Rancang Bangun DLNA (Digital Living Network
Alliance) Multimedia Server Berbasis Raspberry
Pi Studi Kasus : Kolam Pancing Enjoy
Kabupaten Musi Rawas
Rudi Kurniawan
Program Studi Sistem Komputer STMIK MURA Lubuklinggau
Jalan H.M Soeharto Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Lubuklinggau e-mail : [email protected]
Abstrak — Penggunaan teknologi informasi member manfaat yang
sangat besar bagi kehidupan manusia, salah satunya di bidang hiburan. Dengan beberapa perangkat elektronik yang sudah terkomputerisasi seperti SmartTV, konsol game, dan telepon seluler, manusia bisa mendapat semua hiburan multimedia hanya dari satu perangkat tersebut. DLNA (Digital Living Network Alliance) memungkinkan untuk menyatukan beragam perangkat elektronik dengan lebih mudah. DLNA dibagun diatas protokol uPnP (universal Plug and Play) yang memungkinkan perangkat untuk menemukan satu sama lain menggunakan pesan broadcast.dalam penerapannya di jaringan, DLNA memerlukan media server, media client, dan data storage berisi konten media yang akan di streaming ke jaringan menggunakan access point ataupun router. Perangkat modul raspberry Pi digunakan sebagai media server dengan sistem operasi Raspbian wheezy yang bersifat open source. Dari semua komponen diatas maka didapat suatu sistem multimedia server menggunakan raspberry yang lebih murah, hemat daya, dan kemampuan yang memadai sebagai solusi untuk pembuatan jaringan DLNA di rumah maupun di tempat lokasi hiburan lainnya.
Kata Kunci — DLNA, Raspberry, Multimedia
I. PENDAHULUAN
Penggunaan teknologi informasi memberi manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia, salah satunya di bidang hiburan. Dengan beberapa perangkat elektronik yang sudah terkomputerisasi seperti SmartTV, konsol game, dan telepon seluler, manusia bisa mendapat semua jenis hiburan multimedia hanya dari salah satu perangkat tersebut. Dari menyimpan foto, menonton film dan mendengarkan musik semua bisa dilakukan.
Kolam pemancingan Enjoy merupakan salah satu tempat pemancingan yang berada di Kampung C. Nawangsasi Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas. Banyaknya area tempat pemancingan ikan di Kecamatan Tugumulyo ini menjadikan persaingan usaha menjadi semakin besar. Untuk menarik pelanggan, tidak hanya dibutuhkan tempat pemancingan saja, tetapi juga sarana penunjang hiburan yang lain, yang juga dapat dijadikan tempat pelepas penat dan area rekreasi. Fasilitas DLNA (Digital Living Network Alliance)
dapat menjadi solusi untuk menambah fasilitias di kolam pemancingan enjoy.
Dengan adanya fasilitas DLNA ini, memungkinkan pengunjung untuk dapat berbagi file conten multimedia, sehingga dapat diputar diperangkat gadget mereka. Untuk mempermudah berbagi konten media, perangkat-perangkat tersebut juga bisa saling terhubung satu sama lain berkat teknologi jaringan komputer yaitu Digital Network Alliance (DLNA).
DLNA (Digital Living Network Alliance) merupakan sebuah organisasi asosiasi bisnis non-profit yang berkolaborasi untuk meningkatkan kemampuan jaringan rumahan, dengan menggunakan standar teknologi yang dapat menyatukan beragam perangkat elektronik dengan lebih mudah dibandingkan yang ada pada sekarang ini. DLNA di bangun di atas protokol UPnP (Universal Plug and Play) yang memungkinkan perangkat untuk menemukan satu sama lain menggunakan pesan broadcast.
