• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Tim Penyusun"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

RENCANA

(Integrated Coastal Management)

KELURAHAN BALANG BARU

Kecamatan Tamalate

Kota Makassar

Project Management Office (PMO)

Coastal Community Development Project

Tim Penyusun :

Jimmi R. P Tampubolon, S.I.K, M.Si

Irfanuddin Rizaki, S.Kel

Arie Mardjan, S.K.H

Dr. Ir. H. Andi Tamsil, MS

Ir. Sapta Putra, M.Sc., Ph.D

(3)

KATA PENGANTAR

Pengelolaan Pesisir Terpadu atau dalam bahasa asing sering disebut dengan Integrated Coastal

Managament (ICM) merupakan sebuah konsep pengelolaan wilayah pesisir secara terintegrasi. Integrasi

yang dimaksud ialah upaya pengelolaan secara terpadu, terpadu antar ekosistem pesisir, terpadu antara ekosistem daratan dengan laut, terpadu antar instansi pemerintahan, terpadu antara pemerintah dengan pemangku kepentingan (stakeholder), dan terpadu antar multi displin ilmu. Keterpaduan tersebut dipandang perlu untuk mencegah konflik kepentingan akan laut, konflik wewenang akan laut, dan konflik penggunaan sumber daya hayati dan non-hayati yang ada di pesisir dan lautan. Keterpaduan merupakan aspek yang sangat penting dalam kegiatan pembangunan masyarakat pesisir.

Penyusunan dokumen rencana pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu (ICM) kelurahan Balang Baru merupakan salah satu kegiatan Pembangunan Masyarakat Pesisir melalui CCDP IFAD. Rencana ini diharapkan menjadi salah satu rekomendasi konstruktif, baik kepada pemerintah pusat (Kementerian Kelautan dan Perikanan) serta PMO (Project Managament Officer), dan pemerintah daerah (Dinas Perikanan) serta PIU (Project Implementation Unit) Kota Makassar ataupun pemangku kepentingan diluar pelaksana kegiatan CCDP IFAD. Dokumen ini dapat dijadikan salah satu dokumen acuan dan arahan dalam perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian sumberdaya sehingga dapat tercapai keseimbangan ekonomi dan ekologi dalam rangka menjamin kelestarian sumberdaya pesisir dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Dokumen ICM ini disusun melalui serangkaian kegiatan antara lain pengumpulan data sekunder, survey lapangan, wawancara, FGD, analisis data dan penulisan dokumen.

Dokumen Pengelolaan Wilayah Pesisir (ICM) ini masih perlu dikonsultasikan kembali kepada stakeholder terkait untuk mendapatkan masukan sehingga menjadi lebih baik. Selain itu rencana pengelolaan ini diharapkan dapat diadopsi dalam rencana kerja kelurahan atau pemerintahan daerah Kota Makassar, agar mendapatkan pengakuan dari masyarakat luas dan pemangku kepentingan lainnya dan ikut mengimplementasikannya di masa datang.

Akhirnya, disampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam keseluruhan proses penyusunan dokumen ICM ini.

(4)

i Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Fatufeto, Kota Mak assar

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL... ii

DAFTAR GAMBAR ... ii

BAB I. PENDAHULUAN... 1 Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Ruang Lingkup ... 2

1.3. Tujuan... 2

1.4. Proses Penyusunan ... 3

BAB II. RONA WILAYAH PESISIR ... 4 Error! Bookmark not defined. 2.1. Kondisi Geografis dan Administratif ... 5

2.2. Kondisi Sosial Budaya ... 7

2.3. Aktivitas Ekonomi ... 9

2.4. Potensi SDA dan Ekosistem Pesisir... 9

BAB III. RENCANA PENGELOLAAN ... 11 12 3.1. Isu – Isu Prioritas ... 12

3.2. Strategi Pengelolaan... 14

3.3. Rencana Program ... 18

3.4. Monitoring dan Evaluasi ... 20

DAFTAR PUSTAKA... 21 Error! Bookmark not defined.

(5)

ii Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Identifikasi perencanaan aspek Sumberdaya Alam dan Lingkungan... 15

Tabel 2. Identifikasi perencanaan aspek Sosil-budaya ... 15

Tabel 3. Identifikasi perencanaan aspek Ekonomi... 16

Tabel 4. Identifikasi perencanaan aspek Kelembagaan ... 17

Tabel 5. Rencana Program dalam 5 Tahun ... 18

Tabel 6. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi ... 23

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Alir Penyusunan rencana pengelolaan pesisir terpadu ... 4

Gambar 2.Peta Administrasi Kelurahan Balang Baru... 5

Gambar 3. Peta Penggunaan Lahan Di Kelurahan Balang Baru ... 6

Gambar 4. Peta Infrastruktur Kelurahan Balang Baru ... 7

Gambar 5. Persentase Tingkat Pendidikan Penduduk Balang Baru ... 8

Gambar 6. Persentase Mata Pencaharian Penduduk Balang Baru ... 9

Gambar 7. Peta Seause Kelurahan Balang Baru ...10

Gambar 8. Peta Sumber Daya Pesisir Kelurahan Balang Baru ...11

(6)

1 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Fatufeto, Kota Mak assar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Potensi yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan di wilayah pesisir adalah sumberdaya dapat pulih (renewable resources), sumberdaya tak dapat pulih (non-renewable resources), dan jasa-jasa lingkungan (environmental services). Apabila pemanfaatan potensi tersebut dapat dioptimalkan, akan sangat menguntungkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat (Dahuri, 2001). Sumberdaya dapat pulih adalah hutan bakau, terumbu karang, padang lamun, sumberdaya perikanan laut, dan bahan-bahan bioakif sedangkan sumberdaya tidak dapat pulih adalah seluruh mineral, minyak dan gas yang terdapat di lapisan geologi laut. Berbeda dengan dua hal tersebut, jasa-jasa lingkungan adalaha peran area pesisir dan laut sebagai tempat rekreasi dan pariwisata, media transportasi dan komunikasi, sumber energi, sarana pendidikan dan penelitian, pertahanan dan keamanan, penampungan limbah, pengatur iklim, kawasan perlindungan, dan sistem penunjang kehidupan serta fungsi ekologi lainnya.

Pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut terpadu diartikan sebagai suatu proses dinamis dan berkelanjutan yang menyatukan pemerintah dan masyarakat, ilmu pengetahuan dan pengelolaan serta kepentingan sektoral dan masyarakat umum, dalam menyiapkan dan melaksanakan suatu rencana terpadu untuk perlindungan dan pengembangan sumberdaya dan ekosistem pesisir (GESAMP, 1996).

Tujuan pengelolaan sumberdaya wilayah laut dan pesisir terpadu sesuai dengan UU No 27 tahun 2007 adalah :

1. Melindungi, mengkonservasi, merehabilitasi, memanfaatkan, dan memperkaya Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil serta sistem ekologisnya secara berkelanjutan;

2. Menciptakan keharmonisan dan sinergi antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;

3. Memperkuat peran serta masyarakat dan lembaga pemerintah serta mendorong inisiatif Masyarakat dalam pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil agar tercapai keadilan, keseimbangan, dan keberkelanjutan; dan

4. Meningkatkan nilai sosial, ekonomi, dan budaya Masyarakat melalui peran serta Masyarakat dalam pemanfaatan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Kota Makassar terletak di selatan pulau Sulawesi. Kota ini memiliki wilayah pesisir. Total luas wilayah Kota Makassar adalah 275, 77 km2 dengan luas daratan 175,77 km2 dan luas perairan adalah ±100 km2 (Pemerintah

(7)

2 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

Kota Makassar 2008, 2009). Letak Kota Makassar berada sebagian besar dalam wilayah pulau sulawesi dan secara geografis terletak pada posisi: 5,8º Lintang Selatan dan 119º Bujur Timur; berbatasan dengan selat Makassar di barat, Kabupaten Kepulauan Pangjakene di utara, Kabupaten Maros di timur dan Kabupaten Gowa di Selatan

Wilayah Kota Makassar secara administratif terbagi menjadi 14 Kecamatan, dengan total 143 desa/kelurahan (Badan Pusat Statistik Kota Makassar 2012). Kota Makassar didiami oleh 1.429.242 orang penduduk.

Wilayah Kota Makassar sebagian besar terdiri dari daerah berbukit yang berlereng terjal seluas ± 186,90 km2 atau 73 persen dan daerah dataran dengan kemiringan sekitar 10 persen seluas ± 55 km2 atau 17 persen dari total luas wilayah daratan.

