• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PERATURAN DAN KEBIJAKAN DI BIDANG PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH B3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI PERATURAN DAN KEBIJAKAN DI BIDANG PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH B3"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI

PERATURAN

DAN

KEBIJAKAN

DI

BIDANG

PENGUMPULAN

DAN

PEMANFAATAN

LIMBAH

B

3

(2)

Penyimpanan & Pengumpulan LB3

Kegiatan menyimpan limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan/atau pengumpul dan/atau pemanfaat dan/atau penglah dan/atau penimbun limbah B3 DENGAN MAKSUD MENYIMPAN SEMENTARA.

Kegiatan mengumpulkan limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara sebelum diserahkan kepada pengolah dan/atau pemanfaat dan atau penimbun limbah B3.

Limbah B3 yang disimpan JIKA masih bisa dimanfaatkan oleh penghasil maka dapat dilakukan pemanfaatan sendiri atau menyerahkan pemanfaatannya kepada pemanfaat limbah B3.

Selanjutnya, jika upaya pemanfaatan sudah tidak bisa dilakukan maka limbah B3 wajib diolah sesuai dengan teknologi yang ada yang pada gilirannya ditimbun dan jika tidak mampu diolah di dalam negeri dapat diekspor ke negara lain yang memiliki teknologi pengolahan limbah B3.

Pengolahan dan atau penimbuan dapat dilakukan sendiri atau diserahkan kepada pihak pengolah dan/atau penimbun limbah B3.

(3)

LOKASI PENGEMASAN / PEWADAHAN TATA CARA PENYIMPANAN FASILITAS TEMPAT PENGUMPULAN PENGANGKUTAN PEMANFAAT PENGOLAH PENIMBUN PENYIMPANAN PENGHASIL PENGUMPUL

(4)

K

EWENANGAN

P

ENYIMPANAN

& P

ENGUMPULAN

L B3

PERATURAN MENLH NOMOR : 30 TAHUN 2009

1. Gubernur berwenang menerbitkan:

a. izin pengumpulan limbah B3 skala provinsi; dan

b. rekomendasi izin pengumpulan limbah B3 skala nasional.

2. Bupati/walikota berwenang menerbitkan izin penyimpanan sementara limbah B3 dan pengumpulan limbah B3 skala kabupaten/kota.

3. Izin pengumpulan tidak termasuk minyak pelumas / oli bekas. 4. Pengumpulan dilakukan oleh Badan Usaha

5. Kegiatan pengumpulan limbah B3 hanya diperbolehkan apabila jenis limbah B3 tersebut dapat dimanfaatkan; dan/atau badan usaha pengumpul limbah B3 telah memiliki kontrak kerjasama dengan pihak pemanfaat, pengolah, dan/atau penimbun limbah B3 yang telah memiliki izin.

(5)

HAL-HAL TEKNIS YANG DIATUR

1.

Persyaratan Pengemasan

2.

Persyaratan Penyimpanan

Tata cara penyimpanan;

Persyaratan bangunan penyimpanan limbah B3;

Persyaratan lokasi.

3.

Persyaratan Pengumpulan

Persyaratan lokasi

Persyaratan bangun pengumpulan

Fasilitas tambahan

(6)

PENGEMASAN

1.

Pra Pengemasan

Mengetahui karakteristik

Bentuk dan bahan kemasan disesuaikan dengan

kecocokannya terhadap LB3

2.

Persyaratan Umum Pengemasan

Kemasan dalam kondisi baik, tidak rusak, karat dan

bocor.

Bentuk dan ukuran disesuaikan dengan karakteristik LB3

Bahan kemasan dapat berupa bahan plastik (HDPE, PP

atau PVC) atau bahan logam.

Jika kemasan dalam kondisi tidak layak, maka LB3 harus

dipindahkan. Kemasan beakas LB3 agar dikelola sesuai

peraturan.

(7)
(8)

PERSYARATAN TEKNIS

Lokasi Penyimpanan

Letak lokasi penyimpanan berada di areal

kegiatan;

Daerah bebas banjir;

Aman dari bahan yang terbakar dan/atau mudah

bereaksi atau tidak berdekatan dengan fasilitas

umum.

Luas area tempat penyimpanan disesuaikan

dengan jumlah limbah yang dihasilkan dengan

mempertimbangkan waktu penyimpanan selama 90

(sembilan puluh) hari.

(9)

PERSYARATAN TEKNIS

TEMPAT PENYIMPANAN

1.

BANGUNAN

Rancang bangun dan luas bangunan penyimpanan sesuai

dengan jenis, karakteristik dan jumlah limbah B3 yang

disimpan.

Beratap dan memiliki ventilasi udara

Terlindung dari masuknya air hujan

Memiliki sistem penerangan

Lantai kedap air, tidak bergelombang, kuat dan tidak retak.

Memiliki dinding dar bahan yang tidak mudah terbakar

Bangunan dilengkapi dengan simbol

Dilengkapi penangkal petir jika diperlukan

2.

Jika menyimpan LB3 mudah terbakar, bangunan

penyimpanan harus memiliki tembok beton dan lokasi

harus jauh dari sumber pemicu kebakaran.

(10)

PERSYARATAN TEKNIS

lanjutan

3. Jika menyimpan LB3 mudah meledak, bangunan dikonstruksi

untuk tahan ledaan dan kedap air serta suhu ruangan dapat

dikendalikan agar tetap pada suhu normal.

4. Jika menyimpan limbah B3 mudah reaktif, korosif dan beracun,

maka bangunan memiliki konstruksi dinding yang mudah

dilepas serta konstruksi atap, dinding dan lantai harus tahan

korosi dan api.

5. Jika menyimpan 100 % limbah B3 fasa cair, maka tempat

penyimpanan memerlukan bak penampung dengan volume

minimal 110 % dari volume kemasan besar. Penyimpanan LB3

fasa cair yang mudah menguap agar menyisakan ruang 10 %

dari volume kemasan.

(11)

PERSYARATAN TEKNIS

LANJUTAN

6.

Jika menyimpan LB3 yang memliki sifat self

combustion, perlu dipertimbangkan untuk

mengurangi kontak langsung dengan oksigen.

7.

Jika menyimpan LB3 fasa padat dimana

kandungan air masih memungkinkan rembes,

maka tempat penyimpanan memerlukan bak

penampung.

8.

Jika menyimpan LB3 dengan karakteristik

berbeda, maka perlu ada pembatas, bak

penampung dengan kemiringan lantai minimal 1%

mengarah ke saluran bak penampung.

(12)

9. Jika menyimpan LB3 dalam jumlah besar per satuan

waktu tertentu seperti limbah fly ash, bottom ash, nikel

slag, sludge oil, drilling cutting, maka tempat

penyimpanan dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan

tanpa memenuhi sepenuhnya persyaratan teknis

bangunan tempat penyimpanan.

(13)

P

ENYIMPANAN

LB3 :

K

EWAJIBAN

Penghasil limbah B3 dapat menyimpan limbah B3 yang

dihasilkannya paling lama 90 (sembilan puluh) hari

SEBELUM MENYERAHKANNYA kepada pengumpul

atau pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah

B3.

Bila yang dihasilkan kurang dari 50 (lima puluh)

kilogram per hari, penghasil limbah B3 dapat

menyimpan limbah B3 yang dihasilkannya lebih dari

sembilan puluh hari.

Wajib membuat catatan :

Jenis, karakteristik, jumlah dan waktu dihasilkannya LB3

Jenis, karakteristik, jumlah dan waktu dihasilkannya LB3

Nama pengangkut limbah B3

(14)

P

ERSYARATAN

P

ENGUMPULAN

LB3

Persyaratan lokasi :

Luas sekurang-kurangnya 1 Ha

Bebas banjir tahunan

Jarak dari fasum dan ekosistem tertentu :

o

150 m dari jalan utama/tol, 50 m dari jalan lainnya;

o

300 m dari : pemukiman, perdagangan, Rumah Sakit,

pelayanan kesehatan atau kegiatan sosial, hotel,

restoran, fasilitas keagamaan, fasilitas pendidikan.

o

300 m dari perairan, a.l. Garis pasang tertinggi laut,

Sungai, kolam, danau, rawa, mata air, sumur pddk, dst;

o

300 m dari daerah yang dilindungi : cagar alam, hutan

(15)
(16)

P

EMANFAATAN

L

IMBAH

B3

(P

ERMEN

LH 02 T

AHUN

2008)

Definisi :

