• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Tulis Bali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Karya Tulis Bali"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL STUDI LAPANGAN HASIL STUDI LAPANGAN

DI TANAH LOT BALI DI TANAH LOT BALI

KARYA TULIS KARYA TULIS

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti UNBK/USBN Tahun Pelajaran

Mengikuti UNBK/USBN Tahun Pelajaran 2018/20192018/2019

Disusun Oleh : Disusun Oleh : Kelas XI IIS 1 Kelas XI IIS 1

YAYASAN KARTIKA JAYA CABANG XIX YAYASAN KARTIKA JAYA CABANG XIX

SMA KARTIKA XIX

SMA KARTIKA XIX –  –  1 BANDUNG 1 BANDUNG

Jl. Taman Pramuka No. 163 Tlp.

(2)

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PENGESAHAN

“ HASIL STUDI LAPANGAN DI TANAH LOT ’’ “ HASIL STUDI LAPANGAN DI TANAH LOT ’’

Bandung, Januari 2018 Bandung, Januari 2018 Menyetujui, Menyetujui, Mengetahui, Mengetahui, V

Vaaliliddaasi :si :

 Laporan Karya

 Laporan Karya Tulis Tulis ini ini telah telah melalui melalui tahap tahap presentasi presentasi yang yang dilaksanakan dilaksanakan padapada hari……….. tanggal………. dan bagi para siswa yang namanya hari……….. tanggal………. dan bagi para siswa yang namanya terlampir sebagai penyusun laporan hasil s

terlampir sebagai penyusun laporan hasil studi lapangan ini diputuskan :tudi lapangan ini diputuskan :

o

o  LULUS  LULUS dan dan dinyatakan dinyatakan telah telah memenuhi memenuhi salah salah satu satu syarat syarat menempuhmenempuh

UNBK/USBN pada tahun pembelajaran

UNBK/USBN pada tahun pembelajaran 2018/20192018/2019

o

o  BELUM LULUS sehingg BELUM LULUS sehingga diharuskan memperbaiki laporan a diharuskan memperbaiki laporan ini sertaini serta

menempuh presentasi pengujian ulang menempuh presentasi pengujian ulang

Bandung,

Bandung, Januari Januari 20182018 Ketua Tim Penguji Ketua Tim Penguji

H. Tatang Aruman, S.Pd, M.M.Pd. H. Tatang Aruman, S.Pd, M.M.Pd. Pembimbing Karya Tulis,

Pembimbing Karya Tulis,

Ramdhan Tarum, S.Pd. Ramdhan Tarum, S.Pd. Nip. Nip. 197210122019721012200801100308011003 Wali Kelas, Wali Kelas, Munyati, S.Pd. Munyati, S.Pd. NIP.196303121988032008 NIP.196303121988032008 Wakasek Kesiswaan, Wakasek Kesiswaan, H. Tatang Aruman, S.Pd, M.M.Pd. H. Tatang Aruman, S.Pd, M.M.Pd. Nip. Nip. 197305152001973051520080110088011008 Kepala SMA Kartika XIX-1

Kepala SMA Kartika XIX-1

Dra. Hj, Siti Zuraida Dra. Hj, Siti Zuraida Nip.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PENGESAHAN

“ HASIL STUDI LAPANGAN DI TANAH LOT ’’ “ HASIL STUDI LAPANGAN DI TANAH LOT ’’

Bandung, Januari 2018 Bandung, Januari 2018 Menyetujui, Menyetujui, Mengetahui, Mengetahui, V

Vaaliliddaasi :si :

 Laporan Karya

 Laporan Karya Tulis Tulis ini ini telah telah melalui melalui tahap tahap presentasi presentasi yang yang dilaksanakan dilaksanakan padapada hari……….. tanggal………. dan bagi para siswa yang namanya hari……….. tanggal………. dan bagi para siswa yang namanya terlampir sebagai penyusun laporan hasil s

terlampir sebagai penyusun laporan hasil studi lapangan ini diputuskan :tudi lapangan ini diputuskan :

o

o  LULUS  LULUS dan dan dinyatakan dinyatakan telah telah memenuhi memenuhi salah salah satu satu syarat syarat menempuhmenempuh

UNBK/USBN pada tahun pembelajaran

UNBK/USBN pada tahun pembelajaran 2018/20192018/2019

o

o  BELUM LULUS sehingg BELUM LULUS sehingga diharuskan memperbaiki laporan a diharuskan memperbaiki laporan ini sertaini serta

menempuh presentasi pengujian ulang menempuh presentasi pengujian ulang

Bandung,

Bandung, Januari Januari 20182018 Ketua Tim Penguji Ketua Tim Penguji

H. Tatang Aruman, S.Pd, M.M.Pd. H. Tatang Aruman, S.Pd, M.M.Pd. Pembimbing Karya Tulis,

Pembimbing Karya Tulis,

Ramdhan Tarum, S.Pd. Ramdhan Tarum, S.Pd. Nip. Nip. 197210122019721012200801100308011003 Wali Kelas, Wali Kelas, Munyati, S.Pd. Munyati, S.Pd. NIP.196303121988032008 NIP.196303121988032008 Wakasek Kesiswaan, Wakasek Kesiswaan, H. Tatang Aruman, S.Pd, M.M.Pd. H. Tatang Aruman, S.Pd, M.M.Pd. Nip. Nip. 197305152001973051520080110088011008 Kepala SMA Kartika XIX-1

Kepala SMA Kartika XIX-1

Dra. Hj, Siti Zuraida Dra. Hj, Siti Zuraida Nip.

(4)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis atas rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis yang sederhana ini dalam waktu yang tepat.

yang sederhana ini dalam waktu yang tepat.

Ada pun tujuan karya tulis yang berjudul: Hasil Studi Lapangan di Tanah Ada pun tujuan karya tulis yang berjudul: Hasil Studi Lapangan di Tanah Lot, merupakan tugas yang diberikan oleh SMA Kartika XIX-1 Bandung untuk Lot, merupakan tugas yang diberikan oleh SMA Kartika XIX-1 Bandung untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti UNBK/USBN.

memenuhi salah satu syarat mengikuti UNBK/USBN.

Dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa penyusunan Karya Dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis ini masih banyak kekurangan dan kelemahan karena keterbatasan Tulis ini masih banyak kekurangan dan kelemahan karena keterbatasan  pengetahuan,pengalaman

 pengetahuan,pengalaman serta serta kemampuan kemampuan yang yang kami kami miliki. miliki. Karya Karya tulis tulis iniini masih jauh dari sempurna baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu masih jauh dari sempurna baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati saran dan kritik yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati demi kesempurnaan karya tulis ini.

demi kesempurnaan karya tulis ini.

Dalam penyusunan karya tulis ini, kami banyak mendapat bantuan dan Dalam penyusunan karya tulis ini, kami banyak mendapat bantuan dan  bimbingan

 bimbingan dari dari berbagai berbagai pihak. pihak. Untuk Untuk itu itu kami kami mengucapkan mengucapkan terimakasih terimakasih yangyang tak terhingga kepada :

tak terhingga kepada : 1.

1. Ibu Dra. Hj. Siti Zuraida, selaku Kepala SMA Kartika XIX-1 Ibu Dra. Hj. Siti Zuraida, selaku Kepala SMA Kartika XIX-1 Bandung.Bandung. 2.

2. Bapak H. Tatang Aruman, S.Pd, M.M.Pd. selaku Ketua Pelaksana KaryaBapak H. Tatang Aruman, S.Pd, M.M.Pd. selaku Ketua Pelaksana Karya Wisata.

Wisata. 3.

3. Bapak Ramdhan Tarum, S.Pd selaku Koordinator Karya Tulis.Bapak Ramdhan Tarum, S.Pd selaku Koordinator Karya Tulis. 4.

4. Ibu Munyati, S.Pd Selaku Wali Kelas sekaligus guru pembimbing KaryaIbu Munyati, S.Pd Selaku Wali Kelas sekaligus guru pembimbing Karya Tulis.

Tulis.

Atas bimbingan dan saran Bapak/Ibu guru sehingga karya tulis ini dapat Atas bimbingan dan saran Bapak/Ibu guru sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada diselesaikan tepat pada waktunya. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan kelas XI IIS 1, khususnya yang terkait langsung dalam karya tulis ini. rekan-rekan kelas XI IIS 1, khususnya yang terkait langsung dalam karya tulis ini. Bandung, Januari 2018 Bandung, Januari 2018

Penyusun. Penyusun.

(5)

DAFTAR ISI

Hal.

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Ruang Lingkup Masalah ... 2

1.3 Tujuan Dan Manfaat ... 2

1.4 Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II SEJARAH BERDIRINYA TANAH LOT ... 5

2.1 Sejarah Bali ... 5

2.2 Gambaran Umum Tanah Lot ... 5

2.3 Sejarah Tanah Lot ... 6

2.4 Terbentuknya Tanah Lot Secara Ilmiah ... 7

2.5 Legenda Tanah Lot ... 8

BAB III UPAYA PENGEMBANGAN WISATA TANAH LOT . 9 3.1 Pengembangan Wisata Tanah Lot ... 9

3.2 Waktu Pemugaran ... 11

BAB IV PENGELOLAAN WISATA TANAH LOT ... 13

(6)

4.3 Pendapatan Hasil Kunjungan Tanah Lot... 15 BAB V PENUTUP ... 16 5.1 Kesimpulan ... 16 5.2 Saran ... 17 DAFTAR PUSTAKA ... 18 Lampiran ... 19

(7)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sebagian besar para siswa mendapat ilmu pengetahuan tentang suatu objek  biasaya hanya didapatkan di sekolah, bimbel, maupun media elektronik ataupun cetak tanpa mengetahui atau mengenal secara langsung objek yang mereka  pelajari, maka diadakannya karya wisata ini merupakan hal yang tepat dilakukan

agar para siswa tidak jenuh dalam pembelajaran karena dilakukan bersamaan dengan rekreasi yang dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan  para wisata.

Dari berbagai daerah wisata di Indonesia, karya wisata yang kami lakukan yaitu di daerah Pulau Bali karena merupakan salah satu daerah yang telah terkenal hingga ke mancanegara sebagai daerah wisata yang memiliki objek –  objek wisata yang menarik dan memiliki nilai pengetahuan yang tinggi dari berbagai aspek sehingga tepat untuk dijadikan tempat objek wisata dalam karya wisata. Kami pun melakukan karya wisata ke berbagai tempat objek wisata yang meliputi; Tanah lot, Pantai Kuta, Tanjung Benoa, Puja Mandala, Pantai Pandawa, Dreamland, Taman Wisata Garuda Wisnu Kencana, Bali Classic Center, dan yang terakhir adalah Bedugul.

