• Tidak ada hasil yang ditemukan

STEMAN 2014 ISBN: PROSIDING. Seminar Nasional Teknologi Manufaktur 2014 (STEMAN 2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STEMAN 2014 ISBN: PROSIDING. Seminar Nasional Teknologi Manufaktur 2014 (STEMAN 2014)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

STEMAN 2014 ISBN: 978-979-17047-5-5

PROSIDING

Seminar Nasional Teknologi Manufaktur 2014

(STEMAN 2014)

Tema:

Teknologi Manufaktur Sebagai Pendorong Produk

Industri Nasional

Bandung, 19-20 Agustus 2014 RINEKAMAYA

Politeknik Manufaktur Negeri Bandung Jl. Kanayakan No. 21 Oago

Bandung - 40135

Penyelenggara:

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BAN DUNG

Jln. Kanayakan 21, Dago-Bandung 40135

Homepeqe http://www.polman-bandung.ac.id Telepon : (022) 250 0241, Fax: (022) 2502649

(2)

STEMAN 2014 ISBN: 978-979-17047-5-5

Seminar Nasional Teknologi Manufaktur 2014 (STEMAN 2014)

Tema:

Teknologi Manufaktur Sebagai Pendorong Produk Industri Nasional Bandung, 19-20 Agustus 2014,

Politeknik Manufaktur Negeri Bandung RINEKAMAYA Editor: Siti Aminah, S.T., M.T. Nuryanti, S.T., M.Sc. Dewi Idamayanti, S.Sc., M.T. Desain Sampul:

Pramudiya Tri Hartadi

HakCipta (C)pada Penulis.

HakPublikasi pada Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (pOLMAN Bandung). Artikel pada prosiding ini dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial, dengan syarat tidak menghapus atau mengubah atribut penulis. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari Penerbit dan Penulis. Pemegang Hak Publikasi prosiding ini tidak bertanggung jawab atas tulisan dan opini yang dinyatakan oleh penulis dalam prosiding ini.

(3)

STEMAN 2014 ISBN 978-979-17047-5-5

K

ATA PENGANTAR

Prosiding ini berisi makalah-makalah yang dipresentasikan pada STEMAN2014, yaitu seminar dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-37 Politeknik Manufaktur

Negeri Bandung (pOLMAN Bandung) dalam bidang Rekayasa dan Teknologi

Manufaktur di Indonesia. STEMAN 2014 memilih tema Teknologi Manufaktur Sebagai Produk Industri Nasional.

Tujuan utama dari seminar ini adalah:

1. Meningkatkan kontribusi akademisi dan profesional dalam pengembangan rekayasa dan teknologi manufaktur.

2. Sebagai media diskusi dan pertukaran informasi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang rekayasa dan teknologi manufaktur.

3. Membangun komunikasi dan jaringan antara perguruan tinggi, industri, lembaga penelitian dan pihak lainnya yang terkait.

Topik-topik yang dibahas di dalam seminar dan prosiding ini rnehputi: 1. Rekayasa dan Teknologi Manufaktur untuk Pertanian, Pertambangan,

Otomotif, Elektronika, Lingkungan, Mitigasi Bencana, Energi Alternatif dan Terbarukan, Industri Kecil, dll.

2. Perancangan dan Pengembangan Produk Manufaktur 3. Teknologi Material & Metalurgi

4. Proses dan Teknologi Manufaktur

5. Mesin dan Peralatan Industri Manufaktur 6. Sistem Manufaktur

7. Sistem Kendali dan Mekatronika Industri Manufaktur 8. Sosio-Manufaktur

9. Topik-topik lainnya yang terkait dengan rekayasa dan teknologi manufaktur Seminar ini merupakan sarana diskusi ilmiah, komunikasi dan pertukaran informasi bagi para akademisi, peneliti, praktisi industri, pemerintah dan stakeholder lainnya dalam pengembangan rekayasa dan teknologi manufaktur. Panitia STEMAN 2014 menerima Extended Abstract sebanyak 75 hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas Jenderal Achmad Yani, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, Universitas Syiah Kuala Aceh, Universitas Trunojoyo Madura, Politeknik Merlimau dan Kolej Komuniti Jasin, Malaysia, dan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung-LiPI. Setelah melalui seleksi dan evaluasi oleh tim reviewer dan dewan editor, panitia memutuskan sebanyak 70 makalah dapat diterima untuk dipresentasikan dalam STEMAN2014. Hasil dari seminar nasional ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran untuk mendukung terbentuknya industri manufaktur nasional yang unggul dan meningkatnya daya saing bangsa.

(4)

STEMAN 2014

SUSUNAN PANITIA STEMAN 2014

Komite Program :

Ketua Anggota

Direktur POLMAN : Para Wadir POLMAN Tim Pengarah :

Prof. Dr. Ir. Isa Setiasyah Toha, M.Sc. (Direktur POLMAN Bandung) Prof. Dr. Ir. Yatna Yuwana M. (Dekan FTMD - ITB)

Prof. Dr. Ir. Tresna Priyana Soemardi, SE., M.S. (Universitas Indonesia) Dr. Zainal Arief, S.T., M.T. (Direktur PENS Surabaya)

Tim Penelaah :

Prof. Dr. Ir. Isa Setiasyah Toha, M.Sc. (pOLMAN Bandung/ITB) Prof. Dr. Ir. Yatna Yuwana M. (FTMD ITB)

Engr. Dr. Md Saidin Wahab (UTHM - Malaysia)

Ir. Dadet Pramadihanto, M.Eng., Ph.D. (PENS - Surabaya) Dr. Ismet P. Ilyas, BSMET, M.Eng.Sc. (pOLMAN Bandung) Dr. Carolus Bintoro, MT. (Politeknik Negeri Bandung) Dr. Ing. Yuliadi Erdani, M.Sc. (pOLMAN Bandung) Dr. Beny Bandanadjaya, ST., MT. (pOLMAN Bandung) Dr. Noval Lilansa, MT. (pOLMAN Bandung)

Dr. Amang Sudarsono (PENS - Surabaya) Dr. Ali Ridho (PENS- Surabaya)

Dr. Dipl. Ing. Ahmad Taqwa, MT. (POLSRI-Palembang) Pelaksana:

Ketua Anggota

Emma Dwi Ariyani, S.Psi., M.Si.

Adies Rahman Hakim, ST., MT. Agus Surjana Saefudin, ST., MT. Dewi Idamayanti, ST., MT. Nuryanti, S.T, M.Sc.

Reza Yadi Hidayat, ST.',MT. Roni Kusnowo, ST., MT. Supriyadi Sadikin, S.IP., M.Si.

Siti Aminah, ST., MT. Wiwik Purwadi, ST., MT. Yoyok Setiyo Pamuji, ST. Kiki Sri Nur Endah, ST. Ratih Suhartini, S.Pd. Yati Yulia, S.AP

Elis Siti Munawaroh, S.AP Idan Sukmara

Pramudiya Tri Hartadi Engkos Koswara Alamat Sekretariat :

Politeknik Manufaktur Negeri Bandung Sdri. Ratih Suhartini

Jl. Kanayakan No. 21 Dago Bandung -40135 Tel. 022- 2500241 ; Fax. 022 - 250 2649 Email: steman@polman·bandung.ac.id Homepage: steman.polman-bandung.ac. id

11

(5)

STEMAN 2014 ISBN 978-979-17047-5-5

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Susunan Panitia ii Daftar Isi. ... . . . .. . . .... . . ... ... . iv Keynote Speaker Universitas Indonesia

Prof. Dr. Ir. Tresna Priyana Soemardi, SE., M.S.

Dirjen Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian Ir. Agus Tjahajana, SE.,M.Sc.

Chief Operation Officer PT Astra Otoparts-Winteq Direktur - PT Federal Izumi Mfg.

Reiza Treistanto

Abstrak Makalah Peserta

BIDANG KAJIAN : REKAYASA DAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR UNTUK PERTANIAN,

PERTAMBANGAN, OTOMOTIF, ELEKTRONIKA, DLL

Aplikasi Metode Perancangan Pahl-Beitz pada Perancangan Lini Produksi

Iman Apriana . ... .. ..... . .. . . .. ... . 2 Design for Sustainability (DFS) and Design for Environment (DfE) Practices in

Automotive industry

SKH Muhammad Bin SKH Abd Rahim. 8

Pembuatan dan Pengujian Model Pahat Insert dari Baja 34CrNiMo6 Melalui Proses Pack Carburizing

Umen Rumendi I• • • •• 15

Pengaruh Temperatur dan Dwell Time Degassing terhadap Porositas Gas pada Aluminium JIS AC4C dengan Metode Gravity Casting

Balqis Mentari Efendi. 21

The Optimization Of Power Conversion From Wind Energy

Norhana Binti Safee. 27

Modifikasi Vessel Nissan CWB45-ALDN45 untuk Peningkatan Kapasitas Angkut Unit Truck

Herman Budi Harja. 32

(6)

STEMAN 2014 ISBN 978-979-17047-5-5

Kajian Pengaruh Jenis Pasir, Temperatur Tuang, dan Jumlah Deoksidasi Alumunium

terhadap Porositas Gas dalam Proses Gravity Sand Casting pada Nozzle Cup Material

13

Ade Rachman. 38

Pengembangan Sistem Pengetuiali Suhu pada Heater Reaktor Auger untuk Proses

Pirolisis Cepat Cangkang Sawit

Izarul Machdar 48

Perencanaan strategis persediaan peralatan kebencanaan berdasarkan siklus kebencanaan

Muhammad Dirhamsyah..... 54

Perancangan Ulang Tool Holder Untuk Alur Dovetail Pada Ragum Polman 125 Menggunakan Metode DFMA

Somantri................................................................................. 57

Perbaikan Rancang-Bangun Kopling-Dog Pengendali Roda Traktor-Tangan Polman Bandung

Haris Sayoko, Isa Setiasyah Toha :...... 63

Perancangan Coren-Baja Menggunakan Bantuan Perangkat Lunak Simulasi Coran Solidcast 8.2.5 Studi Kasus pada Produk Link Track

Beny Bandanadjaja 71

BIDANG KAJIAN : PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK MANUFAKTUR

Implementasi Surfaces 3D Scanner Menggunakan Metode Triangulation dan Tesselation untuk Reverse Engineering Obyek Sederhana

Bolo Dwiartomo. 78

Analisis Simulasi Reinforced Thermoplastic Pipe Dengan Metoda Elemen Hingga Melalui Pendekatan Pipa Multilayer Menggunakan Perangkat Lunak Rekayasa

Asep Indra Komara.. . ... . .. . ....... . . ... .... ... . ... ... . . .. ............. .... . .. 86

Optimasi Bentuk Pisau Penghancur Limbah Tempurung Kelapa Berbentuk Piringan Bertakik untuk Mendapatkan Berat Optimum

Aji Gumilar . .... ... 92

Perancangan dan Pembuatan Prototipe Mesin Pengolah Air Bersih Sistem Mobile untuk Keadaan Darurat Air

Yuliar Yasin Erlangga................................ .. 98

(7)

STEMAN 2014 ISBN 978-979-17047-5-5

Perancangan Konstruksi Portable Bridge dan Alat Bantunya untuk Mobil Perkebunan (Wintor) dengan Mekanisme Lipat

Adies Rahman Hakim '....... 105

BIDANG KAJIAN : TEKNOLOGI MATERIAL METALURGI

Perbaikan Ketangguhan Meterial Baja Cor Paduan NI-CR-MO Melalui Proses Tempering Ganda

Beny Bandanadjaja. 112

Simulasi Proses Perlakuan Panas Permukaan untuk Mendapatkan Waktu Pemanasan yang Sesuai

Oyok Yudianto " ... ...... .......... . . . . 116

Pengaruh Laju Pendinginan dan Bahan Paduan terhadap Pembentukan Karbida M)C dan Ketahanan Aus Besi Cor EN-JN2019

Kus Hanaldi. 121

Kajian Faktor-Faktor yang Memberi Kesan Proses EDM terhadap AISI H13

Mohamad Shahril Bin Ibrahim.............. 126

A Study On Types Pineapple Leaf Fibers (PALF) Reinforced Polylactide (PLA)

Nurul Hayati Binti Jamil.... 131

Analisis Struktur Mikro dan Kekerasan Permukaan Baja ST 37 Carburized melalui Proses Dekarburasi Oleh Air

Muhammad Hilmi Wahhab.................................................. 137

Riserless Casttng of FCD 500 in Green Sand Mold

Wiwik Purwadi...................................................................... 145

Analisis Kakisan Air pada Logam dalam Sistem Aliran Dandang

uoor

Azlan Bin Ngasman 152

Kajian Prestasi Mata Alat Karbida Bersalut Semasa Melarik Keluli AISI H13 Menggunakan

Bendalir Pemotong .

Azlan Shah Bin Kamaruddin 158

Analisa Uji Keausan Material ST 37 Hasil Carburizing dan Hardening dengan Menggunakan Mesin Uji Keausan Horizontal

Tri Sugeri Gumilar Permana.. 163

Analisa Perbandingan Kekerasan, Distribusi Kekerasan dan Struktur Mikro Material ST 37 pada Proses Karburasi dengan Metoda Single Quenching dan Direct Quenching

Gerri Rinaldi.......................................................................... 169 VI

(8)

STEMAN 2014 ISBN 978-979-17047-5-5

Kajian Pengaruh Aditif terhadap Pembentukan Nano Deposite Nikel pada Elektroplating

Baja Karbon Rendah .

Dewi Idamayanti 177

Optimalisasi Desain dan Simulasi pada Coran Blade Turgo- Turbine

Roni Kusnowo.................................................. ... .... .......... ... ... . ...... 182

BIDANG KAJIAN : PROSESDAN TEKNOLOGI MANUF AKTUR

Optimalisasi Proses Pemesinan CNC Milling 3 Axis dengan Menggunakan Metode Taguchi

Benny Hadd/i lrawan........................................................ 189

Pengaplikasian CAIP (Computer Aided Inspection Planning) pada Operasi OMM(On Machine Measurement) dengan Alat Ukur Probe: Sistem Global CAIP

Yogi Muldani Hendrawan.. 195

Pengaplikasian CAIP (Computer Aided Inspection Planning) pad a Operasi OMM(On Machine Measurement) dengan Alat Ukur Probe: Rekonstruksi Feature dengan Metode Perbandingan Antara Permukaan

Yogi Muldani Hendrawan.. 202

Pengaruh Minyak Kelapa sebagai Dielektrik Alternatif terhadap Kinerja Edm Diesinking pada Benda Kerja AISI P21

Tjun Mahsunadi.. 208

3 Axis CNC Milling Tool Path Strategv for Machining Spherical Surface

Uyana Bintt Norizan......................................................... 216

Pengukuran kesesuaian produk terhadap spesifikasi untuk diameter dan posisi lubang

pada bidang datar yang berbeda dan tidak sejajar

Nandang Rusmana... 222

Analisis Pengaruh Variasi Temperatur Media Quenching Pada Proses Hardening Terhadap Kekerasan Permukaan dan Tingkat Distorsi Baja AISI1045

Fikry Fauzi Rachman............................................................... 227

The Study Of Mechanical Properties of Laminated Bamboo (Bmb) Strip/ Epoxy

Composites

Muhammad Hafiz Bin Kamarudin 234

.. VII

(9)

STEMAN 2014 ISBN 978-979-17047-5-5

BIDANG KAJIAN : SISTEM MANUFAKTUR

Metoda Overall Equipment Effectiveness Sebagai Ukuran Kinerja Strategis dalam Mengelola Fasilitas Pusat Unggulan Teknologi dan Inovasi

Iwan Harianton. . .... .. . .... .. ... . .. . . 239 Quality Issue As a Part Of PBE (Production Based Education) System in POLMAN

Gamawan Ananto 244

Analisa Kuantitatif dengan Metoda BPR Membuka Kebuntuan Usaha Mengembalikan POLMAN Pada Performa Unggulnya

Haris Sayoko 250

Optimasi Waktu Mesin Pouching Gel Menggunakan Perangkat Lunak Simulasi Promodel

Ruminto Subekti 262

Analisa Alternatif Periode Penjadwalan Perawatan Mesin dengan Metode Probabilitas Kerusakan pada Mesin Bubut Schaublin 102N-VM dan Mesin Frais Aciera F3 di POLMAN Bandung

Abidin Husein . 268

Rancang Bangun Welding Fixture untuk Modifikasi Tubular Propeller Shaft Otomotif

Oedy Arietijanto . 274

BIDANG KAJIAN : SISTEM KENDAll DAN MEKATRONIKA INDUSTRI MANUFAKTUR Monitoring Temperatur dan Kendali Level Air pada Sistem Pembangkit Uap Superheat Kontinue

Nuryanti 281

Rancang Bangun Piranti Akuisisi Data Mesin Uji Tarik Polimer Berbasis Mikrokontroller ATMEGA 16

Adhitya Sumardi Sunarya . .. 288

Optimasi Zero Voltage Switching dan Buck Converter sebagai Pemanas Induksi untuk Pemasangan Bearing

Ismail Rochim................................. 294

Implementasi Teknologi GSM-SMSuntuk Kendali Mesin CNC dari Jarak Jauh

Yuliadi Erdani 299

Rancang Bangun Stasi un Pemantau Cuaca Otomatis dengan Parameter Suhu,

Kelembaban dan Kecepatan Angin

Yuliadi Erdani 307

Pengendalian Kecepatan Motor DC dengan Logika Fuzi untuk Program Grafcet- PLC

Ridwan 314

(10)

STEM AN 2014 ISBN 978-979-17047-5-5

R

ANC

ANG BANGUN PIRANTI AKUISISI DATA

ME SI

N

UJI

TA

R

I

K POLIMER BERBASIS MIKROKO

N

TROL

LER

ATMEGA16

Adhitya Sumardi Sunarya, Oyok Yudiyanto, Muhamad Maulana

Politeknik Manufaktur Negeri Bandung JI.Kanayakan No. 21 Dago, Bandung Phone/Fax: 022. 250 0241 / 250 2649

adhilyatti;polman-bandun g.ac.ill

Abstrak

Pesatnya industri polimer di Indonesia dipicu dengan banyaknya permintaan polimer untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan luar negeri. Sehingga standar produk yang dihasilkan oleh industri polimer di Indonesia harus memenuhi standar mutu yang telah ditentukan. Untuk memenuhi standar mutu tersebut, uji tarik merupakan salah satu pengujian yang harus dilakukan guna mendapatkan informasi parameter fisis berupa elongasi dan maksimum stress dari suatu material dengan dernikian permintaan mesin uj i tarik akan mengalami peningkatan. Sayangnya mesin uj i tarik ini masih didominasi produk impor sehingga harapannya melalui penelitian ini dapat dihasilkan mesin uji tarik polimer untuk mengurangi subsidi impor. Fokus pada penelitian ini adalah pada aspek rancang bangun piranti akuisisi data mesin uji tarik polimer berbasiskan mikrokontroller ATMega 16. Piranti ini terdiri dari motor induksi 3 fasa yang dihubungkan secara mekanis dengan bal/screw sebagai media penggerak pada pencekam spesimen polimer. Sensor loadcel/ sebagai peagukur besaran gaya tarik pada spesimen, dan rotary encoder yang digunakan untuk mengukur perubahan ukuran panjang spesimen.

Akuisisi data kedua besaran tersebut dilakukan oleh mikrokontroler A TMega 16 kemudian datanya dikirimkan melalui komunikasi serial ke PC/komputer. Selanjutnya data tersebut divisualisasikan dalam bentuk grafik menggunakan visual basic. Hasil pengujian terhadap 4 sample nylon dengan menggunakan piranti akuisisi data mesin uji tarik berbasis mikrokontroller AT Mega 16 ini sudah menghasilkan data yang cukup baik jika dibandingkan dengan hasil pengujian di Lab. Uji Polimer Pusat Penelitian Fisika - LIPI Bandung. Dimana rata-rata maksimum stress yang dihasilkan sekitar 24,80 MPa (LIPl :24,97 MPa) dengan rata-rata elongasi 32,25 mm (LIPl :26,38 mm). Perbedaan nilai elongasi rata-rata yang cukup besar inidikarenakan aspek pencekaman pada mesin uji tarik dari penelitian ini masih perlu diperbaiki dengan meningkatkan gaya cekam antara pencekam dengan sample polimer.

Kata kunci: UjiTarik,Polimer,Maksimum Stress, Elongasi, ATMega 16

1. Pendahuluan

Meningkatnya permintaan polimer baik dari

dalam negeri dan luar negeri sebagai bahan

pendukung produk manufaktur, mengharuskan

produsen polimer di Indonesia memenuhi

standar mutu yang telah ditentukan. Guna

memenuhi standar mutu terse but harus

dilakukan serangkaian uji material agar material

polimer yang dihasilkan dapat memenuhi

standar yang sudah ditentukan. Salah satu

pengujian yang dilakukan adalah uji tarik untuk

mendapatkan informasi parameter fisis berupa

elongasi (elongation) dan kekuatan (stress)[l].

Parameter fisis tersebut dapat diperoleh dengan

menggunakan mesin uji tarik. Mesin uji tarik

yang selama ini dipergunakan masih didominasi

produk impor sehingga pada penelitian ini

harapannya dapat menghasilkan mesin uji tarik

polimer lokal yang dapat mengurangi subsidi

impor.

Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan piranti akuisi data mesin uji polimer yang dapat

mengurangi subsidi impor sehingga

mengurangi ketergantungan terhadap produk

dari luar. Harapan besar dari penelitian pada

jangka panjang adalah menghasilkan mesin uji

tarik polimer buatan Indonesia dengan kualitas

yang tidak kalah bagusnya dengan kualitas

mesin uji tarik polimer dari luar Indonesia.

Selain daripada itu produk mesin uji tarik

polimer ini dapat dimanfaatkan oleh industri

lokal guna meningkatkan kualitas polimer sebagai

peningkatan daya saing produk lokal.Selain dari itu

dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran

288

,

I. f

I

(11)

STEMAN 2014

mahasiswa khususnya di lingkungan POLMAN

Negeri Bandung.

2. Metode

Penelitian

2.1.Kajian Teori

Mesin uji tarik diperuntukkan untuk mengetahui

infonnasi parameter fisis berupa elongasi

(elongation) dan kekuatan (stress) [I] sehingga

mesin uji tarik harus memiliki

cengkeraman (grip) yang kuat dan kekakuan

yang tinggi (highly stiff). Apabila suatu material

ditarik hingga material itu putus maka akan

diperoleh profil sebagai berikut [2]

Pertarrbahan Panjang

spesuneu

Gava tank 4-- ~ --. Gaya tarik

J

C====CI defonnasi lokal

J

~ putus (rupture break)

Garnbar 1.Profil kurva dan spesirnen saat

dilakukan uji tarik 121

Setiap bahan, pada tahap awal dilakukan uji

tarik, hubungan antara beban atau gaya tarik

yang diberikan berbanding lurus terhadap

perubahan panjang bahan tersebut [2]. Kondisi

tersebut berada di dalam suatu daerah yang

disebut dengan daerah linier atau linear zone

[2]. Pada daerah ini kurva pertambahan panjang

terhadap beban atau gaya tarik mengikuti aturan

Hukum Hooke yaitu rasio tegangan (stress) dan

regangan (strain) adalah konstan [2]. Dimana

stress didefinisikan beban atau gaya tarik dibagi

luas penampang bahan dan strain

adalah pertambahan panjang dibagi panjang

awal bahan [2] atau secara matematis dapat

dituliskan sebagai berikut:

ISBN 978-979-17047-5-5 Stress: F

0-A

(1) dimana: o =stress (MPa) F =gaya tarikan (kgf) A =luas penampang (mm') Strain: L\L

E=

L

(2) dimana: e =strain ~L =Pertambahan panjang, (mm) L =Panjang awal (mm)

Hubungan stress dan strain dapat dituliskan

dalam persamaan berikut :

E :

.

~

(3)

E

dimana :

E =Modulus Young /Modulus elastis (MPa)

c =stress (MPa)

e

=

strain

2.2 Konsep Perancangan Akuisi Data

Secara umum mesin uji tarik terdiri dari

beberapa bagian pokok antara lain: kolom,

landasan, pencekam, mekanisme penggerak dan

sistem akuisisi data [1]. Berikut adalah skema

dari rancangan mesin uji tarik

.c.•....

~-'.-. ---*-

-Sedangkan untuk rancangan sistem akuisi

data adalah sebagai berikut :

(12)

STEMAN 2014

Gambar 3. Rancangan sistem akuisisi data

Mesin uji tarik pada penelitian ini menggunakan motor induksi 3 fasa yang dihubungkan secara mekanis dengan ballscrew sebagai media pen~gerak pada pencekam benda spesimen uji (pohmer). Sensor load cell sebagai pengukur besaran gaya tarik pada material. Kemudian untuk mengukur perubahan ukuran panjang spesimen polimer digunakan rotary encoder. Kedua besaran tersebut diolah oleh mikrokontroler ATMEGA 16 untuk dapat disampaikan melalui komunikasi serial ke PC/komputer. Dengan perangkat lunak visual

basic kemudian data-data tersebut

divisualisasikan menjadi suatu grafik.

2.2.1 Minimum Sistem Mikrokontroller

,:XCI<il(I,PliO ITt;.PlI t (INf}.'AlNO:, pB) ,~:O::(\'AlNtj rB;) •(~:. pB4 (•••OSI:. PBI:. .:"'150;' pBb I'S>:K:, PBt ~ VCC GNO XlAL2 XlAll (RXDII'OO "lXD) l'tll llNTOI 1'tl2 IINTI) A);) (OCtlJl 1'04 (OCtA) A)~ ,:ICPt, H)6 PAD fADCO,1 PAl IAI)CI) plV ',AlK:7,1 P~ IAlK')) PM I,ADC") PM ',AI)c-!:., PM rAl)C6, PAl (ADC1, AREF Gilt) Avec pcr "OSC;1'o PC€> "lOSC I:, PC-!:. ' , PC•• PC,) PC2 PCI I~OAl PCO 1S.:1'o P01

,o

c

i,

Gambar 4. Pin Mikrokontroller ATMega 16

Mikrokontroller yang digunakan adalah menggunakan ATMega 16 dengan spesifikasi teknis sebagi berikut :

ISBN 978-979-17047-5-5

Spesiflkas! Atmeea 16

EEPROM 512 Bytes

Memori data SRAM '512 Bytes

Memori Program 16 Kbytes

(Flash-ROM)

Bahasa Assembler,

Pemrograman BASCOM, AVR, Code Vision dll.

Jumlah PIN 40

Jumlah PORT 110 32 I/O lines

ADC 8-channel, 10-bit

Accuracy

.

.

.

Tabel 1.Speslflkasl teknis mikrokontroller

ATMEGA16

2.2.2 Rangkaian Pengkondisi Sinyal

Output dari load cell memiliki keluaran tegangan yang relatif kecil (dalam satuan mV).

Loadcell yang digunakan mempunyai gaya tarik maksimum 1000 kg dan karakteristik tegangan

output sebesar 2mVN. Artinya jika

menggunakan input 12 volt, output maksimal dari loadcell yaitu 2mV x 12 V =24 mY. Oleh karena itu tegangan harus diperbesar serta diskalakan agar dapat diubah ke sinyal digital sesuai dengan tegangan referensi pada ADC. Gambar 5 adalah rangkaian pengkondisi sinyal

menggunakan IC LF 351. ',)

i}

-'l"'.'~ "H,'. -" , .:), " I, .:)'" 'J-'

c

-";/I\'~ -", 0 C.;::1 ,~ .-(.-:¥-"'1- -' J-~ f -:)-- , -! ."~.,.,, "".":. I \''':...

Gambar 5.Rangkaian pengkondisi sinyal

Dari perhitungan yang telah dilakukan,

diketahui bahwa besar atau kecil nya penguatan dapat diperoleh dengan merubah RG (Resistor Gain). Penguat instrumentasi dibangun oleh tiga buah op-arnp. Op-amp 1dan 2 (VI dan V2) dikonfigurasi sebagai penguat selisih tegangan,

sedangkan op-amp ketiga dikonfigurasi sebagai

penguat non-inverting[3]. Penguat instrumentasi didesain dan harus memenuhi tegangan offset minimum, penguatan stab il,

ketaklinieran rendah, input impedansi sangat tinggi, output impedansi sangat rendah, serta

(13)

STEMAN 2014

rasio penolakan modus bersama (common mode rejection ratio, CMMR) sangat tinggi[4].

Tegangan keluaran yang dihasilkan dari

rangkaian Gambar 5 adalah bergantung pada nilai-nilai resistor dan selisih tegangan masukan yang diterapkan pada differential voltage, V I

dan V2, menurut persamaan[5].

VO••(V1 - V2)

(1

+

(R1R+;Z))

sedangkan besar dirumuskan sebagai:

A

=

(1

+

(

R

l

;

~

~

2

)

)

(4) (gain,A) penguatannya

(5)

Adapun besar penguatan yang dipergunakan

adalah sekitar 2000 kali hal ini ditujukan

agar ketelitian dari pembacaan loadcell ini

bisa mencapai 0,1.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1. Pengujian Gaya pada Load Cell

Pengukuran beban uji dilakukan untuk mengambil data berat dari spesimen yang diujikan pada sensor loadcelf untuk mengetahui

karakteristik keluaran dari load cell yang akan

digunakan pada mesin. Besaran berat akan dapat diukur secara elektris setelah adanya perubahan besaran oleh sensor. Besaran berat akan berubah menjadi resistansi yang akan berbanding lurus

dengan perubahan tegangan pada keluaran load

cell. Pengukuran dilakukan dengan cara memberikan beban bervariasi pada loadcefl, lalu dilakukan pengukuran pada terminal rangkaian

penguat load cell. Berikut grafik tegangan pada

keluaran load cell terhadap penambahan be ban

uji L ? 1. i.._. ; .,' P'rwbunbebanSO·2SO" -.......

.

..-,',

.

'

.

-- -~- -..~ 1

1

·

.

.~.~, .w

.'

•"_MH;",,,,-. .•••.•' .••r::' ••'••••,..

Gambar 6. Grafik pengujian pada load cell

ISBN 978-979-17047-5-5

Dari kedua percobaan yang telah dilakukan diperoleh nilai R2 = 0.99. Nilai tersebut menyatakan bahwa tegangan keluaran pada load

cell beranding lurus dengan penambahan beban

uji.

3.2. Pengujian Encoder

Pada penelitian ini pengkonversi gerak rotasi dari motor menjadi gerak translasi menggunakan

balfscrew. Bal/screw yang digunakan memiliki

karakteristik 20 mm per putaran. Encoder

difungsikan ntuk mengetahui besar perubahan jarak pada mesin uji tarik. Encoder yang

digunakan mempunyai karakteristik 100 pulsa per putaran,

Gambar 7.Rotary encoder

Bal/screw dan encoder yang digunakan,

keduanya memiliki kepresisian yang sangat baik. Encoder ditempatkan pada poros

ballscrew, sehingga dapat dihitung untuk I

putaran bal/screw menghasilkan 100 pulsa. Dengan demikian setiap 20 mm = 100 pulsa dan

selanjutnya dapat dihitung untuk l mm =5pulsa.

3.3. Pengujian Spesimen pada Mesin Uji

Tarik

Pengujian spesimen bertujuan untuk mengetahui karakteristik spesimen, juga untuk mengetahui

kinerja dari keseluruhan sistem mesin. Langkah pertama dalam pengujian ini adalah mengukur tebal dan lebar spesimen. Spesifikasi spesimen

yang diuji coba adalah nylon dengan lebar

spesimen rata-rata 13 mm dan tebal 3.5 mm.

