363
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
Marditir Marpaung
SD Negeri 013848 Gedangan, kab. Asahan
Abstract: The purpose of this study is to improve the learning outcomes in reading the map on the IPS learning materials local environmental maps through the method of Problem Based Learning. Subjects in this study were the fourth graders of SD Negeri 013848 Gedangan kec. Pulo Bandring TP. 2016/2017. The learning outcomes in cycle I reached an average value of 78.83 after cycle II, reflecting an average value of 87.5. The completeness of classical learning in the first cycle was achieved by 81.83% then in the second cycle there was an increase to 87.87%. Can summarize the use of Problem Based Learning mtode can improve student learning outcomes in reading the map on IPS learning materials local environmental maps through the method of Problem Based Learning.
Keywords: guidance, reward, punishment
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar dalam membaca peta pada pembelajaran IPS materi peta lingkungan setempat melalui metode Problem Based Learning. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 013848 Gedangan kec. Pulo Bandring TP. 2016/2017. Hasil belajar pada siklus I mencapai nilai rata-rata 78,83 setelah siklus II, refleksi nilai rata-rata mencapai 87,5. Ketuntasan belajar klasikal pada siklus I dicapai sebesar 81,83% selanjutnya pada sklus II terjadi peningkatan menjadi 87,87%. Dapat simpulkan penggunaan mtode Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam membaca peta pada pembelajaran IPS materi peta lingkungan setempat melalui metode Problem Based Learning.
Kata kunci: problem based jearning, peta, lingkungan
Berdasarkan pengalaman pe-neliti dilapangan, khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial didaerah-daerah yang sumber daya manusianya masih kurang, guru mengalami kesulitan dalam mengem-bangkan metode pembelajaran. Dalam mengembangkan metode
pembela-jaran seorang guru harus dapat menyesuaikan antara metode yang dipilihnya dengan kondisi siswa, materi pelajaran, dan sarana yang ada. Menurut UU No. 20 tahun 2003 pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembe-364 lajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Agar memiliki kekuatan keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecer-dasan serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Salah satu kemampuan yang harus dipilih oleh seorang guru dalam meningkatkan kompetensi profesinya
ialah kemapuan mengembangkan
metode pembelajaran. Dalam
melaksanakan pendidikan, seorang pendidik harus memperhatikan aspek-aspek perkembangan tersebut. Dari sekian banyak komponen pendidikan, guru merupakan factor yang sangat penting dalam usaha peningkatan pendidikan. Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, guru perlu mengintergrasikan faktor-faktor berikut:
(1) Menciptakan kondisi terbaik untuk belajar;
(2) Bentuk presentasi yang melibat-kan sebanyak mungkin indera dan sekaligus membuat relaks, menyenangkan, bervariasi, cepat dan menggairahkan;
(3) Berpikir kreatif, dan kritis untuk membantu penguasaan materi; (4) Rangsangan dalam mengakses
materi pelajaran, serta kesem-patan untuk praktek; penjalin interaksi timbal balik;
(5) Peninjauan ulang dengan evaluasi secara teratur dengan merayakan keberhasil setiap tahap.
Dalam pelaksanaannya, kegia-tan dilaksanakan secara murni per
mata pelajaran, yaitu hanya
mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut. Hal ini mengakibatkan siswa tidak
menyadari adanya keterkaitan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lain, hingga membuat kesulitan bagi siswa dalam memahami mata pelajaran karena mereka memperoleh pengetahuan dan kete-rampilan secara terpisah-pisah.
Memberikan kesempatan siswa untuk mengidentifikasi dan meng-analisis permasalahan yang mereka hadapi merupakan teknik yang berguna dalam membangun siswa agar terbiasa untuk menemukan suatu masalah. Berdasarkan latar belakang, salah satu upaya dalam membantu terwujudnya tujuan pendidikan adalah dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan hasil belajar dalam membaca peta pada pembelajaran IPS materi peta lingkungan setempat melalui metode Problem Based Learning.
METODE
Proses pembelajarannya tidak pernah terlepas dari interaksi antara guru dengan siswa, ruangan kelas, materi dan sumber belajar yang digunakan. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan bentuk kolaborasi, yang mana guru merupakan mitra kerja peneliti. Masing-masing memu-satkan perhatiannya pada aspek-aspek penelitian tindakan kelas yang sesuai dengan keahliannya, guru sebagai praktisi pembelajaran, peneliti sebagai perancang dan pengamat yang kritis. Tindakan ini berhasil bila ada perubahan sebelum dan sesudah tindakan dilaksanakan. Tindakan ini diharapkan peneliti siswa berhasil 75% agar kriteria ketuntasan minimal yang sudah ditentukan sekolah dapat ditingkatkan. Penelitian tindakan kelas
365 dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan maksud untuk mengetahui perkem-bangan perubahannya dan dapat melakukan perbaikan.
Penelitian dilakukan di SD Negeri 013848 Gedangan. Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan/ tatap muka dan pertemuan berlang-sung 2 x 35 menit sesuai jadwal pelajaran SDN 013848 Gedangan.
Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Nopember semester Ganjil tahun pelajaran 2015/2016.
Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas IV SDN 013848 Gedangan kec. Pulo Bandring TP. 2016/2017.
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar dalam membaca peta pada pembelajaran IPS materi peta lingkungan setempat melalui metode Problem Based Learning.
HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I
Perencanaan
(a) Merumusan masalah yang akan dicari solusinya.
(b) Merumusan tujuan penyelesaian masalah/tujuan menghadapi tan-tangan/tujuan melakukan inovasi/ tindakan.
(c) Merumusan indikator keberha-silan Bimbingan Berkelanjutan dalam menyusun RPP pada proses belajar mengajar.
(d) Merumusan langkah-langkah ke-giatan penyelesaian masalah/ kegiatan menghadapi tantangan/ kegiatan melakukan tindakan. (e) Mengidentifikasi warga sekolah
dan atau pihak-pihak terkait
lainnya yang terlibat dalam penyelesaian masalah/mengha-dapi tantangan/melakukan tinda-kan. Peneliti melakukan identify-kasi siapa saja yang dilibatkan dalam penelitian ini.
(f) Mengidentifikasi metode pe-ngumpulan data yang akan digunakan
Pelaksanaan
1. Mengajak siswa untuk mem-bentuk kelompok
2. Memberikan masalah ke masing-masing kelompok
3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang sedang dipelajari
4. Membimbing siswa dalam meme-cahkan masalah
5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah 6. Mengarahkan siswa untuk
meme-cahkan masalah yang diberikan dengan mengembang-kan hasil tugas.
7. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyajikan hasil tugas
8. Memberi umpan balik untuk
memperkuat dan memeriksa
kembali hasil tugas yang telah diperoleh siswa
9. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan hasil tugas.
Pengamatan
Dari data tabel 1 dapat disimpulkan bahwa pada siklus ini minat belajar siswa belum memenuhi harapan (masih dibawah 85%). Pada tahap selanjutnya guru mengajak
siswa untuk membahas hasil
pengerjaan dengan cara memberikan kebebasan siswa menulis jawaban
366 Tabel 1. Minat Siswa Pada Siklus I
No Indikator Jumlah Siswa %
1 Tidak suka membuang waktu 28 84.8
2 Aktifitas yang sangat tinggi 28 84.8
3 Mengerjakan tepat waktu 25 75.8
4 Mengerjakan sebaik mungkin 20 60.6
5 Semangat belajar 28 84.8
Rata - Rata 54.55 78.18
dipapan tulis. Selanjutnya membahas tentang jawaban yang telah ditulis dipapan tulis. Siswa yang jawabannya salah atau kurang sempurna harus menyempurnakan jawabannya.
Tabel 2. Hasil Belajar Siklus I
Hasil Belajar Nilai
Nilai Terendah 60
Nilai Tertinggi 80
Nilai Rata-Rata 78,83
Persentase Ketuntasan 81,83% Refleksi
Dari hasil penilaian pada aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh 81,83% siswa mencapai ketuntasan belajar dengan Metode Problem Based Learning. Dengan demikian penelitian pada siklus I belum memenuhi indikator keber-hasilan, sehingga penelitian ini perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Siklus II
Perencanaan
(a) Merumusan masalah yang akan dicari solusinya.
(b) Merumusan tujuan penyelesaian masalah/tujuan menghadapi tan-tangan/tujuan melakukan inovasi/ tindakan.
(c) Merumusan indikator keberha-silan Bimbingan Berkelanjutan dalam menyusun RPP pada proses belajar mengajar.
(d) Merumusan langkah-langkah ke-giatan penyelesaian masalah/ kegiatan menghadapi tantangan/ kegiatan melakukan tindakan. (e) Mengidentifikasi warga sekolah
dan atau pihak-pihak terkait lainnya yang terlibat dalam penyelesaian masalah/mengha-dapi tantangan/melakukan tinda-kan. Peneliti melakukan identify-kasi siapa saja yang dilibatkan dalam penelitian ini.
(f) Mengidentifikasi metode pe-ngumpulan data yang akan digunakan
Pelaksanaan
1. Mengajak siswa untuk mem-bentuk kelompok
2. Memberikan masalah ke masing-masing kelompok
3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang sedang dipelajari
4. Membimbing siswa dalam meme-cahkan masalah
5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah 6. Mengarahkan siswa untuk
367 dengan mengembang-kan hasil tugas.
7. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyajikan hasil tugas
8. Memberi umpan balik untuk
memperkuat dan memeriksa
kembali hasil tugas yang telah diperoleh siswa
9. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan hasil tugas.
Pengamatan
Dari data siklus II dapat disimpulkan bahwa pada siklus II perubahan minat siswa sudah cukup baik, rata-rata mencapai 84,84%. Pada akhir tahap ini guru memberikan penelitian akan hasil tugas siswa. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi siswa bahwa semakin sempurna dan teliti jawabannya akan mendapatkan nilai yang lebih baik. Kemudian diadakan ulangan tertulis sebanyak 10 soal dengan waktu 10 menit. Pada saat mengerjakan evaluasi terlihat adanya minat dan motivasi siswa untuk lebih berprestasi mengerjakan sebaik-baiknya.
Tabel 3. Hasil Belajar Siklus II
Hasil Belajar Nilai
Nilai Terendah 60
Nilai Tertinggi 90
Nilai Rata-Rata 87,5
Persentase Ketuntasan 87,87% Refleksi
Dari hasil penilaian pada aktivitas belajar siswa pada siklus II diperoleh 87,87% siswa mencapai ketuntasan belajar dengan Metode Problem Based Learning. Dengan demikian penelitian pada siklus II telah memenuhi indikator keber-hasilan, sehingga penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan
maka dapat disimpulkan:
1. Hasil belajar pada siklus I mencapai nilai rata-rata 78,83 setelah siklus II, refleksi nilai rata-rata mencapai 87,5
2. Ketuntasan belajar klasikal pada siklus I dicapai sebesar 81,83% selanjutnya pada sklus II terjadi peningkatan menjadi 87,87% Tabel 4. Minat Siswa Pada Siklus II
No Indikator Jumlah Siswa %
1 Tidak suka membuang waktu 33 100
2 Aktifitas yang sangat tinggi 31 93.9
3 Mengerjakan tepat waktu 28 84.8
4 Mengerjakan sebaik mungkin 33 100
5 Semangat belajar 33 100
368 DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. 2006, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bina Aksara
Budimansyah, D. 2002. Model
Pembelajaran dan Penelian
Portofolio. Bandung:
Genesindo
Arikunto, S. 2002. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Nurdin, M. 2005. Pendidikan yang Menyebalkan. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Rahardjo, T., dkk. 2001. Pendidikan Populer: Panduan Pendidikan Untuk Rakyat. Yogyakarta: Read Book
Rosyada, D. 2004. Paradigma
Pendidikan Demokratis.
Jakarta: Penerbit Kencana Sukmadinata N.S. 2005. Landasan
Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Syah, M. 2005. Psikologi Belajar.