• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PERUSAHAAN SEBAGAI OBJEK PROGRAM PEMBEKALAN PENSIUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PERUSAHAAN SEBAGAI OBJEK PROGRAM PEMBEKALAN PENSIUN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PERUSAHAAN SEBAGAI OBJEK PROGRAM

PEMBEKALAN PENSIUN

4.1 Gambaran Umum Kondisi PT. Bank Internasional Indonesia

Tbk

Didirikan sebagai bank komersial dengan nama PT. Bank Internasional Indonesia pada tahun 1959, dan ditetapkan menjadi bank umum devisa pada tahun 1988. BII kemudian melakukan Penawaran Umum Saham di tahun 1989, dan terus melebarkan sayapnya hingga menjadi salah satu bank devisa swasta nasional terkemuka di Indonesia. Hal ini diwujudkan dengan berbagai penghargaan yang diterima BII, dari berbagai institusi dalam maupun luar negeri, baik di bidang layanan maupun dalam implementasi teknologi.

Menyusul krisis moneter yang menyerang Asia di tahun 1997, BII mendapat kepercayaan dari pemerintah Indonesia untuk mengikuti program rekapitulasi perbankan nasional. Konsolidasi merupakan langkah strategis yang dilakukan BII di tahun 2002. Perbaikan struktur permodalan melalui mekanisme right issue telah dilakukan. Selain memperbaiki struktur permodalan, tugas berat yang telah diselesaikan manajemen BII adalah mengembalikan tingkat kepercayaan masyarakat. Melalui tema perpaduan, manajemen menyampaikan pentingnya menyatukan segala kehandalan yang dimiliki insan BII, untuk menyediakan layanan dan produk perbankan kepada nasabah yang beragam.

(2)

Tahun 2002 ditutup dengan peningkatan kinerja yang menggembirakan, yang terlihat dari angka-angka indikator awal seperti jumlah simpanan sebesar Rp 29,5 trilyun yang sebelumnya di bulan Mei sebesar Rp 23,3 trilyun, melebihi jumlah pada saat krisis. Rasio NPL pada 31 Desember 2002 sebesar 9,02% menurun drastis dibandingkan dengan 31 Desember 2001 yang mencapai 60,98%.

Saat ini, PT. Bank Internasional Indonesia Tbk merupakan salah satu bank yang masuk kedalam jajaran 6 besar bank dengan total asset terbesar di Indonesia, yaitu Rp 33,7 Trilyun pada Maret 2004. Dengan jumlah nasabah lebih dari dua juta rekening di 250 lebih kantor cabang (4 diantaranya di luar negeri). Jaringan perbankan online di seluruh Indonesia, yang didukung dengan ATM sebanyak 700 unit, dan terhubung ke 3000 ATM ALTO yang tersebar di seluruh Indonesia, serta 8000 ATM Cirrus di seluruh dunia. Juga debit card yang dapat digunakan di 5,6 juta merchant yang tersebar di seluruh dunia. BII juga merupakan satu-satunya bank di Indonesia yang menyediakan ATM dalam mata uang dollar Amerika. Selain juga dikenal sebagai salah satu pendahulu pada layanan virtual banking, termasuk didalamnya fasilitas Internet Banking, Corporate Online Banking (CoolBanking), dan Phone Banking. Selain menyediakan layanan untuk pribadi istimewa yakni Platinum baik untuk nasabah regular dan maupun nasabah yang ingin menikmati layanan berbasis syariah.

BII memiliki baik wahana yang diperlukan guna memainkan peran kunci di sektor perbankan nasional. Dengan berbagai pembaharuan yang telah dan sedang dilakukan oleh manajemen baru, dan dengan didukung oleh kurang lebih 8000 orang karyawan, BII siap untuk melayani nasabahnya dengan lebih baik dan peduli.

(3)

Setelah melaksanakan berbagai kegiatan transformasi dan restrukturisasi sepanjang 2002, kini BII dengan bangga memperkenalkan identitasnya yang baru, yang mencerminkan semangat baru dan keinginan yang lebih kuat untuk memberikan rangkaian produk dan layanan berkualitas dan berstandar Internasional kepada para nasabahnya, namun tetap mempertahankan sentuhan local Indonesia.

Logo baru BII mengunakan junis huruf kecil dengan tampilan desain “muda” dan progresif. Dia titik merah yang terhubung, melambangkan interaksi manusia yang saling berkomunikasi dan bertatap muka. Melalui interaksi dan komunikasi ini, BII mengenal nasabahnya dengan lebih baik, menjalin kemitraan, dan kerjasama bisnis yang menguntungkan. Hubungan antar sesama insan BII, maupun antara insan BII dengan nasabah dan stakakeholder lainnya, terjalin dalam kerja sama tim yang professional.

Begitu juga dengan visi, nilai-nilai perusahaan, kepribadian karyawan BII dan positioning yang diusung BII dengan identitas barunya mencerminkan semangat perubahan menuju bank yang sehat dan professional. Adapun visi BII “Menjadi Bank lokal terbaik yang diakui memiliki kualitas, pelayanan dan inovasi produk berstandar internasional”, nilai-nilai perusahaan yang menjiwai semangat Transparansi (terus terang, terbuka, komunikasi yang jelas); Integritas (taat terhadap prinsip, jujur, dan bertanggung jawab); Profesionalisme (sikap kehati-hatian, berorientasi pada prestasi, memiliki motivasi serta komitmen tinggi terhadap kepuasan nasabah); Cerdas (kreatif, berpikir ke depan, antisipatif, pandai); Mumpuni (ahli, berpendidikan, terlatih, menjadi yang terbaik dibidangnya untuk menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan); kepribadian karyawan BII yang

(4)

tercermin dalam 5C (Creative – Kreatif, Clever – Pandai, Committed – Sungguh-sungguh, Caring – Peduli, dan Cutting Edge – Unggul) serta positioning BII sebagai bank yang mampu memberikan layanan serta produk perbankan berstandar internasional kepada nasabah perorangan maupun perusahaan di Indonesia dan mampu menjadi mitra usaha untuk membina hubungan jangka panjang yang menguntungkan, yang memberikan kemudahan serta kenyamanan layanan perbankan.

Perubahan identitas perusahaan yang baru dengan kepemimpinan manajemen baru BII mambawa angin segar menuju bank yang dapat berkompetisi baik secar lokal maupun internasional. Dengan mengusung moto “True Local Bank, World Class Standard” menunjukkan keseriusan BII untuk mengenal, mengerti dan memahami kebutuhan serta keinginan nasabah melalui produk-produk inovatif yang dikeluarkan demi memberikan kemudahan, kecepatan, dan ketepatan pelayanan yang berkualitas dengan standar internasional bagi setiap nasabahnya.

Divestasi PT Bank Internasional Indonesia, Tbk yang dilakukan oleh BPPN telah berjalan dengan baik sehingga kepemilikan saham Pemerintah sebesar 92,06% telah beralih 51% nya ke Temasek Holding yang berpusat di Singapura dengan manggandeng Bank KookMin dari Korea dengan penanda tanganan Sales Purchase Agreement (SPA) pada tanggal 20 November 2003. Kemudian dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untukl melakukan pergantian managemen pada tanggal 16 Desember 2003. Dengan pergantian pucuk pimpinan di PT Bank Internasional Indonesia Tbk, mereka menunjukkan perhatian khusus

(5)

terhadap Sumber Daya Manusia di BII yang merupakan bagian dari Strategi Manajemen.

4.1.1 Kerangka Identitas PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk 1. Visi

Menjadi bank lokal terbaik yang diakui memiliki kualitas, pelayanan dan inovasi produk berstandar Internasional.

2. Misi

PT Bank Internasional Indonesia Tbk memiliki visi ke depan menjadi bank lokal terbaik yang diakui memiliki kualitas, pelayanan dan inovasi produk berstandar Internasional. Dalam mencapai visi tersebut BII memiliki 5 pilar antara lain :

a. Financial Market

Setting example as trusted financial institution in Indonesia. b. Community

Contributing to the development in areas which we operate. c. Customers

Ensuring customers satisfaction through excellent service and products

d. Employees

Providing carrer development for committed employees e. Shareholder

(6)

Berikut ini pada gambar 4.1 merupakan gambaran dari 5 pilar misi BII

ambar 4.1 Visi dan Misi PT. Bank Internasional dalam menopang visinya secara berkelanjutan.

G Indonesia

3. Nilai-nilai Perusahaan

rofesionalisme, Cerdas, dan Mumpuni

ikasi yang jelas. 2.

, jujur dan bertanggung jawab. VISION

To be the best Indonesian Commercial Bank Recognized as The World Class Standard for Quality, Service and Product

Innovation

MISSION

Financial Market Community Customers Employees Shareholders

“Setting example as trusted financial institution in Indonesia” “Contributing to the development in the areas around which

we operate” “”Achieving superior shareholder values” “Providing career development for committed employees” “Ensuring customer satisfaction through excellent service and

products”

True Local Bank. World Class Standard

Transparansi, Integritas, P 1. Transparansi (transparency)

Terus terang, terbuka, komun Integritas (integrity)

(7)

3. Profesionalisme (professionalism)

pada prestasi memiliki motivasi

4.

epan, antisipatif, pandai. 5.

erlatih, manjadi yang terbaik di bidangnya

4. Kepribadian

ve), Pintar (Clever), Sungguh-sungguh (Committed),

an mengembangkan produk dan jasa perbankan baru yang

2.

al, cepat, cekatan dan bijak dalam bekerja.

tuk senantiasa menghasilkan yang lebih baik.

serta senantiasa memperhatikan kenyamanan nasabah maupun sesama kayawan.

Sikap kehati-hatian, berorientasi

serta komitmen tinggi terhadap kepuasan nasabah. Cerdas (ingenuity)

Kreatif, berfikir ke d Mumpuni (adeptness) Ahli, berpendidikan, t

untuk menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan.

Kreatif (Creati

Peduli (Caring), dan Unggul (Cutting Edge) 1. Kreatif

Kemampu

unik serta relevan terhadap kebutuhan pasar. Pintar Intelektu 3. Sungguh-sungguh Memiliki dedikasi un 4. Peduli Peduli

(8)

5. Unggul

Memiliki teknologi mutakhir guna meningkatkan kecanggihan n proses perbankan yang dijalankan.

5. Pos

Bank yang mampu memberikan layanan serta produk perbankan ar internasional kepada nasabah perseorangan maupun perusah rbankan secara 6. produk da itioning yang berstand

aan di Indonesia dan mampu menjadi mitra usaha untuk membina hubungan jangka panjang yang menguntungkan, yang memberikan kemudahan serta kenyamanan layanan perbankan.

Posisi ini dicapai melalui penggunaan teknologi mutakhir guna mengupayakan pengembangan produk maupun palayanan pe

terus-menerus, sesuai tuntutan nasabah yang kian meningkat.

Tampilan keseluruhan BII dengan Logo Baru

Gambar 4.2 Logo Baru BII

Tampilan logo baru BII dapat dilihat pada gambar 4.1. Mencerminkan seb

nis huruf kecil dengan tampilan design agai berikut :

• Modern serta Kontemporer Logo baru BII mengguakan je “Muda” dan progresif.

(9)

• Percaya diri dan bersahabat

Huruf-huruf BII tampil secara kuat namun Luwes n

dalam melayani aksi antar karyawan.

4.2 Program Pensiun di PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk

Program pensiun pada PT. Bank Internasional Indonesia pada umumnya

mengac

Pasal 167

(1)Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh karena memasuki usia pensiun dan apabila pengusaha telah mengikutkan pekerja/buruh pada p siun yang iurannya dibayar penuh oleh pengusaha, maka pekerja/buruh tidak berhak mendapatkan uang pesangon

esangon 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2) dan uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan

an dengan uang pesangon yaitu uang pensiun yang premi/iurannya dibayar oleh pengusaha.

• Huruf-huruf rancangan tanga

Mengesankan kehangatan dan kepedulian BII nasabahnya maupun dalam inter

hampir sama dengan perusahaan – perusahaan lainnya. Program pensiun yang ada u pada Undang – Undang Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 pada pasal 167. Pasal 167 tersebut dapat dilihat dibawah ini.

rogram pen

sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (3), tetapi tetap berhak atas uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4).

(2)Dalam hal besarnya jaminan atau manfaat pensiun yang diterima sekaligus dalam program pensiun se-bagaimana dimaksud dalam ayat (1) ternyata lebih kecil daripada jumlah uang p

uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4), maka selisihnya dibayar oleh pengusaha.

(3)Dalam hal pengusaha telah mengikutsertakan pekerja/buruh dalam program pensiun yang iurannya/premi-nya dibayar oleh pengusaha dan pekerja/buruh, maka yang diperhitungk

(10)

(4)Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dapat diatur lain dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.

hubungan kerja karena usia pensiun pada program pensiun maka pengusaha wajib memberikan kepada pekerja/buruh uang pesangon sebesar 2

(3), dan ayat (4) tidak menghilangkan hak pekerja/buruh atas jaminan hari tua yang bersifat wajib sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

Dan untuk masalah kompensasinya, PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk juga mengikuti Undang – Undang Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 pasal 156. Isi dari pasal 156 dapat dilihat dibawah ini:

(1)Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima.

u) tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 (dua) tahun, 2 (dua) bulan upah;

(tiga) tahun, 3 d. tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 (empat) tahun, 4 e. at) tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 (lima) tahun, 5 f. ahun atau lebih, tetapi kurang dari 6 (enam) tahun, 6 (5)Dalam hal pengusaha tidak mengikutsertakan pekerja/buruh yang mengalami pemutusan

(dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4).

(6)Hak atas manfaat pensiun sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat

berlaku.

Pasal 156

(2)Perhitungan uang pesangon sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) paling sedikit sebagai berikut :

a. masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun, 1 (satu) bulan upah; b. masa kerja 1 (sat

c. masa kerja 2 (dua) tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 (tiga) bulan upah;

masa kerja 3 (tiga) (empat) bulan upah; masa kerja 4 (emp (lima) bulan upah; masa kerja 5 (lima) t (enam) bulan upah;

(11)

g. masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 7 (tujuh) tahun, 7 (tujuh) bulan upah.

h. masa kerja 7 (tujuh) tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 (delapan) tahun, 8 (delapan) bulan upah;

(3)P h am ayat

(1) ditetapkan sebagai berikut :

n atau lebih tetapi kurang dari 6 (enam) tahun, 2 (dua) bulan upah;

n upah; ;

ah;

ah; ah;

(4)Uang penggantian hak yang seharusnya diterima sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi :

yang belum diambil dan belum gugur;

b. biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ketempat

ngon dan/atau uang penghargaan d.

(5)Perubahan perhitungan uang pesangon, perhitungan uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), ayat (3),

i. masa kerja 8 (delapan) tahun atau lebih, 9 (sembilan) bulan upah. er itungan uang penghargaan masa kerja sebagaimana dimaksud dal

a. masa kerja 3 (tiga) tahu

b. masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 (sembilan) tahun, 3 (tiga) bula

c. masa kerja 9 (sembilan) tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas) tahun, 4 (empat) bulan upah

d. masa kerja 12 (dua belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 (lima belas) tahun, 5 (lima) bulan up

e. masa kerja 15 (lima belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 (delapan belas) tahun, 6 (enam) bulan upah;

f. masa kerja 18 (delapan belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 (dua puluh satu) tahun, 7 (tujuh) bulan up

g. masa kerja 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 (dua puluh empat) tahun, 8 (delapan) bulan up

h. masa kerja 24 (dua puluh empat) tahun atau lebih, 10 (sepuluh ) bulan upah.

a. cuti tahunan

dimana pekerja/buruh diterima bekerja;

c. penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% (lima belas perseratus) dari uang pesa

masa kerja bagi yang memenuhi syarat;

hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.

(12)

4.2.1 Formula Pesangon di BII

Berdasarkan formula pesangon standar dari pemerintah yang terkand

Tabel 4.1 Tabel Formula Pesangon

Masa Kerja (mk) U P U P M K U P H Total ung di dalam Undang – undang no 13 pasal 156 di atas, BII mengeluarkan suatu formula khusus yang memberikan benefit lebih baik terhadap karyawan mereka. Adapun formula tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1. mk < 1th 2 x 1 0 0.3 2.3 1th ≥ mk > 2th 2 x 2 0 0.6 4.6 2th ≥ mk > 3th 2 x 3 2 1.2 9.2 3th ≥ mk > 4th 2 x 4 2 1.5 11.5 4th ≥ mk > 5th 2 x 5 3 1.95 14.95 5th ≥ mk > 6th 2 x 6 3 2.25 17.25 6th ≥ mk > 7th 2 x 7 4 2.7 20.7 7th ≥ mk > 8th 2 x 8 4 3 23 8th ≥ mk > 9th 2 x 9 5 3.45 26.45 9th ≥ mk > 10th 2 x 9 5 3.45 26.45 10th ≥ mk > 11th 2 x 9 6 3.6 27.6 11th ≥ mk > 12th 2 x 9 6 3.6 27.6 12th ≥ mk > 13th 2 x 9 7 3.75 28.75 13h ≥ mk > 14th 2 x 9 7 3.75 28.75 14th ≥ mk > 15th 2 x 9 8 3.9 29.9 15th ≥ mk > 16th 2 x 9 8 3.9 29.9 16th ≥ mk > 17th 2 x 9 9 4.05 31.05 17th ≥ mk > 18th 2 x 9 9 4.05 31.5 18th ≥ mk > 19th 2 x 9 10 4.2 32.2 19th ≥ mk > 20th 2 x 9 01 4.2 32.2 20th ≥ mk > 21th 2 x 9 11 4.35 33.35 21th ≥ mk > 22th 2 x 9 11 4.35 33.35 22th ≥ mk > 23th 2 x 9 12 4.5 34.5 23th ≥ mk > 24th 2 x 9 12 4.5 34.5 mk ≥ 24th 2 x 9 13 4.65 35.65

(13)

m k : masa kerja p : uang pesangon

rgaan masa kerja

an hak (15% dari total up dan upmk)

enghitung jumlah

ormula di atas ini, diberikan untuk karyawan yang memasuki masa pensiun

la di atas, BII juga memiliki sebuah formula lain yang saat ini

Tabel 4.2 Tabel Formula Pesangon Khusus

Masa kerja Standar pemerintah B I I (150%) u

u p m k : uang pengha u p h : uang pengganti

total : adalah faktor pengali yang dipakai untuk m pesangon yang akan diterima oleh kandidat

F

normal, karyawan yang mengambil paket pensiun dini (umur 40 tahun s/d 45 tahun), dan bagi karyawan yang memiliki pasangan kawin yang juga bekerja di BII.

Selain formu

digunakan untuk menghitung pesangon Program Pengunduran Diri Sukarela yang dikhususkan bagi karyawan pada posisi Keamanan (satpam), Pengemudi, Pramubakti, Operator Telepon, dan Ekspedisi. Adapun formula yang dipakai dapat dilihat pada tabel 4.2.

mk < 1th 2.3 3.45 1th ≥ mk > 2th 4.6 6.9 2th ≥ mk > 3th 6.9 10.35 3th ≥ mk > 4th 11.5 17.25 4th ≥ mk > 5th 13.8 20.7 5th ≥ mk > 6th 16.1 24.15 6th ≥ mk > 7th 19.55 29.325 7th ≥ mk > 8th 21.85 32.775 8th ≥ mk > 9th 24.15 36.225 9th ≥ mk > 12th 25.3 37.95 12th ≥ mk > 15th 26.45 39.675 15th ≥ mk > 18th 27.6 41.4 18th ≥ mk > 21th 28.45 42.675 21h ≥ mk > 24th 29.9 44.85 mk ≥ 24 54.2 81.3

(14)

4.2.2 Prosedur Teknis Pelaksanaan Pensiun

Prosedur Teknis Pelaksanaan Pensiun yang ada di BII adalah sebagai berikut :

• Usia Pensiun Normal adalah 55 tahun 6 bulan (55,5 tahun) • Usia Pensiun Dini adalah di antara 40 tahun dan 45 tahun

• Untuk pensiun normal, kandidat akan diberikan surat pemberitahuan yang pada intinya digunakan untuk memberitahukan atau mengingatkan kandidat akan masa pensiun mereka yang akan segera mereka masuki. Surat pemberitahuan ini juga ditembuskan ke masing – masing cabang di mana kandidat sedang aktif bekerja saat itu.

• Lalu pada saat satu bulan sebelum kandidat memasuki umur lima puluh tahun (pada saat berusia 44 tahun 11 bulan), kandidat akan dikirimi surat pemberitahuan kedua yang di dalamnya terdapat perhitungan hak dan kebajiban yang dimiliki oleh kandidat yang bersangkutan.

• Pada saat kandidat memasuki usia lima pulh tahun, BII akan mengeluarkan seluruh hak – hak yang dimiliki oleh kandidat, termasuk uang pesangon dan ‘rapelan’ gaji untuk enam bulan terakhir.

• Di saat enam bulan terkhir, adalah merupakan masa yang disediakan oleh BII agar kandidat mulai dapat menyesuaikan diri terhadap

(15)

keadaan atau masa pensiun yang akan mereka jalani. Di mana tiap kandidat tidak lagi diberikan pekerjaan yang berat, hanya berupa pekerjaan – pekerjaan ringan agar mereka lebih dapat beradaptasi dengan masa pensiun.

Gambar

Tabel 4.1 Tabel Formula Pesangon
Tabel 4.2 Tabel Formula Pesangon Khusus

Referensi

Dokumen terkait

Purwanto (2005) menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hal yang dapat mempengaruhi sikap atau perilaku seseorang yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai

Perlakuan pupuk eceng gondok yang tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap berat tongkol berkelobot jagung semi disebabkan oleh beberapa faktor lingkungan

Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan jumlah ekspresi Bax pada sediaan bahan biologi tersimpan berupa blok parafin untuk mengetahui pengaruh pemberian

pantai dan fasilitas darat, hotel dan kapasitas kamar serta restoran dan ketersediaan kursi pada restoran yang ada sepanjang pantai Timur Pulau Bali digunakan sebagai parameter

Menganalisa suatu permasalahan penyebab kecacatan terhadap produk Bracket Comp jack, yang terjadi dilapangan menggunakan ishikawa diagram dengan tujuan memperoleh

Bagi sebagian orang awam di Jawa mengartikan nasihat tersebut sebagai sikap “menerima keadaan”, dengan kata lain terdapat sikap tidak berusaha untuk berubah atau atau

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

Untuk metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis berganda yang diperkuat dengan Uji Normalitas, Uji Multikolonieritas, Uji