Kota Makassar merupakan salah satu kota pesisir yang ada di Indonesia yang memilki garis pantai sepanjang 32 km dan mencakup 11 pulau-pulau kecil dengan luas keseluruhan mencapai 122.370 Ha atau sekitar 1,1% dari luas wilayah daratannya. Fakta tersebut menjadikan Kota Makassar memiliki berbagai kawasan wisata pesisir.

Keberhasilan pengelolaan Sumberdaya Pesisir tidak terlepas dari upaya masyarakat, pemerintah, dan perguruan tinggi atau lembaga riset. Wilayah pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut. Perubahan yang terjadi di darat dan laut menjadi pengaruh signifikan bagi kondisi wilayah pesisir. Oleh karena itu, faktor lingkungan penting bagi wilayah pesisir untuk keberlanjutan pemanfaatan sumber daya alam pesisir. Pemanfaatan sumber daya laut dengan cara tertentu yang dapat merusak lingkungan hidup ikan menyebabkan penurunan stock ikan. Penurunan jumlah ikan di laut yang dapat ditangkap dapat menyebabkan pengurangan pendapatan para nelayan lokal. Penurunan pendapatan ini tentu saja memiliki dampak kepada sosial antara masyarakat nelayan dan non-nelayan atau nelayan lokal dan andon (nelayan asing). Dampak sosial dapat berupa konflik yang dipicu oleh kecurigaan tertentu terhadap kelompok lain.

1.2 Ruang Lingkup

Perencanaan dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan rencana pengelolaan wilayah pesisir berada pada Kelurahan Balang Baru. Adapun ruang lingkup kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan penyusunan rencana pengelolaan wilayah pesisir desa/Kelurahan Balang Baru adalah sebagai berikut:

1. Menginventarisasi berbagai data primer dan sekunder yang berkaitan dengan potensi sumberdaya alam (pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan, pertambangan dan energi, dll) dan jasa lingkungan di wilayah pesisir.

2. Mengidentifikasi isu strategis yang ada, khususnya isu kerusakan ekosistem wilayah pesisir, ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan di pesisir Kelurahan Kelapa Balang Baru.

(8)

3 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

3. Mengidentifikasi kondisi perekonomian wilayah baik berupa gambaran perekonomian masyarakat, kegiatan investasi yang berkembang, dan potensi pengembangan ekonomi untuk multi sektor yang ada di wilayah pesisir Kelurahan Balang Baru.

4. Mengidentifikasi kondisi sosial dan nilai-nilai budaya (budaya lokal) dalam pengelolaan sumberdaya pesisir kelurahan Kelapa Lima.

5. Menyusun rencana induk pengelolaan di wilayah pesisir kelurahan Balang Baru, antara lain: isu strategis, visi dan misi, konsep kebijakan dan strategi pengembangan wilayah pesisir dan laut, rencana struktur runag wilayah pesisir, rencana pola pemanfaatan ruang pesisir dan laut, rencana kawasan-kawasan prioritas yang layak usaha secara nasional dan regional serta sektor unggulan yang dapat dikembangkan.

6. Mengadakan pertemuan dan diskusi melalui FGD di pesisir Kelurahan Balang Baruyang melibatkan segenap pemangku kepentingan.

1.3. Tujuan

Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk menyusun rencana pengelolaan wilayah pesisir terpadu ICM Kelurahan Balang Baru, Kota Makassar yang menyeluruh terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan visi dan misi pengembangan pengelolaan wilayah Pesisir Kota Makassar 20 tahun kedepan.

1.4 Proses Penyusunan

Tahapan penyusunan rencana pengelolaan wilayah pesisir terpadu Keluharan Balang Barusebagaimana disajikan dalam alur tahapan penyusunan pada Gambar 1.

(9)

4 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

(10)

5 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

BAB II

RONA PESISIR

2.1 Kondisi Geografis dan Administratif

Kelurahan Balang Baru merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Tamalate. Secara geografis, kelurahan ini terletak pada koordinat 05o10’ 30,25”-05o11’ 25,4” LS dan 119019’24,37”- 119021’ 16,27 BT dengan luas wilayah 0,49 km2.

Gambar 2.Peta Administrasi Kelurahan Balang Baru

Adapun batas wilayah administrasi sebagaimana di sajikan dalam Peta administrasi Kelurahan Balang Baru pada gambar 2:

 Sebelah Utara : Kelurahan Jongaya

 Sebelah Selatan : Kabupaten Gowa

 Sebelah Timur : Kelurahan Parang Tambung

(11)

6 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

Jarak Kelurahan Balang Baru dari Ibukota Kecamatan Tamalate sekitar 1,76 Km dan jarak dari Ibukota Kota Makassar sekitar 1,5 Km. Dilihat dari keadaan administrasi, pemerintahan Kelurahan Balang Baru terbagi atas 2 RW dengan jumlah RT sebanyak 4 RT.

Gambar 3. Peta Penggunaan Lahan Di Kelurahan Balang Baru

Penggunaan lahan di kelurahan ini untuk sebagian besar dipergunakan untuk perm ukiman dan perkantoran. Beberapa bagian dari keluarahan terdapat vegetasi atau kumpulan pohon-pohon. Fasilitas pendukung masyarakat Balang Baru dapat digunakan dengan baik. Berikut peta sebaran infrastruktur yang dimiliki kelurahan Balang Baru pada gambar 4.

(12)

7 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

Gambar 4. Peta Infrastruktur Kelurahan Balang Baru

2.2 Kondisi Sosial Budaya

2.2.1 Penduduk

Jumlah penduduk Kelurahan Balang Baru pada tahun 2014 sebanyak 496 jiwa yang terdiri dari laki -laki sebanyak 238 orang dan perempuan 258 orang. Jumlah kepala keluarga sebanyak 97 KK. Jadi, rata-rata anggota keluarga dalam satu keluarga adalah 5 anggota/KK.

2.2.2 Kesejahteraan Keluarga

Kesejahteraan keluarga di Balang Baru sangat rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada masyarakat yang menderita penyakit kusta tidak mendapatkan penanganan kesehatan yang memadai. Kesejahteraan keluarga Balang baru juga bisa dilihat pada indikator pendidikan yang menunjukkan masih banyak masyarakat yang tidak lulus SD.

(13)

8 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

2.2.2. Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk di kelurahan ini adalah tidak lulus SD sebanyak 51,52%, lulus SD sebanyak 20,30%, lulus SLTP sebanyak 20,04%, lulus SLTA sebanyak 6,03%, dan sisanya 2,11% lulus Perguruan Tinggi.

Gambar 5. Persentase Tingkat Pendidikan Penduduk Balang Baru

2.2.4 Fasilitas Kesehatan

Sarana kesehatan yang ada yaitu Pokesdes / Polindes sebanyak 1 buah dan Posyandu sebanyak 1 buah. Tenaga kesehatan yang ada yaitu bidan sebanyak 1 orang. Terdapat penderita penyakit kusta di wilayah ini. Penderita ditempatkan di satu komplek tersendiri guna mempermudah dalam perawatan.

2.2.5 Koordinasi Kelembagaan

Lembaga yang ada selain Pemerintah Kelurahan adalah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Pemberdayaan Kesehatan Keluarga (PKK), Kelompok Tani, dan Karang Taruna.

2.2.6 Peranan Perempuan

Di kelurahan ini, perempuan berperan dalam kegiatan ekonomi untuk membantu pendapatan keluarga dengan cara menjadi karyawan swasta dan usaha perdagangan sembako.

(14)

9 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

2.3 Aktivitas Ekonomi

Perekonomian di Kelurahan Balang Baru didukung oleh sektor jasa perdagangan dan perikanan. Sektor perikanan atau budidaya ikan yang menopang ekonomi di Balang Baru adalah ikan hias (komet dan koi) dan ikan konsumsi air tawar (lele dan nila).

2.3.1 Mata Pencaharian Masyarakat

Mata pencaharian masyarakat di kelurahan Balang Baru terdiri dari petani ikan (pembudidaya ikan), karyawan swasta, jasa dan bekerja sebagai PNS/TNI/POLRI.

Gambar 6. Persentase Mata Pencaharian Penduduk Balang Baru

2.2.2 Pendapatan Perkapita Sektor Perikanan

Pendapatan pembudidaya ikan di Kelurahan Balang Baru ini rata-rata Rp. 750.000,- per bulan/rumah tangga (Rp. 450.000,- penghasilan kepala keluarga dan Rp. 300.000,- dari penghasilan anggota keluarga yang bekerja).

2.3.4 Prasarana dan Sarana

Sarana penerangan penduduk di kelurahan ini menggunakan listrik dari PLN sedangkan untuk memasak pada umumnya menggunakan gas tabung 3 Kg. Prasarana yang menghubungkan satu kelurahan ke kelurahan lain

(15)

10 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

melalui darat, dimana jalan penghubung berupa jalan aspal sedangkan jalan lingkungan sebagian kecil dihubungkan melalui jalan rabat beton selebar 2,5 meter. Sarana transportasi untuk mencapai kelurahan ini dapat menggunakan angkutan kota atau taksi. Sarana komunikasi yang dipergunakan yaitu telepon seluler, dimana jaringan untuk telepon seluler sangat baik.

Gambar 7. Peta Seause Kelurahan Balang Baru

2.4 Potensi SDA dan Ekosistem Pesisir

Secara hidrologis, Kelurahan Balang Baru memiliki sumber daya air berupa sumur galian. Wilayah kelurahan ini terletak tengah Kota Makassar sedangkan ekosistem pesisir kelurahan ini tidak dijumpai karena tidak memiliki pantai. Wilayah kelurahan ini dilintasi danau yang dimanfaatkan masyarakat sebagai lahan budidaya ikan.

(16)

11 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

(17)

12 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

BAB III

RENCANA PENGELOLAAN

Pemanfaatan wilayah pesisir dominan dilakukan oleh manusia sehingga peranan manusia sebagai pemangku kepentingan dalam lingkup pengelolaan wilayah pesisir terpadu sangatlah penting. Menurut Cicin-Sain (1993) menjelaskan bahwa pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu menekankan pada beberapa hal diantaranya keterpaduan antar sektor, keterpaduan antara daratan dan perairan, keterpaduan antar tingkat pemerintah (nasional, Provinsi, Kabupaten/kota, Kelurahan/desa), keterpaduan antar negara, dan keterpaduan antar disiplin ilmu.

Adapun bagian dalam perencanaan pengelolaan wilayah pesisir berkaitan dengan tata ruang. Penataan ruang merupakan pemanfaatan dan pengendalian ruang. Wujud pola pemanfaatan ruang diantaranya kawasan pemukiman , perdagangan-jasa, ruang terbuka hijau, disajikan dalam peta pengelolaan pesisir terpadu Balang Baru pada gambar 8.

(18)

13 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

3.1 Isu –Isu Prioritas

1) Aspek Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Pencemaran lingkungan oleh sampah rumah tangga

Lingkungan Balang Baru mengalami masalah sampah disebabkan oleh kurangnya kendaraan petugas dan pengangkut sampah.

Pencemaran air oleh PDAM

PDAM membuang limbah ke lingkungan sehingga mempengaruhi kualitas air yang digunakan masyarakat untuk budidaya masyarakat

Pertumbuhan enceng gondok menjadi masalah lingkungan

Pertumbuhan enceng gondok tidak terkontrol sehingga merusak atau mengganggu area budidaya. Enceng mempengaruhi kualitas air

Masih membutuhkan penampungan air

Dengan banyaknya pencemaran air, masyarakat membutuhkan penampungan air untuk kegiatan budidaya  Permasalahan banyaknya nyamuk pada musim hujan

2) Aspek Sosial-Budaya

Tingkat pengangguran tinggi

Tingginya tingkat pengangguran di masyarakat Balang Baru terjadi karena tingkat pendidikan di masyarakat rendah dan kurangnya keterampilan masyarakat

Budaya “buang sampah pada tempatnya” masih belum menjadi kebiasaan

Masyarakat Balang Baru masih membuang sampah sembarangan atau ke sungai. Kebiasaan ini justru dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Tingkat pendidikan rendah

Masyarakat Balang Baru masih banyak yang buta huruf. Beberapa anak mengalami putus sekolah disebabkan oleh faktor ekonomi, lingkungan dan keluarga.

Penyakit masyarakat

(19)

14 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

3) Aspek Ekonomi

Butuh pendampingan dan pelatihan terkait usaha masyarakat

Pemasaran produk atau hasil tangkapan

Pemasaran produk dan pengemasan produk menjadi kendala dalam usaha masyarakat  Tempat produksi

Masyarakat belum bisa mengembangkan usaha karena belum ada tempat produksi  Alat belum lengkap

4) Aspek Kelembagaan

Kebutuhan masyarakat terhadap pelatihan dilaksanakan oleh LPM untuk menambah softskill

(20)

15 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

3.2. Strategi Pengelolaan

Tabel 1. Identifikasi perencanaan aspek Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Tabel 2.Identifikasi perencanaan aspek Sosil-budaya

Aspek Sumberdaya Alam dan Lingkungan

No Isu Strategi

1. Pencemaran lingkungan oleh sampah

1. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah yang lain

2. Penyediaan fasilitas pembuangan sampah di area padat penduduk

3. Pelatihan pengolahan sampah organik dan anorganik 2. Pencemaran air oleh PDAM 1. Mendorong ketegasan Pemkot Makassar dalam hal ini.

2. Upaya hukum terhadap PDAM 3. Pertumbuhan enceng gondok menjadi

masalah lingkungan

1. Pemeriksaan kualitas air danau

2. Pemanfaatan enceng gondok sebagai pakan ternak 4. Masih membutuhkan penampungan air Memfasilitasi pembangunan penampungan air

5. Permasalahan banyaknya nyamuk pada

musim hujan

Membagikan bubuk abate dan sosialisasi 3M

Indikator Pengelolaan :

1. Kejadian banjir rob berkurang

2. Tertatanya perencanaan fasilitas yang mendukung lingkungan 3. Sampah tidak mencemari lingkungan sekitar

Aspek Sosial dan Budaya

No Isu Strategi

1. Tingkat pengangguran tinggi

Melaksanakan pelatihan pekerjaan dan softskill disesuaikan dengan kebutuhan. (pelatihan pertukangan, perbengkelan, dan pengolahan hasil tangkapan)

(21)

16 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

Tabel 3.Identifikasi perencanaan aspek Ekonomi

2. Budaya “Buang sampah pada tempatnya”

masih belum menjadi kebiasaan

1. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah yang lain

2. Penyediaan fasilitas pembuangan sampah di area padat penduduk

3. Pelatihan pengolahan sampah organik dan anorganik

3. Tingkat pendidikan rendah

1. Memfasilitasi beasiswa bagi masyarakat miskin 2. Membantu masyarakat mendapatkan bantuan

melalui program Indonesia Pintar

3. Kolaborasi dengan program Indonesia Mengajar 4. Memfasilitasi kursus membaca bagi orang tua yang

mau belajar membaca

4. Penyakit masyarakat

1. Mendorong penegak hukum melakukan penertiban 2. Mendorong masyarakat adat mensosialisasikan

nilai-nilai budaya yang baik kepada masyarakat 3. Merencanakan kegiatan yang berorientasi pada

peningkatan keterampilan, nilai moral, dan solidaritas bagi kalangan anak muda

Indikator Pengelolaan :

1. Jumlah pengangguran menurun 10% dari tahun sebelum dilaksanakan program 2. Masyarakat miskin yang mendapatkan pendidikan 80%

3. Ada peningkatan persentase masyarakat yang mengikuti pendidikan tinggi

Aspek Ekonomi

No Isu Strategi

1.

Butuh pendamping an dan pelatihan terkait usaha masyarakat

1. Menghadirkan SDM ahli dan terlatih dalam bidang tertentu sebagai mentor untuk unit usaha kecil masyarakat.

2. Pelatihan manajemen usaha

(22)

17 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

Tabel 4.Identifikasi perencanaan aspek Kelembagaan

produk

3. Tempat dan alat produksi masih belum

memadai

Memfasilitasi permodalan dan alat produksi melalui bantuan pemerintah dan pihak swasta

Indikator Pengelolaan :

1. Meningkatnya rataan pendapatan hingga Rp. 900000

2. Industri Rumah Tangga masyarakat bertumbuh secara ekonomi dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan

Aspek Kelembagaan

No Isu Strategi

1.

Pelatihan kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh LPM untuk menambah

softskill

1. Memberikan pelatihan organisasi dan manajemen usaha kepada kelembagaan swadaya dan

pemberdayaan masyarakat

2. Menghadirkan SDM ahli dan terlatih dalam bidang tertentu sebagai mentor untuk para anggota-anggota LPM dan masyarakat.

2. Pembentukkan koperasi

1. Melaksanakan proses perekrutan pengurus koperasi dan persiapan aspek legalitasnya

2. Melaksanakan pelatihan organisasi dan manajemen usaha

Indikator Pengelolaan :

(23)

18 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Fatufeto, Kota Mak assar

3.3. Rencana Program

Tabel 5. Rencana Program dalam 5 Tahun

Isu Strategi Program Kegiatan Waktu (Tahun Ke-) Pelaksana Sumber Pendanaan 1 2 3 4 5

Pencemaran lingkungan oleh sampah dan Budaya “Buang sampah pada tempatnya” masih belum menjadi kebiasaan Meningkatkan kesadaran masyarakat

Balang Baru Bebas dari Sampah

1. Sosialisasi pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah yang lain 2. Penyediaan fasilitas

pembuangan sampah di area padat penduduk 3. Pelatihan pengolahan

sampah organik dan anorganik

Dinas Kebersihan APBD

Pencemaran air oleh PDAM

Berkomunikasi dengan Pemkot dan mendorong tindakan tegas terhadap pencemaran yang dilakukan PDAM Forum Rehabilitasi Lingkungan Balang Baru 1. Mendorong ketegasan Pemkot Makassar dalam hal ini.

2. Upaya hukum terhadap PDAM

(24)

19 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar Pertumbuhan enceng gondok menjadi masalah lingkungan Melakukan pengecekan kualitas air di danau dan melakukan

pemanfaatan enceng gondok

Pemanfaatan Enceng Gondok

1. Pemeriksaan kualitas air danau

2. Pelatihan Pemanfaatan enceng gondok sebagai pakan ternak

Dinas PU, Dinas Peternakkan APBD Masih membutuhkan penampungan air Memfasilitasi pembangunan penampungan air melalui pendanaan dari pemerintah atau swasta

Pembangunan Penampungan Air

Pembangunan penampungan air

Dinas PU APBD dan APBN

Permasalahan banyaknya nyamuk pada musim hujan

Melakukan pemberantasan terhadap jentik-jentik nyamuk di penampungan air Pemberantasan Jentik-Jentik Nyamuk

Membagikan bubuk abate dan sosialisasi 3M

Dinas Kesehatan APBD

Tingkat pengangguran tinggi Meningkatkan keterampilan mayarakat Peningkatan Soft Skill Masyarakat yang Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat

Pelatihan pekerjaan dan

softskill disesuaikan dengan kebutuhan. (pelatihan pertukangan, perbengkelan, dan Dinas Ketenagakerjaan APBD

(25)

20 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar pengolahan hasil tangkapan) Tingkat pendidikan rendah Memfasilitasi penyaluran bantuan pendidikan kepada masyarakat Bantuan Pendidikan Balang Baru 1. Beasiswa bagi masyarakat miskin 2. Bantuan melalui program

Indonesia Pintar 3. Kolaborasi dengan

program Indonesia Mengajar

4. Kursus membaca bagi orang tua yang mau belajar membaca

Dinas Pendidikan APBD, Swadaya Masyarakat, Swasta

Penyakit masyarakat Memberantas penyakit masyarakat melalui penegakkan hukum dan kegiatan berorientasi budaya- keterampilan-moral-solidaritas.

Balang Baru Bebas dari Penyakit Masyarakat 1. Mendorong penegak hukum melakukan penertiban 2. Mendorong masyarakat adat mensosialisasikan nilai-nilai budaya yang baik kepada masyarakat 3. Merencanakan kegiatan yang berorientasi pada peningkatan

keterampilan, nilai moral,

(26)

21 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

dan solidaritas bagi kalangan anak muda

Butuh pendampingan dan pelatihan terkait usaha masyarakat Membantu kebutuhan masyarakat terhadap keterampilan dan manajemen usaha Pelatihan dan Manajemen Usaha Masyarakat 1. Menghadirkan SDM ahli dan terlatih dalam bidang tertentu sebagai mentor untuk unit usaha kecil masyarakat.

2. Pelatihan manajemen usaha

Pemasaran produk atau hasil tangkapan

Pelatihan pemasaran dan pengemasan produk

Tempat dan alat produksi masih belum memadai

Membantu

pengadaan tempat dan alat produksi melalui program pemerintah

Memfasilitasi permodalan dan alat produksi melalui bantuan pemerintah dan pihak swasta Pelatihan kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh LPM untuk menambah softskill Meningkatkan kapasitas organisasi Peningkatan Kapasitas SDM dan Organisasi Kelembagaan Swadaya dan Pemberdayaan 1. Memberikan pelatihan organisasi dan manajemen usaha kepada kelembagaan swadaya dan pemberdayaan

(27)

22 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

Masyarakat masyarakat

2. Menghadirkan SDM ahli dan terlatih dalam bidang tertentu sebagai mentor untuk para anggota-anggota LPM dan masyarakat. Pembentukkan koperasi baru 1. Melaksanakan proses perekrutan pengurus koperasi dan persiapan aspek legalitasnya 2. Melaksanakan pelatihan

organisasi dan manajemen usaha

(28)

23 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Fatufeto, Kota Mak assar

3.4. Monitoring dan Evaluasi

Tabel 6. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi

No Kegiatan Waktu Penanggung Jawab

1 2 3 4 5

1 Pembuatan penampungan sampah sementara Dinas Pekerjaan Umum,

Dinas Kebersihan 2 Penegakan peraturan menjaga lingkungan warga Balang Baru BPLHD, DKP

3 Seminar Interaktif Pendidikan lajut Dinas Pendidikan

4 Workshop atau Pelatihan tepat guna bagi masyarakat pesisir DKP

5 Pelatihan dan Pendampingan Management UKM Dinas Koperasi dan UKM,

DKP

6 Penyediaan dana Bergulir DKP

(29)

24 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Fatufeto, Kota Mak assar

DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Makassar. 2016. Kota Makassar Dalam Angka. Catalog:

1102001.5371.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Makassar. 2016. Kecamatan Kota Lama Dalam Angka.

Catalog: 1102001.5371041.

[DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Makassar.2015. Produksi Perikanan Laut

menurut Jenisnya.In : Kota Makassar Dalam Angka 2016. Hal :179-180

Bengen D. 2004.Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut serta Prinsip

Pengelolaannya. Bogor: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

(30)

25 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

LAMPIRAN 1. FOTO KEGIATAN

4. Dokumentasi Kegiatan FGD Di Balang Baru

5. Dokumentasi kegiatan observasi dan pengambilan titik koordinat di kelurahan Balang Baru

(31)

26 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Fatufeto, Kota Mak assar

LAMPIRAN 2.PETA

(32)

27 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

(33)

28 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

(34)

29 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

(35)

30 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

(36)

31 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Balang Baru, Kota Mak assar

(37)

Gambar

Gambar 2.Peta Administrasi Kelurahan Balang Baru
Gambar 3. Peta Penggunaan Lahan Di Kelurahan Balang Baru
Gambar 5. Persentase Tingkat Pendidikan Penduduk Balang Baru
Gambar 6. Persentase Mata Pencaharian Penduduk Balang Baru
+6

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 sebagai penjabaran dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Dengan demikian pada hari ini dapat kami sampaikan bahwa dari hasil penyelidikan epidemiologi yang terus dilakukan oleh Tim Surveilans Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Batam

Sehubungan dengan penulisan skripsi ini, permasalahan yang diangkat penulis adalah bagaimana perancangan system penjualan berbasis web pada Sierra Computer. Dengan melihat

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk memiliki secara melawan

Majelis Jemaat GPIB Galilea Bekasi mengucapkan terimakasih kepada seluruh jemaat dan tamu jemaat yang telah berpartisipasi dalam persembahan Janji Iman tahap 1 untuk

Penerimaan usahatani padi (5000 kg @ Rp.. Pendapatan usahatani padi dengan cara tanam jajar legowo dan terintegrasi tiktok lebih besar dari pada tanpa cara tanam jajar legowo dan

Penggunaan tepung ampas teh produk fermentasi sampai taraf 7,5% dapat direspon secara positif oleh ayam broiler, sedangkan penggunaannya pada taraf 10,0% dapat menurunkan

Perilaku kebiasaan hidup sehat masyarakat sehari-hari dalam mencegah terjadinya penyakit demam berdarah dengue di kelurahan Dago wilayah kerja Puskesmas Dago Bandung