• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS RUMUSAN KONSEP PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V ANALISIS RUMUSAN KONSEP PERANCANGAN"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

ANALISIS RUMUSAN KONSEP PERANCANGAN

Bagian ini akan membahas mengenai analisis programming atau analisis merumuskan konsep perancangan Bandung Fashion Hub. Analisis dilakukan dengan perimbangan-pertimbangan materi yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya. Maksud dari penulisan bab ini adalah untuk menganalisis agar didapat kriteria perancangan berdasarkan data dan programming sehingga dapat keputusan desain yang optimal.

A.

ANALISIS SISTEM PERUANGAN

Tujuan dari analisis system peruangan adalah untuk mendapatkan konsep peruangan yang sesuai dengan kebutuhan ruang serta karakter kegiatan. Pertimbangan dan kriteria analisis konsep peruangan ditujukan untuk mendapatkan macam kebutuhan ruang yang sesuai dengan karakter kegiatan, mendapatkan besaran ruang yang sesuai dengan kapasitas serta standart, dan mendapatkan pola-pola aktivitas serta pengelompokan kegiatan yang akan menjadi acuan dalam menata ruang dan massa.

1.

Analisis Pola Kegiatan

Tujuan

Menentukan pola kegiatan pengguna Bandung Fashion Hub sebagai Ruang Interaksi Fashion Stakeholder di Kota Bandung yang direncanakan.

Analisis Dan Hasil

Berikut ini adalah analisis dan hasil pola kegiatan pengguna berdasarkan jenis kegiatan pada Bandung Fashion Hub.

a. Kegiatan Edukasi

1) Peserta Didik Sekolah Fashion

Skema 5. 1. Skema Pola Kegiatan Peserta Didik Sekolah Fashion (Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, 2016)

(2)

2) Staff Pengajar dan profesional

Skema 5. 2. Skema Pola Kegiatan Staff Pengajar Sekolah Fashion (Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, 2016)

b. Kegiatan Komunikasi Komunitas & Media Komunitas dan Media Fashion

Skema 5. 3. Skema Pola Kegiatan Komunitas dan Media Fashion

(Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, 2016)

c. Kegiatan Marketing Industri Fashion Lokal

Skema 5. 4. Skema Pola Kegiatan Industri Fashion (Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, 2016)

(3)

d. Kegiatan Hiburan dan Rekreasi Pengunjung Umum

Skema 5.5. Skema Pola Kegiatan Industri Fashion (Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, 2016)

e. Kegiatan Interaksi

Pengelola Fashion Show & Pameran Gallery

Skema 5. 6. Skema Pola Kegiatan Fashion Show, Gallery dan Perpustakaan Fashion

(Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, 2016)

f. Kegiatan Pengelolaan 1) Pengelola Administrasi

Skema 5. 7. Skema Pola Kegiatan Pengelola Pusat

(Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, 2016)

(4)

Skema 5. 8. Skema Pola Kegiatan Petugas Service

(Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, 2016)

3) Petugas Art Shop dan Café

Skema 5.9. Skema Pola Kegiatan Petugas Art Shop dan Cafe

(Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, 2016)

2.

Analisis Jumlah Pengguna

Tujuan

Tujuan dari analisis jumlah pengguna adalah untuk menentukan jumlah pengguna pada Bandung Fashion Hub sebagai Ruang Interaksi Fashion Stakeholder di Kota Bandung yang direncanakan.

Analisis Dan Hasil

Berdasarkan pola legiatan diatas, dapa ditentukan jumlah pengguna dari Bandung Fashion Hub yang direncanakan. Table berikut ini merupakan analisis jumlah pengguna Bandung Fashion Hub. Untuk jumlah pengunjung dihitung berdasarkan waktu rata-rata pehari saat jam kerja (jam operasional Bandung Fashion Hub dari pukul 9.00-22.00 WIB).

Tabel 5. 1. Analisis Jumlah Pengguna

No. Pengguna Jumlah

Orang

keterangan

1. Sekolah Fashion

Peserta Didik 300 Jumlah Jurusan pada Sekolah Fashion terdapat 6

jurusan sesuai kurikulum. Setiap jurusan diasumsikan terdiri dari 50 peserta didik.

Staff Pengajar 30 Jumlah staff pengajar efektif dalam setiap

jurusan adalah 1:10 peserta didik. Setiap jurusan memiliki 5 staff pengajar. Sehingga Sekolah Fashion diasumsikan memiliki 30 staff pengajar

Administrasi Sekolah 6 Administrasi keuangan 2 orang, Input Nilai 2 orang, Sistem Informasi 2 orang.

(5)

Komunitas 100 Asumsi

Pengunjung 200 Asumsi

3. Industry Fashion

Industry Fashion 90 Terdapat 6 kawasan potensi fashion bandung

yang memiliki ciri produk fashion yang khas. dipilih 3 brand terbaik dari masing-masing kawasan untuk di display pada Bandung Fashion Hub. Sehingga industry fashon local yang diwadahi berjumlah 18 brand fashion local bandung . Pengelola dari masing-masing brand diasumsikan 5 orang. 18 x 5 = 90orang

Pengunjung 360 Asumsi dalam jangka waktu 10 jam operasional

masing-masing retail tenant sebanyak 20 orang. 20 dikali jumlah brand 18.

4. Gallery

Pengelola gallery 5 Informasi 2 orang, keamanan 3 orang

Pengunjung 450 Jumlah pengunjung perpustakaan mahasiswa 300 orang, pengunjung umum asumsi 150 orang. Total pengunjung per hari 450 orang. Dibagi 10 jam = 45 orang/jam

5. Perpustakaan

Pengelola Perpustakaan 10 Keamanan 2 orang, informasi 1 orang, peminjaman 2 orang, merapihkan buku 5 orang Pengunjung 450 Jumlah pengunjung perpustakaan mahasiswa 300

orang, pengunjung umum asumsi 150 orang. Total pengunjung per hari 450 orang. Dibagi 10 jam = 45 orang/jam

6. Fashion Show

Pengunjung 2000 Jumlah pengunjung ketika fashion show diselenggarakan sehari 2000 orang. 2000 orang dibagi 10 jam = 200 orang/jam

Pengelola 20 Team Konseptor 10 orang dan Tim

Pelaksana(lighting, soundsystem, dll) 10 orang Brand Show/ Karya Sekolah

Fashion

50 Perhari/ saat event fashion show

Model 500 Masing-masing branad/ mahasiswa minimal menampilkan 10 karya artinya diperagakan oleh 10 orang model. 7. Pengelola Pusat Direktur 1 Wakil Direktur 1 Sekretaris 2 Bendahara 2

(6)

Fashion

Manager Komunitas & Media 1 Manager Program Marketing

Fashion Industri

1

Manager Program Fashion Show

1

Manager Program Gallery 1 Manager Program Perpustakaan 1 Manager Maintenance 1 Manager Keamanan 1 Manager Informasi 1 8 Pengelola Service

Cleaning Service 40 Sekolah Fashion (6 jurusan, administrasi, staff pengajar) = 6 + 1 +1 = 8 orang

Industri Fashion = 4 orang Komunitas = 4 orang Gallery = 4 orang Perpustakaan = 4 orang Fashion Show = 8 orang Pengelola Pusat = 4 orang Area Landscape = 8 orang Total = 40 orang

Petugas Keamanan 32 Sekolah Fashion (6 jurusan, administrasi, staff pengajar) = 2 orang

Industri Fashion = 4 orang Komunitas = 4 orang Gallery = 2 orang Perpustakaan = 2 orang Fashion Show = 8 orang Pengelola Pusat = 2 orang Area Landscape = 8 orang Total = 32 orang

Petugas Teknisi 8 Asumsi setiap fasilitas masing-masing 1 orang Petugas Informasi 10 Asumsi setiap fasilitas masing-masing 2 orang

(industry fashion, komunitas, gallery, perpustakaan, fashion show)

Petugas Medis 5 asumsi

(Sumber: Analisa Penulis, 2016)

3.

Analisis Karakter Kegiatan dan Kebutuhan Fasilitas

Tujuan

Tujuan dari analisis karakter kegiatan dan kebutuhan fasilitas adalah untuk menentukan ruang-ruang yang dibutuhkan berdasarkan jenis kegiatan yang dilakukan

(7)

oleh pengguna pada perencanaan Bandung Fashion Hub sebagai Ruang Interaksi Fashion Stakeholder di Kota Bandung dengan pendekatan desain ekspresif.

Analisis Dan Hasil

Pada analisis kebutuhan ruang ini terdapat beberapa zona kegiatan, berdasarkan kelompok kegiatan yang terdapat pada Bandung Fashion Hub, yaitu zona kegiatan edukasi, zona kegiatan komunikasi komunitas dan media, zona kegiatan marketing, zona kegiatan interaksi, zona kegiatan hiburan serta zona kegiatan pengelolaan. Berikut merupakan analisis karakter kegiatan dan kebutuhan ruang dalam masing-masing zona pada Bandung Fashion Hub sebagai Ruang Interaksi Fashion Stakeholder dengan pendekatan Desain Ekspresif.

a.

Karakter kegiatan dan kebutuhan ruang edukasi

Tabel 5. 2. Karakter Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Edukasi

Kegiatan Keterangan Kebutuhan Ruang

Masuk Bandung Fashion Hub

Memasuki area Bandung Fashion Hub

- entrance jelas dan aman

Parkir Memarkir kendaraan - area parkir sesuai dimensinya - pos keamanan dan parkir Masuk ke dalam

bangunan

Memasuki bangunan - akses dari parkir ke entrance bangunan jelas

- adanya foyer/ ruang peralihan/ ruang transisi

- lobby, kesan akrab Menunggu pelajaran

dimulai

Menunggu pelajaran, santai dan berinteraksi dengan teman

- ruang peralihan sebelum memasuki kelas Absensi Pengajar dan

mempersiapkan bahan ajar

Mengisi absen dan mempersiapkan bahan ajar

- ruang staff pengajar dimensi menampung jumlah orang dan furniture

- mudah di akses dari entrace Belajar dan Mengajar belajar dan mengajar fashion teori

sesuai jurusan masing-masing

- dimensi ruang kelas - kenyamanan termal,

pencahayaan, dan akustik kelas

- pencahayaan alami Diskusi organisasi

kampus

Diskusi organisasi, duduk, mengemukakan pendapat, membuat rencana kegiatan

- bersifat akrab dan nyaman - lighting dan posisi ruang yang

fleksibel Membuat karya tugas

fashion

Membuat karya tugas fashion sesuai jurusan masing-masing

- dimensi ruang fleksibel - lighting

- akustik ruang - suasana dinamis

(8)

lain Istirahat Relaksasi, berkumpul bersama

teman

- kesan akrab dan santai - sejuk

- view positif, menghindari kebosanan

- ruang gerak bebas Keluar kampus Keluar kampus menuju faasilitas

lain

- akses jelas

- penataan sign dan landscape Mendaftar masuk

perpustakaan

Berlaku bagi yang sudah menjadi anggota atau belum

- adanya tempat penitipan barang

- ruang pengelola perpus yang juga melayani pengunjung dan pinjam meminjam buku Membaca dan

meminjam buku

Selain buku-buku yang

berhubungan dengan fashion, seni & budaya serta karya artis

- ketenangan di area perpustakaan

- pembagian area yang jelas antara buku atau arsip yang bisa dipinjam atau tidak - lighting cukup

- view positif

- kenyamanan ruang (termal dan akustik)

Seminar Fashion Fashion bersama Fashion Desainer, Komunitas maupun fashion industry

- lighting harus mampu menerangi seluruh ruangan - tersedia podium (bersifat

fleksibel)

- tersedia soundsystem - kenyamanan ruang (termal dan

akustik) Diskusi tentang

fashion

Diskusi ini terbuka untuk umum dan bersifat edukatif

- lighting dan posisi ruang bersifat fleksibel - bersifat akrab Melihat display karya Melihat display dan informasi

karya fashion

- etalase display yang informative

- ruang transisi sebagai area pamer

- ruang yang cukup untuk bergerak

Pameran Display hasil karya sekolah fashion - ruang yang cukup untuk bergerak, sirkulasi - posisi lighting dan tempat

display adar karya yang di tampilkan lebih maksimal - jarak antar benda display dan

(9)

pengunjung Melihat pertunjukan Menyaksikan pertunjukan seni

yang ditampilkan

- Desain teater yang memenuhi standar kenyamanan (visual akustik)

- Sound system dan audio yang mendukung

- Penerangan yang selama pertunjukan

Keluar dari fasilitas Keluar dari fasilitas atau kembali ke fasilitas penunjang lainnya

- akses yang luas

- foyer sebagai ruang bantu adaptasi dari ruang dalam ke ruang luar

Pulang Keluar dari area Bandung Fashion Hub

- kejelasan kearah parkir - jalan keluar yang aman

(Sumber: Analisa Penulis, 2016)

b.

Karakter kegiatan dan kebutuhan ruang komunikasi komunitas dan media

Tabel 5. 3. Karakter Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Komunikasi Komunitas dan Media

Kegiatan Keterangan Kebutuhan Ruang

Masuk Bandung Fashion Hub

Memasuki area Bandung Fashion Hub

- entrance jelas dan aman

Parkir Memarkir kendaraan - area parkir sesuai dimensinya - pos keamanan dan parkir Masuk ke dalam

bangunan

Memasuki bangunan - akses dari parkir ke entrance bangunan jelas

- adanya foyer/ ruang peralihan/ ruang transisi

- lobby, kesan akrab Mendaftar masuk Berlaku bagi yang sudah menjadi

anggota atau belum

- adanya tempat penitipan barang

- ruang pengelola ruang komunitas yang juga melayani pengunjung

- informatif

Menunggu Menunggu kegiatan dimulai - bersifat akrab dan nyaman - sejuk

- view positif, menghindari kebosanan

- ruang gerak bebas Diskusi organisasi

komunitas fashion

Diskusi organisasi, duduk,

mengemukakan pendapat, membuat rencana kegiatan

- bersifat akrab dan nyaman - lighting dan posisi ruang yang

fleksibel Diskusi umum Diskusi untuk pengunjung umum

yang memiliki minat dalam

- bersifat akrab dan nyaman - lighting dan posisi ruang yang

(10)

berjejaring, duduk, mengemukakan pendapat, membuat rencana kegiatan

fleksibel

Pendaftaran workshop

Mendaftar workshop - meja recepsionis - sirkulasi luas - mudah di akses workshop Mendatangkan ahli untuk

mengadakan workshop yang dapat diakses umum

- ruang fleksibel

- bersifat akrab dan dinamis - view positif

- sirkulasi luas Istirahat Relaksasi, berkumpul bersama

teman

- kesan akrab dan santai - sejuk

- view positif, menghindari kebosanan

- ruang gerak bebas Keluar Keluar menuju faasilitas lain - akses jelas

- penataan sign dan landscape Pulang Keluar dari area Bandung Fashion

Hub

- kejelasan kearah parkir - jalan keluar yang aman

(Sumber: Analisa Penulis, 2016)

c.

Karakter kegiatan dan kebutuhan ruang marketing

Tabel 5. 4. Karakter Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Marketing

Kegiatan Keterangan Kebutuhan Fasilitas

Masuk Bandung Fashion Hub

Memasuki area Bandung Fashion Hub

- entrance jelas dan aman

Parkir Memarkir kendaraan - area parkir sesuai dimensinya - pos keamanan dan parkir Masuk ke dalam

bangunan

Memasuki bangunan - akses dari parkir ke entrance bangunan jelas

- adanya foyer/ ruang peralihan/ ruang transisi

- lobby, kesan akrab Memasukan produk Loading produk ke dalam ruangan - akses

- keamanan

- adanya foyer ruang tansisi dari ruang luar dan ruang dalam - area parkir

Penataan Menata produk yang ingin dipasarkan sesuai jumlah industry yang diwadahi

- ruang fleksibel - karakter local bandung - ruang dinamis

- kenyamanan termal dan akustik

(11)

menjangkau seluruh ruangan Kegiatan Pemasaran Pemasaran produk fashion industry

lokal

- etalase yang ‘menjual’ - lighting yang difokuskan pada

produk

- akses dalam ruangan - ruang yang fleksibel untuk

penataan furniture workshop Workshop pembuatan produk

sebagai salah satu proses pemasaran

- - ruang fleksibel

- bersifat akrab dan dinamis - view positif

sirkulasi luas Keluar Keluar menuju faasilitas lain - akses jelas

- penataan sign dan landscape Pulang Keluar dari area Bandung Fashion

Hub

- kejelasan kearah parkir - jalan keluar yang aman

(Sumber: Analisa Penulis, 2016)

d.

Karakter kegiatan dan kebutuhan ruang interaksi

Tabel 5. 5. Karakter Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Interaksi

Kegiatan Keterangan Kebutuhan Fasilitas

Masuk Bandung Fashion Hub

Memasuki Area Bandung Fashion Hub

- entrance jelas dan aman

Parkir Memarkir kendaraan - area parkir sesuai dimensinya - pos keamanan dan parkir Masuk ke dalam

bangunan

Memasuki bangunan - akses dari parkir ke entrance bangunan jelas

- adanya foyer/ ruang peralihan/ ruang transisi

- lobby, kesan akrab Mendaftar masuk Berlaku bagi yang sudah menjadi

anggota atau belum

- adanya tempat penitipan barang

- ruang pengelola ruang komunitas yang juga melayani pengunjung

- informatif Menunggu Menunggu fashion show di mulai,

duduk dan mengobrol

- bersifat akrab dan nyaman - sejuk

- view positif,

- menghindari kebosanan - ruang gerak bebas pameran Display hasil karya sekolah fashion - ruang yang cukup untuk

bergerak, sirkulasi - posisi lighting dan tempat

(12)

tampilkan lebih maksimal - jarak antar benda display dan

pengunjung Masuk ke dalam Masuk kedalam ruang catwalk

fashion show. Duduk, ngobrol

- transisi menuju ruang catwalk - ruang yang cukup untuk

bergerak, sirkulasi Menyaksikan fashion

show

Duduk menyaksikan peragaan fashion oleh model di catwalk, diskusi, jurnalis, memfoto

- besaran catwalk

- penataan ruang yang fleksibel untuk model catwalk - lighting focus pada peragaan

fashion

- dimensi ruang luas - kenyamanan termal, akustik Loading Karya

Fashion (Backstage)

Memasukan karya fashion ke dalam ruang ganti (wardrobe)

- akses mudah dicapai dan jelas - jumlah ruang wardrobe - lighting

- sirkulasi luas Ruang Model Ruang ganti dan make up model.

Kegiatan istirahat dan metabolisme

- akses menuju ruang model berbeda dengan pengunjung umum

- lighting yang cukup untuk make up model

- sirkulasi luas - beberapa privasi - akses menuju stage jelas - dekat dengan toilet Keluar Keluar menuju faasilitas lain - akses jelas

- penataan sign dan landscape Pulang Keluar dari area Bandung Fashion

Hub

- kejelasan kearah parkir - jalan keluar yang aman

(Sumber: Analisa Penulis, 2016)

e.

Karakter kegiatan dan kebutuhan ruang pengelolaan

Tabel 5. 6. Karakter dan Kebutuhan Ruang Pengelolaan

Kegiatan Keterangan Kebutuhan Fasilitas

Administrasi Administrasi manajemen Bandung Fashion Hub Meliputi: - R. direktur - R. wakil direktur - Ruang sekretaris - Staff sekretaris - Ruang keuangan - Staff keuangan

- Area ini merupakan area semi privat, hanya yang

(13)

berkepentingan yang boleh masuk

Operasional - Ruang Manager

Manager Sekolah Fashion Manager Komunitas Manager Fashion Industri

Manager Pameran & Fashion Show Manager art shop

Manager café & restaurant - Ruang staff dan ruang ganti

yang dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet

- Mengawasi jalannya kegiatan di Bandung Fashon Hub - Melayani kebutuhan

pengunjung

- Mengoperasikan alat-alat yang digunakan

- Melayani penjualan tiket - Menginformasikan kegiatan

yang berlangsung di Bandung Fashion Hub

- Mengatur kegiatan yang berlangsung di Bandung Fashion Hub

Service Perawatan fisik bangunan dan keamanan

- menjaga keamanan - menjaga dan memelihara

kondisi fasilitas yang disediakan Bandung Fashion Hub

(Sumber: Analisa Penulis, 2016)

f.

Karakter kegiatan dan kebutuhan ruang hiburan (Café, Restaurant, Fashion

dan Merchandise)

Tabel 5. 7. Karakter Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Hiburan; Café & Restaurant

Kegiatan Keterangan Kebutuhan Fasilitas

masuk Datang ke counter, langsung memesan dan menerima pesanan datang dan lansung ke tempat duduk

- rak, refrigerator penyimpanan makanan dan minuman siap santap

- rak dua arah (self service) - ke meja / kursi dan langsung

menempati

- pelayan dibalik meja bar siap melayani

(14)

Menikmati makanan dan minuman

Menikmati pesanan makanan dan minuman

- kontak visual/ view yang positif agar pengunjung merasa betah

- adanya hiburan (tv, screen, music, audio)

- berkesan akrab - ruang gerak yang cukup Selesai Selesai makan dan minum - posisi kasir terlihat oleh

pengunjung/ dekat pintu keluar - pelayan yang bebeas bergerak

(service)

(Sumber: Analisa Penulis, 2016)

Tabel 5. 8. Karakter Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Hiburan; Fashion & Merchandise

Kegiatan keterangan Kebutuhan Fasilitas

Masuk Melihat-lihat atau membeli fashion & merchandise

- etalase pajangan

- rak-rak penyimpanan produk fashion & merchandise - ruang gerak yang cukup - view positif yang dapat

membuat pengunjung betah selesai Selesai melihat-lihat atau membeli - posisi kasir terlihat oleh

pengunjung/ dekat pintu keluar

(Sumber: Analisa Penulis, 2016)

4.

Analisis Kebutuhan Ruang

Tujuan

Menentukan kebutuhan ruang berdasarkan karakter kegiatan fasilitas Bandung Fashion Hub yang akan direncanakan.

Analisis Dan Hasil

Pada analisis kebutuhan ruang kelompok kegiatan, jenis kegiatan, ruang, jumlah dan keterangan terkait persyaratan ruang yang dibutuhkan dalam Bandung Fashion Hub.

Tabel 5. 9. Analisis Kebutuhan Ruang

Kelompok Kegiatan

Jenis Kegiatan Ruang Jumlah Keterangan

Edukasi Masuk Bandung

Fashion Hub

Entrance Sirkulasi kendaraan

dan orang

Parkir Area parkir - dimensi area

parkir - pos keamanan - pos ticketing Masuk ke dalam bangunan Lobby/ Rg. Peralihan/ Rg. Transisi 1 Aktivitas Sekolah Fashion 1. Kelas Teori 2. Studio 3. Rg. Komunal 4. Rg. Informasi 6 6 3 1 - Jumlah ruang kelas teori dan studio berdasarkan

(15)

5. Rg. Loker 6 jumlah jurusan - Ruang komunal

sebagai ruang transisi antar kelas Aktivitas Pengajar 1. Ruang Absensi

2. Ruang Staff Pengajar 3. Ruang Konsultasi 1 1 1 - mudah di akses - bersifat semi privat - sekat Diskusi Organisasi Ruang Organisasi

Kampus

1 Bersifat akrab dan fleksibel

istirahat 1. Rg. Komunal taman 2. Kantin 3. Musholla 4. Toilet 1 1 1 Masuk ke perpus Lobby/ Rg. Peralihan/ Rg.

Transisi Aktivitas Perpustakaan 1. Rg. Penitipan 2. Rg. Daftar 3. Rg. Baca 4. Rg. Rak Buku 5. Rg. Arsip 6. Rg. Internet 7. Rg. Diskusi kecil 8. Rg. Pengurus Perpus 9. Toilet 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - Pembagian rak-rak buku yang bisa dipinjam dengan rak-rak buku yang tidak bisa di pinjam - Pembagian area

baca & area internet Aktivitas Seminar, Diskusi Umum 1. Rg. Seminar 2. Rg. Press Conference 3. Rg. Proyektor 4. Rg, Control 5. Rg. Transisi/ foyer 1 1 1 1 1

Ruang seminar bersifat ruang serba guna

Display Karya &informasi 1. Rg. Display Karya 2. Rg. Informasi 3. Rg. Buku tamu 1 1 1 - small gallery - sirkulasi gerak luas - karya yang ditampilkan adalah karya fashion berupa foto, gambar, produk fashion, ataupun instalasi Komunikasi Komunitas Masuk Bandung Fashion Hub

Entrance Sirkulasi kendaraan

dan orang

Parkir Area parkir - dimensi area

parkir - pos keamanan - pos ticketing Masuk ke dalam bangunan Lobby/ Rg. Peralihan/ Rg. Transisi 1 Mendaftar masuk, informasi &menunggu 1. Ruang pendaftaran 2. Hall 1 1 - akses jelas - surkulasi luas - view positif Aktivitas Diskusi Organisasi Komunitas Rg. Diskusi orgnaisasi/ Rg. Rapat 1 1

Bersifat semi privat dan penataan ruang yang fleksibel Seminar & Diskusi

Umum 1. Rg. Seminar 2. Rg. Press Conference 3. Rg. Proyektor 4. Rg, Control 5. Rg. Transisi/ foyer 1 1 1 1 1 Diskusi untuk pengunjung umum yang memiliki minat dalam berjejaring, duduk, mengemukakan pendapat, membuat rencana kegiatan Aktivitas Workshop 1. RuangWorkshop

2. Tempat Penyimpanan 1 1

- Ditujukan untuk masyarakat pada

(16)

Barang uumnya. - uang fleksibel - bersifat akrab dan

dinamis - view positif - sirkulasi luas

Istirahat Rg. Komunal 1 Tempat untuk

duduk-duduk relaksasi (taman) Keluar dari fasilitas

menuju fasilitas lain

Rg. Transisi/ Foyer 1 Sama seperti pintu masuk.

Penataan landscape menuju fasilitas lain

Marketing & Hiburan

Masuk Bandung Fashion Hub

Entrance Sirkulasi kendaraan

dan orang

Parkir Area parkir - dimensi area

parkir - pos keamanan - pos ticketing Masuk ke dalam bangunan Lobby/ Rg. Peralihan/ Rg. Transisi 1 Aktivitas bazaar/

expo fashion lokal

1. Rg. loading barang 2. Rg. Hall Expo 3. Rg. Hiburan (panggung) 4. Rg. Informasi 5. Rg. Ganti 6. Rg. Metabolisme 1 1 1 1 1 1 Digunakan untuk mengadakan expo fashion yang mengundang industry fashion local. Aktivitas Retail Fashion 1. Retail Industri Fashion dan Desainer (etalaser, area shopping)) 2. Rg. Loading Barang 3. Koridor sirkulasi 4. Atrium/ plaza 5. Rg. Kasir 6. Rg. Staff Retail 20 1 1 1 20 Digunakan untuk brand fashion maupun fashion desainer. Merupakan retail tetap (tenant)

Aktivitas Cafe 1. Area makan dan minum

2. Area makanan siap santap 3. Pantry bar 4. Dapur café 5. Rg. Cuci 6. Kasir 7. Corner Staff 8. Gudang 9. Rg. Staff 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Kebutuhan ruang untuk satu cafe

Aktivitas Restaurant 1. Rg. Makan dan minum 2. Dapur restaurant 3. Rg. Cuci 4. Kasir 5. Corner staff 6. Gudang 7. Rg. Staff 1 1 1 1 1 1 1 Kebutuhan ruang untuk satu cafe

Merchandise shop 1. Rg. Etalase 2. Area shopping 3. Kasir 1 1 1 Menjual souvenir-souvenir Service area 1. Lavatory

2. Gudang 3. parkir

Interaksi Masuk Bandung

Fashion Hub

Entrance Sirkulasi kendaraan

dan orang

(17)

parkir - pos keamanan - pos ticketing Masuk ke dalam bangunan Lobby/ Rg. Peralihan/ Rg. Transisi 1 Fashion show (Back

stage) 1. Loading area 2. Ruang Model 3. Rg. Metabolisme 4. Rg. Wardrobe 5. Rg. Transisi menuju stage 6. Koridor/ hall penguhubung antar ruang 1 1 1 1 1 1

Akses ruang backstage berbeda dengan akses pengunjung umum

Fashion Show (on stage) 1. Lobby 2. Rg. Registrasi 3. Rg Informasi 4. Stage/ Catwalk 5. Area duduk 6. Area Media 7. Rg. Control 8. Rg. Tunggu 9. Rg. Metabolism 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Ruang fleksibel/ bersifat serbaguna Pameran Rg. Registrasi Rg. Informasi Rg. Pamer / Display Rg. Gudang 1 1 1 1

Pengelola Administrasi 1. Rg. Direktur

2. Rg. Wakil Direktur 3. Rg. Manager

Keuangan dan staff 4. Rg. Sekretaris dan staff 5. Rg. Manger Operasional 6. Lavatory 7. Rg. Tamu 8. Receptionist 9. Dapur kecil 10. Rg. Rapat 11. Rg. Keamanan 12. Gudang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Administrasi pengelola pusat Operational 1. Recepcionist 2. Rg. Manager

Sekolah Fashion dan staff 3. Rg. Manager Perpustakaan dan staff 4. Rg. Manager Fashion Show&Gallery dan Staff 5. Rg. Manager Komunitas dan staff 6. Rg. Manager Retail

Fashion (retail, expo, café, restaurant, merchandise) dan staff 7. Rg. Informasi 1 1 1 1 1 1 1 Ruang operational berada pada masing-masing fasilitas (kelompok kegiatan)

Service 1. Rg. Staff service 2. Rg. Gudang 3. Pos Keamanan 4. Pos Parkir 5. Rg. Mecanical 1 1 8 4 1

(18)

Electrical

6. Rg. Genset 1

(Sumber: Analisa Penulis, 2016)

5.

