BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Instalasi Sistem Operasi
Pada proses uji beban dan uji kinerja ini, Operating System pada native server akan dibagi menjadi 4 kategori yaitu
1. Full Virtualization menggunakan VMware Workstation 7 yang diinstall diatas Windows Server 2008
2. Operating System Virtualization menggunakan OpenVZ RHEL 5 yang diinstall diatas Fedora Core 12
3. Paravirtualization menggunakan Xen 3.1 yang diinstall diatas Linux Centos
4. Hardware Assisted Virtualization menggunakan VMware ESXi 4
4.1.1 Full
Virtualization
1. Langkah pertama adalah melakukan instalasi Windows Server 2008 terlebih dahulu karena pada teknik ini dibutuhkan OS Windows guna menginstall aplikasi VMware Workstation 7.
Gambar 4.1 Instalasi Windows Server 2008
2. Setelah sistem operasi Windows Server diinstall maka selanjutnya adalah melakukan instalasi VMware Workstation
Gambar 4.2 Instalasi VMware Workstation
3. Setelah aplikasi VMware Workstation selesai diinstall maka selanjutnya adalah melakukan instalasi sistem operasi pada Guest/Virtual Machine
Gambar 4.3 Instalasi Fedora pada Guest/Virtual Machine
4.1.2
Operating System Virtualization
1. Langkah pertama adalah mendownload OpenVZ repository dengan perintah :
2. Kemudian lakukan instalasi dengan perintah :
3. Lakukan configurasi OpenVZ pada Fedora Core dengan perintah :
# yum install [o]vzkernel[-flavor]
# cd /etc/yum.repos.d
# wget http://download.openvz.org/openvz.repo # rpm --import
4. Lakukan configurasi virtual switch agar virtual machine dapat terhubung ke physical switch
5. Lakukan reboot dan instalasikan tool untuk mengatur OpenVZ container
6. Lakukan instalasi sistem operaasi Guest/Virtual Machineyang terdapat di http://download.openvz.org/template/precreated/ kemudian meletakkannya di /vz/template/cache/
4.1.3 Paravirtualization
1. Langkah pertama adalah melakukan instalasi Fedora Core terlebih dahulu karena pada teknik ini dibutuhkan OS Linux guna menginstall aplikasi Xen
2. Lakukan instalasi tool virtualisasi agar mendukung kernel Xen dengan perintah :
# yum install vzctl vzquota # /sbin/service vz start net.ipv4.ip_forward = 1 net.ipv6.conf.default.forwarding = 1 net.ipv6.conf.all.forwarding = 1 net.ipv4.conf.default.proxy_arp = 0 net.ipv4.conf.all.rp_filter = 1 kernel.sysrq = 1 net.ipv4.conf.default.send_redirects = 1 net.ipv4.conf.all.send_redirects = 0 title Fedora Core (2.6.8-022stab029.1) root (hd0,0)
kernel /vmlinuz-2.6.8-022stab029.1 ro root=/dev/sda5 quiet rhgb vga=0x31B
3. Reboot server dengan perintah reboot kemudian lakukan instalasi Xen dengan perintah :
4. Cek instalasi apakah xen berhasil diinstall dengan perintah :
5. Lakukan configurasi dan instalasi sistem operasi pada guest/virtual machine
Gambar 4.4 Konfigurasi Guest/Virtual Machine 2.6.26-1-xen-686
su -
yum install xen su -
Gambar 4.5 Instalasi Fedora pada Guest/Virtual Machine
4.1.4 Hardware
Assisted Virtualization
1. Masukkan CD Instalasi VMware ESXi 4 dan lakukan konfigurasi pada BIOS agar server melakukan booting dari cd-rom.
Gambar 4.6 Instalasi VMware ESXi 4
3. Lakukan configurasi jaringan agar VMware ESXi dapat diakses menggunakan Vsphere Client
Gambar 4.7 Konfigurasi VMware ESXi 4
4. Ketikkan IP Address melalui browser (http://192.168.1.106) pada pc-client yang sebelumnya sudah diset pada point 3, kemudian download aplikasi Vsphere Client yang berguna untuk melakukan instalasi sistem operasi pada guest/virtual machine
Gambar 4.8 Download Aplikasi Vsphere Client
5. Lakukan konfigurasi dan instalasi sistem operasi untuk guest/virtual machinemelalui aplikasi Vsphere Client.
Gambar 4.9 Konfigurasi Virtual Machine pada VMware ESXi
4.2 Instalasi Aplikasi Pendukung
Setelah instalasi sistem operasi selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah melakukan instalasi service webserver, mailserver dan fileserver.
4.2.1 Webserver
Windows1. Download apache for windows pada link
http://httpd.apache.org/download.cgi
Gambar 4.10 Instalasi Apache Webserver
3. Lakukan pengecekan dengan mengetikkan http://localhost pada browser internet explorer. Apabila berhasil akan muncul tulisan It Works!
Linux
1. Lakukan instalasi webserver dengan perintah
2. Jalankan service apache webserver dengan perintah
4.2.2 Mailserver
Windows1. Download aplikasi mailenable melalui website http://www.mailenable.com/
2. Lakukan instalasi dan konfigurasi mailenable dengan konfigurasi default
Gambar 4.12 Tampilan Instalasi MailEnable service httpd start
yum groupinstall "Web Server" yum install httpd
3 1 2 3. Lakukan membuka Linux 1. Lakukan 2. Restart se system @binus makema yum in makema pengujian a aplikasi ma Gamb instalasi dan ervice dan la mctl restar s.ac.idhett ap hash /et nstall send ap hash /et apakah s ailenable bar 4.13 Tam n konfiguras akukan konfi rt sendmai ta.p@gmail tc/mail/te dmail tc/mail/te service sud mpilan MailE si sistem sen figurasi pada l.service .com st< /etc/m est< /etc/m dah berjala Enable dmail denga a sendmail mail/test mail/test an dengan an perintah
4.2.3 Fileserver
WindowsLakukan instlasi fileserver dengan cara : klik tombol Start – Manage Your Server – Add or Remove Role – File Server
Gambar 4.14 Instalasi FileServer Windows
Linux
1. Lakukan instalasi kemudian restart service samba
2. Konfigurasikan nama workgroup dengan perintah workgroup = BINUS
systemctl restart smb.service yum install samba
4.3 AnalisisPengujian
Pada tahap ini pengujian setiap teknik virtualisasi akan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu dengan beban kerja ringan, beban kerja sedang dan beban kerja berat. Untuk mendapatkan hasil yang mendekati keadaan sebenarnya maka pengujian dilakukan selama satu minggu baik menggunakan native server tanpa teknik virtualisasi maupun dengan teknik virtualisasi, hasil yang didapat adalah hasil perhitungan rata-rata setelah dilakukan 10 kali pengujian pada setiap beban ringan, sedang dan berat pada masing-masing teknik virtualisasi dan non virtualisasi
4.3.1 httperf
Salah satu tool untuk melakukan pengujian pada layanan webserver adalah menggunakan tool httperf. Daru berbagai keluaran yang dihasilkan httperf, variabel yang perlu diperhatikan adalah request rate yaitu rata-rata jumlah permintaan yang dapat dilayanai dalam satu detik.
Untuk beban ringan maka akan diberikan 1000 child request dengan rentang waktu antara 0,1 detik per session.
Untuk beban sedang diberikan 1000 child request dengan rentang waktu antara 0,01 detik per session.
httperf –-hog –-server=www –num-coons=1000 -– rate=0.01 –-timeout=5
httperf –-hog –-server=www –num-coons=1000 -– rate=0.1 –-timeout=5
Untuk beban berat diberikan 1000 child request dengan rentang waktu antara 0,001 detik per session.
4.3.2 postal
Untuk pengujian uji kinerja dan uji beban pada layanan mail server maka digunakan aplikasi postal,variabel yang perlu diperhatikan pada saat pengujian adalah “message” yaitu jumlah pesan yang diproses dalam satu menit.
Untuk beban ringan maka diberikan beban 50 thread dengan mengirim 5 pesan dengan ukuran 5 kb.
Untuk beban sedang maka diberikan beban 100 thread dengan mengirim 5 pesan dengan ukuran 5 kb.
Untuk beban berat maka diberikan beban 150 thread dengan mengirim 5 pesan dengan ukuran 5 kb.
postal –t 100 –c 5 –m 5 192.168.1.111 – hetta.p@gmail.com
postal –t 50 –c 5 –m 5 192.168.1.111 – hetta.p@gmail.com
httperf –-hog –-server=www –num-coons=1000 -– rate=0.001 –-timeout=5
4.3.3 dbench
Salah satu tool untuk menguji layanan file server makan digunakan aplikasi dbench, aplikasi ini akan membuat suatu filesystem yang dishare oleh CIFS dalam suatu direktori yang hasilnya dapat ditampilkan dalam satuan megabyte per detik (Mbps). Untuk beban ringan adalah dengan cara melakukan transaksi Input Output (I/O) dari 1 klien.
Untuk beban sedang adalah dengan cara melakukan transaksi Input Output (I/O) dari 5 klien.
Untuk beban sedang adalah dengan cara melakukan transaksi Input Output (I/O) dari 10 klien.
dbench –B -–backend=fileio –c –-loadfile=test –D –-directory=testio
–-clients-per-process=10 ‐‐per‐client‐results
dbench –B -–backend=fileio –c –-loadfile=test –D –-directory=testio –-clients-per-process=5 --per-client-results
dbench –B -–backend=fileio –c –-loadfile=test –D –-directory=testio –-clients-per-process=1 --per-client-results
postal –t 150 –c 5 –m 5 192.168.1.111 – hetta.p@gmail.com
4.4 AnalisisUji kinerja dan Uji beban
Pada perbandingan uji kinerja dan uji beban ini setiap server baik native maupun virtual menjalankan satu layanan kemudian dilakukan beberapa kali pengujian dalam kurun waktu satu minggu, hasil yang didapat adalah hasil rata-rata pada setiap layanan webserver, mail-server dan file-server pada setiap server.
4.4.1 Webserver
Tabel 4.1 Kinerja layanan webserver dalam request per second Beban
Ringan Sedang Berat
Native/Physical Server 635,8 2256,9 6001,7 Full Virtualization 633,4 2240,1 4848,4 Operating System Virtualization 632,6 2230,2 4811 Paravirtualization 635,6 2237,6 5038,9 Hardware Assisted Virtualization 634,2 2251,3 5232,5
Grafik 4.1 Kinerja layanan webserver dalam request per second
Dari hasil pengujian layanan webserver menunjukkan bahwa penggunaan teknik virtualisasi menunjukkan sedikit penurunan khususnya pada saat pengujian beban berat.Pada beban berat penurunannya mencapai 19.85% namun pada beban ringan penurunannya hanya mencapai 0.53%. Presentase penurunan kinerjanya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2 Perbedaan layanan webserver dalam persen Beban
Ringan Sedang Berat
Full Virtualization 0,38% 0,73% 19,21% Operating System Virtualization 0,53% 1,17% 19,85% Paravirtualization 0,16% 0,93% 16,07% Hardware Assisted Virtualization 0,08% 0,28% 12,83% 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000
Ringan Sedang Berat
Native Server Full Virtualization Operating System Virtualization Paravirtualization Hardware Assisted Virtualization
4.4.2 Mailserver
Tabel 4.3 Kinerja layanan mail server dalam message per minute Beban
Ringan Sedang Berat
Native/Physical Server 619.6 1942.9 3091.4 Full Virtualization 591.3 1239.3 810.5 Operating System Virtualization 585.9 1107.4 792.5 Paravirtualization 594.6 1255.9 830.9 Hardware Assisted Virtualization 597.6 1304.9 911.3
Grafik 4.2 Kinerja layanan mail server dalam message per minute
Dari hasil pengujian layanan mailserver menunjukkan bahwa penggunaan teknik virtualisasi mengalami penurunan yang signifikan khususnya pada saat pengujian beban berat. Presentase penurunan
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Ringan Sedang Berat
Native Server Full Virtualization Operating System Virtualization Paravirtualization Hardware Assisted Virtualization
kinerjanya mencapai 74,39% pada beban berat namun pada beban ringan penurunannya hanya mencapai 5,46%. Penyebab penurunan kinerja yang sangat signifikan akan dibahas pada subbab selanjutnya.
Tabel 4.4 Perbedaan layanan mailserver dalam persen Beban
Ringan Sedang Berat
Full Virtualization 4,70% 36,22% 73,78% Operating System Virtualization 5,46% 43,05% 74,39% Paravirtualization 4,20% 35,34% 73,12% Hardware Assisted Virtualization 3,75% 32,94% 70,55% 4.4.3 Fileserver
Tabel 4.5 Kinerja layanan file server dalam Megabytes per second Beban
Ringan Sedang Berat
Native/Physical Server 5,98 9,26 10,34 Full Virtualization 5,72 8,74 9,60 Operating System Virtualization 5,58 8,61 9,15 Paravirtualization 5,65 8,91 9,73 Hardware Assisted 5,81 8,41 9,41
Virtualization
Grafik 4.3 Kinerja layanan file server dalam Megabytes per second
Dari hasil pengujian layanan fileserver menunjukkan bahwa penggunaan teknik virtualisasi mengalami penurunan yang tidak signifikan. Presentase penurunan kinerjanya hanya mencapai 9,66% pada beban berat namun pada beban ringan penurunannya hanya mencapai 5,87% seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.6 Perbedaan layanan mailserver dalam persen Beban
Ringan Sedang Berat
Full Virtualization 4,19% 5,63% 7,05% Operating System Virtualization 4,70% 7,90% 9,66% Paravirtualization 1,85% 3,35% 5,02% 0 2 4 6 8 10 12
Ringan Sedang Berat
Native Server Full Virtualization Operating System Virtualization Paravirtualization Hardware Assisted Virtualization
Hardware Assisted
Virtualization 5,87% 6,82% 7,15%
4.4.4 CPU Usage
Pada pengujian ini akan dilihat perbandingan tingkat efisiensi penggunaan CPU antara server native dengan server yang menjalankan teknik virtualisasi, kemudian agar didapat hasil yang lebih akurat Penggunaan CPU usage yang akan dihitung pada server yang menerapkan teknik virtualisasi bukan berasal dari virtual CPU melainkan dari physical CPU.
Berikut tabel perbandingan antara server yang menggunakan teknik virtualisasi dengan yang tidak menggunakan teknik virtualisasi.
Tabel 4.7 Perbandingan CPU Usage dalam persen
Beban
Ringan Sedang Berat
Native Server (webserver) 4 16 26
Native Server (mailserver) 21 36 43
Native Server (fileserver) 2 8 12
Full Virtualization 52 80 89 Operating System Virtualization 41 73 85 Paravirtualization 32 68 83 Hardware Assisted 28 65 82
Virtualization
Grafik 4.4 Perbandingan CPU Usage dalam persen
Dari data penelitian diatas dapat dilihat bahwa penggunaan teknik virtualisasi pada umumnya mengalami penurunan kinerja yang signifikan mulai pada beban kerja berat dan pada beban kerja ringan masih mendekati kinerja implementasi pada native server.Namun karena pada umumnya manajemen IT membagi beban kerja server apabila tingkat utilisasi CPU nya mencapai nilai 90% maka bisa dipastikan penggunaan virtualisasi dengan satu server tidak dipakai pada proses beban kerja berat, namun pada beban kerja ringan dan sedang penggunaan teknik virtualisasi dapat meningkatkan efisiensi CPU tanpa mengurangi performa yang signifikan apabila dibandingkan dengan native server.
Penurunan performa pada uji kinerja dan beban pada layanan webserver dan fileserver masih dianggap wajar karena saat proses pengujian terutuama pada beban berat kondisi utilisasi CPU sudah sangat tinggi pada teknik virtualisasi ditambah terjadi overhead CPU pada teknik virtualisasi, namun pada layanan
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Ringan Sedang Berat
Native webserver Native mailserver Native fileserver Full Virtualization Operating System Virtualization
mailserver penurunan performanya sangat signifikan yaitu mencapai 74,39% pada uji beban berat, hal ini diakibatkan saat dilakukan benchmark tool postal melaporkan banyak koneksi SMTP yang gagal. Setelah dilakukan analisis nilai threshold pada konfigurasi default fedoracore tidak ditentukan sehingga saat terjadi lonjakan CPU mendadak pada teknik virtualisasi, maka layanan SMTP melakukan mekanisme pemutusan untuk menghindari hang pada sisi OS. Namun setelah nilai threshold diubah menjadi lebih tinggi maka koneksi SMTP kembali lancar.
Selain itu dari hasil pengujian khususnya CPU Usage dapat dilihat tingkat efisiensi dengan membandingkan hasil rata-rata antara teknik virtualisasi dengan nonvirtualisasi dengan perbandingan efisiensi sebesar 29% untuk beban ringan, 52% untuk beban sedang dan 58% untuk beban berat.
4.5 AnalisisBiaya
4.5.1 Analisis Sumber Daya
Pada bagian ini akan dihitung perbandingan biaya berdasarkan besar daya listrik yang dihasilkan pada setiap server, selain itu biaya lainnya seperti harga yang dibutuhkan untuk melakukan migrasi ke virtualisasi juga akan dicantumkan seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.8 Tabel spesifikasi Native Server
Native webserver Intel Xeon 5150 2 GB DDR2 ECC 146 GB 400 Watt Native mailserver Intel Xeon 5150 2 GB DDR2 ECC 146 GB 400 Watt Native fileserver Intel Xeon 5150 2 GB DDR2 ECC 146 GB 400 Watt
Para tabel 4.8 dibutuhkan minimal tiga buah server untuk menjalankan layanan webserver, mailserver dan fileserver. Sehingga dibutuhkan listrik yang besar untuk setiap layanan yang dijalankannya.
Tabel 4.9 Tabel spesifikasi Virtual Server
Server Processor Memory Harddisk Power virtual webserver Intel Xeon 5150 2 GB DDR2 ECC 40 GB 400 Watt virtual mailserver Intel Xeon 5150 2 GB DDR2 ECC 40 GB virtual fileserver Intel Xeon 5150 2 GB DDR2 ECC 40 GB
Sedangkan pada tabel 4.9 yaitu dengan teknik virtualisasi hanya membutuhkan sedikit listrik. Dari tabel 4.8 dan 4.9 dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan layanan yang diaplikasikan masing-masing server memerlukan listrik yang lebih besar yaitu sebesar 1200 Watt untuk
menjalankan webserver, mailserver dan fileserver sedangkan dengan menggunakan teknik virtualisasi hanya membutuhkan listrik sebesar 400 Watt untuk menjalankan ketiga layanan tersebut dikarenakan suatu layanan dan sistem operasi dapat disatukan dalam satu native server. Dan apabila dihitung menggunakan simulasi perhitungan pemakaian peralatan listrik dengan asumsi server menyala 24 jam nonstop selama 30 hari dengan perhitungan tarif bisnis PLN maka akan didapat hasil :
Native Server :
Virtual Server :
= 1200 watt x 24 jam x 30 hari Rp. 905 (per kWh) = 28800 watt x 30 hari x Rp 905
= 28,8 kWh x 30 hari x Rp. 905 = Rp. 781.920
Biaya = Besar watt x jumlah lama pakai per jam x
Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penghematan biaya khususnya biaya listrik adalah sebesar 66,7%
4.5.2 Total Cost of Ownership
Pada bagian ini akan dihitung Total Cost of Ownershipantara penerapan server dengan teknik virtualisasi dan dengan yang tidak menggunakan teknik virtualisasi
Tabel 4.10 Tabel harga menggunakan native server = 400 watt x 24 jam x 30 hari Rp. 905 (per kWh)
= 9600 watt x 30 hari x Rp 905 = 28,8 kWh x 30 hari x Rp. 905 = Rp. 260.640
Category Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Biaya Hardware dan Software
Jaringan 15.000.000 ‐ ‐ ‐ ‐
Server 45.000.000 ‐ ‐ ‐ ‐
Native OS 5.700.000 ‐ ‐ ‐ ‐
Virtualization OS ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Instalasi dan Integrasi 3.000.000 ‐ ‐ ‐ ‐ Biaya Operasional
Listrik 9.383.040 9.383.040 9.383.040 9.383.040 9.383.040 Maintenance 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 Backup & recovery 23.286.900 ‐ ‐ ‐ ‐ Beban gaji 72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 Biaya Jangka Panjang
Upgrade / Skalabilitas Server 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 Total 180.869.940 88.883.040 88.883.040 88.883.040 88.883.040 Total biaya dalam 5 tahun 536.402.100
Pada penerapan menggunakan native servertotal biaya yang harus dikeluarkan dalam kurun waktu lima tahun sangat besar yaitu mencapai Rp. 536.402.100. Hal ini dikarenakan biaya implementasi pada tahun pertama sangat besar yaitu mencapai Rp. 180.869.940 yang meliputi pembelian tiga buah server dengan harga Rp. 45.000.000 dan mahalnya harga software backup (Acronis Backup Business Edition) untuk tiga buah server yaitu Rp. 23.286.900
Tabel 4.11 Tabel harga menggunakan Full Virtualization
Pada teknik Full Virtualization, total biaya dalam kurun waktu lima tahun dapat ditekan yaitu Rp. 458.208.400. Hal ini disebabkan dalam teknik virtualisasi hanya dibutuhkan satu buah server untuk menjalankan ketiga layanan webserver, mailserver dan fileserver. Biaya listrik pada teknik ini juga dapat ditekan menjadi Rp. 3.127.680 per tahunnya.
Category Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Biaya Hardware dan Software
Jaringan 15.000.000 ‐ ‐ ‐ ‐
Server 15.000.000 ‐ ‐ ‐ ‐
Native OS 5.700.000 ‐ ‐ ‐ ‐
Virtualization OS 1.820.000 ‐ ‐ ‐ ‐
Instalasi dan Integrasi 3.000.000 ‐ ‐ ‐ ‐ Biaya Operasional
Listrik 3.127.680 3.127.680 3.127.680 3.127.680 3.127.680 Maintenance 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 Backup & recovery 4.550.000 ‐ ‐ ‐ ‐ Beban gaji 72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 Biaya Jangka Panjang
Upgrade / Skalabilitas Server 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 Total 127.697.680 82.627.680 82.627.680 82.627.680 82.627.680 Total biaya dalam 5 tahun 458.208.400
Tabel 4.12 Tabel harga menggunakan Operating System Virtualization
Biaya yang dikeluarkan pada Operating System Virtualization adalah yang termurah dibandingkan solusi virtualisasi lainnya yaitu Rp 450.688.400, hal ini disebabkan tidak diperlukannya biaya lisensi server, baik lisensi pada native server nya maupun Virtualization OS nya itu sendiri.
Tabel 4.13 Tabel harga menggunakan Paravirtualization
Category Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Biaya Hardware dan Software
Jaringan 15.000.000 ‐ ‐ ‐ ‐
Server 15.000.000 ‐ ‐ ‐ ‐
Native OS ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Virtualization OS ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Instalasi dan Integrasi 3.000.000 ‐ ‐ ‐ ‐ Biaya Operasional
Listrik 3.127.680 3.127.680 3.127.680 3.127.680 3.127.680 Maintenance 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 Backup & recovery 4.550.000 ‐ ‐ ‐ ‐ Beban gaji 72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 Biaya Jangka Panjang
Upgrade / Skalabilitas Server 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 Total 120.177.680 82.627.680 82.627.680 82.627.680 82.627.680 Total biaya dalam 5 tahun 450.688.400
Category Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Biaya Hardware dan Software
Jaringan 15.000.000 ‐ ‐ ‐ ‐
Server 15.000.000 ‐ ‐ ‐ ‐
Native OS ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Virtualization OS 9.100.000 ‐ ‐ ‐ ‐
Instalasi dan Integrasi 3.000.000 ‐ ‐ ‐ ‐ Biaya Operasional
Listrik 3.127.680 3.127.680 3.127.680 3.127.680 3.127.680 Maintenance 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 Backup & recovery 4.550.000 ‐ ‐ ‐ ‐ Beban gaji 72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 Biaya Jangka Panjang
Upgrade / Skalabilitas Server 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 Total 129.277.680 82.627.680 82.627.680 82.627.680 82.627.680 Total biaya dalam 5 tahun 459.788.400
Biaya yang dikeluarkan pada teknik Paravirtualization untuk jangka waktu lima tahun kedepan adalah Rp. 459.788.400. Biaya pada teknik paravirtualization cenderung lebih mahal dibandingkan menggunakan teknik Full Virtualization dan Operating System Virtualization, hal ini diakibatkan mahalnya harga lisensi Xen yang dibutuhkan untuk menjalankan teknik virtualisasi ini, sedangkan biaya Native OS nya adalah gratis.
Tabel 4.14 Tabel harga menggunakanHardware Assisted Virtualization
Biaya yang dikeluarkan pada teknik Hardware Assisted Virtualization adalah yang termahal dibandingkan teknik virtualisasi lainnya yaitu Rp. 462.227.200 dalam jangka waktu lima tahun. Namun penggunaan teknik virtualisasi ini memberikan performa yang lebih cepat dibandingkan teknik virtualisasi lainnya.
Dari perbandingan Total cost of ownershipdari masing-masing teknik yang ada baik virtualisasi maupun non virtualisasi, maka dapat dirangkum dan dibandingkan menjadi suatu nilai seperti pada tabel berikut :
Category Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Biaya Hardware dan Software
Jaringan 15.000.000 ‐ ‐ ‐ ‐
Server 15.000.000 ‐ ‐ ‐ ‐
Native OS ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Virtualization OS 11.538.800 ‐ ‐ ‐ ‐
Instalasi dan Integrasi 3.000.000 ‐ ‐ ‐ ‐ Biaya Operasional
Listrik 3.127.680 3.127.680 3.127.680 3.127.680 3.127.680 Maintenance 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 Backup & recovery 4.550.000 ‐ ‐ ‐ ‐ Beban gaji 72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 Biaya Jangka Panjang
Upgrade / Skalabilitas Server 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 Total 131.716.480 82.627.680 82.627.680 82.627.680 82.627.680 Total biaya dalam 5 tahun 462.227.200
Tabel 4.15 Tabel Score Native Server dan Virtualization Server
Dari tabel diatas penggunaan teknik virtualisasi sebagaian besar memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan teknik non virtualisasi atau native serverkecuali pada Operating System Virtualization, hal ini diakibatkan pada OS Virtualization masih terbatas pada penggunaan guest operating system yang harus sama dengan native server nya yaitu linux dan terdapat banyak kendala saat melakukan proses develop seperti proses pembuatan dan konfigurasi suatu virtual machine yang lebih rumit membuat konfigurasi virtual switch pada OpenVZ sering mengalami kegagalan. Sedangkan pada teknik Hardware Assisted Virtualization memberikan angka yang paling besar dibandingkan teknik virtualisasi lainnya, hal ini diakibatkan pada teknik ini sudah melakukan pemprosesan data pada Ring 0 yaitu virtual machine yang dijalankan langsung berhubungan dengan CPU dan tidak berjalan diatas Operating Sistem native serveratau tidak melalui binary translation.
Full OS Para Hardware Virtualization Virtualization virtualization Assisted
Investment 10% 3 6 5 6 7 Operational Cost 25% 3 7 7 7 6 Performance 15% 7 5 4 6 6 Scalability 15% 5 6 4 7 7 Maintainability 10% 5 6 4 6 7 Time to develop 10% 8 6 4 5 6 Risk 15% 8 5 4 6 6 Total Score 100% 39 41 32 43 45