Sebagai siswa program IPS, siswa kelas XI IIS 1 ditugaskan untuk melakukan observasi di Tanah Lot, karena keterbatasan waktu, tidak semua kelas melakukan observasi di Tanah Lot. Observasi di Tanah Lot tepat dilakukan dikarenakan Tanah Lot merupakan salah satu tempat bersejarah dan  berkepariwisataan sehingga kita dapat mendapatkan ilmu pengetahuan yang

sesuai dengan berbagai aspek di program IPS seperti Sejarah, Arsitektur, Sosial, Budaya, dan Ekonomi. Tanah Lot merupakan kawasan wisata Pura yang terletak di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, Sekitar 20 Kilometer ( 15 mil ) Barat Daya dari Denpasar, 1083 kilometer di sebelah Tenggara Bandung.

Setelah selesai melakukan obsevasi di Tanah Lot dan telah mendapatkan hasil berupa informasi  –   informasi mengenai Tanah Lot dari observasi serta

(8)

 pemandu disana, maka kami harus membuat karya tulis. Membuat karya tulis harus dilakukan karena kami harus melaporkan hasil observasi yang kami lakukan, karya tulis itu pun sebagai salah satu syarat mengikuti UNBK/USBN. Dengan pembuatan karya tulis yang benar dan rapi, maka kami pertanggung  jawabkan pada saat presentasi.

1.2 Ruang Lingkup Masalah

Dari hasil observasi dan penelitian yang kami lakukan di Tanah Lot terkumpul beberapa data yang menjadi sumber  –   sumber informasi mengenai sejarah berdirinya Tanah Lot, Pengaruh Keberadaan Tanah Lot juga pengaruh sosial budaya di Tanah Lot.

Dan dari semua data ini akan di tuangkan dalam sebuah karya tulis yang menggunakan sistematika penulisan sebanyak 5 Bab yang masing  –   masing membahas tentang :

1. Sejarah berdirinya Tanah Lot

2. Upaya Promosi dan Fasilitas Wisata 3. Kunjungan Wisata

4. Dampak Keberadaan Tanah Lot 5. Pengelolaan Tanah Lot

1.3 Tujuan dan Manfaat

Dalam melakukan sesuatu pasti memiliki suatu harapan yang ingin dicapai dan dari harapan itu pasti berkeinginan untuk memetik hasil dari harapan yang kita inginkan. Begitu juga dalam karyawisata yang dilakukan selama 4 hari ini di Bali, banyak keinginan dan harapan yang diinginkan dalam karyawisata ini juga dapat kita petik.

Terkhusus hal tersebut, dalam karyawisata ini objek yang menjadi bahan  penelitian dan pembelajaran kami ini adalah Tanah Lot dan tentu saja manfaat

(9)

1. Menambah ilmu pengetahuan siswa tentang kebudayaan Indonesia khususnya Tanah Lot.

2. Menambah pengetahuan para siswa mengenai Tanah Lot yang meliputi sejarah, struktur bangunan, dan pengelolanya melalui pengamatan dan  penemuan data yang diperoleh langsung para siswa lapangan.

3. Untuk meningkatkan kreatifitas siswa tentang bagaimana cara mencari dan menyusun sebuah laporan.

4. Mengajak siswa untuk ikut serta berpartispasi dengan memelihara, menjaga, dan melestarikan kekayaan alam beserta seluruh isinya.

1.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data sebagai berikut :

A. Metode observasi, yaitu cara pengumpulan data/bahan dengan cara mengunjungi dan mengamati secara langsung obyek –  obyek wisata.

B. Metode Wawancara ( Interview ), yaitu cara pengumpulan data/bahan dengan cara tanya jawab dengan pemandu wisata atau pihak  –  pihak yang ada di sekitar Tanah Lot.

C. Metode Kepustakaan, yaitu cara pengumpulan data/bahan dari buku  panduan atau brosur yang berhubungan dengan objek wisata tersebut dan

melalui internet.

1.5 Sistematika penulisan

Sistematika penulisan laporan ini, penyusun sajikan dalam Bab demi Bab diantaranya :

BAB 1 PENDAHULUAN

Dimulai dengan pendahuluan yang berisikan latar belakang penulisan, tujuan penulisan, teknik pengumpulan data, dan sistematika penulisan yang semua  pokok tersebut bisa kita lihat dalam bab pertama.

(10)

BAB 2 SEJARAH BERDIRINYA TANAH LOT

Berisikan tentang sejarah berdirinya Tanah Lot yang terdiri dari Latar Belakang Bali,Gambaran umum Tanah Lot,Sejarah Tanah Lot, Terbentuknya Tanah Lot secara ilmiah, Legenda Tanah Lot.

BAB 3 UPAYA PENGEMBANGAN WISATA TANAH LOT

Berisi tentang konsep pemerintah dalam Pengembangan Wisata Tanah Lot dan Masa Pemugaran Wisata Tanah Lot.

BAB 4 PENGELOLAAN TANAH LOT

Membahas struktur organisasi Tanah Lot, Fasilitas Tanah Lot, dan Pendapatan Hasil Kunjungan.

BAB 5 PENUTUP

(11)

BAB II

SEJARAH BERDIRINYA TANAH LOT 2.1 Sejarah Bali

Bali adalah nama salah satu provinsi di indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut.,selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Cekingan, dan Pulau Serangan. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan Pulau Bali.

Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni- budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura. Salah satu pura yang sering di kunjungi oleh wisatawan adalah Tanah Lot. Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas  batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dansatunya terletak di atas tebing

mirip Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot ini merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa  penjaga laut.

2.2 Gambaran Umum Tanah Lot

Pura Tanah Lot adalah sebuah objekwisata di Bali, Indonesia. Terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas bongkahan batu yang terletak di atas tebing miring yang merojok ke laut . Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa  penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat

(12)

2.3 Sejarah Tanah Lot

Sejarah Pura Tanah Lot Bali Indonesia berdasarkan legenda, dikisahkan  pada abad ke -15, Bhangawan Dang Hyang Nirartha atau dikenal dengan nama Dang Hyang Dwijendra melakukan misi penyebaran agama Hindu dari Pulai Jawa ke Pulau Bali.

Pada saat itu yang berkuasa di Pulau Bali adalah Raja Dalem Waturenggong. Beliau sangat menyambut baik dengan kedatangan dari Dang Hyang Nirartha dalam menjalankan misinya, sehingga penyebaran agama Hindu  berhasil sampai ke pelosok-pelosok desa yang ada di Pulau Bali.

Dalam sejarah Tanah Lot, dikisahkan Dang Hyang Nirartha, melihat sinar suci dari arah selatan laut Bali, maka Dang Hyang Nirartha mencari lokasi dari sinar tersebut tibalah beliau di sebuah pantai di desa bernama Desa Beraban Tabanan

Pada saat itu Desa Beraban dipimpin oleh Bendesa Beraban Sakti, yang sangat menentang ajaran dari Dang Hyang Nirartha dalam menyebarkan agama Hindu. Bendesa Beraban Sakti menganut aliran monotheisism.

Dang Hyang Nirartha melakukan meditasi di atas batu karang yang menyerupai bentuk burung beo yang pada awalnya berada di daratan. Dengan  berbagai cara Bendesa Beraban ingin mengusir keberadaan Dang Hyang Nirartha

dari tempat meditasinya.

Menurut sejarah Tanah Lot bedasarkan legenda Dang Hyang Nirartha memindahkan batu karang (tempat meditasinya) ke tengah pantai dengan kekuatan spiritual. Batu karang tersebut diberi nama Tanah Lot yang artinya batu karang yang berada di tengah lautan.

Semenjak peristiwa itu Bendesa Beraban Sakti mengakui kesaktian yang dimiliki Dang Hyang Nirartha dengan menjadi pengikutnya untuk memeluk agama Hindu bersama dengan seluruh penduduk setempat.

(13)

Dikisahkan di sejarah Tanah Lot, sebelum meninggalkan Desa Beraban, Dang Hyang Nirartha memberikan sebuah keris kepada Bendesa Beraban. Keris tersebut memiliki kekuatan untuk menghilangkan segala penyakit yang menyerang tanaman.

Keris tersebut disimpan di Puri Kediri dan dibuatkan upacara keagamaan di Pura Tanah Lot setiap enam bulan sekali. Semenjak hal ini rutin dilakukan oleh  penduduk sangat meningkat pesat dengan hasil panen pertanian yang

melimpahdan mereka hidup dengan saling menghormati 2.4 Terbentuknya Tanah Lot secara ilmiah

Tanah Lot merupakan pantai yang ada dibagian selatan Pulau Bali dengan tebing-tebing pantai yang curam. Kondisi tersebut karena adanya proses abrasi yang sangat aktif, sebagai akibat kekuatan gelombang yang besar dan intensitas yang tinggi. Bukti abrasi yang kuat dapat diamati dari hasil proses yang terdapat  pada tebing dan pada dasar di tepi laut. Disalah satu bagian tebing pantai saat ini

kadang-kadang terpisah dari daratan Bali. Pada tebing tersebut terdapat bangunan Pura Tanah Lot. Semula, Pura Tanah Lot dengan daratan Bali merupakan satu daratan, namun saat ini terpisah oleh celah hasil abrasi. Akibat proses abrasi yang kuat, maka keberadan Pura Tanah Lot dikhawatirkan akan runtuh. Untuk itu telah diusahakan konsrvasi dengan pembuatan pemecah gelombang yang terbuat dari  balok-balok beton, yang biasa disebut tetrapot. Secara geologis batuan penyusun

di Tanah Lot adalah batuan Laharik yang tersusun oleh batu pasir, batulanau dan  breksi. Dibeberapa tempat pada dasar tepi laut tersebut terdapat batuan yang

menyerupai arang (terbakar). Hal tersebut menunjukkan adanya aktivitas vulkanik yang mengeluarkan lava seperti yang sekarang terjadi di Gunung Batur yang  berwarna hitam. Akibat letusan yang besar, batuan ini bersama-sama dengan lapili

yang lain terlempar ke udara dan mengendap dengan pola bagian bawah kasar diikuti material yang makin halus di atasnya, endapan seperti ini sering disebut “airbone deposite”. Karena pada saat pengendapan terpengaruh oleh aktivitas gelombang atau arus pantai, maka terbentuk struktur perlapisan silang-siur (cross  beded). Apabila diperhatikan pada sisi utara dari tebing Pura Tanah Lot terdapat kenampakan yang menyerupai topografi karst dengan indikator stalaktit dan

(14)

stalagmit, namun sebenarnya kenampakan tersebut bukanlah stalagtit dan stalagmit asli. Itu adalah usaha untuk mengamankan Pura yang dilakukan dengan cara Grouting, yaitu melalui pengeboran dan menyemprotkan semen cair ke dalam lobang bor.

2.5 Legenda Tanah Lot

Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa, yaitu Dang Hyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya kerena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Dang Hyang Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Dang Hyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot. Dang Hyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya ia dengan kekuatannya memindahkan  bongkahan batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia jugamengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yangmempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhirnya disebutkan bahwa Bendesa menjadi pengikut Dang Hyang Nirartha.

(15)

BAB III

UPAYA PENGEMBANGAN WISATA TANAH LOT

3.1Pengembangan Wisata Tanah Lot

Melestarikan, Menggali dan mengembangkan potensi obyek wisata Tanah Lot yangberlandaskan pariwisata Budaya dan Tri Hita Karana, menuju  pengelolaan yang profesional. Dengan konsep besar ini sudah kelihatan bahwa hal yang ingin dicapai dalam pengelolaan objek wisata Tanah Lot jauh lebih besar dari hanya sekedar untuk mendapatkan aspek finansial saja. Sebab aspek konsekuensi positif dari konsep besar yang ingin di capai dari pengelolaan objek wisata Tanah Lot ini dengan pola pengeloaan objek yang profesional di bidang  pelayanan, memelihara dan mengedepankan kelestarian budaya yang ada, serta

menjaga keseimbangan lingkungan, maka tingkat kunjungan wisatawan yang datang ke objek wista Tanah Lot akan terus terjaga .

Pada dasarnya semangat yang diusung dalam konsep besar pengelolaan objek wisata Tanah Lot adalah:

 Lebih kepada proteksi terhadap nilai-nilai budaya yang luhur yang ada

 pada kawasan objek ini, baik itu dilihat dari peninggalan sejarah berupa infrastuktur, maupun pada nilai-nilai luhur yang ada pada budaya masyarakat sekitar yang saat ini masih secara turun temurun di anut dan dilaksanakan oleh masyarakat lokal. Hal ini merupakan sebuah semangat luhur upaya kita untuk menjaga eksistensi budaya Bali yang justru budaya inilah yang merupakan kekuatan Bali dimata wisatawan yang ingin  berkunjung ke Bali. Artinya sepanjang kita mampu menjaga eksistensi  budaya masyarakat di Tanah Lot yang memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan, maka akan terjadi pengembangan pariwisata Tanah Lot yang berkelanjutan. Sejalan dengan hal tersebut maka ini akan berkolerasi yang signifikan juga terhadap penerimaan aspek finansial tadi.

(16)

 Tanah Lot saat ini pada posisi yang terus mengalami peningkatan positif

dalam berbagai hal. Peningkatan ini bisa dilihat dari berbagai aspek baik itu kualitas penataan objek dan manajemen pelayanan, maupun kuantitas  peningkatan kedatangan wisatawan. Kedua hal ini merupakan dua aspek yang saling berkaitan erat dimana seirama dengan peningkatan kualitas objek maka tingkat kuantitas kunjungan juga semakin banyak. Begitu pula dengan terus meningkatnya kuantitas tingkat kunjungan, diharapkan menghasilkan tingkat pendapatan yang meningkat, dimana dari hasil  pendapatan ini akan dipergunakan untuk meningkatkan kualitas Objek Wisata Tanah Lot berikutnya. Dan ini diharapkan akan terus bergulir seperti itu seterusnya. Hal ini diciptakan dalam upaya kita menjaga continuitas Objek Wisata kedepannya dan mencegah para pihak menjadikan Objek Wisata Tanah Lot ini bagai sapi perahan saja. Dengan  pola ini maka kedepannya Objek Wisata Tanah Lot ini akan tetap terjaga kelestariannya, tentunya juga akan terus terjamin akan keuntungan yang dihasilkannya.

Pengembangan Obyek Wisata Tanah Lot ini membutuhkan sebuah wawasan yang cukup luas. Hal ini dikarenakan dalam kawasan Objek Wisata ini terdapat tiga unsur besar yang harus di Manage dengan teliti.

1. Unsur pertama, bahwa Tanah Lot merupakan lingkungan suci pura yang merupakan salah satu pusat kegitatan ritual umat Hindu, yang mana memiliki resistensi tinggi terhadap kegiatan kepariwisataan. Sedangkan  justru ini merupakan daya tarik kaum wisatawan untuk datang. Kegiatan  budaya masyarakat dalam menjalankan kegiatannya (Life Cultural) di Objek Wisata Tanah Lot ini merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menyaksikan langsung bagaimana umat Hindu Bali melakukan kegiatan ritualnya. Dan faktor ini adalah salah satu motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tanah Lot ini.

2. Unsur yang kedua, memberikan pelayan yang memuaskan kepada wisatawan. Dengan homogennya wisatawan yang datang ke Objek Wisata

(17)

Tanah Lot, kita dituntut untuk memahami perilaku wisatawan dalam upaya memberikan pelayanan yang customize. Diantara tingginya tingkat kunjungan wisatawan yang datang ini, tidak seluruhya memahami kaidah-kaidah budaya yang berlaku di wilayah yang mereka kunjungi. Tentunya di Tanah Lot hal ini secara teknis kita harus bisa menjembatani kedua kepentingan ini. Dimana yang utama bagaimana umat Hindu didalam menjalankan kegiatan ritualnya tidak terganggu oleh tingginya tingkat kunjungan wisatawan, serta situs-situs sakral yang ada di lingkungan objek wisata ini tetap terjaga kelestarian dan kesuciannya, sedangkan di satu sisi kita harus mampu memberikan dan menyajikan pelayanan kepada wisatawan agar bisa memenuhi keinginan mereka ke Tanah Lot. Singkatnya, bagaimana Umat tidak terganggu menjalankan budayanya dan wisatawan tetap merasa senang.

3. Unsur yang ketiga, bahwa keberadaan Objek Wisata Tanah Lot ini tidak  bisa di lepaskan oleh masyarakat sekitar yang menjadi pendukung utama dari keberadaan objek itu sendiri. Dengan adanya kegiatan kepariwisataan di Objek Wisata Tanah Lot saat ini selayaknya masyarakat sekitar juga ikut menikmati kenikmatan hasil dari keberadaan Objek Wisata tersebut, yang dalam tulisan ini kita sebut kontribusi. Kontribusi atau hasil ini bisa saja berbentuk dalam berbagai bentuk. Bisa berbentuk langsung dan tidak langsung kepada masyarakat. Intinya masyarakat sekitar juga harus di untungkan. Hal ini akan mampu menumbuh kembangkan rasa memiliki  pada masyarakat sehingga fungsi kontrol atau pengawasan dari masyarakat

akan tercipta.

Sebagian masyarakat berpendapat bahwa tempat ini sangatlah menakjubkan karena selain kita bisa melihat pura-pura yang ada di Tanah Lot kita  juga bisa melihat pemandangan alam yang luas di Tanah Lot. Tidak heran tempat ini setiap hari ramai pengunjung. Banyak wisatawan asing maupun lokal yang  berkunjung ke tempat ini dan mengabadikan momennya dengan berfoto di pura

dan di pinggir pantai. 3.2 Waktu Pemugaran

(18)

Pura Tanah Lot selama ini terganggu oleh abrasi dan pengikisan akibat ombak dan angin. Oleh sebab itu, pemerintah Bali melalui Proyek Pengamanan Daerah Pantai Bali melakukan pemasangan tetrapod sebagai pemecah gelombang dan memperkuat tebing di sekeliling pura berupa karang buatan. Daerah di sekitar Tanah Lot juga ditata mengingat peran Tanah Lot sebagai salah satu tujuan wisata di Bali.

Renovasi pertama dilakukan sejak tahun 1987 sebagai proyek  perlindungan tahap I. Pada tahap ini, pemecah gelombang (tetrapod) seberat dua

ton diletakkan di depan Pura Tanah Lot.

Selain itu, bantaran beton serta dinding buatan juga dibangun sebagai  pelindung hantaman gelombang. Namun, peletakan tetrapod mengganggu keindahan dan keasrian alam di sekitarnya sehingga diadakan studi kelayakan dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat setempat pada tahun 1989. Desain bangunan pemecah gelombang di bawah permukaan air dan pembuatan karang buatan dibuat pada tahun 1992 dan diperbaharui lagi pada tahun 1998. Perlindungan pura mulai dilaksanakan sekitar bulan Juni 2000 dan selesai pada Februari 2003 melalui dana bantuan pinjaman Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar Rp95 miliar. Keseluruhan pekerjaan meliputi  bangunan Wantilan, Pewaregan, Paebatan, Candi Bentar, penataan areal parkir,

(19)

BAB IV

PENGELOLAAN WISATA TANAH LOT

4.1 Struktur Organisani

Stuktur Organisai Pengelolaan Objek Wisata Tanah Lot. Oleh Desa Adat Beraban. Data jumlah sumber daya manusia yang diperlukan terlampir.

1. Bupati :

Sebagai pelindung dan penasehat serta penanggung jawab di Tingkat Kabupaten pengelolaan objek wisata melalui kerjasama dengan Desa Adat Beraban dapat memberikan masukan saran terhadap perkembangan dunia  pariwisata khususnya di daerah Tabanan dalam hal pengambilan suatu

keputusan dan kebijakan yang bersifat umum. 2. Desa Adat

 Bertanggung jawab secara keseluruhan atas proses operasional

 pengelolaan kawasan wisata Tanah Lot.

 Mempunyai hak dan kewajiban untuk mengangkat dan

memberhentikan tenaga kerja berdasarkan hasil paruman agung adat.

 Pengawas pelaksana pengelolaan objek wisata Tanah Lot dan

 pengawas badan pengelola. 3. Ketua Pengelola

 Mempunyai hak sebagai pelaksana operasional pengelolaan objek

wista tanah Lot.

 Bertanggung jawab kepada Desa Adat terhadap proses operasi

yang dilaksanakan.

 Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan secara rutin

(20)

4. Administrasi

Bagian administrasi bertanggung jawab atas kegiatan operasional harian yang meliputi kegiatan administrasi kepegawaian, surat menyurat, layanan informasi, pemasaran dan keuangan.

5. Bagian Tiket

Merencanakan dan mengkoordinir serta bertanggung jawab atas  pelaksanaan pemungutan retribusi yang meliputi retribusi kunjungan ke

objek wisata, parkir dan pasar. 6. Bagian Keamanan

Mengkoordinir dan bertanggung jawab atas kenyamanan serta keamanan maupun ketertiban kawasan wisata Tanah Lot yang berada di objek wisata, pasar dan parkir.

7. Bagian Kebersihan

 Bertanggung jawab atas penataan kawasan objek wisata meliputi

kebersihan lingkungan, serta penataan tanaman yang berada di objek wisata, pasar,danparkir.

 Penataan dan pengembangan tanaman wisata yang dibudidayakan

untuk keasrian lingkungan wisata Tanah Lot (Sapta Pesona). 8. Bagian Kesucian Lingkungan Pura

Mengkoordinir pemeliharan dan menjaga kesucian kawasan wisata Tanah Lot yang sesuai dengan norma-norma, etika ajaran agama Hindu  berdasarkan Desa Kala Patra (Tempat, Keadaan, dan Waktu).

4.2 Fasilitas Tanah Lot

Tempat parkir di sini cukup luas dan bersih. Sementara itu, di sepanjang  jalan dari area parkir menuju area pura, banyak berjejer art shop yang menjual  berbagai macam hasil kerajinan setempat dan banyak juga warung makan yang

menawarkan aneka makanan dan minuman.

Hari raya atau odalan di Pura Tanah Lot diperingati 210 hari sekali, sama seperti pretensi lainnya di Bali. Hari raya ini waktunya bedekatan dengan

(21)

seremoni Galungan dan Kuningan, yaitu pada Hari Kudus Buda Cemeng Langkir. Ketika odalan ini diperingati, pura ini dipenuhi oleh orang yang akan  bersembahyang.

Tempat menyaksikan sunset terbaik di Bali ialah Tanah Lot. Apalagi jika menyaksikannya di atas tebing tinggi pada pukul 17.00-18.30 WITA. Di atas tebing ini terdapat restoran-restoran kecil. Jadi, selain dapat menikmati estetika sunset , Anda pun bisa menikmati lezatnya berbagai makanan yang disajikan restoran tersebut. Tanah Lot ialah lokasi yang cocok untuk melihat sunset . Bayangan sunset yang memantul di bahari akan menciptakan pemandangan sangat latif seperti siluet.

Di sekitar Pura Tanah Lot, banyak pasangan yang melakukan foto buat  pernikahan atau prewedding sebab arsitektur bangunan pura sangat mendukung kegiatan ini, ditambah dengan panorama alam yang latif di sore hari. Tidak heran  jika banyak calon pengantin yang mengabadikan momen prewedding nya di

Tanah Lot.

4.3 Pendapatan Hasil Kunjungan

Setelah di telusuri data pendapatan kunjungan ke Tanah Lot dari bulan Januari sampai Agustus tahun 2017 kurang lebih 55 miliar sudah dipotong biaya operasional. Jumlah pendapatan tahun 2017 meningkat dibandingkan dengan  pendapatan ditahun 2016.

(22)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwasannya Pura Tanah Lot merupakan salah satu objek wisata yang terdapat di kepulauan Bali. Pura Tanah Lot sendiri merupakan tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut, dalam sejarahnya Pura Tanah Lot dipercaya ada berdasarkan legenda namun juga banyak orang-orang percaya bahwa Pura Tanah Lot terbentuk secara alami.

Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa, yaitu Dang Hyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Sedangkan secara alami, Pura Tanah Lot terbentuk karena adanya proses abrasi yang sangat aktif, sebagai akibat kekuatan gelombang yang besar dan intensitas yang tinggi. Bukti abrasi yang kuat dapat diamati dari hasil proses yang terdapat pada tebing dan pada dasar di tepi l aut.

Pura Tanah Lot terletak di pantai selatan Pulau Bali yaitu di kecamatan Kediri, Kabupaten Daerah tingkat II Tabanan yang pembangunannya  berhubungan dengan perjalanan Danghyang Nirartha di Pulau Bali, objek wisata

ini dapat ditempuh sekitar 45 menit dari kawasan Kuta.

Dalam pengolahan Pura Tanah Lot terdapat berbagai struktur organisasi yang terdiri dari Bupati, desa adat, ketua pengelolah, administrasi, bagian tiket,  bagian kebersihan, bagian keamanan, serta bagian yang menjaga kesucian Pura. Saat mengunjungi Pura Tanah Lot, para pengunjung difasilitasi oleh berbagai macam fasilitas seperti tempat parkir yang cukup luas dan bersih. Sementara itu, di sepanjang jalan dari area parkir menuju area pura banyak berjejer art shop yang

(23)

menjual berbagai macam hasil kerajinan setempat dan banyak juga warung makan yang menawarkan aneka makanan dan minuman.

Di atas tebing ini terdapat restoran-restoran kecil. Jadi, selain dapat menikmati estetika sunset , Anda pun bisa menikmati lezatnya berbagai makanan yang disajikan restoran tersebut. Tanah Lot ialah lokasi yang cocok untuk melihat sunset.

5.2 Saran

Tanah Lot merupakan aset budaya yang menjadi salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan lokal dan internasional harus selalu dijaga dan mendapat perhatian, tidak hanya dari para pengurus wisata namun juga masyarakat sekitar, serta para pengunjung yang harus senantiasa menjaga agar Tanah Lot tetap asri. Disini peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk selalu mengembangkan objek wisata Pura Tanah Lot supaya keberadaan Pura ini dapat dinikmati oleh anak cucu bangsa.

Selain sebagai objek wisata Pura Tanah Lot juga berfungsi sebagai tempat  peribadatan agama Hindu, yang menjadi agama mayoritas di daerah Bali. Disini  pemerintah dan masyarakat harus saling membantu dalam menjaga kesucian Pura

(24)

DAFTAR PUSTAKA http://pinter dw.blogspot.co.id/2012/10/tanah-lot-bali.html#!/tcmbck  http://pengembangantanahlot.blogspot.co.id/2015/06/pengembangan-wisata-tanah-lot_35.html?m=1 https://www.binasyifa.com/249/53/26/fasilitas-nan-ada-di-tanah-lot.htm http://www.balipost.com/news/2017/08/14/18143/Hingga-Agustus,Pendapatan-DTW-Tanah...html http://erepo.unud.ac.id/9294/2/b25154d6a277a522090996dbc122d5e6.pdfhttp://n uartaundiknas.blogspot.co.id/2013/07/studi-kelayakan-pengelolaan-obyek.htmlhttps://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Lot

(25)

LAMPIRAN Album Kelas :

1. Peserta Karya Wisata Bali, Kelas XI IIS 1

 Nama : Munyati, S.Pd. Wali Kelas XI IIS 1

 Nama : Adika Chandra Winata  Nomor Absen : 01

 Nama : Aditya Ananta Zonanto  Nomor Absen : 02

(26)

 Nama : Andrian Maulana Nugraha  Nomor Absen : 05

 Nama : Anggita Nurliana  Nomor Absen : 06

 Nama : Deden

 Nomor Absen : 08

 Nama : Dedy Ferdian  Nomor Absen : 09

 Nama : Devani Widyawati  Nomor Absen : 11

(27)

 Nama : Erika Patricia  Nomor Absen : 12

 Nama : Faris Firdausi Alfariza  Nomor Absen : 13

 Nama : Febrie Fitria Nabilaputri  Nomor Absen : 14

 Nama : Fery Setiawan Nugroho  Nomor Absen : 15

 Nama : Fitra Nurlita  Nomor Absen : 16

(28)

 Nama : M. Fahrulsyah Karim  Nomor Absen : 21

 Nama : Marsha Salsabila  Nomor Absen : 20

 Nama : M. Alfrido Erza Farkhan  Nomor Absen : 22

 Nama : Niko Teguh Prasetyo  Nomor Absen : 24

 Nama : M. Naufal  Nomor Absen : 23

(29)

 Nama : Nisa Febrianti  Nomor Absen : 25

 Nama : Nyayu Irena Chaerunnisa  Nomor Absen : 27

 Nama : Novianti Dwi Astika  Nomor Absen : 26

 Nama : Oktaviani Rahmawati  Nomor Absen : 28

 Nama : Reta Aura Maharani  Nomor Absen : 30

(30)

 Nama : Salsa Asyifa  Nomor Absen : 33

 Nama : Selly Yuliana  Nomor Absen : 34

 Nama : Sufia Dwi Ambarini  Nomor Absen : 35

 Nama : Tiara Anzani  Nomor Absen : 36

(31)

 Nama : Wulan Permatasari Sunarya  Nomor Absen : 39

 Nama : Yoiko Aliviannisya Rahmi  Nomor Absen : 41

 Nama : Yopi Muharam  Nomor Absen : 42

 Nama : Yuda Sudrajat  Nomor Absen : 43

(32)

2. Foto Di Lokasi Tanah Lot

 Nama : Yudi Dwi Haryanto  Nomor Absen : 44

(33)
(34)
(35)
(36)

Referensi

Dokumen terkait

Karta Sirang (2011) dalam penelitiannya mengkaji potensi ketersediaan sumber daya air dalam suatu wilayah DAS sedangkan peneliti melakukan kajian sumber daya air dan

Jika ke dalam system dua fasa cair yang tidak saling bercampur dimasukkan solute yang tidak dapat larut dalam kedua pelarut tersebut, maka akan terjadi

Hasil dari penelitian ini siswa dapat mengenal drama, memahami dan mempraktikan naskah fragmen drama “Lentera”, proses latihan yang diterapkan sesuai

berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan margin murabahah (Y) dengan nilai signifikasi 0,827 atau diatas 0,05, ini artinya Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia

Pada penelitiaan ini diharapkan dapat memberi wawasan dan informasi bagi pihak sekolah mengenai hubungan tingkat stres dengan konsumsi makan dan status gizi pada

Penelitian mengenai reduksi limbah logam berat di industri sangat  perlu dikenalkan untuk mengetahui bagaimana proses reduksi limbah- limbah logam berat dari

Dari hasil penelitian, analisis data dan pem- bahasan diperoleh simpulan bahwa metode mnemonik efektif untuk pembelajaran tri- gonometri yang ditinjau dari daya ingat dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelesaian sengketa diluar pengadilan (non litigasi) serta hambatan-hanbatan dalam proses penyelesaian sengketa atas