Kemudian spesimen ditempatkan pada

pencekam mesin, setelah itu proses pengujian dimulai. Selama material diuji tarik,

mikrokontroler menerima besaran perubahan gaya dan jarak serta mengirimkannya ke laptop dengan menggunakan komunikasi RS232 yang

(14)

STEMAN 2014

kemudian datanya ditampilkan dalam bentuk

grafik pada software visual basic.

Gambar 8. Proses pengujianspesimen pada mesin uji tarik

i I I

i

Ii

Gambar 9. Grafik pengujian pada salah satu spesimen

Hasil pengujian dari mesin uji tarik masih

menggunakan satuan (kg), sedangkan satuan

yang umum dipakai adalah dengan

menggunakan satuan MPa (Nzmm'). Berikut

ilustrtasi Untuk menghitung tegangan

maksimum (maximum point stress) pada salah

satu spesimen : F

=

114 kgx9,8 mls2

=

1127 kg.m/a'

=

1127 N A

=

13,lmm x3,56mm

=

46,636 mm' o

=

1127 NI46,6365mm2

=

24,17N/mm2

= 24,17MPa

rl1~h Ihfrk:·,~{ \ft;y;Tt:lml [:()iJ:r Rrt'.nkl,r.fm mdr!l rh::-r.r:g; :.Ix:/ItlIltJpom: .5'el~ ;101.11 "t!1JflJi& (fN1I) (mm) ~1rPH (\f:,~) r:::())1snr,n1l (mll) scnixe (:tm) inn) stress l;'\:pa) nor~ano'?(am) 1>.1 356 2~.I1 ;0 U.2SJ :.185 ~~9;'; "79~) 13.56 0.0 2831 01 lUll :.-jl "~ jO~ s:z» n.t ".0 23.97 ,1 B.H2 ~.>'lS -'4 K;~ l".u BJ :,~ ~.76 :,3 IJJH ~.:'ill A /3, IY2): .~\\?"ag.! IJ.J..I J5~ 2UO l1.25 ·\·~rl)O'p' n'l I ~' '~ ~7 '~;~ :'J~ 13.:-<i 300 28.31 HOO 'f.n nn 1<s " 9' Ii" .Ih>: 13.10 3-10 21.76 )0.00 \.(i" n0& 119 '~',6 19'~ lUTIre O.~cj 020 5.~~ 4.00 Rane» O.2~ 039 157 \6.00 Srandard U.I~ o1U .!.·ti II: S'crndard Devtaticn [)qria."!on 01, or 068 6 S~

Tabel 2. Hasil pengujian spesimen dengan Tabel 3. Hasil pengujian spesimen dengan

mengunakan mesin uji tarik (1 spesimen tidak mengunakan mesin ujitarik di Lab. Polimer

-dimasukkan karena ukuran tidak standar)

ISBN 978-979-17047-5-5

3

.

4. Penguji Pembanding

Penguji pembanding dilakukan di Lab. Uji

Polimer Pusat Penelitian Fisika - LIPI Bandung.

Penguji pembanding ini dilakukan guna

mengetahui besar kesalahan (error) yang terjadi

antara mesin uji tarik polimer yang dibuat

dengan mesin uji tarik yang sudah tersertifikasi.

Jumlah spesimen yang diuji di Lab. Uji Polimer

Pusat Penelitian Fisika LIPI Bandung

sebanyak lima buah dengan spesifikasi polimer

sama dengan spesifikasi polimer yang diuji

dengan menggunakan mesin uji tarik hasil dari

penelitian ini. Standar spesimen didesuaikan

dengan ASTM 0638. Adapun hasil

pengujiannya adalah sebagai berikut :

Gambar 10. Proses pengujianspesimen pada

mesin uji tarik di Lab. Polimer - LIP]

II

I

.

..

.

,, -I I. -• I •

,.

-: •• 1110 S:".n~L

Gambar 11.Grafik pengujian pada salah satu

spesimen di Lab. Polimer - LIP]

(15)

STEMAN 2014

L1PI (1 spesimen tidak dimasukkan karena ukuran tidak standar)

3.5 Pembahasan

Berdasarkan data yang dihasilkan dari mesin uji tarik hasil penelitian dan hasil uji tarik yang dilakukan Lab. Uji Polimer Pusat Penelitian Fisika - LIP} Bandung terhadap 5 buah spesimen nylon (1 spesimen tidak dimasukkan karena ukuran tidak standar) dengan spesifikasi yang sama maka didapatkan bahwa maximum

stress mesin uji tarik hasil penelitian

menghasilkan rata-rata maksimum stress sekitar 24,80 MPa dengan standar deviasi 2,42. Sedangkan pada mesin uji tarik LIP! menghasilkan rata-rata maksimum stress 24,97

MPa dengan standar deviasi yang sekitar 0,6. Hal ini mengindikasikan bahwa untuk maximum

stress yang dihasilkan mesin uji tarik pada

penelitian ini masih besar. Adapun penyebab besarnya nilai maxsimum stress pada mesin uji tarik pada penelitian ini adalah :

1. Pencekam pada mesin uji tarik pada penelitian ini masih perlu diperbaiki terutama pada aspek gaya cekam yang dihasilkannya. Hal ini perlu dilakukan agar spesimen tetap tercekam sehingga bisa mengurangi kesalahan dalam pembacaan gaya tarik pada load cell.

2. Pada aspek elektrik khususnya pada bagian penguat (op-amp), penguatan yang diberikan sangat besar yaitu sekitar 2000 kali. Penguatan yang digunakan pada penelitian ini hanya menggunakan satu kali penguatan sehingga grafik yang dihasilkan tidak sehalus grafik yang dihasilkan dari mesin uji tarik LIPl. Selain itu, hal ini juga

akan mempengaruhi pembacaan nilai dari

load cell sehingga bisa memberikan kontribusi kesalahan dalam pengukuran. Untuk mengurangi kesalahan tersebut pada aspek penguat (op-amp) dilakukan perbaikan dengan melakukan penguatan bertahap. Sebagai contoh dengan penguatan 2000 kali dapat dilakukan penguatan bertahap mulai diperkuat 10 kali kemudian diperkuat kembali 10 kali dan yang terakhir diperkuat kembali 20 kali sehingga total penguatan 2000 kali.

Rata-rata elongasi yang dihasilkan dari mesin uji tarik hasil penelitian sekitar 32,25 mm dengan standar deviasi 1,71 sedangkan pada mesin uji tarik LIPI menghasilkan rata-rata 26,38 mm dengan standar deviasi 6,89. Perbedaan nilai ini mengindikasikan bahwa parameter elongation

ISBN 978-979-17047-5-5

yang dihasilkan mesin uji tarik pada penelitian lebih baik daripada mesin uj i tarik LIPI. Standar deviasi pada parameter elongation yang besar pada mesin uji tarik LIP} dimungkinkan sensor jarak pada mesin tersebut sudah lama tidak dikalibrasi sehingga memberikan kontribusi kesalahan dalam pengukuran. Nilai tersebut berbeda dengan standar deviasi yang dihasilkan dari mesin uji tarik hasil percobaan, dimana hasilnya relatifkecil hal ini dikarenakan encoder yang digunakan pada mesin uji tarik hasil percobaan relatif baru sehingga besarnya kesalahan pembacaan dapat diminimalisir.

3. KESIMPULAN

Oari hasil percobaan mesin uji tarik polimer dengan menggunakan loadcell dan rotary

encoder, dapat disimpulkan beberapa hal

sebagai berikut :

l.Piranti akuisisi data .pada mesin uji tarik polimer berbasis mikrokontroller A TMEGA 16 terbukti dapat digunakan untuk mengolah data dari mesin uji tarik unfuk menghasilkan parameter uji tarik berupa gaya maksimal

(maximum stress) dan perubahan jarak

(elongation) dari spesimen yang diujikan. 2.Hasil uji tarik terhadap 4 spesimen nylon

dengan lebar spesimen rata-rata 13 mm dan tebal 3.5 mm adalah sebagai berikut rata-rata

maksimum stress 24,80 MPa dengan standar

deviasi 2,42 dan rata-rata elongation sekitar 32,25 mm dengan standar deviasi 1,7

4. REFERENSI

[J] Yudianto, Oyok. dkk, "Rancangan Mesin Uji

Tarik Polimer dengan Instrumen Pengukuran

Loadcelf',(20J3) dalam Prosiding Seminar Nasional

Xll Rckayasa dan Aplikasi Tcknik Mesin diIndustri,

ITENAS, Bandung, 17-18 Descmbcr 2013, Jurusan

tcknik Mesin, ITENAS, Bandung.

[2] Sastranegara, Azhari, "Menganal Uji Tarik dan Sifat-sifat Mekanik Logam",(8 September 2009).

Diakses pada tanggal 23 Juli 2014, dari

http://www.inCol11clrik.com/ 1009/09/mcngcnal-uj i-tarik-dan-si Iat-si (at-mckanik-logam/

[3] Johnson, Curtis. (1997), .'Process Control

instrumentation Technology", New Jersey: Prentice

Hall

[4] Terrel, David L. (1996), "Op-Amps: Design.

Application. and Troubleshooting. Elsevier Science

and Technology". Oxford UK.

[5] Tompkins, W.J., Webster, J.G. (1988),

"Interfacing Sensor To TheIBM PC'·. Printice Hall.

Englewood ClifTs USA.

Gambar

Gambar 3. Rancangan sistem akuisisi data
Gambar 6. Grafik pengujian pada load cell
Gambar 9. Grafik pengujian pada salah satu spesimen

Referensi

Dokumen terkait

terlihat menyembung dengan terlihat agak berliku sehingga tampak atas seperti bundar, memiliki turbukel pada palm sedikit, tanpa ada duru pada palm, pasang kaki jalan

Hasil dari pengujian kecepatan putar generator induksi tanpa storage dibandingkan dengan storage adalah untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan storage terhadap kecepatan

Menurut Nurmiati (2005) bahwa pada pasien stroke, gangguan depresi merupakan gangguan emosi yang paling sering ditemukan sekitar 15% - 25% pasien stroke dalam

Pada gambar 5.1 (a, b, c, d, dan e) menunjukkan bahwa semakin tinggi kecepatan angin maka daya output generator induksi akan semakin tinggi, hal ini terjadi karena tingginya

Teori Dua Faktor (Two-Factor Theory) yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg merupakan kerangka kerja lain untuk memahami implikasi motivasional dari lingkungan kerja dan

Secara psikologis, individu yang normal yang memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisiknya (jasmaniah).Dengan adanya integritas yang

Dalam pemberitaan tentang selebriti Kristiani tersebut, tentunya proses framing sudah terjadi ketika wartawan yang merupakan bagian tak terpisah dari Majalah Bahana

Hal inilah yang dinyatakan oleh Abas Jauhari MA,” Kini jika Surya Paloh terjun ke politik dan jika berhasil memimpin DPP Partai Golkar misalnya, banyak pihak khawatir grup