Dalam penerapannya di jaringan, DLNA memerlukan media server, media client dan data storage berisi konten media yang akan di-stream ke jaringan menggunakan acces point ataupun router. Dengan pemanfaatan Sistem Tertanam (embedded system) Linux dan open source, banyak perangkat lunak yang bisa digunakan untuk membuat media server yang berkemampuan memadai, murah dan hemat daya dengan ukuran yang lebih kecil. Perangkat lunak tersebut diantaranya miniDLNA. Perangkat lunak tersebut diinstal di Sistem Operasi Raspbian yang merupakan Sistem Tertanam Linux pada perangkat Raspberry Pi. Inilah yang kemudian mendasari untuk membuat media server yang lebih murah, hemat daya dan mempunyai kemampuan yang memadai sebagai solusi untuk pembuatan jaringan DLNA di rumah maupun ditempat lokasi hiburan lainnya.
Dari latar belakang masalah diatas, maka peneliti bermaksud mengadakan suatu penelitian dengan judul : “Rancang Bangun DLNA (Digital Living Network Alliance) Multimedia Server Berbasis Raspberry Pi Studi Kasus : Kolam Pancing Enjoy Kabupaten Musi Rawas”.
II. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Pengertian DLNA (Digital Living Network Alliance) DLNA (Digital Living Network Alliance) merupakan standar teknologi yang memungkinkan semua perangkat media untuk saling terhubung dan beroperasi dengan lancar.
(http://www.esol.com/embedded/dlna)
DLNA mempermudah konsumen untuk menggunakan, berbagi dan menikmati foto-foto digital, musik serta video dari perangkat yang satu ke perangkat yang lain. Dua perangkat (atau bahkan lebih) yang berbeda jenis, merk, dan pabrikannya apabila telah memiliki sertifikat DLNA, maka akan sangat mudah untuk saling terhubung satu sama lain. DLNA digunakan dalam jaringan nirkabel dan memungkinkan semua perangkat DLNA untuk berkomunikasi dalam jaringan nirkabel anda. Jika ingin menggunakan DLNA, di sekitar rumah harus terdapat jaringan yang terdiri dari ethernet, sebuah protokol jaringan LAN (Local Area Network) yang biasa terdapat pada Home Networking dan akses internet dan jaringan IP dengan teknologi jaringan nirkabel.
2.2 Universal Plug n Play (uPnP)
Universal Plug And Play (UPnP) adalah arsitektur untuk konektivitas jaringan dari aplikasi-aplikasi pintar, alat-alat nirkabel, dan komputer-komputer yang semakin berkembang (Husni:2009). UPnP didesain untuk mendukung „zero configuration‟ , jaringan „invisible‟, Hal ini berarti sebuah alat dapat secara dinamis bergabung dalam sebuah jaringan, memperoleh IP address, memberitahukan kemampuan yang dimiliki oleh alat tersebut, serta mempelajari tentang keberadaan dan kemampuan dari alat lain di dalam jaringan tersebut.
Arsitektur UPnP merupakan arsitektur yang dibangun atas dasar protocol TCP/IP dengan memanfaatkan protokol HTTP yang di-extended dengan protokol lain pada Layer Application-nya. Arsitektur ini dirintis oleh sebuah forum bernama UPnP Working Forum Committee untuk melakukan standarisasi. Pengembang aplikasi yang menggunakan standar UPnP dikatakan sebagai UPnP Vendor.
2.3 Pengertian Multimedia
Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi (Rachmat dan Alphone, 2005/2006).
Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi (Hofstetter:2001). Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga diadopsi oleh dunia game.
Multimedia juga dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda dalam menyampaikan informasi berbentuk teks, audio, grafik, animasi, dan video.
2.4 Raspberry Pi
Raspberry Pi, sering juga disingkat dengan nama Raspi, adalah komputer papan tunggal (Single Board Circuit /SBC) yang memiliki ukuran sebesar kartu kredit (Rakhman:2014). Raspberry Pi bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti spreadsheet, game, bahkan bisa digunakan sebagai media player karena kemampuannya dalam memutar video high definition. Raspberry Pi dikembangkan oleh yayasan nirlaba, Rasberry Pi Foundation yang digawangi sejumlah developer dan ahli komputer dari Universitas Cambridge, Inggris.
Ide dibalik komputer mungil ini diawali dari keinginan untuk mencetak generasi baru programer, pada 2006 lalu. Seperti disebutkan dalam situs resmi Raspberry Pi Foundation, waktu itu Eben Upton, Rob Mullins, Jack Lang, dan Alan Mycroft, dari Laboratorium Komputer Universitas Cambridge memiliki kekhawatiran melihat kian turunnya keahlian dan jumlah siswa yang hendak belajar ilmu komputer. Mereka lantas mendirikan yayasan Raspberry Pi bersama dengan Pete Lomas dan David Braben pada 2009. Tiga tahun kemudian, Raspberry Pi Model B memasuki produksi masal. Dalam peluncuran pertamanya pada akhir Febuari 2012 dalam beberapa jam saja sudah terjual 100.000 unit. Kini, sekitar dua tahun kemudian, Rasberry Pi telah terjual lebih dari 2,5 juta unit ke seluruh dunia.
Raspberry Pi memiliki dua model yaitu model A dan model B. Secara umum Raspberry Pi Model B, 512MB RAM. Perbedaan model A dan B terletak pada memory yang digunakan, Model A menggunakan memory 256 MB dan model B 512 MB. Selain itu model B juga sudah dilengkapai dengan ethernet port (kartu jaringan) yang tidak terdapat di model A. Desain Raspberry Pi didasarkan seputar SoC (System-on-a-chip) Broadcom BCM2835, yang telah menanamkan prosesor ARM1176JZF-S dengan 700 MHz, VideoCore IV GPU, dan 256 Megabyte RAM (model B). Penyimpanan data didisain tidak untuk menggunakan hard disk atau solid-state drive, melainkan mengandalkan kartu SD (SD memory card) untuk booting dan penyimpanan jangka panjang. Raspberry Pi merupakan komputer mini yang sangat murah, harganya hanya 25 dollar AS untuk Model A adapun 35 dollar AS utuk Model B per unit.
Hardware Raspberry Pi tidak memiliki real-time clock, sehingga OS harus memanfaatkan timer jaringan server sebagai pengganti. Namun komputer yang mudah dikembangkan ini dapat ditambahkan dengan fungsi real-time (seperti DS1307) dan banyak lainnya, melalui saluran GPIO (General-purpose input/output) via antarmuka I²C (Inter-Integrated Circuit).
Gambar 1. Raspberry Pi
Raspberry Pi bersifat open source (berbasis Linux), Raspberry Pi bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan penggunanya. Sistem operasi utama Raspberry Pi menggunakan Debian GNU/Linux dan bahasa pemrograman Python. Salah satu pengembang OS untuk Raspberry Pi telah meluncurkan sistem operasi yang dinamai Raspbian, Raspbian diklaim mampu memaksimalkan perangkat Raspberry Pi. Sistem operasi tersebut dibuat berbasis Debian yang merupakan salah satu distribusi Linux OS.
III.ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Alat dan Bahan
Hardware : a. Raspberry Pi b. Access Point c. Mikro SD Software : a. Raspbian Whezzy
Sistem Operasi berbasis Linux yang dijalankan di Raspberry Pi
b. miniDLNA
Aplikasi yang digunakan untuk menjalankan DLNA. 3.2 Analisis Sistem
Raspberry Pi memungkinkan untuk membuat suatu multimedia server dengan harga yang ekonomis. Dengan melakukan instalasi suatu software OS ke dalamnya, kemudian dengan menambahkan fitur aplikasi miniDLNA memungkinkan raspberry Pi sebagai unit pemroses yang dapat berfungsi sebagai pemroses data multimedia yang tersimpan di dalam suatu storage device. Dalam hal ini, storage yang digunakan dapat berupa harddisk eksternal maupun berupa flashdisc.
Berdasarkan hasil observasi lapangan, kolam pemancingan enjoy belum memiliki sarana hiburan digital. Sarana hiburan yang dimiliki saat ini hanya memiliki hiburan musik yang menggunakan speaker.
Maka dari itu, diharapkan perancangan terhadap sistem DLNA ini dapat menambah akses hiburan sehingga dapat menambah pengunjung yang akan datang ke kolam pemancingan enjoy.
Untuk lebih jelasnya lagi, gambar diagram alir dibawah ini menjelaskan bagaimana sistem DLNA yang akan dibangun menggunakan perangkat raspberry Pi.
Start
Raspberry Initialization
Check DLNA Multimedia Data on Raspberry
Data Detect?
Begin DLNA Connection with All DLNA Device
Sharing Multimedia Data to All DLNA Device
Conection? End No Yes No Yes
Gambar 2. Diagram alir sistem DLNA 3.3 Desain Sistem
Perangkat pemancar DLNA akan dipasang diruangan kasir yaitu perangkat modul Raspberry Pi. Untuk memperkuat akses terhadap jaringan, maka akan ditambahkan Access Point sehingga bisa mencakup seluruh kolam.
Kolam Pemancingan HDD Raspberry Pi
Wifi Kasir
Unit Proses
Unit Input Unit Output
Gambar 3. Analisa Perancangan Sistem Baru Dari analisis sistem diatas, maka dapat didesain suatu sistem multimedia server DLNA dengan menggunakan modul raspberry Pi. Berikut merupakan blok diagram dari disain sistem yang akan dibuat.
Input (Multimedia Server) Process (Raspberry Pi) Output (Perangkat Client)
Berikut penjelasan dari masing-masing blok : 1. Perangkat Input
Merupakan perangkat masukan yang mengirimkan data untuk segera diproses oleh perangkat proses. Perangkat ini antara lain :
a. USB Flash Disc / HDD
Digunakan untuk menyimpan data multimedia yang berfungsi sebagai server.
b. Mikro SD
Digunakan sebagai tempat instalasi OS Raspberry Pi. Dalam hal ini Raspbian Whezzy.
c. Keyboard dan Mouse
Digunakan sebagai navigasi untuk menjalankan sistem.
2. Perangkat Proses
Merupakan perangkat yang digunakan untuk memproses data masukan dari perangkat masukan. Perangkat ini merupakan perangkat utama dan penting. Dalam hal ini adalah modul Raspberry Pi. Modul ini disebut juga sebagai mikro komputer. Terdiri dari CPU, RAM, dan ROM. Ukurannya yang kecil membuat modul ini sangat fleksibel. 3. Perangkat Output
Merupakan perangkat yang digunakan untuk menampilkan hasil dari server multimedia yagn berisi file multimedia. Perangkat yang digunakan adalah perangkat client seperti Smartphone, TV, maupun komputer yang sudah mendukung sistem DLNA
.
3.4 Rancangan Sistem
Dalam perancangan sistem DLNA, mengacu pada analisa sistem yang telah dijelaskan sebelumnya. Berikut merupakan gambar yang mendeskripsikan perancangan perangkat keras yang akan digunakan yang disesuaikan dengan topologi sistem.
Harddisc Eksternal Access Point Raspberry Pi Kabel UTP Catu Daya Smartphone Laptop Computer
Gambar 5. Rancangan Topologi Jaringan
Penjelasan dari gambar rancangan topologi jaringan di atas adalah sebagai berikut :
1. External hardisk dihubungkan ke modul raspberry pi menggunakan kabel USB. Rangkaian ini berfungsi sebagai multimedia server.
2. Raspberry Pi juga terhubung dengan Access Point melalui kabel UTP. Access Point berfungsi sebagai media transmisi data.
3. Dari multimedia server, konten media kemudian di-stream melalui koneksi nirkabel ke beberapa media client, dalam kasus ini berupa perangkat mobile berbasis Android dan iOS, serta laptop dan komputer.
4. Setelah media server bisa terbaca dan berjalan dengan baik, kemudian dilakukan pengujian kompatibilitas, kinerja dan penggunaan jaringan menggunakan tiga media client.
