• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Fisika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengujian Fisika"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

 PENGUJIAN SEMEN PORTLAND

 PENGUJIAN SEMEN PORTLAND

OLEH : Rudianto

OLEH : Rudianto

 PT.SEMEN 

 PT.SEMEN 

 BOSOWA MAROS

 BOSOWA MAROS

Pengujian Fisika semen

Pengujian Fisika semen

Portland 

Portland adalah pengujian yang utama dilakukan

adalah pengujian yang utama dilakukan

untuk mengetahui sifat fisika dari semen Portland 

untuk mengetahui sifat fisika dari semen Portland itu dan juga mengetahui

itu dan juga mengetahui

apakah semen itu telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh standar 

apakah semen itu telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh standar 

baik SNI maupun ASTM 

baik SNI maupun ASTM 

 Ada beberapa

 Ada beberapa pengujian

 pengujian yang

 yang  fisikan yang

 fisikan yang

biasa

biasa

dilakukan

dilakukan

untuk 

untuk 

semen

semen

Portland 

Portland ::

1.

1.

 Blaine

 Blaine

atau kehalusan

atau kehalusan

2.

2.

Waktu pengikatan

Waktu pengikatan

3.

3. Kuat tekan mortar 

Kuat tekan mortar 

4.

4. Pemuaian

Pemuaian

5.

5. Pengikatan semu

Pengikatan semu

6.

6. Spesifik grafity

Spesifik grafity

 Dalam tulisa

 Dalam tulisan ini dibahas mengenai pengujian

n ini dibahas mengenai pengujian--

 pengujian tersebut dengan

 pengujian tersebut dengan

sedikit mengulas tentang peralatan yang digunakan

sedikit mengulas tentang peralatan yang digunakan

Semoga bermanfaat 

Semoga bermanfaat 

 Rudianto

 Rudianto

 E 

 E 

mail

mail

::

ananda_aurelia@

ananda_aurelia@

 yahoo.com

 yahoo.com

rdanto

rdanto

72

72@gmail.com

@gmail.com

rudianto.salim@semenbosowa@co.id 

rudianto.salim@semenbosowa@co.id 

Web :

(2)

SPESIFIC SURFACE

SPESIFIC SURFACE

(Fineness by air permeability) (Fineness by air permeability)

Test Methode ASTM C 204 Test Methode ASTM C 204

Penggilingan Campuran klinker dan gypsum menjadi partikel halus, Penggilingan Campuran klinker dan gypsum menjadi partikel halus, dimaksudkan untuk mendapatkan sifat sifat semen yang diperlukan atau di syaratkan. dimaksudkan untuk mendapatkan sifat sifat semen yang diperlukan atau di syaratkan. Kehalusan material setelah keluar dari semen mill umumnya dilakukan dengan Kehalusan material setelah keluar dari semen mill umumnya dilakukan dengan memantau luas

memantau luasspecificspecificpermukaanpermukaanmaterialmaterial(Spasific Surface)(Spasific Surface).. Proses hidrasi dari semen diawali dari permukaan partikel

Proses hidrasi dari semen diawali dari permukaan partikel semen,semen, semakin besar luassemakin besar luas permukaan specific dari semen

permukaan specific dari semen akanakan meningkatkan kecepatan hidrasi yang padameningkatkan kecepatan hidrasi yang pada akhirnya akan mem

akhirnya akan memperceppercepat pat proses pengikatan roses pengikatan dan pengerasan semendan pengerasan semen..

Dalam industri semen untuk mempercepat proses hidrasi dan meningkatkan Dalam industri semen untuk mempercepat proses hidrasi dan meningkatkan perkembangan kuat tek

perkembangan kuat tekan dari produk semen, maka pada umuan dari produk semen, maka pada umu mnya dmnya d ililakukan denganakukan dengan menggiling lebih halus. Cara cara ini biasanya dipilih jika dari satu macam jenis klinker menggiling lebih halus. Cara cara ini biasanya dipilih jika dari satu macam jenis klinker akan digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan semen dengan beberapa akan digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan semen dengan beberapa klasifi

klasifikasi kuat tekan, sehingga akan dihasilkan dengan kehalusan yang berbeda beda.kasi kuat tekan, sehingga akan dihasilkan dengan kehalusan yang berbeda beda. Namun dengan memprodukasi semen dengan menggrinding ekstra halus yang Namun dengan memprodukasi semen dengan menggrinding ekstra halus yang bertujuan untuk menaikkan kuat tekan menjadi tidak ekonomis lagi, sebab dengan bertujuan untuk menaikkan kuat tekan menjadi tidak ekonomis lagi, sebab dengan semen yang ekstra halus hanya efisien menaikkan kuat tekan pada umur umur awal saja semen yang ekstra halus hanya efisien menaikkan kuat tekan pada umur umur awal saja , sedang energy yang diperlukan untuk mengrinding berkisar ½ dari konsumsi total , sedang energy yang diperlukan untuk mengrinding berkisar ½ dari konsumsi total yang dibutuhkan pabrik

yang dibutuhkan pabrik semensemen..

Pengujian Luas permukaan (spesific Surface) dilakukan dengan menggunakan Pengujian Luas permukaan (spesific Surface) dilakukan dengan menggunakan alat Blaine Air P

alat Blaine Air Permeabilityermeabilityoleh sebeb itu maka kahalusan semen lebih dikenal denganoleh sebeb itu maka kahalusan semen lebih dikenal dengan  Blaine.

 Blaine. Nilai

Nilai kehalusan (Bkehalusan (Blailaine) dihitung dane) dihitung da ri permeabiliri permeability udty ud ara terhadara terhad ap samap sam ple semen yangple semen yang dipa

dipa datkadatka n n padpad a a kondkond isi isi tertentu. tertentu. BBiasanya iasanya hamham batan/batan/ tahanan tetahanan terhadrhad ap ap alialiran ran udud araara pada sample semen yang dipadatkan tergantung dari permukaan spesifiknya. Semakin pada sample semen yang dipadatkan tergantung dari permukaan spesifiknya. Semakin besar nilai hambatannya akan menunjukkan semakin besarnya luas permukaan spesifik  besar nilai hambatannya akan menunjukkan semakin besarnya luas permukaan spesifik  dari semen, demikian pula sebaliknya.

dari semen, demikian pula sebaliknya.

Satuan dari kehalusan semen Portland dinyatakan dalam

Satuan dari kehalusan semen Portland dinyatakan dalam cm cm 2 2 /gram /gramatau matau m 2 2 /kg /kg..Ini dapatIni dapat  juga diartikan sebagai jumlah luas muka total dibagi dengan berat sample.

 juga diartikan sebagai jumlah luas muka total dibagi dengan berat sample.

Spesific Surface (Blaine) merupakan persyaratan fisika utama yang Spesific Surface (Blaine) merupakan persyaratan fisika utama yang  harus dipenuhi semen Portland untuk semua type

 harus dipenuhi semen Portland untuk semua type . . Syarat minimun :

Syarat minimun : 2800 cm 2800 cm 2 2 /gr /gr(280 m(280 m 2 2 /kg) /kg) . .

  Apabila hasil dinyatakan dalam cm2/gram maka pembulatan sampai   Apabila hasil dinyatakan dalam cm2/gram maka pembulatan sampai   persepuluhan terdekat, dan pembulatan sampai satuan terdekat untuk   persepuluhan terdekat, dan pembulatan sampai satuan terdekat untuk  m

(3)

Contoh : Contoh :

 Blaine 3447 cm

 Blaine 3447 cm 2 2 /gr maka pemb /gr maka pembulatan ulatan menjadi 3450 cm2/gr atau menjadi 3450 cm2/gr atau 345 m345 m 2 2 /kg /kg Alat Blaine terdiri dari :

Alat Blaine terdiri dari : 1.

1. Sel PermeabSel Permeabiltiltyy : terbuat dari gelas atau logam yang tahan karat: terbuat dari gelas atau logam yang tahan karat 2.

2. Piringan Piringan (disk) (disk) : : terbuat terbuat dari dari logam logam tahan tahan karatkarat 3.

3. Torak Torak (plunger)(plunger) : terbuat dari logam tahan karat: terbuat dari logam tahan karat 4.

4. Kertas saringKertas saring : ukuran medium (berpori medium): ukuran medium (berpori medium) 5.

5. Cairan Cairan Monometer Monometer : : caicairan ran yang yang tidak tidak mengumengu ap, ap, tidak tidak hydhyd roskopisroskopis dan mempunyai viskositas dan kerapatan yang dan mempunyai viskositas dan kerapatan yang rend

rend ah (Diah (Dibutyl phthalate/butyl phthalate/ Dibutyl Dibutyl 1,1,2 2 benzenabenzena dicar

dicarboxylate), atau minyak mboxylate), atau minyak mineral jineral jenis rienis ringan.ngan. Alat B

Alat Blailaine padne pad a daa da sarnya terdsarnya terd iri iri dardar i sei sebuah buah alat yang daalat yang da pat mpat m enarik sejenarik sejumum lahlah udara melalui suatu alas semen portland dan mempunyai porositas tertentu.

udara melalui suatu alas semen portland dan mempunyai porositas tertentu. BesarnyaBesarnya pori

pori-pori dan jumlahnya merupakan fungsi dari ukuran butir-butir dan menentukan-pori dan jumlahnya merupakan fungsi dari ukuran butir-butir dan menentukan kecepatan ali

kecepatan aliran udara yang meran udara yang melalui lalui alasnya.alasnya.

Sebelum digunakan alat blaine biasa harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan Sebelum digunakan alat blaine biasa harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan semen standard (primer). Selain digunakan semen standar primer menggunakan semen standard (primer). Selain digunakan semen standar primer dianjurkan juga

dianjurkan juga menmenyiapkanyiapkan semen standar sekunder untuk kalibrasi rutin.semen standar sekunder untuk kalibrasi rutin. Kalibrasi kembali :

Kalibrasi kembali : 1.

1. Pada rentang waktu tertentuPada rentang waktu tertentu 2.

2. Terjadinya kehilTerjadinya kehilangan cairan angan cairan didalam mandidalam manomeometerter 3.

3. Apabila diperlukan jenis dan mutu kertas saring yang lainApabila diperlukan jenis dan mutu kertas saring yang lain Hal hal yang

Hal hal yang ditimbulkanditimbulkan oleh kehalusan semenoleh kehalusan semen 1.

1. SemakiSemakin halus semen maka reaksi hidrasai semekin cepat, setting time akann halus semen maka reaksi hidrasai semekin cepat, setting time akan me

menjadi cnjadi cepat.epat. 2.

2. semakin halus ssemakin halus semen/emen/ parpar tikel tikel parpar tikel tikel semen, akan menghasilkan ksemen, akan menghasilkan kekuatanekuatan tekan yang tinggi.

tekan yang tinggi. 3.

(4)

 RESIDUE

 RESIDUE

Test Methode ASTM C  Test Methode ASTM C --430430

Selain den

Selain denggan alat Blaine, kehalusan semen juga dapat dan alat Blaine, kehalusan semen juga dapat diiuji dengan cara ayakanuji dengan cara ayakan (sieve) .

(sieve) .

Pada pengujian kehalusan dengan ayakan deikenal dengan 2 cara pengujian yaitu Pada pengujian kehalusan dengan ayakan deikenal dengan 2 cara pengujian yaitu

1.

1. Cara keringCara kering(Dry Methode)(Dry Methode) Ayakan (sieve) No.100 (150 Ayakan (sieve) No.100 (150µµmm)) Ayakan (sieve) No.200 (75 µm) Ayakan (sieve) No.200 (75 µm) (ASTM C. 184)

(ASTM C. 184)

2.

2. Cara Basah (wet methode)Cara Basah (wet methode) Ayakan (sieve) No.50 (300 µm) Ayakan (sieve) No.50 (300 µm) Ayakan (sieve) No.100 (75 µm) Ayakan (sieve) No.100 (75 µm) Ayakan (sieve) No.200 (75 µm) Ayakan (sieve) No.200 (75 µm) Ayakan (sieve) No.100 (150 µm) Ayakan (sieve) No.100 (150 µm) (ASTM C. 786)

(ASTM C. 786)

Ayakan (sieve) No.325 (45 µm) (ASTM C 430) Ayakan (sieve) No.325 (45 µm) (ASTM C 430)

Perbedaaan prinsip antara kedua methode tersebut diatas adalah terletak pada Perbedaaan prinsip antara kedua methode tersebut diatas adalah terletak pada system pemisahan antara partikel kasar dan partikel halus.

system pemisahan antara partikel kasar dan partikel halus.   Pada methode kering (dry methode)

  Pada methode kering (dry methode)untuk memisahkam partikel dilakukan denganuntuk memisahkam partikel dilakukan dengan bantuan isapan udara atau dengan menggunaka

bantuan isapan udara atau dengan menggunakan kuas.n kuas. Sedangkan pada cara basah

Sedangkan pada cara basah (w(w et et methode)methode) pemisahan partikel dengan menggunakanpemisahan partikel dengan menggunakan semprotan air bertekanan.

semprotan air bertekanan.

Dilaboratorium proses PT. SEMEN BOSOWA untuk pengujian residue menggunakan Dilaboratorium proses PT. SEMEN BOSOWA untuk pengujian residue menggunakan sie

sieve atau ayakan ve atau ayakan No.32No.325 5 (4(45 5 µmµm ) ) tidak menggutidak menggu nakan cara basah tetapi nakan cara basah tetapi menggumenggu nakannakan cara

cara kering, kering, yaitu yaitu denden gan bantuan igan bantuan isapan udsapan ud ara yang ara yang bertekanan tertentu, bertekanan tertentu, dengadenga nn menggunakan alat

menggunakan alat  AIR JET SIEVE AIR JET SIEVE.. Kehalusan :

Kehalusan : (tanpa nilai koreksi) (tanpa nilai koreksi)

F

F =

= 100

100 --

(Rs X 100)(Rs X 100)

W

W

(5)

F

F = K= Kehalusan semehalusan semen yaen yang dinyatakan ng dinyatakan sebagai % sebagai % lolos ayakanlolos ayakan Rs = Residue (gram) yang

Rs = Residue (gram) yangtertahan pada ayakantertahan pada ayakan W = Berat sample (gram)

W = Berat sample (gram)

Residue : Residue :

Rs

Rs = Kehalusan = Kehalusan semen semen yang yang dinyatakan dinyatakan sebagai sebagai % % tertahan tertahan diatas diatas ayakanayakan Residu = residu tertahan diatas ayakan (gram)

Residu = residu tertahan diatas ayakan (gram) W

W = = Berat Berat samsample ple (gram)(gram) Kehalusan : Kehalusan : (dengan koreksi) (dengan koreksi) Rc = Residu terkoreksi (%) Rc = Residu terkoreksi (%) C

C = = Faktor koFaktor koreksi ayakanreksi ayakan

SPESIFIC GRAVITY HYDRAULIC CEMET 

SPESIFIC GRAVITY HYDRAULIC CEMET 

Test Methode ASTM C 

Test Methode ASTM C --188188

Spesific gravity cement berguna pada saat semen diaplikasikan dilapangan yang Spesific gravity cement berguna pada saat semen diaplikasikan dilapangan yang mana bertujuan untuk 

mana bertujuan untuk perencanaan dan pengendalian campuran beton.perencanaan dan pengendalian campuran beton. Alat yang digunakan pada pengujian ini adalah

Alat yang digunakan pada pengujian ini adalah  BEJANA LE BEJANA LE--CHATELIERCHATELIER..

Bejana Le

Bejana Le--Chatelier merupakan bejana yang terbuat dari kaca dengan kualitas yang baik Chatelier merupakan bejana yang terbuat dari kaca dengan kualitas yang baik  yang tahan

yang tahan terhadterhad ap bahan kiap bahan kimia mia dan pemdan pem uaian seuaian serta rta penpen yusuyusu tan yang tan yang kecikecil l yangyang disebebkan oleh perubahan tempertur.

disebebkan oleh perubahan tempertur.

Rs =

Rs =

ResidueResidue

x 100

x 100

W

W

Rc =

Rc =

(Rs x 100(Rs x 100

)

)

+ C

+ C

W

W

F = 100

-F = 100 -

Rc

Rc

(6)

 Methode ini betujuan untuk mengetahui

 Methode ini betujuan untuk mengetahui Spesific gravity dari semen Portland .Spesific gravity dari semen Portland . METHODE PENGUJIAN

METHODE PENGUJIAN

Sejumlah sample semen yang telah ditimbang dimasukkan kedalam bejana Sejumlah sample semen yang telah ditimbang dimasukkan kedalam bejana

Le-chatelier yang telah berisi Minyak tanah (keros chatelier yang telah berisi Minyak tanah (keroseennee))..

Kerosene (minyak tanah) yang digunakan yang mempunyai density lebih dari 0,73 Kerosene (minyak tanah) yang digunakan yang mempunyai density lebih dari 0,73

gr/ml pada temperature 23 ± 2 gr/ml pada temperature 23 ± 2 ooCC..

Setelah semua semen dimasukkan bejana Le-chetelier tutup lubang bejana dengan Setelah semua semen dimasukkan bejana Le-chetelier tutup lubang bejana dengan sloper, lakukan pengadukan dengan memutar secara horizontal sampai tidak terlihat sloper, lakukan pengadukan dengan memutar secara horizontal sampai tidak terlihat

lagi adanya gelembung

lagi adanya gelembung--gelembung udara dalam botol.gelembung udara dalam botol.

Rendam bejana

Le-Rendam bejana Le-chatelierchatelier padapada teperatur constant dteperatur constant dalamalam water bath untuk waktuwater bath untuk waktu

yang cukup lama (minimal 2 jam). yang cukup lama (minimal 2 jam).

PERHITUNGAN DENSITAS

PERHITUNGAN DENSITAS (Berat jenis)(Berat jenis) SEMEN :SEMEN :

Densitas (

Densitas ( ) ) == Berat dari semen (gram)Berat dari semen (gram) Volume minyak tanah

Volume minyak tanah(c(cmm33))

Sp.gr.semen =

Sp.gr.semen = Densitas Semen (gr/cmDensitas Semen (gr/cm33)) Dens

Densttair pada suhu 4air pada suhu 4ooCC ( gr/cm( gr/cm33)) air (4

air (4ooC) = 1 gr/cmC) = 1 gr/cm33

Catatan : Catatan :

 Densitas

 Densitas (berat jenis) adalah perbandingan antara berat semen (gram) dengan(berat jenis) adalah perbandingan antara berat semen (gram) dengan volume minyak tanah yang dipindahkan (cm

volume minyak tanah yang dipindahkan (cm33), maka satuan yang digunakanan), maka satuan yang digunakanan

untuk densitas adalah

untuk densitas adalah Gram/cmGram/cm 3 3.. Spesific gravity ad 

Spesific gravity ad alah perbandingan densitas semen dan densitas air pada suhualah perbandingan densitas semen dan densitas air pada suhu

 4

(7)

  Dalam hal ini karena densitas air adalah 1 maka nilai densitas sama

  Dalam hal ini karena densitas air adalah 1 maka nilai densitas sama dengandengan nilai sp.gr. semen, apabila densitas air tidak sama dengan 1 maka nilai densitas nilai sp.gr. semen, apabila densitas air tidak sama dengan 1 maka nilai densitas tidak sama

tidak samadengan sp.gr.semendengan sp.gr.semen..

Sp.gravity bukan indikasi kualitas dan bukan merupakan

Sp.gravity bukan indikasi kualitas dan bukan merupakan persyaratan utama baik persyaratan utama baik   ASTM maupun SNI 

 ASTM maupun SNI 

 NORMAL CONSISTENCY 

 NORMAL CONSISTENCY 

Test Methode ASTM C  Test Methode ASTM C --187 187 

Kebutuhan air campuran yang diperlukan untuk pembuatan pasta semen Kebutuhan air campuran yang diperlukan untuk pembuatan pasta semen Portland dari konsistensi normal terutama dipengaruhi oleh kandungan

Portland dari konsistensi normal terutama dipengaruhi oleh kandungan Aluminat Aluminat ddaann  alkali

 alkali di klinker, selain itu juga dipangaruhi oleh kehalusan dari pada semen.di klinker, selain itu juga dipangaruhi oleh kehalusan dari pada semen.

Untuk pengujian sifat-sifat fisik semen, jumlah air campuran yang digunakan mengacu Untuk pengujian sifat-sifat fisik semen, jumlah air campuran yang digunakan mengacu pada kondisi normal konsistensi, karena jumlah air yang digunakan akan berpengaruh pada kondisi normal konsistensi, karena jumlah air yang digunakan akan berpengaruh terhadap sifat fisik anatara lain :

terhadap sifat fisik anatara lain : 1.

1. Kuat tekanKuat tekan 2.

2. Waktu pengikatan (setting time)Waktu pengikatan (setting time) 3.

3. Ketahan terhadap sulphat.Ketahan terhadap sulphat. CONSISTENCY :

CONSISTENCY :   Adalah mobilitas relatif (sifat dapat bergerak) dari  Adalah mobilitas relatif (sifat dapat bergerak) dari  campuran fresh atau

 campuran fresh atau kemampuan mengalir (flow).kemampuan mengalir (flow).

Normal Consistency adalah suatu nilai perbandingan antara berat air yang digunakan Normal Consistency adalah suatu nilai perbandingan antara berat air yang digunakan dan berat semen, yang dinyatakan dalam %(persen).

dan berat semen, yang dinyatakan dalam %(persen).

Dalam hal ini air (Gram) yang dibutuhkan atau digunakan untuk membuat pasta atau Dalam hal ini air (Gram) yang dibutuhkan atau digunakan untuk membuat pasta atau untuk mendapatkan pasta yang plastis (workable) dicari dengan cara Trial and Error untuk mendapatkan pasta yang plastis (workable) dicari dengan cara Trial and Error atau

coba-atau coba-cobacoba sampai di dapatkan jumlah yang tepat yang mana ditunjukkan dengansampai di dapatkan jumlah yang tepat yang mana ditunjukkan dengan penetrasi antara 9

penetrasi antara 9 s/s/ d 11 d 11 mm dmm d engan mengguengan menggu nakan alat vinakan alat vicat cat (plunger(plunger 10 10 0.050.05 mm).

mm).

Dalam proses pencarian jumlah air apabila jumlah air belum didapatkan maka Dalam proses pencarian jumlah air apabila jumlah air belum didapatkan maka penentuan kembali harus menggunakan sample yamg baru.

penentuan kembali harus menggunakan sample yamg baru.

KETERANGAN

KETERANGAN ALAT VICATALAT VICAT::

1.

1. Berat batang yang dapat bergerak Berat batang yang dapat bergerak  : ( 300: ( 300 00.5 gram).5 gram) (Plunger, jarum,dan penunjuk skala)

(Plunger, jarum,dan penunjuk skala) 2.

2. Diameter ujung batang torak Diameter ujung batang torak  : ( 10: ( 10 0.05 0.05 mmm m )) 3.

3. DiamDiameter jarum (jarum initieter jarum (jarum initial)al) : ( 1: ( 1 0.05 0.05 mmm m ) () ( 0.005 SNI Reff)0.005 SNI Reff) 4.

4. Diameter jarum (jarum final/bertopi)Diameter jarum (jarum final/bertopi) : ( 1: ( 1 0.00.05 5 mmm m )) 5.

5. DiamDiameter cincieter cincinn(bawah/besar)(bawah/besar) : ( 70: ( 70 3 3 mm mm )) 6.

6. Diameter cincin (atas/kecil)Diameter cincin (atas/kecil) : ( 60: ( 60 3 3 mm mm )) 7

(8)

KONDISI RUANG PENGUJIAN : KONDISI RUANG PENGUJIAN :

1.

1. Suhu ruang pengujian antara 23Suhu ruang pengujian antara 23 ooCC 1,1,77ooC C (SNI (SNI Reff)Reff) 2.

2. Kelembaban tidak kurang dariKelembaban tidak kurang dari50 50 % % ( ( 95 95 %%)) 3.

3. Suhu sekitar Suhu sekitar memeja tempat pja tempat pencamencampuran semen kering, cetakan dan plat puran semen kering, cetakan dan plat dasardasar dipertahan

dipertahankan ankan antara 20 tara 20 s/d 27,s/d 27,55ooCC 4.

4. Suhu air pencampur 23Suhu air pencampur 23 22ooC C (21 (21 2525ooC) (ASTM C.187C) (ASTM C.187--9898)) 5.

5. Ruang lembab (Wet Box) Temp. 23Ruang lembab (Wet Box) Temp. 23ooCC 1,1,77ooC C ,Kelembaban ,Kelembaban titidak dak kurang dakurang dari 50ri 50 %

% ( ( 95 95 %%)) PASTA

PASTA

 Pasta adalah campuran yang homogean antara semen dan  Pasta adalah campuran yang homogean antara semen dan air.air.

  Pada saat pembuatan pasta dan pencetakan benda uji harus betul betul    Pada saat pembuatan pasta dan pencetakan benda uji harus betul betul    mengacu kepada prosedure yang benar, Karena proses pembuatan dan   mengacu kepada prosedure yang benar, Karena proses pembuatan dan

 pencet

 pencet  akan akan sangat mempengaruhi terhadap hasil yang akan  akan akan sangat mempengaruhi terhadap hasil yang akan  didapatkan

 didapatkan

PENENTUAN CONSISTENCY PENENTUAN CONSISTENCY

Pasta

Pasta dikatakan teldikatakan telah memenuah memenu hi hi NormNorm al al ConsisteConsistency ncy (NC) (NC) apabila apabila batangbatang

plunger/peluncur

plunger/peluncur 1010 0.0.05 05 mm mmm m enembuenembu s/s/ terpenetrasi keterpenetrasi kedalam pasta sedalam 1dalam pasta sedalam 100 1 mm dari permukaan.

1 mm dari permukaan.

Hitung jumlah air yang dibutuhkan untuk konsistensi normal dengan pembulatan Hitung jumlah air yang dibutuhkan untuk konsistensi normal dengan pembulatan hingga 0.1 % dan laporkan berat semen kering dengan pembulatan hingga 0.5 %

hingga 0.1 % dan laporkan berat semen kering dengan pembulatan hingga 0.5 %

NC

NC= Air (gram)/ semen (gram)x100= Air (gram)/ semen (gram)x100

HAL

HAL--HAL YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENGGUNAAN AIRHAL YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENGGUNAAN AIR 1.

1. Kandungan Aluminat dalam semenKandungan Aluminat dalam semen 2.

2. Kandungan aKandungan alkali dari klinkerlkali dari klinker 3.

3. Kehulusan semenKehulusan semen 4.

4. Preshidrasi Preshidrasi semsemenen 5.

5. Temperatur semenTemperatur semen

PROSEDUR PEMBUATAN PASTA (BENDA UJI) PROSEDUR PEMBUATAN PASTA (BENDA UJI) NO

NO URAIANURAIAN TIMETIME DURATIONDURATION 1

1 65650 gram semen+0 gram semen+air,diair,diamkamkanan 00.00 00.3000.00 00.30 30 Detik 30 Detik 

2

2 Mix, low speed ( speed 140Mix, low speed ( speed 140 5 5 )) 00.30 01.0000.30 01.00 30 Detik 30 Detik 

3

3 Stop, k Stop, k umpulakan pastaumpulakan pasta 01.00 01.1501.00 01.15 15 Detik 15 Detik 

4

4 Mix, medium speed (Speed 285Mix, medium speed (Speed 285 1010)) 01.15 02.1501.15 02.15 60 Detik 60 Detik 

5

(9)

SETTING TIME

SETTING TIME

Waktu Pengikatan Waktu Pengikatan Test Methode ASTM C  Test Methode ASTM C --191191

Pengikatan semen disebabkan timbulnya rekasi antara senyawa a

Pengikatan semen disebabkan timbulnya rekasi antara senyawa anhydrousnhydrous semen dengan air. Didalam semen diketahui ada 4 mineral potensial, yaitu : C3S, C2S, semen dengan air. Didalam semen diketahui ada 4 mineral potensial, yaitu : C3S, C2S, C3A dan C4AF (senyawa an-hydrous), diantara ke 4 mineral potensial tersebut diatas C3A dan C4AF (senyawa an-hydrous), diantara ke 4 mineral potensial tersebut diatas maka C3A yang paling berpengaruh terhadap waktu pengikatan (setting time).

maka C3A yang paling berpengaruh terhadap waktu pengikatan (setting time). Re

Reaksi ini akan segera terjadi sewaktu semen bertemu dengan air, adanya air akanaksi ini akan segera terjadi sewaktu semen bertemu dengan air, adanya air akan segera melarutkan senyawa sulphat dan bereaksi dengan aluminat membetuk senyawa segera melarutkan senyawa sulphat dan bereaksi dengan aluminat membetuk senyawa e

ett tt ee ringit ringit .. Waktu pengikatan akan segera berlangsung setelah kira-kira 1 jam setelahWaktu pengikatan akan segera berlangsung setelah kira-kira 1 jam setelah semen ditam

semen ditambah air.bah air.

 Me

 Mett ode pengode pengujian ini untuk meneujian ini untuk menentukan wntukan w aktakt u penu pengikatagikata n/Sn/Settett ing Ting Timeime (Initial Set dan Final Set ) semen hidrolisis dengan menggunakan alat (Initial Set dan Final Set ) semen hidrolisis dengan menggunakan alat

vicat (jarum vicat

vicat (jarum vicat 11 0.005 mm).0.005 mm).

Pasta yang telah ditentukan normal consistencynya dan jumlah air telah didapatkan Pasta yang telah ditentukan normal consistencynya dan jumlah air telah didapatkan maka dapat langsung digunakan untuk pengujian waktu pengikatan. Setting time maka dapat langsung digunakan untuk pengujian waktu pengikatan. Setting time mengindikasikan bahwa pasta mengalami atau tidak mengalami reaksi,

mengindikasikan bahwa pasta mengalami atau tidak mengalami reaksi, Pengujian setting time (waktu pengikatan) ini terbagi 2 :

Pengujian setting time (waktu pengikatan) ini terbagi 2 : 1.

