• Tidak ada hasil yang ditemukan

hipertermi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "hipertermi"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 1..11.. LLaattaar r BBeellaakkaanngg

Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh yang berhubungan dengan Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh yang berhubungan dengan ketid

ketidakmampakmampuan uan tubutubuh h untuuntuk k mengmenghilanghilangkan kan panas panas ataupuataupun n mengumengurangirangi  produksi

 produksi panas. panas. Hipertermi Hipertermi terjadi terjadi karena karena adanya adanya ketidakmampuanketidakmampuan mek

mekanianisme sme kehkehilailangangan n panpanas as untuntuk uk menmengimgimbanbangi gi proprodukduksi si panpanas as yanyangg  berlebihan

 berlebihan sehingga sehingga terjadi terjadi peningkatan peningkatan suhu suhu tubuh. tubuh. Hipertermi Hipertermi tidak tidak   berbahaya

 berbahaya jika jika dibawah dibawah 3939ooC. C. SeSelalain in adadanyanya a tantanda da klklininis, is, pepenenentntuauann

hipertermi juga didasarkan pada pembacaan suhu pada waktu yang berbeda hipertermi juga didasarkan pada pembacaan suhu pada waktu yang berbeda dalam satu hari dan dibandingkan dengan nilai normal individu tersebut dalam satu hari dan dibandingkan dengan nilai normal individu tersebut (otter !

(otter ! erry,erry,"#$#%."#$#%. &enurut 'o

&enurut 'ong ("##% terdapat ng ("##% terdapat empat jenis deempat jenis demam yang umum terjadimam yang umum terjadi yaitu demam intermiten, remiten, kambuhan, dan konstan. Selama demam yaitu demam intermiten, remiten, kambuhan, dan konstan. Selama demam int

intermermiteniten, , suhsuhu u tubtubuh uh akaakan n berberubaubah)uh)ubah bah daldalam am intinterverval al yanyang g terateraturtur,, antara periode demam dan periode suhu normal serta subnormal. Selama antara periode demam dan periode suhu normal serta subnormal. Selama demam remiten, terjadi *luktuasi suhu dalam rentang yang luas (lebih dari demam remiten, terjadi *luktuasi suhu dalam rentang yang luas (lebih dari "

"ooC% dan berlangsung selama "+ jam, dan selama itu suhu tubuh berada diC% dan berlangsung selama "+ jam, dan selama itu suhu tubuh berada di

ata

atas s nornormalmal. . adada a demdemam am kamkambuhbuhan, an, masmasa a *eb*ebril ril yanyang g penpendek dek selaselamama  beberapa

 beberapa hari hari diselingi diselingi dengan dengan periode periode suhu suhu normal normal selama selama $ $   " " hari.hari. Selama demam konstan, suhu tubuh akan sedikit ber*luktuasi, tetapi berada Selama demam konstan, suhu tubuh akan sedikit ber*luktuasi, tetapi berada di atas suhu normal. -anda)tanda klinis demam dapat bervariasi, bergantung di atas suhu normal. -anda)tanda klinis demam dapat bervariasi, bergantung  pada awitan,

 pada awitan, penyebab, dan penyebab, dan tahap pemulihan tahap pemulihan demam. Semua demam. Semua tanda tertanda tersebutsebut muncu

muncul akibat adanya perubahl akibat adanya perubahanan set  set pointpoint pada  pada mekanisme mekanisme pengontrolanpengontrolan suhu yang diatur oleh hipotalamus.

suhu yang diatur oleh hipotalamus.

ampak yang ditimbulkan hipertermia dapat berupa penguapan cairan ampak yang ditimbulkan hipertermia dapat berupa penguapan cairan tubuh yang berlebihan sehingga terjadi kekurangan cairan dan kejang(/lves tubuh yang berlebihan sehingga terjadi kekurangan cairan dan kejang(/lves ! /lmeida, "##, dalam Setiawati, "##9%. Hipertermi berat (suhu lebih dari ! /lmeida, "##, dalam Setiawati, "##9%. Hipertermi berat (suhu lebih dari +$ +$ooC%C% 1 1..22.. TTuujjuuaann.. 1 1

(2)
(3)

1.

1.2.2.1. 1. TTuujujuan an UUmumumm Ma

Mampmpu u memenenerarapkpkan an asasuhuhan an kkepepererawawatatan an dedengnganan hipertermi.

hipertermi. 1.

1.2.2.2.2. TTuujujuan an KKhuhusususs 1.

1. DapaDapat memt memahamahami landai landasan teosan teori hiperri hipertertermimi 2

2.. DDaappaat t mmeellaakkuukkaan n ppeennggkkaajjiiaan n kkeeppeerraawwaattaann hipertermi

hipertermi

2 2

(4)

BAB II BAB II LANDASA TEOI LANDASA TEOI 2 2..11.. PPeennggeerrtt!!aann

Hipertermi adalah Keadaan suhu tubuh seseorang yang Hipertermi adalah Keadaan suhu tubuh seseorang yang meningkat di atas rentang normalnya. (nic

meningkat di atas rentang normalnya. (nic noc.200!.noc.200!. Hip

Hiperterterermi mi adaadalah lah KKeadeadaan aan dimdimana ana seoseoranrangg indi"iduindi"idu

mengalami peningkatan suhu tubuh di atas #$%0& peroral mengalami peningkatan suhu tubuh di atas #$%0& peroral atau

atau #%$%0#%$%0& & perperrekrektal tal karkarena ena 'acto'actor r eksteeksternarnal l (&ar(&arpenitpenito$o$ 1)!.

1)!.

Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh inti akibat Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh inti akibat k

kehehililananggan an mmekekananisismme e teterrmmororggululasasi. i. (e(ennsisiklkloopepeddiaia keperawatan!.

keperawatan!. Hi

Hipepertrterermi mi adadalalah ah pepeniningngkakatatan n susuhu hu tutububuh h didiatatasas kisaran normal (*+*D+ ,nternational 200-2011!

kisaran normal (*+*D+ ,nternational 200-2011! Hi

Hipepertrterermi mi adadalalah ah kkeaeadadaan an susuhu hu tutububuh h memeniningngkakatt melebihi suhu normal yaitu suhu tubuh mencapai sekitar melebihi suhu normal yaitu suhu tubuh mencapai sekitar 00oo

secara terus menerus. secara terus menerus.

 /adi

 /adi hipertermhipertermi i adalah adalah keadaan keadaan suhu suhu tubuh tubuh seseorangseseorang yg

yg memeniningngkakat t di di atatas as rrenentatang ng nonorrmamalnlnya ya kakarrenena a 'a'aktktoror eksternal atau akibat

eksternal atau akibat kehilangankehilangan mekanisme termorgulasimekanisme termorgulasi.. 2

2..22.. ""eekkaann!!ssmme e TTuu##uuh h KKeett!!kka a SSuuhhu u TTuu##uuh h BBeeruru##aahh a.

a. "e"ekakan!n!smsme te tu#u#uh uh kketet!k!ka sa suhuhu tu tu#u#uh uh memen!n!ngngkakat.t. 1$

1$ %%as&as&'!la'!latatas!s! 

asodiasodilataslatasi i pembpembuluh uluh darah darah peri'peri'er er hamphampirir dilakukan pada semua area tubuh. asodilatasi ini dilakukan pada semua area tubuh. asodilatasi ini di

disesebababkbkan an ololeh eh hahambmbatatan an dadari ri pupusasat t sisimpmpatatisis pad

pada a hiphipotaotalamlamus us posposterterior ior yanyang g memenyenyebababkbkanan "as

"asokokontontrikriksi si sehsehingingga ga terterjadjadi i "as"asodiodilatlatasi asi yanyangg ku

kuat at pada pada kulkulit$ it$ yang yang memmemungkungkinkainkan n perpercepatcepatanan pe

pemimindndahahan an papananas s dadari ri tutububuh h kke e kkululit it hihingnggaga delapan kali lipat lebih banyak.

delapan kali lipat lebih banyak. 2$

2$ BeBerkrker!er!ngangatt

# #

(5)

engeluaran keringat melalui kulit terjadi sebagai e'ek peningkatan suhu yang melewati batas kritis$ yaitu #&. pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran panas melalui e"aporasi. eningkatan suhu tubuh sebesar 1& akan menyebabkan pengeluaran keringat yang cukup banyak sehingga mampu membuang panas tubuh yang dihasilkan dari metabolisme basal 10 kali lebih besar. engeluaran keringat merupakan salh satu mekanisme tubuh ketika suhu meningkat melampaui ambang kritis. engeluaran keringat dirangsang oleh pengeluaran impuls di area preoptik anterior hipotalamus melalui jaras sara'  simpatis ke seluruh kulit tubuh kemudian menyebabkan rangsangan pada sara' kolinergic kelenjar keringat$ yang merangsang produksi keringat. Kelenjar keringat juga dapat mengeluarkan keringat karena rangsangan dari epine'rin dan nore3neprin.

($ Penurunan Pem#entukan Panas

4eberapa mekanisme pembentukan panas$ seperti termogenesis kimia dan menggigil dihambat dengan kuat.

#. "ekan!sme Tu#uh Ket!ka Suhu Tu#uh "enurun a. %as&k&ntr!ks! Kul!t D! Seluruh Tu#uh

asokontriksi terjadi karena rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus posterior.

#. P!l&ereks!

5angsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat pada 'olikel rambut berdiri. Mekanisme ini tidak penting pada manusia$ tetapi pada binatang tingkat rendah$ berdirinya

(6)

bulu ini akan ber'ungsi sebagai isolator panas terhadap lingkungan.

). Pen!ngkatan *em#entukan *anas

embentukan panas oleh sistem metabolisme meningkat melalui mekanisme menggigil$ pembentukan panas akibat rangsangan simpatis$ serta peningkatan sekresi tiroksin. (regulasi suhu tubuh _ NursingBegin.com.htm!

2.(. +akt&r ,ang "em*engaruh! Suhu Tu#uh a. Ke)e*atan meta#&l!sme #asal

Kecepatan metabolisme basal tiap indi"idu berbeda-beda. Hal ini memberi dampak jumlah panas yang diproduksi tubuh menjadi berbeda pula. 6ebagaimana disebutkan pada uraian sebelumnya$ sangat terkait dengan laju metabolisme.

#. angsangan sara- s!m*at!s

5angsangan sara' simpatis dapat menyebabkan kecepatan metabolisme menjadi 1007 lebih cepat. Disamping itu$ rangsangan sara' simpatis dapat mencegah lemak coklat yang tertimbun dalam jaringan untuk dimetabolisme. Hamper seluruh metabolisme lemak coklat adalah produksi panas. 8mumnya$ rangsangan sara' simpatis ini dipengaruhi stress indi"idu yang menyebabkan peningkatan produksi epineprin dan norepineprin yang meningkatkan metabolisme.

). H&rm&ne *ertum#uhan

Hormone pertumbuhan ( growth hormone ! dapat menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme sebesar 1)-207. +kibatnya$ produksi panas tubuh juga meningkat.

(7)

'. H&rm&ne t!r&!'

9ungsi tiroksin adalah meningkatkan akti"itas hamper semua reaksi kimia dalam tubuh sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat mempengaruhi laju metabolisme menjadi )0-1007 diatas normal.

e. H&rm&ne kelam!n

Hormone kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-1)7 kecepatan normal$ menyebabkan peningkatan produksi panas. ada perempuan$ :uktuasi suhu lebih ber"ariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran hormone progesterone pada masa o"ulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 0$# ; 0$<& di atas suhu basal.

-. Demam  *era'angan $

roses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan metabolisme sebesar 1207 untuk tiap peningkatan suhu 10&.

g. Status g!/!

Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan metabolisme 20 ; #07. Hal ini terjadi karena di dalam sel tidak ada =at makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme. Dengan demikian$ orang yang mengalami mal nutrisi mudah mengalami penurunan suhu tubuh (hipotermia!. 6elain itu$ indi"idu dengan lapisan lemak tebal cenderung tidak mudah mengalami hipotermia karena lemak merupakan isolator yang cukup baik$ dalam arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga kecepatan jaringan yang lain.

h. Akt!0!tas

(8)

+kti"itas selain merangsang peningkatan laju metabolisme$ mengakibatkan gesekan antar komponen otot > organ yang menghasilkan energi termal. ?atihan (akti"itas! dapat meningkatkan suhu tubuh hingga #%$# ; 0$0 &.

!. angguan &rgan

Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus$ dapat menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan. 4erbagai =at pirogen yang dikeluarkan pada saai terjadi in'eksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh. Kelainan kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme pengaturan suhu tubuh terganggu.

 j. L!ngkungan

6uhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan$ artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin. 4egitu  juga sebaliknya$ lingkungan dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia. erpindahan suhu antara manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit.

roses kehilangan panas melalui kulit dimungkinkan karena panas diedarkan melalui pembuluh darah dan juga disuplai langsung ke :eksus arteri kecil melalui anastomosis arterio"enosa yang mengandung banyak otot. Kecepatan aliran dalam :eksus arterio"enosa yang cukup tinggi (kadang mencapai #07 total curah jantung! akan menyebabkan konduksi panas dari inti tubuh ke kulit menjadi sangat e3sien. Dengan demikian$ kulit merupakan radiator panas yang e'ekti' untuk keseimbangan suhu tubuh. (regulasi suhu tubuh _ NursingBegin.com.htm!

(9)

2.. "ekan!sme Keh!langan Panas Dar! Kul!t a. a'!as!

5adiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang panas in'ramerah. @elombang in'ramerah yang dipancarkan dari tubuh memiliki panjang gelombang ) ; 20 mikrometer. Aubuh manusia memancarkan gelombang panas ke segala penjuru tubuh. 5adiasi merupakan mekanisme kehilangan panas paling besar pada kulit (<07! atau 1)7 seluruh mekanisme kehilangan panas.

anas adalah energi kinetic pada gerakan molekul. 6ebagian besar energi pada gerakan ini dapat di pindahkan ke udara bila suhu udara lebih dingin dari kulit. 6ekali suhu udara bersentuhan dengan kulit$ suhu udara menjadi sama dan tidak terjadi lagi pertukaran panas$ yang terjadi hanya proses pergerakan udara sehingga udara baru yang suhunya lebih dingin dari suhu tubuh.

#. K&n'uks!

Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan benda-benda yang ada di sekitar tubuh. 4iasanya proses kehilangan panas dengan mekanisme konduksi sangat kecil. 6entuhan dengan benda umumnya memberi dampak kehilangan suhu yang kecil karena dua mekanisme$ yaitu kecenderungan tubuh untuk terpapar langsung dengan benda relati"e jauh lebih kecil dari pada paparan dengan udara$ dan si'at isolator benda menyebabkan proses perpindahan panas tidak dapat terjadi secara e'ekti' terus menerus.

). E0a*&ras!

(10)

B"aporasi ( penguapan air dari kulit ! dapat mem'asilitasi perpindahan panas tubuh. 6etiap satu gram air yang mengalami e"aporasi akan menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar 0$)% kilokalori. ada kondisi indi"idu tidak berkeringat$ mekanisme e"aporasi berlangsung sekitar )0 ; <00 ml>hari.Hal ini menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12 ; 1< kalori per jam. B"aporasi ini tidak dapat dikendalikan karena e"aporasi terjadi akibat di'usi molekul air secara terus menerus melalui kulit dan system perna'asan.6elama suhu kulit lebih tinggi dari pada suhu lingkungan$ panas hilang melalui radiasi dan konduksi. *amun ketika suuhu lingkungan lebih tinggi dari suhu tubuh$ tubuh memperoleh suhu dari lingkungan melalui radiasi dan konduksi. ada keadaan ini$ satu-satunya cara tubuh melepaskan panas adalah melalui e"aporasi. Memperhatikan pengaruh lingkungan terhadap suhu tubuh$ sebenarnya suhu tubuh actual ( yang dapat diukur ! merupakan suhu yang dihasilkan dari keseimbangan antara produksi panas oleh tubuh dan proses kehilangan panas tubuh dari lingkungan.

'. Us!a

8sia sangat mempengaruhi metabolisme tubuh akibat mekanisme hormonal sehingga memberi e'ek tidak langsung terhadap suhu tubuh. ada neonatus dan bayi$ terdapat mekanisme pembentukan panas melalui pemecahan (metabolisme! lemak coklat sehingga terjadi proses termogenesis tanpa menggigil (non-shi"ering thermogenesis!. 6ecara umum$ proses ini mampu meningkatkan metabolisme hingga lebih dari 1007. embentukan panas melalui mekanisme ini

(11)

dapat terjadi karena pada neonatus banyak terdapat lemak coklat. Mekanisme ini sangat penting untuk mencegah hipotermi pada bayi. (regulasi suhu tubuh _  NursingBegin.com.htm!

2.3. Suhu Tu#uh D!#ag! "enja'!

o Hipotermi$ bila suhu tubuh kurang dari #<&

o *ormal$ bila suhu tubuh berkisar antara #< ; #$)& o 9ebris > pireksia$ bila suhu tubuh antara #$) ; 0& o Hipertermi$ bila suhu tubuh lebih dari 0&

regulasi suhu tubuh _ NursingBegin.com.htm$

2.4. Et!&l&g!

Hipertermi dapat disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Cat yang dapat menyebabkan e'ek perangsangan terhadap pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan demam disebut pirogen. Cat pirogen ini dapat berupa protein $ pecahan protein $ dan =at lain. Aerutama toksin polisakarida $ yang dilepas oleh bakteri toksik > pirogen yang dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama keadaan sakit.

hipertermi terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. hipertermi dapat berhubungan dengan in'eksi$ penyakit kolagen$ keganasan$ penyakit metabolik maupun penyakit lain. (/ulia$ 2000!.Menurut @uyton (10! hipertermi dapat disebabkan karena kelainan dalam otak sendiri atau =at toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu$ penyakit-penyakit bakteri$ tumor otak atau dehidrasi.

enyebab hiprtermi selain in'eksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia$ keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat$ juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya perdarahan otak$ koma!.

(12)

ada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab hipertermi diperlukan antara lain ketelitian penggambilan riwayat penyakit pasien$ pelaksanaan pemeriksaan 3sik$ obser"asi perjalanan penyakit dan e"aluasi pemeriksaan laboratorium.serta penunjang lain secara tepat dan holistik.

2.5. Pat&6s!&l&g!

6uhu tubuh kita dalam keadaan normal dipertahankan di kisaran #E& oleh pusat pengatur suhu di dalam otak yaitu hipotalamus. usat pengatur suhu tersebut selalu menjaga keseimbangan antara jumlah panas yang diproduksi tubuh dari metabolisme dengan panas yang dilepas melalui kulit dan paru sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan dalam kisaran normal. Falaupun demikian$ suhu tubuh kita memiliki :uktuasi harian yaitu sedikit lebih tinggi pada sore hari jika dibandingkan pagi harinya.

Demam merupakan suatu keadaan dimana terdapat peningkatan suhu tubuh yang disebabkan kenaikan set point di pusat pengatur suhu di otak. Hal ini serupa dengan pengaturan set point (derajat celsius! pada remote +& yang bilamana set pointnya dinaikkan maka temperatur ruangan akan menjadi lebih hangat. 6uatu nilai suhu tubuh dikatakan demam jika melebihi #$2 G& pada pengukuran di pagi hari dan atau melebihi #$E& pada pengukuran di sore hari dengan menggunakan termometer mulut.

(13)

.

 Aermometer ketiak akan memberikan hasil nilai pengukuran suhu yang lebih rendah sekitar 0.)E& jika dibandingkan dengan termometer mulut sehingga jenis termometer yang digunakan berpengaruh dalam pengukuran suhu secara tepat. 6ebagian besar kasus demam memang disebabkan oleh berbagai penyakit in'eksi dan peradangan sehingga gejala demam seringkali diidentikkan dengan adanya in'eksi dalam tubuh. *amun sebenarnya ada banyak proses lainnya selain in'eksi yang dapat menimbulkan gejala demam antara lain alergi$ penyakit autoimun$ kelainan darah dan keganasan. 4erbagai proses tersebut akan memicu pelepasan pirogen$ yaitu mediator penyebab demam$ ke dalam peredaran darah yang lebih lanjut akan memicu pelepasan =at tertentu yang bernama prostaglandin sehingga akan menaikkan set point di pusat pengaturan suhu di otak. elepasan prostaglandin tersebut yang merupakan dalang dari timbulnya berbagai gejala yang sering menyertai demam yaitu badan meriang$ pegal-linu dan sakit kepala. 6et point di pusat pengatur suhu di otak yang tiba-tiba naik tersebut akan membuat tubuh merasa bahwa suhu badan berada dibawah nilai normal akibatnya pembuluh darah akan menyempit untuk

(14)

mencegah kehilangan panas badan dan tubuh akan mulai menggigil untuk menaikkan suhu tubuh. /adi menggigil dapat dikatakan suatu tahapan awal dari kenaikan suhu tubuh dalam proses demam. Dengan demikian$ gejala menggigil$ demam$ sakit kepala$ dan badan pegal-linu merupakan satu paket gejala yang disebabkan oleh proses yang sejalan.

6elain itu terdapat pula kondisi GdemamE lainnya namun yang tidak disebabkan oleh kenaikan set point di pusat pengatur suhu di otak$ yaitu dikenal sebagai hipertermia. ada hipertermia$ terdapat kenaikan suhu tubuh yang tinggi yang disebabkan oleh peningkatan suhu inti tubuh secara berlebihan sehingga terjadi kegagalan mekanisme pelepasan panas. Hipertermia antara lain dijumpai pada heat stroke (tersengat panasnya udara lingkungan!$ akti"itas 3sik yang berlebihan pada cuaca panas serta dikarenakan e'ek dari beberapa jenis obat-obatan seperti ekstasi

a. 9ungsi Kelenjar Keringat

@angguan sistem termoregulasi dengan berkurang atautidaknya keringat merupakan penyebab terpenting sengatan panas pada lingkungan panas. 5espon berkeringat terhadap stimulus panas dan neurokimia berkurang pada usia lanjut dibanding pada usia dewasa muda. /uga terdapat ambang batas lebuh tinggi pada usia lanjut untuk berkeringat. ada kondisi stres panas$ manusia mengakti'kan kelenjar ekrin (di bawah kontrol kolinergik simpatis! dan kemampuan kelenjar itu megneluarkan keringat untuk mengatur suhu tubuh.

(15)

Meskipun terdapat "ariasi luas antara indi"idu dalam respon kelenjar keringat terhadap stimulus 'armakologis$ terdapat pula stimulus yang berasal dari proses penuaan.

engaruh penuaan terhadap menurunnya 'ungsi kelenjar keringat terlihat jelas di daerah dahi dan ekstremitas daripada di badan.

b. +liran Darah Kulit

5espon aliran darah kulit terhadap pemanasan lokal langsung pada kulit nonakral berkurang pada usia lanjut. 4erkurangnya per'usi kulit pada usia lanjut berkaitan dengan berkurangnya unit 'ungsional pleksus kapiler. ada usia tua$ terjadi trans'ormasi kulit dimana kulit menjadi lebih datar akibat berkurangnya pembuluh darah mikrosirkuler di papilaris kulit dan pleksus "askular super3sial.

(hipertermia-geriatri.html)

(16)
(17)

2.7. K&m*l!kas!

enyakit hipertermia digolongkan dalam # kategori heat cramps$ heat ehaustion$ dan heat stroke.

a. Heat )ram*s meru*akan s*asme 'ar! &t&t8&t&t 0&lunter ak!#at 'ar! kekurangan elektr&l!t .

1$ Kedua-duanya garam dan air hilang melalui keringat. asien dengan heat cramps biasanya mengganti air yang hilang dengan minum$ tetapi tidak mengganti garam yang hilang.

2$ engobatan

a! ?etakkan pasien pada tempat yang sejuk.

b! 4erikan cairan pengganti *a&? per oral dengan minuman yang mengandung kadar garam tinggi atau secara , dengan larutan garam 'aal.

#. Heat e9haust!&n meru*akan keh!langan garam 'an a!r: 'engan salah satu keh!langann;a le#!h '&m!nan.

1! @ejala-gejala meliputi sakit kepala$ nausea$ pusing$ dan gangguan penglihatan.

2! asien dapat mengalami demam sampai 1029 tetapi berkeringat.

#! @unakan hasil laboratorium sebagai penuntun terapi pengganti garam dengan cairan isotonik$ atau air dengan cairan hipotonik.

! Dinginkan pasien sesuai dengan keperluan$ dengan cara pemajanan$ pemberian kipas angin$ dan metode lainnya.

). Heat str&ke meru*akan h!*erterm!a ;ang he#at '! atas 1 <= atau 1>4<+$ 'engan keh!langan kemam*uan regulas! *anas.

1! @ejala-gejala meliputi keadaan bingung$ koma$ dan serangan kejang.

2! Kelelahan dari 'ungsi regulasi hipotalamik dan kelenjar keringat yang menimbulkan kehilangan

(18)

kemampuan pengeluaran panas$ karena si pasien tidak berkeringat.

#! Kehilangan cairan dan garam biasanya tidak berat.Komplikasi dapat meliputi kerusakan hipertermik dari otak$ hepar$ ginjal$ jantung$ dan  jaringan lainnya.

! engobatannya adalah dengan menurunkan suhu badan secepatnya.

a! Kantung es harus diletakkan pada kulit$ terutama aksila$ inguinal$ dan kulit kepala. Kulit diperciki dengan air dingin dan kemudian die"aporasi dengan kipas angin. 6uatu selimut pendingin dapat digunakan

b! Bnema cairan dingin$ bilas lambung dan dialisis peritoneal$ semua sudah dicoba$ tetapi mungkin e'ekti"itasnya terbatas.

c! Merendam di dalam bak air dingin secara umum kurang praktis dan perlu penanganan dan pemantauan yang tepat.

d! ijat dapat meningkatkan "asodilatasi dan pertukaran panas.

e! Menggigil harus dihindari karena akan meningkatkan suhu badan. Klorproma=in dapat digunakan untuk mengontrol menggigil ()0 mg ,! tetapi dapat menyebabkan hipotensi.

'! Komplikasi dapat berlanjut$ meliputi rabdomiolisis dan mioglobinuria atau koagulasi intra"askular diseminata.

g! Hentikan tindakan pendinginan akti' bila temperatur pusat sudah turun sampai 101-1029.

2.?. "an!-estas! Kl!n!s

a. 6uhu tinggi #.%0& (10009! peroral atau #%.%0& (10109!

(19)

b. Aaki kardia

c. Kulit kemerahan

d. Hangat pada sentuhan e. Menggigil

'. Dehidrasi

g. Kehilangan na'su makan Pr&ses Terja'!

a. 9ase , awal (awitan dingin atau menggigil! 1$ eningkatan denyut jantung

2! eningkatan laju dan kedalaman perna'asan #! Menggigil akibat tegangan dan kontraksi otot ! Kulit pucat dan dingin karena "asokontriksi )! Merasakan sensasi dingin

<! Dasar kuku mengalami sianosis karena "asokontriksi

! 5ambut kulit berdiri

%! engeluaran keringat berlebihan ! eningkatan suhu tubuh

b. 9ase ,, proses demam

1! roses menggigil lenyap 2! Kulit terasa hangat > panas

#! Merasa tidak panas atau dingin

! eningkatan nadi dan laju perna'asan )! eningkatan rasa haus

<! Dehidrasi ringan hingga berat

(20)

! Mengantuk$ delirium$ atau kejang akibat iritasi sel sara' 

%! ?esi mulut herpetik

! Kehilangan na'su makan ( jika demam memanjang !

c. 9ase ,,, pemulihan

1! Kulit tampak merah dan hangat 2! 4erkeringat

#! Menggigil ringanKemungkinan mengalami dehidrasi

ada mekanisme tubuh alamiah$ demam yang terjadi dalam diri manusia berman'aat sebagai proses imun. ada proses ini$ terjadi pelepasan interleukin-1 yang akan mengakti'kan sel A. suhu tinggi (demam! juga ber'ungsi meningkatkan keakti'an (kerja! sel A dan 4 terhadap organisme pathogen. *amun konsekuensi demam secara umum timbul segera setelah pembangkitan demam (peningkatan suhu!. erubahan anatomis kulit dan metabolisme menimbulkan konsekuensi berupa gangguan keseimbangan cairan tubuh$ peningkatan metabolisme$ juga peningkatan kadar sisa metabolisme. 6elain itu$ pada keadaan tertentu demam dapat mengakti'kan kejang.

2.1>. K&m*l!kas!

engaruh hipertermia terhadap sawar darah otak> 444 adalah meningkatkan permeabilitas 444 yang berakibat langsung baik secara partial maupun komplit dalam terjadinya edema serebral (@insberg$ et al$ 1%!. 6elain itu

(21)

hipertermia meningkatkan metabolisme sehingga terjadi lactic acidosis yang mempercepat kematian neuron (neuronal injury! dan menambah adanya edema serebral (5eith$ et al$ 1<!. Bdema serebral (+DI 5egional kurang dari 20 ml> 100 gram> menit! ini mempengaruhi tekanan per'usi otak dan menghambat reper'usi adekuat dari otak$ dimana kita ketahui edema serebral memperbesar "olume otak dan meningkatkan resistensi serebral. /ika tekanan per'usi tidak cukup tinggi$ aliran darah otak akan menurun karena resistensi serebral meninggi. +pabila edema serebral dapat diberantas dan tekanan per'usi bisa terpelihara pada tingkat yang cukup tinggi$ maka aliran darah otak dapat bertambah (Hucke$ et al$ 11!.

Dengan demikian daerah perbatasan lesi "askuler itu bisa mendapat sirkulasi kolateral yang cukup akti'$ kemudian darah akan mengalir secara pasi' ke tempat iskemik oleh karena terdapatnya pembuluh darah yang berada dalam keadaan "asoparalisis. Melalui mekanisme ini daerah iskemik sekeliling pusat yang mungkin nekrotik (daerah penumbra! masih dapat diselamatkan$ sehingga lesi "askuler dapat diperkecil sampai daerah pusat yang kecil saja yang tidak dapat diselamatkan lagi>nekrotik (Hucke$ et al$ 11!.

+pabila sirkulasi kolateral tidak diman'aatkan untuk menolong daerah perbatasan lesi iskemik$ maka daerah pusatnya yang sudah nekrotik akan meluas$ sehingga lesi irre"ersible mencakup juga daerah yang sebelumnya hanya iskemik saja yang tentunya berkorelasi dengan cacat 'ungsional yang menetap$ sehingga dengan mencegah atau mengobati hipertermia pada 'ase akut stroke berarti kita dapat mengurangi ukuran in'ark dan edema serebral yang

(22)

berarti kita dapat memperbaiki kesembuhan 'ungsional (Hucke$ et al$ 11!.

2.11. Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan "e'!s

1$ 4eri obat penurun panas seperti paracetamol$ asetamino'en.

#. Penatalaksanaan ke*era@atan

1$ 4eri pasien banyak minum. pasien menjadi lebih mudah dehidrasi pada waktu menderita panas. Minum air membuat mereka merasa lebih baik dan mencegah dehidrasi.

2! 4eri pasien banyak istirahat$ agar produksi panas yang diproduksi tubuh seminimal mungkin.

#! 4eri kompres hangat di beberapa bagian tubuh$ seperti ketiak$ lipatan paha$ leher belakang.

BAB III

ASUHAN KEPEAATAN TEOOTIS

(23)

(.1. Pengkaj!an

a. ,dentitas  umur untuk menentukan jumlah cairan yang diperlukan

b. 5iwayat kesehatan

1! Keluhan utama (keluhan yang dirasakan pasien saat pengkajian!

2! 5iwayat kesehatan sekarang (riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit! sejak kapan timbul demam$ si'at demam$ gejala lain yang menyertai demam (misalnya mual$ muntah$ na'su makn$ eliminasi$ nyeri otot dan sendi dll!$ apakah menggigil$ gelisah.

#! 5iwayat kesehatan yang lalu (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh pasien!.

! 5iwayat kesehatan keluarga (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang lain baik bersi'at genetik atau tidak!.

(.2. Pemer!ksaan 6s!k  

a. Keadaan umum  kesadaran$ "ital sign$ status nutrisi b. emeriksaan persistem

1! 6istem persepsi sensori

2! 6istem persyara'an  kesadaran #! 6istem perna'asan

! 6istem kardio"askuler )! 6istem gastrointestinal <! 6istem integumen

! 6istem perkemihan c. ada 'ungsi kesehatan

1! ola persepsi dan pemeliharaan kesehatan 2! ola nutrisi dan metabolisme

#! ola eliminasi

! ola akti"itas dan latihan )! ola tidur dan istirahat

<! ola kogniti' dan perseptual ! ola toleransi dan koping stress %! ola nilai dan keyakinan

(24)

! ola hubungan dan peran d. emeriksaan penunjang

1! laboratorium 2! 'oto rontgent #! 86@

(.(. D!agn&sa Ke*era@atan ,ang Ser!ng "un)ul a. Hipertemia berhubungan dengan proses penyakit

b. 5esiko injury berhubungan dengan in'eksi mikroorganisme

c. 5esiko kekurangan "olume cairan berhubungan dengan intake yang kurang dan diaporesisi

(.. D!s)harge Plann!ng

a. ajarkan keluarga mengenal tanda-tanda kekambuhan dan laporkan dokter atau perawat

b. ,nstruksikan untuk memberikan pengobatan sesuai dengan dosis dan waktu

c. +jarkan bagaimana mengukur suhu tubuh dan inter"ensi

d. ,ntruksikan untuk kontrol ulang

e. /elaskan 'actor penyebab demam dan menghindari 'actor pencetus. (.3. en)ana Ke*era@atan N &. D!agn&sa Ke*era@atan

Tujuan 'an Kr!ter!a

Has!l NO=$ Inter0ens! NI=$

(25)

1. Hipertemia berhubungan dengan proses penyakit. 4atasan karakeristik o kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal o serangan>kon"ulsi (kejang! o kulit kemerahan o pertambahan 55 o takikardi o saat disentuh tangan terasa hangat 6etelah dilakukan tindakan perawatan selama 2 jam$ keseimbangan termoregulasi klien dengan kriteria hasil 

o 6uhu tubuh dalam

rentang normal #)$ & ; #$) &

o *adi dan 55 dalam

rentang normal

o  Aidak ada

perubahan warna kulit

o  Aidak ada pusing

o Mengontrol panas o Monitor suhu

minimal tiap 2 jam

o Monitor suhu basal

secara kontinyu sesui dengan kebutuhan.

o Monitor AD$ *adi$

dan 55

o Monitor warna dan

suhu kulit

o Monitor penurunan

tingkat kesadaran

o Monitor F4&$Hb$

Hct

o Monitor intake dan

output

o 4erikan anti piretik o 6elimuti pasien

o ?akukan Aapid

sponge

o 4erikan cairan intra

"ena

o Kompres pasien

pada lipat paha$ aksila dan leher

o  Aemperature

5egulation

o Monitor

tanda-tanda hipertermi

o  Aingkatkan intake

cairan dan nutrisi

o 4erikan obat

antipiretik sesuai dengan kebutuhan

o @unakan matras

dingin dan mandi

(26)

air hangat untuk mengatasi atu mengurangi gangguan suhu tubuh sesuai dengan kebutuhan o ?epasakan pakaian yang berlebihan dan tutupi pasien dengan hanya selembar pakaian.

o ital 6ign

Monitoring

o Monitor AD$ *adi$

6uhu$ dan 55

o &atat adanya

:uktuasi tekanan darah

o Monitor "ital sign

saat pasien berdiri$

duduk dan

berbaring

o +uskultasi AD pada

kedua lengan dan bandingkan

o Monitor AD$ *adi$

dan 55 sebelum$ selama$ dan sesudah akti"itas

o Monitor kualitas dari

nadi

o Monitor 'rekuensi

dan irama

pernapasan

(27)

o Monitor suara paru o Monitor pola

pernapasan abnormal

o Monitor suhu$ warna

dan kelembaban kulit

o Monitor sianosis

peri'er

o Monitor adanya

tekanan nadi yang

melebar $ bradikardi$ peningkatan sistolik (&husing Ariad! o ,denti3kasi penyebab dari perubahan "ital 6ign 2. 5esiko injury b>d in'eksi mikroorganisme 6etelah dilakukan tindakan keperawatan selama J 2 jam$ pasien tidak mengalami injury. 5isk ,njury Kriteria Hasil 

o Klien terbebas dari

cidera o mampu menjelaskan cara metode untuk mencegah injury o 6ediakan lingkungan yang aman untuk pasien

o ,denti3kasi

kebutuhan

keamanan pasien sesuai dengan kondisi 3sik dan 'ungsi kogniti'   pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien o Menghindari lingkungan yang berbahaya misalnya 2<

(28)

atau cedera

o mampu

menjelaskan 'actor 'aktor resiko dari lingkunga atau perilaku personal o Mampu memodi3kasi gaya hidup untuk mencegah injury o Menggunakan 'asilitas kesehatan yang ada o Mampu mengenali perubahan status kesehatan memindahkan perabotan

o Memasang side rail

tempat tidur

o Menyediakan

tempat tidur yang nyaman dan bersih

o Meletakan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien o Membatasi pengunjung o Memberikan penerangan yang cukup o Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien o Mengontrol lingkungan dari kebisingan o Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan o 4erikan penjelasan

pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit. # 5esiko kekurangan 6etelah dilakukan 9luid management

(29)

"olume cairan dengan 'aktor resiko 'aktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan (hipermetabolik! tindakan keperawatan selama J 2 jam$ :uid balance dengan kriteria hasil 

o Mempertahankan

urine output sesuai dengan usia dan 44$ 4/ urine normal$ HA normal

o  Aekanan darah$

nadi$ suhu tubuh dalam batas normal

o  Aidak ada

tanda-tanda dehidrasi$ elastisitas turgor kulit baik$ membrane mukosa lembab$ tidak ada rasa haus yang berlebihan.

o ertahankan

catatan intake dan output yang akurat

o Monitor status dehidrasi( kelemba ban membrane mukosa$ nadi adekuat$ tekanan darah ortostatik!

o Monitor "ital sign o Monitor asupan

makanan cairan dan hitung intake kalori harian o ?akukan terapi , o Monitor status nutrisi o 4erikan cairan o 4erikan cairan ,

pada suhu ruangan

o Dorong masukan oral o 4erikan penggantian nasogastrik sesuai output o Dorong keluarga untuk membantu pasien makan o +njurkan minum kurang lebih -% gelas belimbing perhari o Kolaborasi dokter

 jika tanda cairan

(30)

berlebih muncul memburuk o +tur kemungkinan trans'usi http://gusriwahyudi.blogspot.co.id/20!/02/as"ep-hipertermi.html. BAB I% PENUTUP .1. Kes!m*ulan 2

(31)

hipertermi adalah keadaan suhu tubuh seseorang yg meningkat di atas rentang normalnya karena 'aktor eksternal atau akibat kehilangan mekanisme termorgulasi. 6uhu Aubuh Dibagi Menjadi

o Hipotermi$ bila suhu tubuh kurang dari #<&

o *ormal$ bila suhu tubuh berkisar antara #< ; #$)& o 9ebris > pireksia$ bila suhu tubuh antara #$) ; 0& o Hipertermi$ bila suhu tubuh lebih dari 0&

enatalaksanaan Keperawatan ada Hipertermi

1$ 4eri pasien banyak minum. pasien menjadi lebih mudah dehidrasi pada waktu menderita panas. Minum air membuat mereka merasa lebih baik dan mencegah dehidrasi.

2! 4eri pasien banyak istirahat$ agar produksi panas yang diproduksi tubuh seminimal mungkin.

#! 4eri kompres hangat di beberapa bagian tubuh$ seperti ketiak$ lipatan paha$ leher belakang.

.2. Saran

engan keterbatasan penyusun dalam membuat makalah ini penyusun mengharapkan setiap mahasiswa mau memberikan kritik dan saran untuk  memaksimalkan keberhasilan tugas makalah selanjutnya. 0arena kritik dan saran kalian semua berarti bagi penyusun. Semoga makalah ini berguna bagi  pendidikan kita agar lebih maju.

DA+TA PUSTAKA

?ynda /uall &orpenito.1%.#iagnosa $eperawatan %pli"asi pada &ra"te" $linis./akarta.B@&

Doenges M.B.1.'encana $eperawatan disi !. /akarta.B@&

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi arteri radialis subjek penelitian pada praprosedur kateterisasi jantung semuanya (100%) dalam kondisi paten, hal ini berarti

Jenis dan Sifat Penelitian Penulisan ini merupakan penelitian pustaka library research yaitu sebuah kegiatan yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai literatur, baik

Contoh: seseorang yang kurang asertif mungkin akan lebih sering mengggunakan represi untuk meredam kemarahan dan agresivitanya ketika ia tidak berani menolak hal- hal yang

bahwa dalam rangka Pembinaan dan Pengisian Jabatan Fungsional di Iingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan sesuai ketentuan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor

Atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun

Menurut Loudon pengertian E-Commerce adalah suatu proses transaksi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual dalam membeli dan menjual berbagai produk secara

Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa hasil angket kepraktisan peserta didik sebesar 3,28 dengan kriteria kualitatif “Sangat Baik”. Dapat disimpulkan penilaian