• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN DAN PEDAMPINGAN PENGOLAHAN BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SMP SE-KABUPATEN BULELENG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN DAN PEDAMPINGAN PENGOLAHAN BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SMP SE-KABUPATEN BULELENG"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN AKHIR

PENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN DAN PEDAMPINGAN PENGOLAHAN BUKU

BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SMP

SE-KABUPATEN BULELENG

Oleh:

Drs. I Ketut Artana,S.Sos./196408311990031001 (Ketua Pelaksana) I Putu Sukayana,S.E./196810142002121002 (Anggota) Komang Witarini,S.Sos./197302212001122001 (Anggota)

Dibiayai dari: Dana DIPA BLU Universitas Pendidikan Ganesha

Nomor SP DPA/042.01.2.400987/2017 tanggal 7 Desember 2016 Sesuai dengan Kontrak Pengabdian

Nomor: 860/UN48.15/PM/2017

PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN 2017

(2)
(3)

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang diberikan untuk melakukan pengabdian pada masyarakat ini yang berjudul “Pelatihan dan Pedampingan Pengolahan Buku Bagi Tenaga Perpustakaan Sekolah Tingkat SMP se-Kabupaten Buleleng” dapat terlaksana sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Kegiatan ini dapat terlaksana berkat bantuan berbagai pihak antara lain : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Undiksha , rekan-rekan pustakawan Undiksha, para petugas perpustakaan sekolah tingkat SMP se-kabupaten Buleleng, dan mahasiswa Jurusan Perpustakaan (D3) FHIS Undiksha, sehingga tidak berlebihan jika kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan, kerjasama, serta partisipasinya dalam kegiatan ini.

Akhirnya tiada gading yang retak, tiada usaha yang bisa dilakukan sesempurna mungkin. Mudah-mudahan bantuan dan kerjasama melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dilanjutkan pada kesempatan kerja berikutnya

Singaraja, Tim Pelaksana

(4)

4

PELATIHAN DAN PEDAMPINGAN PENGOLAHAN BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SMP

SE-KABUPATEN BULELENG Oleh: I Ketut Artana I Putu Sukayana Komang Witarini ABSTRAK

Perpustakaan sekolah memiliki peran yang penting dan strategis dalam mendukung proses pembelajaran di sekolah. Perpustakaan sekolah harus dikelola secara profesional oleh para petugasnya sehingga keberadaannya dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pemustaka. Namun, kondisi perpustakaan sekolah tingkat SMP se-kabupaten Buleleng, pengolahan buku-buku belum berjalan secara optimal. Salah satu kendalanya adalah kurangnya pengetahuan, pemhamanan, kemampuan dan keterampilan petugas perrpustakaan dalam mengolah buku-buku yang ada. Oleh karena kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengangkat judul pelatihan dan pedampingan pengolahan buku. Dalam kegiatan pelatihan dan pedampingan ini, digunakan beberapa buah metode, yaitu metode ceramah, disertai dengan tanya jawab, yang digunakan untuk menyampaikan pengetahuan tentang sistemakikan pengolahan buku, metode pemberian tugas, yang digunakan untuk praktek langsung menentukan subjek buku, mengkalsifikasi, membuat kartu katalog dan menata buku di rak buku. Dari hasil pelaksanaan kegiatan yang telah diuraikan di atas dan berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, dapatlah disimpulkan bahwa secara kuantitatif keterampilan petugas perpustakaan dalam mengolah buku-buku setelah mengikuti pelatihan dan pedampingan tergolong berhasil. Namun, secara kualitatif, ada beberapa peserta yang mengalami kesulitan dan kesalahan pada pemberian nomor klas buku dan membuat kartu katalog.

Kata-kata kunci: pelatihan, pedampingan, pengolahan buku

iv

(5)

5

FOR SMART SCHOOL LIBRARY OFFICES SE-DISTRICT OF BULELENG By: I Ketut Artana I Putu Sukayana Komang Witarini ABSTRACT

The school library has an important and strategic role in supporting the learning process in schools. The school library must be professionally managed by its officers so that its existence can be utilized optimally by the user. However, the condition of junior high school libraries as Buleleng district, the processing of books has not run optimally. One of the obstacles is the lack of knowledge, skill, ability and skill of library officer in processing the books. Due to community service activities, the title of training and pedampingan book processing.

In this training and pedampingan activities, several methods are used, namely lecture method, accompanied by question and answer, which is used to convey knowledge about the system of book processing, assignment method, which is used for direct practice to determine the subject of the book, to calculate, make a catalog card and arranging books on bookcases.

From the results of the implementation of activities that have been described above and based on predetermined success criteria, it can be concluded that quantitatively the skills of librarians in processing books after training and pedampingan classified as successful. However, qualitatively, there are some participants who have difficulty and error in giving the class number of the book and making a catalog card.

Keywords: training, pedampingan, book processing

(6)

6 DAFTAR ISI

Halaman Judul ………. i

Halaman Pengesahan………. ii

Kata Pengantar..……… iii

Abstrak ... iv

Daftar Isi ……… vi

Daftar Tabel ... vii

Daftar Gambar ……….. viii

Daftar Lampiran………. ix

BAB I Pendahuluan ………. 1

a. Analis Situasi ………. 1

b. Identifikasi dan Perumusan Masalah.……… 3

c. Tujuan Kegiatan ………. 3

d. Manfaat Kegiatan ... ….. 3

BAB II Metode Kegiatan ……….... 4

BAB III Hasil dan Pembahasan ………. ……… 8

a. Hasil Kegiatan ... 8 b. Pembahasan ... 8 BAB IV Penutup ………... 13 a. Simpulan ……… 13 b. Saran ……….... …… 13 Daftar Pustaka Lampiran- Lampiran vi

(7)

7

DAFTAR TABEL

Tabel 01: Rancangan evaluasi Tabel 02: Susunan Acara Pelatihan

(8)

8

DAFTAR GAMBAR

Gambar 01 : Bagan Alur Berpikir dalam Pemecahan Masalah

Gambar 02 : Katalog Buku dan Daftar Judul Buku Bernomor Klas DDC

(9)

9

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi Administrasi Kegiatan Lampiran 2 Daftar Hadir Peserta Pelatihan

Lampiran 3 Foto Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Lampiran 4 Peta Lokasi Kegiatan Pelatihan

ix

(10)

10

PENDAHULUAN

a. Analisis Situasi

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa melalui pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi berupa karya tulis, karya cetak, dan karya rekam yang dikelola secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang berkedudukan di sekolah.

Keberadaan perpustakaan sekolah memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam peningkatan proses pembelajaran di sekolah. Salah satu bidang kegiatan pada perpustakaan adalah pengolahan bahan pustaka. Pengolahan bahan pustaka merupakan kegiatan pengorganisasian bahan pustaka yang dimulai dari pemeriksaan bahan pustaka yang baru diterima di perpustakaan hingga penempatannya pada rak-rak yang telah disediakan. Pengolahan bahan pustaka mencakup kegiatan registrasi atau inventarisasi, klasifikasi, pengatalogan, penyelesaian fisik bahan pustaka dan pengaturan atau penataan bahan pustaka.

Menurut Sumardji (1993:25) pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan mempersiapkan bahan pustaka yang telah diperoleh, agar dengan mudah dapat diatur di tempat-tempat atau rak-rak penyimpanan sehingga memudahkan pula untuk dilayankan kepada para pemakai koleksi perpustakaan. Menurut Perpustakaan Nasional RI (1992) pengolahan bahan pustaka ialah prosees mempersiapkan bahan pustaka untuk digunakan segera setelah setibanya bahan pustaka dalam perpustakaan sampai tersusunnya di rak atau di tempat lain, siap untuk dipakai. Oleh karena itu, maka kegiatan pengolahan bahan pustaka merupakan kegiatan inti dalam penyelenggaraan perpustakaan. Secara umum, kegiatan pengolahan bahan pustaka di perpustakaan dikelompokkan ke dalam tiga kegiatan, yaitu pengolahan bahan pustaka berupa buku, pengolahan bahan pustaka bukan buku, dan pengolahan bahan audiovisual atau pandang dengar (Yaya Suhendar, 2014).

Pengolahan buku harus dilakukan secara profesional oleh para petugas perpustakaan. Hal ini mengingat buku sebagai aset perpustakaan sudah semestinya dimanfaatkan secara optimal oleh para pemustaka. Rendahnya kemampuan dan

(11)

11

keterampilan petugas perpustakaan sekolah dalam mengolah buku-buku yang ada membuat pemustaka kurang berminat berkunjung ke perpustakaan. Kurang berminat pemustaka ke perpustakaan salah satu penyebabnya adalah buku-buku yang ada tidak diolah secara baik dan benar, seperti tidak adanya penomoran klas buku, tidak tersedianya kartu katalog dan tidak tertatanya buku di rak sesuai aturan yang berlaku dalam dunia kepustakawanan.

Perpustakaan sekolah tingkat SMP di kabupaten Buleleng belum berjalan sebagaimana yang diharapkan yaitu sebagai salah satu sarana utama penunjang pendidikan dan sebagai pusat sumber pembelajaran di sekolah. Belum optimalnya pengelolaan perpustakaan sekolah tingkat SMP di kabupaten Buleleng membawa pengaruh pada belum optimalnya pemanfaatan perpustakaan oleh para siswa.

Berdasarkan pada hasil observasi/pengamatan di beberapa unit perpustakaan di lapangan dan hasil wawancara dengan para pengelola perpustakaan sekolah tingkat SMP di kabupaten Buleleng, ditemukan bahwa sebagian besar petugas perpustakaan mengalami kesulitan dalam mengolah buku-buku yang dimilikinya. Kesulitan itu antara lain membuat buku induk besar untuk inventarisasi buku, menentukan tajuk subjek buku, mengklasifikasi buku, membuat kartu katalog buku, dan menata atau mengatur buku-buku di rak. Selain itu ditemukan bahwa petugas perpustakaan sebagian besar dari kalangan guru atau pegawai administrasi sekolah yang belum memiliki kompetensi dalam mengolah buku-buku yang ada di perpustakaannya. Rata-rata tiap sekolah hanya ada satu petugas sehingga buku-buku yang ada belum mampu diolah secara optimal.

Akibat dari kondisi seperti itu, buku-buku yang mereka miliki tidak diolah secara baik dan benar. Pada umumnya buku-buku yang ada diletakkan di rak tanpa diatur sesuai aturan perpustakaan, belum dibuatkan nomor inventaris/registrasi buku sesuai aturan perpustakaan, tidak diklasifikasi secara benar sesuai pedoman klasifikasi (Sistem DDC) dan tidak dibuatkan kartu katalog buku baik katalog judul, katalog pengarang dan katalog subjek.

Mengingat sedemikian urgennya permasalahan pengolahan buku di perpustakaan sekolah,maka dalam pengabdian masyarakat ini akan dilakukan pelatihan dan pedampingan pengolahan buku bagi petugas perpustakaan sekolah tingkatSMP se-Kabupaten Buleleng.

(12)

12

Berdasarkan analisis situasi dan kondisi empiris di atas, maka masalah yang berhasil diidentifikasi adalah sebagai berikut.

1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman petugas perpustakaan sekolah tingkat SMP se-kabupaten Buleleng tentang manfaat dan fungsi serta bidang kerja perpustakaan sekolah.

2. Kurangnya kemampuan petugas perpustakaan sekolah tingkat SMP se-kabupaten Buleleng tentang kegiatan pengolahan buku-buku perpustakaan. Berdasarkan identifikasi masalah, maka secara umum masalah yang dapat dirumuskan adalah “Perlunya meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para petugas perpustakaan sekolah tingkat SMP se-kabupaten Buleleng dalam mengolah buku-buku perpustakaan”.

c. Tujuan Kegiatan

Berdasarkan pada rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan P2M Undiksha ini adalah “meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para petugas perpustakaan sekolah tingkat SMP se-kabupaten Buleleng dalam pengolahan buku-buku perpustakaan”.

d. Manfaat Kegiatan

Manfaat pelaksanaan P2M ini adalah sebagai berikut.

1) Memberikan wawasan kepada para petugas perpustakaan sekolah tingkat SMP se-kabupaten Buleleng tentang eksistensi perpustakaan sekolah dalam dunia pendidikan dan fungsi serta manfaat perpustakaan sekolah.

2) Memberikan pengalaman langsung kepada petugas perpustakaan sekolah tingkat SMP se-kabupaten Buleleng tentang tata cara pengolahan buku yang baik dan benar mulai inventarisasi buku, penentuan tajuk subjek buku, klasifikasi buku, katalogisasi buku, dan penataan buku-buku di rak.

(13)

13

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan P2M berlangsung di Ruang Pertemuan Gedung Perpustakaan Universitas Pendidikan Ganesha, Jalan Udayana-Singaraja, Bali. Jumlah tim pelaksana yang terlibat dalam pengabdian pada masyarakat ini sebanyak 3 (tiga) orang pustakawan. Namum dalam pelaksanaannya, tim dibantu oleh petugas lapangan sebanyak 5 (lima) orang, yaitu dari pustakawan Undiksha dan mahasiswa Jurusan D3 Perpustakaan Undiksha.

Sasaran dalam kegiatan ini adalah para petugas perpustakaan sekolah tingkat SMP se-kabupaten Buleleng sebanyak 20 orang yang diundang namun yang hadir dalam kegiatan pelatihan sebanyak 18 orang (90%). Petugas perpustakaan sekolah yang dijadikan sasaran kegiatan adalah petugas perpustakaan sekolah SMP yang memang ditugaskan oleh pimpinan sekolah untuk menangani pengelolaan perpustakaan sekolah SMP. Berdasarkan rasional tersebut, maka sasaran yang dipilih dipandang cukup visibel dan prediktif bagi penyebarluasan informasi atau hasil dari kegiatan ini kedepannya.

Masalah yang terjadi di lokasi P2M ini adalah pengetahuan, pemahaman dan keterampilan para petugas perpustakaan sekolah tingkat SMP se-kabupaten Buleleng dalam melakukan kegiatan mengolah buku-buku perpustakaan sangat rendah. Keterampilan mengolah buku-buku sangat bermanfaat bagi petugas perpustakaan untuk meningkatkan kinerja perpustakaan.

Adapun pemecahan masalah yang diajukan dalam kegiatan P2M ini menggunakan kerangka berpikir sebagai berikut. Permasalahan utama mitra dalam mengolah buku yang benar dan profesional dijadikan basis kajian menentukan alternatif pemecahan masalah yang paling tepat dan feasible untuk dilaksanakan. Setelah memilih pemecahan masalah yang tepat dan feasible dilaksanakan, selanjutnya disusun metode pelaksanaan. Secara bagan dan alur berpikir di atas dan detailnya adalah sebagai berikut.

(14)

14

Gambar 1: Bagan Alur Berpikir dalam Pemecahan Masalah Permasalahan Utama

 Kurangnya pengetahuan/wawasan petugas perpustakaan sekolah tingkat SMP se-Kab. Buleleng dalam mengolah buku-buku perpustakaan

 Kurangnya kemampuan/keterampilan petugas perpustakaan sekolah tingkat SMP se-Kab. Buleleng dalam mengolah buku-buku perpustakaan

Alternatif Pemecahan Masalah

 Menyampaikan informasi (sosialisasi) tentang teknik pengolahan buku-buku perpustakaan

 Melaksanakan seminar/lokakarya tentang pengolahan buku-buku perpustakaan

 Mengadakan pelatihan tentang pengolahan buku (inventarisasi, tajuk subjek, klasifikasi, katalogisasi, kelengkapan fisik buku, penataan buku)

Alternatif yang paling tepat dan feasible dilaksanakan

Mengadakan pelatihan tentang pengolahan buku-buku mencakup inventarisasi buku, tajuk subjek, klasifikasi, katalogisasi, kelengkapan fisik buku dan penataan buku di rak buku

Metode Kegiatan

 Memberikan seminar/lokakarya tentang perpustakaan sekolah dan teknik pengolahan buku

 Melakukan pelatihan pengolahan buku meliputi inventarisasi buku, tajuk subjek buku, klasifikasi, katalogisasi, kelengkapan fisik buku dan penataan buku di rak buku

(15)

15

Kegiatan P2M ini akan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan, yang terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertama, penjelasan informasi dan pemantapan pemahaman perpustakaan sekolah dan tahap kedua, pelatihan pengolahan buku-buku perpustakaan.

