• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Geografis Wilayah Kabupaten Kerinci

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kondisi Geografis Wilayah Kabupaten Kerinci"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Kondisi Geografis Wilayah Kabupaten Kerinci

Secara geografis Kabupaten Kerinci terletak pada koordinat : 1'40'

-

2O26' Lintang Selatan dan 10 1'08'- 101 "50' Bujur

T i .

Kabupaten Kerinci me~pakan salah satu dari sepuluh kabupaten dalam wilayah Provinsi Jambi yang berada di ujung bagian barat wilayah provinsi dan berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Barat dan Pmvinsi Bengkulu. Posisi Kabupaten Kerinci dalam skala dan orientasi Provinsi Jambi disajikan pada Gambar 5.

Secara umum wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kerinci diantaranya adalah :

-

Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Solok, Pmvinsi Sumatera Barat;

-

Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Merangin;

- Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, dan Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat;

-

Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Bungo.

Administmi Wilayah Kabupaten Kerinci

Kabupaten Kerinci memilii luas wilayah 420.000 Ha, yang terdiri dari 17 wilayah kecamatan dan 278 desa. Setelah keluarnya Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2008, Kabupaten Kerinci dimekarkan menjadi

dua wilayah administratif, yaitu Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.

%&ai Kabupaten Kerinci memiliki 12 wilayah kecamatan dengan luas wilayah 380.850 Ha. Sedangkan Kota Sungai Penuh terdii

da5

5

wilayah kecamatan dengan luas wilayah 39.150 Ha. Pada saat ini Kota Sungai Penuh belum menjalankan M t a s pembangunan, dan segala bentuk aset dan data masih didasarkan pada kabupaten induk yaitu Kabupaten Kerinci. Adapun Jumlah kecamatan, luas wilayah, jumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Kerinci disajikan pada Tabel 3.

(2)

Tabel 3 Luas Wilayah per Kecarnatan di Kabupaten Kerinci Jumlah

Kecamatan Luas

(Ha) Desa Kelurahan Total Status Wilayah

1. Gunung Raya 2. Batang Merangin 3. Keliling Danau 4. Danau Kerinci 5. Sitinjau Laut 6. Tanah Kampung 7. Sungai Penuh 8. Hamparan Rawang 9. Pesisir Bukit 10. Kumun Debai 1 1. Air Hangat 12. Air Hangat Timur 13. Depati VII 14. Gunung Kerinci 15. Siulak 16. Kaw Aro Kab. Kerinci Kab. Kerinci Kab. Kerinci Kab. Kerinci Kab. Kerinci Kota Sei.Penuh Kota Sei.Penuh Kota Sei.Penuh Kota Sei.Penuh Kota Sei.Penuh Kab. Kerinci Kab. Kerinci Kab. Kerinci Kab. Kerinci Kab. Kerinci Kab. Kerinci 17. ~ u k u ~ g Tujuh 16.250 11

-

11 Kab. Kerinci

Total Luas 420.000 272 6 278

Sumber : BPS Kabupafen Kerinci, Tahun 2007.

Topografi dan Morfologi Wilayah

Wilayah Kabupaten Kerinci membentang dari Gunung Tujuh sampai Gunung Raya. Sebagian besar (98%) berada pada ketinggian diatas 500 - 3.805 m dpl, dan mcmpakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan. Karakter wilayah bergelombang

dan

berbukit-bukit tersebut membentuk enclave yang sangat luas

dan sebagian ditutupi hutan lebat alami yang mernpakan ciri khas wilayah Kabupaten Kerinci.

Secara umum wilayah Kabupaten Kerinci dapat dikelompokkan dalam beberapa satuan morfologi yaitu dataran, perbukitan bergelombang halus sampai perbukitan bergclombang sedang

dan

pcgunungan. Berdasarkan kondisi geomorfologi dan penyebaran batuannya, pola orientasi ke arah

utara,

&an

dijumpai morfologi yang lcbih tinggi yaitu morfologi perbukitan bergelombang sampai pegunungan, sedangkan pada oricntasi ke

arah Selatan akan dijumpai

morfologi dataran rendah.

(3)

Gambar 5 Peta Administrasi Kabupaten Kerinci

(4)

Penutupan Lahan

Berdasarkan peta penutupan Iahan Kabupaten Kerinci tahun 2005 dapat diketahui bahwa kawasan hutan yang mendominasi wilayah ini sebesar 56% atau seluas 235.703 Ha yang tersebar di bagian barat

dan

timur wilayah kabupaten. Selanjutnya disusul oleh penggunaan untuk pertanian lahan kering (78.268 Ha),

dan

hutan budidaya (35.695 Ha).

Penutupan lahan berupa pemukiman memiliki luas 8.851 Ha, yang menyebar di sepanjang jaringan jalan. Perkembangan pemukiman saat ini cukup pesat menyebar sporadis di pusat-pusat kegiatan di setiap wilayah kecamatan.

Penutupan lahan berupa lahan perkebunan memiliki luas 5.981 Ha, atau 1,4% dari luas wilayah, d i i a jenis komoditas utarnanya adalah perkebunan teh di Kecamatan Kayu Aro. Sedangkan lahan sawah di Kabupaten Kerinci memilii luas 15.284 Ha atau sebesar 3,6% dari total luas wilayah. Rincian

dan

gambaran penutupan lahan di Kabupaten Kerinci disajikan pada Tabel 4 dan Gambar 6.

Tabel

4

Penutupan Lahan di Kabupaten Kerinci

Penutupan Laban Luas (Ha)

1. Badan Air 9.256 2. Hutan 235.703 3. Hutan Budidaya 35.695 4. Kebun Campuran 10.206 5. Perkebunan 5.981 6. Permukiman 8.851

7. Pertanian Tanah Kering 78.268

8. Rumpuflanah terbuka 9.531

9; saw& 15:284

10. Semakfbelukar 11.225

Total Luas 420.000

(5)

--.*a bBW w-. rn -he-?= --w"#* wa*l*bn-n - u n M * x r m

---

ma-

m--

-inn*-q

Gambar 6 Peta Penutupan Lahan

(6)

Zona Pemanfaatan Ruang Wiiayab Kabupaten Kerinci

Berdasarkan karakteristik wilayahnya, Kabupaten Kerinci dibagi dalam empat jenis tipe zona pemanfaatan ruang (Gambar 7) yaitu : 1) zona perlindungan, 2) zona pengendalian ketat, 3) zona pemanfaatan ruang terbatas, dan 4) zona pemanfaatan intensif (RTRW Kabupaten Kerinci Tahun 2006-2016). Arahan pemanfaatan ruang untuk setiap zona tersebut disajikan dibawah ini.

1) Zona Perlindungan (Zona A)

Zona ini merupakan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) seluas 215.000

Ha,

sesuai dengan SK Menhutbun nomor: 901/KPTS-2AIl99, d m Keppres nomor: 32 Tahun 1990 tentang Penetapan dan Kriteria Kawasan findung. Zona A terdiri

dari

13 kecamatan yaitu : Kayu Aro, Gunung Kerinci, Gunung Tujuh, SiuIak, Air Hangat, Air Hangat Timur, Sungai Penuh, Kumun Debai, KeSiing Danau, Batang Merangin, Gunung Raya dan Danau Kerinci. 2) Zona Pengendalian Ketat (Zona B)

Zona ini didasarkan pada pertimbangan bahwa daerah ini potensial terhadap bencana gempa bumi clan mwan banjir. Zona ini didominasi oleh pemanfaatan lahan pertartian lahan basah, hutan kemasyarakatan, dan permukiman. Kecamatan yang masuk dalam zona B ini terdii dari 12 kecamatan yaitu : Kecamatan Sungai Penuh, Hamparan Rawang, Kumun Debai, Pesisir Bukit, Tanah Kampung, Sitinjau Laut, Air Hangat

T i ,

Air Hangat, Danau Kerinci, Depati Tujuh, Siulak dan Keliling Danau. Penetapan fungsi kota utama (Sungai Penuh) di dalam zona ini addah sebagai permukiman terbatas, pertartian lahan basah, pusat Smgkungan pelayanan perdagangan dan jasa tingkat kabupaten dan kecamatan, pekebunan, kawasan penyangga dan pusat 'ngkungan pelayanan bencana.

3) Zona Pemanfaatan Terbatas (Zona C)

Zona ini ditentukan berdasar pertimbangan bahwa wilayah ini mendapat pengaruh langsung dari kondisi bencana yang kemungkinan terjadi, mengingat zona

ini

masih terdapat bebempa patahdsesar. Zona ini merupakan lahan potensi budidaya pertanian yang cukup luas, dapat dikembangkan sebagai kawasan budidaya perkmian lahan basah dan perkebunan, serta pengembangan

(7)

permukirnan terbatas. Zona C meliputi Kecamatan Gunung Kerinci, Kayu Aro dan Gunung Tujuh. Kota-kota yang terdapat di daIam zona ini ditetapkan fungsinya sebagai pusat pemerintahan serta permllkiman terbatas, pertanian lahan basah, perkebunan teh, hutan kemasyarakatan (pertanian tanaman keras), perdagangan dan jasa skala kecamatan dan lokal, kawasan penyangga, pusat lingkungan pelayanan bencana serta industri berbasis komoditas pertanian.

4) Zona Pemanfaatan Intensif (Zona

D)

Zona ini ditentukan berdasar pada pertimbangan bahwa daerah ini relatif landai dan merupakan daerah yang berpotensi untuk d i i a a t k a n sebagai kawasan budidaya seperti: perkebunan, sawah, hutan kemasyarakatan, dan pengembangan kawasan permukiman. Zona D meliputi K m a t a n Keliling Danau, Gunung Raya dan Batang Merangin. Fungsi kota-kota didalam zona D ini diarahkan untuk pengembangan kawasan permukiman, perdagangan dan jasa skala kecamatan, pertanian lahan kering, perkebunan, hutan kemasymkatan (perkebunan tanaman

keras),

industri berbasis

komoditi

perkebunan dan pertanian. Zona ini diarahkan menjadi alternatif alokasi kebutuhan pertumbuhan penduduk di Zona B.

(8)

--

W > V , " S -.I- Z- m n h m Ruang -ParnbraaRmrn, a - - X a u , - a , --T-mC> --h*nr(e-l)) Z- m n h m Ruang -ParnbraaRmrn, a - - X a u , - a , --T-mC> --h*nr(e-l))

Gambar 7 Peta Zonasi Pemanfaatan Ruang

(9)

Kependudukan

Pada tahun 1997 penduduk Kabupaten Kerinci bejumlah 290.334 jiwa dan tahun 2007 meningkat menjadi 313.634 jiwa, selama kurun waktu sepuluh tahun tersebut Kabupaten Kerinci mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 0,77%. Mata Pencaharian Perduduk Kabupaten Kerinci pada tahun 2007 sebagian besar adalah pada sektor pertanian (62,27%) d m sektor perdagangan (14,46%), dan selanjutnya jasa kemasyarakatan (12,01%), d m perdagangan (8,56%).

