PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA LEMBAGA
KURSUS FCC (FOREIGN LANGUAGE COURSE & CLUB)
BERBASIS WEB
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan
Pada Program Studi Sistem Informasi
Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Oleh : Virgiawan Listianto
1.05.07.122
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
ii
English language course registration process and promote excellent teaching methods applied FCC (Foreign Language Course & Club), the most important thing is to improve infrastructure services in terms of information systems, especially information systems that utilize web-based technology. But now the promotion is deemed insufficient only by making use of posters and banners as well as the registration process is less effective because of the prospective member had to go FCC to register.
System development method used by the author is Prototype, a tool used to design systems in the form flowmap (document flow chart), Context Diagram (Diagram Context), Data Flow Diagrams (DFD) and Data Dictionary. Techniques using research methods of data collection by observation and interview, while in database design, beginning with Normaslisasi, Entity Relational Diagram (ERD) and Table Relations. To design the program authors use the programming language PHP with MySQL database.
From the results of research conducted with the goal of building a web-based information system, then all forms of service activities ranging from registration, promotion process, and communication between members with a member or advisor can be more interactive with the discussion forum.
i
ABSTRAK
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan memberikan jasa kursus bahasa inggris terutama dalam proses pendaftaran dan mempromosikan metode pembelajaran unggulan yang diterapkan FCC (Foreign Language Course & Club) maka hal terpenting adalah meningkatkan infrastruktur pelayanan dari segi sistem informasi terutama sistem informasi yang memanfaatkan teknologi berbasis web. Namun saat ini proses promosi tersebut dirasa kurang cukup hanya dengan memanfaatkan poster dan spanduk serta proses pendaftaran yang kurang efektif karena calon member harus mendatangi FCC untuk melakukan pendaftaran.
Metode pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis adalah Prototype, alat yang digunakan untuk merancang sistem berupa flowmap (bagan alur dokumen), Context Diagram (Diagram Kontek), Data Flow Diagram (DFD) dan Kamus Data. Teknik pengumpulan data menggunakan metode penelitian dengan cara observasi dan wawancara, sedangkan pada perancangan basis data, diawali dengan Normaslisasi, Entity Relational Diagram (ERD) dan Tabel Relasi. Untuk perancangan program penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan tujuan membangun sistem informasi berbasis web ini, maka segala bentuk kegiatan pelayanan mulai dari pendaftaran, proses promosi, dan komunikasi antara member dengan member atau advisor dapat lebih interaktif dengan adanya forum diskusi.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan
melimpahkan rahmat dan
akhir ini dengan baik,
“Perancangan Sistem
Language Course & Club)
Penulisan skripsi
gelar Sarjana (S1) pada
Ilmu Komputer, Universita
Penulis menyadari
proses penyusunan skripsi
bantuan dari berbagai p
itu dengan segala kerendahan
penulisan skripsi ini masih
maupun materinya. Hal ini
penulis. Walaupun demikian
penyelesaian skripsi ini agar
bermanfaat, khususnya bagi
saran demi perbaikan sangat diharapkan.
iii um Wr. Wb.
memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang sena
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
dengan baik, pada tugas akhir ini penulis menetapkan
Sistem Informasi Pada Lembaga Kursus FCC
urse & Club) Berbasis Web”.
skripsi ini guna memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh
pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik
r, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
menyadari banyak kesulitan dan hambatan yang dihadapi
penyusunan skripsi ini, namun berkat kerja keras, do’a, dukungan
berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat diselesaikan. Oleh
kerendahan hati penulis menyadari bahwa penyusunan
ini masih jauh dari kesempurnaan baik ditinjau dari
materinya. Hal ini mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan
upun demikian usaha yang maksimal telah dilakukan
skripsi ini agar dapat memenuhi harapan. Semoga skripsi
khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca sehingga kritik
kan sangat diharapkan.
yang senantiasa
menyelesaikan tugas
menetapkan judul
FCC (Foreign
dalam memperoleh
Fakultas Teknik dan
KOM) Bandung.
dihadapi dalam
do’a, dukungan dan
diselesaikan. Oleh karena
penyusunan dan
ditinjau dari kalimat
dan pengetahuan
dilakukan dalam
skripsi ini dapat
iv
Ucapan terima kasih yang tidak terbatas dari penulis kepada kedua orang
tua dan seluruh keluarga tercinta yang tidak pernah berhenti mendoakan,
memberikan motivasi dan dukungan dalam segala hal.
Terwujudnya tugas akhir ini tidak terlepas dari dukungan, kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Dr. Arry Akhmad Arman, selaku dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia.
3. Dadang Munandar, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika
Universitas Komputer Indonesia.
4. Novrini Hasti, S.Si., MT. selaku Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan masukan yang sangat berguna bagi penulis.
5. Imelda, ST., MT. selaku dosen wali MI-3 2007 yang telah membantu
kelancaran dari berbagai permasalahan mengenai perkuliahan.
6. Seluruh dosen pengajar dan Staff di Universitas Komputer Indonesia.
7. Febri Ahmad Azizi selaku ketua Yayasan Sinergi Pemuda Mandiri beserta
staff yang telah memberikan ijin bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Regitha Asri yang telah memberikan semangat, perhatian dan selalu setia
menemani dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Windi Sugandi selaku pembimbing lapangan yang selalu membantu dalam
v
Akhir kata penulis ucapkan semoga segala bantuan yang telah diberikan
kepada penulis selama penyusunan skripsi ini mendapat balasan rahmat dan
hidayah serta dicatat sebagai amal ibadah oleh Alloh SWT, Amien.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bandung, Juni 2011
Penulis
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi bagian dari gaya
hidup manusia, kemajuannya luar biasa terutama dalam bidang komputer dan
terus berkembang dari waktu ke waktu. Saat ini hampir disegala bidang
membutuhkan komputer sebagai alat bantu, karena memiliki kelebihan yaitu dari
segi kecepatan dan ketelitian.
Setelah komputer menjadi alat bantu yang pertama pada jaman sekarang,
internet juga merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi media untuk
saling berinteraksi dalam jarak jauh. Dengan memanfaatkan internet, pemakaian
komputer di seluruh dunia dimungkinkan untuk saling berkomunikasi dan
pemakaian bersama informasi dengan cara saling kirim e-mail, menghubungkan
ke komputer lain, mengirim dan menerima file. Selain itu salah satu fasilitas dari
internet yaitu web, web merupakan sebuah fasilitas yang sangat membantu dalam
berbagai kegiatan yang berbasiskan online, dari mulai promosi, bertransaksi
barang dan jasa sampai bertukar informasi bisa dilakukan dalam fasilitas ini.
