DENGUE SHOCK SYNDROME
DENGUE SHOCK SYNDROME
TERATASI
TERATASI
Oleh: Oleh: FADHLUR RAHMAN FADHLUR RAHMAN (H1A004017) (H1A004017) Pembimbing: Pembimbing:dr. Dewi Sangawati, Sp.A dr. Dewi Sangawati, Sp.A
DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA
DI BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN ANAK DI BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN ANAK RSU PROP. NTB –
RSU PROP. NTB – FAK. KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAMFAK. KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM MATARAM
MATARAM 2010 2010
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Pendahuluan. Pendahuluan.
Pen
Penyakyakit it demdemam am berberdardarah ah dendengue gue (DB(DBD) D) adaadalah lah penpenyakyakit it menmenulaular r yanyangg dis
disebaebabkabkan n oleoleh h virvirus us gengenus us FlaFlavivviviruirus s famfamili ili FlaFlavivviviriiridaedae, , memmempunpunyai yai 4 4 jenjenisis serotipe yaitu den-1, den-2, den-3 dan den-4 melalui perantara
serotipe yaitu den-1, den-2, den-3 dan den-4 melalui perantara gigitan nyamuk Aedesgigitan nyamuk Aedes aegypti. Keempat serotipe dengue terdapat di Indonesia, den-3 merupakan serotipe aegypti. Keempat serotipe dengue terdapat di Indonesia, den-3 merupakan serotipe dominan dan banyak berhubungan dengan kasus berat. Penyakit ini dapat menyerang dominan dan banyak berhubungan dengan kasus berat. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak.
semua orang dan dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak.
Sampai sekarang penyakit DBD ini masih menimbulkan masalah kesehatan Sampai sekarang penyakit DBD ini masih menimbulkan masalah kesehatan di
di IndIndoneonesiasia, , karkarena ena jumjumlah lah penpenderderitaitanya nya semsemakiakin n menmeningingkat kat dan dan wilwilayaayah h yanyangg ter
terjanjangkigkit t semsemakiakin n lualuas. s. JumJumlah lah kaskasus us biabiasansanya ya menmeningingkat kat berbersamsamaaaaaan n dendengangan peningkatan curah hujan oleh karena itu puncak jumlah kasus berbeda di tiap daerah. peningkatan curah hujan oleh karena itu puncak jumlah kasus berbeda di tiap daerah. Pada umumnya di Indonesia meningkat pada musim hujan sejak bulan Desember Pada umumnya di Indonesia meningkat pada musim hujan sejak bulan Desember sampai dengan April-Mei tiap tahun.
sampai dengan April-Mei tiap tahun.
DBD dapat berkembang menjadi demam berdarah dengue yang disertai syok DBD dapat berkembang menjadi demam berdarah dengue yang disertai syok ((dengue shock syndromedengue shock syndrome = DSS ) yang merupakan keadaan darurat medik, dengan= DSS ) yang merupakan keadaan darurat medik, dengan angka kematian cukup tinggi.
angka kematian cukup tinggi. Pen
Penatalatalaksaksanaanaan an DD DD adaadalah lah dendengan gan memmemberberikaikan n teraterapi pi simsimptoptomatimatis s dandan supo
suportif, rtif, dan dan memonmemonitor itor dengadengan n ketat ketat terhadterhadap ap timbutimbulnya lnya DBD/DDBD/DSS. SS. TimbTimbulnyaulnya DBD/DSS harus dikenal dengan cepat dengan melakukan pemeriksaan hematokrit DBD/DSS harus dikenal dengan cepat dengan melakukan pemeriksaan hematokrit da
dan n trtromombobosisit t sesecacara ra teteraratutur. r. ApApababilila a teterjrjadadi i DBDBD/D/DSDSS, S, pepenanatatalaklaksasananaanannynyaa di
diututamamakakan an ununtutuk k memengnggagantnti i kekehihilalangngan an cacairairan n dadan n elelekektrtrololit it kakarerena na terterjajadidi “leakage” plasma.
“leakage” plasma.
Batasan. Batasan.
DBD
DBD adaadalah lah suasuatu tu penpenyakyakit it infinfekseksi i yanyang g disdisebaebabkabkan n oleoleh h virvirus us dendenguegue dengan manifestasi klinis demam akut disertai gejala perdarahan dan bila timbul dengan manifestasi klinis demam akut disertai gejala perdarahan dan bila timbul renjatan, angka kematiannya cukup tinggi.
renjatan, angka kematiannya cukup tinggi.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan trombositopeni (trombosit < Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan trombositopeni (trombosit < 100.000) dan hematokrit cenderung meningkat lebih dari
100.000) dan hematokrit cenderung meningkat lebih dari 20% dari harga normalnya.20% dari harga normalnya.
Manifestas
Manifestasi i Klinik.Klinik.