Pelaksanaan masing-masing tahap diuraikan sebagai berikut.

1) Tahap Penjelasan Informasi (sosialisasi) dan Pemantapan Pemahaman Perpustakaan sekolah

Langkah-langkah kegiatannya, yaitu:

a. Merencanakan tempat untuk penyampaian informasi (sosialisasi) dan pemahaman pada satu lokasi yang layak dan representatif untuk kegiatan tersebut

b. Memberikan penjelasan dan pemahaman tentang eksistensi perpustakaan sekolah c. Diskusi dan tanya jawab antara nara sumber, pelatih dan peserta

2) Tahap Pelatihan pengolahan buku-buku perpustakaan Langkah-langkah kegiatannya yaitu:

a. Melatih peserta tentang pengolahan buku bidang inventarisasi buku

b. Melatih peserta tentang pengolahan buku bidang penentuan tajuk subjek buku c. Melatih peserta tentang pengolahan buku bidang klasifikasi buku

d. Melatih peserta tentang pengolahan buku bidang katalogisasi buku e. Melatih peserta tentang pengolahan buku bidang kelengkapan fisik buku f. Melatih peserta tentang pengolahan buku bidang penataan buku di rak buku g. Melakukan penilaian terhadap hasil pengolahan buku yang dihasilkan oleh para

peserta

h. Melakukan pedampingan pengolahan buku ke tempat peserta pelatihan

Kegiatan P2M ini direncanakan dilakukan selama 8 (delapan) bulan yang dimulai dari tahap pengajuan proposal, perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi kegiatan. Keberhasilan dari kegiatan ini dilihat dari kuantitas dan kualitas produk berupa yaitu buku induk inventaris, daftar buku-buku yang diklasifikasi, kartu katalog buku (katalog judul, pengarang, subjek)bentuk hasil pengolahan buku yang dihasilkan oleh para peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan ini. Tabel berikut menyajikan aspek yang dievaluasi dan kriteria indikator pencapaian tujuan.

(16)

16

Tabel 01 Rancangan Evaluasi

Aspek yang dievaluasi Indikator pencapaian tujuan Buku induk inventarisasi,

daftar buku yang telah diklasifikasi dan kartu katalog buku yang dihasilkan oleh para peserta selama kegiatan P2M

- Jumlah cantuman bibliografis buku dalam buku inventarisasi (buku induk)

- Daftar buku-buku yang diklasifikasi sesuai sistem DDC

- Kartu katalog buku (Katlog Judul, Pengarang, Subjek) sesuai dengan pedoman katalogisasi deskriptif

Adapun produk luaran yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian ini, antara lain: 1) Buku inventaris (Buku Induk) berisi cantuman bibliografis buku

2) Daftar Tajuk Subjek buku sesuai buku pedoman penentuan subjek buku 3) Daftar judul buku yang telah diklasifikasi berdasar sistem DDC

4) Kartu katalog buku (katalog judul, katalog pengarang dan katalog subjek) 5) Artikel ilmiah hasil P2M

(17)

17 BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan

1) Peserta, Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan pokok yang dilakukan dimulai dari (1) persiapan materi seminar dan pelatihan; (2) persiapan pedampingan ; (3) koordinasi tentang peserta seminar dan pelatihan serta waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan; (4) kegiatan pelatihan dan pedampingan

Persiapan materi seminar dilakukan di bulan Mei sampai bulan Agustus 2017. Pada persiapan materi seminar dibuat makalah yaitu “Optimalisasi Pengolahan Buku Dalam Rang Peningkatan Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah” oleh Ir. I Gede Dana (pustakawan ahli madya Undiksha). Koordinasi dan komunikasi secara intens dengan peserta yang berjumlah 30 orang tenaga perpustakaan sekolah tingkat SMP se-Kabupaten Buleleng, dengan mengedarkan surat permintaan menjadi peserta dan komunikasi lisan ke masing-masing peserta, surat permintaan menjadi nara sumber dan moderator. Kegiatan seminar dan pelatihan dilakukan pada hari Jumat, tanggal 8 September 2017 bertempat di Ruang Pertemuan Gedung Perpustakaan Undiksha jalan Udayana, Singaraja, Bali mulai pukul 08.00 sampai pukul 13.30 wita.

2) Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan pelatihan ini memiliki hubungan yang sangat dekat dengan lembaga formal yang bergerak di bidang perpustakaan. Sesuai dengan khalayak sasaran yang telah ditetapkan di atas, lembaga formal yang terkait dengan kegiatan ini adalah pimpinan sekolah tingkat SMP se-kabupaten Buleleng. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan pelatihan ini senantiasa berokordinasi dengan pihak-pihak terkait mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan pelatihan dan pedampingan.

Kegiatan pelatihan mengolah buku-buku perpustakaan yang dimulai kegiatan inventarisasi/registrasi buku, klasifikasi buku, katalogisasi buku dan penataan buku di rak dilakukan pada hari Jumat, tanggal 8 September 2017. Dari 30 orang tenaga perpustakaan yang diundang sebagai peserta yang datang sebanyak 18 orang (90%). Daftar hadir nama pustakawan peserta pelatihan terlampir. Adapun susunan acara kegiatan pada pelatihan tampak sebagai berikut.

(18)

18

Tabel 02. SUSUNAN ACARA KEGIATAN PELATIHAN DAN PEDAMPINGAN PENGOLAHAN BUKU BAGI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SMP SE-KABUPATEN BULELENG, PROPINSI BALI

WAKTU KEGIATAN KETERANGAN

08.00 – 09.00 Registrasi Peserta Panitia

09.00 – 09.30 Pembukaan

1) Laporan Ketua Pelaksana 2) Sambutan sekaligus membuka pelatihan

Ketua Pelaksana Ketua LPPM Undiksha

9.30 – 13.00 1) Penyampaian Materi, Diskusi 2) Pelatihan dan pedampingan pengolahan buku-buku

Nara sumber

Nara sumber & pelatih

13.00 – 13.30 Penutupan Panitia

Jika dilihat dari proses, berdasarkan pengamatan yang dilakukan dari awal sampai akhir kegiatan pelatihan, pelaksanaan pelatihan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana. Peserta mengikutinya dengan serius, tekun, aktif, dan penuh antusias serta semangat. Keseriusan dan ketekunan mereka tampak dari kehadiran mereka dan antusias mereka mengikuti kegiatan tersebut. Seluruh peserta tampak tekun mengikuti acara demi acara dari awal sampai akhir. Aktivitas mereka bercermin dari munculnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ketika proses tanya jawab berlangsung. Setelah acara pembukaan yang dilanjutkan dengan sambutan singkat dari Ketua LPPM Undiksha yang menekankan beta pentingnya perpustakaan sebagai jantungnya sekolah. Perlunya pengelolaan perpustakaan secara professional oleh para petugasnya , termasuk dalam mengolah buku-buku sehingga tingkat kunjungan dan pemanfaatan buku menjadi meningkat. Ketua LPPM Undiksha mengapresiasi positif kegiatan ini karena melalui pelatihan ini para petugas akan memiliki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan para petugas dalam mengolah buku-buku yang ada. Setelah sambutan dilanjutkan membuka secara resmi kegiatan pelatihan ini.

(19)

19

Pada garis besarnya, acara pelatihan terdiri atas dua bagian, seperti diuraikan di bawah ini. Pertama ceramah dan tanya jawab tentang Optimalisasi Pengolahan Buku Dalam Rangka Peningkatan Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah. Pada kegiatan ini, Materi ceramah disampaikan oleh Pustakawan Madya Undiksha (Ir.I Gede Dana). Makalah materi ini nara sumber menyampaikan hal-hal : (1) Eksistensi Perpustakaan Sekolah, (2) Optimalisasi Pengolahan Buku.

Dalam acara diskusi dan tanya jawab, banyak pertanyaan muncul dari peserta berkaitan dengan judul makalah, seperti fungsi dan manfaat perpustakaan sekolah, komponen apa saja dalam optimalisasi pengolahan buku. Semua pertanyaan yang muncul dari peserta dijawab dengan lugas, jelas dan terinci dari nara sumber.

Kegiatan tahap kedua yaitu pelatihan dan pedampingan mengolah buku yang meliputi pemberian cap/stempel dan tanda kepemilikan buku, penentuan subjek buku, memberi nomor klas buku, menginventarisasi atau meregistrasi buku, dan katalogisasi buku serta penataan buku-buku di rak.

Berdasarkan hasil pelatihan dan pedampingan terhadap pekerjaan peserta, berikut ini ditampilkan hasil dari pelatihan tersebut yaitu pemberian nomor klas buku dengan sistem DDC dan pembuatan kartu katalog.

(20)
(21)

21

Secara kualitatif, pada umumnya peserta sudah mampu membuat dan mencantumkan registrasi buku, menentukan subjek buku, klasifikasi buku dan katalogisasi buku.

B. Pembahasan

Pada bagian hasil, sudah dikemukakan bahwa, secara kuantitatif, keterampilan peserta memberi nomor klas buku sesuai sistem DDC dan membuat kartu katalog buku sudah mencapai hasil yang baik. Namun, secara kualitatif, masih ada kelemahan terutama dalam memberi nomor buku-buku yang subjen judulnya tidak ada salin keterkaitan da nada dua subjek yang tidak saling mempengaruhi. Hal ini tampaknya disebabkan oleh beberapa faktor.

Pertama, walaupun sudah dijelaskan secara jelas, terinci dan disertai dengan contoh-contoh, sebagian besar peserta masih merasakan adanya kesulitan dalam memberi nomor kelas buku pada beberapa judul yang memiliki subjek lebih dari satu subjek. Secara teoritis, mereka sudah memahami bahwa dalam klasifikasi ada prinsip-prinsip umum yang semestinya diperhatikan oleh setiap pengklasir buku.

Kedua, faktor keterbatasan pengalaman para peserta dalam mengolah buku-buku secara baku atau benar berdasar pada sistem kepustakawanan. Padahal, orang bijak mengatakan bahwa pengalaman merupakan guru yang paling utama.

Ketiga, rendahnya motivasi dan semangat para petugas perpustakaan sekolah tingkat SMP se-kabupaten Buleleng untuk mengolah buku-buku berdasar aturan baku dalam pengolahan buku.

(22)

22 BAB IV PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil pelaksanaan kegiatan yang telah diuraikan di atas dan ketercapaian dari hasil produk yang dihasilkan oleh peserta pelatihan, dapat disimpulkan bahwa secara kuantitatif keterampilan dalam mengolah buku-buku para petugas perpustakaan sekolah tingkat SMP se-kabupaten Buleleng setelah mengikuti pelatihan dan pedampingan ini tergolong berhasil. Namun, secara kualitatif, ada beberapa peserta yang mengalami kesalahan atau kesulitan dalam memberi nomor klas buku dengan sistem DDC pada judul-judul buku yang subjeknya lebih dari satu dan tidak saling keterkaitan. Hal ini tampaknya disebabkan oleh beberapa faktor seperti (1) sebagian besar peserta masih merasakan adanya kesulitan dalam mengolah buku (terutama klasifikasi dan katalogisasi buku), (2) faktor keterbatasan pengalaman peserta dalam mengolah buku dengan sistem baku kepustakawanan, dan (3) rendahnya motivasi dan semangat peserta dalam mengolah buku-buku yang dimiliki, padahal motivasi dan semangat merupakan syarat mutlak dalam meningkatkan kinerja.

B. Saran

Sehubungan dengan simpulan di atas, pada bagian ini, dipandang perlu dikemukakan beberapa saran. Pertama, perlu ditingkatkan pelaksanaan pelatihan mengolah buku-buku perpustakaan. Hal ini penting karena mengolah buku merupakan bidang utama dalam perpustakaan. Kedua, aktivitas mengolah buku dengan sistem baku

(23)

23

merupakan syarat utama dalam pengelolaan buku yang professional. Ketiga, frekuensi pelaksanaan pelatihan teknis kepustakawanan bagi petugas perpustakaan khususnya di tingkat sekolah perlu ditingkatkan baik dalam jumlah waktu kegiatan maupun jumlah pesertanya.

Daftar Pustaka

Basuki, Sulistyo. 1994. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Damono. 2007. Perpustakaan Sekolah: pendekatan aspek manajemen dan tata kerja : Jakarta : Grasindo

Lasa HS. 2005. Manajemen perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media

Indonesia. 2010. Undang-Undang RI Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan.Jakarta : Perpusnas RI

---. 1995. Perpustakaan Sekolah: petunjuk untuk membina, memakai, dan memelihara perpustakaan sekolah. Jakarta: Perpusnas RI

Soeatminah. 1992. Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius

Suhendar, Yaya. 2014. Cara Mengelola Perpustakaan Sekolah.Jakarta: Prenada Sumardji,P. 1994. Mengelola perpustakaan: tata kerja pengelolaan, penyimpanan

dan penyusunan buku dengan kartu katalogisasi di perpustakaan. Yogyakarta : Kanisius

(24)

24 Lampiran 1

1. Administrasi

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Alamat: Jalan Udayana No.11, Singaraja-Bali Telp.-Fax: (0362) 22570 Kode Pos 81116

Laman: www.undiksha.ac.id

Nomor : /UN48.15/PM/ 2017 Singaraja, 22 Agustus 2017 Lampiran : 1 (satu) eks.

Perihal : Permohonan Menugaskan Peserta Pelatihan Yth. ………..

Dengan hormat, sehubungan dengan pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Pendidikan Ganesha seperti tertera di bawah ini untuk mengadakan pengabdian kepada masyarakat, dengan data-data sebagai berikut.

No Nama NIP Unit Kerja

1 Drs. I Ketut Artana,S.Sos. 196408311990031001 Perpustakaan Undiksha 2 I Putu Sukayana,S.E. 196810142002121002 Perpustakaan Undiksha 3 Komang Witarini,S.Sos. 197302212001122001 Perpustakaan Undiksha Judul Kegiatan : Pelatihan dan Pedampingan Pengolahan Buku Bagi Petugas

Perpustakaan Sekolah Tingkat SMP Se-Kabupaten Buleleng

Berkenan dengan itu, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menugaskan 1 (satu) orang Tenaga Perpustakaan/Pustakawan untuk hadir sebagai peserta dalam kegiatan tersebut, pada:

Hari, tanggal : Jumat, 8 September 2017 Waktu : 08.00 – 13.30 WITA

Tempat : Gedung Perpustakaan Undiksha, lantai 2 (Ruang Pertemuan) Jalan Udayana, Singaraja

(25)

25 Acara : terlampir

Informasi keikutsertaan dalam kegiatan tersebut dapat disampaikan lewat sms ke no.

081338756915, 082237370947 (artana) dan sudah dapat kami terima paling lambat hari Selasa, 5 September 2017. Bilamana tidak ada informasi kami nyatakan tidak ikut dalam kegiatan tersebut.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, diucapkan terima kasih. Mengetahui

Ketua LPPM, Ketua Pelaksana,

Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum. Drs. I Ketut Artana,S.Sos. NIP 195612311983031022 NIP 196408311990031001

Nomor : - 28 Agustus 2017

Lamp. : 1 (satu) eks. Perihal : Permohonan Hadir

Yth. Kepala Perpustakaan

Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha)

Dengan hormat, sehubungan dengan pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat dengan judul

“Pelatihan dan Pedampingan Pengolahan Buku Bagi Petugas Perpustakaan Sekolah Tingkat SMP Se-Kabupaten Buleleng”, kami mohon perkenan Bapak untuk hadir dalam acara Pembukaan di kegiatan tersebut pada:

hari, tanggal : Jumat, 8 September 2017

waktu : pukul 09.00 – 09.30 WITA - selesai

tempat : Gedung Perpustakaan Undiksha, lantai 2 (Ruang Pertemuan)

Demikian kami sampaikan, atas perhatian, kehadiran dan perkenan Bapak, diucapkan terimakasih.