Analisis Persyaratan dan Perencanaan Ruang

Tujuan dari analisis persyaratan ruang adalah untuk menentukan identitas ruang-ruang pada bangunan Bandung Fashion Hub sebagai Ruang Interaksi Fashion Stakeholder di Kota Bandung agar bangunan dapat terakomodasi dan tertata sesuai dengan kebutuhannya.

Kriteria

Terdapat kriteria-kriteria dalam menganalisis identitas ruang yang dibutuhkan pada Bandung Fashion Hub. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya adalah sebagai berikut. a. Tingkat Privasi b. Pencahayaan c. Penghawaan d. Pencapaian e. Suasana ruang f. View g. Perencanaan Ruang

Analisis dan Hasil

Analisis identitas terdiri dari faktor-faktor yang menunjukkan kualitas ruang-ruang tersebut. Faktor-faktor tersebut adalah pencahayaan, suhu, akses, atmosfer ruang-ruang, dan view. Area ruang dibagi menjadi area edukasi, area komunikasi komunitas & media, area marketing & hiburan, area interaksi, area pengelolaan, dan area service.

Berikut keterangan dari analisis dan hasil analisis tabel identitas di bawah ini: a. Tingkat Privasi

Karakter ruang dengan tingkat privasi diantaranya adalah sebagai berikut. 1) Publik, ruang dapat diakses oleh semua pengguna.

2) Semi Publik, ruang dapat diakses oleh hampir semua pengguna.

3) Semi privat, ruang hanya diakses oleh pengguna yang berhak dan/atau pengguna yang diundang.

4) Privat, ruang hanya diakses oleh pengguna-pengguna tertentu, tertutup untuk publik.

b. Pencahayaan

1) Penggunaan cahaya alami dan buatan (+++) 2) Penggunaan cahaya alami (++)

(19)

c. Penghawaan

1) Penggunaan penghawaan alami (++) 2) Penggunaan penghawaan buatan (+) d. Pencapaian

1) Pencapaian Langsung (++) 2) Pencapaian Tidak Langsung (+) e. Atmosfer atau suasana ruang

1) Suasana ruang yang ramai (+++) 2) Suasana ruang sedikit ramai (++) 3) Suasana ruang tenang (+)

f. View

1) View ruang terbuka (+++) 2) View ruang sedikit terbuka (++) 3) View ruang tertutup (+)

a. Analisis Persyaratan Ruang Edukasi

Tabel 5. 10. Persyaratan Ruang Edukasi

NO. RUANG PERSYARATAN PERENCANA AN RUANG TINGKA T PRIVASI PENCAH AYAAN PENGH AWAA N PENC APAIA N SUASANA RUANG VIE W 1. Entrance Public ++ ++ ++ +++ +++

2 Area parkir Public +++ ++ ++ +++ +++

3 Lobby/ Rg. Peralihan/ Rg. Transisi

Public +++ ++ ++ +++ +++

Ruang Kelas 1 Kelas Teori Semi

public +++ +++ + ++ ++ 2 Studio Semi public +++ +++ + ++ ++ 3 Rg. Komunal Public ++ ++ ++ +++ +++ 4 Rg. Informasi Public + + ++ + +++ 5 Rg. Loker Semi public +++ ++ + ++ ++ 6 Ruang Staff Pengajar Semi privat +++ +++ ++ ++ ++ 7 Ruang Konsultasi Semi privat +++ +++ + + ++

Ruang Penunjang Sekolah 1 Ruang Organisasi Kampus Semi public +++ +++ ++ +++ ++ 2 Rg. Komunal Public ++ ++ ++ +++ +++ 3 Kantin Public +++ ++ + +++ +++ 4 Musholla Public +++ +++ ++ + +++ 5 Toilet Public +++ + ++ + ++ Perpustakaan 1 Lobby Public +++ ++ ++ +++ +++

(20)

2 Rg. Penitipan Public +++ + ++ +++ +++

3 Rg. Daftar Public +++ + ++ ++ +++

4 Rg. Baca Public +++ + + + +++

5 Rg. Rak Buku Public +++ + ++ + ++

6 Rg. Arsip Semi privat +++ + + + ++ 7 Rg. Internet Public +++ + + + +++ 8 Rg. Diskusi kecil Semi public +++ + + ++ ++ 9 Rg. Pengurus Perpus Semi privat + + + ++ ++ 10 Toilet Public +++ + ++ + +

Seminar & Diskusi Umum 1 Rg. Seminar Semi public +++ +++ ++ ++ ++ 2 Rg. Press Conference Semi privat + + + ++ + 3 Rg. Proyektor Semi privat + + + + + 4 Rg, Control Privat + + + ++ + 5 Rg. Transisi/ Public +++ + + +++ + 6 foyer Public +++ +++ ++ +++ +++ Display Karya 1 Rg. Display Karya Semi public +++ +++ ++ ++ +++ 2 Rg. Informasi Public +++ + ++ ++ +++

3 Rg. Buku tamu Public +++ + ++ ++ +++

(Sumber: Analisa Penulis, 2016)

b. Analisis Persyaratan Ruang komunikasi Komunitas dan Media Tabel 5. 11. Analisis Persyaratan Ruang Komunikasi Komunetas dan Media

NO. RUANG PERSYARATAN PERENCANA AN RUANG TINGKA T PRIVASI PENCAH AYAAN PENGH AWAA N PENC APAIA N SUASANA RUANG VIE W 1 Entrance Public ++ ++ ++ +++ +++

2 Area parkir Public ++ ++ ++ +++ +++

3 Lobby/ Rg. Peralihan/ Rg. Transisi Public +++ ++ ++ +++ +++ 4 Ruang pendaftaran Public +++ + ++ ++ +++ 5 Hall Public +++ ++ ++ +++ +++ 6 Rg. Diskusi orgnaisasi/ Rg. Rapat Semi privat +++ + + ++ ++ 7 Rg. Seminar Semi public +++ + ++ ++ + 8 Rg. Press Conference Semi privat + + + ++ + 9 Rg. Proyektor Semi privat + + + + + 10 Rg, Control Privat + + + + + 11 Rg. Transisi/ foyer Semi public +++ + ++ + +++ 12 Ruang Workshop Semi public +++ + ++ +++ +++ 13 Tempat Penyimpanan Barang Semi public + + ++ ++ ++

(21)

14 Toilet Public +++ ++ ++ + +

(Sumber: Analisa Penulis, 2016) c. Analisis Persyaratan Ruang Marketing dan Hiburan

Tabel 5. 12. Analisis Persyaratan Ruang Marketing dan Hiburan.

NO. RUANG PERSYARATAN PERENCANA AN RUANG TINGKA T PRIVASI PENCAH AYAAN PENGH AWAA N PENC APAIA N SUASANA RUANG VIE W 1 Entrance Public ++ ++ ++ +++ +++

2 Area parkir Public +++ ++ ++ +++ +++

3 Lobby/ Rg. Peralihan/ Rg. Transisi Public +++ ++ ++ +++ +++ Bazaar Expo 1 Rg. loading barang Semi privat +++ ++ ++ ++ ++

2 Rg. Hall Expo Public +++ + ++ +++ +

3 Rg. Hiburan (panggung) Public +++ + ++ +++ ++ 4 Rg. Informasi Public +++ + ++ ++ ++ 5 Rg. Ganti & toilet Public + + + + Retail 1 Retail Industri Fashion dan Desainer (etalaser, area shopping) Public +++ + ++ ++ ++ 2 Rg. Loading Barang Semi privat +++ ++ ++ ++ +++ 3 Koridor sirkulasi Public +++ + ++ +++ +++

4 Atrium/ plaza Public +++ + ++ +++ +++

5 Rg. Kasir Public +++ + ++ ++ +++

6 Rg. Staff Privat +++ + ++ ++ ++

Café 1 Area makan dan

minum

Public +++ + ++ +++ +++

2 Area makanan siap santap

Public +++ + ++ +++ +++

3 Pantry bar Semi public

+++ + ++ +++ ++

4 Dapur café Privat + +++ + +++ +

5 Rg. Cuci Privat + +++ + ++ +

6 Kasir Public +++ + ++ ++ ++

7 Corner Staff Privat + +++ + + +

8 Gudang Privat + +++ + + + 9 Rg. Staff Semi privat + + + ++ + Restaurant 1 Rg. Makan dan minum Public +++ + ++ +++ +++

2 Dapur restaurant Privat + +++ + +++ +++

3 Rg. Cuci Semi

privat

+ +++ + ++ +

4 Kasir Public +++ + ++ ++ +

5 Corner staff Privat + + + ++ +

(22)

7 Rg. Staff Privat + + + + + Merchandise

1 Rg. Etalase Public +++ + ++ ++ +++

2 Area shopping Public +++ + ++ ++ ++

3 Kasir Semi public +++ + ++ ++ ++ Service 1 Lavatory Semi privat + + + + + 2 Gudang Semi privat + +++ + + + 3 Loading Barang & Parkir Semi private + ++ ++ ++ +++

d. Analisis Persyaratan Ruang Interaksi

Tabel 5. 13. Analisis Persyaratan Ruang Interakresi

NO. RUANG PERSYARATAN PERENCANA AN RUANG TINGKA T PRIVASI PENCAH AYAAN PENGH AWAA N PENC APAIA N SUASANA RUANG VIE W 1 Entrance Publik ++ ++ ++ +++ +++

2 Area parkir Publik ++ ++ ++ +++ +++

3 Lobby/ Rg. Peralihan/ Rg. Transisi

Publik +++ +++ ++ +++ +++

Fashion Show (backstage) 1 Loading area Ruang Model Semi private +++ + ++ ++ +++ 2 Rg. Metabolisme Semi public + + ++ + + 3 Rg. Wardrobe Semi privat + + + ++ + 4 Rg. Transisi menuju stage Semi public +++ + ++ +++ ++ 5 Koridor/ hall penguhubung antar ruang Semi public +++ + ++ +++ ++

Fashion Show (on stage)

1 Lobby Public +++ + ++ +++ +++

2 Rg. Registrasi Publik +++ + ++ ++ +++

3 Rg Informasi Public +++ + ++ ++ +++

4 Stage/ Catwalk Semi public

+++ + ++ +++ +

5 Area duduk Semi publik

+++ + ++ ++ +

6 Area Media Semi public +++ + ++ ++ + 7 Rg. Control private + + + + + 8 Rg. Tunggu Public +++ + ++ +++ +++ 9 Rg. Metabolism Public +++ + + + + Pameran 1 Rg. Registrasi Publik +++ + ++ ++ +++ 2 Rg. Informasi Publik +++ + ++ ++ +++ 3 Rg. Pamer / Semi +++ + ++ + ++

(23)

Display publik 4 Rg. Gudang Semi

privat

+ + + + +

5 Toilet Publik +++ + + + +

e. Analisis Persyaratan Ruang Pengelola

Tabel 5. 14. Analisis Persyaratan Pengelola

NO. RUANG PERSYARATAN PERENCANA AN RUANG TINGKA T PRIVASI PENCAH AYAAN PENGH AWAA N PENC APAIA N SUASANA RUANG VIE W 1. Entrance Publik ++ ++ ++ +++ +++

2 Area parkir Publik ++ ++ ++ +++ +++

3 Lobby/ Rg. Peralihan/ Rg. Transisi Public +++ +++ ++ +++ +++ Administrasi 1 Rg. Direktur Private +++ +++ + + ++ 2 Rg. Wakil Direktur Private +++ +++ + + ++ 3 Rg. Manager Keuangan dan staff Semi private +++ +++ ++ ++ ++ 4 Rg. Sekretaris dan staff Semi private +++ +++ ++ ++ ++ 5 Rg. Manger Operasional Semi private +++ +++ ++ ++ ++ 6 Lavatory private + + + + + 7 Rg. Tamu Semi publik +++ +++ ++ ++ +++ 8 Receptionist Semi publik +++ +++ ++ ++ +++

9 Dapur kecil Semi private + + + ++ ++ 10 Rg. Rapat Semi private + + + ++ ++ 11 Rg. Keamanan Semi private +++ + ++ ++ ++ 12 Gudang Semi private + ++ + + + Operational 1 Rg. Manager Sekolah Fashion dan staff Semi private +++ +++ + ++ ++ 2 Rg. Manager Perpustakaan dan staff Semi private +++ +++ + ++ ++ 3 Rg. Manager Fashion Show&Gallery dan Staff Semi private +++ +++ + ++ ++ 4 Rg. Manager Komunitas dan staff Semi private +++ +++ + ++ ++ 5 Rg. Manager Retail Fashion (retail, expo, café, restaurant, merchandise) Semi private +++ +++ + ++ ++

(24)

dan staff

6 Rg. Informasi Semi publik

+++ +++ + +++ +++

Service 1 Rg. Staff service Semi

private

++ +++ + ++ ++

2 Rg. Gudang Semi private

+ ++ + + +

3 Pos Keamanan Semi private

+++ +++ ++ ++ ++

4 Pos Parkir Publik +++ +++ ++ +++ ++

5 Rg. Mecanical Electrical

Private + +++ + ++ +

6 Rg. Genset Private + +++ + +++ +

6.

Analisis Hubungan Ruang

Tujuan

Tujuan dari analysis hubungan ruang adalah untuk mengetahui hubungan keterkaitan antar ruang yang ada pada Bandung Fashion Hub sebagai ruang interaksi fashion stakeholder di kota Bandung.

Analisis Dan Hasil

Berikut ini adalah analisis dan hasil pola hubungan ruang berdasarkan kebutuhan dan persyaratan ruang yang telah didapat sebelumnya.

a. Zona Kegiatan Edukasi

Skema 5. 2. Analisis Hubungan Ruang Edukasi

(25)

Skema 5. 3. Analisis Hubungan Ruang Edukasi (Perpustakaan)

(Sumber: Analisis Penulis 2016)

b. Zona Kegiatan Komunikasi Komunitas & Media

Skema 5. 4. Analisis Hubungan Ruang Komunikasi Komunitas

(Sumber: Analisis penulis, 2016)

c. Zona Kegiatan Marketing & Hiburan

Skema 5. 5. Analisis Hubungan Ruang Marketing dan Hiburan

(26)

Skema 5. 6. Analisis Hubungan Ruang Komunikasi Komunitas

(Sumber: Analisis penulis, 2016)

d. Zona Kegiatan Interaksi

Skema 5. 7. Analisis Hubungan Ruang Interaksi

(Sumber: Analisis penulis, 2016)

e. Zona Kegiatan Pengelola

Skema 5. 8. Analisis Hubungan Ruang Pengelola & Service

(27)

7.

Analisis Organisasi Ruang

Tujuan

Berdasarkan analisis karakter kegiatan, kebutuhan ruang, dan besaran ruang, maka organisasi ruang berdasarkan zona kegiatan pada Bandung Fashion Hub adalah berikut ini:

a. Zona Edukasi 1) Sekolah Fashion

Skema 5. 9. Organisasi Ruang Zona Edukasi (Sekolah Fashion)

(28)

2) Perpustakaan

Skema 5. 10. Organisasi Ruang Zona Edukasi

(Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, 2016)

b. Zona Komunikasi Komunitas dan Media

Skema 5. 11.Organisasi Ruang Zona Komunitas & Media (Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, 2016)

(29)

c. Zona Marketing dan Hiburan

Skema 5. 12. Organisasi Ruang Zona Marketing dan Hiburan

(Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, 2016)

d. Zona Interaksi

Skema 5. 13 Organisasi Interaksi (Fashion Show & Pameran) (Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, 2016)

(30)

e. Zona Pengelolaan & Service

Skema 5. 14. Organisasi Pengelolaan (Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, 2016)

8.

Analisis Luasan Ruang

Tujuan

Analisa luasan ruang bertujuan untuk mendapatkan ruang gerak sesuai kebutuhan kegiatan yang diwadahi Pada rancangan bangunan Bandung Fashion Hub.

Kriteria

Dasar pertimbangan/ kriteria dalam pendekatan besar luasan ruang antara lain:

a. Kegiatan yang berada dalam fasilitas meliputi bentuk, pola dan cara kegiatan

b. Jumlah pelaku kegiatan

c. Besarnya flow gerak pelaku kegiatan

Pada ruang-ruang yang telah memiliki standard, biasanya flow grak telah ditentukan dalam standard tersebut. Namun pada ruang-ruang khusus diperlukan untuk melakukan perhitungan tersendiri. Perincian persentasi flow grak adalah sebagai berikut:

a. 5 – 10 % : standard minimum

b. 20 % : kebutuhan keleluasaan sirkulasi c. 30 % : Tuntutan kenyamanan fisik d. 40 % : tuntutan kenyamanan psikologis e. 50 % : tuntutan spesifik kegiatan

(31)

Analisis Dan Hasil

a. Besaran Ruang Zona Edukasi

Tabel 5. 15. Analisa Besaran Ruang Zona Edukasi

No Nama Ruang Sumber Jumlah / Kapasitas Perhitungan Luas Total (m2) Zona Edukasi 1 Entrance dan Resepsionis NAD Standar ruang 0,8 m2/org 500 orang 0,6 m2 x 500 = 300 m2 Prediksi peak hour 20% 0,2 x 300 = 60 m2 Total 300 m2 + 60 m2 = 360 m2 Flow 40% = 0,4 x 360 = 144 m2 Total = 360 + 144 = 504 m2 504m2

2 Kanopi Asumsi Asumsi 350m2 350m2

3 R. Informasi NAD Standar 6 m2/orang 1 1 Meja panjang 1 x 2,5 x 0,8 = 2 m2; 2 kursi 2 x 0,5 x 0,6 = 0,6 m2; 1 almari 1 x 0,5 x 1 = 0,5 Luas furniture: 2 + 0,6 + 0,5 = 3,1 m2 Flow 40% dari 3,1 m2 = 1,24 m2 Luas minimal 6,2 + 2,48 = 17,36 m2 17 m2

4 Kelas Teori NMH 15 unit/ 20 orang 14mx8m= 112 m2 Flow 30%= 0,3x800=33,6 m2 Total= 112+33,6=145,6 m2 2.184 m2 5 Studio NMH 12 unit 20mx20m= 400m2 Flow 30%= 0,3x400=120 m2 Total= 400+140=540 m2 6.480 m2

6 Rg. Loker Asumsi 1 Asumsi 40 m2

Flow 20% = 0,2 x 4 m2 = 8 m2 Total: 40 m2 + 8 m2 = 48 m2 48 m2 8 Pos Keamanan NAD 1 unit, 2 orang

Standar ruang 0,8 m2/orang 1 meja = 2 m2 2 kursi = 1 m2 1,6 m2 + 2 m2 + 1 m2 = 3,2 m2 Flow 8% = 0,08 x 3,2 m2 = 0,2 m2 Total = 3,2 m2 + 0,2 m2 = 3,4 m2 3,4 m2 x 2 buah = 6,8 m2 6,8 m2 Perpustakaan 2 Locker Room Asumsi 1 Asumsi 160 m2 Flow 40%= 0,4x160=64 m2 160+64= 224 m2 224 m2 3 Ruang Koleksi

Asumsi 3 unit Asumsi 1000 m2

Flow 50%=0,5x1.000=500 m2

(32)

1.000+500=1500 m2 4 Ruang Baca NAD 3 unit/50

orang

Standar ruang 1.5 m2/orang 1.5 m2 x 50 orang = 75 m2 Flow 40% = 0,4 x 75 m2 = 37.5 m2 Total: 75 m2 + 37.5 m2 = 112.5 m2 337.5 m2 5 Ruang Internet NAD 20 unit komputer