1. Initial setInitial set((Pengikatan awal, syarat,Pengikatan awal, syarat, minmin))

Pengujian Initial set dengan menggunakan jarum vicat

Pengujian Initial set dengan menggunakan jarum vicat 11 0.005 mm0.005 mm a

a.. InitiInitial al set dicset dicapai apabila japai apabila jarum arum menemmenem bus /bus / terpenetrasi kedalam pastaterpenetrasi kedalam pasta sedalam 25 mm dari permukaan.

sedalam 25 mm dari permukaan. b

b.. Selain tersebut diatas Inititial set dapat artikan sebagai waktu yangSelain tersebut diatas Inititial set dapat artikan sebagai waktu yang berlaku saa

berlaku saat jarum secara total tidak bisa mempenetrasi pasta semen lebiht jarum secara total tidak bisa mempenetrasi pasta semen lebih  jauh.

 jauh. c.

c. Initial set ialah waktu mulai adonan terjadi sampai mulai terjadiInitial set ialah waktu mulai adonan terjadi sampai mulai terjadi kekakuan tertentu dimana adonan sudah mulai tidak workable

kekakuan tertentu dimana adonan sudah mulai tidak workable d

d.. Initial set adalah tenggang waktu dimana campuran air dan gypsInitial set adalah tenggang waktu dimana campuran air dan gypsuumm masih bersifat plastis dan dapat dikerjakan

masih bersifat plastis dan dapat dikerjakan 2.

2. Final setFinal set(( pengikatan akhir, syarat, max pengikatan akhir, syarat, max))

Pengujian final set dengan menggunakan jarum bertopi, Pengujian final set dengan menggunakan jarum bertopi,

a

a.. FFinal set dicapai apabila jarum berbekas tetapi tidak nampak terbenaminal set dicapai apabila jarum berbekas tetapi tidak nampak terbenam pada permukaan benda uji.

pada permukaan benda uji. b

b.. Final set dapatFinal set dapat juga diartikan sebagai waktu yang berlaku saat jarum juga diartikan sebagai waktu yang berlaku saat jarum tidak

tidak dapat mempendapat mempenetrasietrasi(menem(menembus) kedalam pasta.bus) kedalam pasta. c.

c. Final set Final set adalah wadalah waktu muaktu mulai lai adonadonan terjadi an terjadi samsampai pai terjadi terjadi kekaukekauanan penuh

(10)

Selama pengujian penetrasi peralatan harus bebas getaran, serta jarum yang Selama pengujian penetrasi peralatan harus bebas getaran, serta jarum yang  d

 dii gunakan harus tetap bersih. gunakan harus tetap bersih.

Semen

Semen yang yang menempel menempel pada pada sisi sisi jarum jarum = Penetrasi = Penetrasi lambatlambat Semen

Semen yang yang menempemenempel l pada pada ujung ujung jarum jarum = = Penetrasi Penetrasi cepatcepat

Waktu pengikatan tidak hanya dipengaruhi oleh persentase suhu air yang Waktu pengikatan tidak hanya dipengaruhi oleh persentase suhu air yang dipakai, jumlah pasta yang diterima tetapi juga disebabkan oleh suhu dan kelembaban dipakai, jumlah pasta yang diterima tetapi juga disebabkan oleh suhu dan kelembaban udara.

udara.

Selain hal tersebut diatas suhu semen juga sangat mempengaruhi waktu pengikatan, Selain hal tersebut diatas suhu semen juga sangat mempengaruhi waktu pengikatan,

semakin tinggi suhu semen maka waktu pengikatan yang dicapai akan semakin singkat. semakin tinggi suhu semen maka waktu pengikatan yang dicapai akan semakin singkat.

  Apabila semen yang akan diuji diambil langsung dari proses maka   Apabila semen yang akan diuji diambil langsung dari proses maka   sebaikny

  sebaikny a a semen semen tt ersebut ersebut diddid inginkan inginkan tt erlebih erlebih dahulu dahulu samsam pai pai suhusuhu  semen tersebut

 semen tersebut kurang lebih sama kurang lebih sama dengan suhu rdengan suhu ruang penguang pengujianujian ..

Pengikatan semen disebabkan timbulnya reaksi antara senyawa anhydrous Pengikatan semen disebabkan timbulnya reaksi antara senyawa anhydrous semen dengan air. Diantara 4 mineral potensial semen C3S, C2S, C3A dan C4AF maka semen dengan air. Diantara 4 mineral potensial semen C3S, C2S, C3A dan C4AF maka

C3A yang paling berpengaruh terhadap waktu pengikatan. C3A yang paling berpengaruh terhadap waktu pengikatan. H

Haall--hal yang mempengaruhi waktu pengikatan :hal yang mempengaruhi waktu pengikatan : 1.

1. Kandungan mineral potinsial (C3S, C2S, C3A dan C4AF)Kandungan mineral potinsial (C3S, C2S, C3A dan C4AF) 2.

2. Kandungan SOKandungan SO33 (Gypsum) dalam semen(Gypsum) dalam semen 3.

3. Kehalusan SemenKehalusan Semen 4.

4. Perbandingan komposisi semen dan air yang digunakanPerbandingan komposisi semen dan air yang digunakan 5.

5. Air kristal gypsumAir kristal gypsum

PROSEDUR PEMBUA

PROSEDUR PEMBUATAN PASTA TAN PASTA (BENDA UJI)(BENDA UJI)

NO

NO URAIANURAIAN TIMETIME DURATIONDURATION 1

1 65650 0 gram semgram semen+air,diamkaen+air,diamkann 00.00 00.3000.00 00.30 30 Detik 30 Detik  2

2 Mix, low speed ( speed 140Mix, low speed ( speed 140 5 5 )) 00.30 01.0000.30 01.00 30 Detik 30 Detik  3

3 Stop, kumpulakan pastaStop, kumpulakan pasta 01.0001.00 01.1501.15 15 Detik 15 Detik  4

4 Mix, medium speed (Speed 285Mix, medium speed (Speed 285 1010)) 01.15 02.1501.15 02.15 60 Detik 60 Detik  5

5 Pencetakan dan pengujianPencetakan dan pengujian

INTERPOLASI INTERPOLASI T T = = TT11 ++ (X (X11 --2525)) X X (T(T22 TT11)) T

T == Time InterpolationTime Interpolation (X

(X11 XX22) ) TT11 == Time beTime before penetration 2fore penetration 25 5 mmmm

T

T22 == Time After penetration 25 mmTime After penetration 25 mm

X

X11 == PenPenetration before 2etration before 25 5 mmmm

X

(11)

SETTING TIME SETTING TIME

1.

1. Waktu yang dibutuhkan antara pencampuran semen dan air sampai initial setWaktu yang dibutuhkan antara pencampuran semen dan air sampai initial set disebut Initial set (waktu pengikatan awal), masa antara keduanya disebut disebut Initial set (waktu pengikatan awal), masa antara keduanya disebut

dorma

dormannttpriode, atau resting priodepriode, atau resting priode atau Induction priode.atau Induction priode. 2.

2. Waktu yang dibutuhkan antara pencampuran semen dan air sampai Final setWaktu yang dibutuhkan antara pencampuran semen dan air sampai Final set d

d isebut Fisebut Final inal set set (wak(wak tu pentu pen gikatan akhgikatan akh ir), ir), mama sa sa antaanta ra ira initial nitial set set sampsamp ai ai finalfinal

set disebut setting. set disebut setting.

Cement + Air Cement + Air Pasta plastis Pasta plastis dapat dapat dibe dibentuk ntuk 

Pengikatan Awal Pengikatan Awal Pasta kaku Pasta kaku tidak dapat tidak dapat dibentuk  dibentuk  Pengikatan Akhir Pengikatan Akhir Massa padat Massa padat Dorman Dormantt priode priode Pengikatan Pengikatan (setting) (setting) Hardening Hardening Pengerasan Pengerasan Waktu Waktu Pengikatan Pengikatan awal awal Waktu Waktu Pengikatan Pengikatan akhir akhir

(12)

C C3A3A

3.

3. Initial Set (waktu pengikatan awal dapat di hitung dengan menggunakan rumusInitial Set (waktu pengikatan awal dapat di hitung dengan menggunakan rumus interpolasi

interpolasi MEKANISM

MEKANISME PEE PENGIKATAN SEMENNGIKATAN SEMEN

Pada pencampuran dengan air, maka senyawa senyawa klinker segera terhidrasi Pada pencampuran dengan air, maka senyawa senyawa klinker segera terhidrasi

1)

1) 22(3(3CCaO.SiOaO.SiO22)) ++ 6H6H22OO 3C3CaO.2SiOaO.2SiO22.3H.3H22OO + 3Ca(OH)+ 3Ca(OH)22 (2C3S + 6H 

(2C3S + 6H  C C 33SS22 H  H 33+ 3OH)+ 3OH)

(Tobermorite gel) (Tobermorite gel) 2)

2) 22(2(2CCaaOO..SSiOiO22) + 4H) + 4H22OO 3CaO.2SiO3CaO.2SiO22.3H.3H22OO + Ca(OH)+ Ca(OH)22 (2C 

(2C 22S +S +4H 4H  C C 33SS22 H  H 33+ OH)+ OH)

(Tobermorite gel) (Tobermorite gel) 3)

3) 3C3CaO.AlaO.Al22OO33 ++ 6H6H22OO 3 C3 CaO.AlaO.Al22OO33.6H.6H22OO (C3A

(C3A + + 6H 6H C3AH6)C3AH6) 4)

4) 3CaO.Al3CaO.Al22OO33 + Ca(OH)+ Ca(OH)22 +12H+12H22O O 4 4 CaOCaO.Al.Al22OO33.13H.13H22OO 5)

5) 3(3(CaSOCaSO44.2H.2H22O)O) + 3CaO.Al+ 3CaO.Al22OO33+26H+26H22OO 3CaO.Al3CaO.Al22OO33.3CaSO.3CaSO44.32H.32H22OO (( Etteringite/Trisulfat) Etteringite/Trisulfat)))

C3A akan bereaksi paling cepat dengan air (reaksi.4) menhasilkan senyawa C3A akan bereaksi paling cepat dengan air (reaksi.4) menhasilkan senyawa berbentuk

berbentuk gel yang bgel yang bersifat cersifat cepat kaku, epat kaku, C3A juga beraksi dengC3A juga beraksi dengan Ca(OHan Ca(OH))22 ((hasil hidrasihasil hidrasi antara

antara C3SC3S/C2S den/C2S dengan gan airair ))(reaksi.1 dan 2).(reaksi.1 dan 2).

Kedua reaksi diatas menyebabkan waktu pengikatan semen akan singkat sekali dormat Kedua reaksi diatas menyebabkan waktu pengikatan semen akan singkat sekali dormat priode dilewati seketika.

priode dilewati seketika.

Dengan adanya gypsum dalam semen maka reaksi hidrasi C3A akan terhambat, Dengan adanya gypsum dalam semen maka reaksi hidrasi C3A akan terhambat, penghambatan i

penghambatan ini disebabkan oleh terbentuknya senyawani disebabkan oleh terbentuknya senyawaetteringitetteringit( ( reaksreaksi.5i.5). ). senysenyawawaa etteringit ini akan membungkus

etteringit ini akan membungkus permupermukaan C3A sehingga reaksi hidrasi terhenti dankaan C3A sehingga reaksi hidrasi terhenti dan proses setting akan Terhenti

proses setting akan Terhenti

H H2O2O

Etteringit Etteringit

Dalam jangka waktu tertentu lapisan senyawa etteringit yang membungkus Dalam jangka waktu tertentu lapisan senyawa etteringit yang membungkus perm

perm ukaan C3A akan robek/ukaan C3A akan robek/ terbuka materbuka ma ka reaksi ka reaksi hidrasi C3hidrasi C3A berjA berjalan kembali alan kembali namnam unun dengan demikian terbentuk pula senyawa etteringit yang baru dan membungk  dengan demikian terbentuk pula senyawa etteringit yang baru dan membungk uuss kembali C3A dan reaksi hidrasi terhenti kembali proses ini akan menghasilkan setting kembali C3A dan reaksi hidrasi terhenti kembali proses ini akan menghasilkan setting time

(13)

Semakin banyak senyawa etteringit yang terbentuk maka setting akan semakin Semakin banyak senyawa etteringit yang terbentuk maka setting akan semakin panjang, oleh karena itu gypsum dikenal sebagai

panjang, oleh karena itu gypsum dikenal sebagai  RETARDER RETARDER (pengahambat(pengahambat pengikatan)

pengikatan)..

 EARLY STIFFENING

 EARLY STIFFENING

(Final Penetrasi/cepat kaku) (Final Penetrasi/cepat kaku) Test Methode ASTM C Test Methode ASTM C--451451

Metode pengujian ini untuk menentukan tingkat perkembangan cepat kaku dari Metode pengujian ini untuk menentukan tingkat perkembangan cepat kaku dari pada pasta semen atau untuk menetapkan semen tersebut memenuhi batas spesifikasi pada pasta semen atau untuk menetapkan semen tersebut memenuhi batas spesifikasi cepat kaku atau tidak.

cepat kaku atau tidak. Metode

Metode ini ini menggmengg unun akan akan alat alat vicvicat at plunplun ger ger 10 10 mmmm , , yang yang manman a a terlebterlebuh dahuuh dahu lulu mencari jumlah air yang akan digunakan dan penetrasi yang dilakukan 2 kali dalam mencari jumlah air yang akan digunakan dan penetrasi yang dilakukan 2 kali dalam

rentang waktu yang sudah ditentukan. rentang waktu yang sudah ditentukan.

Pasta disiapkan dari semen yang akan diuji dengan menggunakan sejumlah air Pasta disiapkan dari semen yang akan diuji dengan menggunakan sejumlah air yang c

yang cukuuku p untup untu k k memmem berikan berikan penetrapenetra si si awaawa l l antara 2antara 28 8 s/s/ d 3d 36 6 mm dalam jmm dalam jumum lahlah waktu tertentu setelah selesai pencampuran, penetrasi kedua disebut penetrasi akhir waktu tertentu setelah selesai pencampuran, penetrasi kedua disebut penetrasi akhir

diukur dalam jumlah waktu yang ditentukan kemudian diukur dalam jumlah waktu yang ditentukan kemudian..

Early stiffening

Early stiffening (cepat kaku) merupakan perkembangan menjadi kaku yang terjadi(cepat kaku) merupakan perkembangan menjadi kaku yang terjadi lebih awal dalam karakteristik kerja pasta semen Portland, morta

lebih awal dalam karakteristik kerja pasta semen Portland, morta r atau beton.r atau beton. 1.

1. False setFalse set(Pengikatan (Pengikatan semsemuu /palsu /palsu))

Perkembangan menjadi kaku yang terjadi lebih awal dalam karakteristik kerja Perkembangan menjadi kaku yang terjadi lebih awal dalam karakteristik kerja pasta semen Portland, mortar atau beton tanpa evolusi banyak panas yang pasta semen Portland, mortar atau beton tanpa evolusi banyak panas yang kekakuannya dapat dihilangkan dan plastisitasnya diperoleh kembali dengan kekakuannya dapat dihilangkan dan plastisitasnya diperoleh kembali dengan pengadukan lebih lanjut tanpa penambahan air.

pengadukan lebih lanjut tanpa penambahan air. 2.

2. Flash set/Quick setFlash set/Quick set(pengikatan cepat)(pengikatan cepat)

Perkembangan menjadi kaku yang terjadi lebih awal dalam karakteristik kerja Perkembangan menjadi kaku yang terjadi lebih awal dalam karakteristik kerja pasta semen Portland, mortar atau beton dengan evolusi panas yang agak besar pasta semen Portland, mortar atau beton dengan evolusi panas yang agak besar kekakuannya tidak dapat dihilangkan dan plastisitasnya tidak dapat diperoleh kekakuannya tidak dapat dihilangkan dan plastisitasnya tidak dapat diperoleh kem

kembali dengan penbali dengan pengadukgadukan lebih lanjut tanpa penaman lebih lanjut tanpa penambahan bahan air air (plast(plastisiisitas akantas akan kembali dengan penambahan air).

kembali dengan penambahan air).

Pengikatan semu yang sangat cepat dari semen dapat menimbulkan kesul Pengikatan semu yang sangat cepat dari semen dapat menimbulkan kesulitanitan pad

pad a penana penan ganan dganan d an penan pen gecoran, gecoran, tetapi hal itetapi hal ini tini tidak akadak aka n trjn trjadi apabila beton tersadi apabila beton tersebutebut diaduk lebih lama dari biasanya.

(14)

Semen dengan pegikatan semu yang sangat cepat biasanya memerlukan air Semen dengan pegikatan semu yang sangat cepat biasanya memerlukan air sedikit lebih banyak untuk mengahasilkan konsistensi yang sama, yang dapat sedikit lebih banyak untuk mengahasilkan konsistensi yang sama, yang dapat

men

menghasilkan kuat tghasilkan kuat tekan sedikit ekan sedikit lebih rlebih rendah dan meendah dan memperbesar penyusutan.mperbesar penyusutan.

PENENTUAN FINAL PENETRASI

PENENTUAN FINAL PENETRASI

Final penetrasi dihitung sebagai persen final, penetrasi yang mana dihitung dari hasil Final penetrasi dihitung sebagai persen final, penetrasi yang mana dihitung dari hasil perbandingan antara penetrasi akhir (penetasi ke 2) dan penetrasi awal (penetrasi ke 1) perbandingan antara penetrasi akhir (penetasi ke 2) dan penetrasi awal (penetrasi ke 1)

dikalikan dengan 100 dikalikan dengan 100

PENYEBAB TERJADINYA EARLY STIFFENING PENYEBAB TERJADINYA EARLY STIFFENING

1.

1. False setFalse set(pengikatan s(pengikatan sememuu /palsu /palsu) :) :

False set ini terjadi karena terhidrasinya gypsum pada saat penggilingan clinker False set ini terjadi karena terhidrasinya gypsum pada saat penggilingan clinker

dan gypsum pada teperatur operasi yang t dan gypsum pada teperatur operasi yang tinggiinggi

CaSO

CaSO44. . 2H2H22OO CaSOCaSO44. . ½ ½ HH22OO (DiHydrat)

(DiHydrat) (HemiHydrat)(HemiHydrat)

2.

2. Flash Set/Quick setFlash Set/Quick set(Pengikatan cepat) :(Pengikatan cepat) :

Flash

Flash set set disebabkdisebabk an an oleh oleh tingginntingginn ya ya kankan dd unun gan mineragan minera l l potpot ensial ensial C3A C3A dada lamlam

klinker

klinker relative terhadap gypsum. Gejala ini dapat pula disebabkan oleh terlalurelative terhadap gypsum. Gejala ini dapat pula disebabkan oleh terlalu

halusnya partikel semen dan tingginya kadar C3S. halusnya partikel semen dan tingginya kadar C3S.

3CaO.Al

3CaO.Al22OO33 + Ca(OH)+ Ca(OH)22 +12H+12H22O O 4 4 CaOCaO.Al.Al22OO33.13H.13H22OO

Reaksi diatas menybabkan waktu pengikatan pasta akan singkat sekali, pasta Reaksi diatas menybabkan waktu pengikatan pasta akan singkat sekali, pasta sulit atau malah tidak bias d

sulit atau malah tidak bias dikerjakan lebih lanjut sebab sifat plastisnya hampirikerjakan lebih lanjut sebab sifat plastisnya hampir

tidak ada. tidak ada.

EARLY STIFFENING EARLY STIFFENING NO

NO URAIANURAIAN TIMETIME DURATIONDURATION

1

1 50500 0 gram semgram semen+air,diamkanen+air,diamkan 00.00 00.3000.00 00.30 30 Detik 30 Detik  2

2 Mix, low speed ( speed 140Mix, low speed ( speed 140 5 5 )) 00.30 01.0000.30 01.00 30 Detik 30 Detik  3

3 Stop, Stop, kumkumpulakan pastapulakan pasta 01.0001.00 001.151.15 15 Detik 15 Detik  4

4 Mix, medium speed (Speed 285Mix, medium speed (Speed 285 1010)) 01.15 03.4501.15 03.45 150 Detik 150 Detik  %

(15)

5

5 Pencetakan dan pengujianPencetakan dan pengujian 03.45 04.0503.45 04.05 20 Detik 20 Detik  6

6 Penetrasi . 1 (mm)Penetrasi . 1 (mm) 04.05 04.3504.05 04.35 30 Detik 30 Detik  7

7 Penetrasi. Penetrasi. 2 2 (mm(mm)) 08.4508.45 09.1509.15

 AUTOCLAVE EXPANSION 

 AUTOCLAVE EXPANSION 

(Pemuaian dengan Aut

(Pemuaian dengan Autoclave)oclave)

Test Methode ASTM C  Test Methode ASTM C --151151

Tujuan dari metode ini adalah untuk pengujian pemuaian (expansion) dengan Tujuan dari metode ini adalah untuk pengujian pemuaian (expansion) dengan autoclave untuk menetapkan indeks potensial yang pengembangannya lamban yang autoclave untuk menetapkan indeks potensial yang pengembangannya lamban yang disebabkan oleh hidrasi CaO dan MgO atau kedua duanya yang dilakukan pa

disebabkan oleh hidrasi CaO dan MgO atau kedua duanya yang dilakukan pada bentuk da bentuk  pasta dari Po

pasta dari Portland cement dengan menggunrtland cement dengan menggunaakkaannAutoclave.Autoclave.