Kepadatan penduduk Kabupaten Kerinci yakni 74,67 JiwaIKm2. Kecamatan terpadat penduduknya adalah Kecamatan Hamparan Rawang dengan kepadatan 1.085 JiwaJKm2 dan kepadatan terendah Kecamatan Gunung Raya 20 JiwalKm2. Rincian kepadatan penduduk per kecamatan disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Kerinci Tahun 2007

Luas Jumlah Penduduk Kepadatan

Kecamatan Tahun 2007 (Jiwa) ( J i i a l ~ m ~ )

1. Gunung Raya 746.77 15.169 20 2. Batann Merangin 567.32 22.725 40 3. ~ e l i l i G ~ a n a i 4. Danau Kerinci 5. Sitinjau Laut 6. TanahKampung 7. Sungai Penuh 8. Hamparan Rawang 9. Pesisir Bukit 10; Kumun Debai 1 1. Aii Hangat 12. Air Hangat Tmur 13. Depati W 14. Gunung Kerinci 15. Siulak 16. Kavu Aro 17. ~ & u n g Tujuh 162.50 1 1.824 73 Total 4200.00 313.634 74,67

Sumber : BPS Kabupaten Kerinci Tahun 2008.

Perekonomian

Pada tahun 2007 nilai PDRB Kabupaten Kerinci atas dasar harga berlaku rnencapai 3.03 Triliun. Sumbangan PDRB terbesar berasal dari sektor pertanian

(10)

yang mencapai 1.5 Triliun atau 50,50% dari total PDRB Kabupaten Kerinci. Struktur perekonomian

di

Kabupaten Kerinci disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6 PDRB Kabupaten Kerinci Atas Harga Berlaku Tahun 2006-2007 Tahun

SektorILapangan Usaha 2006 2007

Rp. (000)

1. Perkmian 1.348.696.58 1.534.1 14.66

2. Pertambangan dan Penggalian 3. Indushi Pengolahan

4. Listrik dan Air Bersih 5. Bangunan

6. Perdarrangan Hotel

- -

dan Restoran

7. Pengangkutan, Pos dan Telekomunikasi 234.117142 275.865;68 8. Keuangan, Persewaan &

-

- Jasa Perusahaan 11 1987,60 132.384,64

9. Jasa 363.502,84 412.883,19

T o t a l 2.641.99447 3.037.628,SS

Surnber : BPS Kabupaten Kerinci Tahun 2008

Kontribusi sektor pertanian tetap mendominasi

dari

tahun ke tahun, walaupun pada tahun 2007 ini mengalami p e n m a n dari tahun sebelumnya. Sub sektor yang memilii kontribusi terbesar dalam pembentukan nilai sektor pertanian hi adalah sub sektor tanaman bahan makanan dan tanaman perkebunan, d i i a masing-masing sub sektor ini memiliki sumbangan sebesar 26,51% dan 19,08%. Kontribusi sektor dan sub sektor perkmian dalam PDRB Kabupaten Kerinci disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7 Distribusi PDRB Atas Harga Berlaku Menurut Sektor Pertanian dan Non Pertanian Tahun 2003-2007

Tahun

Sektor 2003 2004 2005 2006 2007

0, 10

1. Pertanian 48,Ol 47,73 50,237 50,237 50,48

Tanaman Bahan Makanan 24,30 24,86 26,42 26,47 26,51

Tanaman Perkebunan 18,83 18,OO 9,48 19,54 19,08

Petemakan dan Hasil-hasilnya 3,69 3,62 3,75 336 3,79

Kehutanan 0,05 0,04 0,04 0,03 0,03

Perikanan 1,14 1,21 1,19 1,15 137

2. Non Pertanian 5 1 9 5237 49,13 48,95 4932

T o t a l 100 100 100 100 100

(11)

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kerinci pada tahun 2007 mencapai 5,93%, meningkat dibandingkan dari tahun sebelumnya yang mencapai tingkat

pertumbuhan 5,81%. Peningkatan ini diantaranya terkait dengan pertumbuhan

sektor pertanian sebesar 6,69%, sektor perdagangan sebesar 7,16% dan sektor

keuangan sebesar 4,87%. Secara umum pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kerinci dalam tahun 2003 sampai 2007 rata-rata tumbuh sebesar 5,43%. Laju

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kerinci disajikan pada Gambar 8 dan Tabel 8.