Adalah kegiatan penggunaan kembali (reuse)

dan/atau daur ulang (recycle) dan/atau perolehan

kembali (recovery) yang bertujuan untuk mengubah

limbah B3 menjadi suatu produk yang dapat

digunakan dan harus juga aman bagi lingkungan

dan kesehatan manusia

(17)

PEMANFAATAN LIMBAH B3 :

suatu kegiatan penggunaan kembali (reuse)

dan/atau daur ulang (recycle) dan/atau

perolehan kembali (recovery)

bertujuan untuk mengubah limbah B3

menjadi suatu produk

produk dapat digunakan

proses dan produk harus aman bagi

(18)

K

RITERIA

P

EMANFAATAN

L

IMBAH

B3

Salah satu/total komponennya dpt berfungsi

sebagai bahan dan memenuhi persyaratan teknis

untuk dilakukan recycle/recovery;

Jenis & kadar pencemar memenuhi persyaratan

izin;

Produk akhir memenuhi SNI atau standar lain

yang setara

Produk antara memenuhi standar industri

pengolah/pemanfaat

Sisa (residu) yg tdk dpt dimanfaatkan dikelola

(19)

Semi produk (bahan  mentah) atau Produk   Residu/sisa  limbah yang  dihasilkan effluent & emisi  

Teknologi

Pemanfaatan

Pengelolaan lebih lanjut (disimpan sementara, diolah, dimanfaatkan)

Semi produk dan atau Produk dimanfaatkan kembali secara langsung atau dimanfaatkan kembali oleh pihak ke 3. Contoh Teknologi Pemanfaatan :   1. Daur ulang;  2. Co‐processing;  3. dll   

INPUT

PROSES

(Reuse/Recycle/ Recovery)

OUTPUT

Limbah B3 =

Bahan Baku =

Sumberdaya

(20)

P

EMANFAATAN

L

IMBAH

B3

Fungsi :

Substitusi bahan baku;

Substitusi bahan bakar

Kegiatan :

Kegiatan Utama;

Bukan Kegiatan Utama

Pelaku :

Penghasil;

Jasa;

(21)

K

RITERIA

P

EMANFAATAN

L

IMBAH

B3

Substitusi Bahan Bakar :

Kandungan kalori : ≥ 2500 kkal/kg;

Kadar air : ≤ 15%

Tidak mengandung senyawa terhalogenasi

Jenis limbah dan kadar pencemar dalam

limbah memenuhi persyaratan izin;

Emisi udara memenuhi sesuai dengan emisi

udara pengolahan limbah B3

Sebelumnya melakukan uji coba

(22)

K

EWAJIBAN

P

EMEGANG

I

ZIN

/R

EKOMENDASI

P

EMANFAATAN

Penanganan limbah B3 yang dimanfaatkan dan

limbah yang dihasilkan sesuai ketentuan yang

berlaku;

Pengelolaan terhadap limbah yg dihasilkan

Secara berkala melakukan pemantauan terhadap

kualitas limbah yang dihasilkan (emisi udara, udara

ambien, limbah cair

Secara berkala malaporkan realisasi kegiatan

(23)

S

EMOGA

BERMANFAAT

Referensi

Dokumen terkait

Judul Kegiatan: Pengenalan Outbound bagi Siswa dan Guru Sekolah Luar Biasa di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Rangka Sosialisasi Taman Olahraga Masyarakat (TOM)

(Tabel 1) menunjukkan terdapat tiga kelompok tani ternak (KTT Sapi Potong Lembusari di Kabupaten Cilacap, KTT Sari Widodo di Kabupaten Banjarnegara, dan KTT Sapi

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

siswa pada kelas eksperimen diberikan peta konsep yang akan membantu pada proses pembelajaran, sehingga lebih mudah memahami dan mengingatnya yang ditunjukkkan

Pengolahan secara termal dilakukan oleh Penghasil Limbah B3 yang memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan Limbah B3; atau Pengolah Limbah B3

Yang dimaksud dengan “pencampuran Limbah B3” adalah pencampuran Limbah B3 dengan media lingkungan, bahan, Limbah, dan/atau Limbah B3 lainnya, termasuk pengenceran dengan

 Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 dilarang melakukan Pemanfaatan Limbah B3 terhadap Limbah B3 dari sumber spesifik dan sumber tidak spesifik yang

Menyimpan limbah B3 di Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 (TPS Limbah B3) dalam kemasan yang sesuai dengan karakteristik limbah B3 dan dilengkapi dengan simbol dan label