Ketua Pelaksana,

Drs. I Ketut Artana,S.Sos. NIP 19640831 199003 1 001

(26)

26 SUSUNAN ACARA

“PELATIHAN DAN PEDAMPINGAN PENGOLAHAN BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SMP SE-KABUPATEN BULELENG”

Jumat, 8 September 2017

No Acara Waktu Ket.

1 Registrasi Peserta 08.00 – 09.00 Tim Pelaksana

2 Pembukaan

a. Laporan Ketua Pelaksana

b. Sambutan

09.00 – 09.30

Ketua Pelaksana

Ketua LPPM

3 Pemaparan Materi Seminar 09.30 – 10.30 Nara Sumber

4 Pemaparan Materi Pelatihan 10.30 – 11.30 Ketua Pelaksana

5 Pelatihan Pengolahan Buku 11.30 – 13.00 Tim Pelatih

(27)

27

Lampiran 2

(28)

28 Lampiran :

(29)
(30)
(31)
(32)

32

4. Peta Asal Peserta dan Lokasi Kegiatan

(33)

33

MATERI

PELATIHAN PENGOLAHAN BUKU

Oleh

Tim Pelaksana P2M Undiksha

PROSES PENGOLAHAN BUKU

PEMBERIAN STEMPEL IDENTITAS PERPUSTAKAAN  Stempel/cap rahasia

Langkah pertama pengolahan buku adalah memberikan identitas kepemilikan buku tersebut. Pemberian identitas ini dilakukan dengan cara memberikan stempel perpustakaan pada setiap buku perpustakaan. Stempel yang dibubuhkan dalam buku tersebut berfungi sebagai identitas kepemilikan sehingga apabila buku tersebut hilang dan ditemukan seseorang maka dengan mudah dapat dikembalikan ke perpustakaan. Stempel bukti kepemilikan ini diletakkan pada bagian-bagian tertentu dari buku seperti halaman judul, halaman akhir buku atau setiap awal bab, atau pada halaman-halaman tertentu secara konsisten. Misalnya, pada halaman 15, 25, 55, dst. Ketentuan ini merupakan otoritas penuh suatu perpustakaan untuk memberikan identitas pada buku yang dimilikinya.

Contoh : Stempel Perpustakaan

 Stempel/cap Inventaris

Selain memberikan stempel perpustakaan pada halaman tertentu yang ada di dalam sebuah buku, pengelola perpustakaan juga perlu memberikan stempel inventarisas pada halaman judul koleksi. Pada stempel ini, pengelola perpustakaan membubuhkan nomor inventaris pada kolom inventaris, nomor panggil koleksi pada kolom klas, tanggal terima pada kolom terima dan membubuhkan tanda tangan staf perpustakaan yang melakukan kegiatan inventarisas pada kolom tanda tangan (ttd).

(34)

34 Contoh : Stempel Inventaris

 Stempel/cap samping buku

Bagian luar samping kanan buku/bagian samping atas buku/bagian samping bawah buku harus diberi stempel identitas perpustakaan agar mudah dikenali.

Contoh : Stempel Kepemilikan

PENENTUAN SUBJEK BUKU

Subjek Buku/Pokok Persoalan yang dibahas dalam Buku tsb. Cara menentukan subjek meliputi langkah-langkah yaitu :

1. Judul Buku 2. Daftar Isi 3. Daftar Referensi

4. Kata Pengantar/Pendahuluan 5. Membaca sebagian / seluruhnya 6. Bibliografi, tinjauan buku 7. Bertanya pada ahlinya

(35)

35 KLASIFIKASI

Adapun prinsip-prinsip umum klasifikasi yaitu sebagai berikut.

a) Kecuali kesusasteraan, klasifikasi buku menurut subjeknya kemudian menurut bentuknya

b) Klasifikasilah buku sesuai dengan maksud dan tujuan pengarangnya

c) Klasifikasilah buku pada subjek yang paling spesifik dan bukan pada subjek yang lebih luas

d) Apabila sebuah buku dapat ditempatkan pada dua nomor klasifikasi yang sama tepatnya, maka klasifikasilah pada nomor klas yang paling bermanfaat bagi pemakainya

e) Apabila sebuah buku membahas dua subjek atau lebih yang saling berhubungan, klasifikasilah pada subjek yang paling banyak tekanan/uraiannya

f) Apabila sebuah buku membahas dua subjek atau lebih yang tidak saling berhubungan, maka

a. klasifikasilah pada subjek yang paling banyak diuraikan

b. bila uraiannya sama banyak, klasifikasilah pada subjek yang lebih dahulu dalam buku tersebut, atau

c. kalau tidak jelas mana yang lebih banyak diuraikan,maka klasifikasilah pada subjek yang disebut terlebih dahulu dalam bagan klasifikasi

g) Bila sebuah buku memuat tiga subjek atau lebih yang semuanya merupakan bagian dari subjek yang lebih luas, hendaknya diklasifikasikan pada subjek yang mencakup semuanya

h) Bila sebuah buku terdiri dari dua subjek yang saling mempengaruhi, maka klasifikasilah pada subjek yang dipengaruhinya

i) Apabila sebuah buku punya subjek yang membahas dua aspek atau lebih dan tidak jelas aspek mana yg diutamakan, maka klasifikasilah pd :

a) pada aspek disiplin yang lebih luas

(36)

36 INVENTARISASI

Inventarisasi bahan pustaka merupakan kegiatan pencatatan data bibliografis suatu bahan pustaka seperti judul buku, pengarang, penerbit, klasifikasi, dst sedemikian rupa sehingga setiap eksemplar bahan pustaka memiliki satu nomor inventaris.