3.5 Implementasi Sistem
Tahapan selanjutnya yaitu implementasi atau penerapan rancangan topologi dan rancangan sistem pada lingkungan nyata. Implementasi sistem meliputi tahapan konfigurasi pengaturan Access Point sebagai hotspot dan konfigurasi raspberry Pi sebagai unit prosesnya.
3.5.1 Konfigurasi Access Point
1. Buka browser kemudian masukkan IP Default 192.168.0.1. maka akan muncul halaman otentifikasi, masukkan username admin, dan password admin
Gambar 6 Tampilan Otentifikasi Pada Access Point 2. Apabila benar memasukkan username dan
password, maka akan langsung masuk ke dalam konfigurasi Access Point.
Gambar 7. Tampilan Menu Access Point
3. Pilih menu Address Setting, kemudian rubah alamat IP yang digunakan menjadi 172.20.20.1
Gambar 8. Tampilan merubah alamat IP
4. Ketikkan alamat baru Access Point ke address bar browser.
Gambar 9. Tampilan Alamat Baru Access Point 5. Selanjutnya, setelah masuk ke halaman menu
Access Point, dilakukan setting DHCP AP agat client mendapatkan IP otomatis dari AP.
Gambar 10. Tampilan menu DHCP 6. Restart Access Point
Gambar 11. Tampilan Restart DHCP
7. Kemudian rubah SSID menjadi “pemancingan enjoy”
Gambar 12. Tampilan menu hotspot 3.5.2 Konfigurasi Raspberry Pi
Setelah melakukan konfigurasi Access Point, maka konfigurasi berlanjut ke pengaturan Raspberry Pi. Pengaturan ini dimaksudkan untuk mengatur agar raspberry menjadi server bagi DLNA.
1. Setelah instalasi raspberry dengan OS raspbian, buka program putty untuk mengontrol raspberry melalui SSH. Tekan Open
Gambar 13 Tampilan Konfigurasi Putty
2. Masukkan username dan password untuk mengakses raspberry
3. Masuk kedalam super user dengan mengetikkan sudo su.
Gambar 15. Tampilan Masuk ke dalam Super User 4. Tampilan Super User seperti gambar dibawah ini.
Gambar 16. Tampilan Super User
5. Perintah untuk mengganti alamat IP DHCP menjadi IP Static
Gambar 17 Tampilan Penggantian alamat IP DHCP ke IP Static
6. Ganti alamat IP DHCP raspberry menjadi IP Static
Gambar 18. Tampilan Mengganti alamat IP DHCP ke IP Static
7. Install mini DLNA dengan mengetikkan perintah sudo apt-get install minidlna.
Gambar 19. Tampilan Instalasi MiniDLNA 8. Tunggu sampai selesai.
Gambar 20. Tampilan Selesai menginstall miniDLNA 9. Masuk ke minidlna untuk mengkonfigurasi
Gambar 21. Tampilan Perintah untuk mengkonfigurasi DLNA
10. Kemudian akan tampil directory yang akan dishare ke dalam jaringan DLNA
Gambar 22. Tampilan Directory DLNA
11. Jalankan miniDLNA server dengan mengetikkan service minidlna start.
Gambar 23 Tampilan miniDLNA Server
12. Setting agar minidlna otomatis berjalan ketika raspberry restart
Gambar 24. Tampilan konfigurasi miniDLNA Raspberry otomatis
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil
Dari perancangan DLNA multimedia server berbasis raspberry Pi di kolam pemancingan enjoy ini, maka didapat suatu hasil pengujian sistem untuk mengetahui apakah sistem telah berjalan sesuai yang diinginkan. Pengujian sistem ini terdiri dari pengujian terhadap Hotspot yang akan digunakan untuk konektifitas client, hasil pengujian dengan menggunakan komputer, dan hasil pengujian dengan menggunakan dengan menggunakan smartphone.
4.1.1 Pengujian Hotspot
Setelah selesai melakukan konfigurasi Access Point, maka untuk melihat apakah Access Point yang di konfigurasi sebelumnya dapat berjalan dengan baik, maka perlu dilakukan pengujian. Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan client DLNA untuk mengakses server yang ada di raspberry. Berikut tampilan hasil pengujian Access Point (Hotspot).
Dari hasil pengujian diatas, terlihat bahwa untuk dapat mengakses server DLNA yang ada di raspberry, tinggal menghubungkan perangkat wifi yang ada di komputer client ke hotspot pemancingan enjoy.
4.1.2 Pengujian Akses File Multimedia Ke Server DLNA Menggunakan Laptop
Uji konektifitas yang kedua yaitu melakukan akses ke file multimedia ke server multimedia. Pengujian ini menggunakan laptop untuk client dengan menggunakan Windows Media Player. Pengujian dilakukan untuk menguji file multimedia seperti file lagu (MP3), file Gambar (JPEG), dan file Video (MP4).
Gambar 26. Pengujian Akses File Multimedia
Gambar 27. Pengujian Akses File Multimedia Musik (MP3)
Gambar 28 Pengujian Menjalankan File Multimedia Musik (MP3)
Gambar 29. Pengujian Akses File Multimedia Gambar (JPEG)
Gambar 30. Pengujian Akses File Multimedia Video (MPEG)
Gambar 31. Pengujian Menjalankan File Multimedia Video (MPEG)
4.1.3 Pengujian Akses File Multimedia Ke Server DLNA Menggunakan Smartphone
Uji konektifitas yang ketiga yaitu melakukan akses ke file multimedia ke server multimedia. Pengujian ini menggunakan smartphone dengn merek Lenovo yang sudah terinstal minidlna. Minidlna dapat diinstal secara gratis melalui google playstore. Pengujian dilakukan untuk menguji file multimedia seperti file lagu (MP3), file Gambar (JPEG), dan file Video (MP4). Sebelum melakukan pengujian, terlebih dahulu menjalankan aplikasi minidlna dan mengakses server DLNA yang ada di raspberry pi. Setelah terkoneksi maka akan tampil folder-folder yang ada di server DLNA di raspberry Pi, seperti Music, Pictures, dan Video.
Gambar 32 Tampilan Awal Aplikasi MiniDLNA Setelah terkoneksi dengan server DLNA, maka selanjutnya tinggal mengakses folder-folder tersebut. Berikut merupakan hasil pengujian ketika mengakses folder music.
Gambar 33 Pengujian Akses Server DLNA Music Setelah mengakses folder music, untuk melihat file music dapat diakses berdasarkan folder-folder yang ada tergantung dari kategori yang kita inginkan. Disini, saya mengambil pengujian untuk mengakses semua file music yang ada dengan membuka folder all music.
Gambar 34. Pengujian Terhadap File Music Yang Ada Di Server DLNA
Dari gambar diatas, dapat kita lihat file-file music yang ada di server DLNA dengan format .mp3. File-file music ini dapat kita akses langsung dengan cara memilih file yang akan kita putar. Berikut merupakan hasil pengujian membuka dan memainkan file musik yang ada.
Gambar 35. Hasil Pengujian Memutar File Multimedia .MP3 Setelah melakukan pengujian dengan file music yang berformat .MP3, maka akan dilakukan pengujian dengan menggunakan file video. File-file yang dapat diputar antara lain berformat MP4, SWF, MPEG, dan beberapa format file video lainnya. Sebelum mengakses file video, sebelumnya mengakses dulu folder video, selanjutnya membuka folder file all video.
Gambar 36. Pengujian Dengan Mengakses Folder All Video Dari Server
Setelah membuka folder all video, maka akan tampil beberapa file video yang ada di server DLNA. File-file video ini dapat langsung diakses melalui Smartphone Berbasis Android. Berikut hasil pengujian file video dari smartphone android.
Gambar 37. Hasil Pengujian Akses File Video Dengan Video Player
Gambar 38. Hasil Pengujian Akses File Video 4.2 Pembahasan
Dari ketiga hasil pengujian diatas, terlihat bahwa perancangan DLNA multimedia server menggunakan raspberry pi dapat berjalan dengan baik. pada pengujian yang pertama yaitu pengujian hotspot. Hotspot yang dihasilkan dari raspberry pi dapat tampil di jaringan yang ada pada perangkat client. Pengujian ini menjadi sangat penting karena client tidak akan terhubung ke server multimedia yang ada di raspberry pi dan tentunya juga tidak dapat mengakses file yang ada di server.
Untuk pengujian yang kedua, yaitu akses file multimedia ke server DLNA dengan menggunakan Laptop atau notebook juga berjalan dengan baik. Setelah perangkat laptop/ notebook terhubung ke hotspot yang ada di raspberry pi, maka dapat langsung mengakses file yang ada di folder dengan menggunakan windows media player. Melalui windows media player, dapat dilihat folder-folder yang ada di file server multimedia. File server ini terbagi menjadi tiga subfolder, antara lain : music, video, dan picture. Subfolder music untuk mengakses file-file music seperti .MP3. Subfolder video untuk mengakses file-file yang berformat video seperti .MP4, MPEG, AVI, SWF, 3GP. Dan Subfolder picture untuk mengakses file-file berformat gambar seperti : JPG, BMP.
Untuk pengujian yang ketiga, yaitu akses file multimedia ke server LDN dengan menggunakan Smartphone. Pengujian ini juga dapat berjalan dengan baik dan berjalan sebagaimana mestinya. Akses server ini memerlukan aplikasi minidlna yang dapat diunduh secara gratis di google playstore. Setelah diunduh, maka tinggal dijalankan sehingga akan tampil juga 3 subfolder utama yang ada di server DLNA yaitu : Music, Video, dan Picture. Subfolder music untuk mengakses file-file music seperti .MP3. Subfolder video untuk mengakses file-file yang berformat video seperti .MP4, MPEG, AVI,
11
SWF, 3GP. Dan Subfolder picture untuk mengakses file-file berformat gambar seperti : JPG, BMP.V. KESEIMPULAN
Dari hasil uraian diatas, maka didapat suatu kesimpulan antara lain :
1. Sistem kerja DLNA multimedia server menggunakan raspberry pi sebagai unit pemrosesnya dapat dilakukan dengan memanfaatkan komunikasi kabel maupun nirkabel.
2. Raspberry pi dapat digunakan sebagai perangkat multimedia server yang efektif dan efisien baik dari kalangan pribadi, kelompok maupun perusahaan. Multimedia server dengan menggunakan raspberry pi sebagai perangkat server dapat di akses menggunakan berbagai macam perangkat smartphone berbasis android yang memiliki fitur DLNA didalamnya.
3. Sistem operasi raspbian yang digunakan dalam memproses format data Multimedia yang dapat diakses berupa format data video, suara, dan gambar, seperti : MP4, MP3, 3GP, JPEG, GIF, sehingga dapat mensupport seluruh file multimedia yang ada.
REFERENSI
Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu
Husni, Muchammad. 2009. Implementasi Arsitektur UPnP untuk Mendistribusikan Hasil Keluaran Video Streaming. Surabaya: Perpustakaan ITS.
Hofstetter, Fred T. 2001. Multimedia Literacy. Third Edition. McGraw-Hill. International Edition: New York
Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem.Yogyakarta : Penerbit Andi
Madcom. 2013. Cepat dan Mudah Membangun Sistem Jaringan Komputer.Yogyakarta : Penerbit Andi. Rakhman, Edi. 2014. Raspberry Pi : Mikrokontroler Mungil
Yang Serba Bisa. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Rachmat Antonius, S.Kom & Alphone Roswanto, S.Kom, 2005/2006, Chapter 1 “Pengantar Multimedia”, Universitas Kristen Duta Wacana
Wahana Komputer. 2014. Konsep dan Impementasi Jaringan Dengan Linux ubuntu. Penerbit Andi : Yogyakarta. Yugianto, Gin Gin. 2012. Router, Teknologi, Konsep,
Konfigurasi, dan Troubleshooting. Penerbit Informatika: Bandung.