• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keywords: tuna tofu, marketing plan, marketing strategy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keywords: tuna tofu, marketing plan, marketing strategy"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Ni Luh Made Ratna Hapsari Putri. Student Number 1005315056. Marketing Plan of Tuna Tofu at Micro Enterprise Nabilla Makmur in Pacitan, East Java. Main Supervisor: Prof. Dr. Ir. Dwi Putra Darmawan M.P Co-Supervisor: Putu Udayani Wijayanti S.P, M.Agb.

Tofu is one of the most popular Indonesian processed foods. There are many types of processed tofu in Indonesia, one of which is tuna tofu. Nabilla Makmur is one of the micro enterprises in Pacitan which processes tofu and tuna into tuna tofu products. Nabilla is still new in this business so its marketing is still low and limited.

This study aimed to know the marketing plan of tuna tofu micro business of Nabilla Makmur in 2017 as a new pioneered business unit and having a bright sales prospect. The location of the research was chosen purposively. The data analysis used Smart Business Plan 8.0 program consisting of marketing plan variables such as corporate mission and objectives, market analysis, internal and external factors, corporate objectives, general marketing strategy, and marketing mix strategy. This variable was then descriptively and qualitatively analyzed.

The company's mission was to meet the community's need for fish, especially on processed fish in the form of tuna tofu products. The company did not implement the target in sales, but within one month the company was able to produce up to 1.500 packs per month. Based on the results of internal and external factors analysis by maximizing the strength and exploiting the existing opportunities and minimizing the weaknesses and threats from outside by improving the quality of tuna tofu products and services to consumers, looking for new potential supplier areas, promotion through internet and mass media and additional personnel as company sales, and cooperation with gift shop around Pacitan.

The strategy adopted by the company was a marketing mix strategy which consists of product strategy using packaging system using vacuum plastic, pricing strategy based on competitor price, and cost of principle sale price in determining selling price of tuna tofu, company distribution strategy through local sales in Pacitan city and sales in out of Pacitan city covering some big cities in Indonesia, company promotion strategy with good company name and through social media. Keywords: tuna tofu, marketing plan, marketing strategy

(2)

ABSTRAK

Ni Luh Made Ratna Hapsari Putri. NIM 1005315056. Perencanaan Pemasaran Tahu Tuna pada Usaha Mikro Nabilla Makmur di Pacitan, Jawa Timur. Pembimbing I : Prof.Dr. Ir. Dwi Putra Darmawan M.P Pembimbing II : Putu Udayani Wijayanti S.P, M.Agb.

Tahu merupakan salah satu olahan pangan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Banyak sekali jenis olahan tahu di Indonesia, salah satunya adalah tahu tuna. Nabilla Makmur merupakan salah satu usaha mikro di Pacitan yang mengolah tahu dan ikan tuna menjadi produk tahu tuna. Nabilla masih tergolong perusahaan baru dalam usaha ini sehingga pemasarannya masih tergolong rendah dan terbatas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan pemasaran tahu tuna usaha mikro Nabilla Makmur tahun 2017 sebagai unit usaha yang baru dirintis dan mempunyai prospek penjualan yang cerah. Lokasi penelitian dipilih secara purposive. Analisis data menggunakan program Smart Business Plan 8.0 yang terdiri atas variabel-variabel perencanaan pemasaran seperti misi dan sasaran perusahaan, analisis pasar, faktor internal dan eksternal perusahaan, tujuan perusahaan, strategi pemasaran umum, dan strategi bauran pemasaran. Variabel ini kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif.

Misi perusahaan adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan ikan, khususnya pada olahan ikan dalam bentuk produk tahu tuna. Perusahaan tidak menerapkan target dalam penjualan, namun dalam satu bulan perusahaan mampu berproduksi mencapai 1.500 bungkus per bulan. Berdasarkan hasil analisis faktor internal dan eksternal dengan memaksimumkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada serta meminimumkan kelemahan dan ancaman dari luar adalah dengan cara meningkatkan kualitas produk tahu tuna dan pelayanan terhadap konsumen, menggunakan harga bersaing, mencari daerah pemasok potensial yang baru, promosi melalui internet dan media masa serta penambahan personil sebagai sales perusahaan, kerjasama dengan toko oleh-oleh di sekitar Pacitan.