Seiring dengan kemajuan tersebut, telah kita sadari bahwa untuk
menghadapi persaingan, menghadapi dunia kerja, mendapatkan beasiswa ke luar
negeri, naik jabatan, dibutuhkan suatu keahlian yang mampu menunjang masa
depan putra-putri bangsa. Salah satu dari keahlian tersebut adalah mampu
berbicara bahasa asing khususnya bahasa Inggris yang mana pada saat ini bahasa
Berdasarkan hal tersebut, banyak sekali pelaku bisnis yang bergerak
dalam bidang pendidikan terutama kursus bahasa Inggris, tujuan mereka adalah
mendidik setiap orang yang ingin menguasai atau fasih berbahasa Inggris dengan
baik. Dari motivasi tersebut lahirlah sebuah lembaga yang dibangun dengan nama
FCC (Foreign Language Course & Club) yang dijadikan sebagai objek penelitian
dalam masalah sistem informasinya oleh penulis.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan pemberian jasa kursus bahasa
Inggris yang lebih baik, maka hal terpenting adalah meningkatkan infrastruktur
pelayanan dari segi sistem informasi, hal ini disebabkan karena sistem informasi
merupakan faktor utama yang paling berperan dan terkait dalam menunjang
jalannya sebuah badan usaha. Nantinya diharapkan sistem informasi yang baik
dan sistematik itu dapat meningkatkan kelancaran untuk menunjang keberhasilan
kerja sebagai target yang harus dicapai suatu badan usaha.
Lembaga kursus FCC (Foreign Language Course & Club) pada
kenyataannya masih mempunyai beberapa kekurangan, terutama dalam segi
sistem informasi yang belum memadai. Terbukti dari banyak orang yang belum
tahu akan keberadaan atau informasi tentang FCC (Foreign Language Course &
Club) tersebut, proses registrasi member baru yang kurang efektif karena harus
mendatangi langsung tempat dimana FCC (Foreign Language Course & Club)
berada serta tidak ada forum diskusi sebagai media untuk bertukar informasi.
Sistem informasi berbasis website yang akan dibangun diharapkan bisa
3
mendapatkan kemudahan dalam akses informasi dan proses registrasi member
baru.
Berdasarkan hal-hal yang yang dipaparkan diatas, maka itu juga yang
melatarbelakangi penyusun mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA LEMBAGA KURSUS FCC (FOREIGN LANGUAGE
COURSE & CLUB)BERBASIS WEB”
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan diatas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya promosi program dan metode pembelajaran unggulan FCC
(Foreign Language Course & Club) karena hanya memanfaatkan media cetak
seperti brosur dan spanduk.
2. Proses registrasi yang kurang efektif karena harus mendatangi FCC (Foreign
Language Course & Club) secara langsung untuk mengambil dan mengisi
form registrasi.
3. Terbatasnya informasi mengenai FCC (Foreign Language Course & Club)
sehingga sulit untuk calon member maupun member mengetahui informasi
terbaru dari FCC.
4. Belum ada fasilitas forum diskusionline sebagai alternatif media komunikasi
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian identifikasi masalah diatas,
1. Bagaimana sistem informasi yang sedang berjalan pada FCC (Foreign
Language Course & Club)saat ini.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi berbasis web pada FCC (Foreign
Language Course & Club).
3. Bagaimana implementasi sistem informasi berbasis web pada FCC (Foreign
Language Course & Club).
4. Bagaimana pengujian sistem informasi berbasis web pada FCC (Foreign
Language Course & Club).
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk membuat Sistem
Informasi berbasis website pada FCC (Foreign Language Course & Club)
Bandung, guna meningkatkan kualitas promosi program dan metode pembelajaran
unggulan FCC (Foreign Language Course & Club), mempermudah calon
member dalam melakukan proses registrasi serta mendapatkan informasi secara
cepat dan akurat.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sistem informasi pada FCC (Foreign Language Course &
5
2. Untuk merancang sistem informasi berbasis web pada FCC (Foreign
Language Course & Club)Bandung.
3. Untuk mengimplementasikan sistem informasi berbasis web pada FCC
(Foreign Language Course & Club).
4. Untuk melakukan pengujian sistem informasi berbasis web pada FCC
(Foreign Language Course & Club).
1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis
Kegunaan secara keseluruhan dari sistem informasi yang akan dirancang
adalah untuk mempermudah calon member dalam melakukan proses registrasi,
mendapatkan informasi serta dapat bertukar informasi dalam media forum secara
online melalui website.
1.4.2. Kegunaan Akademis
Kegunaan secara akademis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat diantaranya :
1. Peneliti bisa mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang didapat dari
pelajaran tersebut dengan kenyataan yang sesungguhnya di lapangan.
2. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang
masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem informasi akademik.
3. Dapat digunakan sebagai bahan bacaan yang dapat memberi informasi
1.5. Batasan Masalah
Untuk mempemudah agar topik permasalahan tidak meluas dalam
penulisan yang mengacu pada judul yang telah ditulis, maka penulis membatasi
peninjauan-peninjauan pada pokok masalah sehingga tercapai maksud dan
tujuannya, sehingga permasalahan yang akan dibahas menjadi jelas. Untuk itu
penulis akan membatasi masalah diantaranya sebagai berikut :
1. Sistem informasi ini hanya membahas proses registrasi member baru, forum
dan promosi program dan metode pembelajaran unggulan FCC secara online.
2. Sistem informasi ini hanya menyediakan fasilitas forum bagi member yang
sudah terdaftar akan tetapi tidak disertai dengan fasilitas chat.
3. Media komunikasi antara member dengan advisor dalam forum online
melalui private message.
4. Sistem informasi ini hanya menyediakan fasilitas untuk posting berita terbaru,
adapun isi dari berita tersebut diatur oleh pihak FCC.
5. Sistem informasi ini tidak membahas mengenai administrasi, penjadwalan,
pembuatan sertifikat, dan pemilihan kelas bagi member.
6. Proses pembayaran biaya kursus diasumsikan secara cash atau dibayar lunas
7
1.6. Lokasi dan Jadwal Penelitian 1.6.1. Lokasi Penelitian
Penulis mengambil tempat untuk penelitian skripsi ini yaitu di FCC
(Foreign Language Course & Club) Jl. Ir. H. Djuanda No. 230 Bandung, Jawa
Barat.
1.6.2. Jadwal Penelitian
Lamanya penelitian yang dilakukan penulis mulai dari bulan Maret
sampai dengan bulan Mei. Berikut rincian waktu kegiatan penelitian di FCC
(Foreign Language Course & Club).
8
2.1. Konsep Dasar Sistem
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 1) dalam mendefinisikan
sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang menekankan
pada prosedur dan elemennya.
a. Pemahaman sistem dengan pendekatan prosedur, yaitu :
Suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Pemahaman sistem dengan pendekatan komponen atau elemen, yaitu :
Kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem
Dari pemahaman diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah
kumpulan dari komponen atau elemen-elemen atau sub-subsistem yang saling
berkaitan dan bekerja sama melakukan suatu urutan kegiatan yang saling
berhubungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.1. Karakteristik Sistem
9
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan.
Komponen-Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik
dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengatuhi proses
sistem secara utuh.
b. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan
menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungan dan juga merugikan. Lingkungan luar sistem yang
menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus
tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus
ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan
hidup dari sistem.
d. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
Keluaran dari satu subsistem akan mejadi masukan untuk subsistem lainnya
melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi
dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan Sistem
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenence input adalah
energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input
adalah energi yang diproses untuk medapatkan keluaran sistem.
f. Keluaran Sistem
Keluaran adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang
lain.
g. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran
h. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai
sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila
mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat mempengaruhi pada
11
2.1.2. Kalsifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang,
diantarannya :
a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem
abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Misalnya sistem yang berupa pemikiran-pemikiran
hubungan antara manusia dan tuhan (sistem teologi). Sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem
operasi, dan sebagainya.
b. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.
Sistem alamiah adalah sistem yang terbentuk atau terjadi secara alamiah
tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem pergantian siang dan malam.
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem
yang melibatkan iteraksi manusia dengan mesin disebut human-machine.
c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan
tingkah laku tertentu yang sudah diprediksi, sehingga keluaran dari sistem
dapat diramalkan. sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang
tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program yang dijalankan.
Sistem tak tentu adalah sistem dengan kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur propabilitas. Misalnya sistem sosial,
d. Sistem diklasifikasikan sebagai tertutup dan sistem terbuka. Sistem
tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan atau terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnnya. Sistem ini
menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem yang lain.
2.2. Konsep Dasar Informasi 2.2.1. Pengertian Informasi
Menurut McFaden dkk, dalam Abdul Kadir (2003:31) mendefinisikan
informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga
meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.
Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003:31), informasi adalah data yang
telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat
dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa informasi merupakan data yang telah diolah dan diproses sehingga
menghasilkan nilai baru dari suatu data dan bermakna bagi penerimanya.
2.2.2. Siklus Informasi
Gambar di bawah ini memperlihatkan siklus informasi (Burch dan
Grudnitski, 1989) yang menggambarkan pengolahan data menjadi informasi dan
pemakai informasi untuk mengambil keputusan, hingga akhirnya dari tindakan
13
Gambar 2.1Siklus Informasi
(Sumber : Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi (2003 : 32))
Hal terpenting untuk membedakan informasi dengan data, informasi itu
mempunyai kandungan “makna”, sedangkan data tidak. Pengertian makna di sini
merupakan hal yang sangat penting, karena berdasarkan maknalah si penerima
dapat memahami informasi tersebut dan secara lebih jauh dapat menggunakannya
untuk menarik kesimpulan atau bahkan mengambil keputusan.
2.2.3. Kualitas Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 11) kualitas informasi
(quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal
sebagai berikut :
a. Relevan (relevancy), seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut
terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang
akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan benang
aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan , dan dibuktikan oleh siapa
saja.
b. Akurat (accuracy), suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh
kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan (Completeness), seluruh pesan
telah benar / sesuai (Correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap
atau hanya sistem yang diinginkan oleh user.
c. Tepat waktu (timeliness), berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat
waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.
d. Ekonomis (economy), informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual tinggi,
serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal,
informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luar terhadap laju
pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.
e. Efesien (efficiency), informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun
kalimat yang sederhana, namun mampu memberikan makna dan hasil yang
mendalam.
f. Dapat dipercaya (reliability), informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat
dipercaya. Sumber tersebut telah teruji tingkat kejujurannya.
2.2.4. Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak
dapt tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir
15
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Jogiyanto (2005:11), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.3.2. Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski dalam Jogiyanto (2005:12) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block).
Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing- masing saling
berintegrasi satu sama lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai
sasarannya.
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, termasuk metode
dan media untuk memperoleh data yang dimasukan, yang dapat berupa
dokumen dasar.
2. Blok Model
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan
memanipulasi / mentransformer data masukan dan data yang tersimpan dalam
3. Blok Model
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi/mentransformasi data masukan dan data yang tersimpan dalam
basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
4. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem.
5. Blok Teknologi
Merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari
tiga bagian utama yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan
perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang
mengetahui teknologi dan membuatnya beroperasi (operator komputer,
pemrogram, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi, analis sistem).
Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi-aplikasi perangkat lunak (program).
6. Blok Basis Data
Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya,
tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
7. Blok Kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau terlanjur terjadi kesalahan dapat
17
2.4. Metode Pendekatan Sistem Informasi
Pendekatan Sistem adalah upaya untuk melakukan pemecahan masalah
yang dilakukan dengan melihat masalah yang ada secara menyeluruh dan
melakukan analisis secara sistem. Pendekatan sistem diperlukan apabila kita
menghadapi suatu masalah yang kompleks sehingga diperlukan analisa terhadap
permasalahan tadi, untuk memahami hubungan bagian dengan bagian lain dalam
masalah tersebut, serta kaitan antara masalah tersebut dengan masalah lainnya.
Pendekatan sistem dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
kita terhadap proses sebuah sistem yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang bersifat masih sangat umum dalam mewadahi,
mengispirasi, dan melatari metode pendekatan dalam cakupan teoritis tertentu.
Didalam melakukan penelitian terdapat beberapa metode pendekatan
namun penulis akan membandingkan antara pendekatan terstruktur dan
pendekatan berorientasi objek.
2.4.1. Pendekatan Berorientasi Objek
Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara
pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak,
sistem informasi atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan
memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek
yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata. Ada banyak cara untuk
mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, mulai dari abstraksi
mengabstraksikan dan memodelkan objek ini, data dan proses-proses yang
dipunyai oleh objek akan dienkapsulasi (dibungkus) menjadi satu kesatuan.
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep pendekatan berorientasi
objek dapat diterapkan pada tahap analisis, perancangan, pemrograman, dan
pengujian perangkat lunak.
[http://www.scribd.com/doc/60314795/36/Konsep-Dasar-Pendekatan-Berorientasi-Objek/28 Juli 2011]
2.4.2. Pendekatan Terstruktur
Teknik terstruktur, merupakan pendekatan formal untuk memecahkan
masalah-masalah dalam aktifitas bisnis menjadi bagian-bagian kecil yang dapat
diatur dan berhubungan untuk kemudian dapat disatukan kembali menjadi satu
kesatuan yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah.
Dalam hubungannya dengan pengembangan sistem informasi dan
software aplikasi sistem informasi, pemrograman terstruktur adalah proses yang
berorientasi kepada teknik yang digunakan untuk merancang dan menulis program
secara jelas dan konsisten. Desain terstruktur merupakan salah satu proses yang
berorientasi teknik yang digunakan untuk memilah-milah program besar ke dalam
hirarki modul-modul yang menghasilkan program computer yang lebih kecil agar
mudah untuk diimplementasikan dan dipelihara (diubah).
[http://www.scribd.com/doc/60314795/46/Sekilas-Pendekatan-terstruktur/28 Juli
19
2.4.2.1. Alat dan Teknik Pengembangan Sistem
Untuk melakukan langkah-langkah sesuai dengan metodologi
pengambangan sistem terstruktur, maka dibutuhkan alat-alat dan teknik untuk
melaksanakannnya. Alat-alat metodologi yang digunakan umumnya berupa
gambar, diagram, atau grafik karena mudah dipahami. Dalam hal ini penulis
menggunakan alat-alat sebagai berikut :
1. Flowmap
Flowmap merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara
keseluruhan dari sistem. Bagan flowmap ini berfungsi untuk menjelaskan
tentang urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem yang
menggambarkan aliran data atau dokumen dari satu entitas ke entitas yang
lainnya. Dalam pembuatan flowmap tidak ada rumus atau kaidah baku yang
bersifat mutlak, karena flowmap merupakan gambaran hasil pemikiran dalam
menganalisa suatu masalah dengan komputer, sehingga flowmap yang
dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram lainnya.
[http://www.scribd.com/doc/55468895/Pengertian-Flowmap-dan-lowchart-Beserta-Simbol/12 juni 2011]
2. Diagram Konteks (Context Diagram).
Diagram konteks merupakan alat-alat untuk struktur analisis. Pendekatan
struktur ini mencoba untuk mengambarkan sistem secara garis besar atau
secara keseluruhan. Diagram konteks ialah kasus khusus dari DFD atau bagian
dari DFD yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang direpresentasikan
[http://bwahyudi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/1289/perancis.doc/12
juni 2011]
3. DFD (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD
menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di
mana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari
data.
[http://mti.ugm.ac.id/~panji/.../DATA%20FLOW%20DIAGRAM%201.doc/12
juni 2011]
4. Kamus Data (Data Dictionary).
Kamus data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data,
analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir berisi tentang struktur
database.
5. Perancangan Basis Data
a. Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel atau
relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga
terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.
21
1. Bentuk Tidak Normal
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap.
Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan keadaan.
2. Bentuk Normal ke Satu (1 NF)
Pada tahapan ini dilakukan penghilangan beberapa proup elemen yang
berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap
baris pada suatu tabel.
3. Bentuk Normal ke Dua (2 NF)
Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama. Atribut
bukan kunci haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya
terhadap kunci utama / primary key
4. Bentuk Normal ke Tiga (3 NF)
Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua. Atribut bukan
kunci haruslah tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata lain
suatu atribut bukan kunci tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional
terhadap atribut bukan kunci lainnya.
b. Entity Relationship Diagram(ERD)
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 142) ERD adalah suatu model
jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara
abstrak. Jadi ERD ini berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model
merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan
relationship data.
c. Tabel Relasi
Tabel relasi adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel-tabel
yang akan digunakan dalam program aplikasi pemecahan dari flat file yang
menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki sebuah
kunci yang menghubungkan relasi datanya.
Dilihat dari penjelasan-penjelasan yang ada dapat disimpulkan perbedaan antara
pendekatan berorientasi objek dengan pendekatan terstruktur adalah :
Pendekatan berorientasi objek merupakan paradigma pemrograman yang
berorientasikan kepada objek. Jadi lebih meperhatikan hubungan objek terhadap
objek-objek yang lain, serta menampilkan atribut serta operasi yang menjadi ciri
suatu kelas tertentu. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan
mengirim pesan ke objek lainnya untuk kepentingan pengembangan suatu sistem
informasi dan/atau perangkat lunak tertentu.
Sedangkan pendekatan secara terstruktur yang menekankan pada
pemecahan sistem kedalam sub-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan mudah
dipahami, dirancang dan diterapkan. Secara umum didasarkan pada pemecahan
sistem kedalam modul-modul berdasarkan elemen data dan tingkah laku logika
modul tersebut dalam sistem. Secara logika digambarkan dari arus data dan
hubungan antar fungsinya didalam modul-modul sistem dan prosedur-prosedur
23
digunakan sebagai dasar struktur sistemnya. Hubungan fungsi antar modul atau
elemen-elemen sistem kemudian dijelaskan dari struktur sistem tersebut.
2.4.3. Perbandingan Pendekatan Berorientasi Objek dan Terstruktur
Perbedaan yang paling dasar dari penekatan terstruktur dan pendekatan
berorientasi objek adalah pada metode berorientasi fungsi atau aliran data (data
flow diagram) pendekatan terstruktur, dekomposisi permasalahan dilakukan
berdasarkan fungsi atau proses secara hirarki, mulai dari konteks sampai
proses-proses yang paling kecil, sementara pada metode berorientasi objek, dekomposisi
permasalahan dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam sistem.
2.5. Metode Pengembangan Sistem
Menurut Roger S. Pressman, Ph.D (2002:39) Dalam menyelesaikan masalah suatu rekayasa perangkat lunak harus menggabungkan strategi pengembangan yang melingkupi lapisan proses, metode, dan alat-alat bantu. Strategi ini sering diacukan sebagai model proses atau paradigma rekayasa perangkat lunak. Model proses untuk rekayasa perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan alat-alat bantu yang dipakai, dan kontrol serta penyampaian yang dibutuhkan. Setiap model memiliki karakterstik masing-masing.
Didalam melakukan penelitian terdapat beberapa model pengembangan
sistem namun penulis akan membandingkan antara model prototipe dan model
RAD (Rapid Aplication Development).
2.5.1. Model Prototipe
Secara garis besar, sasaran prototipe adalah sebagai berikut :
1. Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang kongkrit dari
usaha pengembangan sistem.
2. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai kepada pengembang.
3. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalaha yang lebih
sedikit.
4. Meningkatkan pemahaman pengembangan dan pemakai terhadap sasaran
yang seharusnya dicapai oleh sistem.
5. Menjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisi dan desain
sistem.
Gambar 2.2Mekanisme pengembangan sistem dengan prototype (Sumber : Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi (2003 : 417))
Adapun tahapan-tahapan dari metode prototipe adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai. Pemakai dan pengembang
bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan
25
2. Membuat Prototipe. Setelah kebutuhan sistem didapat maka pengembang
mulai membuat prototipe.
3. Menguji Prototipe. Pengujian dilakukan oleh pemakai apakah prototipe yang
dibuat sudah sesuai dengan keinginan pelanggan.
4. Memperbaiki Prototipe. Pengembang melakukan modifikasi sesuai dengan
masukan pemakai.
5. Mengembangkan Versi Produksi. Pengembang menyelesaikan sistem sesuai
dengan masukan terakhir dari pemakai.
2.5.1.1. Kelebihan dan Kelemahan Prototipe Kelebihan prototipe :
a. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan
pemakai yang intensif.
b. Meningkatkan kepuasan pemakai dan keterlibatan mereka yang sangat tinggi
sehingga sistem memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik.
c. Mempersingkat waktu pengembangan.
d. Memperkecil kesalahan disebabkan setiap versi prototipe, kesalahan segera
terdeteksi oleh pemakai.
e. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta
perubahan-perubahan.
Kelemahan prototipe :
a. Prototipe hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh-sungguh dalam
b. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih
berkosentrasi pada pengujian dan pembuatan prototipe.
c. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam membuat prototipe, ada
kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang negatif.
Adakalanya dijumpai pendapat bahwa prototipe itu sama dengan metode
RAD atau Rapid Application Development (O’Brien,2001), tetapi ada juga yang
mengatakan prototipe itu menyerupai RAD (Turban, McLean, dan Wetherbe,
1999).
2.5.2. Model RAD (Rapid Application Development)
Menurut Roger S. Pressman, Ph.D (2002:42) RAD adalah sebuah model
proses perkemkangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus
perkembangan yang sangat pendek.
Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi kecepatan tinggi dari model
sekuensial linier dimana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan
pendekatan kontruksi berbasis komponen. Proses RAD memungkinkan tim
pengembang menciptakan sistem fungsional yang utuh dalam periode waktu yang
27
Gambar 2.3Model RAD
(Sumber : Roger S. Presman, Ph.D, Rekayasa Perangkat Lunak (2002:43))
Tahapan-tahapan dalam RAD :
1. Bussiness Modelling
Tahap ini untuk mencari aliran informasi yang dapat menjawab pertanyaan
berikut: Informasi apa yang mengendalikan proses bisnis? Informasi apa yang
dimunculkan? Di mana informasi digunakan ? Siapa yang memprosenya ?
2. Data Modelling
Menjelaskan objek data yang dibutuhkan dalam proyek. Karakteristik (atribut)
masing-masing data diidentifikasikan dan hubungan antara objek didefinisikan.
3. Process Modelling
Aliran informasi pada tahap data modeling ditransformasikan untuk
mendapatkan aliran informasi yang diperlukan pada implementasi fungsi
bisnis. Pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus,
4. Aplication Generation
Selain menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga, RAD juga
memakai komponen program yang telah ada atau menciptakan komponen
yang bisa dipakai lagi. Alat-alat bantu bisa dipakai untuk memfasilitasi
konstruksi perangkat lunak.
5. Testing and Turnover
Karena menggunakan kembali komponen yang telah ada, maka akan
mengurangi waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua
interfaceharus dilatih secara penuh.
2.5.2.1. Kelebihan dan Kelemahan RAD Kelebihan RAD :
1. Setiap fungsi mayor dapat dimodulkan dalam waktu tertentu kurang dari 3
bulan dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian
diintegrasikan sehingga waktunya lebih efesien.
2. RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem seperti umumnya, tetapi
mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada
(reusable object) sehingga pengembang pengembang tidak perlu membuat dari
awal lagi dan waktu lebih singkat.
Kelemahan RAD :
1. Pada proyek yang besar dan berskala, RAD memerlukan sumer daya manusia
yang memadai untuk menciptakan jumlah tim yang baik.
2. RAD menuntut pengembang dan pelanggan memiliki komitmen dalam
29
waktu yang singkat. Jika komitmen tersebut tidak ada maka proyek RAD
akan gagal.
3. Tidak semua aplikasi sesuai untuk RAD. Bila sistem tidak dapat dimodulkan
dengan teratur, pembangunan komponen penting RAD akan menjadi sangat
bermasalah.
Dilihat dari penjelasan-penjelasan yang ada penulis menyimpulkan perbedaan
antara model prototipe dengan model RAD adalah :
Kedua model pengembangan sistem memiliki proses pengembangan
dengan waktu yang cepat baik prototipe maupun RAD, dan memiliki karakternya
masing-masing. Tetapi tidak semua aplikasi sesuai dengan model RAD.
2.6. Kasus yang Dianalisis
2.6.1. Pengertian Lembaga Kursus
Lembaga Kursus adalah lembaga pelatihan yang termasuk kedalam jenis
pendidikan nonformal. Kursus merupakan suatu kegiatan belajar mengajar seperti
halnya disekolah. Perbedaannya adalah bahwa kursus biasanya diselenggarakan
dalam waktu pendek dan hanya untuk mempelajari satu keterampilan tertentu
misalnya kursus bahasa inggris selama tiga bulan atau 50 jam.
[http://id.wikipedia.org/wiki/Kursus/28 Juli 2011]
2.6.2. Pengertian Forum Online
Forum online merupakan fasilitas yang tersedia di internet, dan
tahun 1995, dan fungsinya mirip bahkan lebih baik dari papan bulletin dan milis
internet yang sudah ada sejak tahun 1980-an.
[http://id.wikipedia.org/wiki/Forum_internet/28 Juli 2011]
2.7. Pengertian Jaringan Komputer
Yang disebut jaringan komputer (computer network)atau sering disingkat jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagai perangakat lunak, perangkat keras, bahkan berbagi kekuatan proses. Abdul Kadir (2003 : 346).
2.7.1. Jaringan Menurut Rentang Geografis
Ditinjau dari rentang geografis yang mencakup oleh suatu jaringan biasa
dibagi menjadi 3 macam LAN, MAN, dan WAN
1. Local Area Network
LAN adalah jaringan komputer yang mencangkup area dalam satu ruang, satu
gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh, jaringan
dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan tergolong
sebagai LAN. LAN umumnya menggunakan mesia transmisi berupa kabel.
Namun ada juga yang tidak menggunkan kabel atau disebut wireless LAN atau
LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.
2. Metropolitan Area Network
MAN adalah jaringan yang mencangkup area satu kota dengan rentan sekitar
10-45 Km. Jaringan yang menghubungkan bank yang terltak dalam satu kota
atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong termasuk MAN.
31
mikrogelombang atau gelombang radio, Namun ada juga yang menggunkan
jalur sewa (leased line).
3. Wide Area Network
Jaringan yang mencangkup antar kota, antar provinsi, antar Negara, dan
bahkan antar benua disebut dengan WAN. Misalnya, jaringan yang
menghubungkan ATM, Internet.
2.7.2. Topologi Jaringan
Topologi jaringan menyatakan susunan komputer secara fisik dalam
suatu jaringan. Topologi yang dipilih mempengaruhi kecepatan komunikasi.
2.7.2.1. Jenis-jenis Topologi 1. Topologi Bus
Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium
transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu
sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda sekali
dengan yang terjadi pada topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada kedua
sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral
secara bersamaan. Topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk
interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan
Gambar 2.4Topologi Bus
[http://www.technologybisnis.co.cc/2011/03/macam-topologi-jaringan.html/14
juni 2011]
2. Topologi Cincin (Ring)
Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu
dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam
sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan
sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan
melakukan switching ke berbagai arah sentral.
Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain : tingkat kerumitan jaringan
rendah (sederhana), juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral
maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem.Yang paling
banyak digunakan dalam jaringan komputer adalah jaringan bertipe bus dan
pohon (tree), hal ini karena alasan kerumitan, kemudahan instalasi dan
pemeliharaan serta harga yang harus dibayar. Tapi hanya jaringan bertipe
pohon (tree) saja yang diakui kehandalannya karena putusnya salah satu kabel
33
Gambar 2.5Topologi Ring
[http://www.technologybisnis.co.cc/2011/03/macam-topologi-jaringan.html/14
juni 2011]
3. Topologi Bintang (Star)
Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral
pusat. Bila dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat
kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih
ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan
demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih
besar.
Gambar 2.6Topologi Star
[http://www.technologybisnis.co.cc/2011/03/macam-topologi-jaringan.html/ 14
4. Topologi Mesh
Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara
peralatan-peralatan yang ada. Susunannya pada setiap peralatan-peralatan yang ada didalam
jaringan saling terhubung satu sama lain.
Gambar 2.7Topologi Mesh
[http://www.technologybisnis.co.cc/2011/03/macam-topologi-jaringan.html/ 14
juni 2011]
5. Topologi pohon (Tree)
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat.
Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan
hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada
lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi.
Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.
Gambar 2.8Topologi Tree
[http://www.technologybisnis.co.cc/2011/03/macam-topologi-jaringan.html/14
35
2.8. Internet dan Web Server 2.8.1 Pengertian Internet
Internet merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan
di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan
tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang
menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP.
Untuk dapat menggunakan fasilitas Internet, komputer kita harus
terhubung ke salah satu ISP (Internet Service Provider). ISP adalah perusahaan
yang menyediakan layanan untuk menghubungkan komputer kita ke Internet atau
bisa disebut juga sebagai pintu gerbang ke Internet. Untuk itu, kita harus
mendaftarkan diri ke ISP untuk mendapatkan nama dan alamat di Internet.
2.8.2. Protokol Internet : TCP/IP
Untuk mengatur integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini
dibutuhkan protokol-protokol, yang umum disebut TCP/IP (Transmission Control
Protokol/Internet Protocol). TCP (Transmission Control Protocol), berfungsi
untuk memastikan bahwa semua hubungan antar komputer bekerja dengan baik.
Sedangkan IP (Internet Protocol) berfungsi untuk mentransmisikan data dari satu
komputer ke komputer lain.
Namun secara umum, TCP/IP berfungsi untuk memilih rute terbaik
dalam pengiriman data, memilih rute alternatif jika suatu rute tidak dapat
digunakan, mengatur dan mengirimkan paket-paket data dan lain-lain. Pada layer
layanan yang biasanya sering kita gunakan. Protokol-protokol tersebut antara lain
adalah:
1. HTTP (HyperText Transfer Protocol) untuk layanan World Wide Web (WWW).
2. FTP (File Transfer Protocol) untuk mengirim dan menerima file ke atau dari
komputer jaringan.
3. SMTP (Simple Mail Transport Protocol) untuk layanan E-Mail (Electronic
Mail).
4. IRC (Internet Relay Chat) untuk mengirim dan menerima pesan.
5. Telnet (Network Terminal Protokol) untuk melakukan login ke dalam suatu
komputer di dalam suatu jaringan
Dengan adanya TCP/IP ini, internet memiliki 3 keuntungan :
1. Memberi kesempatan internet menggunakan jalur komunikasi yang sama
untuk pemakai yang berbeda pada saat yang sama. Karena paket-paket data
tidak perlu dikirimkan bersama-sama, jalur komunikasi dapat membawa
segala tipe paket data sementara mereka dikirimkan dari tempat yang satu ke
tempat yang lain. Sebagai contoh, bayangkan sebuah jalan raya di mana
mobil bergerak sepanjang jalan yang sama walaupun mereka menuju ke
tempat-tempat yang berbeda-beda.
2. Memberi internet fleksibilitas. Sementara paket-paket data bergerak, mereka
bergerak dari satu host ke host lain sampai mencapai tujuan akhir. Jika sebuah
jalur komunikasi tidak berfungsi, sistem yang mengontrol aliran data dapat
menggunakan jalur alternatif. Maka, paket-paket data dapat bergerak melalui
37
3. Meningkatkan kecepatan transmisi data. Sebagai contoh, jika terjadi
kesalahan, TCP meminta host asal mengirm kembali hanya paket-paket data
yang mengandung kesalahan, bukan semua paket data. Ini berarti
meningkatkan kecepatan transmisi data.
2.8.3. Pengertian Web Server
Web Server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi
menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web
browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web
yang umumnya berbentuk dokumen HTML.
Web Server juga merupakan sebuah komputer yang menyediakan
layanan untuk internet. Proses yang dimulai dari permintaan web client (browser),
diterima web server, diproses, dan dikembalikan hasil prosesnya oleh web server
ke web client lagi dilakukan secara transparan. Secara garis besarnya web server
hanya memproses semua masukan yang diperolehnya dari web clientnya.
2.9. Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung disini menjelaskan tentang bahasa
pemrograman yang digunakan penulis sebagai perancangan website dengan
2.9.1. PHP (Hyper Text Preprocessor)
PHP dikenal sebagai salah satu bahasa scripting yang menyatu dengan
tag-tag HTML, dieksekusi di server, dan digunakan untuk membuat halaman web
yang dinamis. Jika membuka sebuah situs penjualan barang secara on-line, maka
akan terlihat daftar barang yang selalu berubah-ubah setiap waktu. Halaman yang
dinamis seperti itu jelas tidak dapat dibuat hanya dengan menggunakan perintah
HTML, karena itu dikembangkan teknik untuk menampilkan halaman web yang
dinamis, teknik inilah yang dikenalkan luas sebagai web programming. Ciri–ciri
situs yang dinamis adalah bisa berinteraksi dengan pengunjung situs, bisa
menampilkan informasi yang berasal dari database, dan halaman-halaman web
bisa berubah secara otomatis.
Fungsi–fungsi yang ada pada PHP tidak case sensitive (tidak
membedakan huruf besar dengan huruf kecil), namun variabelnya case sensitive.
Kode PHP di awali dengan tanda lebih kecil (<?) dan di akhiri dengan tanda lebih
besar (?>). Setiap statement dipisahkan dengan titik koma (;).
2.9.2. Database MySQL
MySql merupakan salah satu perangkat lunak sistem pengelola basis data
DBMS (Data Base Management System). MySQL merupakan sebuah hubungan
Data Base Management System (DBMS) yang membantu sebuah model data yang
terdiri atas kumpulan hubungan nama (named relation).
Database MySQL adalah salah satu database yang open source. Database
39
populer di kalangan Web karena cocok bekerja di lingkungan tersebut, selain itu
karena :
1. MySQL tersedia di berbagai platform dan kompatibel dalam berbagai sistem
operasi.
2. Fitur-fitur yang dimiliki MySQL merupakan fitur-fitur yang biasanya banyak
dibutuhkan dalam aplikasi web.
3. MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah, sehingga kecepatan koneksi
relatif tinggi.
2.9.3.Adobe Dreamweaver CS 4
Adobe dreamweaver CS 4 merupakan salah satu tool popular yang
digunakan untuk mendesain, sekaligus pemrograman web. Dreamweaver
memberikan fasilitas untuk mengedit HTML secara visual. Aplikasi ini
mmenyertakan banyak perangkat yang berkaitan dengan pengkodeandan fitur
seperti HTML, CSS, serta Javascript. Selain itu aplikasi ini juga memungkinkan
pengeditan javascript, XML, dan dokumen teks lainnya secara langsung.
2.9.4. XAMPP
XAMPP adalah paket instalasi Apache, PHP, MySql, FTP dan Mercury
yang merupakan salah satu aplikasi dalam membangun sebuah server Web baik
intranet maupun internet. Dengan XAMPP kita bisa mengaplikasikan Content
Management System seperti Joomla di server perusahaan dalam jaringan intranet
guna penyampaian kebijakan perusahaan, pengumuman, membuat database
XAMPP kita juga bisa memulai membangun Sistem Informasi Sekolah, daftar
mata pelajaran, profil sekolah, kegiatan sekolah, pengumuman sekolah dan
lain-lain. Dengan kata lain XAMPP merupakan salah satu peralatan pondasi dasar
dalam membangun aplikasi berbasis Web menggunakan bahasa pemrograman
41
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat FCC
Lembaga kursu ini bergerak di bidang bahasa asing (Inggris) yang terbentuk
sejak dari tahun 2008 tepatnya pada tanggal 20 Juni. Yang didirikan oleh 9 orang
pengajar di sebuah lembaga pendidikan yang membeli waralaba dari lembaga
tersebut. Dimana lembaga ini bernama La-Ciel yang beralamatkan di Jalan
Parakan Resik No. 3 Soekarno Hatta Bandung. Setelah berjalan kurang lebih 1
tahun, dikarenakan sesuatu hal lembaga ini memisakan diri dengan lembaga
sebelumnya dan mengganti nama lembaga mereka sendiri dengan nama 9e (Nine
Education) yang beralamatkan di Jalan Ir. H. Djuanda No. 230 dimana pemilik
saham yang sempat berpindah tangan dengan alasan suatu hal. Dan 9e ini
bergerak sampai di penghujung tahun 2010.
Para pemilik saham bersepakat untuk mendidirikan sebuah yayasan yang
tentunya masih bergerak di bidang jasa khususnya pada bidang bahasa asing. Dan
di tahun yang baru para pemilik saham sepakat untuk merubah brand pada
lembaga tersebut. Di bawah naungan Yayasan yang bernama Yayasan Sinergi
Pemuda Mandiri lembaga ini mengganti brand dengan nama FCC (Foreign
3.1.2. Visi dan Misi
Visi FCC (Foreign Language Course & Club) adalah SUCCESS :
1. Simple
2. Unique
3. Complete
4. Comfortable
5. Effective
6. Sensation
7. Satisfying
Misi :
1. Method in transfering any kind of knowledge
2. Become the only one institution that equalize between social and bussines
3. Give full servise, facilities, and hospitality
4. Give homey & enjoy atmosphere
5. Apply the preciseaction
43
3.1.3. Struktur Organisasi
Di bawah ini adalah struktur organisasi Yayasan Sinergi Pemuda Mandiri
yang membentuk FCC (Foreign Language Course & Club)
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Yayasan Sinergi Pemuda Mandiri 3.1.4. Deskripsi Tugas
1. Pembina
Pembina bertugas memberikan pertimbangan-pertimbangan terhadap
pengelolaan yayasan
2. Pengawas
Pengawas bertugas sebagai badan penyeimbang kekuasaan yang
melakukan pengawasan terhadap Pengurus.
3. Ketua
a. Mewakili Yayasan dalam berurusan dengan pihak ketiga.
b. Memimpin seluruh anggota Pengurus dalam menjalankan
c. Memimpin rapat pleno Pengurus.
d. Melaksanakan tugas pengawasan umum tentang pelaksanaan
kegiatan kepengurusan Yayasan.
e. Memberikan laporan dan keterangan kepada Ketua Yayasan secara
berkala dan atau sewaktu-waktu bila diperlukan.
f. Menetapkan kebijakan pengembangan unit kerja atau unit usaha
Yayasan.
g. Melaksanakan pengawasan pada Sekretariat Yayasan,
sekolah-sekolah dan atau unit-unit usaha lain milik Yayasan.
4. Sekretaris
a. Membantu Ketua Pengurus dalam mengelola seluruh administrasi
Yayasan.
b. Menghadiri rapat pleno Pengurus.
c. Menggantikan tugas-tugas Ketua Pengurus apabila sedang
berhalangan.
d. Mendampingi dalam hal pelaksanaan kegiatan baik pemeriksaan
dilapangan atau kegiatan di luar Yayasan.
5. Bendahara
a. Membantu Ketua Pengurus dalam mengelola keuangan Yayasan.
b. Menghadiri rapat pleno Pengurus.
c. Mengkoordinasikan dan mengarahkan seluruh petugas keuangan di
45
d. Dalam hal-hal tertentu mendampingi dan atau mewakili Ketua
Pengurus.
e. Membuat laporan keuangan kepada Ketua Yayasan dengan disetujui
oleh ketua Pengurus.
3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian di
FCC (Foreign Language Course & Club) menggunakan metode Analisis
Deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan data yang
sebenarnya dan selengkap-lengkapnya.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Adapun langkah-langkah yang digunakan penulis untuk mendapatkan
informasi ini yaitu dengan menerapkan teori-teori yang didapat selama
perkuliahan dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
3.2.2.1. Sumber Data Primer 1. Observasi
Observasi yaitu cara untuk mendapatkan data dengan mengadakan
pengamatan dan penelitian secara langsung di lapangan, dengan
melihat atau mengamati secara langsung pada instansi terkait yaitu
FCC (Foreign Language Course & Club) Bandung. Observasi yang
2. Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada bagian
yang terkait tentang pendaftaran member FCC (Foreign Language
Course & Club) sebagai kajian dalam pembuatan system informasi
berbasis website, kemudian akan diajukan sebagai sistem yang baru.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data
primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak
pertama, data sekunder diambil secara tidak langsung dari objek penelitian
misalnya data ini diperoleh dari buku-buku, jurnal, tutorial, internet dan
artikel-artikel ilmiah yang dapat dikaji sebagai bahan rujukan dan landasan teoritis dalam
pemecahan masalah. Adapun dokumentasi dari FCC (Foreign Language Course &
Club) adalah :
1. Formulir pendaftaran
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Pada tahap ini dijelaskan tentang cara pendekatan dan pengembangan
system yang sedang berjalan sehingga dapat memberikan solusi dengan
mengusulkan suatu produk yang dapat mengoptimalkan sistem yang sedang
47
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan terstruktur,
dimana akan membahas permasalahan di organisasi tersebut agar dapat
dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, lebih memuaskan
pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, dan dapat
meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah Metode
Prototipe. Metode Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan
sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan
cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user).
Menurut literatur, yang dimaksud dengan prototipe (prototype) adalah
”model pertama”, yang sering digunakan oleh perusahaan industri yang
memproduksi barang secara masal. Tetapi dalam kaitannya dengan sistem
informasi definisi kedua dari Webster yang menyebutkan bahwa ”prototype is an
individual that exhibits the essential peatures of later type”, yang bila
diaplikasikan dalam pengembangan sistem informasi manajemen dapat berarti
bahwa Prototipe tersebut adalah sistem informasi yang menggambarkan hal-hal
penting dari sistem informasi yang akan datang. Prototipe sistem informasi
bukanlah merupakan sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus dimodifikasi
kembali, dikembangkan, ditambahkan atau digabungkan dengan sistem informasi
Metode prototipe dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan
dalam rangka menyempurnakan prototipe yang sudah ada sehingga pada akhirnya
dapat menghasilkan sistem informasi yang dapat diterima dan
perubahan-perubahan yang terjadi dianggap dapat merupakan sebagian dari proses
pengembangan itu sendiri.
Berikut adalah langkah-langkah penulis dalam merancang sebuah sistem yang
menggunakan mekanisme pengembangan sistem dengan prototype.
langkah-langkah tersebut antara lain:
1. Penulis akan mengidentifikasi kebutuhan user, supaya penulis bisa merancang
sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan user.
Sebelum pada tahap perancangan, penulis akan memulai pada tahap awal
terlebih dahulu yaitu penulis akan menganalisis sistem dengan cara melakukan
mengumpulkan data yaitu dengan field reserch (metode penelitian)/observasi,
dan interview (wawancara) dan dengan cara literatur yaitu dengan dokumentasi
terhadap kebutuhan yang diinginkan pemakai, baik dalam model interface,
teknik, prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.
2. Pada tahap kedua yaitu membuat prototipe, penulis akan membuat prototype
sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan
dirancang.
3. Pada tahap ketiga yaitu pengujian prototipe, penulis akan melakukan uji coba
sistem yang telah dirancang untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat
49
4. Pada tahap keempat yaitu memperbaiki prototipe, penulis akan menentukan
apakah sistem tersebut dapat diterima oleh pemakai, atau harus dilakukan
beberapa perbaikan atau bahkan dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi,
dan setelah perbaikan sistem itu selesai dikerjakan, penulis akan kembali lagi
pada tahap yang ketiga yaitu dengan melakukan pengujian prototipe kembali.
5. Pada tahap kelima, tahap terakhir yaitu mengembangkan versi produksi, penulis
akan merampungkan sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai dan
memberikan gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai
setelah sistem tersebut disetujui.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Beberapa peralatan yang akan dijelaskan merupakan komponen metode
pengembangan system yang berurutan. Diantaranya adalah :
1. Flowmap
Bagan alir dokumen merupakan bagan alur yang menunjukan arus dari
laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Beberapa simbol
yang digunakan dalam bagan alir dokumen antara lain:
a. Dokumen
Simbol ini menunjukan dokumen input dan output baik untuk proses
manual, mekanik atau komputer.
b. Kegiatan Manual
Simbol ini menunjukkan pekerjaan manual yang dilakukan oleh orang.
c. Simpanan Offline