Standar ruang 3 m2/orang 3 m2 x 20 = 60 m2 Flow 30% = 0,3 x 60 m2 = 18 m2 Total: 60 m2 + 18 m2 = 78 m2 78 m2 6 Ruang Diskusi

Asumsi 6 unit Asumsi 100 m2

Flow 20% = 0,2 x 100 = 10 m2 Total: 100 m2 + 10 m2 = 110 m2 660 m2 LUAS TOTAL 15.329.3 m2 Sumber : Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, Buku Arsitek Data dan Buku Time

Saver, 2016

b. Besaran Ruang Zona Marketing dan Hiburan

Tabel 5. 16. Analisa Besaran Ruang Zona Marketing dan Hiburan

No Nama Ruang Sumber Jumlah / Kapasitas Perhitungan Luas Total (m2)

Zona Local Fashion Shop

1 Retail Shop Asumsi 15 unit Asumsi 10x15=150 m2

Flow 30%=0,3x150=45 m2 150+45=195 m2

2.925 m2

2 Loading

Dock

Asumsi 1 unit Asumsi 20 m2 20 m2

3 Gudang Asumsi 1 unit Asumsi 15 m2 15 m2

Zona Café

1 Retail Café Asumsi 15 unit Asumsi 150m2

Flow 30%=0,3x150=45m2 150+45=195 m2

2.925 m2

2 Gudang Asumsi 1 unit Asumsi 20 m2 20 m2

3 Dapur Asumsi 1 unit Asumsi 50 m2 50 m2

4 Bar Asumsi 1 unit Asumsi 10 m2 10 m2

5 Area Makan NAD 1 unit, 100 orang

Standar ruang 1,3 m2/orang 1,3 m2 x 100 orang = 130 m2 Flow 40% = 0,4 x 130 m2 = 52 m2 Total 130 m2 + 52 m2 = 182 m2

182 m2

LUAS TOTAL= 6.147 m2

Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, Buku Arsitek Data dan Buku Time Saver, 2016

c. Besaran Ruang Zona Komunitas & Media

Tabel 5. 17. Analisa Besaran Ruang Zona Komunitas dan Media

No Nama

Ruang Sumber

Jumlah/

Kapasitas Perhitungan Luas

Total (m2)

1 Entrance Asumsi Asumsi 350m2 350m2

2 Lobby & Informasi NAD Standar ruang 0,8 500 orang 0,6 m2 x 500 = 300 m2 Prediksi peak hour 20% 0,2 x 300 = 60 m2

(33)

m2/org Total 300 m2 + 60 m2 = 360 m2 Flow 40% = 0,4 x 360 = 144 m2 Total = 360 + 144 = 504 m2 3 R. Seminar dan R. Press Conf NAD 2 unit/200 orang Modul 2 m2/orang 200x2=400 m2 Flow 20%=0,2x400=80 m2 400+80=480 m2 960m2 4 Hall Pameran

Asumsi 1 unit Asumsi 1800 m2 1.800 m2

5 Hall Diskusi dan Workshop

Asumsi 2 unit Asumsi 1.800 m2 3.600 m2

6 R. Organisasi Komunitas NAD 4 unit/ 50 orang Modul 3 m2/orang 50x3=150 m2 Flow 10%= 0,1x150=15 m2 150+15=165 m2 660 m2 7 R. Administra si Pengelola

Asumsi 1 unit Asumsi modul ruang 25mx25m= 625 m2

625 m2

LUAS TOTAL= 8.499 m 2

Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, Buku Arsitek Data dan Buku Time Saver, 2016

d. Besaran Ruang Interaksi

Tabel 5. 18. Besaran Ruang Zona Interaksi

No. Nama

Ruang

Sumber Jumlah/

Kapasitas

Perhitungan Luas Total (m2)

1 Lobby & Informasi NAD Standar ruang 0,8 m2/org 100 orang 0,6 m2 x 100 = 60 m2 Prediksi peak hour 20%

0,2 x 60 = 12 m2 Total 60 m2 + 12 m2 = 72 m2 Flow 40% = 0,4 x 72 = 28.8m2 Total = 72 + 28.8 = 100 m2 100m2 2 Fashion Hall Asumsi 1 unit/ 2000 orang Modul 1,5 m2/orang 2.000x1,5= 3.000 m2 3.000 m2 3 R. Tunggu NAD 1 unit/ 20

orang Modul 2 m2/orang 2x20=40 m2 Flow 50%=0,5x40=20 m2 40+20=60 m2 60 m2

4 Stage Asumsi Asumsi 1.000 m2 1.000 m2

5 Backstage Asumsi 8 unit/ 4 orang

Asumsi ruang 20 m2 Flow 40%= 0,4x20=8 m2

20+8=28 m2

224 m2

6 R. Transisi Asumsi 4 sisi Asumsi satu sisi 800 m2 800x4= 3.200 m2

3.200 m2

7 Loading

Dock

Asumsi 1 unit Asumsi 20 m2 20 m2

8 R. Pengelola

Asumsi 1 unit Asumsi modul ruang 25mx25m= 625 m2

625 m2 9 R. Gudang Asumsi 2 unit Asumsi 50 m2 100 m2 10 Toilet Pengunjung Asumsi 4 unit@6 KM Asumsi 12x15=180 m2 Flow 30%=0,3x180=54 m2 180+54=234 m2 936 m2 LUAS TOTAL= 9.265 m2 Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, Buku Arsitek Data dan Buku Time Saver,

(34)

e. Besaran Ruang Pengelola dan Service

Tabel 5. 19. Analisa Besaran Ruang Zona Pengelola

No Nama Ruang Sumber Jumlah /

Kapasitas Perhitungan Luas Total (m2) 1 R. Kantor Pengelola NAD 4 unit/ 10 orang Standar 50 m2/orang 50x10=500 m2 Flow 50% = 0,5 x 500= 250 m2 500+250=750 m2 3.000 m2

2 Ruang Rapat NAD 2 unit/ 20 orang Standart 4 m2/orang 4x20=80 m2 Flow 50%=0,5 x80= 40 m2 80+40=120 m2 240 m2

3 Ruang Tamu NAD 1 unit/ 10 orang Standar 2 m2/orang 10 orang x 2 m2 = 20 m2 Flow 50% = 0,5 x 20 m2 = 10 m2 Total: 20 m2 + 10 m2 = 30 m2 30 m2

4 Ruang Arsip Asumsi 1 unit Asumsi 10 m2 10 m2 5 Pantry NAD 4 orang Time saver 13,5 m2 14 m2 6 KM/WC Pengelola Asumsi 12 unit@6 KM Asumsi 12x15=180 m2 Flow 30%=0,3x180=54 m2 180+54=234 m2 2.808 m2 LUAS TOTAL 6.102 m2

Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, Buku Arsitek Data dan Buku Time Saver, 2016

Tabel 5. 20. Analisa Besaran Ruang Zona Service

No Nama Ruang Sumber Jumlah / Kapasitas Perhitungan Luas Total (m2) 1 Ruang Genset

Asumsi 1 unit Asumsi 36 m2 36 m2

2 Ruang Panel

Asumsi 1 unit Asumsi 12 m2 12 m2

3 Janitor Asumsi 1 unit Asumsi 4 m2 4 m2

4 Ground Tank

Asumsi 2 tangki Asumsi 10 m2 10 m2

5 Roof Tank Asumsi 2 tangki Asumsi 10 m2 10 m2 6 Ruang

Pompa

Asumsi 1 pompa Asumsi 30 m2 30 m2

7 Gudang Asumsi 1 unit Asumsi 10 m2 10 m2

8 Ruang CCTV Time Saver 1 unit, 2 orang Furnitur: 2 kursi 2 x 0,5 x 0,6 = 1,2 m2 1 meja security 2 x 1, 2 x 0,8 = 1,92 m2 Besaran furniture 5,82 m2 Standar 0,8 m2/orang 0,8 x 2 = 1,6 m2 Flow furniture 2 x 5,82 = 11,64 m2

Flow ruang 30% dari 11,64 = 3,492 m2 Total 11,64 m2 + 3,492 m2 = 15,132 m2 15 m2 9 KM/WC Servis NMH 1 WC, 1 westafel 1 x 1,80 = 1,8 m2 1 x 0,54 = 0,54 m2 2,4 m2

(35)

Total: 1,8 + 0,54 = 2,34 m2

LUAS TOTAL 129,4

m2

Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, Buku Arsitek Data dan Buku Time Saver, 2016

Tabel 5. 21. Analisa Besaran Ruang Zona Parkir

No Nama Ruang Sumber Jumlah / Kapasitas Perhitungan Luas Total (m2)

1 Parkir NAD 150 mobil 100 motor Standar mobil 2,5 m x 5 m 2,5 m x 5 m x 150 = 1.875 m2 Standar motor 0,75 m x 2,25 m 1 m x 2 m x 100 = 200 m2 Flow 70% = 0,7 x 2.075 = 1.452 m2 1.875+200+1.452= 3.527 m2 3.527 m2

3 Basement NAD 20 mobil Standar mobil 2,5 m x 5 m 2,5 m x 5 m x 20 = 250 m2 Flow 70% = 0,7 x 250 = 175m2 250+175= 425m2

425 m2

4 Pos Masuk Asumsi 1 Asumsi 4 m2 4 m2

5 Pos Keluar Asumsi 1 Asumsi 4 m2 4 m2

6 R. Penitipan Helm

NAD 1 Rak helm 0,5 m2 Jumlah rak 5 buah Meja 1 m2 kursi 0,5 m2 (5 x 0,5 m2) + 1 m2 + 0,5 m2 = 4 m2 Flow 40% = 0,4 x 4 m2 = 1,6 m2 Total 4 m2 + 1,6 m2 = 5,6 m2 5,6 m2 LUAS TOTAL 3.965,6 m2

Sumber: Analisa Annisa Fadhilla Jasmine, Buku Arsitek Data dan Buku Time Saver, 2016

Rekapitulasi Besaran Ruang

Tabel 5. 22. Rekapitulasi Besaran Ruang

Kelompok Ruang Total (m2)

Zona Edukasi 15.329.3 m2

Zona Marketing dan Hiburan 6.147 m2

Zona Komunitas dan Media 8.499 m2

Zona Interaksi 9.265 m2

Zona Pengelola 6.102 m2

Zona Service 129,4 m2

Zona Parkir 3.965,6 m2

LUAS TOTAL 49.437.3 m2

(36)

B.

ANALISIS PENATAAN LOKASI DAN TAPAK

Terdapat enam aspek yang akan dianalisis terkait panataan tapak. Keenam aspek tersebut adalah analisis pemilihan tapak, analisis tapak terpilih, analisis pola pencapaian, analisis view dan orientasi, analisis factor klimatologi, serta analisis penzoningan akhir.

1.

Analisis Pemilihan Lokasi

Tujuan

Analisis pemilihan lokasi bertujuan untuk memperoleh lokasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan konsep perencanaan dan perancangan Bandung Fashion Hub sebagai ruang interasi stakeholder fashion di Kota Bandung dengan pendekatan desain ekspresif yang direncanakan.

Dasar Pertimbangan & Kriteria

Dasar pertimbangan lokasi Bandung Fashion Hub memiliki pertimbangan lokasi yang terletak pada wilayah perkembangan perkotaan agar dapat menarik minat masyarakat terhadap perkembangan kreativitas khususnya fashion, sehingga mengurangi kendala lokasi yang terlalu jauh dari pusat kota serta keberadaannya dapat membawa arti lebih. Selain itu juga berada di kawasan pendidikan terutama pendidikan tinggi karena komunitas kreatif dan fashion umumnya berasal dari ekosistem kampus ataupun lembaga pendidikan. Pemanfaatan lahan diperkotaan, harus dengan cermat dilakukan, pemanfaatan ruang kota yang maksimal menjadi pertimbangan yang utama. Pemanfaatan fasilitas perkotaan sebagai pendukung fungsi Bandung Fashion Hub sebagai ruang interaksi stakeholder fashion di Kota Bandung, prasarana infrastruktur jalan, air, listrik harus terpenuhi.

Kota Bandung dibagai menjadi beberapa Sub Wilayah Kota. Berdasarkan RTRW Kota Bandug Tahun 2011-2031 Daerah Strategis di Kota Bandung meliputi daerah berikut ini:

(37)

Gambar 5. 1. Peta Kawasan Strategis di Kota Bandung

(Sumber: RTRW Kota Bandung 2011-2031)

Berikut ini adalah kriteria yang dibutuhkan mengenai analisis pemilihan lokasi, yaitu: a. Kesesuaian dengan Rencana Tata Kota RTRW Kota Bandung

b. Terletak di Pusat Kota Bandung dengan lokasi strategis agar menjadi Wadah Interaksi Fashion Stakeholder di Kota Bandung, sehingga dapat meningkatkan potensi fashion sebagai salah satu penunjang ekonomi kreatif.

c. Pencapaian mudah diakses bagi masyarakat Kota Bandung maupun masyarakat di luar Kota Bandung. Minimal mudah dicapau melalui jalan tol atau gate kawasan (terminal, stasiun atau bandara).

d. Mempunyai value: keberadaan Bandung Fashion Hub dapat memberikan arti bagi masyarakat pada umumnya serta tempat dimana fasilitas tersebut berada. Khususnya terhadap masyarakat yang memiliki minat dalam fashion (edukasi, komunitas maupun industry. Terdapat berbagai aktivitas masyarakat kota, dimana masyarakat datang untuk melakukan interaksi social.

Analisis

Berdasarkan pertimbangan tersebut, terpilih alternative lokasi pada Sub Wilayah Kawasan Cibeunying, masing-masing berada pada daerah Kecamatan Coblong dan Kecamatan Sumur Bandung. Kedua daerah tersebut memiliki kesesuaian terhadap kriteria yang telah disebutkan di atas.

 Berada pada wilayah strategis pelayanan perdagangan dan jasa, dan tidak menutup kemungkinan pada pelayanan pariwisata (mixed use)

(38)

 Berapa pada pemanfaatan zonasi pengembangan area komersial serta pedagangan jasa

Gambar 5. 2. Analisis Potensi Satuan Wilayah Kerja di Kota Bandung

(Sumber: RTRW Kota Bandung 2011-2031)

Terletak di Pusat Kota Bandung dengan lokasi yang strategis agar potensi fashion bandung dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat luas. Inti Pusat Kota tersebut merupakan daerah komersial, daerah perdagangan, daerah social dan budaya, sehingga menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan lokasi site. Daerah tersebut meliputi daerah berikut ini:

(39)

Gambar 5. 3. Analisis Kawasan Terpilih untuk Site

(Sumber: Analisis Penulis, 2016)

1) Kecamatan Coblong, SWK Cibeunying

 Terdapat banyak fasilitas pendidikan yang cukup terkenal di kota Bandung

 Terdapat banyak fasilitas perkantoran, pemerintah ataupun swasta

 Terdapat tempat perbelanjaan, pertokoan dan beberapa mall serta fasilitas lainnya

 Lingkungan yang masih asri

 Tempat anak muda, komunitas biasanya berkumpul

 Kemudahan akses, dapat dicapai dari berbagai tempat atau menuju tempat lain

2) Kecamatan Sumur Bandung

 Menjadi salah satu tujuan utama masyarakat kota maupun luar kota untuk berbelanja karena terdapat banyak tempat perbelanjaan

(40)

 Kemudahan akses, dapat dicapai dari berbagai tempat atau menuju tempat lain

Hasil

Dari persyaratan dan kriteria yang telah disebutkan, maka kecamatan Coblong memenuhi kriteria lokasi yang dibutuhkan untuk Bandung Fashion Hub. Adapun beberapa lokasi yang akan menjadi site/ tapak Bandung Fashion Hub yaitu berada di Kecamatan Coblong di daerah Cipaganti. Potensi daerah Cipaganti untuk menjadi tapak Bandung Fashion Hub adalah sebagai berikut:

Potensi Daerah Cipaganti: 1) Akses Daerah Cipaganti

Daerah jalan Cipaganti merupakan daerah yang mudah diakses karena lokasinya terhubung pada jalan Pasupati yakni jalan utama yang membelah kota Bandung menjadi Bandung Utara dan Bandung Selatan. Cipaganti berada di sebelah utara jalan Pasupati. Sejak Tahun 2000an dibangun jalan layang Pasupati yang kini menjadi ikon kota bandung. Dengan pembangunan tersebut koneksi memudahkan akses ke jalan Cipaganti. Selain itu akses dari jalan Cipaganti menuju tempat-tempat lain terbilang cukup mudah. Jalan cipaganti mudah dicapai dari berbagai tempat di Kota Bandung.

Batas-batas daerah cipaganti:

Batas Timur : Jl. Cihampelas – Jl. Ir. Djuanda – Jl. Merdeka Batas Barat : Jl. Sukajadi – Jl. Setiabudi

Batas Utara : Jl. Setiabudi – Jl. Ciumbeuleuit Batas Selatan : Jl. Pasupati

2) Lingkungan Tempat Perbelanjaan, Komersial dan Jasa

Daerah Jalan Cipaganti merupakan salah satu daerah komersial Bandung. Pada daerah ini terdapat beberapa aktivitas komersial, seperti tempat perbelanjaan, FO, kuliner dan jasa. Aktivitas pada area ini merupakan aktivitas yang bersifat rekreatif untuk sekedar refreshing ke tempat hiburan perbelanjaan, taman dan pedestrian di daerah Cipaganti.

3) Fasilitas Pendidikan

Selain memiliki beberapa tempat berbelanja, daerah Cipaganti terdapat pula beberapa fasilitas pendidikan. Hal ini terlihat pada aktivitas lingkungan dan jalan cipaganti yang diramaikan anak sekolah. Daerah Cipaganti juga terintegrasi dengan beberapa perguruan tinggi yang berada di utara Kota Bandung seperti Universitas Parahyangan, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Maranatha dan Institur Teknologi Bandung.

(41)

Daerah Cipaganti memiliki beberapa kantor pemerintahan maupun kantor swasta. Aktivitas terlihat ketika hari kerja, selain menjadi akses jalan, daerah Cipaganti menjadi sasaran kegiatan istirahat dan makan siang pada daerah ini. Pada hari libur kegiatan jalan CIpaganti ditambah dengan jumlah wisatawan dari Luar Bandung yang datang.

5) Fasilitas Umum

Beberapa fasilitas umum seperti rumah sakit, kantor polisi dan tempat ibadah terdapat di sekitar daerah Cipaganti. Beberapa fasilitas tersebut menambah intensi para wisatawan untuk datang ke kota Bandung, khususnya daerah Cipaganti. 6) Permukiman Penduduk

Pusat Kota bukan hanya sebagai tempat bekerja dan hiburan, tetapi juga terdapat beberapa permukiman. Beberapa permukiman penduduk terdapat di Daerah Cipaganti. Permukiman di daerah ini beragam mulai dari permukiman elit dan permukiman minim. Kini sudah banyak permukiman yang beralih menjadi tempat komersil dikarenakan daerah cipaganti sangat strategis untuk bisnis komersil.

2.

Analisis Pemilihan Tapak/ Site

Tujuan

Analisis pemilihan tapak bertujuan untuk memperoleh tapak yang tepat berdasarkan lokasi daerah yang telah ditentukan dan sesuai dengan kebutuhan konsep perencanaan dan perancangan Bandung Fashion Hub sebagai ruang interasi stakeholder fashion di Kota Bandung dengan pendekatan desain ekspresif yang direncanakan.

Dasar Pertimbangan

Berikut ini adalah kriteria yang dibutuhkan mengenai analisis pemilihan tapak, yaitu: a. Kesesuaian dengan Rencana Tata Kota RTRW Kota Bandung

b. Terletak di Pusat Kota Bandung dengan lokasi strategis agar menjadi Wadah Interaksi Fashion Stakeholder di Kota Bandung, sehingga dapat meningkatkan potensi fashion sebagai salah satu penunjang ekonomi kreatif.

c. Memiliki orientasi yang banyak dan lingkungan yang baik, aman dan nyaman. d. Pencapaian mudah diakses bagi masyarakat Kota Bandung maupun masyarakat di

luar Kota Bandung. Minimal mudah dicapau melalui jalan tol atau gate kawasan (terminal, stasiun atau bandara).

e. Dapat menjadi ruang interaksi publik baru bagi masyarakat , khususnya peminat fashion di kota Bandung.

(42)

f. Adanya sarana dan prasarana transportasi jalan mendukung bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan umum maupun pengunjung yang membawa kendaraan sendiri.

g. Terintegrasi dengan lembaga pendidikan, komersial dan perkantoran (CBD), Ruang Publik dan tempat-tempat potensi fashion.

Analisa Dan Hasil

Gambar 5. 4. Analisis Alternatif Site

(Sumber: Analisa Penulis, Googleearth.com)

Alternatif site berada di daerah Cipaganti, sehingga memiliki potensi dan kelemahan yang hampir sama untuk menjadi site terpilih. Site ditentukan berdasarkan kriteria yang telah disebutkan di atas.

No. Kriteria (Skala 1-3) Alternatif Site 1 Alternatif Site 2 Alternatif Site 3

1. Akses Pencapaiaan site oleh kendaraan pribadi maupun kendaraan umum

3 1 2

2. Terdapat Banyak View menuju tapak 3 2 1

3. Kedekatan dengan Sarana Prasarana Kota

3 2 1

4. Luas Tapak & Bentuk Tapak 3 1 2

5. Fasilitas & Sarana Utilitas 3 2 1

6. Kualitas Topografi (pohon, pemandangan, lingkungan sekitar)

2 3 1

7. Kesesuaian dengan RTRW 3 3 3

Jumlah 20 14 11

Dari hasil analisis diatas, site yang terpilih menjadi lokasi site Bandung Fashion Hub sebagai ruang interaksi stakeholder fashion di Kota Bandung yang direncanakan adalah site alternative 1 yang berada di Jl. Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.

(43)

Gambar 5. 5. Eksisting Tapak Terpilih

(Sumber: Analisa Penulis, Googleearth.com)

Data Fisik

 Sebelah Utara : Hotel New Sany Rosa dan Setiabudi Superarket

 Sebelah Barat : Pertokoan dan FO

 Sebelah Selatan : Permukiman Penduduk

 Sebelah Timur : Kantor, Pertokoan dan Permukiman

Gambar 5. 6. Eksisting di Sekitar Tapak

(44)

3.

Analisis Pola Pencapaian

Tujuan

Tujuan dari analisis pola pencapaian adalah untuk menentukan pola pencapaian menuju tapak berdasarkan kriteria.

Kriteria

Berikut ini adalah standar kriteria yang dibutuhkan dalam menganalisis pola pencapaian pada tapak yang terpilih.

a. Kemudahan akses yang ditempuh dari jalan-jalan yang berkaitan langsung dengan site bagi seluruh pengguna.

b. Sirkulasi lalu lintas sekitar site, keberadaan ME dan SE tidak / meminimalisir kemacetan.

c. Kemudahan pencapaian kendaraan dari jalan utama d. Pertimbangan keamanan akses kedalam dan keluar site.

Analisis

Gambar berikut ini merupakan sirkulasi eksisting yang berada di sektitar tapak. Jalan utama yang dilalui oleh kendaraan umum adalah Jl. Cipaganti dan Jl. Dr. Setiabudi.

Gambar 5. 7. Sirkulasi di Sekitar Tapak

(Sumber : Analisis dan Dokumentasi Annisa Fadhilla Jasmine, 2016)

Jalan Dr. Setiabudi memiliki 4 ruas jalan yang berukuran 12m. Sedangkan Jalan Cipaganti urusan ruas jalan 8m, dan masing-masing jalan Cipaganti Permai, Jl. Cipaganti Permai 2 lebar ruas jalan 4m. Berdasarkan keempat jalan utama tersebut terdapat empat alternative pencapaian. Jalur yang pertama yakni melalui jalur Cipaganti, jalur yang kedua melalui jalur Setiabudi, Jalur Ketiga melalui Jalan Cipaganti Permai 2, dan Jalur terakhir melalui Jalan Cipaganti Permai. Berikut merupakan analisis pemilihan pencapaian.

(45)

Tabel 5. 23. Analisis Pemilihan Pencapaian

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4

Pencapaian melalui jalan Cipaganti (8m, 2 jalur) Pencapaian melalui Jalan Dr. Setiabudi (12m, 4 jalur) Pencapaian melalui Jl. Cipaganti Permai 2 (4m, 1 jalur) Pencapaian melalui Jl. Cipaganti Permai (4m, 1 jalur)

Satu arah dari Jl.

Pasupati menuju

Setiabudi-Lembang & Setiabudi-Cihampelas

Satu arah dari Setiabudi menuju Cihampelas

Gang Kecil & bebas arah

Gang Kecil dan bebas arah

Terdapat trotoar jalan dua sisi

Terdapat trotoar jalan dua sisi

- -

Kondisi jalan cukup ramai

Kondisi jalan ramai Kondisi jalan cenderung sepi

Kondisi jalan

cenderung sepi

(Sumber: Analisis Annisa Fadhilla Jasmine, 2016)

Pencapaian menuju tapak dibedakan menjadi :

a.

Pencapaian pengguna yang berjalan kaki.

b.

Pencapaian pengguna yang menggunakan kendaraan pribadi, pengelola, dan

servis.

(46)

Hasil

Gambar berikut ini merupakan hasil pencapaian menuju dan keluar tapak.

Gambar 5. 8. Analisa Pencapaian Menuju dan Keluar Tapak (Sumber :Analisis dan Dokumentasi Annisa Fadhilla Jasmine, 2016)

Dari analisis diatas maka pencapaian terhadap site terpilih alternative 2 (Jl. Setiabudi) sebagai pencapaian utama dan alternative 1 (Jl. Cipaganti) sebagai pencapaian sekunder dengan pertimbangan sebagai berikut:

a. Kemudahan akses dari jalan setiabudi menuju site dikarenakan jalan setiabudi memiliki akes dari arah lembang - setiabudi dan dari arah Pasupati – Cipaganti. Dari alternative yang terpilih ini dapat diakses oleh pengguna Bandung Fashion Hub baik yang membawa kendaraan pribadi, menggunakan kendaraan umum dan jalan kaki.

b. Jalan Setiabudi memiliki lebar jalan yang optimal untuk dilewati segala jenis kendaraan, dan didukung oleh jalan Cipaganti.

c. Jalan Setiabudi dan Cipaganti memiliki trotoar dikedua sisi jalan sehingga mampu menjaga keamanan pejalan kaki.

d. Atas pertimbangan tersebut diatas, Jalan Setiabudi (alt 2) menjadi main entrance sedangangkan Jalan Cipaganti menjadi side entrance.

4.

Analisis View dan Orientasi

Tujuan

Tujuan dari analisis view dan orientasi adalah untuk menentukan orientasi analisa view bangunan, sesuai dengan kebutuhan zona kegiatan secara tepat sehingga mampu menunjang konsep desain bangunan yang ekspresif.

Kriteria

Kriteria yang dibutuhkan guna menganalisis view dan orientasi pada tapak terpilih adalah:

(47)

b. Arah pandang pengunjung dari luar ke dalam site, untuk mendapatkan area ekspose terbaik

c. Akses menuju tapak

Analisis

Pada analisis view dan orientasi terdapat analisis view dari tapak dan analisis view menuju tapak.

a. View dari tapak

Terdapat empat view dari dalam tapak, view tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

Gambar 5. 9. Analisa View dari Tapak

(Sumber : Analisis dan Dokumentasi Annisa Fadhilla Jasmine, 2016)

1. View utama menuju Jl. Dr. Setiabudi. Pada poin view ini, fasad bangunan harus dioptimalkan untuk mencipkatan suasana yang welcome dari bangunan 2. View kedua mengarah ke Jl. Cipaganti yang merupakan akses sirkulasi side

entrance dan juga service.

3. View ketiga mengarah ke Jl. Cipaganti Permai 2 yang terdapat pertokoan, kuliner dan permukiman penduduk.

4. View keempat mengarah ke Jl. Cipaganti Permai yang terdapat permukiman penduduk.

Gambar

Tabel 5. 3. Karakter Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Komunikasi Komunitas dan Media
Tabel 5. 4. Karakter Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Marketing
Tabel 5. 5. Karakter Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Interaksi
Tabel 5. 6. Karakter dan Kebutuhan Ruang Pengelolaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengendalian mutu merupakan alat penting bagi manajemen produksi pengemasan produk untuk menjaga, memelihara, memperbaiki dan mempertahankan mutu produk agar sesuai dengan standar

Srbija, Crna Gora, Bugarska i Grčka, koje je zahvatio proces industrijalizacije i razvitka kapitalističkog gospodarstva, također su imale svoje ekspanzionističke zahtjeve koje je

Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Analisis Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Pengelolaan Piutang Pada

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 414 data rekam medik pasien trauma maksilofasial yang telah dirawat di bagian bedah RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau

(2012) yang menyatakan bahwa peningkatan protein pakan tidak selalu menyebabkan meningkatnya pertumbuhan. Peningkatan protein pakan tanpa diikuti keseimbangan dengan

Terlihat dalam data di atas, argumen noninti fungsi adjung yang berada sesudah frasa adejktiva yang berfungsi predikatif intransitif membutuhkan konjungsi tertentu apabila

Coopersmith (1967: 96-106) berpendapat bahwa harga diri adalah suatu evaluasi yang dimiliki individu berkaitan dengan penerimaan diri, dari evaluasi ini memperlihatkan bagaimana

Bersumber pada hasil analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda melalui software SPSS 20 menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat