• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEONG MAS SEBAGAI BAHAN PAKAN AYAM BURRS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEONG MAS SEBAGAI BAHAN PAKAN AYAM BURRS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

lemn Teknis hangsional \on Penelin 2002

KEONG MAS SEBAGAI BAHAN PAKAN AYAM BURRS

KARSADI DAN M. Bt1DIANSYAH

Bala Pengkafan Teknolog Pertanian. Sempaja -Samarinda RINGKASAN

Dalam rangka usaha mencari alternatif pakan %ang lebih murah. suatu percobaan pakan avam buras dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal telah dilaksanakan di Desa Bhuana Jaya. Kabupaten Kutai Kartanegara dan Desa I,empake. Kota Samarinda Kalimantan Timur . Jenis pakan yang di coba terdiri atas tiga macam "aitu jenis pertama (PI ) untuk periode starter menggunakan pakan komersial sedangkan periode gro%tier campuran pakan komersial dengan dedak dan sisa dapur. Jekns pakan kedua 11`21 campuran dedak. jagung. tepung singkong. tepung cangkang udang dan pakan komersial untuk starter sedangkan groNxer. campuran dedak. .jagung. tepung singkong. tepung cangkang udang dan keong mas rebus. Jekns pakan ketiga (P3) sama dengan P'_ tetapi keong masnya mentah. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok . Setiap perlakuan terdiri atas 25 ekor DOC diulang 4 kali (d petani kooperator) sehingga seluruh DOC yang digunakan 300 ekor. Hasil percobaan menunjukkan bah~ca pakan dengan hahan baku .lokal menghasilkan bobot badan avam %ang sama baikma dibandingkan dengan pakan komersial moditikasi petani . sedangkan biaya,ang diperlukan untuk pakan dengan bahan haku lokallebih rendah. Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan pakan dengan bahan baku lokal haik P2 maupun P3 lebih tinggi dibandingkan pakan komersial moditikasi (PI 1. berturut-turut sebesar Rp. 3 .967.4/ekor. (P2) Rp. 3 .961 .2/eko r dan (P3) Rp. 1 .5 13.6/ekor .

Kata kunci : avam buras. pakan lokal. keong mas

PENDAHULUAN

Ayam buras dijadikan sebagai komoditas yang diandalkan dalam program Pembangunan Pertanian Rakyat Terpadu. program diversifikasi pangan dan gizi . penyangga pengembangan kawasan strategis dalam pembangunan pertanian daerah. Permasalahan yang tengah dihadapi oleh petani peternak atau masyarakat pedesaan dalam usaha beternak avam buras pada saat ini adalah tingginya harga pakan . dikarenakan bahan baku dari ransum jadi masih didatangkan dari luar negeri/impor. Untuk menghindari ketergantungan sektor peternakan terhadap bahan baku impor tersebut maka perlu adanya usaha untuk menggali clan meningkatkan potensi sumber-sumber pakan ternak. termasuk di dalamnya sumber-sumber protein hewanj lokal nasional baik yang berasal dari ternak maupun sumberdaya biologi yang potensial sebagai sumber protein hewanj (Sihombing. 1999). Sumberdaya yang dimaksud adalah hewari yang selama jni kurang diperhatikan seperti keong mas. bekicot. cacing clan sebagainva. Hewan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan untuk ternak yang mempunvai nilai gizi yang baik.

Di wilayah Kalimantan Timur banyak terdapat lumpur sawit. kepala udang. keong mas. tepung daun dan lain-lain . Sebagian besar dari bahan-bahan 179

(2)

Metode Percobaan

Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak Kelompok dengan tiga perlakuan. vaitu

PI = Pemeliharaan ayam buras dengan pakan standar petani . P2 = Pemeliharaan ayam buras dengan pakan yang menggunakan

komponen bahan pakan keong mas yang direbus.

P3 = Pemeliharaan ayam buras dengan pakan yang menggunakan komponen bahan pakan keong mas mentah.

180

MATERI DAN METODE

Temn lekms frmgsionol Non Penelin 2002

tersebut belum termanfaatkan. karena informasi/teknologi

peng-gunaan/pemanfaatannya belum banyak diketahui oleh peternak ayam. Maka dari kami mencoba mengadakan percobaan mengenai pakan alternatif untuk ayam buras pedaging yang menggunakan beberapa bahan baku lokal dengan salah satu sumber protein lokal yang berupa keong mas. Keong mas mempunyai kandungan gizi yang baik untuk dapat dimanfaatkan sebagi pakan ayam (Widyatmoko. 1996). Penelitian tentang bahan baku lokal seperti dedak. jagung. singkong. cangkang udang dan keong mas sudah dilakukan dan balk

untuk pakan ayam buras.

Penvusunan ransum dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di lokasi yang mempunyai kandungan nutrisi yang baik diasumsikan dapat meningkatkan bobot badan. konsumsi pakan dan konversi pakan . Kandungan nutrisi yang baik dan harganya yang tidak mahal akan memberikan nilai ekonomis yang tinggi terhadap usaha peternakan rakyat . Dengan ransum yang menggunakan komponen bahan pakan keong mas dapat menekan biaya pakan yang dikeluarkan dibandingkan dengan pakan komersial. Pengkajian ini dilaksanakan di lokasi petani dan bersama petani pula.

Kandang DOC berupa kotak yang dapat memuat 25 ekor DOC yang dilengkapi dengan pemanas/brooder selama 1-2 minggu. Bahan kandang panggung yang digunakan kayu dengan dinding papan dan kawat sehingga sirkulasi udara dapat berjalan baik. Tinggi dari tanah 75 cm sehingga kotoran yang jatuh tidak mengganggu kesehatan ayam .

Pakan yang digunakan yaitu PI (kontrol) untuk ayam umur 1-7 minggu berupa pakan komersial dan umur 8-13 minggu menggunakan pakan campuran komersial. dedak. sisa dapur dll . Pakan perlakuan P2 (keong mas rebus) dan P3 (keong mas mentah) komposisi bahannya sama yang membedakan hanya perlakuan keong masnya saja. yaitu antara yang di rebus dan diberikan mentah. Adapun komposisi pakan perlakuan P2 dan P3 yang digunakan dapat dilihat dalam tabel berikut

(3)

Tenni 7eknis f-un7;sional \on Penehn 2001

Petani kooperator/ulangan ada 4 (tiap petani kooperator terdapat 3 perlakuan) sehingga terdapat 12 plot/kotak terkecil. Populasi ayam tiap ulangan berjumlah 25 ekor.

Pakan yang cligunakan adalah campuran bahan yang terdapat pada Tabel 1 diatas. bahan berupa tepung atau butiran kecuali keong mas yang diberikan basah. Bahan pakan ditimbang menurut komposisi/persentase yang dibutuhkan. setelah itu dicampur sampai merata. Pencampuran dilakukan 2 minggu sekali untuk mencegah menurunnya kualitas pakan tersebut. Setelah itu disimpan ditempat yang kering clan diberikan ke petani kooperator untuk kebutuhan 1 minggu .

Pakan diberikan secara ad libitum clan air minum tersedia terus-menerus. Pakan kontrol (PI) umur 1-7 minggu menggunakan pakan komersial . Umur 8-13 minggu diberikan campuran pakan komersial . dedak. sisa dapur clan lain lain menurut selera petani kooperator. Pemberian pakan untuk perlakuan keong mas rebus (P2)clan keong mas mentah(P3)sama .

Tabel l . Bahan clan Kandungan Gizi Pakan Ayam Buras (baik Keong mas rebus atau keong mas mentah) .

Pakan starter diberikan secara ad libitum clan diukur konsumsinya tiap minggu. Pakan grower yang menggunakan keong mas dengan cara diperkirakan dulu kebutuhan untuk I minggu. kemudian untuk menentukan kebutuhan keong mas basah dikonversikan dari komposisi pakan sebesar 7% (berupa tepung keong mas/kering) dari campuran bahan. Kadar air keong mas sebesar 71,5% atau bahan kering sebesar 28.5%. sehingga kebutuhan keong mas, basah sebesar 3.5 kali dari keong mas kering (tepung). Adapun pengolahan keong mas rebus dengan cara : keong mas utuh (dengan

No . Bahan Pakan j Jumlah (%)

j Starter

(1-7 mr) (8-13Growerm~V)

1 Dedak 25 .9 33.92

2 Jagung 21 .35 38.08

3 Tepung TaLjioka 6 10

4 Tepum T-a: :rFVUdan 10.15 I I

5 BRl (Pakan Komersial) 36.6 0

6 Keong Mas 0 7

Kandungan Gizi

I Protein (%) 17 14.5

') Fnprcri MPtahnlic tiCknIN-al 77fN1 2600

3 _Ca (%)

4 P (%) 0.991 .25 0,8521 .02

(4)

cangkangnya) direbus selama 5 menit/setelah terlihat lendirnya keluar darj cangkangnya. Setelah itu dagingnya clikeluarkan darj cangkangnya. kemudian dicacah kecil-kecil . Sedangkan untuk keong mas mentah hampir sama prosesnya namun tanpa direbus dulu.

Parameter yang diamati

I . Bobot badan diukur setiap minggu

2 . Pertambahan bobot badan yaitu bobot badan akhir pengkajian dikurangi bobot badan awal (DOC).

3 . Konsumsi pakan yaitu pakan yang cliberikan clikurangi sisa pakan . diukur tiap minggu

4. Mortal itas/angka kematian juga diukur tiap minggu dalam persen

Setelah diperlakukan selama 13 minggu. avam buras yang diberi pakan PI (kontrol). P2 (pakan keong mas rebus) clan P3 (pakan keong mas mentah) menunjukkan pertumbuhan berat badan yang sama baiknya (Grafik 1). Sedangkan diutinjau dari segi biaya pakan P2 dapat menghemat 10.69 % clan P3 sebesar 12.97 % dibanding pakan kontrol . Sehingga terjadi penghematan biaya produksi untuk P2 sebesar 763 .5 rupiah clan P3 sebesar 926.5 rupiah per ekor selama pemeliharaan 13 minggu .

Tabel 2 . Data rata-rata konsumsi pakan. pertambahan bobot badan clan konversi

?vilai dengan huruf %ang sama (P>0.05).

182

HASIL DAN PEMBAHASAN

Temu Teknis Pungsional \,)n Peneliri 100=

pada baris ,ung sama menunjukkan nilai tidak berbeda nyata

Kandungan nutrisi pakan yang dipergunakan untuk starter yaitu protein 17 % clan energi 2700 kkal/kg clan untuk ayam grower sebesar 14.5 % protein dengan energi 2600 kkal/kg. Hal ini sependapat dengan Creswell (1979) dalam Kurtini (1995). untuk kondisi seperti Indonesia akan lebih menguntungkan

I!raian Kontrol keong masPakan rebus Pakan keong mas mentah Koetisien keragama n Rata-rata bobot badan/ekor 1 3 900.40" 1018.42;' 1005.14' 11 .4 minggu (gram )__ _ _

Rata-rata pertambahan bobot badan _. 969.15'- 987.42' 947.14'' 11 .7 13 mg (gram)

Rata-rata konsumsi pakan/ekor 4158.07 3964.17 4022.69' 6.8 (gram)

Kong ersi pakan 5.02' 4.06' 4.120 12.8

(5)

Temn Teknis Fungsionut .\'on Penehn 2011

kalau memberikan ransum dengan tingkat energi medium. yaitu sekitar 2500-3000 kkal/kg ransum. Imbangan protein (14. 15 . 16 %) dengan energi (2700 clan 2900 kkal/kg). keseimbangan protein clan energi dapat dicerna memberikan pertambahan berat badan lebih tinggi.

Menurut Sinurat (1999). kebutuhan zat gizi ayam buras umur 1 sampai 12 minggu yaitu energi metabolic 2600 kkal/kg. Protein 15-17 %. kalsium 0.9 %. phospor 0.45 % clan lisin 0.87 % . Kandungan gizi pakan yang digunakan dalam pengkajian ini sesuai dengan pendapat Sinurat tersebut bahkan energi metabolic masih lebih tinggi serta kalsium clan phospor juga lebih tinggi. Dengan terpenuhinya kandungan gizi tersebut pertumbuhan ayam buras dapat terpenuhi.

Data pertambahan bobot badan disajikan dalam Tabel 3 . Rata-rata pertambahan bobot badan selama 13 minggu PI (kontrol) sebesar 869.15 gram. P2 (Pakan dengan keong mas rebus) 987.42 gram clan P3 (Pakan dengan keong mas mentah) sebesar 947.14 gram . Pertambahan berat badan yang sama menunjukkan ayam dapat memanfaatkan pakan dengan baik untuk tumbuh.

Pertambahan bobot badan hasil penelitian ini masih lebih tinggi dibanding hasil penelitian Wafiatiningsih (1999) sebesar 776.5 gram . Jika clihitung pertambahan bobot badan pada umur 12 minggu untuk PI sebesar 818.91 gram. P2 sebesar 917.1 gram clan P3 sebesar 863.15 gram. hasil ini hampir sama dengan penelitian Gunawan et. u/. ( 1998) sebesar 891 .36 gram . tetapi dengan kandungan gizi yang lebih besar yaitu ayam umur 1-21 hari dengan protein 21%. energi 3000 Kkal/kg: umur 22-42 hari dengan protein 19%. energi 2900 kkal/kg: umur 43-84 hari dengan protein 17% clan energi 2900 kkal/kg. . Pertambahan bobot baclan yang baik ini memberikan indikasi kebutuhan pakan tercukupi untuk pertumbuhannya clan ayam buras dalam mencerna pakan dapat berjalan balk. dapat dikatakan daya cerna pakan sama. Pemberian pakan menggunakan keong mas balk yang direbus maupun yang mentah tidak memberi efek negatif terhadap pertumbuhan ayam . Menurut Sinurat (1999) keong mas dapat digunakan dalam ransum Broiler sebesar 4 %. Pada pengkajian ini digunakan keong mas balk yang direbus ataupun yang mentah sebesar 7 %.

Walaupun pertambahan bobot badan sama tetapi dari perhitungan finansial penjualan ayam per ekornya lebih tinggi . PI dengan bobot badan 900.4 kg terjual dengan harga 13 .506 rupiah. sedangkan P2 dengan bobot badan 1018.42 kg terjual dengan harga 15 .276.3 rupiah clan P3 bobot badan 1005.14 kg dengan harga 15 .077.1 rupiah dengan harga per kilogram Rp. 15 .000. Penjualan yang lebih tinggi ini peternak menclapat keuntungan yang lebih dibanding dengan-penjualan ayam dengan pakan kontrol (P1).

Konsumsi Pakan

Selama pengamatan ayam buras perlakuan kontrol mengkonsumsi lebih banyak pakan (4158.07 gram/ekor) daripada ayam perlakuan keong mas rebus

(6)

dan keong mas mentah (3964.17 dan 4022.69 gram/ekor). tetapi hasil perubahan statistik tidak berbeda nyata.

18 4 1100 1000 900 800 700 _w 600 0 500 a ° 400 m 300 200 100 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Waktu (minggu)

l'enni 7eknis Fangsional \on Penelin ?00=

--H-P1 f-P2

A-P3

Grafik I . Bobot Badan Ayam Buras Sampai Umur 13 Minggu .

Jika konsumsi pakan diukur pada umur 12 minggu PI mengkonsumsi pakan 3568.17 gram. sedang P2 clan P3 sebesar 3372.89 dan 3429.87 gram . Konsumsi pakan ini hampir sama dengan yang dilaporkan Gunawan dkk. (1998) sebesar 3409 gram tetapi dengan kandungan gizi yang lebih tinggi dan Iskandar dkk. (1998) sebesar 3245 gram . Hal ini menandakan pakan yang digunakan dalam percobaann ini sudah cukup baik untuk pertumbuhan dibanding penelitian Gunawan yang menggunakan kandungan gizi yang lebih tinggi . Hal MI dapat teriadi karena ayam dalam mengkonsumsi pakannya terbatas pada kapasitas alat pencernaannya dan kemungkinan kebutuhan nutrisi dalam ransum sudah mencukupi .

Pada pemberian pakan menggunakan keong mas tidak menurunkan konsumsi pakan ayam dan mempunyai palatabiftas yang sama dengan pakan yang lain. Hal ini merupakan indikasi vang baik untuk memanfaatkan keong mas sebagai pakan ayam dimana selama in[ keong mas merupakan hama tanaman padi . Sehingga kerusakan tanaman padi dapat dikurangi dengan memanfaatkan keong mas tersebut .

Pada minggu ke 10 (P2 dan P3). teriadi perubahan pakan dari pakan starter ke pakan grower. Perubahan pakan menyebabkan ayam mengkonsumsi pakan lebih rendah disebabkan keong mas masih berupa butiran yang agak besar sehingga ayam belum terbiasa dengan pakan tersebut. Pada minggu ke-ll ayam sudah terbiasa dengan pakan yang diberikan sehingga dapat mengkonsumsi pakan hampir sama dengan pakan kontrol . Penurunan konsumsi

(7)

6(1(1 51111 1511 1o(I 35(I 31111 = ;() _-l1111 15o IOo ;11 n Mortalitas

Ienm Iekni .e Fungscnnal \on Peneliri=002

pakan tersebut tidak menyebabkan penurunan pertambahan bobot badan (hal ini dapat dilihat pada (Grafik I ) .

Graft 2 . Konsumsi Ayam Buras Sampai Umur 13 Minggu.

I _ 1 h 7 9 1) 10 11 1 1 13

Minggu

-0 P I -.~ P2 ~- P3

Sedangkan ditinjau dari segi biaya pakan P2 dapat menghemat 10.69 dan P2 sebesar 12.97 % dibanding pakan kontrol . Dengan demikian terjadi

penghematan biaya produksi untuk P2 sebesar 763.5 rupiah dan P3 sebesar 926.5 rupiah per ekor selama pemeliharaan 13 minggu.

Mortalitas ayam selama percobaan menunjukkan angka yang tinggi yaitu PI = 25 %. P2 = 35 % dan P3 = 31 %. Dari analisis statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata dari ketiga perlakuan itu. Kematian yang tinggi pada awal kegiatan . yaitu pada minggu pertama sampai ketiga (dapat dilihat pada (Grafik 3) diduga karena mutu bibit yang jelek. Pada minggu selanjutnya penyebab kematian adalah tingkah laku dari ayam yang suka mematuk-matuk temannya dalam satu ulangan sehingga terlihat banyaknya luka pada sayap dan punggung. Perilaku tersebebut dilaporkan oleh Wood-Gush (1992) yang disitasi Iskandar. dkk (1998) yaitu ayam dengan tingkatan tinggi akan mematuk tingkatan di bawahnya dan juga tingkatan sedang mematuk tingkatan rendah. Bagaimanapun juga kanibafsme ini menyebabkan kematian ayam namun pencegahan dilakukan dengan mengeluarkan ayam yang dipatuki dan kemudian mengobatinya .

(8)

Tabel 3. Analisa finansial Usaha Ternak Avam Buras Selama 3 Bulan (Rp/ekor).

4 n 7 8 1) In II I- 13 waktu i mmeau i

/emit leknis hingsional A-on Penelitt 2002

Grafik 3 . Mortalitas Ayam Sampai Umur 13 Minggu .

Perlakuan

13 1 Pakan P? I Pakan P3

Dart Tabel dapat dilihat besarnya biaya pakan pada kontrol (PI ) karena mahalnya pakan komersial dan konsumsi pakan yang lebih tinggi untuk per ekor selama pemeliharaan 13 minggu dibanding dengan pakan keong mas rebus dan keong mas mentah yang mengkonsumsi pakan dan harga pakan yang lebih rendah . Dari penjualan ayam penerimaan P2 dan P3 lebih tinggi karena bobot badan yang lebih tinggi dengan harga per kilogramnya sama yaitu RP . 15 .000 . (lihat lampiran) Pengeluaran (Rp) Biaya Ietap - Penyusutan kandangiperalatan 611(1 680 I 650 Biaca Variabel Bibit ±(X)() 3000 3(X)0 Pakan 7142 .4 6378 .9 6215 .9 Obat-obatan 2511 250 250 Ienaga keria I IW 1175 1125 Total Pengeluaran 12117.4 - -11433 .9- 11240.9 Penerimaan

- Bobot badan ayam (kg ) 900.40 1018 .42 1005 .14 - Harga jual Rp 15000/kg

Harga jual ayam 13506 15276.3 15077.1

Hargajual kotoran 125 125 125

Total Penerimaan 13631t15401 .3 15202.1

keuntungan 1 B-A) (Rp/Fkor) 1513 .6 3967 .4 3961 .2

(9)

KESIMPULAN

Setelah 13 minggu, ayam buras yang diberi pakan keong mas rebus memiliki pertambahan bobot badan lebih baik clibandingkan pemberian keong mas mentah clan kontrol .

Rata-rata pertambahan bobot badan untuk kontrol (PI). keong mas rebus (P2) clan keong mas mentah (P3) masing-masing : 869.15 gram. 987.42 gram clan 947,14 gram . Konsumsi pakan (gram/ekor) masing-masing 4158.07 (PI). 3964.17 (P2) clan 4022.69 (P3)

Hasil analisa usaha menunjukkan bahwa walaupun perlakuan keong mas rebus memiliki biaya input cukup tinggi di banding keong mas mentah, namun memiliki keuntungan tertinggi yakni Rp . 3967.4 dibanding keong mas mentah Rp. 3961 .2 clan kontrol Rp . 1513 .6.

DAFTAR BACAAN

Temv Teknis Fungslonal ion Penelin ?Ofl:

Creswell D.C .. clan B . Gunawan . 1982. Ayam-Ayam Lokal Di Indonesia Populasi Dan Sifat Produksi Di Desa Di Jawa Barat. Balitnak . Bogor. Dinas Peternakan. 1999 . Statistik Peternakan 1998 . Dinas Peternakan

Dati . I Propinsi Kalimantan Timur. Samarinda.

Gunawan B .. D. Zaenuddin. T. Sartika. clan Abubakar. 1998 . Persilangan Ayam Pelung Jantan Dengan Buras Betina Untuk Meningkatkan Ayam Buras Pedaging. dalam Prosiding Seminar Nasional Peternakan Dan Veteriner. jilid 1 . halaman 348-354 . Bogor.

Iskandar S. . Desmayanti Z. . S. Sastrod1hard"o. T . Sartika. P . Setiadi . clan T. Susanti. 1998 . Respon Pertumbuhan Ayam Kampung Dan Ayam Silangan-Pelung Terhadap Ransum Berbeda Kandungan Protein. Jurnal Ilmu Ternak Dan Veteriner volume 3 nomor 1 halaman 8-14 .

Bogor.

Karokaro S .. Simon E . . Artana M . clan Junjungan S . 1995 . Introduksi Usaha Ternak Ayam Buras di Lahan Usaha Petani Tanaman Pangan Kabupaten Tapsel . Dalam Jurnal Penelitian Peternakan Sungei Putih (J PPS) . Vol . 1 No . 5 Hal . I-10.

halaman 228-232. Bogor.

Sihombing D.T.H.. 1999. Satwa Harapan I . Pustaka Wirausaha Muda Bogor. Kurtini T. . 1995 . Pengaruh Imbangan Energi Protein Ransum Terhadap

Penampilan Ayam Buras Selama Periode Pertumbuhan. dalam Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Peternakan.

(10)

remit 7eknis hmgsionul .\on Nenelm ?00=

Sinurat AR . 1999. Penggunaan Bahan Pakan Lokal Dalam Pembuatan Ransum Ayam Buras. Wartazoa volume 9 nomor I halaman 12-20. Bogor.

Widyatmoko A . . 1996. Studi Pemanfaatan Ulat Sutra (Bombyx mori Linn). Keong Mas (Pomacea sp .) dan Ampas Tahu Dalam Ransum Broiler dengan Beberapa Peubah . Skripsi . Fakultas Peternakan Institut

(11)

Lampiran _ _ Tenro lekni .c hnngslonol ion Penelin2002

Tabel 4. Data Rata-Rata Bobot Badan Ayam Buras .

Min u Sukatinah Jami' Sumiati Lem ake

Kontrol (PI) dalam

189 (1 1 3 4 5 6 7 8 9 10 1 I 12 13 29 .60 44.79 77 .080

I

135 .87 186.96 269.56 308.70 413.04 508.70 510 .87 591 .30 769.56 860.87 956.52 32.00 37.511 66 .07 100.00 i 150.()0 222 .73 300 .00 422 .73 I 554.45 663.64 827.27 972.73 1118.18 1190.91 34 .01 53 .04 92.61 153 .26 263 .04

I

347.83 478.26 560.87 609.09 643 .18 600.00 709.09 776.19 804.76 29.00 39 .40 58 .70 103.33 157.62 224 .29 321 .43 454.76 511 .90 578.57 576.19 592 .86 645 .00 649.00

Pakan Keon_ " . - " " dram.

0 29.00 1 31 .00 ;4 .00 30.00 1 35 .00 35 .00 42 .29 43.96 52 .17 55.()(1 66.67 70.91 3 113.64

I

96 .15 117.50 107.50 4 136 .36 168.75 197 .50 177..17 _, 200.00 ,~__(J.x3 265 .00 _67 .267.89 6 '60.00 29 .83 ~ 372.50 3 .. .63 7 355.56 420 .83 485.00 457.89 8 394.44 550.00 550 .00 550.00 9 500.00 666.67 684 .21 671 .05 10 572 .20 808.30 752 .63 733.33 11 709.33 9x3 .33 816.67 882 .35 12 768.42 1109.30 933 .33 982 .35 13 847.37 ~ 1208.30 1000.00 1018.00 Pakan Keon;: " . 29 .00 . . " dram . () 32 .00 34.0(1

F

29.00 1 33 .011 36.25 40 .60 40.43 56.52 60.94 72 .00 63 .16 3 122.62 108.33 119 .00 103 .53 4 159.52 166.67 187 .50 151 .18 5 204 .76 '40.0() 250.1)11 225.29 6 275 .00 3113 .33 335.42 318 .75 7 330.00 4411 .011 ! 437.50 443 .33 8 426.32 570.00 470.83 530.00 9 468.42 706.67

I

539.13 660.00 11) 552 .60 833.30 673 .91 746.67 11 684 .21 1006 .70 736.36 850 .110 12 778.45. 1126.70 750.00 921 .43 13 877.77 1246.70 931 .82 964.28

(12)

Lampiran _ Temit Teknis Fnngsional Aon Penelm 2002 Tabel 5 . Data Rata-Rata Konsumsi Ayam Buras (gram) .

Mme -~u Sukatinah Jami' Sumiati Lempake

Pakan Kontrol (PI) dalam -ram .Il _

1 60.42 11.75 58.70 29.60 2 93 .75 83 .93 128.48 58.70 3 147.83 141 .67 173.91 138.10 4 173 .91 I 241 .67 "'28.26 141 .43 5 152.17 295 .45 260.x7 203.33 6 217.39 318 .18 260.x7 252.x6 7 217.39 418 .18 260.87 295 .71 8 304.36 403 .84 345.29 476.19 9 336.41 454.54 405.73 484.52 111 420.65 545.45 424.55 526.19 11 450.00 523.41 544.12 433 .33 12 503.50 563 .81 532 .41 500.00 13 539.12 628.41 566.67 625.40

Pakan KeonN Mas Rebus (P2) dalam ram.

Il 1 51 .110 44 .011 47 .71 40.00 2 86 .96 91 .67 142.86 81 .14 3 114.77 1119.62 127.50 118.00 4 127 .27 195 .83 200.00 157.37 5 175 .00 241 .67 228 .75 236.84 6 165.00 91 .67 300 .00 76.84 7 263.16 3511 .01 3011.00 353 .16 8 355.50 416 .67 350.00 407.89 9 4115.56 -125.011 4111.110 506.32 111 314.83 -,39.8, 399.92 431 .50 i 1 I 451 .71 340.611 498.93 511 .15 12 379.26 -500.33 564.22 564 .55 13 490.48 541 .33 649.67 6x3 .62

Pakan Keon Mas Mentah (P3) dalam ram .

Il 1 37.411 28.75 44.40 25 .65 2 81 .52 76.56 127 .00 78 .95 3 82.14 1116 .67 138.00 164.71 4 1411.48 1x6.67 166.67 153 .53 5 166.67 193.33 204.17 261 .76 6 231 .25 233.33 2511.00 340.63 7 2511.00 3x6.67 250.00 437.33 8 321 .05 436.67 291 .67 526.67 9 350.00 4811.1111 371 .39 629.33 1 0 294 .66 358.17 466.28 371 .50 1 1 501,13 41 3 .93 533 .78 490.60 12 518.91 513 .33 .164.73 541 .43 13 598.00 545.511 649.59 578.21 j

Gambar

Tabel l . Bahan clan Kandungan Gizi Pakan Ayam Buras (baik Keong mas rebus atau keong mas mentah) .
Tabel 2 . Data rata-rata konsumsi pakan. pertambahan bobot badan clan konversi
Grafik I . Bobot Badan Ayam Buras Sampai Umur 13 Minggu .
Grafik 3 . Mortalitas Ayam Sampai Umur 13 Minggu .
+3

Referensi

Dokumen terkait

Frekuensi dan waktupemberian pakan yang berbeda pada ayam broiler sampai umur lima minggu tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot

Pengaruh Penambahan Tepung Daun Pepaya (Carica Papaya L. Less) Dalam Pakan Komersial Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Berat Badan Dan Konversi Pakan Pada Ayam

Hasil penelitian menunjukkan penggantian pakan komersial dengan kombinasi tepung daun mengkudu dan tepung daun pepaya dapat menurunkan konsumsi pakan, meningkatkan pertambahan bobot

Perbedaan yang sangat nyata pada faktor perlakuan perbedaan awal waktu pemberian pakan pasca menetas terhadap konsumsi pakan sejak minggu pertama pemeliharaan

Penggantian ransum komersial ayam broiler dengan ransum komersial ayam buras dan jagung untuk ayam kampung umur 4 – 9 minggu dapat dilakukan hingga 40%

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi telur, berat telur, konsumsi dan konversi pakan, ayam ras yang diberikan kerabang telur dalam pakan antara perlakuan PI, PII

Pengaruh penggunaan bahan pakan konsentrat sumber protein terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan pada domba Ekor Gemuk.. Skripsi

Variabel yang diamati dalam penelitian adalah sebagai berikut 1 Konsumsi pakan harian gram/ekor/hari diukur dari selisih jumlah pakan yang diberi pada awal minggu dengan sisa pada akhir