• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paper Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Asetat Berdasarkan Data Daya Hantar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Paper Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Asetat Berdasarkan Data Daya Hantar"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PAPER 

PAPER PENENTUAN TETAPAN KESETIMBANGAN ASAM ASETATPENENTUAN TETAPAN KESETIMBANGAN ASAM ASETAT BERDASARKAN DATA DAYA HANTAR 

BERDASARKAN DATA DAYA HANTAR 

Daya hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya. Beberapa Daya hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya. Beberapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dengan baik meskipun konsentrasinya kecil, larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dengan baik meskipun konsentrasinya kecil, larutan ini dinamakan elektrolit kuat. Sedangkan larutan elektrolit yang mempunyai daya hantar  larutan ini dinamakan elektrolit kuat. Sedangkan larutan elektrolit yang mempunyai daya hantar  lemah meskipun konsentrasinya tinggi dinamakan e

lemah meskipun konsentrasinya tinggi dinamakan e lektrolilektrolit lemah.t lemah.

Perhatikan hasil uji elektrolit yang ditunjukkan pada Gambar 8. Pada larutan elektrolit Perhatikan hasil uji elektrolit yang ditunjukkan pada Gambar 8. Pada larutan elektrolit lampu yang digunakan menyala dan timbul gas pada elektrodanya. Beberapa larutan elektrolit lampu yang digunakan menyala dan timbul gas pada elektrodanya. Beberapa larutan elektrolit dapat mengahantarkan listrik dengan baik sehingga lampu menyala terang dan gas yang dapat mengahantarkan listrik dengan baik sehingga lampu menyala terang dan gas yang terbentuk relatif banyak (Gambar 8a). Larutan ini dinamakan elektrolit kuat, beberapa elektrolit terbentuk relatif banyak (Gambar 8a). Larutan ini dinamakan elektrolit kuat, beberapa elektrolit yang lain dapat menghantarkan listrik tetapi kurang baik, sehingga lampu nyala, redup atau yang lain dapat menghantarkan listrik tetapi kurang baik, sehingga lampu nyala, redup atau   bahkan tidak menyala dan gas yang terbentuk relatif sedikit. (Gambar 8b). Dari uraian di atas   bahkan tidak menyala dan gas yang terbentuk relatif sedikit. (Gambar 8b). Dari uraian di atas kita dapat golongkan larutan elektrolit menjadi dua macam, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit kita dapat golongkan larutan elektrolit menjadi dua macam, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

lemah.

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi ? = 1) menjadi Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi ? = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion-ion-ion. Sebagai contoh larutan NaCl. ion sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Sebagai contoh larutan NaCl. Jika padatan NaCl dilarutkan dalam air maka NaCl akan terurai sempurna menjadi ion Na Jika padatan NaCl dilarutkan dalam air maka NaCl akan terurai sempurna menjadi ion Na++ dandan Cl

(2)

Arus listrik yang dibawa oleh ion-ion, elektron dan sebgainya disebut sebagai hantaran dan merupakn kebalikan dari tahanan. Hantaran molar () didefinisikan sebagai hantaran larutan yang mengandung 1 mol elektrolit dan ditempatkan di antara dua elektroda sejajar yang terpisah sejauh 1 meter.  didefinisikan sebagai = /C dimana C adalah konsentrasi elektrolityang dinyatakan sebagai mol per kubik (Molaritas).  adlaah hantaran molar jenis yang dinyatakan sebagai mhom-1. Maka satuannya adlaah mho-1m2. Plot hantaran molar terhadap «  berupa garis lurus untuk elektrolit lemah. Tetapi plot yang terakhir ini mencapai harga limit. Hal ini menyebabkan Kohlrausch mendefinisikan hukum migrasi bebas dari ion, yaitu hantaran molar dari setiap elektrolit pada pengenceran tidak terhingga adalah jumlah hantaran molar pada   pengenceran tidak terhingga, yaitu : o =o+ + o-. Pengenceran utama hukum Kohlrausch adalah untuk mencari harga limit antara hantaran molar dari beberapa elektrolit lemah. Dapat diperhatikan bahwa : o(AD) = o(AB) + o(CD) + o(CB). Dimana o adalah hantaran molar dari spesies AB, AD, CD dan CB, dan umumnya menggunakan hukum Kohlrausch (Dogra, 1990: 488-490).

Dengan derajat disosiasi µ¶ dapat diberikan persamaan  = /o; dimana  adalah hantaran molar pada beberapa kosentrasi C, dan o adalah hantaran molar pada pengenceran tak hingga. Hubungan di atas hanya berlaku untuk elektrolit lemah, di mana pengaruh interaksi ion minimum. Jika derajat disosiasi diketahui, dengan mudah kita dapat menghitung konstatnta disosiasi dari elektrolit lemah, misalnya untuk elektrolit 1:1. AB  A+ + B-; jika  adalah derajat

disosiasi dan m adalah molaritas elektrolit AB maka konsentrasi spesies AB, A+ dan B- akan menjadi

m(-1), m dan m konstanta disosiasi akan menjadi: K=

? A? A

? A

AB B A  K=

  

E

E E  1 m m m K= E E  1 2 m (Dogra, 1984: 490-491).

Konduktivitas molar elektrolit, m, tidak bergantung pada konsentrasi jika  tepat sebanding dengan konsentrasi elektrolit. Walaupun demikian, pada prakteknya, konduktivitas molar bervariasi terhadap konsentrasi. Salah satunya adalah jumlah ion larutan mungkin tidak sebanding dengan konsentrasi, menunjukkan adanya dua golongan elektrolit. Pengukuran ketergantungan konduktivitas molar pada konsentrasi, menunjukkan adanya golongan elektrolit. Pengukuran ketergantungan konduktivitas molar 

(3)

  pada konsentrasi, menunjukkan adanya dua golongan lektrolit. Sifat umum elektrolit kuat adalah konduktivitas molrnya hanya sedikit berkurang dengan bertambhanya konsentrasi. Sifat umum elektrolit lemah adalah: konduktivitas molarnya normal pada konsentrasi mendekati nol, tetapi turun dengan tajam sampai nilai rendah pada konsentrasi bertambah. Elektrolit kuat adalah zat yang terionisasi sempurna dalam larutan dan meliputi padatan ion dan asam kuat. Sebagai hasil pengionan sempurna, konsentrasi ion dalam larutan sebanding degan konsentrasi elektrolit yang ditambahkan. Konduktivitas elektrolit kuat mentaati hukum Khlausch, yaitu bahwa konduktivitas molar elektrolit kuat sebanding dengan akar dari konsentrasinya (Atkins, 1997: 304-305).

Untuk elektrolit lemah, turunnya daya hantar ekivalen dengan naiknya konsentrasi dapat dijelaskan dengan menganggap bahwa derajat ionisasi yang semakin kecil. Hal ini tidak dapat dipakai untuk  menjelaskan elektrolit-elektrolit kuat. Hal ini disebabakan karena elektrolit kuat sudah terion sempurna. Menurut Debye-Huckle, turunya daya hantar dengan naiknya konsentrasi , disebabkan oleh dua hal yaitu relaksasi atmosfer ion, dan efek elektrophoretik. Ion-ion selalu dikerumuni oleh ion-ion lawan dan   bentuknya spheris.Adanya beda potensial, menyebabkan bentuknya tidak lagi spheris. Gerakan dari ion

diperlambat oleh adnya atmosfer ion ini (Atkins, 1999:303).

Untuk larutan elektrolit sering digunaknan istilah daya ekivalen, yang diberikan symbol  yaitu daya   jantar suatu larutan elektrolit yang mengandung 1 gram ekivalen zat elektrolit yang terlarut antara dua   buah elektroda dengan jarak 1 cm dan luas 1cm2. Volume larutan (ml) dengan mengandung satu gram

ekivalen zat terlarut dirumuskan, V = 1000/C, dimana C adalah normalitas larutan (grek/liter). Hubungan daya hantar ekivalen dengan daya hantar jenis dirumuskan sebagai,  = K.V= K.1000/C. Daya hantar  larutan encer untuk setiap ion yang mempunyai harga tertentu. Misalnya untuk suatu larutan elektrolit MX yang teionisasi menjadi M+ dan X-, maka : o = oM+ + oX-; dimana oM+ adalah daya hantar  ekivalen dari ion M+ pada pengenceran tak terhingga, dan oX-adalah daya hantar ekivalen dari ion

X- pada pengenceran tak terhingga. Jadi o dari CH3COOH dapat dihitung berdasarkan oH+ oCH3COOH sehingga secara percobaan dapat dicari dengan menetapkan o dri CH3COONa, HCl dan NaCl (Soebagio, 2002: 165-166).

Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat yang paling sederhana setelah asam format. Larutan asam asetat dlaam air merupakan asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam klorida adalah larutan aquatic dari gas hidrogen klorida. Senyawa ini digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan mewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang korosif. Hidrogen klorida (asam klorida, HCl) adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia dapat berdisosiasi

(4)

melepaskan ion H+ hanya sekali. Dengan larutan asama klorida yang mengandung ion H+, maka H+ ini akan bergabung dengan molekul air membentuk ion hidronium, H3O+. Ion lain dari HCl yang terbentuk adalah ion klorida, Cl-. Asam klorida oleh karenanya dapat digunakan untuk  membuat garam klorida, seperti natrium klorida. Asam klorida adlaah asam kuat karena terdisosiasi penuh di dalam air (Greenwood, 1997 : 946-948).

  Natrium asetat atau natrium etanoat adalah garam natrium dari asam asetat. Senyawa ini merupakan zat kimia yang diperoleh dari asam asetat dengan natrium karbonat, natrium   bikarbonat atau natrium hidroksida, menghasilkan beberapa basa yang mengandung natrium.   Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit adalah senyawa kimia dengan rumus kimia NaCl. Senyawa ini adalah garam dengan tingkat osmotic yang sangat tinggi (Yoneda, 2001: 253-254).

Untuk mengukur konduktivitas suatu larutan, larutan ditaruh dalam sebuah sel, yang tetapan selnya telah ditetapkan dengan kalibrasi dengan suatu larutan yang konduktivitasnya diketahui dengan tepat, misalnya suatu larutan kalium klorida standar. Sel ditaruh dalam satu lengan dari rangkaian jembatan wheatstone dan resistansinya diukur. Pengaliran arus melalui larutan suatu elektrolit dapat menghasilkan perubahan-perubahan dalam komposisi larutan di dekat sekali dengan electrode-elektrode. Begtulah potensial-potensial dapat timbul pada electrode-elektrode, dengan akibat terbawanya sesatan-sesatan serius dalam pengukuran-pengukuran konduktivitas, kecuali jika efek-efek polarisasi demikian dapat dikurangi sampai proporsi yang terabaikan (Bassett, 1994: 854-855).

(5)

REFERENSI Atkins, P. W. 1997. Kimia Fisika. Jakarta: Erlangga.

Atkins, P. W. 1999. Kimia Fisika. Jakarta: Erlangga.

Bassett, J., R. C, Denney, G. H. Jeffery, dan J. Mendham. 1994.   Kimia Analisis Kuantitatif   Anorganik . Jakarta: ECG.

Dogra, S.K, dan S. Dogra. 1984. Kimia Fisik dan Soal-soal . Jakarta: UI Press. Dogra, S.K, dan S. Dogra. 1990. Kimia Fisik dan Soal-soal . Jakarta: UI Press.

Greenwood, Norman, N. Earnshaw. 1997. Chemistry of The Elements. Oxford: Butterworh Heinemann.

Hendrawan dan Sri Mulyani. 2005. Kimia Fisika 2. Malang : UM Press. Soebagio. 2002. Kimia analitik 2. Malang: Universitas Negeri Malang.

(6)

DISUSUN OLEH :

AYU KUSNAN DINI G1C 009 010

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MATARAM

2010

PAPER PENENTUAN TETAPAN KESETIMBANGAN ASAM ASETAT BERDASARKAN DATA DAYA HANTAR 

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan oleh (Ravi Dwi Wijayanto, 2010) memiliki hasil yang berbeda dengan peneliti yitu hasil pada analisis data panelnya sebesar -0,076 dan probabilitas

Berkaitan dengan tugas mengajar dan mendidik, kondisi individu yang dapat menjadi sumber stres kerja bagi guru antara lain, konflik peran yang merupakan konflik yang berasal dari

Wawancara dilakukan untuk mengkonfirmasi penyebab terdapat/tidak terdapatnya keterkaitan antara kondisi keuangan dengan tingkat layanan pendidikan, bagaimana keterlibatan

Melalui media pancaran cahaya, Suhrawardi tidak hanya berhasil menumbangkan teori akal filsuf paripatetik yang telah mapan, dan bahkan dengan teorinya itu, dia membentuk

Semua masyarakat di Malaysia ini perlu memberi ruang untuk berinteraksi dan berkomunikasi bagi berbincang mengenai nilai-nilai agama masing-masing. Mereka perlu

Kelistrikan di Hindia Belanda dimulai pada tahun 1897 ketika perusahaan listrik pertama yang bernama Nederlandche Indische Electriciteit Maatschappij.. (NIEM atau Perusahaan

Using the same procedure described in Chapter 4 , Pentaho Business Analytics Tools , create the following three data sources:.. Name

Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir Program Studi D3 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas