• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III JUAL BELI BARANG-BARANG BERMELAMIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III JUAL BELI BARANG-BARANG BERMELAMIN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

A. Pengertian dan Sejarah Melamin 1. Sejarah Melamin

Melamin pertama kali disintesis oleh Liebig pada tahun 1834. Pada produksi awal, kalsium sianamida diubah menjadi disiandiamida, kemudian dipanaskan di atas titik leburnya untuk menghasilkan melamin. Cikal bakal melamin dimulai tahun 1907 ketika ilmuwan kimia asal Belgia, Leo Hendrik Baekeland, berhasil menemukan plastik sintesis pertama yang disebut bakelite. Penemuan itu merupakan salah satu peristiwa bersejarah keberhasilan teknologi kimia awal abad ke-20. Namun, pada zaman sekarang, kebanyakan pabrik industri menggunakan urea untuk menghasilkan melamin melalui reaksi berikut:1

6 (NH2)2CO → C3H6N6 + 6 NH3 + 3 CO2

Pertama-tama, urea terurai menjadi asam sianat pada reaksi endotermik: (NH2)2CO → HCNO + NH3. Kemudian asam sianat berpolimerisasi membentuk melamina dan karbon dioksida: 6 HCNO → C3H6N6 + 3 CO2. Reaksi kedua adalah eksotermik, namun keseluruhan proses reaksi bersifat endotermik.

1www. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.co.id , 11 Juni 2005

(2)

Kalau sekitar tahun 1970-1980-an melamin masih terbatas warna maupun coraknya, maka kini desain melamin bisa bersaing dengan barang pecah belah lainnya. Pada awalnya bakelite banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan telepon generasi pertama. Namun, pada perkembangannya kemudian, hasil penemuan Baekeland dikembangkan dan dimanfaatkan pula dalam industri peralatan rumah tangga. Salah satunya adalah sebagai bahan dasar peralatan makan seperti: sendok, garpu, piring, gelas, cangkir, mangkuk, sendok sup, dan tempayan.

Di banyak toko yang menjual perabot rumah tangga, peralatan makan dan minum yang disebut melamin relatif mudah ditemukan. Produk pecah belah tersebut begitu banyaknya sehingga barang ini tidak hanya bisa dibeli di toko tertentu, tetapi juga di pasar tradisional sampai di pedagang kaki lima.

2. Pengertian Barang-barang bermelamin

Melamin adalah senyawa organik yang sering dikombinasikan dengan formaldehida untuk memproduksi melamin resin, yang sintetis polimer yang tahan api dan panas toleran.2 Melamin resin adalah bahan yang sangat fleksibel dengan struktur yang sangat stabil. Istilah "melamin" juga digunakan untuk merujuk pada resin melamin, yakni plastik yang dibuat dari melamin dan formaldehida.

(3)

Polimer atau makromolekul adalah molekul raksasa (giant) dimana paling sedikit seribu atom terikat bersama oleh ikatan kovalen.3 Polimer alamiah mencakup protein (seperti sutera, serat otot dan enzim), polisakarida (pati dan selulosa), karet dan asam-asam nukleat. Polimer buatan manusia hampir sama anekaragamnya dengan polimer alam.4

Melamin merupakan senyawa polimer yang merupakan gabungan monomer formaldehida (formalin) dan fenol yang apabila komponen penyusun melamin tersebut dalam komposisi yang seimbang kelihatan aman tetapi harus diwaspadai seringkali dalam pembuatan melamin proses pencampurannya sering kali tidak terkontrol.5 Formaldehida (formalin) sendiri adalah suatu larutan yang tidak berwarna berbau logam yang biasanya mengandung lebih kurang 37 % formaldehida. Apabila komposisi antara formaldehida dengan fenol tidak seimbang maka akan terjadi residu, yaitu monomer formaldehida atau fenol yang tidak bersenyawa sempurna. Sisa monomer formaldehida inilah yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.6 Selain itu senyawa melamin rentan terhadap panas dan sinar ultravilet yang dapat mendepolimerisasi melamin menjadi monomer formaldehida dan fenol. Meski tahan direntang suhu 120 derajat celcius sampai 30 derajat C di bawah nol, tapi karena menyerap panas, melamin tidak tahan dipapar panas terlalu tinggi.

3Harold Hart, Kimia Organik, h. 31

4Stevent, Pengantar Kimia Organik dan HayatinyaI, h. 427 5Erlangga. Malcolm, Kimia Organik, h. 31

(4)

Apalagi terpapar dalam jangka waktu lama. Oleh sebab itu melamin tidak bisa digunakan dalam microwave. Gesekan terhadap peralatan melamin juga berpotensi melepaskan residu formaldehida yang terperangkap sebelumnya. Sehingga meskipun kontrol pembuatan peralatan melamin sudah baik masih menyimpan bahaya bagi kesehatan. Formaldehida atau yang kita kenal sebagai formalin merupakan desinfektan yang sering pula digunakan sebagai bahan pengawet mayat yang sangat mudah masuk ke dalam tubuh lewat jalur oral/mulut, saluran pernafasan dan pembuluh darah. Formaldehida yang masuk ke dalam tubuh dapat mengganggu fungsi sel, bahkan dapat pula mengakibatkan kematian sel. Berdasarkan acuan kesehatan di Inggris, paparan maksimumnya 2 ppm atau 2 mg/l. Sedangkan Amerika Serikat (AS) menetapkan paparan maksimum untuk jangka panjang 1 ppm dan jangka pendek 2 ppm.

Barang adalah setiap benda, baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen. 7

Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa barang-barang bermelamin adalah setiap benda dalam bentuk apapun yang dihasilkan dari persenyawaan zat kimia dan umumnya barang tersebut mengandung zat kimia berbahaya yakni melamin dan formaldehida (formalin).

(5)

B. Mekanisme Jual Beli Barang-barang Bermelamin

Dalam prakteknya, jual beli barang-barang bermelamin sering kita jumpai di tengah-tengah masyarakat umum, baik toko tertentu di pasar tradisional sampai di pedagang kaki lima dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat dan konsumen akan bahaya yang ditimbulkan dari pemakaian barang-barang bermelamin dalam interval waktu yang lama dan terus-menerus.

Cikal bakal melamin dimulai tahun 1907 ketika ilmuwan kimia asal Belgia, Leo Hendrik Baekeland pada dasarnya melamin digunakan sebagai bahan dasar pembuatan plastik, pupuk dan produk pembersih di tangan para pelaku usaha melamin digunakan sebagai peralatan rumah tangga yang bisa dijumpai dimana saja dan masyarakatpun tidak bisa menghindar dari praktek jual beli tersebut.

Praktek jual beli dalam hukum Islam sangat dianjurkan dalam hal ini Allah telah menjelaskan dalam firman-Nya agar manusia tidak mudah terbawa adanya kebebas dalam bertransaksi. Jual beli sendiri dapat diartikan sebagai pertukaran harta atas dasar saling rela atau memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan. Sedangkan cara memperoleh dan mendapatkan harta juga harus sesuai dengan syara’, jangan demi kepentingan pribadi memakan harta sesama dengan jalan yang dilarang. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nisa’ ayat 29 sebagaimana berikut:

(6)

$y㕃r'¯≈tƒ šÏ%©!$# (#θãΨtΒ#u Ÿω (#þθè=à2ù's? Νä3s9≡uθøΒr& Μà6oΨ÷t/ È≅ÏÜ≈t6ø9$$Î/ HωÎ) βr& šχθä3s? ¸οt≈pgÏB tã <Ú#ts? öΝä3ΖÏiΒ 4 Ÿωuρ (#þθè=çFø)s? öΝä3|¡àΡr& 4 ¨βÎ) ©!$# tβ%x. öΝä3Î/ $VϑŠÏmu‘ ∩⊄∪ 8

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”

Sedangkan cara pelaksanaan jual beli barang-barang bermelamin tersebut harus sesuai dengan aturan syara’ dan aturan-aturan yang ditetapkan oleh pihak pemerintah mana saja produk yang boleh dijualbelikan dan mana produk yang dilarang beredar. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 188 sebagaiman berikut: Ÿωuρ (#þθè=ä.ù's? Νä3s9≡uθøΒr& Νä3oΨ÷t/ È≅ÏÜ≈t6ø9$$Î/ (#θä9ô‰è?uρ !$yγÎ/ ’n<Î) ÏΘ$¤6çtø:$# (#θè=à2ù'tGÏ9 $Z)ƒÌsù ôÏiΒ ÉΑ≡uθøΒr& Ĩ$¨Ψ9$# ÉΟøOM}$$Î/ óΟçFΡr&uρ tβθßϑn=÷ès? ∩⊇∇∇∪ 9

Artinya: “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu Mengetahui”.

Pemerintah telah membuat aturan untuk produk-produk bermelamin. Departemen Perindustrian (Depperin) telah menetapkan peraturan yang mewajibkan produk bermelamin memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu Peraturan Menteri Perindustrian No. 55/M-IND/PER/5/2009 tentang

8Depag RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya, h. 122 9Ibid, h. 46.

(7)

Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berisi kewajiban kepada para pihak terutama pelaku usaha untuk menyantumkan hasil produksinya baik makan dan minum serta peralatan makan terbebas dari melamin. Tujuan utama pemberlakuan regulasi wajib SNI produk melamin perlengkapan makan dan minum itu untuk menciptakan kompetisi sehat dan melindungi konsumen maka pemerintah menerbitkan standar batas kandungan Melamin, yaitu:10

1. European Food Safety Agency (EFSA) dan U.S. Food and Drug Administration (FDA) untuk batas kandungan melamin dalam produk makanan, selain makanan bayi adalah kurang dari 2.5 ppm.

2. Hong Kong untuk batasan maksimum konsentrasi melamin pada makanan bayi adalah 1 ppm dan makanan lain 2.5 ppm.

3. FDA menetapkan batasan konsentrasi melamine yang terkonsumsi per hari yang dapat ditoleransi adalah 0.63 mg / kg berat badan.

Adapun perbedaan Melamine Sensitive Assay (cat.no. COKAQ9400) dengan Melamine Assay (cat.no. COKAQ9300) adalah sebagai berikut:

No Melamine Sensitive Assay Melamine Assay

1 Telah tervalidasi untuk sample susu/susu bubuk, yogurt dan minuman yogurt.

Lebih ditujukan untuk sample pakan hewan, pet food, wheat gluten walaupun bisa juga untuk susu.

(8)

No Melamine Sensitive Assay Melamine Assay

2 Pengenceran hanya 5x untuk sample susu dan 25x untuk sample susu bubuk.

Pengenceran 100x untuk sample susu dan 500x untuk sample susu bubuk.

3 Prosedur penyiapan sample lebih cepat, karena tidak perlu methanol dan inkubasi setelah penambahan susbtrat hanya 20 menit.

Memerlukan methanol 60% dan inkubasi setelah penambahan substrat 30 menit.

4 Larutan standard yang digunakan 0, 20, 100 dan 1000 ppb.

Larutan standard yang digunakan 0, 20, 100 dan 500 ppb.

5 Kisaran kuantifikasi untuk produk susu adalah 0,1 – 4 ppm dan untuk susu bubuk 0,5 – 25 ppm. Dan dapat mendeteksi sampai 8 ppb melamine dalam susu atau 150 ppb melamine dalam susu bubuk.

Kisaran kuantifikasi untuk produk susu adalah 2-50 ppm dan untuk susu bubuk 10-250 ppm.

(9)

Berdasarkan hasil pengawasan terhadap peralatan makan ”Melamin”, Badan POM RI mengeluarkan peringatan (Public Warning) tentang peralatan makan "Melamin" Nomor: KH.00.01.1.23.2258 tanggal 1 Juni 2009 sebagai berikut:

1. Bahwa Badan POM RI telah melakukan pengujian laboratorium terhadap 62 sampel peralatan makan ”Melamin”. Dari hasil pengujian tersebut ditemukan 30 positif melepaskan formalin.

2. Bahwa 30 jenis peralatan makan “Melamin” yang melepaskan formalin (terlampir) berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan bila digunakan untuk mewadahi makanan yang berair atau berasa asam, terlebih dalam keadaan panas.

3. Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi Unit Layanan Pengaduan Konsumen Badan POM RI dengan nomor telepon 021-4263333 dan 021-32199000 atau email ulpk@pom.go.id dan www.pom.go.id.

Peralatan Makan ”Melamin” yang Positif Melepaskan Formalin

1. Gelas t : 10 cm, Ø atas : 7,3 cm, Ø bawah : 5,5 cm (terdapat tulisan ‘VGS 4-05A’ Melamine ware tercetak di bagian bawah gelas).

2. Gelas t : 10 cm, Ø atas : 7,3 cm, Ø bawah : 5,5 cm (terdapat tulisan ‘VGS 4-05A’ Melamine ware tercetak di bagian bawah gelas) tampak atas tampak bawah tampak atas tampak bawah.

(10)

3. Gelas t : 7,9 cm, Ø atas : 7,3 cm, Ø bawah : 5,2 cm (terdapat tulisan ‘SAYOTA MELAMINE WARE’ tercetak di bagian bawah gelas).

4. Sendok p : 18,3 cm (terdapat tulisan ‘MADE IN CHINA NO.2117’ yang tercetak di bagian belakang sendok) tampak atas tampak bawah tampak depan tampak belakang.

5. Sendok p : 18,3 cm (terdapat tulisan ‘MELAMINE WARE ADS 7007’ yang tercetak di bagian belakang sendok).

6. Sendok p : 18,3 cm (terdapat tulisan ‘8057’ yang tercetak di bagian belakang sendok) tampak depan tampak belakang tampak depan tampak belakang.

7. Sendok P : 18,1 cm (terdapat tulisan ‘MADE IN CHINA’ yang tercetak di bagian belakang sendok).

8. Sendok P : 15,3 cm (terdapat tulisan ‘Zak Designs CHINA 04287’ yang tercetak di bagian belakang sendok) tampak depan tampak belakang tampak depan tampak belakang.

9. Sendok Nasi p : 21,3 cm(Terdapat tulisan ‘MELAMINE WARE’ yang tercetak di bagian belakang sendok).

10. Sendok Nasi p : 21,3 cm (terdapat tulisan ‘MELAMINE WARE’ yang tercetak di bagian belakang sendok) tampak depan tampak belakang tampak depan tampak belakang.

11. Sendok Sayur p : 27 cm (terdapat tulisan ‘IM 508’ dan logo merk yang tercetak di bagian belakang sendok) tampak depan tampak belakang.

(11)

12. Sendok Sayur p : 18,2 cm tampak depan tampak belakang. 13. Sodet p : 28,5 cm tampak depan tampak belakang.

14. Garpu Besar p : 29,2 cm tampak depan tampak belakang.

15. Garpu P : 13,8 cm (terdapat tulisan ‘HUAFENG NO.204’ yang tercetak di bagian belakang sendok).

16. Mangkok t : 3,7 cm, Ø atas : 12,4 cm, Ø bawah : 7,5 cm (terdapat tulisan ‘SAYOTA MELAMINE tampak belakang tampak atas tampak bawah. 17. Mangkok t : 4,5 cm, Ø atas : 15 cm, Ø bawah : 7 cm (terdapat tulisan ‘VGS

1-83’ tercetak di bagian bawah mangkok).

18. Mangkok t : 6 cm, Ø atas : 17,7 cm, Ø bawah : 9,2 cm (terdapat tulisan ‘MeiShing melamine 110581’ tercetak di bagian bawah mangkok) tampak atas tampak bawah tampak atas tampak bawah.

19. Mangkok t : 8 cm, Ø atas : 20,4 cm, Ø bawah : 9,3 cm (terdapat tulisan ‘H.K Melamine No. 889’ tercetak di bagian bawah mangkok).

20. Mangkok t : 5,3 cm, Ø atas : 17,4 cm, Ø bawah : 8,2 cm (terdapat tulisan ‘ADS-W07-2’ tercetak di bagian bawah mangkok) tampak atas tampak bawah tampak atas tampak bawah.

21. Mangkok t : 3,8 cm, Ø atas : 13 cm, Ø bawah : 8 cm (terdapat tulisan ‘ADS W06-8B’ tercetak di bagian bawah mangkok).

22. Mangkok t : 5,1 cm, Ø atas : 12,2 cm, Ø bawah : 5,8 cm (terdapat tulisan ‘ADS T001’ tercetak di bagian bawah mangkok) tampak atas tampak bawah tampak atas tampak bawah.

(12)

23. Mangkok t : 5,2 cm, Ø atas : 11,9 cm, Ø bawah : 6,3 cm (terdapat tulisan ‘MELAMINE WARE MADE IN CHINA’ yang tercetak di bagian bawah mangkok).

24. Mangkok t : 3,8 cm, Ø atas : 12,8 cm, Ø bawah : 8,4 cm (terdapat tulisan ‘MELAMINE WARE ESTELLA DISNEY MADE IN CHINA NOT FOR MICROWAVE USE DISHWASHER SAFE’ yang tercetak di bagian bawah mangkok) tampak atas tampak bawah tampak atas tampak bawah. 25. Mangkok t : 5,9 cm, Ø atas : 15,3 cm, Ø bawah : 9,2 cm (terdapat tulisan

‘Mei Shin Melamine 9066’ tercetak di bagian bawah mangkok) tampak atas tampak bawah.

26. Mangkok t : 4,4 cm, Ø atas : 13,7 cm, Ø bawah : 6,9 cm tampak atas tampak bawah.

27. Piring Ø atas : 20,4 cm, Ø bawah : 9,3 cm (terdapat tulisan ‘ HUAMEI NO. 2210P ’ tercetak di bagian bawah piring).

28. Piring Ø atas : 22,8 cm, Ø bawah : 11,4 cm (terdapat tulisan ‘ADS P09-1’ tercetak di bagian bawah piring) tampak atas tampak bawah tampak atas tampak bawah.

29. Piring Ø atas : 22,4 cm, Ø bawah : 10,6 cm (terdapat tulisan ‘MELAMINE WARE T109’ tercetak di bagian bawah piring).

30. Piring Ø atas : 22,4 cm, Ø bawah : 10,7 cm (terdapat tulisan ‘ Mei Shing melamine 109’ tercetak di bagian bawah piring) tampak atas tampak bawah tampak atas tampak bawah.

(13)

Sedangkan tahapan-tahapan dalam transaksi jual beli dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu tahap prantransaksi, tahap transaksi dan tahap purna transaksi.

a. Tahap Prantransaksi

Yang dimaksud dengan tahap prantransaksi adalah tahapan sebelum adanya perjanjian/transaksi konsumen, yaitu keadaan-keadaan atau peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum konsumen memutuskan untuk membeli dan memakai produk yang diedarkan pelaku usaha.

b. Tahap Transaksi

Tahapan ini adalah tahapan dimana para konsumen setelah memperoleh informasi yang cukup mengenai kebutuhanya, kemudian mengambil keputusan apakah membeli atau tidak.

c. Tahap Purna Transaksi

Transaksi (perjanjian, kontrak) yang sudah dibuat antara produsen-penjual dan konsumen-pembeli tentunya masih harus direalisasikan, yaitu diikuti dengan pemenuhan hak dan kewajiban di antara mereka sesuai dengan perjanjian yang dibuat. Tahapan ini juga disebut tahapan akhir dalam jual beli.

C. Akibat Penggunaan Barang-barang Bermelamin Bagi Kesehatan

Berdasarkan kerja sama penelitian antara Universitas Indonesia dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), diketahui kandungan formaldehida dalam perkakas melamin mencapai 4,76?9,22 miligram per liter.

(14)

Permasalahannya, dalam polimerisasi yang kurang sempurna dapat terjadi residu, yaitu sisa monomer formaldehida atau fenol yang tidak bersenyawa sehingga terjebak di dalam materi melamin. Sisa monomer formaldehida inilah yang berbahaya bagi kesehatan apabila masuk dalam tubuh manusia. Dalam sistem produksi melamin yang tidak terkontrol, bahan formaldehida yang digunakan cenderung tidak sebanding dengan jumlah fenol. Maka, kerap terjadi residu. Ini bukan berarti proses produksi yang sudah menerapkan well controlled dan tidak menghasilkan residu terbebas dari potensi mengeluarkan racun. Formaldehida di dalam senyawa melamin dapat muncul kembali karena adanya peristiwa yang dinamakan depolimerisasi (degradasi). Dalam peristiwa itu, partikel-partikel formaldehida kembali muncul sebagai monomer dan otomatis menghasilkan racun. Senyawa melamin sangat rentan terhadap panas dan sinar ultraviolet. Keduanya sangat berpotensi memicu terjadinya depolimerisasi. Selain itu, gesekan-gesekan dan abrasi terhadap permukaan melamin juga berpotensi mengakibatkan lepasnya partikel formaldehida, formaldehida sangat mudah masuk ke tubuh manusia, terutama secara oral (mulut). Formaldehida juga dapat masuk melalui saluran pernapasan dan cairan tubuh. Monomer formaldehida yang masuk ke tubuh manusia berpotensi membahayakan kesehatan. Formalin akan berfungsi untuk membunuh bakteri. Kalau bakteri saja tidak bisa hidup, berarti tinggal selangkah lagi meracuni makhluk yang lain. Formaldehida yang masuk ke dalam tubuh dapat mengganggu fungsi sel, bahkan dapat pula mengakibatkan kematian sel. Dalam jangka pendek, hal ini bisa mengakibatkan gejala berupa

(15)

muntah, diare, dan kencing bercampur darah. Sementara untuk jangka panjang, akumulasi formaldehida yang berlebih dapat mengakibatkan iritasi lambung, gangguan fungsi otak dan sumsum tulang belakang. Bahkan, fatalnya dapat mengakibatkan kanker (karsinogenik), menghentikan potensi ginjal produksi air kencing, kegagalan ginjal dan kematian.

Ciri-ciri orang atau hewan yang terkena racun melamin atau formalin:11 1. Pengaruh akut atau segera pada mereka yang teracuni formalin adalah gejala

iritasi dan alergi misalnya: mata berair, kemerahan, mual, muntah, diare, kencing campur darah, rasa terbakar, gatal, pusing bahkan bisa tidak sadarkan diri.

2. Pengaruh kronis dari keracunan formalin dapat mengakibatkan iritasi yang parah, kerusakan fungsi hati, ginjal, syaraf dan organ lainnya. Pada hewan, coba formalin mempunyai efek karsinogenik (menyebabkan kanker atau keganasan), pada manusia diyakini akan menimbulkan efek serupa. Sebagai efek kronis, efek ini tidak tampak segera tapi baru muncul setelah terjadi akumulasi formalin karena konsumsi atau terpapar cemaran formalin dalam jangka lama.

Bagi mereka yang menampakkan gejala akut keracunan formalin, berikan pertolongan pertama dengan pemberian karbon aktif (norit), jangan rangsang untuk muntah karena bisa menyebabkan iritasi yang berat. Setelah itu segera bawa korban ke rumah sakit.

(16)

Pencampuran melamin pada susu atau produk susu dan peralatan makan sungguh merupakan suatu kejahatan serius, selain mereka telah mengencerkan kandungan susu dengan harapan keuntungan yang berlipat, hal tersebut juga membahayakan kesehatan para konsumen. Mudah-mudahan pemerintah dapat mengatasi kasus ini dengan tepat dan kiranya masyarakat perlu diberikan penjelasan tentang kandungan berbahaya dari zat-zat lainnya bila bercampur dengan makanan.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menganalisa data yang penulis memperoleh baik data primer maupun data sekunder, penulis menggunakan teknik deskriptif kualitatif yaknik analisa yang

Melalui Modul Praktik Klinik Ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok dan bedah kepala leher yang dijalani pada semester 7-8 selama 4 minggu dengan beban 4 sks, mahasiswa

Kenaikan indeks terjadi pada kelompok bahan makanan 0,19 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,20 persen; kelompok sandang 0,96 persen; kelompok

Lebih lanjut melalui Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 62/Permenhut‐II/2007 ditetapkan bahwa kawasan taman nasional sekurang‐kurangnya terdiri dari zona inti, zona rimba

Implementasi Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan oleh Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Samarinda adalah pelaksanaan suatu bentuk rencana pemerintah tentang

Respon petani terhadap kegiatan SLPTT di Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas dapat diketahui dari 3 indikator respon, yaitu: sikap petani, keaktifan

Infermedica adalah sebuah Aplication Proggramming Interface yang memungkinkan untuk di aplikasikan kedalam sebuah rancangan aplikasi untuk kesehatan, singkatnya