• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Dan Determinasi Hewan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Identifikasi Dan Determinasi Hewan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI DAN DETERMINASI

IDENTIFIKASI DAN DETERMINASI HEWANHEWAN

Oleh : Oleh : N

Naammaa : : AAlliin n NNuurrccaahhyyaannii N NIIMM : : BB11JJ001111!!"" R R##mm$$##nn%%aann : : &&IIIIII K Keell##mm''##(( : : 11 A

A))ii))**eenn : : FFaaii++aal l RRaacchhmmaan n DD,,ii -u*ra

-u*ra

.A-ORAN -RAKTIK/M TAKSONOMI HEWAN .A-ORAN -RAKTIK/M TAKSONOMI HEWAN

KEMENTERIAN -ENDIDIKAN DAN KEB/DAAAN KEMENTERIAN -ENDIDIKAN DAN KEB/DAAAN

/NI&ERSITAS JENDERA. SOEDIRMAN /NI&ERSITAS JENDERA. SOEDIRMAN

FAK/.TAS BIO.OI FAK/.TAS BIO.OI

-/RWOKERTO -/RWOKERTO

(2)

012

I3 -ENDAH/./AN A3 .a*ar Bela(an%

Identifkasi penting dalam mencari kebenaran terhadap suatu species. Pengelompokkan berdasarkan ciri-ciri, dan pemberian nama takson (Kottelat et al., 1993). Identifkasi adalah tugas untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi indiidu !ang beraneka ragam dan memasukkann!a dalam suatu takson ("a!r, 19#9).

$erdasarkan cara pen!usunan si%at-si%at !ang harus dipilih maka dikenal tiga macam kunci determinasi, !aitu kunci perbandingan, kunci analisis dan sinopsis. Kunci determinaasi !ang digunakan pada praktikum ini adalah kunci analisis. Kunci analisis merupakan kunci !ang paling umum digunakan dalam pustaka. Kunci ini sering &uga disebut kunci dikotomi sebab terdiri atas sederetan bait atau kuplet. 'etiap bait terdiri atas dua (atau adakalan!a beberapa) baris !ang disebut penuntun dan berisi ciri-ciri !ang bertentangan satu sama lain. ntuk memudahkan pemakaian dan pengacuan, maka setiap bait diberi nomor, sedangkan penuntunn!a ditandai dengan huru% (atim, 19*+).

Klasifkasi makhluk hidup bertu&uan untuk membantu dalam mengenali atau mempela&ari makhluk hidup !ang begitu ban!ak dan beraneka ragam si%at serta ciri-cirin!a. "an%aat klasifkasi adalah untuk mengetahui &enis-&enis makhluk hidup dan hubungan antar makhluk hidup sehingga men&adi lebih mudah diketahui kekerabatan antar makhluk hidup !ang beraneka ragam. "akhluk hidup !ang diklasifkasikan dalam satu kelompok atau takson tertentu memiliki persamaan-persamaan si%at dan ciri-ciri. Identifkasi merupakan tugas untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi indiidu !ang beraneka ragam dan memasukkann!a ke dalam suatu takson (Kottelatet al., 1993).

(3)

Pengelompokkan makhluk hidup &uga dibedakan men&adi dua kelompok berdasarkan hubungan kekerabatann!a, !aitu in group dan out group. In group adalah kelompok organisme !ang sedang dika&i. Out group  adalah kelompok organisme !ang sedang tidak dika&i namun memiliki kekerabatan !ang dekat dengan kelompok organisme !ang sedang dika&i ('impson, 19#1).

B3 Tu4uan

 u&uan praktikum acara identifkasi dan determinasi hean adalah

1. "empela&ari konsep identifkasi dan determinasi.

/. "elakukan simulasi identifkasi dan determinasi hean. 3. "embuat dan menggunakan kunci identifkasi hean.