Gambar 8 Grafik Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Kerinci Tahun 2003-2007

(12)

Tabel 8 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kerinci Atas Harga Konstan Tahun 2003-2007

SektorILapangan Usaha Tahun

2003 2004 2005 2006 2007

%

1. Pertanian 4,04 436 5,660 5,23 6,69

a. Tanaman bahan makanan 4,72 6,09 6,81 5,52 7,12

b. Tanaman perkebunan 4,14 3,34 4,02 4,60 6,52

c. Petemakan dan basil-hasilnya 0,40 4,89 6,36 6,92 5,62

d. Kehutanan 6,50 -5,25 -20,20 -20,55 -0,23

e. Perikanan 0,OO 4,67 4,04 3,82 2,97

2. Pertambangan dan Penggalian 3,72 3,78 189 O,72 3,15

a. Miyak dan gas bumi 0,OO 0,OO 0,OO 0,OO 400

b. Pertambangan tanpa migas 0,OO 0,OO 0,OO 0,OO 0,OO

c. Penggalian 3,72 3,78 1,89 0,72 315

3. Industri Pengolahan 2,18 3,Ol 3,64 7,42 5,79

a. Induslximigas 0,OO 0,OO 0,OO 0,OO 0,OO

b. Industri tanpa migas 2,18 3,Ol 3,64 7,42 5,79

4. Liitrik dan Air Benih 17,61 1033 521 659 326

a. Listrik 19,12 10,06 5,05 8,55 3,72

b. Air bersih 13,67 11,05 5,64 1,28 2,32

5. Bangunan 22,74 14,14 1339 938 742

6. Perdagangan, Hotel & Restoran 393 3,41 637 622 7,16 a. Perdagangan besar & ecem 3,81 3,12 6,75 6,19 7,78

b. Hotel 4,91 5,27 6,07 6,98 3,19

c. Resfom 4,51 4,98 5,62 6,33 3,92

7. Pengangkutan, Pos & Telekom 5,71 637 3,88 734 3,65

a. Pengangkutan 5,66 6,40 3,79 7,49 3,39

b. Pos

dm

telekomunikwi 7,03 5,61 6,06 8,85 10,55 8. Keoanpn, sewa & Jam Pnhn 2906 4,73 5,73 3,86 4,237

a. Bank 8,37 24,8 15,65 8,98 10,53

b. Lembaga keuangaa 1,25 1,39 1,65 2,73 3,73

c. Sewa bangunan 0,81 0,82 3,78 2,44 3,27

d. Jasapemsahaan 4,24 4,42 4,93 4,67 3,15

9. Jasa 5,67 530 292 552 3,48

a. Pemerintahan dan pertahanan 5,71 5,50 2,46 5,54 3,78

b. Swasta 5,53 5,53 4,61 6,46 2,43

PDRB 430 5,12 5,40 581 5,93

Sumber : BPS Kabupaten Kerinci Tahun 2008.

Industri Pertanian di Kabupaten Kerinci

Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian clan Perdagangan Kabupaten

Kerinci pada tahun 2007, diketahui bahwa Kabupaten Kerinci memiliki 9 sentra indusiri kecil pengolaban h a i l pertanian yang terdiri dari. 1) industri gula teby 2) industri gula merah aren, 3) keripik ubi dan keladi, 4) industri kerajinan anyaman,

(13)

5) industri tembakau iris, 6) sentra pengolahan opak, 7) sentra dodol kentang, 8) sentra sirup kayu manis, dan 9) sentra pengolahan tempe.

Sentra industri di Kabupaten Kerinci ini terdiri dari 648 unit usaha dengan total jumlah tenaga kerja 13.345 orang. Nilai investasi dari seluruh i n d u d

tersebut pada tahun 2007 sebesar 1,6 Milyar rupiah, dengan nilai produksi sebesar

14,9 Milyar rupiah.