Manifestasi klinis infeksi virus dengue dapat bersifat asimptomatis atau dapat Manifestasi klinis infeksi virus dengue dapat bersifat asimptomatis atau dapat berupa demam yang tidak jelas, demam dengue, demam berdarah dengue dengan berupa demam yang tidak jelas, demam dengue, demam berdarah dengue dengan
kebocoran plasma yang mengakibatkan syok atau sindroma syok dengue (SSD). kebocoran plasma yang mengakibatkan syok atau sindroma syok dengue (SSD).
Patofisiologi. Patofisiologi.
Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, pasien akan mengalami keluhan Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, pasien akan mengalami keluhan dan
dan gejgejala ala karkarena ena virviremiemia, a, sepseperti erti demdemam, am, saksakit it kepkepala, mual, ala, mual, nyenyeri ri otootot, t, pegpegalal seluruh badan, hiperemi di tenggorokan, timbulnya ruam
seluruh badan, hiperemi di tenggorokan, timbulnya ruam dan kelainan yang mungkindan kelainan yang mungkin muncul pada system retikuloendotelial seperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah muncul pada system retikuloendotelial seperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah bening, hati dan limpa. Ruam pada
bening, hati dan limpa. Ruam pada DHF disebabkan karena kongesti pembuluh darahDHF disebabkan karena kongesti pembuluh darah dibawah kulit.
dibawah kulit. Fe
Fenonomemena na papatotofifisisiolologogi i ututamama a yayang ng memenenentntukukan an beberat rat pepenynyakakit it dadann membedakan DD dan DBD ialah meningginya permeabilitas dinding kapiler karena membedakan DD dan DBD ialah meningginya permeabilitas dinding kapiler karena pelepasan zat anafilaktosin, histamin dan serotonin serta aktivasi system kalikrein pelepasan zat anafilaktosin, histamin dan serotonin serta aktivasi system kalikrein
yang berakibat ekstravasa
yang berakibat ekstravasasi si cairan intravaskcairan intravaskuler. Hal uler. Hal ini ini berakberakibat ibat berkuberkurangnrangnyaya volume plasma, terjadinya hipotensi, hemokonsentrasi, hipoproteinemia, efusi dan volume plasma, terjadinya hipotensi, hemokonsentrasi, hipoproteinemia, efusi dan renjatan.
renjatan. Ada
Adanya nya kebkebocoocoran ran plaplasma sma ke ke daedaerah rah eksekstravtravaskaskuleuler r dibdibuktuktikaikan n dendengangan ditemukannya cairan dalam rongga serosa, yaitu dalam rongga peritoneum, pleura ditemukannya cairan dalam rongga serosa, yaitu dalam rongga peritoneum, pleura dan perikard. Renjatan hipovolemik yang terjadi sebagai akibat kehilangan plasma, dan perikard. Renjatan hipovolemik yang terjadi sebagai akibat kehilangan plasma, bi
bila la tidtidak ak segsegera era terterataatasi si akaakan n terjterjadi adi anoanoxia xia jarijaringangan, n, asiasidosdosis is metmetaboabolik lik dandan kem
kematiatian. an. SebSebab ab lailain n kemkematiatian an padpada a DBD DBD adaadalah lah perperdardarahaahan n hebhebat. at. PerPerdardarahaahann
Simptomatis
Simptomatis AsimptomatisAsimptomatis
Demam tidak jelas
Demam tidak jelas
Demam Dengue
Demam Dengue Dengan perdarahanDengan perdarahan Tanpa perdarahan Tanpa perdarahan Dengan Syok Dengan Syok Tanpa Syok Tanpa Syok Manifestasi infeksi Manifestasi infeksi virus dengue virus dengue Demam Berdarah Demam Berdarah Dengue Dengue
umum
umumnya nya dihudihubungbungkan kan dengdengan an trombtrombositoositopenia, penia, gangggangguan uan fungfungsi si trombtrombosit osit dandan kelainan fungsi trombosit.
kelainan fungsi trombosit.
Fungsi agregasi trombosit menurun mungkin disebabkan proses imunologis Fungsi agregasi trombosit menurun mungkin disebabkan proses imunologis terbukti dengan terdapatnya kompleks imun dalam peredaran darah. Kelainan sistem terbukti dengan terdapatnya kompleks imun dalam peredaran darah. Kelainan sistem koa
koagulgulasi asi disdisebaebabkabkan n diadiantantaranranya ya oleoleh h kerkerusausakan kan hathati i yanyang g funfungsigsinya nya memmemangang tebukti terganggu oleh aktifasi sistem koagulasi. Masalah terjadi tidaknya DIC pada tebukti terganggu oleh aktifasi sistem koagulasi. Masalah terjadi tidaknya DIC pada DHF/ DSS, terutama pada pasien dengan perdarahan hebat.
DHF/ DSS, terutama pada pasien dengan perdarahan hebat.
Diagnosis. Diagnosis. •
• Demam Dengue (DD)Demam Dengue (DD) merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari, ditandaimerupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan dua atau lebih manifestasi klinis sebagai berikut:
dengan dua atau lebih manifestasi klinis sebagai berikut:
o
o Nyeri kepala. Nyeri kepala. o
o Nyeri retro-orbital. Nyeri retro-orbital. o
o Mialgia / Atralgia.Mialgia / Atralgia. o
o Ruam kulit.Ruam kulit. o
o Manifestasi perdarahan (petekie atau uji bendung positif).Manifestasi perdarahan (petekie atau uji bendung positif). o
o Leukopenia, dan pemeriksaan serologi dengue positif.Leukopenia, dan pemeriksaan serologi dengue positif.
•
• Demam Berdarah Dengue (DBD).Demam Berdarah Dengue (DBD).
Diagnosis DBD ditegakkan berdasarkan kriteria klinis dan laboratorium (WHO Diagnosis DBD ditegakkan berdasarkan kriteria klinis dan laboratorium (WHO tahun 1997).
tahun 1997). Kriteria Klinis: Kriteria Klinis:
o
o DemDemam am tintinggi ggi menmendaddadak, ak, tantanpa pa sebsebab ab yanyang g jeljelas, as, berberlanlangsugsung ng teruterus-
s-menerus selama 2-7 hari, biasanya bifasik. menerus selama 2-7 hari, biasanya bifasik.
o
o Terdapat manifestasi perdarahan, termasuk *uji bendung positif, petekie,Terdapat manifestasi perdarahan, termasuk *uji bendung positif, petekie,
ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, dan /
ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, dan / melena.melena.
o
o Hepatomegali.Hepatomegali.
*
* Uji bendung dilakukaUji bendung dilakukan n dengadengan n membmembendunendung g lengalengan n atas menggunatas menggunakan manset padaakan manset pada tek
tekanaanan n sissistoltolik ik ditditambambah ah diadiastostolik lik dibdibagi agi dua dua selselama ama 5 5 menmenit. it. HasHasil il uji uji pospositiitif f bilbilaa ditemukan 10 atau lebih petekie per 2.5 cm
ditemukan 10 atau lebih petekie per 2.5 cm22
(1 inci). (1 inci).
Kriteria Laboratorium: Kriteria Laboratorium:
o
o Trombositopenia (jumlah trombosit < 100.000/ml).Trombositopenia (jumlah trombosit < 100.000/ml). o
o HemokHemokonsenonsentrasi, dilihat trasi, dilihat dari dari peninpeningkatagkatan n hematohematokrit krit >20% >20% menumenurutrut
standar umur dan jenis kelamin. standar umur dan jenis kelamin.
Du
Dua a krkriteiteriria a klklininis is pepertrtamama a + + trotrombmbososititopopenenia ia dadan n hehemomokokonsnsenentrtrasasi, i, sesertrtaa dikonfirmasi secara uji serologik hemaglutinasi.
dikonfirmasi secara uji serologik hemaglutinasi.
•
• Sindroma Syok Dengue (SSD).Sindroma Syok Dengue (SSD).
Seluruh kriteria di atas untuk DBD disertai kegagalan sirkulasi dengan manifestasi Seluruh kriteria di atas untuk DBD disertai kegagalan sirkulasi dengan manifestasi na
nadi di yayang ng cecepapat t dadan n lelemamah, h, tetekakananan n nanadi di tutururun n (≤ (≤ 2020mmmmHgHg), ), hihipopotetensnsii dibandingkan standar sesuai umur, kulit dingin dan lembab
dibandingkan standar sesuai umur, kulit dingin dan lembab serta gelisah.serta gelisah.
Klasifikasi Derajat Penyakit Infeksi Virus Dengue Klasifikasi Derajat Penyakit Infeksi Virus Dengue
D
DDD//DDBBDD DDeerraajjaatt** GGeejjaallaa LLaabboorraattoorriiuumm
D
DDD DDeemmaam m ddiisseerrttaai i 2 2 aattaau u lleebbiihh ta
tandnda: a: sasakikit t kekepapalala, , NyNyererii rreettrroo-o-orrbbiittaal, l, MMiaiallggiiaa,, Atralgia.
Atralgia.
•
• LeukopeniaLeukopenia •
• TTrroommbboossiittooppeenniaia, , ttiiddaak k
dit
ditemuemukan kan bukbukti ti kebkebocoocoranran plasma.
plasma. D
DBBDD II GGeejjaalla a ddi i aattaas s ddiittaammbbaah h uujjii bendung positif.
bendung positif.
•
• TrombositopeniaTrombositopenia
(<
(<10100.0.00000/0/μlμl), ), bubuktkti i adadaa kebocoran plaasma.
kebocoran plaasma. D
DBBDD IIII GGeejjaalla da di ai attaas ds diittaammbbaahh perdarahan spontan.
perdarahan spontan.
•
• TrombositopeniaTrombositopenia
(<
(<10100.0.00000/0/μlμl), ), bubuktkti i adadaa kebocoran plaasma.
kebocoran plaasma. D
DBBDD IIIIII GGeejjaalla a ddi i aattaas s ddiittaammbbaahh ke
kegagagagalalan n sisirkrkululasasi i (k(kululitit d
dininggin in dadan n lelembmbaab b sesertrtaa gelisah).
gelisah).
•
• TrombositopeniaTrombositopenia
(<
(<10100.0.00000/0/μlμl), ), bubuktkti i adadaa kebocoran plaasma.
kebocoran plaasma. D
DBBDD IIVV SSyyook bk beerraat dt diisseerrttaai di deennggaann tekanan darah dan nadi tidak tekanan darah dan nadi tidak terukur.
terukur.
•
• TrombositopeniaTrombositopenia
(<
(<10100.0.00000/0/μlμl), ), bubuktkti i adadaa kebocoran plaasma.
kebocoran plaasma. *DBD derajat III dan IV juga disebut sindroma syok dengue (SSD)
*DBD derajat III dan IV juga disebut sindroma syok dengue (SSD)
Tatalaksana. Tatalaksana.
Tidak ada terapi yang spesifik untuk DD dan DBD, prinsip utama adalah terapi Tidak ada terapi yang spesifik untuk DD dan DBD, prinsip utama adalah terapi supo
suportif. Dengan rtif. Dengan terapi suportif yang terapi suportif yang adekuadekuat, at, angkangka a kematkematian ian dapat diturunkdapat diturunkanan hingga kurang dari 1%. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi merupakan tindakan hingga kurang dari 1%. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi merupakan tindakan yang paling penting dalam penanganan kasus DBD. Asupan cairan pasien
yang paling penting dalam penanganan kasus DBD. Asupan cairan pasien harus tetapharus tetap di
dijajagaga, , teterurutatama ma cacairiran an ororalal. . JiJika ka asasupupan an cacairiran an ororal al papasisien en titidadak k mamampmpuu dipertahankan, maka dibutuhkan suplemen cairan melalui intravena untuk mencegah dipertahankan, maka dibutuhkan suplemen cairan melalui intravena untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi.
dehidrasi dan hemokonsentrasi.
Tatalaksana DBD dibagi atas 3 fase berdasarkan perjalanan penyakitnya: Tatalaksana DBD dibagi atas 3 fase berdasarkan perjalanan penyakitnya: 1.
1. Fase DemamFase Demam terapi simptomatik dan suportif.terapi simptomatik dan suportif. 1.
1. PaPararasesetatamomol l 10 10 mgmg/k/kgBgBB/B/dodosisis s sesetitiap ap 4-4-6 6 jajam m (a(aspspiririn in dadan n ibibupuprorofefenn dikontraindikasikan). Kompres hangat diberikan apabila pasien masih tetap dikontraindikasikan). Kompres hangat diberikan apabila pasien masih tetap panas.
2.
2. TerTerapi supapi suportortif yang dapaif yang dapat dibert diberikaikan n antantara lain laruara lain larutan oraltan oralit, jus buah atait, jus buah atauu susu dan lain-lain.
susu dan lain-lain. 3.
3. ApaApabilbila a paspasien mempien memperlerlihatihatkan tandakan tanda-tan-tanda da dehdehidridrasi dan asi dan munmuntah hebattah hebat,, berikan cairan sesuai kebutuhan dan apabila perlu berikan cairan intravena. berikan cairan sesuai kebutuhan dan apabila perlu berikan cairan intravena. Se
Seteltelah ah bebebabas s dedemamam m seselalama ma 24 24 jajam m tantanpa pa anantitipipiretretikik, , papasisien en DBDBD D akakanan me
memamasusuki ki fafase se krkrititisis. . SeSebabagigian an papasisien en sesembmbuh uh sesetetelalah h pepembmberierian an caicairarann intravena, sedangkan kasus berat akan jatuh ke dalam fase syok.
intravena, sedangkan kasus berat akan jatuh ke dalam fase syok. 2.
2. Fase Kritis (berlangsung 24-48 jam), sekitar hari ke-3 sampai dengan hari ke-Fase Kritis (berlangsung 24-48 jam), sekitar hari 3 sampai dengan hari ke-5
5 perperjalajalanan penyanan penyakitkit. . UmuUmumnymnya a padpada a fase ini fase ini paspasien ien tidtidak ak dapdapat at makmakan an dandan minum oleh karena anoreksia atau dan muntah.
minum oleh karena anoreksia atau dan muntah. A
A.. TTaattaallaakkssaanna a uummuumm
•
• RawRawat at di di banbangsagsal l khukhusus sus atau atau sudsudut ut tertersensendirdiri i sehsehingingga ga paspasien ien mudmudahah
diawasi. Catat tanda vital, asupan dan keluaran cairan dalam lembar khusus. diawasi. Catat tanda vital, asupan dan keluaran cairan dalam lembar khusus.
•
• Berikan oksigen pada kasus dengan syok.Berikan oksigen pada kasus dengan syok. •
• Hentikan perdarahan dengan tindakan yang tepat.Hentikan perdarahan dengan tindakan yang tepat.
B.
B. KeKewawaspspadadaaaan pern perlu dilu dititingngkakatktkan paan pada pada pasisien deen dengngan rian risisiko tko tininggggi,i, seperti:
seperti:
•
• Bayi.Bayi. •
• DBD derajat III dan IV.DBD derajat III dan IV. •
• Obesitas.Obesitas. •
• Perdarahan masif.Perdarahan masif. •
• Penurunan kesadaran.Penurunan kesadaran. •
• Mempunyai penyulit lain, seperti Thalasemia dll.Mempunyai penyulit lain, seperti Thalasemia dll.
C
C.. TTaattaallaakkssaanna ca caaiirraann
Indikasi pemberian cairan intravena: Indikasi pemberian cairan intravena:
•
• Trombositopenia, peningkatan Ht 10-20%, pasien tidak dapat makanTrombositopenia, peningkatan Ht 10-20%, pasien tidak dapat makan
dan minum melalui oral. dan minum melalui oral.
•
• Syok.Syok.
Jenis cairan pilihan: Jenis cairan pilihan:
•
• Kristaloid (jenis cairan pilihan diantaranya: ringer laktat dan ringer Kristaloid (jenis cairan pilihan diantaranya: ringer laktat dan ringer
asetat terutama pada fase syok) asetat terutama pada fase syok)
•
• KoKololoid id (d(diiiindndikikasasikikan an papada da kekeadadaan aan sysyok ok beberurulalang ng ataatau u sysyok ok
berkepanjangan) berkepanjangan) Jumlah Cairan: Jumlah Cairan:
•
• Selama fase kritis pasien harus menerima sejumlah cairan rumatanSelama fase kritis pasien harus menerima sejumlah cairan rumatan
ditambah defisit 5-8% atau setara dehidrasi sedang. ditambah defisit 5-8% atau setara dehidrasi sedang.
•
• Pasien dengan berat badan (BB) lebih dari 40kg, total cairan intravenaPasien dengan berat badan (BB) lebih dari 40kg, total cairan intravena
setara dengan 2 kali rumatan. setara dengan 2 kali rumatan.
•
• Pada pasien obesitas,perhitungkancairan intravena berdasar atas BBPada pasien obesitas,perhitungkancairan intravena berdasar atas BB
ideal. ideal. Tetesan: Tetesan:
•
• Pada kasus non syok Pada kasus non syok
BB < 15 kg BB < 15 kg 6-7 ml/kgBB/jam6-7 ml/kgBB/jam BB 15-40 kg BB 15-40 kg 5 ml/kgBB/jam5 ml/kgBB/jam BB > 40 kg BB > 40 kg 3-4 ml/kgBB/jam3-4 ml/kgBB/jam •
• Pada kasus DBD derajat III mulai dengan tetesan 10 ml/kgBB/jam.Pada kasus DBD derajat III mulai dengan tetesan 10 ml/kgBB/jam. •
• Pada kasus DBD derajat IV, untuk resusitasi diberikan cairan RL 10Pada kasus DBD derajat IV, untuk resusitasi diberikan cairan RL 10 ml/kgBB dengan tetesan lepas secepat mungkin (10-15 menit) kalau perlu ml/kgBB dengan tetesan lepas secepat mungkin (10-15 menit) kalau perlu den
dengan gan tektekanaanan n pospositifitif, , samsampai pai tektekanaanan n dardarah ah dan dan nadnadi i dapdapat at diudiukurkur,, kemudian turunkan sampai 10 ml/kgBB/jam.
kemudian turunkan sampai 10 ml/kgBB/jam. D.
D. PePemamantntauauanan
Pemantauan terhadap syok dilakukan dengan ketat selama 1-2 jam setelah Pemantauan terhadap syok dilakukan dengan ketat selama 1-2 jam setelah re
resususisitastasi. i. ApApababilila a pepembmberierian an caicairaran n titidadak k dadapapat t didikukurarangngi i memenjnjadadi i 1010 ml/kg/jam, oleh karena tanda vital tidak stabil (tekanan nadi sempit, nadi ml/kg/jam, oleh karena tanda vital tidak stabil (tekanan nadi sempit, nadi teraba cepat dan lemah), syok belum teratasi, maka segera diberikan cairan teraba cepat dan lemah), syok belum teratasi, maka segera diberikan cairan koloidal 10 ml/ kgBB/jam.
koloidal 10 ml/ kgBB/jam. Pad
Pada a kaskasus-us-kaskasus us dendengan gan sysyok ok perpersissistenten, , yanyang g tidtidak ak bisbisa a diadiatastasi i dendengangan pemberian cairan kristaloid maupun koloidal, maka perlu dicurigai adanya pemberian cairan kristaloid maupun koloidal, maka perlu dicurigai adanya perdarahan internal. Untuk keadaan ini diberikan transfusi darah segar.
perdarahan internal. Untuk keadaan ini diberikan transfusi darah segar.
Pada kasus-kasus DBD derajat IV (DSS) yang pada waktu masuk rumah sakit Pada kasus-kasus DBD derajat IV (DSS) yang pada waktu masuk rumah sakit nil
nilai ai awaawal l hemhematoatokrikritnytnya a renrendahdah, , dipdipikiikirkarkan n kemkemungungkinkinan an perperdardarahaahann internal, sehingga pemantauan nilai Ht harus lebih sering.
internal, sehingga pemantauan nilai Ht harus lebih sering.
Apabila Ht tetap rendah, berikan transfusi darah segar, koreksi gangguan Apabila Ht tetap rendah, berikan transfusi darah segar, koreksi gangguan metab
metabolit olit dan dan elektrelektrolit, olit, sepertseperti i hipohipoglikeglikemia, mia, hiponhiponatremiaatremia, , hipohipokalsemkalsemiaia dan asidosis. Apabila terjadi asidosis, cairan infus sebaiknya diberikan Ringer dan asidosis. Apabila terjadi asidosis, cairan infus sebaiknya diberikan Ringer Acetate.
Acetate. En
Enam am sasampmpai ai 12 12 jajam m pepertrtamama a sesetetelalah h sysyokok, , tetekakananan n dadararah h dadan n nanadidi mer
merupaupakan kan parparameameter ter penpentinting g untuntuk uk pempemberberian ian caircairan an selselanjanjutnutnya. ya. AkaAkann tet
tetapi api kemkemudiudian, an, semsemua ua parparameameter ter seksekalialigus gus harharus us dipdiperherhatiatikan kan sebsebeluelumm mengatur jumlah cairan yang akan diberikan.
mengatur jumlah cairan yang akan diberikan.
Parameter pemberian cairan yang harus diperhatikan adalah : Parameter pemberian cairan yang harus diperhatikan adalah :
- Kondisi klinis : penampilan umum, pengisian kapiler, nafsu makan dan - Kondisi klinis : penampilan umum, pengisian kapiler, nafsu makan dan
kemampuan minum pasien. kemampuan minum pasien.
- Tanda vital : Tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi nafas. - Tanda vital : Tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi nafas. - Hematokrit.
- Hematokrit. - jumlah urine - jumlah urine
Indikasi transfusi darah adalah : Indikasi transfusi darah adalah : -
- Perdarahan saluran Perdarahan saluran cerna berat (melena).cerna berat (melena). - Kehilangan darah bermakna, yaitu > 10%
- Kehilangan darah bermakna, yaitu > 10% volume darah total. (Total volumevolume darah total. (Total volume darah = 80 ml/kg). Berikan darah sesuai kebutuhan. Apabila packed
darah = 80 ml/kg). Berikan darah sesuai kebutuhan. Apabila packed red cellred cell (PRC) tidak tersedia, dapat diberikan sediaan darah segar.
(PRC) tidak tersedia, dapat diberikan sediaan darah segar. -
- Pasien dengan perdarahan tersembunyi. PenuPasien dengan perdarahan tersembunyi. Penurunan Ht dan tanda vital yangrunan Ht dan tanda vital yang tidak stabil meski telah diberi cairan pengganti dengan volume yang cukup tidak stabil meski telah diberi cairan pengganti dengan volume yang cukup b
bananyayakk, , bbererikikan an sesedidiaaaan n dadararah h sesegagar r 110 0 mlml/k/kg/g/kkalali i atatau au PPRC RC 55 ml/kgBB/kali
ml/kgBB/kali Indikasi transfu
Indikasi transfusi trombosit adalah si trombosit adalah :: −
−Hanya diberikan pada perdarahan Hanya diberikan pada perdarahan masif. Dosis: 0.2 μ/kgBB/dosismasif. Dosis: 0.2 μ/kgBB/dosis
3.
3. Fase Fase penyembuhanpenyembuhan Se
Setetelalah h mmasasa a kkrirititis s teterlrlamamppauaui i mmakaka a papasisien en akakan an mmasasuk uk ddalalam am fafasese mai
maintentenannance/pce/penyenyembembuhauhan, n, padpada a saasaat t ini ini akaakan n ada ada ancancamaaman n timtimbul bul keakeadaadaann “overload” cairan. Sehingga pemberian cairan intravena harus diberikan dalam “overload” cairan. Sehingga pemberian cairan intravena harus diberikan dalam jumlah minimal hanya untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi intra vaskuler, sebab jumlah minimal hanya untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi intra vaskuler, sebab
apabil
apabila a jumlajumlah h cairan yang cairan yang diberidiberikan berlebihankan berlebihan, , akan menimbulakan menimbulkan kan kebockebocoranoran ke dalam rongga pleura, abdominal, dan paru yang akan menyebabkan distres ke dalam rongga pleura, abdominal, dan paru yang akan menyebabkan distres pernafasan yang berakibat fatal.
pernafasan yang berakibat fatal.
Secara umum, sebagian besar pasien DBD akan sembuh tanpa komplikasi dalam Secara umum, sebagian besar pasien DBD akan sembuh tanpa komplikasi dalam wa
wakktu tu 224-4-448 8 jajam m sesetetelalah h ssyoyok. k. InInddikikasasi i ppasasieien n mmasasuuk k ke ke dadalalam m fafasese penyembuhan adalah :
penyembuhan adalah : - Keadaan umum membaik. - Keadaan umum membaik. - Meningkatnya nafsu makan - Meningkatnya nafsu makan - Tanda vital stabil
- Tanda vital stabil
- Ht stabil dan menurun sampai 35-40%. - Ht stabil dan menurun sampai 35-40%. - Diuresis cukup
- Diuresis cukup 4.
4. InIndidikakasi si PuPulalangng
- 24 jam tidak pernah demam tanpa antipiretik - 24 jam tidak pernah demam tanpa antipiretik - secara klinis tampak perbaikan
- Nafsu makan baik - Nafsu makan baik - Nilai Ht stabil - Nilai Ht stabil
- Tiga hari sesudah syok teratasi - Tiga hari sesudah syok teratasi - Tidak ada sesak nafas atau takipnea - Tidak ada sesak nafas atau takipnea - Trombosit ≥ 50.000/μl.
- Trombosit ≥ 50.000/μl.
Pemeriksaan Penunjang. Pemeriksaan Penunjang.
1.
1. PePememerikriksasaan an LaLaboboraratotoriri
Pemeriksaan darah yang rutin dilakukan untuk menapis pasien tersangka demam Pemeriksaan darah yang rutin dilakukan untuk menapis pasien tersangka demam dengue adalah melalui pemeriksaan kadar hemoglobin, kadar hematokrit, jumlah dengue adalah melalui pemeriksaan kadar hemoglobin, kadar hematokrit, jumlah tro
trombombosit sit dan dan haphapusausan n dardarah ah teptepi i untuntuk uk melmelihaihat t adaadanya nya limlimfosfositoitosis sis relarelatif tif disertai gambaran limfosit plasma biru.
disertai gambaran limfosit plasma biru. Parameter laboratori yang dapat diperiksa: Parameter laboratori yang dapat diperiksa:
-- LLeeuukkoossiitt: : ddaappaat t nnoorrmmaal l aattaau u mmeennuurruunn..
Mulai hari ke-3 dapat ditemui limfositosis relatif (> 45% dari total leukosit) Mulai hari ke-3 dapat ditemui limfositosis relatif (> 45% dari total leukosit) diser
disertai adanya tai adanya limfolimfosit plasma biru sit plasma biru (LPB) > (LPB) > 15% dari 15% dari jumlah total leukositjumlah total leukosit yang pada fase syok akan meningkat.
yang pada fase syok akan meningkat.
-- TTrroommbboossiitt: : uummuummnnyya a tteerrddaappaat t ttrroommbboossiittooppeenniia a ppaadda a hhaarri i kke e 33--88 akibat depresi sumsum tulang.
akibat depresi sumsum tulang.
-- HemHematoatokrikrit: t: kebkebocoocoran ran plaplasma sma dibdibuktuktikaikan n dendengan gan ditditemuemukankannyanya peningkatan hematokrit ≥ 20% dari hematokrit awal. Sering ditemukan mulai peningkatan hematokrit ≥ 20% dari hematokrit awal. Sering ditemukan mulai
hari ke-3. hari ke-3.
-- HeHemomoststasasisis: d: dililakakukukan an pepememeririksksaaaan Pn PT, T, APAPTTTT, F, Fibibririnonogegen, n, D-D-DiDimemer,r, ata
atau u FDP FDP padpada a keakeadaadaan n yanyang g dicdicuriurigai gai terjterjadi adi perperdardarahaahan n ataatau u kelkelainainanan pembekuan darah.
pembekuan darah. -- IImmuunnoosseerroollooggii
~
~ Pemeriksaan anti-dengue IgG, IgMPemeriksaan anti-dengue IgG, IgM I
IggMM IIggGG IInntteerrpprreettaassii
+
+ -- IInnffeekkssi i pprriimmeer r +
+ ++ IInnffeekkssi i sseekkuunnddeer r
-- ++ RRiiwwaayyaat t tteerrppaappaarr/ / dduuggaaaan n iinnffeekkssii sekunder
sekunder
-- -- BBuukkaan n iinnffeekkssi i FFllaavviivviirruuss, , uullaanng g 33--5 5 hhaarrii bila curiga.
bila curiga.
~
~ Uji Uji HI: HI: ≥ 1: ≥ 1: 2562560 In0 Infekfeksi ssi sekuekundender Flar Flavivviviruiruss
-- ProProteitein/An/Albulbuminmin: : dapdapat at terterjadjadi i hiphipoproproteoteineinemia mia akiakibat bat kebkebocoocoranran plasma.
plasma.
-- UrUreueum, m, KrKreaeatitininin: n: dadapapat mt meneniningkgkat at papada da kekeadadaaaan gn gagagal al giginjnjal al akakutut.. -- GGaas s ddaarraahh: : tteerrddaappaat t ggaanngggguuaan n ppaadda a kkoonnsseennttrraassi i ggaas s ddaarraah h sseessuuaaii dengan keadaan pasien.
dengan keadaan pasien.
-- EElleekkttrroollitit: s: sebebaaggaai pi paarramameetter er ppeemmbbeerriiaan cn caaiirraann..
-- Golongan darah danGolongan darah dan cross matchcross match: dilakukan sebelum tindakan tranfusi: dilakukan sebelum tindakan tranfusi darah untuk keamanan pasien.
darah untuk keamanan pasien. 2.
2. PePememerikriksasaan Ran Radadioiolologigiss
-- PPeemmeerriikkssaaaan n ffootto o rrooeennttggeen n ddaaddaa, , bbiissa a ddiiddaappaattkkaan n eeffuussi i pplleeuurraa terutama pada hemitoraks kanan tetapi apabila terjadi perembesan plasma terutama pada hemitoraks kanan tetapi apabila terjadi perembesan plasma hebat, efusi dapat dijumpai pada kedua hemitoraks. Pemeriksaan foto dada hebat, efusi dapat dijumpai pada kedua hemitoraks. Pemeriksaan foto dada seb
sebaikaiknya nya daldalam am poposissisi i latlateral eral dekdekubiubitus tus kankanan. an. PemPemerikeriksaasaan n fotfoto o daddadaa dil
dilakuakukan kan atas atas indindikaikasi si daldalam am keakeadaadaan n kliklinis nis ragragu-ru-ragu agu dan dan pempemantantauaauann klinis, sebagai pedoman pemberian cairan.
klinis, sebagai pedoman pemberian cairan.
-- UUSGSG: u: unntutuk mk menenddetetekeksi si adadananyya aa asisitetes ds dan an jujugga ea efufusi si plpleueurara..
Komplikasi. Komplikasi.
o
oEnsefalopati dengue, dapat terjadi Ensefalopati dengue, dapat terjadi pada DBD dengan syok ataupun tanpa syok.pada DBD dengan syok ataupun tanpa syok. o
oKelainan ginjal, akibat syok berkepanjangan dapat terjadi gagal ginjal akut.Kelainan ginjal, akibat syok berkepanjangan dapat terjadi gagal ginjal akut.
o
oEdema paru, seringkali terjadi akibatEdema paru, seringkali terjadi akibat overloading overloading cairan.cairan.
Langkah Promotif /
Langkah Promotif / Preventif.Preventif.
Pencegahan /pemberantasan DBD dengan membasmi nyamuk dan sarangnya dengan Pencegahan /pemberantasan DBD dengan membasmi nyamuk dan sarangnya dengan melakukan tindakan 3M, yaitu:
melakukan tindakan 3M, yaitu:
•
• Menguras tempat-tempat penampungan air secara teratur seminggu sekaliMenguras tempat-tempat penampungan air secara teratur seminggu sekali
atau menaburkan bubuk larvasida (abate). atau menaburkan bubuk larvasida (abate).
•
• Menutup rapat-rapat tempat penampungan air.Menutup rapat-rapat tempat penampungan air. •
• Mengubur/menyingkirkan barang bekas yang dapat menampung air.Mengubur/menyingkirkan barang bekas yang dapat menampung air.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2005. Pedoman Tatalaksana Klinis Infeksi Dengue di Sarana Pelayanan Depkes RI. 2005. Pedoman Tatalaksana Klinis Infeksi Dengue di Sarana Pelayanan
Kesehatan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Kesehatan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik.
WHO Indo
WHO Indonesnesia. 2008ia. 2008. . PedPedomaoman n PelPelayaayanan Kesehnan Kesehatan Anak atan Anak di Rumah Sakidi Rumah Sakitt Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota. Alih bahasa: Tim Adaptasi Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota. Alih bahasa: Tim Adaptasi Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Hardiono, dkk. 2005. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak.Ed.I. 2004. Jakarta: Hardiono, dkk. 2005. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak.Ed.I. 2004. Jakarta:
Badan Penerbit IDAI. Badan Penerbit IDAI. Nu
Nusirsirwan wan AcanAcang. g. 2002009. 9. PemPemberberian ian CaiCairan ran PadPada a DemDemam am BerBerdardarah ah DenDenguegue. . SubSub Bagian Petri, Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK-Unand/RS Dr. M. Djamil Bagian Petri, Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK-Unand/RS Dr. M. Djamil Padang. Available from:
Padang. Available from: http://papdiplg.multiply.com/journalhttp://papdiplg.multiply.com/journal (Accessed:(Accessed: 2010, Februari 16).