Pada metode ini terlebih dahulu dicari jumlah air pencampur yang yang akan Pada metode ini terlebih dahulu dicari jumlah air pencampur yang yang akan digunakan sampai mendapatkan Normal Consistensy, atau sisa pasta dari pengujian digunakan sampai mendapatkan Normal Consistensy, atau sisa pasta dari pengujian Norm

Norm al al ConsisteConsistensy/nsy/ SSetting etting TiTime dapme dap at lat langsunangsun g digunakan ung digunakan un tuk pencetakan tuk pencetakan bendbend aa uji untuk pengujian .

uji untuk pengujian .

Setelah benda uji dicetak maka ditempatkan dalam ruang lembab (Wet Box) selama Setelah benda uji dicetak maka ditempatkan dalam ruang lembab (Wet Box) selama 2424  jam.

 jam.Jika benda uji dikeluarkan dari cetakan sebelum 24 jam maka benda uji harus tetapJika benda uji dikeluarkan dari cetakan sebelum 24 jam maka benda uji harus tetap disimpan dalam

disimpan dalam ruang lembab sampai umur 24 jam.ruang lembab sampai umur 24 jam.

Besarnya pemuaian dihitung berdasarkan selisih panjang benda uji setelah dan Besarnya pemuaian dihitung berdasarkan selisih panjang benda uji setelah dan sebelum dari autoclve yang di ukur dengan menggunakan comperator dan hasil sebelum dari autoclve yang di ukur dengan menggunakan comperator dan hasil d

diinyatakan nyatakan dalam persen dalam persen pempem uaian, uaian, sedangkan berkuransedangkan berkuran gnya gnya panpan jjang ang diberi diberi tandtand aa minus didepan angka persen.

minus didepan angka persen.

PENYEBAB PEMUAIAN/EXPANSION : PENYEBAB PEMUAIAN/EXPANSION :

1.

1. Pemakaian gypsum yang terlalu tinggi sehingga menaikkan SOPemakaian gypsum yang terlalu tinggi sehingga menaikkan SO33 kontent dalamkontent dalam semen, akan menyebabkan pemuaian sehingga menyebabkan keretakan semen, akan menyebabkan pemuaian sehingga menyebabkan keretakan (cracking).

(cracking). 3(CaSO

3(CaSO44.2H.2H22O) + 3CaO.AlO) + 3CaO.Al22OO33+26H+26H22OO 3CaO.Al3CaO.Al22OO33.3CaSO.3CaSO44.32H.32H22OO

((

 Etteringite/Trisulfat)) Etteringite/Trisulfat)) Pem

(16)

2.

2. Free CaO/CaO Bebas/Free Lime yang tinggi akan menyebabkan pemuaian padaFree CaO/CaO Bebas/Free Lime yang tinggi akan menyebabkan pemuaian pada s

seemen karena hasil reaksi F.CaO mempunyai volume yang lebih besar darimen karena hasil reaksi F.CaO mempunyai volume yang lebih besar dari F.CaO

F.CaO

CaO

CaO + + HH22O O Ca(OH)Ca(OH)22 Volume Ca(OH)

Volume Ca(OH)22> Volume F.CaO> Volume F.CaO 3.

3. Free MgOFree MgO (Periclase)(Periclase) dada lam lam semen semen dalam jdalam jangka waktu angka waktu beberapa beberapa tahutahu n n akanakan menga

menga kibatkan ekibatkan ekspansi/kspansi/ pempem uaian akibat uaian akibat reaksi reaksi denden gan air, gan air, yang mana hasilyang mana hasil

reaksinya mem

reaksinya mempunyai punyai volume yang lebih volume yang lebih besarbesar..

Selain jumlahnya, bentuk kristal MgO dalam klinker turut berperan dalam hal Selain jumlahnya, bentuk kristal MgO dalam klinker turut berperan dalam hal pemuaian, makin kecil bentuk kristalnya maka makin tinggi pemuaian yang pemuaian, makin kecil bentuk kristalnya maka makin tinggi pemuaian yang diakibatkan, sedangkan ukuran kristal tergantung pada proses kecepatan diakibatkan, sedangkan ukuran kristal tergantung pada proses kecepatan

pendinginan klinker. pendinginan klinker.

MgO

MgO + + HH22OO MgOH)MgOH)22 Volume Mg(OH)

Volume Mg(OH)22> Volume MgO> Volume MgO

Phen

Phenomomena tersebut ena tersebut diatas diatas dikenal dengandikenal dengan  M M agagnesia Expansionnesia Expansion

PERHITUNGAN PEMUAIAN

PERHITUNGAN PEMUAIAN

Perubahan panjang dihitung dengan

Perubahan panjang dihitung dengan men

mengurangi

gurangi panjang benda

panjang benda uji p

uji pada w

ada waktu

aktu

akhir dengan panjang sebelum dilakukan pemanasan dengan autoclave dari data

akhir dengan panjang sebelum dilakukan pemanasan dengan autoclave dari data

hasil pem

hasil pembacaan bacaan length comlength comperator, laporkan samperator, laporkan sampai ketelipai ketelititian an 0,00,01 %1 %

PROSEDUR PEMBUATAN PASTA (BENDA UJI) PROSEDUR PEMBUATAN PASTA (BENDA UJI) NO

NO URAIANURAIAN TIMETIME DURATIONDURATION

1

1 65650 0 gram semgram semen+air,dien+air,diamkamkanan 00.00 00.3000.00 00.30 30 Detik 30 Detik  2

2 Mix, low speed ( speed 140Mix, low speed ( speed 140 5 5 )) 00.30 01.0000.30 01.00 30 Detik 30 Detik  3

3 Stop, Stop, kumkumpulakan pastapulakan pasta 01.00 01.1501.00 01.15 15 Detik 15 Detik  4

4 Mix, medium speed (Speed 285Mix, medium speed (Speed 285 1010)) 01.15 02.1501.15 02.15 60 Detik 60 Detik  5

5 Pencetakan dan pengujianPencetakan dan pengujian

Expansion =

Expansion =

Reading After AutoclaveReading After Autoclave

Reading Before Autoclave x 0,02

Reading Before Autoclave x 0,02

x100

x100

250 mm

(17)

OMPRESSIVE STRENGTH 

OMPRESSIVE STRENGTH 

(Kuat Tekan) (Kuat Tekan)

Test Methode ASTM C 

Test Methode ASTM C --109/C 109/C --109M 109M 

Kecepatan perkembangan kuat tekan semen sangat dipengaruhi oleh komposisi Kecepatan perkembangan kuat tekan semen sangat dipengaruhi oleh komposisi kimia mineral semen yang ada , seperti yang telah diketahui bahwa semen mengandung kimia mineral semen yang ada , seperti yang telah diketahui bahwa semen mengandung 4 Mineral potensial utama yaitu :

4 Mineral potensial utama yaitu : 1.

1. C3S (Tri Calsium Silikat)C3S (Tri Calsium Silikat), (Alite), (Alite) 2.

2. C2S (Dicalsium Sillikat)C2S (Dicalsium Sillikat), (Belite), (Belite) 3.

3. C3A (Tri Calsium Aluminat), (Aluminate)C3A (Tri Calsium Aluminat), (Aluminate) 4.

4. C4AF (C4AF (Tetra CalsiTetra Calsium Aluum Alumina Fermina Ferriterite)), (Ferrite), (Ferrite)

Keempat mineral potensial diatas memiliki kereaktifan yang berbeda

Keempat mineral potensial diatas memiliki kereaktifan yang berbeda--bedabeda

1)

1) 2(3CaO.SiO2(3CaO.SiO22) + 6H) + 6H22O O 3CaO.2SiO3CaO.2SiO22.3H.3H22O + 3Ca(OH)O + 3Ca(OH)22

(2C3S

(2C3S + + 6H 6H C C 33SS22 H  H 33+ 3OH)+ 3OH) (Tobermorite gel) (Tobermorite gel) 2)

2) 2(2CaO. SiO2(2CaO. SiO22) + 4H) + 4H22OO 3CaO.2SiO3CaO.2SiO22.3H.3H22O O + + Ca(OH)Ca(OH)22

(2C2S

(2C2S + + 4H 4H C C 33SS22 H  H 33+ OH)+ OH) (Tobermorite gel) (Tobermorite gel) Senyawa

Senyawa-senyawa CSH yang terbentuk disebut juga-senyawa CSH yang terbentuk disebut juga Tobermorite gel Tobermorite gel yang merupakanyang merupakan komponen utama pemberi kekuatan pada pasta semen.

komponen utama pemberi kekuatan pada pasta semen. Perkem

Perkem banban gan gan kekukeku atan yang dihasilkan atan yang dihasilkan oleh oleh reaksi reaksi C3S C3S berjalan berjalan cukucuku p cp cepaepa t t dd anan akan berlangsung pada min

akan berlangsung pada mingggguu pertamapertama sesudah pencampuran. Semen dengansesudah pencampuran. Semen dengan kan

kan dudu nganga n C3n C3S S yanyan g tig tinggngg i i dd an disupan disup porpor t t oleh C3oleh C3A A (yang bersif(yang bersifat sebagai at sebagai katalisator )katalisator )

akan

akanmencapai sebagian besamencapai sebagian besar kekuatannya pada umur 28 hari.r kekuatannya pada umur 28 hari.

Selanjutnya pengembangan atau peningkatan kekuatan adalah merupakan hasil reaksi Selanjutnya pengembangan atau peningkatan kekuatan adalah merupakan hasil reaksi hid

hid rasi rasi C2S C2S . . Reaksi Reaksi ini ini berjalberjalan lambat daan lambat da n akan berlangsun akan berlangsu ng terus dalam bebeng terus dalam beberaparapa

minggu atau bulan. Semen dengan kandungan C2S yang tinggi kekuatan tekannya minggu atau bulan. Semen dengan kandungan C2S yang tinggi kekuatan tekannya masih berkembang terus sampai umur 180 hari

masih berkembang terus sampai umur 180 hari.. S

Selaielain hal ten hal tersebut diatas Krsebut diatas Kahalusan jahalusan juga memuga mem beri beri konstribusi konstribusi terhadterhad ap ap perkemperkem banganbangan kuat tekan, juga jumlah SO

kuat tekan, juga jumlah SO33 yang optimal akan menaikkan kuat tekan.yang optimal akan menaikkan kuat tekan.

Pengujian kuat tekan bertujuan untuk mengetahui dan mengontrol kemampuan Pengujian kuat tekan bertujuan untuk mengetahui dan mengontrol kemampuan menerima beban tekan dari kubus mortar

menerima beban tekan dari kubus mortar atau betoatau betonn.. Dalam hal

Dalam hal ininii pengujianpengujianmenggunakanmenggunakankubus Mortar yang berukuran 50 x 50 x 50 mmkubus Mortar yang berukuran 50 x 50 x 50 mm yang

yang dibuat dengan campuran semen, pasir dan air dengan perbandingan 1 : 2,74 : 0,485dibuat dengan campuran semen, pasir dan air dengan perbandingan 1 : 2,74 : 0,485 atau sejum

(18)

Pasir dalam pengujian ini digunakan pasir standard (Ottawa) sesuai yang dipersyratkan Pasir dalam pengujian ini digunakan pasir standard (Ottawa) sesuai yang dipersyratkan

ASTM :

ASTM :CC--777788

GRADASI PASIR OTTAWA GRADASI PASIR OTTAWA

AYAKAN

AYAKAN PERSEN LOLOSPERSEN LOLOS KETERANGANKETERANGAN

1,18

1,18mm mm (No.16)(No.16) 100 %100 %

600 mikron (No.30)

600 mikron (No.30) 9696 100 %100 %

425

425 mmikron (Noikron (No.40).40) 6565 775 5 %% 30

3000mikron (No.mikron (No.5050)) 2020 30 30 %% 15

1500mikron (No.mikron (No.101000)) 0 0 4 4 %%

GRAFIK GRADASI PASIR OTAWA GRAFIK GRADASI PASIR OTAWA

0 0 20 20 65 65 96 96 100100 4 4 30 30 75 75 1 10000 110000 0 0 20 20 40 40 60 60 80 80 10 10 00 1 10000 5500 4400 3300 1166 NO.SIEVE NO.SIEVE    %    %    L    L    O    O    L    L    O    O    S    S MaksimumMaksimum Minimum Minimum

Prosudure pada pembuatan benda uji ini harus betul-betul diperhatikan, Prosudure pada pembuatan benda uji ini harus betul-betul diperhatikan,

terutama teknik pengisian mortar kedalam

terutama teknik pengisian mortar kedalam cetakancetakan (Mould)(Mould)ddaannteknik teknik penumbukanpenumbukan..

Pencetakan benda uji dimulai paling lambat 2,5 menit setelah selesai pengadukan, Pencetakan benda uji dimulai paling lambat 2,5 menit setelah selesai pengadukan, sedangkan tekanan tumbukan hanyalah sekedar cukup untuk meratakan pengisian sedangkan tekanan tumbukan hanyalah sekedar cukup untuk meratakan pengisian sel

seluruuru h bagian dh bagian d ari cari cetakan, tumbuetakan, tumbu kan sebanyak 32 kan sebanyak 32 kali kali unun tuk dtuk d ua lapisan mua lapisan m ortar (satuortar (satu

benda uji) dan dalam waktu kira

(19)

Urutan tumbukan Urutan tumbukan

Setelah selesai mencetak maka benda uji ditempatkan dalam ruang lembab (wet box) Setelah selesai mencetak maka benda uji ditempatkan dalam ruang lembab (wet box) selama 2

selama 20 0 24 24 jjamam , , perper mumu kaan bendkaan bend a a uji uji harhar us us terhterh indind ar ar dd ari ari perper cicikan air, kan air, jjika ika bendbend aa

uji dikeluarkan dari cetakan sebelum 24 jam, maka benda uji harus tetap bera

uji dikeluarkan dari cetakan sebelum 24 jam, maka benda uji harus tetap berada diruangda diruang

lembab sampai cukup waktu. lembab sampai cukup waktu.

Benda uji kemudian diremdam dalam

Benda uji kemudian diremdam dalam   air kapur jenuh  air kapur jenuh sampai umur pengujian tiba,sampai umur pengujian tiba,

pengujian dilakukan pada umur 3 hari, 7 hari dan pada 28 hari

pengujian dilakukan pada umur 3 hari, 7 hari dan pada 28 hari, fungsi dari perendaman, fungsi dari perendaman

(cur

(curing) ing) dimaksuddimaksudkan untuk menykan untuk menyempurnakempurnakan reaksi an reaksi minemineral potensial dari semen.ral potensial dari semen. Dengan toleransi waktu sbb :

Dengan toleransi waktu sbb :

UMUR PENGUJIAN

UMUR PENGUJIAN TOLERANSI WAKTU YANG DIIJINKANTOLERANSI WAKTU YANG DIIJINKAN 24 Jam

24 Jam ± 0,5 jam± 0,5 jam 3 Hari

3 Hari ± 1,0 jam± 1,0 jam 7 Hari

7 Hari ± 3,0 jam± 3,0 jam 28 Hari

28 Hari ± 12,0 jam± 12,0 jam

KOMPOSISI ADUKAN MORTAR KOMPOSISI ADUKAN MORTAR BAHAN

BAHAN JUMLAH BENDA UJIJUMLAH BENDA UJI

6

6 99

SEMEN (gram)

SEMEN (gram) 505000 774040

PASIR STANDARD (gram)

PASIR STANDARD (gram) 13751375 20352035

AIR (gram)

AIR (gram) 242422 353599

AIR (gram)(Blended semen)

(20)

CARA PENGAMBILAN BENDA UJI CARA PENGAMBILAN BENDA UJI

9 Benda Uji 9 Benda Uji

6 Benda Uji 6 Benda Uji

PERHITUNGAN KUAT TEKAN PERHITUNGAN KUAT TEKAN

Hasil akhir kuat tekan dinyatakan dalam

Hasil akhir kuat tekan dinyatakan dalam (kg/cm(kg/cm22)) atauatau(N/mm(N/mm22)) atauatau(P(Psisi )) ,, data yangdata yang diambil merupakan rata rata dari 3 Benda uji/ 2 benda uji

diambil merupakan rata rata dari 3 Benda uji/ 2 benda uji.. 3 3 77 2828 7 7 2828 33 28 28 3 3 77 3 3 2828 77 7 7 33 2828

(21)

  Julat maksimum yang diperbolehkan antara cetakan dari bak mortar   Julat maksimum yang diperbolehkan antara cetakan dari bak mortar  yang sama, pada w

 yang sama, pada w aktakt u uu uji yji y ang ang sama adalsama adal ah 8ah 8,7 ,7 % dari r% dari ratat a-rata-rat a padaa pada

 saat tiga kubus mewakili suatu umur pengujian  saat tiga kubus mewakili suatu umur pengujian

  Julat maksimum yang diperbolehkan antara cetakan dari bak mortar   Julat maksimum yang diperbolehkan antara cetakan dari bak mortar  yang sama, pada w

 yang sama, pada w aktakt u uu uji yji y ang ang sama adalsama adal ah 7ah 7,6 ,6 % dari r% dari ratat a-rata-rat a padaa pada

 saat dua kubus mewakili suatu umur pengujian  saat dua kubus mewakili suatu umur pengujian Kuat tekan : Kuat tekan : ((xx 10.19710.197)) ( x 14.22( x 14.22)) KN N/mm KN N/mm22 Kg/cmKg/cm22 pspsii x x 141455

PROSEDUR PEMBUATAN MORTAR (BENDA UJI) PROSEDUR PEMBUATAN MORTAR (BENDA UJI)

NO

NO URAIANURAIAN TIMETIME DURATIONDURATION

1

1 50500/740/740 0 gram gram semsemen+airen+air 00.00 00.0000.00 00.00 --2

2 Mix, low Mix, low speed speed ( speed ( speed 14140 0 5 ) 5 ) , tam, tambahkanbahkan pasir secara perlahan

pasir secara perlahan

00.00 00.30

00.00 00.30 30 Detik 30 Detik  3

3 Mix, middle speMix, middle speeded 00.30 01.0000.30 01.00 30 Detik 30 Detik  4

4 Stop, Stop, momortar dirtar dikumkumpulkanpulkan 01.00 02.3001.00 02.30 90 Detik (1,5)90 Detik (1,5) 5

5 Mix, middle speedMix, middle speed 02.30 03.3002.30 03.30 60 Detik 60 Detik  4

4 Mix, medium speed (Speed 285Mix, medium speed (Speed 285 1010)) 01.15 02.1501.15 02.15 60 Detik 60 Detik 

Kg/cm

Kg/cm22 == Peak Load (kN) x 1000Peak Load (kN) x 1000

9,8 x 2,5

9,8 x 2,5

Stress =

Stress =

Peak Load (kN

Peak Load (kN

))

Sample Area (cm2)

Sample Area (cm2)

Fm =

(22)

 HEAT OF HYDRATI 

 HEAT OF HYDRATI 

ON 

ON 

(Panas hidrasi) (Panas hidrasi)

Test Methode ASTM C  Test Methode ASTM C --186 186 

Reaksi hidrasi semen adalah exothermis yang

Reaksi hidrasi semen adalah exothermis yang manamana padpad a a saat saat mumu lai lai terjterjadad ii reaksi antara semen dan air timbul panas yang biasa disebut panas reaksi

reaksi antara semen dan air timbul panas yang biasa disebut panas reaksi (panas(panas

hidrasi) . Panas yang timbul selama proses hidrasi ini besar kecilnya terutama hidrasi) . Panas yang timbul selama proses hidrasi ini besar kecilnya terutama

tergantung

tergantung dari komposisi semen sendiri, naiknya kandungan C3S dan C3Adari komposisi semen sendiri, naiknya kandungan C3S dan C3A sertaserta kehalusan dari semen akan men

kehalusan dari semen akan menaikkan panas hiaikkan panas hidrasidrasi..

Portland semen tipe II dan IV adalah jenis semen yang mempunyai panas hidrasi Portland semen tipe II dan IV adalah jenis semen yang mempunyai panas hidrasi

rendah sekitar 60

rendah sekitar 60 70 cal/ 70 cal/ gram pada umur 28 hari.gram pada umur 28 hari.

Sedangkan untuk semen Portland tipe III mempunyai panas hidrasi tinggi 100 Sedangkan untuk semen Portland tipe III mempunyai panas hidrasi tinggi 100

cal/gram. cal/gram.

Panas hidrasi ini dipersyaratkan untuk mengontrol agar panas yang Panas hidrasi ini dipersyaratkan untuk mengontrol agar panas yang dilepaskan/

dilepaskan/ ditimbulkan pditimbulkan p ada reaksi hidrasi seada reaksi hidrasi semen tidak terlalu besar, men tidak terlalu besar, sebab bisebab bilala terlaluterlalu

besar akan dapat menimbulkan keretakan pada beton dan kemungkinan setting akan besar akan dapat menimbulkan keretakan pada beton dan kemungkinan setting akan

berjalan lebih cepat. berjalan lebih cepat.

Disamping itu, kenaikan temperature pada concrete yang disebabkan panas hidrasi Disamping itu, kenaikan temperature pada concrete yang disebabkan panas hidrasi sering menguntungkan pada cuaca dingin, karena membantu merawat t

sering menguntungkan pada cuaca dingin, karena membantu merawat temperatureemperature

curing curing..

PANAS HIDRASI DARI KOMPONEN

PANAS HIDRASI DARI KOMPONEN--KOMPONENKOMPONEN SEMEN PORTLAND

SEMEN PORTLAND

KOMPONEN

KOMPONEN PANAS HIDRASI (J/gr)PANAS HIDRASI (J/gr)

3 HARI

3 HARI 7 HARI7 HARI 28 HARI28 HARI 90 HARI90 HARI 1 THN1 THN 6,5 THN6,5 THN C C3S3S 242455 222222 383800 434366 494900 494900 C C2S2S 5050 4242 101055 171766 222266 222255 C C3A3A 898900 15591559 13801380 13031303 11691169 13801380 C4AF C4AF 292900 494944 449595 414100 373777 494955 PENENTUAN PANAS

PENENTUAN PANAS HIDRASI (KALOR HIDRASI)HIDRASI (KALOR HIDRASI)

Penentuan panas hidrasi atau kalor hidrasi dengan menggunakan alat calorimeter, alat Penentuan panas hidrasi atau kalor hidrasi dengan menggunakan alat calorimeter, alat

calorimeter terdiri calorimeter terdiri dari:dari:

(23)

1.

1. Termos bermuTermos bermulut lut lebar dan lebar dan tutup tutup gabusgabus

Sebelum digunakan termos ini dilapisi terlebih dahulu dilapisi dengan Sebelum digunakan termos ini dilapisi terlebih dahulu dilapisi dengan lapisan dari bahan yang tahan terhadap Asam Fluorida (HF), biasanya lapisan dari bahan yang tahan terhadap Asam Fluorida (HF), biasanya

digunkan lilin. digunkan lilin.

2.

2. ThermomThermometer eter deferensial (Beckmandeferensial (Beckmann)n)

Thermometer

Thermometerdengan pembagian skala 0,01dengan pembagian skala 0,01 ooC atau lebih kecil dengan batasC atau lebih kecil dengan batas ukur maksimal sampai dengan 6

ukur maksimal sampai dengan 6 ooC, yang mana ujung thermometer yangC, yang mana ujung thermometer yang

akan masuk kedalam larutan asam (HF) harus dilapisi lilin. akan masuk kedalam larutan asam (HF) harus dilapisi lilin.

Thermometer Beckmann pada keadaan nol dapat ditentukan dengan mencelupkan pada Thermometer Beckmann pada keadaan nol dapat ditentukan dengan mencelupkan pada cairan dan membandingkannya dengan thermometer pembandaing.

cairan dan membandingkannya dengan thermometer pembandaing. Thermometer pembanding yang akurat dengan range 0,1

Thermometer pembanding yang akurat dengan range 0,1 ooC ditempatkan dekat alat C ditempatkan dekat alat  kalorimeter dan digunakan untuk pembacaan suhu dan untuk menempatkan titik nol kalorimeter dan digunakan untuk pembacaan suhu dan untuk menempatkan titik nol

dari t

dari thermometer hermometer BeckmannBeckmann 3.

3. CorongCorong

Corong yang digunakan dapat terbuat dari glass atau plastik 

Corong yang digunakan dapat terbuat dari glass atau plastik  dengandengan diame

diameter ter tangkai corongtangkai corong kurang dari 6 mm dan panjang 76 mm.kurang dari 6 mm dan panjang 76 mm.

4.

4. Batang pangaduk dengan balingBatang pangaduk dengan baling--balingbaling

Batang pengaduk terbuat dari bahan yang tahan terhadap HF

Batang pengaduk terbuat dari bahan yang tahan terhadap HF (polietilen)(polietilen) atau yang telah dilapisi lilin.

atau yang telah dilapisi lilin.

5.

5. MesinMesin(motor)(motor)pengadukpengaduk

Motor pengaduk dengan spesifikasi ½ Hp (37 W) yang dapat memutar Motor pengaduk dengan spesifikasi ½ Hp (37 W) yang dapat memutar

batang pengaduk dengan putaran

batang pengaduk dengan putaran 353500 700 700 putaran per detik.putaran per detik.

Fungsi dari pengaduk adalah untuk menjaga suhu seluruh cairan seragam dan Fungsi dari pengaduk adalah untuk menjaga suhu seluruh cairan seragam dan memberikan pengadukan yang cukup untuk menjaga bagian tersuspensi dalam memberikan pengadukan yang cukup untuk menjaga bagian tersuspensi dalam campuran asam. Penting untuk menjaga kecepatan pengadukan yang konstant karena campuran asam. Penting untuk menjaga kecepatan pengadukan yang konstant karena dalam pengadukan ini menimbulkan kalor.

dalam pengadukan ini menimbulkan kalor.

TAHAPAN

TAHAPAN--TAHAPAN PENGERJAAN KALOR HIDRASITAHAPAN PENGERJAAN KALOR HIDRASI 1.

1. MENENTUKAN MENENTUKAN KENAIKAN KENAIKAN SUHU SUHU YANG YANG DIKOREKSIDIKOREKSI DANDAN

MENENTUKAN KAPASITAS KALOR MENENTUKAN KAPASITAS KALOR

Penentu

Penentu an kapasitas an kapasitas panpan as as dardar i i alat alat kalorimeter kalorimeter yaitu yaitu denden gangan menghitungmenghitung

banyakn

banyakn ya ya kalorikalori// panpan as as yang dibutuhyang dibutuh kan untuk manaikkan suhu kalkan untuk manaikkan suhu kalorimeter orimeter 11 o

oC dengan jalan mengukur kenaikkan suhu yang telah dikoreksi dengan jalanC dengan jalan mengukur kenaikkan suhu yang telah dikoreksi dengan jalan

melarutkan 7 gram ZnO yang telah dipijarkan dalam campuran asam khusus. melarutkan 7 gram ZnO yang telah dipijarkan dalam campuran asam khusus.

o

o 400 gram HNO400 gram HNO33 2 N yang telah didinginkan sampai suhu bawah yang2 N yang telah didinginkan sampai suhu bawah yang

ditun

ditun jjukkan pada ukkan pada thermtherm ometer ometer beckmann beckmann (seki(sekitar tar 4 4 5 5 oC oC dibawdibaw ah ah suhusuhu

ruang). ruang).

o

o Tambahkan 8 ml HF (bj 1,15) dan HNOTambahkan 8 ml HF (bj 1,15) dan HNO332 N secukupnya hingga berat total2 N secukupnya hingga berat total

larutan 425 gram. larutan 425 gram.

o

o Pindahkan larutan kedalam termos ,pasang alat kalorimeter dan jalankan motorPindahkan larutan kedalam termos ,pasang alat kalorimeter dan jalankan motor

pengaduk (jaga agar baling baling tidak menyentuh dinding termos dan pengaduk (jaga agar baling baling tidak menyentuh dinding termos dan

Gambar

GRAFIK GRADASI PASIR OTAWAGRAFIK GRADASI PASIR OTAWA

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis kedua tidak sejalan dengan teori atau pun hipotesis seperti yang diungkapkan Dhendawidjaya (2008) yang

Hasil penelitian menunjukan terdapat delapan jenis alat tangkap yang beroperasi di Sungai Siak mulai dari Kuala Tapung sampai Muara Mandau yaitu jaring, rawai, tajur, luka,

Berdasarkan kriteria serta indikator kinerja supplier (sub-kriteria) yang terpilih dan beberapa alternatif supplier yang telah ada maka akan dilakukan matrik perbandingan

Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa guru PAK yang kreatif akan berusaha menyajikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan di

Bila terdapat pelayanan yang menggunakan metode langsung individu, terdapa pula layanan yang menggunakan metode langsung kelompok dan terkadang layanan metode

Bahan yang digunakan adalah 65 ekor ikan Guppy (Poecilia reticulata), yang merupakan sebagai objek yang akan diamati, berukuran kecil dengan panjang ± 5 cm; air

Hal ini disebabkan karena pada tahun 2006 bulan September, bank mempunyai banyak dana yang menganggur yang belum disalurkan dalam bentuk kredit sehingga bank menurunkan suku

Selanjunya dari awal SAYA selalu dan tidak akan pernah bosan mengingatkan bahwa, Kajian Hakikat Zat Pada Sifat Allah ini adalah sebuah kajian yang bersifat pendalaman dari ilmu tauhid