Contoh : Format Buku Induk Perpustakaan

PERPUSTAKAAN ………

FORMAT BUKU INDUK PERPUSTAKAAN

No Tgl. Ju dul Penga rang Edi si Jlh Eks Pener bit Tem pat Ter bit Thn Ter bit Sum ber Bhs Har ga Satu an ISBN No. Klas No Inven Ket 1 2 dst KATALOGISASI Katalog Kartu

- Bentuk kartu (kertas manila) ukuran 7,5 X 12,5 cm - Setiap kartu berisi satu data katalog

- Keuntungan : praktis, penambahan data katalog tidak mengalami kesulitan karena katalog baru tinggal menyisipkannya padasusunan katalog yang sudah ada sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

- Kerugian : pemakai harus antri dalam menggunakan karena kartu katalog disimpan pada suatu tempat (laci) dan setiap kartu hanya memuat satu data

katalog

Format Katalog (KARTU)

1. Format katalog kartu meliputi : nomor panggil (Call Number/No.Akses), tajuk, dan deskripsi bibliografis. Deskripsi Bibliografis meliputi hal-hal sbb.

a. Bidang judul dan pernyataan kepengarangan

(37)

37

2. Pernyataan kepengarangan (ditulis setelah judul, dipisahkan dengan tanda baca garis miring (/)

b. Bidang Edisi

c. Bidang Impresum/ket. Penerbitan (kota/tempat terbit, nama penerbit dan tahun terbit) d. Bidang Kolasi (pernyataan fisik buku : jlh halaman, ket. gambar/ilustrasi, dan ukuran

tinggi buku e. Bidang Seri

f. Bidang Catatan/Anotasi

g. Bidang ISBN (International Standard Book Number) h. Bidang Jejakan

Sedangkan nomor panggil (call number) terdiri atas : nomor klasifikasi, 3 huruf pertama dari nama utama/keluarga pengarang dan 1 huruf pertama judul.

Contoh Kartu Katalog Buku

KATALOG PENGARANG (ENTRI UTAMA)

297.07

USM USMAN, Hafidz

p Pendidikan Agama Islam : untuk kelas 2 SD/ Hafidz Usman--Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994

65 hlm.: ilus.; 25 cm

Materi berdasarkan kurikulum 1994 1. AGAMA ISLAM-PENDIDIKAN I.J

(38)

38

KATALOG JUDUL

Pendidikan Agama Islam …. 297.07

USM USMAN, Hafidz

p Pendidikan Agama Islam : untuk kelas 2 SD/ Hafidz Usman--Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994

65 hlm.: ilus.; 25 cm

Materi berdasarkan kurikulum 1994 1. AGAMA ISLAM-PENDIDIKAN I.J

KATALOG SUBJEK

AGAMA ISLAM-PENDIDIKAN 297.07

USM USMAN, Hafidz

p Pendidikan Agama Islam : untuk kelas 2 SD/ Hafidz Usman--Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994

65 hlm.: ilus.; 25 cm

Materi berdasarkan kurikulum 1994 1. AGAMA ISLAM-PENDIDIKAN I.J

(39)

39 PENATAAN/PENGATURAN BUKU DI RAK

Buku yang telah diolah dan telah dilakukan verifikasi dan pengecekan data tidak ditemukan kesalahan, maka buku tersebut secepatnya ditata/diatur di rak-rak buku yang telah ada untuk dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para pemustaka. Penataan/pengaturan buku (shelving) di rak dapat berdasarkan klas buku atau berdasarkan subjek buku.

Gambar

Tabel 01 Rancangan Evaluasi
Tabel  02.  SUSUNAN  ACARA  KEGIATAN  PELATIHAN  DAN  PEDAMPINGAN  PENGOLAHAN  BUKU  BAGI  TENAGA  PERPUSTAKAAN  SEKOLAH  TINGKAT SMP SE-KABUPATEN BULELENG, PROPINSI BALI

Referensi

Dokumen terkait

Risiko sistematis, yang diukur dengan beta, adalah risiko yang berasal dari faktor ekonomi makro yang menyangkut seluruh perusahaan yang ada di pasar, seperti

Penilaian : skor yang dicatat adalah waktu yang diperoleh testi dalam menempuh jarak 300 meter dicatat sampai dengan 0,1 detik.. Tes Duduk

Variabel bebas penelitian ini adalah suplementasi vitamin C pada induk mencit yang terintoksikasi timbal sedangkan variabel terikatnya adalah kadar timbal dalam darah induk

manajemen pengetahuan adalah suatu sistem tik (teknologi informasi dan komunikasi) dalam pengertian sebuah sistem aplikasi yang mengkombinasikan dan mengintegrasikan fungsi

Negara memiliki , sesuai dengan Piagam PBB dan prinsip-prinsip hukum internasional , hak berdaulat untuk memanfaatkan sumberdaya mereka sendiri sesuai dengan kebijakan pengelolaan

mulai dari proses perekrutan siswa, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar baik.. akademik maupun non akademik, pemberian layanan kegiatan

Permasalahan pertama yang dialami Desa RongDalem Kecamatan Omben Kabupaten Sampang adalah persoalan terkait kekurangan kebutuhan air yang senantiasa dihadapi oleh

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ada beberapa implikasi terhadap pihak yang berkompeten demi peningkatan akreditasi yaitu mengoptimalkan perenanaan serta fungsi