Strategi yang diterapkan perusahaan adalah strategi bauran pemasaran yang terdiri strategi produk menggunakan sistem pengemasan menggunakan plastik vakum, strategi harga berpatokan pada harga pesaing, dan harga harga pokok penjualan dalam menentukan harga jual tahu tuna, strategi distribusi perusahaan melalui penjualan lokal dalam kota Pacitan dan penjualan di luar kota Pacitan yang meliputi beberapa kota besar di Indonesia, strategi promosi perusahaan dengan nama baik perusahaan dan melalui media sosial.

Kata kunci : tahu tuna, perencanaan pemasaran, strategi pemasaran

(3)

Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan utama disamping padi dan jagung. Penggunaan kedelai di Indonesia masih terbatas sebagai bahan makanan manusia dan makanan ternak. Olahan yang berbahan baku kedelai menjadi makanan antara lain: tahu, tempe, susu kedelai, tauco, dan kecap. Tahu merupakan salah satu olahan pangan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Banyak sekali olahan tahu di Indonesia, salah satunya adalah tahu tuna. Usaha mikro Nabilla Makmur merupakan salah satu perusahaan yang menjual produk tahu tuna di Pacitan, Jawa Timur. Rumusan masalah yang diteliti adalah bagaimana pemasaran tahu tuna yang diterapkan perusahaan untuk tahun 2016 dan proyeksi tahun 2017. Tempat penelitian ini dipilih secara purposive dengan pertimbangan usaha mikro Nabilla merupakan salah satu perusahaan yang menjual produk tahu tuna dan mempunyai karyawan yang kooperatif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif yang bersumber dari data primer dan sekunder. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan program Smart Business Plan 8.0 dimana variabel yang terdapat dalam program tersebut dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan keadaan atau situasi tempat penelitian, variabel tersebut antara lain misi dan sasaran perusahaan, bisnis perusahaaan, faktor internal, dan eksternal perusahaan, analisis pasar, tujuan perusahaan, strategi pemasaran umum, dan strategi pemasaran khusus.

Misi perusahaan adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan tahu tuna, terutama dalam hal ini adalah konsumen lokal. Perusahaan tidak menerapkan target dalam penjualan karena perusahaan ingin menjual produk

(4)

sebanyak – banyaknya demi berkembangnya perusahaan. Nabilla Makmur mampu berproduksi mencapai 1.500 bungkus per bulan.

Berdasarkan hasil analisis faktor internal dan eksternal perusahaan, dapat diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatannya adalah sistem pengemasan dengan plastik vakum, nama baik perusahaaan, karyawan yang berpengalaman, kemampuan karyawan menggunakan teknologi, hari dan jam kerja yang efektif, dan lokasi perusahaan yang strategis. Kelemahan perusahaan adalah produk yang hanya mampu bertahan selama 24 jam dalam suhu ruang, lemahnya promosi, modal untuk mengembangkan usaha yang rendah, dan pemenuhan permintaan pelanggan yang belum dapat terpenuhi oleh perusahaan. Analisis faktor eksternal perusahaan dapat diketahui yang menjadi peluang dan ancaman. Peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan adalah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyaknya jumlah tenaga kerja dipasar tenaga kerja, pertumbuhan penduduk dunia yang tinggi, dan pertumbuhan pasar yang baik. Ancaman bagi perusahaan yang harus diantisipasi adalah inflasi yang dapat memicu kenaikan upah/gaji, kenaikan tarif BBM, listrik dan telepon, kondisi politik dan keamanan Indonesia yang labil, kemungkinan pindahnya tenaga kerja ke perusahaan lain, dan munculnya perusahaan pesaing baru. Perusahaan harus memaksimumkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada serta meminimumkan kelemahan dan ancaman dari luar sehingga didapatkan cara meningkatkan kualitas sistem pengemasan tahu tuna dan pelayanan terhadap konsumen, meningkatkan kualitas produk, mencari daerah pemasok potensial yang baru, pelatihan sumberdaya manusia, promosi melalui internet dan media masa serta penambahan personil sebagai supplyer perusahaan, memperhatikan

(5)

kesejahteraan karyawan, kerjasama dengan perusahaan lain serta investasi kredit jangka panjang.

Strategi yang diterapkan perusahaan adalah strategi bauran pemasaran yang terdiri atas strategi produk dengan menggunakan sistem pengemasan menggunakan plastik vakum. Strategi harga berpatokan harga pesaing dan harga pokok penjualan, perusahaan memberikan diskon bagi pembeli yang membeli produk lebih dari 100 bungkus sebesar Rp.500. Strategi distribusi perusahaan melalui penjualan lokal dan luar kota Pacitan.Sstrategi promosi perusahaan mengandalkan nama baik perusahaan, melalui sosial media dan kenalan/ kolega yang menghubungkan perusahaan dengan calon pembeli baru.

RIWAYAT HIDUP

NI LUH MADE RATNA HAPSARI PUTRI, lahir di Pacitan pada tanggal 05 Agustus 1991, merupakan anak kedua dari 2 bersaudara dari pasangan I Nyoman Sutika (ayah) dan Tri Wahyuni (ibu).

(6)

Pendidikan dasar ditempuh pada tahun 1998 dan tamat pada tahun 2004 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jetis Lor 1 dan melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pacitan dan tamat tahun 2007. Kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas pada tahun 2007 dan berhasil menamatkan pendidikan tahun 2010 di Sekolah Menengah Atas Negeri I (SMAN I) Pacitan. Pendidikan tinggi dilanjutkan pada Fakultas Pertanian, Universitas Udayana pada tahun 2010 melalui jalur PMDK (Penyaluran Minat dan Kemampuan).

Selama mengikuti pendidikan di Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, penulis aktif dalam organisasi kemahasiswaan yaitu Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Khlorofil dan organisasi eksternal yaitu Himpunan Mahasiswa islam (HMI).

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Perencanaan Pemasaran Tahu Tuna pada usaha mikro Nabilla Makmur, di Pacitan, Jawa Timur. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian pada program studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana.

(7)

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini. Dalam hal ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat

1. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S. sebagai Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

2. Ir. I Dewa Putu Oka Suardi, M.Si sebagai ketua Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, atas segala kemudahan yang diberikan kepada penulis selam menyusun skripsi ini.

3. Dr. Ir. Dwi Putra Darmawan, MP sebagai pembimbing I yang dengan penuh kesabaran membimbing penulis dari awal sampai akhir skripsi ini selesai.

4. Putu Udayani Wijayanti, S.P, M.Agb. sebagai pembimbing II yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan kepada penulis dari awal sampai akhir hingga skripsi ini selesai.

5. Dr. Ir. I Made Sudarma, MS sebagai pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama kuliah di Universitas Udayana.

6. Segenap Dosen dan pegawai Agribisnis khususnya dan Fakultas Pertanian umumnya atas segala bantuan yang diberikan.

7. Bapak Yoyok Dwi Kuncoro sebagai pemilik dari usaha mikro Nabilla Makmur yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di perusahaan tersebut.

(8)

8. Seluruh karyawan Nabilla Makmur yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam penelitian ini.

9. Kepada ayah saya I Nyoman Sutika dan ibu saya Tri Wahyuni, kakak saya I Wayan Ika Wahyu Setiyono serta keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moral dan material serta doa bagi penulis dari awal sampai selesainya skripsi ini.

10. Pri Harto Budi Wardoyo, Lukman Fauzi, Ria Flora Januwa Putri, Izzan Hadiatma Ramadhan dan seluruh teman-teman dari HMI Cabang Denpasar Komisariat FP-TP UNUD yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala bantuan, semangat dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat.

Denpasar, 10 Juli 2017

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM... i

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... ii

ABSTRACT ... iii

ABSTRAK ... iv

RINGKASAN ... v

HALAMAN PERSETUJUAN ... viii

TIM PENGUJI ... ix

RIWAYAT HIDUP ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bahan Baku ... 6

2.2 Tahu dan Ikan Tuna sebagai Bahan Baku Tahu Tuna ... 6

2.2.1 Tahu ... 7

2.2.2 Ikan Tuna... 8

2.3 Pengertian Biaya ... 11

2.4 Perencanaan Pemasaran ... 11

2.5 Pengertian Pemasarn ... 15

2.6 Pengertian Bauran Pemasaran ... 16

2.6.1 Harga ... 17 2.6.2 Produk ... 18 2.6.3 Promosi ... 18 2.6.4 Distribusi... 18 2.7 Analisis SWOT ... 19 2.8 Kerangka Teoritis ... 20

III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 23

3.2 Informan Kunci ... 23

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 24

(10)

3.5 Metode Analisis Data ... 25

3.6 Variabel dan Pengukuran Variabel ... 28

3.7 Batasan Operasional Variabel ... 28

IV. PROFIL PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 31

4.2 Tujuan Perusahaan ... 32

4.3 Struktur organisasi ... 32

4.4 Proses Pembuatan Tahu Tuna ... 35

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Misi dan Sasaran Perusahaan ... 37

5.2 Bisnis Perusahaan ... 38

5.3 Analisis Pasar ... 39

5.4 Faktor Internal dan Eksternal ... 41

5.4.1 Faktor internal ... 42

5.4.2 Faktor eksternal ... 44

5.4.3 Analisis SWOT ... 46

5.5 Tujuan Perusahaan ... 50

5.6 Strategi Pemasaran Umum ... 51

5.7 Strategi Bauran Pemasaran ... 52

5.7.1 Produk ... 52

5.7.2 Harga ... 53

5.7.3 Distribusi ... 53

5.7.4 Promosi ... 54

5.8 Contingency Plans ... 54

VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 56

6.2 Saran... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(11)

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1.1 Konsumsi Rata-ata per Kapita Beberapa Bahan Makanan di Indonesia tahun

2014 ... 3

2.1 Komposisi Nilai Gizi per 100 gram Tahu Segar ... 8

2.2 Kandungan Protein pada Ikan ... 9

2.3 Kandungan Asam Lemak Omega-3 per 100 g Ikan Segar ... 10

5.1 Target Perusahaan ... 37

5.2 Matriks SWOT ... 48

(12)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1 SIUP ... 62

2 Sertifikat Halal ... 62

3 Tabel Produksi Tahu Tuna ... 63

4 Tahap pertama Smart Business Plan 8.0 ... 64

5 Tahap kedua Smart Business Plan 8.0 ... 64

6 Tahap ketiga Smart Business Plan 8.0 ... 65

7 Tahap keempat Smart Business Plan 8.0 ... 65

8 Tahap kelima Smart Business Plan 8.0 ... 66

9 Tahap keenam Smart Business Plan 8.0 ... 66

10 Tahap ketujuh Smart Business Plan 8.0 ... 67

11 Tahap kedelapan Smart Business Plan 8.0 ... 67

12 Tahap kesembilan Smart Business Plan 8.0 ... 68

13 Penghitungan tingkat pertumbuhan ... 69

14 Biaya-biaya pada tahun 2014 ... 70

15 Biaya-biaya pada tahun 2015 ... 71

16 Biaya-biaya pada tahun 2016 ... 72

17 Perhitungan proyeksi ... 73

18 Hasil uji laboratorium ... 74

19 Alat-alat ... 75

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mewujudkan Indonesia menjadi negara yang mandiri serta mampu mengikuti perkembangan era globalisasi tentu menghadapi banyak sekali tantangan serta peluang. Tantangan paling fundamental yang dihadapi Indonesia untuk mempertahankan bahkan meningkatkan pertumbuhan perekonomian serta pemerataan pembangunan secara berkesinambungan. Memerlukan peningkatan efisiensi ekonomi, produktivitas tenaga kerja, dan konstribusi yang signifikan dari sektor pembangunan untuk dapat mecapai tujuan tersebut (Santoso, 2008). Salah satu sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan yaitu sektor pertanian. Pemberdayaan yang tepat dalam sektor pertanian maupun industri maka akan mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam pertumbuhan dan peningkatan perekonomian.

Salah satu cara yang dapat dilakukan agar nilai tambah suatu komoditas pertanian meningkat adalah dengan mengaitkan pertanian dengan industri pengolahan. Nilai tambah yang dihasilkan akan relatif sangat kecil jika pertanian hanya berhenti sebagai aktifitas budidaya (on-farm agribusiness). Nilai tambah pertanian akan meningkat jika melalui proses pengolahan lebih lanjut atau kegiatan sampai kepada sektor hilir (off-farm agribusiness) yang menghasilkan bermacam-macam produk olahan (Sorga, 2016).

Hampir seluruh komoditas pertanian di Indonesia dapat diolah, salah satunya adalah kedelai. Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan utama

(15)

disamping padi dan jagung. Kebutuhan terhadap industri olahan yang berbahan baku kedelai seperti tahu, tempe, tauco, kecap, susu kedelai, dan bahan baku pakan ternak terus meningkat dari tahun ke tahun.

Penggunaan kedelai di Indonesia masih terbatas sebagai bahan makanan manusia dan makanan ternak. Tidak mengherankan jika total penggunaan kebutuhan kedelai untuk pangan mencapai 95% dari total kebutuhan kedelai di Indonesia. Hasil olahan yang berbahan baku kedelai menjadi makanan antara lain: tahu, tempe, susu kedelai, tauco, dan kecap (Adisarwanto (2005) dalam Sorga (2016)).

Tahu merupakan salah satu olahan pangan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Tahu pertama kali muncul di Tiongkok sejak zaman Dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya adalah Liu An (Hanzi) yang merupakan seorang bangsawan, cucu dari Kaisar Han Gaozu, Liu Bang yang mendirikan Dinasti Han (Rahmawati, 2016).

Tahu lebih banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dibandingkan dengan makanan lain yang berbahan baku sama yaitu kedelai. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.1

Konsumsi Rata-Rata Per Kapita Bahan Makanan di Indonesia Tahun 2014

Tahun Konsumsi (kg/kapita/tahun) Pertumbuhan

(%) Kedelai Tahu Tempe Tauco Oncom Kecap

2008 0,0521 7,1436 7,9779 0,0313 0,1043 0,6789 -11,17 2009 0,0521 7,0393 7,2479 0,0261 0,0626 0,6497 -6,58 2010 0,0521 6,9871 7,0393 0,0209 0,0469 0,6205 -2,12 2011 0,0521 7,4043 6,9871 0,0209 0,0730 0,6443 7,80 2012 0,0521 6,9871 7,4043 0,0313 0,0626 0,6716 -5,78 2013 0,0521 7,0393 7,0914 0,0261 0,0574 0,5694 0,39 Sumber : Pusat Data dan Informasi Pertanian, 2014

(16)

Awalnya jenis tahu hanya ada satu macam, yaitu tahu putih. Seiring dengan perkembangan kuliner, jenis dan rasa tahu banyak mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut juga dipengaruhi oleh semakin banyaknya industri tahu yang berkembang sehingga mengharuskan produsen tahu untuk mulai mencari dan menggali jenis tahu yang berbeda untuk tetap mampu bertahan dan bersaing dengan produsen tahu yang lain.

Pacitan merupakan sebuah kota pesisir yang kaya akan hasil lautnya. Salah satu hasil laut yang sangat potensial adalah ikan tuna. Meskipun secara nasional masyarakat Indonesia masih sangat jarang mengkonsumsi ikan, namun produk – produk olahan ikan sangat digemari oleh masyarakat,seperti halnya juga dengan tahu yang sangat digemari apa pun bentuk olahannya. Usaha mikro Nabilla Makmur memanfaatkan peluang minat masyarakat terhadap olahan ikan tuna dan tahu dengan cara mengolah kedua jenis makanan popular tersebut menjadi sebuah makanan olahan baru yaitu tahu tuna.

Usaha mikro Nabilla Makmur merupakan salah satu usaha mikro tahu tuna dari banyak usaha pengolahan tahu tuna yang ada di Pacitan. Semakin tahun semakin banyak berkembang industri pengolahan tahu tuna di Pacitan. Hal tersebut disebabkan karena semakin banyaknya permintaan konsumen akan produk tahu tuna. Meski semakin banyak persaingan, namun usaha mikro Nabilla Makmur tetap bertahan dengan terus mengembangkan dan melakukan inovasi baik dari segi produk mau pun peralatan yang dipakai. Usaha mikro Nabilla Makmur merupakan satu – satunya usaha mikro tahu tuna yang sudah menggunakan peralatan modern dalam produksi produknya. Usaha mikro Nabilla Makmur masih terbilang perusahaan yang baru dibangun dibandingkan dengan

(17)

perusahaan pesaing lainnya sehingga omset dari perusaahan ini masih dibilang rendah. Selain omset juga dari segi pemasaran masih terbilang terbatas. Hal tersebut juga yang menjadi salah satu alasan peneliti ingin meneliti mengenai perencaan pemasaran yang akan diterapkan tahun 2017 pada usaha mikro Nabilla Makmur dalam usahanya untuk memperluas pasar dan menjalankan perusahaan agar tetap eksis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana pemasaran pada Usaha mikro Nabilla Makmur untuk tahun 2016 dan proyeksi untuk tahun 2017.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemasaran yang diterapkan oleh usaha mikro Nabilla Makmur untuk tahun 2016 dan proyeksi tahun 2017 dengan menggunakan program Smart Business Plan 8.0.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan

Sebagai tambahan pengetahuan mengenai perencanaan pemasaran yang sedang dijalankan serta untuk menentukan langkah kedepan dari perusahaan.

(18)

2. Bagi khasanah keilmuan dan penulis lainnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan khasanah keilmuan serta sebagai referensi dan informasi bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian yang sama.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan khasanah keilmuan serta sebagai referensi dan informasi bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian yang sama.

Referensi

Dokumen terkait

NOTE FROM KPM : Peralatan yang berada di Makmal Komputer dan Pusat akses adalah Aset yang tidak boleh dialih.. BIL JENIS NO.PENDAFTARAN NO S/N

Sementara itu faktor peluang yang dimiliki SKB Putra Handicraft adalah mekanisasi dalam proses produksi, adanya permintaan produk parket lantai bambu, tersedia

Karena di anggapnya karya satra seperti dongeng, Legenda, Hikayat, Babad di yakini sebagai gambaran sesungguhnya tentang manusia, masyarakat, alam, dan berbagai peristiwa

yang signifikan kinerja keuangan pemerintah daerah pada lima Propinsi se-. Sumatera

Pajak masukan adalah pajak pertambahan nilai yang seharusnya sudah dibayar oleh pegusaha kena pajak sedangkan pajak keluaran adalah pajak pertambahan nilai terutang

Pengalaman ketiadaan wajah yang merupakan satu kesatuan terhadap diri manusia dalam hal berhubungan dengan manusia lain membuat tokoh “Aku” menjadi sadar

a) Jika peserta didik dapat membaca dengan makhraj dan tajwid dengan benar, skor 100. b) Jika peserta didik dapat membaca dengan makhraj dan tajwid kurang sempurna, skor 75. c)

Penelitian ini menunjukkan metode Random Search membutuhkan waktu pemrosesan yang lebih lama daripada metode Grid Search dan Geiger karena hasil metode Random Search