• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agranulositosis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Agranulositosis"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. LaLatatar Br Belelakakanangg Ag

Agraranunulolosisitotosis sis adadalalah ah kekeadadaaaan n memengnghihilanlangngnyya a grgrananululososit it secsecaraara men

mendaddadak ak padpada a seseseseoraorang ng yayang ng sebsebelumelumnynya a nornormalmal (1)(1). Hal ini terjadi pada. Hal ini terjadi pada sejumlah penyakit kongenital dan akuisita dimana terjadi penurunan produksi sejumlah penyakit kongenital dan akuisita dimana terjadi penurunan produksi atau

atau penghpenghancuraancuran n berlebberlebihan ihan neutrneutrofil ofil darah tepi. darah tepi. SehinSehingga gga mengmengakibatakibatkankan tubuh tidak terlindungi terhadap bakteri dan agen lainnya yang mungkin masuk  tubuh tidak terlindungi terhadap bakteri dan agen lainnya yang mungkin masuk  meny

menyerbu erbu jaringjaringan. Penderita menjadi an. Penderita menjadi rentan terhadap infeksi kulit rentan terhadap infeksi kulit dan salurandan saluran  pernafasan

 pernafasan (2)(2)..

i Amerika! penggunaan obat"obat alternatif dilaporkan sebanyak satu i Amerika! penggunaan obat"obat alternatif dilaporkan sebanyak satu da

dari ri titiga ga rurumamah h tatangnggaga! ! nanamumun n hahanynya a 2#2#$ $ yayang ng memelaplapororkakan n papada da dodoktkter er  keluar

keluarganyganya. a. an diduga an diduga hal hal tersebutersebut t ada ada hubuhubunganngannya dengan nya dengan kasus sepsiskasus sepsis akibat agranulositosis

akibat agranulositosis (%)(%)..

B.

B. TTuujuajuan n PenPenuliulisansan &u

&ujuan juan penpenuliulisan san ini ini adaadalah lah untuntuk uk menmengetgetahuahui i tententantang g pempembenbentuktukanan sist

sistem em hemhematopatopoesoesis! is! sel sel dan dan funfungsigsinynya a sertserta a defdefiniinisi! si! etioetiologlogi! i! klaklasifisifikaskasi!i! gam

gambarbaran an kliklinisnis! ! diadiagnognosis sis banbandinding! g! komkompliplikasikasi! ! teraterapi pi dan dan proprognognosis sis dardarii Agranulositosis.

Agranulositosis.

1 1

(2)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pembentukan Sistem Hematopoesis alam Embrio

ibedakan % periode pembuatan sel darah pada masa embrio (')! yaitu  . Periode *esoblastik 

Sel darah dibuat dari jaringan mesenkim! mula"mula sel tersebut dibentuk  dalam pulau"pulau darah (blood island) dari yolk sac. ari pulau"pulau darah tersebut dibentuk sel darah primitif yang pertama yang kemudian akan menjadi eritroblas granulosit dan megakariosit.

. Periode Hepatik 

alam periode ini tampak sel eritroblas yang definitif! juga sel leukosit dan megakariosit. Sel granulosit ini bertambah terus sampai bulan ke empat kehidupan embrio dan pada +aktu ini jumlah granulosit sudah banyak  sekali.

. Periode *ieloid

*erupakan periode terakhir pembentukan sistem hematopoesis. *ula"mula sel eritpoetik terutama dibuat dalam hati sedangkan sel leukosit dalam sumsum tulang! tetapi dalam perkembangan selanjutnya fungsi pembuatan sel darah itu diambil alih oleh sumsum tulang dan hepar tidak berfungsi membuat sel darah lagi.

B. Sistem Sel an !ungsin"a

Sel"sel granulosit! monosit dan limfatik bersama"sama dinamai leukosit atau sel darah putih (,).

(3)

Sel induk mesenkim

Sel induk pluripoten

Sel induk berdiferensiasi

-ritroposis *ielomonipoesis &rombositopoesis imfositopoesis

/ranulositopoesis *onositopoesis &hymus 0ursa

-osinofil eutrofil 0asofil

/ambar 1. *odel sel"sel pembentuk darah (,)

ungsi masing"masing dari sel"sel bisa secara singkat ditentukan sifatnya sebagai berikut 

1. ungsi utama granulosit bersegmen mela+an bakteri. 0akteri difagositosis dan dilisis terutama di dalam jaringan meradang di luar sistem 3askuler. arah hanya mengangkut granulosit di dalam tempat kerjanya.

2. ungsi granulosit eosinofilik mela+an parasit! terhadap parasit tersebut (maupun terhadap telur dan lar3anya)! ia menimbulkan efek sitotoksik  langsung. isamping itu ia menimbulkan fungsi regulasi pengendalian dalam reaksi anafilaksis! sehingga mengendalikan kerja basofil.

%. ungsi utama granulosit basofilik dan sel mastnya yang berhubungan erat! dalam pelepasan senya+a pengatur sirkulasi (histamin! serotonin! heparin). '. ungsi utama monosit mela+an bakteri! jamur! 3irus dan senya+a eksogen.

imfosit & yang tergantung thimus (sekitar 45$) bertanggung ja+ab bagi  pertahanan lokal mela+an antigen benda asing hidup dan mati! contoh

klasiknya reaksi tuberkulin. imfasit 0 yang tergantung sumsum tulang (sekitar 25$) berkembang menjadi sel plasma dan menghasilkan imunoglobulin untuk pertahanan humoral mela+an 3irus! bakteri dan alergen(,).

(4)

#. De$inisi

Agranulositosis adalah keadaan menghilangnya granulosit secara mendadak pada seseorang yang sebelumnya normal (%). Sedang referensi lain menyebutkan agranulositosis adalah aplasia yang hanya mengenai sistem granulopoetik (penyakit Schult6) ('). Ada pula referensi yang menyebutkan  bah+a agranulositosis adalah berkurangnya lekosit P* secara bermakna(7).

D. Etiologi

Agranulositosis dapat disebabkan oleh  1. 8bat"obatan

8bat"obatan yang dapat menyebabkan agranulositosis diantaranya adalah dari golongan antikon3ulsan! antimikroba (kloramfenikol)! anti tiroid (tioracil)! tran9uili6er! antihistamin! aminofirin! fenilbuta6on! sulfonamid dan sitostatika(4).

2. :adiasi(#)

%. nfeksi 3irus dan bakteri (4) '. Proses imunologi (#).

,. &ransfusi darah berulang (#).

7. Penyakit"penyakit tertentu seperti leukemia! anemia aplastik! keganasan yang menginfasi sumsum tulang (contohnya neuroblastoma) dan hipersplenisme (7).

4. ;ongenital

;arena tidak adanya <colony stimulating factor= (granulopoetin) yang diproduksi oleh monosit (#).

E. %lasi$ikasi

1. Agranulositosis neonatal

&erjadi karena adanya isoimunisasi transplasental dari ibu ke lekosit janin yang mekanismenya menyerupai isoimunisasi pada :h (4).

2. Agranulositosis infantil letal

Penyakit familial ini ditandai dengan a+itan infeksi piogenis berat yang  berulang terutama pada kulit dan paru"paru. eutrofil hilang total dari darah

atau berada dalam jumlah yang menurun (>%55?mm) (2).

(5)

%. eutropenia karena defisiensi imun

efisiensi imun karena hipo?agamaglobulinemia diduga berkaitan dengan neutropenia (4).

'. /ranulositopenia kronik benigna pada anak"anak 

Pada jenis ini! gambaran sumsum tulangnya normal! namun terdapat abnormalitas maturasi granulosit. apat terjadi remisi spontan (4).

,. eutropenia periodik 

apat terjadi pada usia berapa saja! tapi biasanya dimulai dari masa bayi atau anak"anak. ;arakteristiknya adalah adanya masa remisi dan kekambuhan dengan inter3al kira"kira tiga minggu. Periode agranulosit  biasanya berakhir sekitar 15 hari dan disertai dengan ulkus pada mukosa mulut! demam dan sakit tenggorokan. 0erbagai komplikasi infeksi dapat timbul seperti infeksi staphylokokus pada kulit. ilaporkan juga adanya splenomegali dan limfadenopati (#).

7. eutropenia hipoplastik kronik 

Penyebabnya idiopatik. &erdapat neutropenia kronik disertai dengan hipoplasi prekursor granulosit di sumsum tulang (4).

4. ekopenia disertai anemia hipoplastik eritrosit

;asusnya biasanya ringan dan tidak ada laporan peningkatan angka kejadian infeksi(#).

#. eutropenia dengan insufisiensi pankreas

@. eutropenia! anemia dan trombositopenia pada bayi dan anak"anak  dilaporkan mempunyai kaitan dengan insufisiensi pankreas. iare! gangguan pertumbuhan! tubuh pendek dan infeksi merupakan masalahnya! namun prognosisnya lebih baik dari cystic fibrosis (#).

!. &ambaran %linis

&anda"tanda adanya agranulositosis adalah demam disertai menggigil! kejang! stomatitis! ulserasi pada mulut! sakit tenggorokan dan infeksi stafilokokus pada kulit yang kumat"kumatan. ien dan kelenjar limfe biasanya tidak membesar (4). Sering pula terdapat ulserasi di rektum dan 3agina serta  pneumonia(7).

(6)

ntuk memastikan diagnosis perlu ditanyakan mengenai obat"obat yang  pernah dimakan! 6at"6at yang ditambahkan pada makanan dan ada tidaknya  pemaparan terhadap bahan"bahan yang dipakai untuk industri atau rumah

tangga! rekreasi dan bahan"bahan lain yang ada di sekitar penderita.

/ambaran laboratorisnya adalah menghilangnya neutrofil atau berkurang secara bermakna dalam darah perifer. Pada bentuk agranulositosis murni! angka monosit dan limfosit normal serta sel darah merah dan platelet tidak  terpengaruh. Pada sumsum tulang! terlihat gambaran sel seri eritroid normal!  jumlah megakariosit tetap adekuat namun penurunan jumlah sel seri myloid

secara bermakna atau keterlambatan maturasi sel seri tersebut(#).

&. Diagnosis

iagnosis ditegakkan dengan menentukan jumlah leukosit dan hitung  jenis dengan cermat. Leukopenia  menyatakan jumlah leukosit yang menurun! netropenia menyatakan penurunan jumlah absolut netrofil. ;arena peranan netrofil adalah untuk pertahanan hospes! maka jumlah netrofil absolut yang kurang dari 1555?mm% mempengaruhi indi3idu terhadap infeksi! jumlah diba+ah ,55?mm% merupakan predisposisi terhadap infeksi yang mengancam kehidupan.  Agranulositosis menyatakan netrofil hilang total dari darah atau berada dalam  jumlah yang sangat menurun (> %55?mm%)! ditemukan monositosis dan

eosinofilia absolut.(2)

H. Di$$erential Diagnosis

Adanya neutropenia pada sumsum tulang sebaiknya didifferential diagnosis dengan pansitopenia yang biasa terdapat pada anemia aplastik dan hipoplastik (alekemik) leukemia(#).

I. %omplikasi

;omplikasi yang biasanya terdapat adalah infeksi. Septikemia dan  pneumonia adalah yang paling serius. nfeksi kronis dari stafilokokus yang

resisten antibiotik dan pseudomonas juga cukup sering terjadi (#).

(7)

'. Terapi

&erapinya adalah dengan menghilangkan agen penyebab (7)! serta dengan

 pemberian antibiotik yang adekuat seperti Ampicilin dan -ritromisin. Pasien

sebaiknya diberi antibiotik yang spesifik (#). Pada kasus kronis! stimulan sumsum

tulang seperti kortikosteroid dan testosteron dapat diberikan. &estosteron (dosis 1"2 mg?kg 00?hari)! dengan dosis maksimum 75 mg per hari sebaiknya diberikan secara im tiap empat minggu.

8bat ini pemberiannya sebaiknya dikurangi secara bertahap untuk  menghindari relaps. -fek sampingnya adalah hepatotoksik! maskulinisasi dan mungkin juga hepatoma serta kista hemoragik pada hepar. Penting pula  pemberian transfusi darah! asam folat! 3itamin 0! B! piridoksin dan

 pentonukleotid (4). Pada beberapa kasus! pemberian <fresh fro6en plasma= dapat

menimbulkan remisi (#).

%. Prognosis

Prognosisnya tergantung dari penyebab dan derajat neutropenia. Pada kasus yang berat dengan agranulositosis persisten! prognosisnya buruk +alaupun dengan terapi antibiotik! sedang pada kasus yang ringan dengan gejala klinis

minimal! prognosis untuk hidup normal kembali (#).

(8)

BAB III %ESIMPULAN

1. Agranulositosis adalah keadaan menghilangnya granulosit secara mendadak pada seseorang yang sebelumnya normal.

2. -tiologinya adalah obat"obatan! radiasi! infeksi 3irus dan bakteri! proses imunologi! transfusi darah berulang! penyakit"penyakit terte ntu dan kongenital. %. ;lasifikasi agranulositosis dibagi menjadi agranulositosis neonatal! infantil letal!

defisiensi imun! kronik benigna pada anak"anak! periodik! hipoplastik kronik  disertai anemia hipoplastik eritrosit dan neutropenia dengan insufisiensi  pankreas.

'. /ambaran klinisnya! demam disertai menggigil dan kejang! stomatitis! ulserasi mulut! rektum dan 3agina serta pneumonia. /ambaran laboratorisnya adalah menghilangnya neutrofil atau berkurang secara bermakna dalam darah perifer. ,. ;omplikasi dari agranulositosis adalah septikemia dan pneumonia.

7. &erapinya dengan menghilangkan agen penyebab! pemberian antibiotik! stimulan sumsum tulang! 3itamin dan transfusi darah.

4. Prognosisnya tergantung penyebab dan derajat neutropenia.

(9)

DA!TA( PUSTA%A

1. Cidmann! rances ;! Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium!

-/B! Dakarta! 1@@2! hal. @4"@#.

2. Pearson! H.AE  Haematologic disorders dalam elson C.-E 0ehrman! :.-E

;ligman! :.*E A.* (eds)  elson &eFbook of Pediatric 1,th  edition!

Philadelphia! 1@@7! C0 Saunders Bompany! 1272"127#.

%. orr! GD! Dames Book! Agranulocytosis and Near Fatal Sepsis Due To Meican  Aspirin !Dipyrone"! S*D! 1@@7! Dune! ;ansas Bity.

'. Staf Pengajar ;A ;! #uku Kulia$ %lmu Kese$atan Anak ! 0agian ;A ;!

Dakarta! 1@#,! hal. '1@",1,.

,. &heml! Harald! Atlas Saku Hematologi! Hipokrates! Dakarta! 1@#@! hal. 112"11%. 7. Boles! H*&! Pediatries! Pitmey *edical Publishing Bp td! ondon! 1@47! hal.

147"144.

4. &haman! 8!Tetbook o& Pediatrics! hal. 241"24%.

#. Callerstein! :.8E Agranulositosis dalam ;emp! B.H! Sil3er! H.; (eds)  Burrent

Pediatrics iagnostic and &reatment! 4th edition! Balifornia! SA! 1@#'! ange

*edical Publications! %2'"%2,.

Referensi

Dokumen terkait

k adet eleman içeren bir y fonksiyonuna Hızlı fourier dönüşümü komutu uygulandığında ancak k/2 kadar harmonik ve bunların genlikleri hakkında bilgi sahibi

Bicara tentang keranjang sekarang ini toko online mana sih yang belum punya fasilitas keranjang belanja. Fitur ini wajib dimiliki setiap toko online. Keranjang belanja digunakan

Karena sesuai dengan konsep utama penulis yaitu animasi edukasi berupa motion graphic dalam bentuk infographic dimana penulis harus selalu mengambil perhatian dari

Hal ini mengakibtakan tidak sempurnanya penutupan daun katub mitral pada saat sistol sehingga mengakibatkan penurunan suplai darah ke aorta dan airan darah balik dari ventrikel

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka Cahyani Putri, Mochammad Al Musadieq, dan Ika Ruhana yang meneliti tentang “Pengaruh Human Relation (Hubungan

Objek menggambar dapat berbentuk Àora (tumbuhan), fauna (hewan), dan alam benda, baik benda buatan manusia atau benda yang berasal dari alam.. Menggambar sebaiknya dimulai

Pada tahun 1979, Rumah Sakit Umum Kotamadya Gorontalo ditetapkan sebagai Rumah Sakit kelas C berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan Motivasi Belajar terhadap prestasi Belajar Bahasa Indonesia pada siswa