• Tidak ada hasil yang ditemukan

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

24

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

(GBPP)

Nama Matakuliah

Lembaga dan Kemitraan dalam Mitigasi Bencana

Kode / SKS

MK 104 I / 2 SKS

Prasyarat

-

Status Matakuliah

Wajib

Silabus / Materi

1. Pengertian Mitigasi Bencana dan Siklus Manajemen Bencana 2. Mitigasi Bencana dan Ketangguhan Masyarakat terhadap Bencana 3. Flashback: Respon Komunitas Global Terhadap Bencana Tsunami 2004 4. UU RI No. 24/ 2007 Tentang Penanggulangan Bencana

5. Kerangka Kerja Aksi Hyogo 2005-2015

6. Pelaku dan Aktivitas Kerangka Kerja Aksi Hyogo 2005-2015 di Indonesia 7. Rencana Aksi Nasional Pengurangan Risiko Bencana (RAN-PRB) 2010-2012 8. Rencana Aksi Daerah Pengurangan Risiko Bencana (RAD-PRB) Aceh

2010-2012

9. Bentuk dan Jenis Lembaga/Organisasi dalam Mitigasi Bencana 10. Membangun Kolaborasi dan Kemitraan dalam Mitigasi Bencana 11. Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan 12. Kebijakan Perlindungan Harta Benda

13. Studi Kasus I: Pembelajaran Pemulihan Pasca Tsunami Aceh 2004

14. Studi Kasus II: Kemitraan Dalam Rangka Pengembangan Kapasitas TDMRC 15. Isu-isu Lintas Sektor (Cross-Cutting Issues)

16. Presentasi Tugas Kelompok

Diskripsi Mata Kuliah.

Mata Kuliah ini memperkenalkan landasan legal formal pelaksanaan aktivitas pengurangan risiko

bencana (PRB) dalam ruang lingkup nasional dan internasional dan berbagai organisasi atau lembaga

pemerintah, non-pemerintah (NGO), dan pelaku usaha (korporasi) pada tataran lokal, nasional, dan

internasional serta Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang mendukung atau bergerak dalam aktivitas

mitigasi bencana berikut sektor sektor tertentu yang menjadi fokus mereka, dan mencakup juga inisiatif,

jejaring, dan kemitraan yang dijalankan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat

terhadap bencana dalam konteks lokal, regional, dan global. Kebijakan pengelolaan sumberdaya alam

dan lingkungan dan perlindungan harta benda, juga tercakup dalam mata kuliah ini. Beberapa studi

kasus pembelajaran dalam proses pemulihan pasca tsunami Aceh dan aktivitas kolaborasi dan kemitraan

dalam rangka pengembangan kapasitas Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC)

Universitas Syiah Kuala akan dibahas.

Metode belajar mengajar dalam mata kuliah ini mencakup aktivitas tutorial, tugas/ diskusi, dan presentasi

kelompok, dan studi kasus,.

(2)

25

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti matakuliah ini diharapkan mahasiswa dapat:

1. Memahami konsep mitigasi bencana dan landasan legal formal penanggulangan bencana

2. Memahami mekanisme dan sistematika pengurangan risiko bencana nasional dan daerah

3. Memahami bentuk, jenis, dan contoh-contoh lembaga/ organisasi yang terlibat dalam mitigasi bencana

4. Mampu menjelaskan konsep kemitraan dan inisiatif dalam mitigasi bencana

5. Mampu melakukan analisis pembelajaran dalam proses pemulihan pasca bencana

6. Mampu mengindentifikasi permasalahan sumberdaya alam dan lingkungan

7. Mampu membangun model alur kebijakan mitigasi bencana dan pengelolaan sumberdaya alam

8. Mampu menganalisis dan mengkritisi berbagai kebijakan terkait dengan mitigasi bencana dan sumberdaya

alam.

(3)

26

SATUAN AJARAN PENGAJARAN (SAP)

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (2x 50 menit per minggu)

Minggu Pokok Bahasan Materi Pembelajaran Outcome Pembelajaran

1 TAV 1. Pengertian Mitigasi Bencana dan Siklus Manajemen Bencana 2. Mitigasi Bencana dan Ketangguhan Masyarakat terhadap Bencana

1. Definisi umum mitigasi bencana 2. Diagram fase/ siklus manajemen

bencana

3. Konteks mitigasi bencana dalam siklus manajemen bencana

4. Elemen elemen ketangguhan terhadap bencana dan mitigasi sebagai bagian dari ketahanan bencana

5. Mitigasi bencana dan pembangunan

1. Mahasiswa mampu

memahami dan menjelaskan konsep mitigasi bencana dan siklus management bencana serta kaitan keduanya 2. Mahasiswa mampu

memahami elemen elemen ketangguhan bencana dan kaiitannya dengan mitigasi bencana serta implikasinya terhadap pembangunan 2 IND 1. Flashback: Respon Komunitas Global Terhadap Bencana Tsunami Aceh 2004

1. Preview kejadian gempa bumi dan tsunami Aceh – Nias 2004

2. Dampak dan kerusakan serta kerugian akibat bencana gempa bumi dan tsunami 2004

3. Respon masyarakat dunia : jumlah NGOs dan tugas masing-masing mereka, who does what and where, ketika masa emergency, rehabilitasi dan rekonstruksi.

4. Review : Gambaran hasil yang diperoleh dari bantuan para NGOs tersebut (Kasus Program Livelihood Sektor Perikanan)

1. Mahasiswa memahami dampak atau tingkat kerusakan akibat gempa bumi dan tsunami Aceh – Nias 2004. 2. Mahasiswa memahami respon

yang luar biasa dari masyarakat dunia terhadap bencana tsunami Aceh 2004  Mahasiswa memahami apa hasil-hasil yang diperoleh dari bantuan lembaga dunia dan lokal ketika masa emergency, rehabilitasi, dan rekonstruksi, dan apa lesson learnt dari sektor perikanan. 3 TAV 1. Kerangka Kerja Aksi Hyogo 2005-2015 2. Pelaku dan Aktivitas Kerangka Kerja Aksi Hyogo 2005-2015 di Indonesia

1. Latar belakang dan tujuan Kerangka Aksi Hyogo

2. Prioritas Aksi 2005-2015 3. Pelaksanaan dan tindak lanjut 4. Beberapa contoh organisasi pelaku

Kerangka Aksi Hyogo dan aktivitasnya

 Pemahaman yang baik tentang sejarah, konsep, tujuan/ sasaran, prioritas, dan pelaksanaan Kerangka Aksi Hyogo 2005-215 serta organisasi yang terlibat di dalamnya 4 TYN 1. UU RI No. 24/ 2007 Tentang Penanggulangn Bencana

1.

Latar belakang lahirnya UU Nomor 24 Tahun 24/2007, baik dari segi filosfis maupun sosiologis

2. landasan, asas, dan tujuan yang diharapkan dalam penanggulangan bencana

3. Tanggung jawab dan wewenang dalam penanggulangan bencana

4. Lembaga-lembaga/organisasi yang terlibat dalam penanggulangan bencana (nasional, daerah, lembaga usaha dan lembaga internasional) 5. Hak dan kewajiban masyarakat

 Mahasiswa mampu memahami latar belakang lahirnya UU No. 24 tahun 2007

 Mahasiswa mampu memahami andasan, asas, dan tujuan dalam

penanggulangan bencana  Mahasiswa mampu

mengetahui dan memahami Tanggung jawab dan wewenang dalam penanggulangan bencana  Mahasiswa mampu

(4)

27

terhadap Lembaga-lembaga/organisasi yang terlibat dalam

penanggulangan bencana (nasional, daerah, lembaga usaha dan lembaga internasional

 Mahasiswa dapat memahami hak dan Hak dan kewajiban masyarakat dalam penanggulangan bencana 5 TYN 1. Rencana Aksi Nasional Pengurangan Risiko Bencana (RAN-PRB) 2010-2012 2. Rencana Aksi Daerah Penguranga n Risiko Bencana (RAD-PRB) Aceh 2010-2012

1. Latar Belakang, Tujuan, dan Lingkup RAN PRB

2. Review kondisi kebencanaan di Indonesia

3. Rencana Aksi Nasional PRB 4. Pelaksanaan RAN PRB 5. Pemantauan dan Evaluasi

pelaksanaan RAN PRB

1. Latar Belakang, Tujuan, dan Lingkup RAD PRB Aceh

2. Review kondisi kebencanaan Aceh 3. Rencana Aksi Daerah PRB Aceh 4. Kaidah Pelaksanaan RAD PRB Aceh

 Mahasiswa mampu memahami latar belakang, konsep, materi, dan strategi pelaksanaan RAN PRB 2010-2012

 Mahasiswa mampu memahami latar belakang, konsep, materi, dan strategi pelaksanaan RAD PRB Aceh 2010-2012 6 TAV 1. Bentuk dan Jenis Lembaga/Or ganisasi dalam Mitigasi Bencana

1. Lembaga/ organisasi Lokal dan Nasional

2. Lembaga/ organisasi Internasional 3. Lembaga/ organisasi PBB

 Pemahaman yang baik tentang bentuk dan jenis organisasi yang aktif dalam bidang kebencanaan pada level lokal/ nasional dan internasional 7 Ujian sisipan 8 IND 1. Analisis Permasalaha n dan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

1. Konsep sumberdaya alam,

2. Gambaran kepemilikan sumberdaya alam Indonesia dan Aceh

3. Permasalahan pengelolaan

sumberdaya alam di Indonesia/Aceh dan dampak yang disebabkannya serta kaitannya dengan kebencanaan, 4. Analisis, kritikal terhadap beberapa

kebijakan pengelolaan sumberdaya Alam di Indonesia dan Aceh (Qanun) 5. Siklus dan proses pembuatan kebijakan

(scientific policy)

1. Mahasiswa memahami konsep sumberdaya alam (renewable dan non renewable)

2. Mahasiswa memahami gambaran kepemilikan sumberdaya alam Indonesia dan Aceh

3. Mahasiswa memahami permasalahan sumberdaya alam, dampaknya terhadap lingkungan dan

kebencanaan, 4. Mahasiswa memahami

proses pembuatan kebijakan yang scientific (scientific policy),

5. Mahasiswa dapat mengkritisi beberapa kebijakan pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia dan Qanun Aceh. 9 1. Kebijakan

Perlindungan

1. Pengertian Perlindungan hukum terhadap korban bencana

 Mahasiswa mampu memhami pengertian Perlindungan

(5)

28

TYN hukum terhadap Harta Benda korban bencana

2. bentuk-bentuk dan ruang lingkup perlindungan hukum korban bencana 3. tanggung jawab negara dalam

melindungi korban bencana 4. peran dan tanggung jawab lembaga

asuransi dalam perlindungan harta korban bencana

5. Analisis kasus terhadap perlindungan harta korban bencana

hukum terhadap korban bencana

 Mahasiwsa dapat memahmi bentuk dan ruang lingkup perlindungan hukum yang dapat diperoleh korban bencana

 Mahasiwa dapat memhami mekanisme pertanggung jawaban negara dalam melindungi korban bencana 6. mahasiswa mampu

memahami tentang peran dan tanggung jawab lembaga asuransi dalam perlindungan harta korban bencana  Mahasiswa mampu

menganalisis terhadap perlindungan harta korban bencana dari beberapa kasus yang terjadi  10 IND 1. Studi Kasus I: Pembelajara n Pemulihan Pasca Tsunami Aceh 2004

1. Kajian Sektor Livelihood 2. Kajian Sektor Perumahan 3. Kajian Sektor Governance 4. Kajian Sektor Infrastruktur

 Pemahaman yang baik tentang kontribusi TDMRC dalam pembelajaran pemulihan Aceh pasca tsunami 2004 – Kerjasama dengan IRP, Kobe, Jepang

11 TAV 1. Studi Kasus II: Kemitraan Dalam Rangka Pengembang an Kapasitas TDMRC

1. Kemitraan dalam pengembangan kelembagaan

2. Kemitraan dalam pengembangan aktivitas riset dan SDM

3. Kemitraan dalam program

 Pemahaman yang baik tentang lessons learnt kemitraan dan pengembangan TDMRC dalam konteks riset, SDM, kelembagaan, dan program 12 IND 1. Isu-isu Lintas Sektoral (Cross-Cutting Issues)

1. Topik adaptasi perubahan iklim, bioenergy, budaya/ kearifan lokal, ketahanan pangan dan lingkungan dalam penguatan kemitraan

 Pemahaman tentang issue aktual yang relevan dengan penguatan kemitraan dalam mitigasi bencana

13

Team 1. Presentasi Tugas Kelompok: Sesi I

1. Setiap kelompok mempresentasikan makalah tematik untuk didiskusikan

 Bertambahnya wawasan mahasiswa tentang issue multitematik kemitraan 14 Team 2. Presentasi Tugas Kelompok: Sesi II

1. Setiap kelompok mempresentasikan makalah tematik untuk didiskusikan

 Bertambahnya wawasan mahasiswa tentang issue multitematik kemitraan

15 Ujian akhir 1.

(6)

29

Evaluasi

1. Makalah kelompok. Penilaian dilakukan terhadap kualitas penulisan dan presentasi makalah. Ujian

tentang materi makalah kelompok juga dilakukan terhadap setiap anggota kelompok.

2. Ujian sisipan berisikan materi kuliah paruh pertama (mid-term) pada semester yang sedang berjalan.

3. Ujian akhir berisikan semua materi kuliah.

Penilaian

Dasar penilaian secara kuantitatif adalah hasil presentasi kelompok, nilai ujian sisipan dan nilai ujian final

yang mempunyai bobot masing-masing adalah 20%, 30% dan 50%.

Daftar Pustaka:

A. Referensi Utama

1. Anonymous. 2005. Kerangka Kerja Aksi Hyogo 2005-2015: Membangun Ketahanan Bangsa dan

Komunitas Terhadap Bencana. UNISDR.

2. Anonymous. 2010. Pelaku Kerangka Aksi Hyogo dan Pembelajaran Pengurangan Risiko

Bencana di Indonesia. UNJSP – DRR.

3. Anonymous. 2007. UU Republik Indonesia No. 24/ 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

4. Anonymous. 2009. UU Republik Indonesia No. 31/2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan

Geofisika.

5. Jayasuriya, S. and P. Mc Cawley. 2010. Asian Tsunami: Aid and Reconstruction After a Disaster.

Asian Development Bank Institute. Edward Elgar Publishing, Cheltenham, UK; Northampton, MA,

USA.

6. Coppola, D.P. 2006. Introduction to International Disaster Management. Butterworth-Heinemann.

7. Sri Soedewi Masjhoen Safwan, 2000, Hukum Perdata:Hukum Benda, Liberty, Yogyakarta.

8. Qanun Aceh tentang Badan Penanggulangan Bencana.

9. Qanun Aceh tentang Penanggulangan Bencana

10. Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

11. Tietenberg, T. 1998. Environmental economics and policy. Addison-Wesley Educational

Publisher Inc. USA.

12. Rees, J. 1990. Natural Resources: Allocation, Economics, and Policy. Routledge London and

New York.

13. Suparmoko, M. 1997. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Suatu Pendekatan Teoritis).

BPFE-Yogyakarta.

14. Fauzi, A. 2005. Kebijakan Perikanan dan Kelautan: Isu, Sintesa, dan Gagasan. Gramedia, Jakarta.

15. UU RI No. 7 tahun 2004, tentang sumberdaya air

(7)

30

17. UU RI No. 4 tahun 4, tentang pertambangan dan mineral

18. UU RI No. 31 tahun 2004, tentang perikanan

19. UU RI No. 24 tahun 1992, tentang tata ruang

20. UU RI No. 27 tahun 2007, tentang Pengelolaan Pesisir dan Lautan.

B. Referensi tambahan

1. Anonymous. 2007. Enhancing Cooperation in Infrastructure Development Including that Related

to Disaster Management. United Nations.

2. Anonymous. 2010. Private-Public Sector Collaboration to Enhance Community Disaster

Resilience: A Workshop Report. The National Academy of Sciences. National Research

Council. The National Academies Press, Washington, DC 20001.

3. Handmer, J. and S. Dovers. 2007. Handbook of Disaster and Emergency Policies and

Institutions. Earthscan Publications Ltd. ISBN: 9781844073597.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam bab ini, kita mempelajari proses menyimak untuk memahami teks seni berbahasa dan ilmiah sederhana yang berkaitan dengan proses apresiasi, yaitu bagaimana

ada yaitu dermaga, kolam pelabuhan, TPI, pabrik es, dan penampung air dalam merespon trend permintaan ikan yang semakin meningkat (SO2), 3) Melakukan pengerukan kolam

 Inflasi yang disebabkan terjadinya kenaikan harga ditunjukkan dengan terjadinya kenaikan indeks pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrak etanol biji bengkuang pada konsentrasi 0,25 % memiliki aktifitas larvasida yang paling efektif terhadap

5.tanaman angsana dan mahoni yang selama ini telah ditanam di lingkungan perkotaan, memang berfungsi baik sebagai tanaman peneduh jalan dan dapat mengurangi pencemaran udara

 Tentukan Z beban atau Z sumber yang akan digunakan untuk penentu load Q pada IMC.untuk T-network, nilai dari kedua beban yang bernilai lebih kecil menentukan loaded Q,

Potensi zakat rumah tangga didapat dari total rumah tangga yang memiliki penghasilan diatas batas (nishab) zakat pertanian, yaitu 524 kg beras dengan kadar 2,5 persen sesuai

Selanjutnya karena pada perlakuan C lebih sedikit kandungan air pada pakan dari pada perlakuan A dan B, sehingga makanan yang diberikan pada perlakuan C terkonsumsi dengan