51
Politeknik 11 11,7
Sumber: Laporan Penjualan PT. Gamatechno Indonesia 2003 – 2015, diolah
Capaian perusahaan dari 2005-2015 dari penjualan produk Gamatechno Campus Suite dengan akuisisi pelanggan sejumlah 93 perguruan tinggi, menunjukkan perlunya pengembangan model bisnis yang lebih inovatif untuk mendorong agresivitas pengakuisisian pelanggan menuju target perusahaan untuk memiliki pelanggan sejumlah 500 perguruan tinggi pada tahun 2020.
1.3 Rumusan Masalah
Dari paparan kondisi internal dan eksternal ini, pengembangan bisnis solusi teknologi informasi untuk perguruan tinggi masih terbuka lebar. Adanya kewajiban pelaporan Pangkalan Data DIKTI dan tuntutan mekanisme integrasi yang berkembang, dan terbatasnya sumber daya di perguruan tinggi untuk dapat membangun dan memelihara integrasi dengan perangkat lunak Pangkalan Data DIKTI adalah peluang bagi PT Gamatechno Indonesia. Hal berikutnya adalah kondisi pencapaian pelanggan perguruan tinggi yang berjumlah 93 institusi selama 13 tahun terakhir dan target memiliki pelanggan sejumlah 500 dari segmen perguruan tinggi pada tahun 2020. Berdasarkan kondisi-kondisi ini, diperlukan modifikasi model bisnis solusi Gamatechno Campus Suite untuk mendorong percepatan akusisi pelanggan, model bisnis yang dapat menjangkau lebih agresif
1.4 Batasan Masalah
Penelitian perancangan model bisnis di PT Gamatechno Indonesia ini dibatasi hanya pada solusi Gamatechno Campus Suite, paket sistem informasi terintegrasi untuk perguruan tinggi. Batasan kedua adalah rancangan model bisnis ini ditujukan untuk segmen sekolah tinggi dengan pertimbangan segmen sekolah tinggi adalah segmen yang mendominasi pasar perguruan tinggi dengan jumlah 2.398 atau 54,5% dari total perguruan tinggi yang ada di Indonesia (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, 2016).
1.5 Tujuan Penelitian
Berkenaan dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mencapai hal-hal berikut:
a. Menganalisis model bisnis yang sudah diterapkan oleh PT. Gamatechno Indonesia untuk solusi Gamatechno Campus Suite menggunakan kanvas model bisnis (business canvas model).
b. Merancang model bisnis baru untuk Gamatechno Campus Suite bagi segmen pelanggan sekolah tinggi menggunakan kanvas model bisnis. 1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada Gamatechno untuk secara lebih mendalam melihat pola model bisnis yang telah diterapkan dari perspektif kanvas model bisnis (Osterwalder dan Pigneur, 2010) serta inovasi model bisnis ini nantinya dapat menjadi masukan penting guna pengembangan bisnis Gamatechno Campus Suite.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini terbagi menjadi lima bab, masing-masing bab terdiri atas sub-sub bab yang merupakan penjabaran bab yang bersangkutan sehingga membentuk satu kesatuan penulisan yang utuh. Bab 1 adalah Pendahuluan. Bab ini menjelaskan mengenai lingkungan eksternal perusahaan, lingkungan internal perusahaan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab 2 adalah bab landasan teori. Pada bab ini akan dibahas kajian literatur berkenaan dengan definisi model bisnis, komponen model bisnis, kanvas model bisnis, serta teknik-teknik perancangan dan modifikasi model bisnis..
Bab 3 menjelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, unit analisis, serta sumber dan teknik pengumpulan data.
Bab 4 menjelaskan mengenai model bisnis Gamatechno Campus Suite yang telah dijalani selama ini, perumusan Empathy Map serta modifikasi model bisnis Gamatechno Campus Suite.
Bab 5 menjelaskan mengenai paparan perencanaan kegiatan,
plotting waktu, penanggung jawab, serta pengukuran kinerja atas usulan model bisnis yang baru.