Knowledge management system (KMS) atau sistem
manajemen pengetahuan adalah suatu sistem tik (teknologi
informasi dan komunikasi) dalam pengertian sebuah sistem
aplikasi yang mengkombinasikan dan mengintegrasikan fungsi
untuk sebuah perlakukan kontekstual terhadap masing masing
pengetahuan eksplisit dan tasit, selama sebuah organisasi atau
bagian organisasi tersebut menjadi target dari tindakan
Tujuan utama dari KMS adalah untuk mendukung dinamika pembelajaran organisas
idan keefektifan organisasi tersebut
KMS dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang berbeda, antara lain :
1.Berfokus terhadap dukungan TIK untuk sebuah siklus hidup KM dan/atau instrumen organisasi tertentu yang diterapkan sebagai bagian dari tindakan manajemen pengetahuan.
2.Berfokus pada analogi yang diusulkan antara manusia dan pemrosesan serta pembelajaran informasi yang bersifat organisasional.
3.Meninjau ulang seperangkat fungsi yang menjadi bagian dari KMS sebagaimana yang telah ditawarkan di pasaran.
Perbedaan Utama antara KMS dan dan sistem TIK tradisional antara lain sistem
pengelolaan dokumen, solusi intranet, atau perangkap kelompok dpat dikrakteristikkan sbg berikut:
A.Tindakan
Menurut Stein dan Zwass (1955), didefinisikan bahwa adanya penekanan
terhadap tujuan utama dari KMS untuk meningkatkan keefektifan organisasional dengan adanya
manajemen sistematis terhadap sebuah pengetahuan. Dengan demikian, KMS merupakan bagian
teknologis dari tindakan KM yang juga meliputi orientasi manusia dan
instrumen organisasi yang berfokus pada peningkatan produktivitas pekerjaan berbasis pengetahuan.
Jenis – jenis tindakan KM bergantung
B.Konteks
Menurut Alavi dan Leidner (2001), KMS diterapkan untuk mengelola
pengetahuan yang dijelaskan sebagai informasi personal terkait dengan fakta, prosedur, konsep, interpretasi, ide,observasi, dan penilaian. Dari sudut
pandang KMS, pengetahuan atau knowledge adalah
informasi yang bermakna untuk dikelola, diakumulasi, dan ditanam dalam konteks penciptaan dan penerapan
sebuah KMS mungkin saja tidak muncul secara radikal berbeda dengan sistem informasi yang ada, namun membantu untuk mengasimilasi informasi
kontekstual
C.Proses
KMS dikembangkan untuk mendukung dan menambah proses pengetahuan
intensif, tugas atau proyek dalam beberapa hal, misalnya menciptakan,
membangun, identifikasi, menangkap,akuisisi, seleksi, dll. dan yang terakhir
namun bukan paling sedikit adalah penerapan pengetahuan, yang disebut
juga siklus hidup pengetahuan, dimana pada akhirnya berfungsi untuk
D.Partisipan
User memainkan peran aktif sebagai partisipan yang terlibat dalam jaringan
pengetahuan dan komunitas yang dibangun oleh KMS. Hal ini tercermin
melalui dukungan dari konteks dalam KMS. Manajemen sistematis dalam
konteks dibutuhkan untuk menyediakan penghubung semantik antara
pengetahuan yang dikodifikasi dan manusia atai kolektif, seperti tim,
Kelompok kerja atau komunitas yang berperan sebagai pemegang
E.Instrumen
Secara khusus, KMS mendukung instrumen KM, diantaranya :
Menangkap, menciptakan, dan membagi best practices. Implementasi sistem manajemen pengalaman.
Menciptakan direktori pengetahuan korporasi, taksonomi atau ontologi. Menciptakan dan membina komunitas atau jaringan pengetahuan.
Memfasilitasi penyelesaian masalah.
F.Pelayanan
KMS digambarkan sebagai platform TIK dalam sejumlah pelayanan terintegrasi. Proses -proses yang harus didukung telah memberikan indikasi awal terhadap jenis pelayanan yang dibutuhkan. Contoh untuk pelayanan mendasar antara lain untuk kolaborasi, pengelolaan alur kerja, manajemen dokumen dan konten,
G.Platform
KMS itu sendiri mengandung platform komprehensif daripada perangkat individual dengan pelayanan lebih lanjut yang dibangun pada tingkat atas yang secara eksplisit mempertimbangkan pokok‑pokok pengetahuan,yaitu informasi atau konten ditambah dengan konteks didalamnya. Pelayanan
Dikombinasikan dan diintegrasikan dalam rangka mengembangkan instrumen KM. Sebuah KMS harus selaras dengan hal‑hal berikut :
1. Dengan lingkungan bisnis
2. Dengan lingkungan user dengan ekspektasi tentang pengalaman user yang melimpah danpelayanan KMS yang dipersonalisasi sesuai dengan permintaan.
3. Dengan lingkungan infrastruktur TI yang menentukan dasar teknis
4. Dengan lingkungan fungsional yang menentukan interface pelayanan untuk desain KMS.