EFFECT OF GA3 AND DIPPING PERIOD OF FLOWERING SHALLOT SEED OF CUT SUMENEP
Oleh:
Sartono Putrasamedja dan Anggoro Hadi Permadi Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang Bandung
(Diterima: 11 September 2004, disetujui: 27 September 2004) ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh informasi tentang lama perendaman dan campuran larutan GA3 terhadap pengaruh pembungaan umbi bawang merah kultivar Sumenep yang telah siap ditanam, dipotong sepertiga bagian atasnya kemudian dibiarkan sehari lalu direndam dalam larutan GA3 dengan campuran 0, 10, 20, dan 40 ppm selama 10, 20, 40, dan 80 menit. Setelah disimpan sehari kemudian ditanam dalam rumah kaca menurut Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dengan tiga ulangan. Percobaan dilakukan di Kp. Margahayu Lembang dari bulan Oktober 2002 sampai dengan Januari 2003. Hasil percobaan menunjukan bahwa: campuran gas GA3 juga berpengaruh terhadap tinggi tanaman, makin tinggi campuran cenderung makin pertumbuhan tinggi tanaman; campuran GA3 juga berpengaruh terhadap jumlah anakan perrumpun, makin tinggi campuran makin sedikit jumlah anakan; campuran GA3 sampai dengan 40 ppm dan lama perendaman sampai 80 menit tidak dapat merangsang terjadinya pertumbuhan tangkai bunga.
Kata Kunci: GA3, Perendaman, Konsentrasi, Bawang merah ABSTRACT
The aim of the research is to get information about submersion of experienced and GA3 lateness mixed indifferent effect of the flowering shallot bulp Sumenep cultivar which prepared to engage, one third of the upper part of shallot bulb seed of cut. Sumenep was cut and dipped in 0, 10, 20 and 40 ppm. GA3 solutions for 10, 20, 40 and 80 minutes. After wards the bulb stored was for one day in the room temperature and bulp then it was planted in the greenhouse in a RCDB with 3 replications. This experiment was carried out in Margahayu experimental garden at Lembang from October 2002 until January 2003. Results of the experiments showed that: GA3 mixed effects the height shallot plant, higher mixed tends to reduce plant height. GA3 mixed also is effects the number of split bulb per hill, higher mixed tends to reduce number of split per hill. (3). GA3 mixed up to 40 ppm and dipping period of to 80 minutes did not stimulate bolting.
menarik yaitu berwarna merah PENDAHULUAN
coklat pucat dan bentuk umbinya A s a m g i b b e r e l a t ( G A 3 )
lonjong serta berumur 2,5 sampai 3 merupakan bahan kimia yang
bulan. Sedangkan kultivar-kultivar mempunyai kemampuan untuk
bawang merah komersial yang lain merangsang berbunganya beberapa
peka terhadap penyakit antraknose, jenis tanaman termasuk yang
sehingga seringkali mengalami digunakan untuk membungakan
kegagalan pada pertanaman. Oleh pada bawang. Van Kampen dan
karena itu, sifat toleran atau W i e b o s c h ( 1 9 7 0 ) b e r h a s i l
ketahanan terhadap penyakit m e n i n g k a t k a n p e r s e n t a s e
antraknose dari kultivar Sumenep berbunganya bawang bombay
perlu diusahakan untuk ditransfer dengan cara merendam umbi dalam
ke dalam kultivar-kultivar bawang larutan GA3 300 ppm, tetapi pada
merah komersial lainnya, seperti kultivar Rijnsburger tidak berhasil
Bima Brebes, Kuning, Sidapurna, (Van der Meer dan Van Bannekom,
Maja, dan lain-lain. 1 9 7 3 ) . P e n g a r u h l a n g s u n g
Usaha untuk memindahkan penggunaan GA3 pada konsentrasi
ketahanan penyakit dari kultivar 50 sampai dengan 150 ppm
Sumenep ke dalam kultivar-kultivar berpengaruh terhadap pemanjangan
komersial lain terhambat oleh “batang” bawang bombay kultivar
ketidakmampuan kultivar Sumenep “Grano” telah terjadi segera
untuk berbunga secara alami setelah aplikasi GA3 tersebut
maupun secara buatan. Vernalisasi ( N a a m i e t a l . , 1 9 8 0 ) . P a d a
y a n g b i a s a d i g u n a k a n u n t u k penelitian pendahuluan pengaruh
membungakan bawang bombay GA3 terhadap kultivar Bima di
0
dengan suhu 9-12 C (Brewster, dataran tinggi Lembang pada musim
1987), telah dicobakan untuk penghujan menunjukan bahwa GA3
merangsang berbunganya kultivar pada konsentrasi rendah 40 ppm
Sumenep, namun masih belum dapat merangsang terjadinya bolting
berhasil (Romlah, 1989). Selain itu dan berbunganya kultivar tersebut
juga telah dicoba dari berbagai (Permadi, 1995), oleh karena itu
macam kultivar bawang merah penggunaan GA3 tersebut dicobakan
dibungakan secara alami yaitu: Bima pada kultivar Sumenep dengan
Brebes, Kuning Sidapurna, Maja maksud untuk dapat merangsang
Phillipina, Kuning Gombang, dan pembungaannya.
Sumenep ditanam pada ketinggian B a w a n g m e r a h k u l t i v a r
1600 m dari permukaan laut hampir Sumenep merupakan kultivar yang
s e m u a n y a b e r b u n g a k e c u a l i t o l e r a n t e r h a d a p p e n y a k i t
Sumenep. antraknose yang disebabkan oleh
Keberhasilan dalam percobaan cendawan colletotrichum dan
ini akan memecahkan suatu kendala memiliki kualitas umbi untuk
dalam membungakan kultivar bawang goreng yang terbaik, namun
Sumenep yang selama ini tidak warna dan bentuk umbinya kurang
penyemprotan insektisida curacron METODE PENELITIAN
dan fungisida Dithane M-45 dengan Penelitian dilaksanakan dari
konsentrasi masing-masing 1-2cc bulan Oktober 2002 sampai dengan
/ l atau 1-2 gr/ liter air. Januari 2003. Percobaan dilakukan
Peubah yang diamati adalah di kebun percobaan Balai Penelitian
sebagai berikut : Tanaman Sayuran Lembang.
1. Tinggi tanaman pada umur 50 Bahan penelitian berupa umbi
hari setelah tanam. bawang merah kultivar Sumenep
2. Jumlah anakan pada umur 55 hari yang telah siap tanam dengan tunas
setelah tanam. baru yang muncul dari dalam umbi,
1 3. Jumlah tanaman yang balting dan
masing-masing umbi dipotong ± / 3
berbunga. bagian atasnya dan disimpan pada
4. Bobot produksi saat panen. suhu kamar di labolatorium benih
5. Bobot kering tanaman (umbi dan selama satu hari. Selanjutnya umbi
daun) diamati setelah kering direndam dalam larutan GA3 dengan
eskape. konsentrasi 0, 10, 20, dan 40 ppm
Pengamatan bobot umbi kering (k , k , k , dan k ) selama 10, 20, 1 2 3 4
dilakukan pada saat tanaman sudah 40, dan 80 menit (L1, L2, L3, dan
mencapai kering eskape, yaitu 7 L4). Selesai perlakuan umbi
hari setelah panen. Umbi ditimbang dikeringanginkan pada suhu kamar
setiap plot pada setiap perlakuan. selama satu hari, kemudian ditanam
di dalam rumah kaca.
HASIL DAN PEMBAHASAN Rancangan percobaan yang
digunakan adalah rancangan acak Pengaruh Perlakuan
kelompok pola faktorial dengan 3 Dari hasil pengamatan dan ulangan di mana perlakuan terdiri analisis data antara perlakuan dari 4 macam campuran dan 4
campuran dan lamanya perendaman macam lama perendaman yang
tidak ada interaksi.
terdiri dari 16 kombinasi perlakuan Pada Tabel 1, terlihat bahwa setiap plot yang terdiri dari 16 hanya konsentrasi GA3 yang tanaman dengan jarak tanam 20 cm menujukkan pengaruh nyata x 10 cm dan jarak antar plot 40 cm. terhadap tinggi tanaman dan jumlah Agar tanaman tumbuh subur anakan. Kelihatannya pemberian dilakukan pemupukan dengan pupuk GA3 selain berdampak terhadap kotoran kuda dengan dosis 1,0
pertumbuhan, khususnya tinggi kg/m², TSP 15 gram/m², KCl 15
t a n a m a n p a d a b a w a n g p u t i h gr/m², dan UREA 10 gr/m² serta (Satsijati et al., 1999) juga ZA 20 gr/m², 2 kali, masing- berpengaruh yang sama pada masing setengah dosis pada saat bawang merah. Zat pengatur tanam dan pada umur 4 minggu tumbuh juga berpengaruh terhadap setelah tanam. tunas mikro yang positif (Winarsih
Untuk mengendalikan hama dan Prijono, 2000). d a n p e n y a k i t d i l a k u k a n
tinggi tanaman. Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan Tinggi tanaman pada kultivar
bawang merah Sumenep cenderung D a r i h a s i l p a n g a m a t a n makin memendek dengan makin t e r a k h i r m e n u n j u k a n b a h w a tingginya konsentrasi GA3. Hal ini konsentrasi GA3 juga berpengaruh bertentangan dengan sifat GA3 pada terhadap jumlah anakan per rumpun umumnya yaitu yang biasanya (Tabel 2).
justru berpengaruh memperpanjang Pengaruh konsentrasi GA3 ukuran sel, diduga pada konsentrasi terhadap jumlah anakan justru GA3 yang lebih tinggi dapat serupa dengan pengaruh tinggi m e n g h a m b a t k e c e p a t a n tanaman GA3 yang biasanya p e r t u m b u h a n t u n a s b a w a n g , merangsang pertumbuhan tunas sehingga pada sat pengukuran tinggi pada tanaman lain. Pada kultivar tanaman pada perlakuan konsentrasi bawang merah Sumenep ini justru yang lebih tinggi tanaman lebih menghambat pertumbuhan tunas, pendek. Sedangkan pada lama sehingga menurunkan jumlah perendaman antara 10 sampai 80 anakan dengan nyata, dengan lama menit tidak berpengaruh terhadap perendaman 10 sampai dengan 80
Tabel 1. Analisis ragam pengaruh campuran GA3 dan lama perendaman umbi terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah tanaman dipanen, berat basah, dan berat kering bawang merah kultivar Sumenep
menit tidak dapat menghasilkan atau Berat Basah dan Berat Kering
mempengaruhi pemanjangan batang Dari hasil pengamatan bobot
bawang merah kultivar Sumenep, pada hasil akhir menunjukan bahwa
kemungkinan karena konsentrasi tenyata, baik bobot basah maupun
GA3 terlalu rendah sebab pada bobot kering tidak ada perbedaan,
bawang bombay konsentrasi GA3 walaupun ada perbedaan terhadap
untuk merangsang balting dan tinggi tanaman dan jumlah anakan
pembungaannya antara 500 sampai m e n u n j u k a n b a h w a d a y a
1000 ppm (Corgan and Montano, f o t o s i n t e s i s t a n a m a n t i d a k
1975). Sedangkan pada konsentrasi mempengaruhi oleh GA3 baik
GA3 50-150 ppm hanya dapat k o n s e n t r a s i m a u p u n l a m a
mempercepat pembungaan bawang perendaman. Dengan demikian maka
bombay bila diaplikasikan pada saat hasil translokasi fotosintesis ke
awal pembentukan tangkai bunga dalam umbi tidak terhambat.
(Naamni et al, 1980). Selain dari Pembungaan Tanaman
hal diatas juga diduga bahwa cara Pembungaan tanaman bawang aplikasinya kemungkinannya masih merah diawali dengan terjadinya belum tepat.
pembentukan kuncup bunga pada Selain tabel di atas juga ujungnya. Campuran GA3 dengan diduga bah-wa cara aplikasinya 40 ppm dan perendaman dengan 80
Tabel 2. Pengaruh campuran GA3 dan lama perendaman umbi dalam Larutan GA3 terhadap Tinggi Tanaman, Jumlah anakan, Jumlah tanaman Dipanen, Bobot basah, dan
Bobot kering Umbi Bawang merah Kultivar Sumenep
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf nyata 5% uji DMRT.
Priyono, D. Suhardi dan Matsaleh. KESIMPULAN
2000. Pengaruh Zat Pengatur 1. GA3 sampai dengan konsentrasi Tumbuh IAA, dan 2. IP, pada 40 ppm berpengaruh menghambat Jaringan Kultivar Bakal Buah Pisang (Musa Paradisiaca L). p e r t u m b u h a n t a n a m a n d a n
Jurnal Hortikultura: 10 (3) : m e n g u r a n g i j u m l a h a n a k a n
183-190. bawang merah kultivar Sumenep.
Romlah. 1989. Pengaruh Vernalisasi 2. GA3 sampai dengan konsentrasi
terhadap Pembungaan Tiga 40 ppm yang diaplikasikan Kultivar Bawang Merah (Allium dengan merendam umbi bawang a s c a l o n i c u m L . ) . S k r i p s i
Faperta, Uninus, Bandung. merah Sumenep sampai dengan
8 0 m e n i t b e l u m d a p a t S a t s i j a t i , N a s m u n d a n H . Sumarjono. 1986. Pengaruh m e r a n g s a n g t e r j a d i n y a
Suhu Rendah dan Hormon GA3 pertumbuhan batang maupun
d terhadap Pembungaan dan
tangkai bunga. Hasil Umbi Bawang Putih
(Allium Sativum L.). Bal. Pent. Hort. Vol. XIV Edisi khusus no I.
Brewster, Z.L. 1987. Vernalization Simatupang, S. 1996. Pengaruh in the Onion a Quantitative Pertumbuhan Asam dan Cara
th
Approach. Proc. Of the 45 P e n y i r a m a n t e r h a d a p Easter School in Agric. Sci. P e r t u m b u h a n E k s p l a n Butterworth, London. Asparagus. Jurnal Hortikultura:
6 (1) : 6-9. Corgan, J.N. and J.M. Montano.
1 9 7 5 . B o l t i n g a n d O t h e r Sumarni, N. dan E. Sumiati. 2001. Responses of Onion (Allium Pengaruh Vernalisasi, Giberellin cepa L.) to Growth Regulating d a n A u k s i n t e r h a d a p Chemicals. J. Am. Sci. 100 (3) : Pembungaan dan Hasil Biji 273-275. B a w a n g M e r a h . J u r n a l
Hortikultura, II(1):1-8. Jawal, A.M., N.L.P. Indriyanti, S.
Hadiati, dan E. Mansyah. 1996. Surahmatkusomo, S.A. dan E. Pengaruh Konsentrasi Asam Sitorus. 1998. Pembungaan Giberelat dan Lama Perendaman dengan Zat Pengatur Tumbuh. terhadap Biji Manggis. Jurnal Jurnal Hortikultura: 8 (1) : Hortikultura, 6 (1): 1-5. 952-956.
Naami, F., H.D. Rabinowitch, and N. Van der Meer, Q.P. and J.L. Van Kedar. 1980. The Effect of GA3 Bennekom. 1973. Gibberellic Application on Flowering and Acid as a Gametocide for the Seed Production in Onion. J. Common Onion (Allium cepa Am. Soc. Hort. Sci. : 105-164. L.). Euphylica 22(2): 239-243:
229. Permadi, A.H. 1995. Penelitian
Pendahuluan Pengaruh GA3 Winarsih, S. dan Prijono. 2000. terhadap Pertumbuhan dan Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Pembungaan Bawang Merah terhadap Pembentukan Tunas Kultivar BIM Brebes. Laporan Mikro pada Asparagus Secara in penelitian Balitsa, Lembang. vitro. J. Hort. 10 (3) : 183 190. DAFTAR PUSTAKA