• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pemerintah negara Republik Indonesia memiliki tanggung jawab dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pemerintah negara Republik Indonesia memiliki tanggung jawab dan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3. 1 Objek Penelitian

3. 1. 1 Sejarah PT Jamsostek (Persero)

Pemerintah negara Republik Indonesia memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk menyelenggarakan program jaminan sosial dan memberikan perlindungan sosial ekonomi untuk seluruh masyarakat Indonesia. Seperti layaknya berbagai negara berkembang lainnya, Indonesia mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social security sesuai dengan kondisi dan kemampuan keuangan negara, yaitu jaminan sosial yang dibiayai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat di sektor formal.

Terbentuknya PT. Jamsostek (Persero) menjalani proses yang panjang. Proses tersebut diawali dengan dikeluarkannya UU No.33 Tahun 1947 dan diikuti dengan UU No.2 Tahun 1951 tentang kecelakaan kerja. Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No.48 Tahun 1952 dan diikuti dengan PMP No.8 Tahun 1956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.15 Tahun 1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP No.5 Tahun 1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS), diberlakukannya UU No.14 Tahun 1969 tentang pokok-pokok tenaga kerja, secara kronologis proses lahirnya program asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.

(2)

Perkembangan dan kemajuan yang telah dialami selama beberapa tahun, baik menyangkut landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan. Pada tahun 1977 diperoleh suatu pondasi sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.33 Tahun 1977 tentang pelaksanaan program Asuransi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK), yang memberi kewajiban kepada setiap pemberi kerja atau perusahaan swasta dan BUMN untuk mengikuti program Astek. Sebagai penyelenggara program Astek, dibentuklah Perusahaan Umum Asuransi Sosial Tenaga Kerja berdasarkan Peraturan Pemertintah No.34 Tahun 1977.

Pondasi berikutnya yang memiliki peran penting pada perkembangan PT. Jamsostek (Persero) adalah lahirnya UU No.3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Melalui Peraturan Pemerintah No.36 Tahun 1995 ditetapkannya PT. Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. PT Jamsostek memiliki program untuk memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi semua tenaga kerja dan keluargannya, dengan memberikan kepastian berjalannya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.

Selanjutnya pada akhir tahun 2004, pemerintah juga menerbitkan UU No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang memiliki hubungan dengan Amandemen UUD 1945 dengan perubahan pada pasal 34 ayat 2, di mana Majelis Permusyarawatan Rakyat (MPR) telah mengesahkan Amandemen tersebut, yang kini berbunyi: “Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan”. Perlindungan tersebut memiliki manfaat untuk para tenaga kerja dengan memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan motivasi maupun produktivitas kerja.

(3)

Sepak terjang PT. Jamsostek (Persero) yang mengutamakan kepentingan dan hak normatif Tenaga Kerja di Indonesia terus berjalan hingga saat ini. Sampai saat ini, PT. Jamsostek (Persero) mempunyai empat program perlindungan untuk tenaga kerja, yang mencakup di dalamnya yaitu Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya. Program PT. Jamsostek yang semakin maju tidak hanya bermanfaat kepada para tenaga kerja dan pengusaha, tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian bagi kesejahteraan masyarakat dan perkembangan masa depan bangsa Indonesia.

3. 1. 2 Strategi Perusahaan

PT. Jamsostek (Persero) yang telah menyiapkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), di mana baru dapat menyelesaikan pada tahap pertumbuhan awal. Pada tahun 2009 dan 2010 sebelumnya PT. Jamsostek (Persero) baru dapat menyelesaikan tahap konsolidasi. Tetapi tidak semua program konsolidasi yang telah dicanangkan dapat diselesaikan hingga tuntas. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya perubahan pada regulasi utama yakni dengan disahkannya Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU-BPJS) yang membawa konsekuensi pada upaya persiapan kapasitas organisasi PT. Jamsostek (Persero) agar menjadi lebih kuat.

Parameter pertumbuhan bagi PT. Jamsostek (Persero) tak hanya sebatas pada kinerja keuangan saja, tapi yang lebih penting adalah jumlah kepesertaan, aset perusahaan dan laba perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut pada tahun 2011 ditetapkan tema strategi yakni “Mengembangkan Pelayanan Prima melalui

(4)

Pengelolaan Database Kepesertaan, Investasi yang Profesional dan Peningkatan Kompetensi SDM”. Tema tersebut diwujudkan dalam 7 pilar strategi, yaitu:

1. Antisipasi implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan koordinasi antar Lembaga Pemerintah, baik pada tingkat pusat maupun daerah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepemilikan (ownership) pada tiap-tiap lembaga sebagai Bagian dari program peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, PT Jamsostek (Persero) telah merancang beberapa program kerja strategis, yaitu:

a. Berperan aktif dalam penyusunan RUU/RPP dalam implementasi SJSN,

b. Pemisahan aset JHT dan Non JHT untuk menyesuaikan dengan prinsip-prinsip SJSN,

c. Mengembangkan kemitraan dengan Pemerintah Pusat dan Daerah untuk Menjadikan program Jamsostek sebagai Gerakan Nasional. 2. Mengembangkan strategi pengelolaan hubungan pelanggan. Tahap awal

pengelolaan hubungan pelanggan ditujukan pada kelompok Business to Business (B2B). Program kerja strategis, antara lain:

a. Pembenahan database kepesertaan melalui her-registrasi, b. Pembentukan nomor indentifikasi kepesertaan tunggal, c. Implementasi CRM untuk segmen peserta perusahaan, d. Membangun hubungan dengan influencer group.

3. Membangun aliansi dan kemitraan strategis dengan berbagai tipe industri seperti perbankan, asuransi, retail, transportasi, koperasi, media, distribusi dalam rangka penciptaan nilai baru (value creation). Program kerja strategis sebagai berikut:

(5)

a. Membangun aliansi dan kemitraan strategis (Sinergi dengan BUMN-industri di luar BUMN-industri jaminan sosial),

b. Penciptaan nilai Jamsostek – value creation (product dan delivery), c. Investasi langsung melalui pembentukan Virtual Company (JIC) dan

joint venture dengan pihak ketiga,

d. Aliansi strategis untuk pengembangan jaringan pelayanan.

4. Melakukan perluasan manfaat melalui peningkatan manfaat utama serta jenis layanan baru dan memaksimalisasi penyaluran PKP/KBL sebagai alat “Pengungkit” atau leverage pelaksanaan produk utama program Jamsostek. Program kerja strategis, antara lain:

a. Peningkatan dan perluasan cakupan manfaat JAMSOSTEK, b. Imbal hasil JHT yang kompetitif,

c. Pengembangan manfaat tidak langsung (DPKP/PKBL) sebagai leverage program Jamsostek.

5. Melakukan sosialisasi secara massif melalui integrasi strategi program peningkatan manfaat pada empat pilar di atas agar dapat menjadi program Kampanye Jamsostek sebagai Gerakan Nasional. Program kerja strategis, yaitu:

a. Pengembangan marketing communication,

b. Sosialisasi program Jamsostek secara massif dan agresif.

6. Melanjutkan program Konsolidasi Internal melalui penyempurnaan pengelolaan SDM. Program kerja strategis, antara lain:

a. Penyusunan Peta Kinerja Kompetensi,

(6)

c. Integrasi Sistem Manajemen karir dengan Performance Management System (PMS).

7. Melanjutkan program Konsolidasi Internal melalui pengembangan infrastruktur untuk meningkatkan kapasistas operasional. Program kerja strategis sebagai berikut:

a. Restrukturisasi organisasi dan integrasi bisnis proses,

b. Pengembangan sistem informasi dan teknologi serta kualitas data kepesertaan,

c. Perluasan jaringan distribusi atau layanan,

d. Pengembangan pengukuran manajemen risiko dan kepatuhan.

3. 1. 3 Visi, Misi, Tata Nilai dan Filosofi PT Jamsostek (Persero)

PT. Jamsostek (Persero) menjalankan usaha dengan didasari visi dan misi sebagai pondasi setiap aktifitas pengelolaan manajemen dan operasional perusahaan. PT. Jamsostek (Persero) bertujuan untuk memberikan perlindungan dasar bagi tenaga kerja dan keluarganya dalam menghadapi risiko sosial ekonomi, seperti layaknya tercantum dalam Anggaran Dasar PT. Jamsostek (Persero). Serta PT. Jamsostek (Persero) memiliki tata nilai dan filosofi yang telah dipegang teguh sejak berdirinya perseroan ini.

• Visi

Menjadi lembaga jaminan sosial tenaga kerja terpercaya yang unggul dalam pelayanan dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh peserta dan keluarganya.

(7)

• Misi

Sebagai bagan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang memenuhi perlindungan dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi:

1. Tenaga Kerja : Memberikan perlindungan yang layak bagi tenaga kerja dan keluarga.

2. Pengusaha : Menjadi mitra terpercaya untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas. 3. Negara : Berperan serta dalam pembangunan.

• Tata Nilai

Tata nilai perusahaan yang dianut oleh seluruh Insan Jamsostek adalah memiliki keyakinan iman dalam diri, bekerja profesional, menjadi teladan, memiliki integritas, serta mampu. Tata nilai ini sering disebut dengan IPTIK, antara lain:

1. Iman : Taqwa, berpikir positif, bertanggungjawab, pelayanan tulus ikhlas.

2. Profesional : Berprestasi, bermental unggul, proaktif dan bersikap positif terhadap perubahan dan pembaharuan.

3. Teladan : Berpandangan jauh ke depan, penghargaan dan pembimbingan (reward and encouragement), serta pemberdayaan. 4. Integritas : Berani, komitmen, dan keterbukaan.

5. Kerjasama : Kebersamaan, menghargai pendapat, menghargai orang lain.

• Filosofi Jamsostek

a. JAMSOSTEK dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri untuk mengatasi resiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak tergantung orang

(8)

lain dalam membiayai perawatan pada waktu sakit, kehidupan di hari tua maupun keluarganya bila meninggal dunia. Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh sebagai hak dan bukan dari belas kasihan orang lain. b. Agar pembiayaan dan manfaatnya optimal, pelaksanaan program JAMSOSTEK dilakukan secara gotong royong, dimana yang mudah membantu yang tua, yang sehat membantu yang sakit dan yang berpenghasilan tinggi membantu yang berpenghasilan rendah.

3. 1. 4 Program PT Jamsostek (Persero)

PT. Jamsostek (Persero) mempunyai empat program perlindungan untuk tenaga kerja, sesuai dengan misi dan tujuan PT. Jamsostek (Persero) dalam melaksanakan kegiatan usaha antara lain:

1. Jaminan Hari Tua (JHT)

PT. Jamsostek (Persero) memiliki Program Jaminan Sosial yang berupa program perlindungan yang bersifat dasar bagi tenaga kerja yang bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian terhadap risiko-risiko sosial ekonomi, dan merupakan sarana penjamin arus penerimaan penghasilan bagi tenaga kerja dan keluarganya akibat dari terjadinya risiko-risiko sosial dengan pembiayaan yang terjangkau oleh pengusaha dan tenaga kerja.

2. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)

Setiap tenaga kerja memiliki hak untuk mendapat pemeliharaan kesehatan. Jamsostek memiliki sebuah program yaitu JPK yang membantu tenaga kerja dan keluarganya mengatasi masalah kesehatan. Mulai dari pencegahan, pelayanan di klinik kesehatan, rumah sakit,

(9)

kebutuhan alat bantu peningkatan fungsi organ tubuh, dan pengobatan, secara efektif dan efisien.

3. Program Jaminan Kecelekaan Kerja (JKK)

Salah satu program jaminan sosial lain yang disediakan oleh PT. Jamsostek (Persero) adalah Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK). Program ini memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja.

4. Jaminan Kematian (JK)

PT. Jamsostek (Persero) menyediakan Jaminan Kematian yang ditujukan bagi ahli waris dari peserta program Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan Kematian diperlukan sebagai upaya meringangkan beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang.

5. Program Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja (TK-LHK)

Tenaga Kerja yang melakukan pekerjaan di Luar Hubungan Kerja (LHK) adalah orang yang berusaha sendiri yang pada umumnya bekerja pada usaha-usaha ekonomi informal. Tujuan program ini adalah memberikan perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja pada saat tenaga kerja tersebut kehilangan sebagian atau seluruh penghasilannya sebagai akibat terjadinya risiko-risiko antara lain kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia, serta memperluas cakupan kepesertaan program jaminan sosial tenaga kerja.

(10)

6. Program Sektor Konstruksi

PT. Jamsostek (Persero) memiliki Program Jaminan sosial bagi tenaga kerja harian lepas, borongan dan perjanjian kerja waktu tertentu pada sektor jasa konstruksi yang diatur melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP-196/MEN/1999 tanggal 29 September 1999. Setiap kontraktor induk maupun sub-kontraktor yang melaksanakan proyek jasa konstruksi dan pekerjaan borongan lainnya wajib mempertanggungkan semua tenaga kerja (borongan atau harian lepas dari musiman) yang bekerja pada proyek tersebut kedalam Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK).

3. 1. 5 Struktur Organisasi PT Jamsostek (Persero)

Organisasi PT. Jamsostek (Persero) terdiri atas unit Kantor Pusat dan Kantor Daerah. Unit kerja Kantor Pusat terdiri dari unit kerja di bawah Direktur Utama dan enam Direktorat. Unit kerja Kantor Daerah terdiri dari Kantor Wilayah (Kanwil) dan Kantor Cabang (Kacab). Bagan struktur organisasi PT. Jamsostek (Persero) sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor : KEP/111/032013 tentang Struktur Organisasi, gambar bagan Struktur Organisasi PT. Jamsostek (Persero) adalah sebagai berikut:

(11)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Jamsostek (Persero)

(12)

PT. Jamsostek (Persero) telah mengalami beberapa kali perubahan struktur organisasi dalam beberapa tahun belakangan, perubahan ini merupakan upaya untuk membuat PT. Jamsostek (Persero) lebih fokus kepada pengelolaan kepesertaan Jamsostek. Berikut susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT. Jamsostek (Persero):

Susunan Dewan Komisaris PT Jamsostek (Persero)

Dewan Komisaris PT. Jamsostek (Persero) ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-11/MBU/2013 tentang “Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja” tanggal 15 Februari 2013, dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-155/MBU/2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Komisaris Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja, berikut adalah anggota Dewan Komisaris PT. Jamsostek (Persero):

a. Komisaris Utama : Denny Indrayana

b. Komisaris : Herry Purnomo

c. Komisaris : Herman Hidayat, SH

d. Komisaris : Prof. DR. Mathius Tambing, M. Si e. Komisaris : Iskandar Maula, SH. MM

f. Komisaris : Bambang Wirahyoso, SE

g. Komisaris : Haryadi BS. Sukamdani

Susunan Dewan Direksi PT Jamsostek (Persero)

Dewan Direksi PT. Jamsostek (Persero) ditetapkan berdasarkan Keputusan Meteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-295/MBU/2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan

(13)

(Persero) PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja, tanggal 8 Agustus 2012, berikut adalah Anggota-anggota Dewan Direksi PT. Jamsostek (Persero):

a. Direktur Utama : Elvyn G. Masassya b. Direktur Umum dan SDM : Amri Yusuf c. Direktur Perencanaan,

Pengembangan dan Informasi : Agus Supriyadi d. Direktur Kepesertaan : Junaedi

e. Direktur Pelayanan : Achmad Riadi f. Direktur Investasi : Jeffry Haryadi PM. g. Direktur Keuangan : Herdy Trisanto

3. 1. 6 Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero)

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan PT. Jamsostek (Persero) telah mengalami perubahan. Menurut Akta Notaris Nomor: 25 tanggal 29 Agustus 2008 notaris Nanda Fauz Iwan, SH. M.kn dicantumkan dalam pasal 3 dari maksud dan tujuan serta kegiatan usaha adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya dan khususnya mewujudkan peningkatan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja beserta keluarganya melalui Sistem Jaminan Sosial, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan untuk menghasilkan jasa bermutu tinggi dan dapat bersaing dengan kuat untuk mengingkatkan nilai manfaat bagi peserta dan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perusahaan terbatas.

Perusahaan dapat pula mendirikan atau menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan peningkatan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja, secara sendiri-sendiri maupun bersama dengan badan

(14)

lainnya selama tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar. Ketentuan anggaran dasar awalnya ditentukan melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor: 1450/KMK.013/1990 tanggal 16 November 1990, Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Jamsostek (Persero) tentang perubahan Anggaran Dasar tanggal 27 Maret 2003, yang setelah itu mengalami perubahan sesuai dengan salinan Akta Notaris Elly Halida, SH No.26 tanggal 30 Juni 2011 tentang peningkatan modal dasar dan modal yang ditempatkan. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Dirjen Administrasi Hukum Umum Nomor: AH-AH.01.10-24953 tanggal 2 Agustus 2011.

3. 1. 7 Penghargaan-penghargaan PT Jamsostek (Persero)

Beberapa penghargaan diterima oleh PT. Jamsostek atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik, antara lain sebagai berikut:

a. Memperoleh sertifikat ISO 9001-2008 untuk Kantor Pusat.

b. Peringkat Pertama Annual Report Award (ARA) 2011 untuk Kategori BUMN Keuangan Non Listed.

c. Peringkat Pertama Inovasi GCG BUMN Terbaik Tahun 2012 oleh BUMN Track.

d. Peringkat Kedua Kategori BUMN untuk Survey Prakarsa Antisuap (SPAK) Tahun 2011 oleh KPK.

e. Peringkat Terbaik Pertama atas Penyajian Makalah GCG dalam Perspektif Budaya oleh IICG.

(15)

f. Peringkat 19 dari 191 kategori umum Kementerian BUMN, BAPEPAN-LK, BI, KNKG, IAI, DITJEN Pajak, BEJ pada tanggal 14 September 2011.

g. Peringkat Pertama survey Integritas Pelayanan Publik Tahun 2011 untuk kategori BUMN dan Peringkat Ketiga untuk kategori umum dengan nilai 7,52 oleh KPK pada November 2011.

h. Rekor MURI kategori pendaftaran UKM DKI Jakarta menjadi peserta Program Jamsostek terbanyak dalam 2 minggu, 15 Januari 2011. i. Rekor MURI kategori pemberian jumlah penerima bea siswa kepada

12.250 pelajar dan mahasiswa anak peserta jaminan sosial senilai Rp29,4 miliar yang dilakukan serempak di 121 kantor cabang Jamsostek oleh MURI pada tanggal 2 Mei 2011.

j. AMH 2011 Sebagai Peringkat Pertama website kategori Pelayanan Informasi melalui internet untuk kelompok BUMN/BUMD oleh BAKOHUMAS pada tanggal 25 Oktober 2011.

k. Corporate Governance Perception Index Award 2010 untuk kategori Perusahaan Negara Dengan Tata Kelola yang Baik oleh IICG dan Majalah SWA pada tanggal 19 Desember 2011.

3. 2 Metode Penelitian 3. 2. 1 Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini membutuhkan serangkaian data dari sumber untuk dianalisis, data tersebut dibedakan menjadi data primer dan data sekunder.

(16)

a. Data Primer

Data yang diperoleh, dikumpul dan diolah dari hasil wawancara atau keterangan yang sudah diberikan oleh nasasumber bertempat di Kantor Pusat Jamsostek, yang beralamat di Jl. Jendral Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari studi kepustakaan dengan mempelajari peraturan yang berlaku yang didapat dari website BUMN, website Jamsostek, buku-buku dan literatur-literatur yang berhubungan dengan topik yang dibahas.

2. Objek Penelitian

Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah diterapkan di PT. Jamsostek (Persero) dan dianut oleh setiap Insan Jamsostek yang bertempat di Kantor Pusat Jamsostek, yang beralamat di Jl. Jendral Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan.

3. 2. 2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Studi Literatur

Data yang diperoleh dari studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku, jurnal, majalah, website, literatur dan sumber lainnya yang berhubungan dengan topik pembahasan.

(17)

Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber yaitu dengan Kepala Kesekretariatan Umum, Bapak Imam Santoso di Biro Sekretariat Perusahaan PT. Jamsostek (Persero) di Kantor Pusat Jamsostek, yang beralamat di Jl. Jendral Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan.

3. 2. 3 Metode Analisis Data

Penelitian ini memakai jenis data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa keterangan atau kata-kata biasa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dimana penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya mengenai subyek yang diteliti.

Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan penerapan Good Corporate Governance (GCG) di perusahaan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada BUMN dan kualitas penerapan GCG di perusahaan yang bersangkutan.

3. 3 Informasi mengenai Good Corporate Governance pada PT Jamsostek (Persero)

Prinsip-prinsip Good Corporate Governance telah dipegang teguh oleh seluruh korporasi yang ada pada saat ini. Demikian juga halnya dengan PT. Jamsostek (Persero) yang dapat dengan stabil memaksimalkan nilai perusahaan

(18)

dengan cara menjalankan prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan keadilan. Inilah yang menjadi bukti selama ini bahwa PT. Jamsostek (Persero) selalu menjadi profesional yang terbaik dibidangnya.

Pihak manajemen PT Jamsostek (Persero) telah membangun Kebijakan Good Corporate Governance, berikut dengan semua penerapannya, sebagai salah satu pedoman utama pengembangan perusahaan di masa depan. Pengembangan dan penerapan tata kelola perusahaan yang berpegangan pada best-practice standards di lingkungan kerja PT. Jamsostek (Persero) diharapkan mampu mewujudkan semua kepentingan segenap stakeholders secara merata, dan juga membuka peluang bagi pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan bagi perusahaan.

PT. Jamsostek (Persero) bertujuan membangun budaya Good Corporate Governance, yaitu untuk sebagai alat mencapai visi, misi dan nilai perusahaan. Untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kinerja finansial dan operasional. Sebagai pedoman bagi seluruh Insan Jamsostek dan menjaga kesimbangan antara check and balances, serta untuk meningkatkan peran dan kepedulian atau tanggung jawab terhadap lingkungan atau yang sering disebut dengan Corporate Social Responsibility.

PT. Jamsostek (Persero) telah berpegang teguh pada keberhasilan penerapan implementasi tata kelola perusahaan (GCG) dari 3 unsur, yaitu compliance, comformance, dan Performance. Dengan unsur-unsur tersebut PT. Jamsostek (Persero) menerapkan Good Corporate Governance dengan tujuan seluruh Insan Jamsostek agar dapat memegang teguh prinsip-prinsip dasar dari GCG.

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Jamsostek (Persero)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Download Ribuan Bank Soal Matematika di :

Skripsi berjudul Implementasi Program Pengelolaan sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Perum Perhutani Unit II di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo

Republika juga mengangkat konstruksi yang sama dengan MI mengenai Hamas, bahwa Hamas-lah kelompok yang peduli dan memikirkan kebutuhan rakyat Palestina, maka

Tujuan dari penelitian ini ada- lah untuk mengetahui pengaruh pelarut partisi pada kandungan senyawa fenolat dan aktivitas antioksidan yang meliputi aktivitas antioksidan

Dalam rangka menciptakan Pasar Modal yang wajar, teratur dan efisien serta mampu bersaing dalam era perdagangan bebas, diperlukan upaya untuk meningkatkan kinerja Perusahaan Efek

Kedalaman kemiskinan menunjukkan rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap batas miskin (garis kemiskinan), sedangkan keparahan kemiskinan menunjukkan

Gambar 1.1 Kondisi Kamar Mandi Sekolah SD Tut Wuri Handayani Menyadari akan pentingnya peranan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat