SIFAT -SIFAT EVALUASI
Evaluasi sangat diperlukan dalam menentukan nilai perencanaan pendidikan dan hasil potensial yang diperolehnya. Evaluasi harus berlangsung selama proses perencanaan. Evaluasi merupakan sebagai suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari sesuatu program pendidikan, pengajaran ataupun pelatihan yang telah dilaksanakan. Evaluasi merupakan kegiatan yang luas, kompleks dan terus menerus untuk mengetahui proses dan hasil pelaksanaan sistem pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan
Dalam melakukan kegiatan evaluasi tentu diperlukan informasi atau data yang baik mutunya. Data seperti itu akan dapat diperoleh dengan melakukan pengukuran dan penilaian terlebih dulu. Dalam penerapannya evaluasi dan penilaian ada persamaan dan perbedaan, persamaan antara keduanya terletak dari segi tahapan pelaksanaannya yaitu meliputi tahap perencanaan (perumusan tujuan dan penyiapan instrumen), pelaksanaan (pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, mengambil kesimpulan dan membuat keputusan), dan tidak
lanjut.
Evaluasi berkaitan erat dengan pengukuran dan penilaian yang pada umumnya diartikan tidak berbeda (indifferent), walaupun pada hakekatnya berbeda satu dengan yang lain. Pengukuran (measurement) adalah proses membandingkan sesuatu melalui suatu kriteria baku (meter, kilogram, takaran dan sebagainya), pengukuran bersifat kuantitatif. Penilaian adalah suatu proses transformasi dari hasil pengukuran menjadi suatu nilai. Evaluasi meliputi kedua langkah di atas yakni mengukur dan menilai yang digunakan dalam rangka pengambilan keputusan.
gar evaluasi yang dilaksanakan itu objektif , diperlukan informasi yang relevan. !ntuk memperoleh informasi atau bahan yang relevan dipelukan alat pengukur atau instrumen yang dapat dipertanggung jawabkan atau memenuhi syarat. "egiatan pengukuran dan penilaian hasil belajar merupakan kegiatan yangberkesinambungan, artinya pengukuran tanpa penilaian tiada artinya,sedang penilaian tanpa pengukuran akan terjadi kesalahan.
disertai dengan alat bantu yang berupa instumen yang sesuai dengan lapangan. dapun bebeapa sifat evaluasi sebagai berikut$
a. %ersifat relatif maksudnya setiap mengadakan penilaian dan pengukuran kemungkinan adanya perubahan karena waktu dan kondisi selalu berubah ubah b. &enggunakan unit#unit yang tetap maksudnya penilaian dan pengukuran akan
selalu menggunakan ukuran tertentu sesuai dangan objek dan tujuan.
'erkadang kondisi berubah ubah maka oleh karena itu diperlukan penyesuaian meskipun kita telah menetapkan satuan penilaian kita juga memerlukan pemahaman objek dikhawatirkan objek tidak mampu mencapai satuan yang telah ditentukan tersebut. Evaluasi seharusnya menjadi kegiatan dan perlu perencanaan dan selalu berkesinambungan.
Evaluasi memainkan sejumlah fungsi utama dalam analisis kebijakan.
. Pertama, dan yang paling penting, evaluasi memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan, yaitu, seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan telah dapat dicapai melalui tindakan publik. Dalam hal ini, evaluasi mengungkapkan seberapa jauh tujuan#tujuan tertentu (misalnya, perbaikan kesehatan) dan target tertentu.
. "edua, evaluasi memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai#nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target. *ilai diperjelas dengan mendefinisikan dan mengoperasikan tujuan dan target. *ilai juga dikritik dengan menanyakan secara sistematis kepantasan tujuan dan target dalam hubungan dengan masalah yang dituju. Dalam menanyakan kepantasan tujuan dan sasaran, analis dapat menguji alternatif.sumber nilai maupun landasan mereka dalam berbagai bentuk rasionalitas (teknis, ekonomis, legal, sosial, substantif).
+. "etiga, evaluasi memberi sumbangan pada aplikasi metode#metode analisis kebijakan lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi. nformasi tentang tidak memadainya kinerja kebijakan dapat memberi sumbangan pada perumusan ulang masalah kebijakan, sebagai contoh, dengan menunjukkan bahwa tujuan dan target perlu didefinisikan ulang. Evaluasi dapat pula menyumbang pada
bahwa alternatif kebijakan yang diunggulkan sebelumnya perlu dihapus dan diganti dengan yang lain.
TEKNIK -TEKNIK EVALUASI
da beberapa teknik yang bisa dipakai dalam metode evaluasi yaitu 'eknik -asio %iaya (Cost Ratio Techniques), %iaya Efektifitas(Cost/ Effectiveness), %iaya &anfaat (Cost/Benefit ) dan &etode !tility%iaya (Cost/Utility Method ).
nalisa Benefit-Cost dan Cost- effectiveness bukanlah teknik#teknik yang terlalu ekstra. "elemahan lebih lanjut buat sebagian orang adalah bahwa teknik#teknik analisa tersebut merupakan perangkat yang menentukan yang mesti bergantung pada pertimbangan# pertimbangan normative. /ebagai perangkat untuk membuat keputusan yang rasional, analisa Benefit-Cost dan analisa Cost-Effectiveness mendorong suatu taksiran yang sistematis dan menyeluruh tentang semua biaya dan keuntungan walaupun analisa#analisa tersebut boleh jadi tidak selalu berhasil dalam memberikan jawaban#jawaban yang tepat.Pokok persoalan nilai menyerap setiap aspek dari evaluasi proyek, dari mulai pertimbangan tentang biaya dan keuntungan apa yang seharusnya dihubungkan dengan
sesuatu proyek hingga penempatan bobot bagi input dan output.
Cost/Effectiveness Technique dapat digunakan untukmembahas efisiensi ekonomi suatu program atau proyek. %erfokus pada hasil utama yang ditargetkan dari kegiatan# jumlah pekerjaan yang diciptakan#memperkirakan biaya peralatan disetiap pekerjaan yang dihasilkan oleh ukuran tertentu. Perbandingan berbagai program dengan dampak yang sama memungkinkan perbandingan biaya yang dihasilkan oleh setiap pekerjaan yang diciptakan dan memberikan indikator kuantitatif yang berguna untuk pemilihan metodologi komparatif. 'eknik ini membandingkan kebijakan, program atau proyek. 0al ini menyajikan alternatif untuk mengidentifikasi biaya yang paling tepat untuk mencapai hasil.
TEKNIK EVALUASI LAINNYA
da 1 teknik evaluasi yang sesuai diaplikasikan pada proses perencanaan pendidikan yang komprehensif. Diantaranya$
. 'eknik $ &atrik Preferensi
'eknik ini digunakan dengan mencantumkan beberapa angka yang kemudian dibandingkan dengan beberapa faktor yang paling penting. 'erdiri dari peringkat (rank) dan tabulasi.
. 'eknik $ %agan Peringkat
'eknik ini berdasarkan rangking atau tingkatannya dengan mengunakan sistem binari berdasarkan pada tingkat kepentingan relatif dengan sekala tertentu.
+. 'eknik +$ Pengukuran 2bjektif
Pengukuran objektif adalah pengukuran variable dalam hal bahwa pengukuran tersebut didasarkan pada bukti. Pengukuran objektif adalah hasil dari 3kesepakatan diantara sekelompok pengamatpengukur tertentu4. Pandangan ini mengimplikasikan bahwa objektivitas akan tergantung pada sekelompok pengukur tertentu. !kuran penyebaran distribusi pengukuran dapat digunakan
sebegai indikator dari tingkat objektivitas sistem pengukuran tertentu.
5. 'eknik 5$ /kala 2rdinal -ating (Penilaian)
'eknik skala rating ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik yang berbeda yang dimiliki oleh obyek. 'ingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relative tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangannya atau kelebihannya. /kala pengukuran yang meyatakan kategori sekaligus melakukan rangking terhadap kategori.
'eknik ini menbutuhkan skala penilaian, seperti$ $ /angat bagus
$ %agus
+$ /angat buruk 5$ %uruk
&atrik kemudian diurutkan sesuai dengan kriteria evaluasi lengkap dengan penilaian yang diaplikasikan pada evaluasi matrik.
1. 'eknik 1$ &etode Pengukuran dan -anking (Peringkat)
'eknik ini mengurutkan daftar sejumlah unsur yang diperingkatkan sesuai dengan prioritasnya tanpa nilai kuantitatif. &enggunakan nilai tentatif, perbandingan dan
evaluasi dari keseluruhan nilai.
PROSES PERENCANAAN EVALUASI
Dalam hal ini, evaluasi merupakan dimensi penting dari pendidikan. Evaluasi program pendidikan dapat dikatakan sebagai proses monitoring dan penyesuaian yang dikehendaki oleh para evaluator dalam menentukan atau meningkatkan kualitas pendidikan. Evaluasi menunjukkan seberapa baik program pendidikan berjalan dan menyediakan cara untuk memperbaikinya.
&engacu pada konsep manajemen, proses evaluasi pendidikan dapat dibagi menjadi tiga bagian utama$ Perencanaan ( Planning ), mplementasi ( I!leenting ), dan Evaluasi ( Evaluating ). 7adi dalam proses ini kita mulai dengan merencanakan evaluasi, mengimplementasikan evaluasi, dan mengevaluasi evaluasi. "ita perlu merencanakan dan melaksanakan evaluasi secara sistematis dengan cara (a) mengidentifikasi kebutuhan, (b) memilih strategi yang tepat dari berbagai alternatif, (c) memonitor perubahan yang muncul, dan (d) mengukur dampak dari perubahan tersebut.
&engevaluasi evaluasi berarti bahwa evaluasi itu hendaknya memang harus dievaluasi (eta-evaluation).
dalam proses evaluasi secara keseluruhan. "ita harus memiliki perencanaan evaluasi yang baik sebelum hal tersebut diimplementasikan. Dengan perencanaan yang baik, diharapkan bahwa implementasi evaluasi akan berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
8angkah#langkah yang perlu dilakukan dalam merencanakan suatu evaluasi, yaitu () menentukan tujuan evaluasi, merumuskan masalah, () menentukan jenis data, (+) menentukan sampel evaluasi, (5) menentukan model evaluasi sesuai dengan tujuan evaluasi, (6) menentukan alat evaluasi, (1) merencanakan personal evaluasi, (9) merencanakan anggaran, dan (:) merencanakan jadwal kegiatan.
0arus kita sadari bahwa perencanaan merupakan suatu cara untuk memproyeksi maksud dan tujuan. /eperti yang telah kita tahu, perencanaan berkaitan dengan konsep masa depan, masalah#masalah yang memerlukan imajinasi dan pilihan (choice), pemikiran yang ditujukan ke masa depan, dan proses mencapai suatu tujuan. 2leh karena itu, perencanaan mencerminkan upaya yang penuh pertimbangan. Perencanaan diakui sebagai cara yang paling andal ("elia#le) untuk mewujudkan tujuan dan sasaran. Perencanaan merupakan suatu cara untuk menentukan serangkaian tindakan untuk mengarahkan tindakan tersebut agar sesuai dengan visi.
/etelah kita mengenal konsep dan pengertian perencanaan, kita ulang sekilas mengenai konsep evaluasi itu sendiri. Dalam hal ini, evaluasi pendidikan biasanya dibagi menjadi dua kategori umum$ evaluasi sumatif (setelah) dan evaluasi formatif (selama). %ila melakukan evaluasi dalam jangka panjang, biasanya kita berkenaan dengan evaluasi sumatif, yaitu evaluasi yang muncul pada beberapa titik#akhir suatu proyek, program, atau matapelajaran yang dapat diidentifikasi. /ebagai contoh, ujian komprehensif akhir dan nilai akhir siswa, kinerja tahunan dan penilaian kinerja guru, dan penilaian program dalam bentuk evaluasi sumatif dalam pendidikan.
Evaluasi sumatif biasanya dilakukan dengan maksud membuat penilaian mengenai keseluruhan aktivitas dan program. Pengumpulan dan analisis biasanya ditujukan pada pengukuran hasil dan tingkat pencapaian dengan mengacu pada tujuan dan standar
tertentu yang telah dipahami. 0asil penilaian melalui proses ini dijadikan dasar formal untuk membuat keputusan. ;ontoh dari putusan ini antara lain yang berkenaan dengan apakah suatu program itu akan dilanjutkan atau dihentikan, aktivitas sekolah, penilaian guru, penempatan siswa, dan kenaikan kelas atau naik pangkat. Putusan ini juga bisa menjadi dasar untuk penilaian komparatif, mengganti kurikulum lama dengan kurikulum baru berdasarkan perbandingan yang dilakukan dari berbagai segi.
Evaluasi formatif , sebaliknya, mengacu pada evaluasi yang muncul selama proses atau produk itu dirancang. Evaluasi formatif biasanya digunakan untuk memperbaiki pengembangan, dan dapat dikatakan sebagai evaluasi berkelanjutan yang mengiringi
upaya pengembangan atau proses perubahan yang lebih besar.
Evaluasi formatif sangat banyak digunakan, misalnya, saat melakukan implementasi program atau sistem pengajaran baru. &elalui pengukuran formatif, guru dan administrator
dapat memonitor kemajuan dari upaya implementasi. Pengukuran ini bermanfaat bagi para praktisi untuk mendeteksi dan memecahkan masalah sebelum masalah itu bertambah buruk
tanpa kendali. Evaluasi formatif juga banyak digunakan dalam kaitannya dengan program pengembangan staf dan perubahan organisasi.
%aik evaluasi formatif maupun sumatif dapat dilakukan untuk tu$uan otivasional dan tu$uan %o"e%tif . "ombinasi dari kedua tujuan ini disajikan pada 'abel di bawah ini$
Metode Fungsi dan Tujuan
Motivasiona Ko!e"ti# <ungsi
<ormatif
a. &eningkatkan kinerja individu b. &eningkatkan efisiensi
c. &enentukan tujuan di masa depan
a. &emodifikasi kinerja yang buruk
b. &enentukan masalah#masalah operasi dalam suatu program baru
<ungsi /umatif
a. &enghargai kinerja yang unggul
b. &enentukan tingkat pencapaian tujuan
c. &enjamin status (kepegawaian, kesiswaan)
a. &enghilangkan kelemahan dalam suatu program
b. &enentukan kelemahan dalam suatu program
c. &enentukan kebutuhan dan prioritas lembaga
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa maksud dari perencanaan evaluasi adalah menguraikan strategi mengenai cara mendapatkan dan menganalisis data yang akan membantu meningkatkan efektivitas dari suatu evaluasi program pendidikan. 'ermasuk ke dalam perencanaan evaluasi ini adalah$ () penjelasan mengenai perlunya evaluasi dan tanggung jawab melakukan evaluasi= () penentuan batasan evaluasi dan analisis konteks evaluasi= (+) identifikasi pertanyaan, kriteria, dan masalah evaluatif= (5) perencanaan pengumpulan, analisis dan interpretasi informasi= dan (6) mengembangkan team manajemen perencanaan evaluasi, termasuk penentuan waktu, anggaran dan biaya, personel, serta menentukan penilaian, monitoring, dan perbaikan perencanaan evaluasi
sampai mendapatkan suatu kesepakatan mengenai prosedur evaluasi yang akan dilakukan.
P ENTIN$NYA PERENCANAAN EVALUASI
Dalam memberi penjelasan mengenai perlunya evaluasi dan tanggung jawab melakukan evaluasi, kita perlu memahami asal#mula dan alasan mengapa suatu studi evaluasi itu dilakukan, lalu menilai apakah alasan itu layak atau tidak. 7ika layak, maka dibuatlah perencanaan= jika tidak evaluator harus bisa mengemukakan alasan bahwa studi evaluasi
!ntuk memperjelas pembahasan, kita perlu membedakan beberapa kelompok atau individu yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh suatu studi evaluasi, yaitu$
s!onso"s,clients, !a"tici!ants, sta%eholde"s, dan audiences.
%erikut ini adalah contoh yang menunjukkan urutan logis dari proses inti evaluasi pendidikan dari sudut pandang administrator pendidikan yang kita ren canakan.
. Penentuan &asalah dan 'ujuan
. &enentukan situasi yang akan dievaluasi
%. &enentukan objek dan orang yang terlibat dalam situasi di atas ;. &enentukan tujuan evaluasi
. Perumusan &asalah
. &enentukan elemen#elemen yang relevan untuk pengkajian dalam masalah evaluasi
%. &emilih model dan metode evaluasi yang tepat
;. &emilih peserta dan kelompok sampel, mengidentifikasi sumber data yang mungkin ada, informan, dsb.
+. Pengumpulan dan analisis datainformasi 5. &elaporkan temuan dan rekomendasi 6. Pembuatan keputusan
1. 'indakan yang diambil dari pembuatan keputusan 9. Penilaian atas evaluasi
. Dalam hubungannya dengan tujuan awal
%. Dalam hubungannya dengan proses yang digunakan ;. Dalam hubungannya dengan hasil yang diharapkan.
LAN$KA%-L A N$KA% PERENCANAAN E VALUASI
'ahap#tahap utama dalam perencanaan evaluasi adalah$ . &enentukan tujuan evaluasi
. &erumuskan masalah evaluasi
+. &enentukan jenis data yang akan dikumpulkan 5. &enentukan sampel sesuai dengan tujuan evaluasi
6. &enentukan model evaluasi sesuai dengan tujuan evaluasi 1. &enentukan alat evaluasi
9. &erencanakan personal evaluasi :. &erencanakan anggaran
>. &erencanakan jadwal kegiatan
'ahap#tahap ini dalam praktiknya bisa dirinci lagi menjadi beberapa bagian. 0al ini bergantung pada evaluasi program pendidikan itu sendiri. Evaluasi yang efektif dimulai dengan perencanaan evaluasi yang baik. %entuk dari perencanaan evaluasi ini beragam, mulai dari outline singkat sampai pada proposal formal. da beberapa komponen tertentu yang selalu ditemukan dalam setiap perencanaan evaluasi, yaitu tujuan dan metode evaluasi. ?alaupun perencanaan yang baik itu tidak menjadi jaminan untuk suatu evaluasi yang efektif, perencanaan yang buruk selalu akan mengarah pada kekacauan evaluasi. ?aktu dan sumberdaya yang dikerahkan untuk perencanaan yang seksama dalam evaluasi program pendidikan itu sangat berharga. Pemeriksaan atas draft perencanaan nda oleh evaluator lain danatau peserta evaluasi (siswa) yang dipengaruhi oleh evaluasi tersebut juga sangat berguna. %erikut ini akan diuraikan langkah#langkah perencanaan evaluasi tersebut.
1. Menentukan Tujuan Evaluasi
&emahami tujuan evaluasi adalah salah satu wawasan paling penting yang harus dimiliki seorang evaluator. papun bentuk dan pendekatan evaluasi, penentuan tujuan evaluasi akan selalu berkenaan dengan apa yang diharapkan dari pelaksanaan suatu evaluasi, yaitu output (misalnya= produk pembelajaran, dokumentasi siswaguru, dsb.) dan outcome (misalnya= efektivitasefisiensi pembelajaran siswa, perubahan sikap siswa, perubahan kinerja dan sikap guru, perubahan kelembagaan, posisi di dunia pendidikan dan dunia kerja, dsb.). gar lebih jelas, berikut ini adalah contoh dari penentuan tujuan evaluasi yang berkaitan dengan kurikulum.
2. Merumuskan Masalah Evaluasi
&asalah evaluasi bisa dilihat dari fenomena yang terjadi. Dengan mengacu pada contoh sebelumnya, yaitu masalah kurikulum, dapat dilihat bahwa masalah yang terjadi adalah rendahnya mutu pembelajaran siswa atau bahwa hasil pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dengan demikian, di sini diperlukan suatu upaya untuk
meningkatkan mutu pembelajaran siswa dalam kaitannya dengan menganalisis kelemahan atau kekurangan dari kurikulum yang sekarang digunakan. Dalam hal ini, evaluator bisa merumuskan masalah tersebut dengan melakukan analisis diri, analisis dari rekan sejawat, dari para ahli, atau dari tinjauan literatur pendidikan, dengan fokus pada muatan kurikulum,
aktivitas pengajaranpembelajaran, dan penilaian. /etelah merumuskan masalah, evaluator bisa melanjutkan dengan menentukan jenis data yang akan dikumpulkan untuk kepentingan evaluasi tersebut.
3. Menentukan Jenis Data yang Akan Dikumpulkan
Pada tahap ini evaluator mengidentifikasi datainformasi sesuai dengan kebutuhan dan variabel yang akan dievaluasi. 7enis data secara umum adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Di sini evaluator memilih danatau mengembangkan metode pengumpulan data (instrumen), mengidentifikasi sumber#sumber informasi yang tepat (dari siapa, oleh siapa) dan cara mengumpulkannya, organisasi hasil informasi evaluasi, serta analisis dan interpretasi hasil informasi evaluasi.
4. Menentukan ampel
/ampel digunakan bila kita akan mengevaluasi sebagian dari populasi yang menjadi subjek atau objek evaluasi, dengan memperhatikan sifatnya yang homogenitas dan heterogenitas. Evaluator juga menentukan teknik pengambilan sampel (sampling) yang cocok diambil. /ebagai contoh, nda bisa menentukan desain sampling yang akan diambil dari sejumlah populasi dengan menggunakan teknik#teknik seperti"ando sa!ling , st"atified sa!ling , !"o!o"tional sa!ling , dengan memperhatikan pendekatan seperti $udgent sa!ling (ditarik berdasarkan pertimbangan para ahli) dan !"o#a#ility sa!ling (ditarik berdasarkan probabilitas) serta ha!ha&a"d sa!ling (berdasarkan aksesibilitas sampel yang
dapat diambil).
!. Menentukan Mo"el Evaluasi
Penentuan modal evaluasi sangat berkaitan dengan berbagai pendek atan evaluasi. Evaluator hendaknya memahami berbagai pendekatan dalam evaluasi, kekuatan dan kelemahan setiap pendekatan. %erikut ini adalah pendekatan# pendekatan utama dalam evaluasi$
. Pendekatan yang berorientasi pada tujuan, yang fokusnya adalah menentukan tujuan dan sasaran dan pencapainnya.
. Pendekatan yang berorientasi pada manajemen, yang fokus utamanya adalah pada identifikasi dan pemenuhan kebutuhan informasi bagi para pembuat keputusan manajerial.
+. Pendekatan yang berorientasi pada klien, yaitu yang masalah utamanya adalah
mengembangkan informasi evaluasi dalam
―produk#produk‖ pendidikan,digunakan oleh pengguna pendidikan dalam memilih kurikulum (misalnya kurikulum berbasis kompetensi), produk#produk pembelajaran, dan sebagainya. 5. Pendekatan yang berorientasi pada para ahli, yang sangat bergantung pada
penerapan langsung dari para profesional dalam menilai kualitas pendidikan.
6. Pendekatan yang berorientasi pada lawan atau pesaing, yaitu sebagai kontra atau penyeimbang dari pendekatan yang berorientasi pada para ahli pada umumnya
(pro dan kontra).
1. Pendekatan naturalistik yang berorientasi pada partisipan, yaitu bahwa keterlibatan partisipan merupakan penentu utama dalam nilai#nilai, kriteria, kebutuhan, dan sifat data untuk evaluasi.
#. Menentukan Alat Evaluasi
lat evaluasi yang umumnya dipakai oleh evaluator antara lain adalah tes, pengukuran sikap, survey dan kuesioner survey, wawancara, pengamatan, on#site evaluation, teknik Delphi, analisis kebutuhan, analisis konten, sampling, eksperimental, @uasi#eAperimental, dan sebagainya. Penentuan alat evaluasi hendaknya sesuai dengan tujuan dan pertanyaan evaluasi yang dikemukakan sebelumnya. /ebagai contoh, jika nda akan mengevaluasi kemajuan prestasi siswa dalam beberapa matapelajaran, hendaknya nda menggunakan tes tertulis sebagai alat evaluasi. ;ontoh lain jika nda akan mengevaluasi minat dan bakat siswa, nda bisa menggunakan tes lisan, wawancara, atau pengukuran sikap.
$. Meren%anakan &ersonal Evaluasi
Bang dimaksud personal evaluasi di sini adalah seluruh sumberdaya manusia yang tersedia dan terlibat untuk pelaksanaan evaluasi. 'ermasuk di sini antara lain adalah () evaluator atau team evaluator, () klien yang meminta evaluasi, dan (+) evaluand (objek evaluasi). Dalam posisi kita sebagai evaluator, kita bisa meminta bantuan dari evaluator eksternal yang memiliki keahlian tertentu dalam bidangnya. "euntungan menggunakan evaluator eksternal antara lain adalah hasil evaluasi akan lebih objektif karena mereka jarang memiliki kepentingan tertentu (vested inte"est ) dalam keberhasilan atau kegagalan suatu program.
'. Meren%anakan Anggaran
nggaran dan pembiayaan kadang bisa menjadi kendala untuk keberhasilan pelaksanaan evaluasi. Dana yang tidak sesuai dengan perencanaan anggaran bisa menghambat jalannya program. Di lain pihak, perencanaan anggaran yang tidak realistis juga akan berdampak buruk dalam pelaksanaan evaluasi. /ebagai contoh, dalam hal ini kita harus bisa menyesuaikan perencanaan anggaran dengan dana yang tersedia, misalnya dana yang disediakan oleh sponsor atau dana yang tersedia dalam anggaran rutin. Dengan kata lain, agar rencana sesuai dengan realisasi, perencanaan anggaran dan biaya yang kita buat harus realistis dan tetap berpatokkan pada konsep efisiensi. %ila nda merasa anggaran nda kurang sempurna, nda bisa meminta bantuan orang#orang perencanaan anggaran, konsultan keuangan danatau akuntan.
(. Meren%anakan Ja")al *egiatan
/uatu perencanaan akan lebih mudah dipahami dan lebih mudah dilaksanakan bila kita memiliki suatu jadwal kegiatan, yang terdiri dari jenis#jenis kegiatan yang akan dilakukan dan waktu yang tersedia. Dengan jadwal, kita dapat menentukan apa yang harus kita lakukan hari ini, misalnya. "ita harus tetap menjaga agar aktivitas dan waktu kita tidak keluar dari jadwal yang telah ditetapkan, sebab jika hal tersebut terjadi, maka kegiatan lainnya akan terpengaruh juga. *amun demikian, kita tidak boleh melepaskan diri dari fleksibilitas jadwal, artinya suatu kegiatan dalam suatu rangkaian kegiatan hendaknya dibuat fleksibel agar jika terjadi hal#hal yang diluar dugaan, hal tersebut bisa diantisipasi sesegera mungkin. Perencanaan jadwal kegiatan dapat didasarkan pada permintaan klien, kebutuhan program atau berpatokkan pada kriteria dan peraturan tertentu.