(4)

II3 TINJA/AN -/STAKA

0nggota dari masing-masing kelompok memiliki si%at atau ciri khas tertentu !ang membedakan dengan anggota dari kelompok lainn!a, atau sering disebut dengan karakter taksonomi. Karakter taksonomi meliputi karakter kualitati% (diekspresikan dengan gambar atau kata-kata), misaln!a arna dan bentuk. Karakter kuantitati% (dapat dihitung atau diukur), misaln!a &umlah kaki dan  &ari. Klasifkasi merupakan pengelompokan indiidu-indiidu ke

dalam suatu kelompok tertentu. Pengelompokan ini disusun secara runtut sesuai dengan tingkatann!a (hirarkin!a), !aitu mulai dari !ang lebih kecil tingkatann!a hingga ke tingkatan !ang lebih besar. Ilmu !ang mempela&ari prinsip dan cara klasifkasi makhluk hidup disebut taksonomi atau sistematik (adiopoetro, 1922).

"enurut King et al., (192+), karakter taksonomi !ang digunakan untuk identifkasi dan determinasi meliputi karakter mor%ologi, anatomi, dan fsiologi. Karakter mor%ologi !aitu ciri-ciri bagian luar tubuh makhluk hidup !ang meliputi ruas ruas pada tubuh, bentuk alat gerak, &umlah kaki, bentuk paruh pada aes, dan  &umlah sa!ap pada serangga. Karakter anatomi dilihat dari ciri-ciri !ang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup, misaln!a ada tidakn!a tulang belakang. Karakter fsiologi adalah persamaan %ungsi %aal !ang ter&adi dalam tubuh makhluk hidup. "isaln!a

(5)

persamaan dalam proses metabolisme, seperti pencernaan, respirasi, dan peredaran darah.

Kekerabatan hean berdasarkan pandangan klasik didasarkan pada pertimbangan mor%olgi, dan sangat dipengaruhi oleh anggapan dari sebuah eolusi !ang semakin meningkat. $iasan!a didasarkan pada eolusi dari rongga dalam tubuh (coeloms) dan !ang termasuk kedalamn!a adalah "ollusca, 0nnelida, 0rthropoda, dan euterostoma dengan mengesampingkan 4ematoda dan Plat!helminthes (hipotesis coelomata). 4amun, setelah beberapa dekade men&adi &elas baha studi mor%ologi sa&a tidak cukup untuk memahami hubungan antara kelompok utama hean ($rinkmann and Phillipe, /55*).

Identifkasi dan determinasi dilakukan melalui 6 tahap !aitu identifkasi, klasifkasi, determinasi, dan erifkasi. Identifkasi adalah tugas untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi indiidu !ang beranekaragam dan memasukkann!a ke dalam suatu takson. Prosedur identifkasi berdasarkan pemikiran !ang bersi%at dedukti%. Pengertian identifkasi berbeda sekali dengan pengertian klasifkasi. Identifkasi berhubungan dengan ciri-ciri taksonomi dalam &umlah sedikit (idealn!a satu ciri), akan membaa spesimen ke dalam satu urutan kunci identifkasi, sedangkan klasifkasi berhubungan dengan upa!a mengealuasi se&umlah besar ciri-ciri (idealn!a seluruh ciri-ciri !ang dimiliki). Peranan buku kunci identifkasi adalah mutlak diperlukan dalam melakukan identifkasi. eterminasi merupakan cara untuk mengidentifkasi suatu makhluk hidup dengan mencocokkan dengan buku panduan kunci determinasi ("a!r, 19#9).

Klasifkasi merupakan salah satu cara pen!ederhanaan terhadap ob&ek (dalam hal ini makhluk hidup) !ang ber&umlah besar dan beragam. 'ecara umum, klasifkasi dapat diartikan sebagai suatu proses mengelompokkan sesuatu berdasarkan aturan-aturan tertentu. 7angkah-langkah !ang harus ditempuh untuk mengadakan klasifkasi terhadap makhluk hidup !aitu si%at-si%at

(6)

makhluk hidup. Pengelompokan berdasarkan ciri-ciri, dan pemberian nama kelompok. 7angkah selan&utn!a !aitu pengelompokkan (classifcation). ata utama !ang telah diperoleh dibandingkan dengan data acuan !ang telah ada. Ketika ditemukan suatu pola kemiripan, maka masukkan spesies tersebut pada kelompok acuan. "isal, ob&ek utama  merpati, ob&ek acuan  bebek dan a!am. "erpati dapat dikelompokkan dengan bebek dan a!am berdasarkan bentuk tubuh (adan!a paruh, sa!ap, dan merupakan hean ovipar ). erakhir, setelah dikelompokkan, maka kelompok tersebut akan diberikan nama sesuai dengan karakteristik umum spesies-spesies !ang ada di dalamn!a (8idi!adi, /559).

0da dua metode !ang dapat digunakan untuk mengetahui hubungan kekerabatan di antara organisme, !aitu metode %enetik dan metode flogenetik. (&itrosoepomo, 1993). ilogenetik adalah studi !ang membahas tentang hubungan kekerabatan antar berbagai macam organisme melalui analisis molekuler dan mor%ologi. enetik adalah suatu studi !ang mengklasifkasikan berbagai macam organisme berdasarkan kesamaan atau kemiripan mor%ologi dan si%at lainn!a !ang bisa diobserasi tidak tergantung pada asal eolusi organisme bersangkutan (:occone 1999). "enurut teori eolusi, spesies biologi !ang ada telah dikaitkan di masa lalu oleh nenek mo!ang !ang sama. 'etelah arin, ilmuan ban!ak mempresentasikan hubungan kekerabatan dengan pohon, !ang disebut flogeni. 7eluhur dari kelompok tertentu spesies, seperti ertebrata, telah meninggalkan catatan %osil tentang keberadaan mereka !ang dapat digunakan untuk di&adikan perbandingan dengan spesies !ang serupa. ;al ini telah men!ebabkan tingkat kesepakatan struktur pohon kekerabatan kelompok tersebut (oulds and <raham,19*/).

eterminasi !aitu membandingkan suatu hean dengan hean lain !ang sudah dikenal sebelumn!a (dicocokkan atau disamakan). i dunia ini, tidak ada dua benda !ang identik atau persis sama, maka istilah determinasin!a dianggap lebih tepat

(7)

daripada istilah identifkasi ("ackinnon, /555). Kunci determinasi adalah kunci !ang dipergunakan untuk menentukan ph!lum, class, ordo, %amil!, genus dan spesies. asar !ang digunakan dalam kunci determinasi adalah identifkasi dari makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom (=asin, 19*9).

>erifkasi merupakan tahap terakhir dari identifkasi. >erifkasi dalam arti !ang ketat (strong verifable) !aitu se&auh mana kebenaran suatu dugaan itu mendukung pengalaman secara me!akinkan. 'edangkan, erifkasi dalam arti !ang lunak, !aitu &ika telah membuka kemungkinan untuk menerima pern!ataan dalam bidang se&arah (masa lampau) dan ramalan masa depan sebagai pern!ataan !ang mengandung makna ("a!r, 19#9).

0mphibi adalah perintis ertebrata daratan. 8alaupun angota-anggotan!a mempun!ai / %ase kehidupan !aitu %ase kehidupan di air dan %ase kehidupan di darat. 0dan!a perpindahan habitat tersebut men!ebabkan ter&adin!a perubahan pola-pola untuk pen!esuaian hidup pada lingkungan air dan daratan. Pada saat hidup di air, anggota amphibia berna%as dengan insang dan bergerak dengan cara berenang. 'etelah pindah ke habitat darat dikembangkanlah kaki sebagai alat gerak, paru-paru untuk berna%as sebagai pengganti insang dan nostril untuk pengambilan gas-gas pernapasan. :iri-ciri khusus kelas 0mphibi, !aitu

1. Kulit selalu basah dan berkelen&ar serta tidak bersisik luar.

/. "emiliki / pasang kaki untuk ber&alan atau berenang, ber&ari 6-+ atau lebih sedikit, tidak bersirip.

3. erdapat dua buah nares !ang menghubungkan dengan caum oris. "ata berkelopak !ang dapat digerakan, lembar gendang pendengar terletak di sebelah luar. "ulut bergigi dan berlidah !ang dapat di&ulurkan ke muka.

6. 'keleton sebagian besar berupa tulang keras

+. :or terbagi atas tiga ruangan, !akni dua ruang auricula dan satu entriculum.

#. Pernapasan dengan insang, paru-paru, kulit atau celah mulut (rima oris).

2. ?tak memiliki 15 pasang neri cranialis. *. 'uhu tubuh poikilothermis ("intohari, /55+).

(8)

III3 MATERI DAN METODE A3 Ma*eri

0lat !ang digunakan dalam praktikum acara identifkasi dan determinasi hean adalah bak preparat, pinset, masker, sarung tangan, kamera, buku identifkasi hean, kertas gambar, mikroskop, dan alat tulis.

$ahan !ang digunakan adalah satu set paku, mur, baud, beberapa gambar hean dari kelas 0mphibi.

B3 Me*#5e

"etode !ang digunakan dalam praktikum antara lain  1. "en!iapkan alat dan bahan !ang digunakan.

/. "elakukan simulasi dan determinasi menggunakan paku, mur, baud.

3. "embuat kunci identifkasi sederhana berdasarkan data !ang diperoleh.

6. "elakukan proses identifkasi dan determinasi beberapa gambar hean kelas 0mphibi.

(9)

I&3 HASI. DAN -EMBAHASAN A3 Ha)il

am$ar 13 -hen#%ram Kunci De*ermina)i -a(u

-a(u

Kunci De*ermina)i -a(u

3a 2a 3b 1a 4a in 2b 5a 4b 5b 7a 6a 7b 1b 8a 9a 6b 8b 9b  besar  Segi 6 kecil out Segi 4

(10)

1) a. paku beru&ung runcing...(/) b. paku beru&ung tumpul...(#) /) a. tidak berulir...(3) b. berulir...(6)

3) a. kepala tidak berpa!ung...(paku ka!u) b. kepala berpa!ung...(paku pa!ung) 6) a. permukaan atas tidak bertanda...(paku asbes)

b. permukaan atas bertanda...(+)

+) a. kepala bulat...(skrup runcing) b. kepala corong...(skrup corong runcing)

#) a. kepala bersegi...(2) b. kepala tidak bersegi...(*)

2) a. kepala corong bertanda @...(skrup corong tumpul)

b. emas bulat bertanda -...(skrup tumpul) *) a. perak...(segi # perak)

b. emas...(9)

9) a. berlekuk...(emas berlekuk) b.tidak berlekuk...(emas tidak

berlekuk)

Ta$el 13 Ha)il I5en*i6(a)i Am'hi$i

(11)

1 "egophr!id ae

Leptobrachium hasseltii

(0!u atna A 8ill! 8, /513)

/ "icroh!lida

e Mcrohyla achatina

 (0!u atna A 8ill! 8, /513)

3 anidae Huia masonii

 (0!u atna A 8ill! 8, /513)

Rana hosii

 (0!u atna A 8ill! 8, /513)

Rana chalconota

 (0!u atna A 8ill! 8, /513)

Limnonectes microdiscus

 (0!u atna A 8ill! 8, /513)

Limnonectes kuhlii

 (0!u atna A 8ill! 8, /513)

Feervarya limnocharis

 (0!u atna A 8ill! 8, /513)

(12)

6 hacoporid ae

!hilautus auri"asciatus

 (0!u atna A 8ill! 8, /513)

!olypedates leucomysta# 

 (0!u atna A 8ill! 8, /513)

Rhacophorus rein$ardii

 (0!u atna A 8ill! 8, /513)

+ $u%onidae %u"o asper 

 (0!u atna A 8ill! 8, /513)

B3 -em$aha)an

:ara menggunakan kunci determinasi !aitu dengan cara memilih setiap pern!ataan !ang ada !ang sesuai dengan ob&ek !ang akan di identifkasi, misaln!a kita ingin mengetahui salah satu

(13)

 &enis paku dengan menggunakan kunci determinasi. Kita harus memilih pern!ataan pada 1a atau 1b !ang sesuai dengan ciri paku !ang ingin diketahui. Pilihan !ang sesuai dengan ciri ob&ek !ang diidentifkasi adalah pada nomor 1a, maka kita akan melan&utkan pada nomor /. =ika pilihan !ang sesuai dengan ob&ek !ang diamati ada pada nomor 1b, maka akan dilan&utkan dengan nomor #. emikian seterusn!a kita kembali memilih pern!ataan !ang sesuai dengan ob&ek !ang diidentifkasi dengan memilih pern!ataan sampai kita menemukan han!a satu paku !ang tersisa. 4amun sebaikn!a &angan terburu-buru men!impulkan, ada baikn!a kita melakukan erifkasi dulu, !aitu membandingkan ob&ek !ang diidentifkasi dengan deskripsi (uraian ciri-ciri mor%ologis) &enis !ang terdapat dalam kunci determinasi.

$erdasarkan pengamatan, diperoleh hasil baha paku dikategorikan men&adi in group, sedangkan baud sebagai out grup-n!a. Paku dilihat hubungan kekerabatann!a berdasarkan mor%ologin!a terlebih dahulu. Paku dibedakan men&adi dua kelompok !aitu paku beru&ung runcing dan paku beru&ung tumpul. Paku beru&ung runcing dibedakan lagi men&adi dua kelompok, !aitu paku berulir dan tidak berulir. Paku berulir dibedakan lagi men&adi dua kelompok berdasarkan permukaann!a, !aitu paku dengan permukaan atas bertanda dan tidak bertanda. Paku permukaan atas tidak bertanda diperoleh sebuah paku, !aitu paku asbes. Paku permukaan atas bertanda dibedakan lagi berdasarkan kepalan!a, !aitu kepala bulat dan kepala corong. Paku kepala bulat diperoleh sebuah paku !aitu skrup runcing, sedangkan paku kepala corong !aitu skrup corong runcing. Paku tidak berulir dibedakan men&adi dua kelompok berdasarkan bentuk kepala berpa!ung atau tidak. Kelompok paku kepala tidak berpa!ung diperoleh sebuah paku !aitu paku ka!u, sedangkan paku kepala berpa!ung !aitu paku pa!ung.

Paku beru&ung tumpul dibedakan lagi men&adi dua kelompok, !aitu paku kepala bersegi dan tidaka bersegi. Paku kepala bersegi

(14)

dibedakan men&adi dua kelompok !aitu paku kepala corong bertanda @ dan paku emas bulat bertanda -. Paku kepala corong bertanda @ diperole sebuah paku !aitu skrup corong tumpul, sedangkan paku emas bulat bertanda B diperoleh sebuah paku !aitu skrup tumpul. Paku kepala tidak bersegi dibedakan lagi men&adi dua kelompok, !aitu paku emas dan perak. Paku emas dibedakan lagi men&adi dua kelompok, !aitu paku berlekuk dan tidak berlekuk. Paku berlekuk diperoleh sebuah paku !aitu paku emas berlekuk, sedangkan paku tidak berlekuk !aitu paku emas tidak berlekuk. Paku perak diperoleh sebuah paku !aitu paku segi enam perak.

$aud dibedakan men&adi dua kelompok, !aitu baud segi enam dan baud segi empat. $aud segi enam dibedakan lagi men&adi dua kelompok !aitu baud !ang berukuran besar dan baud berukuran kecil. 'ehingga masing-masing diperoleh satu baud. $aud segi empat tidak dikelompokan lagi karena sudah diperoleh satu buah baud.

0mphibi merupakan :lass dari hean ertebrata. 0mphibi dibedakan men&adi + amil!, !aitu "egophr!idae, "icroh!lidae, anidae, hacoporidae, dan $u%onidae. 0mphibi dari amil! "egophr!idae memiliki karakter mata !ang besar dan tungkai depan !ang kecil. 'pecies !ang termasuk ke dalam amil! "egophr!idae adalah Leptobrachium hasseltii !ang memiliki karakter mata tanpa kulit !ang tirus diatasn!a, tubuh kehitaman dengan bintik noda besar !ang terlihat samar. 0mphibi dari amil! "icroh!lidae memiliki karakter bentuk tubuh !ang makin membesar ke arah posteriorn!a. 'pecies !ang termasuk ke dalam amil! "icroh!lidae adalah Mcrohyla achatina !ang memiliki karakter eb n!a han!a terdapat di pangkal &ari kaki, dan punggungn!a belang-belang. 0mphibi dari amil! anidae memiliki karakter selaput pada bagian &ari-&arin!a dan kulit !ang halus. 'pecies !ang termasuk ke dalam amil! anidae adalah Huia masonii, Rana hosii, Rana chalconota, Limnonectes microdiscus,

(15)

Limnonectes kuhlii, dan Feervarya limnocharis. Huia masonii memiliki karakter lipat dorso-lateral tidak &elas, sepasang saccus gular pada &antan, kaki sangat pan&ang dan ramping, dan di punggung tedapat bercak arna hitam. Rana hosii memiliki karakter pinggang berarna gelap. Rana chalconota memiliki karakter tungkai seringkali berarnna kemerahan, dipunggung terdapat titik kecil berarna hitam, terdapat garis putih di mulut, dan di belakang mulut terdapat ttik kecil berarna putih. Limnonectes microdiscus memiliki karakter &antan sampai 3+ mm, betina sampai #+ mm, diatara bahu terdapat seperti huru% > terbalik pada puncak punggung , kulit licin arna coklat kemerahan. Limnonectes kuhlii memiliki karakter tubuh gemuk, ukuran sampai *5 mm , kulit berkerut, t!mpanum tidak n!ata meskipun ada. Feervarya limnocharis memiliki karakter garis putih !ang membelah punggung dari anterior sampai posterior.

Kodok dan katak keduan!a termasuk ?rdo 0nura, tapi keduan!a memiliki beberapa perbedaan berdasarkan karakter mor%ologin!a. Kodok memiliki tubuh !ang pendek dan gemuk, kulitn!a kasar penuh ben&olanCbintikCkutil serta terlihat kering. Katak memiliki tubuh !ang halus dengan pinggang sempit, umumn!a tubuhn!a ramping. Kulit katak berelendir, licin, dan halus. Kaki belakang katak kuat, pan&ang, dan berselaput !g diadaptasikan untuk melompat, meman&at, dan berenang. Kaki belakang kodok pendek, lebih disesuaikan untuk ber&alan daripada melompat. Katak mampu melompat begitu &auh karena kaki belakang mereka !g pan&ang dan kuat. "ereka bisa melompat kabur cepat saat dike&ar pemangsa. Katak &uga memiliki kaki khusus !ang dirancang untuk menempel, sehingga memungkinkan mereka untuk meman&at pohon atau !ang lainn!a. Kodok berbeda dengan katak, mereka tidak bisa melompat terlalu &auh atau melompat terlalu tinggi. mumn!a katak tidak beracun, namun beberapa katak mampu mengeluarkan racun alkaloid lipoflik pada kulit mereka, terutama mereka dengan arna !ang sangat

(16)

mencolok. 'emua kodok memiliki kelen&ar racun !g terdapat di belakang mata mereka.

&3 KESIM-/.AN DAN SARAN A3 Ke)im'ulan

$erdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan baha 1. Identifkasi adalah tugas untuk mencari dan mengenal ciri-ciri

taksonomik indiidu !ang beraneka ragam dan memasukkann!a ke dalam suatu takson. eterminasi merupakan membandingkan suatu benda atau makhluk hidup dengan !ang lainn!a !ang sudah dikenal sebelumn!a.

/. "engidentifkasi dan mendeterminasi suatu organisme diperlukan sebuah kunci determinasi untuk membuktikan kebenarann!a.

(17)

3. Paku dan skrup !ang telah diidentifkasi dan dideterminasi dapat dikelompokkan antara lain paku ka!u, paku pa!ung, paku asbes, skrup runcing, skrup corong runcing, skrup corong tumpul, skrup tumpul, skrup segi # perak, skrup emas berlekuk, dan skrup emas tidak berlekuk.

B3 Saran

'ebaikn!a untuk praktikum pengenalan identifkasi dan determinasi hean, hean-hean amphibi n!a tidak menggunakan gambar karena men!ulitkan dalam mengidentifkasi dan mendeterminasi hean-hean amphibi.

DAFTAR REFERENSI

$rinkmann, ;., and Phillipe, ;. /55*. 0nimal ph!logen! and large-scale seDuencing progress and pit%alls. &ournal o" 'ystematics and (volution. 6# (3) /26B/*#.

Coccone, A., Amato, G., Gratr, !. C., "e#ler, $., an% &o'ell, $. (. 1999. A molecular )#logen o* *our en%angere% +a%agascar tortoises base% on mt-A seuences. Mol Phylogenet Evo./ol. 120 19.

(18)

oulds, 7.., and <raham, .7. 19*/. he 'teiner Problem in

Ph!logen! Is 4P :omplete. )dvances in )pplied Mathematics. >ol. 3 63 B 69.

 =asin, ". 19*9. 'istematika He$an *Invertebrata dan vertebrata+. 'uraba!a 'inar 8i&a!a.

King, $., 8oodcock, "., and ickinson, E.:. 192+. ) Field uide to -he %irds o" 'outh(ast )sia. 7ondon :ollins.

Kottelat, "., 8hitten, 0.=., Kartikasari, '.4. and 8ir&oatmod&o, '. 1993. Fresh /ater Fishes o" /estern Indonesia and 'ula$esi.  =akarta Periplus Editions 7imited.

"ackinnon, =. K., Phillips, and $alen, >. $. /555. %urungburung di 'umatera, &a$a, %ali dan 0alimantan. $ogor 7IPI dan $ird 7i%e, IP.

"a!r, E. 19#9. !rinciples o" 'ystematic 1oology . 4e elhi ata "c <ra. ;ill Publishing :ompan!.

"intohari. /55+. He$anHe$an 2ertebrata. $andung Prima =a!a. adiopoetro. 1922. 1oologi. =akarta Erlangga.

'impson, <.<. 19#1. !rincipal o" )nimal -a#onomy . 4e ork :olumbian niersit! Press.

8idi!adi, E. /559. !enerapan -ree dalam 0lasifkasi dan 3eterminasi Makhluk Hidup. $andung =urusan eknik In%ormatika Institut eknologi.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana Penelitian ini dilakukan untuk meneliti dan untuk mengetahui sejauh mana tingkat interest masyarakat terhadap

atas permasalahan atau tantangan yang diajukan.Kegiatan ini sudah berjalan dengan baik, 5) Guru meminta siswa melakukan evaluasi terhadap hasil kerja kelompok

[…] mereka itu orang jahat. Ingin menjatuhkan saya. Mereka mau nusuk saya, mereka hendak bunuh saya. Sedari kecil subjek sudah diarahkan oleh orang tua untuk dapat

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambi dari penelitian ini adalah: 1) Modul IPA tematik berbasis etnosains Kabupaten Jember pada

Secara umum tujuan penelitian ini adalah: untuk menganalisis kebocoran wilayah dalam sistem agribisnis komoditas kayu manis rakyat serta dampaknya terhadap perekonomian wilayah

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, nama Tuhan, dan termasuk kata ganti untuk

19710407 199603 2 003 KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KEPALA UPT PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR SUBBAGIAN TATA USAHA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU DAN/ATAU FUNGSIONAL

11) Menempatkan beban beban yang bersifat merata, untuk beban mati pada balok atap caranya, pilih satuan kg-m, klik semua balok atap, klik assign, klik frame static loads, pilih