• Tidak ada hasil yang ditemukan

Limbah Sawit Kini Bebas B3. Limbah Sawit Kini Bebas B3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Limbah Sawit Kini Bebas B3. Limbah Sawit Kini Bebas B3"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

05.09 12.31 15.41 18.34 19.43

Ayat Hari Ini

Ayat Hari Ini

Ayat Hari Ini

Ayat Hari Ini

Ayat Hari Ini

BACA HAL-7

Mimbar

Mimbar

Mimbar

Mimbar

Mimbar

Syiar Islam

Syiar Islam

Syiar Islam

Syiar Islam

Syiar Islam

BACA HAL-7 HENDRI SEPTA

saat meninjau kondisi pemukiman warga yang berada di tepi pantai tepatnya di belakang Taman Makam Pahlawan Lolong, Kelurahan Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara.

BACA HAL-7

GENANGAN AIR DI LOLONG

Hendri Septa: Carikan Solusi

Padang, Khazanah Padang, Khazanah Padang, Khazanah Padang, Khazanah

Padang, Khazanah- Seusai mendapatkan informasi dari warga, Plt Wali Kota Padang Hendri Septa langsung sigap dan bergegas meninjau kondisi pemukiman warga yang berada di tepi pantai tepatnya di belakang Taman Makam Pahlawan Lolong, Kelurahan Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara.

“Peninjauan ini adalah jawaban yang kita janjikan kepada warga di sini. Bagaimana kita lihat

memang perlu dilakukan pembenahan untuk riol atau saluran air di sini. Saat sekarang kondisinya memang cukup memprihatinkan, hal itu dikarenakan dari tersumbatnya saluran air dikarenakan beberapa hal. Terutama kondisi riolnya memang cukup kecil dan tertimbun rerumputan liar sehingga aliran airnya menjadi tidak lancar. Akibat dari itulah kawasan dari dua RT yakni RT 03 dan RT 04 di RW 02

WALHI PROTES KEBIJAKAN PEMERINTAH

Limbah Sawit Kini Bebas B3

Limbah Sawit Kini Bebas B3

Limbah sawit, yang kini dinyatakan bukan termasuk kategori bahan bebahaya (B3)

Keputusan pemerintah mengeluarkan limbah penyulingan kelapa sawit atau spent bleaching earth (SBE) dari kategori bahan berbahaya dan beracun (B3) dikritik pegiat lingkungan hidup karena disebut mengorbankan hak masyarakat dan lingkungan hidup.

Jakarta, Khazanah Jakarta, Khazanah Jakarta, Khazanah Jakarta, Khazanah

Jakarta, Khazanah — Manajer Kampanye Pangan, Air, dan Ekosistem Esensial di Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), Wahyu Perdana, menilai dengan dikeluarkannya limbah

sawit dari kategori B3 maka perusahaan bisa lepas dari jerat hukum jika terjadi pencemaran.

Tapi kalangan pengusaha kepala sawit mengklaim limbah yang berbentuk tanah

dan mengandung kadar minyak di bawah tiga persen itu tidak beracun dan bisa dimanfaatkan untuk bahan bangunan. Sementara pemerintah memastikan pengawasan terhadap limbah tersebut

akan tetap dilakukan dan jika terjadi pelanggaran akan diseret secara hukum. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

(KLHK), Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan limbah kelapa sawit yang dikeluarkan dari kategori bahan berbahaya dan beracun adalah jenis SBE atau spent bleaching earth.

PRESIDEN JOKO WIDODO

“Saya tak

Berniat 3X”

Jakarta, Khazanah — Jakarta, Khazanah — Jakarta, Khazanah — Jakarta, Khazanah —

Jakarta, Khazanah — Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan sikapnya bahwa dirinya adalah presiden yang dipilih langsung oleh rakyat Indonesia berdasarkan konstitusi. Oleh karena itu, pemerintahannya akan berjalan tegak lurus dengan konstitusi tersebut.

“Apalagi yang harus saya sampaikan? Bolak-balik ya sikap saya tidak berubah,” ujar Jokowi dalam pernyataannya di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/3/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menegaskan sama sekali tak memiliki niat untuk menjadi presiden tiga periode. Undang-Undang Dasar 1945 telah mengatur masa jabatan presiden selama dua periode berturut-turut yang tentunya harus dipatuhi bersama.

PARIWISATA DAERAH

Sumbar Bentuk

19 Destinasi

Unggul

PENEMBAKAN DI

PEKANBARU

AP Ditangani

Propam Polres

Padang Panjang

Padang, Khazanah Padang, Khazanah Padang, Khazanah Padang, Khazanah

Padang, Khazanah – Kasus penembakan terhadap seorang perempuan oleh anggota Polres Padang Panjang yang terjadi di Pekanbaru Riau akhir pekan lalu sudah ditangani oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam).

“Masalahnya sudah ditangani oleh Divpropam dan ditindaklanjuti oleh Propam Polres Padang Panjang,” kata jurubvicara Polda Sumbar, Kompes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto kepada pers kemarin di Padang. Menurut Satake, Divpropam sudah memerintahkan Propam Polres Padang Panjang untuk menangani kasus itu, agar bisa lebih terang benderang. Namun menurutnya sejauh ini masih dalam batas praduga tak bersalah. Menjawab pertanyaan, soal penahanan Brigadir AP yang dilakukan Polresta Pekanbaru, Satake mengatakan bahwa Propam Polres Padang Panjang sudah berangkat ke Pekanbaru untuk berkoordinasi dengan Propam Polresta Pekanbaru.

Ia menyebutkan bahwa proses hukum terhadap Brigadir AP terdiri dari dua bagian. Yang pertama proses hukum penembakan itu sendiri dan yang kedua proses etik. “Jadi diselesaikan dulu proses pidananya di

Wisata kuliner, misalnya ampiang dadiah terdapat di Padang Panjang, Bukittinggi, Tanah Datar dan Payakumbuh

Padang, Khazanah Padang, Khazanah Padang, Khazanah Padang, Khazanah

Padang, Khazanah — Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) segera membentuk 19 destinasi wisata unggulan provinsi sebagai tindak lanjut misi di bidang kepariwisataan oleh gubernur dan wakil gubernur Mahyeldi Ansharullah-Audy Joinaldy.

“Melalui misi tersebut maka tiap kabupaten atau kota yang ada di Sumbar mengusulkan satu destinasi sebagai destinasi wisata

MSI – PWI BERSEPAKAT

Sudah Waktunya Adinegoro

Jadi Pahlawan Nasional

Djamaloeddin Adinegoro (kiri), direktur Aneta yang baru, disambut v.d. Boogaardt, direktur Aneta lama, dan B.M. Diah dari harian Merdeka, di lapangan terbang Kemayoran, Jakarta

(FOTO: Mimbar Indonesia No. 40, 6 Oktober 1951)

Padang, Khazanah Padang, Khazanah Padang, Khazanah Padang, Khazanah

Padang, Khazanah – Tiap kali menyebut sejarah pers nasional, maka nama Adinegoro selalu disebutkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan pers nasional.

Perayaan Tamat Kaji

Tradisi Minangkabau

Bukittinggi, Khazanah — Pagi itu suasana semarak begitu terasa di daerah Lambah Tangah, Ampek Angkek, Sumatra Barat. Derap langkah

Bersabar

Saat Disakiti

Oleh: K.H. A. Mustofa Bisri

Salah satu hak asasi manusia paling asasi adalah keyakinan. Kita bisa mengajak orang untuk meyakini apa yang kita yakini, tetapi tidak bisa memaksanya. Nabi Ibrahim as dengan segala

Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi

orang-orang yang bertakwa. Tidak-kah kamu mengerti?

(QS Al An’am: 32) BACA HAL-7 BACA HAL-7 BACA HAL-7 BACA HAL-7

JOKO

WIDODO

BACA HAL-7

(2)

2

SELASA, 16 MARET 2021 SELASA, 02 SYA’BAN 1442 H

DI SEJUMLAH MASJID

Pemko Pasang 16 Wifi Gratis

Padang, Khazanah— Padang, Khazanah— Padang, Khazanah— Padang, Khazanah— Padang, Khazanah— Sebanyak 16 wifi gratis dipasangkan di sejumlah masjid yang ada di Kota Padang, sejalan dengan program free net atau masjid digital dari Dinas Komunikasi dan Informatika

(Diskominfo) Kota Padang. Kepala Diskominfo Kota -Padang Rudy Rinaldy menjawab Khazanah di Padang, Sabtu (13/ 3) mengatakan, pemasangan wifi gratis ini yaitu di masjid-masjid yang berada di Padang Selatan, Surau Gadang, Bungus Selatan, Lubuk Buaya, Padang Besi, areal Pasar Belimbing dan Batung Taba. Serta masih ada 2 masjid yang dipasang wifi yang diperluas untuk dijangkau oleh warga sekitarnya yaitu di Lubuk Lintah dan Tunggul Hitam.

“Melengkapi program masjid

digital, sub program GEBUnet di 3 masjid ikut membantu menye-barluaskan internet gratis bagi masyarakat. Salah satunya dibantu oleh PT Tower Bersama Grup yg bergerak di bisnis seluler,” kata Rudy.

Ia mengungkapkan, awalnya program ini dimaksudkan untuk membantu anak-anak sekolah yang kesulitan ketika harus belajar daring. Masjid dapat dijadikan tempat untuk belajar daring karena berlokasi di kawasan permukiman warga.

“Upaya ini sangat efektif membantu proses belajar daring,

sampai suatu ketika pemerintah membantu paket data anak-anak sekolah,” tambahnya.

Rudy juga mengatakan, bu-kan berarti fungsi masjid sebagai pusat kegiatan akan hilang. Cukup banyak kegiatan di masjid yang ditunjang oleh tersam-bungnya aliran internet yang memudahkan dalam menggali informasi dan ilmu pengetahuan. “Kita menginginkan ke depan masjid bisa menjadi pusat belajar dan melahirkan pengurus masjid yang melek teknologi dengan adanya wifi gratis,” tukasnya.

Ia berharap, dengan adanya wifi gratis ini menjadi inspirator pencari ilmu bagi anak-anak yang belajar ilmu agama di masjid dan dilakukan dengan secara digital. Tidak lagi hanya menga-ndalkan mendapatkan ilmu aga-ma dari cara-cara konvensional, tapi sudah dipadukan dengan cara-cara digital.

Masyarakat yang berada di sekitar masjid juga dapat meman-faatkan internet tersebut secara optimal untuk kemajuan usa-hanya. Misalnya mempromosikan produk-produk UMKM mereka

RUDY RINALDY

secara digital, selain masih dilakukan secara konvensional juga.

“Jika fasilitas wifi gratis ini dapat dimanfaatkan secara optimal, maka perekonomian masyarakat sekitar masjid akan mampu terangkat,” harapnya.

Rudy mengimbau kepada pengurus masjid untuk mengin-formasikan password wifi masjid tersebut kepada siapa saja yang membutuhkan. Sehingga peman-faatan internet tersebut dapat dilakukan secara optimal oleh seluruh warga. inoval ageslyinoval ageslyinoval ageslyinoval ageslyinoval agesly

DALAM RAPAT PARIPURNA DPRD

Wali Kota Bukittinggi Hantarkan Rancangan Awal RPJMD

Bukittinggi, Khazanah Bukittinggi, Khazanah Bukittinggi, Khazanah Bukittinggi, Khazanah Bukittinggi, Khazanah-- Wali Kota Bukittinggi Erman Safar menyampaikan penyusunan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kota Bukittinggi tahun 2021-2026 disusun secara paralel dengan penyusunan RKPD Kota Bukittinggi tahun 2022. Secara umum, substansi pada penyusunan RPJMD 2021-2026 merupakan penjabaran umum visi, misi dan program unggulan Kota Bukittinggi lima tahun kedepan. Visi Kota Bukittinggi tahun 2021-2026, menciptakan “Bukittinggi Hebat”, berlandaskan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah. Penjabaran Visi itu ada dalam tujuh misi, hebat sektor peningkatan ekonomi kerakyatan, hebat dalam sektor pendidikan, hebat sektor kesehatan dan lingkungan, hebat dalam sektor kepariwisataan, seni budaya dan olahraga, hebat dalam tata kelola pemerintahan, hebat dalam sektor sosial kemasyarakatan dan hebat dalam sektor pertanian.

“Visi misi dan program unggulan tersebut, diterjemahkan ke dalam arsitektur perencanaan pembangunan daerah, berupa tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan serta indikasi program perangkat daerah. Semua

USTADZ MUHAMMAD SIDDIQ:

Hindari Paham Terorisme dan

Radikalisme di Sumbar

Padang, Khazanah Padang, Khazanah Padang, Khazanah Padang, Khazanah Padang, Khazanah— Pimpinan Perguruan Islam Darussalam Pondok Thafidz Quran, Ustadz Muhammad Siddiq, Lc, MA, mengimbau kaum muslimin dan masyarakat Sumbar untuk selalu bersama dan menjaga kebersamaan, persatuan dan diformulasikan ke dalam dokumen

RPJMD yang terdiri dari 9 BAB,” jelasnya.

Rancangan awal ini, lanjut Wako, memang belum sempurna. Namun, setelah selesai, akan dilanjutkan dengan menyusun rancangan RPJMD yang nantinya juga akan ada penyempurnaan melalui musrenbang RPJMD.

Ini disampaikan Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dalam rapat paripurna, di gedung DPRD Bukittinggi, Senin (15/3) dalam agenda hantarkan secara resmi rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bukittinggi tahun 2021-2026.

Sedangkan Ketua DPRD Kota Bukittinggi, Herman Sofyan, menjelaskan, rancangan awal RPJMD merupakan salah satu tahapan dalam proses penyusunan Perda tentang RPJMD tahun 2021-2026, yang akan menjadi pedoman dalam pembangunan Kota Bukittinggi lima tahun kedepan.

“Rancangan awal RPJMD tahun 2021-2026 ini, akan segera dibahas bersama antara Pemerintah Kota dan DPRD Kota Bukittinggi. Nantinya hasil pembahasan akan disepakati dalam nota kesepakatan bersama,” ujarnya.  Iwin SBIwin SBIwin SBIwin SBIwin SB

Komite II DPD RI Beberkan Permasalahan UU SP3K

Jakarta, Khazanah— Jakarta, Khazanah— Jakarta, Khazanah— Jakarta, Khazanah— Jakarta, Khazanah— Komite II DPD RI akan mengajukan usul inisiatif Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan atas UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Perta-nian, Perikanan, dan Kehutanan (SP3K), disebabkan Berdasarkan identifikasi permasalahan yang telah dihimpun oleh Komite II DPD RI, terdapat beberapa perma-salahan terkait dengan UU terse-but.

Wakil Ketua Komite II DPD RI Abdullah Puteh menjelaskan UU SP3K terdapat poin penting mengenai perlunya membangun kelembagaan penyuluhan di daerah. Namun, hal tersebut dinilai tidak sejalan dengan lahirnya UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Pemda). “UU Pemda justru tidak mem-perkenankan adanya Badan Ko-ordinasi Penyuluhan dalam satuan kerja pemda,” ucapnya saat Rapat Dengar Pendapat dalam rangka Pembahasan RUU inisiatif tentang Perubahan atas UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehu-tanan di Gedung DPD RI, Jakarta, Senin (15/3).

Senator asal Aceh itu menambahkan bahwa dalam UU

Pemda, penyuluhan perikanan dikembalikan ke pusat, sementara penyuluhan kehutanan ke pro-vinsi. “Selain itu penyuluhan pertanian menjadi tanggung jawab semua level secara kon-kurensi,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komite II DPD RI Bustami Zainudin menilai penyuluhan pertanian, kehutanan, dan peri-kanan merupakan keniscayaan. Menurutnya ada 80 ribu lebih desa di Indonesia, maka setidak-nya satu orang per desa bisa menjadi penyuluh dengan biaya dari dana desa.

“Jika satu orang untuk satu desa seharusnya bisa meng-gunakan dana desa. Tidak besar biayanya,” sarannya.

Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komite II DPD RI Hasan Basri menjelaskan keku-rangan penyuluh memang men-jadi ‘PR’ bersama. Apalagi saat ini jumlah penyuluh sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah petani. Akibatnya tingkat produk-tivitas tidak maksimal, sehingga kebijakan impor bahan pangan sering dilakukan. Dan hal tersebut diperparah dengan dicabutnya perpres penyuluh.

“Kita mau mengubah UU

SP3K namun pemerintah menca-but perpresnya. Selain itu, UU Pemda juga harus direvisi. Jika tidak, sama saja,” jelas dia.

Anggota DPD RI asal Jawa Tengah Denty Eka Widi Pratiwi mengatakan kondisi penyuluh di Jawa Tengah kebanyakan dari swadaya. Ia juga menjelaskan saat berdialog dengan penyuluh memang dibutuhkan petani milenial.

“Kita itu sangat menanti-nanti petani milenial. Memang kita harus menjawab tantangan pada masa era revolusi industri 4.0 ini yaitu dengan petani milenial,” paparnya. Selain itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perik-anan Rifky Effendi Hardijanto menjelaskan kendala dan tan-tangan pasca UU Pemda yaitu singkronisasi dan sinergitas penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan tidak berjalan baik. “Selain itu kualitas dan kuan-titas penyuluh perikanan profe-sional kurang memadai,” ujarnya. Komite II juga melakukan rapat dengan tema yang sama dengan narasumber dari akademisi di siang harinya. Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia IPB

Sumardjo yang hadir dalam rapat tersebut, menilai kelembagaan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) perlu dikuatkan melalui komitmen anggaran dan dukungan infrastru-ktur pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Ia juga mendorong adanya penguatan integrasi dan sinergitas penyu-luhan di tingkat BPP untuk berfungsi secara lintas sektor.

“Idealnya semua penyuluh itu di BPP, pertanian atau peternakan, sehingga bisa berbagi informasi. BPP juga difungsikan sebagai center of excellence bagi inovasi berkelanjutan di wilayah kerja,” ucapnya.

Ketua Dewan Pembina Perhim-punan Penyuluh Pertanian Indo-nesia Mulyono Machmur menga-takan jika paradigma baru penyu-luh pertanian harus berupa jasa informasi, lokalita, berorientasi agribisnis, pendekatan kelompok, fokus kepentingan petani, pend-ekatan humanisti-egaliter, profes-ional, akuntabel, dan memuaskan petani.

“Yang masih sangat jauh itu memuaskan petani. Kalau penyu-luh di bawah dinas, hanya merintah-merintah dan meng-amankan program dari dinas,” jelasnya.  jer/*jer/*jer/*jer/*jer/*

Undhari Balas Kunjungan

Wali Kota Payakumbuh

Payakumbuh, Khazanah— Payakumbuh, Khazanah— Payakumbuh, Khazanah— Payakumbuh, Khazanah—

Payakumbuh, Khazanah— Setelah mengikuti kuliah umum Universitas Dharmas Indonesia (Undhari) bersama Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi 10 Maret 2020 lalu, membuat Wakil Rektor dan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan kampus yang berlokasi di Kabupaten Dharmasraya itu tertarik datang ke kota randang Payakumbuh.

Gedung Sentra IKM Randang Padang Kaduduak, Kelurahan Tigo Koto Diate, Kecamatan Payakumbuh Utara kedatangan rombongan sebanyak 47 orang tamu Undhari, Minggu (14/ 3).

Wakil Rektor II Amar Salahuddin bersama Wakil Ketua Yayasan, beberapa dosen pembimbing seperti Sonia Yulia Friska, Gingga Pratama, Ana Sovia, dan Andisa Putra, serta mahasiswa Undhari itu disambut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh Wal Asri didampingi Sekdis Andiko Jumarel.

“Kunjungan kami adalah balasan dari kunjungan Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi ketika mengisi kuliah umum di Undhari, waktu itu Wali Kota banyak menyampaikan tentang kemajuan pembangunan fisik dan non fisik di kota yang dijuluki The City of Randang yang beliau pimpin,” kata Amar.

Menurut Amar, materi dari Wali Kota Payakumbuh ketika mengisi perkuliahan di kampus mereka sangat menginspirasi bagi mahasiswanya, sehingga membuat mereka sampai ingin datang ke Kota Payakumbuh, karena penasaran.

“Di Payakumbuh, kami langsung berkeliling menelusuri setiap sudut Kota, melihat kemajuan pembangunan Kota Payakumbuh dan juga tata kelola sumber daya alamnya, mulai dari sungai Batang Agam, sampai akhirnya berhenti di Galeri The City of Randang ini,” ujarnya.

Wakil Rektor II Undhari Dr. Amar Salahuddin juga menyampaikan apresiasi dan kekaguman mereka dengan kemajuan pembangunan yang ada di Kota Payakumbuh. “Kita melihat beliau betul-betul wali kota yang kreatif dan inovatif, tidak salah lagi ketika pemerintah pusat menganugerahi Riza Falepi salah satu wali kota yang terpilih sebagai kepala daerah inovatif,” paparnya.

Sementara itu, Kadisnakerin Wal Asri menyebut Sentra IKM Payakumbuh siap menerima tamu yang ingin berkunjung dan belajar ke Payakumbuh. Selain itu, dirinya berharap ada sinergi yang bisa dibangun, tidak sekedar berkunjung saja. “Tak tertutup kemungkinan, mahasiswa Undhari ini, di samping belajar menjadi seorang pendidik nantinya, tidak tertutup kemungkinan para mahasiswa selepas ini menjadi pengusaha pengusaha hebat,” kata Wal Asri.

Mahasiswa Undhari juga takjub dengan keberadaan lapangan olahraga terbuka Payakumbuh Bugar yang berada tepat di sebelah gedung Sentra IKM Randang Payakumbuh, disana mereka menyempatkan diri berfoto untuk mengabadikan momen ke Payakumbuh.  Lili YuniatiLili YuniatiLili YuniatiLili YuniatiLili Yuniati

kesatuan.

Ustadz Siddiq juga berpesan, agar menjaga bangsa dan negara ini dari hal-hal yang tidak menguntungkan dan membahayakan, seperti paham intoleran, terorisme dan radikalisme.

“Paham intoleran, terorisme dan radikalisme merupakan sesuatu yang tidak baik bagi bangsa dan negara ini. Paham seperti ini sangat dilarang agama kita,” tegas Pimpinan Perguruan Islam yang berada di Tambago, Kelurahan Taratak Padang Kam-puang, Kecamatan Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh itu.

Ustadz Siddiq mengajak umat Islam di Ranah Minang, agar selalu menjaga perjuangan bangsa dan negara ini, untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik. “Kalangan ulama, Ustadz dan tokoh agama, agar bersama-sama

berjuang membangun persatuan dan kesatuan,” ajaknya.

Ustadz Siddq juga mengajak umat, agar selalu memakmurkan masjid sebagai rumah Allah, SWT. “Orang yang memakmurkan rumah Allah, termasuk orang yang beriman kepada Allah dan beriman kepada hari akhir,” ujarnya.

Memakmurkan rumah Allah SWT dapat dilakukan dengan peduli dengan pembangunannya, peduli terhadap kebersihan dan kesucian rumah Allah SWT, dan peduli kepada syiar dan kegiatan dakwah di rumah Allah SWT. Di masa pandemi Covid-19 ini, Ustadz Siddiq juga tidak lupa mengingatkan masyarakat, agar selalu disiplin mematuhi 3M (mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker).

Ustadz Siddiq berharap, mewabahnya Covid-19 yang

melanda tidak hanya negeri tercinta, tapi manca negara ini, agar segera cepat berakhir.

Selain secara hukum kehidupan berbangsa dan bernegara pencegahan Covid-19 dilakukan dengan 3M, menurutnya, solusi mengatasi Covid-19 ini secara syariat Islam dapat dilakukan dengan berdoa dan memohon kepada Allah, SWT, agar wabah corona ini tidak berlanjut.

“Mari kita memohon kepada Allah SWT, dengan beristiqfar, berdoa, mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT menurunkan kasih sayangnya. Semoga kita betul-betul jauh dari musibah dan bencana. Termasuk wabah corona ini. agar dapat habis dan tidak berlanjut lagi di masa yang akan datang,” harapnya.

 jer/reljer/reljer/reljer/reljer/rel

Wali Kota Bukittinggi Erman Safar memberikan sambutan pada rapat paripurna DPRD Kota Bukittinggi

Ustadz Muhammad Siddiq, Lc, MA FOTO BERSAMA - Mahasiswa Universitas Dharmas Indonesia

(3)

230 juta warga Indonesia tak tahu letak Pariaman.

Dek Piaman tu laweh ma jo !

HRS disebut belasan kali akan dibunuh.

Kalau lai akan, alun aratie lai tuh !

Ada kursi “sakti” di kapal perang AL.

Asal jaan kursi sakit se lah !

RUNDO

Penataan Jamba dan Pinumkopi

pada Upacara

Maulid Nabi Muhammad SAW

di Pariaman

JJJJJ

AAAAA

NNNNN

OOOOO

PPPPP

AAAAA

TTTTT

IIIII

Mengembalikan Alam

Kepada Sunnatullah

Sebenarnya pemerintah Provinsi Sumbar maupun pemerintah kota dan kabupaten yang ada di Sumbar selalu menghimbau masyarakat agar waspada terhadap ancaman bencana yang berpotensi terjadi pada musim hujan, khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah aliran sungai dan tepi bukit.

Bahkan, pemerintah juga mengimbau jika curah hujan tinggi lebih baik masyarakat pindah saja untuk sementara ke rumah saudara atau teman yang dianggap aman. Sikap waspada harus selalu ada, karena bencana datang secara tiba-tiba. Apalagi pada musim hujan yang tidak menentu, luapan air sungai bisa terjadi, bahkan longsor. Maka dari itu, tak salah bila pemerintah selalu mengingatkan warga untuk selalu waspada untuk kemungkinan terburuk dari risiko bencana yang bakal terjadi pada setiap pergantian musim hujan. Setidaknya warga harus bisa menyelamatkan diri dan keluarga saat bencana itu datang

Namun, selama ini, penanganan banjir terjebak pada hal-hal yang bersifat fisik dan teknis, dan cenderung mengabaikan aspek lainnya, termasuk aspek sosial yang justru jauh lebih rumit.

Masyarakat beralasan kawasan yang mereka tempati menjadi habitat yang sudah mereka diami secara turun-temurun. Meski tempat tinggalnya dianggap kurang layak, namun bagi mereka hidup di lingkungan semacam rawan banjir itu bukan suatu masalah.

Melhita fakta itu, kata Arif Lukman Hakim, salah seorang pemerhati lingkungan hidup, mengedepankan aspek sosial dalam penanganan banjir bisa menjadi salah satu pilihan yang paling mungkin dilakukan.

Salah satunya adalah konsep “Living Harmony with Flood” atau hidup berhamoni dengan banjir. Melalui konsep ini, penduduk di kawasan banjir diajak menyesuaikan diri dengan kondisi seperti itu, tentunya dalam kesehariannya.

Dicontohkan oleh Arif Lukman Hakim, pada wilayah yang banyak rawa atau rawan banjir, bisa dilakukan redesain rumah tinggal menjadi rumah panggung. Desain rumah panggung disesuaikan dengan prediksi tingkat risiko yang dialami. Misalnya rumah panggung untuk siaga satu, dengan ketinggian muka air 20 hingga 50 cm. Siaga dua, tinggi muka air 51 hingga 150 cm, dan siaga tiga tinggi muka air 151 hingga 2,5 meter.

Konsep penanganan banjir dengan pola kembali ke alam menjadi sebuah keniscayaan. Hal itu karena menyesuaikan diri dengan alam mengandung kearifan lokal (local wisdom) yang merupakan fitrah kehidupan. Kearifan lokal diyakini mampu memelihara alam dari berbagai gangguan akibat keserakahan manusia. Alam dihibahkan kepada manusia agar dimanfaatkan.

Semuanya itu sebenarnya diciptakan sebagai Rahmatan Lil Alamin. Namun karena ulah keliru manusia, akhirnya mendatangkan mudarat, sehingga timbul bencana. Banjir misalnya, terjadi akibat kekeliruan dalam mengelola vegetasi penutup tanah, khususnya hutan pegunungan. Akibatnya air hujan yang semestinya menjadi Rahmatan Lil Alamin, berubah menjadi Mudharatan Lil Alamin dan menjelma sebagai banjir. Dalam Al Quran Surat Al Qaaf ayat 9 tertulis, “Dan kami turunkan dari langit hujan yang banyak manfaat dan tepat guna, dan kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanam-tanaman yang rindang dan biji-biji tanaman dari jenis sabitan”. Menurut Sunnatullah, air hujan yang jatuh di permukaan bumi ini harus sebanyak-banyaknya masuk ke dalam tanah (bumi), kemudian menghidupkan bumi (menyuburkan tanah), dan dari situ akan tumbuh aneka buah-buahan dan hasil pertanian untuk manusia. Melalui berbagai cara, air hujan memasuki tanah melalui infiltrasi dan perkolasi, di antaranya dengan bantuan pepohonan.

OLEH : JUPRIANI

Maulid Nabi bagi masyarakat Pariaman merupakan sebuah peristiwa besar yang perayaannya dilaksanakan dalam rentangan waktu 3 bulan, yang dalam kalender Pariaman dikenal sebagai bulan muluik, adiak muluik dan adiak muluik kaduo atau dalam kalender Arab disebut, bulan Rabiul Awal, Rabiul Akhir dan Jumadil Awal. Bagi masyarakat Pariaman upacara peringatan Maulid merupakan implikasi terhadap ajararan agama yang mengharuskan manusia membina dan meningkatkan hubungan dengan Allah (Hablumminallah) dan dengan sesama manusia (Hablumminannas).

Maulid Nabi di Pariaman dilaksanakan dengan cara yang unik. Keunikan tidak hanya dapat dilihat pada tata cara pelaksanaan Maulid, namun juga dapat dilihat dari berbagai perangkat visual, jamba, dan pinumkopi yang mereka bawa ke masjid atau surau. Dulang, senggan tinggi, umah-umah samba dan pajangan adalah beberapa bentuk perangkat visual yang mereka gunakan sebagai wadah jamba dan pinumkopi yang menjadi hantaran ke masjid atau surau.

Mengantarkan jamba dan pinumkopi pada upacara Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan kebiasaan yang telah dilakukan masyarakat Pariaman secara turun temurun. Sehingga bagi masyarakat Pariaman, hantaran jamba dan pinumkopi merupakan suatu keharusan. Masuk akal jika hampir seluruh masyatakat Pariaman (terutama penganut Syatariyah) mempunyai semua perangkat visual yang digunakan sebagai alat pengantar hantaran jamba dan pinumkopi.

Hantaran jamba dan pinumkopi bagi masyarakat Pariaman merupakan ibadah dalam memperingati hari kelahiran Nabi, penataan dan keragaman makanan yang digunakan sebagai jamba dan pinumkopi setiap proses penciptaan serta semua tata cara yang dilakukan untuk menghidangkan jamba dan pinumkopi untuk tamu undangan merupakan aktifitas budaya yang selama ini digunakan sebagai pengikat hubungan antara mereka. Oleh karena itu, raslistis jika masyarakat Pariaman memaknai semua ritual upacara Maulid merupakan pendidikan nilai religius dan budaya.

Dewasa ini muncul berbagai kehawatiran terhadap budaya Maulid yang mereka lakukan, karena berbagai berbagai perubahan terkait perangkat visual beserta jamba dan pinumkopi. Dengan kata lain, perkembangan budaya dan teknologi serta isu yang dibawa oleh globalisasi telah membawa perubahan-perubahan pada pola pikir masyarakat. Perubahan pola fikir masyarakat berimbas terhadap berbagai perubahan yang terjadi dalam prosesi Maulid, termasuk perubahan pada perangkat visual yang mereka gunakan sebagai wadah untuk membawa jamba dan pinumkopi. Perubahan memang sesuatu yang tidak

terelakan, namun perubahan budaya mengikis budaya asli masyarakat Pariaman dan merupakan suatu kerugian yang harus segera disikapi. Karena jika tidak, semua aset budaya termasuk tata nilai yang ada di dalamnya akan berkurang atau malah akan hilang. Demikian juga yang terjadi dengan jamba dan pinumkopi yang menjadi bagian penting dalam upacara Maulid di Pariaman. Dengan kata lain, telah terjadi perubahan pada perangkat visual maulid Nabi Muhammad SAW, disebut dengan “pajangan”.

Pajangan adalah perangkat visual adalah wadah makanan yang terbuat dari besi dengan stuktur dasar tabung yang terbentuk dari susunan rak untuk meletakkan piring makanan. Tiap rak bisa memuat 4 piring dan dewasa ini jumlah rak pada pajangan mencapai 23 tingkat/rak dan ditambah 1 rak puncak. Dengan demikian satu pajangan 23 rak akan memuat 92 tempat piring ditambah dengan satu rak puncak, menjadi 93 piring. Biasanya rak puncak dan kedua dijadikan wadah meletakkan jamba, sementara rak berikut untuk meletakkan samba (lauk) pengiring jamba. Demikian juga jika pajangan digunakan untuk pinumkopi, rak puncak dan kedua digunakan untuk meletakkan kue cake, sementara rak berikutnya digunakan untuk kue dan buah pengiring.

Secara visual tampilan pajangan memberikan kesan mewah dan luar biasa, karena biasanya upacara Maulid Nabi dihiasi dengan hantaran yang menggunakan dulang dan senggan dengan tinggi hantaran lebih kurang 40 cm dengan jumlah makanan sebanyak 17 piring, sedangkan dengan menggunakan pajangan hantaran bisa mencapai ketinggian 1,60 cm dengan makanan sebanyak 93 piring. Sekarang pajangan itu juga dibuat semakin meriah, diberi hiasaan dengan kertas berwarna serta lampu plip-plop warna-warni. Pajangan dengan ketinggian tersebut ditata sedemikian rupa dalam masjid, berjejer di depan niniak mamak, alim ulama dan cadiak pandai.

Mirisnya penataan pajangan dengan volume dan ketinggian 1,6 cm tersebut menyebabkan antar niniak mamak, alim ulama dan cadiak pandai yang duduk berseberangan tidak dapat berkomunikasi dengan leluasa, hal tersebut tentu mengurangi nilai-nilai sosial dan spirit kebersamaan serta saling mengenal dan bertegur sapa yang selama ini terbangun dalam upacara keagamaan dan upacara adat.

Selain itu, banyaknya jumlah piring yang akan di isi pada sebuah pajangan telah menggiring pemikiran masyarakat yang melaksanakan upacara Maulid untuk menggunakan makanan yang mudah didapatkan tanpa harus direpotkan untuk membuatnya. Oleh karena itu tidak heran jika makanan yang ditata dalam piring tidak ada lagi makanan tradisionil yang selama ini menjadi kearifan lokal masyarakat Pariaman. Dengan kata lain makanan pengisi pajangan terdiri dari: wafer, kacang GDR, ciki-ciki, permen, chocolatos, teh gelas, coca cola, fanta dan lainnya.

Gambar di atas, menggambarkan penataan pajangan jamba dan pinumkopi jauh dari nilai sederhana. Bahkan bisa dikatakan sudah berlebihan. Sementara itu makna Maulid Nabi Muhammad SAW di Pariaman awalnya berangkat dari semangat gotongroyong, sederhana, ikhlas sesuai dengan mamangan adat minangkabau “kalau mambao sajujuangan” jangan berlebihan karena mamangan lain mengatakan “malabiahi ancak-ancak, mangurangi sio-sio” yang maknanya setiap pekerjaan diselenggarakan harus sesuai dengan aturannya dan jangan berlebihan karena hal tersebut akan bermuara pada sikap mubazir dan cenderung Riya yang dilarang dan agama Islam.

Besarnya volume pajangan membuat perangkat tersebut sulit untuk dibawa, ketempat upacara, seperti penataan cake, tidak bisa ditata dari rumah, akan tetapi harus ditata setelah sampai dimesjid. Sementara itu membawa makanan jamba dan pinumkopi dengan dijujuang adalah bentuk simbolik memuliakan makan dan acara itu sendiri. Selain itu perubahan menu makanan dan jumlah piring dalam pajangan menggiring masyarakat untuk memilih makanan pinumkopi dengan makanan yang mudah didapatkan (instan). Fenomena tersebut juga berdampak pada penataan pajangan dalam masjid. Perbedaan ukuran dan volume pajangan yang besar mempengaruhi penataan pajangan dalam ruangan upacara Maulid. Pajangan merubah nilai etika berkomunikasi antar peserta Maulid seperti niniak mamak, alim ulama, dan cadiak pandai dalam menikmati hidangan. *Program Pasca Sarajana Universitas Negeri Padang

(Artikel ini ditulis berdasarkan disertasi yang telah dipertahankan dalam ujian tertutup di Pascasarjana UNP dengan Promotor Prof. Dr. Mukhaiyar, M.Pd dan Prof. Dr. Agusti Efi, M.A)

Serba Serbi

Serba Serbi

Serba Serbi

Serba Serbi

Serba Serbi

Anjuran Adzan dan Iqamat

pada Telinga Bayi yang Baru Lahir

bernama ‘Ashim bin ‘Ubadillah. Namun demikian, bukan berarti kita tidak boleh mengamalkan anjuran ini. Hal ini karena hadis yang kedua yang diriwayatkan Imam al-Husain itu dapat menjadi penguat hadis sebelumnya. Oleh karena itu, Imam at-Tirmidzi menghukumi hadis yang pertama dengan kualitas hasan sahih.

Menurut Imam an-Nawawi, sebagian besar ulama mazhab Syafi’i menganggap sunah anjuran mengadzankan maupun membacakan iqamat pada telinga bayi saat lahir ke muka bumi. Adzan dan iqamat yang dibacakan pada telinga bayi itu sama persis saat adzan ataupun iqamat saat kita hendak shalat. Wallah a’lam. yang artinya: aku melihat Rasulullah SAW

mengadzankan seperti adzan shalat pada telinga (cucunya) Husein bin Ali ketika Fatimah Ra melahirkan.

Dalam riwayat lain dari Husain bin Ali pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda demikian: yang artinya, orang yang anaknya baru lahir, maka adzankanlah pada telinga kanannya, dan bacakanlah iqamat pada telinga kirinya. Dijamin anak itu tidak akan diganggu kuntilanak

Menurut pensyarah Sunan at-Tirmidzi dalam karyanya Tuhfatul Ahwadzi, hadis yang disebutkan pertama di atas itu daif, karena terdapat rawi bermasalah yang Anak merupakan anugerah dan titipan

terbesar yang Allah SWT yang dierikan kepada sepasang suami istri. Calon ayah dan ibu anak yang masih dalam kandungan akan merasakan bahagia luar biasa saat kehadiran buah hati. Saat masih dalam kandungan, calon ayah dan ibunya sangat hati-hati menjaganya agar terlahir sempurna di muka bumi.

Saat buah hati lahir, ayah atau keluarganya dianjurkan untuk mengadzankan dan membacakan iqamat saat buah hati lahir seperti disebutkan dalam al-Adzkar karya Imam an-Nawawi. Imam an-Nawawi menye-butkan hadis anjuran adzan dan iqamat tersebut itu diriwayatkan dari Abu Rafi’ Ra.:

(4)

4

2 T

2 T

2 T

2 T

2 Tahun Sudah P

ahun Sudah P

ahun Sudah P

ahun Sudah P

ahun Sudah Pedagang P

edagang P

edagang P

edagang P

edagang Pasar

asar

asar

asar

asar

P

P

P

P

Padang P

adang P

adang P

adang P

adang Panjang Menjerit

anjang Menjerit

anjang Menjerit

anjang Menjerit

anjang Menjerit

SELASA, 16 MARET 2021 SELASA, 2 SYA’BAN 1442 H

PEMBANGUNAN RTLH TERBENGKALAI

Toko Bangunan Tak Sanggup Penuhi Kebutuhan

Pariaman, Khazanah Pariaman, Khazanah Pariaman, Khazanah Pariaman, Khazanah Pariaman, Khazanah—Upaya untuk menurunkan angka kemiski-nan terus digenjot oleh Pemerintah Kota Pariaman salah satunya dengan pemberian bantuan reha-blitasi rumah tidak layak huni (RTLH) yang menjadi salah satu indikator kemiskinan.

Kali ini bantuan rehablitasi RTLH tersebut diberikan sekitar 114 rumah warga Desa Naras 1 Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman guna menekan angka kemiskinan di daerah itu melalui dana alokasi khusus (DAK) tahun 2017. Namun, bantuan itu dapat dirasakan oleh warga hanya 20 persen yang bisa dihuni.

Masyarakat di daerah itu, sepertinya sudah jatuh ditimpa tangga. Kenapa tidak, rumah semula sudah dirobohkan itu tak kunjung terlaksana pembangunannya, akibat terhentinya material bangunan. Hingga kini mereka terpaksa tinggal di rumah saudara dan tetangganya. Sementara pihak pemerintah belum memberikan jawaban yang pasti akan dilanjutkannya pembangunan rumah warga itu.

Dalam pelaksanaan RTLH di daerah itu, pihak pemerintah setempat telah mempunyai payung hukun yang dikemas dalam Kerang-ka Acuan Kerja (KAK) sebagai petunjuk bagi konsultan perencana

palaksanaan RTLH itu sendiri, yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan kedalam pelaksanaan tugas, sehingga konsultan perencana dapat melaksanakan tanggun jawabnya dengan baik.

Sebut saja Hariadi salah satu ketua kelompok yang penerima manfaat dari program RTLH ter-sebut menyebutkan, hingga kini anggota yang berjumlah 16 orang itu baru menerima 1 persen material bahan bangun yang diterima dari salah satu toko banguanan yang ditunjuk sebagai penyalur bahan bangunan.

“Sebanyak 16 KK yang terga-bung dalam kelompok VI ini baru menerima 1 persen bahan bangunan dari toko bangunan yang dipercaya di daerah itu. Padahal, dalam mekanismenya masyarakat sudah dapat merasakan program RTLH itu lebih dari 50 persen,” kata Hariadi ketika di konfirmasi, di Pariaman.

Ia menagatakan, pelaksanaan pembanguanan RTLH itu dikerja-kan pada tanggal 2019. Namun, hingga kini masyarakat yang penerima manfaat RTLH belum maksimal. Artinya, dari perenca-naan semula tidak terwujud dengan sesungguhnya.

Ia menjelaskan, dalam

pelaksa-naan program RTLH itu, pihaknya menunjuk salah satu toko bangunan yang ada di daerah itu. Setelah program tersebut berjalan, pihak dari toko bangunan itu tidak sangup memenuhi material yang dibutuhkan warga. Akibatnya, terbengkalainya pelaksanaan pembangunan RTLH itu, dan warga yang telah meroboh-kan bangunan rumahnya semula, terpaksa tinggal di rumah tetangga. “Padahal, dalam perjanjian pelaksanaan pembangunan RTLH

itu telah disepakati antara kelompok dari warga bersama pemilik toko material bangunan,” ujarnya.

Ironis, dari pelaksanaan RTLH di Desa Naras 1 pada tahun 2019 itu belum dapat diterima oleh masyarakat secara maksimal, dan masyarakat gamang akan terhenti-nya pembangunan RTLH oleh pihak pemerintah setempat.

Kepala Dinas Perumahan Rak-yat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup, Syukri menga-Padang Panjang, Khazanah

Padang Panjang, Khazanah Padang Panjang, Khazanah Padang Panjang, Khazanah Padang Panjang, Khazanah— Tak lama lagi Inshaa Allah kaum muslim akan memasuki bulan suci Ramadhan, namun sampai saat ini walikota terpilih Kota Padang Panjang belum mampu memberi-kan bukti kongrit atas janjinya bagi pedagang pasar Padang Panjang yang memasuki tahun ketiga dilanda kesepian pengun-jung.

Kondisi wajah pasar baru senilai Rp120 miliar itu tidak memberi jaminan ramai pengun-jung. Terbukti, pasar seluas 6 hektare dan dijadikan pionir pasar tradisional berwawasan lingkung-an tersebut masih membuat para pemilik ruko, kios dan los menjerit akibat sepi pengunjung. Mereka menjadi anak yatim piatu dari perhatian pemko Padang Panjang untuk kelangsungan ekonomi di pasar tersebut.

Dari pantau Khazanah di lapangan, sejak pagi hingga ditutup jam 17.00 WIB, pengun-jung pasar terbaik Sumbar itu memang terlihat tidak seramai pasar tradisional lainya, seperti pasar Pitalah dan Koto Baru. Terlebih, di ruko-ruko dan kios yang berada di dalam pasar megah itu, bergerak ke gang-gang kios, nyaris tidak ada pengunjung berkeliaran. Yang ada, para penjaga toko yang raut wajahnya terlihat jenuh menunggu tokonya yang sepi. Atau sekadar ngobrol dengan penjaga kios tetangga lainya.

Pengunjung baru bisa terlihat di los-los, atau pusat sayuran. Itupun hanya bisa bertahan hingga jam 12.00 WIB. Setelah itu, kembali terlihat sepi. Kondisi pengunjung pagi itu pun masih dinilai sepi jika dibanding me-gah, luas dan nyamannya pasar yang megah dengan nominal Rp100 miliar lebih itu.

“Iya sepi,” keluh Mar (58),

pedagang sayuran, kepada Khaza-nah. Dia menduga, pengunjung lebih memilih pasar tumpah karena pusat sayuran ada di sana. Padahal di pasar baru dan megah, kondisi-nya terasa lebih kondisi-nyaman bagi pembeli. Tidak terganggu lalu lalang motor, mobil, dan tidak panas pula jika dibanding pasar tumpah busur yang dikuasai pihak ketiga, yang di sana tak ada pemasukan bagi pemko sama sekali.

“Awalnya sih, di sini (Pasar induk, red) saya pikir pasti ramai. Tapi begini-begini aja,” ucap ibu beranak empat ini pada Khazanah dengan wajah lesu.

Pemilik kios Delfi Yanti juga mengeluhkan hal serupa. Setiap hari, pengunjung kiosnya yang menjual aneka pakaian anak dan dewasa jauh dari harapan. Bahkan bisa terbilang sepi. Kondisi buruk ini bukan hanya dialami kiosnya, tapi hampir seluruh kios di pasar baru yang telah jadi “yatim piatu” dari perhatian pemerintah daerah dalam hal ini Walikota Fadly Amran hanya memberikan harapan palsu selama ini, dua tahun setengah sudah beliau memimpin kota ini tanpa gebrakan dan inovasi ujar Yanti.

Melalui Khazanah dia ber-harap pemerintah daerah bisa memberikan perhatian khusus atas sepinya pengunjung ke pasar baru yang telah mengorek ratusan miliar APBD. Sebab jika dibiarkan, dampak buruknya akan meluas. Dari sepinya pengunjung jelas tidak akan ada pemasukan keun-tungan buat pedagang untuk bisa membayar uang cicilan kios. Akibatnya, selain bisa mengalami kebangkrutan, juga bisa memberi-kan beban utang bagi pedagang itu sendiri.

“Buktinya sudah ada puluhan kios pedagang terpaksa tutup karena tidak mampu membayar

Padang Panjang. Seluruh aspirasi pedagang bukan hanya diakomodir, tetapi menjadi prioritas oleh Walikota Fadly Amran yang berhutang janji pada pedagang. Harga ruko, kios dan los juga terjangkau, dapat diangsur sesuai kemampuan. Di samping berbagai fasilitas umum (fasum) dan fasilitas khusus (fasus), ada juga penghijauan mengitari sekelilingnya hanya isapan jem-pol, rencana tanpa realisasi.

“Bayangkan, dari total luas lahan kurang lebih 6 hektar ini, di sekeliling pasar ini masih sembraut, meskipun telah dibantu oleh pihak ketiga dalam hal pembangunan kiosnya, namun kesemerautan masih dibiarkan tuturnya.

Tidak sebatas itu, hendaknya pengelolaan dan daur ulang limbah pasar ini juga tertata dan terencana dengan baik. Puluhan tong sampah berukuran kecil hingga besar harus lengkap tersedia, tidak berserakan asal asalan saja menambah busuknya penciuman pengunjung

Persediaan air juga hendaknya melimpah, karena membeli dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Saluran air dan drainase, lengkap agar mampu menampung sebanyak apapun air hujan. Dari penataan detil tersebut, praktis pasar baru yang megah ini akan bebas banjir. Tidak akan ada genangan air yang bisa memberikan kesan becek dan kumuh layak pasar yang sudah puluhan tahun.

Untuk diketahui dari ratusan miliar dana pembangunan ini tanpa RTH. “Jadi sungguh sayang, jika hebatnya pasar baru yang nomor satu di Sumbar ini harus bertolak belakang dengan kondisi merugi para pedagang. Saya pikir, ini harus jadi prioritas serius oleh walikota,” ujar Yanti pada Khazanah.  paulhendripaulhendripaulhendripaulhendripaulhendri

takan, pihaknya telah berupaya untuk mengurai benang merah permasalahan yang terjadi di Desa Naras 1 itu dengan cara memanggil ketua kelompok dan pihak yang ditunjuk oleh masyarakat sebagai penyalur bahan bangunan.

“Sebelumnya kami telah memanggil pihak fasilitator, pihak desa, dan ketua kelompok namun pertemuan itu tidak terwujud, lantaran pihak terkait ada yang tidak memenuhi panggilan kami,” kata Syukri di ruang kerjanya, kemarin. Menurutnya, secara adminis-tarsi pembangunan tersebut tidak ditemukan permasalahan, karena seluruh warga yang menerima menandatangani pada berita acara menerima material bangunan pesanannya, dan begitu juga dengan pencairan dana bagi penerima manfaat RTLH itu sendiri. “Uang dari pemerintah pusat dikirimkan langsung ke rekening masing-masing penerima tanpa perantara. Uang itu cair setelah material bangunan telah sampai ke rumah mereka,” ujarnya.

Namun, apa yang diterima oleh masyarakat itu baru beberapa persen bahan bangunan yang mereka terima. Nah, ini yang menjadi polemik di tengah-tengah masya-rakat. Sehingga pembangunan tersebut tidak berlanjut.

“Apa dikata, pihak penyalur bahan bangunan itu tidak dapat memenuhi keinginan masyarakat dalam pembangunan rumah warga itu. Jadi artinya, benang merah permasalahan ini terletak pada toko bangunan yang ditunjuk oleh warga, fasilitator, dan ketua kelompok,” jelasnya.

Terkait hal itu, pihaknya tidak mempunyai kewenangan untuk mengusut masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat itu. Namun, pihaknya bisa memfasi-litasi dan memberikan solusi yang terbaik bagi warga.

“Tugas kami hanya sampai pada uang ditransfer dari warga penerima manfaat RTLH itu, dan uang itu telah ditransfer kepada warga,” ujarnya.

Dengan adanya permasalahan ini, pihaknya telah membicarakan dengan walikota setempat untuk mencarikan jalan yang terbaik bagi masyarakat, agar masyarakat dapat menikmati pembangunan RTLH itu. Artinya, pihak pemerintah berupaya untuk melanjutkan pembangunan rumah warga itu dengan bentuk bantuan lain.

“Seperti bantuan yang ada di Dinas Sosial, Baznas atau bantuan lainya agar warga mempunyai tempat tinggal dan hidup layak,” tutupnya.  syafrial sugersyafrial sugersyafrial sugersyafrial sugersyafrial suger

DIROBOHKAN - Salah satu rumah warga yang dirobohkan untuk

pembanguan kembali dalam program RTLH. (Foto : Syarial Suger) cicilan,” akunya lagi.

Menurut Yanti desain dan penataan pasar baru nan megah yang digaungkan terbaik di

Sumbar ini, sudah apik hingga layak disebut pasar tradisional semi modern. Pasar tradisional yang telah menjadi pilot project

Padang Panjang ini, bahkan mememiliki konsep unik sebagai pasar tradisional berwawasan lingkungan. Konsep penguat Kota

KONDISI PASAR - Kondisi pasar Padang Panjang yang megah dan kondisi sepinya di dalam

pasar. (Foto : Paulhendri)

Bulan Bhakti Dasawisma Kota Solok Tahun 2021 Dimulai

Solok, Khazanah Solok, KhazanahSolok, Khazanah

Solok, KhazanahSolok, Khazanah—Pemukulan gong oleh Wakil Walikota Solok Dr.Ramadhani Kirana Putra, menandai dimulainya Bulan Bhakti Dasawisma Kota Solok Tahun 2021 dalam acara pencanangan yang digelar syarat dengan protokol kesehatan bertempat di Balairung 99 Rumah Dinas Wali Kota Solok, Senin (15/3).

Bulan Bhakti Dasawisma Kota Solok Tahun 2021 mengangkat tema ‘Melalui Bulan Bakti Daswisma Kita Efektifkan Penerapan Protokol Kesehatan Serta Pemanfaatan Pekarangan Dengan Hatinya PKK di Dasawisma’.

Hadir pada kesempatan itu, Ketua TP PKK Kota Solok Ny.Hj.Zulmiyetti Zul Elfian Umar, Wakil Ketua TP PKK Kota Solok Ny.Dona Ramadhani, Ketua DW Kota Solok Ny.Rida Syaiful, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Solok Ardinal, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Solok Delfianto, Kepala Baznas Kota Solok AKBP (Purn) Zaini, beserta beberapa pengurus TP PKK Kota Solok.

Wakil Walikota Solok Dr.Ramadhani dalam sambutannya mengatakan, apabila setiap kelompok dasawisma di kelurahan dapat diberdayakan bersama dengan pemerintah, kami meyakini kualitas kehidupan masyarakat dapat meningkat. Hal ini dikarenakan, program-program yang dilaksanakan oleh kelompok dasawisma betul-betul menyentuh kehidupan masyarakat, serta dapat meminimalisir permasalahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat seperti perceraian, pergaulan bebas dan lain-lainnya.

Dasawisma memiliki tanggungjawab dalam melaksanakan 10 program pokok PKK di daerah.

“Apabila kader dasawisma betul-betul menghayati dan melaksanakan tugas dengan baik, setidaknya mereka dapat membina 10 sampai 20 KK per dasawisma,” sebutnya.

Untuk pelaksanaan sosial kemasyarakatan, agama dan budaya inilah, sangat dibutuhkan peran PKK dan dasawisma dalam membantu tugas pemerintah.

Wawako juga mengajak kaum ibu yang bergabung dengan PKK di seluruh Kota Solok, untuk dapat bergotong royong membantu pemerintah guna meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan, karena PKK dan kelompok dasawisma merupakan motor penggerak dan ujung tombak dari gerakan PKK dan berperan aktif dalam membudayakan hidup sehat.

PKK dan dasawisma sangat penting. Tanpa keduanya, pemerintah tidak bisa apa-apa. Bagi pemerintah daerah, PKK dan Dasawisma merupakan mitra kerja, yang berkaitan langsung dengan hidup serta kehidupan masyarakat.

“Pencanangan Bulan Bhakti Dasawisma ini mempunyai makna dan peranan strategis untuk menjadikan dasawisma sebagai motor penggerak pencapaian program pokok PKK. Melalui pencanangan ini, kita berharap Dasawisma dapat terus meningkatkan perannya membantu program pemerintah, terutama dalam peningkatan

kesejahteraan keluarga dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Dr.Ramadhani.

Selanjutnya, diharapkan seluruh OPD dan stakeholder terkait dapat saling bersinergi untuk menyukseskan Bulan Bhakti Dasawisma Kota Solok Tahun 2021 ini.

Sebelumnya, Ketua TP PKK Kota Solok Ny.Hj.Zulmiyetti Zul Elfian Umar mengatakan, Bulan Bhakti Dasawisma ini bertujuan untuk memberdayakan dan mengaktifkan lagi seluruh dasawisma-dasawisma yang ada di Kota Solok. “Saat ini terdapat sebanyak dasawisma yang tersebar di Kota Solok. Namun, belum semua yang aktif bergerak. Dikarenakan saat ini masih dalam keadaan pandemi Covid-19, semoga tahun ini bisa berjalan maksimal dan berfungsi kembali seluruh dasawisma di Kota Solok,” sebut Ny.Zulmiyetti.

Dasawisma, diharapkan agar dapat member-dayakan pekarangan masing-masing untuk membentuk ekonomi keluarga lebih baik. “Hijaukan pekarangan guna bernilai ekonomis,” ajak Ny.Zulmiyetti.

Pada kesempatan itu, juga dilakukan penandatangan berita acara serah terima jabatan, dari Plt.Ketua TP PKK Kota Solok Ny.Rida Syaiful kepada Ketua TP PKK Kota Solok 2021-2024 Ny.Hj.Zulmiyetti Zul Elfian.  rijal islamyrijal islamyrijal islamyrijal islamyrijal islamy

MEMBERI SAMBUTAN - Ketua TP PKK Kota

Solok Ny.Hj.Zulmiyetti Zul Elfian Umar saat memberi sambutan. (Foto : Rijal Islamy)

(5)

5

DI PESANTREN RAHMATAN LIL’ALAMIN INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL

Padang, Khazanah— Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi

Ansharullah mengunjungi Pesantren Rahmatan Lil’alamin

International Boarding School di Kabupaten Solok, Minggu

(14/3). Mahyeldi berharap pesantren tersebut maju dan

berkembang, karena merupakan tempat untuk membuat

generasi yang lebih baik.

LANGGAR PROKES COVID-19

Pacu Jawi Terpaksa Dihentikan

TIM 7 GIATKAN RAZIA

Dalam kunjungannya ke Pesantren Rahmatan Lil’alamin International Boarding School di Kabupaten Solok, Minggu (14/ 3), Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi menyatakan bangga dengan almarhum Herman Nawas.

Menurut Mahyeldi, tokoh tersebut dalam hidupnya selalu istiqomah dalam perjuangan penyebaran dunia pendidikan dan penanaman keislaman di kehidu-pannya.

“Semoga almarhum Pak Haji Herman bisa menjadi contoh dalam perjuangan yang istiqomah bela Islam,” ucapnya.

Pembangunan pesantren Rahmatan Lil’alamin International Boarding School di Kabupaten Solok akan didirikan di atas lahan seluas lebih kurang 25 hektare yang bertaraf Internasional yang terletak di Nagari Aripan, Keca-matan X Koto Singkarak.

Dengan melakukan kerjasama

dengan Universitas Islam Madinah diharapakan akan menjadikan pesantren itu menjadi lebih baik lagi.

“Pesantren ini sudah melaku-kan kerjasama dengan Universitas Islam Madinah, serta merekrut guru dari negara luar ataupun lulusan luar negeri. Ini yang membuat kita bangga terhadap Pesantren Rahmatan Lil’alamin International Boarding School,” terangnya.

Selain itu, ia menyampaikan, lokasi pesantren sangat nyaman di daerah ketinggian yang memi-liki pemandangan luar biasa indahnya, bisa melihat danau Singkarak.

“Apalagi di dukung dengan udara yang sejuk, sehingga bisa menjadi tempat yang menyenang-kan bagi para calon-calon ulama dan pemimpin masa depan,” ujarnya.

Dikatakan Mahyeldi, Pemprov Sumbar sangat mendukung dan

Gagal Paham

Desa Wisata

Pariaman, Khazanah Pariaman, Khazanah Pariaman, Khazanah Pariaman, Khazanah

Pariaman, Khazanah – Dewasa ini, Kota Pariaman memiliki 21 desa wisata yang dibangun menggunakan dana desa dan pengembangan disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing, sehingga dapat menarik kunjungan wisata. Program pemerintah setempat untuk menggali potensi daerah dengan wisatanya, tak tanggung-tanggung mengucurkan dana untuk pembangunan desa wisata itu.

Data yang dihimpun dari Pemberdayaan Manusia dan Desa di daerah itu, diketahui pembanguan yang diawali pada tahu 2019, dibiayai dari anggaran dana desa dari pemerintah pusat untuk Kota Pariaman sekitar Rp49,5 miliar, dan ditambah dengan alokasi dana desa dari APBD Rp44 miliar sehingga masing-masing desa di daerah itu mendapatkan dana Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar pertahun.

Dana desa tersebut meningkat Rp5 miliar dari tahun sebelumnya. Di tahun 2019 hingga 2021, bersinerginya anggaran dari APBN,APBD dan Anggaran Dana Desa Sebanyak 21 desa wisata yang ada di daerah itu, yang berkembang ada 4 desa seperti Desa Apar dan Desa Tungkal Selatan di Pariaman Utara, Desa Pasir Sunur di Kecamatan Pariaman Selatan, serta Desa Kampung Gadang di Kecamatan Pariaman Timur. Hingga kini, 4 desa itu sudah On The Track, kendalan utama dari 21 desa wisata itu adalah dampak Covid-19 yang tak kunjung usai.

Pemerhati wisata, Azwar Anas mengatakan masing-masing desa belum mengerti konsep dari desa wisata itu sendiri yang pengembanganya disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing sehingga dapat menarik kunjungan wisata  Syafrial Suger Syafrial Suger Syafrial Suger Syafrial Suger Syafrial Suger...

PWI Agam

Go to School

Sungai Batang, Khazanah— Sungai Batang, Khazanah— Sungai Batang, Khazanah— Sungai Batang, Khazanah—

Sungai Batang, Khazanah— Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Agam, melakukan Go to School melatih 23 orang generasi melenial dari siswa dan siswi MTsS Muhammadiyah Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, tentang teknik penulisan berita di sekolah itu, Sabtu (13/3).

Ikut terjun ke sekolah tersebut sekaligus sebagai narasumber adalah Panasehat PWI Agam Muhammad Khudri, Ketua PWI Agam Mursyidi, Sekretaris PWI Agam Ari Yusrizal, dan Bendahara PWI Agam Rudi Yudistira.

“Materi yang di bahas terkait teknik dasar penulisan berita, pembuatan berita dan lainnya,” kata Ketua PWI Agam, Mursyidi.

Pelatihan penulisan berita bagi siswa ini merupakan program dari PWI Agam Go To School yang telah direncanakan jauh sebelumnya.

Pelatihan itu akan berlanjut ke sekolah lain di Agam dalam rangka menyiapkan generasi muda untuk menguasai ilmu tentang menulis berita.

“Pelatihan ini bertujuan untuk membekali siswa, sehingga setelah tamat nanti mereka bisa memanfaatkannya,” katanya.

PWI Agam juga memiliki program safari jurnalistik ke nagari atau desa adat dalam menggali potensi di nagari tersebut.

Sementara itu Kepala MTsS Muhammadiyah Sungai Batang, Ramadhani menyampaikan bahwa pelatihan itu diikuti 23 siswa dari kelas tujuh dan delapan. Mereka orang pilihan dan terbaik dari 141 siswa MTsS Sungai Batang  Heppy Kusnandar Heppy Kusnandar Heppy Kusnandar Heppy Kusnandar Heppy Kusnandar...

“Kegiatan razia gabungan Tim 7 ini akan terus dilaksanakan minimal 2 sampai 4 kali dalam 1 bulan. Diharapkan giat ini dapat menciptakan kondisi yang kon-dusif terhadap ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Kota Payakumbuh,” kata Devitra.

Sementara itu, salah satu warga Payakumbuh Rian(30) menyampaikan apresiasi atas langkah yang dilakukan oleh Tim

7 Payakumbuh. Dirinya berpesan kepada petugas agar selalu dapat menjalankan tugas dengan pende-katan yang humanis kepada masyarakat.

“Kita dukung penegakan perda di Payakumbuh, semoga petugas penegak hukum kita selalu diberikan kesehatan dan mereka dapat terus menjaga situasi yang kondusif di kota kita tercinta,” ungkapnya  Lili Yuniati. Lili Yuniati. Lili Yuniati. Lili Yuniati. Lili Yuniati.

Pengunjung dan pedagang pun ramai berdatangan, karena telah setahun tradisi anak nagari ini dihentikan pelaksanaannya.

Menurut Kabid Olaraga Dispora Jimmy Saputra, dihentikannya pra alek pacu jawi tersebut diputuskan setelah koordinasi dengan Forkopimca Limo Kaum hingga Polres Tanah Datar.

“Dari evaluasi dua kegiatan pedagang yang mangkal arena pacuan

di hamparan Sawah Nunang Cubadak panitia bergerak cepat menyampaikannya agar tak merugi. Dari pantauan, walaupun hanya dalam pra alek atau tingkat latihan, namun pelaksanaannya disambut antusias tim pacuan di nagari-nagari yang menyebar di nagari dalam empat kecamatan di Tanah Datar. Batusangkar

Batusangkar Batusangkar Batusangkar

Batusangkar, Khazanah—, Khazanah—, Khazanah—, Khazanah—, Khazanah— Pelaksanaan Pra Alek Pacu Jawi di Nagari Cubadak Kecamatan Limo Kaum berakhir. Hal ini dikarenakan dicabutnya izin kegiatan tersebut dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) Kabupaten Tanah Datar.

Direncanakan kemarin (Minggu (14/3) akan digelar lanjutan pra alek ketiga, hanya saja sesuai kesepakatan

dinas, Satgas Covid-19 bersama panitia, bila Protokol Kesehatan (Prokes) tidak ditegakan maka kegiatan dihentikan. “Benar, lanjutanPra Alek Pelaksanaan ketiga dihentikan dinas, Kami dan panitia telah menerima informasi ini pada dua hari lalu,” kata Wali Nagari Cubadak Asrizallis saat dihubungi, Mìnggu (14/3).

Dikatakannya, pada tim pacuan dan

Mahyeldi Puji Her

Mahyeldi Puji Her

Mahyeldi Puji Her

Mahyeldi Puji Her

Mahyeldi Puji Herman Nawas

man Nawas

man Nawas

man Nawas

man Nawas

akan selalu memberikan dukung-an serta kemudahdukung-an demi keldukung-anca- kelanca-ran pembangunan pesantren berbasis internasional tersebut. “Insya Allah, apa yang dicita-citakan oleh almarhum Haji Herman Nawas dan keluarga akan dilancar oleh Allah SWT, sehingga pesantren ini menjadi bagian ilmu pengetahuan agama Islam di

Sumbar,” tambahnya. Mahyeldi juga menambahkan, Pemprov Sumbar akan mendu-kung dan memperkuat hubungan kerjasama Provinsi Sumbar dengan Provinsi Madinah.

Pihaknya mengajak orang tua bisa sekolahkan anaknya untuk menjadi pemimpin yang Islami. Selain itu, pesantren juga akan

Payakumbuh Aman dari Pelanggar Perda

NAGARI ALAM PAUH DUO

vital Nasional.

“Keinginan ninik mamak untuk melewati kawasan ini sudah kami tindak lanjuti dengan melapor dan berkoordinasi dengan pihak manajemen, dan keputusan-nya adalah untuk hari ini tidak bisa diberikan akses masuk,” kata Wayan dihadapan puluhan ninik mamak yang datang. Kedatangan ninik mamak hari itu bertepatan dengan hari Minggu yang merupa-kan hari libur.

Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Alam Pauh Duo, Yusaldi Dt. Mudo menyatakan maksud kedatangan ninik mamak hari itu adalah untuk menjawab keresahan anak kemenakan mereka, terkait dengan lahan perladangan yang telah digantirugi oleh perusahaan tanpa sepengetahuan ninik ma-mak.

“Berdasarkan informasi pihak perusahaan SEML, telah melaku-kan penggantian lahan tanpa sepengetahuan ninik mamak. Dimana lahan yang telah diganti rugi tersebut, akan dimanfaatkan perusahaan untuk pengembangan tahap dua. Ini sebetulnya ada kejanggalan, sebab ninik mamak tidak dilibatkan,” katanya.

Senada, Sekretaris KAN Alam

Pauh Duo, Antardes Dt.Rajo Aceh mengatakan upaya dari KAN sudah dilakukan termasuk meng-undang perusahaan dan pihak-pihak terkait untuk melakukan koordinasi.

“Namun, tidak ada kejelasan-nya, bahkan undangan Kami pertanggal 8 Februari 2021 tidak ditanggapi oleh perusahaan,” katanya.

Anak nagari Pauh Duo, Roza, mengatakan sebenarnya anak nagari terkejut, pasalnya, sudah terjadi penggantian sepihak atas lahan. Padahal anak nagari telah puluhan tahun menggarap perla-dangan tersebut.

“Ini yang kami klarifikasi, kami terkesan diabaikan dan tidak dianggap. Bahkan, ninik mamak kami tidak dilibatkan di dalam proses ganti rugi lahan tanah ulayat,” ujarnya.

Terkait permasalahan ganti-rugi lahan yang disampaikan ninik mamak tersebut, Relations Supervisor PT. SEMl, Bujang Joan Dt. Maninjun yang dihu-bungi terpisah, menjelaskan semua lahan yang digunakan perusahaan sudah dikompensasi bahkan sudah bersertifikat hak guna bangunan  Riswan Jaya. Riswan Jaya. Riswan Jaya. Riswan Jaya. Riswan Jaya.

KAN Terhalang Melihat Tanah Peladangan

Kaba Nagari

Kaba Nagari

Kaba Nagari

Kaba Nagari

Kaba Nagari

Pauh Duo, Khazanah— Pauh Duo, Khazanah— Pauh Duo, Khazanah— Pauh Duo, Khazanah— Pauh Duo, Khazanah— Sejum-lah ninik mamak Kerapatan Adat Nagari (KAN) Alam Pauh Duo Kecamatan Pauh Duo kabupaten Solok Selatan, ‘gagal’ melihat tanah perladangan anak kemena-kan mereka di kawasan PT. Supreme Energy Muaro Laboh (PT. SEML) di daerah Pekonina, pada Minggu (14/3).

Mereka tidak bisa ke sana karena tidak diberikan akses

masuk oleh pihak manajemen PT. SEML.

Menurut Koordinator Lapang-an dari pihak keamLapang-anLapang-an PT. SEML, Wayan, hal itu sesuai dengan prosedur terhadap objek vital Nasional yang diterapkan perusahaan.

Status Objek Vital Nasional itu ditetapkan oleh negara dan ada aturan-aturan dari pemerintah untuk memasuki kawasan Objek

GAGAL- Sejumlah ninik mamak Kerapatan Adat Nagari (KAN)

Alam Pauh Duo Kecamatan Pauh Duo kabupaten Solok Selatan, ‘gagal’ melihat tanah perladangan anak kemenakan mereka di kawasan PT. Supreme Energy Muaro Laboh (foto: Ist/net)

sebelumnya memang terjadi pelanggaran Prokes dengan tidak menerapkan ketentuan 3M saat pengunjung ramai memadati arena pacuan ,” kata Jimmy.

Panitia, katanya, juga tak bisa menjamin menjalankan Prokes dengan pemisahan jarak penonton, dan memakai masker  */Novrizal */Novrizal */Novrizal */Novrizal */Novrizal S a d e w a . S a d e w a . S a d e w a . S a d e w a . S a d e w a . Payakumbuh, Khazanah— Payakumbuh, Khazanah— Payakumbuh, Khazanah— Payakumbuh, Khazanah— Payakumbuh, Khazanah— Tim 7 Kota Payakumbuh yang terdiri dari Satpol PP, TNI, Polri, POM, dan instansi penegakan hukum lainnya melaksanakan kegiatan operasi penegakan keamanan dan ketertiban umum, serta penegakan protokol kese-hatan pencegahan Covid-19 di Kota Payakumbuh, Sabtu malam dan Minggu dini hari, 13 dan 14 Maret 2021.

Dipimpin oleh Kasatpol PP Kota Payakumbuh Devitra didam-pingi Kabid PPD Ricky Zaindra, Kabid Tranmas dan Trantibum Jhonni Parlin, dan Kasi Penyidik Alrinaldi, tim penegak peraturan daerah (perda) melaksanakan apel gabungan sekitar pukul 23.30 WIB di markas Satpol PP, kemudian melakukan penjaringan ke bebe-rapa tempat.

Pada pukul 00.15 WIB Ming-gu dini hari, tim melakukan razia di salah satu warung nasi goreng di Kelurahan Napar. Disana didapati pelanggar protokol kesehatan yang tidak memakai masker, kemudian pelanggar diberikan sanksi sosial.

Tak lama berselang, sekitar

pukul 00.24 WIB di tempat hiburan Point K Billiard, tim mendapati 2 orang wanita umur 23 dan 30 tahun yang melanggar jam malam, mereka juga kedapa-tan tidak memakai masker. Selan-jutnya diamankan ke markas Satpol PP untuk proses pemerik-saan lebih lanjut.

“Poin K Bilyar diberi teguran dan membuat Surat Pernyataan bermaterai karena izin usahanya telah habis masa berlakunya dan diwajibkan agar segera memper-panjang izin. Sementara itu kedua perempuan yang terjaring razia diberi teguran dan membuat surat pernyataan untuk tidak meng-ulangi perbuatan yang sama di kemudian hari,” terang Devitra. Sekitar pukul 00.56 WIB, tim juga melakukan razia ke Farabi Hotel, disana nihil, tidak ditemu-kan adanya pelanggaran Perda. Dari razia malam itu, Devitra menerangkan jumlah pelanggar protokol kesehatan yang terjaring razia berjumlah 11 orang, mereka diberikan pengarahan tentang pentingnya memakai masker, serta diberi sanksi sosial berupa Push Up.

OPERASI- Tim 7 Kota Payakumbuh terus melaksanakan kegiatan

operasi penegakan keamanan dan ketertiban umum, serta penegakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di Kota Payakumbuh (foto: Lili Yuniati)

mendukung kegiatan pembelaja-ran dengan adanya Sunnah Sport Center, yang merupakan pusat olah raga berkuda, memanah dan lainnya.

Selain itu juga membangun dan mengembangkan lokasi wisata religi di kawasan kampus pesantren.

“Insya Allah pada Juli 2021

sudah bisa memulai aktivitas belajar mengajar di pesantren bersama santri angkatan pertama dan berharap mampu meningkat-kan karakter anak didik menuju karakter akhlakul kharimah, serta dapat memperbaiki dan mening-katkan kualitas pendidikan di Sumbar.,” akhirnya  Inoval Inoval Inoval Inoval Inoval A g e s l y A g e s l y A g e s l y A g e s l y A g e s l y... HARAP- Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mengunjungi Pesantren Rahmatan Lil’alamin International Boarding School di Kabupaten Solok, Minggu (14/3). Mahyeldi berharap pesantren tersebut maju dan berkembang, karena merupakan tempat untuk membuat generasi yang lebih baik (foto: Inoval

Gambar

Gambar di atas, menggambarkan penataan pajangan jamba dan pinumkopi jauh dari nilai sederhana

Referensi

Dokumen terkait

Penularan HIV melalui transmisi seksual dapat dicegah secara efektif dengan menunda melakukan hubungan seks, setia pada pasangan dan menggunakan kondom. Penggunaan

Pemanas air tanpa media penyimpan panas akan memiliki efisiensi yang lebih kecil dari pemanas air dengan media penyimpan panas, hal ini dikarenakan panas dari matahari

Pengolahan secara termal dilakukan oleh Penghasil Limbah B3 yang memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan Limbah B3; atau Pengolah Limbah B3

(2) Bila limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 (lima puluh) kilogram per hari, penghasil limbah B3 dapat menyimpan limbah B3 yang dihasilkannya lebih dari

Yang dimaksud dengan “pencampuran Limbah B3” adalah pencampuran Limbah B3 dengan media lingkungan, bahan, Limbah, dan/atau Limbah B3 lainnya, termasuk pengenceran dengan

Menetapkan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Pengawasan dapat mendelegasikan kewenangannya dalam melakukan pengawasan kepada pejabat/instansi teknis yang bertanggung jawab

Dalam pengawasan pengelolaan limbah B3, pengawas tidak hanya cukup melihat data manifes limbah B3 dari pihak penghasil limbah saja tetapi juga harus mencocokan keakuratan

Kegiatan pengumpulan limbah B3 hanya diperbolehkan apabila jenis limbah B3 tersebut dapat dimanfaatkan; dan/atau badan usaha pengumpul limbah B3 telah memiliki kontrak kerjasama