Industri-industri pertanian di Kabupaten Kerinci sebagian besar berlokasi di Kecamatan Sungai Penuh, Kayu Aro dan Gunung Kerinci, karena potensi wilayah cukup mendukung aktivitas industri pengolahan tersebut

untuk

saat ini. Sebaran lokasi industri pengolahan dan lokasi sen- industri di Kabupaten Kerinci disajikan pada Gambar 9.

(14)

KABUI'ATEN KERlNCl

(15)

Kebijakan Pengembangan Sektor Industri di Kabupaten Kerinci

Kebijakan daemh dalam pengembangan sektor industri di Kabupaten Kerinci tertuang dalam rencana kerja dan arah kebijakan umum Dinas Perindustrim dan Perdagangan Kabupaten Kerinci Tahun 2007. Kebijakan tersebut diantaranya adalah: 1) pelaksanaan pembinaan dan pengembangan industri yang berbasis agro, 2) pelaksanaan kebijakan biibingan teknis, manajemen dan pemasaran industri kecil

dan

menengah serta pelaku dunia usaha, 3) optimalisasi dalam m g k a peningkatan, pemasaran h a i l komoditi pertanian, perkebunan, sektor industri melalui hformasi dan promosi keja sama dengan berbagai pihak, 4) peningkatan sarana dan prasarana i n d h perdagangan, serta inventatisasi peluang investasi dan penanaman modal, 5) pengawasan clan pengendalian standarisasi industri dan menciptakan i k l i i usaha yang sehat, 6) identifikasi dan evaluasi pennasalahan dan perkembangan industri dan perdagangan, 7) fasilitasi dunia usaha dalam mendapatkan kepastian hukum berusaha melalui perizinan sesuai p e r a m dan perundang- undangan yang berlaku, 8) upaya terciptanya kondisi yang kondusif bagi pelaku usaha maupun masyarakat, dan 9) upaya perluasan pangsa pasar hasil pertanian, perkebunan dan hasil industri yang berorientasi ekspor.

Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Kerinci

Kebijakan daerah Kabupaten Kerinci dalam pelaksanaan pembangunan terkait dengan pengembangan industri pertanian dan pembangunan berkelanjutan, terhmg dalam misi daerah. Kebijakan tersebut diantaranya adalah: 1) peningkatan dan pengembangan sistim agribisnis yang berbasis ekonomi kerakyatan dengan memanfaatkan potensi daerah yang berdaya saing dan berorientasi pasar,

2)

pengembangan usaha kecil, menengah dan koperasi serta usaha informal, dan 3) peningkatan konservasi d m rehabilitasi sumberdaya d a m dan lingkungan hidup.

Gambar

Tabel  3  Luas  Wilayah per Kecarnatan di Kabupaten Kerinci  Jumlah
Gambar 5 Peta Administrasi Kabupaten Kerinci
Gambar 6 Peta Penutupan Lahan
Gambar 7  Peta  Zonasi Pemanfaatan Ruang
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Analysis of distance of the superficial pole of the cluster from the gray-white matter junction (normalized by corti- cal thickness, [c 2 a]/c); Figure 2) indicated pre-alpha

Quantification of the number of newly formed cells per 40- m m section of rat dentate gyrus 1 month (left) or 3 months (right) after treatment with a single electroconvulsive

Tujuan ditetapkan manual prosedur teknis pelaksanaan praktikum adalah menetapkan suatu prosedur pelaksanaan praktikum mahasiswa di Laboratorium di lingkungan

We examined the effect of acute olanzapine administration on cerebral cortical allopregnanolone and its relationship to serum progesterone and corticosterone levels in rats..

peranan Muhammad Yamin sebagai Mentri PP dan K dalam mendirikan sebuah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru dan perkembangan PTPG di Bandung dari tahun

Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan media mind mapping dalam pembelajaran agar siswa mudah memahami pelajaran geografi dengan konsep-konsep atau

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas