• Tidak ada hasil yang ditemukan

NO. 225, TAHUN IX, 1-14 Oktober 2011 ISSN: HARGA ECERAN RP Puailiggoubat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NO. 225, TAHUN IX, 1-14 Oktober 2011 ISSN: HARGA ECERAN RP Puailiggoubat."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

NO. 225, TAHUN IX, 1 - 14 Oktober 2011

ISSN: 1412-9140 HARGA ECERAN RP 3.000

„

CM YK

www.puailiggoubat.com

(2)

COVER DEPAN: 1 FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

1 DESAIN: SYAFRIL

Uggla

PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM/USAHA: Roberta Sarogdog

PEMIMPIN REDAKSI: Imran Rusli DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog

Imran Rusli REDAKTUR: Rus Akbar

WARTAWAN DAERAH:

Gerson Merari Saleleubaja (Muara Siberut), Bambang Sagurung (Sikabaluan),

Rapot Pardomuan (Sipora) Irman Jhon (Sikakap),

DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban)

Gerson (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat) ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528

REKENING:

Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1

PENCETAK: PT Riau Graindo, Pekanbaru

(Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan).

Puailiggoubat

Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140

TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima

suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

Pemilukada Mentawai aratadda

akeat. Enem pasang calon sibailiu

Bupti samba Wakil Bupati

Men-tawai abaraat nomorda sibara ka

KPU, ialeu et ara taddaakeat

mu-kampanye 23 September silelelpa,

kenanen maigi sitaimakolou kalulut

tak pei waktu nia arataddaekat. - 3

PRO

RAKYAT

NO. 225, 1 - 14 Oktober 2011

Puailiggoubat

2

Dari Redaksi

Kampanye

Ka halaman kantor Dinas

Perhubu-ngan, KPU Mentawai masisara aket

tiboiet iate kampanye damai samba

simaeruk. - 9

Sia masyarakat sibara ka Dusun

Puran Sikabaluan, Kecamatan

Siberut Utara masiportes bupati,

kalulut kudduatra atuguruk kabagat

peta kebut sawit. - 14

Sia masyarakat sibaea ka Sotboyak,

Kecamatan Siberut Utara bulat tak

raobak akek ituguruk sawit samba

perusahaan nia ka Mentawai,

poko-knia sibara ka Sabirut, kek geti

rabebesiakek nia papanah te

ma-sieggek. - 15

Kalulut tak mekerek karajodda ka

kabagat kontrak, rua sigalai akek

enungan proyek P2D Mandiri 2011

ka Desa Maileppet, Kecamatan

Siberut Selatan tak rasilok sia ka

kecamatan. - 20

P

emilukada di Mentawai telah berlangsung. Enam pasang kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati telah memulai kampanye sejak tanggal 23 September lalu, mereka diberi waktu sampai 6 Oktober 2011 untuk mendapatkan suara dari 50.484 pemilih tetap di 218 TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang tersebar di 10 kecamatan.

Bersamaan dengan mulainya kesibukan politik untuk mendapatkan bupati dan wakil bupati baru di Mentawai ini, kami juga sibuk mengantisipasi dan mengumpulkan informasi untuk disajikan, antara lain dengan cara menyiagakan semua tenaga reporter yang ada di 10 kecamatan untuk memantau dan melaporkan progres Pemilukada di daerah liputannya,

menyangkut aktivitas kampanye, distribusi logistik kampanye, kesiapan administratif perangkat pemilukada dari TPS, personil KPU, panwas, saksi sampai kendala-kendala yang ada, terutama karena mengingat kondisi geografis Mentawai dan masih langkanya BBM.

Selain itu kami juga mengirim reporter Padang ke Tuapeijat yakni Patriz Sanene, Patriz akan mem-back up Rapot

Pardomuan Simanjuntak di KPU dan pusat Kabupaten

Kepulauan Mentawai itu.

Semoga tim redaksi ini bisa memenuhi kebutuhan Anda akan informasi Mentawai.

Salam

Catatan:

Biaya Iklan belum termasuk PPn 10 persen sesuai Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Biaya Iklan Belum termasuk biaya desain. Jika desain Iklan dilakukan redaksi, maka dikenakan biaya tambahan sebesar Rp.50.000 .

Penaggung Jawab Iklan

Rus Akbar

(3)

3

NO. 225, 1 - 14 Oktober 2011

Puailiggoubat

SAJIAN

UTAMA

jukkan apa yang mereka janjikan dan perbuat terhadap Mentawai kalau nanti terpilih atau tidak terpilih.

Debat politik tersebut diseleng-garakan di Bunda Guest House Km 6 Jalan Raya Tuapeijat, Sipora Utara. Dari keenam kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Mentawai periode 2011-2016 tersebut dua pasangan telah menun-jukkan performa negatif, yakni kandidat No.1 dan No.3 yakni Henri Nasrani – Rasyidin Syaiful dan Binsar Saleleubaja – Agustinus Sabebegen. Keduanya tidak mengikuti debat kandidat.

Menurut Ketua KPU Mentawai Bastian Sirurui, yang dijumpai

Puailig-goubat di kediamannya Senin (26/9),

Henri Nasrani dan Rasyidin Syaiful tidak ikut debat karena sakit, sementara Binsar Saleleubaja dan Agustinus Sabebegen tak memberi kabar apapun kepada KPU Mentawai sebagai penye-lenggara resmi Pemilukada Mentawai. Awal yang buruk, tapi Bastian mengata-kan UU Pemilu tak mengatur sanksi hu-kum terhadap pasangan kandidat yang tidak mengikuti debat politik tersebut. Sebelumnya, Senin (22/7) kedua pasangan kandidat ini juga tidak lengkap hadir di KPU Mentawai untuk penca-butan nomor urut. Hendri Nasrani dan Binsar Saleleubaja tidak didampingi kandidat wakil bupati masing-masing yakni Rasyidin Syaiful dan Agustinus Sab. Mungkin memang tidak siap menghadapi publik..

Keenam pasangan kandidat sesuai nomor urut adalah: 1. Henri Nasrani -Rasyidin Syaiful yang diusung PAN dan PBB, 2 Antonius Samangilailai – Melki Sapolenggu diusung Gerindra dan

Hanura, 3. Binsar Saleleubaja – Agus-tinus Sabebegen usungan PD, Partai Demokrasi Pembaruan, Partai Repu-blikan dan Partai Buruh. 4. Kortanius Sabeleake – Hendri Dunan Sirait yang diusung PDS, 5. Yudas Sabaggalet – Rijel Samaloisa jagoan PDIP dan 6. Aureulius Yan – Jonimar Joannes yang diusung Partai Demokrasi Kebangsaan, Partai Pelopor, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Partai Peduli Rakyat Na-sional, Partai Matahari Bangsa, Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan), dan Partai Patriot.

Debat dimulai dengan pembacaan visi misi masing-masing kandidat. Kandidat 1, mempercepat pemba-ngunan Mentawai melalui pengelolaan sumber daya alam dan sumberdaya manusia yang maksimal; kandidat 2 mengejar ketertinggalan, meningkatkan perekonomian masyarakat yang ber-tumpu pada potensi daerah; kandidat 3 terwujudnya kebersamaan dalam me-laksanakan perubahan untuk memba-ngun Mentawai yang lebih baik; kandidat 4 mewujudkan Mentawai yang ber-martabat secara budaya, mandiri secara ekonomi dan berdaulat secara politik; kandidat 5 menuju Mentawai yang maju dan sejahtera; dan kandidat 6 dengan visi terwujudnya masyarakat Kepu-lauan Mentawai yang sejahtera, maju dan berdaya saing dengan berlandaskan iman dan taqwa.

Disiplin Pemimpin dan Korupsi

Debat dibagi dalam 4 sesi. Sesi pertama penegakan hukum, demokrasi dan good governance. Sesi kedua pengembangan ekonomi dan pem-bangunan ekonomi kerakyatan. Sesi ketiga pengembangan SDM melalui pendidikan dan kesehatan. Sesi keempat

clossing statement.

Dalam penegakan hukum pasangan

nomor 4 mengatakan bahwa penegakan hukum dimulai dari pimpinan. Yang paling utama adalah bagaimana pejabat dan masyarakat taat akan hukum. Panelis Charles Simagura menanyakan contoh taat hukum dan Korta menjawab bahwa mereka tidak pernah mengambil dan memakai hak-hak orang lain, mereka juga taat aturan Pemilukada yang dibuat oleh KPU.

Selain itu mereka juga menaruh perhatian pada penataan struktur pemerintahan dengan mengevaluasi keberadaan dinas kantor dan bagian.

Terkait mobil dinas yang berkeliaran di Padang, sesuai pertanyaan Charles, pasangan Konan (Korta Henri Dunan) menjawab bahwa mobil dinas harusnya ada di Mentawai dan bukan di Padang. Menjawab debatan kandidat nomor 5 tentang rencana penegakan hukum, pasangan Konan mengatakan seluruh aparatur harus di Mentawai, pasangan mereka juga akan menata penggunaan seluruh SDM serta fasilitas dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

mengatakan mereka akan menempatkan orang-orang sesuai dengan bidangnya dan bukan karena kroni. Terkait pene-gakan hukum disiplin aparatur sesuai debatan pasangan nomor 4, Antonius mengatakan bahwa disiplin itu dimulai dari pimpinan, kalau anak buah tidak disiplin itu dimulai dari pimpinan yang sudah memberikan contoh. Kalau kepala SKPD pergi, anak buah juga akan pergi. Pasangan nomor 5 yang didebat soal ketahanan pangan oleh kandidat nomor 2 yang mempertanyakan apakah konsep itu baru teringat sekarang, Yudas menjawab bahwa dari dulu sudah teringat hanya saja ada banyak faktor untuk implementasinya termasuk komunikasi. Anto menimpali pernya-taan ini dengan mengatakan bahwa berarti kurang lancar hubungan koor-dinasi dan komunikasi. Hal ini me-ngundang tawa para penonton yang mengikuti debat.

Pasangan kandidat No. 4 pada bi-dang pengembangan ekonomi kerak-yatan mengatakan dalam pembangunan Mentawai membutuhkan investor di bidang pariwisata yang akan mem-bangun hotel-hotel dan masyarakat da-pat membangun penginapan kecil di se-kitarnya. Bidang kelautan karena mem-butuhkan biaya besar, dimem-butuhkan in-vestor yang dapat membangun penga-lengan ikan di Mentawai.

Penekanannya adalah masyarakat menjadi pelaku utama. Dalam menen-tukan pilihan agar tidak terjadi konflik kepentingan, pemerintah berfungsi sebagai mediator dan fasilitasi kepen-tingan masyarakat dan investor dan duduk bersama dalam menentukannya. Dalam ketahanan pangan, pengem-bangan komoditi lainnya jangan sampai menggusur keladi, sagu, pisang dan ko-moditi lain yang dimiliki masyarakat. ***

DARI DEBAT POLITIK SAMPAI INTRIK

Rapot Pardomuan Simanjuntak

S

abtu (24/9) keenam pasangankandidat dipertemukan dalam debat politik untuk

menun-Pemilukada Mentawai

te-lah dimulai. Enam

pasa-ngan kandidat Bupati dan

Wakil Bupati Mentawai

yang telah mendapat

no-mor urut resmi dari KPU

sudah memulai kampanye

23 September lalu, meski

kampanye hitam (black

campaign) telah

ber-langsung sejak jauh-jauh

hari.

PEMILUKADA MENTAWAI:

sekarang tersangka ko-rupsi. Yudas men-jawab bahwa itu bu-kan kewenangannya.

Pertanyaan pane-lis dilanjutkan terkait komunikasi antara Yudas dengan bupati karena bupati adalah pasangan Yudas yang sedang menjabat, Yu-das menjawab bahwa komunikasi mereka ada tetapi tidak dalam hal korupsi.

Pasangan 5 ini juga ditanyakan apakah berani membawa apa-ratur yang melakukan

Dalam penciptaan

good gover-nance sesuai

pertanyaan kandidat nomor 6, pasa-ngan Konan mengatakan pemerintah harus merasa dan memahami diri seba-gai pelayan masyarakat dan harus sensitif ke-pada pelayanan akan kebutuhan dan perso-alan masyarakat.

Kandidat nomor 5 dikejar panelis sehu-bungan dengan status Yudas yang incumbent (kandidat yang sedang menjabat), pasangan ini ditanya Charles menga-pa bisa terjadi bumenga-pati

DEBAT - Debat kandidat Bupati dan Wakil Bupati Mentawai 2011-2016

FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

SUASANA DEBAT - Suasana debat kandidat, cukup diminati masyarakat Tuapeijat

FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

pelanggaran kepada polisi atau ke kejaksaan, Yudas menja-wab bahwa mereka akan kontak saja pihak yang berwenang.

Korta dalam debatannya mena-nyakan kenapa terjadi aparatur tidak maksimal, seharusnya kan memaksi-malkan diri, terlebih pada tataran kebijakan. Pertanyaannya ini diajukan karena posisi Yudas adalah calon

incumbent, Yudas menjawab bahwa itu

terjadi karena persoalan komunikasi dan baru terjadi akhir-akhir ini, ia juga menyebutkan ada faktor lain tapi tidak memperjelas apa faktor lain itu.

Kandidat nomor 2 yang datang terlambat didebat oleh panelis dengan menanyakan sektor korupsi terbesar apa di Mentawai yang akan diperbaiki. Melki menjawab terutama di Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan contohnya dalam pembangunan jalan dan jembatan. Mereka akan audit kinerja dan akan meminta BPK mengaudit keuangan.

(4)

Sajian Utama

NO. 225, 1-14 Oktober 2011

Puailiggoubat

4

Sawit Boleh, Asal….

Pada sesi kedua terkait

pengembangan dan

pembangunan ekonomi

kerakyatan. Pertanyaan

yang mencuat soal

rencana perkebunan

sawit.

dengan mengatakan karena Yudas adalah pasangan incumbent pantas saja tidak pernah melihat sekolah dan membiarkan sekolah di Saikoat dijalankan oleh satu guru saja. Pernyataan ini tampaknya membuat Yudas agak terganggu dan mengatakan, “Saya berharap tetap kita memakai etika yah,” katanya.

Pasangan nomor 4 mengatakan bahwa dalam pengembangan SDM dimulai dari usia kecil. bagaimana agar sekolah itu layak agar anak-anak belajar dengan tenang dan guru mengajar dengan tenang. Guru harus punya rumah yang layak yang dibangun pemerintah. Asrama harus ada untuk setiap SMP dan SMA yang akan menampung anak-anak yang jauh dari orang tuanya bersekolah dan ada pengawas termasuk mengawasi makanannya. Ditegaskan Korta pemerintah wajib mensupport pendidikan, bahkan sampai ke kawasan dalam Mentawai seperti Simatalu.

Dalam debatannya, Yudas menying-gung sekolah hutan yang dibangun oleh Korta sebagai LSM. Kandidat nomor 6 juga mempertanyakannya. Korta me-ngatakan bahwa upaya melalui sekolah hutan itu adalah bagaamana masyarakat dilokasi sekolah hutan minimal bisa berhitung, membaca dan memahami potensi yang ada disekitarnya. Soal fisik, jika mereka terpilih maka peme-rintah harus menjangkau mereka dengan pendidikan.

Pasangan nomor 5 didebat oleh pasangan nomor urut 2 tentang pen-didikan dan langkah-langkah yang akan diambil, Yudas menjawab bahwa peme-rintah harus berikan peluang kepada putra setempat seperti Simatalu harus disekolahkan dengan kerjasama ke UNP atau yang lain. Menurutnya akan sulit jika orang dari luar didatangkan, untuk itu orang Simatalu harus disekolahkan. Korta menyambar pernyataan

Yudas dengan menanyakan komitmen yang pernah diikrarkan Yudas saat masih sama-sama di YCM Mentawai dulu, bahwa mereka akan perhatikan pendi-dikan anak-anak Simatalu, kenapa Yudas yang incumbent tidak merealisasikan-nya, apa kendalanya? Yudas menjawab, “Saya pikir pertanyaan itu bukan ditujukan kepada saya secara pribadi,” katanya. Namun ia mengatakan bahwa itu sudah dilakukan melalui dinas pendidikan dengan menyekolahkan 3 orang di pendidikan dan 3 atau 4 orang di kesehatan, dan akan mengembalikan mereka kesana setelah tamat.

Harmonisasi Kepemimpinan

Sesi ke 4 clossing statement, masing-masing kandidat diberikan pertanyaan yang sama soal apa kelemahan dan bagaimana keberlanjutan pasangan karena banyak pasangan umumnya hanya bertahan paling lama 6 bulan. Pasangan nomor 2 mengatakan kelema-hannya adalah tidak selaras karena satu muda dan satu tua, tetapi mereka akan saling melengkapi. Ditambahkan oleh Melki yang penting adalah pandai memposisikan diri dan soal pasangan akan tetap bertahan kalau terpilih.

Pasangan nomor 4, Korta menga-takan bahwa kelemahannya adalah tidak terlalu bisa komunikasi dengan banyak orang, namun kelemahan itu akan dilengkapi pasangannya yang etnis Batak, sehingga bisa berkomunikasi dan banyak berinteraksi dengan yang lain. Menyoal pasangan, Korta mengatakan jangankan satu periode, mereka siap bertahan untuk dua periode.

Pasangan nomor 5, Yudas menga-takan prinsipnya lebih cepat lebih baik, jangan hanya bisa berlari tapi juga melompat, komitmen pasangan lang-geng sampai selesai. Pasangan nomor 6, kelemahannya belum pernah di

mempertanyakan apakah akan fokus pada pengembangan ekonomi kerakyatan.

Pasangan nomor 6 menjawab ko-mitmen mereka kuat sekali dalam ekonomi kerakyatan, karena funding dan sponsor mereka juga tak punya. Pa-sangan nomor 5 juga mengatakan akan komitmen dengan ekonomi kerakyatan. Pasangan nomor 4 mengatakan bahwa mereka dari awal telah sepekat untuk jangan sampai ada yang membiayai dan mengikat oleh siapa pun, mereka hanya menggunakan kemampuan teman-teman dan mereka sendiri. Tentang pro rakyat mereka komitmen dengan ekonomi kerakyatan karena dasar mereka adalah petani yang dibuktikan memiliki kebun. Pasangan nomor 2 mengatakan mereka adalah pasangan yang tidak terikat dan tidak pernah menggunakan investor dan aparatur yang bisa mengi-kat mereka dan komit dengan ekonomi kerakyatan.

Pertanyaan ketiga soal pendidikan dan kesehatan mereka ditanya apakah setuju dengan pengembangan pendi-dikan dan kesehatan untuk peningkatan

produktivitas serta apa program terkait pemberdayaan perempuan. Pasangan nomor dua mengatakan setuju dan Melki mengatakan pendidikan adalah paling pokok dalam peningkatan produktivitas.

Pasangan nomor 4 mengatakan setuju dan membentuk lembaga yang khusus untuk pemberdayaan perempu-an untuk lebih bperempu-anyak berperperempu-an di bidperempu-ang penyuluhan pendidikan dan kesehatan. Pasangan nomor 5 mengatakan setuju dan dalam pemberdayaan perempuan mereka membuat kegiatan-kegiatan industri rumah tangga seperti pisang dan keladi. Pasangan nomor 6 mengatakan setuju dan dalam pemberdayaan perem-puan mereka akan mencari jawaban ke-napa banyak anak yang sekolah belum se-lesai sudah hamil dan hubungannya de-ngan peran orangtua dalam pengawasan. Pertanyaan terakhir dari moderator terkait komitmen jika tidak terpilih. Pasangan nomor 6 mengatakan akan komitmen melaksanakan visi dan misi dan jika tidak terpilih maka mereka siap membantu mnyumbangkan pikiran yang dibutuhkan pasangan terpilih. Pasangan nomor 5, Yudas mengatakan kalau kandidat 6 mengatakan kalau, maka ia mengatakan pasti. Dan kalau dibutuhkan ia siap membantu. Pasangan nomor 4 mengatakan jika tidak terpilih mereka akan siap membantu pikiran-pikiran kepada bupati terpilih, namun jika masyarakat mempercayai mereka maka mereka akan berhutang kepada ma-syarakat dan seluruh hidup mereka untuk masyarakat.

Komitmen mereka jika tidak terpilih juga akan terus membantu masyarakat dalam bentuk apapun sesuai kemampuan mereka baik di media dan LSM. Pasangan nomor 2 berkomitmen akan memberikan du-kungan kepada pasangan bupati terpilih dan akan memberikan pikiran-pikiran dan konsep pada bupati terpilih.***

Pemilukada Mentawai:

Rapot Pardomuan Simanjuntak

P

asangan nomor 6 yang didebatpasangan nomor 2 tidak bisa menjawab pertanyaan terkait kelapa sawit apakah mensejahterakan atau tidak.

Pasangan nomor 6 mendebat pasa-ngan Konan terkait sawit yang meng-gusur tanah pertanian masyarakat, Korta mengatakan sawit adalah tanaman kapitalis yang membuat masyarakat tergantung di situ dan kalau sudah berbuah harus dijual ke pabrik milik perusahaan. Dikatakannya hal yang terpenting adalah melindungi hak-hak tanah karena modal utama masyarakat adalah tanah.

Bagi Korta dan pasangannya sawit boleh saja kalau masyarakatnya sudah siap dan kalau perlu perusahaannya milik masyarakat, bukan perusahaan dari luar apalagi sampai mengambil hak atas tanah masyarakat.

Menjawab pertanyaan kandidat nomor 5, Konan mengatakan bahwa jika mereka terpilih akan duduk bersama dengan DPRD membuat aturan terkait perlindungan hak-hak masyarakat, karena sampai sekarang hak-hak tanah adat belum terlindungi. Terkait investor pemerintah tidak boleh memaksakan kehendak, harus ada diskusi antara masyarakat dengan investor.

Yudas Anak Ajaib

Sesi ketiga debat kandidat dengan topik pengembangan SDM melalui pendidikan dan kesehatan dengan panelis Rosi dari LPP SDM Humaniora. Di bidang kesehatan dan pendidikan pasangan nomor 2 akan fokuskan di daerah terpencil karena menurut mereka masih banyak bangunan yang tidak layak dan tidak lengkap di pelosok Mentawai. Tidak ada rumah dinas dan fasilitas yang memadai.

Mendebat pasangan ini, pasangan nomor 5 Yudas mengatakan bahwa dirinya belajar di sekolah yang lantainya tanah dan atap rumbia tapi ia menga-takan dirinya cerdas. Dikamenga-takan Yudas tidak ada relevansinya antara prestasi siswa yang bersekolah di gedung yang mewah dengan sekolah yang ala kadar-nya. “Tidak selalu relevan ada pening-katan,” paparnya.

Menanggapi hal ini Antonius mengatakan bahwa Yudas itu manusia ajaib. Menurut Anto, guru dan murid yang diajar harus fokus. Dengan demiki-an dibutuhkdemiki-an sekolah ddemiki-an rumah dinas bagi para guru. Melki menambahkan

birokrasi, tetapi soal pa-sangan mereka akan tetap dan tidak cerai.

Pertanyaan ke-dua menyangkut ko-mitmen ekonomi ke-rakyatan, karena me-nurut Marwan pa-nelis, dalam kampa-nye setiap pilkada selalu pasangan calon berjanji akan me-ngembangkan eko-nomi kerakyatan tapi kenyataan mereka kebanyakan pro in-vestor atau siapa saja yang di belakang mereka. Marwan

BACA PUAILIGGOUBAT - Warga Sirilogui, Siberut Utara sedang membaca Puailiggoubat

edisi khusus konflik sawit nusantara

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

PETA SAWIT - Warga Sirilogui mencermati peta lokasi perkebunan sawit

(5)

5

Puailiggoubat

NO. 225, 1-14 Oktober 2011

Sajian Utama

Selain debat kandidat dan

kampanye bermartabat,

ada juga kandidat yang

memilih jurus black

campaign (kampanye

hitam) untuk

mendapat-kan simpati publik dan

menghancurkan karakter

lawan.

Isu ini juga diangkat dan disam-paikan dalam Rawil (Rapat wilayah) Gereja Katolik Mentawai yang dilaksa-nakan di Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara akhir Agustus lalu. “Sebenarnya yang menerima dan mendukung rencana masuknya perkebunan kelapa sawit itu adalah pengurus dan LSM yang seka-rang ini menyuarakan penolakan sawit

di Mentawai yang maju dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Mentawai. Dokumen itu ada sekarang,” kata Nanun pengurus Persatuan guru Katolik Siberut Selatan.

Gertakan sama, dokumennya tetap saja tidak ada. Ketika Puailiggoubat meminta dokumen dimaksud ada-ada saja kilahnya.

Kortanius Sabeleake calon bupati Mentawai menampik dengan tegas tudingan dan isu yang disebarkan tersebut. “Yang pernah saya tanda tangani sewaktu menjabat ketua DPRD adalah surat untuk tim yang meneliti kadar tanah yang ada di Mentawai. Bukan rencana masuknya sawit,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan Kortanius dalam situasi politik sekarang ini sering kandidat pesaing dan tim suksesnya berkampanye dengan memutarbalikkan fakta yang ada.

“Kita dari awal sudah secara tegas dan terbuka menyampaikan penolakan terhadap masuknya sawit. Baik melalui media cetak, elektronik dan penyam-paian langsung kepada masyarakat. Kita bahkan menolak menerima dana kampa-nye dari pihak perkebunan kelapa sawit, karena kita tidak mau jadi boneka mereka yang menjual masyarakat. Biarlah kita berhutang kepada masyarakat dengan membayarnya nantinya melalui prog-ram-program masyarakat bila sudah duduk sebagai bupati dan wakil bupati,”

tambahnya menegaskan.

Pada perayaan HUT RI ke-66 tahun di Kecamatan Siberut Utara pasangan Konan ini diisukan tidak lolos tes kesehatan karena mengkonsumsi narkoba. “Isu itu hanya dibuat-buat saja. Jangankan narkoba, merokok saja kita tidak pernah, kita pula yang disebut kena narkoba. Masyarakat bisa menilai juga nantinya,” ujarnya.

Sementara Direktur Yayasan Citra Mandiri Mentawai, Roberta Sarogdok, membantah tegas pernyataan yang dilontarkan Nanun. “Tidak betul kita menerima sawit, sejak rencana masuknya perusahaan kayu dulu dan kebun sawit di Mentawai YCMM ini maju di garis depan menolak sawit yang masuk ke Mentawai,” tegasnya.

Baginya itu hanya isu politik yang dihembuskan tim sukses tertentu untuk menggembosi dan membunuh karakter calon bupati dan wakil bupati. Ia juga menyayangkan sikap-sikap para tim sukses yang memakai gereja sebagai kendaraan politik untuk kepentingan kelompok atau indvidu. ***

Samaloisa, Hendri Dori Satoko menebar-kan isu miring terhadap pasangan Kortanius Sabeleake dan Hendri Dunan Sirait, kandidat Bupati dan Wakil Bupati Mentawai nomor urut 4.

Isu miring yang dilayangkan itu berupa Kortanius Sabeleake mendukung masuknya sawit saat ia menjabat Ketua DPRD Mentawai, isu yang ditebar tersebut membuat masyarakat menjadi resah akan kehilangan tanah ulayatnya. “Ada ditemukan dokumen di mana Kortanius ikut mendukung rencana masuknya perkebunan sawit,” katanya pada Puailiggoubat via handphone.

Lucunya Henri menambahkan, “Kita tidak mau membuka ini ke pu-blik,” kilahnya. Lalu apa maksudnya menelpon Puailiggoubat?

Bambang Sagurung

K

etua DPRD Mentawai dansekaligus Ketua Tim Sukses Yudas Sabaggalet dan Rijel

Pemilukada Mentawai:

Kampanye Hitam ala Hendri

Dori Satoko

PADANG - Dalam debat kandidat Calon

Bupati dan wakil Bupati Mentawai, calon nomor urut 4 Kortanius Sabeleake dan Hendri Dunan Sirait, menegaskan sikap mereka yang tidak setuju dengan ma-suknya sawit ke Mentawai.

“Sawit itu tidak bisa diolah masyarakat Mentawai, karena tidak ada pengetahuan mereka tentang sawit, ditambah lagi dengan hilangnya hak tanah karena tanah merupakan modal

Kortanius Sabeleake Tegas Menolak Sawit

utama pada masya-rakat Mentawai, bagaimana kalau tanah masyarakat Mentawai itu sudah tidak ada,” ujarnya saat debat kandidat di Wisma Bunda, Tuapeijat Sabtu (24/9)

Yang harus dilakukan pemerintah adalah melindungi masyarakat dalam masalah hak tanah, pemerintah harus mengajak masyarakat dan DPRD Mentawai duduk bersama untuk mem-bicarakan masalah kemajuan Mentawai

yang berpihak pada masyarakat. “Selama ini saya melihat pemerintah memaksakan kehendaknya, sementara masyarakat tidak membutuhkan hal itu, ini jelas terlihat pada rencana masuknya sawit,” ujarnya.

“Kita melihat saat ini tanah-tanah masyarakat tidak bisa dilindungi pemerintah dan ini menjadi ancaman bagi masyarakat Mentawai ke depan,” tegasnya.

Sawit juga akan mengancam soal pangan masyarakat Mentawai yang memiliki bahan pokok makanan dari sagu, keladi dan pisang serta beras jika sawit tetap masuk maka kebutuhan pangan di Mentawai terancam. rus

Kortanius Sabeleake’

Perlu Kontrak Politik Menolak Sawit

SIKABALUAN - Pesta demokrasi di Kabupaten Kepulauan Mentawai

10 Oktober ikut menentukan nasib masuk tidaknya perkebunan ke-lapa sawit di Mentawai oleh kandidat calon bupati dan wakil bupati. Agar masyarakat tidak salah pilih dan yakin kalau pasangan yang akan dipilih tersebut menolak masuknya perkebunan kelapa sawit, baik itu pasangan calon, tim sukses maupun pengurus partai perlu dibuat kontrak politik secara tertulis.

Hal ini disampaikan Misno salah seorang tim identifikasi isu sawit di Mentawai, khususnya di Kecamatan Siberut Utara. “Untuk memastikan apakah pasangan calon bupati dan wakil bupati itu menolak sawit termasuk pengurus partai dan tim sukses masyarakat menawarkan kontrak politik secara tertulis yang ditandatangani secara bersama-sama. Bila nantinya yang terpilih mendukung sawit maka masyarakat siap memberikan sanksi tegas,” katanya.

Ditambahkan Misno kalau pasangan calon bupati dan wakil bupati, tim sukses, dan pengurus partai mendukung rencana masuknya perkebunan sawit maka mereka tidak akan mau menandatangi kontrak politik yang dibuat masyarakat.

“Karena ada kandidat yang mendukung sawit sementara di hadapan masyarakat mengatakan menolak namun tidak mau memberikan penyampaian dan pernyataan menolak secara tegas. Kita lihat saja nantinya kandidat mana yang mau dan tidak mau kalau masyarakat membuat kontrak politik,” tambahnya.

Sementara Kortanius Sabeleake yang berpasangan dengan Henry Dunan yang diusung partai Golkar dan PDS menyambut positif hal tersebut. “Itu salah satu strategi untuk menentukan apakah calon bupati dan wakil bupati itu menolak sawit atau tidak. Dan kita siap untuk hal itu,” tegas calon nomor urut 4 tersebut.

Belum diketahui bagaimana reaksi para kandidat yang justru santer terdengar sudah menandatangani kesepakatan dengan investor sawit bila terpilih dan melakukan kampanye dengan biaya perusahaan dan selama ini tidak pernah terdengar suaranya menolak masuknya sawit ke Mentawai. bs

Izin Perkebunan Sawit Itu dari Bupati, Bukan

Ketua DPRD

PADANG - UU Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan

menegaskan bahwa izin perkebunan sawit dikeluarkan oleh bupati. UU tersebut terletak di Bab IV Pemberdayaan dan Pengelolaan Usaha Perkebunan, pasal 17 ayat 5 yang berbunyi “Izin usaha perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh Gubernur untuk wilayah lintas kabupaten/kota dan Bupati/Walikota untukwilayah kabupaten/kota”

Bunyi UU tersebut jelas mementahkan pernyataan Ketua Tim Sukse Yudas Rijel Samaloisa, Hendri Dori Satoko yang mengatakan Kortanius Sabeleake sewaktu menjabat Ketua DPRD Mentawai mendukung masuknya perkebunan kelapa sawit di Mentawai.

Apalagi Korta tegas membantah, “Yang pernah saya tanda tangani sewaktu menjabat ketua DPRD adalah surat untuk tim yang meneliti kadar tanah yang ada di Mentawai. Tidak ada kaitannya dengan rencana perkebunan sawit,” tegas Kortanius. Lagipula sebagai ketua, hasil pleno appaun juga kan memang harus ditandatangani ketua. rus

SAJIAN - Korta menerima sajian pembukaan acara kampanye damai

(6)

Sajian Utama

NO. 225, 1-14 Oktober 2011

Puailiggoubat

6

ma Yudas Sab kepada Markas besar (Mabes) Polri di Jakarta. Laporan di-sampaikan dengan surat nomor 100/ DPP.MPHI/IX/2011 perihal Laporan Keabsahan Ijazah, tanggal 12 September 2011.

MPHI dalam suratnya menulis sehubungan dengan laporan masyarakat Mentawai dan data yang mereka milikibahwa calon kandidat Bupati Mentawai Yudas Sab dinilai bermasalah, karena Ijazah yang didaftarkan ke KPU di indikasi ASPAL (Asli Tapi Palsu).

Beberapa kejanggalan yang mereka laporkan di antaranya pada ijazah SD tahun 1977, Cop STTB tidak mem-punyai logo Garuda, tidak ada photo, sidik jari dan tanggal bulan namun ada materai. Ijasah SMP tahun 1981 juga tidak ada cop logo Garuda, sidik jari

double, tidak ada materai dan tanda

tangan kepala sekolah tidak dicap stempel. Ijazah SMA Don Bosco tahun

Ijazah Yudas Sabaggalet

Dinilai Bermasalah

MPHI Lapor ke Mabes Polri:

MPHI (Monitoring

Pe-negakan Hukum

Indo-nesia) melaporkan ijazah

salah satu kandidat

Bup-ati Mentawai, Yudas

Sa-baggalet yang mereka

ni-lai bermasalah, ke Mabes

Polri. Kini polisi sedang

menyelidiki keabsahan

ijazah tersebut.

1985, cop STTB tidak mempunyai logo Garuda.

Selanjutnya MPHI juga menulis bahwa berdasarkan informasi ma-syarakat Mentawai dan informasi orang dalam di sekolah Donbosco, Yudas Sab tidak mempunyai Rapor nilai kelas III karena Yudas hanya sampai kelas II sebab beliau tinggal kelas. Lalu Yudas pindah naik kelas III ke SMA Taman Siswa padang, akan tetapi fakta yang terjadi beliau mempunyai ijazah dari

sekolah Donbosco yang disertai dengan materai.

Dari aspek Yuridis MPHI menulis bahwa ditinjau dari umur Yudas Sab lahir tahun 1964, lulus SD tahun 1977, lulus SMP tahun 1981 dan lulus SMA tahun 1985. Mereka juga menulis janggal karena ijazah/STTB milik Yudas Sab tidak sesuai lagi proses masuk SD (6 tahun di SD), SMP (3 tahun di SMP) sampai kelulusan SMA (3 tahun di SMA) tidak sinkon lagi. MPHI menulis

Dwik sekjen, Robert Harahap Divisi Investigasi dan Reinaldy L Gaol SH ketua umum dan ditembuskan ke ketua KPU Pusat, Ketua Komisi III DPR RI, Ka.Polisi Republik Indonesia, Ketua KPU Daerah Kab Mentawai.

Bastian Sirirui Ketua KPU Men-tawai yang ditemui di rumahnya perumahan Km 2 Senin (26/9) menga-takan bahwa pihaknya belum menerima tembusan surat laporan itu. Ia juga mengatakan bahwa KPU dalam

me-Rapot Pardomuan Simanjuntak

M

onitoring penegakan HukumIndonesia (MPHI) melapor-kan keabsahan Ijazah atas

na-Fakta Yuridis ber-tentangan dengan peraturan perun-dang-undangan di mana ketiga ijazah/ STTB tersebut jelas terindikasi ASPAL. Pada bagian ak-hir suratnya, MP-HI meminta agar Ka.Bareskrim Polri segera menindak lanjuti keabsahan Ijazah calon kan-didat Bupati Men-tawai sesuai hukum yang berlaku. Surat laporan itu ditan-datangani Krisna

lakukan verifikasi berkas calon termasuk ijazah hanya mendatangi sekolah dan menanyakan apakah benar atau tidak ijazah calon dikeluarkan oleh sekolah yang bersangkutan serta membuat berita acaranya. Dikatakannya, sesuai pro-sedur MPHI harus melaporkannya ke Panwas, kemudian Panwas ke KPU dan KPU meneruskan ke Gakumdu (pene-gakan hukum terpadu) untuk diproses. Robert Harahap Divisi investigasi MPHI yang dihubungi lewat telepon genggamnya Rabu (28/9) membenarkan adanya laporan mereka ke Bareskrim Mabes Polridi Jakarta sesuai copy-an surat yang didapat Puailiggoubat. Ia mengatakan bahwa laporan mereka ditujukan agar Polri memeriksa keab-sahan ijazah Yudas Sab yang mereka laporkan. Menurutnya Polri lah yang berwenang mengatakan bahwa ijazah itu asli atau tidak.

Ia pun mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya tidak bisa memberikan statement karena laporan mereka sedang dalam proses.

Sementara itu Kapolres Mentawai AKBP Nasrun Fahmi SH yang dihu-bungi via SMSRabu (28/9) di nomor 081220536694 untuk wawancara terkait laporan MPHI ini mengirimkan SMS kepada Puailiggoubat yang mengatakan bahwa ia sedang berada di Padang persiapan menjemput pasukan Pam Pilkada.

Pihak Donbosco melalui ibu Lim-bong yang dihubungi lewat SMS Rabu (28/9) meminta wawancara di nomor 081267626036 tidak membalas SMS

Puailiggoubat demikian juga Yudas Sab

yang dikontak lewat HP nya Kamis (29/ 9) di nomor 0811669003 serta 081266164858 tidak dapat dihubungi. Sudi Hulu warga Tuapeijat Km 5 memberikan copy-an surat keterangan dari kantor administrator Yayasan Prayoga Padang kepada Puailiggoubat Selasa (27/9). Surat dengan nomor 674/ AYP.KP/F.06/IX/2011 perihal Keabsa-han Ijazah sdr.Yudas Sabaggalet tanggal 23 September 2011 menerangkan bahwa Yudas Sabaggalet adalah benar lulusan sekolah Yayasan Prayoga Padang.

SD St Maria Muara Siberut dengan ijazah nomor III.A.U 31505, SMP Yos Sudarso Padang dengan ijazah No.08 OB ob 0372455, ijazah SMA Don Bosco Padang dengan ijazah No. 08 OC oh 0085806.

Surat itu ditanda tangani oleh Administrator Yayasan Prayoga Verdi-diana Somanto.***

TUAPEIJAT- Warga Puro Desa Muara

Siberut Kecamatan Siberut Selatan mengaku kecewa atas janji manis Yudas Sabaggalet pada pencalonannya sebagai wakil Bupati pada periode 2006-2011 tahun lalu yang berjanji untuk menye-lesaikan persoalan status tanah di dusun Puro I dan Puro II terhadap pemilik tanah suku Sagitci’ yang dijadikan

Depsos sebagai lokasi PKMT (Pemu-kiman Masyarakat Terasing)

Farizal Satoutou (42) salah satu warga Puro yang tinggal di wilayah PKMT yang bermasalah tersebut mengaku sangat kecewa dengan Yudas Sabaggalet atas janjinya pada kampanye berposisi sebagai wakil bupati yang berpasangan dengan Edison Saleleubaja

pada periode 2006-2011 lalu, “ kami sangat-sangat kecewa dengan Yudas Sabaggalet, katanya akan menyelesaikan persoalan tanah di Puro I dan II tapi sampai sekarang hanya bohong” ujar Farizal.

Tak hanya janji menyelesaikan persoalan tanah namun Yudas juga berjanji kepada masyarakat Puro untuk membentuk Desa di dusun tersebut yaitu Puro I dan II digabung untuk menjadi satu desa, namun hingga hampir 5 tahun Yudas tak kunjung merea-lisasikan janjinya sehingga banyak masyarakat yang kecewa dengan Yudas yang mencalonkan diri lagi menjadi Bupati pada periode 2011-2016.

Warga Puro yang menyatakan kekecewaannya sangat tidak ingin lagi jika Yudas datang berkampanye di Dusun Puro. “Kalau Yudas datang kampanye ke Puro kami akan men-olaknya,” tegas Farizal yang juga sebagai anggota AMAN (Aliansi Ma-syarakat Adat Nusantara) Mentawai untuk wilayah Puro.

Namun ketika warga puro

mena-nyakan kembali persoalan status tanah tersebut kepada Yudas Sabaggalet yang sudah lolos menjadi wakil bupati, malah mendapatkan informasi yang membuat masyarakat kebingungan oleh per-nyataannya. “Itu wewenang Bupati Edison,” ujar Farizal sambil menirukan pernyataan Yudas Sab.

Suku yang berada di tanah berma-salah tersebut yakni Suku Saumanuk, Satoutou, Sabulukkungan, Samaloba’, Saubbai Sagu, Saluluni dan suku Same-mek.

Dari ketuju suku tersebut meru-pakan pindahan dari dusun Lu’pa dan Mangorut pada PKMT sekitar 1980-an tahun y1980-ang lalu.

Permasalahan status tanah yang tak kunjung usai tersebut membuat sebagian warga tak tenang berada di pemukiman yang masih dalam naungan suku Sagitci’ apalagi mereka ingin membuka lahan perkebunan di daerah sekitarnya. “Kami sangat tidak nyaman jika membuka lahan perkebunan karena tanah tersebut belum memiliki sertifikat tanah yang jelas dari Depsos,” tutup Farizal. trs

Warga Puro Kecewa, Janji Yudas Soal Tanah Tak Tuntas

CABUP - Calon Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet (kanan) bersama Calon Wakil Bupati

Binsar Saleleubaja (tengah) saat berada di sebuah pesta pernikan warga Sotboyak awal September

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

JALAN PURO -Jalan Puro yang rusak berat-gerson

(7)

7

Puailiggoubat

NO. 225, 1-14 Oktober 2011

Sajian Utama

karan desa karena desa merupakan pusat dari pembangunan dan kemajuan. Dikatakan Korta bahwa saat ini banyak desa yang banyak penduduknya. Jika sudah lebih penduduknya dari 200 KK maka pasangannya akan duduk bersama dengan DPRD memekarkan desa.

Desa harus dimampukan mengelola wilayahnya sendiri dan melakukan pembangunan diwilayahnya karena buktinya OMS dalam pelaksanaan pembangunan rabat beton sangat mam-pu dalam melaksanakan pembangunan itu. Berkaca dari pelaksanaan selama 4 tahun, masyarakat di desa terbukti mampu membangun jalan, untuk itu menurut Korta, pasangannya akan meningkatkan peran masyarakat di desa untuk pembangunan.

Dengan alokasi anggaran sebesar Rp1 milyar/tahun, masyarakat di desa sudah bisa melakukan perencanaan pembangunan di desanya dan tidak lagi dengan dana bantuan keuangan yang

KONAN: Anggaran Desa 1

Miliar per Tahun

Kortanius Sabeleake

-Hendri Dunan Sirait

(KONAN) dalam visinya

berdaulat secara politik

mengatakan bahwa

masyarakat berdaulat

dalam menentukan

pi-lihannya termasuk dalam

politik anggaran dan

pembangunan di

Men-tawai. Salah satu cara

memujudkannya adalah

dengan mengalokasikan

anggaran per desa Rp 1

miliar per tahun.

nilainya selama ini dibawah Rp100 juta yang terbagi pula dengan biaya rutin dan biaya fisik. Selama ini apa yang diha-silkan dalam musrenbangdes, angga-rannya tidak muncul di APBD. Perso-alan kesehatan, pendidikan serta lainnya di desa, menurut pasangan KONAN akan dilakukan oleh masyarakat di desa sesuai dengan kemapuan masing-masing. Dan desa harus diberdayakan dalam mengelola keuangan desa dalam pelak-sanaan pembangunan di desa.

Di bidang ekonomi, dana stimulan bagi petani dan nelayan akan dialo-kasikan sebesar Rp 5 juta/tahun untk setiap KK. Hal ini diprogramkan KONANuntuk dapat meningkatkan produktifitas petani dan nelayan serta diversifikasi pertaniannya. Ketahanan pangan masyarakat menjadi sasaran utama program mereka di bidang pertanian ini. Anggaran lebih

diprio-ritaskan pada peningkatan produktifitas petani dengan memberikan pelatihan dan pengetahuan tentang pertanian. Coklat dan karet adalah bentuk program peningkatan produksi masyarakat petani selain kelapa dan cengkeh.

Di bidang kehutanan, masyarakat harus dimampukan mengelola sendiri hasil hutan seperti rotan dan kayu. Dikatakannya bahwa masyarakat harus bisa menjual kayu dalam bentuk bahan jadi dan tidak dalam bentuk balok dengan sistem pengelolaan berkelanjutan.

Bidang pendidikan, ruangan, guru dan alat peraga lainnya harus standar dan memiliki kesamaan standar di seluruh Mentawai. Tidak hanya di pusat kabupaten dan kecamatan akan tetapi juga sekolah sekolah yang ada di pantai barat. Guru-guru difasilitasi dengan rumah dinas karena merekalah yang punya tanggung jawab terhadap

anak harus memiliki asrama agar nyaman dalam belajar setelah pulang sekolah dan pemerintah harus membayar pengawas asrama agar anak-anak dapat diawasi dengan baik.

Rumah dinas untuk guru SD, SMP dan SMA sehingga ketika ada penem-patan guru di suatu sekolah, sudah terseda tempat tinggalnya. Bantuan keuangan untuk mahasiswa akan dilan-jutkan serta akan memberikan beasiswa selektif kepada anak-anak mentawai dalam jenjang S1, S2 dan S3 terutama di bidang pertanian, kehutanan dan kelau-tan. Bidang kesehatan juga dipersiapkan agar setiap puskesmas memiliki tenaga dokter. Pasangan KONAN juga mem-berikan dukungan dan support kepada anak-anak Mentawai yang mau sekolah bidang TNI dan Polri. Anak-anak Mentawai perlu disekolahkan di bidang kepolisian dan TNI terutama angkatan

laut karena Mentawai adalah kepulauan dan sangat diperlukan pengawasan laut. Hingga saat ini anak Mentawai belum ada yang menjadi TNI AL yang menge-tahui kondisi kelautan Mentawai. Diharapkan anak Mentawai yang memahami budaya serta situasi sosial Mentawai dapat melakukan penga-wasan dan penataan dibidang kepo-lisisan dan TNI.

Bidang kesehatan, rumah dinas dan penyuluh kesehatan diprogramkan agar masyarakat memahami dan mengerti hidup sehat. Penyuluh kesehatan harus ada tiap desa yang akan memberikan pe-nyuluhan terhadap kesehatan kepada masyarakat.

Bidang kebencanaan seperti saat ini, pasangan nomor 4 ini perlu mendu-dukkan posisi yang nyaman untuk tempat hunian bagi masyarakat yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Sektor ekonomi mereka harus diperha-tikan untuk keberlanjutan kehidupan. Status tanah mereka harus jelas sehingga tidak ada gangguan dari pihak manapun ketika tempat tinggal sudah tetap setelah direlokasi sesuai keinginan masyarakat. Pemerintah berposisi memfasilitasi dan masyarakat yang menentukan tempatnya.

Penghuni resettlement seperti di Puro dan di lokasi transmigrasi, pasa-ngan ini akan menggaransi hak mereka atas tempat tinggal. Menurut Korta, ini merupakan tanggung jawab pemerintah jika pasangannya terpilih.

Bidang transportasi dan infra-struktur, program pembangunan derma-ga, jalan dan jembatan diprogramkan oleh pasangan nomor 4 sehinga akses laut akan diperpendek dari ujung pulau satu ke pulau lainnya. Sedangkan di darat, pembangunan sarana jalan dan jembatan yang diprogramkan. Dengan demikian akan berimplikasi kepada kemudahan pelayanan oleh pemerintah kepada masyarakat serta untuk pening-katan ekonomi masyarakat.

Menyoal aparatur, disiplin aparatur menjadi sasaran perbaikan. Penempatan aparatur sesuai dengan kapasitasnya dan jika terdapat kelemahan maka akan diberikan peningkatan kapasitas supaya mampu dalam melakukan tugas-tugas-nya sebagai pelayan masyarakat.

Bidang Pariwisata, pasangan 4 memprogramkan agar masyarakat juga diberdayakan untuk bisa mengelola rumah-rumah kecil untuk tempat tinggal tamu atau turis, dalam skala besar diusahakan oleh investor pariwisata sedangkan masyarakat sekitar tempat wisata dapat membuat rumah-rumah kecil untuk penginapan.***

Rapot Pardomuan Simanjuntak

D

alam paparannya pasangandengan nomor urut 4 ini me-miliki program untuk

peme-pendidikan. Perpus-takaan yang bisa dia-kses oleh masyara-kat umum harus ada di setiap kecamatan untuk menjadi tem-pat masyarakat membaca buku-buku sesuai kebutuhan-nya.Tugas peme-rintah memfasilitasi mereka supaya gu-ru-guru nyaman memberikan pendi-dikan kepada anak didik. Program lain-nya adalah pem-bangunan asrama, menurut pasangan KONAN ini anak

SIKABALUAN-Pelaksanaan

kampa-nye perdana oleh masing-masing calon bupati dan wakil bupati Mentawai 2011-2016 di Kecamatan Siberut Utara berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan KPUD Mentawai tidak terlaksana. Berdasarkan jadwal yang didapat Puailiggoubat pada PPK Kecamatan Siberut Utara, pada Minggu (25/9) itu jadwal kampanye nomor urut lima yaitu pasangan Yudas Sabaggalet-Rijel Samaloisa.

Hingga Minggu siang, belum terlihat kesibukan yang dilakukan tim sukses dan pengurus partai berlambang banteng gemuk ini. “Kita sudah mendapatkan informasi bahwa pak Yudas sedang di Siberut mau ke Sikabaluan tapi

Kampanye Perdana di Kecamatan Tak Terlaksana

kehabisan minyak. Mereka akan meng-usahakan untuk ke sini dan sudah meminta semua pengurus partai dan tim sukses kita untuk kumpul di Keca-matan,” kata Darman Salelenggu selaku ketua PAC PDIP di Kecamatan Siberut Utara.

Pasangan Yudas-Rijel bersama rombongan sampai di Sikabaluan pada Minggu (25/9) sekitar pukul 20.00 wib. “Kami juga mengalami kerusakan mesin di sekitar Cimpungan. Dan akhirnya beristirahat dulu diteluk Sirilogui untuk memperbaikinya. Karena itu kita jadi kemalaman,” jelas Alfon tim sukses YuRi di Kecamatan Siberut Barat yang ikut bersama rombongan Yudas Sabaggalet dari Tuapeijat.

Pasangan Yudas Sabaggalet dan Rijel Samaloisa Senin (26/9) siang sekitar pukul 11.00 WIB bertolak dari Sika-baluan menuju Kecamatan Siberut Barat.

Sementara pada hari Senin (26/9) tersebut dari pagi hingga malam hari, berdasarkan jadwal yang ditetapkan KPUD di Kecamatan Siberut Utara adalah jadwal kampanye nomor urut 6, yaitu Aurelius Yan dengan Jonimar Johannes dengan visi terwujudnya masyarakat kepulauan Mentawai yang sejahtera, maju dan berdaya saing dengan berlandaskan iman dan taqwa. Sedang misi pasangan koalisi Uma Mentawai yaitu Pakar Pangan, PMB, PKPI, Partai Pelopor, Partai Patriot, PDK dan PPRN

ini diantaranya mempercepat pem-bangunan sarana infrastruktur daerah, menaikkan penyerapan dana APBD, peningkatan perekonomian daerah berbasis SDA yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, peningkatan SDM, dan peningkatan pelayanan publik melalui penyelenggaraan peme-rintahan yang bersih, adil dan pro-fesional.

Sementara pada Selasa (27/9) yaitu jadwal kampanye pasangan nomor urut satu yaitu Hendri Nasrani dengan Rasyidin Syaiful yang diusung oleh koalisi partai PAN dan PBB. Sementara berdasarkan pantauan Puailiggoubat di Kecamatan Siberut Utara tidak terlihat aktivitas kampanye.bs

KONAN - Pasangan kandidat Konan saat pawai keliling

(8)

Sajian Utama

NO. 225, 1-14 Oktober 2011

Puailiggoubat

8

urut 6, sedangkan pasangan nomor urut 3 hanya dihadiri oleh calon bupati saja. Rapat paripurna dipimpin oleh Hendri dori Satoko beserta dengan Johnson F Napitupulu ketua dan wakil ketua DPRD. Hadir dalam acara itu bupati Edison beserta jajarannya, Muspida kabupaten Kepulauan Mentawai serta beberapa tim sukses kandidat dan masyarakat.

Pasangan nomor urut 2 yang diu-sung Partai Gerindra dan Hanura mengemban visi Mengejar keterting-galan dengan meningkatkan pereko-nomian masyarakat yang bertumpu pada potensi daerah. Untuk mencapai visi ini, kandidat nomor 2 melaksanakan misi di antaranya mewujudkan jalan lingkar pada setiap pulau dan antar desa serta sarana transportasi laut dan udara., mesujudkan SDM yang cerdas dan berkwalitas tinggi,mewujudkan pereko-nomian masyarakat yang berbasis kerakyatan sesuai potensi daerah, pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, pemerintahan yang baik dan profesional, potensi objek

Paripurna Penyampaian Visi

dan Misi Calon

DPRD kabupaten

kepu-lauan Mentawai

meng-gelar rapat paripurna

terbuka dengan agenda

penyampaian visi dan

misi calon Bupati dan

Wakil Bupati Kepulauan

Mentawai periode

2011-2016 di ruang sidang

DPRD hari Jumat (23/9)

mulai pukul 14.00 sampai

pukul 17.30 WIB.

Rapot Pardomuan Simanjuntak

D

ua dari pasangan calon tidakhadir yakni pasangan nomor urut 1 dan pasangan nomor

wisata yang menguntungkan semua pihak, menciptakan masyarakat yang harmonis dan berbudaya.

Programnya di antaranya pada bidang kehutanan pasangan ini melihat bahwa banyaknya IPK yang diberikan untuk IUP, kayu habis namun kebun tak jadi dan masyarakat tinggal dalam kondisi tidak berdaya. HPH juga hanya menyisakan penderitaan bagi rakyat Mentawai untuk itu mereka mempro-gramkan bagaimana agar hutan Menta-wai dapat memberikan kontribusi bagi kehidupan masyarakat Mentawai.

Pasangan nomor 2 ini juga menga-takan bahwa program di bidang kelautan selama ini hanya mampu menciptakan proyek fisik. Untuk itu pemerintah tidak bisa lagi mengatakan bahwa Mentawai adalah kabupaten termuda dan alasan kondisi geografis, hanya niat yang belum ada. Dari kesemua kondisi ini mereka berpendapat tidak boleh lagi

hidup sendiri, mobil mewah, rumah bertingkat dan rekening bank ada di mana-mana. Kekayaan penguasa saat ini mereka katakan sebagian besar dari APBD dalam bentuk gaji dan bentuk lain namun masyarakat tidak menikmati APBD. Pembangunan jalan adalah yang pertama dan utama bagi pasangan ini. Visi dan misi adalah konsep nyata dan bukan retorika yang menghipnotis masyarakat Mentawai. Arah kebija-kannya adalah pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi kerak-yatan, teknologi dan informasi.

Pasangan nomor urut 3 visinya Terwujudnya kebersamaan dalam me-laksanakan perubahan untuk memba-ngun Mentawai yang lebih baik dengan misi di antaranya mewujudkan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan, meningkatkan kerukunan hidup bera-gama, menciptakan pendidikan yang berkwalitas dan mudah diakses masya-rakat, meningkatkan derajat dan kwalitas kesehatan masyarakat, meningkatkan infrastruktur, pengelolaan SDA dan lingkungan hidup, penanggulangan kemiskinan dan penurunan angka kemiskinan, serta membangun kepari-wisataan sebagai kekuatan ekonomi. Binsar juga memaparkan program dan strategi dalam pelaksanaan lima tahun ke depan.

Pasangan nomor 4 Kortanius Sabe-leake dan Hendri Dunan Sirait mengem-ban Visi Masyarakat Mentawai yang bermartabat secara budaya, mandiri secara ekonomi dan berdaulat secara politik. Dalam pokok-pokok pikiran pasangan ini menyinggung soal kelang-kaan BBM. Pemerintah tidak bisa lagi berlindung di balik kata kabupaten termuda, kabupaten terpencil, kekura-ngan SDM dan faktor geografis karena itu adalah tameng untuk bersembunyi dibalik ketidakseriusan, ketidak konsekuenan para pemimpin dalam

mengemban kepercayaan masyarakat yang telah diberikan.

Pemimpin harus segera mengambil langkah-langkah kongkrit bersama DPRD, pemerintah lainnya serta masyarakat dalam rangka mendis-kusikan hal-hal yang dibutuhkan dan hal-hal yang penting dalam memper-cepat pembangunan.

Misi yang akan dilakukan oleh pasangan ini di antaranya menyiapkan instrumen dalam meningkatkan kesada-ran masyarakat untuk hidup aman di daerah rawan bencana, memfasilitasi rakyat Mentawai dan tetap bangga dengan budayanya sebagai dasar tata pemerintahan yang menjamin kerjasama dengan pihak lain secara seimbang, memfasilitasi rakyat mentawai bahwa kebhinnekaan adalah suatu berkat, penataan dan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dalam pelayanan kepada rakyat, memfasilitasi masya-rakat dalam menata dan membangun usaha perekonomian yang didasari potensi yang dimiliki, mendorong pengembangan kwalitas pendididkan masyarakat dan SDM yang sehat dan cerdas, kreatif, trampil, inovatif, produktif dan memiliki etos kerja yang tinggi dan memiliki semangat yang tinggi berpartisipasi dalam pembangunan, menggali dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan daerah melalui fasilitas usaha produktif masyarakat, pengelolaan sumber daya kelautan dan pengembangan kepariwisataan, memba-ngun sarana dan prasarana daerah yang menunjang pelayanan kepada masya-rakat, kebijakan ekonomi masyarakat dengan memperhatikan kerjasama antar daerah, swasta, regional dan kerjasama internasional.

Beberapa strategi yang akan dilaku-kan adalah memberidilaku-kan contoh dan keteladanan, meningkatkan kemampuan kelembagaan pemerintah, menyeleng-garakan pemerintahan yang baik dan bersih yang berorientasi pada sistem,

Pasangan Antonius-Melki Makin Nakal

SIKABALUAN-Pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut dua

yang diusung partai Hanura dan Gerindra terlihat semakin berani dan nakal. “Hampir di setiap rumah masyarakat dipasangi stiker dan pamflet kandidat nomor dua ini, sementara jadwal kampanye mereka belum waktunya,” kata Misno salah seorang warga Dusun Pokai Desa Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara pada Puailiggoubat, Rabu (21/9).

Pemasangan stiker, pamplet dan baliho ini dilakukan oleh tim suk-ses, pengurus partai di Dusun Pokai Desa Sikabaluan dan juga di De-sa Mongan Poula. “Termasuk di jalan raya Pokai menuju pelabuhan ikut menjadi sasaran mereka,” tambah Misno.

Calon bupati dan wakil bupati nomor urut dua ini mulai melakukan curi star kampanye pada perayaan HUT RI ke-66 tahun dan juga le-baran umat Muslim. Dengan bertamengkan itu, pasangan ini mem-buat ucapan selamat menunaikan ibadah puasa yang langsung diisi slogan dan juga nama yang di bawahnya bertulisan calon bupati dan wakil bupati Mentawai.

Panwaslu kecamatan Siberut Utara yang mendapat informasi pe-masangan stiker, pamflet dan baliho oleh nomor urut dua ini langsung melakukan penertiban dengan mendatangi pihak pengurus partai dan tim sukses untuk melakukan pencabutan semua stiker,, baliho dan pamflet. bs

menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan, memajukan pemerataan pendidikan berbagai sektor sesuai potensi, mening-katkan derajat kesehatan masyarakat, meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan publik, memperkuat posisi desa sebagai basis pemerintahan sosial ekonomi dengan pencanangan program desa maju Rp 1 Miliar untuk satu desa pertahun serta beberapa program yang pro rakyat lainnya.

Kandidat nomor 5,dalam penyam-paiannya mengatakan beberapa pen-dapat di antaranya makmur tidaknya suatu masyarakat tidak ditentukan oleh usia dan sebagaicontoh Mesir dan India yang sudah ribuan tahun tapi kese-jahteraan penduduknya masih minim dan kontras dengan Kanada, Selandia baru atau Singapura. Untuk itu pasangan ini berpendapat bukan alasan bagi Mentawai tidak sejahtera karena usia pembentukannya relatif muda. Kese-jahteraan juga tidak ditentukan keka-yaan alam contohnya Jepang dan Swis. Mereka berkesimpulan penentu kese-jahteraan adalah sikap hidup orang-orang yang terbentuk dari proses pendidikan bertahun-tahun. Pendidikan menjadi penentu dasar maju atau tidak. Beberapa program dari kandidat ini adalah membangun jalan dan jembatan di koridor-koridor utama masing-masing pulau. Pembangunan jalan sepanjang 1000 kilometer meliputi jalan lintas Siberut, lintas Sipora, lintas Pagai Utara dan Lintas Pagai Selatan, serta memba-ngun jembatan sepanjang 2000 meter yang terdapat disepanjang jalan primer. Transportasi laut yang menghubungkan pulau-pulau serta padang dengan me-nambah armada yang lebih baik dan re-presentatif. Transportasi udara dengan membangun bandara Rokot dan Pagai sebagai transportasi dari BIM ke Men-tawai, Bandara Siberut sebagai proyek masa depan Mentawai yang melayani penerbangan dari Singapura ke Siberut.***

SAMPAIKAN VISI & MISI - Penyampaian Visi dan Misi di DPRD Mentawai

FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

KONAN - Pasangan KONAN pada kirab kampanye damai 23 Sept 2011

(9)

NO. 224, 15-30 September 2011

MENTAWAINEWS

NO. 221, 1-14 Agustus 2011

MENTAWAI

NEWS

NO. 225, 1 - 14 Oktober 2011

Puailiggoubat

9

Mentawai serta masyarakat dan tim sukses masing-masing kandidat.

Dari ke 6 pasangan calon yang akan bertarung di Pilkada Mentawai ini, 2 pasang di antaranya tidak hadir yaitu pasangan nomor urut 1 Hendri Nasrani dan Rasyidin Syaiful serta pasangan nomor urut 6 Aurelius Yan dan Jonimar Joannes. Sementara pasangan nomor urut 3 hanya dihadiri calon bupati Binsar Saleleubaja sedangkan wakilnya Agus-tinus Sabebegen tidak hadir.

Seluruh pasangan calon yang hadir mengikuti pembacaan ikrar pasangan calon bupati dan wakil bupati Menta-wai dalam kampanye Pemilukada Men-tawai 2011 di depan hadirin dengan me-ngikuti pembacaan yang dilakukan oleh Ketua Panwas Mentawai Syamsir Ali. Ada 5 butir ikrar yang dibacakan di antaranya mensukseskan pelaksanaan kampanye pemilu bupati dan wakil bupati secara jujur dan demokratis, tertib, lancar aman dan damai, bertang-gung jawab kepada massa pendukung agar tidak melakukan segala bentuk tindakan perbuatan yang melanggar

Pencanangan Kampanye Damai

dan Berkualitas

Bertempat di halaman

kantor Dinas

Perhubu-ngan Mentawai, KPU

Mentawai mengadakan

acara pencangan

kampa-nye damai dan

berkualitas Jumat (23/9).

Rapot Pardomuan Simanjuntak

H

adir dalam acara itu bupatiEdison Saleleubaja, jajaran Muspida, jajaran pemkab

pada aturan serta ketentuan pemilukada, mengedapankan musyawarah dan mufakat dalam penyelesaian konflik dan sengketa, bertanggung jawab dan me-nyelesaikan segala bentuk pelanggaran kepada instansi atau lembaga yang berwenang dan meneruskan ikrar ke tim sukses, parpol dan massa pendukung.

Butir terakhir menyatakan kese-diaan diambil tindakan sesuai ketentuan hukum yang berlaku jika melanggar salah satu butir ikrar dan aturan perundang undangan. Selesai membacakan ikrar seluruh pasangan calon menandatangani ikrar disaksikan jajaran Muspida.

Dalam sambutannya Bastian Sirirui Ketua KPU Mentawai mengatakan

bahwa kampanye adalah saatnya bagi para peserta pemilukada menyam-paikan apa yang akan dilakukan pasa-ngannya untuk lima tahun ke depan jika terpilih dan bagi masyarakat pemilih saatnya untuk mengetahui siapa yang menurut mereka akan mereka pilih pada hari pemungutan suara 10 oktober nanti. Sementara bupati Edison meng-ingatkan kepada masing-masing tim sukses untuk menghindari bahasa-ba-hasa yang saling menjatuhkan dan menj-ual kebaikan supaya tidak ada keter-singgungan, dengan demikian melahirkan pemimpin yang berkualitas untuk pemba-ngunan yang berkualitas serta masyarakat yang berkualitas. Bupati

misinya apabila terpilih menjadi bupati dan wakil bupati bukan kampanye yang menghujat atau memfitnah.

Jika terjadi permasalahan silahkan

SIKABALUAN-Pesta demokrasi di

Bumi Sikerei untuk memilih bupati dan wakil bupati Mentawai periode 2011-2016 pada 10 Oktober mendatang tak begitu disambut antusias masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Siberut Utara. Sementara berdasarkan jadwal kampanye yang disusun KPUD Mentawai, kampanye berbentuk rapat umum oleh masing-masing pasangan calon mulai dilaksanakan Minggu, 25 September.

Untuk di Kecamatan Sipora Utara kampanye rapat umum perdana terse-but dilaksanakan pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut satu, yaitu Hendri Nasrani-Rasyidin Saiful dengan partai pengusung PAN dan PBB. Sementara di Sipora Selatan yaitu pasangan nomor urut enam yaitu Aurelius Yan-Jonimar Johanes dari koalisi Uma Mentawai diantaranya Pakar Pangan, PMB, PKPI, Partai Pelopor, Partai Patriot, PDK dan PPRN. Sedangkan di Kecamatan Pagai

juga memesankan ke-pada Kapolres serta Panwas untuk segera menyelesaikan perso-alan-persoalan kecil agar tidak membesar.

Kapolres Menta-wai AKBP Nurun Fah-mi mengatakan pesta demokrasi ini bukanlah pesta untuk memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat seperti yang terjadi di daerah lain. Ia meme-sankan bahwa kampa-nye yang benar adalah kampanye yang me-nyampaikan visi dan

melaporkannya ke Gakumdu (Penegakan Hukum terpadu). Pene-gakan hukum terbuka dan transparan, dan ia berjanji akan mengusahakan secepat mungkin penyelesaiannya jika ada kejadian tapi mohon disampaikan dengan baik.

Selesai acara penandatanganan ikrar, seluruh pasangan calon yang hadir dibawa keliling oleh KPU Mentawai dengan pengawalan dari Polres Menta-wai. Masing-masing kandidat dan tim sukses membawa bendera, poster poster yang ditempelkan ke dingding mobil dan sepeda motor pendukung. Masing-masing kandidat diperbolehkan mem-bawa satu unit mobil dan 5 sepeda motor.

Mereka berkeliling mulai dari dermaga, dusun Jati Tuapejat, terus bergerak hingga ke desa Bukit Pamewa di SP III dan kembali ke tempat masing-masing.***

Pemilukada Mentawai Disambung Dingin Warga

Utara kampanye rapat umum perdana tersebut akan dilaksanakan pasangan nomor urut lima, yaitu Yudas Sabag-galet-Rijel Samaloisa yang diusung partai PDIP. Di Kecamatan Sikakap yaitu pasangan nomor urut empat yaitu Kortanius Sabeleake-Hendri Dunan Sirait yang diusung partai Golkar dan PDS. Di Kecamatan Pagai Selatan yaitu pasangan nomor urut tiga yaitu Binsar Saleleubaja-Agustinus Sabebegen yang diusung partai Demokrat, PDP, Partai Buruh, PKB dan Republikan.

Sementara pasangan nomor urut dua yaitu Antonius-Melki Sapolenggu yang diusung Partai Hanura dan Gerindra akan melakukan kampanye rapat umum perdana di Kecamatan Siberut Barat Daya. Sedangkan di Siberut Selatan yaitu pasangan nomor urut satu yaitu Hendri Nasrani-Rasydin Saiful, di Kecamatan Siberut Tengah pasangan Aurelius Yan-Jonimar Johannes, di Kecamatan Siberut Utara pasangan nomor urut lima yaitu Yudas

Sabaggalet-Rijel Samaloisa dan di Kecamatan Siberut Barat yaitu pasangan Kortanius Sabeleake-Hendri Dunan Sirait.

Pantauan Puailiggoubat di lapa-ngan, khususnya menjelang rapat umum yang sibuk menyambut dan meme-riahkan pesta demokrasi ini hanya tim sukses dan pengurus partai. Sementara masyarakat terlihat tenang-tenang saja. “Kita mengikuti siapa yang menang saja, karena kalau nomor urut ini menang hidup kita seperti itu juga. Kalau yang nomor ini menang sama juga halnya. Kita malah dibohongi dengan janji-janji yang tidak ditepati sama sekali,” kata Uraji salah seorang warga Dusun Puran Desa Sikabaluan.

Demikian juga halnya dengan Le-men, salah seorang ibu rumah tangga. “Katanya dalam kampanye kalau dia naik akan bangun ini, akan buat ini. Tapi setelah duduk tidak ada perubahan juga. Malah yang dibangun itu keluarga dan familinya,” katanya kesal.

bs

Pemilih Tetap Pemilukada Mentawai 50.484

TUAPEIJAT – Daftar Pemilih Tetap (DPT) Mentawai untuk Pemilukada

Bupati dan Wakil bupati Mentawai 2011 ditetapkan KPU Mentawai. Hari Senin (22/7) bertempat di Bundo Guest House km 6 DPT Mentawai yang berjumlah 50.484 pemilih ditetapkan melalui rapat pleno terbuka tentang penyusunan dan penetapan rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar pemilu bupati dan wakil bupati Mentawai 2011.

Keseluruhan pemilih tersebar di 218 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang terdiri dari 26.334 pemilih laki-laki dan 24.150 pemilih perempuan. Kecamatan Pagai Utara 3421 pemilih, Sipora Selatan, 5776 pemilih, Siberut Selatan 5848 pemilih, Siberut Utara 5137 pemilih, Siberut Barat 4253 pemilih, Siberut Barat Daya 3914 pemilih, Siberut Tengah 3559 pemilih, Sipora Utara 6105 pemilih, Sikakap 6219 pmilih, dan Pagai Selatan 6252 pemilih.

Jumlah pemilih ada kenaikan sebesar 3.372 dari jumlah pemilih pada pemilihan Gubernuar tahun 2010 yang berjumlah 47.112 orang atau setara dengan 7,16%. Lonjakan jumlah pemilih terlihat pada kecamatan Sipora Utara yakni 645 orang yang sama dengan 11,81%, urutan kedua lonjakan pemilih adalah di Pagai Selatan yang baru dilanda tsunami yakni sebesar 561 orang atau 9,86%, urutan ketiga Siberut Selatan sebanyak 441 orang atau 8,16%.

Bupati Edison Saleleubaja mempertanyakan lonjakan pemilih yang mencapai 3.372 orang di komposisi mana, namun Roni Divisi teknis KPU mengatakan bahwa ini menjadi catatan untuk melihat tren DPT saat pemilukada. Tidak ada penjelasan dari sisi mana terjadi lonjakan jumlah pemilih ini. Untuk pemilih yang tidak terdaftar, Roni

menegaskan bahwa tidak ada lagi ruang untuk penambahan dari DPT, karena waktu yang disediakan serta sosialisasi daftar pemilih sudah sangat banyak disediakan. Dan lagi menurutnya pengumuman DPT dilaksankan di PPS, sementara PPK dan KPU adalah penetapan setelah semuanya diverifikasi di PPS.

Nama pemilih juga tidak dapat digantikan dengan orang lain, hal ini ditegaskan Roni saat PPK Siberut Selatan mempertanyakan apakah bisa orang yang sedang bepergian digantikan oleh orang baru, jumlah kertas suara yang ditambah dari total surat suara hanya 2,5 persen dan itupun dipersiapkan untuk mengganti kertas suara yang rusak. Terkait dengan orang yang bekerja di perusahaan, Roni mengatakan jika ia telah berada di Mentawai selama 6 bulan berturut-turut dan terdaftar sebagai pemilih, maka ia punya hak pilih. rpt

KAMPANYE DAMAI - Suasana penandatanganan kesepakatan kampanye damai

(10)

Mentawai News

NO. 225, 1-14 Oktober 2011

Puailiggoubat

10

PT.Rajawali Anugrah Sakti yang akan menanam sawit seluas 14 ribu hektar di Kecamatan Sipora sesuai SK Menhut No.304/Menhut-II/2011 tertanggal 9 Juni 2011 itu menjelaskan hal yang sama seperti rapat-rapat terdahulu secara panjang lebar.

Ia mengatakan areal yang dijadikan perkebunan seratus persen masuk dalam kawasan APL (areal penggunaan lain). “Tidak masuk dalam kawasan hutan lindung,” paparnya.

Kemudian ia menutup pemapa-rannya dengan mengatakan bahwa kajian

Warga Sioban Siap Terima Sawit?

Sebanyak 30 warga dari

Kecamatan Spora Selatan

dan Kecamatan Pagai

Sel-atan dan Utara

mengha-diri rapat pembahasan

Andal (Analisis Dampak

Lingkungan Hidup)

per-kebunan kelapa sawit

Ra-bu (28/9) di Kantor

Ba-pedalda Sumbar Rabu

(28/9). Mereka

meng-klaim warga Sioban siap

menerima sawit.

Gerson Merari Saleleubaja

S

eperti rapat sebelumnya, SonyAnggoro, Konsultan perusa-haan sawit yang mewakili

Amdal yang telah disusun itu layak digunakan. “Kajian Amdal ini layak digunakan” ujarnya.

Setelah pemaparan itu dilanjutkan dengan sesi diskusi, Ati Samahura, Camat Sipora Selatan mengatakan sifat erositas yang dipaparkan dalam kajian Andal itu perlu diperbaiki. Alasannya curah hujan di Mentawai cukup tinggi sehingga rawan erosi namun belum disebutkan bagaimana penanganannya dari pihak perusahaan. “Saya sarankan sistem terasering untuk mengatasi erosi perlu dimasukkan untuk menghindari

erosi besar dan tanah menjadi gersang” katanya.

Mengenai sikapnya terhadap per-kebunan kelapa sawit ia tak berani menyebutkan secara langsung dalam forum itu, namun pembicaraan yang didengar langsung Puailiggoubat saat di luar ruangan rapat tepatnya mengambil jeda merokok ia berusaha memprovokasi beberapa warga untuk menerima sawit. “Apa gunanya tanah luas kalau tidak menghasilkan uang banyak, lebih baik berbagi dengan perusahaan sehingga dapat keuntungan, kalau saya pribadi

cocok” ujarnya.

Secara tegas ia menyatakan sikap-nya secara dinas sangat mendukung masuknya perkebunan sawit karena seperti yang dipaparkan dalam doku-men akan banyak doku-menyerap tenaga kerja di Mentawai. “Kami sangat mendukung masuknya perkebunan sawit karena akan menyerap banyak tenaga kerja di Mentawai” tandasnya.

Sudardi, salah seorang warga Sioban meminta pihak perusahaan turun ke lapangan dan berbicara langsung agar masyarakat lebih paham tentang

perkebunan kelapa sawit. Karena secara pribadi ia mengaku khawatir akan muncul sengketa antar kelompok masyarakat akibat.

“Agar semua lancar perusahaan harus terjun langsung ke lapangan agar proses masuknya sawit jadi mulus,” harapnya.

Morison, warga Sioban lainnya lebih tegas meminta pihak perusahaan perkebunan sawit segera mempercepat pembukaan perkebunan di Sipora. “Tak ada bahasa tolak sawit di Sipora, cukup perusahaan beri penjelasan kepada masyarakat mereka pasti akan terima” klaimnya.

“Kami sangat mendukung perkebu-nan kelapa sawit menjadi investasi di Mentawai dan melanjutkan penjelasan ini kepada masyarakat lain” tegasnya.

Sementara warga lain hanya mengi-yakan dalam rapat pembahasan Andal tersebut.

Robert, pemakarsa pembahasan Andal antara pihak perusahaan dan masyarakat itu mengatakan perusahaan sawit tidak akan masuk ke Mentawai jika masyarakat tidak mau menerima walau andalnya rampung.

“Semua tergantung masyarakat, menerima atau menolak, yang jelas konsep kami adalah membangun Men-tawai secara bersama-sama, perusahaan tidak mau mendikte” ujarnya.*** tak bisa karena tak punya

tanah di Mentawai” ujar-nya saat itu sebelum terjadi aksi dorong-dorongan an-tara salah seorang wakil dari Qbar dengan staf Bape-dalda Sumbar.

Sementara staf Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Oreste Sake-ru dalam diskusi itu hanya memprotes masalah istilah dan penamaan daerah yang tidak sesuai seperti yang tercantum dalam dokumen Andal itu. “Mohon istilah itu diperbaiki, nama-nama daerah juga ditulis dan dieja dengan baik karena me-nurut saya itu sangat tidak

Parulian: Penolak Sawit Hanya Orang yang

Tak Punya Tanah

PADANG-”Orang-orang yang menolak masuknya perkebunan sawit

di Mentawai hanya LSM dan orang-orang yang tak punya tanah di Mentawai,” ujar Parulian Samalinggai, Kepala Desa Sioban ini me-nyatakan dukungannya terhadap perkebunan sawit dalam rapat pem-bahasan Andal (Analisis Dampak Lingkungan Hidup) perkebunan ke-lapa sawit Rabu (28/9) di Kantor Bapedalda Sumbar Rabu (28/9).

Ia juga mengatakan bahwa suara-suara penolakan yang katanya berasal dari beberapa kelompok masyarakat di Mentawai itu belum tentu bisa diakui kebenarannya. “Paling hanya menamakan diri orang Mentawai padahal kenyataannya tidak dan itu perlu dilihat dulu, bisa jadi hanya kepentingan beberapa kelompok saja yang sengaja menghambat sawit masuk, saya secara pribadi dan masyarakat Sioban siap menerima Sawit” tegasnya.

Ia meminta kepada warga Sioban khususnya dan Sipora untuk melakukan pendataan tiap anggota sukunya agar pembagian hasil di lahan plasma.

“Tiap pimpinan suku mendata anggotanya agar jelas, agar pembagian hasil yang didapat dari perusahaan perkebunan sawit sampai kepada mereka” katanya. gsn

W

ahana Lingkungan Hidup (Walhi) mengirim surat terbuka tentang Penolakan Sawit di Kepulauan Mentawai kepada Bapedalda, Komisi Amdal Propinsi Sumatera Barat. Data WALHI Sumatera Barat setidaknya mencatat 101 lembaga mendukung dan lebih dari 120 orang se-Indonesia atas penolakan tersebut. Surat itu merupakan bentuk keberatan terha-dap surat keputusan bupati tentang Izin Lokasi. Proses Pemberian Izin Lokasi menyalahi aturan dan cacat hukum. Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 2 Tahun 1999 tentang izin lokasi bahwa di sana tidak mengatur mengenai adanya perubahan izin lokasi apalagi menambah jumlah luasan izin seperti yang ada di dalam Surat Keputusan Bupati Kepu-lauan Mentawai tentang pemberian izin lokasi pembangunan Perkebunan Ke-lapa Sawit.

Daerah-daerah yang akan dikem-bangkan menjadi perkebunan kelapa sawit ini adalah daerah produktif. Daerah ini merupakan pemukiman-pemukiman utama penduduk, dan daerah pertanian aktif yang digarap

Perusahaan Sidang AMDAL, WALHI Minta

Bapedalda Tolak Sawit Mentawai

untuk memenuhi kebutuhan hidup, jika dikonversi menjadi perkebunan sawit secara tidak langsung akan menjadi ancaman yang serius bagi pemenuhan pangan masyarakat serta kelangsungan mata pencaharian untuk kehidupan mereka. Kemudian perusahaan akan memberikan pengaruh buruk terhadap keberlangsungan ekosistem yang ada dipulau ini. Proses land clearing nantinya akan menghancurkan hutan dan wilayah tangkapan air serta Flora dan Fauna endemik kepulauan Men-tawai akan Punah.

Kepulauan Mentawai adalah tergo-long kedalam pulau-pulau kecil, yang mana kepulauan ini tidak memiliki Air Tanah dan hanya berbaguntung pada air permukaan. Air permukaan hanya dapat diperoleh jika kondisi hutannya dalam keadaan baik, sebab hutanlah yang mampu menyimpan air. Di sisi lain masyarakat Mentawai bukanlah masya-rakat Pesisir Pantai yang bisa meng-gantungkan hidup dengan hasil laut akan tetapi masyarakat Mentawai meru-pakan masyarakat yang hidup disekitar Sungai, pemanfaatan sungai bagi masya-rakat Mentawai adalah untuk

pengolahan Sagu menjadi makanan. Jika kualitas Sungai tercemar oleh sedi-mentasi limbah sawit, CPO dan limbah Pabrik dampak akan langsung dirasakan oleh masyarakat terutama terhadap kesehatan mereka.

Akibatnya bencana Ekologis akan selalu datang seperti banjir, kekeringan yang menahun, angin kencang, tanah longsor, kedangkalan sungai dan sebagainya.

Usaha perkebunan sawit sangat dekat dengan praktek-praktek krimina-lisasi. Lihatlah di Kabupaten Pasaman Barat setidaknya beroperasi 16 Peru-sahaan kelapa sawit skala besar, dari kesemuanya itu rata-rata bermasalah dengan masyarakat. Sebut saja PT.

Anam Koto sampai saat ini masih terjadi konflik yang menahun setidaknya sudah berumur 21 tahun, belum juga ada penyelesaiannya. Sebagai akibat dari konflik tersebut, telah banyak masya-rakat yang dipidanakan, ditembak, intimidasi dan praktek-praktek prema-nisasi oleh perusahaan. PT. Gresindo Minang Plantation yang memiliki HGU seluas 8.098 ha, sampai saat ini masih penuh konflik dengan masyarakat.

Limbah CPO pada saat hujan dibuang ke sungai Batang Pasaman, sehingga menyebabkan air tidak lagi bisa dikon-sumsi oleh masyarakat, jika dibawa mandi mengakibatkan penyakit kulit, ikan-ikan mati, dan lain sebagainya. Penerima dampak adalah masyarakat kejorongan Rantau Panjang yang mengantungkan hidup dengan sungai. Saat ini mereka sudah tidak bisa meman-faatkan sungai untuk mencari ikan, mandi dan minum di sungai tersebut.

Kemudian PT. Siberut Golden Plantitation Pratama, PT. Mentawai Golden Plantitation Pratama, PT. Swastisidi Amagra, PT. Rajawali Anugrah Sakti, yang telah diberikan Izin Lokasi oleh Bupati Kepulauan Men-tawai, akan mengusur setidaknya 29 kampung yang menerima dampak langsung atas kehadiran perusahaan dan hilangnya wilayah-wilayah produktif serta pemukiman masyarakat.

(press release)

PETA - Andom Sabebegen dari YCM Mentawai menunjukkan peta perkebunan

sawit pada masyarakat Sotboyak, Siberut Utara

Referensi

Dokumen terkait

Audit harus dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam mendeteksi salah saji material yang diakibatkan oleh yang memadai dalam mendeteksi salah saji

Characterization of Starch in Relation to Flesh Colors of Sweet Potato Varieties, International Food Research Journal.. Nature of Carbohydrates in Pulses,

MASJID JUM’AH MADINAH.. khutbah dan inilah merupakan shalat berjamaah jum’at pertama yang dilaksanakan oleh Rasulullah Saw. walaupun perintah shalat berjamaah jum’at telah

Namun, sesungguhnya yang lebih dahsyat dari gegap gempita ini adalah kenyataan bahwa suatu program acara televisi bisa juga memberi manfaat sehat bagi orang

1 Saya berpikir bahwa saya akan sering mengakses website ini tidak sering sering 2 Saya berpikir website ini terlalu kompleks tidak setuju setuju 3 Saya berfikir

Walaupun model linear sering digunakan dalam penelitian produktivitas, analisis ini membuktikan bahwa untuk data yang digunakan dalam analisis ini, model kuadrat menjadi model

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi faktor air semen 0,45 ; 0,50; dan 0,55 memberikan perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap kuat tekan beton baik dengan

Tongkol jagung yang telah disimpan selama 30 hari, menunjukkan bahwa pada tingkat kadar air awal sebesar 11%, penyimpanan dengan cara dihamparkan memberikan nilai